BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi suatu negara. Perkembangan yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi suatu negara. Perkembangan yang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya era globalisasi, perdagangan internasional memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi suatu negara. Perkembangan yang cepat dalam hal teknologi, transportasi dan komunikasi telah mendorong meningkatnya perdagangan internasional. Perusahaan multinasional sebagai pelaku usaha menerapkan berbagai macam strategi bisnis untuk berkompetisi di pasar global. Dalam lingkungan perusahaan multinasional atau konglomerasi, salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah dalam format penetapan harga transfer (transfer pricing) untuk transaksi antar perusahaan dalam kelompok multinasional atau konglomerasi. Transfer pricing bukanlah sesuatu yang ilegal atau menyalahi aturan. Sebab transfer pricing pada awalnya bermakna netral sebagai salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan penghasilan secara global, mengamankan posisi perusahaan cabang, mengurangi beban pajak dan bea masuk, mengurangi resiko pengambilalihan oleh pemerintah dan lain-lain. Cara yang digunakan adalah dengan memanfaatkan celah hukum yang berlaku di suatu negara. Lalu praktik transfer pricing berkembang menjadi praktik pelanggaran aturan dengan melakukan permainan harga. Permasalahan yang akan dihadapi oleh perusahaan multinasional yaitu perbedaan tarif pajak. Perbedaan tarif pajak ini membuat perusahaan multinasional 1

2 2 mengambil keputusan untuk melakukan transfer pricing. Transfer pricing menimbulkan beberapa masalah menyangkut bea cukai, pajak, persaingan usaha yang tidak sehat, dan masalah internal manajemen. Perusahaan multinasional dapat mempertahankan margin yang sama dengan saingannya tapi dengan harga pasar yang lebih murah. Strategi ini menjadi pertimbangan konsumen dalam belanja dan dengan demikian menjadi salah satu faktor perusahaan dalam memenangkan pasar global dan untuk memaksimalkan pendapatan kelompok usaha secara global. Para ahli juga mengakui bahwa transfer pricing ini bisa menjadi suatu masalah bagi perusahaan, namun ini juga bisa menjadi peluang penyalahgunaan untuk perusahaan yang mengejar laba yang tinggi. Bagi perusahaan yang memiliki anak perusahaan di negara yang tarif pajaknya tinggi maka akan menjadi suatu masalah karena akan membayar pajak lebih banyak, sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih sedikit. Tidak sedikit juga perusahaan yang melihat ini sebagai suatu peluang dan membuat strategi untuk mendapatkan keuntungan lebih dari penjualan dan penghindaran pajak. Salah satu caranya adalah dengan membuat anak perusahaan di negara yang memberikan tarif pajak rendah. Fenomena yang sedikit memprihatinkan ialah pengusaha pada perusahaanperusahaan multinasional yang membuat Indonesia sebagai loss center untuk perusahaan multinasionalnya. Perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia selama bertahun-tahun direkayasa agar merugi, sehingga mereka tidak pernah membayar pajak penghasilan badannya. Perusahaan dapat direkayasa untuk terus rugi, padahal tetap terjadi pembayaran royalty atau imbalan jasa teknis dan jasa lain

3 3 dari perusahaan Indonesia kepada perusahaan lain di negara lain yang sebenarnya masih dalam satu grup dengan perusahaan yang ada di Indonesia. Struktur permodalan lebih banyak dibiayai pinjaman dibanding modal sendiri, pembayaran dividen dalam jumlah besar apabila perusahaan memperoleh laba, memanfaatkan celah ketentuan persetujuan penghindaran pajak berganda, maupun dengan memanfaatkan tax heaven country (negara-negara dengan beban pajak rendah dibandingkan Indonesia). Praktik transfer pricing ini mengakibatkan potensi pendapatan negara dari sektor pajak mengecil atau bahkan menghilang. Padahal pajak merupakan sumber utama pendapatan negara. Misalnya di Indonesia, pajak menyumbangkan 74 80% dari total pendapatan. Menurut OECD atau Organization for Economic Cooperation and Development (2014), terdapat 60% lintas perdagangan internasional yang dilakukan multinational cooperation di Indonesia. Namun, 39% dari transaksi tersebut melakukan penghindaran pajak melalui transfer pricing. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan juga mempunyai aturan yang menangani masalah transfer pricing, yaitu Pasal 18. Aturan transfer pricing biasanya mencakup beberapa hal, yaitu pengertian hubungan istimewa, wewenang menentukan perbandingan utang dan modal, dan wewenang untuk melakukan koreksi dalam hal terjadi transaksi yang tidak arm s length. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 diatur di Pasal 2 ayat (2) yaitu hubungan istimewa antara Wajib Pajak Badan dapat terjadi karena pemilikan atau penguasaan modal saham suatu badan oleh badan lainya sebanyak 25% (dua puluh

4 4 lima persen) atau lebih, atau antara beberapa badan yang 25% (dua puluh lima persen) atau lebih sahamnya dimiliki oleh suatu badan. Hubungan istimewa dapat mengakibatkan ketidakwajaran harga, biaya, atau imbalan lain yang direalisasikan dalam suatu transaksi usaha (Yuniasih et al, 2012). Dari sudut pandang Dirjen Pajak dalam Pramana (2014), tidak diragukan lagi bahwa transfer pricing sangat berpengaruh terhadap penerimaan pajak negara. Berdasarkan perhitungan Dirjen Pajak dinyatakan bahwa negara berpotensi telah kehilangan Triliun Rupiah akibat dari praktik tranfer pricing. Negara berkembang, seperti Indonesia, menyadari bahwa korporasi multinasional dengan berbagai cara mempergunakan rekayasa transfer pricing untuk mengalihkan potensi pajak Indonesia ke negara lain dengan berbagai alasan. Oleh karena itulah, otoritas fiskal selalu memandang bahwa tujuan transfer pricing adalah untuk penghindaran pajak. Di Indonesia sendiri, kasus yang terjadi di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang terkait dengan praktik transfer pricing yaitu PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan kinerja ekspor mobil utuh atau completely built up (CBU). Jumlahnya mencatat rekor yakni lebih dari 118 ribu unit. Jumlah ini setara dengan 70% total ekspor kendaraan dari Indonesia tahun lalu. Jika ditambah dengan produk mobil terurai dan komponen kendaraan, maka nilai ekspor pabrik mobil yang 95 persen sahamnya dikuasai Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang tersebut mencapai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 17 triliun.

5 5 Terdapat noda tersembunyi di balik gemerlap prestasi tersebut. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan memiliki bukti bahwa Toyota Motor Manufacturing memanfaatkan transaksi antar perusahaan terafiliasi di dalam dan luar negeri untuk menghindari pembayaran pajak. Yang lebih dikenal dengan transfer pricing. Modusnya sederhana, memindahkan beban keuntungan berlebih dari satu negara ke negara lain yang menerapkan tarif pajak lebih murah (tax haven). Pemindahan beban dilakukan dengan memanipulasi harga secara tidak wajar. Telah terungkap bahwa seribu mobil buatan Toyota Motor Manufacturing Indonesia harus dijual dulu ke kantor Toyota Asia Pasifik di Singapura, sebelum berangkat dan dijual ke Filipina dan Thailand. Hal ini dilakukan untuk menghindari membayar pajak yang tinggi di Indonesia. Dengan kata lain, Toyota di Indonesia hanya bertindak atas nama Toyota Motor Asia Pacific Pte., Ltd adalah nama unit bisnis Toyota yang berkantor di Singapura. Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk menghindari pajak di Indonesia apabila menjual langsung ke Filipina dan Thailand mereka dengan sengaja menjual produk tersebut ke Toyota Motor Asia Pasific Ltd dikarenakan memanfaatkan tax heaven country yang ada di Singapura. Membongkar transfer pricing adalah pertarungan negara melawan perusahaan multinasional, kata Direktur Jenderal Pajak, Fuad Rahmani, kepada Tempo awal Februari 2012 lalu. Sampai saat ini kasus tersebut belum juga diputus, walaupun sidangnya telah lama berakhir yaitu di tahun 2013 (

6 6 Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) menyatakan sebanyak perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia tidak membayar Pajak karena alasan merugi. Perusahaan asing tersebut menggunakan tiga modus utama supaya bisa mangkir dari kewajiban menyetor pajak di Indonesia. Sebanyak Penanaman Modal Asing (PMA) tersebut terdiri dari perusahaan di sektor perdagangan, dan sebagainya. Perusahaan asing tersebut tidak membayar pajak selama 10 tahun. Praktik penghindaran pajak ini dilakukan dengan modus transfer pricing atau mengalihkan keuntungan atau laba kena pajak dari Indonesia ke negara lain. Perusahaan terindikasi mengemplang pajak karena alasan merugi terusmenerus. Ada tiga penyebab utama. Pertama, perusahaan tersebut merupakan perusahaan afiliasi yang induk perusahaannya berada di luar negeri sehingga sangat rawan terjadi proses transfer pricing. DJP mempertanyakan pembayaran royalti yang tetap disetorkan anak usahanya di Indonesia kepada induk perusahaannya. Kedua, ribuan perusahaan multinasional itu merugi karena banyak perusahaan tersebut mendapatkan fasilitas insentif pajak, seperti tax holiday dan tax allowance saat pengajuan izin ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pada waktu pengajuan pengaduan, perusahaan ini kerap meninggikan biaya pembelian barang modalnya. Ketiga, diakui Mekar, perusahaan itu sering berganti nama. Tujuannya untuk mendapatkan kembali insentif pajak dan akhirnya perusahaan tersebut bisa menjadi rugi lagi (

7 7 Wajib Pajak menganggap issu tansfer pricing sebagai issu yang penting dibuktikan dengan hasil survei Ernst & Young terkait transfer pricing. Di bawah ini adalah kutipan dari hasil survei tersebut : Tabel 1.1 Hasil Survei Ernst & Young Consultant NO. Tax Issues Percentage 1 Transfer Pricing 39% 2 Tax Planning 32% 3 Double Taxation 9% 4 Value Added Tax 8% 5 Tax Controversy 6% 6 Customs Duties 3% 7 Foreign Tax Credit 3% Sumber : Global Transfer Pricing Survey, Ernst & Young, 2008 Dari hasil survei diatas isu transfer pricing bagi wajib pajak sangat penting. Dari hasil survei tersebut menyebutkan bahwa terdapat 39% telah menyiapkan sumber daya manusia khusus untuk menangani masalah transfer pricing. Hasil survei ini telah diketahui juga oleh Dirjen Pajak, maka dengan fakta itu juga Dirjen Pajak berkepentingan untuk menyiapkan segala perangkat baik SDM, sarana dan satuan khusus untuk menangani masalah tansfer pricing. Selain pajak, yang mempengaruhi keputusan perusahaan melakukan transfer pricing adalah kepemilikan asing. Struktur kepemilikan di Indonesia terkonsentrasi pada sedikit pemilik, sehingga terjadi konflik keagenan (agency problems) antara

8 8 pemegang saham pengendali dan non pengendali. Munculnya masalah keagenan menurut Yuniasih et al (2012) disebabkan karena lemahnya perlindungan hak-hak pemegang saham minoritas (non pengendali) karena pemegang saham pengendali memiliki posisi yang lebih tinggi dan memiliki akses informasi yang lebih baik, sehingga mendorong pemegang saham pengendali menyalahgunakan hak kendali untuk kesejahteraan dirinya sendiri. Hal tersebut dapat merugikan pemegang saham non pengendali (Dynaty dalam Nurjanah et al, 2016). Selanjutnya Anggraini dalam Nurjanah et al, 2016 menyatakan dalam dua dekade ini kepemilikan asing di Indonesia mengalami kenaikan yang begitu pesat, sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pola kompetisi. Sedangkan menurut Kiswanto (2014) menyatakan ketika pihak asing telah menanamkan modalnya pada perusahaan publik di Indonesia dengan persentase lebih dari 20% maka pihak asing bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan yang dibuat perusahaan termasuk keputusan transfer pricing yang melibatkan pihak asing. Dengan demikian semakin besar kepemilikan asing dalam suatu perusahaan maka semakin tinggi pengaruh pihak asing dalam menentukan banyak sedikitnya transfer pricing yang dilakukan. Dalam Bisnis.com, JAKARTA menyatakan Produsen kertas PT Alkindo Naratama Tbk. (ALDO) mengakuisisi 51% saham PT Alfa Polimer Tbk senilai Rp 16,28 miliar sebagai langkah pengembangan usaha perseroan beberapa tahun ke depan. Transaksi tersebut dapat digolongkan dalam transaksi afiliasi karena penjual dan pembeli memiliki hubungan afiliasi, ujar manajemen Alkindo Naratama dalam

9 9 keterbukaan informasi di BEI, Selasa (10/12/2013). Hal ini dikarenakan modal saham yang diterima dari investor asing sehingga PT Alkindo Naratama Tbk memiliki dana yang cukup untuk dapat terus berkembang dan melakukan ekspansi keluar negeri. Salah satu hal yang mempengaruhi keputusan perusahaan melakukan transfer pricing ialah mekanisme bonus (bonus plan) pada perusahaan. Mekanisme bonus merupakan pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kinerja perusahaan. Bonus yang diberikan perusahaan dapat berupa tunjangan, komisi, insentif penjualan atau kesejahteraan karyawan (Mispiyanti, 2015). Mekanisme bonus dalam teori keagenan, menjelaskan bahwa kepemilikan manajemen di bawah 5% terdapat keinginan dari manajer untuk melakukan manajemen laba agar mendapatkan bonus yang besar. Kepemilikan manajemen 25%, karena manajemen mempunyai kepemilikan yang cukup besar dengan hak pengendalian perusahaan, maka asimetris informasi menjadi berkurang. Bonus plan hypothesis manajer perusahaan dengan bonus tertentu cenderung lebih menyukai untuk menggunakan metode akuntansi yang menaikkan laba periode berjalan. Pilihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai sekarang bonus yang akan diterima. Penelitian telah dilakukan Nurjanah et al (2016) menunjukkan bahwa mekanisme bonus berpengaruh terhadap transfer pricing. Penelitian lain dilakukan oleh Hartati (2015) yang menunjukkan hasil mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan melakukan transfer pricing. Kasus tentang mekanisme bonus terjadi pada PT. Kiani Kertas. Protes yang dilayangkan buruh perusahaan PT. Kiani Kertas di Berau, Kalimantan Timur, yang

10 10 menuntut pelunasan pembayaran gaji dan mekanisme bonus yang diterima. Awalnya, lebih dari karyawan perusahaan kertas yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara itu akan menggelar aksi unjuk rasa ke kantor Pemkab Berau. "Kita batalkan dulu aksi karena perusahaan janji gaji akan dibayar sebagian. Memang berulang kali seperti itu, ketika kita aksi, maka akan dibayar sebulan," kata Suyadi saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (24/6/2014). Hal lain yang mempengaruhi keputusan perusahaan melakukan transfer pricing ialah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Ukuran suatu perusahaan dapat diketahui dari total aset perusahaan Semakin besar jumlah aset perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Menurut Pujiningsih dalam Nurjanah et al, 2016 menyatakan semakin besar perusahaan dan luasan usahanya mengakibatkan pemilik tidak bisa mengelola sendiri perusahaannya secara langsung karena hal tersebut memicu munculnya masalah keagenan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan melakukan transfer pricing berbeda - beda dan hasilnya pun bervariasi. Penelitian ini didasari oleh perbedaan hasil kajian teoritis dan empiris oleh beberapa penelitian terdahulu. Penelitian Nurjanah et al (2016) yang berjudul faktor determinan keputusan perusahaan melakukan transfer pricing, menghasilkan penelitian yang menunjukkan bahwa pajak, mekanisme bonus dan Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan perusahaan melakukan

11 11 transfer pricing, sedangkan faktor kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan melakukan transfer pricing. Mispiyanti (2015) meneliti pengaruh pajak, tunneling incentive dan mekanisme bonus terhadap keputusan transfer pricing. Hasil penelitiannya menunjukkan variabel pajak dan mekanisme bonus tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap transfer pricing, sedangkan tunneling incentive berpengaruh terhadap transfer pricing. Lebih lanjut Hartanti et al. (2015) dalam penelitiannya yang berjudul tax minimitazion, tunneling incentive dan mekanisme bonus terhadap keputusan trasfer pricing seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil yang diperoleh adalah variabel tax minimization, tunneling incentive dan mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing. Penelitian yang dilakukan oleh Kiswanto (2014) mengenai pengaruh pajak, kepemilikan asing dan ukuran perusahaan terhadap transfer pricing pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel pajak, kepemilikan asing dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap transfer pricing. Sedangkan, Marfuah dan Andri (2014) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh pajak, tunneling incentive dan exchange rate pada keputusan transfer pricing perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan variabel pajak, tunneling incentive berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing perusahaan. Sedangkan exchange rate tidak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing.

12 12 Data table research gap dari penelitian-penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.2 Research Gap Penelitian Terdahulu Variabel Hasil Penelitian Terdahulu No. Independen Dependen Ika Nurjanah, Hj.Isnawati dan Antonius G.Sondakh Winda Hartanti, Desmiyawati dan Julita Mispiyanti Marfuah dan Andri Puren Noor Azizah Nancy Kiswanto dan Anna Purwaningsih Tax Tidak Tidak Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh Minimization Berpengaruh Berpengaruh 2 Mekanisme Tidak Bonus Keputusan Berpengaruh Berpengaruh - - Berpengaruh Transfer 3 Ukuran Pricing Tidak Perusahaan Berpengaruh Berpengaruh 4 Kepemilikan Asing Tidak Berpengaruh Sumber : Disajikan dari berbagai jurnal Berpengaruh Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun , alasannya karena praktek transfer pricing ini terjadi hanya dalam perusahaan manufaktur, khususnya perusahaanperusahaan multinasional yang memiliki anak perusahaan di luar negeri. Penggunaan sampel selama 4 tahun cukup untuk menggambarkan tentang kondisi perusahaan manufaktur di Indonesia yang melakukan praktek transfer pricing. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian terdahulu menggunakan sampel selama 3 tahun, pada penelitian ini menambah periode

13 13 penelitian menjadi 4 tahun. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini akan menguji kembali tentang Pengaruh Pajak, Mekanisme Bonus, Kepemilikan Asing dan Ukuran Perusahaan Terhadap Keputusan Perusahaan Melakukan Transfer Pricing (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ). 1.2 Perumusan Masalah Transfer pricing merupakan salah satu masalah penghindaran pajak yang banyak dilakukan oleh perusahaan multinasional di Indonesia. Ini juga merupakan masalah penghindaran pajak yang besar yang merugikan negara. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, dapat diketahui bahwa terdapat dua permasalahan. Permasalahan pertama adanya research problem dalam penelitian ini bahwa masih banyak perusahaan multinasional yang melakukan transfer pricing menurut hasil survei Ernst & Young menyatakan transfer pricing merupakan isu perpajakan paling banyak yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan multinasional sebanyak 39% telah menyiapkan sumber daya manusia khusus untuk menangani masalah transfer pricing. Permasalahan kedua fenomena gap yang dapat dilihat pada tabel 1.1 diatas yang menyimpulkan adanya inkonsistensi dari penelitian terdahulu yang dapat dilihat dari hasil penelitian Nurjanah (2016), Hartanti (2015) dan Kiswanto (2014) yang menyimpulkan bahwa pajak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing sedangkan hasil penelitian Mispiyanti (2015) dan Marfuah (2014) menyimpulkan bahwa pajak tidak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing. Menurut

14 14 Nurjanah (2016) dan Hartanti (2015) menyimpulkan bahwa mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing sedangkan hasil penelitian dari Mispiyanti (2015) mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing. Untuk variabel kepemilikan asing terdapat perbedaaan hasil penelitian yaitu Nurjanah (2016) yang menghasilkan kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing sedangkan Kiswanto (2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan asing berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing. Research gap yang lain juga dapat dilihat dari hasil penelitian Nurjanah (2016) yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing sedangkan Kiswanto (2014) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing. Berdasarkan riset gap dan fenomena yang ada, terjadi adanya perbedaan hasil penelitian dan perbedaan hasil fenomena mengenai pengaruh pajak, mekanisme bonus, kepemilikan asing dan ukuran perusahaan terhadap keputusan transfer pricing. Sehingga perumusan masalah yang dinyatakan dalam pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah pajak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing? 2. Apakah mekanisme bonus berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing? 3. Apakah kepemilikan asing berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing?

15 15 4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan perusahaan melakukan transfer pricing, khususnya pada perusahaan manufaktur multinasional yang terdaftar di BEI. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pengaruh pajak terhadap keputusan transfer pricing. 2. Untuk menganalisis pengaruh mekanisme bonus terhadap keputusan transfer pricing. 3. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan asing terhadap keputusan transfer pricing. 4. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap keputusan transfer pricing Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Praktis Memberikan gambaran kepada pemerintah, analis laporan keuangan, manajemen perusahaan, dan investor/kreditor bagaimana pajak, mekanisme bonus, kepemilikan asing, dan ukuran perusahaan mempengaruhi perusahaan untuk mengambil keputusan melakukan transfer pricing.

16 16 2. Manfaat Teoritis dan Akademis Menambah pengetahuan bagi perkembangan studi akuntansi dan pajak dengan memberikan gambaran faktor yang mempengaruhi perusahaan mengambil keputusan untuk melakukan transfer pricing, khususnya perusahaan manufaktur multinasional di Indonesia. Menambah referensi untuk penelitian di masa yang akan datang.

17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012). Variabel dari penelitian ini terdiri dari dua kelompok variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Berdasarkan kerangka pemikiran, variabel-variabel dalam penelitian ini dikelompokkan sebagai berikut : Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi sesuatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono,2012). Variabel-variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini adalah variabel pajak, mekanisme bonus, kepemilikan asing dan ukuran perusahaan Variabel Tergantung / Variabel Terkait (Dependent Variable) Variabel Terikat (Dependent Variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (variabel bebas) (Sugiyono,2012). Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah transfer pricing. 47

18 Definisi Operasional Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel Independen (X) pada penelitian ini terdiri dari : 1. Pajak (X 1 ) Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Nurjanah, 2016). Pajak penghasilan yang dihitung berbasis pada penghasilan kena pajak yang sesungguhnya dibayar kepada pemerintah disebut sebagai PPh terutang sedangkan pajak penghasilan yang terhitung berbasis penghasilan sebelum pajak disebut sebagai beban pajak penghasilan (Zain, 2008 dalam Kiswanto, 2014). Salah satu cara mengukur seberapa baik sebuah perusahaan mengelola pajaknya dengan melihat tarif pajak efektifnya (effective tax rate). Dengan adanya Effective Tax Rate (ETR), maka perusahaan akan dapat mengetahui berapa bagian dari penghasilan yang sebenarnya perusahaan bayarkan untuk pajak (Handayani, 2013 dalam Kiswanto, 2014).

19 49 Pajak dalam penelitian ini diproksikan dengan Effective Tax Rate (ETR) yang merupakan perbandingan tax expense dikurangi differed tax expense dibagi dengan laba kena pajak (Yuniasih et al, 2012)....(1) 2. Mekanisme Bonus (X 2 ) Bonus plan merupakan salah satu cara yang dipilih perusahaan dengan memilih suatu metode yang memperbesar laba, hal ini dijelaskan dalam teori akuntansi positif. Bonus plan diukur dengan komponen perhitungan indeks tren laba bersih. Mekanisme bonus dalam penelitian ini diproksikan dengan Indeks Tren Laba Bersih (ITRENDLB) dihitung berdasarkan prosentase pencapaian laba bersih tahun t terhadap laba bersih tahun t-1 (Nurjanah, et al) (2) 3. Kepemilikan Asing (X 3 ) Kriteria struktur kepemilikan terkonsentrasi didasarkan pada UU Pasar Modal No. IX.H.1, yang menjelaskan pemegang saham pengendali adalah pihak yang memiliki saham atau efek yang bersifat ekuitas sebesar 20% atau lebih (Mutamimah, 2008). Menurut Nurjanah et al (2016) kepemilikan asing adalah pemegang saham perusahaan pengendali asing yang memiliki saham perusahaan sebesar 20%, sehingga memiliki pengaruh terhadap pengendalian perusahaan. Kepemilikan asing dalam penelitian ini diproksikan dengan persentase kepemilikan saham asing di atas 20%.

20 50 4. Ukuran Perusahaan (X 4 ) Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar atau kecilnya perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural (Ln) dari total aset. Hal ini karena besarnya total aset masing-masing perusahaan berbeda, sehingga dapat menyebabkan nilai yang terlalu besar. Perusahaan yang memiliki total aset besar telah mencapai tahap arus kas perusahaan sudah positif dan memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang cukup lama Variabel Dependen Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing. Transfer pricing merupakan penentuan harga transfer suatu transaksi, harga yang dibebankan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa. Transfer pricing biasanya ditetapkan untuk produk-produk antara yang merupakan barang-barang dan jasa yang dipasok oleh divisi penjual kepada divisi pembeli (Kiswanto, 2014). Transfer pricing diukur menggunakan pendekatan dikotomi yaitu dengan melihat keberadaan penjualan kepada pihak berelasi dan pembelian kepada pihak yang berelasi. Perusahaan yang melakukan penjualan kepada pihak berelasi diberi nilai 1 dan yang tidak diberi nilai 0 (Yuniasih, 2012). Sedangkan perusahaan yang melakukan pembelian kepada pihak berelasi diberi nilai 1 dan tidak diberi nilai 0.

21 51 Secara lebih ringkas definisi variabel dapat dilihat dengan tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Ringkasan Definisi Operasional No. Definisi Variabel Operasional 1 Pajak Kontribusi wajib kepada kas negara yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang untuk keperluan negara dan kemakmuran rakyat. Indikator Variabel ini diproksikan dengan tarif pajak efektifnya (effective tax rate) yang merupakan perbandingan tax expense dikurangi differed tax expense dibagi dengan laba kena pajak. Sumber Nurjanah et al (2016) Mispiyanti (2015) Hartati et al (2015) Marfuah (2014) 2 Mekanisme Bonus Perhitungan besarnya jumlah bonus yang diberikan oleh pemilik perusahaan atau para pemegang saham setiap tahun apabila memperoleh laba. Variabel ini diproksikan dengan Indeks Tren Laba Bersih (ITRENDLB) dihitung berdasarkan prosentase pencapaian laba bersih tahun t terhadap laba bersih tahun t-1. Nurjanah et al (2016) Hartanti, et al (2015) 3 Kepemilikan Asing Pemegang saham perusahaan pengendali asing yang memiliki saham perusahaan sebesar 20%. Jumlah kepemilikan saham asing yang lebih dari 20%. Nurjanah et al (2016) dan Kiswanto (2014)

22 52 No. Variabel 4 Ukuran Perusahaan Definisi Operasional Nilai yang menunjukkan besar atau kecilnya perusahaan. Indikator Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan yang diukur dengan logaritma natural (Ln) total aset. Sumber Nurjanah et al (2016) dan Kiswanto (2014) 5 Transfer Pricing Penentuan harga transfer dalam suatu transaksi antar perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa. Ada tidaknya transaksi kepada pihak yang memiliki hubungan istmewa yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan. Nurjanah et al (2016) Mispiyanti (2015) Hartati et al (2015) Marfuah (2014) Sumber : Dari berbagai jurnal ilmiah, Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi dan Penentuan Sampel Objek Penelitian dan Unit Sampel Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sebagian besar penanaman modal asing dilakukan pada perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan mempunyai kaitan intern perusahaan yang cukup substansial dengan induk perusahaan di luar negeri (Gunadi, 1994). Unit sampel yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu berupa data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun

23 Populasi dan Penentuan Sampel Menurut Sugiyono (2012), populasi merupakan suatu wilayah yang bersifat general yang terdiri dari subjek atau pun objek dengan karakteristik tertentu. Sedangkan sampel adalah bagian atau jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun Sampel yang dipilih berdasarkan metode purpose sampling, yaitu sampel yang didasari oleh kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. Kriteria yang harus dimiliki sampel adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dengan mata uang rupiah. 3. Perusahaan sampel dikendalikan oleh perusahaan asing dengan prosentase kepemilikan asing 20% atau lebih sesuai dengan PSAK No Perusahaan secara berturut-turut melaporkan laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia dalam periode Perusahaan manufaktur yang mengalami kerugian selama periode Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, baik yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan dan laporan auditor independen masing-

24 54 masing perusahaan manufaktur periode tahun , serta data perusahan yang diperoleh dari Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumenter, yaitu teknik pengambilan data dengan cara mengumpulkan, mencatat dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia selama tahun Serta dari berbagai buku pendukung dan sumber lainnya yang berhubungan dengan transfer pricing. 3.5 Metode Analisis Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dan kemudian dianalisis dengan berbagai uji statistik sebagai berikut: Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2011). Dengan statistik deskriptif variabelvariabel yang terdapat dalam penelitian akan dijelaskan. Selain itu, statistik deskriptif juga akan menyajikan ukuran-ukuran numerik yang penting bagi data sampel. Uji statistik deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS Analisis Regresi Logistik Uji hipotesis dilakukan dengan analisis regresi logistik. Analisis regresi logistik merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh

25 55 pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dalam hal ini variabel dependennya dalam bentuk variabel dummy Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit) Pengujian kelayakan model regresi dilakukan dengan memperhatikan nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test ini menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga dapat dikatakan fit). Jika nilai Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test statistik sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit lebih besar daro 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan model mampu memprediksi nilai observasinya (Ghozali, 2011). Dasar pengambilan keputusan, dengan memperhatikan nilai goodness of fit test yang diukur dengan nilai chisquare pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow : Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi Hosmer dan Lemeshow.

26 Menilai Keseluruhan Model (Overall Fit Model) Pengujian keseluruhan model regresi dilakukan dengan membandingkan hasil antara -2LogL pada awal (block number = 0) dengan nilai -2LogL pada akhir (block number = 1). Beberapa tes statistik diberikan untuk menilai overall fit model. Hipotesis untuk menilai model fit adalah (Ghozali, 2011) : H 0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesakan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LL. Caranya menilai yaitu dengan membandingkan antara nilai -2LL pada saat Block Number = 0, dimana model hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2LL, dengan pada saat Block Number = 1, dimana model memasukkan konstanta dan variabel bebas. Apabila nilai -2LL Block Number = 0 > nilai -2LL Block Number = 1, maka menunjukkan model regresi yang baik Menguji Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh Cox dan Snell s R Square, serta Nagelkerke s R Square. Cox dan Snell s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R 2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari satu sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Sedangkan Nagelkerke s R Square merupakan

27 57 modifikasi dari Cox dan Snell s untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari nol sampai satu. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell s R 2 dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke s R 2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R 2 pada multiple regression. Nilai koefisian determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel - variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel - variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011) Omnibus Test Of Model Coeficient (Pengujian Simultan) Uji serentak adalah uji yang mempunyai fungsi dimana untuk mengetahui signifikansi parameter pada konstanta secara keseluruhan. Pengujian Omnibus Test Of Model Coeficient digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama dapat memprediksikan variabel dependen atau tidak. Jika nilai probabilitas dari uji chi-square omnibus test statistic kurang dari 0,05, maka hipotesa awal ditolak (Ghozali, 2011). Yang berarti bahwa secara keseluruhan variabel independen dapat memprediksikan variabel dependen Uji Regresi Logistik (Pengujian Parsial) Dalam analisis regresi logistik tidak memerlukan uji asumsi klasik karena di dalam analisis regresi logistik dihasilkan suatu analisis model fit yang menggambarkan apakah data dari penelitian ini baik untuk digunakan dalam penelitian.

28 58 Model regresi dirumuskan dengan persamaan berikut: Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + ε Keterangan: Y α β X 1 X 2 X 3 X 4 ε = TP (Transfer Pricing) = Konstanta = Koefisien Regresi = Pajak = Mekanisme Bonus = Kepemilikan Asing = Ukuran perusahaan = eror Pengujian Hipotesis Penelitian Untuk menguji hipotesis yang diajukan maka dilakukan pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan serta analisis koefisien determinasi (R2) (Ghozali, 2011). Cara pengujiannya adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau H1 ditolak. Ini berarti bahwa variabel independen tidak mempunyai pengaruh individual terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa variabel independen mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen.

BAB I PENDAHULUAN. sehubungan dengan investasi, salah satunya adalah transfer pricing. Meskipun beberapa

BAB I PENDAHULUAN. sehubungan dengan investasi, salah satunya adalah transfer pricing. Meskipun beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin majunya era globalisasi menyebabkan perekonomian berkembang tanpa mengenal batas negara. Perusahaan multinasional akan menghadapi masalah perbedaan tarif pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pesatnya pertumbuhan kegiatan ekonomi internasional turut merangsang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pesatnya pertumbuhan kegiatan ekonomi internasional turut merangsang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pesatnya pertumbuhan kegiatan ekonomi internasional turut merangsang berkembangnya perusahaan multinasional. Dalam perusahaan multinasional terjadi berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pojok Bursa Efek Universitas Mercu Buana, yang berlokasi di gedung A, Ruang A-201 Universitas Mercubuana Jl. Meruya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. 54 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong transaksi internasional atau sering disebut dengan cross border

BAB I PENDAHULUAN. mendorong transaksi internasional atau sering disebut dengan cross border 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena globalisasi dalam dunia bisnis yang terjadi saat ini telah mendorong transaksi internasional atau sering disebut dengan cross border transaction

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. batas negara yang telah membawa dampak pada kemajuan yang pesat di segala

BAB I PENDAHULUAN. batas negara yang telah membawa dampak pada kemajuan yang pesat di segala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menyebabkan perekonomian berkembang tanpa mengenal batas negara yang telah membawa dampak pada kemajuan yang pesat di segala bidang. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2015. Pemilihan populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara membuat arus transaksi perdagangan antarnegara juga semakin mudah dan

BAB I PENDAHULUAN. negara membuat arus transaksi perdagangan antarnegara juga semakin mudah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian yang semakin pesat tanpa mengenal batas negara membuat arus transaksi perdagangan antarnegara juga semakin mudah dan lancar, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bebasnya jalur bisnis di jaman sekarang dan adanya fenomena globalisasi menyebabkan munculnya banyak perusahaan multinasional di Indonesia. Perpajakan yang berbeda

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) data yang diambil merupakan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi negara, yang digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuka anak perusahaan ditempat yang memiliki permintaan yang tinggi untuk. menunjang kegiatan produksi perusahaan induk.

BAB I PENDAHULUAN. membuka anak perusahaan ditempat yang memiliki permintaan yang tinggi untuk. menunjang kegiatan produksi perusahaan induk. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia telah berkembang pesat karena era globalisasi ini. Perusahaan multinasional saling bersaing ketat untuk menghasilkan produk dengan harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa transfer pricing dilakukan antara

BAB I PENDAHULUAN. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa transfer pricing dilakukan antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya perusahaan multinasional membuat transfer sumber daya (baik berupa barang, jasa, laba, maupun aset) tidak hanya dilakukan antardivisi namun juga antarperusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian saat ini telah berkembang pesat mengikuti globalisasi perekonomian dunia. Dengan adanya globalisasi yang semakin marak ini membuat perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010- BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian. gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian. gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada bagian ini akan disajikan karakteristik-karakteristik perusahaan manufaktur terkait dengan transfer pricing, pajak, kepemilikan asing,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2009) populasi merupakan obyek/subyek yang di generalisasi oleh peneliti untuk menetapkan karakteristik dan kualitas tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel sehingga suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi mengakibatkan semakin meningkatnya transaksi internasional. Kemudahan interaksi dan komunikasi mendorong kecepatan arus barang, jasa dan investasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan yang dihadapi di era globalisasi ini, menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan yang dihadapi di era globalisasi ini, menuntut perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan yang dihadapi di era globalisasi ini, menuntut perusahaan untuk melakukan pengembangan pasar untuk meningkatkan permintaan pasar. Permintaan pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia saat ini mengacu kepada perekonomian global.tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi kian hari kian menyeluruh.arus informasi dan transaksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Kausal Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan antara sebab dan akibat dari beberapa variabel. Penelitian kausal biasanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara kelompok atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan bagaimana pengujian dilaksanakan. Maka dari itu bab ini akan menjabarkan mengenai variabel-variabel yang digunakan yang terdiri atas variabel dependen dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi yang berkembang dengan cepat membuat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, transportasi, sistem informasi hingga perekonomian sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan yang terdaftar dalam Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mengambil data 120 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi bukanlah suatu fenomena yang terjadi begitu saja, namun merupakan suatu proses yang panjang. Ekonomi dunia berkembang mulai dari ekonomi subsistem di mana

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dan 2011. Industri yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idx.com dan website masing-masing perusahaan. Objek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur pada sektor industri dasar dan kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo. Data peringkat

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari penelitian ini, yaitu jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Statistik Deskriptif Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya General Agreement on Trade and Tariff (GATT) dan World Trade

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya General Agreement on Trade and Tariff (GATT) dan World Trade 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena globalisasi secara tidak langsung telah mendorong merebaknya konglomerasi dan divisionalisasi atau departemenisasi perusahaan. Lahirnya General Agreement

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Alasan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Subjek penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis secara domestik maupun global menjadi semakin maju dan pesat sehingga membuat transaksi perdagangan antar berbagai negara menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada variabel penelitian ini terdapat variabel dummy sehingga dalam mengolah data menggunakan analisis regresi logistik yaitu

Lebih terperinci

Faktor Determinan Keputusan Perusahaan Melakukan Transfer Pricing

Faktor Determinan Keputusan Perusahaan Melakukan Transfer Pricing Faktor Determinan Keputusan Perusahaan Melakukan Transfer Pricing Jenis Sesi Paper: Full paper Ika Nurjanah Universitas Lambung Mangkurat Hj. Isnawati Universitas Lambung Mangkurat Antonius G. Sondakh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010-2014. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Perekonomian di dunia telah berkembang tanpa mengenal batas negara karena pengaruh globalisasi. Setiap pemilik perusahaan multinasional saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipubliaksi oleh pemda melalui internet untuk tahun 2013, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipubliaksi oleh pemda melalui internet untuk tahun 2013, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dari penetilian adalah laporan keuangan pemerintah daerah yang dipubliaksi oleh pemda melalui internet untuk tahun 2013, sedangkan subjek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu untuk penyusunan penelitian ini kurang lebih berkisar 6 bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian ini adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website  Data diperoleh 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website www.idx.co.id. Data diperoleh

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini dilakukan di perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013 yang dapat diakses melalui www.idx.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH PAJAK, TUNNELING INCENTIVE DAN EXCHANGE RATE PADA KEPUTUSAN TRANSFER PRICING PERUSAHAAN

PENGARUH PAJAK, TUNNELING INCENTIVE DAN EXCHANGE RATE PADA KEPUTUSAN TRANSFER PRICING PERUSAHAAN PENGARUH PAJAK, TUNNELING INCENTIVE DAN EXCHANGE RATE PADA KEPUTUSAN TRANSFER PRICING PERUSAHAAN Marfuah Accounting Department, Faculty Economics Universitas Islam Indonesia e-mail: marfuah@uii.ac.id Andri

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk menguji dan menganalisis pengaruh tarif pajak, mekanisme bonus, dan kepemilikan asing terhadap keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan kira-kira selama 4 (bulan) dengan menggunakan data dari perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan tenaga manusia. Globalisasi telah merambah di berbagai sector di

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan tenaga manusia. Globalisasi telah merambah di berbagai sector di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia telah berubah sejak beberapa decade yang lalu, bahkan di beberapa tahun terakhir keadaan menjadi sangat lebih rumit jika dibandingkan dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan diperoleh dari: 1. Situs Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id 2. Buku-buku atau artikel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to the entire group of people, events, or things of interest that the researcher

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 4 tahun yaitu mulai tahun periode 2009-2012. Dipilihnya BEI sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi mengakibatkan transaksi perdagangan dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi mengakibatkan transaksi perdagangan dan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi mengakibatkan transaksi perdagangan dan kegiatan perekonomian dapat dengan mudah melintasi batas territorial suatu Negara (Gunadi, 2007).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan (annual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan (annual 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder atau data yang diambil dari pihak kedua.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, waktu penelitian ini direncanakan mulai Maret 2014.

Lebih terperinci