BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan merupakan
|
|
- Hendra Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan merupakan suatu kunci pokok untuk mencapai cita cita suatu bangsa. Adapun tujuan dalam pendidikan dan pengajaran didapatkan dari proses pelaksanaan pembelajaran. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia seutuhnya baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia kegiatan pembelajaran disekolahsekolah harus ditingkatkan sehingga tercapai tujuan dalam bentuk perubahan tingkah laku, pengetahuan, maupun keterampilan dalam diri peserta didik. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan adalah wahana atau salah satu instrument yang digunakan bukan saja untuk membebaskan dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia produktif. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan, walaupun hasilnya belum memenuhi harapan. Hal ini lebih berfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Adanya berbagai pembaharuan dalam pengembangan kurikulum merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum paling baru dalam dunia pendidikan Indonesia yang diharapkan akan membawa perbaikan di dunia pendidikan Indonesia. 1
2 2 Setelah pada tahun 2013 dicetuskan, pemerintah telah menunjuk beberapa sekolah untuk dijadikan sekolah percontohan kurikulum Namun pada tahun ajaran 2014/ 2015 semester gasal, seluruh sekolah diharuskan untuk menggunakan kurikulum 2013, tak terkecuali SMA Negeri 1 Ngemplak. Setelah selama satu semester menggunakan kurikulum 2013, SMA Negeri 1 Ngemplak kembali menggunakan kurikulum KTSP. Hal tersebut dikarenakan adanya keputusan dari menteri pendidikan dasar dan menengah untuk menghentikan sementara kurikulum 2013 karena dinilai memiliki banyak kekurangan dan ketidaksesuaian dengan karakter pendidikan di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Ngemplak yang sebelumnya telah dikelompokkan dalam kelompok IPA dan IPS menjadi kembali sama antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Sehingga untuk mata pelajaran IPA menjadi terasa lebih sulit bagi siswa yang dahulu kelas IPS dan begitu pula sebaliknya. Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Yang dahulu merupakan kelompok IPS menjadi kurang dalam mata pelajaran rumpun IPA, salah satunya adalah fisika. Hal tersebut disebabkan karena beberapa hal,antara lain karena proses pembelajaran yang kurang sesuai dan kurang memompa minat dan motivasi belajar siswa, materi pembelajaran yang juga kurang sesuai dengan materi sebelumnya ketika semester gasal. Untuk menunjang hal tersebut diperlukan pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai. Pemilihan strategi pembelajaran adalah salah satu alternatif yang diambil oleh guru dalam proses belajar mengajar, guna tercapainya tujuan pembelajaran yang sejalan dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode dan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi atau konsep yang diajarkan. Karena metode dan model yang dipakai guru akan berpengaruh terhadap cara belajar siswa yang mana setiap siswa mempunyai cara belajar yang berbeda dengan siswa lainnya. Setiap siswa harus dikembangkan ke arah yang lebih aktif.
3 3 Selama ini guru hanya melaksanakan pembelajaran yang konvensional dengan metode pembelajaran sejenis saja tanpa menggunakan model pembelajaran sebagai pendukung. Misalnya saja untuk materi satu semester guru hanya menggunakan metode diskusi tanpa menggunakan model pembelajaran apapun, maka akan menimpulkan kebosanan siswa dan kemalasan dalam belajar. Kemalasan dan kebosanan siswa-siswi inilah yang akhirnya membuat hasil belajar siswa menjadi rendah di sekolah. Ketika guru hanya menggunakan satu metode yang sama dapat diberikan alternatif model pembelajaran yang dibedakan. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran fisika adalah model pembelajaran Examples non Examples. Model Examples non Examples merupakan salah satu pendekatan Group investigation dalam pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan meningkatkan perolehan hasil akademik. Tipe pembelajaran ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap model pembelajaran kelas tradisional dan menghendaki siswa saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif daripada individu.(muslimin Ibrahin, 2000 : 3). Examples non Examples merupakan model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram atau tabel sesuai materi bahan ajar dan kompetensi. Sajian gambar ditempel atau memakai OHP, dengan petunjuk guru siswa mencermati gambar, lalu diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, persentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan refleksi (Suyatno, 2009 : 73). Namun pada perkembangannya media yang digunakan bukan hanya OHP namun juga LCD. Model pembelajaran ini memang menuntut guru untuk lebih menyiapkan dalam membuat rencana pembelajaran. Pemilihan model ini dikaitkan dengan materi dan jadwal pembelajaran. Materi yang dipelajari adalah materi Listrik Dinamis. Pada model pembelajaran tipe Examples Non Examples siswa dapat mempelajari secara kelompok, memecahkan masalah secara bersama dan menganalisis materi pelajaran.
4 4 Model pembelajaran Example non Example sering digunakan untuk materi pembelajaran tipe konseptual atau yang berisi hanya konsep tanpa rumus. Belum banyak penelitian tentang model Example non Example yang digunakan untuk mata pelajaran Fisika khususnya untuk materi Listrik Dinamis. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menggunakan Example non Example sebagai model dalam pembelajaran dengan menyusun dan melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Example non Example terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Listrik Dinamis. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang timbul sebagai berikut: 1. Kurikulum yang digunakan di Indonesia berubah dari kurikulum 2013 kembali menjadi kurikulum KTSP di pergantian semester. 2. Minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih sangat kurang. 3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika kurang. 4. Pembelajaran masih dilakukan secara konvensional. 5. Kurangnya motivasi siswa dalam pelajaran fisika. 6. Dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai agar pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik. 7. Belum banyak riset yang menguji efektifitas model pembelajaran Example non Example khususnya untuk pembelajaran Fisika pada materi Listrik Dinamis. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas dengan maksud agar lebih terarah dan mencapai tujuan yang tepat. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Pembelajaran Fisika dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Example non Example dan pembelajaran konvensional. 2. Pembelajaran ditinjau dari motivasi belajar siswa.
5 5 3. Indikator keberhasilan peserta didik dalam mempelajari Fisika dilihat dari kemampuan kognitif Fisika siswa yang berupa pencapaian nilai tes akhir pada pokok materi Listrik Dinamis. 4. Materi Fisika yang diambil dalam penelitian ini adalah Listrik Dinamis yang merupakan salah satu materi pokok di SMA kelas X semester 2. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas maka penulis menuliskan perumusan masalah yaitu: 1. Adakah perbedaan pengaruh antara pembelajaran dengan model pembelajaran Example non Example dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok materi Listrik Dinamis SMA kelas X? 2. Adakah perbedaan pengaruh antara motivasi belajar siswa kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok materi Listrik Dinamis SMA kelas X? 3. Adakah interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok materi Listrik Dinamis SMA kelas X? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya: 1. Perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran Example non Example dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok materi Listrik Dinamis. 2. Perbedaan pengaruh antara motivasi belajar siswa kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok materi Listrik Dinamis. 3. Interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada pokok materi Listrik Dinamis.
6 6 F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan masukan kepada pendidik agar lebih memperhatikan masalahmasalah yang terkait dengan kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar. 2. Memberikan alternatif model pembelajaran yang efektif dan efisien untuk materi tertentu dalam bidang studi Fisika. 3. Memberikan masukan kepada pendidik Fisika pada umumnya dan peneliti pada khususnya untuk mengembangkan model pembelajaran yang lebih menarik. 4. Sebagai bahan pertimbangan, masukan atau acuan bagi penelitian sejenis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memerlukan inovasi-inovasi yang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan ilmu peserta didik tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Terlepas dari hal itu, penanaman nilai-nilai melalui sikap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional secara umum adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Terlepas dari hal itu, penanaman nilai-nilai melalui sikap dan perilaku kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk sebagai negara yang sedang berkembang. Dalam mencapai tujuan nasional perlu adanya pembangunan dari segala bidang. Untuk tercapainya tujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan hanya dengan menempuh pendidikan tertentu maka manusia dapat menguasai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses dan mobilitas sosial. dalam masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SKRIPSI Oleh: SITI ROHANA NIM. K4304006
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri,
Lebih terperinciUniversitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah
1 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan berdampak pada keberhasilan pembangunan nasional. Pendidikan merupakan salah satu alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya pendidikan tidak dapat dipungkiri oleh siapa pun. Dewasa ini, Indonesia telah meningkatakan subsidi pendidikan agar semua lapisan masyarakat dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu meningkatkan kualitas bangsa baik pada bidang ekonomi, politik, sosial budaya, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, ketika menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa dalam suatu lembaga pendidikan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bidang tertentu. Untuk menciptakan keluaran SMK yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas dalam berbagai bidang, tidak terkecuali pada bidang pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang berkembang pendidikan dipandang sebagai suatu kebutuhan penting dan sarana demi memajukan pembangunan negara. Pendidikan menjadi tuntutan wajib
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan akan tercipta manusia yang memiliki kualitas, keterampilan, dan potensi.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari
` I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal untuk memajukan suatu bangsa karena kemajuan bangsa dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan dan tingkat pendidikannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan merupakan aspek penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu proses pembelajaran tidak terlepas dari peran guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas. Namun secara khusus keberhasilan dalam belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan yang diselenggarakan di negara kita adalah suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yaitu masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Pendidikan Nasional (BNSP, 2006) menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan dunia ini tidak ada apa-apanya, karena semua berasal dari pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Di Indonesia, semua orang tanpa terkecuali berhak untuk mendapatkan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas salah satunya dalam bidang dasar dan pengukuran listrik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan akan tercipta manusia yang memiliki kualitas, keterampilan, dan potensi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembaharuan pendidikan terletak pada tanggung jawab guru, bagaimana pembelajaran yang disampaikan dapat dipahami oleh anak didik secara benar. Dengan demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuan secara optimal agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data yang terkumpul dalam penelitian ini ditabulasi sesuai dengan keperluan analisis data yang tercantum dalam rancangan penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk
1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk pribadi manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen yang sangat signifikan dalam menjalani kehidupan. Karena sepanjang perjalanan manusia pendidikan merupakan barometer untuk mencapai
Lebih terperinciSurakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan masyarakat yang begitu cepat sebagai dampak dari kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi, membawa akibat positif dan sekaligus akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan mutu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan mutu maupun kualitas sumber daya manusia dan proses pembudayaan karakter nilai kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat, mati (Warsita, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Belajar (Learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat, mati (Warsita,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pola pikir seseorang dalam menghadapi berbagai situasi masalah kondisi lingkungan, sesamanya, dirinya dan permasalahan dalam kehidupannya sangat dipengaruhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Karena dengan pendidikan kita dapat mempersiapkan kondisi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak terlepas dari peranan tenaga pendidik, peserta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan tidak terlepas dari peranan tenaga pendidik, peserta didik dan masyarakat. Pendidikan merupakan modal bagi manusia dalam menapaki kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengalaman merupakan hal yang penting bagi generasi muda, bukan hanya sekedar diingat tetapi juga sebagai cara bagi anak-anak untuk berkenalan dengan nilai-nilai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. ini diuraikan kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis tersebut.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil analisis terhadap temuan-temuan penelitian, di bawah ini diuraikan kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Secara tegas, pendidikan adalah media mencerdaskan kehidupan bangsa dan membawa bangsa ini pada era aufklarung (pencerahan). Pendidikan bertujuan untuk membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran
129 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting didalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kurikulum merupakan ciri utama pendidikan disekolah, dengan kata lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kurikulum merupakan ciri utama pendidikan disekolah, dengan kata lain kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan atau pengajaran. Pemerintah telah berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, system pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Upaya tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan nasional yang dirumuskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu usaha peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap informasi dari guru tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah satu ilmu yang membahas tentang alam yang berperan penting untuk kehidupan manusia. Pembelajaran IPA adalah ilmu
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia. Tujuan mata pelajaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional di bidang pendidikan merupakan bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Dalam hal ini pendidikan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah pendidikan sebagai proses pembudayaan dan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam pendidikan mengacu pada perubahan kurikulum yang menuntut guru agar lebih aktif dan inovatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menyebutkan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum memiliki peranan penting dalam pendidikan. Istilah kurikulum menunjukkan beberapa dimensi pengertian, setiap dimensi tersebut memiliki keterkaitan satu dengan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA (Eksperimen pada Siswa SMP Negeri 2 Gemolong Kelas VII Semester Genap) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pembudayaan karakter nilai kehidupan manusia. Karena sampai saat ini dunia pendidikan dipandang sebagai sarana yang efektif dalam berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah media mencerdaskan kehidupan bangsa dan membawa bangsa ini pada era aufklarung (pencerahan). Pendidikan bertujuan untuk membangun tantanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pandangan modern, hakikat peserta didik sejak awal telah mempunyai potensi sehingga pengajaran difungsikan sebatas mendorong dan menstimuli berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan diharapkan untuk selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia, dan dalam kondisi apapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di sekolah memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, masalah pendidikan selalu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan mempertahankan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam sebuah Negara. dikembangkan dalam semua aspek kehidupan. Karena itu negara harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dalam pembangunan. Pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pendidikan merupakan wahana bagi
Lebih terperinciSagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA MATERI BERBAGAI BENTUK ENERGI DAN PENGGUNAANYA MELALUI MODEL NOMBERED HEAD TOGETHER DIKOMBINASI DENGAN EXAMPLES NON EXAMPLES ANAK SDN LOK TUNGGUL KABUPATEN BANJAR Radiansyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, menuntut manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan pada pendidikan di sekolah. Didalam kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menuntut semua pihak untuk meningkatkan pendidikan sehingga memacu dunia pendidikan untuk berpola pikir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gresi Gardini, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyatakan bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan, karena manusia yang berkualitas dapat dilihat dari tingkat pendidikannya seperti yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan pola pikir dan potensi diri sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru, dalam menyampaikan suatu materi untuk diajarkan kepada siswa dalam suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penentu dalam kehidupan manusia. Manusia sejak lahir memiliki fitrah untuk mencari tahu terhadap apa yang selama ini belum diketahuinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Upaya tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa perubahan sikap, perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari pelaksanaan pembelajaran yang tidak dapat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dari pelaksanaan pembelajaran yang tidak dapat diabaikan adalah pelaksanaan penilaian (assessment). Dalam kurikulum pendidikan di sekolah, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah proses interaksi antara pendidik dan peserta didik yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik ditingkat lokal, nasional, maupun global.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara historis telah menjadi landasan moral dan etik dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara historis telah menjadi landasan moral dan etik dalam proses pembentukan karakter bangsa, sehingga mampu menemukan jati dirinya sebagai ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan tidak dapat diperoleh begitu saja
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan tidak dapat diperoleh begitu saja dalam waktu singkat, namun memerlukan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan disekolah. Matematika merupakan salah satu pelajaran yang mendapatkan jam pelajaran yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang berkualitas, berakhlak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam ilmu pengetahuan sebagai penggerak utama perubahan menuntut pendidikan untuk terus maju melakukan adaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Dewasa ini pengembangan
Lebih terperinci