BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Tinjauan Khusus tentang PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Tinjauan Khusus tentang PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Tinjauan Khusus tentang PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta 1. Sejarah Berdirinya PT Pegadaian (Persero) di Yogyakarta Perjalanan sejarah Pegadaian di Yogyakarta diawali dengan pendirian Pegadaian pertama kali tahun 1913 yaitu Pegadaian Ngupasan dan diikuti Pegadaian Lempuyangan pada tahun yang sama. 1 Kedua Pegadaian itu dipimpin oleh seorang Kepala Pegadaian bernama RJA Stolk. Dalam kurun waktu , berturut-turut didirikan kantor Pegadaian (pandhuis) di seluruh wilayah Yogyakarta, yaitu Pegadaian Gondomanan, Godean, Tempel, Sleman, Prambanan, Imogiri, Bantul, Jogoyudan, Sentolo, Brosot, dan Gunung Kidul. Dengan keluarnya Staadsblad 1914 No. 794 semua Pegadaian di wilayah Yogyakarta di monopoli pemerintah Hindia Belanda. Resesi ekonomi telah mendorong pemerintah kolonial Hindia Belanda menerapkan berbagai tindakan rasionalisasi, antara lain menurunkan gaji pegawai Pegadaian bumiputera, memecat para kuli dan mengalihkan pekerjaan mereka kepada pegawai. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan pegawai, yang kemudian terakumulasi dalam 1 Himawan Prasetyo, 2014, Tinjauan Sejarah Pegadaian di Yogyakarta, diakses pada 16 Januari, Pukul WIB. 44

2 gerakan pemogokan oleh PPPB (Perserikatan Pegawai Pandhuis Bumiputera). PPPB adalah sebuah perkumpulan atau organisasi pegawai Pegadaian yang didirikan pada tahun Pemogokan pertama kali terjadi di Pegadaian Ngupasan pada tanggal 12 Januari Proses terjadinya pemogokan dimulai dari penolakan seorang pegawai untuk mengangkat barang-barang yang akan dilelang dari gudang ke tempat pelelangan. Menjadi permasalahan karena hal ini dilakukan dengan nada menghina dan biasanya juga pengangkutan ini dilakukan oleh pekerja yang sudah mendapat bagiannya. Karena perintah tersebut ditolak oleh pegawai yang mendapat tugas itu, terjadilah perselisihan. Pegawai Pegadaian itu kemudian diskorsing dari pekerjaannya. Hal inilah yang mendorong solidaritas pegawai Pegadaian untuk melakukan pemogokan. Pemogokan ini berkembang semakin luas ke kantor-kantor Pegadaian di wilayah Yogyakarta seperti Lempuyangan, Bantul, Godean, Brosot, Sentolo, Gunungkidul, Sleman, Tempel dan kota-kota lain di luar wilayah Yogyakarta seperti Kebumen, Tegal, Pekalongan, Semarang, Rembang, Surabaya, dan Pasuruan. Menghadapi pemogokan-pemogokan yang dilakukan PPPB pada 1923 pemerintah Belanda bersikap keras dan tetap tidak akan menuruti tuntuan PPPB, sehingga pemogokan pun mengalami kegagalan. Pada masa pendudukan Jepang tanggal 1 Desember 1943, kantorantor Pegadaian di wilayah Yogyakarta di bawah pengawasan Swapraja, sehingga Kantor Pegadaian Pusat tidak mempunyai hak terhadap urusan 45

3 Pegadaian Daerah. Pada masa perang kemerdekaan bangunan Kantor Pegadaian Tempel digunakan sebagai persembunyian pejuang-pejuang RI dalam usahanya melawan militer Belanda. Setelah kemerdekaan bangunan ini dipergunakan lagi sebagai Kantor Pegadaian cabang Tempel sampai tahun Setelah ditutup selama kurang lebih lima tahun, pada tahun 2007 kantor pegadaian cabang Tempel dibuka kembali dengan menempati bekas rumah dinas Kepala Cabang Pegadaian (beheerder) di sebelah barat bangunan Induk Pegadaian Cabang Tempel sampai sekarang. 2. Kegiatan Usaha yang Terdapat di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta Untuk mewujudkan maksud dan tujuan didirikannya PT Pegadaian (Persero), yakni untuk membantu masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas, PT Pegadaian (Persero) telah banyak melakukan inovasi di setiap bidang usahanya. Hal ini juga diterapkan pada PT Pegadaian (Persero) yang ada di Yogyakarta. PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan usahanya dalam bidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa lainnya di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia. 46

4 Adapun kegiatan usaha yang ada di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta terbagi menjadi 2 (dua), yaitu 2 : a. Kegiatan usaha utama Kegiatan usaha utama meliputi: 1) Penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek; 2) Penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia; 3) Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikat, dan perdagangan logam mulia serta batu adi. b. Kegiatan usaha lainnya Kegiatan usaha lainnya meliputi: 1) Jasa transfer uang, jasa transaksi pembayaran, dan jasa administrasi pinjaman; 2) Optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan. 3. Produk dan Jasa yang Terdapat di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta memiliki beberapa produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Produk dan jasa ini memiliki 3 (tiga) inti layanan, yaitu pembiayaan yang terdiri dari gadai, kredit mikro fidusia, dan syariah; emas yang berupa perdagangan emas; serta aneka jasa yakni bisnis aneka 2 Laporan Tahunan (Annual Report) 2015 PT Pegadaian (Persero), diunduh pada tanggal 05 Januari 2016, Pukul WIB. 47

5 jasa lainnya. Produk dan jasa tersebut terbagi lagi dalam beberapa bagian, yakni 3 : a. Bisnis Gadai 1) Pegadaian KCA (Kredit Cepat Aman) Pegadaian KCA atau kredit cepat aman merupakan pemberian pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, cepat, dan aman. Barang jaminan yang menjadi agunan meliputi perhiasan emas/permata, logam mulia, kendaraan bermotor, elektronik, kain, dan alat rumah tangga lainnya. Kredit yang diberikan mulai dari Rp ,00 dengan pengenaan sewa modal maksimum 1.15% (dari uang pinjaman) per 15 hari dengan jangka waktu kredit maksimum 4 (empat) bulan, tetapi dapat diperpanjang dengan cara mengangsur ataupun mengulang gadai, serta dapat dilunasi sewaktu-waktu dengan perhitungan bunga proporsional selama masa pinjaman. 2) Pegadaian Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai) Pemberian pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan sistem pelunasan secara angsuran tiap bulan. Jangka waktu yang diberikan mulai 6 (enam) bulan hingga 36 bulan, dimana kredit dapat dilunasi sewaktu-waktu dengan pemberian diskon sewa 3 Ibid. 48

6 modal. Tarif sewa modal dengan jabka waktu kredit dengan nilai maksimal 1,4% per bulan flat. b. Bisnis Kredit Mikro Fidusia 1) Pegadaian Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fidusia) Kredit Angsuran Fidusia merupakan pemberian pinjaman kepada pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan skim penjaminan secara fidusia. Kreasi akan dibahas lebih rinci pada pembahasan selanjutnya tentang tinjauan khusus mengenai Kreasi. 2) Pegadaian Kresna (Kredit Serba Guna) Pegadaian Kresna atau kredit serba guna merupakan pemberian pinjaman yang dikhususkan kepada karyawan tetap maupun karyawan outsorcing guna pemenuhan keperluan investasi maupun serba guna (konsumtif) dengan pengembalian secara angsuran dalam jangka waktu 1 (satu) tahun hingga maksimum 10 tahun (untuk kebutuhan serba guna) dan maksimum 15 tahun (untuk kebutuhan investasi). Khusus Kresna untuk kebutuhan investasi, wajib menyerahkan jaminan berupa setifikat, BPKB, atau logam mulia. 3) Pegadaian Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga) Pegadaian Krista merupakan pemberian pinjaman bagi pengusaha kelompok mikro (pedagang kecil/tukang sayur/pedagang kaki lima) yang tergabung dalam kelompok 49

7 usaha yang membutuhkan dana, dengan menerapkan sistem tanggung renteng. c. Bisnis Syariah 1) Pegadaian Rahn Pemberian pinjaman dengan perikatan gadai yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah. Alur dan proses layanan yang diberikan sama dengan Pegadaian KCA, namun nasabah tidak dikenakan sewa modal, melainkan dikenakan ujrah yang dihitung dari taksiran barang jaminan yang diserahkan. Besaran tarif ujrah maksimal adalah 0,71% (dari taksiran barang jaminan) per 10 hari dengan jangka waktu maksimum 4 bulan, tetapi dapat diperpanjang dengan cara mengangsur ataupun mengulang gadai, serta dapat dilunasi sewaktu-waktu dengan perhitungan ujrah secara proporsional selama masa pinjaman. 2) Pegadaian Arrum (Ar Rahn untuk Usaha Mikro/Kecil) Layanan pembiayaan dengan skim syariah, baik yang diperuntukkan untuk pengusaha mikro dan kecil guna pengembangan usaha dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor, maupun bagi masyarakat yang belum/tidak mempunyai usaha dengan jaminan emas. Pengembalian pembiayaan dilakukan secara angsuran dengan jangka waktu 50

8 mulai dari 12 bulan hingga 36 bulan yang dapat dilunasi sewaktu-waktu. 3) Pegadaian Amanah Pemberian pinjaman untuk kepemilikan kendaraan bermotor kepada para karyawan tetap pada suatu instansi atau perusahaan tertentu atau bagi para pengusaha mikro kecil. Dasar pemberian pinjaman dengan menghitung repayment capacity yang ditentukan atas dasar besarnya penghasilan/gaji bagi karyawan tetap atau berdasarkan kelayakan usaha bagi pengusaha mikro kecil. Pola perikatan jaminan dilakukan dengan akad rahn tasjily. d. Bisnis Emas (Angsuran dan Tunai) 1) Pegadaian MULIA Pegadaian MULIA merupakan penyediaan sarana investasi emas bagi masyarakat melalui pembiayaan kepemilikan logam mulia secara angsuran dalam jangka waktu tertentu. Logam mulia yang ditawarkan berlogo PT Antam maupun logo PT Pegadaian dengan ukuran mulai dari 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, 100 gram, 250 gram, hingga 1 kilogram. Apabila pembiayaan belum dilunasi, logam mulia yang dibeli disimpan di Pegadaian sebagai jaminan. 51

9 2) Pegadaian Galeri 24 Penyediaan sarana investasi emas bagi masyarakat melalui penyediaan emas logam mulia secara tunai dengan ragam pecahan/ satuan keping mulai dari 1 gram. 3) Tabungan Emas Pegadaian Penyediaan layanan jual, beli, dan titip emas logam mulia secara retail mulai dari pecahan 0,01 gram, dimana pembelian emas tersebut dicatat dalam suatu rekening tabungan emas. Fisik emas dapat dicetak apabila akumulasi emas yang ditabung minimal mencapai 5 gram. e. Aneka Jasa Lainnya 1) Pegadaian Properti Bisnis properti Pegadaian dengan mengoptimalkan aset-aset strategis yang dimiliki melalui persewaan gedung guna berbagai keperluan (acara pernikahan, reuni, rapat, seminar, dan lain-lain), sewa menyewa ruko, penyediaan lahan untuk kegiatan ekonomi kerakyatan (pasar bersih Pegadaian), dan bisnis hotel pada 9 lokasi di seluruh Indonesia. 2) Pegadaian MPO (Multi Pembayaran Online) Layanan transaksi keuangan bagi masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas pembayaran, diantaranya pembayaran listrik, telepon, air, angsuran kendaraan, pembelian pulsa token listrik, tiket kereta api. 52

10 3) Jasa Taksiran Layanan yang diberikan kepada masyarakat yang ingin mengetahui karatase, kualitas, serta taksiran harga perhiasan, emas, dan berlian baik untuk keperluan investasi atau keperluan bisnis. 4) Jasa Titipan Pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang-baranag atau surat berharga yang dimiliki dengan keamanan terjamin dan tarif kompetitif. Media penyimpanan berupa khazanah/strong room maupun Safe Deposit Box. 5) Pegadaian KUCICA (Kiriman Uang Cara Instan, Cepat, dan Aman) Layanan pengiriman dan penerimaan uang lingkup dalam negeri maupun luar negeri bekerja sama dengan beberapa vendor melalui sistem online di seluruh outlet. Untuk jasa layanan lainnya, terdapat Pegadaian G-Lab yang merupakan layanan pemeriksaan batu mulia. Tetapi, Pegadaian G- Lab tersebut hanya terdapat di Jakarta dan belum membuka cabang di Yogyakarta maupun daerah lain. 53

11 B. Tinjauan Khusus tentang Kredit Angsuran dengan Sistem Fidusia (Kreasi) di PT Pegadaian Yogyakarta 1. Pengertian Kreasi Kreasi merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil untuk pengembangan usaha dengan skema penjaminan secara fidusia (jaminan berupa BPKB dan pada wilayah tertentu dapat berupa kios atau lapak tempat usaha). Pengembalian pinjaman dilakukan melalui angsuran per bulan dalam jangka waktu kredit 12 hingga 36 bulan. Tarif sewa modal yang dibebankan kepada nasabah sebesar 1% per bulan flat. Kreasi juga merupakan salah satu jenis pembiayaan yang disediakan oleh PT Pegadaian (Persero). 4 Sistem fidusia pada Kreasi berarti agunan untuk pinjaman cukup dengan menyerahkan BPKB saja, sehingga kendaraan masih bisa digunakan oleh nasabah untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kreasi sendiri merupakan satu dari tiga layanan kredit dengan sistem kredit fidusia yang paling sering digunakan di PT Pegadaian (Persero) daripada kredit fidusia yang lainnya yakni Kresna (Kredit Serba Guna), dan Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga). Kreasi dilakukan antara PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta sebagai kreditor dengan nasabah PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta sebagai debitor, dibuat berdasarkan asas Pacta Sunt Servanda yaitu, perjanjian tersebut telah menjadi undang-undang bagi kedua belah pihak, sehingga 4 Ibid. 54

12 para pihak harus menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan apa yang diperjanjikan. 2. Munculnya Kredit dengan Sistem Jaminan Fidusia (Kreasi) pada PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta PT Pegadaian (Persero) yang selama ini selalu identik dengan usaha gadai oleh kebanyakan masyarakat, pada saat ini telah berkembang dengan berbagai macam produk dan jasa selain dengan menggunakan sistem gadai. Pada mulanya, sebelum menjadi Perusahaan Perseroan, PT Pegadaian (Persero) merupakan perusahaan swasta yang kemudian diambil alih oleh Pemerintah sehingga menjadi salah satu lembaga keuangan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Pada tahun 1901, produk utama yang terdapat pada Pegadaian adalah gadai. Masyarakat yang membutuhkan pinjaman dana dengan cepat dapat langsung mendatangi kantor Pegadaian dengan membawa barang jaminan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pegadaian. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan melihat kebutuhan masyarakat untuk memenuhi ekonominya, Pegadaian melakukan berbagai inovasi termasuk dalam bidang produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Ketika Pegadaian berganti status menjadi Perum, pada saat itu pula Pegadaian mulai menambah kegiatan usahanya, seperti kredit dengan menggunakan kredit sistem fidusia. Selain itu, muncul pula Pegadaian Syariah yang saat ini juga mulai banyak digunakan oleh masyarakat. 55

13 Kredit dengan sisitem fidusia di PT Pegadaian (Persero) seluruh Indonesia termasuk di Yogyakarta dikenal dengan beberapa macam produk, salah satunya ialah Kreasi. Kreasi sendiri sudah lama ada di PT Pegadaian (Persero). Namun, pada praktiknya, di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian, pada waktu itu belum ada pasal yang menyebutkan tentang fidusia. Begitupun Peraturan Pemerintah lainnya sebelum adanya Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 tersebut. Di dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 disebutkan bahwa, Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah Badan Usaha Milik Negara yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan usaha menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Pasal tersebut membuktikan bahwa, ketika sistem fidusia sudah terlaksana di Pegadaian, peraturan yang mengatur tentang fidusia belum ada, karena pasal tersebut hanya menerangkan tentang penyelenggaraan kegiatan usaha di Pegadaian hanya berdasarkan hukum gadai dan tidak dengan hukum fidusia. Walaupun di dalam Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 menyebutkan, Perusahaan melakukan usaha-usaha berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku dan ayat (3) menyebutkan, Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini, terhadap Perusahaan berlaku Hukum Indonesia, namun 56

14 maksud dari perundang-undangan lainnya dari bunyi ayat-ayat tersebut bukan menjelaskan tentang peraturan fidusia, melainkan peraturan perundang-undangan lain tentang gadai. Setelah Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian diubah oleh Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), barulah disebutkan secara jelas tentang kredit serta pembiayaan dengan sistem fidusia yang berpatokan dengan semua peraturan perundang-undangan tentang fidusia di Indonesia. Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 menyebutkan bahwa, Maksud dan tujuan Perusahaan Peseroan (Persero) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) untuk melakukan usaha dibidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa lainnya di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terutama untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas. Pasal tersebut telah memberikan kepastian hukum tentang kredit dengan sistem fidusia di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Sehingga, PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta telah memilki dasar dalam melaksanakan kegiatan usaha berupa kredit dengan sistem fidusia. 57

15 Pada tahun 2000-an, PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta melakukan pembatasan pencairan dana Kreasi. Pada waktu itu, hanya kantor cabang saja yang dapat mencairkan dana pinjaman dengan kredit fidusia, sedangkan kantor unit tidak berwenang melakukan pencairan dana untuk calon nasabah. Beberapa tahun setelah itu, barulah pembatasan itu dihapuskan, sehingga semua kantor PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta termasuk kantor unit dapat mencairkan dana pinjaman melalui Kreasi Syarat dan Prosedur Pelaksanaan Kreasi Untuk dapat melakukan Kreasi, nasabah yang merupakan debitor dalam perjanjian Kreasi, tidak dibebani dengan syarat dan prosedur yang rumit, yang terpenting nasabah harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku yang diberikan oleh PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta kepada setiap calon nasabah yang akan menggunakan Kreasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon nasabah. Syarat-syarat tersebut ialah: a. Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah berjalan satu tahun. b. Fotocopy KTP, Kartu Keluarga, dan Surat Nikah (jika sudah menikah). c. Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli, fotocopy STNK dan faktur pembelian) atau apabila kendaraan 5 Hasil wawancara dengan Karyawan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, tanggal 28 Desember

16 yang menjadi barang jaminan dibeli secara second maka memakai surat pernyataan dari calon nasabah bahwa kendaraan yang akan dijaminkan adalah miliknya sendiri yang belum diproses balik nama. Di antara syarat-syarat tersebut, syarat calon nasabah harus memiliki usaha yang menjadi syarat utama jika ingin melakukan Kreasi, merupakan syarat yang mungkin dapat memberatkan calon nasabah. Sebab, tidak semua orang memiliki usaha. Biasanya, justru calon nasabah meminjam dana pada PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta untuk menambah modal ketika mereka ingin membuka usaha. Jika syarat usaha minimal telah berjalan satu tahun, maka tentunya hal tersebut membuat calon nasabah berfikir kembali untuk meminjam dana melalui Kreasi. Namun, jika dilihat kembali tujuan diadakannya Kreasi di PT Pegadaian (Persero) adalah untuk memberikan pinjaman dana kepada nasabah agar nasabah dapat menjalankan usahanya. Oleh karena itu, Kreasi tidak bisa dilakukan oleh nasabah yang tidak memiliki usaha. Setelah semua syarat terpenuhi maka selanjutnya calon nasabah harus melakukan beberapa prosedur. Adapun prosedur untuk melakukan Kreasi di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta ialah 6 : a. Calon nasabah datang ke Kantor Unit atau Kantor Cabang atau Kantor wilayah Pegadaian (Persero) lalu menganteri hingga gilirannya tiba. 6 Hasil wawancara dengan Karyawan PT Pegadaian (Pesresro) Yogyakarta, tanggal 28 Desember

17 b. Setelah gilirannya tiba, calon nasabah berhak bertanya kepada karyawan yang bertugas melayani nasabah, misalnya seperti menanyakan tentang syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk menjaminkan BPKB. Pada tahap ini, petugas dari PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta akan memberitahu calon nasabah untuk menggunakan produk PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta yang sesuai dengan jenis jaminan yang akan dijaminkan calon nasabah yaitu Kreasi, lalu calon nasabah mengisi formulir permintaan kredit. c. Bagi calon nasabah yang sudah mengisi formulir dan memenuhi syarat-syarat yang harus disiapkan, maka selanjutnya calon nasabah menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada petugas PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta kemudian petugas akan memeriksa keabsahan dokumen-dokumen tersebut. d. Setelah selesai menyerahkan dokumen-dokumen yang diperlukan kepada petugas dan sudah diperiksa keabsahannya, calon nasabah dapat langsung membawa jaminan BPKB tersebut kepada juru taksir. Juru taksir akan memeriksa nilai taksiran kendaraan pada BPKB dengan memeriksa kualitas barang maupun nilai barang jaminan tersebut. Kemudian barulah juru taksir menetapkan nilai taksir jaminan tersebut. e. Tidak perlu menunggu waktu yang lama, juru taksir akan memberitahukan calon nasabah tentang berapa jumlah pinjaman 60

18 yang dapat diberikan kepada calon nasabah beserta menetapkan sewa modal (bunga) yang akan dikenakan. f. Apabila calon nasabah setuju, maka saat itu juga nasabah dapat memperoleh dana pinjaman dibarengi dengan penyerahan BKPB oleh nasabah kepada PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta untuk ditahan sebagai jaminan. Penyerahan pinjaman dan BKPB ini ditandai dengan adanya surat bukti penyerahan dana pinjaman kepada nasabah yang ditandatangani oleh nasabah dan Pimpinan Cabang PT Pegadaian (Persero) Yoogyakarta. Syarat dan prosedur di atas berlaku untuk semua peminjaman dana baik yang kurang dari Rp ,00 maupun yang lebih dari Rp ,00. Semua perjanjian Kreasi melibatkan Notaris. Dalam hal ini, PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta telah bekerja sama dengan Notaris untuk mengurus perjanjian antara nasabah dan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Syarat dan prosedurnya pun sama untuk melakukan Kreasi. 7 Besarnya pinjaman dana yang akan diterima oleh nasabah selain melihat nilai taksiran barang yang menjadi objek jaminan fidusia melalui Kreasi, salah satunya juga ditentukan dari jenis usaha apa yang dijalankan oleh nasabah. Dari pemaparan di atas, berarti perjanjian kredit terjadi setelah adanya penyerahan BPKB kendaraan kepada kreditor dan penyerahan pinjaman dana kepada nasabah selaku debitor. Nasabah tidak perlu 7 Hasil wawancara dengan Karyawan PT Pegadaian (Pesresro) Yogyakarta, tanggal 09 Februari

19 menunggu benda jaminan didaftarkan dulu untuk mendapatkan pinjaman dana, karena pendaftaran jaminan fidusia akan dilakukan menyusul setelah perjanjian kredit terjadi. Namun demikian, perjanjian jaminan fidusia yang merupakan perjanjian tambahan dari perjanjian Kreasi belum lahir meskipun BPKB telah diserahkan sebagai jaminannya. Hal ini berdasarkan Pasal 14 ayat (3) UUJF yang merupakan pasal yang mengatur tentang lahirnya perjanjian fidusia. Ini terjadi karena kendaraan yang menjadi objek jaminan fidusia melalui Kreasi belum didaftarkan oleh PT Pegadaian (Persero) sebagai kreditor. Mengenai Perjanjian Kreasi di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, sebelumnya telah dijelaskan bahwa PT Pegadaian Yogyakarta telah bekerja sama dengan Notaris untuk membuat dan mengesahkan perjanjian kredit antara PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta selaku kreditor dan nasabah selaku debitor. Perjanjian ini dibuat oleh Notaris berdasarkan data yang diberikan oleh PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Terdapat dua perjanjian untuk Kreasi, yakni Perjanjian Kreasi yang terdapat di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta dan Perjanjian Fidusia. Perjanjian yang dibuat dan disahkan oleh Notaris tersebut berbentuk akta yang dibuat masing-masing dua rangkap. Satu akta untuk nasabah dan satu lagi untuk PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh nasabah dan Kepala 62

20 Kantor Cabang Pegadaian (Persero) Yogyakarta yang dilakukan di hadapan Notaris. 8 Adapun Perjanjian Kredit Pegadaian Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fidusia) Nomor , yang diambil pada saat penelitian tanggal 09 Februari 2017 di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta terdiri dari: a. Awal kontrak Judul dari Perjanjian Kreasi adalah Perjanjian Kredit Pegadaian Kreasi (Kreadit Angsuran Sistem Fidusia), lalu diberi nomor. Pembukaan di dalam perjanjian Kreasi menyebutkan tentang hari, tanggal dan tempat dimana perjanjian tersebut dibuat. Tempat Perjanjian Kreasi dilaksanakan di Kantor Cabang PT Pegadaian (Persero) CP Ngupasan. b. Komparisi Komparisi dalam Perjanjian Kreasi, berisi tentang identitas para pihak. Pihak Pertama adalah Pemimpin Cabang yang bertindak untuk dan atas nama PT Pegadaian (Persero) CP Ngupasan. Sedangkan Pihak Kedua adalah nasabah yang bertindak untuk dan atas namanya sendiri. Identitas nasabah terdiri dari nama, alamat serta nama perusahan dan alamat perusahaan nasabah. 8 Hasil wawancara dengan Karyawan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, tanggal 09 Februari

21 c. Premisse Di dalam premisse Perjanjian Kreasi, disebutkan bahwa antara para pihak sepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian Kredit, dengan syarat-syarat dan ketentuan yang akan dituangkan di dalam isi Perjanjian Kreasi. d. Isi kontrak Isi Perjanjian Kreasi dituangkan dalam bentuk pasal-pasal yang mengatur syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut: 1) Pasal 1: Jumlah Kredit dan Tujuan 2) Pasal 2: Jangka Waktu 3) Pasal 3: Jaminan Pelunasan Kredit 4) Pasal 4: Sewa Modal dan Biaya 5) Pasal 5: Pemeliharaan Barang Jaminan 6) Pasal 6: Pembayaran 7) Pasal 7: Cidera Janji 8) Pasal 8: Force Majeur 9) Pasal 9: Eksekusi 10) Pasal 10: Denda Keterlambatan 11) Pasal 11: Larangan dan Sanksi 12) Pasal 12: Masa Berlaku 13) Pasal 13: Kuasa Yang Tidak Dapat Ditarik Kembali 14) Pasal 14: Penyerahan Piutang Pada Pihak Lain 15) Pasal 15: Penyelesaian Perselisihan 64

22 16) Pasal 16: Penutup e. Penutup Bagian penutup dari Perjanjian Kreasi tersebut adalah bahwa Perjanjian Kreasi dibuat dua rangkap yang masing-masing ditandatangani oleh para pihak di atas kertas bermaterai cukup. 2. Pembayaran Kembali Pinjaman Dana dan Sewa Modal (Bunga) Dalam setiap perjanjian kredit, tentu salah satu hal yang wajib ada di dalam isi perjanjian antara kreditor dan debitor adalah mengenai pengembalian pinjaman dana sekaligus sewa modalnya (bunga). Begitu juga dengan perjanjian Kreasi di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Setelah nasabah mendapatkan pinjaman dana, PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta akan memberikan jangka waktu kepada nasabah kapan harus membayar pengembalian dana beserta sewa modalnya. Pada saat akan mengambil kredit Kreasi di PT Pegadaian (Persero) Yoyakarta, nasabah diberikan kesempatan untuk memilih jangka waktu pengembalian dana. Pengembalian dana dapat dilakukan oleh nasabah dalam jangka waktu 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, atau 36 bulan. Pengembalian dana dapat dilakukan dengan cara angsuran per bulan atau langsung melunasi seluruhnya jika sewaktu-waktu nasabah telah memiliki uang yang cukup. Dilihat dari isinya, perjanjian Kreasi yang ada di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta merupakan perjanjian baku atau perjanjian standar. Perjanjian baku adalah perjanjian yang bentuk dan isinya telah ditetapkan oleh pihak kreditor, sehingga nasabah sebagai debitor mau tidak mau 65

23 hanya tinggal memberikan persetujuan berupa tanda tangan tentang isi perjanjian tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Karyawan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, salah satu hal yang membuat perjanjian Kreasi berakhir adalah ketika nasabah telah melunasi pinjaman dana beserta sewa modal kepada PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Untuk menebus jaminan, nasabah juga tidak direpotkan dengan syarat-syarat yang rumit. Nasabah cukup memberikan tanda bukti angsuran pembayaran kredit, biasanya berupa selembar kertas yang berjudul Jadwal Angsuran untuk Nasabah, yang ditandatangani oleh nasabah dan Pimpinan Cabang PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, lalu diberikan kepada petugas PT Pegadaian (Yogyakarta) dan menyocokkan data BPKB kendaraan dengan identitas nasabah. Apabila telah selesai, maka PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta akan memberikan jaminannya kembali kepada nasabah yang telah melunasi angsuran beserta sewa modalnya yaitu BPKB dan dokumen-dokumen nasabah yang diberikan pada saat melakukan Kreasi. Dalam hal surat bukti pembayaran angsuran hilang, nasabah tetap dapat menebus barang jaminannya. Namun sebelum menebus barang jaminan, yang harus dilakukan oleh nasabah ialah melaporkan tentang kehilangan surat bukti pembayaran angsuran tersebut kepada petugas PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Petugas PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta akan memeriksa data-data nasabah tersebut untuk dicek 66

24 kebenarannya. Nasabah tidak perlu pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kehilangan, karena semua data angsuran nasabah dan perjanjian Kreasi tersimpan di dalam dokumen PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Hal tersebut juga yang membedakan jaminan Kreasi dengan gadai (KCA) di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, karena jaminan dengan sistem gadai menggunakan surat bukti kredit (SBK). Jika SBK tersebut hilang maka nasabah harus mengurus kehilangan tersebut ke kantor polisi. 9 C. Pendaftaran Jaminan Fidusia Melalui Kreasi di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta Seperti yang telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya bahwa, lahirnya perjanjian jaminan fidusia dimulai sejak jaminan fidusia itu didaftarkan. Hal tersebut menunjukkan pendaftaran jaminan fidusia merupakan sesuatu yang penting dan harus diutamakan. Sebab, tanpa adanya pendaftaran jaminan fidusia, perjanjian jaminan fidusianya tidak dianggap lahir. Pendaftaran jaminan fidusia juga merupakan salah satu perbedaan antara fidusia dengan gadai. Di dalam perjanjian gadai, kreditor tidak perlu mendaftarkan barang jaminannya, dan perjanjian gadai itu sudah lahir setelah penyerahan barang jaminan dari debitor kepada kreditor. Perbuatan kreditor penerima jaminan fidusia yang tidak mendaftarkan jaminan fidusianya ke Kantor Pendaftaran Fidusia merupakan suatu perbuatan yang salah, karena kreditor itu baik sengaja tidak mendaftarkan atau lalai untuk tidak 9 Ibid. 67

25 mendaftarkan, merupakan perbuatan yang melanggar Pasal 11 UUJF yang mewajibkan dilakukannya pendaftaran benda jaminan fidusia. 10 Kewajiban mendaftarkan jaminan fidusia juga berlaku di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta selaku kreditor dari Perjanjian Kreasi. Setelah terjadi penyerahan BPKB dari nasabah kepada PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta dan nasabah menerima pinjaman dana, maka tahap selanjutnya yang dilakukan yaitu mendaftarkan barang jaminannya ke kantor pendaftaran fidusia. Pendaftaran barang jaminan fidusia melalui Kreasi pada PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta dilakukan oleh Notaris yang diberi kuasa oleh PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Pendaftaran fidusia di Yogyakarta sendiri dilaksanakana di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, pada PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta tergantung dengan Notarisnya ingin mendaftarkan objek jaminan fidusianya dimana. Hal pertama dalam melakukan pendaftaran jaminan fidusia ialah membuat surat permohonan yang diajukan kepada Kantor Pendafataran Fidusia. Isi permohonan berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2015 memuat: 1. Identitas pihak pemberi fidusia dan penerima fidusia; 2. Tanggal, nomor akta jaminan fidusia, nama, dan tempat kedudukan notaris yang membuat akta jaminan fidusia; 10 Priahti Yuniarlin, 2012, Penerapan Unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum terhadap Kreditur yang Tidak Mendaftarkan Jaminan Fiducia (Jurnal Media Hukum Vol. 19, No. 1, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). 68

26 3. Data perjanjian pokok yang dijamin fidusia; 4. Uraian mengenai benda yang menjadi objek jaminan fidusia; 5. Nilai penjaminan; dan 6. Nilai benda yang menjadi objek jaminan fidusia. Berkaitan dengan pendaftaran objek jaminan fidusia, dalam hal akan mendaftarkan objek jaminan fidusia, yang harus ada pada saat mengajukan permohonan pendafataran jaminan fidusia salah satunya yang harus dicantumkan ialah akta jaminan fidusia. Akta yang dibuat ialah harus merupakan akta notariil (otentik). Jika dilihat dari segi mengikatnya, tentu akta notariil yang memiliki kekuatan mengikat yang paling besar daripada akta di bawah tangan. Perbedaan akta jaminan fidusia yang menggunakan akta notariil dan akta di bawah tangan dapat terlihat sebagai berikut yaitu, apabila kreditor atau pemegang jaminan fidusia hanya menggunakan akta di bawah tangan saja, jika pemberi fidusia melalukan cidera janji lalu kasus tersebut dibawa ke meja hijau maka, kreditor pemegang jaminan fidusia harus membuktikan terlebih dahulu bahwa pemberi fidusia telah melakukan cidera janji. Selain itu, kreditor pemegang jaminan fidusia harus memberikan bukti bahwa sebelumnya telah terjadi perjanjian antara pemberi fidusia dan pemegang jaminan fidusia tersebut. Sedangkan, jaminan fidusia yang dibebankan oleh akta notariil lebih mudah dijadikan barang bukti di pengadilan apabila pemberi fidusia melakukan cidera janji. Jaminan fidusia yang dibebankan dengan akta notariil juga dapat didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia. Pada Pasal 3 angka 2 Peraturan 69

27 Pemerintah Nomor 21 Tahun 2015 menyebutkan yang intinya bahwa, tempat kedudukan Notaris yang membuat akta jaminan fidusia juga harus dicantumkan. Sehingga, dari kata-kata tersebut menunjukkan akta notariil harus dibuat oleh Notaris karena akta tersebut merupakan akta otentik. Oleh karena itu, jaminan fidusia yang dibebankan oleh akta di bawah tangan tidak dapat didaftrakan di kantor pendaftaran fidusia. Mengenai pendaftaran jaminan fidusia, untuk pendaftaran jaminan fidusia melalui Kreasi yang ada di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, memiliki beberapa ketentuan. Ketentuan tersebut yakni, pinjaman dana yang kurang dari Rp ,00 hanya dibuatkan akta waarmerking saja. Sementara pinjaman dana di atas Rp ,00 barulah dibuatkan akta jaminan fidusia oleh Notaris untuk mengajukan permohonan pendaftaran jaminan fidusia. Hal tersebut dilakukan karena, mengingat biaya pendaftaran jaminan fidusia melalui Kreasi yang menanggung adalah nasabah maka perlu diadakan pembatasan antara pinjaman dana kecil dan pinjaman dana besar. Supaya tidak ada kerugian yang akan dirasakan nasabah dan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta sebagai kreditor pemegang jaminan fidusia melalui Kreasi. Notaris tidak hanya membuat dan mengesahkan perjanjian, membuat akta jaminan fidusia, membuat waarmerking, dan mendaftarkan jaminan fidusia saja, namun Notaris juga hadir pada saat pencairan pinjaman dana yang akan diberikan oleh PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta kepada 70

28 nasabah. 11 Untuk tetap dapat didaftarkan di Kantor fidusia, pinjaman dana yang kurang dari Rp ,00 harus dibuat suatu surat kuasa khusus. Menurut Notaris Reni Anggriani, S.H., M.Kn 12, untuk dapat mengajukan permohonan pendaftaran jaminan fidusia, jika hanya menggunakan waarmerking saja tidak bisa diajukan pendaftaran jaminan fidusia ke Kantor Pendaftaran Fidusia, karena waarmerking hanya merupakan akta di bawah tangan. Untuk itu, diperlukan adanya surat kuasa khusus antara nasabah dengan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta agar jaminan fidusia tetap bisa didaftarkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Karyawan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, pada praktiknya PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta dapat mendaftarkan jaminan fidusia melalui Kreasi sebab, nasabah telah memberikan surat kuasa khusus kepada PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta yang dalam hal ini diwakilkan oleh Pemimpin Cabang dari PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Surat kuasa tersebut merupakan surat kuasa membebankan jaminan fidusia yang isinya menerangkan bahwa nasabah selaku debitor memberikan kuasanya kepada PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta dalam hal ini diwakilkan oleh Pemimpin Cabang, untuk melakukan segala tindakan hukum guna kepentingan nasabah, termasuk membuat dan menandatangani akta jaminan fidusia sampai mendaftarkan ke Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia. Sehingga, walaupun nasabah hanya 11 Hasil wawancara dengan Karyawan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, tanggal 09 Februari Hasil wawancara dengan Notaris Reni Anggriani, S.H., M.Kn tanggal 17 Februari

29 meminjam dana di bawah Rp ,000,00 saja dan hanya menggunakan waarmerking, PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta tetap dapat mendaftarkan jaminan fidusianya melalui Kreasi di Kantor Pendaftaran Fidusia. Hal tersebut karena PT Pegadaian (Persero) telah mendapat kuasa khusus dari nasabah yang bersangkutan. Biaya pendaftaran jaminan fidusia menurut hasil wawancara karyawan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta tergantung dari lamanya perjanjian Kreasi berlangsung, bukan tergantung dari jumlah nilai taksiran BPKB kendaraan. Semakin lama jangka waktu pelunasan atau angsuran kredit nasabah, semakin naik juga biaya pendaftarannya di Kantor Pendaftaran Fidusia. Ketentuan mengenai biaya pendaftaran jaminan fidusia tidak ditemukan di dalam UUJF, namun terdapat di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sedangkan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2015 hanya diatur mengenai biaya pembuatan akta jaminan fidusia saja. Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2015 tersebut menerangkan bahwa, Pembuatan akta jaminan fidusia dikenakan biaya yang besarnya ditentukan berdasarkan nilai penjaminan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. nilai penjaminan sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah), biaya pembuatan akta paling banyak 2,5% (dua koma lima perseratus); b. nilai penjaminan di atas Rp ,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan RP ,00, (satu miliar rupiah), biaya pembuatan akta paling banyak 1,5% (satu koma lima perseratus); dan 72

30 c. nilai penjaminan di atas Rp ,00 (satu miliar rupiah), biaya pembuatan akta berdasarkan kesepakatan antara notaris dengan para pihak, tetapi tidak melebihi 1% (satu perseratus) dari objek yang dibuatkan aktanya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2015 ditentukan biaya pendaftaran jaminan fidusia sebagai berikut 13 : No. Nilai Penjaminan Satuan Tarif 1. Sampai dengan Per Akta Rp ,00 Rp ,00 2. Di atas Rp ,00 Per Akta Rp ,00 Rp ,00 3. Di atas Rp ,00 Per Akta Rp ,00 Rp ,00 4. Di atas Rp ,00 Per Akta Rp ,00 Rp ,00 5. Di atas Rp ,00 Per Akta Rp ,00 Rp ,00 6. Di atas Rp ,00 Per Akta Rp ,00 Rp ,00 7. Di atas Rp ,00- Per Akta Rp ,00 Rp ,00 13 Tim Redaksi Tata Nusa, 2016, Jaminan Fidusia Undang-Undang No. 42 Tahun 1999, Jakarta, PT Tatanusa, hlm

31 8. Di atas Per Akta Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 9. Di atas Rp ,00 Per Akta Rp ,00 Sedangkan untuk biaya permohonan perubahan hal yang tercantum dalam Sertifikat Jaminan Fidusia adalah sebesar Rp ,00 per permohonan dan untuk biaya pencarian atau unduh data Fidusia secara online adalah Rp ,00 per pencarian. Ketentuan tentang kewajiban mendaftarkan objek jaminan fidusia memang tidak dibarengi dengan tersedianya Kantor Pendaftaran Fidusia di setiap daerah. Hal ini sangat berkaitan dengan masalah biaya pendaftaran objek jaminan fidusia itu sendiri. Sebab, bisa saja terjadi permasalahan seperti nilai jaminannya daripada biaya pendaftaran bisa lebih besar, atau nilai jaminan dengan biaya mendaftar hanya beda tipis. Hal tersebut dapat terjadi karena tidak semua daerah memiliki Kantor Pendaftaran Fidusia, sedangkan PT Pegadaian (Persero) memiliki banyak cabang dan unit di berbagai daerah. Sehingga, untuk mendaftarkan objek jaminan fidusia harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, seperti misalnya transportasi. Namun, hal tersebut tidak pernah terjadi di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, karena biaya pendaftaran pada jaminan fidusia melalui Kreasi di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta dibebankan kepada nasabah dan di Yogyakarta juga terdapat Kantor 74

32 Pendaftaran Fidusia sehingga tidak ada tambahan biaya transportasi atau administrasi lagi. 14 Pelaksanaan pendaftaran barang jaminan fidusia melalui Kreasi yang dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta telah sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Pasal 11 sampai dengan Pasal 18 UUJF. Ketika barang yang dibebani dengan jaminan fidusia telah didaftarkan maka saat itu pula kreditor pemegang jaminan fidusia melalui Kreasi yaitu PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta memiliki kewenangan untuk mengeksekusi barang jaminan jikalau nasabah melakukan cidera janji. Namun, karena proses pencairan dana yang diberikan oleh PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta kepada nasabah sangat cepat dan bahkan sebelum melakukan pendaftaran barang jaminan fidusia melalui Kreasi pun, nasabah sudah mendapatkan pinjaman dana, maka hal tersebut menambah risiko PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta selaku kreditor pemegang jaminan fidusia melalui Kreasi. Dikatakan demikian karena posisi PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta sebagai kreditor pemegang jaminan fidusia melalui Kreasi masih lemah sebelum memiliki sertifikat jaminan fidusia. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia yang menyatakan, Permohonan jaminan fidusia yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 memperoleh bukti pendafataran, sehingga selama masa pendaftaran jaminan fidusia, kreditor 14 Hasil wawancara dengan Karyawan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, tanggal 09 Februari

33 pmegang jaminan fidusia tetap memiliki bukti sebagai pihak yang secara sah menguasi hak milik (BPKB) dari kendaraan yang menjadi barang jaminan fidusia melalui Kreasi tersebut terhadap pihak manapun karena sertifikat jaminan fidusianya masih dalam proses pembuatan. Pendaftaran barang jaminan fidusia menjadi sangat penting karena sejatinya hal tersebut merupakan upaya perlindungan hukum yang diberikan oleh UUJF untuk kreditor pemegang jaminan fidusia. Hapusnya Perjanjian Kreasi di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta juga akan mempengaruhi hapusnya pendaftaran jaminan fidusia di Kantor Pendaftaran Fidusia. Hal tersebut juga disebutkan di dalam Pasal 26 ayat (1) dan (2) UUJF yang berbunyi: (1) Hapusnya jaminan fidusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, maka Kantor Pendaftaran Fidusia mencoret pencatatan jaminan fidusia dari buku daftar fidusianya. (2) Kantor Pendaftaran Fidusia menerbitkan surat keterangan yang menyatakan sertifikat jaminan fidusia yang bersangkutan tidak berlaku lagi. Jadi, jika Perjanjian Jaminan Fidusianya hapus maka kreditor, kuasa, atau yang mewakili wajib memberitahukan kepada Kantor Pendaftaran Fidusia tentang hal tersebut. Setelah ada pemberitahuan tentang hapusnya Perjanjian Jaminan Fidusia yang dilaporkan oleh kreditor pemegang jaminan fidusia, Kantor Pendaftaran Fidusia akan mencoret catatan jaminan fidusia dari buku daftar fidusianya. 76

34 Berkaitan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta mengatakan bahwa, Perjanjian Kreasi yang telah berakhir juga dilaporkan ke Kantor Pendaftaran Fidusia. Hal ini harus dilaporkan Notaris ke Kantor Pendaftaran Fidusia tentang berakhirnya Perjanjian Jaminan Fidusia melalui Kreasi supaya jaminan fidusia melalui Kreasi yang didaftarkan dicoret dari daftar buku jaminan fidusia di Kantor Pendaftaran Fidusia di Yogyakarta. D. Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Jaminan Fidusia atau PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta melalui Kredit Angsuran Sistem Fidusia (Kreasi) Dalam melakukan kredit angsuran sistem fidusia (Kreasi), PT Pegadaian (Persero) sebagai kreditor pemegang jaminan fidusia melalui Kreasi sedari awal telah memiliki sistem perlindungan hukum yang baik dalam memberikan pinjaman dana kepada nasabah melalui Kreasi. Sadar akan posisinya sebagai pemegang jaminan fidusia yang hanya memegang hak milik atas barang yang menjadi objek jaminan fidusia melalui Kreasi, salah satu cara yang dilakukan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta untuk melindungi diri selain dengan mendaftarkan jaminan fidusia melalui Kreasi ke Kantor Pendaftaran Fidusia, cara yang lain ialah dengan memberikan Perjanjian Kreasi yang telah dibuat sedemikian rupa untuk melindungi kedudukan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta sebagai kreditor pemegang jaminan fidusia melalui Kreasi. Pendaftaran barang jaminan fidusia melalui Kreasi yang dilakukan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta merupakan bentuk 77

35 perlindungan hukum dan kepatuhan PT Peagadain (Persero) Yogyakarta pada perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Apabila angsuran per bulan yang merupakan kewajiban nasabah macet atau bahkan sampai mendekati waktu pelelangan nasabah belum membayar angsuran atau melakukan perpanjangan kredit, pihak PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta tidak akan serta merta melakukan eksekusi terhadap barang yang menjadi objek jaminan fidusia melalui Kreasi, namun PT Pegadaian (Persero) Yogayakarta akan mengerahkan petugasnya untuk melakukan pendekatan terlebih dahulu terhadap nasabah tersebut. Pendekatan yang dilakukan oleh petugas PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta adalah dengan mencari tahu apakah usaha yang dijalankan oleh nasabah masih berjalan dengan lancar atau tidak. Tidak hanya itu, biasanya petugas PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta juga melakukan pendekatan dengan cara menghubungi terus menerus si nasabah, baik melalui media komunikasi ataupun diberi surat peringatan sampai nasabah membayar angsurannya. 15 Di dalam Pasal 6 ayat (5) Perjanjian Kredit Pegadaian Kreasi disebutkan bahwa, Bila angsuran dibayar melampaui tanggal yang telah ditetapkan, maka Pihak Kedua dikenakan denda yang besarnya ditetapkan Pasal 10. Hal tersebut merupakan bentuk perlindungan hukum dan hak kreditor pemegang jaminan fidusia melalui Kreasi yaitu PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta yang wajib dipenuhi oleh nasabah (debitor), karena nasabah sudah lalai dalam menjalankan kewajibannya. Kendala-kendala tersebut merupakan salah satu 15 Hasil wawancara dengan Karyawan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, tanggal 09 Februari

36 masalah yang sering terjadi pada pelaksanaan Perjanjian Kreasi di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Dalam hal kendaraan yang menjadi objek jaminan fidusia melalui Kreasi mengalami kerusakan atau hancur akibat suatu kecelakaan dan tidak memiliki nilai jual lagi sesuai nilai taksiran sebelumnya, maka selama usaha nasabah masih berjalan lancar, nasabah tetap wajib membayar angsuran kreditnya sampai lunas. Walaupun barang yang menjadi objek jaminan fidusia melalui Kreasi sudah tidak ada lagi. Selain itu, kewajiban melunasi pembayaran kredit walaupun barang yang menjadi objek jaminan fidusia melalui Kreasi hancur juga disebutkan di dalam Pasal 2 ayat (2) Perjanjian Kredit Pegadaian Kreasi yakni, Dalam hal barang jaminan hilang atau musnah atau rusak berat maka jangka waktu kredit akan berakhir pada saat terjadinya risiko dan sisa kredit harus dilunasi oleh Pihak Kedua. Meskipun dalam keadaan di atas, kecelakaan terjadi di luar kehendak nasabah, namun kewajiban untuk melunasi kredit tetap harus dilaksanakan. Sebab, kecelakaan bukan termasuk force majeur menurut Perjanjian Kredit Pegadaian Kreasi di PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta. Dalam hal nasabah meninggal dunia, ahli waris, kuasa, atau yang mewakili harus melaporkan hal tersebut kepada Petugas PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta dengan menyerahkan surat kematian nasabah yang bersangkutan. Untuk pelunasan kredit nasabah yang bersangkutan, petugas PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta akan mengajukan klaim asuransi pada pihak asuransi dari barang jaminan fidusia melalui Kreasi. Namun, sebelum 79

37 petugas PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta melakukan hal tersebut, petugas PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta akan mengusahakan sebisa mungkin pelunasan dilakukan oleh ahli waris nasabah, sehingga pihak asuransi hanya tinggal membayar sisa kredit nasabah yang bersangkutan saja atau menutup kekurangannya jika dirasa pelunasan kredit dari ahli waris masih kurang. 16 Dalam hal kendaraan yang menjadi objek jaminan fidusia melalui Kreasi rusak atau hancur serta usaha yang djalankan oleh nasabah mengalami pailit atau tidak berjalan lagi, maka upaya perlindungan hukum yang dilakukan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta adalah tetap meminta pelunasan pada nasabah dengan cara pendekatan terus menerus sampai pada pemberian surat peringatan. Jika nasabah masih tidak memenuhi prestasinya, maka sesuai perjanjian yang berlaku barang jaminan fidusia melalui Kreasi harus diserahkan kepada PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta untuk dijual demi melunasi kredit nasabah tersebut. Berkenaan dengan klaim asuransi, di dalam Pasal 10 huruf b UUJF menyebutkan, Jaminan fidusia meliputi klaim asuransi, dalam hal benda yang menjadi objek jaminan fidusia diasuransikan, begitu juga dengan Pasal 25 ayat (2) UUJF yang menyebutkan, Musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia tidak menghapuskan klaim asuransi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b. Kedua pasal tersebut menerangkan bahwa, walaupun barang yang menjadi objek jaminan fidusia musnah, maka kreditor masih berhak untuk mengklaim asuransinya pada pihak asuransi dari barang 16 Hasil wawancara dengan Karyawan PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta, tanggal 09 Februari

38 yang menjadi objek jaminan fidusia tersebut. Ketentuan tersebut juga dimaksudkan untuk menegaskan apabila barang yang menjadi objek jaminan fidusia tersebut diasuransikan maka klaim asuransinya merupakan hak kreditor pemegang jaminan fidusia. Adanya asuransi dari barang yang menjadi objek jaminan fidusia adalah hal yang wajib diperiksa oleh PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta sebelum memberikan pinjaman dana kepada nasabah melalui Kreasi, sebab hal tersebut juga dapat menjadi salah satu perlindungan hukum bagi kreditor sebagai pemegang jaminan fidusia melalui Kreasi. Klaim asuransi akan memudahkan kreditor pemegang jaminan fidusia untuk mendapatkan pelunasan angsuran kredit nasabah jikalau nasabah tidak dapat mengangsur kreditnya lagi karena kendaraannya telah musnah. Biasanya ketika kendaraan yang menjadi objek jaminan fidusia tersebut musnah atau hancur, nasabah menganggap hal tersebut akan membebaskan dirinya dari pelunasan angsuran kreditnya karena menganggap kejadian tersebut bukanlah atas kehendaknya. Oleh karena itu sedari awal sebelum membuat kesepakatan perjanjian kredit, PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta harus memastikan terlebih dahulu bahwa kendaraan yang menjadi objek jaminan Kreasi telah diasuransikan, supaya PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta sebagai kreditor pemegang jaminan fidusia melalui Kreasi tidak akan mengalami kerugian walaupun barang jaminan fidusia melalui Kreasi tersebut musnah. Pada umumnya, PT Pegadaian (Persero) Yogyakarta sebagai kreditor pemegang jaminan fidusia melalui Kreasi sudah diberikan perlindungan 81

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pegadaian 3 02 Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? 5 5 03 Kapan Masyarakat Menggunakan Jasa Pegadaian? 6 6 04 Siapa yang Menggunakan Jasa

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis 31 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis melaksanakan kerja praktek dan penulis ditempatkan di Bagian Operasional.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Nama Slogan Perusahaan Alamat : PERUM PEGADAIAN JATIWARINGIN : Mengatasi Masalah Tanpa Masalah : Jl. Jatiwaringin Pondok Gede Telp : (021) 84996542

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Kendal 1. Sejarah Singkat Pegadaian merupakan lembaga pengkreditan dengan sistem gadai untuk pertama kalinya. Sejarah Pegadaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PD BPR Bank Purworejo 1. Profil PD BPR Bank Purworejo PD BPR Bank Purworejo adalah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat yang seluruh modalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

BAB I PENDAHULUAN. adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sebagai bagian dari pembangunan nasional merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung 1. Gambaran Umum Pegadaian KC Syariah Radin Intan merupakan salah satu kantor pegadaian yang beroperasi dengan sistem syariah,

Lebih terperinci

BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA

BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Kredit 2.1.1.1. Pengertian Kredit Lembaga keuangan bank maupun bukan bank tidak pernah lepas dari masalah kredit. Bahkan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA A. Latar Belakang Berdirinya BNI Syariah 1. Sejarah berdirinya BNI Syariah BNI (Bank Negara Indonesia) berdiri sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 27 BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Singkat Perum Pegadaian. Sejarah pegadaian penuh warna. Berawal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Voc

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN BIAYA PEMBUATAN AKTA JAMINAN FIDUSIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN BIAYA PEMBUATAN AKTA JAMINAN FIDUSIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN BIAYA PEMBUATAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN BIAYA PEMBUATAN AKTA JAMINAN FIDUSIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN BIAYA PEMBUATAN AKTA JAMINAN FIDUSIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN BIAYA PEMBUATAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN BIAYA PEMBUATAN AKTA JAMINAN FIDUSIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN BIAYA PEMBUATAN AKTA JAMINAN FIDUSIA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN BIAYA PEMBUATAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan era global saat ini semakin ketat, strategi bisnis dan teknologi yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan yang ketat antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi kebutuhan sehari - hari merupakan masalah yang sering terjadi pada kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa kebutuhan yang sangat besar dan terus meningkat bagi dunia usaha atas tersedianya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas Gadai emas Bank Nagari Syariah produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu alternative memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gadai merupakan salah satu bentuk penjaminan dalam perjanjian pinjam meminjam. Dalam prakteknya penjaminan dalam bentuk gadai merupakan cara pinjam meminjam yang dianggap

Lebih terperinci

BAB III PENERAPAN PERHITUNGAN BIAYA IJARAH DI PERUM PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO

BAB III PENERAPAN PERHITUNGAN BIAYA IJARAH DI PERUM PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO BAB III PENERAPAN PERHITUNGAN BIAYA IJARAH DI PERUM PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO A. Akad Rahn dan Ijarah di Pegadaian Syariah Sidokare Sidoarjo Perum pegadaian merupakan Badan Usaha Milik Negara

Lebih terperinci

RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA

RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA BAB III PENERAPAN PERHITUNGAN BESARAN UJRAH PADA PEMBIAYAAN RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA A. Gambaran Singkat Tentang Pegadaian Syariah Karangpilang Surabaya 1. Sejarah Singkat Berdirinya

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk,

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk, BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Wanprestasi Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk, tidak memenuhi, terlambat, ceroboh, atau tidak lengkap memenuhi suatu perikatan. Wanprestasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA PEKALONGAN) A. Penerapan Multi Akad Dalam Pembiayaan Arrum

Lebih terperinci

BAB III PENERAPAN TIMBANGAN DIGITAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN MARHUN BIH KEPADA NASABAH DI PT PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN

BAB III PENERAPAN TIMBANGAN DIGITAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN MARHUN BIH KEPADA NASABAH DI PT PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN BAB III PENERAPAN TIMBANGAN DIGITAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN MARHUN BIH KEPADA NASABAH DI PT PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN A. Gambaran Singkat Tentang Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 127

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 127 A. PENGERTIAN Pegadaian adalah suatu badan atau organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa peminjaman uang dengan menggadaikan suatu barang sebagai jaminannya. Nasabah yang ingin mendapatkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 42 TAHUN 1999 (42/1999) TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 42 TAHUN 1999 (42/1999) TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 42 TAHUN 1999 (42/1999) TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kebutuhan yang sangat besar

Lebih terperinci

PEGADAIAN ATA 2014/2015 M3/IT /NICKY/

PEGADAIAN ATA 2014/2015 M3/IT /NICKY/ PEGADAIAN keuangan yang seperti lintah darat dan pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya. 1. PENGERTIAN PEGADAIAN Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Indonesia adalah negara berkembang yang senantiasa melakukan pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di segala bidang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal BAB IV ANALISIS DATA A. Proses Penerapan Akad Rahn dan Ijarah dalam Transaksi Gadai pada Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung Mendiskusikan sub tema ini secara gamblang, maka tidak ubahnya

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Fdusia di PT Bank Perkreditan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Fdusia di PT Bank Perkreditan BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Fdusia di PT Bank Perkreditan Rakyat Pekanbaru Pelaksanaan pemberian kredit oleh pihak PT Bank Perkreditan Rakyat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Prosedur Menurut Susanto (2008:264), Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan fidusia yang merupakan salah satu bentuk lembaga jaminan

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan fidusia yang merupakan salah satu bentuk lembaga jaminan BAB I PENDAHULUAN Jaminan fidusia yang merupakan salah satu bentuk lembaga jaminan yang ada di Indonesia diatur di dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (selanjutnya disebut UUJF).

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT PERJANJIAN KREDIT Yang bertanda tangan di bawah ini : I. ------------------------------------- dalam hal ini bertindak dalam kedudukan selaku ( ------ jabatan ------- ) dari

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Sejarah pegadaian dimulai pada saat pemerintahan penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 168, (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 168, (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889) LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 168, 1999. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah 63 BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah Cabang Ponolawen Pegadaian Syariah Cabang Ponolawen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang peranan penting. Dimana untuk kemajuan perekonomian, kita tidak bisa mengandalkan dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT Pegadaian (Persero) 2.1.1 Pendirian Perusahaan Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening, yaitu

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG Yth. Direksi Perusahaan Pergadaian di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN PELAKU USAHA PERGADAIAN, PERIZINAN USAHA PERUSAHAAN PERGADAIAN, DAN

Lebih terperinci

BAB III BADAN HUKUM SEBAGAI JAMINAN TAMBAHAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BPR ALTO MAKMUR SLEMAN

BAB III BADAN HUKUM SEBAGAI JAMINAN TAMBAHAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BPR ALTO MAKMUR SLEMAN BAB III BADAN HUKUM SEBAGAI JAMINAN TAMBAHAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BPR ALTO MAKMUR SLEMAN A. Pelaksanaan Penanggungan dalam Perjanjian Kredit di BPR Alto Makmur Bank Perkreditan Rakyat adalah bank

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Berdirinya Pegadaian Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU. 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU. 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan Sistem aplikasi di gunakan menggunakan sistem aplikasi

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA Jawab

DAFTAR WAWANCARA Jawab 89 DAFTAR WAWANCARA 1. Bagaimana Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan pada Bank Prekreditan Rakyat Jawab a. Bagi pihak pemberi kredit/kreditur (bank) Pemberian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

DAMPAK PELAKSANAAN EKSEKUSI TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN PASAL 29 UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

DAMPAK PELAKSANAAN EKSEKUSI TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN PASAL 29 UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DAMPAK PELAKSANAAN EKSEKUSI TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN PASAL 29 UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA Oleh Rizki Kurniawan ABSTRAK Jaminan dalam arti luas adalah jaminan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat.

I. PENDAHULUAN. merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya tingkat kebutuhan hidup yang harus dipenuhi pada zaman modern ini, merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat. Terutama bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri Palembang Gadai Emas Syariah Menurut Anshori (2007:129) adalah menggadaikan atau menyerahkan hak penguasa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG IB Rahn Emas adalah fasilitas pembiayaan dengan akad qardh untuk kebutuhan dana tunai dengan jaminan emas 1. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN. sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening zaman VOC. 1 Pada

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN. sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening zaman VOC. 1 Pada 21 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PT. PEGADAIAN 2.1 Sejarah PT.Pegadaian Perusahaan jawatan pegadaian Negara, sebagai sebuah lembaga di dalam sejarah pegadaian di indonesia, berasal dari Bank Van Leening

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidus

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidus LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.80, 2015 PELAYANAN PUBLIK. Jaminan Fidusia. Pendaftaran. Pembuatan Akta. Tata Cara. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh 36 BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH A. Penerapan Jaminan dalam Pembiayaan Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh pihak BMT Asy Syifa dalam

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT CEPAT AMAN (KCA) PADA KANTOR CABANG PERUM PEGADAIAN KELAS III BANGIL PASURUAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT CEPAT AMAN (KCA) PADA KANTOR CABANG PERUM PEGADAIAN KELAS III BANGIL PASURUAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT CEPAT AMAN (KCA) PADA KANTOR CABANG PERUM PEGADAIAN KELAS III BANGIL PASURUAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : FEBRI NAWANG WULAN NIM : 2009410556 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat kalangan bawah sampai dengan menengah yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat, upaya yang dilakukan pemerintah

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan

Ringkasan Informasi Produk/Layanan /Layanan Kredit Angsuran Berjangka Nama Produk/Layanan Jenis Produk/Layanan Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Angsuran Berjangka PaketMU BEBAS Paket Mitra Usaha yang merupakan gabungan dari produk

Lebih terperinci

Pembebanan Jaminan Fidusia

Pembebanan Jaminan Fidusia Jaminan Fidusia Fidusia menurut Undang-Undang no 42 tahun 1999 merupakan pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salemba, beralamatkan di Jl. Salemba Raya No. 2 Jakarta Pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Salemba, beralamatkan di Jl. Salemba Raya No. 2 Jakarta Pusat 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan dalam periode Januari 2014 - Juni 2014. Selama periode tersebut, penelitian dilakukan di PT. Pegadaian Cabang Salemba,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan usahanya dengan berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering kita mendapati perbuatan hukum peminjaman uang antara dua orang atau lebih. Perjanjian yang terjalin antara dua orang atau

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan al-habs yaitu penetapan dan penahanan. Secara istilah, Rahn

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah. sejak tahun 2009 dengan jumlah lebih dari 900 nasabah rahin.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah. sejak tahun 2009 dengan jumlah lebih dari 900 nasabah rahin. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah Gadai Emas Syariah pada Bank BPD DIY Syariah sudah berjalan sejak tahun 2009 dengan jumlah lebih dari 900 nasabah rahin. Produk gadai

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT MENTERI KEUANGAN, Menimbang: a. bahwa peningkatan akses dunia usaha pada sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks membutuhkan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan, termasuk pegadaian. Kebijakan moneter perusahaan dan pegadaian

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di Pekalongan ) Pegadaian syari ah Pekalongan adalah suatu badan usaha milik pemerintah yang usaha intinya

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA SURAT KUASA SURAT PERJANJIAN

BAHASA INDONESIA SURAT KUASA SURAT PERJANJIAN BAHASA INDONESIA SURAT KUASA SURAT PERJANJIAN SURAT KUASA Surat kuasa» pemberian kuasa kepada seseorang untuk menyelesaikan suatu urusan. Misalnya: menjualkan tanah/rumah mengambilkan wesel/tabungan menandatangani

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tulungagung. sebagai barang yang digunakan untuk menjamin jumlah nilai pembiayaan

BAB V PEMBAHASAN. Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tulungagung. sebagai barang yang digunakan untuk menjamin jumlah nilai pembiayaan 1 BAB V PEMBAHASAN A. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat BMT Istiqomah Unit II Plosokandang selaku kreditur dalam mencatatkan objek jaminan di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tulungagung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang Dalam proses pengajuan pembiayaan murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang, terdapat beberapa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

Persyaratan Gadai BPKB Mobil Di Kantor Pegadaian

Persyaratan Gadai BPKB Mobil Di Kantor Pegadaian Persyaratan Gadai BPKB Mobil Di Kantor Pegadaian Tuntutan yang diperlukan meski nggak ribet. Segenap kelompok masyarakat baik yang massa sekalipun dapat mendapatkan pinjaman tunai daripada Pegadaian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Banyak sektor usaha berlomba-lomba untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Banyak sektor usaha berlomba-lomba untuk menarik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi saat sekarang mengalamin peningkatan yang sangat pesat. Banyak sektor usaha berlomba-lomba untuk menarik simpati masyarakat dalam menyediakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN 87 BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN A. Penyebab Terjadinya Take Over Pembiayaan di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Take

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penggunaan Asuransi Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Pasar Aur Kuning Bukittinggi Sejak berdirinya Bank Syariah Mandiri Pasar Aur Kuning bersaing dengan Bank

Lebih terperinci

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN) Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN) DOKUMEN PEMBERITAHUAN ADANYA RISIKO YANG HARUS DISAMPAIKAN OLEH PIALANG BERJANGKA UNTUK TRANSAKSI KONTRAK DERIVATIF DALAM SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF Dokumen

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanankan kerja praktek di PT.Pegadaian(PERSERO) cpp kopo sayati di bagian Administrasi,penulis ditempatkan di bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang di Indonesia juga. Dalam rangka memelihara dan meneruskan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang di Indonesia juga. Dalam rangka memelihara dan meneruskan pembangunan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang di Indonesia juga menyebabkan meningkatnya kebutuhan usaha dalam sektor perbankan. Hal ini ditandai dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok Langkah-langkah pengajuan pembiayaan kepada bank adalah sebagai berikut : 1. Nasabah datang ke Bank untuk mencari

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Ketentuan mengenai gadai ini diatur dalam KUHP Buku II Bab XX, Pasal 1150 sampai dengan pasal 1160. Sedangkan pengertian gadai itu sendiri dimuat dalam Pasal

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT 1 of 50 8/23/2014 7:22 PM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring meningkatnya perekonomian Indonesia, maka semakin tinggi pula

I. PENDAHULUAN. Seiring meningkatnya perekonomian Indonesia, maka semakin tinggi pula I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring meningkatnya perekonomian Indonesia, maka semakin tinggi pula keinginan masyarakat dalam memenuhi tuntutan kebutuhan ekonominya. Faktor penting dalam pemenuhan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN USAHA PERGADAIAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN USAHA PERGADAIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN USAHA PERGADAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik

Lebih terperinci

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit SKRIPSI HUKUM PIDANA Akta Perjanjian Kredit - Author: Swante Adi Krisna Akta Perjanjian Kredit Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 18 Jan 2017 (one month ago) Tanggal didownload: 28 Feb 2017, Pukul

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang BAB III PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang PT. BPRS Suriyah Semarang dalam memberikan Produk Pembiayaan, termasuk Pembiayaan Murabahah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 99/PMK.010/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT DENGAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak ) PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari dan tanggal yang disebutkan dalam Lampiran I Perjanjian ini, oleh dan antara: 1. Koperasi Sahabat Sejahtera Anda, suatu koperasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Upaya Pencegahan Pembiayaan Bermasalah di BMT Al Hikmah Ungaran BMT Al Hikmah merupakan sebuah lembaga keuangan syariah non bank yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBUK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBUK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBUK INDONESIA Menimbang : a. bahwa kebutuhan yang sangat besar dan terus meningkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG A. Analisis Implementasi Produk Pembiayaan BSM Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri Pemalang Menurut Bapak Yan Eka Firmanto

Lebih terperinci

BAB II SEGI HUKUM MENGENAI JAMINAN FIDUSIA

BAB II SEGI HUKUM MENGENAI JAMINAN FIDUSIA BAB II SEGI HUKUM MENGENAI JAMINAN FIDUSIA A. Sejarah dan Pengertian Jaminan Fidusia Fidusia berasal dari kata fides yang artinya adalah kepercayaan. Sesuai dengan arti dari kata ini, maka hubungan hukum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pegadaian (Persero) Cabang Gorontalo Selatan termasuk dalam sejumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pegadaian (Persero) Cabang Gorontalo Selatan termasuk dalam sejumlah 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Objektif Lokasi Penelitian PT Pegadaian (Persero) Syariah Cabang Gorontalo dan PT Pegadaian (Persero) Cabang Gorontalo Selatan termasuk dalam sejumlah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip

Lebih terperinci