BAB VI FAKTOR PENUNJANG DAN FAKTOR PENGHAMBAT PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI FAKTOR PENUNJANG DAN FAKTOR PENGHAMBAT PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR"

Transkripsi

1 86 BAB VI FAKTOR PENUNJANG DAN FAKTOR PENGHAMBAT PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR Kusumoharidjoyo (2000: 34) menyebutkan faktor penunjang serta faktor penghambat kebudayaan terkait dengan berbagai aspek kehidupan pendukungnya, nilai dari bagaimana mereka memenuhi kebutuhan biologisnya, menanggapi panggilan jiwanya, memenuhi kebutuhan ekologisnya hingga bagaimana mereka memelihara kesinambungan sejarahnya. Faktor penunjang pemertahanan Bahasa Bali pada bagian ini dipahami sebagai sarana dan prasarana yang ada dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar, yang dapat menunjang penggunaan Bahasa Bali serta kebertahanannya dari berbagai pengaruh perubahan sosial yang ada dalam hidup bermasyarakat. Faktor penghambat pemertahanan bahasa Bali pada tataran ini dikonsepkan sebagai pengaruh-pengaruh sarana dan prasarana dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar, yang dapat menghambat penggunaan bahasa Bali serta kebertahanannya dari berbagai pengaruh perubahan sosial yang ada dalam hidup bermasyarakat. Rincian faktor penunjang dan penghambat tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut. 6.1 Faktor Penunjang Pemertahanan Bahasa Bali dalam Masyarakat Multikultural di Kota Denpasar Beberapa faktor penunjang pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multicultural di Kota Denpasar adalah rubrik Bali Post, majalah Bali Aga, program Orti

2 87 Bali dalam Bali TV, program siaran Radio Genta Bali. Rincian faktor tersebut diuraikan sebagai berikut Rubrik Bali Orti dalam Bali Post Teknologi komunikasi khususnya media cetak yang dapat menunjang penggunaan bahasa Bali dalam masyarakat multiukultural di Kota Denpasar adalah Harian Umum Bali Post. Harian Umum Bali Post adalah media cetak lokal yang mengemban nilai budaya lokal, agar tetap lestari di tengah maraknya perubahan sosial sekarang ini. Salah satu nilai budaya yang dikembangkan adalah penggunaan bahasa Bali sebagai warisan budaya sejak dahulu kala.. Peranan Harian Umum Bali Post dalam upaya pemertahanan bahasa Bali sangat jelas seperti yang diungkapkan oleh Suastra (2008: 29) bahwa pemakaian Bahasa Bali di bidang media pada saat ini mendapatkan porsi yang cukup menggembirakan. Pada media cetak misalnya Bali Post sudah begitu antusiasnya mengembangkan kolom mingguan dengan Bali Ortinya yang banyak memuat opini, puisi, cerita pendek, dan lain-lain. (Suastra, 2008: 29). Bertitik tolak pada uraian di atas, dapat dikatakan bahwa teknologi komunikasi khususnya media cetak lokal, seperti Harian Umum Bali Post, merupakan sebuah upaya pemertahanan bahasa Bali di tengah derasnya arus globalisasi, yang berimplikasi terkikisnya nilai-nilai budaya lokal masyarakat Bali. Berkaitan dengan hal tersebut, Wayan Ukir salah satu redaktur Bali Post bidang Sumber Daya Manusia (SDM), ketika diwawancarai penulis pada 27 Januari 2010, mengungkapkan sebagai berikut. Pihak media lokal dalam hal ini Harian Umum Bali Post menyadari betapa pesatnya kemajuan di berbagai bidang kehidupan dewasa ini. Akan tetapi, di balik

3 88 kemajuan yang mencengangkan itu, ada indikasi pergeseran nilai budaya secara besar-besaran dalam hidup bermasyarakat. Fenomena demikian kami kawatir akan tergesernya nilai budaya Bali salah satu di antaranya adalah penggunaan bahasa Bali. Kekawatiran seperti itu, kami (Harian Umum Bali Post) hadapi dengan memberi ruang menulis dengan menggunakan bahasa Bali edisi Mingguan. Kami bangga, karena program ini dapat berjalan dengan baik, dan banyak penulis dan pembaca yang berminat dengan edisi tersebut. Hal senada juga dikemukakan oleh Wayan Rena Disain Grafis Harian Umum Bali Post, yang diwawancarai pada 27 Januari 2010, mengungkapkan sebagai berikut. Redaksi Bali Post menyiapkan kolom untuk bahasa Bali secara khusus edisi Minggu. Hal tersebut merupakan sebuah upaya dari redaksi untuk memberi motivasi bagi masyarakat Bali, sehingga mereka (masyarakat Bali) tidak tertidur di tengah berbagai tawaran yang menggiurkan, dan secara perlahan membuat masyrakat Bali lupa akan budaya dan identitas dirinya. Ungkapan informan di atas menunjukkan bahwa media cetak lokal dalam hal ini Harian Umum Bali Post menyadari pengaruh kemajuan teknologi terhadap keberadaan bahasa Bali. Kesadaran yang demikian diwujudkan dalam bentuk program kolom berbahasa Bali edisi Minggu dalam Bali Post. Hal tersebut sesuai dengan teori sosio linguistik bahwa bahasa mempunyai kaitan dengan kebudayaan. Bahasa sebagai salah satu kegiatan sosial merupakan bagian dari kebudayaan (Jendra, 2007: 21). Kecuali itu, ungkapan informan di atas juga merupakan sebuah motivasi bagi masyarakat Bali pada umumnya dan terutama masyarakat multikultural di Kota Denpasar pada khususnya. Hal tersebut sesuai dengan teori motivasi yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu, kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak-seimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau pencapaian tujuan, merupakan inti dari motivasi. Dalam motivasi terkandung keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan

4 89 mengarahkan sikap dan perilaku individu (Siagian, 2002: 80). Pada tataran ini teori motivasi dapat dilihat sebagai salah satu dorongan untuk mengembangkan bahasa Bali melalui rubrik Bali Orti dalam Bali Post edisi Minggu yang memuat cerpen, puisi, opini. Ungkapan informan yang ditunjang oleh pendapat para pakar serta teori yang dikemukakan tadi menggambarkan Harian Umum Bali Post sebagai peluang dalam upaya pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar Majalah Bali Aga Media cetak selain Harian Umum Bali Post adalah Majalah Bali Aga. Majalah ini dikelola oleh sekelompok orang yang peduli dengan budaya lokal Bali. Muatan di dalamnya seputar budaya lokal, termasuk bahasa Bali. Pada media tersebut, penempatan bahasa Bali sangat dominan, seperti tulisan-tulisan yang menggunakan bahasa Bali. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pemertahanan terhadap bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Penggunaan bahasa Bali melalui tulisan dan media cetak, dapat mempengaruhi pandangan dan konsep masyarakat tentang keberadaan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar sekarang ini. Majalah Bali Aga dengan demikian dapat berfungsi sebagai media atau sarana yang dapat menunjang pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Hal itu sangat jelas seperti yang diungkapkan oleh informan Pasek Suardika seorang staf redaksi majalah Bali Aga ketika diwawancarai penulis pada 6 Oktober Berikut adalah kutipan dari apa yang dikemukakan informan. Kawitnyane, majalah puniki wantah kaanggen piranti ngunggahang daging pikayunan krama Kota Denpasar utaminipun ngeninnin indik informasi lan komunikasi. Nanging, kawentang majalah puniki nenten lempas ring bantang pararemannyane inggih punika gumanti ngewaliang bahasa Bali ring genahnyane

5 90 sakadi jati mula taler pinaka sarana anggen ngamedalang daging pikayunan (komunikasi). Indike puniki, majalah punika ngutsahayang karma Bali Kota Denpasar mangda uning ring kawigunan basa Bali pinaka piranti budaya Bali sane sujati. Duaning kadipunaka kawentenang majalah punika pinaka utsaha anggen nambakin pikobet sane ngalangin basa Bali ri sajeroning nglimbaknyane kahanan kauripane pakraman Kota Denpasar gelis obah. Terjemahan dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. Awalnya, majalah ini hanya sebagai wahana ungkapan pikiran, gagasan, ide yang dapat menunjang masyarakat Kota Denpasar dalam hal informasi dan komunikasi. Namun, pendirian majalah tersebut memliki latar belakang tersendiri, yaitu untuk mengebalikan penggunaan bahasa Bali pada tempatnya. Hal itu berarti juga bahwa, majalah tersebut berupaya menyadarkan masyarakat Kota Denpasar akan pentingnya bahasa Bali sebagai unsur budaya lokal yang asli. Dengan demikian, kehadiran majalah ini merupakan suatu upaya pemertahanan bahasa Bali di tengah kemajuan kehidupan masyarakat Kota Denpasar yang begitu cepat berubah. Ungkapan informan di atas menunjukkan bahwa adanya suatu keprihatinan terhadap sikap masyarakat multikultural di Kota Denpasar terhadap penggunaan bahasa Bali. masyarakat pada umumnya, lebih terpengaruh dan tergiur oleh hal-hal yang baru, dan sekaligus mengabaikan nilai-nilai budaya yang sudah lama dijalankan dalam hidup bermasyarakat. Hal tersebut di atas sesuai pendapat Pei (1971: 183) yang dikutip oleh Mbete (2003: 466) bahwa adanya ketercerabutan akar kultural-lingual, unsur peradaban, dan telah mulai merosotnya etika berbahasa. Hal tersebut berpengaruh langsung terhadap perubahan nilai dan norma perilaku verbal. Kemudian Storey (2003:16) yang juga ditegaskan oleh Colletta (1987: 1) nilai-nilai tradisional budaya tinggi, ataupun pandangan tradisional kelas buruh, dan lapisan bawah, mengalami ancaman. Ancaman itu dimaknai sebagai munculnya disorientasi karena lingkungan asli atau lingkungan setempat dan kebudayaan asli sebagai kerangka acuan diabaikan oleh para pewarisnya. Dalam kerangka pandangan tersebut, Majalah Bali Aga dapat dilihat sebagai peluang

6 91 upaya pemertahanan bahasa Bali dalam perubahan sosial seperti yang dialami masyarakat multikultural di Kota Denpasar dewasa ini Program Orti Bali dalam Bali TV Bali TV adalah salah satu media elektronik modern yang berwawasan budaya lokal. Programp-programnya yang berkaitan dengan bahasa Bali adalah Githa Shanti, Temu Artis Bali, Tembang Bali, Upakara, Samatra Tembang Bali, dan Orti Bali. Githa Shanti adalah program yang berhubungan dengan kerohanian, terutama lagu-lagu rohani daerah Bali. Program ini ditayangkan setiap hari Rabu dan Jumat pukul wita. Temu Artis Bali suatu program untuk wawancara dengan artis-artis Bali serta menyanyikan salah satu lagu daerah Bali hasil karyanya, pada hari Sabtu, pukul wita. Tembang Bali adalah program interaktif antara pendengar dengan pembawa acara untuk memilih lagu-lagu faforit pendengar dan dinyanyikan oleh artis Bali, pada hari Jumat pukul wita. Upakara adalah program yang menayangkan sarana-sarana yang digunakan dalam kegiatan upacara keagamaan (Agama Hindu Bali), pada hari Sabtu pukul wita. Samatra Tembang Bali adalah program interaktif antara pendengar dengan pembawa acara dalam kaitannya dengan lagu-lagu pop daerah Bali, hari Minggu, pukul Orti Bali adalah program siaran seputar Bali dengan menggunakan bahasa Bali yang ditayangkan setiap hari pukul wita. Program Bali TV yang akan dideskripsikan dalam tulisan ini adalah Orti Bali, karena frekuensi siaran tersebut konsisten yaitu setiap hari dalam waktu yang sama. Tanggapan masyarakat terhadap program ini cukup positif. Masyarakat Bali khususnya masyarakat Kota Denpasar, dengan program ini merasakan sekali bahwa dirinya adalah

7 92 orang Bali. Kecintaan mereka terhadap budaya lokal pun mulai bangkit dan semakin merasa memiliki. Hal ini sangat jelas dalam ungkapan informan I Wayan Supiana seorang karyawan Bali TV, ketika diwawancarai penulis pada 4 Januari Kutipan wawancara tersebut dapat penulis paparkan sebagai berikut. Informan yang menangani program Bali Orti Bali TV mengemukakan sebagai berikut. Bali TV pinaka sarana komunikasi elektronik druwen daerah Bali sane pinih gelis ngicenin informasi ring para janane, mawinan punika, Bali TV tepet pisan anggen panglimbakane pangweruh kawentenan (perkembangan) krama Baline majeng ring krama Bali sane magenah ring Bali wiadin ring dura Bali. Nangkapin kahane sekadi asapunika, pengelola Bali TV nganggen sarana elektronik punika mangda sida ngelestariang budaya Baline makadi bahasa Bali sane sampun sayan rered sangkaring nglimbak nyane teknologi mabebaosan ring pakraman utaminipun krama Bali sane wenten ring Kota Denpasar. Terjemahan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut. Bali TV merupakan media komunikasi elektronik lokal (daerah Bali) yang sangat cepat memberikan informasi, dan karena itu, Bali TV cepat untuk mempengaruhi perkembangan masyarakat Bali yang ada di Bali, maupun yang ada di luar pulau Bali. Menyadari kenyataan yang demikian, pengelola menggunakan media lokal ini untuk melestarikan budaya Bali, terutama bahasa Bali yang mulai terpinggirkan karena pesatnya kemajuan teknologi. Salah satu asset budaya yang terpinggirkan dalam kemajuan teknologi adalah penggunaan bahasa Bali dalam masyarakat, terutama masyarakat Kota Denpasar dan sekitarnya yang sangat multikultural. Akan tetapi, program tersebut bukan merupakan hal yang mudah seperti yang dibayangkan. Pihak perusahaan sendiri sangat meragukan akan sikap antusias masyarakat terhadap program tersebut. Hal tersebut sangat jelas seperti yang diungkapkan oleh Mangku Karmayasa salah satu staf Bali TV, ketika diwawancarai penulis pada 4 Januari 2010 mengatakan sebagai berikut. Kawitnyane titiang nenten percaya, parikrama Bali Orti sane mabasa Bali prasida ajeg tur lestari kantos mangkin. Katakeh para janane akehan oneng ring barang sane anyar asapunika rauhing ring basa sajeroning mabebaosan. Tur sane kuno kaengsapaing duaning, kapikayun nenten manut malih ring aab jagate. Nanging, nenten ja kadi punika kawetenannyane. Titiang akehan polih penampen

8 93 sane becik tur mautama saking pamiarsa Bali TV ngeninnin indik parikrama Bali Orti sane ngunggahang gatra antuk basa Bali. Kahanan punika banget ngawenang bangga, asapunika kasujatiannya ngeninin indik orti-orti sane nganggen basa Bali doh ring pinarkan titiang. Arti kutipan di atas dalam bahasa Indonesia sebagai berikut. Pada awalnya, kami tidak percaya bahwa program Bali Orti yang erat kaitannya dengan penggunaan bahasa Bali pada media Bali TV bisa bertahan dan berkembang seperti sekarang. Pada dasarnya, masyarakat lebih suka yang baru dan modern, sementara yang kuno atau klasik begitu cepat untuk ditinggalkan, karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Namun, kenyataannya, kami menerima banyak tanggapan positif dari pemirsa tentang Bali Orti, memuat berita dengan menggunakan bahasa Bali dalam Bali TV. Hal tersebut sangat membanggakan, dan jujur saja di luar yang kami perkirakan. Ungkapan informan di atas sangat jelas bahwa Bali TV adalah media lokal yang menasional dalam hal tayangan dan berita-berita daerah. Pihak media tersebut menyadari bahwa bahasa Bali merupakan unsur budaya Bali yang semakin terpinggirkan, oleh karena pesatnya kemajuan teknologi dalam hidup masyarakat di Kota Denpasar. Pada konteks seperti itu, Bali TV memanfaatkan perannya sebagai media komunikasi elektronik untuk mengembangkan dan sekaligus merupakan langkah (peluang) pemertahanan bahasa Bali di tengah kemajuan dunia modern seperti sekarang ini. Apa yang dikemukakan oleh kedua informan di atas sesuai dengan pendapat Sancaya bahwa dalam kondisi seperti sekarang ini, bila seseorang dapat berbahasa Bali dengan fasih di depan publik akan dapat mengundang kekaguman, serta memberikan prestise tersendiri (Putra, ed., 2004: 217). Pada konteks demikian, Bali TV merupakan media elektronik yang memiliki peluang dalam upaya pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar.

9 Program Siaran Radio Genta Bali Program Radio Genta Bali yang dapat menunjang pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar tampak pada program target pendengar berikut ini. Tabel Target Pendengar Program Siaran Bahasa Bali Radio Genta menurut profesi pendengar dapat dilihat pada tabel 6. 1 berikut. Tebel 6.1 Target pendengar Radio Genta Swara Sakti Bali berdasarkan profesi NO. PROFESI PERSENTASE (%) 1. Petani/Buruh Pelajar dan Mahasiswa Pegawai Swasta/Pegawai Negeri Pengusaha Lain-lain 05 Sumber data: Profil Radio Genta Swara Sakti Bali Data pada tabel 6.1 di atas menunjukkan bahwa target pendengar Radio Genta Swara Sakti Bali berdasarkan profesi, petani/buruh, pegawai swasta/pegawai negeri merupakan taget tertinggi yaitu 35%, kemudian pelajar dan mahasiswa 20% dan pengusaha dan lainlain 05%. Berdasarkan data pada tabel 6.1 di atas media modern Radio Genta Swara Sakti Bali dapat dilihat dari dua sisi. Pada satu sisi media tersebut dapat dilihat sebagai faktor penunjang pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural Kota Denpasar. Hal ini dapat lihat pada tingginya target pendengar dari segi profesi terutama petani/buruh dan pegawai swasta/pegawai negeri, yaitu 35%. Hal ini dapat dilihat dapat menunjang pemertahanan bahasa Bali, karena pada dasarnya kaum petani dan buruh pada

10 95 umunya lapisan masyarakat yang masih kental dengan nilai-nilai tradisi dan budaya yang mereka peroleh dari pendahulu mereka. Kemudian, prosentase pendengar yang berprofesi pegawai swasta dan pegawai negeri 35%, dapat dilihat sebagai peluang pemertahanan bahasa Bali, karena profesi masyarakat yang berkategori profesi tersebut pada umumnya adalah kaum yang terpelajar. Masyarakat yang terpelajar dapat memahami nilai-nilai budaya lokal khususnya bahasa Bali, serta mampu menyaring pengaruh-pengaruh dari luar terutama yang merusak nilai-nilai budaya lokal. Kemudian program Radio Genta Bali juga mengedepankan target pendengar berdasarkan endidikan. Tabel Target Pendengar Program Siaran Bahasa Bali Radio Genta menurut pendidikan pendengar dapat dilihat pada tabel 6.2 berikut. Tebel 6.2 Target pendengar Radio Genta Swara Sakti Bali berdasarkan pendidikan NO. PENDIDIKAN PROSENTASE (%) 1. Perguruan Tinggi SMA SMP SD 35 Sumber data: Profil Radio Genta Swara Sakti Bali Berdasarkan tabel 6.2 di atas dapat dilihat bahwa target pendengar Radio Genta Swara Sakti Bali berdasarkan pendidikan adalah SD merupakat target tertinggi, yaitu 35%, kemudian diikuti oleh SMP yaitu 30%, dan SMA 25%, terendah adalah mahasiswa yaitu 20%. Bertitik tolak pada data tersebut, Radio Genta Swara Sakti Bali dapat dipandang sebagai media modern elektronik yang dapat menunjang pemertahanan bahasa Bali dalam perubahan dan perkembangan modern sekarang ini. Hal ini dapat ditunjukkan

11 96 tingginya prosentase target pendengar berdasarkan pendidikan terendah yaitu SD 35%, SMP 30%, SMA 25%, dan Mahasiswa 20%. Data tersebut tampak bahwa pembinaan untuk mencintai bahasa Bali dimulai sejak kecil dan pada taraf pendidikan masih rendah. Dengan demikian, rasa cinta generasi baru terhadap nilai-nilai budaya dalam hal ini bahasa Bali lebih melekat dan dapat berkembang sesuai dengan taraf atau tingkat pendidikan dari para gerenerasi tersebut. Data di atas sesuai dengan pendapat Edi Sedyawati, bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya interaksi, misalnya interaksi antar bangsa. Pada masa-masa yang lalu, interaksi hanya dapat terjadi apabila ada pertemuan-pertemuan tatap muka. Hal ini berbeda dengan sekarang, berkat kecanggihan teknologi komunikasi, interaksi dapat dilakukan melalui media komunikasi jarak jauh, baik personal maupun impersonal (1995/1996: ). Beberapa upaya pemertahanan bahasa Bali yang juga dilakukan Radio Genta Bali selain yang tertera pada tabel di atas tampak seperti yang diungkap oleh Made Aryani seorang staf Radio Genta Bali dalam wawancara dengan penulis pada 7 Desember 2009 adalah seperti berikut ini. Basa pangenter sajeroning parikrama Radio Genta wantah basa Bali, rumasuk wastan acara, wastan parikrama, gending-gending sane kapilih, rauhing iklan nganggen basa Bali. Arti kutipan di atas dalam bahasa Indonesia sbagai berikut. Bahasa pengantar dalam acara siaran Radio Genta khususnya dalam program adalah menggunakan bahasa Bali, nama-nama acara menggunakan bahasa Bali, nama-nama program, lagu-lagu yang dipilih, dan iklan-iklan radio menggunakan bahasa Bali. Hal senada juga diungkapkan oleh Putu Antara penyiar Radio Genta ketika diwawancarai penulis pada 7 Desember 2009 sebagai berikut.

12 97 Parikrama Radio Genta sakadi sane sampun kasungkemin inggih punika Ulah Aluh Bahasa Bali, Sekar Taman Rare, lan Interaktif wantah parikrama mababaosan pantaraning pamiarsa sareng pangenter acara, makadi ngarsang gending miwah magatra makasamiipun kamargiang nganggen basa Bali. Arti kutipan di atas dalam bahasa Indonesia sebagai berikut. Program Radio Genta adalah Ulah Aluh bahasa Bali, Sekar Taman Rare, dan Interaktif, yaitu suatu program interaktif antara pemirsa dengan pembawa acara radio. Dalam acara tersebut, kedua belah pihak (pemirsa dan pembawa acara radio) saling berbicara untuk lagu-lagu pilihan pemirsa. Pembicaraan tersebut menggunakan bahasa Bali. Ungkapan kedua informan di atas menunjukkan bahwa program bahasa Bali pada siaran radio Genta, sangat menarik perhatian serta mengena di hati pemirsa. Mereka (pemirsa) bahkan mengaku dengan jujur bahwa mereka merasa sebagai orang Bali yang sesungguhnya. Perasaan seperti itu bisa muncul, karena dalam pergaulan keseharian, hampir jarang menggunakan bahasa Bali, karena masyarakat kota Denpasar adalah masyarakat campuran yang berasal dari berbagai daerah. Uraian di atas sesuai dengan pendapat Pei (1971: 183) dan Fokker (1988: 33-37) yang dikutip oleh Aron Meko Mbete dalam Astra, dkk. (ed.) (2003: 477) bahwa fungsi bahasa lokal sebagai akar jati diri, sejarah, penyimpan, dan penerus kekayaan rohani dengan kandungan nilai-nilai budaya lokal, ramuan dan rumusan etika, peradaban, sarana komunikasi lokal, sumber inspirasi, wahana kreasi seni-budaya lokal, mutlak dipahami dan disadari oleh generasi muda. Dengan demikian, jelas bahwa Radio Genta Bali merupakan suatu peluang dalam upaya pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Rangkuti (2008: 46) kekuatan dan peluang adalah suatu dukungan atau pendayagunaan dari objek kajian dalam hal ini adalah bahasa Bali secara optimal melalui

13 98 tindakan yang cukup agresif untuk merebut pasar. Pasar dalam hal ini berarti sarana, situasi, kondisi, dan masyarakat pemakai bahasa Bali. Sancaya (2007: 218) kekuatan dan peluang bahwa keberadaan sarana komunikasi terutama radio dan televisi kini jauh lebih dinamis dalam memainkan perannya dalam penggunaan dan pengembangan bahasa Bali. Media tersebut disamping memiliki kedekatan bentuk dengan penggunaan bahasa yang nyata (bahasa lisan atau yang dilisankan) seperti halnya dalam komunikasi sehari-hari, persoalan-persoalan yang dikemukakannya pun sangat erat dengan peristiwa aktual, yang memerlukan pengungkapan dengan sarana bahasa yang komunikatif. Di tengah situasi era global ini yang mengindikasikan terpinggirkan nilai budaya lokal seperti bahasa Bali patut dijadikan moment penting bagi masyarakat multikultural di Kota Denpasar untuk membangkitkan daya juang membela dan mempertahankan aset budaya lokal. Hal ini juga ditegaskan dalam Keputusan Pemerintah Daerah No. 3 Maret 1974 tentang pembinaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Daerah Bali. Keputusan tersebut jelas merupakan peluang bagi tumbuh dan berkembangnya penggunaan bahasa daerah Bali di tengah kehidupan masyarakat Kota Denpasar yang amat beragam dalam bahasa. Bertitik tolak pada uraian di atas dapat dikatakan siaran Radio Genta dengan program Ulah Aluh Bahasa Bali, Sekar Taman Rare, dan program interaktif dengan pendengar merupakan peluang dalam upaya pemertahanan bahasa bali dalam masyarakat Multikultural di Kota Denpasar. 6.2 Faktor Penghambat Pemertahanan Bahasa Bali dalam Masyarakat Multikultural di Kota Denpasar

14 99 Beberapa faktor penghambat pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multicultural di Kota Denpasar adalah Surat Izin Usaha Penerbitan (SIUP) Bali Post, keterbatasan sumber bacaan berbahasa Bali dalam majalah Bali Aga, pilihan bahasa dalam iklan Bali TV, dominasi usia dewasa dalam target pengdengar siaran radio genta. Rincian faktor tersebut diuraikan sebagai berikut Surat Izin Usaha Penerbitan (SIUP) Bali Post Harian Umum Bali Post adalah salah satu media lokal yang memuat bahasa Bali khususnya pada edisi Minggu. Jenis tulisan yang dimuat adalah berupa puisi, cerpen, maupun cerita-cerita rakyat yang sudah merupakan tradisi masyarakat Bali. Menurut statistik Propinsi Bali menunjukkan bahwa penerbitan surat kabar bahasa Bali mencapai eksemplar per hari. Jumlah tersebut cukup besar untuk sekelas media lokal. Akan tetapi jumlah tersebut tidak dapat dijadikan titik tolak keberadan bahasa Bali di tengah masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Pada konterks seperti di atas, bahasa Bali yang dimuat Harian Umum Bali Post pada edisi Minggu merupakan tantangan terhadap upaya pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Hal tersebut tampak dalam wawancara informan yang bernama Ni Nyoman Sukerti karyawati Bali Post ketika diwawancarai penulis pada 6 Pebruari 2010 mengungkapkan sebagai berikut. Ruang bahasa Bali dalam media cetak tidaklah seleluasa pada media yang mengedepankan visi dan misi budaya dalam pendiriannya. Media cetak seperti Harian Umum Bali Post misalnya, bukanlah media budaya secara keseluruhan. Karena itu, ruang gerak untuk pengembangan bahasa Bali tidak terlalu banyak, seperti hanya setiap edisi Minggu, dan terbatas hanya pada beberapa halaman. Hal ini terjadi karena media cetak punya aturan baku dari pemerintah, yaitu Komisi Perizinan Penerbitan Surat Kabar (SIUP). Berdasarkan surat izin tersebut, penggunaan bahasa Bali dalam Bali Post hanya pada edisi Minggu.

15 100 Ungkapan informan di atas menunjukkan adanya hambatan dalam permertahanan bahasa Bali dari pemerintah, dalam hal ini Komisi Perizinan Penerbitan Surat Kabar. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 32 ayat 2 menyatakan bahwa Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional dapat diartikan kedudukan bahasa daerah dan bahasa nasional mempunyai kedudukan yang sama. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah terutama yang menyangkut pasal 13 ayat 2 dan Pasal 22 (butir m) memberikan ruang yang luas kepada daerah dan kelompok etnis untuk berkiprah dalam setiap aspek kehidupan. Dalam penyelenggaraan otonomi ini, daerah mempunyai kewajiban untuk melestarikan nilai-nilai sosial budaya. Hal ini tidak sesuai dengan ruang bahasa Bali dalam Bali Post yang sangat terbatas. Dengan demikian, Harian Umum Bali Psot dapat dilihat sebagai faktor penghambat pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Harian Umum Bali Post merupakan faktor penghambat terhadap pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Hal ini tereksplisit dalam ungkapan informan yang ditunjang oleh minimnya ruang yang memuat bahasa Bali. Kemudian, edisi Bali Post yang memuat bahasa Bali bertepatan dengan hari Minggu, banyak kantor dan perusahaan yang tutup dan menikmati liburan dengan keluarga. Kegiatan masyarakat multikultural di Kota Denpasar pada hari tersebut adalah arisan keluarga berdasarkan tempat asal, saling mengunjungi keluarga dan kerabat, mandi di pantai. Hal ini berarti orang yang membaca Bali Post pada hari Minggu tidak sebanyak pembaca pada hari-hari lain.

16 101 Tantangan Bali Post terhadap pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar adalah frekuensi pemuatan bahasa Bali hanya sekali dalam seminggu. Hal ini kurang berpengaruh bagi masyarakat yang sangat sibuk dengan pekerjaan seperti masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Harian Umum Bali Post, merupakan ancaman terhadap pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar, yakni dihimpit oleh berbagai kebijakan yang berkaitan dengan Surat Izinan Usaha Penerbitan (SIUP) serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan isi, rubrik, juga bahasa yang dikenal masyarakat umum karena wilayah peredarannya mencakup lokal dan nasional Keterbatasan Sumber Bacaan Berbahasa Bali dalam Majalah Bali Aga Majalah Bali Aga adalah sebuah media lokal yang dalam tulisannya menggunakan bahasa Bali. Media ini membela bahasa Bali dalam berbagai perubahan sosial yang tejadi dalam masyarakat multikultural Kota Denpasar. Berdasarkan hal tersebut, Majalah Bali Aga dapat dipandang sebagai media yang dapat mempengaruhi masyarakat untuk peduli terhadap bahasa Bali yang makin hari kian terpojokan oleh kemajuan teknologi dan perkembangan modern. Dengan demikin, dapat dikatakan bahwa Majalah Bali Aga merupakan media modern yang dapat menunjang pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural Kota Denpasar. Hal tersebut sangat jelas dalam pernyataan Sukra dosen Universitas Warmadewa ketika diwawancarai penulis pada 10 Pebruari 2010 seperti berikut ini. Penggunaan dan pengembangan bahasa secara baik dan benar adalah tergantung pada lengkap atau tidak lengkapnya sarana yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memahami serta menggunakan bahasa. Sarana yang dapat membantu seseorang agar dapat menggunakan bahasa dengan baik dan benar adalah bacaan-

17 102 bacaan yang berhubungan dengan pengetahuan bahasa. Inilah menjadi kesulitan bagi sebagian orang untuk menggunakan bahasa Bali dengan konsisten. Kenyataan menunjukkan bahwa sarana bacaan yang menggunakan bahasa Bali dengan benar sangat kurang. Misalnya, bahan bacaan anak-anak seperti cerita bergambar, novel, atau bacaan sejenisnya, sangat langka menggunakan bahasa Bali. Ungkapan informan di atas menunjukkan bahwa ada hubungan kesalingtergantungan antara penguasaan bahasa Bali dengan sarana bacaan yang ada di tengah masyarakat. Hubungan tersebut akan berimplikasi bahwa kekurangan sarana bacaan yang berbahasa Bali, berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Bali secara konsiten dalam masyarakat. Kemudian, ada juga keterbatasan sarana bahasa Bali dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini sangat jelas dalam ungkapan Made Putri Guru SD di Denpasar Timur ketika diwawancarai penulis pada 2 Januari 2010 yang mengungkapkan sebagai berikut. Perkembangan masyarakat terutama masyarakat multikultural Kota Denpasar tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dapat mempersulit perkembangan bahasa Bali dalam masyarakat Kota Denpasar. Ada banyak istilahistilah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang tidak ada dalam bahasa Bali. Hal seperti itu dapat menimbulkan penilaian tersendiri bagi bahasa Bali, seperti bahasa Bali masih miskin, bahkan dianggap belum mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Denpasar dalam bidang ilmu pengetahuan. Ungkapan informan di atas menunjukkan bahwa dalam hal kebertahanan bahasa Bali mengalami kendala dari segi keterbatasan sarana bacaan dan dari segi perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Koentjaraningrat dalam Soekanto (1986: 302) yang mengetengahkan bahwa ada tiga faktor internal, yaitu pertama, dorongan adanya kesadaran orang-orang akan kekurangan dalam kebudayaannnya, kedua, kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan, dan ketiga, perangsang kreativitaskreativitas penciptaan dalam masyarakat. Hal ini berarti bahwa adanya kekurangan bahan

18 103 bacaan yang berbahasa Bali, serta kurangnya istilah-istilah ilmiah yang menggunakan bahasa Bali dilatari oleh kualitas ahli-ahli kebudayaan dalam hal ini ahli bahasa Bali, serta kurangnya perangsang kreativitas-kreativitas penciptaan budaya (bahasa Bali) yang sesuai dengan konteks masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Majalah Bali Aga berdasarkan pembahasan di atas dapat dilihat sebagai hambatan berkembangnya bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Hambatan Majalah Bali Aga terhadap pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar adalah pembacanya terbatas, karena tidak semua masyarakat di Kota Denpasar mengerti bahasa Bali. Kemudian, minimnya istilah-istilah ilmiah serta istilah-istilah modern. Hal tersebut kurang membantu bagi perkembangan ilmu pengetahuan Pilihan Bahasa dalam Iklan Bali TV Media elektronik adalah salah satu media modern yang dapat menunjang dan menghambat pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Salah satu media elektronik yang diuraikan penulis di bawah ini adalah Bali TV. Bali TV merupakan salah satu sarana komunikasi yang bermuatan budaya lokal, khususnya bahasa Bali. Hal tersebut dapat dilihat dalam program siaran, yang menyiarkan berita seputar Bali dengan menggunakan bahasa Bali. Informan yang bernama Murta karyawan Bali TV ketika diwawancarai penulis pada 17 Desember 2009 mengungkapkan sebagai berikut. Sosialisasi pemakaian bahasa Indonesia dalam berbagai iklan mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat multikultural terhadap penggunaan bahasa Bali dalam pergaulan sehari-hari. Apalagi sosialisasi bahasa Indonesia yang sangat gaul dan mempengaruhi dunia anak-anak dan remaja. Hal seperti itulah

19 104 membuat terpinggirnya posisi bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar. Ungkapan informan di atas menunjukkan bahwa bahasa Bali tidaklah menjadi bahasa pilihan bagi anak-anak dan remaja, karena yang ada dalam pikiran mereka hanya bahasa Indonesia dan gaul yang sesuai dengan usia mereka, yang mereka dapat dari iklan di TV. Hanafi (1986: 16) tentang perubahan sosial mengungkapkan bahwa perubahan sosial adalah proses terjadinya perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan sosial menurut Hanafi terdiri atas (1) invensi, yaitu proses tempat ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan; (2) difusi, adalah proses tempat ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial; dan (3) konsekuensi, yakni perubahanperubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Dalam hal ini perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat. Oleh karena itu, maka perubahan sosial adalah akibat komunikasi sosial. Perubahan masyarakat berkembang dengan lingkungannya, terutama lingkungan alamnya sebagai usaha manusia menanggapi secara aktif lingkungan tersebut. Pola komunikasi dan interaksi antara sesamanya yang bertujuan meneruskan tradisi, gagasan, dan tata nilai yang dimiliki masyarakat. Perubahan sosial yang berkembang dengan berbagai komunitas manusia terhadap lingkungan hidupnya dalam menciptakan kebudayaan. Deskripsi seputar Bali TV sebagai salah satu media komunikasi lokal dalam hubungannya dengan pemertahanan bahasa Bali, tampak bahwa hal tersebut tidak hanya dapat menunjang pemertahanan bahasa Bali. Media tersebut adalah juga sebagai tantangan pemertahanan bahasa Bali dalam dunia modern dewasa ini. Bali TV dilihat

20 105 sebagai tantangan terhadap pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar karena media tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk meraih keuntungan melalui iklan di Bali TV. Kemudian ancaman Bali TV terhadap pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar adalah tidak semua masyarakat di Kota Denpasar menonton Bali TV pada siaran Orti Bali yang menggunakan bahasa Bali. Hal tersebut terjadi karena banyaknya saluran (chanel) Televisi yang mudah didapat, melalui antena parabola atau astro yang secara khusus menyiarkan berita luar negeri dengan biaya murah. Kelemahan Bali TV terhadap pemertahan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar, adalah durasi Bali Orti sangat singkat karena terpotong banyaknya iklan yang menyebabkan penonton merasa bosan menonton Bali TV. Durasi penyiaran yang singkat berpengaruh terhadap masyarakat multikultural di Kota Denpasar tentang penyiaran seputar Bali dengan menggunakan bahasa Bali Dominasi Usia Dewasa dalam Target Pendengar Siaran Radio Genta Radio Genta adalah salah satu media elektronik di Kota Denpasar yang salah satu orientasi kegiatannya adalah berpihak pada budaya Bali. Keberpihakan media elektronik ini terhadap budaya Bali tersirat dalam program siarannya. Misalnya bahasa pengantar adalah bahasa Bali, musik dan lagu-lagu yang pilih adalah bercorak budaya Bali, juga memfasilitasi sosialisasi kebijakan Pemda Kodya Denpasar kepada masyarakat.

21 106 Faktor penghambat pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar khususnya Radio Genta, dapat dilihat pada program siaran. Program siaran bahasa Bali dengan durasi yang ditentukan Radio Genta dapat dilihat pada tabel program siaran berikut. Tabel Target Pendengar Program Siaran Bahasa Bali Radio Genta menurut usia pendengar dapat dilihat pada tabel 6.1 berikut. Tebel 6.3 Target pendengar Radio Genta Swara Sakti Bali berdasarkan usia NO USIA (TAHUN) PERSENTASE (%) ke atas 10 Sumber data: Profil Radio Genta Swara Sakti Bali Berdasarkan tabel 6.1 di atas dapat dilihat bahwa target pendengar yang paling tinggi berdasarkan usia adalah pendengar yang berusia tahun, yaitu mencapai 40%. Lalu dikuti oleh pendengar berusia tahun, yaitu 30%. Berikutnya adalah pendengar berusia tahun, yaitu 20 %, dan terakhir adalah pendengar berusia 50 tahun ke atas, yaitu 10%. Data di atas menunjukkan bahwa media modern elektronik dalam hal ini adalah Radio Genta Swara Sakti Bali, dapat dilihat sebagai salah satu faktor penghambat pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural Kota Denpasar. Hal ini dapat dilihat pada prosentase pendengar usia tahun lebih kecil dari prosentase pendengar tahun. Perbedaan prosentase tersebut menunjukkan bahwa Radio Genta lebih menargetkan usia dewasa ke atas ketimbang usia muda ke bawah. Itu berarti

22 107 Radio Genta Bali tidak dapat me-regenerasi-kan pemertahanan bahasa Bali sejak dini, sejak usia anak-anak. Pendengar usia dewasa ke atas akan mengalami kendala untuk pemertahanan bahasa Bali pada saat usianya sudah tua. Generasi muda belum diarahkan pola pikir serta sikapnya terhadap pemertahanan bahasa Bali sejak dini. Konsekuensinya adalah ketika generasi sudah dewasa tidak dapat mempertahankan eksistensi bahasa Bali lantaran mereka tidak dibiasakan menggunakan bahasa Bali sejak kecil.

23 108

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. a. Upaya pemertahanan bahasa Bali dalam keluarga. Hal ini tampak dalam situasi

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. a. Upaya pemertahanan bahasa Bali dalam keluarga. Hal ini tampak dalam situasi 126 BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN 8.1 Simpulan Tulisan ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1). Upaya-upaya pemertahanan bahasa Bali dalam masyarakat multikultural di Kota Denpasar adalah sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Bali merupakan salah satu bahasa daerah yang sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat penuturnya. Berdasarkan jumlah penuturnya bahasa Bali dapat

Lebih terperinci

PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR

PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR TESIS PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR NI MADE MERTI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2010 TESIS PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Mahaesa

KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Mahaesa SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI DAN DINILAI OLEH PANITIA PENGUJI PADA PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA PADA TANGGAL: 1 JULI 2016 Berdasarkan SK Dekan Fakultas Ilmu Budaya,

Lebih terperinci

TEKS GEGURITAN PADEM WARAK ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA

TEKS GEGURITAN PADEM WARAK ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TEKS GEGURITAN PADEM WARAK ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA OLEH: I PUTU BAYU MUTRA WIBAWA NIM 1101215024 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i 1 TEKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya dilatarbelakangi oleh adanya suatu sejarah kebudayaan yang beragam. Keberagaman yang tercipta merupakan hasil dari adanya berbagai

Lebih terperinci

PELESTARIAN BAHASA BALI DALAM MEDIA CETAK BERBAHASA BALI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK OLEH ANAK AGUNG ISTRI ITA RYANDEWI NIM:

PELESTARIAN BAHASA BALI DALAM MEDIA CETAK BERBAHASA BALI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK OLEH ANAK AGUNG ISTRI ITA RYANDEWI NIM: PELESTARIAN BAHASA BALI DALAM MEDIA CETAK BERBAHASA BALI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK OLEH ANAK AGUNG ISTRI ITA RYANDEWI NIM: 1101215033 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

TEKS GEGURITAN DARMAKAYA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: KADEK RIKA ARIPAWAN NIM:

TEKS GEGURITAN DARMAKAYA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: KADEK RIKA ARIPAWAN NIM: TEKS GEGURITAN DARMAKAYA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: KADEK RIKA ARIPAWAN NIM: 1101215023 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA 2015 TEKS GEGURITAN DARMAKAYA:

Lebih terperinci

TUTUR ANGKUS PRANA: KAJIAN STRUKTUR DAN SEMIOTIKA. Oleh: NI KADEK DEWI SANTHIASTINI

TUTUR ANGKUS PRANA: KAJIAN STRUKTUR DAN SEMIOTIKA. Oleh: NI KADEK DEWI SANTHIASTINI TUTUR ANGKUS PRANA: KAJIAN STRUKTUR DAN SEMIOTIKA Oleh: NI KADEK DEWI SANTHIASTINI 1101215002 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA 2015 i TUTUR ANGKUS PRANA: KAJIAN

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR DAN SOSIOLOGIS DRAMA MULIH KARYA I NYOMAN MANDA OLEH : NI PUTU HARUM KARTIKA DEWI NIM

SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR DAN SOSIOLOGIS DRAMA MULIH KARYA I NYOMAN MANDA OLEH : NI PUTU HARUM KARTIKA DEWI NIM SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR DAN SOSIOLOGIS DRAMA MULIH KARYA I NYOMAN MANDA OLEH : NI PUTU HARUM KARTIKA DEWI NIM 1101215006 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk BAB I Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk 1.1 Bagaimana Kabar Seni Pertunjukan Dulmuluk Dewasa Ini? Seni adalah bagian dari kebudayaan. Sebagai bagian dari kebudayaan, sebagai perwujudan keberakalan manusia,

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang

UCAPAN TERIMA KASIH. Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang UCAPAN TERIMA KASIH Om Swastyastu, Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nya, skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Skripsi yang berjudul

Lebih terperinci

GEGURITAN ANGGASTYA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI

GEGURITAN ANGGASTYA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI SKRIPSI GEGURITAN ANGGASTYA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI NI MADE OKTA ERA YATI NIM :1201215029 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i GEGURITAN ANGGASTYA: ANALISIS

Lebih terperinci

TEKS TUTUR JONG MANTEN: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: DESAK PUTU ELVIANA DEWI NIM:

TEKS TUTUR JONG MANTEN: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: DESAK PUTU ELVIANA DEWI NIM: TEKS TUTUR JONG MANTEN: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: DESAK PUTU ELVIANA DEWI NIM: 1101215008 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i TEKS TUTUR JONG

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

TEKS TUTUR CANDRABHERAWA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI

TEKS TUTUR CANDRABHERAWA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI TEKS TUTUR CANDRABHERAWA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH : NI NYOMAN AYU PUSPITA DEWI NIM: 1101215012 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i TEKS TUTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa daerah adalah bahasa yang dipakai oleh penutur bahasa yang tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda dan Yennie,

Lebih terperinci

GEGURITAN KONTABOJA: ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA OLEH: IDA AYU EKA PURNAMA WULANDARI NIM

GEGURITAN KONTABOJA: ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA OLEH: IDA AYU EKA PURNAMA WULANDARI NIM GEGURITAN KONTABOJA: ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA OLEH: IDA AYU EKA PURNAMA WULANDARI NIM 1101215022 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 1 i GEGURITAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari semakin maju, hal ini dikarenakan mutu dari sumber daya manusia (SDM) itu sendiri memiliki tingkat

Lebih terperinci

TEKS GEGURITAN MANTRI SANAK LIMA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI

TEKS GEGURITAN MANTRI SANAK LIMA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI SKRIPSI TEKS GEGURITAN MANTRI SANAK LIMA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI OLEH NI PUTU NOVIYANTI WARDANI NIM 1201215007 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i TEKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tidak terlepas dari segi-segi kehidupan manusia. Kesenian juga merupakan cerminan dari jiwa masyarakat. Negara

Lebih terperinci

TUTUR LEBUR GANGSA; ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: I MADE OKA PARIATNA

TUTUR LEBUR GANGSA; ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: I MADE OKA PARIATNA TUTUR LEBUR GANGSA; ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH: I MADE OKA PARIATNA 1001215034 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i TUTURLEBUR GANGSA; ANALISIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gending berarti lagu, tabuh, nyanyian, sedangkan Rare berarti bayi/

BAB I PENDAHULUAN. Gending berarti lagu, tabuh, nyanyian, sedangkan Rare berarti bayi/ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gending berarti lagu, tabuh, nyanyian, sedangkan Rare berarti bayi/ kanak-kanak, Gending Rare berarti nyanyian untuk bayi/ kanak-kanak. Gending Rare diketahui sebagai

Lebih terperinci

GEGURITAN AJI RAMA RENA ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA

GEGURITAN AJI RAMA RENA ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA SKRIPSI GEGURITAN AJI RAMA RENA ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA IDA BAGUS DWIJA NANDANA PERSADA NIM 1201215035 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017 i SKRIPSI GEGURITAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan kita tidak dapat melihatnya sebagai sesuatu yang statis, tetapi merupakan sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH IDA BAGUS PUTU WIASTIKA NIM

GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH IDA BAGUS PUTU WIASTIKA NIM GEGURITAN PURA TANAH LOT ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI OLEH IDA BAGUS PUTU WIASTIKA NIM 0901215024 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 GEGURITAN PURA TANAH

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA WACANA PUISI JAWA DALAM KOLOM GEGURITAN HARIAN SOLOPOS EDISI PEBRUARI-MARET 2008 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pandidikan

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat memiliki jenis yang beragam. Keanekaragaman jenis kesenian tradisional itu dalam perkembangannya

Lebih terperinci

BABAD PASEK KAYU SELEM : ANALISIS STRUKTUR OLEH : I PUTU YUDHI SANTIKA PUTRA NIM:

BABAD PASEK KAYU SELEM : ANALISIS STRUKTUR OLEH : I PUTU YUDHI SANTIKA PUTRA NIM: BABAD PASEK KAYU SELEM : ANALISIS STRUKTUR OLEH : I PUTU YUDHI SANTIKA PUTRA NIM: 1101215005 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i BABAD PASEK KAYU SELEM: ANALISIS

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha NGAWIGUNAYANG PIRANTI WAYANG CENKBLONK PINAKA UTSAHA NINCAPANG KAWAGEDAN NYURATLENGKARA SANE MADAGING BASITA PARIBASA SISIA KELAS VII H SMP NEGERI 1 SUKASADA 1 I Gede Suputra, 1 I Gede Gunatama, 2 Ida

Lebih terperinci

1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa. 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS?

1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa. 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS? Lampiran 1 KUISIONER 1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa di Ponorogo? 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS? 3. Program kesenian jawa apa saja yang disiarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pandangan sosiolinguistik menyebutkan bahwa bahasa lahir di dalam masyarakat. Melalui media bahasa, sebuah kebiasaan lisan terbentuk secara turun temurun di dalam masyarakat,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. atas berkat rahmat-nya skripsi yang berjudul Novel Sing Jodoh Analisis

KATA PENGANTAR. atas berkat rahmat-nya skripsi yang berjudul Novel Sing Jodoh Analisis KATA PENGANTAR Om Swastiastu, Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas berkat rahmat-nya skripsi yang berjudul Novel Sing Jodoh Analisis Psikologi Sastra ini dapat disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman yang ditandai dengan munculnya kemajuan teknologi dan informasi yang semakin pesat membuat kehidupan manusia menjadi serba mudah. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengan orang lain, bahasa menjadi hal yang sangat penting. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan gagasan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada zaman era globalisasi saat ini, merupakan suatu perubahan zaman yang berkembang pesat, yang dimana teknologi yang berkembang yang semakin canggih. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

SKRIPSI KAMUS BALI INDONESIA BIDANG ISTILAH UPAKARA MANUSA YADNYA DI KABUPATEN BADUNG

SKRIPSI KAMUS BALI INDONESIA BIDANG ISTILAH UPAKARA MANUSA YADNYA DI KABUPATEN BADUNG SKRIPSI KAMUS BALI INDONESIA BIDANG ISTILAH UPAKARA MANUSA YADNYA DI KABUPATEN BADUNG PUTU KRISNA APRIANTI NIM 1201215021 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sangat penting untuk membangun konsep diri. Aktualisasi diri untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

TEKS DRAMA GONG I MADE SUBANDAR HASTA KOMALA ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA

TEKS DRAMA GONG I MADE SUBANDAR HASTA KOMALA ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA TEKS DRAMA GONG I MADE SUBANDAR HASTA KOMALA ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA OLEH IDA AYU PUTRI PERTIWI NIM 1001215010 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan bangsa dengan warisan kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan aset tidak ternilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan salah satu hasil karya seni yang sekaligus menjadi bagian dari kebudayaan. Sebagai salah satu hasil kesenian, karya sastra mengandung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Musik dangdut merupakan sebuah genre musik yang mengalami dinamika di setiap jamannya. Genre musik ini digemari oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Berkembangnya dangdut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Khususnya bagi kehidupan remaja yang

Lebih terperinci

CAMPUH KODE (CAMPUR KODE) RING WAYANG KULIT INOVATIF CENK BLONK SANE MAMURDA LATA MAHOSADHI

CAMPUH KODE (CAMPUR KODE) RING WAYANG KULIT INOVATIF CENK BLONK SANE MAMURDA LATA MAHOSADHI CAMPUH KODE (CAMPUR KODE) RING WAYANG KULIT INOVATIF CENK BLONK SANE MAMURDA LATA MAHOSADHI I Gusti Agung Indriyani 1 Ida Bagus Rai 1, Sang Ayu Putu Sriasih 2 Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Universitas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari berbagai etnik dan berada dalam keberagaman budaya. Belajar dari sejarah bahwa kemajemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak hanya berfungsi sebagai sarana berpikir, tetapi juga sebagai hasil, bagian, dan kondisi kebudayaan (Laksana, 2009: 11). Bahasa sebagai hasil kebudayaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, walaupun perkembangan tersebut dirasakan memiliki ketimpangan atau ketidakseimbangan pada pemerataan pembangunan

Lebih terperinci

TEKS MITOS TAPAKAN BARONG BHATARA SAKTI NAWA SANGA DI KAHYANGAN JAGAT LUHUR NATAR SARI: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI

TEKS MITOS TAPAKAN BARONG BHATARA SAKTI NAWA SANGA DI KAHYANGAN JAGAT LUHUR NATAR SARI: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI SKRIPSI TEKS MITOS TAPAKAN BARONG BHATARA SAKTI NAWA SANGA DI KAHYANGAN JAGAT LUHUR NATAR SARI: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI NI PUTU GEK ANNA DELVIA NIM 1201215040 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

B. Modernisasi Menyebabkan Terkikisnya Perhatian Generasi Muda Terhadap Budaya Bangsa

B. Modernisasi Menyebabkan Terkikisnya Perhatian Generasi Muda Terhadap Budaya Bangsa A. Latar Belakang KOPI, Dewasa ini, tradisi masyarakat menjadi perhatian aset warisan bangsa. Hal ini disebabkan karena dinamika zaman telah mengubah sikap dan perilaku masyarakat. Tradisi masyarakat selalu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat unik dengan berbagai keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami kemajuan.mulai dari jaman prasejarah hingga di jaman modern seperti sekarang ini. Proses modernisasi tersebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan berbagai

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan berbagai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan berbagai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda yang tumbuh dan kembang sebagai hasil adaptasi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu dimana manusia mempunyai perasaan, jiwa, hati dan pikiran masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup sosio-kultural yang lebih sempit, salah satu manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup sosio-kultural yang lebih sempit, salah satu manfaat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Friedman (2000) mengatakan, dalam perspektif global saat ini tidak banyak dipertentangkan tentang fakta bahwa homogenisasi dunia barat, tetapi kebanyakan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di antara sejumlah bahasa daerah lainnya di Indonesia. Bahasa Bali

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di antara sejumlah bahasa daerah lainnya di Indonesia. Bahasa Bali BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Bali termasuk bahasa daerah yang masih tetap hidup dan berkembang di antara sejumlah bahasa daerah lainnya di Indonesia. Bahasa Bali termasuk ke dalam rumpun

Lebih terperinci

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR PROGRAM KURIKULUM 2013 MUATAN LOKAL BAHASA JAWA

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR PROGRAM KURIKULUM 2013 MUATAN LOKAL BAHASA JAWA KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR PROGRAM KURIKULUM 2013 MUATAN LOKAL BAHASA JAWA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah karya dari peradaban manusia yang sangat bermanfaat. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neneng Yessi Milniasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neneng Yessi Milniasari, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia yang dijadikan milik diri manusia dan diperoleh melalui proses belajar (Koentjaraningrat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan daerahnya yang sangat bermacam-macam. Banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah tindakan yang fundamental, yaitu perbuatan yang menyentuh akar-akar kehidupan bangsa sehingga mengubah dan menentukan hidup manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelamin manuasia mencapai kematangan. Pada masa remaja, perubahan biologis,

BAB I PENDAHULUAN. kelamin manuasia mencapai kematangan. Pada masa remaja, perubahan biologis, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik, yaitu masa alat-alat kelamin manuasia mencapai kematangan. Pada masa remaja, perubahan biologis, psikologis,

Lebih terperinci

PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH

PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH Oleh: Neni Puji Nur Rahmawati Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat Karungut adalah sebuah kesenian tradisional

Lebih terperinci

BABAD DANGHYANG BANG MANIK ANGKERAN: KAJIAN STRUKTUR DAN FUNGSI

BABAD DANGHYANG BANG MANIK ANGKERAN: KAJIAN STRUKTUR DAN FUNGSI BABAD DANGHYANG BANG MANIK ANGKERAN: KAJIAN STRUKTUR DAN FUNGSI Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Sastra Bali Universitas Udayana I KETUT MANIKA JAYA NIM 1201215020 FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Dalam makalah ini akan dipaparkan sebuah laporan pengamatan terhadap perkembangan bahasa terhadap eksistensi suatu budaya khususnya budaya lokal.

Dalam makalah ini akan dipaparkan sebuah laporan pengamatan terhadap perkembangan bahasa terhadap eksistensi suatu budaya khususnya budaya lokal. 1 BAB I PENDAHULUAN Sebuah masyarakat tidak akan lepas dari suatu bahasa yang mengikat elemen-elemennya. Komunikasi yang terjadi antar manusia dalam masyarakat selalu menggunakan bahasa sebagai perantaranya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran orang tua sebagai generasi penerus kehidupan. Mereka adalah calon

BAB I PENDAHULUAN. peran orang tua sebagai generasi penerus kehidupan. Mereka adalah calon BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan aset, anak adalah titisan darah orang tua, anak adalah warisan, dan anak adalah makhluk kecil ciptaan Tuhan yang kelak menggantikan peran orang tua sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Bayu Dwi Nurwicaksono, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Bayu Dwi Nurwicaksono, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Tradisi sedekah bumi dengan berbagai macam istilah memang banyak diadakan di berbagai tempat di pulau Jawa. Namun, tradisi ini sudah tidak banyak

Lebih terperinci

METODE COPY THE MASTER KAANGGEN NINCAPANG KAWAGEDAN NYURAT CERPEN SISIA RING KELAS XI MIA3 SMA NEGERI 2 SINGARAJA

METODE COPY THE MASTER KAANGGEN NINCAPANG KAWAGEDAN NYURAT CERPEN SISIA RING KELAS XI MIA3 SMA NEGERI 2 SINGARAJA METODE COPY THE MASTER KAANGGEN NINCAPANG KAWAGEDAN NYURAT CERPEN SISIA RING KELAS XI MIA3 SMA NEGERI 2 SINGARAJA Ni Kd Ayu Yasinta D 1, I B Putra Manik A 1, Drs Gd Gunatama 2 Jurusan Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Kebudayaan di pulau Bali masih lestari, sehingga pulau Bali diminati sebagai tujuan berwisata bagi turis asing maupun wisatawan lokal. Wisatawan asing berada di pulau Bali

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. secara tetap dimulai tanggal 12 November 1962.

BAB IV GAMBARAN UMUM. secara tetap dimulai tanggal 12 November 1962. BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum TVRI 4.1.1 Sejarah TVRI TVRI resmi berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962 dan beberapa kali mengalami perubahan status hukum institusinya sesuai dengan perkembangan

Lebih terperinci

PEMERTAHANAN BAHASA BALI MELALUI GENDING RARE PADA ANAK-ANAK DI SANGGAR KUKURUYUK: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

PEMERTAHANAN BAHASA BALI MELALUI GENDING RARE PADA ANAK-ANAK DI SANGGAR KUKURUYUK: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK PEMERTAHANAN BAHASA BALI MELALUI GENDING RARE PADA ANAK-ANAK DI SANGGAR KUKURUYUK: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK OLEH: I PUTU PERMANA MAHARDIKA NIM 1101215032 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BASA BALI KEPARA DIALEK NUSA PENIDA SANE KAANGGEN SAJERONING MABEBAOSAN RING WEWIDANGAN DESA PAKRAMAN NUSASARI, KECAMATAN MELAYA, KABUPATEN JEMBRANA

BASA BALI KEPARA DIALEK NUSA PENIDA SANE KAANGGEN SAJERONING MABEBAOSAN RING WEWIDANGAN DESA PAKRAMAN NUSASARI, KECAMATAN MELAYA, KABUPATEN JEMBRANA BASA BALI KEPARA DIALEK NUSA PENIDA SANE KAANGGEN SAJERONING MABEBAOSAN RING WEWIDANGAN DESA PAKRAMAN NUSASARI, KECAMATAN MELAYA, KABUPATEN JEMBRANA N. M. Novalia Pramita Sari 1, I W. G. Wisnu 1, I M.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara khusus, hal ini berarti meningkatkan Sumber Daya Manusia. Salah satu masalah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. (feedback) dan respon yang sesuai dengan keinginan atau tujuan komunikator.

PENDAHULUAN. (feedback) dan respon yang sesuai dengan keinginan atau tujuan komunikator. 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Komunikasi adalah seni menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran-saluran dengan harapan mendapatkan umpan balik (feedback) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan bahasa dalam kehidupan manusia amat penting. Oleh karena itu, wajar jika bahasa menjadi perhatian banyak orang, terutama para ahli bahasa dan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat ini sangat menunjang mobilitas dan gaya hidup konsumen. Konsumen cenderung memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan karya sastra tidak dapat dilepaskan dari gejolak dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Karena itu, sastra merupakan gambaran kehidupan yang terjadi

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa Bali Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia NUREKSAIN KAINGGILAN SOANG-SOANG PITAKEN RISAJERONING PITAKEN ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP PELAJAHAN BASA BALI KELAS VII RING SMP N 1 SINGARAJA WARSA PELAJAHAN 2013/2014 1 Made Suryadana, 1 I Nengah Martha,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Busro Hamzah, : 2001: 4) yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Busro Hamzah, : 2001: 4) yang menyatakan bahwa : 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan seni musik merupakan salah satu pembentukan manusia Indoensia seutuhnya dengan cara memupuk rasa kebanggaan nasional dan ketahanan dalam menanggulangi pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tersebut, selain untuk menghibur, juga untuk menyampaikan pesan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tersebut, selain untuk menghibur, juga untuk menyampaikan pesan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan Bali terus mengalami perkembangan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala aspek permasalahan dan persoalan yang sering dijumpai dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang strategis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia, sebab pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media mengandung istilah sebagai sebuah lembaga milik swasta maupun pemerintah yang mempunyai tugas memberikan informasi. Saat ini media merupakan faktor sentral dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat Indonesia pada dasarnya berwajah ganda, yaitu sebagai alat pendidikan nasional di satu pihak dan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Banyaknya pulau ini membuat Indonesia pun dikenal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Tuhan Yang Mahaesa/Ida Sang Hyang

KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Tuhan Yang Mahaesa/Ida Sang Hyang KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Tuhan Yang Mahaesa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas berkat dan rahmat-nya skripsi yang berjudul Variasi Fonologis dan Leksikal Bahasa

Lebih terperinci