BAB 3 PERANCANGAN PROGAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PERANCANGAN PROGAM"

Transkripsi

1 28 BAB 3 PERANCANGAN PROGAM Pada bab 3 ini menjelaskan bagaimana cara perancangan dari aplikasi peramalan pasien demam berdarah ini baik perancangan sistem maupuun perancangan database yang menjadi pukung dari aplikasi ini. 3.1 Model Aplikasi Pada dasarnya ini aplikasi ini dirancang untuk mencari model neural yang terbaik untuk meramal kesembuhan pasien demam berdarah dengue. Oleh sebab itu penulis menyediakan 6 buah kombinasi model neural dengan memberikan pilihan 2 sampai 7 node pada hidden layer dengan 8 input layer yaitu diagnosis (X 1 ), lama demam (X 2 ), kesadaran (X 3 ), nadi (X 4 ), perdarahan (X 5 ), akral (X 6 ), perfusi (X 7 ), rontgen thorak (X 8 ) dan 1 output layer yaitu kesembuhan pasien (Y). Berikut akan diberikan contoh dari 6 kemungkinan model neural yang terjadi serta proses neural yang terjadi. Untuk mempermudah penghitungan contoh penulis akan menggunakan nilai-nilai yang tidak bervariasi sekalipun pada dasarnya nilai-nilai yang digunakan pada aplikasi akan bervariasi karena bersifat acak. (X 1 ) = 0.5 (X 1 ) = 0.5 Bias = 0.1 (X 1 ) = -0.5 (X 1 ) = -0.5 Y = 1 (X 1 ) = 0.5 (X 1 ) = 0.5 (X 1 ) = -0.5 (X 1 ) = -0.5 (V 11-nm ) = 0.1 (W 11-nm ) = 0.1

2 Model Neural dengan 2 node hidden layer X 1 bias bias X 2 X 3 Z 1 X 4 WeightW Y 1 X 5 X 6 Z 2 X 7 WeightV X 8 Gambar 3.1 Model Neural dengan 2 node hidden layer Gambar di atas memperlihatkan model neural network pada aplikasi peramalan dengan menggunakan 2 hidden layer. Garis panah yang menghubungkan input layer (X 1 sampai X 8 ) dengan hidden layer (Z 1 -Z 2 ) adalah weightv sedangkan garis panah yang menghubungkan hidden layer dengan output layer (Y 1 ) adalah weightw. Contoh Perhitungan Feed Forward Z_in 1 = Bias + V 11 * X 1 + V 21 * X 2 + V 31 * X 3 + V 41 * X 4 + V 51 * X 5 + V 61 * X 6 + V 71 * X 7 + V 81 * X 8

3 30 Z_in 1 = * * * * * * * * -0.5 Z_in 1 = 0.1 Z 1 = 1 Z_in1 1+ e Z 1 = e Z 1 = Z_in 2 = Bias + V 12 * X 1 + V 22 * X 2 + V 32 * X 3 + V 42 * X 4 + V 52 * X 5 + V 62 * X 6 + V 72 * X 7 + V 82 * X 8 Z_in 2 = * * * * * * * * -0.5 Z_in 2 = 0.1 Z 2 = 1 Z_in2 1+ e Z 2 = e Z 1 = Y_in 2 = Bias + W 11 * Z 1 + W 21 * Z 2 Y_in 2 = * * Y_in 2 = Y 1 = 1 Y_in2 1+ e Y 1 = e Y 1 = Contoh Perhitungan Back Propagation of Error 1 = (t k y k ).f (y_in k ) 1 = ( ) 1 = Weight_w jk = Weight_w jk (old) + (α. 1.z 1 ) Weight_w 11 = (0.5 * * ) Weight_w 11 =

4 31 bias = Weight_w 01 = Weight_w 01 (old) + (α. 1 ) Weight_w 01 = (0.5 * ) m _in j = k = 1 δ kwjk _in1 = 1 * Weight_W * Weight_W * Weight_W * Weight_W * Weight_W * Weight_W * Weight_W * Weight_W 81 j = _in j.f (z_in j ) Proses yang sama akan dilakukan untuk mencari nilai node pada hidden layer berikutnya, weight_v dan weight_w yang baru dan nilai bias yang baru. Proses ini akan berulang sampai error (tk yk) lebih kecil dari nilai target error. Karena proses yang dijalani sama (perbedaan hanya terdapat pada jumlah weight dan node hidden layer) maka pada contoh untuk 3 sampai 7 hidden layer berikutnya penulis hanya akan menyertakan bentuk jaringan neural networknya saja.

5 Model Neural dengan 3 node hidden layer X 1 bias bias X 2 Z 1 X 3 X 4 X 5 Z 2 WeightW Y 1 X 6 Z 3 X 7 X 8 WeightV Gambar 3.2 Model Neural dengan 3 node hidden layer Gambar di atas memperlihatkan model neural network pada aplikasi peramalan dengan menggunakan 3 hidden layer. Garis panah yang menghubungkan input layer (X 1 sampai X 8 ) dengan hidden layer (Z 1 -Z 3 ) adalah weightv sedangkan garis panah yang menghubungkan hidden layer dengan output layer (Y 1 ) adalah weightw.

6 Model Neural dengan 4 node hidden layer X 1 bias bias X 2 Z 1 X 3 Z 2 X 4 X 5 Z 3 WeightW Y 1 X 6 X 7 Z 4 X 8 WeightV Gambar 3.3 Model Neural dengan 4 node hidden layer Gambar di atas memperlihatkan model neural network pada aplikasi peramalan dengan menggunakan 4 hidden layer. Garis panah yang menghubungkan input layer (X 1 sampai X 8 ) dengan hidden layer (Z 1 -Z 4 ) adalah weightv sedangkan garis panah yang menghubungkan hidden layer dengan output layer (Y 1 ) adalah weightw.

7 Model Neural dengan 5 node hidden layer bias X 1 bias Z 1 X 2 X 3 Z 2 X 4 Z 3 X 5 Z 4 WeightW Y 1 X 6 Z 5 X 7 X 8 WeightV Gambar 3.4 Model Neural dengan 6 node hidden layer Gambar di atas memperlihatkan model neural network pada aplikasi peramalan dengan menggunakan 6 hidden layer. Garis panah yang menghubungkan input layer (X 1 sampai X 8 ) dengan hidden layer (Z 1 -Z 6 ) adalah weightv sedangkan garis panah yang menghubungkan hidden layer dengan output layer (Y 1 ) adalah weightw.

8 Model Neural dengan 6 node hidden layer X 1 bias bias Z 1 X 2 Z 2 X 3 X 4 Z 3 X 5 Z 4 WeightW Y 1 X 6 Z 5 X 7 X 8 WeightV Z 6 Gambar 3.5 Model Neural dengan 6 node hidden layer Gambar di atas memperlihatkan model neural network pada aplikasi peramalan dengan menggunakan 6 hidden layer. Garis panah yang menghubungkan input layer (X 1 sampai X 8 ) dengan hidden layer (Z 1 -Z 6 ) adalah weightv sedangkan garis panah yang menghubungkan hidden layer dengan output layer (Y 1 ) adalah weightw.

9 Model Neural dengan 7 node hidden layer X 1 bias bias Z 1 X 2 Z 2 X 3 Z 3 X 4 Z 4 Y 1 X 5 WeightW X 6 Z 5 X 7 Z 6 X 8 WeightV Z 7 Gambar 3.6 Model Neural dengan 7 node hidden layer Gambar di atas memperlihatkan model neural network pada aplikasi peramalan dengan menggunakan 7 hidden layer. Garis panah yang menghubungkan input layer (X 1 sampai X 8 ) dengan hidden layer (Z 1 -Z 7 ) adalah weightv sedangkan garis panah yang menghubungkan hidden layer dengan output layer (Y 1 ) adalah weightw.

10 Perancangan Database Pada skripsi ini penulis menggunakan Microsoft Access XP sebagai database. Data disimpan dalam tabel training dengan field-field sebagai berikut: Training Pair Diagnosi Lamademam Kesadaran Nadi Perdarahan Akral Rothorak Output Training pair digunakan sebagai primary key. Semua tipe data yang penulis gunakan untuk database ini adalah double atau tipe data yang dapat menampung angka decimal agar sewaktu ditraining maupun ditesting data dapat diproses, kecuali untuk training pair menggunakan tipe data integer. Output yang ingin dicapai adalah tingkat kesembuhan pasien demam berdarah. 3.3 Pemrosesan Data Karena pada dasarnya Neural Network menggunakan angka dengan kisaran antara -1 sampai 1 maka data yang akan diproses diubah terlebih dahulu dengan metode interpolasi, dengan penghitungan sebagai berikut: Nilai_tengah = nilai_max + nilai_min 2

11 38 Nilai_tengah_rentang = X = nilai_data - nilai_tengah nilai tengah_rentang dimana, nilai_tengah : nilai tengah dari data nilai_tengah_rentang : nilai tengah dari rentang data nilai_max nilai_min 2 nilai_max nilai_min x : nilai maximum dari data : nilai minimum dari data : nilai yang akan diinput Contohnya pada variabel lama demam mempunyai nilai minimum 2, sedangkan nilai maximumnya 6 dan nilai yang akan diolah 4, maka nilai yang akan diinput adalah: Nilai_tengah = = Nilai_tengah_rentang = = X = = Perancangan Program Aplikasi Penerapan Neural Network Penerapan Neural Network untuk menyelesaikan permasalahan di atas dapat digambarkan sebagai berikut :

12 39 Algoritma Peramalan Kesembuhan Pasien Demam Berdarah dengan Backpropagation 1. Inisialisasikan nilai variabel yang akan diinput Inisialisaskan Alfa, Target Error (nilai error minimum yang ingin dipenuhi) Inisialisasikan weight awal pada setiap neuron Inisialisasikan jumlah node pada hidden layer 2. Training nilai-nilai yang sudah diinput dengan FeedForward, Backpropagation, dan Update Weight -FeedForward- Jumlahkan nilai bias dan nilai perkalian antara nilai-nilai weight dengan nilai input yang bersesuaian Masing-masing penjumlahan dimasukan ke dalam fungsi aktivasi logistic dan menjadi input untuk hidden layer Jumlahkan nilai bias dan nilai perkalian antara nilai-nilai weight dengan nilai input yang bersesuaian Masing-masing penjumlahan dimasukan ke dalam fungsi aktivasi logistic dan menjadi nilai output -BackPropagation of Error- Untuk setiap output hitung error antara nilai output sebelumnya dengan nilai output yang terbaru Hitung nilai weight antara hidden layer dan output layer yang baru dan bias yang baru Untuk setiap hidden layer jumlahkan setiap masukan dari output layer Tentukan nilai error dengan mengalikan hasil diatas dengan turunan dari fungsi aktivasi Hitung nilai weight antara hidden layer dan input layer yang baru dan bias yang baru Hitung nilai error Iterasikan sampai nilai error yang dicapai lebih kecil dari nilai target error 3. Inisialisasikan nilai variabel yang akan ditesting Lakukan tahap FeedForward

13 State Trantition Diagram Masukkan Input training Start Training Interpolasikan FeedForward Backpropagation Update Weight < error no yes Masukkan input testing FeedForward Selesai Gambar 3.7 STD Aplikasi Peramalan Kesembuhan Pasien Demam Berdarah dengan Algoritma Backpropagation

14 Perancangan Layar File Aplikasi Peramalan Kesembuhan Pasien Demam Berdarah Diagnosis Alfa 0.5 Error Lama demam Target Error 0.14 Output Kesadaran Nadi Jumlah hidden layer Perdarahan 7 Akral Perfusi Add Training Pair Training Simulate Rontgen Thorak gambar 3.8 Layar Utama Program ini hanya terdiri dari satu layar utama, hal ini dikarenakan penulis ingin membuat aplikasi ini sederhana dan dapat langsung digunakan oleh user. Pada bagian ini pertama-tama user dapat memasukan nilai alpha untuk parameter learning rate, nilai target error untuk nilai maximal error yang diinginkan, dan jumlah node pada hidden layer yang dibatasi hanya sampai 7 node pada hidden layer. Pada aplikasi ini sudah disediakan nilai default untuk ketiga field tersebut. User pertama kali harus me-load input untuk training pair dalam bentuk database, dengan menekan tombol Add Training Pair. Penulis sengaja tidak menyediakan database yang otomatis di-load oleh aplikasi ini agar aplikasi ini

15 42 fleksibel untuk digunakan oleh user-user pada rumah sakit lain yang mempunyai datadata pasien yang berbeda, sehingga data yang akan ditraining akan selalu up to date. Setelah me-load informasi yang diinginkan dari database user diarahkan untuk memilih menekan tombol Training atau menu file-new, karena tombol-tombol lain telah didisabled. Jika tombol training di tekan maka otomatis program akan mentraining data-data yang ada pada database, aplikasi ini juga menyediakan field untuk mengamati proses perubahan nilai error sampai mencapai nilai error yang diinginkan. Aplikasi ini disertai dengan timer yang akan menghitung waktu tiap training. Setiap pen-training-an baru yang dilakukan maka akan dilakukan pula penghitungan waktu ulang. Setelah training user hanya dapat melakukan dua proses, yaitu testing dengan menekan tombol Testing atau new untuk training ulang dengan menekan menu filenew. Jika user ingin melakukan testing maka terlebih dahulu user diminta mengisi nilai-nilai pada field-field yang sudah disediakan. Antara lain: Penyakit lain, Lama di ICU, Tekanan darah bawah awal, Nadi awal, Leukosit awal, Tekanan darah bawah akhir, Diagnosis. Jika sudah maka program siap melakukan testing. 3.5 Spesifikasi Modul Untuk menjelaskan proses-proses yang terdapat pada program aplikasi kriptografi visual ini yang terjadi pada setiap modul, maka akan diperinci dengan spesifikasi modul di bawah ini: Modul FormCreate Modul FormCreate merupakan modul yang dipanggil pertama kali saat mengeksekusi program. Modul Form Create berfungsi untuk melakukan setting

16 43 awal terhadap tampilan awal form utama pada saat program pertama kali dieksekusi. Timer di non-aktifkan Tombol training di non-aktifkan Set waktu awal Index pada hidden layer = 5 Selesai Tombol training sengaja dinon-aktifkan dengan tujuan agar user diarahkan untuk melakukan add training pair pada saat pertama kali menjalankan program. Sedangkan pada index hidden layer penulis memberikan nilai 5 karena pada aplikasi ini penghitungan hidden layer dimulai dari dua atau dengan kata lain pada modul lain array untuk hidden layer sudah ditambah 2 dari awalnya Modul Execute Jika flag = 0, maka Lakukan selama GenEror lebih kecil dari Err Inisialisasi GenEror Lakukan berulang dari i =0 sampai JmlTp-1 Jalankan modul Feed_Forward Jalankan modul Back_Prop Lakukan berulang sebanyak jumlah output layer GenEror = GenEror + Nilai absolut dari(output layer node error); Selesai Jalankan modul update_weight Selesai GenEror := GenEror dibagi (Jumlah training pair * OutputLayer.jmlNode) Jalankan Synchronize(Cetak) Atau lakukan mulai jalankan Feed_Forward jalankan modul Cetak

17 44 Pada modul execute ini dapat dikatakan inti dari program ini, tahap-tahap yang dilakukan pada Neural Network dilakukan di modul ini. Modul ini dipanggil oleh modul TrainingClick setelah sebelumnya menginisialisasi weight dengan memanggil modul Inisialisasi_Weight. Pada modul ini terdapat variable penanda yaitu flags dengan kondisi jika flags masih bernilai 0 maka berarti akan melakukan training. Training akan terus dilakukan selama nilai pada variabel GenEror lebih besar atau sama dengan nilai pada variable err. Lalu jika nilai flags sudah berubah maka akan hanya melakukan 1 kali proses FeedForward Modul FeedForward Lakukan berulang sebanyak jumlah node input layer Node input layer = input Lakukan berulang sebanyak jumlah node hidden layer acc = 0; lakukan berulang sebanyak jumlah node input layer acc = acc + (weightv * input layer) acc = acc + Bias pertama Node hidden layer = 1/(1+exp(-acc)) lakukan berulang sebanyak jumlah node output layer mulai acc = 0 lakukan berulang sebanyak jumlah node hidden layer acc = acc + (WeightW * hidden layer) acc := acc + Bias kedua Node output layer = 1/(1+exp(-acc)) Pada modul ini nilai-nilai yang ada pada input layer dikalikan dengan weightweightnya. Nilai yang didapat dimasukan ke dalam fungsi aktivasi kemudian nilai pada fungsi aktivasi dijadikan input untuk layer pada level diatasnya, yaitu hidden layer. Nilai-nilai pada hidden layer dikalikan dengan weight-weightnya. Nilai yang didapat dimasukan ke dalam fungsi aktivasi.

18 Modul Back_Prop Lakukan berulang sebanyak jumlah node output layer temp = nilai output error output layer = temp output dari output layer error2 output layer = error output layer outputlayer.layernode[i].error2 = outputlayer.layernode[i].error OutputLayer.LayerNode[i].error := OutputLayer.LayerNode[i].error * OutputLayer.LayerNode[i].output; OutputLayer.LayerNode[i].error := OutputLayer.LayerNode[i].error * (1- OutputLayer.LayerNode[i].output); end; for i:=0 to HiddenLayer.jmlNode-1 do begin acc := 0; for j:=0 to OutputLayer.jmlNode-1 do begin acc := acc + (WeightW[i,j] * OutputLayer.LayerNode[j].error); end; HiddenLayer.LayerNode[i].error := acc * HiddenLayer.LayerNode[i].output * (1- HiddenLayer.LayerNode[i].output); end; end; Pada modul ini nilai alpha yang sudah diinput digunakan untuk learning rate backpropagation. Semakin kecil nilai alpha semakin kecil perubahan bobot synapsis jaringan dari iterasi satu ke iterasi lainnya. Peningkatan ini menyebabkan pembelajaran lebih lama. Jika dibuat nilai alpha yang terlalu besar untuk mempercepat pembelajaran, hasilnya perubahan yang besar dari bobot synapsis menyebabkan jaringan menjadi tidak stabil (bolak-balik).

19 Modul Inisialisasi_Weight Set panjang (WeightV,7,Jumlah Hidden); Set panjang (WeightW,Jumlah hidden,1); Lakukan berulang sebanyak 7 kali Lakukan berulang sebanyak jumlah node hidden layer WeightV = random - 0.5; Lakukan berulang sebanyak jumlah node hidden layer Lakukan berulang sekali WeightW = random - 0.5; Set panjang (Bias,2); Set panjang (Bias,JmlHidden); Set panjang (Bias,1); Lakukan berulang sebanyak jumlah node hidden layer Bias = random - 0.5; Lakukan berulang sekali Bias = random - 0.5; Pada modul dilakukan penentuan jumlah maximum node pada hidden layer, jumlah node bias. Pada modul ini dilakukan inisialisasi nilai-nilai weight secara acak dengan kisaran antara 0.5 sampai Nilai-nilai weight yang diinisialisasi akan digunakan untuk melakukan training Modul Update_Weight Lakukan berulang sebanyak jumlah node hidden layer mulai Lakukan berulang sebanyak jumlah node input layer delta = alpha * node input layer * error hidden layer WeightV = WeightV + delta lakukan berulang sebanyak jumlah node output layer mulai lakukan berulang sebanyak jumlah node hidden layer mulai delta = alpha * outpout hidden layer * error node output layer

20 47 WeightW = WeightW + delta; lakukan berulang sebanyak jumlah node hidden layer Bias = Bias + (alpha * error node hidden layer) Lakukan berulang sebanyak jumlah node output layer Bias = Bias + (alpha * error node output layer) Selesai Pada modul ini dilakukan perubahan nilai weight menggunakan nilai pada delta. Nilai delta didapat dari perkalian antara nilai alpha dengan nilai output yang dihasilkan pada oleh layer input dan layer hidden. Pada modul ini juga dilakukan perubahan pada nilai bias Modul Create Constructor_TBPThread.Create(Edit:TEdit;output:tedit;tparray:TDynamicTParray;JTP: integer;b:tdynamicrealarray;al:real;e:real;fl:integer;v:tdynamicrealarray;w:tdyna micrealarray;jmlhid:integer); mulai Randomize WeightV = v WeightW = w FEdit = Edit Foutput = Output TPA = tparray JmlTP = JTP bias = b alpha = al err = e flags = fl JmlHidden = jmlhid InputLayer.JmlNode = 7 setlength(inputlayer.layernode,inputlayer.jmlnode); HiddenLayer.JmlNode = JmlHidden setlength(hiddenlayer.layernode,hiddenlayer.jmlnode) OutputLayer.JmlNode = 1 setlength(outputlayer.layernode,outputlayer.jmlnode) if fl = 0 then Inisialisasi_Weight inherited Create(False) Pada modul ini dilakukan pengiriman nilai antar thread. Karena pada aplikasi ini digunakan multi-thread maka nilai-nilai pada variabel-variabel di kedua thread

21 48 dikirim melalui sebuah constructor. Constructor adalah modul yang digunakan untuk mengambil nilai pada thread lain melalui passing parameter Modul Cetak mulai jika Flags = 0 maka FEdit.Text := FloatToStr(GenEror) Atau lakukan mulai FEdit.Text = FloatToStr(GenEror); foutput.clear lakukan berulang sebanyak jumlah node output layer Foutput.Text = floattostr(outputlayer.layernode.output) Pada modul ini nilai-nilai yang dihasilkan selama proses training dicetak. Pada modul ini juga dilakukan proses pencetakan hasil testing. Karena untuk mencetak pada layer harus menggunakan tipe data string maka nilai yang ingin dicetak diubah terlebih dahulu menggunakan fungsi floattostr Modul ThreadDone mulai timer.enabled = false WeightV = thr.weightv WeightW = thr.weightw bias = thr.bias Application.MessageBox('finish','finish',0) button4.enabled = true button3.enabled = false edit1.enabled := true edit2.enabled := true edit3.enabled := true edit4.enabled := true edit5.enabled := true edit6.enabled := true edit7.enabled := true

22 49 Pada modul ini diberikan pernyataan untuk melakukan training atau learning. Tombol-tombol yang awalnya dinon-aktifkan sebelum training melalui modul ini sekarang diaktifkan kembali. Lalu kolom-kolom yang sebelumnya tidak aktif juga sudah diaktifkan kembali sehingga user sudah dapat melakukan learning. Fungsi dari statement weightv = thr.weightv dan seterusnya adalah untuk mengambil nilai dari thread unit2 untuk bisa digunakan kembali Modul AddTPClick mulai jika OpenDialog1.Execute maka filename = OpenDialog1.FileName tbl.connectionstring := 'Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=' + filename + ';Persist Security Info=False' Buka tabel Lakukan berulang selama belum End of File mulai jmltp:=jmltp+1 setlength(tpa,jmltp) tpa[jmltp-1].input[0]:=(tbl.fieldbyname('diagnosi').asfloat-3)/2 tpa[jmltp-1].input[1]:=(tbl.fieldbyname('lamademam').asfloat-4)/2 tpa[jmltp-1].input[2]:=(tbl.fieldbyname('kesadaran').asfloat-3)/2 tpa[jmltp-1].input[3]:=(tbl.fieldbyname('nadi').asfloat) tpa[jmltp-1].input[4]:=(tbl.fieldbyname('perdarahan').asfloat-2.5)/1.5 tpa[jmltp-1].input[5]:=(tbl.fieldbyname('akral').asfloat) tpa[jmltp-1].input[6]:=(tbl.fieldbyname('rothorak').asfloat) tpa[jmltp-1].output[0]:=tbl.fieldbyname('output').asfloat tbl.selanjutnya Modul ini adalah modul yang dijalankan sewaktu user menekan tombol Add Training Pair. Yang pertama kali dilakukan oleh modul ini adalah mengeksekusi fungsi Open Dialog. Fungsi Open Dialog membuka sebuah window untuk user menentukan file database mana yang ingin ditraining lalu menyimpannya dalam variabel filename. Setelah itu dilakukan koneksi antara aplikasi dengan database menggunakan suatu provider : Microsoft.Jet.OLEDB.4.0.

23 50 Seperti yang sudah dijelaskan pada awal bab ini yaitu karena nilai datanya ada yang beragam maka untuk beberapa variabel dilakukan perubahan nilai agar mendapat range nilai yang diinginkan, yaitu -1 sampai Modul TrainingClick alfa = strtofloat(talfa.text) TargetEror = strtofloat(ttargeteror.text) thr:=tbpthread.create(teror,tout,tpa,jmltp,bias,alfa,targeteror,0,weightv,weightw,com bobox1.itemindex+2) dengan thr lakukan OnTerminate = ThreadDone timer1.enabled = true Pada modul ini dilakukan insialisasi untuk variabel alfa dan targeteror. Nilai alfa dan targeteror didapat dari nilai yang ada di layar utama yang oleh penulis sudah diberikan nilai defaultnya yaitu alfa = 0.5 dan targeteror = Pemberian nilai error 0.15 akan dijelaskan pada bab selanjutnya Modul LearningClick Jika (edit1.text <> '') and (edit2.text <> '') and (edit3.text <> '') and (edit4.text <> and (edit5.text <> '') and (edit6.text <> '') and (edit7.text <> '') maka mulai JmlTP = 1 Set panjang (TPA,JmlTP) tpa[jmltp-1].input[0] = (strtofloat(edit1.text)-3)/2 tpa[jmltp-1].input[1] = (strtofloat(edit2.text)-4)/2 tpa[jmltp-1].input[2] = (strtofloat(edit3.text)-3)/2 tpa[jmltp-1].input[3] = strtofloat(edit4.text) tpa[jmltp-1].input[4] = (strtofloat(edit5.text)-2.5)/1.5 tpa[jmltp-1].input[5] = strtofloat(edit6.text) tpa[jmltp-1].input[6] = strtofloat(edit7.text)

24 51 dengan(tbpthread.create(teror,tout,tpa,jmltp,bias,alfa,targeteror,1,weightv,wei ghtw,combobox1.itemindex+2)) lakukan OnTerminate = ThreadDone atau lakukan application.messagebox('field input diisi terlebih dahulu','error',0) Modul ini adalah modul yang akan dijalankan jika user menekan tombol learning. Pada awal modul diberikan validasi untuk user mengisi semua kolom terlebih dahulu agar learning dapat dijalankan. Setelah dijalankan nilai variabel yang diinput diubah terlebih dahulu seperti yang sudah dijelaskan diatas. Lalu melalui fungsi thread modul ini terhubung dengan modul execute yang ada pada unit2 dan menjalankan fungsi feedforward sebanyak 1 kali Modul New1Click JmlTp = 0 setlength(tpa,jmltp) addtp.enabled = true training.enabled = false edit1.text := '' edit2.text := '' edit3.text := '' edit4.text := '' edit5.text := '' edit6.text := '' edit7.text := '' teror.text := ' Modul ini men-set ulang aplikasi agar dapat melakukan training ulang dengan menginisialisasikan variabel JmlTp dengan nilai 0.

25 Modul Exit1Click application.terminate Modul ini menjalankan fungsi untuk menterminasi aplikasi.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI NEURAL NETWORK PADA DATA PASIEN DEMAM BERDARAH

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI NEURAL NETWORK PADA DATA PASIEN DEMAM BERDARAH 53 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI NEURAL NETWORK PADA DATA PASIEN DEMAM BERDARAH Pada bab ini disajukan pengujian program aplikasi dan ahsil pengujiannya termasuk spesifikasi komputer yang digunakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Semester Ganjil 2005/2006 Novan Parningotan S NIM: 0400532004 Abstrak Pada saat ini, penyakit

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk 74 BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk menjalankan training dalam program peramalan ini diperlukan spesifikasi Hardware dengan prosesor minimum setingkat Intel Pentium IV dengan kecepatan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang diimplementasikan sebagai model estimasi harga saham. Analisis yang dilakukan adalah menguraikan penjelasan

Lebih terperinci

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah meminimalkan error pada output

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Rancangan Aplikasi Program aplikasi motion detection yang akan dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya yaitu sub menu file,

Lebih terperinci

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) Arsitektur Jaringan Digunakan untuk meminimalkan error pada output yang dihasilkan oleh jaringan. Menggunakan jaringan multilayer. Arsitektur Jaringan Proses belajar & Pengujian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini, selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 32 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas tentang analisis sistem melalui pendekatan secara terstruktur dan perancangan yang akan dibangun dengan tujuan menghasilkan model atau representasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Spesifikasi Rumusan Rancangan Program aplikasi ini terdiri dari 2 bagian, bagian input data dan bagian analisis data. Bagian Input Data: pada bagian ini user akan diminta

Lebih terperinci

Laporan Implementasi Naïve Bayes dan Feed Forward Neural Network untuk Klasifikasi

Laporan Implementasi Naïve Bayes dan Feed Forward Neural Network untuk Klasifikasi Laporan Implementasi Naïve Bayes dan Feed Forward Neural Network untuk Klasifikasi dibuat oleh 707 Berusaha Imba: 13514002 M. Diaztanto Haryaputra 13514023 Fanda Yuliana Putri 13514025 Ratnadira Widyasari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka berpikir Perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing tidak dapat dihindari. Untuk mengatasi perubahan yang tidak pasti ini diperlukan suatu prediksi.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar sejak dia dilahirkan, baik diajarkan maupun belajar sendiri, hal ini dikarenakan manusia mempunyai jaringan saraf.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang program yang telah dianalisis dan dirancang atau realisasi program yang telah dibuat. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian program. 4.1

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. pelayanan kesehatan prima, Pt Binara Guna Mediktama pada tahun 1986 mendirikan

BAB 3 PEMBAHASAN. pelayanan kesehatan prima, Pt Binara Guna Mediktama pada tahun 1986 mendirikan BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Rumah Sakit Pondok Indah 3.1.1 Latar Belakang Guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya rumah sakit swasta dengan pelayanan kesehatan prima, Pt Binara Guna Mediktama pada tahun

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Pada dasarnya untuk pembuatan aplikasi ini, yakni aplikasi pengenalan suara untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis merupakan proses penguraian konsep ke dalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sehingga struktur logisnya menjadi jelas. Metode untuk menguji, menilai, dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1. Gambaran Umum Perancangan Program aplikasi yang dirancang ini akan menggunakan database sebagai sumber data yang dibutuhkan. Database tersebut akan berisi data pintu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Artificial Neural Network Artificial neural network (ANN) / jaringan saraf tiruan adalah konsep yang merefleksikan cara kerja dari jaringan saraf biologi kedalam bentuk artificial

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3. Analisis Kebutuhan Sistem Hal pertama yang perlu dilakukan dalam analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JARINGAN SARAF SECARA BIOLOGIS Jaringan saraf adalah salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak

Lebih terperinci

Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah memin

Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah memin BACK PROPAGATION Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah meminimalkan error pada output yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. mendapatkan input, melakukan proses, dan menghasilkan output yang diinginkan oleh

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. mendapatkan input, melakukan proses, dan menghasilkan output yang diinginkan oleh 23 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem kali ini berupa rancangan untuk mendapatkan input, melakukan proses, dan menghasilkan output yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung.

BAB 1 PENDAHULUAN. saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cepatnya perubahan fluktuasi harga index saham membuat para pemegang saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung. Saham yang mempunyai

Lebih terperinci

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi, LAMPIRAN 15 Lampiran 1 Algoritme Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar Langkah 0: Inisialisasi bobot (bobot awal dengan nilai random yang paling kecil). Langkah 1: Menentukan maksimum epoch, target

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK OLEH ARIF MIFTAHU5R ROHMAN (2200 100 032) Pembimbing: Dr. Ir Djoko Purwanto, M.Eng,

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Model Neuron JST 2. Arsitektur JST 3. Jenis Arsitektur JST 4. MsCulloh Pitts 5. Jaringan Hebb 2 Model Neuron JST X1 W1 z n wi xi; i1 y H ( z) Y1 X2 Y2 W2

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Kondisi pengolahan data yang telah dijabarkan sebelumnya pada bab 1 (satu) memiliki keterkaitan terhadap permasalahan yang teridentifikasi. Yaitu permasalahan terkait desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan bahan yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahan, dan juga langkah-langkah yang dilakukan dalam menjawab segala permasalahan yang ada

Lebih terperinci

Program Pilihan Ganda Sederhana dengan Java

Program Pilihan Ganda Sederhana dengan Java Program Pilihan Ganda Sederhana dengan Java Posted by Lita Nurlaelati 1:25 PM Programming Kali ini admin berbagi tentang membuat program Java GUI menggunakan Netbeans. Berikut langkah - langkahnya : Buat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah perangkat lunak untuk prediksi kebangkrutan perusahaan berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang pernah terdaftar (listed) di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Siem & Co telah berdiri sejak tahun 1955 dan telah mengalami banyak sekali pergantian

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION Zulkarnain Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. forecasting produksi gula berdasarkan hasil laporan tahunan PTPN IX

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. forecasting produksi gula berdasarkan hasil laporan tahunan PTPN IX BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada Tugas Akhir ini akan dirancang sebuah Perangkat Lunak untuk forecasting produksi gula berdasarkan hasil laporan tahunan PTPN IX (PERSERO) / PG.Pangka dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Struktur Menu Program aplikasi kriptografi yang dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya. Bentuk struktur menu program aplikasi kriptografi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Permasalahan Secara Umum Poligon bukanlah suatu bentuk yang spesifik seperti segitiga sama kaki, persegi, belah ketupat, ataupun jajargenjang, melainkan suatu

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Bagian terpenting dari CRM adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. CRM membutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 31 Pendahuluan Algoritma Resilient Backpropagation (RPROP) dibagi menjadi dua bagian proses yaitu forward pass dan backward pass Forward pass berfungsi untuk mendapatkan nilai

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui :

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui : BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Pengumpulan Bahan Penelitian Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui : 1) Data primer, yaitu memperoleh sumber data penelitian langsung

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PENGENALAN POLA PENYAKIT PARU

ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PENGENALAN POLA PENYAKIT PARU ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PENGENALAN POLA PENYAKIT PARU Rosmelda Ginting 1*, Tulus 1, Erna Budhiarti Nababan 1 Program S2 Teknik Informatika

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA Ramli e-mail:ramli.brt@gmail.com Dosen Tetap Amik Harapan Medan ABSTRAK Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemrosesan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

Lebih terperinci

DETEKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

DETEKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DETEKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK [Enterprise Bankrupcty Detection using Artificial Neural Network] Cynthia G.Y.P NRP. 1205 100 061 Dosen Pembimbing Dr. M Isa Irawan,

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Perceptron 2. ADALINE 3. MADALINE 2 Perceptron Perceptron lebih powerful dari Hebb Pembelajaran perceptron mampu menemukan konvergensi terhadap bobot yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI Oleh Nama : Januar Wiguna Nim : 0700717655 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Studi Modifikasi standard Backpropagasi

Studi Modifikasi standard Backpropagasi Studi Modifikasi standard Backpropagasi 1. Modifikasi fungsi objektif dan turunan 2. Modifikasi optimasi algoritma Step Studi : 1. Studi literatur 2. Studi standard backpropagasi a. Uji coba standar backpropagasi

Lebih terperinci

BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI 36 BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Struktur Menu Pertama-tama, pada program ini, terdapat 2 buah tombol utama, yaitu tombol Kuantitatif, dan tombol Kualitatif. Berikut, digambarkan struktur masingmasing

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Inventory Barang

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-6198du CPU @2.30GHz (4 CPUs), ~2.40GHz b.

Lebih terperinci

MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM

MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM TUJUAN : Mahasiswa mampu menguasai dan memahami penggunaan logika selection dan looping di Visual Basic.Net dengan implementasi pada Form dan object. Materi : Selection

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Estimasi Needs

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Karyawan atau tenaga kerja adalah bagian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dimulai dengan pengambilan data secara langsung dari kendaraan yang akan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dimulai dengan pengambilan data secara langsung dari kendaraan yang akan BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Secara Umum Pada permodelan dinamika dengan jaringan Syaraf tiruan, penelitian dimulai dengan pengambilan data secara langsung dari kendaraan yang akan

Lebih terperinci

LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PREDIKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I PULAU TIGA

LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PREDIKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I PULAU TIGA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PREDIKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I PULAU TIGA 1,2,3 Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Sumatera Utara e-mail: edgar.audela.bb@students.usu.ac.id,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Program aplikasi ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual C# 2008 Express Edition. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object Oriented

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan

BAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan 30 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada tugas akhir ini mencakup beberapa tahapan pengerjaan antara lain : 3.1. Perancangan Sistem Perancangan sistem pada penelitian tugas akhir ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 39 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Balai Pengobatan masih menggunakan Microsoft Word dan juga menggunakan buku besar dalam proses pencatatan dan mendiagnosa penyakit dan masih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1 : Ilustrasi jaringan syaraf manusia yang diadaptasi untuk ANN (Kriesel, 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1 : Ilustrasi jaringan syaraf manusia yang diadaptasi untuk ANN (Kriesel, 2011) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rentannya kesalahan yang dapat terjadi oleh pekerjaan yang dilakukan oleh manusia dalam menganalisa, atau ketika mencoba membangun relasi antar fitur yang berjumlah

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN DI DKI JAKARTA DENGAN JARINGAN BACKPROPAGATION (Forecast The Number of Vehicle in Jakarta Using Backpropagation Neural Net ) Zumrotus Sya diyah Universitas Darussalam Ambon,

Lebih terperinci

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI SERVICE KENDARAAN RODA 4 DENGAN METODE BACKPROPAGATION (STUDI KASUS PT. AUTORENT LANCAR SEJAHTERA) Muhammad Fahrizal Mahasiswa Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Perancangan Program 3.1.1 Perancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak atau piranti lunak adalah: 1. Program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bagian ini penulis akan menganalisa kebutuhan kebutuhan dalam membuat aplikasi ini. Setelah semua kebutuhan selesai dianalisa, maka penulis akan melanjutkan ke tahap

Lebih terperinci

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK Naskah Publikasi disusun oleh Zul Chaedir 05.11.0999 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA Nama : Resa Alfarisi NRP : 5207100100 Jurusan : Sistem informasi FTIF ITS Dosen Pembimbing 1 : Wiwik Anggraeni

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 203-209 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN POGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN POGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN POGRAM APLIKASI 3.1 Perancangan Program 3.1.1 Struktur Menu Program aplikasi yang dirancang memiliki struktur dimana terdapat dua sub menu dari menu utamanya. Bentuk struktur menu program

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Perancangan Program 3.1.1 Struktur Program Input yang diperlukan program berupa data inventori. Data inventori yang dibutuhkan di sini meliputi ID barang, nama barang,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. muka yang bersifat grafis Graphical User Interface (GUI). Daripada menulis

BAB III LANDASAN TEORI. muka yang bersifat grafis Graphical User Interface (GUI). Daripada menulis BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Visual Basic 6.0 Visual Basic merupakan cara termudah dan tercepat untuk membuat aplikasi yang dijalankan di sistem operasi Microsoft Windows. Apakah Anda seorang profesional

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Bagian Ilmu Produksi Ternak Perah, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan selama dua

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Di dalam bab ini disajikan hasil dari perancangan program aplikasi yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Pada bab ini juga ditampilkan hasil percobaan dengan menggunakan

Lebih terperinci

1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN

1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN 14 1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data pengeluaran beban listrik harian sepanjang tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 yang didapat dari

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON Liza Afriyanti Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS 29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat keras komputer berkembang dengan pesat setiap tahunnya selalu sudah ditemukan teknologi yang lebih baru. Meskipun demikian masih banyak hal yang belum dapat

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan Microsoft Visual Basic 2010 sebagai software aplikasi pemrograman, Microsoft Acess 2007 sebagai

Lebih terperinci