Wawancara dengan Ibu Nurhayati selaku Legal Staff di JNE Cabang Medan. 1. Bagaimana proses pengiriman barang yang dilakukan JNE
|
|
- Susanti Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran WAWANCARA Wawancara dengan Ibu Nurhayati selaku Legal Staff di JNE Cabang Medan 1. Bagaimana proses pengiriman barang yang dilakukan JNE Jawaban : Proses pengiriman pertama kali dilakukan iyalah menampung barang yang akan dikirim konsumen, lalu paket-paket tersebut didata tujuan akan dikirimkan selanjutnya dikirimkan ke JNE Pusat, setelah itu pusat akan mengirimkan paket kecabang cabang tempat alamat paket tersebut, lalu cabang cabang tersebut mengirimkan kealamat tempat tujuan penerima paket tersebut. 2. Angkutan apa saja yang digunakan dalam pengriman Jawaban : angkutan darat seperti pick up JNE, sepeda motor untuk kurir yang mengirimkan paket kealamat penerima lalu angkutan udara menggunakan jasa airline. 3. Jasa airline apa yang digunakan dalam pengiriman barang? Jawaban : Pada dasarnya kami bisa menggunakan jasa angkutan udara apa saja tetapi JNE pusat telah bekerjasama dengan Garuda Indonesia untuk mengangkut barang sehingga kami JNE cabang juga mengirimkan barang menggunakan jasa Garuda Indonesia. 4. Bagaimana bentuk perjanjian kerjasama tersebut? Jawaban: Pada dasarnya saya tidak mengetahui bentuk perjanjian tersebut dikarenakan perjanjian tersebut merupakan kewenangan JNE pusat. Tetapi pada dasarnya ini merupakan perjanjian
2 pengangkutan dimana JNE bekerjasama dengan Garuda Indonesia untuk mengangkut barang-barangnya. 5. Bagaimana proses pengiriman barang JNE mengunakan angkutan udara? Jawaban : Mendatangi kantor bagian Kargo Garuda Indonesia dengan membawa barangnya. Setelah itu barang akan ditimbang dan diperiksa packing-annya. Setelah semuanya tidak ada masalah laludibuatkan airways Bill (AWB). Setelah itu airways Bill dan barang dibawa ke pabean untuk diperiksa dan disetujui. Bila sudah beres, barang siap kirim, lalu barang disimpan di gudang sampai tiba waktunya untuk dinaikkan ke dalam pesawat. 6. Bagaimana proses pengambilan barangnya? Jawaban : Setelah diturunkan dari pesawat terbang, barang akan disimpan terlebih dahulu di dalam gudang (kecuali untuk barang-barang yang dikeluarkan hari itu juga, misalnya koran, film berita untuk tv, barang yang lekas rusak/busuk seperti daging, sayuran, buah, dsb), JNE akan mendapat surat pemberitahuan tentang adanya barang kiriman (Notice of arrival), dengan surat tersebut, JNE akan mendatangi kantor bagian kargo atau agen Garuda Indonesia yang mengirimi surat tersebut untuk mengambil airways bill-nya, setelah itu menyelesaikan masalah administrasi/keuangan, barang di diterima JNE untuk dikirimkan. 7. Ketika mengangkut barang menggunakan pesawat udara resiko kehilangan barang konsumen pasti tetap ada sehingga bagaimana tanggung jawab JNE terkait masalah ini?
3 Jawaban : Terkait hal ini biasanya terjadi karena kesalahan pegawai bandar udara dimana salah ketika pemasukan data atau pun lalai mengurus kargo pada dasarnya ini semua menjadi tanggung jawab Garuda Indonesia yang lalai yang mengakibatkan kerugian kepada JNE sehingga ganti rugi diberikan oleh Garuda Indonesia. Dalam hal ini juga JNE juga bertanggungjawab kepada konsumen dimana ganti rugi yang diberikan sesuai dengan ganti rugi yang diberikan Garuda Indonesia kepada JNE. 8. Bagaimana ganti rugi yang diberikan ganti rugi yang diberikan kepada Garuda Indonesia? Jawaban :Pada prosesnya ganti rugi diberikan setelah ada pernyataan hilangnya barang dalam kargo, setelah itu barulah dapat meminta ganti rugi terhadap kargo yang hilang, biasa nya hal ini dilakukan didalam pengadilan sehingga memerlukan proses yang sangat panjang dimana untuk besaran ganti ruginya disesuaikan dengan putusan pengadilan. 9. Apakah tidak ada kejelasan mengenai besaran ganti rugi tersebut? Jawaban : Sebenarnya ada apabila dilihat dari peraturan perundang-undangan yang berlaku, tetapi dalam prosesnya tidak hanya kerugian fisik saja yang dialami JNE tetapi ada juga kerugian-kerugian lainya seperti kerugian waktu, nama baik dan lain-lain sehingga membutuhkan kejelasan yang jelas mengenai hal tersebut.
4 10. Bagaimana dengan konsumen yang mengalami kerugian juga? Jawaban : Dalam hal ini JNE lah yang akan memberikan ganti rugi kepada konsumen dimana hasil ganti kerugian yang diberikan JNE lah yang menjadi dasar ganti kerugian untuk konsumen, sehingga dalam hal ini konsumen memerlukan waktu yang lama karena proses ganti rugi yang lama pula. Diketahui Oleh Nuhayati Legal Staff JNE Cabang Medan
5 Wawancara dengan Ibu Kartika Sari selaku Kordinator Custumer Service di JNE Cabang Medan 1. Layanan apa saja yang diberikan JNE kepada konsumen? Jawaban : Diploma, SS (Super Speed), YES (Yakin Esok Sampai), Reguler, OKE (Ongkos Kirim Ekonomis). 2. Apa itu Syarat Standart Pengiriman (SSP) di JNE? Jawaban: SSP adalah syarat dasar yang mengikat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian antara antara JNE dengan pelanggan. 3. Apakah setiap konsumen wajib mematuhi SSP tersebut? Jawaban : Iya, karena ini merupakan sesuatu hal yang harus dipenuhi pelanggan 4. Kalau tidak dipenuhi bagaimana? Jawaban : Jika tidak dipenuhi maka JNE berhak menolak untuk menerima atau mengangkut dokumen atau kiriman tertentu dari perorangan ataupun perusahaan berdasarkan kebijaksanaan JNE sendiri. 5. Barang apa yang dapat dikirim melalui JNE? Jawaban : Dokumen, pakaian, makanan, HP, dll. 6. Barang apa saja yang tidak dapat dikirim melalui JNE? Jawaban : Barang berbahaya yang mudah meledak, menyala atau terbakar, narkotika, alkhohol, tanaman dan hewan (harus ada handling khusus atau izin), senjata api, perhiasan, perlengkapan peralatan judi, perangko, cek tunai. 86
6 7. Bagaimana JNE memastikan barang tersebut tidak dikirimkan melalui JNE? Jawaban : Sebelum JNE menerima barang untuk dikirimkan JNE terlebih dahulu mengecek barang apa yang akan dikirimkan terlebih dahulu. 8. Saat dalam mengangkut barang resiko barang hilang atau rusak ataupun itu pasti ada bagaimana tanggungjawab orang bapak ketika barang itu rusak atau hilang? Jawaban : JNE bertanggung jawab terhadap barang yang rusak atau hilang selagi kiriman tersebut terjadi kerusakan/ kehilangan masih berada dalam pengawasan JNE/ karena kelalaian karyawan atau agen JNE. 9. Bagaimana bentuk ganti ruginya? Jawaban : Bentuk ganti rugi jika kiriman rusak maka akan dicoba dilakukan perbaikan, jika masih tetap rusak maka akan diberikan ganti rugi sebesar ganti rugi kehilangan barang, lalu jika hilang maka ganti rugi akan diberikan berupa uang sejumlah maksimal 10x ongkos jika tidak diasuransikan. 10. Berapa besarannya ganti rugi yang diberikan? Jawaban: Senilai harga barang jika harga dibawah 10 x ongkos kirim Senilai maksimal 10 x ongkos kirim jika tidak diasuransikan Senilai harga barang jika diasuransikan 11. Apakah barang yang dikirim diberikan asuransi?
7 Jawaban : Tidak semua tergantung perjanjian dengan konsumen dimana kami selalu menawarkan jasa asuransi untuk barang yang dikirim. 12. Apakah itu tercantum dalam perjanjian dengan konsumen Jawaban : Iya 13. Bagaimana dengan barang elektronik yang resiko kerusakannya cukup tinggi dan harganya tidak sebanding dengan ganti rugi yang diberikan? Jawaban : Petugas counter wajib menawarkan packing kayu dan asuransi untuk menjamin amannya barang dalam perjalanan. 14. Apakah diberikan asuransi yang berbeda untuk barang-barang yang berharga cukup tinggi jawaban : Tidak ada perbedaan, dimana nilai asuransi tetap 0,2% harga kiriman ditambah Rp.500m biaya administrasi. 15. Bagaimana dengan keterlambatan apakah ada gantirugi juga atas barang tersebut? jawaban : Tidak ada hanya permintaan maaf saja kepada pelanggan, kecuali konsumen menggunakan layanan YES (Yakin Esok Sampai) yang memang ada jaminan uang ongkos kirim kembali jika kiriman terlambat sampai di penerima karena kesalahan JNE 16. Bagaimana betuknya ganti ruginya? Jawaban : Dalam bentuk uang sesuai dengan ongkos kirim 17. Kepada siapa gantirugi diberikan apakah kepada pengirim barang atau penerima barang? Jawaban : Ganti rugi diberikan kepada pengirim
8 18. Bagaimana kakak/abang menanggapi masalah yang dihadapi konsumen terkait hilang, rusak, dan terlambatnya pengiriman? jawaban : Akan kami jelaskan sesuai dengan SOP JNE. 19. Bagaimana penyelesaian masalah diatas dilakukan secara musyawarah dan mufakat yang dialakukan JNE? Jawaban : JNE akan berusaha terlebih dahulu melakukan negosiasi kepada konsumen dengan menyampaikan permintaan maaf jika konsumen berkeras maka kami akan mencoba untuk menyarankan konsumen agar mengajukan klaim terlebih dahulu. 20. Bagaimana tata cara pengajuan klaim tersebut? Jawaban : Dengan membuat surat klaim atas rusak/hilangnya barang disertai surat resi/awb pengiriman barang. 21. Apabila masalah tidak terlaksana apakah langsung dilanjutkan ketingkat badan penyelesaian konsumen? Jawaban : Tidak, jika tidak terlaksana maka masalah akan dimusyawarahkan dan dicari titik tengahnya agar tidak naik ke tingkat BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen), tapi apabila konsumen tetap memaksa dan melaporkanya ke BPSK maka sengketa akan diselesaikan di pengadilan. Diketahui oleh Kartika Sari Kordinator Custumer service JNE Cabang Medan
KETENTUAN PENGIRIMAN Pengiriman yang Dilarang :
KETENTUAN PENGIRIMAN Pengiriman yang Dilarang : 1. Warkat Pos dan atau Kartu Pos (atau alamat tujuan yang berbentuk PO BOX) 2. Barang yang dapat dan atau mudah meledak, menyala atau terbakar sendiri, seperti
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut
1 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Ekspedisi Perjanjian ekspedisi adalah perjanjian timbal balik antara ekspeditur dengan pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut yang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.118, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Penyelenggaraan. Pengusahaan. Angkutan Multimoda. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 8 TAHUN 2012 TENTANG
Lebih terperinciSYARAT & KETENTUAN LAYANAN TITIPSHOPPING.COM
SYARAT & KETENTUAN LAYANAN TITIPSHOPPING.COM Titipshopping.com, yang berkedudukan di Amerika Serikat, adalah perusahaan yang menyediakan layanan pembelian barang, layanan pengiriman barang, layanan pencarian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Syarat-syarat dan Prosedur Pengiriman Barang di Aditama Surya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Syarat-syarat dan Prosedur Pengiriman Barang di Aditama Surya Express 1. Syarat Sahnya Perjanjian Pengiriman Barang di Aditama Surya Express Perjanjian dapat dikatakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berlaku pada manusia tetapi juga pada benda atau barang. Perpindahan barang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini ditandai dengan arus globalisasi di segala bidang yang membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan perekonomian Indonesia. Salah satu kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Produk baru terhadap dunia, pasar, penjual, atau beberapa kombinasi dari lini sangat penting adanya. Produk baru sangat penting dalam mempertahankan tingkat pertumbuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia. Harus diakui bahwa globalisasi merupakan gejala yang dampaknya
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia dewasa ini ditandai dengan arus globalisasi di segala bidang yang membawa dampak cukup besar bagi perkembangan perekonomian Indonesia. Harus diakui
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu.
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu. Semua individu membutuhkan pengiriman barang yang cepat dan aman untuk memastikan barang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jasa pengiriman paket dewasa ini sudah menjadi salah satu kebutuhan hidup. Jasa pengiriman paket dibutuhkan oleh perusahaan, distributor, toko, para wiraswastawan,
Lebih terperinciMEGA PITRIANI MANAJEMEN EKONOMI Penerapan Strategi Pemasaran PT TIKI JNE Agen Utama Depok dalam Meningkatkan Daya Tarik Konsumen
MEGA PITRIANI 14210311 MANAJEMEN EKONOMI 2013 Penerapan Strategi Pemasaran PT TIKI JNE Agen Utama Depok dalam Meningkatkan Daya Tarik Konsumen Latar Belakang Masalah Strategi pemasaran adalah serangkaian
Lebih terperinciBAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUGIAN BAGI PENGGUNA JASA POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN
BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUGIAN BAGI PENGGUNA JASA POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN D. Pengertian Kerugian Penggunaan jasa Pos Express sebagai layanan pengiriman barang disatu pihak
Lebih terperinciSYARAT & KETENTUAN LAYANAN TSC
SYARAT & KETENTUAN LAYANAN TSC Dengan meminta dan menggunakan Layanan TSC (selanjutnya disingkat TSC ), Anda sebagai Pelanggan, menyetujui atas nama Anda sendiri atau atas nama orang lain yang berkepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat berbagai jenis jasa pengiriman. Jasa pengiriman tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat berbagai jenis jasa pengiriman. Jasa pengiriman tersebut dapat berupa jenis jasa pengiriman barang, tumbuhan maupun hewan. Fungsi jasa
Lebih terperinciTanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi
Perkeretaapian UU No.23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 157 (1) Penyelenggara Sarana Perkeretaapian bertanggung jawab terhadap pengguna jasa yang mengalami kerugian, lukaluka, atau meninggal dunia
Lebih terperinciJNE (Jalur Nugraha Ekakurir) Shelly Iskandar Nehemia Rhema Y Denny Sitorus
JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) Shelly Iskandar 90120120011 Nehemia Rhema Y. 90120120012 Denny Sitorus 90120120019 Didirikan dengan nama PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau biasa yang dikenal dengan Tiki
Lebih terperinciTERM & CONDITIONS PENGIRIMAN BIAYA & PEMBAYARAN
TERM & CONDITIONS www.velowce.com PENGIRIMAN - Pengiriman dari gudang kami di Jerman ke alamat kamu di Indonesia setiap hari SENIN (kecuali hari libur di Jerman maka akan dikirim pada hari kerja selanjutnya)
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban. dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut:
BAB V PENUTUP Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut: 5.1. Simpulan 5.1.1. Hasil analisis menunjukkan bahwa dapat didentifikasi
Lebih terperinciPELUANG BISNIS PENGIRIMAN BARANG MANIS RUKMINI D3-Manajemen informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
PELUANG BISNIS PENGIRIMAN BARANG MANIS RUKMINI 11.02.8045 D3-Manajemen informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Pengiriman barang merupakan salah satu komponen utama dalam dunia perdagangan. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya sesuai dengan prinsip ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini berbagai usaha dapat saja dilakukan oleh para pengusaha dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Usaha yang dilakukan tersebut bentuknya bermacam-macam,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman dan pertumbuhan perekonomian cenderung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan pertumbuhan perekonomian cenderung membuat kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu jasa meningkat. Sehingga mengharuskan perusahaan baik
Lebih terperinciKETENTUAN DAN SYARAT PENGANGKUTAN DHL EXPRESS ( Ketentuan dan Syarat ) PEMBERITAHUAN PENTING
KETENTUAN DAN SYARAT PENGANGKUTAN DHL EXPRESS ( Ketentuan dan Syarat ) PEMBERITAHUAN PENTING Ketika memesan layanan DHL, anda sebagai Pengirim, menyetujui, atas nama anda dan atas nama orang lain yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Quran sebagai kitab suci umat Islam bukan hanya mengatur masalah ibadah yang bersifat ritual, tetapi juga memberikan petunjuk yang sempurna (komprehensif)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya salah
Lebih terperinciTentang TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA. Oktober 2011
Tentang TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA Oktober 2011 1 LATAR BELAKANG Memberikan pemahaman kepada penyedia dan pengguna jasa angkutan udara tentang arti sebuah tiket, surat muatan udara dan claim
Lebih terperinciDHL EXPRESS SYARAT DAN KETENTUAN PENGIRIMAN BARANG. ( Syarat dan Ketentuan )
DHL EXPRESS SYARAT DAN KETENTUAN PENGIRIMAN BARANG ( Syarat dan Ketentuan ) PEMBERITAHUAN PENTING Ketika meminta jasa-jasa DHL, Anda sebagai Pengirim setuju, atas nama Anda sendiri dan atas nama orang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciAdvisory Circular 92-01
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/27/ II / 2009 TANGGAL : 13 FEBRUARY 2009 Advisory Circular 92-01 THE HANDLING AND CARRIAGE OF DANGEROUS GOODS ON THE OPERATOR S AIRCRAFT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka kegiatan usaha pengiriman barang dewasa ini cenderung terjadi peningkatan, banyak perusahaan pengiriman barang didirikan dengan berbagai layanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain memerlukan sarana yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan sarana transportasi saat ini sangat penting. Mobilitas yang tinggi tidak hanya berlaku pada manusia tetapi juga pada benda/barang. Perpindahan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1995, sebuah perusahaan dengan fokus usaha di bidang Freight Forwarding yang beralamat di JL.Yos Sudarso Kav.89 Boulevard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 1 angka (3) Angkutan adalah perpindahan orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan kegiatan pengangkutan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari, hal tersebut dimulai dari zaman kehidupan manusia
Lebih terperincisetelah proses order anda selesai (setelah konfirmasi order), kami akan mengirim anda informasi :
setelah proses order anda selesai (setelah konfirmasi order, kami akan mengirim anda informasi : - ketersediaan barang - tambahan biaya pengiriman dengan beberapa alternatif jenis layanan pengiriman melalui
Lebih terperinci1. Pembeli wajib bertransaksi melalui prosedur transaksi yang telah ditetapkan oleh IDEWIDY. Pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan metode
1. Pembeli wajib bertransaksi melalui prosedur transaksi yang telah ditetapkan oleh IDEWIDY. Pembeli melakukan pembayaran dengan menggunakan metode pembayaran yang sebelumnya telah dipilih oleh Pembeli,
Lebih terperinciSOP MMBC EXPRESS last update: 04 Oktober 2016
SOP MMBC EXPRESS last update: 04 Oktober 2016 1. Silakan lakukan pemesanan di https://klikmbc.co.id/express dan pihak pemesan akan mendapatkan NOMOR AWB / NOMOR RESI (contoh NOMOR AWB: 100123122) 2. Silakan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Ekakurir (JNE EXPRESS) Cabang Colomadu Solo, dapat disimpulkan bahwa PT.
1 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE EXPRESS) Cabang Colomadu Solo, dapat disimpulkan bahwa PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan pasar harus mampu menghadirkan layanan
Lebih terperinciTANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA TERHADAP PENGIRIMAN KARGO MELALUI UDARA
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA TERHADAP PENGIRIMAN KARGO MELALUI UDARA Suprapti 1) 1) Program Studi Manajemen Transportasi Udara, STTKD Yogyakarta SUPRAPTI071962@yahoo.co.id Abstrak Pada era
Lebih terperinciPanduan Transaksi MMBC EKSPRESS
Panduan Transaksi MMBC EKSPRESS 1. Silahkan Login https://transaksi.klikmbc.co.id/ 2. Klik Menu > Pilih Produk dan Jasa > MMBC Express 3. Silahkan Isi Nama Kota Pickup, Kota Tujuan, Isi Paket / Dokumen,
Lebih terperinciPerancangan Sistem Informasi Usaha Jasa Pengiriman Barang pada PT. TIKI JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) Agen Surapati Bandung
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Perancangan Sistem Informasi Usaha Jasa Pengiriman Barang pada PT. TIKI JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) Agen Surapati Bandung 1 Erica Meisha Alifia, 2 Magnaz Lestira Oktaroza,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebut sebagai waktu. Ungkapan waktu adalah uang atau biasa disebut time is
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, hal yang paling dibenci manusia ketika berhadapan dengan kegiatan sehari-hari adalah waktu untuk menunggu. Kehidupan manusia yang dipenuhi dengan segudang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENETAPAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG. Adapun dasar hukum penetapan tarif angkutan penumpang yaitu:
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENETAPAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG A. Dasar Hukum Penetapan Tarif Angkutan Penumpang Undang-undang pengangkutan Indonesia menggunakan istilah orang untuk pengangkutan penumpang.
Lebih terperinciPERTANGGUNGJAWABAN PT. POS INDONESIA ATAS KLAIM TERHADAP PENGIRIMAN PAKET BARANG DI KANTOR POS KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI
PERTANGGUNGJAWABAN PT. POS INDONESIA ATAS KLAIM TERHADAP PENGIRIMAN PAKET BARANG DI KANTOR POS KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT TIKI JNE Komp. Ruko
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT TIKI JNE Komp. Ruko Setrasari Mall Blok C 1 # 49 Bandung dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam
57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang via udara,laut dan darat dan didirikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAM PENGESAHAN... HALAM MOTTO DAN PERSEMBAHAN... viii. KATA PENGANTAR... x. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAM PENGESAHAN... iii HALAM MOTTO DAN PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xiii DAFTAR TABEL... xvi ABSTRAK... xix BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Arus barang domestik dan internasional dalam era globalisasi dewasa ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Arus barang domestik dan internasional dalam era globalisasi dewasa ini semakin meningkat karena wilayah perdagangan dan kebutuhan konsumen akan barang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa PT.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa PT. Citra Van Titipan Kilat (Tiki) yang dirugikan karena surat pos atau paket pos terlambat, rusak, atau hilang.
Lebih terperinciPERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... ( ) oleh dan antara :
PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No.... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... (...-...-...) oleh dan antara : I. PT...., sebuah perusahaan yang diatur dan didirikan berdasarkan dan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (4), Pasal 10A
Lebih terperinciANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. JNE CABANG BOULEVARD HIJAU
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. JNE CABANG BOULEVARD HIJAU Nama : Indira Maharani NPM : 24213378 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing: Diana Sari, SE., MMSI.
Lebih terperinci2017, No Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1995 tent
No.570, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Keberatan di Bidang Kepabeanan dan Cukai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/PMK.04/2017 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efisien, sehingga pesawat udara adalah pilihan yang tepat dalam transportasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesawat udara 1 merupakan sarana perhubungan yang cepat dan efisien, sehingga pesawat udara adalah pilihan yang tepat dalam transportasi. Pesawat udara memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB III MEKANISME PEMBULATAN TIMBANGAN DAN BERLIPATNYA TARIF PADA JASA PENGIRIMAN BARANG DI PT. TIKI JALUR
37 BAB III MEKANISME PEMBULATAN TIMBANGAN DAN BERLIPATNYA TARIF PADA JASA PENGIRIMAN BARANG DI PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE) KARIMUN JAWA SURABAYA A. Gambaran Umum Tentang Perusahaan 1. Lokasi
Lebih terperinciPERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )
PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari dan tanggal yang disebutkan dalam Lampiran I Perjanjian ini, oleh dan antara: 1. Koperasi Sahabat Sejahtera Anda, suatu koperasi
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. maka pihak EMKL atau Pengangkut akan bertanggungjawab. barang harus melampirkan Berita Acara yang di tanda tangani Penerima Paket
46 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Ekspedisi Muatan Kapal Laut bertanggungjawab atas kerusakan barang apabila barang yang dikirim tersebut mengalami kerusakan yang di sebabkan oleh kelalain dari EMKL
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 188/PMK.04/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 188/PMK.04/2010 TENTANG IMPOR BARANG YANG DIBAWA OLEH PENUMPANG, AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS, DAN BARANG KIRIMAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/PMK.04/2007 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/PMK.04/2007 TENTANG IMPOR BARANG PRIBADI PENUMPANG, AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS DAN BARANG KIRIMAN MENTERI KEUANGAN,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.03/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN PERMINTAAN KEMBALI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG BAWAAN ORANG PRIBADI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan kegiatan pengangkutan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan manusia yang paling sederhana
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 14 TAHUN 1989 TENTANG PENERTIBAN PENUMPANG, BARANG DAN KARGO YANG DIANGKUT PESAWAT UDARA SIPIL
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 14 TAHUN 1989 TENTANG PENERTIBAN PENUMPANG, BARANG DAN KARGO YANG DIANGKUT PESAWAT UDARA SIPIL MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang: a. bahwa untuk lebih menjamin keamanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT, PENUMPANG DAN KECELAKAAN. menyelenggarakan pengangkutan barang semua atau sebagian secara time charter
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT, PENUMPANG DAN KECELAKAAN 2.1. Pengangkut 2.1.1. Pengertian pengangkut. Orang yang melakukan pengangkutan disebut pengangkut. Menurut Pasal 466 KUHD, pengangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan akan jasa pengiriman barang. Banyaknya penduduk yang saling
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebutuhan hidup yang tidak kalah penting di era globalisasi ini adalah kebutuhan akan jasa pengiriman barang. Banyaknya penduduk yang saling mengirim barang
Lebih terperinciSCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia)
SCHOTT Igar Glass Syarat dan Ketentuan Pembelian Barang (versi Bahasa Indonesia) Syarat dan ketentuan pembelian barang ini akan mencakup semua barang dan jasa yang disediakan oleh PT. SCHOTT IGAR GLASS
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Kuesioner
Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 188/PMK.04/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 188/PMK.04/2010 TENTANG IMPOR BARANG YANG DIBAWA OLEH PENUMPANG, AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS, DAN BARANG KIRIMAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.04/2010 TENTANG
Menimbang : PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.04/2010 TENTANG IMPOR BARANG YANG DIBAWA OLEH PENUMPANG, AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS, DAN BARANG KIRIMAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Asuransi Kerugian Dalam perkembangan dunia usaha tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara tepat, setiap ramalan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 203/PMK.04/2017 TENTANG KETENTUAN EKSPOR DAN IMPOR
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 203/PMK.04/2017 TENTANG KETENTUAN EKSPOR DAN IMPOR BARANG YANG DIBAWA OLEH PENUMPANG DAN AWAK SARANA PENGANGKUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan laju pertumbuhan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan laju pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah pesat, mendorong semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Hal ini
Lebih terperinciManual Tutorial New Seller Office
Manual Tutorial New Seller Office Klik Cari Hepi JNE Pick Up Pendaftaran Template Pengiriman menggunakan JNE Pick Up Pengaturan Produk > Pengaturan Template Pengiriman Pengaturan Template Pengiriman memudahkan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Peranan Asuransi Dalam Pengembangan Pengangkutan Udara Nasional
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Peranan Asuransi Dalam Pengembangan Pengangkutan Udara Nasional Dengan kemajuan teknik pada masa kini, kecelakaan-kecelakaan pesawat udara relatif jarang terjadi.
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN GAMBAR 1.1 LOGO PT TIKI JNE. Misi PT TIKI JNE Memberi Pengalaman Terbaik kepada Pelanggan Secara Konsisten.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT TIKI JNE 1.1.1 Profil Perusahaan PT. TIKI Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE didirikan pada tanggal 26 November 1990 dengan memulai usahanya yang terpusat pada penanganan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di era globalisasi sekarang ini. mengakibatkan kerugian pada konsumen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dari perekonomian yang modern dapat dilihat dari kebutuhan hidup manusia yang semakin meningkat. Salah satu kebutuhan itu adalah tentang kebutuhan akan
Lebih terperinciIII.1.1 Sejarah Perusahaan
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Perusahaan PT. TRICOR LINTAS BENUA berdiri di Jakarta pada tanggal 9 Mei 2006, didirikan oleh Radiyan, SE yang berkedudukan di
Lebih terperinci1 of 6 3/17/2011 3:59 PM
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2009 TENTANG POS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin hak setiap warga negara untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjualan barang dan jasa perusahaan dapat dilakukan melalui penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai perusahaan tidak menghadapi
Lebih terperinci188/PMK.04/2010 IMPOR BARANG YANG DIBAWA OLEH PENUMPANG, AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS, DAN
188/PMK.04/2010 IMPOR BARANG YANG DIBAWA OLEH PENUMPANG, AWAK SARANA PENGANGKUT, PELINTAS BATAS, DAN Contributed by Administrator Friday, 29 October 2010 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN MENTERI
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kegiatan transfer dana di Indonesia telah menunjukkan
Lebih terperincia. nama dan/atau logo Bank; dan b. pernyataan bahwa Bank terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pasal 6
SYARAT DAN KETENTUAN UMUM LAYANAN PEMBIAYAAN PERDAGANGAN (TRADE FINANCE) DAN JAMINAN (GUARANTEE) GENERAL TERMS AND CONDITIONS TRADE FINANCE AND GUARANTEE SERVICES NO. PASAL SEMULA MENJADI PERATURAN OJK
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN MAGANG
BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 PENGENALAN LINGKUNGAN KERJA Penulis memulai magang di RPX Group, yang beralamat di Gedung RPX (FedEx), Jl. Ciputat Raya 99 Pondok Pinang Jakarta Selatan yang berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketepatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pembangunan di Indonesia terus mengalami peningkatan ditandai dengan arus globalisasi di segala bidang yang membawa dampak cukup besar terhadap perkembangan
Lebih terperinciBAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari
BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PMK.04/2012
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PMK.04/2012 TENTANG TATA LAKSANA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BARANG KE DAN DARI KAWASAN YANG TELAH DITETAPKAN SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk dapat bersaing dalam teknologi. Perusahaan memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era komputerisasi modern saat ini, banyak perusahaan yang semakin berusaha untuk dapat bersaing dalam teknologi. Perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kegiatan transfer dana di Indonesia telah menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi suatu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, menuntut suatu perusahaan tersebut untuk dapat
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT
SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah Dana Bantuan Sahabat yang sebelumnya adalah Nasabah aktif ANZ Personal Loan pada saat produk
Lebih terperinciBAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan
BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN KOSMETIKA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.04.11.03724 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN KOSMETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,
Lebih terperinciHUBUNGAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PENGIRIMAN PAKET POS MELALUI PT. POS INDONESIA
HUBUNGAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PENGIRIMAN PAKET POS MELALUI PT. POS INDONESIA Oleh : Puji Wahyumi Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri semarang Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan
A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini
Lebih terperinciNOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan
Lebih terperinci