BAB IV ANALISIS DATA. 4.1 Single Line Sistem Jaringan Transmisi 150 kv GI Industri GI
|
|
- Inge Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Single Line Sistem Jaringan Transmisi 150 kv GI Industri GI Manggar Sari GI Karang Joang Gambar 4.1 Single Line GI Industri GI Industri berlokasi di JL. Mayjen Sutoyo N0. 01, Gn Sari Ulu, Kota Balikpapan. GI Industri disuplai langsung dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Gn. Malang. Selain disuplai langsung dari PLTD Gn. Malang GI Industri terhubung (terinterkoneksi) dengan GI Manggar Sari sejauh 13,4 km dengan jaringan transmisi 150 kv atau sering disebut sistem Mahakam. GI Industri memiliki tiga transformator dengan kapasitas masing-masing 60, 30, dan 20 65
2 MVA yang terhubung dengan bus 20 kv dan selanjutnya di salurkan ke konsumen. Gambar 4.2 Single Line GI Manggar Sari GI Manggar Sari berlokasi di JL. Mulawarman No.01, Manggar, Kota Balikpapan. GI Manggar Sari disuplai langsung dari PLTD Batakan. Selain langsung disuplai dari PLTD Batakan, GI Manggar Sari terhubung (terinterkoneksi) dengan dua GI yaitu GI Industri dan GI Karang Joang dengan jaringan transmisi 150 kv (sistem Mahakam). Jarak dari GI Manggar Sari ke GI Karang Joang sejauh 21,2 km. GI Manggar Sari memiliki empat transformator dengan masing-masing kapasitas 60, 30, dan 20 (2) MVA yang terhubung dengan bus 20 kv dan selanjutnya di salurkan ke konsumen. 66
3 Gambar 4.3 Single Line GI Karang Joang GI Karang Joang berlokasi di JL. Soekarno Hatta No. 01, km 15, Balikpapan. GI Karang Joang disuplai langsung dari PLTD CDE. Selain langsung disuplai dari PLTD CDE, GI Karang Joang terhubung (terinterkoneksi) dengan GI Manggar Sari dengan jaringan transmisi 150 kv (sistem Mahakam). Jarak dari GI Karang Joang ke GI Manggar Sari sejauh 21,2 km. GI Karang Joang memiliki dua transformator dengan kapasitas masing-masing 30 (2) MVA yang terhubung dengan bus 20 kv dan selanjutnya di salurkan ke konsumen. 67
4 4.2 Hasil dan Pembahasan Simulasi Gangguan Hubung Singkat Simulasi gangguan hubung singkat dilakukan pada jaringan transmisi 150 kv di GI Industri - GI Manggar Sari - GI Karang Joang pada sistem mahakam Kalimantan Timur, sesuai data beban dan single line yang ada. Simulasi dimulai dengan memilih daerah mana saja yang mengalami gangguan hubung singkat. Penempatan gangguan hubung singkat ini ditempatkan di tiga tempat, yaitu: di bus 9, bus 14 dan bus 25 jaringan transmisi 150 kv di GI Industri GI Manggar Sari GI Karang Joang. Gangguan yang di dekat GI Industri diletakan pada bus 25, untuk yang di dekat GI Manggar Sari diletakan di bus 14, dan untuk yang dekat GI Karang Joang diletakan di bus 9. Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui besar arus gangguan hubung singkat yang akan terjadi digangguan. Jenis gangguan yang disimulasikan meliputi gangguan tiga fasa, satu fasa ke tanah, dua fasa, dan dua fasa ke tanah Analisis Arus Hubung Singkat Tiga Fasa Gangguan hubung singkat tiga fasa terjadi ketika ketiga fasa dari sistem tenaga listrik terhubung singkat secara bersamaan. Simulasi ini digunakan untuk mengetahui besar arus hubung singkat tiga fasa. Simulasi menggunakan software ETAP (Electric Transient and Program) 12.6 dengan hubung singkat maksimum, yaitu arus hubung singkat pada bus yang terganggu dihitung setelah ½ siklus (1/2 cycle). Gangguan hubung singkat divariasi dengan meletakan gangguan di bus 9, bus 14, dan bus 25. Tabel 4.1, tabel 4.2, dan tabel 4.3 merupakan hasil report arus hubung singkat tiga fasa pada bus 9, bus 14, dan bus 25. Dimana bus 9 terletak di 68
5 dekat GI Karang Joang dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka, sedangkan bus 14 terletak di dekat GI Manggar sari dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka, dan bus 25 terletak di dekat GI Industri dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka. Dari ketiga tabel tersebut arus hubung singkat paling besar terletak pada bus 14 yaitu sebesar ka. Tabel 4.1 Hasil report arus hubung singkat tiga fasa pada bus 9 Tabel 4.2 Hasil report arus hubung singkat tiga fasa pada bus 14 69
6 Tabel 4.3 Hasil report arus hubung singkat tiga fasa pada bus Analisis Arus Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah Gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah terjadi ketika sebuah fasa dari sistem tenaga listrik terhubung singkat dengan tanah. Simulasi ini digunakan untuk mengetahui besar arus hubung singkat satu fasa ke tanah. Simulasi menggunakan software ETAP (Electric Transient and Program) 12.6 dengan hubung singkat maksimum, yaitu arus hubung singkat pada bus yang terganggu dihitung setelah ½ siklus (1/2 cycle). Gangguan hubung singkat divariasi dengan meletakan gangguan di bus 9, bus 14, dan bus 25. Tabel 4.4, tabel 4.5, dan tabel 4.6 merupakan hasil report arus hubung singkat satu fasa ke tanah pada bus 9, bus 14, dan bus 25. Dimana bus 9 terletak di dekat GI Karang Joang dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka, sedangkan bus 14 terletak di dekat GI Manggar sari dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka, dan bus 25 terletak di dekat GI Industri dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka. Dari ketiga tabel tersebut arus hubung singkat paling besar terletak pada bus 14 yaitu sebesar ka. 70
7 Tabel 4.4 Hasil report arus hubung singkat satu fasa ke tanah pada bus 9 Tabel 4.5 Hasil report arus hubung singkat satu fasa ke tanah pada bus 14 Tabel 4.6 Hasil report arus hubung singkat satu fasa ke tanah pada bus 25 71
8 Analisis Arus Hubung Singkat Dua Fasa Gangguan hubung singkat dua fasa terjadi ketika dua buah fasa dari sistem tenaga listrik terjadi hubung singkat. Simulasi ini digunakan untuk mengetahui besar arus hubung singkat dua fasa. Simulasi menggunakan software ETAP (Electric Transient and Program) 12.6 dengan hubung singkat maksimum, yaitu arus hubung singkat pada bus yang terganggu dihitung setelah ½ siklus (1/2 cycle). Gangguan hubung singkat divariasi dengan meletakan gangguan di bus 9, bus 14, dan bus 25. Tabel 4.7, tabel 4.8, dan tabel 4.9 merupakan hasil report arus hubung singkat dua fasa pada bus 9, bus 14, dan bus 25. Dimana bus 9 terletak di dekat GI Karang Joang dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka, sedangkan bus 14 terletak di dekat GI Manggar sari dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka, dan bus 25 terletak di dekat GI Industri dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka. Dari ketiga tabel tersebut arus hubung singkat paling besar terletak pada bus 14 yaitu sebesar ka. Tabel 4.7 Hasil report arus hubung singkat dua fasa pada bus 9 72
9 Tabel 4.8 Hasil report arus hubung singkat dua fasa pada bus 14 Tabel 4.9 Hasil report arus hubung singkat dua fasa pada bus Analisis Arus Hubung Singkat Dua Fasa Ke Tanah Gangguan hubung singkat dua fasa ke tanah terjadi ketika dua buah fasa dari sistem tenaga listrik terhubung singkat dengan tanah. Simulasi ini digunakan untuk mengetahui besar arus hubung singkat dua fasa ke tanah. Simulasi menggunakan software ETAP (Electric Transient and Program) 12.6 dengan hubung singkat maksimum, yaitu arus hubung singkat pada bus yang terganggu dihitung setelah ½ siklus (1/2 cycle). Gangguan hubung singkat divariasi dengan meletakan gangguan di bus 9, bus 14, dan bus 25. Tabel 4.10, tabel 4.11, dan tabel 73
10 4.12 merupakan hasil report arus hubung singkat dua fasa ke tanah pada bus 9, bus 14, dan bus 25. Dimana bus 9 terletak di dekat GI Karang Joang dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka, sedangkan bus 14 terletak di dekat GI Manggar sari dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka, dan bus 25 terletak di dekat GI Industri dengan besar arus gangguan hubung singkat mencapai ka. Dari ketiga tabel tersebut arus hubung singkat paling besar terletak pada bus 14 yaitu sebesar ka. Tabel 4.10 Hasil report arus hubung singkat dua fasa ke tanah pada bus 9 Tabel 4.11 Hasil report arus hubung singkat dua fasa ke tanah pada bus 14 74
11 Tabel 4.12 Hasil report arus hubung singkat dua fasa ke tanah pada bus Hasil Perhitungan Manual Arus Hubung Singkat Hasil perhitungan digunakan untuk membandingkan hasil analisis hubung singkat. Perbandingan diambil dari hasil analisa perhitungan manual dengan hasil simulasi menggunakan software ETAP (Electric Transient and Program) Dalam perhitungan manual diperlukan data-data masukan, salah satunya yaitu data impedansi. Data impedansi di ambil dari hasil report yang ada di software ETAP (Electric Transient and Program) Nilai impedansi di tiap-tiap bus memiliki nilai yang berbeda-beda. Tabel 4.13 Nilai impedansi tiap bus yang di dapat dari ETAP (Electric Transient and Program) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Tiga Fasa untuk perhitungan ini dapat di cari dengan persamaan: 75
12 a) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Tiga Fasa Pada Bus 9 Sehingga: b) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Tiga Fasa Pada Bus 14 Sehingga: c) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Tiga Fasa Pada Bus 25 Sehingga: 76
13 2. Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah untuk perhitungan ini dapat di cari dengan persamaan: Dimana nilai: a) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah Pada Bus 9 Z 1 Z 2 Z 0 Z total = j = j = j = j Sehingga: b) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah Pada Bus 14 77
14 Z 1 Z 2 Z 0 Z total = j = j = j = j Sehingga: c) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah Pada Bus 25 Z 1 Z 2 Z 0 Z total = j = j = j = j Sehingga: 78
15 3. Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Dua Fasa Untuk perhitungan ini dapat di cari dengan persamaan: Dimana nilai: a) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Dua Fasa Pada Bus 9 Z 1 Z 2 Z total = j = j = j Sehingga: ( )( ) ( )( ) ( ) 79
16 b) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Dua Fasa Pada Bus 14 Z 1 Z 2 Z total = j = j = j Sehingga: ( )( ) ( )( ) ( ) c) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Dua Fasa Pada Bus 25 Z 1 Z 2 Z total = j = j = j
17 Sehingga: ( )( ) ( )( ) ( ) 4. Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Dua Fasa Ke Tanah Untuk perhitungan ini dapat dicari dengan persamaan: Dimana nilai: a) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Dua Fasa Ke Tanah Pada Bus 9 Z 1 Z 2 = j = j
18 Z 0 = j Sehingga: (( ) ( )) (( ) ( )) ) ( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( 82
19 ( ) b) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Dua Fasa Ke Tanah Pada Bus 14 Z 1 Z 2 Z 0 = j = j = j Sehingga: (( ) ( )) (( ) ( )) 83
20 ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( )( ) ( ) c) Hasil Perhitungan Arus Hubung Singkat Dua Fasa Ke Tanah Pada Bus 25 Z 1 Z 2 Z 0 = j = j = j Sehingga: (( ) ( )) 84
21 (( ) ( )) ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( )( ) ( ) Hasil Perbandingan Perhitungan Analisis Arus Hubung Singkat Pada bus 9, bus 14, dan bus 25 didapatkan hasil perhitungan manual arus hubung singkat tiga fasa, satu fasa ke tanah, dua fasa, dan dua fasa ke tanah. Hasil perhitungan manual ini akan dibandingkan dengan hasil simulasi dengan menggunakan ETAP (Electric Transient and Program) Untuk hasilnya 85
22 Arus Gangguan (ka) dapat dilihat pada tabel 4.14 dari hasil tersebut didapatkan nilai arus hubung singkat yang berbeda. Perbedaan nilai arus tersebut dikarenakan pembulatan angka desimal. Tabel 4.14 Hasil perbandingan hitungan manual dan simulasi dengan ETAP (Electric Transient and Program) 12.6 Arus Hubung Singkat Bus (ka) Hitungan Simulasi Hitungan Simulasi Hitungan Simulasi 1 Ø-G Ø Ø-G Ø Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah Simulasi (ka) Hitung Manual (ka) Nomor Bus Gambar 4.4 Hasil perbandingan arus hubung singkat satu fasa ke tanah dengan software ETAP (Electric Transient and Program)
23 Arus Gangguan (ka) Arus Gangguan (ka) Hubung Singkat Dua Fasa Simulasi (ka) Hitung Manual (ka) Nomor Bus Gambar 4.5 Hasil perbandingan arus hubung singkat dua fasa dengan software ETAP (Electric Transient and Program) Hubung Singkat Dua Fasa Ke Tanah Simulasi (ka) Hitung Manual (ka) Nomor Bus Gambar 4.6 Hasil perbandingan arus hubung singkat dua fasa ke tanah dengan software ETAP (Electric Transient and Program)
24 Arus Gangguan (ka) Hubung Singkat Tiga Fasa Simulasi (ka) Hitung Manual (ka) Nomor Bus Gambar 4.7 Hasil perbandingan arus hubung singkat tiga fasa dengan software ETAP (Electric Transient and Program) 12.6 Dilihat dari grafik diatas hasil perbandingan perhitungan manual dan simulasi dengan menggunakan software ETAP (Electric Transient and Program) 12.6 didapatkan hasil yang berbeda dikit, perbedaan nilai arus tersebut dikarenakan pembulatan angka desimal. Dari grafik 4.1 diketahui bahwa hasil perbandingan arus hubung singkat satu fasa ke tanah terbesar terjadi pada bus 14 sebesar 5,177 ka dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 4,292 ka. Untuk hasil perbandingan arus hubung singkat dua fasa dilihat dari grafik 4.2 arus hubung singkat terbesar terjadi pada bus 14 sebesar 5,116 ka dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 4,571 ka. Untuk hasil perbandingan arus hubung singkat dua fasa ke tanah dilihat dari grafik 4.3 arus hubung singkat terbesar terjadi pada bus 14 sebesar 5,627 ka dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 4,906 ka. Sedangkan untuk hasil perbandingan arus hubung singkat tiga fasa dilihat dari grafik 4.4 arus hubung singkat terbesar terjadi pada 88
25 bus 14 sebesar 5,902 ka dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 5,275 ka. 89
BAB I PENDAHULUAN. interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kelistrikan di provinsi Kalimantan Timur terdiri atas sistem interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu sistem tenaga listrik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: 1. Perangkat
Lebih terperinciANALISIS HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN TRANSMISI 150 KV DI GI INDUSTRI GI MANGGAR SARI GI KARANG JOANG PADA SISTEM MAHAKAM KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR
ANALISIS HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN TRANSMISI 150 KV DI GI INDUSTRI GI MANGGAR SARI GI KARANG JOANG PADA SISTEM MAHAKAM KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai
Lebih terperinciDAFTAR ISI PUSPA LITA DESTIANI,2014
DAFTAR ISI Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi Lembar Pengesahan ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir Skripsi ini antara lain adalah sebagai berikut : a. Studi literatur, yaitu langkah pertaman yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) Suralaya mampu membangkitkan listrik berkapasitas 3400 MW dengan menggunakan tenaga uap. Tetapi perlu diketahui bahwa di dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tenaga listrik disuplai ke konsumen melalui sistem tenaga listrik. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan, transmisi, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Faktor pertumbuhan baik itu pertumbuhan ekonomi, industri serta
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam operasi pelayanan penyediaan energi listrik khususnya di GI Bungaran, sistem tenaga listrik dapat mengalami berbagai macam gangguan, misal gangguan dari hubung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga Listrik disalurkan ke konsumen melalui Sistem Tenaga Listrik. Sistem Tenaga Listrik terdiri dari beberapa subsistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi.
Lebih terperinciINSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S-1 Konsentrasi: TEKNIK TENAGA LISTRIK AJUAN JUDUL TUGAS AKHIR BERIKUT GARIS BESAR BAHASANNYA INSTITUT SAINS
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: FAJAR WIDIANTO D 400 100 060 JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Energi listrik merupakan suatu sumber energi yang menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia di dunia saat ini. Energi listrik dibangkitkan di pusat pembangkit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung pada bulan Juli 2012 sampai
Lebih terperinciPUSPA LITA DESTIANI,2014
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem yang digunakan di PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan yaitu sistem pembangkit tenaga listrik terisolir. Sistem Pembangkit Terisolir merupakan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Diajukan oleh: INDRIANTO D 400 100
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperlukan suatu pengumpulan data dan fakta yang lengkap, relevan dan objektif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk mendapatkan perumusan, analisa dan pemecahan masalah, maka diperlukan suatu pengumpulan data dan fakta yang lengkap, relevan dan objektif serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tri Fani, 2014 Studi Pengaturan Tegangan Pada Sistem Distribusi 20 KV Menggunakan ETAP 7.0
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, energi listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Kebutuhan energi listrik semakin meningkat dari tahun ke tahun untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB II PERHITUNGAN ARUS HUBUNGAN SINGKAT
13 BAB II PERHITUNGAN ARUS HUBUNGAN SINGKAT 2.1. Pendahuluan Sistem tenaga listrik pada umumnya terdiri dari pembangkit, gardu induk, jaringan transmisi dan distribusi. Berdasarkan konfigurasi jaringan,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Gardu Induk Godean berada di jalan Godean Yogyakarta, ditinjau dari
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gardu Induk Godean Gardu Induk Godean berada di jalan Godean Yogyakarta, ditinjau dari peralatannya, Gardu Induk ini merupakan gardu induk pasangan luar, gardu induk godean memiliki
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
A. TUJUAN Setelah praktik, saya dapat : 1. Membuat rangkaian sistem tenaga listrik menggunakan software Power Station ETAP 4.0 dengan data data yang lengkap. 2. Mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi
Lebih terperinciANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.
ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.0 Fajar Widianto, Agus Supardi, Aris Budiman Jurusan TeknikElektro
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Informasi Umum 4.1.1 Profil Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terletak antara 07
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI
PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 0 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI Erhaneli (1), Aldi Riski () (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro () Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Universitas Lampung dan PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang pada. bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang
Lebih terperinciBAB IV PENGGUNAAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN TERHADAP PERBAIKAN TEGANGAN JARINGAN 20 KV. 4.1 Perhitungan Jatuh Tegangan di Jaringan 20 kv
39 BAB IV PENGGUNAAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN TERHADAP PERBAIKAN TEGANGAN JARINGAN 20 KV 4.1 Perhitungan Jatuh Tegangan di Jaringan 20 kv persamaan 3.2 Untuk mencari jatuh tegangan di delapan penyulang
Lebih terperinciKata kunci Kabel Laut; Aliran Daya; Susut Energi; Tingkat Keamanan Suplai. ISBN: Universitas Udayana
Efek Beroperasinya Kabel Laut Bali Nusa Lembongan Terhadap Sistem Kelistrikan Tiga Nusa Yohanes Made Arie Prawira, Ida Ayu Dwi Giriantari, I Wayan Sukerayasa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci :
ABSTRAK Transformator 3 pada GI Pesanggaran mendapat penambahan 4 blok pembangkit dengan daya maksimum sebesar 60 MW daya dari keempat blok pembangkit tersebut digunakan untuk mensuplai beban penyulang
Lebih terperinciANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP
ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP 12.6.0 Dennis Satria Wahyu Jayabadi *), Bambang Winardi, and Mochammad Facta Departemen
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT
BAB III PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 3.1. JENIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT Gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi di dalam Jaringan (Sistem Kelistrikan) ada 3, yaitu: a. Gangguan Hubung
Lebih terperinciBAB III Metodologi Penelitian
BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Metode Penelitian Untuk mendapatkan perumusan, analisis dan pemecahan masalah, penulis perlu melakukan pengumpulan data dan fakta yang lengkap, relevan dan objektif, serta
Lebih terperinciPengaruh Kapasitor Shunt Terhadap Susut Transmisi Sistem Interkoneksi Sulselbar Berbasis DIgSILENT Power Factory 15.1.
Journal INTEK, April 06, Volume (): 0-5 0 Pengaruh Kapasitor Shunt Terhadap Transmisi Sistem Interkoneksi Sulselbar Berbasis DIgSILENT Power Factory 5.. Marwan, Nurhayati, Andi Sultan A. Al Qahfi,a dan
Lebih terperinciANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv
ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv I N Juniastra Gina, W G Ariastina 1, I W Sukerayasa 1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 1 Staff
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan penyediaan energi listrik sebagai sarana penunjang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan penyediaan energi listrik sebagai sarana penunjang pembangunan akan meningkat seiring dengan perkembangan industri dan kemajuan teknologi
Lebih terperinciAnalisis Koordinasi Rele Arus Lebih Pda Incoming dan Penyulang 20 kv Gardu Induk Sengkaling Menggunakan Pola Non Kaskade
Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih Pda Incoming dan Penyulang 20 kv Gardu Induk Sengkaling Menggunakan Pola Non Kaskade Nandha Pamadya Putra¹, Hery Purnomo, Ir., MT.², Teguh Utomo, Ir., MT.³ ¹Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP
ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0 Fani Istiana Handayani * ), Yuningtyastuti, and Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan data PLN APB Jawa Barat tahun 2014, subsistem Cirata 150 kv disuplai oleh dua unit IBT 500 MVA pada tegangan 500/150 kv di Gardu Induk Tegangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan penduduk kebutuhan energi listrik semakin meningkat, maka dibutuhkan penambahan pasokan listrik hingga tercukupi. Selain penambahan energi
Lebih terperinciANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH
ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH I K.Windu Iswara 1, G. Dyana Arjana 2, W. Arta Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
Lebih terperinciEVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU
EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciSTUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA
STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata-1 pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciSTUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS
STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS OLEH : PANCAR FRANSCO 2207100019 Dosen Pembimbing I Prof.Dr. Ir. Adi Soeprijanto,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Laptop/PC yang di dalamnya terinstal software aplikasi ETAP 12.6 (Electric
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Penelitian Alat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah berupa Laptop/PC yang di dalamnya terinstal software aplikasi ETAP 12.6 (Electric
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Tujuan Melakukan analisis terhadap sistem pengaman tenaga listrik di PT.PLN (PERSERO) Melakukan evaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Tenaga Listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan distribusi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Tentang Pentanahan Netral
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Tentang Pentanahan Netral Dalam kaitan dengan pentanahan netral sistem tenaga, beberapa penelitian terdahulu telah diidentifikasi, misalnya dalam pemilihan
Lebih terperinciANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)
ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) Agus Supardi 1, Tulus Wahyu Wibowo 2, Supriyadi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Komponen tersebut mempunyai fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik merupakan sekumpulan pusat listrik dan gardu induk atau pusat beban yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi sehingga merupakan
Lebih terperinciAnalisis Unjuk Kerja Tiga Unit Inter Bus Transformers 500 MVA 500/150/66 kv di GITET Kediri
ELPOSYS Jurnal Sistem Kelistrikan Vol. 03 No.1, ISSN: 2355 9195, E-ISSN: 2356-0533 Analisis Unjuk Kerja Tiga Unit Inter Bus Transformers 500 MVA 500/150/66 kv di GITET Kediri Aan M. Ilham *a), Rachmat
Lebih terperinciANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER
ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER Asri Akbar, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi pelanggan, diperlukan berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu sama lain mempunyai
Lebih terperinciBAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga
BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK 3.1. Umum Tenaga listrik merupakan suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga
Lebih terperinciStudi Hubung Singkat pada Beban Pemakaian Sendiri Sistem Pembangkitan di PT Indonesia Power UBP Kamojang
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2017 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.5 No.1 Studi Hubung Singkat pada Beban Pemakaian Sendiri Sistem Pembangkitan di PT Indonesia
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory
1 Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory Triyudha Yusticea Sulaksono, Hadi Suyono, Hery Purnomo Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia
Lebih terperinciJurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN :
STUDI ANALISA PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN GROUND FAULT DETECTOR (GFD) PADA JARINGAN 20 KV PLN DISJAYA TANGERANG Badaruddin 1, Achmad Basofi 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPenentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa
1 Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa Filia Majesty Posundu, Lily S. Patras, ST., MT., Ir. Fielman Lisi, MT., dan Maickel Tuegeh, ST., MT. Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP
ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6.0 Fani Istiana Handayani * ), Yuningtyastuti, Agung Nugroho Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSTUDI TEGANGAN LEBIH IMPULS AKIBAT PENGGUNAAN KONFIGURASI MIXED LINES (HIGH VOLTAGE OVERHEAD-CABLE LINES) 150 KV
STUDI TEGANGAN LEBIH IMPULS AKIBAT PENGGUNAAN KONFIGURASI MIXED LINES (HIGH VOLTAGE OVERHEAD-CABLE LINES) 150 KV Fariz Dwi Pratomo NRP 2209105044 Dosen Pembimbing IG Ngurah Satriyadi Hernanda, ST, MT Dr.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN MOTTO... iv. KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN MOTTO... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan :
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data yang Diperoleh Dalam penelitian ini menggunakan data di Pembangkit listrik tenaga panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory
1 Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory Triyudha Yusticea Sulaksono, Hadi Suyono, Hery Purnomo Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia
Lebih terperinciSTUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU
Mikrotiga, Vol 2, No.1 Januari 2015 ISSN : 2355-0457 16 STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU Hendra 1*, Edy Lazuardi 1, M. Suparlan 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak
Lebih terperinciDosen Pembimbing II. Ir. Sjamsjul Anam, MT
ANALISIS KUALITAS DAYA DAN CARA PENINGKATANNYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH DAN RENDAH EDTL TIMOR LESTE DI SISTEM PLTD KABUPATEN BAUCAU REINALDO GUTERRES DA CRUZ - 2208100627 Bidang Studi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan semakin tingginya tarif listrik, maka tuntutan efisiensi dalam pemakaian daya listrik adalah menjadi pertimbangan utama. Efisiensi penggunaan daya listrik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian skripsi ini antara lain adalah: 1. Studi literatur, yaitu cara menelaah, menggali, serta mengkaji teoremateorema
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi yang mengungkapkan kinerja dan aliran daya (nyata dan reaktif) untuk keadaan tertentu ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekunder dalam kehidupan sehari-hari, baik penggunaan skala rumah tangga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk saat ini, energi listrik bisa menjadi kebutuhan primer ataupun sekunder dalam kehidupan sehari-hari, baik penggunaan skala rumah tangga maupun skala besar/kecil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tegangan pengirim akibat suatu keadaan pembebanan. Hal ini terjadi diakibatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat terjadi pelepasan beban dari suatu sistem tenaga listrik dapat menimbulkan tegangan lebih transien. Apabila suatu sistem tenaga listrik tidak mampu menyuplai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah dapat merusak peralatan-peralatan produksi yang terhubung dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam operasi produksi pada pabrik setingkat PT Semen Padang, sistem tenaga listrik dapat mengalami berbagai macam gangguan, misal gangguan dari hubung singkat yang
Lebih terperinciAnalisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap)
Analisis Setting Relay Proteksi Pengaman Arus Lebih Pada Generator (Studi Kasus di PLTU 2X300 MW Cilacap) Fitrizawati 1, Siswanto Nurhadiyono 2, Nur Efendi 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektro Sekolah
Lebih terperinciPemodelan dan Analisis Fault Current Limiter Sebagai Pembatas Arus Hubung Singkat Pada GI Sengkaling Malang
9 Pemodelan dan Analisis Fault Current Limiter Sebagai Pembatas Arus Hubung Singkat Pada GI Sengkaling Malang Eko Kuncoro, Hadi Suyono, Rini Nur Hasanah dan Hazlie Mokhlis Abstrak Meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak
BAB I PENDAHULUAN 1-1. Latar Belakang Masalah Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak sering terjadi, karena hal ini akan mengganggu suatu proses produksi yang terjadi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan energi listrik di masyarakat kian meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan energi listrik pada seluruh aspek kehidupan manusia. Energi listrik merupakan
Lebih terperinciSTUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN
Teknologi Elektro, Vol.,., Juli Desember 0 9 STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN I P. A. Edi Pramana, W. G. Ariastina, I W. Sukerayasa Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangkitan terdistribusi dapat mengurangi rugi-rugi energi pada transmisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat adalah dengan menggunakan Pembangkit Tersebar. Strategi ini memungkinkan tiap-tiap
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN
26 BAB KONSEP PERHTUNGAN JATUH TEGANGAN studi kasus: Berikut ini proses perencanan yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan Mulai Pengumpulan data : 1. Spesifikasi Transformator 2. Spesifikasi Penyulang
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp& Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistem distribusi tenaga listrik merupakan suatu sistem penyalur energi listrik pada tingkat tegangan yang diperlukan, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Waktu dan Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di kabupaten Bantul provinsi Yogyakarta, tepatnya di PT PLN (persero) APJ (Area Pelayanan Jaringan)
Lebih terperinciEVALUASI LOSSES DAYA PADA SISTEM TRANSMISI 150 KV SUMATERA BARAT
EVALUASI LOSSES DAYA PADA SISTEM TRANSMISI 150 KV SUMATERA BARAT Rahmadhian (1), Ir. Cahayahati, MT (2), Ir. Ija Darmana, MT (2) (1) Mahasiswa dan (2) Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciSTUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU EMBALUT, PT. CAHAYA FAJAR KALTIM
STUDI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU EMBALUT, PT. CAHAYA FAJAR KALTIM Oleh: Andi Nur Arief Wibowo 2207 100 028 Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT. 2. Ir. Sjamsjul
Lebih terperinciANALISIS SUATU SISTEM JARINGAN LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS SEIDEL Z BUS
ANALISIS SUATU SISTEM JARINGAN LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS SEIDEL Z BUS Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Probabilitas dan Statistika Disusun oleh : M. IZZAT HARISI (0810630069) M. KHOLIFATULLOH
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik
Lebih terperinciANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DI KSO PERTAMINA EP GEO CEPU INDONESIA DISTRIK 1 KAWENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.
ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DI KSO PERTAMINA EP GEO CEPU INDONESIA DISTRIK 1 KAWENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi dari penelitian ini bertempat di PT.PLN (PERSERO) Area Pengaturan Beban (APB) Jawa Barat yang beralamat di Jln. Mochamad Toha KM 4 Komplek
Lebih terperinciKABUPATEN NUNUKAN. KOTA TARAKAN Plg. KABUPATEN BULUNGAN kVA KABUPATEN MALINAU
LISTRIK UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK MUSRENBANG KOTA BALIKPAPAN WILAYAH KERJA PLN KALTIMRA PROVINSI Kota Tarakan di layani oleh Anak Perusahaan PLN Tarakan KALIMANTAN UTARA KABUPATEN TANA TIDUNG KOTA
Lebih terperinciJurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN
Analisis Jatuh Pada Penyulang 20 kv Berdasarkan pada Perubahan Beban (Studi Kasus Penyulang Penfui dan Penyulang Oebobo PT. PLN Persero Rayon Kupang) Agusthinus S. Sampeallo, Wellem F. Galla, Rendi A.
Lebih terperinciSTUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17
STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 50 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 7 Adly Lidya, Yulianta Siregar Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen
Lebih terperinciEFFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM INTERKONEKSI 150 kv NANGGROE ACEH DARUSSALAM MENGGUNAKAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)
Effisiensi Penggunaan Energi Listrik pada...teuku Hasannuddin, dkk EFFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM INTERKONEKSI 15 kv NANGGROE ACEH DARUSSALAM MENGGUNAKAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) Teuku
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan
Lebih terperinciStrategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory
1 Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory Surya Adi Purwanto, Hadi Suyono, dan Rini Nur Hasanah Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory adalah perusahaan
Lebih terperinciPengaruh Pemasangan Pembangkit Terdistribusi (Distributed Generation) Terhadap Magnitude Arus Gangguan pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Vol. 2, 217 ISSN No. 252-8782 Pengaruh Pemasangan Pembangkit Terdistribusi (Distributed Generation) Terhadap Magnitude Arus Gangguan pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik Mustarum Musaruddin 1*, Ahmad
Lebih terperinciSTUDI ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT MENGGUNAKAN PEMODELAN ATP/EMTP PADA JARINGAN TRANSMISI 150 KV DI SULAWESI SELATAN
Presentasi Seminar Tugas Akhir Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS STUDI ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT MENGGUNAKAN PEMODELAN ATP/EMTP PADA JARINGAN TRANSMISI 15 KV DI SULAWESI SELATAN Franky
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memegang peranan sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor energi khususnya energi listrik pada peradaban modern saat ini memegang peranan sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, teknologi, dan industri.
Lebih terperinciBAB II SALURAN DISTRIBUSI
BAB II SALURAN DISTRIBUSI 2.1 Umum Jaringan distribusi adalah salah satu bagian dari sistem penyaluran tenaga listrik dari pembangkit listrik ke konsumen. Secara umum, sistem penyaluran tenaga listrik
Lebih terperinciJurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG
ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG Sri Kurniati. A, Sudirman. S Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Undana, AdiSucipto Penfui, Kupang, Indonesia,
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A.
Lebih terperinciAnalisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique
KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-issn: -736 Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique Aditya Mulianda #1, Syahrizal #, Mansur
Lebih terperinci