BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki prinsip agar mahasiswa memiliki peran dan perilaku
|
|
- Benny Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Gadjah Mada sebagai universitas terkemuka di Indonesia memiliki prinsip agar mahasiswa memiliki peran dan perilaku hidup sehat dalam masyarakat. Universitas Gadjah Mada terbagi dalam beberapa kluster fakultas diantaranya kluster kesehatan dan non kesehatan. Menurut penelitian Widyasari (2010) mahasiswa fakultas non kesehatan UGM yang tidak mendapat ilmu kesehatan secara formal terkait makanan yang bergizi memiliki perilaku dan pengetahuan yang kurang dibanding mahasiswa fakultas kesehatan UGM. Menurut penelitian Wahyuni (2012) terdapat 33,22% mahasiswa UGM memiliki status gizi tidak normal. Dari situs resmi UGM, selama tiga tahun terakhir sebanyak 57% pencari kerja lulusan perguruan tinggi di UGM gagal menjalani tes kesehatan karena mengidap penyakit kolesterol 34%, penyakit jantung 10%, dan beberapa penyakit diabetes (Grehenson, 2010). Hal ini terbukti adanya masalah gizi pada mahasiswa S1 UGM. Masalah gizi merupakan masalah yang penting dalam bidang kesehatan masyarakat (Johns Hopkins University, 2013). Masalah gizi pada mahasiswa perlu mendapat perhatian khusus karena mahasiswa merupakan fase unik perubahan hidup yang dipengaruhi gaya hidup sedentary, jadwal makan yang tidak teratur, dan faktor stres (Fortunato, 2011). Kebiasaan makan yang tidak sehat pada mahasiswa dilihat dari asupan makanan yang digoreng kurang lebih tiga kali per minggu dan makan snack dapat mempengaruhi status gizinya (Yahia et al., 2008). 1
2 2 Konsumsi pangan berpengaruh terhadap status gizi seseorang yang akan digunakan secara efisien untuk pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kemampuan kerja (Almatsier, 2010). Kehidupan sosial mahasiswa sangat mempengaruhi perilaku hidup sehatnya khususnya pola makan sehari-hari akan tetapi kebanyakan mahasiswa sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, kurang istirahat, merokok, dan kurang olahraga (Putra 2008 cit Mulia 2010). Perilaku makan merupakan kebiasaan makan yang bisa diubah dan diduga merupakan prediktor yang kuat penyebab terjadinya kelebihan berat badan (Supiati, 2011). Perilaku makan berhubungan dengan asupan energi (de Castro, 2004) dan perilaku makan juga mempengaruhi indeks massa tubuh (Fabry et al., 1964 dan Keim et al., 1997). Aritya (2011) mengatakan perilaku konsumsi pangan yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam mengkonsumsi pangan yang berlebihan sehingga dari waktu ke waktu menyebabkan kenaikan berat badan. Jika mahasiswa memiliki pengetahuan dan sikap gizi yang baik, akan mampu memilih makanan sesuai kebutuhan gizinya. Perilaku mahasiswa yang didasari pengetahuan melalui pengetahuan yang formal akan lebih mudah dilaksanakan daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Tingkat pengetahuan gizi seseorang akan mempengaruhi kebiasaan dalam pemilihan makanan dan juga pada keadaan gizi individu (Fachrurrozi, 1992). Kelompok mahasiswa sangat penting dijadikan modal awal surveilan, pencegahan, dan intervensi untuk mencegah obesitas dan sindrom metabolik (Huang et al., 2004).
3 3 Berdasarkan realita yang ada, dengan menilai status gizi mahasiswa dan kebiasaan makannya akan membantu pendidik kesehatan untuk mengembangkan ilmu gizi yang bisa mempromosikan pilihan makanan sehat dan kebiasaan yang baik, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara pola makan dan perilaku makan dengan status gizi mahasiswa S1 Fakultas Non B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dibuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan pola makan dengan status gizi mahasiswa S1 Fakultas Non Kesehatan Universitas Gadjah Mada? 2. Apakah ada hubungan perilaku makan dengan status gizi mahasiswa S1 Fakultas Non Kesehatan Universitas Gadjah Mada? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan pola makan dan perilaku makan dengan status gizi 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pola makan mahasiswa S1 Fakultas Non b. Untuk mengetahui perilaku makan mahasiswa S1 Fakultas Non c. Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi
4 4 d. Untuk mengetahui hubungan perilaku makan dengan status gizi D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan kepustakaan karya tulis ilmiah yang bermanfaat. 2. Bagi penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan menjadi pengalaman penulis dalam mempraktekkan ilmu yang sudah dimiliki. 3. Bagi tenaga kesehatan Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk memecahkan masalah gizi yang berhubungan dengan gizi pada usia dewasa. 4. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi mengenai hubungan pola makan dan perilaku makan dengan status gizi. E. Keaslian Penelitian 1. Penelitian Aldi Perdana (2010) dengan judul Hubungan Antara Besar Uang Makan Per Bulan dengan Status Gizi Mahasiswa S1 yang Kos di Yogyakarta. Desain penelitian ini adalah cross sectional, variabel bebasnya besar uang makan per bulan, dan variabel terikat status gizi. Persamaan dengan penelitian adalah desain penelitian, subjek mahasiswa dan variabel terikat. Perbedaannya ialah variabel bebas dan analisis data. Hasil penelitian ialah tidak ada hubungan antara besar uang makan dengan status gizi mahasiswa S1 Universitas Gadjah Mada yang kos di kota Yogyakarta.
5 5 2. Penelitian Fitri Eky Handayani Mukti (2008) dengan judul Hubungan Antara Pola Makan, Pola Aktifitas Fisik dengan Status Gizi pada Model Wanita di Klinik Talent Management Agency Model Jakarta Selatan. Desain penelitian ialah cross sectional, variabel bebasnya pola makan dan pola aktifitas fisik, serta variabel terikatnya ialah status gizi. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan ialah variabel bebas, variabel terikat, dan desain penelitian. Perbedaannya ialah variabel bebas aktifitas fisik, populasi, dan lokasi penelitian. Hasil penelitian ialah tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi pada kelompok peragawati. Ada hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat dengan status gizi pada kelompok peragawati. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pola aktifitas fisik dengan status gizi pada kelompok peragawati dan foto model. 3. Penelitian Sri Wahyuni (2012) dengan judul Hubungan Faktor Internal dan Pola Konsumsi Fast Food dengan Status Gizi Mahasiswa di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Desain penelitian ialah cross sectional, variabel bebasnya ialah pola konsumsi fast food dan variabel terikatnya status gizi. Analisis data hubungan antara variabel menggunakan uji chi square. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan ialah desain penelitian, tempat penelitian, subjek mahasiswa dan variabel terikat status gizi. Perbedaannya ialah variabel bebas dan analisis data. Hasil penelitian tidak adanya hubungan antara motivasi, persepsi, dan perilaku terhadap pola makan fast food. Ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi fast food dengan status gizi.
BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, 2013), hal. 5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat dari konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi baik terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sepuluh tahun terakhir, obesitas menjadi. masalah global (WHO, 2015). Prevalensi obesitas didunia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam sepuluh tahun terakhir, obesitas menjadi masalah global (WHO, 2015). Prevalensi obesitas didunia telah meningkat hampir dua kali lipat antara tahun 1980 dan 2008.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan. Salah satu hal yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi yang terjadi beberapa tahun terakhir mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan. Salah satu hal yang mengalami perubahan yang menonjol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini biasanya menyerang tanpa tanda-tanda. Hipertensi itu sendiri bisa menyebabkan berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang banyak terjadi dan tersebar di seluruh dunia terutama di negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia defisiensi besi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang banyak terjadi dan tersebar di seluruh dunia terutama di negara berkembang dan negara miskin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau stroke (Mahan dan Escott-Stump, 2008). Sedangkan prevalensi hipertensi pada golongan usia adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada masyarakat Indonesia saat ini. Tidak hanya orang dewasa, saat ini anakanak dan remaja sudah dapat memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas pada saat ini telah menjadi masalah kesehatan dan berhubungan dengan terjadinya peningkatan penyakit tidak menular (Bener, 2006). Prevalensi obesitas meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade, terutama 10 tahun terakhir, prevalensi obesitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa dekade, terutama 10 tahun terakhir, prevalensi obesitas terus meningkat di seluruh dunia yang menjadikan obesitas sebagai suatu epidemi global. Obesitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik jumlah dan frekuensinya (Balitbangkes 2008). penduduk di berbagai Negara yang dengan berkembang yang cenderung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan zaman dan era globalisasi saat ini telah membawa berbagai perubahan dalam kehidupan. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transformasi luar biasa dibidang ekonomi dan urbanisasi telah mengubah struktur demografi sosial di Indonesia sehingga menyebabkan pergeseran besar dalam pola makan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki dua masalah gizi utama yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Kelebihan gizi menyebabkan obesitas yang banyak terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir abad 20 telah terjadi transisi masyarakat yaitu transisi demografi yang berpengaruh terhadap transisi epidemiologi sebagai salah satu dampak pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas mulai menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, bahkan WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global, sehingga obesitas merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja masa yang sangat penting dalam membangun perkembangan mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan periode kehidupan anak dan dewasa,
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.pemilihan desain cross sectional karena penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini obesitas telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Menurut data World Health Organization (WHO) obesitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit infeksi (communicable disease) yang sempat mendominasi di negara-negara sedang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ekonomi yang dialami oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan berbagai dampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan, penyerapan dan penggunaan zat gizi. Status gizi berkaitan dengan asupan makanan yang dikonsumsi baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, didapatkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pola penyakit yang ada di Indonesia saat ini telah. mengalami pergeseran atau sedang dalam masa transisi
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola penyakit yang ada di Indonesia saat ini telah mengalami pergeseran atau sedang dalam masa transisi epidemiologis, dimana prevalensi Penyakit Tidak Menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, pada saat ini menghadapi masalah yang berhubungan dengan pangan, gizi dan kesehatan. Dalam bidang gizi, Indonesia diperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi kurang banyak dihubungkan dengan penyakit-penyakit infeksi, maka masalah gizi lebih dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gizi lebih mulai menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Data
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gizi lebih mulai menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa gambaran status gizi pada kelompok umur dewasa lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot skelet yang dapat meningkatkan pengeluaran energi. Aktivitas fisik dapat dikategorikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan zat yang sangat esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa mengandung air. Air memiliki beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia. Saat ini, pencak silat sendiri sudah dipertandingkan diberbagai ajang kompetisi olahraga internasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat terjadi seiring dengan meningkatnya arus globalisasi, perkembangan teknologi dan industri. Hal ini juga mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Departemen Kesehatan RI (2009), penyakit sistem sirkulasi darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati urutan teratas pada tahun 2007
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Anak-anak khususnya anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak-anak khususnya anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa, dimana anak-anak merupakan investasi bangsa untuk masa yang akan datang. Kualitas bangsa pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Salah satu yang berperan dalam. peningkatan gizi remaja. Obesitas merupakan salah satu masalah gizi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu yang berperan dalam peningkatan kualitas SDM adalah gizi yang baik,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
13 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak dengan status gizi lebih merupakan salah satu tantangan paling serius dalam bidang kesehatan masyarakat di abad 21. Hal ini merupakan masalah global yang prevalensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu masalah global yang melanda masyarakat dunia baik di negara maju maupun di negara berkembang seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight adalah kondisi berat badan seseorang melebihi berat badan normal pada umumnya. Sementara obesitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia yang sehat setiap harinya memerlukan makanan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga memiliki kesanggupan yang maksimal dalam menjalankan kehidupannya.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi lebih merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. (1) Gizi lebih
Lebih terperinci2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi pola hidup tidak sehat telah mendorong terjadinya berbagai penyakit yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Penyakit akibat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Obesitas merupakan pembahasan yang sensitif bagi remaja, semua remaja
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Obesitas merupakan pembahasan yang sensitif bagi remaja, semua remaja tentunya ingin menampilkan tampilan fisik yang menarik. Banyak remaja putra berkeinginan membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World Health Organization (WHO)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obesitas masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Menurut data
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Menurut data Riskesdas (2013), prevalensi obesitas dewasa (>18 tahun) di Indonesia mencapai 19,7% untuk laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan pada pola hidup individu. Perubahan pola hidup tersebut membawa
BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Meningkatnya taraf hidup masyarakat terutama di kota besar membawa perubahan pada pola hidup individu. Perubahan pola hidup tersebut membawa pula pada perubahan pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Obesitas menjadi masalah di seluruh dunia karena prevalensinya yang meningkat pada orang dewasa maupun remaja baik di negara maju maupun berkembang. Prevalensi overweight
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan penyuluhan gizi agar kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) merupakan pedoman utama kegiatan penyuluhan gizi agar kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE) gizi lebih terarah dan lebih efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu pondok pesantren. Sebagian besar dari jumlah santri merupakan usia remaja. Menurut Soetjiningsih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-20, mulai bermunculan restoran-restoran fast food.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke-20, mulai bermunculan restoran-restoran fast food. Menurut hasil penelitian Health Education Authority 2012, usia 15-34 tahun adalah konsumen terbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran energi mengakibatkan pertambahan berat badan. Obesitas yang muncul pada usia remaja cenderung berlanjut hingga dewasa, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesejahteraan penduduk telah mendorong terjadinya. perubahan pola makan yang berdampak negatif dengan mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesejahteraan penduduk telah mendorong terjadinya perubahan pola makan yang berdampak negatif dengan mengakibatkan meningkatnya berbagai macam penyakit degeneratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan pangan manusia berasal dari tumbuh-tumbuhan (pertanian primer) serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk melanjutkan kehidupan. Kebutuhan pangan manusia berasal dari tumbuh-tumbuhan (pertanian primer) serta ternak dan ikan
Lebih terperinciPEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.
PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur. Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa Prevalensi gagal jantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hipertensi atau yang lebih dikenal penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah >140 mm Hg (tekanan sistolik) dan/ atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Target dari Millennium Development Goals yang keempat adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Target dari Millennium Development Goals yang keempat adalah menurunkan angka kematian bayi dan balita. Target yang ingin dicapai yaitu menurunkan angka kematian bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sedang mengalami masalah gizi ganda, dimana masalah penyakit menular dan gizi kurang yang belum teratasi, kini bertambah dengan adanya peningkatan penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran energi mengakibatkan pertambahan berat badan. Kelebihan berat badan pada anak apabila telah menjadi obesitas akan berlanjut
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SERAT DAN KONSUMSI SERAT DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMP BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SERAT DAN KONSUMSI SERAT DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMP BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : RUSMIYATI J310101010 PROGRAM STUDI SARJANA GIZI
Lebih terperinci7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak
7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak 7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak 7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak Tahukah anda bahwa ada beberapa kebiasaan yang apabila terusmenerus
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menstruasi merupakan kondisi fisiologis yang terjadi dan di alami
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Menstruasi merupakan kondisi fisiologis yang terjadi dan di alami dalam kehidupan perempuan sejak masa pubertas dan akan berakhir saat menopause. Perdarahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sindroma metabolik merupakan kumpulan kelainan metabolik komplek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sindroma metabolik merupakan kumpulan kelainan metabolik komplek yang muncul sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular serta diabetes mellitus tipe 2. Komponen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang yang menjadi Obesitas dan overweight merupakan suatu yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah perempuan dalam keluarga utuh (dua orangtua) sebagai tenaga kerja berbayar, meningkat secara drastis dalam 50 terakhir (Frediksen-Goldsen & Scharlach, 2001).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka selera terhadap produk teknologi pangan tidak lagi bersifat lokal, tetapi menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang dicirikan oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi akan mengubah gaya hidup dan pola konsumsi makan masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta menjadi kota pelajar dan tempat berkumpulnya para mahasiswa dari berbagai daerah, propinsi maupun negara (Sumarni, 1991). Pada jenjang perguruan tinggi, Provinsi
Lebih terperincidan rendah serat yang menyebabkan pola makan yang tidak seimbang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan bangsa yang sehat, di tahun 2011 dicanangkan peningkatan derajat kesehatan sebagai salah satu fokus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, kelebihan berat badan (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah kesehatan dunia yang semakin sering ditemukan di berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buruk, gizi kurang, gizi lebih, masalah pendek, anemia kekurangan zat besi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, masalah gizi dan kesehatan anak umumnya adalah gizi buruk, gizi kurang, gizi lebih, masalah pendek, anemia kekurangan zat besi, dan karies gigi. Kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak - anak seringkali mengkonsumsi makanan tanpa mengetahui fungsi dari makanan itu sendiri, apakah berdampak baik, atau berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Kebiasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas (kegemukan) sering didefinisikan sebagai kondisi abnormal atau kelebihan lemak yang serius dalam jaringan adiposa sedemikian sehingga mengganggu kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya hidup modern yang serba instan dan berdampak membuat orang malas menjalankan pola hidup sehat. Perubahan pola makan menjurus ke produk makanan yang tidak
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP TENTANG PENGATURAN MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMU NEGERI 2 SUKOHARJO
1 HUBUNGAN SIKAP TENTANG PENGATURAN MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMU NEGERI 2 SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi terbanyak keempat setelah China, India,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang sedang berkembang dan membangun, Indonesia masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan dengan negara lain yang sudah
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) SISWA SMAN 2 JEMBER
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) SISWA SMAN 2 JEMBER SKRIPSI diajukan guna memenuhi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent killer merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi karena merupakan pembunuh tersembunyi.
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU GAYA HIDUP DAN KONSUMSI ZAT GIZI TERHADAP STATUS IMT LANSIA DI 3 POSBINDU KELURAHAN RANGKAPAN JAYA LAMA KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK TAHUN 2008
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman dahulu makanan berfungsi untuk menghilangkan rasa lapar. Akan tetapi makanan bagi manusia merupakan sumber energi utama. Yang didapat dari dari asupan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Terciptanya SDM yang berkualitas ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu komponen penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan.sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam aktifitas yang cukup seperti pada umumnya yang dianggap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sedentary lifestyle adalah sebuah pola hidup dimana manusia tidak terlibat dalam aktifitas yang cukup seperti pada umumnya yang dianggap hidup sehat. Orang dengan sedentary
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi merupakan masalah kesehatan serius yang mengakibatkan mortalitas dan morbiditas (Ba ttegay et al., 2005). Jika dibiarkan, hipertensi menyebabkan komplikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan zaman mengakibatkan adanya pergeseran jenis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan adanya pergeseran jenis penyakit. Penyakit menular sudah digantikan oleh penyakit yang tidak menular seperti penyakit degeneratif, metabolik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, masyarakat mengalami perubahan pola makan ke arah pola konsumsi makanan yang tidak sehat, yang merupakan faktor risiko penyakit tidak menular.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. II di berbagai penjuru dunia dan menurut WHO (World Health atau sekitar 2,38%. Menurut data Non-Communicable pada MDGs
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinik termasuk heterogen diakibatkan karena hilangnya toleransi karbohidrat (Price, 2006). Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi mengakibatkan perilaku penduduk berubah dan menimbulkan ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan aktivitas yang lebih banyak kurang gerak sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun. Usia ini merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab, yaitu remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan yang pesat dalam pembangunan nasional dan perkembangan ilmu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan yang pesat dalam pembangunan nasional dan perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan meningkatnya taraf dan kualitas hidup masyarakat, baik yang tinggal di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakcocokan antara tuntutan fisiologis dan psikologis berdasarkan situasi dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres merupakan sebuah kondisi kesenjangan akibat terjadinya ketidakcocokan antara tuntutan fisiologis dan psikologis berdasarkan situasi dari sumber biologis, psikologis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, yaitu adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, yaitu adanya perkembangan teknologi dan globalisasi budaya memberikan dampak bagi masyarakat, baik itu dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas merupakan suatu keadaan akibat ketidakseimbangan kalori di dalam tubuh, yaitu kalori yang masuk lebih besar dari kalori yang keluar dalam bentuk energi, danterjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih dengan rancangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah hal yang paling penting bagi masyarakat, terutama remaja yang memiliki aktivitas yang padat. Salah satu cara agar tubuh tetap sehat adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah di bidang kesehatan. Hipertensi yang dikenal juga sebagai tekanan darah tinggi, adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan fisik dan mental serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktifitas fisik merupakan suatu pergerakan tubuh, dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi (WHO, 2011). Aktifitas fisik menurut Departemen Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian kesehatan umum pada populasi dunia, jauh dari target yang diharapkan di tahun 2020 (Balaban, 2011). Sekitar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinciObat Diabetes Paling Ampuh
Obat diabetes paling ampuh merupakan hal yang paling dicari oleh orang-orang penderita diabetes mellitus. Beragam obat diabetes pun banyak ditawarkan di publik. Baik obat herbal diabetes rumahan yang dapat
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, dan Usia Harapan Hidup. (1) Penyakit degeneratif adalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya transisi epidemologi yang paralel dengan transisi demografi dan transisi teknologi di Indonesia telah mengakibatkan perubahan penyakit dari penyakit infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan masalah gizi kurang, berkaitan dengan penyakit infeksi dan negara maju
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan merupakan masalah yang ada ditiap-tiap negara baik negara miskin, negara berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi
Lebih terperinci