BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan antar unsur tersebut, termasuk pembentukan unsur tersebut. Sedangkan kata
|
|
- Vera Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sosiolinguistik Sosiolinguistik terdiri dari dua unsur kata yaitu sosio dan linguistik. Linguistik yaitu ilmu yang mempelajari bahasa khususnya unsur-unsur bahasa (ucapan, kata, kalimat) dan hubungan antar unsur tersebut, termasuk pembentukan unsur tersebut. Sedangkan kata sosio searti dengan kata sosial yaitu yang berhubungan dengan masyarakat, jadi sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan bahasa yang berhubungan dengan penutur bahasa yang merupakan bagian dari anggota masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Hudson Sociolinguistics a study of language in relation with society (1980: 1). Sependapat dengan Hudson, Gunawan menyatakan bahwa sosiolinguistik merupakan kajian yang mengaitkan masalah kebahasaan dengan masalah kemasyarakatan (2001: 14-15). Dalam kajian yang mengaitkan masalah kebahasaan dengan masalah sosial itu tentu saja ada perbedaannya penekanannya. Menekankan masalah kebahasaannya dalam arti bahwa faktor sosial dipakai sebagai variabel saja. Sebaliknya, ada yang menekankan masalah sosialnya dalam arti bahwa faktor bahasa dipakai sebagai penjelas belaka. Perbedaan penekanan itu menimbulkan adanya 2 masalah istilah yaitu sosiolinguistik (untuk kajian yang menekankan pada masalah bahasa) dan sosiologi (kajian yang menekankan pada masalah sosial). Jadi, pada dasarnya kedua istilah itu sama saja. Perbedaannya hanya pada penekanannya saja walaupun ada beberapa orang yang membedakan kedua istilah tersebut. Dan yang paling penting adalah kita dapat
2 melakukan penelitian perihal kebahasaan di dalam konteks sosial. Yang perlu diingat adalah bahwa yang dikaji adalah perilaku kelompok atau komunitas, bukan perorangan. Jadi, sosiolinguistik adalah kajian antar disiplin tentang bahasa dengan korelat sosial. Sosiolinguistik menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakainya di dalam masyarakat. Hal ini berarti bahwa sosiolinguistik memandang bahasa pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi, serta merupakan bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu (Soewito, 1983: 2). Oleh sebab itu bahasa dan pemakaian bahasanya tidak diamati secara individual tetapi selalu dihubungkan dengan dengan kegiatannya di masyarakat. Cabang bahasa yang disebut sosiolinguistik ini menelaah semua peristiwa bahasa di dalam konteks sosial. Sosiolinguistik menelaah dan mencatat bahasa yang digunakan oleh seseorang ketika ia berbicara dengan temannya, dengan kelompoknya, dengan anggota keluarganya, dan juga dengan orang yang tidak dikenalnya. Selain itu, sosiolinguistik juga menelaah bahasa yang dipergunakan seseorang dengan segala cara penyampaiannya, termasuk hal-hal kecil seperti tanda-tanda berupa kata-kata maupun isyarat yang menyatakan bahwa ia sedang mendengarkan baik-baik, setuju atau tidak setuju, bahkan pula menyadari posisinya ketika berbicara dengan mitra bicaranya (Umar, 1994: 4). Sociolinguistics as the studies the relationship between language and society (Holmes, 1992: 1), bahwa sosiolinguistik adalah mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat pengguna bahasa tersebut.
3 Dari beberapa pengertian di atas didapat rumusan bahwa sosiolinguistik adalah pembahasan atau studi dari bahasa yang berhubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Boleh juga dikatakan bahwa sosiolinguistik mempelajari dan membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan (variasi) yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan (sosial). B. Sex dan Gender 1. Sex Menurut Oxford Dictionary (1995: 377), sex adalah yang menyatakan laki-laki atau perempuan. Sedangkan Holmes (2001: 25), sex adalah sebuah identitas yang memberi ciri manusia sejak lahir secara fisik atau organ reproduksinya, penis pada laki-laki. Dan vagina pada perempuan. Sex ialah yang berhubungan dengan laki-laki dan perempuan secara bioligis dan reproduksinya ( 2. Gender Gender adalah sebagai pembatasan untuk perbedaan secara gramatikalnya (Spolsky, 1998: 36). Kata gender juga berarti untuk mendefinisikan seorang laki-laki, perempuan, atau sebaliknya ( Bahwa perbedaan gramatikal dapat menyebabkan masalah pada penutur bahasa, seperti bahasa Inggris, dimana kata ganti tentang gender sangat penting. Misalnya, male: he, boy, son, father, uncle, dan lain-lain. Sedangkan female: she, girl, daughter, mother, aunt, dan lain sebagainya.
4 Spolsky (1998: 37), juga menyatakan bahwa alasan utama mengapa perbedaan gender di dalam penggunaan bahasa juga karena tingkat pendidikan seseorang. Di Afrika dan Timur Tengah, atau di daerah terpencil di Indonesia, tingkat pendidikan seorang anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan, dan jika orang tua mereka memilih salah satu dari anak mereka untuk sekolah, mereka cenderung memilih menyekolahkan anak laki-laki mereka daripada anak perempuannya. Konsekuensinya anak laki-laki lebih banyak menguasai kosa kata daripada anak perempuan. Contoh lainnya adalah orangorang Amerika komunitas Yahudi ultra-ortodox. Laki-laki di komunitas ini banyak belajar tentang pelajaran tradisional Yahudi. Hasilnya adalah anak laki-laki lebih menguasai bahasa Yiddi dan bahasa Yahudi, tetapi kurang dalam penguasaan bahasa Inggris, dengan kata lain perempuan lebih baik dalam bahasa Inggris daripada bahasa Yahudi. Menurut Tannen (1996: 234), perbedaan gender tidak hanya pada bahasa saja tetapi juga pada karakteristik manusia. Seorang laki-laki selalu berhubungan dengan sifat maskulinnya: kekuatan, otot kekar, suara yang besar adalah karakteristik seorang lakilaki. Seorang perempuan juga mempunyai karakteristik yang berbeda dari seorang lakilaki. Perempuan selalu berhubungan dengan sifat feminimnya, seperti: sabar, lemah lembut, kalem. Manusia dapat mengenali berjenis kelamin apa seseorang hanya dengan mendengarkan suaranya saja. Dalam aspek bahasa dapat di dengar dengan intonasi, nada, dan gaya bahasa sang penutur.
5 Bonvillain (1997: 257), menyatakan bahwa sebuah kecenderungan oleh seorang perempuan untuk menggunakan kosa kata pada level tertentu. Seperti label warna, magenta atau torquoise adalah lebih sering digunakan oleh perempuan. Sedangkan lakilaki lebih sering menggunakan warna merah atau biru. Bonvillain juga menyatakan lakilaki lebih sering menggunakan kata-kata makian atau umpatan ketimbang perempuan. Seorang perempuan lebih sering menggunakan bahasa yang lebih santun daripada seorang laki-laki. Dan alasan mengapa seorang perempuan lebih sering menggunakan bahasa yang santun adalah: They are more closely involved with child rearing, and the transmission of culture, and are therefore more aware of the importance, for their children, of the acquisition of (prestige) norms (Fasold, 1996: 187). Holmes (1992: 234), mempunyai pendapat yang hampir sama dengan Fasold, alasan seorang perempuan menggunakan bahasa yang lebih santun dari seorang laki-laki dalam percakapan adalah karena seorang perempuan lebih sadar statusnya daripada seorang laki-laki. Perempuan lebih mengetahui faktanya, dimana atau dengan siapa dia berbicara. Dan hal tersebut juga mencerminkan status sosial atau latar belakang di dalam masyarakat dan tingkat pendidikan juga mempengaruhi cara seseorang berbicara. C. Taboo dan Taboo Words 1. Taboo Menurut Oxford Dictionary (1995: 421), tabu adalah sesuatu yang dilarang dan hal itu melanggar dengan norma agama atau keyakinan dan adat di dalam sebuah masyarakat. Seperti yang dikatakan Trudgill (1983: 94) bahwa Taboo is something which is forbidden, because it s against the religion or social custom.
6 Ullman (1970: 205) mengatakan The meaning of taboo branches off into two opposite directions. On the other hand it means to sacred, consecrated: but one other hands it means uncanny, dangerous, forbidden and unclean. Maksud pendapat tersebut adalah kata-kata tabu mempunyai dua arti yang berbeda. Di sisi lain sesuatu yang di keramatkan, sedang sisi lainnya yang berarti sesuatu yang dilarang atau jorok. Sedang Akmajin (1998: 322), menyatakan bahwa tabu adalah kata-kata yang tak pantas kita ucapkan di dalam masyarakat, dan penggunaan kata tabu sebaiknya kita hindari atau paling tidak kita tidak menggunakannya di dalam pergaulan di masyarakat. Senada dengan Akmajin, Wardaugh (1986: 87) juga menyatakan bahwa tabu adalah sebuah tindakan yang dikategorikan sebagai pencelaan atau hinaan di dalam sebuah masyarakat yang mungkin sebagian dari kepercayaan atau adat dapat melecehkan anggota masyarakat tersebut. Bertindak sopan di dalam masyarakat bisa jadi dijadikan sebuah pegangan agar tidak melanggar norma atau adat di dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Versi lain dari kata-kata tabu adalah tabu verbal (verbal taboo) yang dijelaskan oleh Hayakawa (1982: 247), The phenomenon that occurs in almost all languages when the distinction between language and reality becomes confused. Dalam pembahasan mengenai kata verbal tabu, kata-kata tabu diungkapkan untuk mengungkapkan amarah atau kekesalan dimana saat itu kita memerlukan kata-kata kasar atau tidak pantas di ucapkan untuk menunjukkan kemarahan kita. Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa katakata tabu adalah kata-kata yang mengungkapkan realita yang kasar dan vulgar, sehingga kita cenderung untuk menghindari dalam suasana resmi dan tidak diterima dalam
7 komunitas, tetapi tetap diperlukan untuk tujuan tertentu karena merupakan fenomena sosial bahasa. 2. Taboo Words ( Swear Words dan Curse Words ) Sebuah kata tabu di dalam masyarakat dapat diartikan sebagai kata yang melawan atau melanggar kepercayaan dan adat istiadat di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat. Tetapi manusia bebas untuk menggunakannya walaupun kenyataanya bahwa kata-kata tersebut dianggap tak pantas untuk diucapakan di berbagai situasi (Brockhaus, 2002: 105). Kata-kata tabu bisa digunakan untuk maksud menghina atau melecehkan, membuat perasaan seseorang tidak nyaman di dalam kehidupan bermasyarakat. Brockhaus juga menyatakan bahwa kata-kata tabu biasanya berhubungan dengan: SEX BODY FUNCTION DEFECT / IMPERFECTION (BODILY / MENTAL) RELIGION & ETHNIC ASPECT DEATH & DEAD Sehubungan dengan kata tabu, yaitu swear words dan curse words, kata-kata tersebut berhubungan atau bahkan bagian dari kata tabu. Seperti pendapat Brockhaus
8 (2002: 110), istilah swear words juga curse words merupakan sub bagian dari tabu, meskipun hal itu mempunyai konotasi yang berbeda, tetapi berkaitan erat dengan kata tabu. Menurut Oxford Dictionary (1995: 418), swear words diartikan sebagai kata-kata umpatan atau sumpah serapah dan kata-kata tersebut sangatlah tidak sopan apabila kita ucapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedang curse words mempunyai arti yang hampir sama dengan swear words, yaitu kata-kata yang bermaksud untuk mengekspresikan kemarahan kepada seseorang (Oxford: 103). Kedua kata tersebut adalah sangat tidak sopan dan tak pantas bila kita ucapkan dalam percakapan sehari-hari dimasyarakat. Swear words dan curse words adalah merupakan bagian dari kata tabu, karena banyak yang menganggap kedua kata tersebut sama dengan taboo words. Misalnya kata dalam bahasa Inggris seperti: fuck, damn, ass, shit, dan lain sebagainya. Kata-kata tersebut sangat populer dan masyarakat menganggap sebagai kata tabu, dan apabila kita ucapkan dalam sebuah percakapan sehari-hari di dalam kehidupan bermasyarakat akan menimbulkan reaksi yang jelek, seperti kemarahan atau penghinaan kepada seseorang. D. Nilai-Nilai Tabu Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa tabu juga berhubungan dengan dengan nilai moral masyarakat. Karena tabu juga mempunyai kedudukan yang sama dengan hukum, sebuah hukuman akan membuat seseorang tidak melakukannya. Masyarakat dapat dikucilkan dan hal tersebut dapat memperbaiki moral masyarakat (Trudgill, 1983: 96). Di dalam percakapan sehari-hari, seseorang sebaiknya untuk menghindari penggunaan kata-kata tabu di dalam kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia yang
9 merupakan berbudaya timur, mengucapkan kata tabu (vulgar) di dalam sebuah percakapan sehari-hari adalah sangat tidak sopan. Salah satu contohnya seperti menyebutkan organ reproduksi manusia adalah sangat tak sopan atau vulgar untuk kita ucapkan di dalam percakapan sehari-hari. Contohnya adalah tabu di dalam suatu masyarakat, belum tentu tabu di dalam masyarakat yang lain. Misalnya kata bini, bunting, di dalam masyarakat jawa dianggap tabu, tetapi di dalam masyarakat betawi tidak tabu. E. Perbedaan Gender Pada Kata Tabu Menurut Trudgill (1983: 87), tabu mempunyai sebuah pengaruh yang kuat pada perkembangan kosa kata, khususnya yang berhubungan dengan sex atau gender. Pendapat Trudgill yang lain adalah bahwa jika tabu menjadi objek yang nyata, dan juga kata-kata baru atau ucapan. Salah satu contohnya adalah perempuan di Indonesia, kebanyakan perempuan Jawa, tidak menyebut atau memanggil suaminya dengan nama aslinya, tetapi memanggil dengan kata ganti seperti kata mas. Hal tersebut untuk mengindari penggunaan kata tabu atau tidak sopan. Contoh lainnya yaitu, kita menggunakan kata bapak atau ibu untuk memanggil kedua orang tua kita, bapak (father) atau ibu (mother). Dan sangatlah tidak sopan apabila kita memanggil orang tua kita dengan kata ganti kowe (you) atau menyebutkan namanya langsung.
BAB I PENDAHULUAN. Dengan bahasa seseorang dapat mengekspresikan pikirannya, gagasannya, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah salah satu ciri manusiawi yang membedakannya dari makhluk lain. Dengan bahasa seseorang dapat mengekspresikan pikirannya, gagasannya, dan perasaannya,
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan pesan atau informasi dan berinteraksi dengan sesamanya, maka dari itu manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan yang diungkapkan oleh Holmes, Gender is more appropriate for
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita membahas tentang sebuah kata yaitu jender maka kata tersebut tidak akan jauh ikatannya dengan wanita dan pria dalam konteks kebiasaan mereka dalam bersosialisasi
Lebih terperinciPENGERTIAN SOSIOLINGUISTIK
PENGERTIAN SOSIOLINGUISTIK Janet Holmes (1995:1): sociolinguistics study the relationship between language and society, they are interested in explaining why we speak differently in different social context,
Lebih terperinciKESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER. By : Basyariah L, SST, MKes
KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER By : Basyariah L, SST, MKes Kesehatan Reproduksi Dalam Persfektif Gender A. Seksualitas dan gender 1. Seksualitas Seks : Jenis kelamin Seksualitas : Menyangkut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan mitra tuturnya baik dari segi makna ataupun maksud tuturannya. Manusia berbicara dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pria dan wanita dengan istilah sex, dalam hal psikologis para ahli memberi istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pria dan wanita memiliki banyak perbedaan, seperti apa yang telah kita pelajari sejak sekolah dasar tentang perbedaan biologis pria dan wanita. Tetapi,selain perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana, yaitu bahasa tulis dan bahasa
Lebih terperinciKATA-KATA TABU DALAM FILM BAD TEACHER KARYA LEE EISENBERG DAN GENE STUPNITSKY (SUATU ANALISIS SOSIOLINGUISTIK) JURNAL
KATA-KATA TABU DALAM FILM BAD TEACHER KARYA LEE EISENBERG DAN GENE STUPNITSKY (SUATU ANALISIS SOSIOLINGUISTIK) JURNAL Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ilmu Budaya Oleh : JESIKA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia, dan arti atau makna yang tersirat dalam rangkaian bunyi tadi. Bunyi itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa terdiri atas bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat-alat ucap manusia, dan arti atau makna yang tersirat dalam rangkaian bunyi tadi. Bunyi itu merupakan getaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam komunikasi, hubungan antara bahasa dan masyarakat tidak dapat dipisahkan karena bahasa merupakan wahana bagi masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain. Fungsi
Lebih terperinciPEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.
PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK Leli Triana ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan (Sumarsono, 2004: 21).Selanjutnya, dengan bahasa orang-orang dapat berinteraksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan buah pikiran dan perasaan (Sumarsono, 2004: 21).Selanjutnya, dengan bahasa orang-orang dapat berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu yang dikenal sebagai kata, melambangkan suatu konsep. Setiap bahasa sebenarnya mempunyai ketetapan
Lebih terperinciPEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI
PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antara manusia satu sama lain. Bahasa tersebut dapat diungkapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan hal yang sangat penting dan memliki peran besar dalam kehidupan sosial manusia karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara manusia satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bukunya Speech Act: An Essay in The Philosophy of Language dijelaskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan media pembentuk kebahasaan yang menjadi kunci pokok bagi kehidupan manusia di dunia ini, karena melalui bahasa baik verbal maupun non verbal manusia
Lebih terperinciABSTRAK KARAKTERISTIK BAHASA TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL TEMPURUNG KARYA OKA RUSMINI
ABSTRAK KARAKTERISTIK BAHASA TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL TEMPURUNG KARYA OKA RUSMINI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri satuan lingual bahasa yang digunakan oleh tokoh perempuan, mengukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh Joseph Priestley ( ): Language is a method of conveying our ideas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi sebagai alat atau sarana untuk menyampaikan pesan berupa informasi, ide atau gagasan yang kita miliki kepada orang lain sebagai bagian dari proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu identitas sebuah bangsa demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh suku, daerah dan bangsa dalam bersosial. Tanpa adanya bahasa, komunikasi antar manusia akan terhambat. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, penggunaan unsur slang dalam bahasa Inggris Amerika hampir terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini dengan mudah bisa
Lebih terperinciBAHASA DAN JENDER. Oleh: Sudjianto
BAHASA DAN JENDER Oleh: Sudjianto Studi tentang bahasa dan jender berkutat pada masalah bagaimana jender memengaruhi cara kita menggunakan bahasa dan cara orang lain menggunakan bahasa dengan kita. Jender
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan proses interaksi manusia satu dengan yang lainnya. Komunikasi bertujuan memberikan informasi atau menyampaikan pesan kepada mitra tutur.
Lebih terperinciSEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM
SEX EDUCATION Editor : Nurul Misbah, SKM ISU-ISU SEKSUALITAS : Pembicaraan mengenai seksualitas seringkali dianggap sebagai hal yang tabu tidak pantas dibicarakan dalam komunitas umum bersifat pribadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbentuknya pembagian bahasa di dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri melainkan selalu berinteraksi dan berkomunikasi dengan makhluk sosial lainnya, untuk keperluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain. Untuk mewujudkannya digunakanlah media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterikatan antarmanusia adalah wujud harfiah yang telah ditetapkan sebagai makhluk hidup. Hal demikian ditunjukkan dengan sifat ketergantungan antara satu individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanyakan sesuatu, mengekspresikan diri, dan mempengaruhi orang lain. penting bagi manusia untuk berinteraksi dengan orang lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Hal ini membutikkan bahwa pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial. Manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang lain dan memahami orang lain. Konsep kecerdasan sosial ini berpangkal dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecerdasan sosial 2.1.1 Definisi kecerdasan sosial Kecerdasan sosial merupakan kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan memahami orang lain. Konsep kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat atau media komunikasi bagi manusia. Bahasa sendiri memiliki hubungan yang erat dengan sistem sosial dan sistem komunikasi. Sistem
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka berisi beberapa hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan pedagang. Pasar juga tempat untuk bertransaksi, sedangkan transaksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli
Lebih terperinciOpini Edisi 5 : Tentang Seksualitas: Masyarakat Sering Menggunakan Standar Ganda
Wawancara dengan Sita Aripurnami Seksualitas sering dianggap barang tabu yang "haram" dibicarakan. Namun secara sembunyi-sembunyi ia justru sering dicari dari buku-buku stensilan, novel-novel kacangan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang telekomunikas. Saat ini untuk berkomunikasi dengan orang lain sangatlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa selalu mengalami perubahan dan perkembangan.perkembangan dan perubahan itu terjadi karena adanya perubahan sosial, ekonomi, dan budaya.perkembangan bahasa
Lebih terperinci2014 ALIH KOD E, CAMPUR KOD E, D AN ID IOLEK SUJIWO TEJO D ALAM BUKU REPUBLIK #JANCUKERS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buku Republik #Jancukers ditulis oleh Sujiwo Tejo dengan menggunakan banyak bahasa (multilingual), yaitu bahasa Indonesia, bahasa Asing, dan bahasa Daerah. Hal ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) yang dipakai oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan ide, pikiran, dan keinginan kepada orang lain. Manusia dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari segala kegiatan manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat
Lebih terperinciKEBERADAAN BAHASA DAN DINAMIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT (LANGUAGE EXISTENCE AND SOCIAL LIFE DYNAMIC)
KEBERADAAN BAHASA DAN DINAMIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT (LANGUAGE EXISTENCE AND SOCIAL LIFE DYNAMIC) Zulkifli Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lambung Mangkurat Jl. Bregjen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur atau tindak ujar (speech act) merupakan sesuatu yang bersifat pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lesbi merupakan suatu fenomena sosial yang tidak lagi mampu disangkal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lesbi merupakan suatu fenomena sosial yang tidak lagi mampu disangkal dan keberadaannya disadari sebagai sebuah realita di dalam masyarakat dan menimbulkan berbagai
Lebih terperinciMemahami Berbagai Perbedaan Budaya. Sesi 4 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya
Memahami Berbagai Perbedaan Budaya Sesi 4 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya Budaya? Budaya merupakan sebuah alat yang berguna untuk memahami perilaku manusia di seluruh bumi, juga di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan budaya lokal memberi peran yang signifikan dalam kesantunan berbahasa di Indonesia sehingga bisa membentuk salah satu wujud karakter yang positif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebencian. Benci (a) ialah sangat tidak suka dan kebencian (n) ialah sifat-sifat benci
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi dengan yang lain, manusia memiliki emosi yang dapat diekspresikan melalui banyak hal. Salah satu contoh emosi tersebut ialah perasaan kebencian.
Lebih terperinciREALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN
REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-I Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra
Lebih terperinciPEMILIHAN BAHASA PADA MULTIBAHASAWAN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK PEMILIHAN BAHASA PADA MAHASISWA KEBUMEN DI UI MAKALAH NON-SEMINAR
PEMILIHAN BAHASA PADA MULTIBAHASAWAN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK PEMILIHAN BAHASA PADA MAHASISWA KEBUMEN DI UI MAKALAH NON-SEMINAR Ratna Kurniasari Sastra Inggris 0806356162 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai mahluk sosial pasti melakukan proses komunikasi dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai mahluk sosial pasti melakukan proses komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat, karena untuk membentuk suatu hubungan atau kerja sama pasti diawali
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk menjalankan segala aktivitas. Bahasa juga sebagai salah satu aspek tindak tutur yang terkait
Lebih terperinci12 Universitas Indonesia
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai bahasa dan gender banyak dilakukan sebelumnya. Akan tetapi, penelitian mengenai bahasa dan gender yang dikaitkan dengan persepsi belum
Lebih terperinciETIKA DALAM BERKOMONIKASI
ETIKA DALAM BERKOMONIKASI PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak tutur merupakan suatu bentuk tindakan dalam konteks situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesopanan merupakan adat sopan santun, tingkah laku (tutur kata) yang baik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesopanan merupakan adat sopan santun, tingkah laku (tutur kata) yang baik tata krama (Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 1493). Kesopanan juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan yang pesat saat ini. Film juga telah memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Selain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan bagian yang berisi penjelasan tentang tahap-tahap
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan bagian yang berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang akan dilaksanakan dalam suatu penelitian. Dalam bab ini membahas tentang jenis penelitian, data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi, bersifat arbitrer, digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi, bersifat arbitrer, digunakan suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain. Oleh karena itu komunikasi berperan penting dalam terciptanya kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial yang secara naluriah membutuhkan manusia lain dalam bergaul, mengekspresikan diri, mengungkapkan keinginan, menyatakan
Lebih terperinciAlih Kode Pada Masyarakat Sosial Kelas Atas
Alih Kode Pada Masyarakat Sosial Kelas Atas Indriani Triandjojo Fakultas Bahasa Dan Sastra Universitas AKI Abstract People need a means which is language to play their role as a part of society in order
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa adalah alat untuk mengungkapkan pikiran, keinginan, pendapat, dan perasaan seseorang kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbahasa adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbahasa adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh setiap manusia. Seperti halnya kegiatan yang lain, berbahasa akan terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam ujaran dan tulisan yang digunakan oleh orang-orang dari negara tertentu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan kamus bahasa Inggris Oxford, Bahasa adalah sistem komunikasi dalam ujaran dan tulisan yang digunakan oleh orang-orang dari negara tertentu (2000; 240).
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Alih Kode Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian. Menurut KBBI konsep adalah rancangan dasar, ide, pengertian, dan gambaran
Lebih terperinci2016 PEMEROLEHAN KALIMAT PASIF BAHASA SUND A PAD A ANAK USIA PRASEKOLAH
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan digambarkan mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah yang terdiri dari identifikasi masalah penelitian dan pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuturnya dilindungi oleh Undang-undang Dasar Dalam penjelasan Undangundang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia terdapat berbagai ragam bahasa daerah. Bahasa daerah hidup berdampingan dengan bahasa Indonesia. Semua bahasa daerah yang dipakai penuturnya dilindungi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ini dapat terlaksana dengan bahasa sebagai media perantaranya. Bahasa dalam hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak dapat terlepas dengan manusia yang lain. Ia selalu berhubungan dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri. Namun seiring perkembangan semua itu telah berubah seiring
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan yang lain, juga untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sosiolinguistik sebagai cabang linguistik memandang atau menempatkan kedudukan bahasa di dalam masyarakat, karena dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas dan sebagainya. mengingat jumlah bahasa atau variabel bahasa yang digunakan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial atau makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, dalam proses interaksi sosial manusia, peristiwa komunikasi tidak pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia akan selalu berinterasi dengan orang lain. Dalam melakukan interaksi manusia harus menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang anak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya (Simanjuntak:1987:157).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Pak-pak Dairi, dan Batak Angkola Mandailing.
Lebih terperinciKATA-KATA TABU DALAM BAHASA INGGRIS DAN BAHASA SANGIHE: SUATU ANALISIS KONTRASTIF JURNAL SKRIPSI THEABELLA NATASHA WALUKOW SASTRA INGGRIS
KATA-KATA TABU DALAM BAHASA INGGRIS DAN BAHASA SANGIHE: SUATU ANALISIS KONTRASTIF JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sastra THEABELLA NATASHA WALUKOW 13091102056 SASTRA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena kedudukannya yang sangat penting, maka membuat bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melalui bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan sesama untuk memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk menyatakan pikiran dan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini mendeskripsikan keberadaan unsur-unsur penghinaan dan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mendeskripsikan keberadaan unsur-unsur penghinaan dan pencemaran nama baik dalam tuturan di media sosial yang penuturnya dilaporkan dengan tuduhan melanggar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum dari komunikasi adalah percakapan. Percakapan menurut Levinson
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting bagi manusia untuk menjaga hubungan dengan manusia lain, bahkan sejak lahir di dunia. Salah satu bentuk umum dari komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana, yaitu bahasa tulis dan bahasa
Lebih terperinciKIS- KISI UJI KOMPETENSI GURU ( UKG) Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
KIS- KISI UJI KOMPETENSI GURU ( UKG) MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH DASAR Kompetensi 1. Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta 1.1. Memahami karakteristik didik dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana lakilaki
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana lakilaki dan perempuan dibedakan sesuai dengan perannya masing-masing yang dikonstruksikan
Lebih terperinciBahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen
Bahasa Indonesia Modul ke: Ragam Bahasa Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Hakikat Bahasa Kedudukan Bahasa Kedudukannya Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat untuk menunjukkan identitas masyarakat pemakai bahasa. Masyarakat tutur merupakan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan ciri yang paling khas manusia yang membedakan dengan makhluk-makhluk lain. Dengan bahasa manusia dapat mengadakan komunikasi, sebab bahasa adalah alat
Lebih terperinciS C E ( R!TI ( FI < KAT
7 - PROGRAM SP - 4 KOMPETISI JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS HASANUDDIN S C E ( R!TI ( FI < KAT (Di6eri$an kepada DR. NURHAYATI, M. HUM atas partisipasinya sebagai Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN KOSAKATA PROFANITI DALAM FILM AMERICAN PIE 7 BOOK OF LOVE JURNAL SKRIPSI
ANALISIS PENGGUNAAN KOSAKATA PROFANITI DALAM FILM AMERICAN PIE 7 BOOK OF LOVE JURNAL SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Sastra Oleh : Lidia Mayasari Nangune NRI: 080912069
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan yang erat sehingga keberadaan bahasa tidak dapat dilepaskan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan bahasa sebagai alat komunikasi dalam masyarakat sangatlah penting. Hal ini disebabkan tidak ada suatu masyarakat yang hidup tanpa bahasa dan tidak
Lebih terperinciANALISIS TUTURAN KERNET BUS SUGENG RAHAYU Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467
ANALISIS TUTURAN KERNET BUS SUGENG RAHAYU Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467 adityawicak_02@yahoo.com ABSTRACT Speech uttered by bus conductors has an interesting phenomenon because there is a change
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pertelevisian ditandai dengan banyaknya jenis acara yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pertelevisian merupakan dunia yang sangat cepat berkembang. Perkembangan dunia pertelevisian ditandai dengan banyaknya jenis acara yang ditayangkan selama dua
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa digunakan manusia sebagai alat untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan beradaptasi. Melalui bahasa,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif berusaha memahami makna dari fenomena-fenomena, peristiwa-peristiwa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan sehari-hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tentu akan berinteraksi dengan sesamanya, baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun untuk berkomunikasi. Bahasa merupakan alat penting
Lebih terperinciMATA KULIAH: PSIKOLOGI DAN BUDAYA
MATA KULIAH: PSIKOLOGI DAN BUDAYA OLEH: DR. ASIH MENANTI, MS PERTEMUAN 6: CULTURE AND GENDER - THE IMPACT OF GENDER AND CULTURE TO PSYCHOLOGY: KIRA-KIRA 30-40 TAHUN LALU, PERGERAKAN WANITA DI US MENEMUKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan orang-orang hanya melihat dari kulit luar semata. Lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena kaum waria merupakan suatu paparan nyata yang tidak dapat ditolak eksistensinya di masyarakat. Sayangnya, belum banyak orang yang mengetahui seluk-beluk kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesantunan berbahasa merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan lawan tutur. Kesantunan berbahasa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipilah menjadi dua, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal yaitu cara berkomunikasi seseorang dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya bentuk komunikasi yang dilakukan manusia dapat dipilah menjadi dua, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada prinsipnya bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat untuk menunjukkan identitas masyarakat pemakai bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa berbahasa. Sebagian orang menggunakan bahasa lisan atau tulisan dengan menggunakan kata-kata yang jelas
Lebih terperinciMEMBENTUK MENTAL MELALUI KETELADANAN BERBAHASA
MEMBENTUK MENTAL MELALUI KETELADANAN BERBAHASA Dwi Atmawati Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Abstrak Perubahan akhlak yang mengarah pada kemerosotan moral semakin meningkat. Hal tersebut dapat diketahui,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Baryadi (2005: 67) sopan santun atau tata krama adalah salah satu wujud penghormatan seseorang kepada orang lain. Penghormatan atau penghargaan terhadap
Lebih terperinci