BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berproduksi di daerah Jl. H. Dogol No. 103 B. Duren Sawit - Jakarta timur.
|
|
- Suryadi Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan PT. Surya Citra Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi (Interior Contractor) dan Event Organizer. Perusahaan melakukan proses produksi interior-nya sendiri. PT. Surya Citra Khatulistiwa berkantor dan berproduksi di daerah Jl. H. Dogol No. 103 B. Duren Sawit - Jakarta timur. Berikut ini adalah jenis jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan : 1. Event Organizer Adalah suatu produk jasa yang dihasilkan perusahaan yang menjual jasa managemen, mengatur suatu event dalam hal pengenalan produk, pameran produk dari client. 2. Booth Adalah suatu produk produksi interior contractor yang dihasilkan perusahaan yang bertujuan untuk menunjang exhibition / promosi pameran produk dalam event organizer itu sendiri, semua penunjang dalam event itu sendiri dan bentuk interior yang sesuai dengan keinginan client. Di bawah ini adalah beberapa contoh booth yang dihasilkan oleh perusahaan : a) Stage b) Backdrop c) Standing Puzzle d) Rack Display Baloon 95
2 e) Ice Box PT. Surya Citra Khatulistiwa mempunyai lima (5) departemen yang dilalui didalam proses produksi, yaitu : 1. Departemen Pemotongan Di bagian ini, departemen pemotongan bertugas dalam hal pemilihan material serta pembentukkan dasar material. 2. Departemen Finishing Di bagian ini, departemen finishing bertugas melakukan pengecetan serta penyelesaian dari produk tersebut 3. Departemen Graphic Di bagian ini, departemen graphic bertugas melakukan bentukkan gambar pada booth dan pekerjaan ini dilakukan jika diperlukan dalam membuat produk yang sesuai dengan pesanan. 4. Departemen Elektric 5. Departemen Loading on Loading Di bagian ini, departemen Loading on Loading bertugas mengatur, mempersiapkan packing dan melakukan bongkar pasang muatan booth yang akan dipamerkan. Prosedur akumulasi biaya yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk dan jasa oleh perusahaan ini yang menghasilkan produk dan pelayanan jasa atas dasar pesanan adalah Job Order Costing Method. Karena perusahaan menghitung harga pokok produksi berdasarkan pesanan. 96
3 Perusahaan sudah mempunyai dan menerapkan metode atau cara menghitung harga pokok produksi secara Job Order Costing Method, tetapi masih terdapat kelemahan kelemahan dalam menghitung harga pokok produksi secara tepat dan wajar. Di dalam penelitian ini, menemukan kelemahan kelemahan dalam menghitung harga pokok produksi, yaitu : a) Terdapat perhitungan tenaga kerja langsung yang kurang tepat, Yaitu : Biaya gaji mandor (supervisor) pabrik dibebankan ke tenaga kerja langsung, sehingga mengakibatkan biaya tenaga kerja langsung dihitung dan dicatat lebih tinggi dan biaya overhead pabrik dicatat lebih rendah karena biaya tenaga kerja tidak langsung termasuk kelompok biaya overhead pabrik. Maka perhitungan tenaga kerja yang dibebankan ke biaya produksi menjadi lebih tinggi. b) Terdapat perhitungan dan pencatatan overhead pabrik yang lebih rendah, Yaitu : Perusahaan tidak membebankan tenaga kerja tidak langsung dan lainnya overhead pabrik, seperti listrik, penyusutan mesin ke produk yang dipesan sehingga mengakibatkan overhead pabrik dihitung dan dicatat lebih rendah, karena tidak membebankan tenaga kerja tidak langsung dan lainnya overhead pabrik. Maka akibat dari kelemahan tersebut, biaya produksi menjadi lebih rendah. c) Untuk departemen Graphic, perusahaan hanya menghitung dan membebankan biaya bahan baku langsung, termasuk didalamnya tenaga kerja 97
4 langsung dan overhead pabrik. Maka perhitungan biaya produksinya jadi lebih rendah untuk departemen graphic. d) Untuk perhitungan harga pokok produksi pesanan, perusahaan membebankan biaya overhead pabrik dengan harga sebenarnya, meliputi lem, paku serta aksesoris lainnya (hanya bahan baku langsung saja). Maka biaya produksi yang dikenakan produk pesanan menjadi lebih rendah. e) Untuk perhitungan harga jual, perusahaan membebankan overhead pabrik per pesanan lebih rendah, sedangkan kebijakan yang ada diperusahaan untuk overhead pabrik dibebankan atau dialokasikan sebagai overhead proses bisnis dan laba. Maka mengakibatkan overhead pabrik dihitung dan dicatat lebih rendah, sedangkan alokasi overhead pabrik untuk proses bisnis dicatat dan dihitung lebih besar. Sehingga biaya produksi yang langsung dikenakan ke produk per pesanan menjadi lebih rendah, dan untuk penetapan harga jual yang dihitung dan dicatat oleh perusahaan menjadi naik dan lebih besar dibandingkan dengan harga pokok produksi yang dibebankan per pesanan. Harga jual yang dihitung, dicatat, dan ditetapkan oleh perusahaan sebagai penawaran harga ke client menjadi lebih besar, dikarenakan adanya penambahan biaya biaya yang dibebankan, yaitu kebijakan overhead dan biaya loading on loading. Dalam menentukan harga jual, perusahaan mempunyai kebijakan dalam menetapkan percent atas tarif overhead pabrik, yaitu 20% sampai 40%. Serta memasukkan biaya loading on loading dalam menghitung harga jual. 98
5 V.2. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat temuan kelemahan kelemahan atas perhitungan harga pokok produksi. Maka dalam penelitian ini, memberikan saran atau rekomendasi atas kelemahan kelemahan yang terjadi dalam menghitung harga pokok produksi serta bisa berguna dalam mengkoreksi kelemahan kelemahan tersebut agar menjadi lebih baik dalam mempersiapkan perhitungan harga pokok produksi. Saran atau rekomendasi yang diajukan di dalam penelitian ini atas kelemahan kelemahan yang terjadi dalam perhitungan harga pokok produksi per pesanan, adalah : a) Kelemahan yang terjadi atas perhitungan tenaga kerja yang kurang tepat, yaitu Biaya gaji mandor (supervisor) pabrik dibebankan ke tenaga kerja langsung, sehingga mengakibatkan biaya tenaga kerja langsung dihitung dan dicatat lebih tinggi dan biaya overhead pabrik dicatat lebih rendah karena biaya tenaga kerja tidak langsung termasuk kelompok biaya overhead pabrik, maka saran yang diberikan di dalam penelitian ini adalah biaya tenaga kerja tidak langsung seharusnya dibebankan ke biaya overhead pabrik. b) Kelemahan yang terjadi atas perhitungan overhead pabrik yang lebih rendah, yaitu Perusahaan tidak membebankan tenaga kerja tidak langsung dan lainnya overhead pabrik, seperti listrik, penyusutan mesin ke produk yang dipesan sehingga mengakibatkan overhead pabrik dihitung dan dicatat lebih rendah, karena tidak membebankan tenaga kerja tidak langsung dan lainnya overhead pabrik, maka saran untuk perusahaan adalah biaya biaya overhead 99
6 pabrik, seperti tenaga kerja tidak langsung dan lainnya overhead, seharusnya dibebankan, dihitung dan dicatat sebagai overhead pabrik ke produk yang dipesan. c) Kelemahan yang terjadi di departemen graphic, yaitu perusahaan hanya menghitung dan membebankan biaya bahan baku langsung, termasuk didalamnya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, maka saran yang diberikan untuk perusahaan di dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam menghitung biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk seharusnya berdasarkan tarif. d) Untuk perhitungan harga pokok produksi pesanan, perusahaan membebankan biaya overhead pabrik dengan harga sebenarnya, meliputi lem, paku serta aksesoris lainnya (hanya bahan baku langsung saja), maka saran atau rekomendasi atas kelemahan itu adalah perusahaan dalam menghitung biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk yang dipesan seharusnya semua komponen biaya overhead pabrik seperti bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, penyusutan mesin dan biaya lainnya overhead dihitung berdasarkan tarif. e) Untuk perhitungan harga jual, dalam menghitung dan mencatat overhead pabrik, seharusnya secara terpisah antara overhead pabrik yang dibebankan ke produk per pesanan dengan overhead proses bisnis dan laba. Adapun contoh Implementasi Perhitungan Overhead Pabrik Atas Dasar Tarif yang Ditentukan Dimuka (Predetermined Rate). 100
7 Dengan hasil penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan bisa berguna untuk perusahaan dan sebagai peneliti, penelitian ini sangat berguna dalam mengembangkan dan memperdalam serta mempraktekkan ilmu yang sudah di dapat di bangku perkuliahan. 101
BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Komponen Biaya Produksi. 1. Terdapat perhitungan tenaga kerja langsung yang kurang tepat,
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Komponen Biaya Produksi Menghitung dan menganalisis harga pokok produksi diperlukan data data biaya yang akurat dan perhitungan biaya harga pokok produksi
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berproduksi di daerah Jl. H. Dogol No. 103 B. Duren Sawit - Jakarta timur.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Surya Citra Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi (Interior Contractor) dan Event Organizer. Perusahaan melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka dapat terhindar dari kerugian yang timbul akibat adanya persaingan yang. sehingga akan meningkatkan laba perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang saat ini semakin meng-global, menciptakan suatu peluang yang besar bagi perusahaan. Menghilangnya batas-batas geografis, regional, bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri tersebut membuat para pengusaha melakukan berbagai cara untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia industri sangatlah pesat, baik industri dibidang manufaktur, dagang ataupun jasa. Dampak dari perkembangan dunia industri tersebut
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Industri tekstil mempunyai peran yang penting dalam menunjang pembangunan di Indonesia karena produk tekstil di Indonesia sudah dapat diperhitungkan keberadaannya di pasar internasional sehingga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT Sukasari, berikut
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT Sukasari, berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat ditarik: 1. PT Sukasari
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 lalu membuat dunia bisnis di Indonesia menjadi lesu, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang merosot tajam. Perusahaan-perusahaan bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan usaha yang berkembang dengan cepat, memberi kesempatan bagi negara-negara di dunia khususnya di Indonesia untuk melaksanakan pembangunan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Metode Akumulasi Biaya Metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi global menuntut perusahaan menata manajemennya, mengingat ketatnya persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana
Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana barang dan jasa dari suatu negara semakin leluasa masuk ke negara lain.
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL
LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL PRODUK VOLUME PRODUK TARIF BOP / UNIT BOP Classic 605,503 Rp 182.40 Rp 110,443,747 Premium 4,718,519
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia saat ini, persaingan yang dihadapi oleh berbagai jenis usaha semakin ketat. Dalam menghadapi persaingan ini, setiap pihak atau perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan organisasi yang mempunyai berbagai tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu tujuan yang penting untuk dicapai oleh perusahaan
Lebih terperincidimana pada pesanan A selisihnya sebesar Rp ,00 dan pada pesanan B selisihnya sebesar Rp ,00. Dalam menetapkan harga jual dibutuhkan
ABSTRAKSI Meningkatnya persaingan dalam dunia usaha saat ini, setiap perusahaan akan berusaha untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya dengan menghasilkan produk berkualitas dan harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap perusahaan. Harga pokok produksi dapat dijadikan sebagai pedoman bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan disebut sebagai kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya perusahaan-perusahaan atau industri-industri di suatu negara menandakan bahwa tingkat perekonomian di negara tersebut baik, karena pada dasarnya kehidupan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Job Order Costing. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Kemampuan yang diharapkan Mampu melakukan akumulasi biaya berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA
Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 61-68 ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan teknologi dan informasi yang disertai dengan globalisasi dan perdagangan bebas membuat persaingan dunia usaha semakin ketat. Perusahaan yang bergerak dalam sektor industri harus berupaya
Lebih terperinciJOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)
JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN) 1. Konsep Dasar Job-Order Costing & Process Costing 2. Perbedaan Job-Order Costing & Process Costing 3. Arus Biaya dalam Perhitungan Job-Order Costing Muniya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perusahaan sudah menggunakan prosedur akumulasi biaya Job Order Costing dalam menghitung biaya produksinya, mengetahui cara penetapan harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan semakin pesatnya perkembangan teknologi mempunyai dampak yang cukup berarti terhadap persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dunia industri dewasa ini, perusahaan perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dunia industri dewasa ini, perusahaan perusahaan dituntut untuk melakukan perubahan dan peningkatan kemampuan agar dapat bersaing dengan industri lain
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Micro Garment sebagai objek penelitian penulis merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pakaian jadi (garmen), yang memusatkan seluruh kegiatannya untuk memproduksi pakaian rajut.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Biaya Produksi PT. Sorin Maharasa adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri berbahan baku daging. Perusahaan tersebut menghasilkan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1. Bab 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan di Indonesia, pemerintah berusaha
1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan di Indonesia, pemerintah berusaha untuk memajukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan ini dititik beratkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan tingkat kemajuan yang begitu pesat. Hal ini dilihat dari banyaknya perusahaan yang terus bermunculan, sehingga
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa Dalam melakukan analisis biaya relevan, diperlukan pengklasifikasian biaya yang terjadi di dalam suatu perusahaan berdasarkan
Lebih terperinciMET ME ODE P ODE ENOU EN MP OU ULAN U LAN HAROA POKOK
METODE PENOUMPULAN HAROA POKOK METODE PENOUMPULAN HAROA POKOK/AKUMULASI BIAYA Metode akumulasi biaya adalah suatu cara untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk dan jasa atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Peneliti Terdahulu Hasil penelitian Rahayu (2015) tentang Analisis Pembebanan Biaya Overhead Pabrik terhadap Harga Jual Produk pada UKM di Wilayah Sukabumi yaitu perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kata kunci: Pengumpulan Biaya Produksi Pesanan, Job Order Costing Method, Penetapan Harga Jual. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Di tengah persaingan yang semakin ketat, suatu perusahaan harus bersaing agar mampu mempertahankan eksistensinya dan mencapai tujuan laba yang diinginkan perusahaan agar memiliki kemampuan untuk
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penentuan harga pokok produksi harus dilakukan dengan tepat karena hasilnya akan berpengaruh pada penetapan harga jual. Dalam menghitung harga pokok produksi dibutuhkan informasi yang handal mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak pemerintah memberikan kelonggaran dalam syarat menanamkan modal bagi para investor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.
Lebih terperinciBab 1. PENDAHULUAN
Bab 1 http://www.gunadarma.ac.id/ PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut.
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN ETALASE PADA SUMBER JAYA ALUMMUNIUM. Ramona Nur Rachmatika
PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN ETALASE PADA SUMBER JAYA ALUMMUNIUM Ramona Nur Rachmatika 27213250 Latar Belakang Masalah 1. Kelancaran atau keberhasilan usaha tergantung dari kemampuan manajemen dalam
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PAKAIAN POLISI PADA UD. BINTANG MAHARANI
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PAKAIAN POLISI PADA UD. BINTANG MAHARANI ULFI SYARIFAH 29213043 DOSEN PEMBINGBING : DYAH PALUPI, SE., MMSI Latar Belakang
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v vii viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistematika Penelitian Untuk memperoleh hasil yang diharapkan maka perlu dibuat suatu prosedur penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan sumber daya untuk memproses bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Pada produksi sablon perusahaan CV. Yabes Printing belum menggunakan metode harga
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual dalam persaingan harga menghadapi daya saing usaha
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-06 Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia pada saat ini sudah berkembang dengan cukup baik. Hal ini dapat di buktikan dengan banyaknya perusahaan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi tujuan utama dari perusahaan tersebut adalah mencari laba. Agar perusahaan dapat berkembang
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam
Lebih terperinciSelamat belajar dan sukses selalu!
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Akuntansi Biaya mempunyai bobot 3 satuan kredit semester (3 sks), dengan menggunakan Buku Materi Pokok (BMP) Akuntansi Biaya (EKMA4315). Muatan yang terkandung dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga
Lebih terperinciFACTORY OVERHEAD COST (BIAYA OVERHEAD PABRIK)
FACTORY OVERHEAD COST (BIAYA OVERHEAD PABRIK) Biaya Overhead Pabrik (BOP) adalah elemen biaya produksi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja langsung.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Meningkatnya persaingan dalam dunia usaha saat ini, maka setiap perusahaan akan berusaha untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya dengan menghasilkan produk berkualitas dan harga
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan
99 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,_yaitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan
BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada didalam perusahaan. Karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi mengenai biaya diperlukan oleh manajemen untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada didalam perusahaan. Karena untuk menjamin dihasilkannya
Lebih terperinciPenentuan Harga Jual Donat Toping Keju LAPORAN LABA RUGI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRACT... x INTISARI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan merupakan salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, yang bertujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang seoptimal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditekankan pada pembuatan mold serta beberapa pekerjaan pendukung yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan kecil maupun besar akan dituntut bersaing dalam memperoleh profit untuk meneruskan visi dan misinya sehingga
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING
METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang) Mila Ariskawati, Sumanto Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang Semarang 50277
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Lintas Nusa adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah minimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Hal ini tentu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB
Akuntansi Biaya Modul ke: Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Perhitungan
Lebih terperinci: MIRD FAHMI NPM : PEMBIMBING : Prof. Dr. DHARMA TINTRI EDIRARAS, SE., AK., CA., MBA FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI
ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA SHERINA CAKE & BAKERY NAMA : MIRD FAHMI NPM : 24212597 PEMBIMBING
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan manufaktur merupakan jenis perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba yang ditetapkan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii v vi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4
Lebih terperinciFakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta 2016
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN SEBAGAI ALAT PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA PD. SEKAR JAYA ASIH Bekasi, Jawa Barat Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta 2016 Nama
Lebih terperinciPerhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses. Kelompok 6
Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses Kelompok 6 Ajeng Nurlaily 1332501442 Erza Yunissa 1332500766 Reni Mulyaningsih 1332500840 Faza Amina Fitri 1332500907 Dian Novita Sari Tujuan Penggunaan Job Order
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan
Lebih terperinciPenentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising
Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Sherly Vicky Handayani 26211740 Akuntansi Latar Belakang Masalah Tujuan didirikannya
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Job Order Costing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis. Program Studi Akuntansi
Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI Pendahuluan Pelanggan Pesanan No. 5574
Lebih terperinciPENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)
PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) Karakteristik Perusahaan Manufaktur Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan produksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen didalam mengambil keputusan. Agar suatu operasi perusahaan dapat berjalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepatu dan sandal, serta bahan baku alas kaki seperti sole dan heels. UD Eka berdiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD Eka merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu dan sandal, serta bahan baku alas kaki seperti sole dan heels. UD Eka berdiri pada tahun 1990
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi dan informasi membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut menyebabkan persaingan antar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V, Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual produk sangat dipengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif (Descriptive Research) karena pembahasannya disusun secara sistematis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada umumnya setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimal, dalam upaya untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan di masa yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan.
BAB IV PEMBAHASAN IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi Pada PT Grahacitra Adhitama ditemukan pengklasifikasian dan perhitungan biaya produksi yang kurang tepat, yaitu : 1. Ada beberapa unsur
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V. Kesimpulan dan Saran 71 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai penetapan harga jual produk pada perusahaan percetakan M, maka penulis menarik kesimpulan
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan mengumpulkan harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan pesat dalam
Bab I. PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan pesat dalam dunia usaha telah menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaan.
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK. Nama : Adventia Diah Rosari NPM : 22209204 Pembimbing : B. Sundari, SE., MM. Latar Belakang: Pada
Lebih terperinciEVALUASI KETEPATAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA ABADI ALUMINIUM, SAWIT
EVALUASI KETEPATAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING PADA ABADI ALUMINIUM, SAWIT TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini sangatlah pesat dan menyebabkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaan, dengan kondisi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. jalan, alat alat pertanian dan perkebunan, Stone / Coal Crusher Plant & Mobile,
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Sinar Baja Hutama merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi alat alat berat, seperti peralatan kereta api, peralatan perawatan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kos produksi adalah kos-kos yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Keakuratan informasi mengenai kos produksi ini sangat penting bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual
Lebih terperinci