4. Syarat IUP bagi Perseorangan (Perusahaan Firma dan Komanditer), yaitu : a. Surat permohonan; b. Profil Perusahaan;
|
|
- Hadi Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI KHUSUS UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (IUPK OPERASI PRODUKSI UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN) A. Persyaratan Pelayanan B.1 Persyaratan pelayanan Izin Prinsip Pemurnian 1. Syarat Izin Prinsip bagi Badan Usaha (Badan Usaha Swasta, BUMN, atau BUMD), yaitu : a. Surat permohonan; b. Profil Badan Usaha; c. Akta Pendirian Badan Usaha yang bergerak dibidang usaha pertambangan khususnya dibidang pengolahan termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; d. Nomor Pokok Wajib Pajak; e. Susunan direksi dan daftar pemegang saham; f. Surat Keterangan Domisili; g. Rencana pasokan komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari: 1) Pemasok impor komoditas tambang untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industry; 2) Pemegang IUPK Operasi Produksi; 3) Pemegang IUP Operasi Produksi; 4) Pemegang IPR; 5) Pemegang Izin sementara untuk melakukan 6) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk 7) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk 8) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pemurnian yang diterbitkan namun produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. h. Nota Kesepahaman dengan pemasok yang akan diolah dan/atau dimurnikan. i. Rekomendasi BPJS Kesehatan j. Rekomendasi BPJS Ketenagakerjaan k. 2. Syarat Izin Prinsip bagi Koperasi, yaitu : a. Surat permohonan; b. Profil Koperasi; c. Akta Pendirian Koperasi yang bergerak dibidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya dibidang pengolahan mineral
2 atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; d. Nomor Pokok Wajib Pajak; e. Susunan Pengurus; f. Surat Keterangan Domisili; g. Rencana pasokan komoditas tambang yang akan diolah berasal dari: 1) Pemegang IUPK Operasi Produksi; 2) Pemegang IUP Operasi Produksi; 3) Pemegang IPR; 4) Pemegang Izin sementara untuk melakukan 5) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk 6) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk 7) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pemurnian yang diterbitkan namun produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. h. Nota Kesepahaman dengan pemasok yang akan diolah dan/atau dimurnikan. i. Rekomendasi BPJS Kesehatan j. Rekomendasi BPJS Ketenagakerjaan 3. Syarat Izin Prinsip bagi Perseorangan (Orang perseorangan), yaitu : a. Surat permohonan; b. Kartu Tanda Penduduk; c. Nomor Pokok Wajib Pajak; d. Susunan direksi dan daftar pemegang saham; e. Surat Keterangan Domisili; f. Rencana pasokan komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari: 1) Pemegang IUP Operasi Produksi; 2) Pemegang IPR; 3) Pemegang Izin sementara untuk melakukan 4) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk 5) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk 6) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pemurnian yang diterbitkan namun produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. g. Nota Kesepahaman dengan pemasok yang akan diolah dan/atau dimurnikan. h. Rekomendasi BPJS Kesehatan i. Rekomendasi BPJS Ketenagakerjaan 4. Syarat IUP bagi Perseorangan (Perusahaan Firma dan Komanditer), yaitu : a. Surat permohonan; b. Profil Perusahaan;
3 c. Akta Pendirian Badan Usaha yang bergerak dibidang usaha pertambangan khususnya dibidang pengolahan termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; d. Nomor Pokok Wajib Pajak; e. Susunan Pengurus dan daftar pemilik modal; f. Surat Keterangan Domisili; g. Rencana pasokan komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari: 1) Pemegang IUP Operasi Produksi; 2) Pemegang IPR; 3) Pemegang Izin sementara untuk melakukan 4) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk 5) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk 6) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pemurnian yang diterbitkan namun produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. h. Nota Kesepahaman dengan pemasok yang akan diolah dan/atau dimurnikan; untuk pengolahan ; i. Rencana lokasi pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasi produksi khusus disertai Peta lokasi; j. Daftar Riwayat Hidup dan Surat Pernyataan Tenaga Ahli Pertambangan/ahli Metalurgi yang berpengalaman minimal 3 tahun; k. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi perundangundangan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. l. Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit; m. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi perundangundangan yang berkaitan dengan harga patokan penjualan mineral dan batubara; n. Referensi bank Pemerintah dan/atau bank swasta nasional. o. Rekomendasi BPJS Kesehatan p. Rekomendasi BPJS Ketenagakerjaan q.
4
5 B.2 Persyaratan pelayanan IUP Operasi Produksi khusus Pemurnian 1. Syarat teknis administrasi, tehnik, lingkungan dan finansial Pemohon Badan Usaha, Koperasi dan perseorangan, yaitu: Badan Usaha (Badan Usaha Swasta, BUMN, atau BUMD) a. Surat permohonan; b. Profil Badan Usaha; c. Akta Pendirian Badan Usaha yang bergerak dibidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya dibidang pengolahan termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; d. Nomor Pokok Wajib Pajak; e. Susunan direksi dan daftar pemegang saham; f. Surat Keterangan Domisili; g. Rencana pasokan komoditas tambang yang akan diolah Koperasi PEMOHON a. Surat permohonan; b. Profil Koperasi; c. Akta Pendirian Koperasi yang bergerak dibidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya dibidang pemurnian mineral atau batubara termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; d. Nomor Pokok Wajib Pajak; e. Susunan Pengurus; f. Surat Keterangan Domisili; g. Rencana pasokan komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari Pemegang: 1) IUPK Operasi Produksi; 2) IUP Operasi Produksi; Perseorangan (Orang Perseorangan) a. Surat permohonan; b. Kartu Tanda Penduduk; c. Nomor Pokok Wajib Pajak; d. Surat Keterangan Domisili; e. Rencana pasokan komoditas tambang yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari Pemegang: 1) IUP Operasi Produksi; 2) IPR; 3) Izin sementara untuk melakukan 4) IUP Operasi Produksi untuk 5) IUP Operasi Produksi khusus untuk dan/atau Perseorangan (Perusahaan Firma dan Komanditer) a. Surat permohonan; b. Profil Perusahaan; c. Akta Pendirian Perusahaan yang bergerak dibidang usaha pertambangan mineral atau batubara khususnya dibidang pengolahan termasuk akta perubahannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; d. Nomor Pokok Wajib Pajak; e. Susunan Pengurus dan Daftar pemilik modal; f. Surat Keterangan Domisili; g. Rencana pasokan komoditas tambang
6 dan/atau dimurnikan berasal dari : 1) Pemasok impor komoditas tambang untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri; 2) Pemegang IUPK Operasi Produksi; 3) Pemegang IUP Operasi Produksi; 4) Pemegang IPR; 5) Pemegang Izin sementara untuk melakukan 6) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk 7) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk dan/atau 8) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pemurnian yang diterbitkan namun 3) IPR; 4) Izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan 5) IUP Operasi Produksi untuk 6) IUP Operasi Produksi khusus untuk dan/atau 7) IUP Operasi Produksi khusus untuk pemurnian yang diterbitkan namun produknya belum memenuhi batasan minimum pemurnian sesuai dengan perundang-undangan. h. RKAB; i. Rencana konstruksi dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan Operasi Produksi khusus untuk pemurnian; j. Daftar Riwayat Hidup dan Surat Pernyataan Tenaga Ahli Pertambangan/Metalurgi yang berpengalaman minimal 3 tahun; 6) IUP Operasi Produksi khusus untuk pemurnian yang diterbitkan namun produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan sesuai dengan perundang-undangan. f. RKAB; g. Rencana konstruksi dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan Operasi Produksi khusus untuk pengolahan ; h. Daftar Riwayat Hidup dan Surat Pernyataan Tenaga Ahli Pertambangan/Metalurgi yang berpengalaman minimal 3 tahun; i. Dokumen Studi kelayakan yang telah disetujui; j. Perjanjian Kerjasama dalam rangka Pengolahan dan/atau Pemurnian yang akan diolah dan/atau dimurnikan berasal dari Pemegang: 1) IUP Operasi Produksi; 2) IPR; 3) Izin sementara untuk melakukan 4) IUP Operasi Produksi untuk 5) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan dan/atau 6) IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan yang diterbitkan namun produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan sesuai dengan
7 produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan sesuai dengan perundang-undangan. h. RKAB; i. Rencana konstruksi dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan Operasi Produksi khusus untuk pengolahan ; j. Daftar Riwayat Hidup dan Surat Pernyataan Tenaga Ahli Pertambangan/Metalurgi yang berpengalaman minimal 3 tahun; k. Dokumen Studi kelayakan yang telah disetujui; l. Perjanjian Kerjasama dalam rangka Pengolahan dan/atau Pemurnian komoditas tambang dengan: 1) Pemasok impor komoditas tambang k. Dokumen Studi kelayakan yang telah disetujui; l. Perjanjian Kerjasama dalam rangka Pengolahan dan/atau Pemurnian komoditas tambang dengan: 1) Pemasok impor komoditas tambang mineral atau batubara untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri; 2) Pemegang IUPK Operasi Produksi; 3) Pemegang IUP Operasi Produksi; 4) Pemegang IPR; 5) Pemegang Izin sementara untuk melakukan 6) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk 7) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk dan/atau 8) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pemurnian yang diterbitkan komoditas tambang dengan: 1) Pemasok impor komoditas tambang untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri; 2) Pemegang IUPK Operasi Produksi; 3) Pemegang IUP Operasi Produksi; 4) Pemegang IPR; 5) Pemegang Izin sementara untuk melakukan 6) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk 7) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk dan/atau 8) Pemegang IUP Operasi Produksi perundangundangan. h. RKAB; i. Rencana konstruksi dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan Operasi Produksi khusus untuk pemurnian; j. Daftar Riwayat Hidup dan Surat Pernyataan Tenaga Ahli Pertambangan/Metalurg i yang berpengalaman minimal 3 tahun; k. Dokumen Studi kelayakan yang telah disetujui; l. Perjanjian Kerjasama dalam rangka Pengolahan dan/atau Pemurnian komoditas tambang mineral atau batubara dengan: 1) Pemasok impor komoditas mineral batubara tambang atau untuk
8 untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri; 2) Pemegang IUPK Operasi Produksi; 3) Pemegang IUP Operasi Produksi; 4) Pemegang IPR; 5) Pemegang Izin sementara untuk melakukan 6) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk 7) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk dan/atau 8) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pemurnian yang diterbitkan namun produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan namun produknya belum memenuhi batasan minimum pemurnian sesuai dengan perundang-undangan. m. Perjanjian Kerjasama jual-beli dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri; n. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; o. Persetujuan dan salinan dokumen studi kelayakan yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang serta dokumen dan izin lingkungan sesuai dengan perundang-undangan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; p. Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh Akuntan publik; q. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi perundang-undangan yang khusus untuk pemurnian yang diterbitkan namun produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan sesuai dengan perundang-undangan. k. Perjanjian Kerjasama jualbeli dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri; l. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; m.persetujuan dan salinan dokumen studi kelayakan yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang serta dokumen dan izin lingkungan sesuai dengan diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri; 2) Pemegang IUPK Operasi Produksi; 3) Pemegang IUP Operasi Produksi; 4) Pemegang IPR; 5) Pemegang Izin sementara untuk melakukan 6) Pemegang IUP Operasi Produksi untuk 7) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk dan/atau 8) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan yang diterbitkan namun produknya belum memenuhi batasan minimum
9 sesuai dengan perundang-undangan. m.perjanjian Kerjasama jualbeli dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri; n. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; o. Persetujuan dan salinan dokumen studi kelayakan yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang serta dokumen dan izin lingkungan sesuai dengan perundang-undangan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; p. Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh Akuntan publik; q. Pernyataan kesanggupan berkaitan dengan harga patokan penjualan mineral dan batubara; r. Referensi bank Pemerintah dan/atau bank swasta nasional. perundang-undangan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; n. Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh Akuntan publik; o. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan harga patokan penjualan mineral dan batubara; p. Referensi bank Pemerintah dan/atau bank swasta nasional. pengolahan sesuai dengan perundangundangan. m. Perjanjian Kerjasama jual-beli dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri; n. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; o. Persetujuan dan salinan dokumen studi kelayakan yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang serta dokumen dan izin lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
10 untuk mematuhi perundang-undangan yang berkaitan dengan harga patokan penjualan mineral dan batubara; r. Referensi bank Pemerintah dan/atau bank swasta nasional. hidup; p. Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh Akuntan publik; q. Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi perundang-undangan yang berkaitan dengan harga patokan penjualan mineral dan batubara; r. Referensi bank Pemerintah dan/atau bank swasta nasional.
11 2. Syarat teknis tambahan khusus untuk komoditas tambang yang berasal dari Pemegang : a. IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi, yaitu: 1) Laporan hasil kegiatan eksplorasi terakhir; 2) Rencana produksi per tahun sesuai RKAB yang disetujui; 3) Persetujuan RKAB 2 (dua) tahun terakhir termasuk data rencana dan realisasi produksi dan 4) Fotokopi persetujuan studi kelayakan dan izin lingkungan hidup dengan dilengkapi informasi cadangan dan rencana produksi jangka panjang yang telah dilegalisir; 5) Tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi; 6) Tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah untuk mineral bukan logam dan batuan selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi. b. Izin Pertambangan Rakyat, yaitu: 1) Kapasitas produksi per tahun; 2) Tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IPR; 3) Tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah kabupaten/kota untuk mineral bukan logam atau batuan selama 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya IPR. c. Izin sementara untuk melakukan penjualan, yaitu: 1) Tanda bukti pelunasan pembayaran iuran tetap sejak diterbitkannya IUP Eksplorasi dan/atau IUPK Eksplorasi; dan 2) Tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah untuk mineral bukan logam dan batuan. d. IUP Operasi Produksi untuk penjualan, yaitu: Tanda bukti pelunasan pembayaran iuran produksi untuk mineral logam dan batubara atau tanda bukti pelunasan pembayaran pajak daerah untuk mineral bukan logam dan batuan. e. IUP Operasi Produksi khusus untuk penjualan, yaitu: Data mengenai sumber daya atau cadangan dari pemegang IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK OPerasi Produksi yang bekerjasama dengan pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk penjualan.
12 f. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan lainnya, yaitu: 1) Kapasitas produksi per tahun; 2) Tanda bukti pelunasan pembayaran iuran terakhir atau sejak diterbitkannya IUP Operasi Produksi dan/atau IUPK Operasi Produksi untuk mineral ikutan yang dimanfaatkan. B.3. Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus Perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pemurnian diajukan paling cepat dalam jangka waktu 6 (enam) bulan dan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu IUP dengan persyaratan, sebagai berikut : 1. Surat Permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan ; 2. Realisasi RKAB selama 2 (dua) tahun terakhir; 3. Laporan kegiatan pengolahan selama 2 (dua) tahun terakhir; 4. Perjanjian Kerjasama dengan : a. Pemasok impor komoditas tambang untuk diolah dan/atau dimurnikan menjadi bahan baku industri; b. Pemegang IUP Operasi Produksi; c. Pemegang IUPK Operasi Produksi; d. Pemegang IPR; e. Pemegang Izin sementara untuk melakukan f. Pemegang IUP Operasi Produksi untuk g. Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk dan/atau h. Pemegang IUP Operasi Produksi untuk pemurnian lainnya yang diterbitkan namun produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan sesuai dengan perundang-undangan. 5. Salinan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IPR, Izin sementara untuk melakukan penjualan, IUP Operasi Produksi untuk penjualan, IUP Operasi Produksi khusus untuk penjualan, dan/atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan lainnya yang telah terregistrasi dan memiliki sertifikat clear and clean. 6. Perjanjian Kerjasama dengan pembeli dalam negeri dan/atau luar negeri; 7. Laporan keuangan selama 2 (dua) tahun terakhir yang telah diaudit oleh Akuntan publik; 8. RKAB; 9. Rencana konstruksi dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan Operasi Produksi khusus untuk pengolahan ; 10. Daftar Riwayat Hidup dan Surat Pernyataan Tenaga Ahli Pertambangan/Metalurgi yang berpengalaman minimal 3 tahun;
13 11. Persyaratan teknis khusus untuk komoditas tambang sebagaimana syarat B.2. angka 2. C. Prosedur pelayanan Untuk mendapatkan IUP Operasi Produksi khusus untuk pemurnian, perusahaan harus terlebih dahulu mempunyai Izin Prinsip pengolahan dalam rangka mempersiapkan dokumen studi kelayakan, penyusunan perjanjian kerja sama, dan pengurusan perizinan lain. C.1 Prosedur pelayanan Izin Prinsip Pemurnian 1. Pemohon menuju petugas loket informasi atau Costumer Services : a. Mencari informasi pelayanan yang dibutuhkan b. Mengambil formulir permohonan 2. Petugas loket informasi/costumer Services : a. Apabila pemohon masih dalam rangka mencari informasi maka petugas informasi memberikan penjelasan tentang persyaratan dan prosedur pengajuan permohonan pelayanan; b. Apabila pemohon tersebut adalah pemohon yang telah siap dengan kelengkapan persyaratan pengajuan permohonan, dipersilahkan menuju ke loket pendaftaran; 3. Pemohon menyerahkan berkas permohonan ke loket pendaftaran/desk pelayanan dengan melampirkan persyaratan yang telah ditentukan; 4. Petugas loket Pendaftaran/Desk Pelayanan : a. Memeriksa berkas persyaratan, dan setelah persyaratan permohonan dinyatakan lengkap maka berkas diterima; b. Permohonan tidak dapat diterima jika tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan; c. Petugas pendaftaran memberikan tanda terima kepada pemohon; d. Menginformasikan waktu penyelesaian. 5. Tim Teknis : a. Menerima berkas dari loket pendaftaran/desk pelayanan yang sudah dinyatakan lengkap; b. Melakukan validasi terhadap berkas; c. Melakukan penilaian persyaratan administrasi, teknis, lingkungan dan finansial. d. Melakukan penelaahan/evaluasi persyaratan administrasi, teknis, lingkungan dan finansial; e. Apabila berkas telah lengkap dan valid, selanjutnya diserahkan ke Kepala Bidang PTSP untuk diproses lebih lanjut. 6. Kepala Bidang PTSP : a. Melakukan verifikasi terhadap berkas permohonan; b. Membuat pengantar ke sub bagian tata usaha untuk dibuatkan SK Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian Mineral dan Batubara dan membubuhi nomor SK; c. Memeriksa draft SK Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian Mineral Logam dan Batubara dan membubuhi paraf persetujuan;
14 d. Menyerahkan kembali kepada Tim Teknis untuk ditandatangani oleh Kepala BKPMP atas nama Gubernur Maluku Utara. 7. Loket Penyerahan : Setelah Sub Bagian Tata Usaha menomori Surat Keputusan menyerahkan Surat Keputusan ke pemohon melalui petugas loket penyerahan, dengan meminta tanda bukti pendaftaran dan membuat tanda terima. 8. Penolakan : Dalam hal permohonan izin ditolak, Kepala BKPMP Maluku Utara menyampaikan jawaban secara tertulis kepada Pemohon. C.2 Prosedur pelayanan IUP Operasi Produksi khusus Pemurnian 1. Pemohon menuju petugas loket informasi atau Costumer Services : a. Mencari informasi pelayanan yang dibutuhkan b. Mengambil formulir permohonan 2. Petugas loket informasi/costumer Services : a. Apabila pemohon masih dalam rangka mencari informasi maka petugas informasi memberikan penjelasan tentang persyaratan dan prosedur pengajuan permohonan pelayanan; b. Apabila pemohon tersebut adalah pemohon yang telah siap dengan kelengkapan persyaratan pengajuan permohonan, dipersilahkan menuju ke loket pendaftaran; 3. Pemohon menyerahkan berkas permohonan ke loket pendaftaran/desk pelayanan dengan melampirkan persyaratan yang telah ditentukan; 4. Petugas loket Pendaftaran/Desk Pelayanan : a. Memeriksa berkas persyaratan, dan setelah persyaratan permohonan dinyatakan lengkap maka berkas diterima; b. Permohonan tidak dapat diterima jika tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan; c. Petugas pendaftaran memberikan tanda terima kepada pemohon; d. Menginformasikan waktu penyelesaian. 5. Tim Teknis : a. Menerima berkas dari loket pendaftaran/desk pelayanan yang sudah dinyatakan lengkap; b. Melakukan validasi terhadap berkas; c. Apabila berkas telah lengkap dan valid, selanjutnya diserahkan ke Kepala Bidang PTSP untuk diproses lebih lanjut; d. Melakukan penilaian persyaratan administrasi, teknis, lingkungan dan finansial. e. Melakukan penelaahan/evaluasi persyaratan administrasi, teknis, lingkungan dan finansial. f. Melakukan verifikasi lapangan sebagai bahan evaluasi kinerja operasi produksi khususnya pada perpanjangan IUPK Operasi Produksi;
15 6. Kepala Bidang PTSP : a. Melakukan verifikasi terhadap berkas permohonan; b. Membuat pengantar ke sub bagian tata usaha untuk dibuatkan SK IUP Operasi Produksi khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian Mineral dan Batubara dan membubuhi nomor SK; c. Memeriksa draft SK IUP Operasi Produksi khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian Mineral Logam dan Batubara dan membubuhi paraf persetujuan; d. Menyerahkan kembali kepada Tim Teknis untuk ditandatangani oleh Kepala BKPMP atas nama Gubernur Maluku Utara. 7. Loket Penyerahan : Setelah Sub Bagian Tata Usaha menomori Surat Keputusan menyerahkan Surat Keputusan ke pemohon melalui petugas loket penyerahan, dengan meminta tanda bukti pendaftaran dan membuat tanda terima. 8. Penolakan : Dalam hal permohonan izin ditolak, Kepala BKPMP Maluku Utara menyampaikan jawaban secara tertulis kepada Pemohon. D. Waktu Pelayanan Jangka waktu permohonan diterima sampai dengan Surat Keputusan Izin Prinsip maupun IUP Operasi Produksi khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian Mineral Logam dan Batubara diterbitkan masing-masing selama 14 (Empat Belas) hari kerja sejak tanggal diterimanya berkas permohonan secara lengkap dan benar. E. Biaya / Tarif Penerbitan Izin Prinsip dan/atau IUPK OPerasi Produksi tidak dikenakan biaya, kecuali penelusuran informasi wilayah pertambangan dan pencetakan Peta dikenakan biaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. F. Produk Pelayanan Surat Keputusan Izin Prinsip Pengolahan dan/atau Pemurnian dan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian/Perpanjangannya diterima oleh pemohon, dicetak dengan spesifikasi sebagai berikut: a) 1 (satu) rangkap ASLI; b) Tanda tangan an. Gubernur Maluku Utara selaku Administrator Perizinan dan cap stempel basah BKPMP Maluku Utara; c) Nomor izin berdasarkan automasi penomoran Sistem Informasi Manajemen Administrasi Perizinan (SIMAP) oleh BKPMP Maluku Utara;
16 d) Tanggal izin berdasarkan tanggal terbitnya izin; e) Sah dimata hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. G. Pengelolaan Pengaduan 1. Pelayanan Informasi dan Pengaduan ditangani oleh dua orang Petugas; 2. Petugas Pelayanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat memiliki kompetensi sebagai berikut : a. Memiliki sikap dan perilaku yang sopan dan ramah; b. Menguasai teknik berkomunikasi yang baik; c. Memiliki latar belakang pendidikan komunikasi dan psikologi; 3. Dilengkapi sarana dan prasarana informasi pelayanan untuk setiap jenis layanan dan penerimaan pengaduan meliputi telepon/fax, Formulir Pengaduan/Buku Agenda Pengaduan, SMS Pengaduan, rak arsip, komputer.
DIY. 3. Dinas 1) 2) 3) 4) B. Permohonan 1)
1 2 4 3 KETERANGAN : 1. Pemohon mengajukan permohonan izin kepada Gerai Pelayanan Perizinan Terpadu (GP2T) BKPM DIY 2. Gerai Pelayanan Perizinan Terpadu (GP2T) BKPM DIY meminta rekomendasi teknis penerbitan
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBERIAN IZIN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DI JAWA TIMUR
- 1 - LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 49 TAHUN 2016 TANGGAL : 4 OKTOBER 2016 PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DI JAWA TIMUR A. STANDAR PELAYANAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara.
No.1366, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MINERAL DAN BATUBARA
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN
Lebih terperinciMENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 32 TAHUN 2013
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 32 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN KHUSUS DI BIDANG PERTAMBANGAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 45,2012 PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN
Lebih terperinciPERUBAHAN ATAS PP NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PERUBAHAN ATAS PP NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA NO PENJELASAN 1. Judul: Judul: PERATURAN PEMERINTAH PENJELASAN REPUBLIK INDONESIA ATAS NOMOR 23
Lebih terperinciApabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke:
Draft 11/03/2011 Apabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke: puu.sdbh.minerba@gmail.com PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA
Lebih terperinci2017, No sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peratur
No.668, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN
Lebih terperinciIUP Operasi Produksi Atau Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
IUP Operasi Produksi Atau Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi SKPLayanan : Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jenis Layanan : IUP Operasi Produksi Atau Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi 1. Dasar
Lebih terperinci- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM
- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG BARAT
BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PUBLIK DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR A. PENDAHULUAN Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi
STANDAR PELAYANAN PUBLIK DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR A. PENDAHULUAN Energi dan Sumber Daya Mineral () Provinsi Jawa Timur dibentuk dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI TENGGARA PERATURAN GUBERNUR SULAWESI TENGGARA NOMOR : 44 TAHUN 2015 T E N T A N G
SALINAN GUBERNUR SULAWESI TENGGARA PERATURAN GUBERNUR SULAWESI TENGGARA NOMOR : 44 TAHUN 2015 T E N T A N G PEDOMAN PELAKSANAAN PERIZINAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1, 2014 PERTAMBANGAN. Usaha Pertambangan. Pelaksanaan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5489) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1, 2014 PERTAMBANGAN. Usaha Pertambangan. Pelaksanaan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5489) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20
No.267, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi. Kelanjutan Operasi Kontrak Karya atau Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara. Tata
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN
Lebih terperinci-2- Batubara; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pe
No.4, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTAMBANGAN. Usaha Pertambangan. Pelaksanaan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6012) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL, BATUBARA DAN BATUAN
SALINAN GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL, BATUBARA DAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI
Lebih terperinciBAGAN ALIR WIUP MINERAL BUKAN LOGAM & BATUAN (Badan usaha/koperasi/perseorangan) Permohonan ditujukan kepada Gubernur NTB
1 Lampiran Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara BAGAN ALIR WIUP MINERAL BUKAN LOGAM & BATUAN (Badan usaha/koperasi/perseorangan)
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSURAT PERMOHONAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OP KHUSUS PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN <<KOP SURAT PERUSAHAAN>>
SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OP KHUSUS PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN Nomor :... Sifat :... Lampiran :... Perihal : Permohonan Izin Usaha Pertambangan (IUP) OP Khusus
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH
h GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL
Lebih terperinciSURAT PERMOHONAN IZIN PRINSIP PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN MINERAL <<KOP SURAT PERUSAHAAN>> Jendera Mineral dan Batubara
SURAT PERMOHONAN IZIN PRINSIP PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN MINERAL Nomor :... Sifat :... Lampiran :... Perihal : Permohonan Izin Prinsip Pengolahan dan Pemurnian Mineral Kepada Yth.
Lebih terperinci(KOP SURAT PERUSAHAAN)
21 LAMPIRAN IA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBERIAN REKOMENDASI PELAKSANAAN PENJUALAN MINERAL KE LUAR NEGERI
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA
UU No. 4/2009 Pertambangan Mineral dan Batubara. Usaha pertambangan dikelompokkan atas: a. pertambangan mineral; dan b. pertambangan batubara. Pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada pertambangan
Lebih terperinciPeraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
- 2 - Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN UMUM
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA UTARA, Menimbang : a. bahwa mineral dan batubara merupakan
Lebih terperinci- 4 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.
- 2 - Perubahan Kelima atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Jenis
Lebih terperinci- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM
- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 2. Undang-Undang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa mineral
Lebih terperinciGUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
- 1 - GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BENGKULU, Menimbang : a. Mengingat
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa dengan adanya perubahan kewenangan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.512, 2014 KEMEN ESDM. Rekomendasi. Penjualan Mineral. Luar Negeri. Hasil Pengolahan. Pemurnian. Tata Cara. Persyaratan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM DAN BATUBARA
- 1 - PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
No. Urut: 03, 2012 LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI JAWA TENGAH
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA DIVESTASI SAHAM DAN MEKANISME PENETAPAN HARGA SAHAM DIVESTASI PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN
Lebih terperinci- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM
- 2-2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciLex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017
KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN C MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 1 Oleh: Thalia Anjella Sarah Montolalu 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA [LN 2009/4, TLN 4959]
UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA [LN 2009/4, TLN 4959] BAB XXIII KETENTUAN PIDANA Pasal 158 Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN
BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a.
Lebih terperinci- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM
- 2-2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN PERTAMBANGAN RAKYAT MINERAL DAN BATUBARA
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN PERTAMBANGAN RAKYAT MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 2 Tahun : 2014
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 2 Tahun : 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG USAHA PERTAMBANGAN MINERAL
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pertambangan. Mineral. BatuBara. Jasa. Penyelenggaraan. Pencabutan.
No.341, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pertambangan. Mineral. BatuBara. Jasa. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Lebih terperinciCONTOH SURAT SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OP KHUSUS PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN BATUBARA KOP SURAT PERUSAHAAN. Mineral dan Batubara
CONTOH SURAT SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OP KHUSUS PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN BATUBARA KOP SURAT PERUSAHAAN Nomor :... Sifat :... Lampiran :... Perihal : Permohonan Izin Usaha Pertambangan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Mengingat : a. bahwa mineral dan
Lebih terperinciBUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG. Nomor 17 Tahun 2011 TENTANG
BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 17 Tahun 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PERIZINAN BIDANG PERHUBUNGAN DARAT PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciMekanisme Investasi Modal Asing Dalam Pertambangan Nasional
Mekanisme Investasi Modal Asing Dalam Pertambangan Nasional 12 Mei 2010 Dipresentasikan dalam In-depth discussion yang diselenggarakan oleh: Jatnika Legal Research & Training Centre Oleh : Heri Nurzaman
Lebih terperinci2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 06 Tahun 2017 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pemberia
No.687, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Penjualan Mineral ke Luar Negeri. Pensyaratan dan Pemberian Rekomendasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciCHECKLIST KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS SURAT IZIN PENGEBORAN AIR TANAH (SIP)
KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS SURAT IZIN PENGEBORAN AIR TANAH (SIP) Surat permohonan Rekomendasi dari Bupati/Walikota, disertai lampiran : 1 Surat permohonan izin dari pemohon Peta
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa mineral dan batubara yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT MINERAL LOGAM, MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DI KABUPATEN BURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 59 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 59 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1088 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME ATAU TATA CARA MEMPEROLEH IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) DAN IZIN PERTAMBANGAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang
Lebih terperinciMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA NOMOR :... TENTANG DIVESTASI SAHAM
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :... TENTANG DIVESTASI SAHAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.4, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTAMBANGAN. KETENTUAN-KETENTUAN POKOK. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.35, 2014 KEMENESDM. Peningkatan. Nilai Tambah. Mineral. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENINGKATAN
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Hak Pemegang IUP dan IUPK dijamin haknya untuk melakukan usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pemegang IUP dan IUPK dapat memanfaatkan prasarana dan sarana umum untuk
Lebih terperinci- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM
- 2-2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 27 TAHUN 2013 TENTANG
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 27 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA DAN PENETAPAN HARGA DIVESTASI SAHAM,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinci- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM
- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciApabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke:
Apabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke: puu.sdbh.minerba@gmail.com MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR...
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOM OR 1 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH NOM OR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERU BAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMASA Menimbang Mengingat : a. bahwa mineral merupakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciJENIS DAN TAHAPAN IZIN
JENIS DAN TAHAPAN IZIN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2010, ada 3 (tiga) jenis izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah (Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota) sesuai dengan kewenangannya, yaitu : 1.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010
MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 23 TAHUN 2010, dan PERATURAN PEMERINTAH NO. 1 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL dan BATUBARA PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciSALIN. :a. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana : 1.
SALIN PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2O1O TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA
Lebih terperinciSALINAN NOMOR 20/E, 2009
SALINAN NOMOR 20/E, 2009 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PELAYANAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI OLEH BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MALANG WALIKOTA MALANG, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2017 KEMEN-ESDM. Nilai Tambah Mineral. Peningkatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1300, 2012 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Ekspor. Timah. Pemanfaatan. Pemenuhan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78/M-DAG/PER/12/2012 TENTANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, Menimbang
Lebih terperinciANNEX II LIST OF AUDITED DOCUMENTS (IN BAHASA INDONESIA) DAFTAR DOKUMEN PERKEBUNAN
ANNEX II LIST OF AUDITED DOCUMENTS (IN BAHASA INDONESIA) DAFTAR DOKUMEN PERKEBUNAN Pada dasarnya, dokumen-dokumen berikut dapat diperoleh melalui perusahaan. Demi mendapatkan data yang lengkap, dianjurkan
Lebih terperinciPEMBAGIAN URUSAN PENGELOLAAN MINERAL DAN BATUBARA PASCA UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2014 DAN PERUBAHANNYA
PEMBAGIAN URUSAN PENGELOLAAN MINERAL DAN BATUBARA PASCA UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2014 DAN PERUBAHANNYA Oleh : Indra Syahputra Lubis Pada Tanggal 30 September 2014, Presiden Republik Indonesia telah menandatangani
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSII JAWA TENGH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG
1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSII JAWA TENGH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN
SALINAN NOMOR 18/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
Lebih terperinciIZIN USAHA PERUBAHAN PENANAMAN MODAL
LAMPIRAN NOMOR SOP SK KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA CILEGON NOMOR : 0/ /DPMPTSP/0 TANGGAL JUNI 0 KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PEMERINTAH
Lebih terperinci- 3 - Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
- 2 - b. bahwa untuk memberikan kepastian berusaha bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan, perlu mengatur kembali hak dan larangan bagi pemegang
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
No. 4959 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERTAMBANGAN. KETENTUAN-KETENTUAN POKOK. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PERIZINAN USAHA DI BIDANG ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KETENAGALISTRIKAN
Lebih terperinci