BAB 1 PENDAHULUAN. yang dirancang serta dimiliki perusahaan harus memiliki kualitas yang baik, serta
|
|
- Hamdani Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis untuk dapat mempertahankan pangsa pasar yang ada saat ini sudah sangat ketat. Ketatnya persaingan tersebut dapat tercermin dari banyaknya ragam produk-produk yang diluncurkan perusahaan atau produsen untuk dapat mempertahankan eksistensinya dalam dunia usaha. Terkait dengan usaha untuk survive tersebut, produk merupakan salah satu andalan perusahaan untuk bisa mendapatkan profit atau laba. Dengan demikian, maka produk yang dirancang serta dimiliki perusahaan harus memiliki kualitas yang baik, serta wajib dikomunikasikan secara terus menerus kepada konsumen. Hal ini harus dilakukan agar produk tetap berada di dalam ingatan konsumen bahkan menjadi pilihan utama konsumen, sehingga pada saat produk tersebut dibutuhkan oleh konsumen, maka produk yang dimaksud dapat menjadi pilihan utama (top of mind). Untuk memenangkan persaingan bisnis pada era perubahan teknologi yang sangat cepat ini, kualitas produk bukan lagi menjadi komoditas yang bisa dibanggakan karena setiap pelaku bisnis pasti bisa membuat produk yang berkualitas sangat tinggi. Kualitas sudah merupakan standar yang dengan mudah dan cepat dapat dimiliki oleh siapa saja. Satu-satunya atribut yang sulit ditiru adalah merek yang kuat. Perusahaan atau produk yang memiliki merek yang kuat cenderung lebih mudah memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan persepsi konsumen. Perusahaan tersebut juga akan lebih mudah menempatkan (positioning) produk yang lebih baik di benak konsumen (Rangkuty, 2004:8). 1
2 2 Davis (2002) menyatakan bahwa perusahaan yang kuat di dunia dapat sukses karena kekuatan mereknya. Perusahaan cenderung mengelola merek sebagai asset kunci bisnis dan menjadikan merek sebagai fondasi yang sangat penting untuk strategi jangka panjang perusahaan. Perusahaan menyadari bahwa merek adalah asset bisnis yang sama pentingnya dengan pegawai, peralatan, ataupun modal. Untuk dapat terus bertahan, setiap perusahaan harus berusaha untuk membangun sebuah merek dan secara agresif mencari pasar potensial. Proses pemasaran tidak hanya melibatkan persaingan produk, akan tetapi juga melibatkan persaingan mengenai persepsi konsumen. Membangun persepsi dapat dilakukan dengan mengenal identitas merek dan memahami perilaku merek. Merek memiliki pengaruh di mata konsumen. Semakin kuat merek suatu produk, maka akan semakin kuat pengaruhnya terhadap konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut. Hal ini akan membantu perusahaan untuk mencapai profit bertahap. Oleh karena itu, merek berperan penting dalam menambah jumlah konsumen dan memiliki kemungkinan untuk loyal terhadap merek tersebut. Konsumen memandang sebuah merek sebagai bagian dari produk dan pemberian merek dapat menambah nilai dari suatu produk. Pemberian merek telah menjadi isu penting dalam strategi produk. Nama merek menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang mutu produk. Pembeli yang selalu membeli merek yang sama akan tahu bahwa pada setiap kali mereka membeli, mereka akan memperoleh mutu yang sama pula. Nama merek menjadi landasan yang diatasnya dapat dibangun sebuah citra yang menyeluruh tentang mutu khusus produk itu. Salah satu strategi mengenai merek yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga keutuhan citra merek dimata konsumen adalah dengan melakukan peluncuran produk baru ke dalam pasar dengan perluasan merek (brand extension). 2
3 3 Perluasan merek (brand extension) dikelompokkan menjadi line extension dan category extension. Line extension mencoba untuk mendapatkan segmen baru di dalam kategori produk yang telah ada, sedangkan category extension bisa dilakukan dengan membuat kategori produk baru yang berbeda. Perluasan merek diatas berikut merupakan bagian dari strategi merek yang telah menjadi populer. Alasan dari banyaknya perusahaan yang menggunakan alternatif strategi ini adalah karena strategi ini membutuhkan biaya yang lebih kecil dalam meluncurkan produk baru dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk memperkenalkan merek baru (Pitta dan Katsanis, 1995:58 ; Keller, 1998:450). Efisiensi dari peluncuran merek dengan menggunakan strategi perluasan merek berasal dari biaya promosi dalam memperkenalkan produk baru tersebut (Ambler dan Styles,1997:13; Keller, 1998:457; Berntorp,et al,2007:6). Salah satunya merek Teh Botol Sosro dari PT. Sinar Sosro yang merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. Dimana PT. Sinar Sosro yang mengkombinasikan teknologi terbaru dengan kualitas tinggi. Teh Botol Sosro dari PT. Sinar Sosro sudah lebih dari 35 tahun melayani pasar Indonesia dan dikonsumsi oleh jutaan masyarakat Indonesia setiap hari dan sampai saat ini masih menjadi pilihan utama konsumen. Nama besar Sosro menggugah ungkapan, Sosro, Ahlinya Teh maupun melalui slogan terbarunya sekarang dari produk andalannya yaitu teh botol sosro, Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro. Merek Sosro secara keseluruhan melukiskan penciptaan produk sekaligus melawan budaya minum teh bangsa Indonesia saat itu yang umumnya dilakukan pada pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat. Hal ini yang menyebabkan pada awal kemunculannya, produk ini tidak banyak dilirik konsumen bahkan 3
4 4 kehadirannya justru dianggap sebuah keanehan. Namun demikian para pengusaha Sosro tidak patah arang, mereka terus mengedukasi pasar bahwa minum teh dalam botol tak kalah nikmat dibanding meminum teh dalam cangkir. Salah satu kekuatan utama Sosro terletak pada kualitas produknya, khususnya pada rasanya. Beberapa konsumen teh botol yang loyal selalu mengatakan rasa teh botol adalah yang terbaik. Wangi melati tidak terlalu kuat, kekentalan, dan rasa manis yang pas adalah kombinasi terbaik yang dirasakan. PT. Sinar Sosro memiliki komitmen yang tinggi dalam teknologi, penelitian, inovasi, dan menyediakan produk-produk teh berkualitas serta sukses mengolah minuman ringan (soft drink) berbahan dasar teh. Produk-produk dari PT. Sinar Sosro semakin dikenal oleh masyarakat nasional. Hal ini dikarenakan selain perusahaan yang telah berdiri sejak lama dan produk yang ditawarkan konsisten dalam jangka waktu yang telah lama pula, serta inovasi dan strategi pemasaran yang khas. PT. Sinar Sosro didedikasikan untuk mengeluarkan produk-produk minuman berbahan dasar teh dengan filosofi 3K dan RL yakni: Peduli terhadap Kualitas, Peduli terhadap Keamanan, Peduli terhadap Kesehatan, serta Ramah Lingkungan. ( Merek Sosro meliputi empat produk yang berlogo Sosro yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea Sosro, Sosro Joy Green Tea, Teh Celup Sosro. Dimana masih banyak produk lain yang dikeluarkan oleh Sosro melalui brand extension produk diantaranya Happy Jus, Country Choice, TEBS, S-Tee, dan Prim-A. Merek Sosro juga tidak ketinggalan dengan strategi pemasaran Sosro yang saat ini cenderung pada penguasaan channel. Sosro misalnya menjalin kerja sama dengan resto dan food court untuk penjualan produknya. Sosro melakukan co-bundling di beberapa resto terkenal seperti KFC, Hoka-Hoka Bento, Texas Chicken, Bakmi GM, dan lainnya. 4
5 5 Dilihat dari siklus hidupnya, produk Sosro melalui Teh Botol Sosro telah berada pada fase mature yaitu fase dimana produk mencapai posisi tertinggi penjualan dan kondisi ini merupakan kondisi dimana semua orang banyak tahu tentang produk tersebut. Untuk bisa terus bersaing di pasar dan untuk mempertahankan mereknya, Sosro sebagai produsen minuman teh melakukan inovasi dengan mengeluarkan produk-produk baru. Sosro memerlukan inovasi terus menerus sehingga memberikan produk yang selalu relevan dengan keinginan konsumen yang senantiasa berubah-ubah. Untuk itu, pandangan dari konsumen merupakan salah satu resep utama untuk menciptakan inovasi yang relevan. Selain itu, pendekatan komunikasi yang mengena baik melalui iklan dan aktivasi merek juga penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kesadaran akan merek tersebut. Aktivasi merek bisa berupa roadshow, new product launching, warung pertunjukan, sampling pertunjukan, interaktif website ataupun membuat merek pertunjukan. (Suryani, 2008). Produk yang bagus tanpa diiringi komunikasi yang tepat, mengena, dan memadai tidak akan memberikan hasil yang optimal. Selain itu, rantai distribusi juga berperan penting untuk memastikan bahwa merek tersebut dapat dengan mudah diakses oleh konsumen dimanapun mereka berada, sehingga senantiasa dapat menjadi pilihan bagi konsumen. Menyadari ini, Sosro pun mengantisipasi dengan melakukan perluasan lini merek (brand line extension) produk yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro pada tahun 1997 dengan meluncurkan teh campuran rasa dan aroma non-jasmine yang berbasis cita rasa buah-buahan dengan target segmen remaja, yaitu Fruit Tea Sosro. Ini ditunjukkan dengan adanya cita rasa teh rasa buah berbeda dengan merek induk pertama kali yaitu Teh Botol Sosro yang hanya menyajikan cita rasa teh saja. Selain itu, Fruit Tea Sosro juga dikemas dengan kemasan baru yang menarik sesuai selera 5
6 6 remaja yaitu Kemasan Botol Beling (returnable glass bottle) dengan ukuran 235ml, Kemasan Genggam (tetra Pak) dengan volume 200ml, Kemasan Kaleng (can) dengan volume 318ml, Kemasan Botol Plastik atau PET (poly ethylene) dengan volume 500ml dan 300 ml, dan Kemasan Pouch dengan volume 230ml. Sejak diluncurkan pada tahun 1997, tampaknya respon masyarakat terhadap produk Fruit Tea Sosro semakin baik. Terlihat dari pengamatan marketing pemasaran Sosro, jika dulunya belum banyak warung yang menjual produk Fruit Tea Sosro, namun kini dimana ada Teh Botol Sosro, disitu pula dijual Fruit Tea Sosro. Perluasan lini merek (brand line extension) produk PT. Sinar Sosro dengan meluncurkan produk Fruit Tea Sosro yang memiliki cita rasa dan kemasan baru dianggap sebagai strategi perluasan merek dalam kategori produk yang sama yaitu menghasilkan produk minuman ringan berbahan dasar teh. Hal ini dilakukan untuk menghadapi banyaknya perusahaan pesaing termasuk perusahaan besar seperti Coca-cola Indonesia, Pepsi Cola, ABC, maupun Ultra Jaya. Top Brand Indeks 2010 mencatat Fruit Tea merek Sosro sebagai produk minuman ringan (soft drink) rasa buah yang menduduki posisi terbaik dibanding produk minuman ringan (soft drink) rasa buah merek lainnya. Fruit Tea Sosro melakukan line extension, dimana brand Fruit Tea Sosro sebagai salah satu merek induk (parent brand) diikutsertakan pada produk baru sejenis pada kategori yang sama yaitu produk minuman teh dengan berbasis varian rasa, ingredients, packaging, sizenya. Dengan kata lain, perluasan lini merek (brand line extension) adalah merek yang telah ada diubah ke dalam bentuk, ukuran, dan rasa yang baru untuk kategori produk yang sudah ada. 6
7 7 Parent Brand (lebih kecil) Brand Line Extension Gambar 1.1 Parent brand & Brand line extension (Fruit Tea Sosro) Keunikan berikutnya adalah Fruit Tea Sosro yang sebelumnya sudah memiliki varian rasa produk, seperti apple, blackcurrant, guava, strawberry, fusion (strawberry-grape), extreme (apple-blackcurrant) yang memberikan pengaruh terhadap respon konsumen, pada pertengahan bulan Maret 2011, melakukan kembali perluasan lini merek (brand line extension) dengan mengeluarkan produk terbaru yaitu Fruit Tea Sosro Sensasi yaitu Hot (sensasi pedas), Freeze (sensasi dingin), dan Wow (sensasi asem). Konsumen memberikan perhatian, minat, keinginan, keyakinan, bahkan mungkin pembelian terhadap Fruit Tea Sosro Sensasi. Banyak sekali stimulus eksternal yang bisa membentuk dan mempengaruhi respon tersebut (Simamora,2004:199). Dimana stimulus merupakan sumber informasi yang berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri individu sendiri (internal). Dengan adanya generalisasi stimulus pada merek Sosro, konsumen diharapkan memiliki persepsi yang sama dengan produk hasil ekstensifikasi dari produk sebelumnya yang sudah dikenal. Stimulus dari Teh Botol Sosro yang terbentuk kuat di pasar dan dikenal oleh banyak konsumen sebagai produk minuman 7
8 8 teh dengan brand image Teh Botol Sosro dan sudah terlanjur melekat kuat di benak konsumen. Bahkan karena kuatnya merek ini, masyarakat seringkali mengidentikkan semua jenis minuman teh dalam kemasan dengan nama Teh Botol. Produk ini telah menjadi bagian dari keseharian hidup konsumen di Indonesia. Dunia berkembang, maka produk-produk minuman yang bisa membuat seseorang mengkonsumsi produk minuman pun makin maju dan beragam. Diyakini pula mengkonsumsi produk minuman selalu mengikuti trend gaya hidup terkini ataupun menjadi trend setter di semua kalangan maupun target segmen pasar yang dituju. Terlepas dari apakah sesungguhnya mereka benar-benar membutuhkan, mengkonsumsi produk tersebut dan mendapatkan manfaat dari produk yang dikonsumsinya (Schiffman & kanrk, 2007:316). Fokus dari pemasar produk Sosro, selama ini cenderung membidik segmen keluarga, untuk segala umur, sedangkan Fruit Tea Sosro difokuskan kepada target segmen remaja khusunya remaja muda yang cenderung aktif, dinamis dan kreatif. Fenomena ini yang menjadi alasan bagi penulis untuk mengetahui seberapa besar respon konsumen terhadap perluasan lini merek (brand line extension) dari merek induk (parent brand) yaitu Fruit Tea Sosro ke Fruit Tea Sosro Sensasi (Hot, Freeze, Wow). Untuk mengetahui dampak dari Fruit Tea Sosro Sensasi (Hot, Freeze, Wow) itu sendiri, penulis harus melihat perubahan respon setelah dan sebelum dikeluarkannya varian produk baru Sosro dengan melihat perubahan respon secara individual. Cara mengukur seberapa produktif stimuli yang diberikan perusahaan terhadap respon konsumen pada perluasan lini merek (brand line extension) dari Fruit Tea Sosro ke Fruit Tea Sosro Sensasi (Hot, Freeze, Wow) adalah dengan menggunakan parameter efektifitas, yaitu salah satu ukuran dari efektifitas adalah sensitivitas respon. 8
9 9 Sensitivitas respon merupakan tingkat kepekaan atau perubahan kesadaran konsumen terhadap kehadiran suatu produk (dalam hal ini merek baru) yang mempengaruhi perilakunya dalam memenuhi kebutuhannya sebagai dampak adanya perluasan merek pada Fruit Tea Sosro (sensitivitas respon konsumen memiliki arah positif terhadap perluasan merek apabila konsumen atau responden berperilaku sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak perusahaan PT. Sinar Sosro, yaitu konsumen mengenal produk Fruit Tea Sosro Sensasi (Hot, Freeze, Wow) sebagai perluasan lini merek (brand line extension) dari Fruit Tea Sosro. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul Analisa Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Lini Merek (Brand Line Extension) Pada Fruit Tea Sensasi Sosro (Hot, Freeze, Wow) Di Konser Avril Lavigne Jakarta sebagai penulisan tugas akhir. 1.2 Rumusan Masalah Agar menimbulkan awareness dan loyality terhadap target audience, maka perlu dirancang sebuah strategi dalam memperluas brand melalui ekstensifikasi lini merek (brand line extension) melalui launching Fruit Tea Sosro Sensasi Baru yaitu Hot (sensasi pedas), Freeze (sensasi dingin), dan Wow (sensasi asem), sebagai upaya memperkenalkan eksistensinya sebagai brand produk minuman teh rasa buah. Dari latar belakang di atas, penulis mengambil perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah konsumen sensitif terhadap brand line extension dari Fruit Tea Sosro ke Fruit Tea Sosro Sensasi (Freeze, Hot, Wow)? 2. Apakah arah respon dari konsumen positif terhadap brand line extension dari Fruit Tea Sosro ke Fruit Tea Sosro Sensasi (Freeze, Hot, Wow)? 9
10 10 3. Seberapa besar pengaruh brand line extension terhadap sensitivitas respon konsumen pada varian baru produk Fruit Tea Sosro yaitu Fruit Tea Sosro Sensasi (Freeze, Hot, Wow)? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Penelitian Maksud dari penelitian yang diajukan adalah: 1. Melakukan implementasi kajian teoritis dalam membentuk model penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas respon konsumen terhadap perluasan lini merek (brand line extension) melalui suatu penelitian menggunakan pendekatan survey dengan merek riil untuk menguji hipotesis secara empirik. 2. Untuk memperoleh data dan informasi yang berkenaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perluasan lini merek (brand line extension) berdasarkan evaluasi sensitivitas respon konsumen. 3. Sebagai bahan penelitian untuk dipergunakan dalam penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang dalam mencapai gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Komunikasi dan Multimedia Universitas Bina Nusantara Jakarta Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan menganalisis seberapa besar tingkat sensitivitas konsumen terhadap ekstensifikasi lini merek (brand line extension) dari Fruit Tea Sosro ke Fruit Tea Sosro Sensasi (Freeze, Hot, Wow). 10
11 11 2. Mengetahui dan menganalisis arah respon dari konsumen terhadap ekstensifikasi lini merek (brand line extension) dari Fruit Tea Sosro ke Fruit Tea Sosro Sensasi (Freeze, Hot, Wow). 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagi Perusahaan: 1. PT. Sinar Sosro akan dikenal oleh konsumen sebagai kategori perusahaan produk minuman teh terbaik. 2. Penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan informasi dan masukan dalam mengambil keputusan atau kebijakan di masa yang akan datang agar dapat melakukan strategi perluasan merek yang tepat dan efektif serta mengetahui secara jelas respon konsumen terhadap perluasan merek sehingga bisa meraih kesuksesan yang diharapkan dan juga dapat memenangkan persaingan di pasar dengan produk yang sama. Bagi Penulis: 1. Untuk memperdalam pengetahuan di bidang komunikasi pemasaran mengenai sensitivitas dan arah respon konsumen terhadap perluasan lini merek (brand line extension). 2. Diharapkan mampu memberikan pendalaman ilmu pengetahuan dalam merancang strategi perluasan lini merek (brand line extension) yang lebih mengarah pada hasil yang tepat pada sasaran pasar. 11
12 12 Bagi Bidang Akademis Public Relation: 1. Bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai pentingnya sensitivitas konsumen terhadap perluasan lini merek (brand line extension) bagi sebuah produk ditengah-tengah persaingan produk sejenis. 2. Sebagai wacana alternatif dalam pembelajaran studi public relation. 1.5 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara atas rumusan masalah, (Sugiono:2003:51). Berdasarkan perumusan masalah, maka hipotesis penelitian ini adalah: 1. Konsumen sensitif terhadap perluasan lini merek (brand line extension) dari Fruit Tea Sosro ke Fruit Tea Sosro Sensasi (Hot, Freeze, Wow). 2. Konsumen memiliki arah positif pada perluasan lini merek (brand line extension) dari Fruit Tea Sosro ke Fruit Tea Sosro Sensasi (Hot, Freeze, Wow). 3. Perluasan lini merek (brand line extension) berpengaruh terhadap sensitivitas respon konsumen pada varian baru produk Fruit Tea Sosro yaitu Fruit Tea Sosro Sensasi (Hot, Freeze, Wow). 1.6 Kerangka Berpikir Peneliti menganalisis tingkat sensitivitas dan arah respon konsumen terhadap fenomena perluasan lini merek (brand line extension) dari Fruit Tea Sosro ke Fruit Tea Sosro Sensasi (Hot, Freeze, Wow). Peneliti menggunakan model analisa Hierarchy of effect yang meliputi enam tahap respon yaitu: kesadaran (brand awareness), pengetahuan (knowledge), kesukaan (liking), kecenderungan 12
13 13 (preference), keyakinan (conviction) dan pembelian (purchasing) terhadap merek Fruit Tea Sosro ke Fruit Tea Sosro Sensasi (Hot, Freeze, Wow). Selanjutnya digunakan rumus perubahan kekuatan respon dan rumus perubahan kekuatan stimuli setelah didapatkan data hasil penyebaran kuesioner. Hasil rumus perubahan kekuatan respon menunjukkan arah respon konsumen yaitu positif atau negatif. Sedangkan hasil perubahan stimuli nantinya akan menunjukkan seberapa besar pengaruh yang diberikan perusahaan terhadap konsumen atau responden. Hasil perubahan kekuatan respon dan hasil perubahan kekuatan stimuli nantinya dimasukkan ke dalam rumus sensitivitas respon konsumen. Tingkat perubahan dihitung dengan persentase, dinyatakan sensitif apabila memiliki nilai sensitivitas lebih dari 1 dan sebaliknya apabila tidak sensitif, maka nilai sensitivitasnya kurang dari 1. Kerangka Konseptual Penelitian Analisa Teori Hierarchy of Effect : a. Kesadaran b. Pengetahuan c. Kesukaan d. Kecenderungan e. Keyakinan f. Pembelian Gambar 1.2 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber: Kotler (2003:568), diolah Sensitivitas Respon 1.7 Metodologi Penelitian Metode dan data adalah dua hal yang berbeda. Metode adalah suatu cara, suatu pendekatan, suatu strategi, atau suatu alat di dalam mencapai tujuan riset. Data sendiri adalah suatu nilai dari suatu pengukuran variabel dari unit analisis tertentu. Atau dengan kata lain, data adalah suatu kombinasi (matrik) antara variabel dan unit 13
14 14 analisis (sampel atau populasi). Metode kuantitatif hanya menggunakan beberapa variabel (bahkan satu variabel saja) tetapi cenderung memerlukan jumlah unit analisis (sampel) yang banyak, bahkan sama dengan populasinya. Data kuantitatif adalah suatu data yang nilainya bersifat kuantitatif (satuan metrik). Oleh karena nilai variabel (skala pengukuran) dikategorikan ke dalam empat skala (nominal, ordinal, interval dan rasio), maka interval dan rasio digolongkan sebagai ukuran metrik (metric system) sedangkan nominal dan ordinal sebagai ukuran non-metrik. Ukuran metrik ini di dalam riset disebut sebagai ukuran kuantitatif. Oleh karenanya, data yang diukur secara metrik disebut sebagai data kuantitatif. Populasi atau universe adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian. Jika yang ingin diteliti adalah sikap konsumen terhadap satu produk tertentu, maka populasinya adalah seluruh konsumen produk tersebut. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan quota sampling. Non random sampling atau non probability sampling adalah setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel, sedangkan quota sampling adalah teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja. 14
15 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan antara lain: Bab 1 : Membahas tentang latar belakang, rumusan masalah dan batasan masalah, maksud penelitian, tujuan penelitian, metodologi penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2 : Membahas teor-teori dasar yang digunakan sebagai dasar pembahsan. Bab 3 : Membahas gambaran umun tentang PT. Sinar Sosro. Membahas mengenai metode penelitian yang tepat digunakan dalam penulisan skripsi yang meliputi antara lain: variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan data, populasi, sampel, serta metode analisis data yang digunakan. Serta diuraikan tentang lokasi dan obyek penelitian. Bab 4 : Membahas mengenai gambaran umum responden, analisis data, penyajian data penelitian, pengolahan terhadap data yang terkumpul, pembahasan hasil penelitian, serta pembahasan dan hasil pembahasan penelitian. Bab 5 : Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari penelitian yang didapat selama pembuatan dan saran-saran sehubungan dengan hasil penelitian. Serta bagian yang berisikan tentang daftar pustaka dan lampiran. 15
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
70 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Populasi dan Teknik Sampling Populasi penelitian adalah 7000 penonton konser sekaligus konsumen yang pernah meminum Fruit Tea Sosro maupun Fruit Tea Sosro Sensasi (brand
Lebih terperinci`BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi merupakan zaman yang mengharuskan semua pelaku bisnis
`BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi merupakan zaman yang mengharuskan semua pelaku bisnis baik yang bergerak dalam bidang industri perdagangan maupun jasa untuk mampu bersaing
Lebih terperinciPERLUASAN MEREK TERHADAP CITRA MEREK SOSRO SKRIPSI
PERLUASAN MEREK TERHADAP CITRA MEREK SOSRO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Program Studi Manajemen Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Persaingan industri minuman ringan di Indonesia semakin ketat. Berdasarkan data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia (GAPMMI) angka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para pelaku pasar dan produsen berlomba untuk memenangkan kompetisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan akan berhasil memperoleh konsumen dalam jumlah yang banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat
BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat di antara para produsen. Hal ini menyebabkan para produsen semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh pemasar dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global saat ini, banyak produk dengan jenis yang sama di pasaran. Banyaknya jumlah dan jenis produk yang masuk ke pasaran untuk dijual, mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, terutama dalam industri bisnis consumer goods. Bentangan bisnis saat ini, khususnya food and beverage company,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa membuat produk yang berkualitas sangat tinggi. Produk yang berkualitas saja
BabIPendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia industri berubah semakin pesat, yang membawa konsekuensi pada peningkatan persaingan antar perusahaan dan tingkat harapan (ekspetasi)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemasaran intinya menawarkan dan menciptakan produk dan jasa yang bernilai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba sehingga dapat terus hidup dan berkembang adalah pemasaran. Aktivitas pemasaran intinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin ketat membuat perusahaan perlu meningkatkan dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Sinar Sosro adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri minuman ringan di Indonesia. Produk yang pertama kali dikeluarkan PT Sinar Sosro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini, tidak luput juga diikuti dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam bidang
Lebih terperincisalah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era teknologi dan persaingan industri makanan dan minuman yang semakin ketat kini, perkembangan teknologi dan informasi yang mempermudah peluang untuk mengakses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi dan perkembangan jaman, teknologi dan perubahan gaya hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar global telah mengakibatkan kondisi persaingan yang sangat tinggi, para pelaku pasar dan produsen dituntut agar dapat bersaing dalam kompetisi ini. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami proses pemanasan dan pengeringan, sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Teh hijau memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.
Lebih terperinciPENGARUH TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN FRUIT TEA DI SURABAYA S K R I P S I
PENGARUH TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN FRUIT TEA DI SURABAYA S K R I P S I Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi di dalam aspek ilmu pengetahuan dan juga teknologi memberikan dampak juga kepada aspek bisnis. Globalisasi juga dapat dikatakan sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyadari begitu besarnya jumlah penduduk di Indonesia yang sangat potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan transportasi senantiasa meningkatkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan pola hidup masyarakat serta perubahan ekonomi mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat. Segi kepraktisan merupakan hal
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun
Lebih terperinciPENGUATAN POSITIONING TEH BOTOL SOSRO MELALUI PERUBAHAN TAGLINE. Oleh : Meida Rachmawati Mahasiswa Magister Manajemen UKSW
PENGUATAN POSITIONING TEH BOTOL SOSRO MELALUI PERUBAHAN TAGLINE Oleh : Meida Rachmawati Mahasiswa Magister Manajemen UKSW Abstrak PT. Sinar Sosro merupakan sebuah perusahaan minuman teh siap minum dalam
Lebih terperinciABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI
ABSTRAK Pada bulan Agustus 2005 PT Sinar Sosro meluncurkan varian produk minuman teh berkarbonasi dengan merk TEBS di daerah pemasaran Jawa Barat. Masalah yang terjadi pada produk TEBS adalah jumlah pemesanannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari tahun ke tahun perkembangan dan persaingan di segala sektor industri semakin meningkat, hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dalam menjalakan kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan bisnis makanan dan minuman masih tercatat sebagai pertumbuhan yang tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006:13). Berbagai outlet yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang besar dalam persaingan usaha. Setiap perusahaan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberikan dampak yang besar dalam persaingan usaha. Setiap perusahaan akan bersaing untuk memperebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis makanan dan minuman terus berkembang dinamis dengan persaingan yang begitu ketat. Untuk menghadapi persaingan di pasar, sangat penting bagi perusahaan
Lebih terperinciBAB IV. Hasil dan Pembahasan. pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi, salah satu
BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Sejarah Umum Perusahaan Awal Mula Usaha keluarga Sosrodjojo mulai merintis usaha teh wangi pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi, salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Menjadi pemimpin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merebut pangsa pasar (market share). Agar mampu bersaing dalam merebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. diharapkan agar perusahaan mampu memperoleh pasar yang lebih luas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha, barangkali sudah menjadi hal yang wajar apabila produsen dari sebuah produk akan senantiasa berusaha untuk menghasilkan sebuah produk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Merek merupakan intangible asset yang nilainya lebih mahal dan lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek pula, konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha dan industri saat ini yang semakin maju, terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi, telah memacu pertumbuhan baik secara
Lebih terperinciMobil-mobil Jepang (Honda, Toyota,dll) sulit masuk ke Eropa, harus bersaing dengan Mobil-mobil eropa (BMW, Marcedez, Volvo,dll)
Klasifikasi Brand Pemberian simbol atau label bertujuan untuk memudahkan consumen dalam pengambilan keputusan pembelian sebuah produk atau penggunaan sebuah jasa. Simbol atau lambang tidak begitu saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pasar. dalam industri makanan dan minuman adalah bisnis minuman dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pasar dalam industri makanan dan minuman adalah bisnis minuman dalam kemasan.pasar minum teh alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi seperti saat ini, perkembangan dunia usaha telah membawa para pelaku bisnis kedalam persaingan yang sangat ketat. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang mengakibatkan tingginya tingkat persaingan antar perusahaan-perusahaan, yang mana dapat menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar persaingan produk, melainkan juga
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar persaingan produk, melainkan juga pertempuran persepsi konsumen. Persepsi konsumen salah satunya dapat dibangun melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melihat perkembangan ekonomi yang terbilang pesat di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan ekonomi yang terbilang pesat di Indonesia, khususnya pada bidang barang dan jasa diiringi dengan populasi penduduk yang pesat pula. Dengan demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring semakin berkembangnya zaman yang sangat menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. goods semakin pesat. Salah satu segmen yang paling menjanjikan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang bergerak di ranah fast moving consumer goods semakin pesat. Salah satu segmen yang paling menjanjikan adalah minuman ringan. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak jaman dahulu kala, hal itu dikarenakan Negara Indonesia merupakan salah satu penghasil teh terbaik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produksi makanan dan minuman di Indonesia saat ini menunjukkan dampak yang cukup positif dibandingkan beberapa tahun ke belakang. Hal ini dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan jenis tanaman yang populer di dunia. Diawali oleh penemuan teh di Cina, tanaman ini mulai merambah ke berbagai negara lain, seperti Portugal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat dan seiring dengan jalannya kebutuhan ekonomi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era modernnisasi ini dan berdasarkan perkembanganteknologi yang sangat pesat dan seiring dengan jalannya kebutuhan ekonomi yang semakin besar, Sumber Daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemimpin pasar untuk suatu produk tertentu. Hal yang perlu dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia industri yang semakin pesat, dibutuhkan suatu strategi yang bagus agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan menjadi pemimpin pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. berlomba untuk survive di dunia bisnis yang sedang digelutinya. Ketatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis saat ini sangat ketat. Banyak perusahaan saling berlomba untuk survive di dunia bisnis yang sedang digelutinya. Ketatnya persaingan dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, dan merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap aktivitas perusahaan selalu bertumpu pada efisiensi dan efektivitas yang diterapkan pada semua lini, dengan sistem dan manajemen yang baik serta ditunjang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan aspek penting dalam menunjang sumber daya manusia. Karena sumber daya manusia terutama generasi muda yang baik merupakan modal utama dalam pembangunan
Lebih terperinciTugas: Analisis Strategi Pemasaran Teh Botol Sosro (STP&4P) Strategi Pemasaran STP (Segmentation, Targetting and Positioning)
Tugas: Analisis Strategi Pemasaran Teh Botol Sosro (STP&4P) Strategi Pemasaran STP (Segmentation, Targetting and Positioning) 1. SEGMENTASI PRODUK Segmentation: Adalah upaya memetakan atau pasar dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teh atau lebih dikenal dengan nama latin Camelia sinensis L. merupakan salah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh atau lebih dikenal dengan nama latin Camelia sinensis L. merupakan salah satu minuman kegemaran masyarakat Indonesia. Teh dipercayai mempunyai berbagai khasiat didalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam zaman moderenisasi sekarang ini dunia bisnis terus berjalan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam zaman moderenisasi sekarang ini dunia bisnis terus berjalan, kebutuhan akan suatu produk akan beragam dan terus berkembang seiring perubahan zaman. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk yang semakin tinggi, konsumen yang semakin smart, dan munculnya. kelangsungan hidup dalam dunia bisnis (Kotler, 2003:135).
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dihadapkan pada lingkungan bisnis yang terus berfluktuasi. Siklus hidup produk yang semakin pendek, tuntutan standard kualitas dan desain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan lingkungan adalah akibat dari aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung, telah menjadi isu internasional bahkan sejak 30 tahun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perubahan dinamis kondisi dan sosial telah mengubah secara drastis minat beli konsumen. Dengan semakin banyaknya pilihan produk, konsumen telah memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan. Perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Oleh karena itu, keadaan ini akan mengakibatkan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, termasuk dalam bidang industri. Perkembangan industri menyebabkan persaingan dalam memasarkan produk yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82)
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2005 : 82) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini persaingan usaha semakin ketat ditambah lagi dengan adanya Perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) ASEAN China
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Loyalitas konsumen adalah isu yang sangat penting dan menarik bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang pemasaran produk ataupun jasa. Loyalitas konsumen merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi telah menggeser kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink (RTD) meningkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini banyak menyajikan peluang bisnis sekaligus tantangan bisnis bagi perusahaan-perusahaan. Dengan banyaknya tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan bertujuan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Selain mencapai angka penjualan yang tinggi untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciLIKA WIDAYANTI B
1 ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK AIR MINUM BERKARBONASI MEREK FANTA, COCA-COLA DAN SPRITE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Pada Mahasiwa Fakultas Ekonomi UMS Surakarta) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pemasaran produk atau jasa di era globalisasi ini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan pemasaran produk atau jasa di era globalisasi ini semakin berkembang pesat, menuntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek dalam marketing didefinisikan sebagai pencitraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka menyampaikan pesan dan membentuk persepsi di benak pelanggan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller (2007:332)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Merek Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller (2007:332) mendefinisikan merek (brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH UMUM PERUSAHAAN Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yaitu Sosrodjojo.
Lebih terperinciMelihat perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat diikuti dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat diikuti dengan semakin ketatnya persaingan membuat perusahaan bisnis masa kini harus memikirkan kembali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang bergerak di ranah fast moving consumer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang bergerak di ranah fast moving consumer goods semakin pesat. Salah satu segmen yang paling menjanjikan adalah minuman ringan. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini situasi perekonomian berkembang sangat pesat, terlebih pada masa globalisasi sekarang ini, dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan
II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern sekarang ini, Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dan memiliki penduduk cukup besar serta bersifat konsumtif. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan secara terus-menerus. Perkembangan teknologi dan ekonomi yang pesat menyebabkan persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis khususnya dalam dunia industri semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik di pasar nasional maupun internasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia penyedap makanan sangatlah di gemari oleh kalangan ibu-ibu yang gemar memasak dan menjadikan penyedap sebagai tambahan untuk memberikan cita rasa dan aroma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan kepada para pelaku bisnis untuk memulai usahanya, menimbulkan banyak sekali bermunculan industri-industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang sebagaian penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara Indonesia mempunyai lahan perkebunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan majunya zaman, maka perdagangan bertambah maju dan pesat. Barang-barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen semakin banyak, baik dalam jumlah maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian yang lebih, terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti sekarang ini, dunia bisnis semakin lama semakin memerlukan perhatian yang lebih, terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan
Lebih terperinci