SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI II

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI II"

Transkripsi

1 SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI II A. Deskripsi : Matakuliah ini akan membahas secara lebih mendalam masalah masalah akuntansi untuk berbagai pos penting dalam laporan keuangan B. Prasyarat : Pengantar Akuntansi I C. Materi : 1. Kas 2. Investasi Jangka Pendek 3. Piutang 4. Persediaan 5. Investasi Jangka Panjang 6. Aktiva Tetap D. Buku Acuan : 1. Dasar Dasar Akuntansi, Al Haryono Jusuf 2. Akuntansi Suatu Pengantar, Soemarso SR 3. Pengantar Akuntansi, Warren Reeve Fess 4. IAI, Standar Akuntansi Keuangan

2 KAS / ( CASH ) Kas adalah segala sesuatu ( baik yang berbentuk uang atau bukan ) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominal. Menurut SAK No. 9 Kas adalah : Alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Dan bank menurut SAK No. 9 adalah : Sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Pos-pos yang dapat digolongkan sebagai kas : 1. Rekening Giro di bank 2. Cek yang telah ditanda tangani 3. Uang kas itu sendiri 4. Traveler cek Yang tidak termasuk dalam golongan kas : 1. Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu 2. Persediaan materai & perangko 3. Cek mundur (posdate check) Cek yang baru dapat diuangkan setelah tanggal tertentu yang tercantum dalam cek tersebut 4. Cek kosong dari pihak ketiga Cek yang apabila diuangkan kebank, dana yang ada di bank tersebut tidak mencukupi sesuani dengan nilai yang ada pada cek tersebut 5. Rekening giro pada bank di luar negeri yang tidak dapat dipakai atau segera dipakai CARA PENYAJIAN KAS DALAM NERACA Kas dilaporkan dalam necara sebesar nilai nominalnya Cara penyajian kas di neraca pada umumnya adalah : 1. Menggunakan satu rekening KAS Ini menunjukkan seluruh elemen kas yang dimiliki perusahaan baik yang ada pada perusahaan maupun yang disimpan di bank. 2. Menggunakan dua rekening yaitu : a. Kas : menunjukkan saldo kas yang ada di perusahaan. b. Bank : menunjukkan saldo kas yang disimpan pada bank. Cara penyajian mana yang akan dipilih oleh perusahaan tergantung pada kebutuhan.

3 PENGENDALIAN KAS Dibandingkan dengan aktiva-aktiva lain, kas adalah merupakan aktiva yang paling mudah dicuri / diselewengkan. Disamping itu sebagian besar transaksi perusahaan biasanya terdiri dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu mengelola kas adalah : 1. Perencanaan arus kas (cash flow planning) 2. Pengendalian penerimaan kas 3. Pengendalian pengeluaran kas 4. Melakukan rekonsiliasi bank 5. Penerapan sistem dana tetap untuk kas kecil Perencanaan Arus Kas Mempunyai uang kas yang tidak cukup dalam perusahaan dapat membahayakan perusahaan tersebut yaitu kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo. Tetapi mempunyai kas yang terlalu besar juga tidak sehat, uang kas yang menganggur tidak akan menghasilkan apa-apa, oleh karena itu manajemen perusahaan perlu melakukan perencanaan arus kas yang baik. Perencanaan arus kas dapat dilakukan dengan membuat anggaran kas untuk periode-periode tertentu, misalnya untuk 1 tahun, 6 bulan, 3 bulan ataupun untuk 1 bulan. Anggaran kas dapat digunakan sebagai alat pengendali penerimaan dan pengeluatan kas, karena anggaran kas dengan realisasi kas dapat dibandingkan, apabila terjadi penyimpangan yang mencolok manajemen perusahaan segera dapat melakukan tindakan perbaikan Pengendalian Penerimaan Kas Prosedur penerimaan kas dalam perusahaan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang yang seharusnya diterima dapat dikurangi menjadi sekecil mungkin. Prosedur penerimaan kas perlu memperhatikan hal hal sebagai berikut : 1. Terdapatnya pemisahan tugas antara yang menyimpan, yang menerima dan yang mencatat penerimaan uang / kas tersebut. 2. Setiap penerimaan kas langsung disetor ke bank 3. Setiap penerimaan kas harus segera dicatat. Pengendalian Pengeluaran Kas Seperti halnya penerimaan kas, prosedur pengeluaran kas juga dirancang sedemikian rupa, sehingga hanya pengeluaran pengeluaran yang telah disetujui dan betul betul untuk kegiatan perusahaan saja yang dicatat dalam pembukuan perusahaan. Prosedur-prosedur pengeluaran kas harus memperhatikan hal hal sebagai berikut : 1. Semua pengeluaran dilakukan dengan check kecuali pengeluaran yang kecil dilakukan digunakan kas kecil. 2. Semua pengeluaran harus memperoleh persetujaun dari yang berwenang terlebih dahulu.

4 3. Terdapatnya pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas, yang menyimpan kas dan yang melakukan pengeluaran kas serta yang melakukan pencatatan. Rekonsiliasi Bank Adalah : Suatu usaha untuk mencocokkan saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo kas menurut catatan bank. Rekonsiliasi bank dibuat oleh perusahaan satu kali dalam sebulan, setelah perusahan menerima salinan dari bank. Ada 8 penyebab perbedaan catatan kas perusahaan dengan bank : 1. Adanya setoran perusahaan yang belum dibukukan oleh bank ( Hal ini biasanya terjadi pada setoran akhir bulan ) 2. Adanya check yang sedang beredar ( out standing check ) 3. Adanya setoran dari langganan perusahaan yang langsung ke bank dalam hal ini perusahaan belum mengetahui 4. Adanya check kosong yang disetorkan ke bank 5. Adanya jasa giro yang diterima dari bank 6. Adanya biaya administrasi giro yang dibebankan oleh bank 7. Adanya kesalahan catat oleh pihak perusahaan 8. Adanya kesalahan catat oleh pihak bank

5 Contoh Soal Menurut catatan perusahaan Piko saldo kasnya di Bank pada tanggal 31 Desember 29 sejumlah Rp Sedangkan menurut bank saldo kas perusahaan Piko di bank Rp Adapun penyebabnya antara lain : 1. Bank telah berhasil menagihkan piutang perusahaan sebanyak Rp terhadap kejadian ini perusahaan belum sempat diberi tahu oleh bank, biaya penagihan Rp. 4. telah dipotong oleh bank akan tetapi perusahaan belum sempat diberi tahu. 2. Perusahaan memperolah bunga atas simpanannya di bank selama bulan Desember 29 sejumlah Rp. 64., penambahan ini belum sempat diberitahu kepada perusahaan. 3. Terdapat setoran dari perusahaan yang belum dicatatkan oleh bank sejumlah Rp Terdapat check yang sedang beredar sebanyak RP Perusahaan mengeluarkan check untuk membayar utangnya Rp akan tetapi oleh pegawai perusahaan tercatatkan menjadi Rp Bank telah membuat kesalahan dimana check yang seharusnya dikeluarkan sebanyak Rp. 2.. dicatat oleh bank dalam pembukuannya sejumlah Rp Perusahaan menerima piutang dalam bentuk check Rp. 4.. setelah check ini disetorkan ke bank ternyata check tersebut kosong. Diminta : Buatlah rekonsiliasi bank dan jurnal yang diperlukan! PT. piko Rekonsiliasi Bank Per 31 Desember 29 Saldo Bank Saldo perusahaan Penambahan Penambahan Setrn dlm perjln 7.5. Penerimaan piutang 2.. Pendapatan bunga 64. Salah catat Pengurangan Pengurangan Check yang beredar 3.. Biaya bank 4. Salah catat 1.8. Check kosong Saldo Saldo

6 Jurnal : Kas Rp Piutang Rp. 2.. Pendapatan. Bunga 64. Utang dagang 3.6. Biaya Adm Rp. 4. Piutang dagang 4.. Kas Rp Contoh soal : Pada tanggal 31 Desember 29 saldo kas di Bank menurut catatan buku PT. Fiyo Rp sedangkan menurut catataan bank kas perusahaan pada tanggal yang sama Rp Hal tersebut di atas disebabkan oleh : 1. Jasa biro oleh perusahaan dalam bulan Desember Rp Biaya administrasi bank bulan Desember Rp. 1.6 belum diketahui oleh perusahaan. 3. Setoran perusahaan ke bank Rp. 18. belum nampak dalam laporan bank. 4. Uang kas perusahaan yang belum disetor ke bank Rp Check yang masih beredar Rp Penerimaan Rp tercatat oleh perusahaan Rp Diminta : Buatlah rekonsiliasi bank dan jurnal yang diperlukan!

7 PT. FIYO Rekonsiliasi Bank Per 31 Desember 29 Saldo perusahaan 614. Saldo bank Penambahan Penambahan Pdpt jasa giro 8.9 Setrn dlm perjln 18. Kas yang belum disetor Pengurangan Pengurangan By Adm bank 1.6 Cek beredar Salah catat 9 Saldo 62.4 Saldo 62.4 Jurnal Kas Rp. 8.9 Pendapatan Jasa giro Rp. 8.9 Biaya Adm Rp. 1.6 Piutang Dagang 9 Kas Rp. 2.5 Soal : Saldo bank menurut laporan rekening koran 31 Desember 29 Rp sedangkan menurut buku PT. XYZ Rp Setelah diteliti adanya perbedaan tersebut disebabkan oleh : 1. Pelanggan mentransfer uang melalui bank ke rekening PT. XYZ sebesar Rp. 2. sudah dicatat oleh bank. 2. Setoran ke Bank pada tanggal 31 Desember 29 sebesar Rp belum tercantum pada ayat jurnal kredit di Laporan bank. 3. Ayat jurnal kredit sebesar Rp pada rekening bank per tgl 31 Desember 29 belum terdapat di buku penerimaan perusahaan. 4. Cek nomor 11 dicatat pada cek register ada sebesar RP. 15. dan pada Laporan Rekening bank sebesar Rp. 15., setelah diperiksa kembali ternyata jumlah yang benar adalah Rp Outstanding cheq (chek yang belum diuangkan) oleh pelanggan pada tanggal 31 Desember 29 sejumlah Rp Terdapat salah membukukan oleh bank dimana cek sebesar Rp yang seharusnya dibebankan kepada PT. YXZ terbebankan kepada PT. XYZ. 7. Biaya adm bank yang dibebankan kepada PT. XYZ oleh bank sebesar Rp.4.5 telah didebit oleh bank ke rekening PT. XYZ tetapi belum dicatat oleh PT. XYZ Diminta : Buatlah rekonsiliasi bank dan jurnal yang diperlukan!

8 PT. XYZ Rekonsiliasi Bank Per 31 Desember 29 Saldo menurut Bank Saldo menurut perusahaan Penambahan Penambahan Strn dlm prjln 1.2. Penerimaan piutang 2. Salah catat Jasa giro Pengurangan Pengurangan Check beredar 65. Salah catat 135. By adm Saldo Saldo Jurnal Kas Piutang 2. Jasa Giro 9.25 Biaya Adm 4.5 Utang 135. Kas 139.5

9 Soal : Berikut ini informasi untuk penyusunan rekonsiliasi bank untuk PT. YOLA tanggal 31 Maret 29. a. Saldo rekening kas perusahaan berjumlah Rp b. Saldo giro menurut laporan bank berjumlah Rp c. Cek yang ditarik namun belum diuangkan sampai dengan tanggal 31 Maret 29. No. 122 Rp No. 123 Rp No. 124 Rp d. Setoran sebesar Rp. 51. belum nampak dalam laporan bank e. Bank membebani rekening perusahaan dengan biaya Adm bank sebesar Rp Transaksi ini belum dicatat oleh perusahaan. f. Cek yang ditarik untuk CV. A sebesar Rp keliru dicatat oleh petugas pembukuan perusahaan sebesar Rp g. Perusahaan menerima cek dari langganan. Setelah cek tersebut disetorkan ke bank ternyata kosong. Check tersebut bernilai Rp h. Bank telah menagihkan piutang wesel perusahaan senilai Rp transaksi ini belum dicatat oleh perusahaan. i. Laporan bank menunjukkan pengurangan Rp untuk check no. 125 yang bernilai Rp Diminta : - Buatlah rekonsiliasi bank! - Buatlah jurnal yang diperlukan! PT. Yola Rekonsiliasi Bank Per 31 Maret 29 Saldo Bank Saldo perusahaan (+) Strn dlm perjln 51. (+) Penerimaan piutang Salah catat (-) Check beredar (-) By Adm bank 11.2 No 15.3 Salah catat 18. No Cek kosong No Saldo Saldo

10 Soal : Saldo rekening toko NOVA / Perusahaan NOVA pada tanggal 31 Desember 29 menurut catatan bank adalah Rp Saldo perkiraan bank menurut catatan perusahaan adalah Rp pada tanggal yang sama. Terjadinya perbedaan antara catatan bank dengan perusahaan dikarenakan oleh : a. Setoran tanggal 31 Desember 29 Rp tidak terlihat di dalam rekening koran bank. b. Penerimaan dari langganan sebesar Rp. 4. melalui transfer bank yang terdapat di dalam rekening koran belum dicatat oleh perusahaan. c. Jasa Giro untuk bulan Desember 29 sebesar Rp belum dicatat oleh perusahaan. d. Pembayaran hutang sejumlah Rp. 15. digunakan check nomor 222 tercatat oleh perusahaan Rp e. Cek-cek yang telah dikeluarkan oleh perushaaan untuk melunasi hutangnya tetapi belum terlihat dalam rekening koran bank sebagai berikut : - Cek no. 223Rp Cek no. 224Rp Cek no. 225Rp Jumlah Rp f. Kesalahan dalam pembebanan cek oleh bank Rp yang merupakan cek PT. NOVI tetapi oleh bank dibebankan ke rekening Giro PT. NOVA. g. By. Adm bank untuk bulan Desember 29 Rp. 9. belum dicatat oleh perusahaan. Diminta : 1. Buatlah rekonsiliasi bank! 2. Buatlah jurnal yang diperlukan! PT. NOVA Rekonsiliasi Bank Per 31 Desember 29 Saldo Maret perusahaan Saldo menurut bank (+) Penerimaan dari langg 4. (+) Setoran dalam penjl Jasa 12.5 Salah catat (-) Salah catat 135. By. Adm (-) Cek beredar Saldo Saldo

11 Jurnal Kas Piutang 4. Jasa Giro 12.5 Biaya Adm 9. Utang 135. Kas 144.

12 KAS KECIL / PETTY CASH Kas kecil adalah : Sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan di dalam perusahaan dan dipergunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan melalui kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang tidak besar. (pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil yang tidak ekonomis bila dibayar dengan cek). Metode pencatatan kas kecil ada 2 yaitu : 1. Sistem dana tetap ( Imprest fund system ) 2. Sistem dana berubah ( Fluctuating fund system ) Sistem dana tetap ( Imprest Fund Syatem ) Yaitu : saldo kas kecil tersebut selalu tetap dan tidak berubah sesuai dengan pembentukan pertama, kecuali ada kebijaksanan manajemen untuk merubah jumlah dana tersebut. Dalam sistem ini pada saat terjadi transaksi / pemakaian kas kecil untuk membiayai pengeluaran perusahaan tidak ada ayat jurnal yang dibuat melainkan dicatat dalam suatu memo pengeluaran dari kas kecil. Jurnal baru dibuat apabila terjadi pengisian kembali kas kecil tersebut. Cara membukukan : 1. Pada saat pembentukan kas kecil Kas kecil Kas Bank 2. Apabila pengeluaran telah dilakukan dan kas kecil diisi kembali Biaya Biaya Biaya. Kas Bank 3. Apabila biaya telah dikeluarkan tapi kas kecil tidak diisi kembali Biaya Biaya Biaya. Kas kecil Dibuat jurnal balik pada awal periode berikutnya Kas kecil Biaya Biaya

13 Biaya. Sistem Dana Berubah ( Fluctuating Fund System ) Setiap pengeluaran kas kecil dibukukan langsung pada saat terjadinya transaksi tersebut ( dicatat ke dalam jurnal ) Cara membukukan : 1) Pada saat pembentukan kas kecil Kas kecil Kas Bank 2) Pada saat pengeluaran Biaya. Kas Kecil 3) Pada saat pengisian kembali Kas kecil Kas Bank 4) Kalau kas kecil belum diisi kembali tidak ada jurnal Apabila dana kas kecil tidak sesuai dengan perusahaan, pihak perusahaan dapat melakukan perubahan : 1). Jika jumlah terlalu besar diputuskan untuk menurunkan jumlah oleh cara : Kas Bank Kas Kecil 2). Jika jumlah terlalu kecil diputuskan untuk menaikan jumlah oleh cara : Kas Kecil Kas Bank

14 Contoh : Perusahaan Piko membentuk suatu dana kas kecil untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil pada tanggal 1 Desember 29 sebesar Rp. 5.. Berikut ini biaya yang dikeluarkan mulai tanggal 1 Desember sampai dengan tanggal 15 Desember 29 sebagai berikut : Tanggal 3 Desember : Dibayar biaya koran sebesar Rp. 6. Tanggal 6 Desember : Biaya makan dan minum sebesar Rp. 7. Tanggal 9 Desember : Dibayar biaya angkut pembelian sebesar Rp. 85. Tanggal 11 Desember : Dibayar biaya air, listrik dan telp sebesar Rp. 2. Tanggal 15 Desember 29 kas kecil diisi kembali Berikut ini pengeluaran dari tanggal 16 sampai dengan 31 Desember 29 sebagai berikut : Tanggal 18 Desember : Dibayar biaya perangko sebesar Rp. 5. Tanggal 21 Desember : Dibayar biaya angkut pembelian sebesar Rp 1. Tanggal 26 Desember : Dibayar biaya foto copy sebesar Rp. 8. Tanggal 29 Desember : Dibayar biaya rapat sebesar Rp. 15. Tanggal 3 Desember : Dibayar biaya makan dan minum sebesar Rp. 7. Pada tanggal 31 Desember 29 kas kecil belum diisi kembali. Diminta : Catatlah transaksi diatas dengan menggunakan sistem dana tetap dan sistem dana berubah! Contoh : Pada tanggal 1 April 29 perusahaan Piko membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 8. yang digunakan untuk keperluan yang jumlah relatif kecil yang tidak mungkin pembayarannya dengan menggunakan cek. Berikut ini transaksi yang terjadi pada perusahaan Piko mulai tanggal 1 April sampai dengan tanggal 15 April 29 sebagai berikut : Tanggal 2 April : Dibayar biaya fotocopy sebesar Rp Tanggal 6 April : Dibayar biaya transportasi sebesar Rp. 25. Tanggal 1 April : Dibayar biaya koran sebesar Rp. 18. Tanggal 14 April : Dibayar biaya materai dan perangko sebesar Rp. 1. Pada tanggal 16 April 29 kas kecil diisi kembali. Berikut ini transaksi yang terjadi mulai tanggl 17 April 29 sampai dengan 3 April 29 sebagai berikut : Tanggal 17 April : Dibayar biaya transportasi sebesar Rp. 1. Tanggal 21 April : Dibayar biaya listrik, air & telpon sebesar Rp. 35. Tanggal 28 April : Dibayar biaya cetak formulir sebesar Rp. 25. Tanggal 3 April 29 kas kecil belum diisi kembali. Diminta :

15 Catatlah transaksi diatas dengan menggunakan sistem dana tetap dan sistem dana berubah! SURAT SURAT BERHARGA / INVESTASI JANGKA PENDEK SBB adalah : saham, obligasi dan surat-surat berharga lainnya yang dimiliki perusahaan dalam rangka penanaman sementara untuk memanfaatkan dana selama tidak digunakan. Ciri-ciri Investasi sementara / investasi jangka pendek: 1. Memiliki pasar, sehingga dapat diperjualbelikan dengan segera 2. Pemilikannya dilakukan dengan maksud untuk dijual kembali dalam waktu dekat, apabila terdapat kebutuhan dana untuk kegiatan umum perusahaan. 3. Pemilikannya dilakukan tidak dengan maksud untuk menguasai perusahaan lain. Contoh : SAHAM Pada tanggal 1 Agustus 29 FIYO membeli saham biasa PT. YOLA 3. lembar, nominal Rp. 2. perlembar dengan kurs 98%. Biaya komisi dan perantara Rp. 3.. Pada tanggal 28 Desember 29 PT. YOLA mengumumkan deviden yang nantinya akan diterima oleh FIYO Rp. 1.5 perlembar saham pada tanggal 5 Januari 21. Pada tanggal 1 Februari 21 seluruh saham FIYO yang ada pada PT. YOLA dijual kembali dengan kurs 15%, biaya penjualan Rp. 2.. Maka perhitungan dan jurnal sebagai berikut : Harga beli 3. lbr x Rp. 2. x 98% : Rp Biaya komisi : Rp. 3. Harga perolehan : Rp Jurnal : 1 / 8-29 Surat - surat berharga saham PT. YOLA Rp Kas Rp /12-29 Piutang Deviden Rp Pendapatan deviden Rp /1-21 Kas Rp Piutang deviden Rp. 4.5.

16 Harga jual 3. lbr x Rp. 2. x 15% Rp Biaya penjualan (2.) Harga jual Rp Harga perolehan Rp Laba Penjualan Rp Jurnal Kas Rp Surat - surat berharga saham PT. YOLA Rp Laba Penjualan Rp Soal : Pada tanggal 1 April 29, Pimping membeli saham PT. Piko sebanyak 5.5 lembar saham dengan harga pasar Rp perlembar, sedangkan nilai nominal dari saham Rp. 25. perlembar, biaya pembelian Rp. 25., 14% dibagikan setiap akhir tahun. Karena butuh dana Pimping menjual saham yang dimilikinya pada tanggal 1 Maret 21 dengan harga perlembar saham Rp. 26. dan biaya penjualan sebesar Rp. 1.. Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan!

17 OBLIGASI Obligasi dapat dicatat dengan menggunakan : 1. Pendekatan aktiva 2. Pendekatan pendapatan Contoh 1 : Pada tanggal 1 April 29 Piko membeli obligasi PT. Pooh sebanyak 5. lembar obligasi dengan kurs 12%, nominal perlembar obligasi Rp. 4. dan biaya yang dikeluarkan pada saat pembelian sebesar Rp % pertahun dibayarkan setiap tanggal 1 Februari dan 1 Agustus. Karena butuh dana Piko menjual obligasi yang dimilikinya pada tanggal 1 Maret 21 dengan kurs 13% dan biaya penjualan obligasi sebesar Rp Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi diatas! Contoh 2 : Sama dengan contoh no.1, tetapi pada tanggal 1 Maret 21 obligasi yang dijual sebanyak 3. lembar obligasi dengan kurs 15% dan biaya yang dikeluarkan pada saat penjualan sebesar Rp. 1.. Sedangkan sisanya dijual pada tanggal 1 Mei 21 dengan kurs 11% dan biaya penjualan Rp Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi diatas! Contoh 3 : Pooh membeli obligasi PT. Pimping sebanyak 8. lembar obligasi dengan harga beli perlembar obligasi Rp. 29. pada tanggal 1 Februari 29, nominal perlembar Rp. 3., biaya yang dikeluarkan pada saat melakukan pembelian sebesar Rp. 3., 12% pertahun, dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Karena butuh dana untuk kegiatan operasinya Pooh menjual obligasi yang dimilikinya pada PT. Pimping pada tanggal 1 April 21 dengan harga jual perlembar obligasi Rp. 32. dan biaya penjualan Rp. 2.. Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi diatas!

18 PIUTANG ( RECEIVABLE ) Adalah : meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lain, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya. Piutang biasanya memiliki bagian yang signifikan dari total aktiva lancar perusahaan. Jadi piutang adalah : Segala macam tuntutan kepada pihak lain yang mengakibatkan adanya penerimaan kas dimasa yang akan datang. Kelompok piutang yaitu : 1. Piutang usaha / Account receivable: Piutang yang berasal dari penjualan barang dan jasa yang merupakan kegiatan utama perusahaan. 2. Piutang wesel / Notes receivable Tuntutan yang diikuti oleh janji tertulis untuk menerima sejumlah uang dalam jumlah tertentu. 3. Piutang lain-lain / Other receivable Selain piutang usaha dan wesel. Untuk tujuan pelaporan, piutang biasanya dinilai pada jumlah yang diharapkan akan diterima. Jumlah ini belum tentu sama dengan jumlah yang secara formal tercantum sebagai piutang, karena biasanya perusahaan akan membentuk suatu dana yang disebut Penyisihan Piutang Tak Tertagih. Contoh penyajian piutang dalam Neraca : Piutang usaha Rp. 1.. Penyisihan piutang tak tertagih (Rp. 1.) Piutang usaha netto Rp Ada 2 cara untuk menaksir jumlah penyisihan piutang tak tertagih : 1. Berdasarkan saldo piutang 2. Berdasarkan saldo penjualan Berdasarkan saldo piutang : 1. Berdasarkan saldo piutang rata rata 2. Berdasarkan analisa umur piutang Contoh : Saldo piutang PT. Piko tgl 1 Januari 29 sebesar Rp dan saldo Piutang tgl 31 Desember 29 sebesar Rp. 4.., Penyisihan Piutang tak tertagih 3 % Saldo piutang rata-rata : Rp Rp : Rp

19 Penyisihan piutang tak tertagih : 3% x Rp : Rp Apabila sebelumnya penyisihan piutang tak tertagih bersaldo kredit sebesar Rp. 4., maka biaya piutang tak tertagih selama tahun 29 adalah Rp (Rp Rp. 4.). Jurnal : Biaya piutang tak tertagih Rp Penyisihan piutang tak tertagih Rp Apabila terjadi sebaliknya, saldo penyisihan piutang tak tertagih bersaldo debit Rp. 4., maka besarnya biaya piutang tak tertagih periode 29 adalah Rp ( Rp Rp ) Jurnal : Biaya piutang tak tertagih Rp Penyisihan piutang tak tertagih Rp Disamping berdasarkan rata-rata saldo piutang, penyisihan piutang tak tertagih juga dapat dihitung atas dasar persentse tertentu terhadap golongan umur piutang pada akhir periode. Contoh : Berikut ini perkiraan piutang dagang dan penyisihan pada Neraca saldo 31/ Piutang dagang Rp Peny. Piutang tak tertagih Rp. 5. bersaldo kredit Berikut ini rincian piutang dagang menurut nama debitur dan tanggal faktur : Nama debitur Jumlah Tgl. Faktur PT. H /12-27 PT. H /11-27 PT. M /11-27 PT. J /3-27 PT. J /4-27 PT. A /6-27 PT. A /7-27 PT. N /11-27 PT. M /13-27 Piutang tak tertagih berdasarkan golongan umur piutang : Umur Piutang % Kerugian 1 3 hari % 31 6 hari 1 % 61 9 hari 1 ½ % hari 2 % > 12 hari 3 %

20 Diminta : - Buatlah daftar umur piutang - Buatlah jurnal penyesuaian untuk penyesuaian piutang tak tertagih DAFTAR UMUR PIUTANG No Nama Umur Jumlah Debitur 1-3 hari 31-6 hari 61-9 hari hari >12 hari 1 PT. H PT. N PT. M PT. J PT. J PT. A PT. A PT. N PT. M Penyisihan piutang tak tertagih : Umur Jumlah 1 3 hari % x Rp hari 1% x Rp hari 1,5 % x Rp hari 2% x Rp. - > 12 hari 3% x Rp Rp Jurnal : Biaya piutang tak tertagih Rp Peny. Piutang tak tertagih Rp Berdasarkan Saldo Penjualan Besarnya penyisihan piutang tak tertagih dengan cara ini adalah dengan mengalikan porsentase tertentu dengan penjualan kredit. Contoh : Penjualan kredit pada tahun 28 sebesar Rp Perusahaan menetapkan penyisihan Piutang tak tertagih 2 % dari saldo penjualan. 2 % x Rp = Rp Jurnal : Biaya piutang tak tertagih Rp Peny. Piutang tak tertagih Rp. 1.3.

21 PENGHAPUSAN PIUTANG Metode penghapusan piutang ada 2 : 1. Metode langsung 2. Metode cadangan Perbedaannya : Transaksi M. Langsung M. Cadangan BPTT xxx Pembentukan Peny. Piutang Tak Tertagih Tidak dijurnal PPTT xxx Saat piutang dihapuskan BPTT xxx PPTT xxx PD xxx PD xxx Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan PD xxx PD xxx BPTT xxx PPTT xxx Kas xxx Kas xxx PD xxx PD xxx

22 WESEL TAGIH / NOTES RECEIVABLE Wesel adalah : jaminan tertulis untuk membayar sejumlah uang setelah jangka waktu tertentu Pihak yang membuat janji untuk membayar, dialah yang mengeluarkan wesel pihak ini disebut penarik wesel ( Drawer ). Sedangkan pihak yang akan menerima pembayaran disebut penerima wesel ( Payee ) Wesel ada dua jenisnya: 1. Wesel Berbunga 2. Wesel tanpa bunga. Wesel berbunga : Jumlah yang akan diterima pada saat wesel jatuh tempo adalah sebesar nilai nominal + bunga Wesel tanpa bunga Jumlah yang akan diterima pada saat wesel jatuh tempo adalah sebesar nilai nominalnya. Rumus untuk menghitung bunga : Bunga : nilai nominal x tingkat bunga x Masa Bunga Masa setehun Contoh : PT. A menjual barang dagang kepada toko B sebesar Rp. 5.. dalam hal ini PT. A menerima selembar wesel dengan nominal Rp. 5.., jangka waktu 6 hari dengan tingkat bunga 12 % setahun, tertanggal 13 Februari 29. Perhitungan : Tanggal jatuh tempo wesel Feb : 15 ( ) Meret : April : 6 Hari Tanggal jatuh tempo: 14 April 29 Bunga wesel : N.N x Tk. Bunga x Masa Wesel/Masa setahun Rp. 5.. x 12 % x 6 36 Rp. 1. Nilai jatuh tempo

23 N.N + Bunga Rp Rp. 1. Rp Jurnal PT. A pada waktu wesel diteria dari toko B 13 Februari 29 : Wesel Tagih Rp. 5.. Piutang Usaha Rp. 5.. Jurnal pada tanggal wesel jauh tempo 14 April 29 : A. Wesel dilunasi : Kas Rp Wesel Tagih Rp. 5.. Pendapatan Bunga Rp. 1. B. Wesel Tak dilunasi : Piutang Usaha Rp Wesel tagih Rp. 5.. Pendapatan Bunga Rp. 1. PENDISKONTOAN WESEL TAGIH Apabila sebelum jauh tempo, perusahaan memerlukan uang, wesel yang dipunyai dapat dijual kepada pihak bank atau pihak-pihak lain. Bank atau pihak lain akan menerima imbalan yang disebut diskonto Diskonto adalah : bunga yang diperhitungkan dimuka Diskonto dihitung berdasarkan nilai pada saat jatuh tempo dan jangka waktunya adalah antara saat wesel diserahkan kepada bank sampai dengan tanggal jatuh tempo. Tingkat diskonto yang dibebankan bank biasanya lebih besar dari pada tingkat bunga yang dicantumkan dalam wesel. Contoh: Sama dengan soal sebelumnya. Tambahannya adalah : Wesel yang diterima oleh PT. A pada tanggal 13 Februari 29 didiskontokan ke bank dengan tingkat bunga 17 % pada tanggal 22 Maret 29. Perhitungan : Nilai jatuh tempo : N.N + Bunga Nilai Nominal : Rp. 5.. Bunga : Rp. 5.. x 12 % x 6/36 : Rp. 1. Nilai jatuh tempo : Rp Diskonto : Rp x 17 % x 23/36 ( )

24 Hasil yang diterima Rp Jangka waktu diskonto : Maret : = 9 April : Jurnal : Kas Rp Wesel tagih Rp. 5.. Pendapatan Bunga Rp

25 PERSEDIAAN /INVENTORY Adalah : Nilai dari barang-barang yang masih ada atau masih dimiliki oleh perusahaan yang masih ada atau belum terjual atau belum terpakai sama sekali. Pada perusahaan dagang persediaan yaitu: Barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali tanpa melalui proses pengolahan Pada perusahaan pabrik persediaan dapat terbagi atas: 1. Bahan Baku 2. Bahan Penolong 3. Barang dalam proses 4. Barang jadi 5. Suku cadang METODE PENCATATAN PERSEDIAAN A) Metode Perpetual / Metode Terus Menerus B) Metode Physical / Metode fisik Metode Perpetual Untuk membukukan inventory berdasarkan metode perpetual seluruh pemasukan serta pengeluaran barang-barang di catat dalam perkiraan inventory yang bersangkutan. Pencatatan tersebut dilakukan dengan masingmasing barang sebesar harga beli dari barang yang bersangkutan. Dengan menggunakan metode ini, maka berapa barang banyknya persediaan yang masih ada dalam barang akan dapat diketahui tanpa terus melakukan perhitungan atau penilaian kembali KARTU STOCK Tangga l Pembelian Penjualan Saldo Rp Rp Rp Metode Physical Untuk membukukan inventory berdasarkan metode Physical setiap pemasukan dan pengeluaran tidak dicatat kedalam perkiranaan inventory. Pembelian barang dagangan akan dicatat ke dalam perkiraan pembelian dan perkiraan lain yang menyertainya (Potonga Pembelian, Pembelian Return), sedangkan

26 pengeluaran barang akan dicatat ke dalam perkiraan penjualan dan perkiraan lainnya yang menyertainya (Potongan, Pengembalian). Dalam metode ini harga pokok penjualan di hitung pada laporan laba rugi : Persediaan awal : XXX Pembelian : XXX + Persediaan tersedia untuk dijual : XXX Persediaan akhir : (XXX) Harga pokok penjualan : XXX Metode penilaian terhadap persediaan 1. FIFO ( First In First Out ) 2. LIFO ( Last In First Out ) 3. AVERAGE ( Rata-rata ) 4. Metode Indentifikasi khusus ( specific identification method ) 5. Metode taksiran / Estimasi a. Metode Eceran ( retail inventory method ) b. Metode Laba Kotor ( gross profit method ) FIFO ( First In First Out ) Metode harga pokok persediaan dimana barang-barang yang terlebih dahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali, persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir. LIFO ( Last In First Out ) Metode penetapan harga pokok persediaan dimana barang-barang yang paling akhir di beli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Persediaan akhir akan dinilai dengan harga pokok pembelian yang terdahulu. AVERAGE (Rata-Rata) Metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga pokok barang yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan. METODE INDENTIFIKASI KHUSUS Metode penetapan harga pokok untuk barang-barang yang dijual dan yang masih terdapat dalam persediaan yang didasarkan atas harga pokok yang dikeluarkan khusus untuk barang-barang yang bersangkutan. METODE ECERAN Metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan yang terdapat dalam tahun berjalan, antara harga pokok dengan harga jual. METODE LABA BRUTO

27 Metode penetapan harga pokok secara taksiran yang didasarkan atas hubungan yang terdapat dalam periode yang lalu, antara laba bruto dengan harga jual. Contoh : Perbedaan dalam membuat jurnal dalam 2 metode tersebut: Transaksi M. Perpetual M.Physical 1) Tgl 16 Maret 29 Perusahaan membeli 2. kg barang dagang seharga 6/kg Persediaan Barang dagang Kas Pembelian Kas 2) Tgl 24 Maret 29 barang dagang yang dibeli tgl 16 maret dikembalikan sebanyak 25 kg kepada penjualnya Kas Persediaan barang dagang Kas Return pembelian 3) Tgl 26 Maret dijual dengan tunai 2 kg barang dagang dengan harga Rp. 95/Kg 4) 3 Maret diterima kembali dari pihak pembeli barang dagang sebanyak 15 kg karena rusak Kas Penjualan Hrg.Pokok Penjualan Persediaan badang dagang Return Penjualan Persediaan barang dagang Persediaan barang dagang H. Pokok penjualan Kas Penjualan Return penjualan Kas

28 Contoh : Berikut ini adalah informasi mengenai persediaan yang ada pada PT. A pada bulan April 21 : ¼ : Persediaan Awal 75 kg Rp. 1.5 ¾ : Pembelian 8 kg / 4 : Pembelian 95 kg / 7 : Pembelian 1. kg / 4 : Penjualan 1.6 kg 18 / 7 : Pembelian 5 kg / 4 : Penjualan 2.3 kg 24 / 4 : Pembelian 1.5 kg / 4 : Pembelian 2.8 kg / 4 : Penjualan 1.6 kg 3 / 4 : Penjualan 1.3 kg Hitunglah : Persediaan akhir barang dagang dan harga pokok penjualan dengan menggunakan metode penilaian FIFO, LIFO dan AVERAGE dan metode pencatatan Physical dan perpetual. Jawab: FIFO PHYSICAL Persediaan awal : 75 kg x Rp. 1.5 Rp Pembelian : 8 kg x Rp. 1.3 : Rp kg x Rp : Rp kg x Rp : Rp kg x Rp. 1.5 : Rp kg x Rp. 1.6 : Rp kg x Rp : Rp Rp Tersedia untuk dijual Rp Persediaan akhir : ( : 1.5) 1.5 kg x Rp ( ) Harga pokok penjualan Rp

29 FIFO PERPECTUAL Pembelian Penjualan Saldo Tangga l T. T. T. Harga Harga Harga ¼ ¾ / / / / / / / / /

30 RATA-RATA TERIMBANG --- PHYSICAL Persediaan awal : 75 kg x Rp. 1.5 Rp Pembelian : 8 kg x Rp. 1.3 : Rp kg x Rp : Rp kg x Rp : Rp kg x Rp. 1.5 : Rp kg x Rp. 1.6 : Rp kg x Rp : Rp Rp Tersedia untuk dijual Rp Persediaan akhir : ( : 1.5) 1.5 kg x Rp ,33 ( ,5) Harga pokok penjualan Rp ,5 Rp Rata-rata terimbang : = Rp PERPECTUAL Tg Pembelian Penjualan Saldo T. Harga T. Harga T. Harga ¼ ¾ / / / / Dan seterusnya LIFO PHYSICAL Persediaan awal 75 Kg x Rp. 1.5 Rp Pembelian

31 8 kg x 1.3 Rp kg x 1.45 Rp kg x 1.35 Rp kg x 1.5 Rp kg x 1.65 Rp Rp Tersedia untuk dijual Rp Persediaan akhir ( = 1.5) 75 x Rp. 1.5 = Rp x 1.3 = Rp. 39. (Rp ) Harga pokok penjualan Rp LIFO PERPECTUAL Pembelian Penjualan Saldo Tangga l T. T. T. Harga Harga Harga ¼ ¾ / / / / /

32 24 / / / / Contoh : Berikut ini informasi yang berhubungan dengan persediaan barang dagang yang dimiliki oleh PT.A selama bulan Oktober 29 sebagai berikut : 1/1 : Persediaan awal 3.6 Rp /1 : Pembelian 5. Rp /1 : Pembelian 7.2 Rp /1 : Penjualan 6. unit 18/1 : Penjualan 7.5 unit 25/1 : Pembelian 4.9 Rp /1 : Penjualan 3. unit Hitunglah : Persediaan akhir barang dagang dan harga pokok penjualan dengan menggunakan metode penilaian FIFO, LIFO dan AVERAGE dan metode pencatatan Physical dan perpetual. INVESTASI JANGKA PANJANG / LONG TERM INVESTMENT Investasi Jangka Panjang adalah: Investasi yang dilakukan dalam jangka waktu beberapa tahun dan tidak dimaksudkan untuk memutarkan kelebihan uang kas. Investasi jangka panjang dapat dilakukan dalam bentuk : a. Investasi dalam Obligasi b. Investasi dalam saham

33 INVESTASI DALAM OBLIGASI Bagi perusahaan yang mengeluarkannya, obligasi pada hakekatnya adalah surat pengakuan hutang, ia berbentuk surat dengan mencantumkan nilai nominal dan bunga yang telah ditetapkan. Perusahaan yang mengeluarkan obligasi mengakui berhutang kepada pemegang obligasi. Biasanya Investasi dalam surat berharga ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam jangka panjang. Contoh : Piko membeli obligasi PT. Pooh pada tanggal 1 Mei 28 sebanyak 2.5 lembar obligasi dengan kurs 12%, nominal perlembar obligasi Rp. 5.. Biaya yang dikeluarkan pada saat pembelian sebesar Rp. 3., bunga 1% pertahun dibayarkan pada tanggal 1 Maret dan 1 September. Jatuh tempo dari obligasi pada tanggal 1 April 211. Perhitungan : Harga beli : 2.5 lbr x Rp. 5. x 12% = Rp Biaya pembelian = Rp Harga perolehan Rp Bunga berjalan : 2/12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp Kas yang dikeluarkan Rp Jurnal : 1 Mei 28 : Saat terjadi transaksi Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp Pendapatan bunga obligasi Rp Kas Rp September 28 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp Pendapatan bunga obligasi Rp /12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp Desember 28 : Jurnal penyesuaian Piutang bunga obligasi Rp

34 Pendapatan bunga obligasi Rp /12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp Pendapatan bunga obligasi Rp. 64. Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp. 64. ( 8 x Rp. 8. = Rp. 64. ) Lama investasi : 1 Mei 25 : 8 bulan Tahun 26 : 12 bulan Tahun 27 : 12 bulan Tahun 28 : 3 bulan Total : 35 bulan HP NN = Rp = Rp AGIO Rp / 35 = Rp. 8. / bln 1 Januari 29 : Jurnal balik Pendapatan bunga obligasi Rp Piutang bunga obligasi Rp Maret 29 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp Pendapatan bunga obligasi Rp /12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp September 29 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp Pendapatan bunga obligasi Rp /12 x1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp Desember 29 : Jurnal penyesuaian Piutang bunga obligasi Rp Pendapatan bunga obligasi Rp /12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp Pendapatan bunga obligasi Rp. 96. Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp. 96.

35 ( 12 x Rp. 8. = Rp. 96. ) 1 Januari 21 : Jurnal balik Pendapatan bunga obligasi Rp Piutang bunga obligasi Rp Maret 21 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp Pendapatan bunga obligasi Rp /12 x1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp September 21 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp Pendapatan bunga obligasi Rp /12 x1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp Desember 21 : Jurnal penyesuaian Piutang bunga obligasi Rp Pendapatan bunga obligasi Rp /12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp Pendapatan bunga obligasi Rp. 96. Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp. 96. ( 12 x Rp. 8. = Rp. 96. ) 1 Januari 211 : Jurnal balik Pendapatan bunga obligasi Rp Piutang bunga obligasi Rp Maret 211 : Penerimaan bunga obligasi Kas Rp Pendapatan bunga obligasi Rp /12 x1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp April 211 : Pada saat jatuh tempo Kas Rp

36 Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp Pendapatan bunga obligasi Rp ( 1/12 x 1% x 2.5 lbr x Rp. 5. = Rp ) Pendapatan bunga obligasi Rp. 24. Investasi dalam obligasi PT. Pooh Rp. 24. ( 3 x Rp. 8. = Rp. 24. ) Contoh : Pada tanggal 1 Juni 28 Piko membeli obligasi PT. Pimping sebanyak 6. lembar obligasi dengan kurs 98%, nominal perlembar obligasi Rp. 4., biaya yang dikeluarkan pada saat pembelian sebesar Rp. 5.. Bunga 12% pertahun dibayarkan setiap tanggal 1 Februari dan 1 Agustus. Obligasi akan jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 211. Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan untuk memcatat transaksi diatas! Contoh : Pada tanggal 1 Oktober 28 Piko membeli obligasi PT. Pimping sebanyak 1. lembar obligasi dengan harga beli perlembar obligasi Rp. 32., nominal perlembar obligasi Rp. 3., biaya yang dikeluarkan pada saat pembelian sebesar Rp Bunga 11% pertahun dibayarkan setiap tanggal 1 Februari dan 1 Agustus. Obligasi akan jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 212. Diminta : Buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi diatas! INVESTASI DALAM SAHAM Berdasarkan besarnya pengawasan/kontrol yang dapat dilakukan maka investasi dalam saham dapat digolongkan menjadi 3 keadaan yaitu: 1. Perusahaan yang melakukan investasi tidak dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan dimana ia melakukan investasi. 2. Perusahaan induk hanya dapat melakukan sebagian kontrol saja terhadap perusahaan anak tetapi mempunyai oengaruh yang cukup berarti. 3. Perusahaan induk secara pasti dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan anak

37 Ad 1. Bila suatu perusahaan memiliki sebagian kecil saja dari saham yang beredar, maka investasi dinilai berdasarkan harga pokok. Pendapatan dari perusahaan anak diakui dan dicatat pada saat deviden telah diputuskan akan dikeluarkan. Contoh : Pada tanggal 1 Juni 29 FIGA membeli 5 Lembar saham PT. Nadya dengan harga Rp. 5.. sedah termasuk komisi T Materai. Jumlah saham yang dibeli merupakan sebagian kecil dari saham PT. Nidya. Tanggal 1 Februari 212 PT. Nidya memutuskan untuk membagikan deviden sebesar Rp. 5. Perlembar saham. Tanggal 1 Maret 212 seluruh saham PT Nidya yang dimiliki oleh FIGO dijual kembali dengan total harga Rp Jurnal : Percatatan atas transaksi diatas o FIGO adalah 1 / 6-2 : Investasi dalam saham Rp. 5.. Kas Rp. 5.. ½-21 : Piutang Deviden Rp Pendapatan Deviden Rp / 3-21 : Kas Rp Investasi dalam saham Rp. 5.. Laba Rp. 1.. AKTIVA TETAP Aktiva tetap adalah : Aktiva yang sifatnya tetap dan permanen, digunakan untuk kegiatan operasional, bukan untuk diperdagangkan dan memiliki nilai yang cukup besar. Penilaian dan Pelaporan Aktiva tetap Aktiva tetap dinilai sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiaiasi / penyusutan. Tetapi apabila manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya, maka aktiva tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi

38 yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tersebut dicatat sebagai kerugian. Cara memperoleh aktiva tetap : 1. Dibeli secara tunai 2. Dibeli secara kredit 3. Ditukar dengan aktiva tetap a. Dengan aktiva tetap yang sejenis b. Dengan aktiva tetap yang tidak sejenis 4. Dibangun sendiri 5. Dari hadiah Aktiva tetap diperoleh dengan cara membeli secara tunai Contoh : Dibeli mesin dengan harga perolehan sebesar Rp. 3.. dan sebuah kendaraan dengan harga Rp. 6.. secara tunai. Maka jurnal sebagai berikut : Mesin Rp. 3.. Kendaraan Rp. 6.. Kas Rp. 9.. Aktiva tetap diperoleh dengan cara membeli secara kredit Contoh : Dibeli sebuah mesin dengan harga perolehan sebesar Rp. 5.., dibayar tunai sebesar Rp. 1.. pada tanggal 1 Januari 29. Sisanya dibayar selama 4 kali pembayaran dengan jumlah yang sama setiap akhir tahun dan bunga sebesar 1% dari sisa angsuran. Maka jurnal sebagai berikut : 1 Januari 29 : Mesin Rp. 5.. Kas Hutang Usaha Rp.1.. Rp Desember 29 Hutang Usaha Rp. 1.. Biaya Bunga Rp. 4.. Kas Rp Desember 21 Hutang Usaha Rp. 1.. Biaya Bunga Rp. 3.. Kas Rp Dan seterusnya.. Metode Depresiasi Aktiva tetap : 1. Metode Garis Lurus 2. Metode jumlah angka tahun

39 3. Metode saldo menurun ganda 4. Metode unit produksi 5. Metode jam kerja Metode Garis Lurus Dalam metode ini, beban depresiasi periodic sepanjang masa pemakaian aktiva tetap adalah sama besarnya. Rumus : Depresiasi = Harga perolehan Nilai sisa Umur Ekonomis Metode jumlah angka tahun Metode jumlah angka tahun akan menghasilkan biaya depresiasi yang lebih tinggi pada tahun tahun awal dan semakin kecil pada tahun tahun akhir. Rumus : Depresiasi = Angka tahun x ( Harga perolehan Nilai sisa ) Metode Saldo menurun ganda Dalam metode saldo menurun, biaya depresiasi dari tahun ketahun semakin menurun, hal ini terjadi karena perhitungan biaya depresiasi periodik didasarkan pada nilai buku ( harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasi ) aktiva yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Biaya depresiasi pertahun dihitung dengan cara mengalikan nilai buku aktiva pada awal tahun dengan tariff depresiasi. Dalam hal ini tarif depresiasi tetap sama pada setiap tahun, akan tetapi nilai buku setiap tahun semakin menurun. Tarif depresiasi yang sering digunakan adalah tarif metode garis lurus yang dikalikan dua. Rumus : Depresiasi = Tarif depresiasi X Nilai buku setiap awal periode Metode unit produksi Dalam metode ini, pemakaian aktiva tidak dinyatakan dengan jangka waktu, melainkan dengan jumlah satuan ( unit ) yang dapat dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan. Metode unit produksi ini cocok digunakan untuk depresiasi perusahaan manufaktur / pabrik.

40

BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU

BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU 1. PENGERTIAN KAS DAN SETARA KAS dan investasi adalah bagian dari aset lancar yang ada di neraca. Aset lancar adalah aset yang dapat berubah jadi kas dalam waktu

Lebih terperinci

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank PERTEMUAN KEDUA REKONSILIASI & INVESTASI JANGKA PENDEK Rekonsiliasi Bank Definisi Rekonsiliasi bank Yaitu suatu proses akuntansi utk menemukan sebabsebab terjadinya perbedaan antara catatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

Diminta: 1. Buatlah rekonsiliasi bank untuk PT. SANDROS pada tanggal 31 Juli Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan.

Diminta: 1. Buatlah rekonsiliasi bank untuk PT. SANDROS pada tanggal 31 Juli Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan. Soal 1 Dalam sebuah perusahaan yang menyelenggarakan kas kecil berdasarkan imprest fund system, terdapat transaksi-transaksi sebagai berikut: 1. 4 Januari 2000 : Diserahkan selembar check nomor 3542 sebesar

Lebih terperinci

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum KAS (CASH) PENGERTIAN SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan Zaki Baridwan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai satuan ukuran dalam akuntansi Kas yaitu

Lebih terperinci

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR YAYASAN PERGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA SMK PIRI 3 YOGYAKARTA KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN Proram Keahlian : Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Multimedia Alamat : Jl. MT Haryono 23, Pugeran,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS

PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS By MAHSINA, SE, MSI Email: sisin@suryasoft.net Mahsina_se@hotmail.com Mobile HP : 082115522262 BB: 7D468986 FB: mahsina se Twitter: @mahsina_se Penilaian Kas

Lebih terperinci

SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI BISNIS II

SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI BISNIS II SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI BISNIS II A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi Mata Kuliah : Akuntansi (D3) Kode : AD 113 Bobot Semester : Pengantar Akuntansi Bisnis II + Praktikum : 2/1 SKS : II Mata kuliah

Lebih terperinci

Pengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan

Pengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan KAS dan BANK KAS Kas adalah alat pembayaran yang sah di Indonesia dan barang-barang lain yang dapat segera diuangkan sebesar nilai nominalnya dan dapat digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendek.

Lebih terperinci

Pertemuan Ketiga PIUTANG

Pertemuan Ketiga PIUTANG Pertemuan Ketiga PIUTANG PENGERTIAN TAGIHAN Penjualan barangbarang dan jasajasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

X. SURAT BERHARGA. Teknik pencatatan: dicatat sebesar harga perolehan (harga beli ditambah biaya pembelian) bunga dicatat terpisah

X. SURAT BERHARGA. Teknik pencatatan: dicatat sebesar harga perolehan (harga beli ditambah biaya pembelian) bunga dicatat terpisah X. SURAT BERHARGA Kriteria investasi jangka pendek (temporary Investment) punya pasaran Iuas sehingga dapat diperjualbelikan dengan segera dimaksudkan untuk segera dijual tidak dimaksudkan untuk menguasai

Lebih terperinci

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi; Pengertian Persediaan Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan aktiva lancar terbesar dari perusahaan manufaktur maupun

Lebih terperinci

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS Tahap/Proses Akuntansi: Transaksi Jurnal Buku Besar Neraca Saldo * Jurnal Penyesuaian Neraca N. Saldo Penutup Lajur N. Saldo Stlh Disesuaikan

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai:..proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS

PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS 1. PENGERTIAN KAS merupakan aktiva/asset perusahaan yang paling likuid dan paling rentan terjadi penyelewengan, penipuan dan pencurian ( Slamet sugiri, 2009

Lebih terperinci

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010 REKAP SOAL UN SMK Kumpulan Bank Soal UKK Teori Akuntansi AKUNTANSI 2008/2009 2009/2010 1. Definisi akuntansi adalah A. Ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perhitungan uang perusahaan B. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL

PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL 1. Pengertian Piutang Piutang adalah tagihan yang ditujukan baik itu kepada individu-individu maupun kepada perusahaan lain yang akan diterima dalam bentuk kas (Slamet Sugiri,

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Informası Akuntansı

BAB I PENGANTAR. A. Informası Akuntansı BAB I PENGANTAR Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu memahami pelaporan keuangan. Secara spesifik, Anda diharapkan mampu memahami neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan

Lebih terperinci

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: 1. Tersedia; berarti kas harus adadandimilikisertadapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan 2. Bebas;

Lebih terperinci

Akuntansi Persediaan (INVENTORY)

Akuntansi Persediaan (INVENTORY) Akuntansi Persediaan (INVENTORY) PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah barangbarang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barangbarang yang akan dijual. Klasifikasi Persediaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang  Herry (2009:266) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Piutang merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena merupakan aktiva lancar perusahaan yang paling

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca

Lebih terperinci

Untuk kepentingan perlakukan akuntansi kas dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Kas kecil (petty cash / cash on hand) 2. Kas di bank (cash in bank)

Untuk kepentingan perlakukan akuntansi kas dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Kas kecil (petty cash / cash on hand) 2. Kas di bank (cash in bank) CASH DAN REKONSILIASI BANK Pengertian Kas : 1. Kas merupakan suatu aktiva lancar yang meliputi uang logam, uang kertas, dan pospos lain yang dapat digunakan sebagai alat tukar dan mempunyai dasar pengukuran

Lebih terperinci

Latihan Soal dan Jawaban Investasi Saham

Latihan Soal dan Jawaban Investasi Saham Latihan Soal dan Jawaban Investasi Saham Pada tanggal 2 Januari 2012, PT X membeli 40% saham yang beredar PT Y. PT Y melaporkan laba bersih sebesar Rp 725.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp 205.000.000

Lebih terperinci

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh BAB 9 KEWAJIBAN A. Pengertian Kewajiban Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh Kewajiban adalah utang yang harus dibayar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori-teori 1. Pengertian piutang Terdapat begitu banyak transaksi yang dilakukan perusahaan dalam aktivitasnya sehari-hari. Baik aktivitas membeli aktiva yang dibutuhkan perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI A. Penggolongan Akun / Perkiraan Pengertian Akun / rekening (account) adalah tempat untuk mencatat perubahan setiap laporan yang setiap saat dapat menunjukkan saldo pos tersebut.

Lebih terperinci

BAB 4 PIUTANG. A. Pengertian Piutang

BAB 4 PIUTANG. A. Pengertian Piutang BAB 4 PIUTANG A. Pengertian Piutang Piutang adalah jumlah klaim atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang. Piutang adalah jumlah klaim atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang. Tagihan ini

Lebih terperinci

Bab XII Proses Transaksi Akuntansi

Bab XII Proses Transaksi Akuntansi Bab XII Proses Transaksi Akuntansi Sinopsis: Bab ini menyediakan pengetahuan dan keterampilan tentang akuntansi dasar; beberapa konsep mengenai keuangan dan akuntansi seperti cek, giro, bilyet, cek perjalanan,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN & KAS

PENGENDALIAN INTERN & KAS PENGENDALIAN INTERN & KAS Pengendalian Internal (Internal Control) secara luas diartikan sebagai prosedur-prosedur serta proses-proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengolah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH KA2153. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH KA2153. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH KA2153 Modul Praktek Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Daftar Penyusun

Lebih terperinci

BAB 2 Piutang Piutang Dagang (account receivable)

BAB 2 Piutang Piutang Dagang (account receivable) BAB 2 Piutang Piutang Dagang (account receivable) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengidentifikasi perbedaan jenis piutang 2. Menjelaskan pengakuan piutang

Lebih terperinci

KAS (CASH) A. PENGERTIAN

KAS (CASH) A. PENGERTIAN KAS (CASH) A. PENGERTIAN adalah aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. memiliki, memiliki 2 kriteria, yaitu: 1.

Lebih terperinci

AKUNTANSI KAS DAN BANK

AKUNTANSI KAS DAN BANK AKUNTANSI KAS DAN BANK PENDAHULUAN Kas adalah aset keuangan (paling likuid) yang digunakan untuk kegitan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling likuid karena dapat digunakan untuk membiayai

Lebih terperinci

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES) PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES) DEFINISI PENJUALAN ANGSURAN : ADALAH PENJUALAN BARANG DAGANGAN ATAU JASA YANG DILAKSANAKAN DENGAN PERJANJIAN DIMANA PEMBAYARAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP ATAU BERANGSUR

Lebih terperinci

SPA Mentoring PENGANTAR AKUNTANSI

SPA Mentoring PENGANTAR AKUNTANSI SPA Mentoring PENGANTAR AKUNTANSI 1 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di Fb: SPA FEUI Twitter: 1. Bank Reconciliation Rekening Koran yang dikirim Bank BCA

Lebih terperinci

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 Dilarang Memperbanyak Mojakoe ini tanpa seijin SPA FEUI Mojakoe dapat didownload di www.spa-feui.com Fb: SPA FEUI Twitter: @spafeui UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2011/2012 Mata

Lebih terperinci

MULTIPLE CHOICE AKUNTANSI KEUANGAN

MULTIPLE CHOICE AKUNTANSI KEUANGAN MULTIPLE CHOICE AKUNTANSI KEUANGAN soal 1 Jumlah penarikan kas menurut catatan bank dibulan September 2004 : Jumlah penarikan menurut perusahaan 53,200,000 Disesuaikan dengan : Outstanding cek bulan agustus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB 3 KAS. A. Pendahuluan. B. Pengertian Kas

BAB 3 KAS. A. Pendahuluan. B. Pengertian Kas BAB 3 KAS A. Pendahuluan Aset merupakan sumberdaya penting yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas usahanya. Kas merupakan jenis aset yang paling cepat dapat dikonversi menjadi aset

Lebih terperinci

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 Latihan Akhir Semester 1 133 I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Kegiatan utama perusahaan dagang adalah.... a. membeli dan menjual barang tanpa mengubah bentuk b. membeli

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM. AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM. Ada dua cara memanfaatkan piutang sebagai sumber dana, yaitu: Menjaminkan piutang Menjual piutang (anjak piutang) 2 Piutang dijaminkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Piutang Istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 20 Kompetensi Keahlian : Akuntansi Kode Paket : B Alokasi Waktu : 120 menit Bentuk

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 04 Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN Persamaan akuntansi merupakan hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi karena pencatatan transaksi hingga berbentuk

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Piutang Penjualan barang dan jasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang dan jasa sampai

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan Jurnal Neraca Penyesuaian Lajur PRINSIP DAN KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN PENENTUAN

Lebih terperinci

Cash. Komposisi Kas (Composition of Cash)

Cash. Komposisi Kas (Composition of Cash) merupakan pos yang terpenting karena: berlaku sebagai alat tukar terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam hampir semua transaksi usaha Jika tidak terlibat secara langsung dalam suatu transaksi,

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 20 Kompetensi Keahlian : Akuntansi Kode Paket : C Alokasi Waktu : 120 menit Bentuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

PIUTANG / TAGIHAN (receivable)

PIUTANG / TAGIHAN (receivable) PIUTANG / TAGIHAN (receivable) BAHASAN Definisi Piutang Jenis Piutang Pengakuan Piutang Penilaian Piutang Penyajian Piutang DEFINISI Piutang merupakan aset yang paling likuid ketiga setelah kas dan investasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud. BAB II LANDASAN TEORI Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas, Standar Akuntansi

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: 05 Akuntansi Pajak Persediaan Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com

Lebih terperinci

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a. ekonomi 18 Sesi KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN N JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian

Lebih terperinci

Bab 7 Kas. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

Bab 7 Kas. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Bab 7 Kas Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Menguraikan sifat kas dan pentingnya pengendalian internal terhadap kas. 2. Mengikhtisarkan prosedur dasar untuk menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas dan Pengelolaan Kas BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Kas Menurut Dwi (2012) kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling

Lebih terperinci

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian. PENYESUAIAN Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian Jurnal Penutup Neraca Saldo setelah penutupan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR

YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR YAYASAN PENDIDIKAN EKONOMI PUSAT SEMARANG SMK WIKARYA KARANGANYAR JL NGALIYAN KARANGANYAR 1. Kegiatan utama perusahaan dagang a. Mengolah bahan baku menjadi barang jadi b. Menjual jasa dan melayani kepentingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Persediaan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada

Lebih terperinci

Gambar 14-1 Contoh Wesel

Gambar 14-1 Contoh Wesel Bab 14 WESEL TAGIH Ada dua macam wesel, yaitu yang merupakan perintah membayar dan janji membayar sejumlah uang tertentu. Wesel yang merupakan janji membayar tersebut promes, surat aksep atau surat sangup.

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: Akuntansi Pajak atas Piutang Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Dalam dunia bisnis akuntansi merupakan salah satu elemen yang sangat penting untuk menjalankan suatu bisnis. Tanpa adanya akuntansi pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Azhar Susanto (2007:24), sistem adalah kumpulan atau grup dari sub sistem

BAB II KAJIAN TEORITIS. Azhar Susanto (2007:24), sistem adalah kumpulan atau grup dari sub sistem BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Sistem Pencatatan dan Piutang 2.1.1 Pengertian Sistem Azhar Susanto (2007:24), sistem adalah kumpulan atau grup dari sub sistem atau bagian atau komponen apapun baik

Lebih terperinci

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16). 51 pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya Sentosa, Penyesuaian dengan PSAK No.16 dan Metode penyusutan sesuai dengan PSAK No.16. 2. Metode Kualitatif Yaitu analisa yang dilakukan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN Kewajiban adalah salah satu elemen dalam persamaan akuntansi Beberapa jenis kewajiban telah kita kenal pada industri jasa maupun industri dagang yang telah kita

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 1 Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : http:// Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi UJIAN AKHIR SEMESTER PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Sebelum membahas tentang judul di atas maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini

Lebih terperinci

BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable)

BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable) BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian piutang wesel 2. Menjelaskan pengakuan piutang wesel

Lebih terperinci

Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Kas : Uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk dalam kas adalah : o o Uang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Piutang 1. Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang digolongkan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas

Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas M a n a j e m e n K e u a n g a n 153 Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung dan menjelaskan mengenai teknik penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana beserta

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) Dosen : Christian Ramos Kurniawan AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) INTERMEDIATE ACCOUNTING L/O/G/O Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Definisi Aktiva

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain :

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini telah didefinisikan atau diuraikan oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : Menurut

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci