Gangguan Mental Emosional pada Masyarakat di Rancabuaya Shelly Iskandar 1, Arifah Nur Istiqomah 1. Abstrak
|
|
- Erlin Susanti Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Gangguan Mental Emosional pada Masyarakat di Rancabuaya Shelly Iskandar 1, Arifah Nur Istiqomah 1 1 Bagian Psikiatri, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran/ Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Indonesia Abstrak Latar belakang Gangguan jiwa terus meningkat di Indonesia dan memengaruhi kualitas hidup pasien, keluarga, dan masyarakat sekitarnya. Sebagai bagian kegiatan pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ RS Hasan Sadikin Bandung maka dikumpulkan data tentang gejala mental emosional yang dialami masyarakat di daerah Rancabuaya, Cianjur Selatan. Metode Metode pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan consecutive sampling. Jumlah responden yang mengikuti penelitian ini adalah 212 orang. Kuesioner self-reporting questionnaire (SRQ) diisi sendiri oleh responden setelah diberikan penjelasan oleh peneliti. Hasil Keluhan yang terbanyak adalah keluhan somatis seperti sakit kepala (48%), kehilangan nafsu makan (34%), merasa tidak enak di perut (28%), dan gangguan pencer naan (25%). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara gangguan mental emosional pada laki-laki dan perempuan. Gangguan mental emosional pada responden yang berusia > 60 tahun (geriatri) tidak lebih banyak daripada responden yang berusia antara tahun (p=0.63). Kesimpulan Gannguan mental emosional cukup tinggi sehingga diperlukan upaya deteksi dini dan penanganannya.
2 Gangguan Mental Emosional pada Masyarakat di Rancabuaya I. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU no 36 tahun 2009). Kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan dan merupakan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh. Kesehatan jiwa sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan secara selaras dengan keadaan orang lain. Hasil Riskesdas Depkes RI tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi gangguan jiwa berat di Jawa Barat adalah sebesar 2,2 % dan gangguan mental - emosional sebesar 20% dari populasi penduduk usia diatas 15 tahun. Angka ini belum termasuk berbagai gangguan jiwa lainnya. Untuk itu perlu upaya pencegahan dan pendeteksian dini gangguan mental emosional tersebut. Gangguan mental emosional merupakan suatu keadaan yang mengindikasikan individu mengalami suatu perubahan emosional yang dapat berkembang menjadi keadaan patologis apabila terus berlanjut. Pengetahuan masyarakat dan tenaga kesehatan yang masih terbatas menyebabkan gangguan jiwa tidak terdeteksi secara dini dan terjadi stigmatisasi pada penderita gangguan jiwa. Adanya stigmatisasi pada penderita, merupakan salah satu penyebab penderita gangguan jiwa tidak atau terlambat memperoleh pengobatan. Data prevalensi pada masyarakat sangat penting bagi penyusunan program serta perencanaan kesehatan yang di dalamnya meliputi pembiayaan kesehatan jiwa.untuk itu, diperlukan gambaran mengenai gejala mental emosional yang dialami masyarakat. Salah satu cara mendapatkan data yang cukup baik dengan cara yang relatif murah, mudah dan efektif adalah dengan menggunakan alat ukur self-reporting questionnaire (SRQ). Dikatakan murah karena dapat dilakukan dalam waktu yang cukup singkat serta tidak memerlukan sumber daya manusia khusus untuk menilainya. SRQ efektif karena memiliki validitas yang cukup baik dalam hal sensistivitas dan spesifisitasnya. SRQ adalah kuesioner yang dikembangkan oleh WHO untuk skrining gangguan psikiatri dan keperluan penelitian yang telah dilakukan di berbagai negara.
3 SRQ banyak digunakan di negara-negara yang sedang berkembang dan tingkat pendidikan penduduknya masih rendah. Selain itu SRQ juga sangat cocok digunakan di negara yang penduduknya masih banyak yang berasal dari tingkat sosial ekonomi rendah. II. Metode Penelitian dilakukan secara potong lintang di daerah Rancabuaya. Metode pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan consecutive sampling. Jumlah responden yang mengikuti penelitian ini adalah 212 orang. Kuesioner SRQ diisi sendiri oleh responden setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti. III.Hasil Tabel 1 Persentase setiap gejala gangguan mental emosional No. Pertanyaan Ya N (%) SRQ1 Apakah Anda sering merasa sakit kepala? 102 (48) SRQ2 Apakah Anda kehilangan nafsu makan? 73 (34) SRQ3 Apakah tidur Anda tidak nyenyak? 73 (34) SRQ4 Apakah Anda mudah merasa takut? 25 (12) SRQ5 Apakah Anda merasa cemas, tegang, atau khawatir? 47 (22) SRQ6 Apakah tangan Anda gemetar? 27 (13) SRQ7 Apakah Anda mengalami gangguan pencernaan? 52 (25) SRQ8 Apakah Anda merasa sulit berpikir jernih? 39 (18) SRQ9 Apakah Anda merasa tidak bahagia? 28 (13) SRQ10 Apakah Anda lebih sering menangis? 16 (8) SRQ11 Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati aktivitas sehari-hari? 30 (14) SRQ12 Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan? 38 (18) SRQ13 Apakah aktivitas/tugas sehari-hari Anda terbengkalai? 26 (12)
4 SRQ14 Apakah Anda merasa tidak mampu berperan dalam kehidupan ini? 19 (9) SRQ15 Apakah Anda kehilangan minat terhadap banyak hal? 18 (9) SRQ16 Apakah Anda merasa tidak berharga? 10 (5) SRQ17 Apakah Anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup Anda? 5 (2) SRQ18 Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu? 58 (27) SRQ19 Apakah Anda merasa tidak enak di perut? 59 (28) SRQ20 Apakah Anda mudah lelah? 83 (39) SRQ21 SRQ22 SRQ23 SRQ24 SRQ25 SRQ26 SRQ27 SRQ28 SRQ29 Apakah Anda minum alkohol lebih banyak dari biasanya atau Apakah Anda menggunakan narkoba? Apakah Anda yakin bahwa seseorang mencoba mencelakai Anda dengan cara tertentu? Apakah ada yang mengganggu atau hal yang tidak biasa dalam pikiran Anda? Apakah Anda pernah mendengar suara tanpa tahu sumbernya atau yang orang lain tidak dapat mendengar? Apakah Anda mengalami mimpi yang mengganggu tentang suatu bencana/musibah atau adakah saat-saat Anda seolah mengalami kembali kejadian bencana itu? Apakah Anda menghindari kegiatan, tempat, orang atau pikiran yang mengingatkan Anda akan bencana tersebut? Apakah minat Anda terhadap teman dan kegiatan yang biasa Anda lakukan berkurang? Apakah Anda merasa sangat terganggu jika berada dalam situasi yang mengingatkan Anda akan bencana atau jika Anda berpikir tentang bencana itu? Apakah Anda kesulitan memahami atau mengekspresikan perasaan Anda? 1 (1) 7 (3) 19 (9) 11 (5) 20 (9) 9 (4) 17 (8) 11 (5) 3 (1) Keluhan yang terbanyak adalah keluhan somatis seperti sakit kepala (48%), kehilangan nafsu makan (34%), merasa tidak enak di perut (28%), dan gangguan pencernaan
5 (25%). Keluhan mental emosional lainnya yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat adalah mudah lelah (39%), gangguan tidur (34%), dan lelah sepanjang waktu (27%). Gangguan mental emosional ditegakkan jika seseorang mengalami 6 keluhan atau lebih dari pertanyaan 1 sampai 20 atau mengalami salah satu keluhan dari pertanyaan 21 sampai 29. Jumlah responden yang mengalami gangguan mental emosional adalah 74 (35%). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara gangguan mental emosional pada laki-laki dan perempuan. Gangguan mental emosional pada responden yang berusia > 60 tahun (geriatri) tidak lebih banyak daripada responden yang berusia antara tahun (p=0.63). IV. Diskusi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga dari total responden mengalami gangguan mental emosional yang perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan psikiatri untuk penegakkan diagnosa dan penanganan selanjutnya. Gangguan mental emosioanl yang terbanyak adalah gangguan somatis. Hasil ini sesuai dari hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun Gangguan somatis tersebut biasanya berhubungan erat dengan kondisi mental emosional seseorang. Seseorang dengan depresi sering disertai dengan berbagai gangguan somatis, demikian pula pada mereka dengan gangguan cemas. V. Kesimpulan dan saran Sejalan dengan hasil penelitian Riskesdas tahun 2007, gangguan mental emosional pada masyarakat di Rancabuaya cukup banyak. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor penyebab gangguan mental emosional tersebut agar intervensi dapat dilakukan. Selain itu, penyebarluasan informasi tentang gangguan mental emosional dan pembentukan kader sehat jiwa perlu dilakukan agar masyarakat dapat mengenali gejalanya dan mengakses pelayanan kesehatan.
Bab III. Metode Penelitian. menggunakan desain survey deskriptif. Penelitian survey deskriptif adalah
Bab III Metode Penelitian A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non-eksperimen dengan metode kuantitatif menggunakan desain survey deskriptif. Penelitian survey deskriptif adalah penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Tempat
51 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Tempat penelitian ini berlokasi di Propinsi Lampung dan dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi juga merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa merupakan perasaan sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang terbebas dari gangguan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang terbebas dari gangguan jiwa, dan memiliki sikap positif untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai masalah,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai masalah, setiap individu bisa mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalahnya, tapi jika ada sebagian manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi hidup manusia menurut WHO, sehat diartikan sebagai suatu keadaan sempurna baik fisik, mental, dan sosial serta bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani, manusia mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi agar dapat mencapai suatu keseimbangan atau suatu keadaan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor peningkatan permasalahan kesehatan fisik dan juga masalah kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak perkembangan zaman dan pembangunan dewasa ini, menjadi faktor peningkatan permasalahan kesehatan fisik dan juga masalah kesehatan mental spiritual sehingga penderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah mempunyai berbagai resiko yang lebih mengarah pada kecerdasan, moral, kawasan sosial dan emosional, fungsi kebahasaan dan adaptasi sosial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di daerah tropis seluruh dunia. Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah suatu infeksi
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH
1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO JAKARTA PUSAT TAHUN 2011 Petunjuk Pengisian
Lebih terperinciLampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Koping Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
LAMPIRAN Lampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth.Sdra/i Responden Di Unit Hemodialisis PKU Muhammadiyah 2 Yogyakarta Yogyakarta, Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa
ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan yang terjadi setiap daerah, banyak menyebabkan perubahan dalam segi kehidupan manusia baik fisik, mental,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Sejalan dengan definisi kesehatan menurut UU Kesehatan. RI Nomor 23 tahun 1992, menurut World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Kesehatan RI Nomor 23 tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki beberapa aspek yang saling berkaitan, yaitu jasmani,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki beberapa aspek yang saling berkaitan, yaitu jasmani, ruh, dan jiwa. Manusia yang tidak memiliki jasmani maupun ruh tidak akan bisa hidup, lain halnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah masyarakat yang sehat mandiri dan berkeadilan. Visi tersebut menggambarkan bahwa pelayanan kesehatan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kondisi sehat baik secara fisik, mental, sosial maupun spiritual yang mengharuskan setiap orang hidup secara produktif baik secara sosial maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan jiwa adalah pelayanan kesehatan professional yang didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu yang buruk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melainkan mengandung berbagai karakteristik yang positif yang. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. Menurut data WHO pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik yang positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan
Lebih terperinciMenuju Jawa Barat Bebas Pasung: Komitmen Bersama 5 Kabupaten Kota
Menuju Jawa Barat Bebas Pasung: Komitmen Bersama 5 Kabupaten Kota Shelly Iskandar 1, Dien Mardiningsih 2, Deni Kurniadi Sunjaya 3, Arifah Nur Istiqomah 1,Teddy Hidayat 1 1 Bagian Psikiatri, Fakultas Kedokteran,
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR INFORMASI PASIEN Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Pasien di Unit Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Gamping Dengan hormat, Saya
84 Lampiran 1 LEMBAR INFORMASI PASIEN Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Pasien di Unit Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Gamping Dengan hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini, Nama : Fadhila
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013 prevalensi nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah sesuatu yang berharga bagi seluruh makhluk hidup di dunia karena tanpa kesehatan, manusia tidak akan dapat menjalani kegiatan hidupnya dengan optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan yang baik adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Depkes RI,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia secara geografis terletak di wilayah yang rawan bencana. Bencana alam sebagai peristiwa alam dapat terjadi setiap saat, di mana saja, dan kapan saja,
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kecemasan bisa muncul sebagai respon terhadap stres, di mana stres
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kecemasan bisa muncul sebagai respon terhadap stres, di mana stres muncul akibat suatu stresor. Stresor yaitu penghalang, kesukaran, atau aral melintang
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kebudayaan masyarakat banyak membawa perubahan dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu baik positif maupun negatif dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi perilaku, yaitu bagaimana prestasi kerja yang ditampilkan oleh individu baik proses maupun hasilnya,
Lebih terperinciAnalisis Gejala Gangguan Mental Emosional Penduduk Indonesia
Artikel Penelitian Analisis Gejala Gangguan Mental Emosional Penduduk Indonesia Sri Idaiani, Suhardi, Antonius Yudi Kristanto Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Abstrak:
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Sepanjang daur kehidupan tidak terlepas dari situasi yang dapat mempengaruhi respon emosi individu. Salah satu situasi yang mempengaruhi emosi individu adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Statistik (2013), angka harapan hidup perempuan Indonesia dalam rentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan berdampak pada penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan angka harapan hidup penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahterahaan lanjut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. 3.2 Tempat dan waktu penelitian 1) Tempat penelitian : Poli Rawat Jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. psikososial seperti bencana dan konflik yang dialami sehingga berdampak. meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa(keliat, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kebudayaan masyarakat banyak membawa perubahan dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan baik positif maupun negatif dapat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara memuaskan melalui proses homeostasis, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan merupakan suatu hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang terjadi karena pankreas tidak dapat menghasilkan insulin atau penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengalami peningkatan, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker pada anak menjadi masalah bagi dunia karena kejadiannya terus mengalami peningkatan, terutama di negara-negara sedang berkembang. Di Pakistan tercatat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres merupakan suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat adanya tuntutan dari dalam diri dan lingkungan. Pernyataan tersebut berarti seseorang dapat dikatakan
Lebih terperinciProses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas
Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya
Lebih terperinciKUESIONER ANALISIS AUDIT KINERJA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT
KUESIONER ANALISIS AUDIT KINERJA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG) KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nama : 2. Jenis Kelamin
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA MURID YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA DI KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN SKRIPSI
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA MURID YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA DI KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN 2009-2010 SKRIPSI Diajukan oleh : ANDI PRADANA PUTRA J 500 050 055 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendawa, rasa panas di dada (heartburn), kadang disertai gejala regurgitasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dispepsia adalah kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh (begah) atau cepat kenyang, sendawa, rasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks di Indonesia, yang perlu ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu, efisien, ekonomis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. 1 Stres normal merupakan. sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah makhluk yang berakal budi / mampu menguasai makhluk lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendasar bagi manusia. World Health Organization (WHO) sejaterah seseorang secara fisik, mental maupun sosial.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi manusia. World Health Organization (WHO) mendefenisikan bahwa sehat adalah keadaan yang ideal atau sejaterah
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HIV/AIDS DI RSUP.H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014 Petunjuk 1. Kuesioner terdiri dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan jiwa tidak lagi hanya berupa gangguan jiwa yang berat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan jiwa tidak lagi hanya berupa gangguan jiwa yang berat termasuk penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lain (NAPZA), tetapi juga meliputi berbagai
Lebih terperinciLAPORAN KASUS PENGELOLAAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN PADA
ARTIKEL LAPORAN KASUS PENGELOLAAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN PADA Tn.S DENGAN SKIZOFRENIA PARANOID DI RUMAH SAKIT JIWA Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG Oleh: RESHA OCTAVIALIN 0131758
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia (lansia) disamping usia yang semakin bertambah tua terjadi pula penurunan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional serta hubungan interpersonal yang memuaskan (Videbeck, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan kondisi sehat baik secara emosional, psikologi, perilaku, koping yang efektif, konsep diri yang positif, kestabilan emosional serta hubungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pengambilan data dimulai 14 september 2015 sampai 24 september 2015. Sumber penelitian diambil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perilaku berkaitan dengan gangguan fungsi akibat gangguan biologik, sosial,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah penyakit dengan manifestasi psikologik atau perilaku berkaitan dengan gangguan fungsi akibat gangguan biologik, sosial, psikologik, genetika,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, sehingga individu tersebut menyadari kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh dunia. Satu dari empat kematian yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kanker (Nevid et
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan serius negara-negara di dunia. Saat ini kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan individu manusia, karena dengan sehat jiwa seseorang mampu berkembang secara fisik, mental dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang sedang kita hadapi saat ini dalam pembangunan kesehatan adalah beban ganda penyakit, yaitu disatu pihak
Lebih terperinciSyarniah 1, Akhmad Rizani 2, Elprida Sirait 3 ABSTRAK
STUDI DESKRIPTIF PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PASUNG PADA KLIEN GANGGUAN JIWA BERDASARKAN KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DI DESA SUNGAI ARPAT KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR Syarniah 1, Akhmad Rizani 2,
Lebih terperinciRESUME JURNAL HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA LATAR BELAKANG
RESUME JURNAL HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA LATAR BELAKANG Penelitian sosiologis pada tahun 2002 mengungkapkan bahwa sebagian besar lansia mengaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Health Organization (WHO), masalah gangguan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data World Health Organization (WHO), masalah gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah yang sangat serius. WHO (2001) menyatakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa ditemukan disemua lapisan masyarakat, dari mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan hidup yang semakin tinggi dan tidak tepatanya pemberian koping pada stresor mengakibatkan peningkatan kasus gangguan jiwa. Menurut WHO (2009) memperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah kejiwaan yang mencapai 20 juta orang/tahun. 1. somatik. Somatic Symptom and related disorder merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, masalah kesehatan mental membutuhkan perhatian, baik di tingkat lokal, nasional maupun global. Secara global dari sekitar 450 juta orang yang mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang baik ataupun sakit. Kesehatan adalah kunci utama keadaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat merupakan dambaan setiap insan manusia. Tidak ada seorang pun yang menginginkan dirinya dalam keadaan yang kurang baik ataupun sakit. Kesehatan adalah kunci
Lebih terperinciHamilton Depression Rating Scale (HDRS)
Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) Pilihlah salah satu pilihan yang sesuai dengan keadaan anda, beri tanda silang (X) pada kolom yang tersedia untuk setiap pertanyaan. 1. Keadaan perasaan sedih (sedih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah satu diagnosis kardiovaskular yang paling cepat meningkat jumlahnya (Schilling, 2014). Di dunia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di Indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada usia kapan saja dan menyerang wanita umur 40-50 tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Padahal deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap depresi dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Depresi merupakan masalah psikologis yang banyak terjadi pada lanjut usia. Masalah tersebut ditandai dengan perasaan sedih mendalam yang berdampak pada gangguan interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Insomnia merupakan suatu kesulitan kronis dalam. memulai tidur, mempertahankan tidur / sering terbangun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Insomnia merupakan suatu kesulitan kronis dalam memulai tidur, mempertahankan tidur / sering terbangun dari tidur, atau tidur yang tidak menyegarkan / tidur singkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan pembangunan nasional memberikan dampak perubahan pada sistem kesehatan Indonesia ke dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Layanan kesehatan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit akibat gangguan peredaran darah otak yang dipengaruhi oleh banyak faktor resiko yang terdiri dari hipertensi, peningkatan kadar gula darah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengertian (Newman, 2006). Pengertian pensiun tidak hanya terbatas pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pensiun merupakan salah satu konsep sosial yang memiliki beragam pengertian (Newman, 2006). Pengertian pensiun tidak hanya terbatas pada berhenti bekerja karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana tekanan darah meningkat di atas tekanan darah normal. The Seventh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kabo (2010) hipertensi adalah suatu penyakit kronis dimana tekanan darah meningkat di atas tekanan darah normal. The Seventh Report of the Joint National Committe
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehat, serta mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit yang banyak menimbulkan kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati peringkat kedua penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Psychiatric Association,1994). Gangguan jiwa menyebabkan penderitanya tidak
BAB I PENDAHULUAN 1,1. Latar Belakang Gangguan jiwa adalah suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distress
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara global depresi merupakan penyebab nomor satu penyakit dan kecacatan pada remaja usia 10-19 tahun (WHO, 2014). Depresi adalah gangguan suasana perasaan, perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara global, diperkirakan sebanyak 24 juta orang telah menderita skizofrenia (WHO, 2009). Di Indonesia, menurut Riskesdas (2007), sebanyak 1 juta orang atau sekitar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan jiwa merupakan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang terbebas dari gangguan jiwa,dan memiliki sikap positif untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode setelah melahirkan juga disebut dengan periode postpartum, merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ reproduksi kembali seperti semula
Lebih terperinciLampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)
Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 = berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsinya secara normal (Soematri, 2012).Secara global lebih dari 500 juta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal adalah suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal (Soematri, 2012).Secara global lebih dari 500 juta orang mengalami GGK,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan metode pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah suatu penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Videbeck, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Kesehatan Jiwa No. 3 Tahun 1996, kesehatan jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional secara optimal dari seseorang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Konsep tentang manusia bermacam-macam. Ada yang menyatakan bahwa manusia adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. American Nurses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi. Sistem pasien
Lebih terperinci