KOMPARASI PENGGUNAAN APLIKASI NUENDO 4 DENGAN ADOBE AUDITION CS 5.5 V4.0 DALAM TEKNIK REKAMAN AUDIO DIGITAL DI CAPO RECORD YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMPARASI PENGGUNAAN APLIKASI NUENDO 4 DENGAN ADOBE AUDITION CS 5.5 V4.0 DALAM TEKNIK REKAMAN AUDIO DIGITAL DI CAPO RECORD YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 KOMPARASI PENGGUNAAN APLIKASI NUENDO 4 DENGAN ADOBE AUDITION CS 5.5 V4..0 DALAM TEKNIK REKAMAN AUDIO DIGITAL DI CAPO RECORD YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh : Yesaya Abdiel Rajawali NIM JURUSAN PENDIDIK KAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

2

3

4

5 MOTTO Jangan terlalu memikirkan masa depan, Pikirkan saja apa yang harus kau lakukan di masa sekarang untuk masa depanmu ~Doraemon~ v

6 HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Kedua orang tua saya atas segala doa dan dukungannya 2. Kakak perempuan saya yang selalu memberi semangat 3. Simbah kakung dan simbah putri atas segala doa 4. Sahabat-sahabat kontrakan Kaliwaru yang selalu memberikan semangat 5. Teman-teman seangkatan dan seluruh teman Pendidikan Seni Musik UNY yang sudah memberi dukungan dan motivasi. vi

7

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN MOTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... i ii iii iv v vi vii viii xi xii xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Fokus Permasalahan... 7 C. Rumusan Masalah... 7 D. Tujuan Penelitian... 7 E. Manfaat Penelitian... 7 BAB II KAJIAN TEORI... 9 A. Diskripsi Teori Komparasi Aplikasi viii

9 a. Aplikasi Nuendo b. Aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version Teknik Rekaman a. Proses rekaman atau recording b. Perangkat rekam c. Perangkat input d. Perangkat output Audio a. Audio digital b. Format waveform audio (wav) B. Penelitian yang Relevan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian B. Subjek dan Objek Penelitian C. Tempat dan Waktu Penelitian D. Pengumpulan Data Observasi Wawancara Dokumentasi E. Sumber Data Penelitian F. Analisis Data Penelitian Data Reduction Data Display Data Verification G. Uji Keabsahan Data Triangulasi Sumber Triangulasi Teknik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Capo Record Yogyakarta Perangkat recording Capo Record Yogyakarta Tahap persiapan proses recording Proses recording ix

10 a. Nuendo b. Adobe Audition CS 5.5 version B. Pembahasan Komparasi Penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version a. Tampilan Multitrack view dan Edit view b. Komparasi pada proses editing c. Komparasi pada proses mixing d. Komparasi pada proses mixdown e. Komparasi pada proses mastering Permasalahan yang ditemui saat proses recording di Capo Record Yogyakarta Kelebihan serta kekurangan penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 V4.0 dalam proses rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta a. Aplikasi Nuendo b. Aplikasi Adobe Audition CS 5.5 V BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

11 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1: Komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 pada proses editing Tabel 2: Komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 pada proses mixing Tabel 3: Komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 pada proses mixdown Tabel 4: Komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 pada proses mastering xi

12 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1: Komputer Gambar 2: Dua Tipe Soundcard Gambar 3: Mikrofon Gambar 4: Speaker dan Headphone Gambar 5: Komponen dalam Analisis data Gambar 6: Triangulasi Sumber Gambar 7: Triangulasi Teknik Gambar 8: Denah pengaturan mikrofon Drum set Gambar 9: Routing (penjaluran) proses recording gitar Gambar 10: Routing (penjaluran) proses recording brass section Gambar 11: Object selection Gambar 12: Range selection Gambar 13: Tampilan jendela mixer Nuendo Gambar 14: Tampilan pengaturan Equalizers GEQ Gambar 15: Move Tool Gambar 16: Tampilan jendela mixer Adobe Audition CS 5.5 V Gambar 17: Tampilan pengaturan Graphic Equalizer (30 Bands) Gambar 18: Tampilan Multitrack view Nuendo xii

13 Gambar 19: Tampilan Multitrack view Adobe Audition CS 5.5 V Gambar 20: Tampilan Edit view Nuendo Gambar 21: Tampilan Edit view Adobe Audition CS 5.5 V xiii

14 KOMPARASI PENGGUNAAN APLIKASI NUENDO 4 DENGAN ADOBE AUDITION CS 5.5 V4.0 DALAM TEKNIK REKAMAN AUDIO DIGITAL DI CAPO RECORD YOGYAKARTA Oleh Yesaya Abdiel Rajawali NIM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan aplikasi rekaman yang mampu menghasilkan kualitas audio yang detail, halus, bersih (memperkecil suara noise), dan tebal. Aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 memiliki spesifikasi cukup ringan sehingga banyak pengguna aplikasi rekaman menggunakan salah satu atau dua sekaligus aplikasi tersebut walaupun pada kenyataannya terdapat versi yang lebih baru atau lebih canggih. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah operator rekaman, sound engineer dan pengguna jasa rekaman Capo Record Yogyakarta. Data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, peneliti sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan teknik data reduction, data display dan data verification. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kedua aplikasi rekaman tersebut dapat menghasilkan kualitas audio yang detail, halus, bersih (memperkecil suara noise) serta tebal, (2) Proses rekaman digital di Capo Record Yogyakarta menunjukkan bahwa aplikasi Nuendo 4 dapat memaksimalkan kualitas hasil audio yang lebih baik dibandingkan dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0, karena aplikasi Nuendo 4 memiliki banyak aplikasi plug in dengan fitur-fitur yang lengkap. Audio yang dihasilkan oleh aplikasi Nuendo 4 lebih menyatu, bersih, tebal dan halus. Pengoperasian aplikasi Nuendo 4 juga lebih sederhana dibandingkan dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 yang terkesan rumit, (3) aplikasi rekaman hanya sebagai sarana, kualitas audio rekaman yang baik dapat dipengaruhi oleh kemampuan sound engineer atau operator rekam yang berkompeten di bidangnya, perangkat rekam yang memadai, dan aplikasi perekaman audio yang memiliki fitur-fitur lengkap untuk memaksimalkan kualitas hasil audio. Kata Kunci: komparasi, aplikasi, teknik rekaman, audio digital xiv

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik menjadi sebuah kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan keseharian manusia. Musik tercipta sebagai ungkapan perasaan manusia yang dituangkan melalui sebuah karya seni. Karya seni musik dapat diabadikan dan disebarluaskan dalam bentuk rekaman audio. Rekaman audio dapat diartikan proses merekam suara ke dalam perangkat rekam, kemudian suara tersebut dapat diperdengarkan kembali menyerupai suara aslinya (Purwacandra, 2007: 21). Perkembangan rekaman audio mengalami perubahan yang signifikan, mulai dari era mekanik (piringan hitam), elektronik (tape recording), dan sampai sekarang pada era digital recording. Penggunaan audio analog pada era mekanik sampai era elektronik, digantikan dengan penggunaan audio digital pada era digital recording. Rekaman sistem analog dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat rekam seperti gramophone (piringan hitam) atau tape recording. Proses rekaman analog memakan waktu yang lama dan media suara rekaman analog lebih rumit serta perawatannya juga mahal. Rekaman analog dapat menghasilkan suara lebih tebal, bersih dan jelas, akan tetapi harga perangkat rekaman analog relatif mahal (Musfiya, 2011: 15). Sound sistem yang merupakan media audio analog terdiri atas berbagai perangkat reproduksi audio seperti mikrofon, kaset (tape) recording maupun piringan hitam, mixer, speaker monitor, dan amplifier. 1

16 2 Rekaman sistem digital secara langsung dapat mengubah sinyal analog dari instrumen dan vokal ke dalam format digital seperti wav. Media perekaman digital ini dapat menggunakan komputer. Sistem ini lebih murah dan simpel bila dibanding dengan sistem analog. Cukup sebuah keyboard controller, computer dan soundcard (kartu suara). Pada awal sistem ini muncul, praktisi rekaman mengeluhkan tentang kualitas sound rekamannya yang tipis, tapi sekarang hal itu sudah dapat teratasi dengan adanya preamp sebagai penguat sinyal. Dewasa ini, hampir seluruh studio rekaman baik besar maupun kecil lebih memilih digital recording (Musfiya, 2011: 17). Media perangkat digital menggunakan perangkat hardware dan software. Dalam proses digital recording, penggunaan software aplikasi komputer sangat dibutuhkan. Husein (2002: 17) menyatakan bahwa: Program aplikasi maupun bahasa komputer digunakan sebagai perangkat (program) yang berisi berbagai fasilitas maupun kemampuan tertentu yang dapat menghasilkan keluaran (output) sesuai kebutuhan, dengan cara mengoperasikannya melalui sistem operasi yang telah disediakan. Aplikasi komputer dapat didefinisikan sebagai perangkat program komputer yang siap pakai untuk melaksanakan suatu kebutuhan bagi penggunanya, baik kebutuhan secara umum ataupun khusus dengan cara mengoperasikannya melalui sistem operasi yang telah tersedia. Fungsi aplikasi komputer itu sendiri adalah untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau dengan kata lain melakukan pekerjaan sesuai perintah pengguna. Aplikasi komputer musik merupakan suatu program komputer yang berhubungan dengan berbagai hal tentang musik, seperti aplikasi perekam audio

17 3 (Nuendo, Adobe Audition dan lain-lain). Meskipun banyak pilihan aplikasi musik yang tersedia, pengguna musik harus memperhatikan fitur-fitur yang ada dalam aplikasi, sehingga pengguna musik dapat menentukan aplikasi mana yang sesuai dengan kebutuhannya, misalnya dalam pemilihan aplikasi perekaman audio. Nuendo merupakan salah satu aplikasi perekaman audio yang dapat digunakan untuk melakukan suatu pengolahan suara yaitu untuk merekam, mengedit, serta mencampur (mix), dan mastering musik. Aplikasi Nuendo 4 adalah produk software aplikasi musik versi keempat yang diproduksi Steinberg Corporation, aplikasi lainnya yang diproduksi Steinberg Corporation antara lain Cubase, Sequel dan WaveLab. Nuendo 4 sebagai aplikasi untuk perekaman audio digital. Audio digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Aplikasi perekam audio Nuendo 4 lebih menekankan pada penggunaan format audio wav. Waveform audio format merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM (International Business Machines Corporation), umumnya format waveform merupakan audio yang tidak terkompresi (Buntarto, 2014: 5). Format ini dapat menyimpan audio dengan tetap mempertahankan keutuhan setiap bitrate dan sample rate dari sumber ia dihasilkan. Format audio waveform sering digunakan sebagai output format dari proses recording di software DAW (Digital Audio Workstation). Spesifikasi minimal komputer untuk dapat memasang aplikasi Nuendo 4 adalah sistem operasi windows dengan minimal 2GHz AMD atau Intel Processor Pentium empat 2.0 GHz, 1.5GHz Single Core, memory

18 4 senggang 1 GB, RAM 1 GB, DVD-ROM drive, USB Port, Harddisk 40 GB disarankan 500 GB (Sos: 2015). Aplikasi perekam audio lainnya yaitu Adobe Audition. Adobe Audition adalah sebuah software dari Adobe System untuk merekam, mengedit, serta mencampur (mix) dan mastering musik. Beberapa software yang diproduksi Adobe System lain yang cukup populer, di antaranya adalah Adobe Premier untuk editing video, Adobe Photoshop untuk mengedit foto, dan lain-lain (Purwacandra, 2007: 27). Spesifikasi minimal komputer untuk dapat memasang aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 adalah sistem operasi windows dengan Intel Pentium 4 atau AMD Athlon 64 processor, RAM 1 GB, memory senggang 2 GB, DVD- ROM drive, Soundcard compatible with ASIO protocol or Microsoft WDM/MME, display graphic 1280x800 with opengl 2.0 (Adobe: 2015). Karakteristik kedua aplikasi tersebut menggambarkan spesifikasi yang dibutuhkan agar aplikasi tersebut dapat dipasang di sebuah perangkat komputer. Spesifikasi komputer yang dibutuhkan untuk kedua aplikasi tersebut cukup ringan sehingga peneliti memfokuskan permasalahan pada komparasi kedua aplikasi tersebut. Di sisi lain, karena spesifikasi yang tergolong ringan maka banyak pengguna aplikasi rekaman menggunakan salah satu atau dua sekaligus aplikasi tersebut walaupun pada kenyataannya terdapat versi yang lebih baru atau lebih canggih. Peneliti memilih Capo Record sebagai tempat penelitian dalam rangka menjawab fokus permasalahan penelitian mengenai komparasi aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0. Capo Record menyediakan jasa home

19 5 recording. Home recording adalah studio rekaman yang dibangun dalam rumah atau kamar, dalam bentuk studio sederhana maupun studio yang memang dibangun untuk keperluan audio recording professional. Capo Record beralamat di Bantar Wetan RT 06 RW 03 Bangun Cipto kecamatan Sentolo kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Secara geografis letaknya jauh dari pusat kota Yogyakarta tetapi Capo Record dapat menghasilkan kualitas audio yang baik tidak kalah dengan studio rekaman lain. Pemilik sekaligus sound engineer di Capo Record tidak memiliki latar belakang di bidang musik, akan tetapi memiliki wawasan, pengalaman dan prestasi dalam menciptakan karya musik. Berdasarkan alasan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian di Capo Record. Dalam praktek rekamannya, Capo Record menggunakan perangkat rekam yang sudah sesuai standar, dalam artian mampu menghasilkan kualitas rekaman yang detail, halus, bersih, dan tebal pada warna sound. Komputer merupakan perangkat terpenting dalam proses rekaman digital. Sebagai persyaratan minimal, komputer harus memiliki beberapa perangkat antara lain Soundcard, Prosesor, RAM (Random Access Memory), Harddisk, CD/DVD Writer, perangkat Input (seperti mikrofon, instrumen musik), dan perangkat Output (seperti Speaker, Headphone). Capo record Yogyakarta menggunakan komputer dengan spesifikasi yaitu sistem operasi windows XP, prosesor Intel Pentium 4 CPU single core 2,80 GHz, RAM 1 GB, Harddisk 320 GB, DVD-ROM drive, dan USB port. Pemilihan sistem digital recording dapat dikatakan efektif. Banyak studiostudio rekaman yang menggunakan sistem digital, dilihat dari biaya rekaman

20 6 digital yang lebih murah, perangkat rekaman yang tidak serumit sistem analog, dan proses rekaman yang lebih singkat. Walaupun hasil rekaman digital tak sejelas dan sebersih rekaman analog, akan tetapi sekarang ini banyak aplikasi perekaman audio yang sudah memiliki standar untuk menghasilkan audio yang bersih (memperkecil suara noise) dan jelas. Adanya berbagai aplikasi perekaman audio, membuat pengguna musik lebih cermat memilih aplikasi yang cocok untuk dipergunakan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Aplikasi rekaman yang mampu menghasilkan kualitas rekaman yang detail, halus, bersih (memperkecil suara noise) dan tebal pada warna sound. Peneliti tertarik untuk membandingkan dua aplikasi rekaman yang populer, aplikasi yang digunakan untuk perbandingan dalam teknik rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta adalah Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0. Penelitian dilakukan dengan menggunakan materi lagu yang sama, kemudian materi lagu tersebut melalui proses rekaman (meliputi recording, editing, mixing, mixdown, dan mastering) dengan mempergunakan kedua aplikasi tersebut. Audio dari hasil proses rekaman kemudian diperdengarkan kepada beberapa pengguna musik (informan) untuk selanjutnya diwawancarai dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Berdasarkan pembahasan latar belakang di atas, peneliti mengadakan penelitian dengan cara membandingkan penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam teknik rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta.

21 7 B. Fokus Permasalahan Penelitian ini difokuskan pada komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam teknik rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta. Capo Record memiliki perangkat rekaman yang dibutuhkan untuk proses digital audio recording. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah hasil komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam teknik rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan aplikasi rekaman yang mampu menghasilkan kualitas rekaman yang detail, halus, bersih (memperkecil suara noise), dan tebal pada warna sound. Aplikasi yang digunakan untuk perbandingan dalam teknik rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta adalah Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

22 8 a. Memberikan penjelasan terperinci mengenai aplikasi perekaman audio digital khususnya Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 bagi pembaca, khususnya mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Yogyakarta. b. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman bagi mahasiswa atau pengguna aplikasi rekaman untuk memilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. 2. Manfaat Praktis Langkah awal bagi pemula yang ingin menekuni bidang Multimedia dalam hal ini adalah perekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta.

23 BAB II KAJIAN TEORI A. Diskripsi Teori 1. Komparasi Kata komparasi dalam bahasa inggris yaitu comparation, yang mempunyai arti perbandingan. Penelitian komparasi adalah penelitian yang dapat menemukan persamaan dan perbedaan tentang benda, orang, prosedur kerja, ideide kritik terhadap orang, kelompok, suatu ide atau prosedur kerja. Dapat pula membandingkan persamaaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, grup atau negara terhadap kasus, orang, peristiwa, atau terhadap ide-ide (Arikunto, 1993: 211). Silalahi (2009: 35) menyatakan bahwa penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih. Penelitian komparatif dapat berupa komparatif deskriptif (descriptive-comparative) maupun komparatif korelasional (correlation-comparative). Komparatif deskriptif membandingkan variabel yang sama untuk sampel yang berbeda. Komparatif deskriptif juga dapat digunakan untuk membandingkan variabel yang berbeda untuk sampel yang sama. Basuki (2006: 114) kajian kausal-komparatif, khusus disusun untuk menentukan hubungan yang ada antara beberapa faktor, variabel atau dimensi dengan tujuan menjelaskan hubungan atau saling ketergantungan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat diketahui bahwa penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan tentang benda, 9

24 10 orang dan hal-hal lain dengan cara menganalisis persamaan dan perbedaan yang ada dari objek atau subjek yang diteliti. 2. Aplikasi Aplikasi dapat diartikan suatu program siap pakai yang dirancang untuk melaksanakan suatu fungsi bagi penggunanya. Sutarman (2009: 145) mendefinisikan applications merupakan software yang dioperasikan untuk keperluan tertentu, seperti bahasa pemrogaman, permainan dan aplikasi olah kata, angka dan sebagainya. Sutarman (2009: 147) menyatakan program aplikasi digunakan untuk penyediaan berbagai fungsi yang siap pakai. Program ini dioperasikan di dalam lingkungan sistem operasi untuk keperluan tertentu, seperti program, pekerjaan kantor (office work) maupun permainan (game). Taufiq (2013: 93) mendefinisikan perangkat lunak aplikasi atau sering juga disebut sebagai paket aplikasi merupakan software jadi yang siap pakai untuk digunakan. Software yang ada sudah dipaket sesuai dengan aplikasi-aplikasi yang diinginkan. Perangkat lunak aplikasi dibuat untuk membantu masalah yang paling banyak dihadapi oleh masyarakat secara umum, karena itu sangatlah wajar jika software-software ini tidak dapat memenuhi kebutuhan spesifik setiap pengguna computer. Hutchinson (1996: 174) menyatakan bahwa: Applications software consists of computer programs designed to satisfy a user s specific needs. The task or problem may require, for example, computations for payroll processing, the maintenance of different types of data in different types of files, or the preparation of forms and documents. Terjemahannya yaitu software aplikasi terdiri dari program komputer yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus penggunanya. Unit kerja atau

25 11 persoalan diperlukan sebagai contoh, untuk perhitungan pengolahan daftar gaji, pemeliharaan beberapa jenis data yang berbeda dalam suatu arsip yang berbeda pula, atau persiapan untuk pembuatan formulir dan dokumen. Husein (2002: 17) menyatakan program aplikasi maupun bahasa komputer digunakan sebagai perangkat (program) yang berisi berbagai fasilitas maupun kemampuan tertentu yang dapat menghasilkan keluaran (output) sesuai kebutuhan, dengan cara mengoperasikannya melalui sistem operasi yang telah disediakan. Husein (2002: 20) mengelompokkan program aplikasi, salah satunya di bidang musik. Program aplikasi ini digunakan untuk memainkan suatu musik/lagu dari suatu CD atau dapat juga untuk mengaransir musik dengan cara memasukkan not balok atau angka dan memilih jenis alat musik untuk dimainkan oleh komputer. Selain itu, komputer juga dapat menunjukkan bagaimana cara memainkan alat musiknya. Contoh program ini adalah Sound Blaster, Covox, Sound Master, Audio Pro, Midisoft, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi dapat didefinisikan sebagai perangkat program komputer yang siap pakai untuk melaksanakan suatu kebutuhan bagi penggunanya, baik kebutuhan secara umum ataupun khusus dengan cara mengoperasikannya melalui sistem operasi yang telah tersedia. a. Aplikasi Nuendo 4 Nuendo merupakan salah satu aplikasi perekaman audio yang dapat digunakan untuk melakukan suatu pengolahan suara yaitu untuk merekam,

26 12 mengedit, serta mencampur (mix), dan mastering musik. Aplikasi Nuendo 4 adalah produk software aplikasi musik versi keempat yang diproduksi Steinberg Corporation, aplikasi lainnya yang diproduksi Steinberg Corporation antara lain Cubase, Sequel dan WaveLab. Nuendo 4 sebagai aplikasi untuk perekaman audio digital. Audio digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Aplikasi perekam audio Nuendo 4 lebih menekankan pada penggunaan format audio wav. Waveform audio format merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM (International Business Machines Corporation), umumnya format Waveform merupakan audio yang tidak terkompresi (Buntarto, 2014: 5). Format ini dapat menyimpan audio dengan tetap mempertahankan keutuhan setiap bitrate dan sample rate dari sumber ia dihasilkan. Format audio waveform juga lazim digunakan sebagai output format dari proses recording di software DAW (Digital Audio Workstation). Spesifikasi minimal komputer untuk dapat memasang aplikasi Nuendo 4 adalah sistem operasi windows dengan minimal 2GHz AMD atau Intel Processor Pentium empat 2.0 GHz, 1.5GHz Single Core, memory senggang 1 GB, RAM 1 GB, DVD-ROM drive, USB Port, Harddisk 40 GB disarankan 500 GB (Sos: 2015). b. Aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 merupakan sebuah software dari Adobe System untuk merekam, mengedit, serta mencampur (mix) dan mastering musik. beberapa software yang diproduksi Adobe System lain yang cukup populer, diantaranya adalah Adobe Premier untuk editing video, Adobe Photoshop untuk

27 13 mengedit foto, dan lain-lain (Purwacandra, 2007: 27). Spesifikasi minimal komputer untuk dapat memasang aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 adalah Sistem operasi windows dengan Intel Pentium 4 atau AMD Athlon 64 processor, RAM 1 GB, memory senggang 2 GB, DVD-ROM drive, Soundcard compatible with ASIO protocol or Microsoft WDM/MME, display graphic 1280x800 with opengl 2.0 (Adobe: 2015). 3. Teknik rekaman Teknik adalah cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni; metode atau sistem mengerjakan sesuatu (kbbi: 2015). Kata recording berarti merekam. Definisi recording sebenarnya mencatat atau mengabadikan sesuatu melalui piranti rekam. Sesuatu itu dapat berupa suara ataupun gambar, dan dapat didengar atau melihat kembali sesuatu tersebut layaknya bukti. Namun dalam konteks ini, membahas recording yang mengacu pada rekaman musik digital. Dalam dunia rekaman musik digital istilah recording dilengkapi menjadi recording audio digital (Musiktek: 2015) Purwacandra (2007: 21) menyatakan bahwa orang awam mengartikan kata rekaman atau Recording sebagai sebuah proses merekam sumber suara ke dalam sebuah mesin. Namun, bagi para operator rekam, istilah recording secara lebih spesifik mengacu pada sebuah proses pengambilan suara dari sebuah media (pita kaset, DAT, maupun Harddisk). Secara sederhana, recording adalah merekam permainan pemusik, baik vokal maupun musik.

28 14 Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik rekaman adalah suatu cara membuat rekaman atau melakukan suatu proses merekam sumber suara ke dalam sebuah mesin (perangkat rekam). a. Proses rekaman atau recording Darmanto (2006: 24) mendefinisikan merekam adalah suatu usaha atau kegiatan menangkap dan mendokumentasi informasi berupa suara, kemudian menyimpan informasi tersebut pada suatu sarana dengan cara sebaik-baiknya, maka dapat dijelaskan bahwa proses rekaman yaitu sebuah proses melakukan pengambilan data-data analog. Data-data analog ini dapat berupa gitar elektrik, keyboard, bass elektrik, drum set ataupun vokal. Kemudian dari data-data analog ini diolah melalui sebuah komputer dan software rekam menjadi data-data digital yang berupa gelombang wav. Purwacandra (2007: 21-24) menjabarkan proses rekaman atau recording terdapat beberapa tahapan utama, berikut ini penjelasan mengenai tahapantahapan tersebut : 1) Recording/Tracking merupakan proses pengambilan rekaman suara sebuah komposisi musik ke dalam track-track yang terpisah. Misalnya alat musik piano pada track 1, bass pada track 2, vokal pada track 3, drum pada track 4-6, dan seterusnya. 2) Editing adalah tahap memeriksa, memperbaiki, memindah bagianbagian lagu ataupun mengubah susunan lagu pada rekaman yang sudah dilakukan. Noise atau suara-suara yang tidak diperlukan dibuang, terutama noise dari track vokal yang biasanya terjadi sebelum bernyanyi. 3) Mixing adalah proses memadukan semua sumber bunyi yang sudah direkam menjadi satu supaya enak didengar. Pada tahap ini sound engineer mengatur balance atau keseimbangan volume antara satu track dengan track lainnya, mengatur posisi stereo/mono image/panning (pengaturan posisi output audio), memberi effect, dan melakukan ekualisasi.

29 15 4) 5) Mixdown adalah menggabungkan semua materi instrumen agar menjadi satu gelombang wav. Diusahakan sebelum proses mixdown, semua materi instrumen telah benar-benar matang dalam proses mixing. Karena apabila belum matang maka harus mengulang dalam proses mixing dan akan menjadi tidak efisien dalam proses recording. Mastering memiliki dua maknaa dalam rekaman. Pertama mastering dapat diartikan sebagai final touch atau sentuhan akhir oleh sound engineer dari lagu yang sudah di-mixing sebelumnya, hal ini bertujuan untuk lebih mempercantik hasil gelombang wav yang telah digabungkan, kemudian juga mengatur panjang atau durasi lagu. Proses mastering memerlukan waktu yang lama, karena dibutuhkan kemampuan yang baik dari sound engineer agar hasilnya memuaskan dan berkualitas baik. Kedua, mastering dapat juga diartikan sebagai pembuatan CD master atas karyaa musik. Akan tetapi dalam hal ini, arti pertama merupakan pengertian dari mastering. b. Perangkat rekam Komputer sebagai perangkat rekam yang digunakan, Istilah komputer (computer) diambil dari bahasaa Latin Computare yang berarti menghitung (to compute atau reckon). Robert H. Blissmer dalam Jogiyanto (1999: 1) mendefinisikan komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas yaitu (1) menerima input, (2) memproses input tadi sesuai dengan programnya, (3) menyimpan perintah-per rintah dan menyediakan output dalam bentuk informasi. hasil dari pengolahan, (4) Gambar 1: Komputer (dok: Yesaya, Oktober 2015)

30 16 Dalam rekaman digital atau digital recording sebagai persyaratan minimal komputer harus memiliki : 1) Soundcard atau kartu suara, dalam dunia recording sering juga disebut AD/DA Converter (Analog to Digital/Digital to Analog Converter). Purwacandra (2007: 3) mengemukakan bahwa sebaiknya penggunaan soundcard onboard dihindari. Soundcard onboard memang baik bila dipakai untuk playback lagu (misalnya dari winamp). Namun, penggunaan untuk merekam sangat kurang baik dan akan menimbulkan noise yang cukup tinggi. Noise akan sangat mengganggu kualitas rekaman. Disarankan untuk memilih soundcard Creative Sound Blaster Live atau Audigy yang rata-rata memiliki kualitas yang cukup bagus. Penggunaan soundcard full-duplex sangat dibutuhkan, karena soundcard full-duplex dapat melakukan playback dan merekam pada saat yang bersamaan. Contoh penggunaannya pada saat merekam vokal yang memerlukan bunyi latar belakang musik. Pada umumnya soundcard yang ada di pasaran sudah full-duplex dan soundcard half-duplex sudah jarang (Arisasangka, 2006: 3).

31 17 Soundcard Half-duplex Soundcard Full-duplex Gambar 2: Dua Tipe Soundcard (Arisasangka, 2006: 3) 2) Prosesor, adalah satu komponen yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dengan fungsi melakukan perhitungan dan menjalankan tugas. Purwacandra (2007: 3-4) menyatakan bahwa prosesor adalah otak dari sebuah sistem komputer, tempat di mana semua kalkulasi diperlukan dalam rekaman, mulai dari tracking, editing, dan lain sebagainya. Prosesor Pentium empat 2, 0 GHz ke atas kini mumnya dipakai setelah era pentium. Selain prosesor pentium yang diproduksi Intel, terdapat juga AMD, seperti Sempron, Athlon, dan masih banyak lagi lainnya dengan kecepatan setara pentium empat 1,8 GHz. Pemilihan prosesor yang paling mutakhir memang baik dari segi teknologi. kebutuhan akan jauh lebih baik. Namun, pemilihan prosesor sesuai 3) RAM (Random Access Memory) adalah memori sementara (temporary) yang menangani aplikasi yang sedang dijalankan dan file/data yang telah dibuka. Purwacandra (2007: 4) berpendapat dalam kebutuhan musik, semakin tinggi RAM yang dipakai akan semakin banyak track yang tersedia sebagai tempat merekam dan memainkannyaa ulang secara bersamaan (realtime).

32 18 4) Harddisk (HDD) adalah tempat menyimpan sistem operasi (Windows/Mac), semua software/aplikasi, dan data hasil kerja. Harddisk 40 GB sudah menjadi standar yang cukup baik dalam sebuah komputer (Purwacandra, 2007: 5). 5) DVD/CD Writer cukup penting pada sebuah komputer yang akan dipakai untuk memproduksi musik. Kegiatan apapun yang akan berhubungan dengan komputer biasanya memerlukan DVD/CD Writer. Hingga saat ini, media DVD/CD masih menjadi media simpan yang cukup murah, mudah, dan aman dengan kualitas yang baik. Kelima komponen di atas adalah komponen utama pada komputer yang harus diperhatikan apabila akan dipakai untuk proses digital audio recording. c. Perangkat input Perangkat input yang digunakan untuk merekam suara. Apabila bermaksud merekam vokal, maka mikrofon yang digunakan harus terhubung melalui konektor mic. Line-in berfungsi sebagai konektor dengan sumber suara selain mikrofon, seperti alat musik, tape dan lainnya. Jika akan menggunakan fasilitas MIDI dari komputer dan intrumen MIDI seperti keyboard, maka port MIDI yang digunakan (Arisasangka, 2006: 4). Mikrofon yang digunakan dalam proses rekaman audio digital yaitu mikrofon kondensor dan mikrofon dinamik. Mikrofon Kondensor adalah tipe mikrofon yang memiliki sensitivitas sangat baik terhadap perubahan frekuensi. Hasil suara yang dikeluarkan mikrofon jenis ini umumnya lebih keras. Untuk dapat berfungsi mikrofon kondensor memerlukan tegangan yang berasal dari mixer atau sumber yang lain (tegangan pantom).

33 19 Mikrofon dinamik merupakan tipe mikrofon ini menggunakan bahan particular yang sangat tahan terhadap kelembaban udara, kualitas suara yang dihasilkan baik. Kualitas output volume suara tidak seakurat mikrofon kondensor, selain itu respon frekuensinya juga terbatas. Tipe mikrofon dinamik tidak memerlukan power supply untuk dapat berfungsi (Mansionpro: 2015). Gambar 3: Mikrofon (dok: Yesaya, Oktober 2015) d. Perangkat output Perangkat output diperlukan untuk mendengarkan hasil rekaman, baik menggunakan speaker maupun headphone. Penggunaan speaker yang memiliki response frequency yang flat (natural) sangat dibutuhkan, dikarenakan speaker yang digunakan untuk mendengar suara yang direkam akan sangat mempengaruhi kualitas hasil akhir rekaman. Selain menggunakann speaker, sebaiknya juga menggunakan headphone. Piranti tersebut cukup baik untuk mengecek hasil rekaman. Closed Headphone dapat menutup seluruh telinga dengan baik (Purwacandra, 2007: 7).

34 20 Gambar 4: Speaker dan Headphone (dok: Yesaya, Oktober 2015) 4. Audio Arisasangka (2006: 15) mendefinisikan audio atau bunyi yang dapat didengarkan manusiaa merupakan gelombang getaran suara yang sampai dan dapat ditangkap gendang telinga. Banyaknya getaran suaraa itu diukur dengan satuan Hertz (Hz). Daya tangkap pendengaran telinga manusia berkisar antara 20 Hz dan Hz (20 khz). Merekam suara dengan perangkat elektronika misalnya dengan menggunakan perangkat komputer, maka alat perekam akan menangkap gelombangg atau sinyal asli yang dikenal sebagai sinyal analog. Sinyal asli itu kemudian diproses menjadi sinyal digital. Proses pengubahan sinyal itu dikenal dengan istilah sampling. Dalam perekaman atau konversi data suara, komputer akan memberikan pilihan sampling rate. Standar untuk nada yang berkualitas adalah Hz atau 44 khz. Apabila rate di bawah 44kHz maka kualitasnya akan semakin rendah. Misalnyaa rate Hz kualitasnyaa setara dengan radio AM (modulasi amplitudo).

35 21 Agar suatu bunyi dapat didengar telinga manusia, suatu sinyal digital harus dikonversi menjadi sinyal analog dengan menggunakan amplifier atau perangkat audio lainnya. Tingkat kualitasnya yang dihasilkan tergantung pada nilai rate yang dipilih atau digunakan. a. Audio digital Berbekal peralatan yang relatif sederhana, yaitu seperangkat PC (Personal Computer) dan beberapa instrumen tambahan dapat membuat musik digital. Musik digital merupakan musik atau audio yang dihasilkan dari proses modulasi kode pulsa (Pulse Code Modulation) dan sinyal-sinyal digital. Dalam proses selanjutnya, sinyal ini diolah melalui proses Analog to Digital Conversion (ADC) maupun Digital to Analog Conversion (DAC), untuk selanjutnya disimpan dengan format digital seperti wav (Sigit, 2011: 2). b. Format Waveform Audio (wav) Buntarto (2014: 5-9) membagi secara umum, terdapat 3 kelompok utama format file audio, yaitu : 1) Format file audio tanpa kompresi, seperti file WAV, AIFF (Audio Interchange File Format), MIDI, dan raw header-less PCM (Pulse Code Modulation) 2) Format file audio dengan tidak banyak kompresi (compression lossless), seperti Monkey s Audio (filename extension APE), WavPack (filename extension WV), Windows Media Audio Lossless (WMA Lossless). 3) Format file audio dengan kompresi (compression lossy), seperti MP3, AAC (Advance Audio Coding), WMA (Windows Media Audio). Proses rekaman digital difokuskan pada format Waveform Audio (wav/wave). Dengan kualitas standar Audio CD, tidak heran jika ukurannya besar. WAV merupakan format file audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM (International Business Manchines Corporation) sebagai standar untuk menyimpan file audio pada PC, dengan menggunakan coding PCM (Pulse Code

36 22 Modulation). File wav adalah file audio yang tidak terkompresi sehingga seluruh sampel audio disimpan semuanya di media penyimpanan dalam bentuk digital. B. Penelitian yang Relevan Terdapat Penelitian yang terkait dengan proses digital audio recording, antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Resa Agus Irawan (2009: 76) dengan judul Proses Digital Audio Recording Band di Studio Amakusa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses digital audio recording menggunakan software Adobe Audition. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa software Adobe Audition memberikan hasil kualitas rekaman yang bersih, tebal pada warna sound dan tanpa noise. Bersih karena sound yang dihasilkan dipercantik dalam tahap mixing dan tebal karena hasil mastering yang dilakukan warna sound masih ada unsur natural dari aslinya. Kemudian tanpa noise karena diproses dengan fitur noise reduction. Di bidang software musik sendiri, terutama software recording telah banyak menjamur. Pemilihan software yang tepat membuat hasil produksi yang dihasilkan menjadi bermutu dan berkualitas. 2. Skripsi berjudul Peranan Software musik komputer Cakewalk Pro Audio 9.0 dalam proses digital audio recording. Skripsi disusun oleh Robertus Erwin Prasetyo (2002: 42), Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses digital recording (dalam bentuk wave) dengan menggunakan software musik komputer akan menghasilkan data suara yang asli dan rata (dibandingkan dengan pemakaian analog recording). Komposer

37 23 atau musisi dapat mengedit sendiri data yang telah direkam, karena software ini telah menyediakan fasilitas effect yang cukup banyak. Proses rekaman dengan menggunakan software musik komputer akan lebih hemat, efektif, dan fleksibel dibandingkan menggunakan analog recording.

38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam teknik rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta. Aplikasi rekaman yang mampu menghasilkan kualitas rekaman yang detail, halus, bersih (memperkecil suara noise), dan tebal pada warna sound. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Nazir (2005: 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada di lapangan. Data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati dalam proses rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta. Hal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan apa saja yang digunakan dalam proses rekaman serta tahapan-tahapan proses rekaman di Capo Record Yogyakarta. Menurut Margono (1997: 39-40) penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil, pertanyaan apa (yang dilakukan), mengapa (hal itu dilakukan), dan bagaimana (cara melakukannya) uraian naratif merajut pemaparan suatu fenomena. Pemaparan itu mengungkap sesuatu tentang proses bukan hasil dari suatu kegiatan. Proses yang terjadi tanpa 24

39 25 kontrol dan interaksi peneliti, melainkan bersifat alamiah berlangsung apa adanya. Laporan naratif proses tersebut diupayakan sama dengan apa yang terjadi. Penelitian ini ditekankan pada segi proses yaitu proses rekaman audio digital dengan fokus masalah pada komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 di Capo Record Yogyakarta. Wawancara dan observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan dalam upaya memperoleh data penelitian serta dilengkapi dengan dokumentasi sebagai penguat data. Data yang dihasilkan berupa kata-kata yang bersifat naratif, gambar dan bukan berupa angka-angka. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek (informan) dalam penelitian ini adalah operator rekaman, sound engineer dan pengguna jasa rekaman Capo Record Yogyakarta (beberapa personil Band Aqrapana Ska), sedangkan objek dalam penelitian ini adalah aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 sebagai aplikasi perekaman audio digital. C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Capo Record dengan alamat Bantar Wetan RT 06/RW 03 Bangun Cipto kecamatan Sentolo kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Pelaksanaan kegiatan penelitian dimulai pada bulan November 2015 sampai dengan bulan Desember 2015, pukul WIB sampai selesai. Jadwal penelitian

40 26 disesuaikan dengan kesepakatan antara pihak Capo Record Yogyakarta dan peneliti. D. Pengumpulan Data Peneliti mengumpulkan beragam jenis data dan memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mengumpulkan informasi di lokasi penelitian. Menurut Creswell (2010: 267) prosedur pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini melibatkan tiga strategi yaitu: 1. Observasi Peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengamati langsung peristiwa-peristiwa dan fakta yang terjadi di lapangan. Peneliti melakukan observasi pada bulan November dan Desember Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini meliputi: a. Perangkat yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta b. Proses rekaman audio digital dengan menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 di Capo Record Yogyakarta c. Aplikasi perekaman audio digital yaitu Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version Wawancara Peneliti melakukan face-to-face interview (wawancara berhadap-hadapan) dengan narasumber atau informan. Dalam penelitian ini wawancara dimaksudkan

41 27 untuk memperoleh data langsung secara lisan dari narasumber atau informan yang telah ditentukan. Wawancara dalam penelitian ini juga dilandasi hubungan kerjasama yang baik antara peneliti dan subjek penelitian, agar proses penelitian dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh data yang kompeten. Proses wawancara dilakukan peneliti secara langsung di lapangan, Selain itu peneliti juga membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpulan data menggunakan alat bantu seperti catatan, voice recorder dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar. Adapun pokok-pokok pertanyaan terdapat dalam lampiran, kisi-kisi pertanyaan wawancara dalam penelitian ini antara lain: a. Apa saja perangkat yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta? b. Bagaimanakah proses rekaman audio digital dengan menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0. di Capo Record Yogyakarta? c. Apa saja kelebihan serta kekurangan dari penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses rekaman audio digital? d. Bagaimanakah audio yang dihasilkan dari proses rekaman menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0? 3. Dokumentasi Peneliti mengumpulkan dokumen-dokumen untuk memperkuat data selama proses penelitian. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara, lebih kompeten dan dapat dipercaya apabila didukung oleh data dokumentasi. Data

42 28 kualitatif lainnya adalah materi audio dan visual. Data ini berupa foto yang diambil pada saat penelitian, voice record atau segala jenis suara/bunyi. E. Sumber Data Penelitian Peneliti menggunakan sumber data untuk mendapatkan informasi yang jelas dari penelitian. Dalam melakukan kegiatan penelitian di Capo Record Yogyakarta, sumber data diambil dari buku-buku mengenai digital audio recording, audio digital dan sumber internet berupa panduan manual aplikasi Nuendo 4 maupun Adobe Audition CS 5.5 version 4.0. Peneliti juga melakukan wawancara dengan sound engineer, operator rekaman, dan pengguna jasa rekaman Capo Record Yogyakarta (beberapa personil Band Aqrapana Ska). F. Analisis Data Penelitian Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Dalam penelitian ini aktivitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Sugiyono (2012: 246) menyatakan bahwa terdapat tiga aktivitas dalam analisis data, yaitu data

43 29 reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Langkah-langkah analisis data ditunjukan pada gambar berikut: Periode Pengumpulan Reduksi data Antisipasi Selama Setelah Display data Selama Setelah ANALISIS Kesimpulan/Verifikasi Selama Setelah 1. Data Reduction (Reduksi Data) Gambar 5: Komponen Dalam Analisis Data (Sugiyono, 2012: 246) Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya banyak, kemudian peneliti mencatat segala bentuk data secara teliti dan rinci. Dari jumlah data yang banyak tersebut, peneliti langsung melakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai proses rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan peneliti memahami data yang diperoleh, kemudian mengklarifikasikan data-data tentang komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam teknik rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta yang telah terkumpul dan teruji kebenaranya.

44 30 2. Data Display (Penyajian Data) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian ini peneliti menyajikan data dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami keseluruhan data dan merencanakan proses selanjutnya yaitu data verification (kesimpulan). Untuk mengambil kesimpulan data, peneliti melakukan penyajian datadata di skripsi yang telah tersusun dan terorganisasi pada penelitian komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam teknik rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta. 3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan kesimpulan/verifikasi) Verifikasi data digunakan untuk mengecek kembali data-data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data tersaji dengan baik, peneliti selanjutnya menarik proses kesimpulan dan verifikasi terhadap data-data yang telah diperoleh dengan menganalisis secara kualitatif. G. Uji Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2012: 267).

45 31 Teknik penentuan validitas dan keabsahan dataa dalam penelitian ini adalah triangulasi. Dalam penelitian ini, guna memperoleh keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Berikut akan diuraikan mengenai triangulasi: 1. Triangulasi Sumber Triangulasi Sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengann cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Untuk menguji kredibilitas data tentang proses rekaman audio digital, maka pengumpulann dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke sound engineer, operator rekaman, dan pengguna jasa rekaman Capo Record Yogyakarta (beberapa personil Band Aqrapana Ska). Data dari ketiga sumber tersebut, tidak bisa dirata- ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber dataa tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut. Operator Rekaman Sound Engineer Pengguna Jasaa Rekaman Gambar 6: Triangulasi Sumber (Sugiyono, 2012: 267)

46 32 2. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengann cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dan dokumentasi. Apabila tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data manaa yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-bed da. Wawancara Observasi Dokumentasi Gambar 7: Triangulasi Teknik (Sugiyono, 2012: 267)

47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Capo Record Yogyakarta Capo Record terletak di Bantar Wetan RT 06 RW 03 Bangun Cipto kecamatan Sentolo kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Rakhmat Wahyudi selaku pemilik Capo Record Yogyakarta (wawancara pada tanggal 12 November 2015) menyatakan bahwa Capo Record dibangun sejak tanggal 25 Mei Capo Record menyediakan jasa digital audio recording. Dalam proses digital audio recording, Capo Record menggunakan dua macam aplikasi perekaman audio yaitu aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0. Tentunya kedua aplikasi perekaman audio tersebut masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Capo record memberikan kebebasan kepada pengguna jasa rekaman untuk memilih salah satu aplikasi dalam melakukan proses rekaman audio digital. 2. Perangkat Recording Capo Record Yogyakarta Capo Record menggunakan beberapa perangkat untuk melakukan proses recording yaitu sebagai berikut: a. Komputer b. Soundcard Eksternal 2 channel dan Mixer/Soundcard Eksternal 12 channel c. Mikrofon d. Speaker output dengan response frequency flat (natural) e. Headphone 33

48 34 f. Amplifier g. Efek gitar h. Seperangkat alat band 3. Tahap persiapan proses Recording a. Mengatur mikrofon drum set Operator rekam mengatur seperangkat mikrofon pada drum set dalam tahap ini. Mikrofon tersebut terdiri dari mikrofon hi-hat, Tom, snare, floor, kick drum, dan Overhead/ /Simbal drum. Operator rekam juga menggunakan beberapa mikrofon khusus untuk menangkap suara dalam ruangan record. Operator rekam menempatkan mikrofon padaa masing-masing komponen drum set yang sudah terhubung dengan mixer/soundcard 12 channel menuju komputer pada proses selanjutnya. Mikrofon menangkap sinyal suara yang dihasilkan oleh masing-masing komponenn drum set dan secara otomatis sinyal suara akan masuk ke dalam mixer/soundcard 12 channel. Kemudian sound engineer mengatur volume atau level sinyal suara pada masing-masing channel. Perangkat komputer memproses data suara yang dihasilkan oleh drum set. Alur ringkas proses pengaturann mikrofon drum set yang terhubung ke mixer menuju komputer dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 8: Denah Pengaturan mikrofon drum set (dok: Yesaya, November 2015)

49 35 b. Membuat lembar new project Setelah mengatur mikrofon drum set selesai, selanjutnya membuat new project atau pekerjaan baru/halaman baru. Pada tahap ini muncul pilihan folder project temporary (sementara), kemudian operator rekam memberi nama project dan menentukan lokasi penyimpanan audio project. Setelah membuat lembar new project, selanjutnya operator rekam melakukan pengaturan metronome dan pengaturan spesifikasi kualitas audio rekaman yang dikerjakan dengan menggunakan menu project setup. Project setup terdiri dari pengaturan banyaknya sample rate dan bit rate yang digunakan pada audio project. Dalam wawancara yang dilakukan, Rakmat Wahyudi menyatakan bahwa: Sample rate menunjukkan banyaknya suara yang direkam dalam 1 detik. Semakin banyak sample rate suara yang direkam maka akan semakin halus suaranya. Bit rate menunjukkan banyaknya data (bit) setiap detiknya misalnya 128 kbps (Kilo bit per second). Besarnya sample rate yang setara dengan audio compact disk yaitu Hz, akan tetapi pemilihan sample rate dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila ingin menghasilkan kualitas audio yang baik, sangat disarankan untuk menggunakan sample rate diatas Hz. Capo record menggunakan standar sample rate sebesar Hz karena audio sudah bersih, sudah detail untuk dimixing dan data yang dihasilkan juga tidak terlalu besar (wawancara pada tanggal 12 November 2015). c. Membuat guide Tahap awal sebelum melakukan proses recording adalah membuat guide. Guide sebagai panduan dalam proses take drum set dan penunjuk arah urutan lagu. Instrumen yang digunakan dalam proses pembuatan guide adalah gitar, karena lebih mudah dalam penggunaannya. Pada saat melakukan rekaman guide, pemain musik harus mengikuti tempo melalui suara metronome yang

50 36 didengarnya. Dengan suara metronome, pemain dapat memainkan musiknya dengan stabil (tidak mendahului atau melambat dari tempo yang ditentukan). Dalam proses rekamannnya, track guide harus sempurna dengan kata lain tidak boleh terjadi kesalahan sedikitpun. Apabila terjadi kesalahan, guide harus direkam ulang dari awal lagu. Tahap terakhir dalam proses ini yaitu menyimpan data audio pada tampilan utama, hal ini bersifat sementara dan sewaktu-waktu dapat diubah kembali. 4. Proses Recording Capo Record Yogyakarta menggunakan sistem digital audio recording, yaitu sebuah proses melakukan pengambilan data-data analog. Data-data analog ini berupa suara gitar elektrik, keyboard, bass elektrik, drum set ataupun vokal. Software aplikasi rekam pada komputer mengolah data-data analog menjadi datadata digital yang berupa gelombang wav. Capo Record menggunakan dua aplikasi perekaman audio yaitu aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0. Berikut ini penjelasan mengenai proses digital audio recording menggunakan kedua aplikasi tersebut: a. Nuendo 4 Proses rekaman atau recording terdapat beberapa tahapan utama, berikut ini penjelasan mengenai tahapan-tahapan tersebut: 1) Tracking Pada proses ini operator rekam melakukan pengambilan rekaman suara sebuah komposisi musik ke dalam track-track yang terpisah. Capo Record hanya menggunakan aplikasi rekam Nuendo 4 pada proses tracking, hal ini bertujuan

51 37 untuk menghasilkan audio rekaman dengan kualitas sama. Proses selanjutnya yaitu membandingkan audio hasil rekaman (masih mentah) menggunakan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 pada proses editing, mixing, mixdown, dan mastering. Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan proses tracking: a) Memasukkan Guide Operator rekam memasukkan audio file (guide) yang telah disimpan atau dipersiapkan sebelumnya menggunakan menu Import audio file. b) Tracking Drums set Setelah selesai memasukkan guide (track 1) ke dalam lembar new project, selanjutnya operator rekam menambahkan track audio untuk instrumen drum set sebanyak 10 track terdiri dari track kick drum, snare top, snare bottom, tom, floor, hi-hat, overhead left/simbal drum, overhead right/simbal drum, room left dan room right. Drummer melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan proses take/record drum set. Hal ini bertujuan agar pada saat proses rekaman berlangsung dapat berjalan dengan lancar. Operator rekam menggunakan soundcard eksternal dengan input sebanyak 12 channel dalam proses ini, karena instrumen drum set terdiri dari beberapa komponen yang membutuhkan lebih dari satu channel. Drummer memainkan instrumennya dari awal lagu sampai selesai. Apabila pada saat proses rekaman drummer melakukan kesalahan, operator rekam memberikan pilihan kepada drummer untuk mengulang rekamannya dari awal atau mengulang pada bagian tertentu dalam lagu misalnya bagian

52 38 perubahan tema lagu. Setelah selesai melakukan proses recording drum set, selanjutnya operator rekam menghapus track 1 atau track guide, karena track tersebut sudah tidak dibutuhkan lagi. Kemudian operator rekam memindahkan dan menempatkan track drum set pada track Dalam wawancara yang dilakukan, Dian Wijayanto sebagai drummer band Aqrapana Ska menyatakan bahwa: Pada proses tracking drum set mengalami permasalahan terhadap guide yang telah dipersiapkan sebelumnya. Guide yang dibuat seharusnya disertai dengan vokal, tidak hanya instrumen gitar saja. Guide yang disertai vokal dapat memberikan petunjuk kepada drummer, misalnya vokal menyanyikan bagian melodi tertentu sebagai clue (petunjuk) drummer memainkan feel in sebelum masuk reffrain. Alangkah baiknya apabila guide terdiri dari instrumen pengiring dan vokal (wawancara pada tanggal 30 Desember 2015). c) Tracking Bass Elektrik Seorang bassist memainkan instrumennya dari awal sampai dengan lagu selesai dan memainkan akor-akor sesuai dengan materi lagu. Pada proses tracking bass elektrik hanya terdiri dari satu track audio, dan track tersebut tidak dirangkap. Operator rekam menggunakan soundcard eksternal 2 channel, karena soundcard tersebut lebih cocok dan efisien digunakan untuk take instrumen yang hanya menggunakan satu channel seperti bass elektrik, gitar elektrik, keyboard dan lain-lain. Soundcard tersebut juga dapat menghasilkan audio yang bersih, noiseless, dan tebal. (wawancara dengan Rakmat Wahyudi pada tanggal 4 November 2015) Proses tracking bass elektrik dilakukan secara direct (langsung dari instrumen bass elektrik menuju soundcard tanpa melalui amplifier). Dalam

53 39 wawancara yang dilakukan, Andi Ridwan Pradana sebagai bassist band Aqrapana Ska menyatakan bahwa: Tracking direct memiliki kekurangan yaitu pemain bass tidak dapat mengatur karakter suara instrumennya karena tidak tersedia amplifier. Akan tetapi Capo Record Yogyakarta mengatasi hal tersebut dengan menggunakan software ampli simulator yang berfungsi untuk mengatur karakter suara bass elektrik yang diinginkan pemain bass (wawancara pada tanggal 29 Desember 2015). d) Tracking Keyboard Pada proses ini keyboardist memainkan instrumennya sebanyak dua kali. Proses take keyboard (voice organ) yang pertama berfungsi sebagai instrumen pengiring dari awal lagu sampai dengan lagu selesai. Hanya saja pada proses take Keyboard (voice Piano) yang kedua, keyboardist hanya melakukan take/record pada bagian-bagian tertentu dalam lagu sebagai fill atau isian. Dalam proses take keyboard operator rekam menggunakan track stereo, karena track stereo dianggap lebih tebal dibandingkan dengan track mono. Instrumen keyboard terhubung dengan kabel stereo masuk ke dalam soundcard eksternal 2 channel menuju komputer, pada tahap ini tidak ditemukan masalah yang serius. e) Tracking Gitar Elektrik Guitarist melakukan proses take gitar sebanyak empat kali. Take gitar yang pertama yaitu gitar rhythm, take gitar kedua/ketiga yaitu gitar rhythm dilakukan pada bagian-bagian tertentu dalam lagu, dan take gitar yang keempat yaitu gitar melodi. Terdapat dua instrumen gitar elektrik yang digunakan pada saat proses recording yaitu gitar Parker P-30 sebagai gitar melodi dan gitar Custom model Stratocaster sebagai gitar rhythm. Guitarist

54 40 memainkan lead guitar pada bagian lagu tertentu untuk isian melodi (fill), dan rhythm guitar dimainkan dari awal lagu sampai dengan lagu selesai. Dalam wawancara yang dilakukan, Sam sebagai guitarist band Aqrapana Ska menyatakan bahwa: Pada proses record instrumen gitar elektrik menggunakan beberapa efek antara lain efek delay, overdrive dan distortion. Record gitar elektrik dilakukan berulang-ulang dan track audio gitar elektrik dirangkap, hal ini bertujuan untuk mendapatkan ketebalan suara dari instrumen gitar elektrik (wawancara pada tanggal 29 Desember 2015). Permasalahan yang terjadi pada waktu proses record gitar elektrik yaitu guitarist mendapati suara metronome yang kurang jelas di bagian lagu tertentu, sehingga terjadi ketidaksesuaian tempo dan proses record harus diulang beberapa kali. Proses take/record gitar elektrik menggunakan suatu sistem penjaluran beberapa perangkat recording. Instrumen gitar elektrik terhubung dengan efek gitar menuju amplifier, kemudian amplifier menghasilkan sinyal audio yang terekam oleh mikrofon yang terhubung dengan soundcard eksternal 2 channel menuju komputer atau PC. Berikut ini tampilan sistem routing (penjaluran) take gitar elektrik:

55 41 Gambar 9: Routing (penjaluran) prosess recording gitar (dok: Yesaya, November 2015) f) Tracking Brass Section alto 1 Instrumenn brass section terdiri dan 2. Pemain instrumen brass dari Trompet, Trombone, Saxophone section melakukan proses take/record sebanyak empat kali dan dilakukan satu per satu. Instrumen tiup untuk proses take yang pertama dan kedua yaitu saxophone alto, take ketiga yaitu trombone, kemudian take keempat yaitu trompet. Instrumen brass section memberikan isian (fill) pada bagian lagu yang sudah ditentukan. Mikrofon menangkap dan merekam sinyal audio hasil instrumen brass section menuju soundcardd eksternal 2 channel yang terhubung ke PC/komputer. Berikut ini instrumen tiup: tampilan sistem routing (penjaluran) record

56 42 Gambar 10: Routing (penjaluran) proses recording brass section (dok: Yesaya, November 2015) g) Tracking Vokal Proses recording instrumen terakhir adalah vokal. Pada prosess take vokal menggunakan mikrofon yang langsung terhubung dengan soundcard eksternal 2 channel. Operator rekam melakukan take/record vokal dari awal sampai dengan lagu selesai, dan melakukan take backing vokal hanya pada bagian-bagian tertentu dalam lagu. Track audio untuk vokal sebanyak 5 track, terdiri dari 1 track vocal dan 4 track backing vocal. Pada proses ini tidak ditemukan permasalahan yang serius, dan semua proses dapat berjalan dengan lancar. 2) Editing Proses editing menggunakan aplikasi Nuendo 4 terdiri dari beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a) Menggeser beberapa track audio yang tidak sesuai tempo (melambat atau mendahului tempo yang sudah ditentukan) menggunakan object selection tool.

57 43 Gambar 11: Object selection (dok: Yesaya, November 2015) b) Membuang atau membersihkan bagian-bagian track yang tidak dibutuhkan menggunakann range selection tool. Sebagai contoh pada track gitar 3, guitarist melakukan record hanya pada bagian-bagian tidak dimainkan harus dibersihkan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan noise (suara desis) di tertentu dalam lagu. Jadi gelombang wav saat instrumen bagian tersebut dan mengurangi besarnyaa data audio pada track (wawancara dengan Rakhmat Wahyudi pada tanggal 12 November 2015). Gambar 12: Range selection (dok: Yesaya, November 2015) 3) Mixing Proses mixing menggunakan aplikasi Nuendo 4 terdiri dari pemberian effect pada track,, pengaturan posisii stereo/mono, balancing volume, image/panning, dan ekualisasi. Berikut ini penjelasan mengenai tahap-tahap mixing menggunakann aplikasi Nuendo 4: a) Membuka jendela mixer Mixer tersusun dari beberapa track audio yang tergabung menjadi satu, sound engineer menggunakan menu devices mixer untuk membuka jendela mixer. Tampilan mixer terdiri dari master volume, track volume, pan position dan m/ /s (mute/solo). Susunann plug in mixer terdiri dari dua macam audio yaitu

58 44 audio stereo dan mono. Padaa tahap ini sound engineer mengatur volume pada masing-masing track sampai semua track audio seimbang dan enak didengar. Berikut ini tampilan jendela mixer pada aplikasi Nuendo 4: Gambar 13: Tampilan jendela mixer (dok: Yesaya, November 2015) b) Memberi effect Pada proses ini sound engineer menggunakan dua macam effect, yaitu effect reverb dan effect plug in VST Dynamic. Effect reverb memberikan efek pemantulan suaraa seperti di dalam ruangan, tujuannya agar audio lebih bagus karenaa terdapat suara yang memantul atau menggema. Penggunaan effect plug in yang kedua yaitu VST (Virtual Studio Technology) Dynamics, effect tersebutt berfungsi untuk memadatkan sinyal audio supaya terdengar lebih jelas (wawancara dengan Rakhmat Wahyudi pada tanggal 24 Desember 2015). Sound engineer menggunakan effect VST Dynamics, salah satunya pada track kick/bass drum. Pada proses record drum set, mikrofon tidak hanya menangkap suara kick drum, akan tetapi mikrofon juga menangkap suara komponen lain disekitarnya. Makaa dari itu sound engineer melakukan pengaturan effect VST Dynamics pada proses mixing, agar

59 45 dapat memperjelas suara kick drum yang ditangkap mikrofon sehingga suara komponen disekitar kick/bass drum akan tertutupi. c) Balancing volume dan Panning Balancing volume yaitu proses menyeimbangkan volume/level dari masing-masing track. Sound engineer dapat melakukan pengaturan volume/level pada masing-masing track satu per satu atau dapat melalui mixer. Proses mixing membutuhkan kemampuan musikalitas sound engineer dalam mengatur balance atau volume tiap-tiap track agar enak didengar atau harmonis. Proses ini juga membutuhkan kesabaran, rasa, dan mood baik dari sound engineer karena harus dilakukan berulang-ulang (wawancara dengan Rakhmat Wahyudi pada tanggal 12 November 2015). Selanjutnya sound engineer melakukan proses image/panning, yaitu mengatur posisi output audio pada speaker entah itu output left, right atau center. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran letak audio, selain itu pengaturan panning juga dapat memberikan nuansa stereo pada lagu. d) Ekualisasi Pada proses ini sound engineer mengatur frekuensi track pada equalizers untuk mendapatkan karakter sound yang diinginkan. Sebagai contoh pada track vokal, sound engineer menggunakan equalizers dengan preset Lead Vox female untuk suara vokal perempuan dan preset Lead Vox male untuk suara vokal laki-laki.

60 46 4) Mixdown Pada tahap ini sound engineer menggabungkan semua track audio pada lembar project menjadi satu gelombang wav. Dalam wawancara yang dilakukan, Rakhmat Wahyudi selaku sound engineer Capo Record Yogyakarta menyatakan bahwa: Sebelum proses mixdown dilakukan, diharapkan semua materi track audio sudah benar-benar matang dan final untuk diproses. Karena apabila belum matang maka harus mengulang dalam proses mixing dan akan menjadi tidak efisien dalam proses recording (wawancara pada tanggal 12 November 2015). Hal pertama yang dilakukan yaitu Sound engineer mengatur locator. Locator ini berfungsi sebagai penanda track audio yang akan masuk dalam proses mixdown. Sound engineer menempatkan locator di kiri (awal lagu) hingga di kanan (akhir lagu), dan mengatur spesifikasi audio yang terdiri dari file name, lokasi export audio mixdown, file format audio, serta pengaturan sample rate dan bit depth. Setelah itu audio dapat langsung diproses menggunakan menu Export Audio Mixdown. 5) Mastering Setelah melakukan proses tracking, editing, mixing, dan mixdown, tahap terakhir dalam proses rekaman audio digital yaitu mastering. Proses mixdown menghasilkan audio dengan volume yang lembut, maka dari itu sound engineer menambahkan besar volume dan gain pada sebuah file audio agar menjadi lebih keras pada proses mastering. Suatu project dalam proses mixing terdiri dari beberapa track, baik track mono atau stereo. Akan tetapi pada proses mastering hanya terdapat satu track

61 47 stereo. Track stereo tersebut adalah hasil dari proses mixdown. Berikut ini penjelasan mengenai langkah-langkah proses mastering menggunakan aplikasi Nuendo 4: a) Membuat lembar New Project Pada tahap ini sound engineer membuat new project atau pekerjaan baru/halaman baru. Pada tahap ini muncul pilihan folder project temporary (sementara), kemudian sound engineer memberi nama project dan menentukan lokasi penyimpanan audio project. b) Import track audio Mixdown Sound engineer memasukkan file audio hasil dari proses mixdown dengan menggunakan menu import audio file. Audio track mixdown ini hanya terdiri dari satu track stereo. c) Memberikan effect Pemberian effect-effect (Efekualisasi) berfungsi untuk mempercantik file audio agar lebih enak didengar. (1) Equalizers GEQ-30 Sound engineer mengatur frekuensi audio secara keseluruhan menggunakan aplikasi plug in Equalizers GEQ-30. Frekuensi audio tersebut terdiri dari frekuensi Low, middle, dan High. Sound engineer mengatur frekuensi Equalizers GEQ-30 sampai audionya benar-benar enak untuk didengar. Berikut ini tampilan pengaturan frekuensi Equalizers GEQ-30 dalam proses mastering di Capo Record:

62 48 Gambar 14: Tampilan pengaturan Equalizers GEQ-30 (dok: Yesaya, November 2015) (2) StereoEnhancer Sound engineer mengatur lebar sempitnya audio output dengan menggunakann effect StereoEnhancer, pengaturan ini juga disesuaikan dengan tema lagu yang sedang dikerjakan. Misalnyaa dalam proses mastering lagu Bersamaa Dia dan Mereka (Vespa Tua) di Capo Record, sound engineer mengatur effect StereoEnhancer sedikit melebar dari aslinya. (3) Effect Reverb Sound engineer memberikan efek pemantulan suara atau menggema pada track audio secara keseluruhan, dengan tujuan agar audio yang dihasilkan lebih bagus. Pemberian effect reverb pada proses mastering lebih mendetail dibandingkan dengan pemberian effect pada proses mixing. (4) Compressor Sound engineer menggunaka an effect compressor pada track audio, hal ini bertujuan agar dinamika sinyal suara pada track tersebut menjadi stabil. Apabila terdapat suara yang terlalu keras, suaraa tersebut dapat menjadi lebih lembut, begitu juga sebaliknya.

63 49 (5) Limiter Sound engineer menggunakan effect limiter, hal ini bertujuan untuk membatasi dinamika suara yang terlalu keras melebihi batas sinyal suara yang ditentukan. Sound engineer menemukan beberapa audio yang melebihi batas atau dikenal dengan istilah clip. Hal ini mengakibatkan muncul suara noise yang menggangu, maka dari itu sound engineer menggunakan effect limiter agar kasus tersebut dapat dihindari. d) Save project Sound engineer menyimpan data yang ada dalam tampilan utama, hal ini bersifat sementara dan sewaktu waktu dapat diubah kembali. e) Export track Audio mastering Pada tahap ini sound engineer menempatkan locator (penanda track) pada awal lagu hingga akhir, dan mengatur spesifikasi audio yang terdiri dari file name, lokasi export audio mixdown, file format audio, serta pengaturan sample rate dan bit depth. Setelah itu track audio stereo pada lembar project diproses menjadi bentuk data format wave file menggunakan menu export audio mixdown dan hasil dari proses export tersebut dapat langsung didengarkan. b. Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 Penggunaan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 hanya terdiri dari proses editing, mixing, mixdown dan mastering. Karena pada proses tracking hanya menggunakan aplikasi Nuendo 4, hal tersebut bertujuan untuk menghasilkan audio rekaman yang berkualitas sama. Berikut ini penjelasan

64 50 mengenai proses editing, mixing, mixdown sampai dengan mastering menggunakan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0: 1) Editing Proses editing menggunakan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 terdiri dari beberapa tahap yaitu sebagai berikut: a) Import audio file Tahap pertama dalam proses editing aplikasi Adobe Audition CS 5.5 V4.0 yaitu sound engineer menyisipkan atau memasukkan file audio ke dalam lembar baru session menggunakan menu import file. File audio tersebut terdiri dari beberapa track audio hasil proses recording/tracking menggunakan aplikasi Nuendo 4. Kemudian sound engineer memproses bahan file audio yang masih mentah ke tahap selanjutnya (editing, mixing, mixdown dan mastering) menggunakan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 V4.0. Pada tahap kedua ini sound engineer membuat lembar new multitrack Session. Selanjutnya sound engineer memberi nama pada lembar multitrack baru, menentukan lokasi penyimpanan folder session, serta mengatur spesifikasi kualitas audio yang dikerjakan (pengaturan besarnya sample rate, dan bit depth). Tahap terakhir pada proses import audio file yaitu sound engineer melakukan penempatan beberapa file audio ke dalam track-track yang berbeda. Pada aplikasi ini, sound engineer harus menempatkan satu per satu file audio ke dalam lembar session secara manual. Berbeda dengan aplikasi

65 51 Nuendo 4, penempatan file audio ke dalam lembar project sudah secara otomatis. b) Playback Instrumen Setelah proses Import audio file selesai, selanjutnya sound engineer mendengar dan memeriksa kembali semua audio instrumen pada lembar session. Apabila terdapat permasalaha an ketidaksesuaian tempo pada track audio dalam lagu, sound engineer harus melakukan perbaikan dengann cara menggeser track audio tersebut sampai sesuai dengan tempo menggunakan move tool. Gambar 15: Move Tool (dok: Yesaya, November 2015) c) Lock In Time Pada tahap ini sound engineer mengunci track-track audio yang sudah melalui proses editing menggunakan fitur lock in time, hal ini bertujuan agar track yang sudah sesuai dengan tempo tidak dapat bergeser lagi. Track audio yang sudah terkunci ditandaii dengan simbol. 2) Mixing Proses mixing menggunakan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 terdiri dari pemberian effect, dynamic processing, pengaturan posisi stereo/mono, balancing dan image/panning (pengaturan posisi output audio). Berikut ini penjelasann mengenai CS 5.5 version 4.0: tahap-tahap mixing menggunakan aplikasi Adobe Audition

66 52 a) Membuka jendela mixer Mixer tersusun dari beberapa track audio yang tergabung menjadi satu, pada aplikasi ini sound engineer menggunakan menu windoww mixer untuk membuka jendela mixer. Tampilan mixer terdiri dari master volume, track volume, pan position dan m/s (mute/solo). Sama dengan aplikasi Nuendo 4, pada aplikasi ini sound engineer juga mengatur volume padaa masing-masing track sampai semua track audio seimbang dan enak didengar. Tampilan jendela mixer pada aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dapat dilihat pada gambar 16. Gambar 16: Tampilan jendela mixer (dok: Yesaya, November 2015) b) Memberi effect Pada proses mixing aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0, sound engineer menggunakan dua macam effect yaitu effect reverb dan effect plug in Dynamic Processing. Sound engineer menggunakan effect reverb untuk memberikan efek pemantulan suara pada audio, hal ini bertujuan agar audio mixing menjadi lebih bagus. Penggunaan effect reverb terdapat pada beberapa track antara lain track snare drum top, Tom, Floor, gitar lead dan vokal. Effect

67 53 Reverb pada aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 disebut Studio Reverb, akan tetapi pada aplikasi Nuendo 4 disebut RoomWorks. Penggunaan effect plug in yang kedua yaitu Dynamic Processing, effect plug in ini berfungsi untuk mengatur dinamik range atau level pada sinyal audio dan memadatkan sinyal audio supaya terdengar lebih jelas. Dynamic processing memiliki banyak preset, salah satunya preset DeEsser. Sound engineer melakukan kompresi menggunakan preset DeEsser pada track vokal, hal ini bertujuan untuk mengurangi suara desis yang terjadi saat vocalist menyebutkan huruf S. Rakmat Wahyudi selaku sound engineer Capo record menyatakan bahwa pengaturan preset DeEsser yang berlebihan dapat menyebabkan suara terpendam dan artikulasi vokal menjadi tidak jelas (wawancara pada tanggal 13 November 2015). c) Balancing dan Image/Panning Pada proses balancing, sound engineer mengatur besarnya volume tiap masing-masing track agar seimbang sampai semua audio benar-benar enak didengar. Sound engineer melakukan pengaturan volume masing-masing track melalui plug in mixer. Proses yang kedua yaitu proses pengaturan tata letak audio instrumen pada speaker output, baik itu posisi left, right, ataupun center. Sound engineer mengatur tata letak audio secara bervariasi, agar masing-masing audio instrumen mempunyai lokasi masing-masing dan tidak berbenturan.

68 54 3) Mixdown Sound engineer menggabungkan semua track audio pada lembar session menjadi satu gelombang wav menggunakan menu export multitrack mixdown dalam proses ini. Selanjutnya sound engineer mengatur spesifikasi audio yang terdiri dari nama file, lokasi export audio mixdown, file format audio, besarnya sample rate dan bit depth. Dalam proses mixdown menggunakan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0, sound engineer tidak perlu mengatur locator seperti pada aplikasi Nuendo 4. Jadi, proses mixdown menggunakan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dapat langsung dilakukan. 4) Mastering Berikut ini langkah-langkah proses mastering menggunakan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0: a) Import track audio mixdown Pada tahap ini, sound engineer menyisipkan atau memasukkan file audio mixdown ke dalam lembar baru session menggunakan menu import file. Selanjutnya, sound engineer membuat lembar new multitrack session. Multitrack session tersebut terdiri dari session name, folder location, Sample rate, bit depth dan master. Tahap terakhir dalam proses import audio file yaitu sound engineer menempatkan satu per satu file audio ke dalam lembar session secara manual. b) Memberi effect Pemberian effect-effect (Efekualisasi) berfungsi untuk mempercantik file audio agar lebih enak didengar.

69 55 (1) Graphic Equalizer (30 Bands) Sound engineer mengatur frekuensi audio secara keseluruhan menggunakann aplikasi plug in Graphic Equalizer (30 Bands). Frekuensi audio tersebut terdiri dari frekuensi Low, middle, dan High. Sound engineer mengatur frekuensi Graphic Equalizers (30 Bands) sampai audionya benar-benar enak untuk didengar. Berikut ini tampilan pengaturan frekuensi Graphic Equalizers (30 Bands) ) dalam proses mastering di Capo Record: Gambar 17: Tampilan pengaturan Graphic Equalizer (30 Bands) (dok: Yesaya, November 2015) (2) Effect reverb Sound engineer memberikan efek pemantulan suara atau menggema pada track audio secara keseluruhan, dengan tujuan agar audio yang dihasilkan lebih bagus. Pemberian effect reverb pada proses mastering lebih mendetail dibandingkan dengan pemberian effect pada proses mixing. (3) Dynamics Processing Sound engineer mengatur dinamik range atau level pada sinyal audio secara keseluruhan supaya terdengar lebih keras dan jelas.

70 56 (4) Hard Limiter Penggunaan effect Hard Limiter memiliki fungsi yang sama dengan Limiter pada aplikasi Nuendo 4 yaitu untuk membatasi dinamika suara yang terlalu keras melebihi batas sinyal suara yang ditentukan. c) Save session Sound engineer menyimpan data yang ada di tampilan utama menggunakan menu save session, hal ini bersifat sementara dan sewaktu waktu dapat diubah kembali. d) Export track Audio mastering Pada tahap ini sound engineer mengatur spesifikasi audio yang terdiri dari file name, location export audio mixdown, file format audio, serta pengaturan sample rate dan bit depth. Setelah itu track audio stereo pada lembar session diproses menjadi bentuk data format wave file menggunakan menu export multitrack mixdown - entire session dan hasil dari proses export tersebut dapat langsung didengarkan. B. Pembahasan 1. Komparasi Penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 Peneliti menemukan persamaan dan perbedaan tentang komparasi dari kedua aplikasi perekaman audio digital tersebut. Peneliti juga membandingkan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam

71 57 proses editing, mixing, mixdown dan mastering. Berikut ini perbedaan tampilan Multitrack View dan Edit view pada masing-masing aplikasi: a. Tampilan Multitrack view dan Edit view Berikut ini merupakan perbedaan tampilan Multitrack view serta Edit view dari aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0: 1) Multitrack view Tampilan multitrack view pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian yang memiliki fungsi yang sama pada tampilan edit view. Perbedaan yang mendasar adalah pada tampilan gelombang (wave display). Multitrack view terdirii dari beberapa track. Tampilan multitrack dapat digunakan untuk record, play, editing, dan mixing. Gambar 18: Tampilan Multitrack view Nuendo 4 (dok: Yesaya, November 2015)

72 58 Gambar 19: Tampilan Multitrack view Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 (dok: Yesaya, November 2015) 2) Edit view Edit view merupakan tampilan yang digunakan untuk mengedit single waveform audio. atau satu track. Waveform adalah tampilan visual dari sebuah sinyal Gambar 20: Tampilan Edit view Nuendo 4 (dok: Yesaya, November 2015)

73 59 Gambar 21: Tampilan Edit view Adobe Audition CS 5..5 V4.0 (dok: Yesaya, November 2015) b. Komparasi pada proses editing Aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 apabila ditulis secaraa garis besar mengenai persamaan dan perbedaannya dalam proses editing akan diperoleh tabel di bawah ini: Tabel 1. Komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5. 5 version 4.0 pada proses editing No 1 2 Aplikasi Nuendo 4 Tahap pertamaa dalam proses editing aplikasi Nuendo 4 yaitu sound engineer membuat halaman/pekerjaan baru (new project), kemudian melakukan penyimpanan project atau save Nuendo Project File (.npr). Padaa proses selanjutnya sound engineer melakukan Import audio file (menyisipkan atau memasukkan file audio ke dalam lembar project) yang terdiri dari beberapa format audio, penempatan audio file ke dalam lembar project sudah tersusun secara otomatis Aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 Tahap pertama dalam proses editing aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 yaitu sound engineer membuat halaman/pekerjaan baru ( new multitrack session), kemudian melakukan penyimpanan session atau save Audition session (*.sesx) Padaa proses selanjutnya sound engineer melakukan Import audio file, penempatan audio file ke dalam lembar session dilakukan secara manual. Satu per satu track audio digeser dan ditempatkan ke dalam lembar session. Penempatan file audio format wav dalam proses editing di Capo Record yaitu pada track 1 (kick/bass drum) ), track 2 (top snare), track 3 (bottom snare), track 4

74 Sound engineer melakukan editing dengan cara menggeser atau memindahkan track audio yang tidak sesuai dengan tempo menggunakan object selection tool Sound engineer membuang atau membersihkan bagian- tidak bagian track yang dibutuhkan. Sebagai contoh padaa track gitar 3, instrumen hanya dimainkan di bagian- lagu. bagian tertentu dalam Jadi gelombang wav saat instrumen tidak dimainkan harus dibersihkan dengan menggunakan menu range selection. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan noise (suara desis) di bagian tersebut dan mengurangi besarnya data audio pada track. (tom), track 5 (floor), track 6 (hi-hat), track 7-8 (overhead left dan overhead right), track 9-10 (Room left dan room right), track 11 (Bass), track (keyboard 1 dan keyboard 2), track (gitar 1-4), track (brass section: saxophone alto 1, saxophone alto 2, trombone, dan trompet), track 22 (vocal), dan track (backing vokal 1-4). aplikasi ini menyediakann format audio import yang lebih bervariasi dibandingkan dengan aplikasi Nuendo 4 Sound engineer melakukan editing dengan cara menggeser atau memindahkan track audio yang tidak sesuai dengan tempo menggunakan move tool Sound engineer mengunci track audio yang sudah melalui proses editing menggunakan fitur Lock in Time, hal ini bertujuan agar track yang sudah sesuai dengan tempo tidak dapat bergeser lagi. Track yang sudah terkunci ditandai dengan simbol Sedangkan pada aplikasi Nuendo 4 tidak terdapat fitur lock in time atau fitur yang memiliki fungsi yang sama c. Komparasi pada proses mixing Aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 apabila ditulis secaraa garis besar mengenai persamaan dan perbedaannya dalam proses mixing akan diperoleh tabel di bawah ini:

75 61 Tabel 2. Komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 pada proses mixing No Aplikasi Nuendo 4 Aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version Hal yang dilakukan dalam Hal yang dilakukan dalam proses mixing proses mixing menggunakan menggunakan aplikasi Adobe Audition aplikasi Nuendo 4 antara lain CS 5.5 version 4.0 antara lain pemberian pemberian effect pada track, Effect, Dynamic Processing, pengaturan pengaturan posisi stereo/mono, posisi stereo/mono, Balancing dan balancing volume, image atau image/panning (pengaturan posisi output panning, dan ekualisasi audio) 2 Pada proses mixing Nuendo 4 menggunakan beberapa effect antara lain effect Reverb RoomWorks SE dan effect VST Dynamics. Sound engineer menggunakan effect reverb RoomWorks SE untuk memberikan efek pemantulan suara seperti di dalam ruangan, tujuannya agar audio lebih bagus karena terdapat suara yang menggema. Terdapat beberapa track audio yang menggunakan effect reverb RoomWorks SE pada proses mixing di Capo Record antara lain track snare top (level sebesar -6 desibel), track tom (level sebesar -8 desibel), track floor (level sebesar -8 desibel), track gitar lead (level sebesar -6 desibel) dan track vocal (level sebesar -6 desibel). Sound engineer menggunakan effect VST dynamics untuk memadatkan sinyal audio supaya terdengar lebih jelas. Beberapa track audio yang menggunakan effect VST Dynamic antara lain track kick/bass drum (level sebesar 3.35 desibel), track snare top (level sebesar desibel), Pada proses mixing Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 menggunakan beberapa effect antara lain effect Studio Reverb dan Dynamics Processing. Cara kerja effect reverb yaitu setiap sinyal audio track yang dikirim masuk kedalam effect reverb ini, sinyal audio akan secara otomatis berubah menjadi suara yang memantul atau menggema seperti di dalam ruangan. Terdapat beberapa track audio yang menggunakan effect Studio Reverb pada proses mixing di Capo Record antara lain track snare top drum (send level -6 desibel), Tom (send level - 8 desibel), Floor (send level -8 desibel), gitar lead (send level -6 desibel) dan vokal (send level -6 desibel). Sound engineer melakukan Dynamics Processing untuk mengatur dinamik range atau level pada sinyal audio dan memadatkan sinyal audio supaya terdengar lebih jelas. Dynamics Processing memiliki banyak preset antara lain DeEsser, Noise Gate, Vocal Limiter, Voice over, Expander, Compander dan lain-lain. Akan tetapi apabila sound engineer ingin memodifikasi karakter audio sesuai dengan keinginan dapat menggunakan preset custom. Track audio yang menggunakan effect Dynamic processing yaitu track kick/bass drum (level sebesar -5.1 desibel), dan track snare top (level

76 track bass elektrik, track vocal (level desibel), dan track backing vocal (level backing vocal 1 dan 2 sebesar 4.00 desibel; level backing vocal 3 dan 4 sebesar 2.17 desibel). Sound engineer mengatur besarnya volume/level pada masing-masing track agar seimbang dan harmonis, dalam artian tidak terdapat track audio yang frekuensinya berbenturan. Sound engineer mengurangi besarnya suara noise yang berlebihan khususnya pada track vocal dengan menggunakan fitur DeNoiser Sound engineer melakukan pengaturan posisi output audio Right, Left atau Center. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran letak audio dan memberikan nuansa stereo pada lagu. Pengaturan image/panning pada proses mixing di Capo record antara lain track kick/bass drum, track snare drum, track hi-hat, track bass elektrik, track gitar melodi, track gitar rhythm, track vocal, track backing vocal 3, track backing vocal 4 (panning center), track backing vocal 1 female (left 50), backing vocal 2 male (right 50), track saxophone alto 1 (left 50), track saxophone alto 2 (right 50), track trombone (left 20), track trompet (right 20), track tom (left 80), track floor (right 80), track Overhead left, track room Left, track keyboard 1, track sebesar +0 desibel) Sound engineer mengurangi besarnya suara noise yang berlebihan dengan menggunakan fitur Noise Reduction Sound engineer melakukan pengaturan posisi output audio Right, Left atau Center. Pengaturan image/panning pada proses mixing di Capo record antara lain track kick/bass drum, track snare drum, track hi-hat, track bass elektrik, track gitar melodi, track gitar rhythm, track vocal, track backing vocal 3, track backing vocal 4 (panning center), track backing vocal 1 female (left 50), track backing vocal 2 male (right 50), track saxophone alto 1 (left 50), track saxophone alto 2 (right 50), track trombone (left 30), track trompet (right 30), track tom (left 100/full left), track floor (right 50), track keyboard 1 (left 40), track keyboard 2 (right 40), track Overhead left, track room left, track gitar rhythm 3 (full left), dan track overhead right, track room right, track gitar rhythm 4 (full right).

77 63 5 gitar rhythm 3 (full left), dan track overhead right, track room right, track keyboard 2, gitar rhythm 4 (full right). Sound engineer menggunakan fitur Equalizer track yang memiliki banyak pilihan preset, pada track kick/bass drum menggunakan preset Rock Bass Drum, pada track Snare menggunakan preset Basic Snare, pada track Floor menggunakan preset Follr Tom, pada track backing vocal 1 menggunakan preset Lead Vox female, dan lain-lain. Penggunaan preset bertujuan untuk memberikan karakter suara pada track. Sound engineer menggunakan fitur Make-Up Gain untuk mengatur besar kecilnya gain pada audio track. Beberapa track yang menggunakan fitur ini yaitu track kick/bass drum (sebesar 6 desibel), dan track snare drum (sebesar 5 desibel) d. Komparasi pada proses mixdown Aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 apabila ditulis secara garis besar mengenai persamaan dan perbedaannya dalam proses mixdown akan diperoleh tabel di bawah ini: Tabel 3. Komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 pada proses mixdown No Aplikasi Nuendo 4 Aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version Sound engineer melakukan Sound engineer melakukan proses export proses export audio file multitrack mixdown (entire session) yaitu berfungsi untuk menyimpan beberapa track audio pada lembar project menjadi satu menggabungkan semua track audio pada lembar session menjadi satu gelombang wav. Audio hasil proses mixdown masih file audio stereo. Format audio lembut, selanjutnya disempurnakan file yang digunakan oleh sound engineer di Capo record adalah melalui proses mastering. Format audio export pada aplikasi Adobe Audition CS format wave file (.wav). 5.5 version 4.0 terdiri dari beberapa Aplikasi Nuendo 4 format audio.

78 menyediakan format audio export yang lebih bervariasi dibandingkan dengan Aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 Sound engineer mengatur panjang durasi lagu dengan menggunakan fitur locator yang berfungsi sebagai penanda track audio yang akan masuk dalam proses mixdown Pada menu Export audio mixdown terdapat pengaturan Sample rate dan Bit Depth. Pilihan sample rate mulai dari 8000 Hz sampai dengan Hz. Pilihan Bit Depth mulai dari 8 bit, 16 bit, 24 bit, dan 32 bit (float). Capo Record memiliki standar penggunaan sample rate sebesar Hz dan Bit Depth sebesar 24 bit, hal ini bertujuan untuk menghasilkan audio yang jelas, bersih dan detail Sound engineer tidak dapat mengatur panjang durasi lagu karena tidak terdapat fitur locator, akan tetapi proses export multitrack mixdown pada aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dapat langsung dilakukan Pada menu Export multitrack mixdown terdapat pengaturan Sample rate dan Bit Depth. Pilihan sample rate mulai dari 6000 Hz sampai dengan Hz. Pilihan Bit Depth mulai dari 8 bit, 16 bit, 24 bit, dan 32 bit. Proses mixdown pada aplikasi ini juga menggunakan sample rate sebesar Hz dan Bit Depth sebesar 24 bit e. Komparasi pada proses mastering Aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 apabila ditulis secara garis besar mengenai persamaan dan perbedaannya dalam proses mastering akan diperoleh tabel di bawah ini:

79 65 Tabel 4. Komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 pada proses mastering No Aplikasi Nuendo 4 Hal yang dilakukan dalam proses mastering menggunakan aplikasi Nuendo 4 antara lain Import track audio mixdown (menyisipkan atau memasukkan file audio stereo ke dalam lembar project), memberi effect (efekualisasi), Save Project (menyimpan data audio), dan Export track audio mastering Sound engineer melakukan ekualisasi dengan mengatur frekuensi audio agar lebih enak didengar. Frekuensi audio pada equalizers terdiri dari frekuensi Low, Midle, dan High. Aplikasi plug in Equalizers yang digunakan pada aplikasi ini yaitu Equalizers GEQ-30. Pengaturan tamplian frekuensi equalizers pada aplikasi Nuendo 4 dapat dilihat pada gambar 14. Pada proses mastering Nuendo 4 sound engineer menggunakan beberapa effect plug in antara lain StereoEnhancer, Effect Reverb RoomWorks, Compressor, dan Limiter. Penggunaan StereoEnhancer berfungsi mengatur lebar sempitnya audio output. Sound engineer memberikan efek pemantulan suara atau menggema pada track audio secara keseluruhan menggunakan effect reverb Aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 Hal yang dilakukan dalam proses mastering menggunakan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 antara lain Import track audio mixdown (menyisipkan atau memasukkan file audio stereo ke dalam lembar session), penempatan file audio ke dalam lembar track, memberi effect (efekualisasi), Save Session (menyimpan data audio), dan Export track audio mastering Pada aplikasi ini sound engineer juga melakukan pengaturan frekuensi audio agar lebih enak didengar melalui Graphic Equalizers (30 Bands). Frekuensi audio pada equalizers terdiri dari frekuensi Low, Midle, dan High. Pengaturan tamplian frekuensi equalizers pada aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dapat dilihat pada gambar 17. Pada proses mastering Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 sound engineer menggunakan beberapa effect plug in antara lain Effect Studio Reverb, Dynamics Processing, dan Hard Limiter. Studio Reverb berfungsi memberikan efek pemantulan suara seperti di dalam ruangan. Dynamics Processing berfungsi untuk memadatkan sinyal audio supaya terdengar lebih jelas. Hard Limiter berfungsi untuk membatasi dinamika suara yang terlalu keras melebihi batas sinyal suara yang ditentukan. Penggunaan effect-effect tersebut bertujuan untuk

80 RoomWorks, hal ini bertujuan agar audio yang dihasilkan lebih bagus. Penggunaan RoomWorks lebih mendetail dibandingkan dengan effect reverb RoomWorks SE. Compressor berfungsi menstabilkan dinamika sinyal suara dari sebuah instrumen. Limiter berfungsi untuk membatasi dinamika suara yang terlalu keras melebihi batas sinyal suara yang ditentukan Sound engineer melakukan proses export audio mastering berfungsi untuk menggabungkan dan menyimpan multitrack audio project menjadi satu file audio stereo. Format audio file yang digunakan oleh sound engineer di Capo record adalah format wave file (.wav). Aplikasi Nuendo 4 menyediakan format audio export yang lebih bervariasi dibandingkan dengan Aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 Pada menu Export audio mastering terdapat pengaturan Sample rate dan Bit Depth. Pilihan sample rate mulai dari 8000 Hz sampai dengan Hz. Pilihan Bit Depth mulai dari 8 bit, 16 bit, 24 bit, dan 32 bit (float). Capo Record memiliki standar penggunaan sample rate sebesar Hz dan Bit Depth sebesar 24 bit, hal ini bertujuan untuk menghasilkan audio yang jelas, dan detail. mempercantik file audio stereo secara keseluruhan. Sound engineer melakukan proses export mastering yaitu menggabungkan semua track audio pada lembar session menjadi satu gelombang wav. Proses mixdown menghasilkan audio dengan volume yang lembut, maka dari itu sound engineer menambahkan besar volume dan gain pada sebuah file audio agar menjadi lebih keras pada proses mastering. Format audio export pada aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 terdiri dari beberapa format audio. Pada menu export mastering terdapat pengaturan Sample rate dan Bit Depth. Pilihan sample rate mulai dari 6000 Hz sampai dengan Hz. Pilihan Bit Depth mulai dari 8 bit, 16 bit, 24 bit, dan 32 bit. Proses mastering pada aplikasi ini juga menggunakan sample rate sebesar Hz dan Bit Depth sebesar 24 bit.

81 67 2. Permasalahan yang ditemui saat proses recording di Capo Record Yogyakarta Terdapat permasalahan atau hambatan yang ditemui pada saat melakukan proses recording di Capo Record Yogyakarta, yaitu : a. Sam selaku guitarist Band Aqrapana Ska, terdapat kendala dalam proses take guide (guide berfungsi sebagai panduan dalam take drum set dan penunjuk arah urutan lagu). Pada saat proses take guide kendalanya yaitu volume headphone yang tidak terlalu keras, akibatnya metronome yang berfungsi sebagai panduan tempo tidak terlalu terdengar sehingga sering terjadi ketidaksesuaian tempo. Ketidaksesuaian tempo bisa berarti melambat atau mendahului tempo yang sudah ditentukan. b. Permasalahan pada proses pembuatan guide yang dilakukan mendadak dari waktu yang sudah ditentukan. Susunan lagu juga berubah, berbeda dengan susunan lagu yang sudah ditentukan sebelumnya. Dian Wijayanto selaku drummer band Aqrapana Ska, guide yang dibuat seharusnya disertai dengan vokal, tidak hanya instrumen gitar saja. Guide yang disertai vokal dapat memberikan petunjuk kepada drummer, misalnya vokal menyanyikan bagian melodi tertentu sebagai clue (petunjuk) drummer memainkan feel in sebelum masuk Reffrain. Alangkah baiknya apabila guide terdiri dari instrumen pengiring dan vokal. 3. Kelebihan serta kekurangan penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 V4.0 dalam proses rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta, yaitu sebagai berikut:

82 68 a. Aplikasi Nuendo 4 Penggunaan aplikasi Nuendo 4 memiliki kelebihan antara lain: 1) Tersedia banyak aplikasi plug in (aplikasi tambahan) atau VST yang memiliki berbagai fitur, fitur-fitur tersebut dapat berfungsi untuk memaksimalkan kualitas audio yang akan dihasilkan. Tersedia plug in VSTi (Virtual Instrumen) yang merupakan aplikasi plug in alat musik virtual yang dapat dimainkan di komputer 2) Tampilan interface (antar muka) aplikasi Nuendo 4 tidak rumit dan terkesan sederhana dibandingkan dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 V4.0 3) Pada proses editing, aplikasi Nuendo 4 memiliki range selection tool yang berfungsi membuang atau membersihkan bagian-bagian track audio yang tidak dibutuhkan, tujuannya untuk menghilangkan noise di bagian tersebut dan mengurangi besarnya data audio pada track. Range selection tool digunakan untuk memilih bagian track yang akan dihapus (delete) 4) Aplikasi Nuendo memiliki fitur locator yang berfungsi sebagai penanda track audio yang akan masuk dalam proses mixdown. Fitur locator juga dapat berfungsi untuk mengatur durasi lagu 5) Aplikasi Nuendo 4 menghasilkan audio yang lebih menyatu dari beberapa instrumen dibandingkan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 Aplikasi Nuendo 4 juga memiliki kekurangan antara lain: 1) Tidak cocok menggunakan soundcard onboard, penggunaan soundcard onboard menyebabkan proses recording menjadi tidak stabil

83 69 2) Nuendo 4 tidak memiliki fitur lock (mengunci track audio) sehingga kemungkinan track audio dapat tergeserr pada waktu proses editing 3) Aplikasi Nuendo 4 menghasilkan audio track yang kurang detail karenaa plug in equalizer hanya memiliki menu 4 band, berbeda dengann aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 yang memiliki menu 5 band b. Aplikasi Adobe Audition CS 5.5 V4.0 Penggunaan aplikasi Adobe Audition CS5.55 V4.0 memiliki kelebihan antara lain: 1) Adobe Audition support dengan berbagai macam perangkat keras (hardware) 2) Support terhadap penggunaann soundcardd onboard (stabil) 3) Aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 menghasilkan audio track yang lebih detail dibandingkan aplikasi Nuendo 4, karena didukungan equalizer yang memiliki menu 5 band 4) Pada proses editing, aplikasii Adobe Audition CS5.5 V4.0 memiliki fitur lock in time yang berfungsi mengunci track audio yang sudah diedit, hal ini bertujuan agar track yang sudah sesuai dengan tempo tidak dapat bergeser lagi. Track yang sudah terkunci ditandaii dengan simbol Aplikasi Adobe Audition CS5.5 V4.0 memiliki kekurangan antaraa lain: 1) Adobe Audition CS 5.5 V4..0 memilikii keterbatasan dalam penggunaan VST, Adobe Audition CS 5.5 V4.0 hanya dapat mendeteksi aplikasi plug in atau VST dari produk Adobe System 2) Tidak tersedia plug in VSTi (Virtual Instrumen) yang merupakan aplikasii plug in alat musik virtual yang dapat dimainkan di komputer

84 70 3) Track audio dari beberapa instrumen tidak terlalu menyatu dibandingkan dengan track audio pada aplikasi Nuendo 4 4) Pada proses import audio file, penempatan audio file ke dalam lembar session harus dilakukan secara manual. Satu per satu track audio digeser dan ditempatkan ke dalam lembar session. Berbeda dengan aplikasi Nuendo 4, penempatan audio file ke dalam lembar project sudah otomatis. Dalam proses digital audio recording di Capo Record Yogyakarta, Aplikasi Nuendo 4 dan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 menghasilkan kualitas audio yang sudah detail, halus, bersih serta tebal. Detail dan halus karena dalam proses recording di Capo Record Yogyakarta, kedua aplikasi perekaman sama-sama menggunakan sample rate sebesar Hz serta Bit depth sebesar 24 bit. Bersih karena pada kedua aplikasi tersebut tidak ditemukan suara noise yang berlebihan, penggunaan soundcard eksternal yang sudah standar dapat memperkecil suara noise yang berlebihan. Tebal karena pada proses recording dari kedua aplikasi terdapat beberapa track yang dirangkap, track rangkap berarti direkam lebih dari satu kali. Selain dapat menghasilkan audio output yang tebal, track rangkap juga dapat menghasilkan nuansa audio yang stereo. Berdasarkan hasil penelitian, aplikasi Nuendo 4 dan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 terbukti dapat menghasilkan kualitas audio rekaman yang detail, halus, bersih (memperkecil suara noise), dan tebal. Sebenarnya banyak tersedia software aplikasi perekaman audio, maka dari itu setiap pemusik atau pengguna aplikasi recording mempunyai kebebasan dalam memilih aplikasi perekam audio yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya, dengan

85 71 mempertimbangkan berbagai kelebihan dan kekurangan pada masing-masing aplikasi.

86 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai komparasi penggunaan aplikasi Nuendo 4 dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam teknik rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta, menunjukkan bahwa aplikasi Nuendo 4 dan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 menghasilkan kualitas audio yang sudah detail, halus, bersih (memperkecil suara noise) serta tebal. Detail dan halus karena dalam proses rekaman audio digital di Capo Record Yogyakarta, kedua aplikasi rekaman sama-sama menggunakan sample rate sebesar Hz serta Bit depth sebesar 24 bit. Bersih karena pada kedua aplikasi tersebut tidak ditemukan suara noise yang berlebihan, penggunaan soundcard eksternal yang sudah standar recording dapat memperkecil suara noise yang berlebihan. Tebal karena pada proses rekaman dari kedua aplikasi terdapat beberapa track yang dirangkap yang berarti direkam lebih dari satu kali. Selain dapat menghasilkan audio output yang tebal, track rangkap juga dapat menghasilkan nuansa audio yang stereo. Peneliti menemukan bahwa aplikasi Nuendo 4 dapat memaksimalkan kualitas hasil audio yang lebih baik dibandingkan dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0, karena aplikasi Nuendo 4 memiliki banyak aplikasi plug in dengan dengan fitur-fitur yang lengkap. Sedangkan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 hanya dapat mendeteksi aplikasi plug in dari produk Adobe system saja. Dengan kata lain aplikasi plug in pada Adobe Audition CS 5.5 version

87 73 terbatas. Apabila dilihat dari segi hasil, audio yang dihasilkan oleh aplikasi Nuendo 4 lebih menyatu, bersih, tebal dan halus. Pengoperasian aplikasi Nuendo 4 juga lebih sederhana dibandingkan dengan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 yang terkesan rumit. Aplikasi rekaman hanya sebagai sarana, kualitas audio rekaman yang baik dapat dipengaruhi oleh kemampuan operator rekam, sound engineer yang berkompeten di bidangnya, perangkat rekam yang memadai, dan aplikasi perekaman audio yang memiliki fitur-fitur lengkap untuk dapat memaksimalkan kualitas hasil audio. Pengguna musik memiliki selera musik yang berbeda-beda dalam menentukan baik tidaknya kualitas hasil audio rekaman. Pemusik atau pengguna aplikasi rekaman mempunyai kebebasan dalam memilih aplikasi perekam audio yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya, dengan mempertimbangkan berbagai kelebihan dan kekurangan pada masing-masing aplikasi. B. Saran 1. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, Capo Record Yogyakarta diharapkan untuk meng-update hardware dan software aplikasi rekaman dengan versi terbaru, agar dapat melakukan proses recording lebih efektif dan efisien serta dapat menghasilkan kualitas rekaman yang lebih baik sesuai dengan keinginan pengguna jasa

88 74 2. Aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, pengguna musik sebaiknya lebih cermat dalam memilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya 3. Bagi Peneliti lanjutan perlu mengkaji lebih mendalam tidak hanya komparasi fitur-fitur yang dimiliki aplikasi rekaman, namun lebih menekankan pada tahap-tahap proses recording karena karakter setiap sound engineer memiliki peranan penting pada kualitas hasil recording.

89 DAFTAR PUSTAKA Adobe Audition CS5.5 System Requirements. Diunduh pada tanggal 4 Oktober Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arisasangka, Inung K Sonar Home Recording. Jakarta: Restu Agung Basuki, Sulistyo Metode Penelitian. Jakarta: Penaku. Buntarto Teknik Audio Video Mobil. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Creswell, John W Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Darmanto, dkk Hand out Training Produksi Program Video Klip & Instruksional. Yogyakarta: Studio Audio Visual. Husein, M.F Aplikasi Komputer untuk Perkantoran. Jakarta: Salemba Infotek. Hutchinson, S.E.and S.C. Sawyer Computers and Information Systems Fifth Edition. Chicago: Irwin. Irawan, Resa Agus Proses Digital Audio Recording Band di Studio Amakusa Yogyakarta. Skripsi S1. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Seni Musik, FBS UNY. Jogiyanto, Hartono Pengenalan Komputer. Yogyakarta: ANDI. KBBI, Daring Teknik, Diunduh pada tanggal 20 September Mansionpro Jenis-jenis Microphone untuk Recording live Performance. Diunduh pada tanggal 6 Oktober Margono, S Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta: RINEKA CIPTA. Musfiya, Arslan Home Recording. Bekasi: Niaga Swadaya. Musiktek Home Recording. Diunduh pada tanggal 2 Oktober

90 76 Nazir, M Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Prasetyo, Robertus Erwin Peranan Software musik komputer Cakewalk Pro Audio 9.0 dalam proses digital audio recording. Skripsi S1. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Seni Musik, FBS UNY. Prastowo, Andi Metode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan penelitian. Yogyakarta: AR RUZZ Media. Purwacandra,P.P Home Recording dengan Adobe Audition. Yogyakarta: ANDI Sigit, A.S., dkk Kreatif membuat musik dengan Studio Digital sendiri Edisi 1. Yogyakarta: ANDI; Semarang: WAHANA KOMPUTER. Silalahi, Ulber Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Sos Steinberg Nuendo4. Diunduh pada tanggal 4 Oktober Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA. Sutarman Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara. Taufiq, R Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

91 LAMPIRAN

92

93 Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI A. Tujuan Observasi Tujuan dari Observasi ini adalah untuk mengetahui penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses digital audio recording di Capo record Yogyakarta. B. Pembatasan Observasi Aspek-aspek yang diamati 1. Perangkat yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta 2. Proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 terhadap band Aqrapana Ska.

94 Lampiran 2 PEDOMAN WAWANCARA A. Tujuan Wawancara Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengumpulkan data-data tentang penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta. B. Kisi-kisi Wawancara No Aspek yang diamati Pertanyaan 1 Perangkat yang digunakan dalam proses rekaman audio digital a. Apa saja perangkat hardware yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta? b. Sebutkan perangkat input dan output yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta? 2 Proses rekaman audio digital dengan menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe a. Apa saja kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan proses rekaman audio digital? b. Bagaimanakah tahapan dari proses

95 Audition CS 5.5 version 4.0 rekaman audio digital? c. Bagaimana teknik memperkecil suara noise yang berlebihan pada proses rekaman audio digital? d. Berapa pembatasan sample rate minimal yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta? e. Bagaimanakah proses terakhir dalam rekaman audio digital? 3 Keunggulan serta kelemahan dari penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses rekaman audio digital a. Apa saja keunggulan serta kelemahan dari penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses rekaman audio digital? b. Sebutkan effect-effect yang digunakan dalam proses rekaman audio digital? c. Apa saja aplikasi plugin atau VST (virtual Studio) yang digunakan dalam proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS

96 5.5 version 4.0.? 4 Audio yang dihasilkan dari proses rekaman yang menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 a. Bagaimanakah kualitas audio yang dihasilkan dari proses rekaman menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0.? b. Apa saja format audio yang dapat dihasilkan pada proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0.? C. Jawaban Kisi-kisi Wawancara 1. Perangkat yang digunakan dalam proses rekaman audio digital a. Apa saja perangkat hardware yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta? Perangkat hardware yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo Record antara lain : 1) Komputer dengan spesifikasi menggunakan sistem operasi Windows XP, prosesor Intel Pentium 4 CPU single core 2,80 GHz, RAM 1 GB, Harddisk 320 GB, DVD-ROM drive, dan USB port. 2) Soundcard Audio analog to digital converter POD Line 6 UX2 dan Yamaha N12

97 3) Mikrofon Samson CO 1, CO 3 dan Mikrofon Drum set Yoga FX 516, FX 588, dan FX ) Speaker Yamaha HS 50 5) Headphone Behringer HPS 3000 dan headphone AKG K44 6) Amplifier VOX Pathfinder 15R 7) Instrumen yang digunakan PDP Drums set, Bass elektrik Samick Corsair Greg Bennett 4 strings, Gitar elektrik Parker P-40 dan gitar Custom model Stratocaster 6 strings, Efek Gitar Roland GR 20, VOX ToneLab EX, dan Equalizer Behringer EQ700, dan Keyboard Korg i3 b. Sebutkan perangkat input dan output yang dugunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta? 1) Perangkat Input terdiri dari Mikrofon Samson CO1, CO 3, Mikrofon Drums set Yoga FX 516, FX 588, FX 500 dan beberapa Instrumen/alat musik seperti gitar, Bass, Keyboard dan lain-lain. 2) Perangkat Output terdiri dari Speaker Yamaha HS 50, Headphone Behringer HPS 3000, headphone AKG K44, dan Amplifier VOX Pathfinder 15 R. 2. Proses rekaman audio digital dengan menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 a. Apa saja kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan proses rekaman audio digital? 1) Mempersiapkan alat untuk take guide 2) Mempersiapkan dan menyetting mikrofon Drum set

98 3) Mempersiapkan alat sesuai instrumen yang dimainkan b. Bagaimanakah tahapan dari proses rekaman audio digital? 1) Tahapan pertama Recording/ merekam 2) Tahap Editing/Mixing 3) Tahap Mixdown dan Mastering 4) Tahap Converted audio format wav file c. Bagaimana teknik memperkecil suara noise yang berlebihan pada proses rekaman audio digital? Teknik memperkecil suara noise menggunakan aplikasi Nuendo 4 yaitu dengan menambahkan fitur DeNoiser, dan apabila menggunakan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 yaitu dengan menambahkan fitur Noise Reduction. Suara noise yang berlebihan sudah diperkecil dengan penggunaan soundcard eksternal POD Line 6 UX2 dan Yamaha N12 yang memiliki kualitas baik dalam proses digital audio recording. d. Berapakah pembatasan sample rate minimal yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta? Capo Record Yogyakarta menggunakan sample rate Hz dan Bit Depth sebesar 24 bit. Penggunaan sample rate Hz 24 bit dapat menghasilkan audio yang halus, bersih, dan detail untuk melalui proses Mixing. e. Bagaimanakah proses terakhir dalam rekaman audio digital?

99 Proses terakhir dalam rekaman audio digital adalah mengubah/converted audio kedalam bentuk file yang dibutuhkan, seperti wav, wave64, MP3, wma dan lain-lain. 3. Keunggulan serta kelemahan dari penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses rekaman audio digital a. Apa saja keunggulan serta kelemahan dari penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses rekaman audio digital? 1) Aplikasi Nuendo 4 memiliki keunggulan yaitu tersedia banyak aplikasi plugin (aplikasi tambahan) atau VST yang memiliki berbagai fitur, fitur-fitur tersebut dapat berfungsi untuk memaksimalkan audio yang akan dihasilkan. Kelemahan Nuendo 4 yaitu tidak cocok menggunakan Soundcard onboard, penggunaan soundcard onboard menyebabkan proses recording menjadi tidak stabil. 2) Aplikasi Adobe Audition CS5.5 V4.0 memiliki keunggulan yaitu Adobe Audition support dengan berbagai macam hardware. Support terhadap penggunaan soundcard onboard (stabil), apabila terdapat noise yang berlebihan dapat diperkecil dengan fitur Noise Reduction. Kelemahan Adobe Audition CS5.5 V4.0 yaitu Adobe Audition memiliki keterbatasan dalam penggunaan VST, Adobe Audition hanya dapat mendeteksi aplikasi plugin atau VST dari produk Adobe System. b. Sebutkan effect-effect yang digunakan dalam proses rekaman audio digital?

100 Effect-effect yang digunakan dalam proses rekaman audio digital yaitu Reverb, Distorsi, Delay dan lain-lain c. Apa saja aplikasi plugin atau VST (virtual Studio) yang digunakan dalam proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0.? Aplikasi plugin atau VST yang digunakan yaitu Dynamic, Compressor, Gate, Limiter dan Equalizers. 4. Audio yang dihasilkan dari proses rekaman yang menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 a. Bagaimanakah kualitas audio yang dihasilkan dari proses rekaman menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0.? Kualitas audio Input sudah bagus didukung dengan penggunaan Soundcard Eksternal POD Line 6 UX2 dan Yamaha N12. Kualitas audio yang dihasilkan sudah halus, bersih dan sudah cukup detail, karena menggunakan sample rate Hz dan Bit depth 24 bit (wawancara pada tanggal 24 Desember 2015). b. Apa saja format audio yang dapat dihasilkan pada proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0.? Format audio yang dapat dihasilkan pada proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 yaitu wav, wave64, MP3, wma, AIFF (audio interchange file format) dan lain-lain.

101 HASIL WAWANCARA Keterangan: P N : Peneliti : Narasumber Hasil wawancara dengan Rakhmat Wahyudi selaku Pemilik, sound engineer, dan Operator rekam Capo Record pada tanggal 24 Desember 2015 P : Apa saja perangkat hardware yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta? N : Hardwarenya Semua hardware ya berarti?. Mulai dari Komputer Pentium 4, RAM 1 Giga trus instrumen yang lainnya soundcardnya audio analog to digital converter POD UX 2, speakernya Yamaha HS 50. Instrumen musiknya drum. Ooo iya soundcardnya UX2 sama Yamaha N12. P : Itu perangkat minimalnya ya? N : Perangkat minimalnya. Iya. P : Untuk Mikrofonnya pakai apa mas? N : Mikrofonnya pakai Samson CO 1 sama CO 3. P : Untuk yang drum, mikrofon drum? N : Mikrofon drumnya pakai Yoga, Yoga mikrofon satu set. P : Sebutkan perangkat input dan output yang digunakan dalam proses rekaman audio digital? N : Perangkat input dari mikrofon, trus yang dari instrumen kan ada alat musiknya to. Inputnya jadi ada kayak keyboard, gitar, bass segala macam itu selain dari mikrofon. Trus inputnya ada juga pakai midi input. P : Trus perangkat outputnya mas? N : Perangkat outputnya Speaker aja. P : Apa saja kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan proses rekaman?

102 N : Persiapan persiapan mulai dari mempersiapkan alat yang buat take guide yang pertama kali, trus menyiapkan mikrofonnya drum untuk take drum, trus selanjutnya mempersiapkan alat sesuai instrumen yang dimainkan. P : Bagaimanakah tahapan dari proses rekaman audio digital? N : Tahapan yang pertama kan record. Ketika lagu udah ada, udah jadi. Trus untuk awal mula sebelum proses recording dicari dulu metronomenya seberapa, trus membuat guide, take drum, trus take instrumen yang lain. Proses take selesai dilanjut ke proses mixing. Proses mixing selesai dilanjut proses mastering. Trus hasil dari proses mastering di-converted jadi wav. P : Kalau tahapan editing itu masuknya dibagian mana mas? N : Tahapan editing biasanya di bagian mixing. P : Dalam proses tersebut, mas yudi melakukan edit apa aja? N : Eee tuning vokal, slip tempo dibenerin. Trus membersihkan noise P : Berapakah pembatasan sample rate minimal yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta? N : Minimal pakai yang Hz 24 bit P : Alasan menggunakan sample rate segitu gimana mas? N : Lebih aman, lebih bersih daripada yang Hz P : Kalau standar bawaan dari aplikasi biasanya berapa mas? N : Biasanya bisa di-setting dari mulai paling kecil sampai Hz. Tinggal dipilih kita mau pakai yang mana tapi kalau standar di Capo record pakai yang Hz. P : Keunggulannya pakai yang itu? N : Hz data sudah cukup bersih, sudah cukup detail untuk di-mixing tapi enggak berat di komputer dan enggak besar datanya. Enggak terlalu besar. P : Bagaimanakah proses terakhir dalam rekaman audio digital? N : Setelah proses mixing, mastering di-converted ke dalam bentuk file yang dibutuhkan. Misalkan kita bikin ke CD, atau MP3 buat upload dan sebagainya.

103 P : Kan dalam teorinya, mastering itu tahap terakhir. Trus yang dilakukan pada saat proses mastering itu biasanya apa mas? N : Dalam mastering itu memadatkan hasil dari mixing. Biasanya kan hasil dari mixing masih pelan trus dipadatkan. Di mastering itu bisa kita angkat gainnya untuk dikompres lagi. Trus hasil recordingnya padat, ada penambahan reverb dan equalizers. P : Lalu pada saat proses itu kan mas yudi menggunakan dua aplikasi yaitu aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 V4.0, dari kedua aplikasi tersebut apakah ada keunggulan dari masing-masing aplikasi? N : Ada kalau kita menggunakan Adobe itu support dengan semua hardware biasanya. Support untuk semua hardware soundcard bawaan laptop atau PC, walaupun kalau soundcardnya noise tapi kalau pakai Adobe itu tetep stabil untuk recording dalam durasi 5 menit, lebih dari 5 menit juga stabil. Sedangkan untuk Nuendo, kelebihannya banyak tersedia plugin yang support untuk Nuendo, dari VST. P : VSTi itu apa mas? saya pernah dengar virtual instrumen apakah itu benar? N : VSTi instrumen. Virtual instrumen ya P : Kan ada keunggulan dari masing-masing aplikasi, dan dari masing-masing itu apakah ada juga kelemahannya? N : Ooo ada kalau di adobe itu enggak support Virtual instrumen, Cuma support plugin yang dari produknya Adobe. Misalnya kita install Adobe Audition tapi kita install yang buat edit Video itu detect, karena sama-sama produknya Adobe. Tapi untuk plugin yang virtual instrumen Addictive drum, EFD, trus yang lainnya enggak support di Adobe, jadi supportnya untuk produk-produk plugin yang bawaan. Kalau kelemahannya Nuendo itu enggak bisa pakai soundcard bawaan PC atau laptop itu tidak stabil. P : Yang dimaksud tidak stabil itu bagaimana mas? N : Jadi misalnya record untuk setiap 20 detik itu nanti ada suaranya theg.theg kalau pas posisi record. P : Trus dalam proses recording tersebut apakah mas yudi menggunakan effecteffect?

104 N : Proses recording menggunakan effect, kalau dirasa perlu menggunakan distorsi atau crunch atau langsung menggunakan effect dari gitar juga bisa. Tapi untuk effect yang lainnya dari plugin. P : Kalau yang dari plugin itu apa aja mas? N : Reverb, Delay, Compressor, Limiter, Gate, Equalizers semuanya dari plugin bawaan. P : Fungsinya Reverb? N : Fungsinya reverb kan memberikan nuansa gaung. P : Trus Compressor itu fungsinya apa mas? N : Untuk memadatkan sinyal. Compressor itu fungsinya ketika ada gain kecil yang masuk, dia gainnya diangkat atau dinaikin, tapi ketika gainnya terlalu besar dia menurunkan. P : Kalau fungsinya Limiter? N : Limiter itu membatasi, jadi berapapun input yang masuk misal input yang masuk 2 desibel tapi di Limiter di-setting -1 desibel ya otomatis sinyal itu menjadi -1 desibel. P : Dari kedua aplikasi tersebut, aplikasi plugin apa saja yang digunakan? N : Yang digunakan semua? P : Untuk keduanya N : Plugin tambahan, kalau di Adobe tidak bisa menggunakan plugin tambahan. Kalau dari Nuendo banyak plugin tambahannya mulai dar Wave9, Native, Abbeyroad, EG plugin P : Yang VST bawaan apa aja mas? N : Yang di Nuendo? P : Iya N : VST bawaannya semuanya ada tapi enggak semuanya dipakai. mulai dari Distorsi, dynamic, Compressor, Limiter, Equalizers, Reverb pun ada tapi enggak semua dipakai. Misal kalau udah pakai Compressor yang dari Wave9 berarti yang bawaan enggak dipakai.

105 P : Kalau dalam prosesnya Adobe? N : Hampir semuanya yang bawaan dipakai soalnya enggak bisa ditambah dari luar P : Sama juga? N : Sama P : Pakai Reverb gitu? N : Iya Sama pakai Reverb. P : Kan gini mas. Masih kebingungan soal VSTi atau aplikasi plugin dengan effect apakah itu sama? N : Beda. Jadi kalau Virtual instrumen itu bentuknya dia bisa berfungsi sebagai drum, perkusi, bisa berfungsi sebagai keyboard yang berasal dari software virtual instrumen. Tapi kalau Cuma plugin effect berarti dia adalah plugin processing bisa equalizers, Reverb, bisa delay, dan sebagainya. P : Kalau dilihat dari audio yang dihasilkan. Bagaimanakah kualitas audio yang dihasilkan dari proses rekaman menggunakan aplikasi Nuendo dan Adobe Audition? N : Kalau masalah input sama, soalnya bagus enggaknya input bergantung dari soundcard (analog to digital converter), tapi kalau hasil akhirnya lebih maksimal kalau pakai Nuendo. P : Alasannya mas? N : Karena bisa dimaksimalkan mixingnya dengan plugin-plugin tambahan, nuansa-nuansa musiknya bisa ditambah bermacam-macam VSTi Instrumen juga. Jadi otomatis hasilnya bisa bisa lebih maksimal daripada yang di Adobe yang hanya bisa menggunakan plugin bawaan dari Adobe. P : Format audio apa saja mas yang dihasilkan dari proses rekaman? N : Banyak mulai dari WAV, MP3 sama ada lainnya. Kalau dari Nuendo itu wave64 file, windows media audio, wma. Kalau di Adobe lebih banyak lagi P : Apakah hampir sama mas format-formatnya kalau di Adobe? N : Formatnya sama

106 P : Nah kemarin kan sudah ada hasilnya, yang dari Adobe kayak apa audionya trus yang dari Nuendo seperti apa. Adakah perbedaan yang mencolok dari kedua audio tersebut setelah diperdengarkan? N : Ada kalau menurut saya, hasil yang dari Nuendo lebih menempel, melekat, lebih harmonis menyatunya dari beberapa instrumen dari instrumeninstrumen lebih menyatu. Kalau di Adobe masih kelihatan enggak stabil, enggak terlalu menyatu antara beberapa instrumen yang ditake. Tapi sebenarnya kan disediakan beberapa program recording, kita sebagai pemusik, pengguna recording kan dipersilahkan untuk memilih. Tapi untuk saya lebih cocok pakai Nuendo. P : Dari proses komparasi ini menurut tanggapannya mas yudi, kesimpulannya dari keduanya itu bagaimana mas? Apakah penggunaan aplikasi itu berpengaruh sekali atau sama saja? N : Ya berpengaruh sekali. Dengan Nuendo kita lebih leluasa membuat musik apa saja bisa tapi kalau di Adobe kan terbatas. Terbatas kita enggak bisa pakai MIDI berarti semua instrumen kan harus take beneran, tapi kalau di Nuendo kan bisa pakai virtual instrumen. Sehingga nek pakai Nuendo bisa lebih leluasa membuat musiknya. P : Trus penggunaan virtual instrumen itu bagaimana mas? N : Bisa digambar manual atau ditake pakai midi controller, bisa take pakai keyboard, gitar synthesizer. Nah yang jelas VSTi instrumen itu secara penggunaannya pakai input midi atau digambar manual P : Apakah pernah mas yudi menggunakan midi? N : Sering P : Perangkatnya apa aja mas? N : Perangkatnya dulu pernah pakai M-Audio midi controller. Kalau sekarang pakai ini. Roland GR 20 gitar synthesizer. P : Mungkin cukup pertanyaan yang saya sampaikan ke mas yudi atas bantuannya. N : Sama-sama.

107 HASIL WAWANCARA Keterangan: P N : Peneliti : Narasumber Hasil wawancara dengan Andi Ridwan Pradana selaku personil Band Aqrapana Ska pada tanggal 29 Desember 2015 P : Selamat malam mas, ini saya mau tanya soal kemarin proses recording band Aqrapana yang sudah dilakukan. Mas posisi di Band sebagai apa ya? N : Sebelumnya selamat malam, saya Andi Ridwan sebagai Bassist di Aqrapana. P : Lalu yang saya tanyakan pada waktu proses itu durasi yang mas laksanakan berapa? N : Durasi dalam pelaksanaan take bass di Aqrapana, kemarin sekitar 45 menit. P : Itu sekali take? Untuk instrumen bass? N : Iya sekali take. P : Terus kegiatan yang dilakukan sebelum proses record? N : Sebelum proses record. Kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan alat, yaitu diantaranya bass dan kabel. Serta operator sudah menyiapkan peralatan recordingnya sendiri. P : Bass yang digunakan? N : Bass yang saya gunakan, saya menggunakan Samick 4 strings atau 4 senar aktif. P : Apakah memakai Speaker atau ampli? N : Kebetulan pada waktu proses recording kemarin langsung direct. P : Dengan direct itu apakah mas mendapatkan karakter suara bass yang pas? N : Untuk penyesuaian karakter disesuaikan menggunakan semacam ampli simulator di Komputer. Itu di-setting oleh operatornya. P : Apakah karakter suara bass nya sudah cocok?

108 N : Kemarin di proses recording, satu kali dicoba saya merasa kurang puas karena saya merasa attacknya belum dapet, belum begitu terdengar. Kemudian disetting ulang sehingga mendekati apa yang saya inginkan. P : Apakah di proses recording itu mas menemukan permasalahan atau hambatan? N : Permasalahan yang besar tidak ada, tapi mungkin hanya permasalahanpermasalahan yang manusiawi seperti satu atau dua kali slip tempo atau tune bass kurang sedikit kemudian harus di tune ulang seperti itu. P : Kalau slip tempo itu bisa diperbaiki dimana? N : Ada dua pilihan. Mau diulang dari awal atau istilahnya kita tambal sulam di bagian yang salah tersebut. P : Terus dilihat dari hasilnya. Kan kemarin dalam penelitian ada komparasi hasil audio yang dari Nuendo sama yang dari Adobe Audition. Menurut mas enak yang mana sama alasannya apa? N : Kalau menurut saya enak yang Nuendo, karena banyak suara instrumen yang terdengar sempurna daripada yang dari Adobe Audition seperti itu menurut saya. P : Ooo gitu. Mungkin ini saja. Cuma beberapa pertanyaan yang ingin saya tau. Terima kasih buat waktunya. N : Ya Sama-sama.

109 HASIL WAWANCARA Keterangan: P N : Peneliti : Narasumber Hasil wawancara dengan Dian Wijayanto selaku personil Band Aqrapana Ska pada tanggal 30 Desember 2015 P : Selamat sore mas, bisa berkenalan. N : Saya Dian dari Aqrapana Ska sebagai Drummer. P : Begini mas, kan kemarin saya sudah melakukan penelitian tentang proses recording yang mas lakukan dengan Band. Terus ada beberapa pertanyaan yang akan saya tanyakan, untuk yang pertama yaitu kegiatan apa yang dilakukan sebelum melakukan proses record Drum? N : Sebelum record drum sebetulnya kita sudah latihan di Studio, sudah latihan bareng-bareng. Untuk Aku sendiri persiapan juga udah aku siapin. Feel in-feel in nya di sebelum Reff pertama, kedua ini juga udah beda udah aku siapin sebelum take udah latihan seperti itu. P : Itu berarti sebelumnya latihan? N : Sebelumnya latihan. P : Ada proses pemanasan gitu enggak? N : Ooo mau recording itu? sebelum recording itu pemanasan ya ada tapi cuma ngedrum-ngedrum asal aja, sambil setting sambil main-main aja. P : Terus durasi dari latihan sampai take selesai berapa kira-kira? N : Dari proses recording Bersama dia dan mereka, Eee ngulang berapa kali ya? Sekitar tiga kali apa ya. P : Berapa menit kisarannya? N : Ya kurang lebih 30 menit lah. P : Itu udah selesai?

110 N : Iya udah selesai. P : Terus Perangkat yang digunakan? N : Perangkat Software? P : Hardware N : Hardware Drumnya dari studio tersebut, tapi kalau untuk snare drum aku bawa sendiri. P : Bawanya merk apa? N : TAMA P : Kalau Serinya tau enggak? N : Kalau serinya kebetulan lupa. P : Kalau permasalahan atau hambatan dalam proses itu ada enggak? N : Hambatan Apa ya? ada tapi ya harus aku jalanin. Untuk di guidenya sendiri itu agak enggak sinkron sama metronomenya. Isian gitar atau guide gitar itu agak enggak nyambung, ada yang nggliwar gitu jadi aku agak bingung dan enggak ada vokal juga. Itu kan udah latihan juga tapi kan belum terlalu ngeh banget. Udah latihan studio udah matang tapi belum terlalu melekat banget di otak jadi masih agak bingung kalau enggak ada vokal. Ada clue kata-kata vokal Bersama dia dan mereka terus aku feel in masuk ke interlude tapi di guide enggak ada vokal juga. Kalau guide ada isian gitar sambil ada vokal itu lebih enak, kadang kelebihan karena enggak ada clue vokal tadi. P : Berarti guidenya cuma gitar? N : He e dan kemarin itu juga guitaristku keburu-buru. Aku harus take hari ini, itu kan diluar dari keinginan temen-temen. Yang punya inisiatif take aku biar cepet, aku inisiatif take sendiri tanggal sekian bulan sekian. Terus aku buatin guide dari Sam, tapi take yang lain belakang. Jadi emang aku sendiri yang pengen take jadi mungkin ndadak juga buat guidenya jadi keburu-buru terus agak slip gitu. Enggak ada vokalnya juga agak mblandang gitu pasti kesalahannya disitu. P : Tapi cara mengatasinya? Soal permasalahan tersebut? N : Cara mengatasinya ya jalan terus aja sambil dituntun keyboardistku, sambil diktuk-ketukin gitu ada bocorannya.

111 P : Lha gini mas tadi kan sudah didengarkan hasil mixingan audio dari mas Yudi dari aplikasi Nuendo sama aplikasi Adobe. Bagaimana kesimpulan mas dari hasilnya? N : Ya enggak tau sih aku, tapi kalau ini tadi sebenernya entah berpengaruh enggak dengan software tersebut tapi entah waktu mixingnya lagi mood atau enggak kan bisa juga berpengaruh. Tapi kalau ini tadi aku lebih ke Adobe nya, aku mendengarkan dua versi antara dari Nuendo dan Adobe aku lebih yang ke Adobe nya. P : Apakah karakter drum di lagu tersebut udah sesuai dengan yang mas pengen? N : Yang jelas tadi lebih bening lebih cerah. Karakter drum ya sudah yang begini, tapi enggak terlalu ngerooms sekali kayak Melbourne Ska. Memang garing, tapi kalau ini udah selayaknya kayak band pop, tapi udah masuk. Aku enggak memakai karakter yang ngerooms yang penting enak aja suaranya bulat. P : Oke mungkin ini aja beberapa pertanyaan yang ingin saya tau, terima kasih buat waktunya dari mas Dian, selamat sore. N : ya selamat sore bye.

112 HASIL WAWANCARA Keterangan: P N : Peneliti : Narasumber Hasil wawancara dengan Sam Novenko Ardi selaku personil Band Aqrapana Ska pada tanggal 29 Desember 2015 P : Selamat malam mas, ini saya mau bertanya. Kemarin hal-hal yang dilakukan setelah proses recording Aqrapana, untuk pertanyaan yang pertama. Kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan proses record apa ya? N : Kalau kemarin itu kegiatan yang pertama dilakukan. Routing alat-alat yang dipakai dulu. Dari gitar terus ke efek gitar terus ke ampli kemudian todong masuk ke soundcard. Terus setelah itu tuning gitar dan set ampli dan settingan efek gitu. P : Ini kan mungkin kalau orang yang belum tau. Istilah routing itu apa sih sebenarnya? N : kalau routing itu jalur, penjaluran dari mulai gitar ada kabel sampai efek. Dari efek sambung kabel lagi sampai ke ampli, kemudian dari ampli ditodong soundcard, dari soundcard baru ke perangkat untuk recording. P : Dalam proses recording itu mas pakai penggunaan efek enggak? N : Pakai P : Pakai apa? N : Untuk lagu yang bersama dia dan mereka itu untuk rhytem sectionnya pakai delay dengan spek feedbacknya antara jam 9 dan jam 10, kemudian delay time itu dibikin kecil cuma jam 7. Untuk slapback sama mixnya jam 9, terus untuk nanti yang ada bagian-bagian overdrive pakai efek overdrive. Setelahnya untuk volume jam 11 kemudian drive nya jam 3 tune nya jam 1. Itu pengaturan efeknya custom semua. P : Kalau perangkat yang digunakan pas rhytem section dan melodi itu sama atau enggak?

113 N : Itu ada yang beda settingan, yang pertama di delaynya. Delaynya diangkat lagi, delay timenya di jam 12, feedbacknya diangkat lagi jam 11, mixnya tetep jam 9 kemudian pakai efek distorsi. P : Itu yang melodi? N : Yang leadnya itu pakai distorsi. P : Kalau gitarnya yang dipakai? N : Gitarnya kalau yang dipakai waktu rhytem section pakai gitar custom model Stratocaster, kalau waktu lead pakai gitar parker. P : Waktu proses take gitar dilakukan berapa kali mas? N : Kalau untuk yang rhytem section itu kira-kira sampai 2 layer. Kalau nggak salah itu 1 layer aku ngetake 2 kali. Jadi kira-kira 4 kali kali. Tapi itu yang jelas ada 2 layer. P : Berarti dirangkap-rangkap gitu ya? N : He e, rangkap P : Biar apa? N : Itu biar lebih tebal aja suara gitarnya. P : Terus pada waktu proses itu apakah ada masalah yang mas hadapi? N : Kalau permasalahan paling cuma kadang-kadang metronomenya kurang jelas jadinya tempo enggak sesuai terus cuma masalah teknis aja. P : Tadi kan mas udah mendengarkan hasil audio yang dari Adobe dan Nuendo, itu kalau menurut mas hasil audionya bagaimana? N : Kalau menurut saya, dari Nuendo sama Adobe itu sebenernya kalau untuk levelnya sudah setara lah ya. Levelnya sudah setara, tapi kalau yang Adobe Audition lebih tajam maksudnya itu di telinga lebih menusuk gitu lho. Keras, keras dalam arti bukan levelnya tapi keras dalam arti ya tajamnya itu. Kalau yang Nuendo itu lebih halus di kuping enak juga lebih menyatu menurut saya. P : Jadi kesimpulannya enak yang mana mas? N : Kesimpulannya menurut saya pribadi masih enak yang Nuendo kalau didengar.

114 P : Kalau hasilnya itu udah bersih, ada noise atau gimana? N : Menurutku sih udah bersih, kalaupun Noise itu juga kecil sekali, dan itu masih ditoleransi. P : Mungkin ini saja pertanyaan yang saya sampaikan ke mas, terima kasih buat waktunya. N : Sama-sama.

115

116

117

118

119

120 Lampiran 3 PEDOMAN DOKUMENTASI A. Tujuan Studi dokumentasi dilaksanakan untuk memperkuat data-data yang sudah diperoleh pada saat observasi serta wawancara tentang penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta. B. Pembatasan Studi Dokumentasi Pembatasan studi dokumentasi berupa foto kegiatan digital audio recording lagu dari band Aqrapana Ska. Lagu berjudul Bersama Dia dan Mereka (Vespa Tua) dalam bentuk waveform audio format (wav).

121 DOKUMENTASI FOTO Gambar 1: Proses Record (take) Drum set (dok: Reiza, Oktober 2015) Gambar 2: Proses Record (take) Bass Elektrik (dok: Yesaya, November 2015)

122 Gambar 3: Proses Record (take) Keyboard (dok: Andi, November 2015) Gambar 4: Proses Record (take) Gitar Rhytem (dok: Yesaya, November 2015)

123 Gambar 5: Proses Record (take) Gitar Melodi (dok: Yesaya, November 2015) Gambar 6: Proses Record (take) Trombone (dok: Zian, November 2015)

124 Gambar 7: Proses Record (take) Saxophone Alto (dok: Reiza, November 2015) Gambar 8: Proses Record (take) Trompet (dok: Zian, November 2015)

125 Gambar 9: (dok: Proses Record (take) Vokal Andi, November 2015) Gambar 10: Proses Record (take) Backing Vokal 1 (dok: Reiza, November 2015)

126 Gambar 11: Proses Record (take) Backing Vokal 2 (dok: Zian, November 2015) Gambar 12: Prosess Wawancara (dok: Andi, November 2015)

Komparasi Penggunaan Aplikasi Nuendo 4 dengan Adobe Audition CS 5.5 V4.0 dalam Teknik Rekaman Audio Digital di Capo Record Yogyakarta

Komparasi Penggunaan Aplikasi Nuendo 4 dengan Adobe Audition CS 5.5 V4.0 dalam Teknik Rekaman Audio Digital di Capo Record Yogyakarta Komparasi Penggunaan Aplikasi. (Yesaya Abdiel Rajawali) 1 Komparasi Penggunaan Aplikasi Nuendo 4 dengan Adobe Audition CS 5.5 V4.0 dalam Teknik Rekaman Audio Digital di Capo Record Yogyakarta Comparison

Lebih terperinci

Teknologi Multimedia. Suara dan Audio

Teknologi Multimedia. Suara dan Audio Teknologi Multimedia Suara dan Audio SUARA (SOUND) Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu

Lebih terperinci

SUARA DAN AUDIO SUARA (SOUND)

SUARA DAN AUDIO SUARA (SOUND) SUARA DAN AUDIO 1 SUARA (SOUND) SUARA DAN AUDIO Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda. getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1. Pengenalan musik, dan Recording 2.1.1. Pengenalan musik Musik merupakan suara yang disasilkan secara harmonis. Sebagian orang menyebut music bersifat universal, karena musik

Lebih terperinci

Sistem Multimedia. Materi : Audio/Suara

Sistem Multimedia. Materi : Audio/Suara Sistem Multimedia Materi : Audio/Suara Definisi i i Suara Suara (Sound) fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah b secara

Lebih terperinci

2015 PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

2015 PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi musik khususnya pada bidang perekaman digital, saat ini telah berkembang pesat dikalangan para musisi dalam negeri, mulai dari tingkat

Lebih terperinci

Menjabarkan format audio digital

Menjabarkan format audio digital Menjabarkan format audio digital Mata Diklat : KKM 12 Kelas/Semester : XI Multimedia / II Standart Kompetensi : Menggabungkan audio ke dalam sajian multimedia SUARA DAN AUDIO Suara adalah fenomena fisik

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasi kan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasi

PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasi kan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasi PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasikan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Peralatan Elektronik Audio B. Pokok Bahasan : Pembacaan Buku Manual C. Sub Pokok

Lebih terperinci

E BOOK MULTIMEDIA MENGGABUNGKAN AUDIO KEDALAM SAJIAN MULTIMEDIA

E BOOK MULTIMEDIA MENGGABUNGKAN AUDIO KEDALAM SAJIAN MULTIMEDIA E BOOK MULTIMEDIA MENGGABUNGKANN AUDIO KEDALAM SAJIAN MULTIMEDIA PENYUSUN N I GEDE EDI PURMANTA JAYA, ST SMK NEGERI 1 KUTA SELATAN KOMPETENSI DASAR I MENGIDENTIFIKASI DAN PENJABARAN FORMAT AUDIO DIGITAL

Lebih terperinci

SUARA DAN AUDIO. Suara berhubungan erat dengan rasa mendengar.

SUARA DAN AUDIO. Suara berhubungan erat dengan rasa mendengar. SUARA DAN AUDIO SUARA (SOUND) Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap waktu.

Lebih terperinci

KOMPUTER DAN SENI. 9. Komputer dan Seni PTSI C. Komputer dan Seni Rupa

KOMPUTER DAN SENI. 9. Komputer dan Seni PTSI C. Komputer dan Seni Rupa KOMPUTER DAN SENI Komputer dan Seni Rupa Banyak manfaat yang diberikan oleh computer dalam hal seni gambar atau picture atau image. Manusia banyak dibantu dalam berbagai hal yang meliputi dalam hal proses

Lebih terperinci

Atandho Gama M. ( )

Atandho Gama M. ( ) Atandho Gama M. (4212100140) Representasi Data Audio Dan Video Pengertian Agar suara dapat diterjemahkan ke dalam komputer, maka data harus diolah terlebih dahulu ke dalam bentuk digital, dipilah dan dikelola

Lebih terperinci

Pertemuan V SUARA / AUDIO

Pertemuan V SUARA / AUDIO Pertemuan V SUARA / AUDIO Definisi suara/audio Suara adalah Fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda Getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia seni musik, notasi merupakan salah satu komponen yang penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang dapat dimainkan kembali. Lagu-lagu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

Desain Akustik pada Recording Studio

Desain Akustik pada Recording Studio Desain Akustik pada Recording Studio Mengenal proses dan lingkungan studio musik Kegiatan merekam vokal, alat musik akustik, dan alat musik elektronik dalam skala industri adalah industri utama yang mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai dengan peningkatan kebutuhan diberbagai bidang kehidupan, mulai dari kebutuhan jasmani, rohani,

Lebih terperinci

Aplikasi Sound dan Audio

Aplikasi Sound dan Audio Aplikasi Sound dan Audio Suara? Suara adalah sebuah fenomena alamiah yang dihasilkan dari pergetaran sebuah benda. Coba anda ketuk meja, apakah anda mendengar sesuatu? Mengapa Suara bisa terdengar oleh

Lebih terperinci

SUARA DAN AUDIO SUARA (SOUND)

SUARA DAN AUDIO SUARA (SOUND) SISTEM MULTIMEDIA Universitas Gunadarma SUARA DAN AUDIO SUARA (SOUND) Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang

Lebih terperinci

Pengertian Hardware dan Pengenalan Jenisnya

Pengertian Hardware dan Pengenalan Jenisnya Pengertian Hardware dan Pengenalan Jenisnya PENGERTIAN HARDWARE Perangkat keras komputer (hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core

Lebih terperinci

I M M U L T I M E D I A Semester Genap 2005/2006 Fakultas Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana SUARA DAN AUDIO

I M M U L T I M E D I A Semester Genap 2005/2006 Fakultas Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana SUARA DAN AUDIO I M 2 0 2 3 M U L T I M E D I A Semester Genap 2005/2006 Fakultas Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana SUARA DAN AUDIO SUARA (SOUND) Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran

Lebih terperinci

AUDIO DIGITAL. Kualitas Audio Digital. Kualitas Audio ditentukan oleh Sample rate dan Bit Rate. Sample Rate

AUDIO DIGITAL. Kualitas Audio Digital. Kualitas Audio ditentukan oleh Sample rate dan Bit Rate. Sample Rate AUDIO DIGITAL Suara atau audio adalah getaran udara pada frekwensi yang dapat didengar oleh telinga manusia sehingga disebut dengan frekwensi suara atau freuensi audio. Frekuensi audio berada diantara

Lebih terperinci

REPRESENTASI DATA AUDIO dan VIDEO

REPRESENTASI DATA AUDIO dan VIDEO NAMA : Sarah Putri Ramadhani NRP : 5213100185 REPRESENTASI DATA AUDIO dan VIDEO Definisi Representasi Data Representasi data adalah metode data dan atau informasi ke dalam ukuran yang lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

2015 PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK

2015 PEMBELAJARAN AUDIO ENGINEERING PADA PROGRAM HOME STUDIO PRODUCTION DI SEKOLAH MUSIK KITA ANAK NEGERI DEPOK DAFTAR ISI halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK MEDIA DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK MEDIA DIGITAL No. LST/EKA/PTI 236/12 Revisi: 01 April 2011 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan merekam audio, mengedit dan mengolah file audio untuk

Lebih terperinci

SUARA DAN AUDIO. M U L T I M E D I A Universitas Gunadarma

SUARA DAN AUDIO. M U L T I M E D I A Universitas Gunadarma M U L T I M E D I A Universitas Gunadarma SUARA DAN AUDIO SUARA (SOUND) Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang

Lebih terperinci

Kelompok 11 10/27/ A.B. Nur Rosid ( ) 2. Satrio Negoro ( ) 3. Eko Santoso ( )

Kelompok 11 10/27/ A.B. Nur Rosid ( ) 2. Satrio Negoro ( ) 3. Eko Santoso ( ) Kelompok 11 1. A.B. Nur Rosid (1300022026) 2. Satrio Negoro (1300022012) 3. Eko Santoso (1300022016) Apabila kita ditanya salah satu komponen multimedia yang berperan penting dalam komputer, pasti salah

Lebih terperinci

Pengantar Komputer. Sistem Komputer. Salhazan Nasution, S.Kom

Pengantar Komputer. Sistem Komputer. Salhazan Nasution, S.Kom Pengantar Komputer Sistem Komputer Salhazan Nasution, S.Kom Sistem Komputer 2 Sistem Komputer Sistem komputer adalah elemen elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan penelitian yang dilakukan dalam konteks alami. Penelitian kualitatif bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang musik, misalnya saja dalam proses rekaman dan mixing.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang musik, misalnya saja dalam proses rekaman dan mixing. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak hal yang bisa dilakukan dengan sebuah personal komputer. Salah satunya dalam bidang musik, misalnya saja dalam proses rekaman dan mixing. Merekam atau proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaran umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Sekilas

Lebih terperinci

Produksi Iklan Audio _ Visual

Produksi Iklan Audio _ Visual Modul ke: Produksi Iklan Audio _ Visual Pengenalan Dasar-Dasar Adobe Auditon Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pengenalan

Lebih terperinci

2-1. Apa itu Komputer?? HARDWARE 1 PERANGKAT SISTEM KOMPUTER. Erwin Harahap

2-1. Apa itu Komputer?? HARDWARE 1 PERANGKAT SISTEM KOMPUTER. Erwin Harahap Erwin Harahap erwin2h@yahoo.com http://erwin2h.wordpress.com 2-1 ORGANISASI SISTEM KOMPUTER HARDWARE 1 PERANGKAT SISTEM KOMPUTER Disampaikan pada perkuliahan pertama Organisasi Sistem Komputer Jurusan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Dalam dunia musik, pemrosesan audio untuk menghasilkan berbagai efek suara sering dilakukan, terutama pada audio dari suatu instrumen musik. Pemrosesan audio ini melibatkan berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Rumusan Masalah Data Penelitian Studi Literatur Penerapan spread spectrum dan model psychoacoustic pada audio watermarking Metode Pengembangan Perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (fieldresearch), yaitu jenis penelitian yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang alamiah.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat suatu desain penelitian yang tersusun berdasarkan prosedur yang dilaksanakan di lapangan, dengan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan bunyi dari sebuah disc (kaset). Namun sayangnya ide tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan bunyi dari sebuah disc (kaset). Namun sayangnya ide tersebut tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring pesatnya kemajuan teknologi dan semakin berkembangnya dunia musik, banyak inovasi baru yang bermunculan dalam penggarapan sebuah karya musik Alternatif

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM. Pada bab ini akan dijelaskan alur sistem serta desain interface dari Aplikasi Sistem Input

BAB III PERENCANAAN SISTEM. Pada bab ini akan dijelaskan alur sistem serta desain interface dari Aplikasi Sistem Input BAB III PERENCANAAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan alur sistem serta desain interface dari Aplikasi Sistem Input Output Suara Menggunakan Souncard. Berikut penjelasan lengkapnya. 3.1 Perancangan Sistem

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER

PERTEMUAN KE 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER PERTEMUAN KE 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER A. PENGANTAR Perangkat keras komputer atau lebih dikenal dengan Hardware merupakan perangkat komputer yang dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan

Lebih terperinci

Tujuan : v Mengetahui hardware yang dibutuhkan beserta fungsinya untuk membuat sebuah digital video dalam taraf pemula

Tujuan : v Mengetahui hardware yang dibutuhkan beserta fungsinya untuk membuat sebuah digital video dalam taraf pemula Tujuan : v Mengetahui hardware yang dibutuhkan beserta fungsinya untuk membuat sebuah digital video dalam taraf pemula 4 Pengenalan Digital Video Video adalah kumpulan gambar yang dirangkai dalam suatu

Lebih terperinci

Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition

Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition A. Tujuan Mahasiswa mampu melakukan pengeditan suara menggunakan Adobe Audition. B. Mengolah Suara dengan Adobe Audition Adobe Audition adalah multitrack

Lebih terperinci

MODUL #1 Mengolah Suara dengan Adobe Audition 1.0

MODUL #1 Mengolah Suara dengan Adobe Audition 1.0 MODUL #1 Mengolah Suara dengan Adobe Audition 1.0 Adobe Audition adalah multitrack digital audio recording, editor dan mixer yang mudah digunakan dan memiliki berbagai fasilitas pengolahan suara. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai Evaluasi Program education expo SMA Karangturi Semarang tahun 2014 ini merupakan penelitian evaluatif CIPP dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN CATATAN PRODUKSI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN CATATAN PRODUKSI BAB IV IMPLEMENTASI DAN CATATAN PRODUKSI 4.1 Tahap Produksi Dalam pembuatan program siaran radio, produksi rekaman adalah hal yang paling penting setelah naskah dan script selesai. Disini penulis mengambil

Lebih terperinci

Sound Pertemuan 6. Sound. Outline Materi. Learning Outcomes. Waveforms. Waveforms. Matakuliah : T0732 / Sistem Multimedia Tahun : 2007

Sound Pertemuan 6. Sound. Outline Materi. Learning Outcomes. Waveforms. Waveforms. Matakuliah : T0732 / Sistem Multimedia Tahun : 2007 Learning Outcomes Matakuliah : T0732 / Sistem Multimedia Tahun : 2007 Sound Pertemuan 6 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menunjukkan Penggunaan Suara pada Aplikasi Multimedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode yang digunakan untuk menelusuri, mencari, dan mengumpulkan data kemudian mengolah, menganalisis dan menafsirkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60). BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

MODUL III AUDIO (Part 1) Mahasiswa mengerti cara edit sound pada adobe audition. Mahasiswa mengerti cara merekam sound pada adobe audition

MODUL III AUDIO (Part 1) Mahasiswa mengerti cara edit sound pada adobe audition. Mahasiswa mengerti cara merekam sound pada adobe audition MODUL III AUDIO (Part 1) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti tentang konsep audio dan suara Mahasiswa mengerti cara edit sound pada adobe audition Mahasiswa mengerti cara merekam sound pada adobe audition B.

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN KOMPUTER DAN KOMPONENNYA

MODUL I PENGENALAN KOMPUTER DAN KOMPONENNYA MODUL I PENGENALAN KOMPUTER DAN KOMPONENNYA A. Sekilas Tentang Komputer Komputer dapat didefinisikan sebagai kumpulan rangkaian elektronika yang berfungsi untuk menerima input, mengolahnya, danmenghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di dalam kelas dan lingkungan sekitarnya yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Pemodelan dan Simulasi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Pemodelan dan Simulasi, 27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Pemodelan dan Simulasi, Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung. Waktu pelaksanaan dimulai

Lebih terperinci

Bab 3. Suara dan Audio. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Definisi Suara

Bab 3. Suara dan Audio. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Definisi Suara Bab 3 Suara dan Audio Pokok Bahasan : Definisi dan konsep dasar suara Representasi suara/audio Perkembangan audio digital dan format audio Software pengolah suara Analisis dan sintesa Audio : Studi case

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 43 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

Berdasarkan fungsinya, perangkat keras komputer dibagi menjadi : Komponen dasar pada komputer terdiri dari input, process, output dan storage.

Berdasarkan fungsinya, perangkat keras komputer dibagi menjadi : Komponen dasar pada komputer terdiri dari input, process, output dan storage. Hardware Komputer Muhammad Qhorry Satrio Diningrat nazriel.irham21@gmail.com Hardware Komputer adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alat nya bisa dilihat dan diraba secara langsung

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan sistem streaming MIDI pada jaringan memerlukan komponen

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan sistem streaming MIDI pada jaringan memerlukan komponen BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Penerapan sistem streaming MIDI pada jaringan memerlukan komponen komponen berupa perangkat keras dan piranti lunak. Dari survei yang diperoleh pada

Lebih terperinci

Modul Pengantar Aplikasi Komputer (PAK 240) Prodi S1 P.Akuntansi UNY Pengampu : Annisa Ratna Sari, S.Pd PENGENALAN KOMPUTER

Modul Pengantar Aplikasi Komputer (PAK 240) Prodi S1 P.Akuntansi UNY Pengampu : Annisa Ratna Sari, S.Pd PENGENALAN KOMPUTER 1 PENGENALAN KOMPUTER DEFINISI KOMPUTER Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap orang. Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2014:1) penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM BAB III PERANCANGAN 3.1. SPESIFIKASI SISTEM Pada perancangan, menspesifikasikan sistem yang akan dibuat menjadi dua kategori yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak, sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif evaluatif, di mana dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan fakta-fakta yang ditemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

Hardware Komputer. Sinta Puspita Dewi. Abstrak. Pendahuluan.

Hardware Komputer. Sinta Puspita Dewi. Abstrak. Pendahuluan. Hardware Komputer Sinta Puspita Dewi Pusdewsinta.dewi@gmail.com Abstrak Pengertian dari hardware atau dalam bahasa indonesia-nya disebut juga dengan nama perangkat keras adalah salah satu komponen dari

Lebih terperinci

BAB IV. PEMBAHASAN, IMPLEMENTASI dan CATATAN PRODUKSI

BAB IV. PEMBAHASAN, IMPLEMENTASI dan CATATAN PRODUKSI BAB IV PEMBAHASAN, IMPLEMENTASI dan CATATAN PRODUKSI A. Tahapan Produksi Program Proses produksi adalah proses pelaksaan dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam hal ini adalah pembuatan naskah,

Lebih terperinci

- Moh.Erdda Habiby.SST

- Moh.Erdda Habiby.SST Pengenalan Sistem Komputer - Moh.Erdda Habiby.SST SISTEM KOMPUTER Sistem komputer (computer system) : terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras dan perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. yang digunakan adalah : 1. Processor Pentium III. 2. Memory 2 GigaByte DDR 2 RAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. yang digunakan adalah : 1. Processor Pentium III. 2. Memory 2 GigaByte DDR 2 RAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Software Piranti keras diperlukan untuk membuat perangkat ajar ini. Piranti keras yang digunakan adalah : 1. Processor Pentium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab permasalahan yang akan diteliti. 1 Metode merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang dari pengambilan materi Tugas Akhir, tujuan maupun hasil yang diharapkan, ruang lingkup yang membatasi permasalahan yang dibahas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu metode penulisan dengan mengambil data terhadap sampel dari populasi yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana kualitatif menurut Sugiyono (2014) sering disebut metode penelitian naturalistik

Lebih terperinci

LOGO. Perekaman narasi dengan kamera video

LOGO. Perekaman narasi dengan kamera video LOGO Perekaman narasi dengan kamera video Tujuan Pembelajaran Mengetahui Macam Macam Kebutuhan Alat Untuk Rekaman Audio Dan Fungsinya Mengidentifikasi kebutuhan alat untuk rekaman audio Mengetahui langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan sebagai media menyampaikan informasi. telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan sebagai media menyampaikan informasi. telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini teknologi telah berkembang pesat. Penggunaan teknologi dapat ditemukan pada hampir setiap aspek kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang paling sering

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR 4.1 Arsitektur Aplikasi Pengajaran Mata Kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berbasiskan Multimedia Arsitektur aplikasi pengajaran mata kuliah Analisa

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN I KELAS VII SEMESTER II TAHUN

ULANGAN HARIAN I KELAS VII SEMESTER II TAHUN ULANGAN HARIAN I KELAS VII SEMESTER II TAHUN 2012-2013 1. Manusia yang terlibat dalam mengoperasikan serta mengatur sistem di dalam computer disebut a. Software b. Hardware c. Brainware d. Utility 2. Orang

Lebih terperinci

Tips Memilih Spesifikasi Komputer

Tips Memilih Spesifikasi Komputer Tips Memilih Spesifikasi Komputer Oleh : Damar Swandanu Abstrak Komputer merupakan suatu alat yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak di dalamnya. Sebuah komputer biasanya terdiri dari perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling sering digunakan oleh manusia adalah komputer. Komputer telah merambah. digunakan sebagai media menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. paling sering digunakan oleh manusia adalah komputer. Komputer telah merambah. digunakan sebagai media menyampaikan informasi. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini teknologi telah berkembang pesat. Penggunaan teknologi dapat ditemukan pada hampir setiap aspek kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang paling sering

Lebih terperinci

PENGENALAN KOMPUTER A. Pengertian Komputer B. Sejarah dan Perkembangan Komputer

PENGENALAN KOMPUTER A. Pengertian Komputer B. Sejarah dan Perkembangan Komputer PENGENALAN KOMPUTER A. Pengertian Komputer Asal kata komputer berasal dari Bahasa Inggris, yaitu to compute yang berarti menghitung. Jadi, dahulu komputer diartikan sebagai mesin hitung. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke segala bidang termasuk perkembangan game, hal tersebut terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. ke segala bidang termasuk perkembangan game, hal tersebut terbukti dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini sudah merambah ke segala bidang termasuk perkembangan game, hal tersebut terbukti dari banyaknya perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

Lebih terperinci

Audio. Sistem Multimedia L/O/G/O

Audio. Sistem Multimedia L/O/G/O Audio Sistem Multimedia L/O/G/O Suara (Sound) Fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda Getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap waktu

Lebih terperinci

Bab III Metode dan Perancangan Sistem

Bab III Metode dan Perancangan Sistem Bab III Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Metode yang dipakai untuk membuat aplikasi ini adalah prototype model. Model prototype dikembangkan dengan membuat prototyping aplikasi perangkat

Lebih terperinci

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan Peralatan Multymedia dan Fungsi - fungsinya Dahulu, multimedia hanya menggunakan alat-alat berupa speaker dan layar komputer yang terhubung langsung. Saat ini multimedia sudah menggunakan berbagai alat

Lebih terperinci

Sound Pertemuan 6. Sound. Outline Materi. Waveforms. Learning Outcomes. Waveforms. Matakuliah : T0732 / Sistem Multimedia Tahun : 2007

Sound Pertemuan 6. Sound. Outline Materi. Waveforms. Learning Outcomes. Waveforms. Matakuliah : T0732 / Sistem Multimedia Tahun : 2007 Matakuliah : T0732 / Sistem Multimedia Tahun : 2007 Sound Pertemuan 6 Sound Suara adalah vibrasi cepat yang ditransmisikan sebagai variasi tekanan udara Saat suara bervibrasi, membentur molekul media yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan

Lebih terperinci

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan

MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan MACAM - MACAM PERANGKAT KERAS PADA KOMPUTER (HARDWARE) Wendy Andriyan Perangkat Keras Komputer (Hardware) adalah sebuah komponen fisik pada komputer yang digunakan oleh sistem untuk menjalankan perintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Fenomena kupu-kupu abu-abu sebagai bentuk penyimpangan sosial pada remaja siswi di Cianjur diteliti dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK MEDIA DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK MEDIA DIGITAL No. LST/EKA/PTI 236/10 Revisi: 01 April 2011 Hal 1 dari 6 A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan merekam audio, mengedit dan mengolah file audio untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan bahwa masalah yang diteliti adalah gejala

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. oleh siswa-siswi kelas 1 SMU sebagai user. Sedangkan guru bertindak sebagai

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. oleh siswa-siswi kelas 1 SMU sebagai user. Sedangkan guru bertindak sebagai 76 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Perangkat ajar untuk materi fisika momentum ini dirancang untuk digunakan oleh siswa-siswi kelas 1 SMU sebagai user. Sedangkan guru bertindak

Lebih terperinci

FREKUENSI. Infrasound. 0Hz 20Hz. Pendengaran Manusia. 20Hz 20KHz. Ultrasound. 20KHz 1GHz. Hypersound 1GHz 10THz

FREKUENSI. Infrasound. 0Hz 20Hz. Pendengaran Manusia. 20Hz 20KHz. Ultrasound. 20KHz 1GHz. Hypersound 1GHz 10THz SUARA DAN AUDIO 1. Ryan Akbar Fauzi (H1L014030) 2. Rahmat Hidayah (H1L014033) 3. Muhammad Afif R. (H1L014036) 4. Aditya Giri R. (H1L014037) 5. Firsta Septiana A. (H1L014039) 6. Zukhruful Jannah (H1L014040)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi

Lebih terperinci