INDIKATOR KINERJA UTAMA
|
|
- Dewi Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KABUPATEN/KOTA : Makassar TAHUN : 2015 SKPD : Dinas Visi : Makassar Sehat dan Nyaman Untuk Semua Menuju Kota Dunia Misi : 1. Meningkatkan yang merata, bermutu dan terjangkau berbasis tehnologi 2. Meningkatkan serta pemberdayaan 3. Menjamin melalui Sistem Jaminan 4. Menciptakan Lingkungan Sehat Tupoksi : Menyelenggarakan urusan dibidang kesehatan berdasarkan asas desentaralisasi, dekonsentrasi dan tugas perbantuan dengan fungsinya yaitu: a. Menyusun Rumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan dasar dan khusus, pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan, pengembangan sumber daya kesehatan serta pembinaan kesehatan masyarakat b. Penyusunan rencana dan program dibidang pelayanan kesehatan dasar dan khsusus, pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan, pengembangan sumber daya kesehatan serta pembinaan kesehatan masyarakat c. Pelaksanaan administrasi,registrasi dan sertifikasi sarana kesehatan, tenaga medis, paramedis dan tenaga non medis d. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian teknis operasional penelolaan keuangan, kepegawaian dan pengurusan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya. e. Pelaksanaan Kesekretariatan Dinas f. Pembinaan Unit pelaksana teknis NO KINERJA () 1. Terwujudnya Usia Harapan Hidup Upaya BPS yang bermutu dan terjangkau Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu Melahirkan penduduk yang mendapatkan pelayanan kesehatan dasar Angka Kematian Ibu Per Kelahiran Hidup Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama () : Angka Harapan Hidup adalahangka/umur perkiraan rata-rata lamanya hidup sejak lahir yang akan dicapai oleh penduduk dalam suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Jumlah Umur Kohart Jumlah kohart Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama () : Angka kematian Bayi dan angka kematian Ibu Melahirkan merupakan salah satu indikator untuk menggambarkan status kesehatan. Angka kematian bayi menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu. Sedangkan Angka Kematian Ibu adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per kelahiran hidup. Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (sasaran) : Rumusnya adalah sebagai berikut :
2 KINERJA () Jumlah Ibu yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu X Jumlah Kelahiran hidup diwilayah dan pada Angka Kematian Jumlah Bayi Usia 0-11 bulan yang meninggal Bayi disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu Jumlah Kelahiran hidup diwilayah dan pada X 1000 Definisi Operasional : Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani adalah Ibu dengan komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja Cakupan Komplikasi pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai Kebidanan yang standar oleh Nakes terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan ditangani (Polindes,, PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB,RSU, RSU PONEK). Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga yang memiliki kompetensi kebidanan Jumlah Komplikasi Kebidanan yang mendapatkan penanganan definitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pd kurun Definisi Operasional : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) adalah Cakupan Ibu Hamil yang telah memperoleh pelayanan kesehatan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu Jumlah Ibu Hamil yang memperoleh pelayanan antenatal K4 di satu wil. kerja pd kurun waktu tertentu Jumlah sasaran Ibu Hamil di satu wilayah kerja dalam kurun Definisi Operasional : Cakupan Pertolongan persalinan oleh Bidan dan Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi adalah Ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah Ibu Bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah sasaran Ibu Bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun
3 KINERJA () Definisi Operasional : Cakupan Kunjungan Nifas adalah pelayanan Cakupan Kunjungan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai 42 hari pasca Nifas persalinan sesuai standar. Jumlah Ibu Nifas yang memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah seluruh Ibu Nifas di satu wilayah kerja dalam kurun Cakupan Kunjungan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan Balita Angka Kematian Bayi (AKB) per Kelahiran Hidup Definisi Operasional : Angka Kematian Bayi per Kelahiran Hidup adalah Jumlah Kematian Bayi (0-11 Bulan ) di satu wilayah pada kurun waktu 1 (satu) tahun. Jumlah Bayi (berumur < 1 tahun) yang meninggal disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu X KH Jumlah Kelahiran Hidup diwilayah pada kurun Definisi Operasional : Cakupan Kunjungan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani adalah Neonatus dengan Komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih diseluruh sarana pelayanan kesehatan. Jumlah Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani Jumlah seluruh Neonatus dengan Komplikasi yang ada Definisi Operasional : Cakupan Kunjungan Bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh dokter, bidan dan perawat yang memiliki kompetensi klinik kesehatan paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah Bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah seluruh Bayi Lahir Hidup di satu wilayah dalam kurun Definisi Operasional : Cakupan Balita adalah Balita (12-59 bulan ) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan.
4 KINERJA () Jumlah anak Balita yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah seluruh anak Balita di satu wilayah kerja dalam Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Prevalensi Status Gizi Masyarkat Perbaikan Gizi Prevalensi Gizi Kurang Definisi Operasional : Cakupan Penjaringan Siswa SD dan Setingkat adalah Cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga Guru terlatih (Guru UKS/Dokter Kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah Murid SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah Murid SD dan setingkat di satu wilayah kerja pada kurun Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama () : Status Gizi adalah keadaan gizi seseorang yang dapat dilihat untuk mengetahui apakah seseorang tersebut normal atau bermasalah. Prevalensi status gizi masyarakat adalah keadaan gizi yang terjadi di masyarakat yang disebabkan oleh berbagai faktor dan dapat dilakukan penilaian secara langsung (antropometri, Klinis, Biokimia, biofisik) dan penilaian secara tidak langsung yaitu melalui survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi misalnya Kurang Energi Protein (KEP) kekurangan Vitamin A dll. Definisi Operasional : Prevalensi Status Gizi adalah perbandingan antara balita berstatus gizi dengan balita seluruhnya. Prevalensi status gizi balita diperoleh melalui indeks berat badan, umur dan jenis kelamin dengan menggunakan standar NCHS - WHO (-3 < Z- score < - 2). Jumlah Balita Kurang Gizi yang ditemukan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah Seluruh Balita yang ada pada kurun Cakupan MP-ASI pada Perbaikan Gizi anak usia 6-24 bulan Keluarga Miskin Definisi Operasional : Cakupan MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan Keluarga Miskin adalah Adalah Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan selama 90 hari pada keluarga Miskin
5 KINERJA () Perbaikan Gizi Prevalensi Gizi Buruk Jumlah anak usia 6-24 bulan yang mendapatkan makanan Pendamping ASI Keluarga Miskin Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan Keluarga Miskin Definisi Operasional : Gizi Buruk adalah keadaan kurang gizi tingkat berat pada anak berdasarkan indeks Berat Badan(BB) menurut Panjang Badan (BB/PB) atau BB/TB dengan skor Z Score < -3 SD (Sangat kurus) dan/terdapat tanda-tanda klinis gizi buruk lainnya (Maramus, kwashiorkor dan marasmus kwashiorkok. Cakupan Balita Gizi Perbaikan Gizi Buruk mendapat perawatan Jumlah Balita gizi buruk disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah seluruh Balita di satu wilayah kerja pada kurun Definisi Operasional : Cakupan Balita Gizi Buruk mendapatkan perawatan adalah Balita gizi buruk yang ditangani disarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksanan gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah Balita gizi buruk mendapat perawatan disarana pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah seluruh Balita gizi buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama Cakupan dasar masyarakat Miskin' Upaya penduduk yang mendapatkan pelayanan kesehatan dasar Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama () : Penduduk yang mendapatkan Dasar adalah Jumlah Penduduk yang mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di dan Jaringannya dibagi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan dalam kurun waktu yang tertentu Definisi Operasional : Dasar Miskin adalah Adalah jumlah kunjungan pasien maskin disarana kesehatan strata Pertama di satu wilayah kerja tertentu kurun waktu tertentu yang diberikan kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
6 KINERJA () Jumlah seluruh penduduk yang ada pada tahun yang sama Cakupan penduduk yang mendapatkan pelayanan kesehatan darurat gratis 24 jam Penduduk Miskin Layanan langsung ke rumah tangga miskin Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama () : Layanan Langsung ke Rumah Tangga Miskin adalah Jumlah kunjungan yang dilakukan langsung ke rumah tangga miskin di bagi dengan jumlah Rumah Tangga Miskin yang ada dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Definisi Operasional : Darurat Gratis 24 Jam adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat yang memerlukan pelayanan secara gratis yang disiapkan selama 24 jam Jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan kesehatan darurat gratis 24 jam Jumlah Penduduk yang ada dalam wilayah pada kurun bahan Makanan dan Obatobatan yang memenuhi standar mutu Pengawasan Obat dan Makanan bahan Makanan dan Obat-obatan yang memenuhi standar mutu Definisi Operasional : Bahan Makanan dan Obat-obatan yang memenuhi standar yaitu jumlah bahan makanan dan obat-obatan yang telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan dan aman untuk dikonsumsi/digunakan Jumlah Bahan makanan dan Obat-Obatan yang memenuhi standar mutu sesesuai hasil pemeriksaan dalam kurun waktu tertentu Jumlah Seluruh Bahan Makanan dan Obat- Obatan yang ada pada penggunaan Obat Rasional Obat dan Perbekalan Meningkatnya persentase Penggunaan Obat Rasional Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama () : Penggunaan Obat Rasional menurut WHO adalah apabila pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang sesuai dengan biaya yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan masyarakat. Prinsipnya penggunaan obat Rasional berdasarkan pada penggunaan obat yang Cost Effective dan Cost Benefit. Definisi Operasional : Penggunaan Obat Rasional adalah Jumlah obat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan klinis pasien dari seluruh obat yang ada
7 KINERJA () Jumlah yang mendapatkan Sertifikasi ISO Jumlah yang terakreditasi Standarisasi Standarisasi Tingkat Kepuasan PSDK PSDK Jumlah penggunaan obat yang rasional dalam suatu wilayah dan pada kurun waktu tertentu Jumlah Obat yang ada dalam wilayah pada kurun Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama () : Tingkat Kepuasan merupakan perasaan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai dengan harapan. Upaya peningkatan kepuasan pelayanan di antara lain dapat dilakukan dengan penerapan ISO Definisi Operasional : Sertifikasi ISO Adalah suatu Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Kualitas.Jumlah yang mendapatkan Sertifikasi ISO dapat diketahui dengan membandingkan yang belum menerapkan standar tersebut. Jumlah berstandar ISO 9001:200 pada kurun waktu tertentu Jumlah seluruh Definisi Operasional : yang terakreditasi adalah Suatu Pengakuan yang diberikan oleh Pemerintah pada yang telah memenuhi standar yang ditetapkan. yang diakreditasi yaitu : a). Medis Pasien, b). Penyelenggaraan ( KIA dan KB, P2P, Gizi, Promosi dan Penyehatan Lingkungan, c). Penyelenggaraan Administrasi dan Manajemen. Jumlah yang Menerapkan Sistem Informasi Standarisasi PSDK Jumlah yang terakreditasi pada kurun waktu tertentu Jumlah Seluruh pada tahun yang sama Definisi Operasional : Sistem Informasi adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Sistem informasi yang diterapkan di antara lain SISFOMAS, E- dan Sijariemas) Jumlah yang menerapkan Sistem Informasi kesehatan dalam satu wilayah pada
8 KINERJA () Jumlah Seluruh yang ada pada kurun Cakupan penduduk yang memiliki Jaminan Kemitraan penduduk yang memiliki asuransi jaminan kesehatan PSDK Definisi Operasional : Cakupan Penduduk yang memiliki Jaminan adalah Jumlah Penduduk yang telah terlindungi dalam sistem asuransi sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuan atau iurannya dibayarkan oleh Pemerintah. Jumlah Penduduk yang memiliki Jaminan Jumlah Penduduk pada tahun yang sama Cakupan masyarakat Miskin' Penduduk Miskin Layanan Langsung ke rumah tangga Miskin PSDK Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama () : layanan Langsung ke Rumah Tangga Miskin adalah Jumlah langsung ke Rumah Tangga Miskin dari jumlah seluruh Rumah Tangga Miskin yang ada dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu di kali 100 % Definisi Operasional : Miskin adalah yang diberikan kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah penduduk Miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah seluruh penduduk Miskin yang ada pada tahun yang sama 2. Berkurangnya Cakupan Penemuan dan Penanganan dan KLB Kasus Penyakit Menular dan Penyakit Endemic Prevalensi Penyakit TB Per Penduduk P2PL Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama () : Cakupan Penemuan dan Penanganan dan KLB adalah jumlah penyakit menular dan KLB yang ditemukan dan ditangani dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Jumlah Penderita dan KLB ditangani sesuai standar SOP dalam satu wilayah selama satu tahun Jumlah Seluruh penderita dan KLB yang ditemukan dalam satu wilayah dalam
9 KINERJA () Jumlah Kasus HIV yang ditemukan Angka Kesakitan Diare per Penduduk P2PL P2PL Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Sasaran) : Prevalensi Penyakit TB Per Penduduk adalah Jumlah penderita baru TB BTA Positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan diobati dalam satu wilayah selama satu tahun Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu wilayah dalam Definisi Operasional : Jumlah Kasus baru HIV yang ditemukan adalah Banyaknya jumlah kasus baru HIV yang ditemukan dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah Kasus baru HIV yang ditemukan dalam kurun waktu tertentu Jumlah seluruh penduduk Definisi Operasional : Angka Kesakitan Diare per Penduduk adalah Jumlah penderita Diare yang datang dan dilayani disarana kesehatan dan kader di suatu wilayah dalam waktu satu tahun Prevalensi Kusta Per Penduduk Kasus Malaria per 1000 penduduk P2PL P2PL Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader disuatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun Jumlah perkirau wilayah tertentu dalam waktu yang sama (10 % dari angka kesakitan diare x jumlah penduduk) X 100 Definisi Operasional : Prevalensi Kusta per penduduk adalah Jumlah kasus kusta yang ditemukan dalam kurung waktu 1 (satu) Tahun berjalan Jumlah Kasus kusta yang dtemukan pada kurun waktu tertentu disuatu wilayah X Jumlah Penduduk disuatu wilayah kerja pada kurun Definisi Operasional : Kasus Malaria per 1000 penduduk adalah Jumlah kasus Malaria dengan hasil pemeriksaan sediaan darah Laboratorium positif disatu wilayah pada kurun waktu 1 (satu) tahun
10 KINERJA () Jumlah Penderita Positif Malaria (dengan pemeriksaan sediaan darah) X Terwujudnya Cakupan Kelurahan Promosi Pola Hidup Sehat yang menerapkan Ber dan PHBS Pemberdayaan Prevalensi DBD per penduduk Cakupan Kelurahan UCI Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 Jam Meningkatnya cakupan kelurahan yang ber PHBS P2PL P2PL P2PL ` Jumlah Penduduk pada kurun waktu yg sama Definisi Operasional : Prevalensi DBD per adalah Jumlah kasus DBD baru yang terdeteksi disarana pelayanan kesehatan sesuai kriteria WHO (Klinis dan Laboratoris) disuatu wilayah pada kurun waktu satu tahun. Jumlah kasus baru DBD disatu wilayah dalam waktu tahun yang sama X Jumlah Penduduk Definisi Operasional : Cakupan Kelurahan UCI adalah Kelurahan dimana 0 % dari jumlah bayi yang ada di Kelurahan sudah mendapat imunsasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun Jumlah Kelurahan UCI di satu wilayah pada kurun waktu tertentu Jumlah Kelurahan di suatu wilayah kerja pada Definisi Operasional : Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam adalah Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu Jumlah KLB Kelurahan yang ditangani < 24 jam dalam periode tertentu Jumlah KLB Kelurahan yang terjadi pada periode yang sama Defisini Operasional : Cakupan Kelurahan yang Ber-PHBS adalah Kelurahan yang berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10 indikator yakni pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI ekslusif, balita ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok didalam rumah.(70 % dari jumlah KK yang ber- PHBS) Jumlah Kelurahan berperilaku hidup bersih dan sehat disuatu wilayah pada kurung waktu tertentu
11 KINERJA () Kelurahan Siaga Aktif Meningkatnya masyarakat yang menggunakan air minum layak Meningkatnya Akses masyarakat terhadap sanitasi yang layak Promosi dan Pemberdayaan Pengembangan Lingkungan sehat Cakupan Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak dan berkelanjutan P2PL Jumlah Kelurahan yang dipantau/disurvei diwilayah pd kurun Definisi Operasional : Kelurahan Siaga Aktif merupakan Pengembangan dari Kelurahan yang : a). Penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Poskeskel atau sarana kesehatan yang ada diwilayahnya; b). Penduduk mengembangkan Usaha Bersumber daya ( UKBM ) dan melaksanakan surveilans berbasis masyarakat ( meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi,lingkungan dan perilaku ), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Jumlah Kelurahan yang memenuhi kriteria Siaga Aktif pada satu wilayah kerja dalam kurun waktu tahun tertentu Jumlah Kelurahan yg ada pada waktu yg sama Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama () : Meningkatnya yang menggunakan Air Minum Layak yaitu meningkatnya penggunaan air minum yang berkualitas (air minum yang terlindungi) meliputi air ledeng, kerean umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindungi, sumur bor atau sumur pompa yg jaraknya minimal 10 m dari pembuangan kotoran,penampungan limbah dan pembuangan sampah.tidak termasuk air kemasan,air dari penjual kelilng,air yang dijual melalui tangki,air sumur dan mata air tidak terlindung. Meningkatnya Akses terhadap sanitasi yang Layak yaitu meningkatnya jumlah penduduk/ masyarakat yang memanfaatkan sanitasi yg layak (memenuhi syarat kesehatan) dalam satu wil. pd kurun waktu tertentu Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Sasaran) : Cakupan penduduk yang memiliki akses air minum yang layak dan berkelanjutan adalah perbandingan antara penduduk atau rumah tangga dengan akses terhadap sumber air minum berkualitas (layak) diwilayah tertentu pada periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk atau rumah tangga seluruhnya pada wilayah dan periode yang sama dan dinyatakan dalam persentase Jumlah/banyaknya Penduduk/Rumah Tangga diwilayah tertentu dg akses terhadap sumber air minum berkualitas pada periode tertentu
12 KINERJA () Jumlah Penduduk atau rumah pada wilayah dan periode yang sama Cakupan Kualitas Air P2PL Definisi Operasional : Kualitas Air Minum yang memenuhi syarat Minum yang Pengembangan adalah Kualitas air minum yang memenuhi syarat secara memenuhi syarat Lingkungan sehat fisik/kimia/mikrobiologi sesuai dengan peraturan Menteri RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Cakupan Kelurahan melaksanakan STBM Kelurahan Sehat Cakupan Pengembangan Penduduk Lingkungan sehat memanfaatkan Sanitasi yang Pengembangan Lingkungan sehat Pengembangan Lingkungan sehat P2PL P2PL P2PL Jumlah Sampel air minum dipenyelenggara air minum yang diuji kualitas air minum dan memenuhi syarat parameter mikrobiologi, fisik, kimia pada periode tertentu Jumlah Total/seluruh sampel air minum dipenyelenggara air minum yg diuji parameter mikrobiologi, fisik, kimia dalam periode waktu yang sama Definisi Operasional : Cakupan penduduk memanfaatkan sanitasi yang layak adalah Jumlah penduduk yang memanfaatkan sanitasi yang layak (memenuhi syarat kesehatan) dalam satu wilayah pada kurun waktu tertentu Jumlah Penduduk yang memanfaatkan sanitasi yang layak ( memenuhi syarat kesehatan ) dalam satu wilayah pada kurun waktu tertentu Jumlah Penduduk yang ada dalam wilayah pada kurun Definisi Operasional : Kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis (STBM) adalah Kelurahan yang melaksanakan intervensi pendekatan STBM dengan 3 indikator yaitu 1). Minimal telah ada intervensi melalui pemicu disalah satu dusun/rw dalam kelurahan tersebut; 2). Ada natural leader atau komite/tim kerja masyarakat, 3). Mempunyai rencana aksi kegiatan untuk mencapai komitmenkomitmen perubahan perilaku pilar-pilar STBM yang telah disepakati bersama Jumlah Kelurahan yang telah melaksanakan STBM dalam satu wil. pd kurun waktu tertentu Jumlah Seluruh Kelurahan yang ada dalam waktu yang sama Definisi Operasional : Kelurahan Sehat adalah Kelurahan yang memenuhi syarat kesehatan sesuai kriteria dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan dalam satu wilayah pada kurun waktu tertentu Jumlah Kelurahan Sehat dalam satu wilayah pada kurun waktu tertentu Jumlah Seluruh Kelurahan yang ada dalam waktu
13 KINERJA () P2PL Definisi Operasional : Tempat-Tempat Umum Sehat adalah Tempat- Pengembangan Cakupan TTU Sehat Tempat Umum yang memenuhi standar berdasarkan Peraturan yang Lingkungan sehat berlaku Jumlah Tempat-tempat Umum Sehat dalam satu wilayah pada kurun waktu tahun tertentu Jumlah Tempat-Tempat Umum yang ada pada kurun waktu tahun yang sama Makassar, Januari 2015 Kepala Dinas Kota Makassar dr. Hj. A. Naisyah T Azikin, M.Kes NIP :
Juknis Operasional SPM
DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KESEHATAN Jl. Pangeran Moehamad Amin Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas Telp. 0733-4540076 Fax 0733-4540077 MUARA BELITI KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
Lebih terperinciRPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47
2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Lebih terperinci1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.
Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Lebih terperinciTarget Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk
PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal
Lebih terperinciBAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Lebih terperinciTUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita
Lebih terperinciPENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN
Dinas Kesehatan PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2013 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24
Lebih terperinciREVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN
REVISI CAPAIAN INDIKATOR 2011-2016 TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN NO 2010 2011 2013 2014 2015 2016 2013 PEMBILANG PENYEBUT 2014 PEMBILANG PENYEBUT % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 10 11 12 13
Lebih terperinciPENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015
PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang
Lebih terperinciLAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013
LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM /KEGIATAN (1) (2) (3) (4) (5) I Meningkatnya kualitas air 1 Persentase
Lebih terperinciPENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
Dinas Kesehatan PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG SEMESTER 1 TAHUN 2015 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 15 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3
DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya
Lebih terperinciDINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT
MISI 1 : Tujuan : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Terwujudnya Mutu Lingkungan
Lebih terperinciPROGRAM KEGIATAN DINAS KESEHATAN KELUARGA SEHAT DAN LORONG SEHAT TAHUN dr. Hj. A. Naisyah Azikin, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR
PROGRAM KEGIATAN DINAS KESEHATAN KELUARGA SEHAT DAN LORONG SEHAT TAHUN 2017 dr. Hj. A. Naisyah Azikin, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR PROFIL KOTA MAKASSAR LETAK GEOGRAFIS -Pantai Barat Pulau
Lebih terperinciMISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN
MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN
SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan
Lebih terperinciKEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SUSUKAN Jl.KH Umar Imam Puro No.96 Telp ( 0298 ) 615066 Susukan 50777 Email : pkmsusukan_kabsmg @yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSAT KESEHATAN
Lebih terperinciPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 merupakan laporan
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) SUKABUMI
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) 222061 SUKABUMI KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 440/ 053 /DINKES/2016 TENTANG PENETAPAN
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK
Lebih terperinciBUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM
BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN
LAMPIRAN XII PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 23 TAHUN 2014 TANGGAL : 16 SEPTEMBER 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN 2014-2019 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Meningkatnya
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya
Lebih terperinciBAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN
BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN Deskripsi : Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, di mulai pada pemahaman hirarkhi peraturan perundang-undangan di Indonesia menurut UU Nomor 32
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN KEPALA DINAS KESEHATAN
Lebih terperinciA. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan
Lebih terperinciMewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.
Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai
Lebih terperinciKata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN Jalan Simpang L.A. Sucipto No. 45 Telp. (0341) 406878 M A L A N G KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG NOMOR : 188.47/ 95 / 35.73.306/ 2015 TENTANG PENETAPAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN
Lebih terperinciREVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR
REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciD I N A S K E S E H A T A N
PEMERINTAH KOTA BANJAR D I N A S K E S E H A T A N Jln Kapten Jamhur No. 41 Telp/Fax ( 0265 ) 745395 Banjar 46321 KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR Nomor : 800/ -Dinkes TENTANG PENETAPAN INDIKATOR
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016-2021 SASARAN program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle) 1 Penurunan Angka Kematian Bayi : Jumlah
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG NOMOR :800/ /PRA/I/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA
PEMERINTAH KOTA BENGKULU DINAS KESEHATAN KOTA BENGKULU UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG JL. WR. Supratman No.22 Kota Bengkulu Kode Pos 38125 Email puskesmas_ratuagung@yahoo.co.idtelepon (0736) 7310378
Lebih terperinciSeluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.
Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 2018 mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, sebagai berikut : A. Program
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciINDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1406 TAHUN 2015 TANGGAL 31-12 - 2015 INDIKATOR DAN TARGET SPM 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Masyarakat Esensial dan Keperawatan Masyarakat 1 Pelayanan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi : DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP Visi Misi : : MASYARAKAT KABUPATEN SUMENEP SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
Lebih terperinciPEMERTNTAH KOTA PRABUMULIH. I}INAS KE,SEHATAN Kantor Pemerintah Kota Prabumulih Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman Km. 12 Pangkul Pratrumulih TENTANG
.l:,, & ii e. -*. 1r.l: '8,, PEMERTNTAH KOTA PRABUMULIH I}INAS KE,SEHATAN Kantor Pemerintah Kota Prabumulih Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman Km. 12 Pangkul Pratrumulih &Hrt*hl* ICEBqEHaH I(EPUTUSAN KEPALA
Lebih terperinciStandar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
Lebih terperinciTabel Target dan Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun No Indikator Target 2015
Capaian Kinerja Capaian Kinerja Urusan Kesehatan diukur melalui beberapa indikator yang telah ditetapkan targetnya dalam RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2011-2016 sebagai berikut : Tabel Target dan Capaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya
Lebih terperinciKATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah
Lebih terperinciAkses dan Pelayanan Prima Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat
Akses dan Pelayanan Prima Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Oleh Arsad Rahim Ali (Fungsional Epidemiologi Kesehatan Ahli Dinkes Polman) Abstrak Tulisan dengan judul Akses dan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciTabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra
Lebih terperinciBUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN
BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i
KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian
Lebih terperinciIV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan
2. URUSAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciHASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA
HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG Jl.Merdeka No. 72 Palembang www.dinkes.palembang.go.id KATA PENGANTAR Dengan senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, marilah kita
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya
Lebih terperinciRENCANA KINERJA (RENJA)
2013 RENCANA KINERJA (RENJA) DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG RENCANA KINERJA (RENJA) TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG Daftar Isi HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Standar Pelayanan Minimal atau yang lebih dikenal dengan SPM merupakan kebijakan pemerintah yang digulirkan bersamaan dengan reformasi penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015
RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Pemerintah Kabupaten Pacitan DINAS KESEHATAN Jl. Letjend Soeprapto No. 42 Pacitan KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra Evaluasi pelaksanaan RENJA tahun lalu ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana kemampuan
Lebih terperinciTabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun Realisa si (s/d 2012)
Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun 2013 Kode Program/Kegiatan Indikator Target Renstra 2014 Realisa si (s/d 2012) Target
Lebih terperinciB. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN
B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN 2008-2013 Instansi : Dinas Kesehatan Visi : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sinjai dalam Rangka Mewujudkan Sinjai Religius,
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI. No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya kesehatan masyarakat 1. Persentase tersedianya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinciJUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI
Lebih terperinciRENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)
RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE 2014-2018 VISI : " BALI SEHAT MENUJU BALI MANDARA " MISI : 1. MEMELIHARA, MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN UPAYA KESEHATAN YANG MERATA, BERMUTU DAN TERJANGKAU
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN
BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN 3.1. TUJUAN UMUM Meningkatkan pemerataan, aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama kepada masyarakat miskin dengan mendayagunakan seluruh
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015
PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015 Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran : 2015 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN 1
Lebih terperinciHASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1
HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 A. POTRET AKI/AKB DI PROVINSI NTB 1. Trend Kematian Bayi 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 276 300 248 265 274 240 Tren Angka Kematian Bayi Provinsi
Lebih terperinci