BAB IV PERUSAHAAN SEBAGAI OBYEK MODEL KOMPETENSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PERUSAHAAN SEBAGAI OBYEK MODEL KOMPETENSI"

Transkripsi

1 BAB IV PERUSAHAAN SEBAGAI OBYEK MODEL KOMPETENSI 4.1 Gambaran Umum kondisi PT Bank Internasional Indonesia Tbk Didirikan sebagai bank komersial dengan nama PT Bank Internasional Indonesia pada tahun 1959, dan ditetapkan menjadi bank umum devisa pada tahun BII kemudian melakukan Penawaran Umum Saham di tahun 1989, dan terus melebarkan sayap hingga menjadi salah satu bank swasta nasional terkemuka di Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan berbagai penghargaan yang diterima BII, dari berbagai institusi dalam maupun luar negeri, baik di bidang layanan maupun dalam implementasi teknologi. Menyusul krisis moneter yang menyerang Asia di tahun 1997, BII mendapat kepercayaan dari pemerintah Indonesia untuk mengikuti program rekapitalisasi perbankan nasional. Konsolidasi merupakan langkah strategis yang dilakukan BII di tahun Perbaikan struktur permodalan melalui mekanisme right issue telah dilakukan. Selain memperbaiki struktur permodalan, tugas berat yang telah diselesaikan manajemen BII adalah mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat. Melalui tema perpaduan, manajemen menyampaikan pentingnya menyatukan segala 41

2 42 kehandalan yang dimiliki insan BII, untuk menyediakan layanan dan produk perbankan kepada nasabah yang beragam. Tahun 2002 ditutup dengan peningkatan kinerja yang menggembirakan, yang terlihat dari angka-angka indikator awal seperti jumlah simpanan sebesar Rp. 29,5 trilyun yang sebelumnya di bulan Mei sebesar Rp. 23,3 triliun, melebihi jumlah pada saat krisis. Rasio NPL pada 31 Desember 2002 sebesar 9,02% menurun drastis dibandingkan dengan 31 Desember 2001 yang mencapai 60,98%. Saat ini, Bank Internasional Indonesia merupakan salah satu bank yang masuk kedalam jajaran 6 besar bank dengan total asset terbesar di Indonesia, yaitu Rp. 34,5 Trilyun pada Juni Dengan jumlah nasabah lebih dari dua juta rekening di 250 lebih kantor cabang (4 diantaranya di luar negeri). Jaringan perbankan online di seluruh Indonesia, yang didukung dengan ATM sebanyak 700 unit, dan terhubung ke 3000 ATM ALTO yang tersebar di seluruh Indonesia, serta 8000 ATM Cirrus di seluruh dunia. Juga debit card yang dapat digunakan di 5,6 juta merchant yang tersebar di seluruh dunia. BII juga merupakan satu-satunya bank di Indonesia yang menyediakan ATM dalam mata uang dollar Amerika. Selain juga dikenal sebagai salah satu pendahulu pada layanan virtual banking, termasuk didalamnya fasilitas Internet Banking, Corporate Online Banking (CoolBanking), dan Phone Banking. Selain menyediakan layanan untuk pribadi istimewa yakni Platinum baik untuk nasabah regular dan maupun nasabah yang ingin menikmati layanan berbasis syariah. BII memiliki baik wahana maupun wacana yang diperlukan guna memainkan peran kunci di sektor perbankan nasional. Dengan berbagai pembaharuan yang telah

3 43 dan sedang dilakukan oleh manajemen baru, dan dengan didukung oleh 8000 orang karyawan, BII siap untuk melayani nasabahnya dengan lebih baik dan peduli. Setelah melaksanakan berbagai kegiatan transformasi dan restrukturisasi sepanjang tahun 2002, kini BII dengan bangga memperkenalkan identitasnya yang baru, yang mencerminkan semangat baru dan keinginan yang lebih kuat untuk memberikan rangkaian produk dan layanan berkualitas dan berstandar internasional kepada para nasabahnya,namun tetap mempertahankan sentuhan lokal. Logo baru BII menggunakan jenis huruf kecil dengan tampilan desain muda dan progresif. Dua titik merah yang terhubung, melambangkan interaksi manusia yang saling berkomunikasi dan bertatap muka. Melalui interaksi dan komunikasi ini, BII mengenal nasabahnya dengan baik, menjalin kemitraan, dan kerjasama bisnis yang menguntungkan. Hubungan antar sesama insan BII, maupun antara insan BII dengan nasabah dan stakeholder lainnya, terjalin dalam teamwork yang profesional. Begitu juga dengan visi, nilai-nilai perusahaan, kepribadian karyawan BII dan positioning yang diusung bank BII dengan identitas barunya mencerminkan semangat perubahan menuju bank yang sehat dan professional. Ada pun visi BII Menjadi bank lokal terbaik yang diakui memiliki kualitas, pelayanan dan inovasi produk berstandar internasional., nilai-nilai perusahaan yang menjiwai semangat Transparansi (terus terang, terbuka, komunikasi yang jelas); Integritas (taat terhadap prinsip, jujur dan bertanggung jawab); Profesionalisme (sikap kehati-hatian, berorientasi pada prestasi, memiliki motivasi serta komitmen tinggi terhadap kepuasan nasabah); Cerdas (kreatif, berpikir ke depan, antisipatif, pandai); Mumpuni (ahli, berpendidikan, terlatih, menjadi yang terbaik dibidangnya untuk menghasilkan sesuatu yang melebihi

4 44 harapan), kepribadian karyawan BII yang tercermin dalam 5C (Creative - Kreatif, Clever Pintar, Committed - Sungguh-sungguh, Caring - Peduli, dan Cutting Edge - Unggul) serta positioning BII sebagai bank yang mampu memberikan layanan serta produk perbankan berstandar internasional kepada nasabah perorangan maupun perusahaan di Indonesia dan mampu menjadi mitra usaha untuk membina hubungan jangka panjang yang menguntungkan, yang memberikan kemudahan serta kenyamanan layanan perbankan. Perubahaan identitas perusahaan yang baru dengan kepemimpinan manajemen baru BII membawa angin segar menuju bank yang dapat berkompetisi baik secara lokal maupun internasional. Dengan mengusung motto True Local Bank, World Class Standard menunjukkan keseriusan bank BII untuk mengenal, mengerti dan memahami kebutuhan serta keinginan nasabah melalui produk-produk inovatif yang dikeluarkan demi memberikan kemudahan, kecepatan dan ketepatan pelayanan yang berkualitas dengan standar internasional bagi setiap nasabahnya. Divestasi PT Bank Internasional Indonesia Tbk yang dilakukan oleh BPPN telah berjalan dengan baik sehingga kepemilikan saham Pemerintah sebesar 92,06% telah beralih 51% nya ke Temasek Holding yang berpusat di Singapura dengan mengandeng Bank KookMin dari Korea dengan penanda tanganan Sales Purchase Agreement (SPA) pada tanggal 20 November Kemudian dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk melakukan pergantian manajemen pada tanggal 16 Desember Dengan pergantian pucuk pimpinan di PT Bank Internasional Indonesia Tbk, mereka menunjukkan perhatian khusus

5 45 terhadap Sumber Daya Manusia di BII yang merupakan bagian dari Strategi Manajemen. Dibawah ini merupakan peta perjalanan dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk dari awal berdiri sampai masa transformasi yang sedang dijalankan saat ini Gambar 4.1 Peta Perjalanan BII Dan berikut merupakan peta perjalanan Divisi Sumber Daya Manusia PT Bank Internasional Indonesia Tbk dimana model kompetensi merupakan salah satu proyek yang akan diimplementasikan di tahun 2004.

6 46 Gambar 4.2 Peta Perjalanan Divisi SDM BII 4.2 Kondisi BII tanpa Model Kompetensi. PT. BII sebelum tahun 2002 belumlah menggunakan model kompetensi di dalam divisi Sumber Daya Manusianya. Semua kegiatan SDM masih menggunakan metode - metode lama baik itu di dalam performance management, leadership development, succession planning, grading or job evaluation, training and Career Development, compensation system, recruitment and staffing dan multi-rater assessment. Berikut ini akan dibahas sekilas mengenai hal-hal tersebut di atas.

7 Performance Management. Sebelum menggunakan model kompetensi, Divisi SDM BII di dalam menentukan manajemen kinerja (performance management) seorang karyawan menggunakan data-data kuantitatif di dalam pengambilan keputusannya. Misalnya kinerja seorang sales diukur berdasarkan tingkat penjualan yang telah dilakukannya, berapa banyak calon pelanggan yang dapat ditarik, dan sebagainya. Begitu juga dengan seorang teller, kinerjanya diukur misalnya berdasarkan berapa kali orang tersebut absen / tidak masuk kerja dalam setahun, berapa kali ia mengambil cuti, berapa kali ia datang terlambat, dan sebagainya. Sedangkan dengan adanya model kompetensi selain data-data kuantitatif yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai kinerja seseorang, data-data kualitatif juga digunakan. Misalnya dalam periode tertentu, apakah seorang teller sudah dapat meningkatkan kemampuannya atau kompetensinya di dalam hal kemampuannya mengatur stress Leadership Development Pengembangan kepemimpinan (Leadership Development) dulu tidak menjadi perhatian utama karena diharapkan seorang pemimpin dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri. Alasan mengapa seorang pemimpin diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya sendiri karena dipercaya bahwa untuk menjadi seorang pemimpin biasanya seorang individu harus melewati tahap-tahap di dalam hirarki organisasi dan diharapkan dengan melewati tahapan-tahapan tersebut individu tersebut mengerti secara keseluruhan

8 48 kerja organisasi sehingga pada saat memimpin individu tersebut sudah mengetahui apa yang menjadi tugasnya dan pengembangan cara kerjanya tergantung dari bagaimana kreatifitas individu yang menjadi pemimpin tersebut. Kedua, kalaupun seorang pemimpin tersebut ingin mengembangkan diri biasanya ia akan mengikuti banyak sekali modul-modul pelatihan yang menurutnya perlu bagi dirinya. Biasanya modul-modul pelatihan yang digunakan dalam mengembangkan kemampuan seorang pemimpin misalnya seorang manager biasanya bukanlah modul-modul pelatihan yang umum. Kebanyakkan dari pelatihan dari modul-modul tersebut harus diperoleh dari pendidikan pada suatu organisasi atau lembaga pelatihan tertentu yang tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang cukup banyak untuk mengikuti banyak sekali modul-modul pelatihan. Dengan adanya model kompetensi ini diharapkan seorang pemimpin menjadi tahu apa yang menjadi kekuatan dan apa yang menjadi kelemahan bagi dirinya. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya, pemimpin tersebut tahu kemampuan atau kompetensi apa yang diperlukan bagi dirinya untuk menambah kelebihan dirinya dan menutupi kelemahannya sehingga ia akan tahu modul-modul pelatihan apa yang memang benar-benar berguna bagi dirinya tanpa perlu ia mengikuti banyak pelatihan yang tentunya akan sangat membantunya baik dalam hal perencanaan anggaran maupun perencanaan waktunya.

9 Succession Planning Di dalam hal perencanaan penerus (Succession Planning) hal ini dulunya juga diputuskan dengan menggunakan data-data kuantitatif misalnya berapa lama pengalaman yang dimiliki calon penerus tersebut, berapa banyak keuntungan yang sudah diberikan bagi organisasi atau perusahaan, berapa banyak suara yang mendukung individu tersebut, dan sebagainya. Sangat jarang bagi perusahaan secara khusus menyiapkan beberapa orang individu yang memang sangat berprestasi dan membekali mereka dengan berbagai macam kemampuan khususnya kemampuan dalam hal manajerial untuk menjadi calon-calon pemimpin di masa mendatang karena adanya kesulitan perusahaan untuk menentukan para calon penerus secara dini dan adanya ketakukan bahwa individu-individu tersebut setiap saat dapat meninggalkan perusahaan sehingga anggaran yang sudah dikeluarkan akan menjadi sia-sia apalagi anggaran yang sudah dikeluarkan tidaklah sedikit. Dengan adanya model kompetensi, organisasi maupun perusahaan dibantu untuk menentukan siapa saja yang memang cocok untuk ditunjuk menjadi para calon penerus dan apa saja yang perlu dipersiapkan bagi masing-masing individu yang berprestasi tersebut untuk menjadi bekal pada saatnya Grading or Job Evaluation Di dalam penilaian atau evaluasi pekerjaan (Grading / Job Evaluation) lagi-lagi hanya data-data kuantitatif sajalah yang paling dominan dipakai di dalam menentukan berapa besar reward yang akan diberikan ataupun promosi jabatan

10 50 Yang biasanya menjadi bahan pertimbangan di dalam Grading atau Job Evaluation tersebut adalah bersarnya tingkat penjualan, banyaknya jumlah absensi, dan sebagainya. Dengan adanya model kompetensi penentuan penilaian atau evaluasi pekerjaan tidak hanya diperhatikan dari sudut pandang data-data kuantitatif saja tetapi juga melihat sudut pandang dari kemampuan atau kompetensi individu tersebut sehingga hasil evaluasi lebih obyektif, tidak hanya berupa keharusan untuk meningkatkan penjualan semata tetapi suatu keputusan yang perlu diambil untuk meningkatkan kompetensi individu tersebut sehingga kualitas kerjanya menjadi semakin meningkat yang pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan misalnya penjualan yang meningkat, motivasi kerja yang meningkat, dan sebagainya Training and Career Development Sama seperti halnya dengan pengembangan kepemimpinan (Leadership Development), dengan tidak adanya model kompetensi, pelatihan dan pengembangan karir pekerja di suatu organisasi atau perusahaan akan sangat membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang juga tidak sedikit, walaupun modul-modul untuk pelatihan maupun pengembangan karir tidaklah sejarang modul pada pengembangan kepemimpinan. Namun dengan jumlah pekerja yang tidak sedikit dan setiap pekerja harus mengikuti keseluruhan modulmodul pelatihan maka organisasi atau perusahaan menjadi tidak efektif di dalam mengeluarkan anggaran untuk pelatihan dan pengembangan.

11 51 Dengan adanya model kompetensi, organisasi atau perusahaan dibantu untuk menentukan modul-modul apa saja yang berguna bagi masing-masing pekerjaan sehingga tidak semua individu haruslah mengikuti seluruh modulmodul pelatihan yang ada yang memang tidak semua modul-modul tersebut berguna bagi individu untuk mengerjakan tugasnya. Misalnya seorang teller tidaklah perlu untuk mengikuti modul-modul pelatihan untuk mempersiapkan bahan-bahan presentasi Compensation System Tanpa model kompetensi, di dalam menentukan sistem kompensasi (Compensation System) pihak perusahaan atau organisasi kebanyakkan hanya menyamakan kompensasi yang diberikan untuk posisi yang sama. Hal ini terkadang menimbulkan banyak protes di kalangan pekerja karena pekerja yang bahkan menduduki suatu posisi yang sama pun mempunyai tugas yang berlainan yang juga membutuhkan keahlian atau kemampuan yang berbeda sehingga kompensasi yang diberikan pun seharusnya sesuai dengan porsi pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan keahlian atau kemampuan tertentu. Dengan adanya model kompetensi, pihak perusahaan terbantu untuk menyusun suatu sistem kompensasi yang tidak hanya memperhatikan tingkatan suatu posisi atau jabatan namun juga jangkauan, kedalaman dan tipe keahlian atau kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas di posisi atau jabatan tertentu.

12 Recruitment and Staffing Tanpa model kompetensi, proses penerimaan karyawan baru (recruitment) sangat tergantung pada tes-tes psikologi yang kadang-kadang sangat sulit untuk menentukan apakah seorang individu memang cocok untuk jabatan tertentu karena kebanyakkan tes psikologi lebih memperhatikan apakah seorang individu dapat bekerja keras atau tidak tanpa memperhatikan kecocokkan individu tersebut dengan pekerjaan atau jabatan yang akan ditempatinya. Begitu juga dalam hal pengaturan karyawan (Staffing), tanpa adanya model kompetensi biasanya pihak manajemen hanya mencoba-coba apakah memang individu tersebut cocok untuk menempati posisi atau jabatan tertentu dengan lebih memperhatikan pengalaman kerjanya. Dengan adanya model kompetensi diharapkan proses penerimaan karyawan baru dan pengaturan karyawan tidak hanya memperhatikan kemampuan individu dari segi teknis semata ataupun kemungkinan ia memiliki kemauan untuk bekerja keras atau tidak, namun juga memperhatikan kecocokkan individu tersebut dengan posisi atau tugas yang akan dikerjakannya karena dengan adanya kecocokkan tersebut motivasi individu untuk mengerjakan tugasnya menjadi lebih meningkat Multi-rater Assessment Penilaian Multi-rater atau banyak tingkat (Multi-rater Assessment) sangat jarang dilakukan kalaupun dilakukan biasanya penilaian seorang bawahan dari atasannya. Kalaupun ada biasanya yang dinilai kebanyakkan adalah hal-hal

13 53 yang bersifat terlihat misalnya apakah seorang teller rajin datang ke kantor atau tidak, apakah teller tersebut sering terlambat atau tidak, dan sebagainya. Dengan adanya model kompetensi BII diperkenalkan pada suatu penilaian yang bersifat lebih dari satu tingkat maksudnya penilaian tidak hanya dilakukan oleh atasannya namun juga oleh rekan sekerja, bawahannya ataupun bahkan pelanggan. Dengan demikian penilaian tersebut dapat lebih obyektif dan akurat. Dan dengan model kompetensi ini, diharapkan penilaian tidak hanya berupa hal-hal yang terlihat saja, namun juga hal-hal yang tidak dirasakan secara langsung misalnya apakah seorang teller mempunyai kemampuan perencanaan yang baik atau tidak, apakah ia dapat menangani stress yang terjadi pada dirinya atau tidak, dan sebagainya. Dengan melihat hasil analisa di atas, terlihat bahwa model kompetensi sangatlah berguna bagi PT. BII khususnya di dalam divisi sumber daya manusianya yang mempunyai visi untuk meningkatkan kesejahteraan para karyawan yang bekerja di BII dengan meningkatkan kemampuan atau keahlian masing-masing individu yang bekerja di BII.

BAB IV PERUSAHAAN SEBAGAI OBJEK PROGRAM PEMBEKALAN PENSIUN

BAB IV PERUSAHAAN SEBAGAI OBJEK PROGRAM PEMBEKALAN PENSIUN 17 BAB IV PERUSAHAAN SEBAGAI OBJEK PROGRAM PEMBEKALAN PENSIUN 4.1 Gambaran Umum Kondisi PT. Bank Internasional Indonesia Tbk Didirikan sebagai bank komersial dengan nama PT. Bank Internasional Indonesia

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1. Visi Menjadi bank lokal terbaik yang diakui memiliki kualitas, pelayanan dan inovasi produk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 4.1 Gambaran Umum Camar Resources Canada, Inc. CRC, Inc pada bulan November 2004 membeli 70% saham Indo- Pacific Resources (Java) Ltd. dan menjadi operator

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai perancangan model kompetensi ini yang sudah disinggung di bab sebelumnya, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu sekilas mengenai model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat adalah bank. Bank mempunyai peranan penting dalam kehidupan perekonomian. Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan utama bagi. perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya dalam dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan utama bagi. perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya dalam dunia bisnis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan utama bagi perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya dalam dunia bisnis. Dalam perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan subsektor perbankan milik swasta yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan perusahaan bidang jasa yang penting dalam membantu masyarakat. Jasa-jasa perbankan sangat berperan dalam membantu masyarakat melakukan transaksi. Menyadari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kompetensi Mark Lancaster mendefinisikan kompetensi sebagai suatu atau sekelompok sikap/perilaku yang menghasilkan performa yang sangat baik dalam melakukan konteks pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bank XYZ Tbk.(Bank XYZ) didirikan pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank XYZ NV. Sejak berdiri hingga sekarang banyak hal yang telah dilalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, politik dan krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, politik dan krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak tahun 1997 Indonesia dilanda krisis moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi, politik dan krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis ekonomi tersebut

Lebih terperinci

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero) berdiri sejak tahun 1946, Bank BNI menjadi Bank pertama milik negara yang lahir setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan antar bank semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar yang ada saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah memunculkan budaya baru yaitu budaya kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi berusaha utuk mengaksesnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Model Kompetensi Menurut Schoonover Associates, kompetensi adalah perilaku atau sekumpulan perilaku yang mengambarkan kinerja yang bagus dalam pekerjaan. Sedangkan model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) terkemuka di kota Bandung yang sedang ingin bertransformasi menuju jajaran bank besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan sangat tergantung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah

Lebih terperinci

1 UNIVERSITAS ESA UNGGUL

1 UNIVERSITAS ESA UNGGUL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Selain disebabkan faktor eksternal dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) merupakan bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama yang menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak

BAB. I PENDAHULUAN. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan di dunia berkeinginan untuk mengubah dirinya menjadi pembangkit daya (power house)

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank BAB II Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia 2.1. Sejarah Berdirinya 13 Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sejarah berdirinya PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk atau lebih dikenal dengan Bank BNI 46 erat hubungannya dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum 9 BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH 2.1 Sejarah Bank Mega Syari ah 1 Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Bank OCBC NISP PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 4 April

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis Perbankan Indonesia begitu pesat. Hal ini ditandai dengan jumlah Bank yang semakin banyak dan fasilitas yang ditawarkan semakin variatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, politik d h krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis ekononli

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, politik d h krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis ekononli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak tahun 1997 Iildonesia dilanda krisis inoneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi, politik d h krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis ekononli tersebut

Lebih terperinci

Lusiana Veronika F

Lusiana Veronika F HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN MARKETING BANK CIMB NIAGA SURAKARTA Skripsi Diajukan Oleh : Lusiana Veronika F 100 030 041 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Tugas, Wewenang dan Perkembangan Usaha. Lembaga Perbankan yaitu PT. Bank DKI yang beralamat JL. Ir. H.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Tugas, Wewenang dan Perkembangan Usaha. Lembaga Perbankan yaitu PT. Bank DKI yang beralamat JL. Ir. H. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Tugas, Wewenang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Organisasi Bentuk organisasi tempat penulis melakukan praktek kerja adalah sebuah Lembaga Perbankan yaitu PT. Bank DKI

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah bisnis yang mengelola kepercayaan. Dalam mengelola data dan informasi bank, selain keakuratan dan kecepatan, aspek keamanan haruslah dipertimbangkan. Komitmen

Lebih terperinci

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

baru agar selalu menjadi yang terdepan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Dalam pelaksanaan magang ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk menganalisa dunia kerja sebenarnya yang sesuai dengan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur atau bagian investasi terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti perusahaan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan sehingga faktor keamanan bagi nasabah dalam menyimpan dananya di bank merupakan hal yang utama bagi perusahaan perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk PT. Bank Mandiri Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan. Berdiri

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE BNI 46

COMPANY PROFILE BNI 46 COMPANY PROFILE BNI 46 Sejarah Singkat Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Penelitian ini dilakukan di Warehouse (gudang) Jawa Barat yang meliputi kota Bandung, Karawang, Tasikmalaya, Sukabumi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Dalam bab II ini berisi paparan tentang deskripsi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya juga mengakibatkan hancurnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya juga mengakibatkan hancurnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada awal 1997 mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat hancur terhadap sistem perbankan nasional, yang akhirnya juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang sejak dahulu kala menjadi tulang punggung operasi badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. utama yang sejak dahulu kala menjadi tulang punggung operasi badan usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambah pesatnya kemajuan ekonomi dan bisnis di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya, kegiatan bank menjadi semakin canggih dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN PT Bank Central Asia, Tbk. ( BCA ) merupakan perusahaan swasta nasional dengan kedudukan kantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman kav. 22-23, Jakarta. Dalam laporan tahunan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementerian Kesehatan mulai melaksanakan reformasi birokrasi pada tahun 2011. Tujuan dari reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan adalah menciptakan

Lebih terperinci

BAB 2 PT BANK SUMUT KANTOR PUSAT MEDAN. pusat di Jalan Iskandar Muda No. 49 Medan. Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.

BAB 2 PT BANK SUMUT KANTOR PUSAT MEDAN. pusat di Jalan Iskandar Muda No. 49 Medan. Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. BAB 2 PT BANK SUMUT KANTOR PUSAT MEDAN 2.1 Sejarah Ringkas Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU), yang sekarang dikenal dengan nama Bank SUMUT merupakan bank devisa yang berkantor pusat di Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang semakin lama semakin cepat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dan berkembang. Pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad informasi sekarang ini, modal intelektual dan modal sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad informasi sekarang ini, modal intelektual dan modal sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad informasi sekarang ini, modal intelektual dan modal sumber daya manusia menjadi aset yang paling kritis di banyak perusahaan. Informasi dan pengetahuan adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG 2.1 Sejarah Bank Mega Syariah Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bak Umum Tugu yang berkedudukan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Bank Danamon Indonesia Tbk. BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Sumber : Laporan tahunan Bank Danamon 2007, www.danamon.co.id, diunduh 24 Mei 2008 pukul 15.30 WIB PT Bank Danamon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini menjadi sangat tajam. Usaha untuk. maksimal, jika mereka kurang puas mereka akan meninggalkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini menjadi sangat tajam. Usaha untuk. maksimal, jika mereka kurang puas mereka akan meninggalkan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini menjadi sangat tajam. Usaha untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Pelanggan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pembuatan model kompetensi ini merupakan salah satu usaha untuk membantu manajemen Camar Resources Canada Inc. dalam mengelola SDM dengan professional yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan investasi serta bank keuangan senior dan terbesar ke-4 di Amerika merupakan awal dari terjadinya krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pambangunan nasional. Oleh karena itu, pendidikan memiliki

Lebih terperinci

BAB IV PEMAHAMAN KARYAWAN TERHADAP SITEM MANAJEMEN SYARIAH DI KJKS BMT WALISONGO SEMARANG

BAB IV PEMAHAMAN KARYAWAN TERHADAP SITEM MANAJEMEN SYARIAH DI KJKS BMT WALISONGO SEMARANG BAB IV PEMAHAMAN KARYAWAN TERHADAP SITEM MANAJEMEN SYARIAH DI KJKS BMT WALISONGO SEMARANG A. Pemahaman karyawan terhadap system manajemen syari ah KJKS BMT Walisongo Semarang adalah sebuah Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi, dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi, dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi, dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Selain disebabkan faktor eksternal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga keuangan yang bergerak mengelola jasa Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan merupakan salah satu bentuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya Bank Mandiri Syariah (BSM)

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya Bank Mandiri Syariah (BSM) BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG PEKANBARU A. Sejarah Berdirinya Bank Mandiri Syariah (BSM) Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Agar perusahaan tetap eksis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai dengan saat ini Bank Mandiri selalu berupaya menjadi Bank nomor 1 di Indonesia yang unggul

Lebih terperinci

Profesionalisme di Tempat Kerja

Profesionalisme di Tempat Kerja Profesionalisme di Tempat Kerja Oleh: Iqbal Islami *) Pendahuluan Nilai yang kedua dari lima nilai-nilai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) adalah profesionalisme. Tidak salah bagi Kemenkeu menempatkan profesionalisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang sudah sangat canggih dengan berbagai teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas dan berkompetisi tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dapat tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat perusahaan Di dirikan 1968 Di dirikan 1960 Di dirikan 1968 Di dirikan 1970 Di dirikan 1998 Di dirikan 1998 Sumber : dari Bank Mandiri Gambar 2.1 Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Pakto 88), menjadi 240 bank pada tahun Sedangkan Bank

BAB I PENDAHULUAN. (Pakto 88), menjadi 240 bank pada tahun Sedangkan Bank DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I : Laporan Keuangan Bank CIMB Niaga Tahun 2006, 2007 Dan 2008... 83 Lampiran II : Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Bank CIMB Niaga Tahun 2006, 2007 dan 2008... 93 Lampiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pelanggan, Bandung: ALFABETA, 2014, h.5. 1 Rismi Somad, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi mengembangkan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pelanggan, Bandung: ALFABETA, 2014, h.5. 1 Rismi Somad, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi mengembangkan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu globalisasi perekonomian merupakan salah satu isu yang paling penting, bahkan menjadi ruh dalam globalisasi itu sendiri. Globalisasi perekonomian merupakan

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di Bank Syariah Bukopin, Bank BNI Syariah, dan Bank Jabar Banten Syariah, yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh person-organization

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk Yhana Kusuma Respati 3EB01 26209122 LATAR BELAKANG Penilaian atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank syariah pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan tergantung kepada kinerja

Lebih terperinci

dua kantor cabang, P.T. BCA terus memperluas jaringannya ke berbagai propinsi

dua kantor cabang, P.T. BCA terus memperluas jaringannya ke berbagai propinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarafa dan Perkembangan Terakhir P.T. Bank Central Asia Cabang Pembantu Pejagalan Perjalanan P.T. BCA pertama kali didirikan di Semarang dengan

Lebih terperinci

Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen

Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen BAB 4. PERENCANAAN SDM & PROSES REKRUTMEN 2 1 Kegagalan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN DATA. CV. RESPATI Printingadalah Perusahaan keluarga yang telah terpecaya bagi banyak

BAB II TINJAUAN DATA. CV. RESPATI Printingadalah Perusahaan keluarga yang telah terpecaya bagi banyak BAB II TINJAUAN DATA 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan CV. RESPATI Printingadalah Perusahaan keluarga yang telah terpecaya bagi banyak perusahaan di Indonesia yang sejak didirikan oleh Bapak

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU ULAK KARANG PADANG

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU ULAK KARANG PADANG BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU ULAK KARANG PADANG A. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang peranan penting dalam keberhasilan instansi. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi efisiensi dan efektifitas perusahaan/bank

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi efisiensi dan efektifitas perusahaan/bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah aset organisasi yang penting dan membuat sumber daya organisasi lainnya bekerja. Sumber daya manusia penting karena mempengaruhi efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas. Sejak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perbankan merupakan sektor yang mempunyai pengaruh besar dalam perekonomian negara yang berfungsi sebagai intermediare dengan menampung dana masyaratrakat kemudian menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan ukuran hasil yang akan dicapai atas pelaksanaan suatu program atau merupakan suatu usaha

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT.DANPAC BANDUNG. Umum pada tahun 1990 dan kemudian meningkatkan statusnya sebagai Bank

BAB II GAMBARAN UMUM PT.DANPAC BANDUNG. Umum pada tahun 1990 dan kemudian meningkatkan statusnya sebagai Bank BAB II GAMBARAN UMUM PT.DANPAC BANDUNG 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sebelumnya Bank ini bernama PT Bank CIC Internasional Tbk (Bank CIC) yang pertama kali didirikan pada Mei 1989. Mulai beroperasi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kerja merupakan dunia tempat sekumpulan individu dalam melakukan suatu aktivitas kerja, baik di dalam perusahaan maupun organisasi. Masyarakat menyadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang banyak dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha Kecil dan Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada akhir tahun 2008 terjadi krisis kepercayaan terhadap industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada akhir tahun 2008 terjadi krisis kepercayaan terhadap industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada akhir tahun 2008 terjadi krisis kepercayaan terhadap industri keuangan, hal ini tentu berdampak juga pada perekonomian Indonesia yang ditandai dengan perlambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jasa mesin pembayaran yang disebut dengan ATM (Automatic teller

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jasa mesin pembayaran yang disebut dengan ATM (Automatic teller BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dengan adanya perbankan di era modern ini akan mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi. Pihak bank berusaha meningkatkan jasa pelayanan guna mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan terpenting dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun

Lebih terperinci

ANALISIS JABATAN MODUL PERKULIAHAN. Contoh Latihan Penyusunan Analisis Jabatan (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 14

ANALISIS JABATAN MODUL PERKULIAHAN. Contoh Latihan Penyusunan Analisis Jabatan (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 14 MODUL PERKULIAHAN ANALISIS JABATAN Contoh Latihan Penyusunan (2) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PSIKOLOGI PSIKOLOGI 14 MK Abstract Petunjuk Penggunaan Template Modul Standar untuk

Lebih terperinci

Sambutan Komisaris Utama

Sambutan Komisaris Utama Sambutan Komisaris Utama Bank Danamon mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank dengan profitabilitas tertinggi di Indonesia pada tahun 2005. Sim Kee Boon, Komisaris Utama Pemegang Saham yang terhormat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan asset berharga yang perlu dipertahankan oleh perusahaan, karena sumber daya manusia menjadi penentu keefektifan suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri perbankan di Indonesia berjalan sangat cepat dan menimbulkan banyak persaingan antar bank yang cukup ketat. Disisi lain, kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat ini menyebabkan ketatnya persaingan yang terjadi pada semua elemen, tidak terkecuali antar institusi penyedia produk. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri elektronik global pada pertengahan 1990-an cepat berubah dari analog ke digital menyebabkan produk industri mengalami komoditisasi dan modularisasi. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki identitas perusahaan (corporate identity) yang berbeda-beda, dimana

BAB I PENDAHULUAN. memiliki identitas perusahaan (corporate identity) yang berbeda-beda, dimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap perusahaan atau organisasi baik swasta maupun negeri memiliki identitas perusahaan (corporate identity) yang berbeda-beda, dimana identitas ini memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan saat ini berupaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah sehingga dapat menarik minat konsumen lebih banyak dan menjaga kesinambungan jumlah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT BANK MANDIRI Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Lebih terperinci