MENGATASI TEKANAN DI U.S CUSTOMS. (Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia) Dosen Pengampu: Dra. Trias Setiawati, M.Si
|
|
- Harjanti Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENGATASI TEKANAN DI U.S CUSTOMS (Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia) Dosen Pengampu: Dra. Trias Setiawati, M.Si Disusun Oleh: 1. Nikky Caesar Lasemallo ( ) Angkatan 43-C PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2015 Universitas Islam Indonesia 1
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Ringkasan Kasus Pertumbuhan bisnis U.S Customs ternyata telah membawa tekanan tambahan kepada karyawannya. Penambahan tenaga kerja yang mulanya bertujuan untuk mengatasi pertumbuhan bisnis, malah menjadi masalah baru untuk perusahaan, ini lebih karena karyawan baru yang kurang dilatih dengan baik sehingga tidak menguasai pekerjaan dengan baik. Sehingga karyawan yang tidak menguasai pekerjaannya dengan baik tadi mengalami tekanan saat bekerja. Belum lagi seminggu dengan 6 hari kerja dan jam kerja 11 jam per hari, masalah mengurus anak dan keuangan menambah tingkat stress karyawan U.S Customs. Semakin parah saja masalah di perusahaan ini dengan tekanan kerja shift karyawan dan kebosanan kerja sehingga adrenalin yang tertahan pada karyawan diluapkan dengan salah dan banyak dari karyawan terpapar penyakit sosial yang akut dan menjadi pelaku kriminal. Rata-rata keluhan adalah untuk para manajer di U.S Customs yang kurang mengawasi dan peduli dengan bawahannya, dimana kesalahan karyawan akan menjadi hal yang sangat fatal, sementara kinerja yang baik diremehkan, tidak mendapat penghargaan seolah-olah memang itu adalah hal standar yang wajib mereka lakukan dalam pekerjaannya. Karyawan mengidentifikasi 5 faktor sebagai penyebab utama dari tekanan tempat kerja mereka, yaitu: Tekanan pengawasan. Tekanan deadline / waktu. Kebosanan / pekerjaan yang tidak berarti. Frustasi dengan rekan kerja. Kondisi pekerjaan Inti Permasalahan Dari ringkasan kasus diatas, kami rumuskan beberapa permasalah inti, yaitu: Universitas Islam Indonesia 2
3 1. Mungkinkah setiap penyebab tekanan yang disebutkan karyawan U.S Customs dikurangi atau bahkan dihilangkan? Bagaimana caranya? 2. Bagaimana cara karyawan mengurangi atau menghilangkan stress akibat masalah pribadi? Universitas Islam Indonesia 3
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Hak dan Privasi Karyawan Pada prinsipnya setiap karyawan memiliki hak yang harus dipenuhi oleh perusahaan, minimal hak dasar pekerja seperti yang sudah diatur dalam undang-undang dan peraturan lain tentang ketenagakerjaan. Jaminan perlakuan yang adil terhadap karyawan juga merupakan salah satu hak karyawan, imbalan atas jasanya dan lain sebagainya. Selain hak karyawan, perusahaan juga wajib menjaga privasi setiap karyawannya. Hal yang paling sering menimbulkan konflik adalah kepentingan pekerja untuk mendapatkan hak privasinya sementara kepentingan perusahaan untuk mengawasi pekerjaan karyawannya. Mungkin banyak hal berlebihan yang dilakukan perusahaan untuk mengawasi karyawannya sampai melanggar batas-batas privasi karyawannya, seperti pemasangan cctv di area kerja, memata-matai pribadi karyawan. 1. Hak karyawan dan tanggung jawab perusahaan Baik karyawan atau perusahaan memiliki kepentingannya masing-masing. Karyawan memiliki kepentingan untuk pemenuhan haknya dan perusahaan memiliki kepentingan akan tanggungjawab perusahaan, baik kepada karyawan, konsumen, pemilik perusahaan, masyarakat dan seluruh aspek yang berkepentingan terhadap perusahaan. Antara hak karyawan dan tanggung jawab perusahaan sering mengakibatkan konflik. Ketika perusahaan gagal menghormati dan memenuhi hak karyawan, dapat mengakibatkan sebuah tuntutan hukum yang harus dibayar mahal oleh perusahaan, reputasi organisasi menjadi buruk, semangat kerja para pekerja pun akan menurun bahkan tidak ada. Namun juga ketika perusahaan gagal memenuhi tanggung jawabnya kepada karyawan ataupun konsumen, hal ini juga berdampak sangat buruk kepada perusahaan. 2. Perekrutan karyawan yang buruk Rekrutmen adalah tahap awal masuknya karyawan di sebuah perusahaan. Tahap ini adalah salah satu yang paling penting dan dapat menentukan masa depan perusahaan. Sayangnya banyak perusahaan bahkan sebagian besar tidak menyadari Universitas Islam Indonesia 4
5 hal ini, divisi atau departemen SDM kebanyakan khawatir target akan jumlah karyawan yang masuk ke perusahaan tidak tercapai, sehingga sering kali melupakan kualitas para calon karyawan. Salah merekrut satu saja karyawan yang bermasalah akan menimbulkan konflik di organisasi dan ketidak adilan untuk karyawan lain. Memang sulit untuk perusahaan, apalagi perusahaan tidak bisa menghindari ketidaktahuannya tentang apa yang akan dilakukan seorang karyawan di masa depan. 3. Hak perlindungan pekerjaan Hampir semua karyawan menginginkan pekerjaan adalah merupakan hal yang permanen, hak mereka untuk selamanya tanpa bisa diambil oleh siapapun. Oleh karena itu tanpa bisa menjamin pekerjaannya akan bertahan, maka kesejahteraan seseorang akan terbatas. Hal ini yang melatar belakangi lima pertimbangan hukum berkenaan dengan keamanan pekerjaan seseorang, yaitu prinsip pekerjaan atas kehendak, konsep kontrak implisit, kontrak eksplisit, pemberhentian konstruktif, dan pemberitahuan penutupan pabrik. 4. Hak privasi Hak privasi adalah kebebasan privasi karyawan tentang kehidupan pribadinya, dimana hanya lingkungan terbatas yang bisa turut campur ke dalamnya, bahkan perusahaan tidak punya hak untuk hal ini dan tidak boleh melakukan gangguan. Namun beberapa hak privasi seseorang yang memang dapat merugikan perusahaan atau bahkan melanggar hukum, diatur oleh undang-undang agar berjalan seimbang antara hak privasi karyawan dan kepentingan perusahaan dengan tujuan tak ada pelanggaran hukum yang dilakukan karyawan dalam menjalankan hak privasinya. Contoh: penggunaan obat-obatan terlarang, tindakan kriminal, dan beberapa perusahaan melarang untuk menikah di perusahaan yang sama Kebijakan dan Prosedur Pendisiplinan Disiplin merupakan hal yang sering dikaitkan dengan peraturan, pelanggaran, hukuman, padahal lebih dari itu disiplin dalam manajemen adalah alat yang digunakan untuk memperbaiki kinerja karyawan untuk membantu mereka tampil lebih baik sehingga mereka sesuai dengan standar perusahaan. Disiplin dapat merupakan salah satu budaya Universitas Islam Indonesia 5
6 perusahaan yang penting dan harus terus dijaga dan dipupuk serta ditanamkan dalam etos kerja semua karyawan. Dengan persaingan yang semakin ketat dan selalu berhadapan dengan deadline yang padat, banyak perusahaan menganggap disiplin adalah hal yang serius, berbagai peraturan untuk meningkatkan tingkat kedisiplinan karyawan dibuat dan semakin dilengkapi dengan sanksi-sanksi yang berat tanpa menyadari bahwa disiplin adalah etos kerja yang harus ditanamkan secara benar dalam jiwa karyawan. Seringkali peraturanperaturan tersebut membuat karyawan tidak nyaman bahkan berpikiran hal ini tidak adil buat mereka. 1. Menetapkan aturan organisasi Menetapkan aturan organisasi tentang kedisiplinan adalah dasar untuk sistem yang efektif. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menetapkan aturan disiplin organisasi. Aturan harus masuk akal dan berhubungan dengan operasi perusahaan yang aman dan lebih efisien. Aturan serta konsekuensi hukuman harus tertulis dan disosialisasikan secara jelas kepada seluruh karyawan agar tidak terjadi miss komunikasi dan beda pemahaman. Aturan harus menjelaskan secara jelas, termasuk alasan dan tujuan yang baik dibalik aturan tersebut. Karyawan harus menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa mereka telah membaca dan memahami aturan organisasi, agar tidak ada lagi alasan bagi karyawan. Pelaksanaan dari aturan tersebut harus di evaluasi secara berkala. 2. Investigasi masalah disiplin Catatan dokumentasi seorang supervisor adalah penting dan urgent untuk mengambil tindakan atas pelanggaran yang dilakukan oleh bawahannya. Catatan dokumentasi tak harus panjang, tetapi cukup dengan lengkap dan jelas. Dokumentasi harus mencakup beberapa hal, yaitu: Tanggal, waktu, dan lokasi kejadian. Universitas Islam Indonesia 6
7 Perilaku atau pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan. Konsekuensi dari tindakan atau perilaku kerja pada kinerja keseluruhan karyawan dan pengoperasian unit kerja karyawan. Hasil diskusi sebelumnya dengan karyawan. Tindakan disiplin yang akan diambil dan perbaikan diharapkan yang harus didokumentasikan. Konsekuensi dari kegagalan upaya perbaikan dengan tindak lanjutnya. Reaksi karyawan atas upaya supervisor untuk mengubah perilakunya. Nama-nama saksi kejadian (jika ada.) 2.3. Etika Manajerial Dalam Hubungan Manajemen Dengan Karyawan Dalam pembahasan sebelumnya diatas, telah banyak dijelaskan bahwa dasar hukum yang kuat dalam membina hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan adalah penting, setiap manajer harus memperhatikan hal tersebut. Namun diluar hokum itu sendiri, ada aspek yang tak kalah pentingnya yaitu terkait dengan etika, dimana etis atau tidak etis apa yang dilakukan manajer sebagai pihak manajemen perusahaan (wakil perusahaan). Etika memberikan pedoman budaya atau sosial organisasi yang membantu kita memutuskan antara perilaku tepat atau tidak tepat. Dalam suatu organisasi yang menjunjung tinggi etika, manajer jujur dalam berhubungan dengan karyawan, dan masing-masing kelompok memiliki rasa saling menghormati. Banyak organisasi memiliki kode etiknya sendiri yang mengatur hubungan mereka dengan karyawan dan masyarakat sekitar. Kode tertulis ini memusatkan perhatian pada nilai-nilai etika organisasi dan memberikan dasar untuk manajer mengevaluasi rencana dan tindakan mereka. Universitas Islam Indonesia 7
8 BAB III PEMBAHASAN Pertumbuhan jumlah penumpang udara dan laut juga pengembangan jumlah kargo, disertai perdagangan obat terlarang, telah membawa tekanan tambahan kepada karyawan U.S Customs. Penambahan tenaga kerja yang mulanya bertujuan untuk mengatasi pertumbuhan bisnis, malah menjadi masalah baru untuk perusahaan, ini lebih karena karyawan baru yang kurang dilatih dengan baik sehingga tidak menguasai pekerjaan dengan baik. Sehingga karyawan yang tidak menguasai pekerjaannya dengan baik tadi mengalami tekanan saat bekerja. Belum lagi seminggu dengan 6 hari kerja dan jam kerja 11 jam per hari, masalah mengurus anak dan keuangan menambah tingkat stress karyawan U.S Customs. Tekanan kerja shift, manajer yang kurang terampil dalam pengawasan dan lingkungan kerja yang negative seakan menambah tingkat stress karyawan U.S Customs. Karyawan mengidentifikasi 5 faktor sebagai penyebab utama dari tekanan tempat kerja, yaitu tekanan pengawasan, tekanan deadline atau waktu, kebosanan atau pekerjaan yang tidak berarti, frustasi dengan rekan kerja, kondisi pekerjaan. Kesalahan awal dari perusahaan adalah kurangnya pelatihan ketrampilan kerja kepada karyawan baru U.S Customs, karyawan yang bekerja tanpa dibekali ketrampilan kerja yang cukup akan sangat merasa stress saat bekerja dan tidak akan betah juga nyaman berada di tempat kerja, karyawan tersebut kemungkinan berpikiran untuk segera pindah ke perusahaan lain, dan pada akhirnya turn over karyawan akan tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut bisa dilakukan dengan cara Membentuk Unit Training Center di bawah Divisi SDM, mungkin ada beberapa kelemahan atau kekurangan seperti: 1. biaya akan lebih besar; 2. waktu untuk menjadikan karyawan yang siap untuk kerja lebih lama; 3. hasilnya tidak bisa segera diketahui, karena merupakan investasi jangka panjang. Namun pertimbangan kami adalah kelemahan atau kekurangan tersebut akan terasa sangat kecil dan murah jika melihat beberapa potensi keuntungan yang akan diraih perusahaan, yaitu: 1. Biaya memang lebih besar dan waktu akan lebih lama, tapi menghasilkan tenaga karyawan yang sudah terampil dalam bidang kerjanya, sehingga pekerjaan akan lebih cepat selesai dan sangat mengurangi tingkat stress karyawan; 2. Menurunkan tingkat turn over karyawan, tingkat turn over karyawan dalam beberapa penelitian Universitas Islam Indonesia 8
9 sangat dihindarin oleh perusahaan, karena jika dihitung secara mendalam, biaya untuk ini adalah sangat besar dan sangat menghambat perkembangan perusahaan. Lalu apakah tekanan-tekanan yang dialami karyawan seperti tekanan pengawasan, tekanan deadline / waktu, kebosanan / pekerjaan yang tidak berarti, frustasi dengan rekan kerja, kondisi pekerjaan bisa dikurangi bahkan dihilangkan? Tentu saja bisa, kita cari penyebabnya dulu kenapa karyawan mendapatkan tekanan-tekanan tersebut, darimana?. Kami melalui investigasi mendalam menemukan penyebab utama dari maslah tersebut adalah Manajer yang kurang mempunyai keterampilan pengawasan. Kami ambil dua alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut, 1. Mengadakan rekrutmen eksternal untuk posisi manajer guna mengganti manajer yang kurang mempunyai keterampilan; 2. Melakukan pelatihan manajerial dan pengawasan untuk seluruh manajer yang sudah ada tersebut. Namun kedua solusi tersebut ada kekurangan dan kelebihan masing-masing, kami jabarkan sbb: 1. Solusi rekruitmen manajer: - Kekurangan: - Manajer baru perlu menyesuaikan diri dengan budaya organisasi perusahaan - Timbul kecemburuan dari karyawan yang sudah lama terhadap manajer baru dan menimbulkan konflik. - Belum tentu mendapatkan manajer yang lebih baik. + Kelebihan: - Biaya relative lebih murah - Lebih cepat dan menghemat waktu 2. Solusi pelatihan untuk manajer: - Kekurangan: - Biaya relative lebih mahal - Membutuhkan waktu yang lama + Kelebihan: - Tidak akan timbul kecemburuan - Memupuk rasa cinta dan memiliki terhadap perusahaan - Investasi jangka panjang untuk tingkatan manajer Menimbang kelebihan dan kekurangan masing-masing maka kami putuskan untuk mengambil solusi yang kedua, yaitu Pelatihan Manajerial dan Pengawasan untuk seluruh Manajer. Universitas Islam Indonesia 9
10 Penyebab stress pribadi diluar pekerjaan yang timbul dari hasil investigasi kami adalah jam kerja yang melebihi waktu normal (11 jam sehari, 6 hari seminggu), dan kurangnya gaji. Karena dengan jam kerja yang melebihi waktu normal karyawan tidak punya waktu cukup untuk keluarga, untuk mengasuh anak, sementara gaji yang kurang menyebabkan masalah financial. Solusi pemecahan untuk hal ini kami putuskan ada 2 solusi alternative, yaitu: 1. menambah jumlah karyawan tanpa menaikkan gaji; 2 tidak menambah jumlah karyawan, tetapi menaikkan gaji karyawan. Dan kami putuskan untuk memakai solusi pertama, Menambah jumlah karyawan tanpa menaikan gaji karyawan. Universitas Islam Indonesia 10
11 BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari penjabaran diatas bisa diambil beberapa kesimpulan dan rekomendasi, yaitu: 1. Membentuk Unit Training Center di bawah Divisi SDM adalah solusi pertama yang kami ambil sebagai penanganan awal kepada karyawan yang kurang mendapatkan pelatihan. 2. Pelatihan manajerial untuk seluruh manajer perlu segera direalisasikan untuk menghasilkan manajer yang mempunyai kemampuan pengawasan, sehingga tekanantekanan terhadap karyawan bisa dikurangi. 3. Menambah jumlah karyawan adalah jalan keluar yang tepat untuk meminimalkan masalah pribadi karyawan, dimana karyawan akan mempunyai cukup waktu untuk keluarganya karena jam kerjanya tidak sebanyak dulu (dikembalikan ke normal 8 jam sehari). Universitas Islam Indonesia 11
12 DAFTAR PUSTAKA Snell, Scott., Bohlander, George. (2010). Managing Human Resources, Edisi 15 Snell, Scott., Bohlander, George. (2011). Managing Human Resources, Edisi 16 Universitas Islam Indonesia 12
BAB V RENCANA AKSI. menjadi pedoman untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang direncanakan sebelumnya.
BAB V RENCANA AKSI Rencana aksi menjadi bagian penting dalam sebuah perencanaan bisnis karena akan menjadi pedoman untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang direncanakan sebelumnya. Bab ini menjelaskan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat pelaksanaan kerja praktek, penulis ditempatkan pada bagian manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung. Di
Lebih terperinciKODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis
KODE ETIK PEMASOK Weatherford telah membangun reputasinya sebagai organisasi yang mengharuskan praktik bisnis yang etis dan integritas yang tinggi dalam semua transaksi bisnis kami. Kekuatan reputasi Weatherford
Lebih terperinciETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun
Lebih terperinciPERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELESAIAN PELANGGARAN KODE ETIK DAN PELANGGARAN DISIPLIN BERAT
PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELESAIAN PELANGGARAN KODE ETIK DAN PELANGGARAN DISIPLIN BERAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN LEMBAGA PERLINDUNGAN
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.
Lebih terperinciKode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%
Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit operasional pada PT Linda Gallery
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit operasional pada P Linda Gallery Sejahtera yang akan dibahas disini hanya mencakup kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi dalam memberi pelayanan maksimal dan kinerja optimal pada suatu perusahaan. Perusahaan juga butuh pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat ukur terhadap keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan didirikan bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan, mempertinggi daya saing dan meminimalkan biaya produksi untuk mencapai laba maksimal. Perkembangan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah
BAB IV PEMBAHASAN Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah untuk menilai tingkat ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas dari fungsi dan aktivitas tersebut. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi atau perusahaan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi
Lebih terperinciKONSEP Etika PRODUKSI DAN Lingkungan HIDUP ANDRI HELMI M, SE., MM.
KONSEP Etika PRODUKSI DAN Lingkungan HIDUP ANDRI HELMI. Pengertian Produksi ETBIS-ANDRI HELMI 1. Produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesar
Lebih terperinciSumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi ( disebut : personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan) Sumber Daya
1 1 Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi ( disebut : personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan) Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih terus menerus melaksanakan program pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara berkembang. Oleh karena itu Indonesia masih terus menerus melaksanakan program pembangunan Nasional di segala bidang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini diakibatkan karena adanya globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. Kondisi
Lebih terperinciPesan CEO. Rekan kerja yang terhormat,
Pesan CEO Rekan kerja yang terhormat, Tradisi bisnis Zuellig Pharma di Asia, yang kita emban selama puluhan tahun dalam melayani para mitra dan para pemangku jabatan dalam bidang kesehatan, dibangun di
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.
BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan
Lebih terperinciN. AMBARDHI P
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL, MASA KERJA DAN PEMBERIAN GAJI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL KARYAWAN PADA KANTOR WILAYAH PERUM PEGADAIAN SURAKARTA T E S I S Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan pembangunan di Indonesia, jumlah perusahaan semakin meningkat baik yang bergerak di bidang produksi barang maupun jasa. Kondisi
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN KECURANGAN (FRAUD CONTROL SYSTEM) KEP DIREKSI NO: KEP/04/012015
SISTEM PENGENDALIAN KECURANGAN (FRAUD CONTROL SYSTEM) KEP DIREKSI NO: KEP/04/012015 DASAR Peraturan Perundangan: 1. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot
No.1733, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. Kode Etik. Penegakan. PERATURAN BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DAN TATA CARA PENEGAKAN KODE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai banyak cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan mutu SDM sehingga menjadi tenaga yang berkualitas, meningkatnya perkembangan dunia usaha
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK
INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan asset berharga yang perlu dipertahankan oleh perusahaan, karena sumber daya manusia menjadi penentu keefektifan suatu perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan sebuah organisasi. Bahkan bisa dikatakan sumber daya manusia merupakan unsur terpenting
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB.I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Makalah... 6 BAB.II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Informasi
Lebih terperinciEtika Usaha dan Etika Kerja 1
Etika Usaha dan Etika Kerja 1 DAFTAR ISI PESAN MANAJEMEN 3 Hal 1. ETIKA USAHA a. Etika Terhadap Karyawan 4 b. Etika Terhadap Pelanggan 4 c. Etika Terhadap Mitra Usaha 5 d. Etika Terhadap Pemasok/Rekanan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pengendalian internal terhadap pengelolaan persediaan pada PT. Global Dent yang berdasarkan pada standar COSO (Committee of Sponsoring
Lebih terperinciPROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESI PROFESI Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESI Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah
Lebih terperinciKODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS
KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian integral dari setiap perusahaan atau setiap organisasi besar yang ditemukan sehari-hari dan merupakan
Lebih terperinciKebijakan Pengungkap Fakta
KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA 1. Ikhtisar Amcor berkomitmen terhadap standar tertinggi praktik etis dan hubungan yang jujur, serta perlindungan bagi individu yang melaporkan kejadian atau dugaan terjadinya
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Beban sks : Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) : IAB4217 : 3 sks (1) Minggu ke (2) Materi Pembelajaran 1 Peran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena sebagai ujung tombak perusahaan sehingga praktek manajemen Sumber Daya Manusia atau SDM harus diperhatikan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan PT. X Bandung Jawa Barat untuk mengetahui pengaruh iklim organisai terhadap kepuasan kerja karyawan, maka dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan
Lebih terperinciTEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan
TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL Pendahuluan Pengumpulan dana bisa jadi sangat lama, mahal, dan merupakan proses yang membuat frustasi, dan tiada jalan yang bisa memastikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan penting yang dihadapi oleh pimpinan perusahaan adalah bagaimana meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Dengan kinerja karyawan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK
Lebih terperinciMATA KULIAH ETIKA BISNIS
MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] BISNIS DAN ETIKA BISNIS DAN ETIKA Mitos Bisnis Amoral Mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini jangkauan aktivitas dari audit internal tidak hanya menyangkut pada pemeriksaan keuangan saja, akan tetapi jangkauan pemeriksaannya telah diperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini menghadapi berbagai masalah yang amat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah tersebut adalah menurunnya
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. dengan kebutuhan perusahaan. Melalui peranan SDM pada perusahaan turut
I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam agenda suatu perusahaan. Mereka yang berhasil adalah mereka yang mampu melihat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelum melakukan penelitian maka berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan di bahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen telah banyak disebut sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain yang mengandung arti para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam
Lebih terperinciPENGADAAN TENAGA KERJA
Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh Daftar Isi 1. Tujuan... 4 2. Ruang Lingkup... 4 3. Referensi... 4 4. Definisi... 4 5. Tanggungjawab...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat meningkat. Cara kerja di setiap organisasi senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala besar,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang cepat, perampingan perusahaan, PHK, merger dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang cepat, perampingan perusahaan, PHK, merger dan bangkrutnya beberapa perusahaan sebagai akibat dari krisis yang berkepanjangan telah menimbulkan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data di Bab 4, pihak konsultan akan menjelaskan kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Permasalahan Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi manajemennya melalui sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era global saat ini khususnya di Indonesia perkembangan pengetahuan dan teknologi sangat pesat sehingga membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam menghadapi persaingan dan strategi bertahan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Karyawan
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK
PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK 1 AUDIT CHARTER DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK DAFTAR ISI A. Pengantar 3 B. Audit Charter Divisi Inernal Audit 4 Visi,
Lebih terperinciKODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI
KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI MUKADIMAH 1. Bahwa untuk meningkatkan profesionalisme industri perbukuan di Indonesia sesuai Undang-Undang yang berlaku dan peraturanperaturan lainnya yang berkaitan dengan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Reformasi Birokrasi saat ini, setiap organisasi pemerintahan dituntut untuk selalu melaksanakan semua aspek yaitu legitimasi, kewenangan, maupun aktivitas utama
Lebih terperinciL 1. Responden Number :... L 1 Kuisioner
L 1 Responden Number :... L 1 Kuisioner PETUNJUK PENGISIAN Responden yang terhormat, Kuesioner ini murni untuk kebutuhan penelitian dan bertujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya yang dibutuhkan sebagai
Lebih terperinciFakultas Ekonomi Universitas Katolik Soedijapranata Semarang. KUESIONER Judul Audit Operasional pada PT Sriwijaya Air Distrik Semarang
Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soedijapranata Semarang KUESIONER Judul Audit Operasional pada PT Sriwijaya Air Distrik Semarang Responden Yth, Dalam rangka menyelesaikan studi pada program Sarjana
Lebih terperinciI. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #
1 I. Bisnis Dan Etika Apakah benar jika dalam berbisnis terlalu banyak mementingkan etika, maka akan semakin jauh tertinggal oleh kompetitor? Pernyataan ini jelas sangat salah. Bayangkan saja jika salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen di Indonesia. Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No 8 tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku usaha dan konsumen adalah dua pihak yang saling memerlukan. Konsumen memerlukan barang dan jasa dari pelaku usaha guna memenuhi keperluannya. Sementara
Lebih terperinciKeyakinan Etis Kesediaan untuk mempertahankan etika
Chapter 3 : Pernyataan Perang terhadap Kecurangan Kecurangan adalah tindakan yang membawa kerugian yang tidak sedikit bagi suatu organisasi. Untuk itu, perusahaan harus mengupayakan suatu tindakan untuk
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam berbagai bidang pekerjaan, diperlukan sumber daya manusia sebagai salah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam berbagai bidang pekerjaan, diperlukan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor yang penting untuk mencapai kesuksesan dalam perusahaan. Manajemen
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal
117 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan
Lebih terperinciMateri 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia
Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan telah adanya struktur organisasi, manajer harus menemukan orang-orang untuk mengisi pekerjaan yang telah dibuat atau menyingkirkan orang dari pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun gobal saat ini, akan membawa dampak terhadap kegiatan organisasi, baik secara langsung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di
I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Untuk itu dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciMenjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari
Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki sumber daya manusia yang mempunyai peran penting dalam perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan elemen dasar yang menggerakkan
Lebih terperinciPT Indosat Tbk. (didirikan di Republik Indonesia sebagai perseroan terbatas) Kode Etik
PT Indosat Tbk. (didirikan di Republik Indonesia sebagai perseroan terbatas) Kode Etik 1 I. PENDAHULUAN Kode Etik ini merangkum dasar-dasar berperilaku yang sudah lama dianut PT Indosat Tbk. ( Perseroan
Lebih terperinciPERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, SEKRETARIS
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA
BAB IV IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA Pada bab ini akan dibahas mengenai rencana implementasi yang telah diperoleh dari analisis solusi bisnis dan kebutuhan mengenai sumber daya manusia
Lebih terperinciSistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan atau Pelanggaran (Whistle Blowing System)
Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan atau Pelanggaran (Whistle Blowing System) Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan atau Pelanggaran (Whistle Blowing System) adalah sistem yang digunakan untuk
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN KUESIONER
DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A merupakan pertanyaan umum dan bagian B merupakan pertanyaan khusus. Jika Bapak/Ibu berkeberatan untuk mencantumkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan saat ini merupakan pembangunan yang berkesinambungan dalam berbagai bidang, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Modul ke: 14 Fakultas PSIKOLOGI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BAB XIV Trends Pelatihan dan Best Practice Program Studi PSIKOLOGI Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Peran Trainer Kecenderungan terjadinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah salah satu elemen penting dalam organisasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah salah satu elemen penting dalam organisasi yang mampu menggerakkan seluruh aktivitas guna pencapaian tujuan pada organisasi tersebut. Hal
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
PERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS PRINSIP UMUM ETIKA BISNIS 1. Prinsip Otonomi 2. Prinsip Kejujuran 3. Prinsip Keadilan 4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual benefit principle) 5. Prinsip Integral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting pada jaman globalisasi ini. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas perusahaan atau organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan
Lebih terperinciTATA LAKU KEPROFESIAN
TATA LAKU KEPROFESIAN PRAKATA Pada dasarnya Konsultan bertanggungjawab kepada masyarakat, kepada lingkungannya dan akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Konsultansi adalah profesi yang di dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh pelaku bisnis dan perusahaan yang paling mampu. sanggup memberikan apa yang siap dibeli masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian global yang menjelang di depan mata didukung kemajuan teknologi yang demikian pesat, semakin mendorong seleksi alamiah mengarah kepada yang lebih
Lebih terperinciPENSION & EXIT SYSTEM. Prodi Administrasi Bisnis
PENSION & EXIT SYSTEM Prodi Administrasi Bisnis Pemberhentian Pemberhentian Undang Undang Keinginan Perusahaan Keinginan Karyawan Kontrak kerja berakhir Kesehatan karyawan Meninggal dunia Perusahaan dilikuidasi/bangkrut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap pengendalian intern penjualan PT. Ultra Jaya Milk Ind Tbk Jawa Barat di Bandung selama
Lebih terperinciANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus pada Satlantas Kepolisian Resor Subang Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan keberadaannya. Untuk
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengelolaan Sumber Daya Manusia dapat mempengaruhi kinerja di suatu perusahaan sehingga perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM yang dilaksanakan secara sistematis
Lebih terperinciSUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN
SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN Teguh Kurniawan Kepala UPMA & SPI, FIA Universitas Indonesia teguh.kurniawan@ui.ac.id; http://kurniawans.id OUTLINE Pengertian Nilai Dasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, banyak perusahaan yang telah menetapkan pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan swasta maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam hal strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan dalam hal strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat dan
Lebih terperinciIntoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM Materi 1 Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia http://deden08m.com 1 Pengertian Manajemen SDM Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil analisis hasil dari wawancara
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil analisis hasil dari dengan pihak perusahaan PT KARYA ZIRANG UTAMA terkait dengan permasalahan yang ada. 4.1. Permasalahan
Lebih terperinciILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET,
REKRUITMEN SDM Oleh: Mochamad Biodi (135030200111047) Agum Sulistio (135030200111057) Fitra Dwi Rahmadani (135030207111022) Erwin Sri Rahayu (135030207111048) ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Lebih terperinciBAB 7 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan pemaparan temuan investigasi kasus serta analisis dan diskusi
BAB 7 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Simpulan Berdasarkan pemaparan temuan investigasi kasus serta analisis dan diskusi hasil investigasi kasus terhadap desain dan efektivitas sistem pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era globalisasi ini kompetisi antar bank menjadi sangat ketat. Perkembangan bisnis yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam operasionalnya. Dalam pencapaian tujuan tersebut sumber daya manusia memegang peranan yang paling
Lebih terperinciB. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)
Bab I Pendahuluan A. Pengertian Umum Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penopang ekonomi keluarga terpaksa menganggur. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, jumlah pengangguran meningkat sehingga berimbas pada peningkatan jumlah penduduk miskin. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah penduduk
Lebih terperinci