BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Permasalahan Penjurusan di SMA dilakukan pada saat siswa berada di kelas X (sepuluh) dan akan naik ke kelas XI (sebelas). Masalah yang sering terjadi dalam proses penjurusan adalah keterlambatan nilai siswa dari para wali kelas, akibatnya pada akhir proses penjurusan para tim penentu jurusan berburu waktu sehingga proses penjurusan kurang tepat, ditambah lagi dengan banyaknya jumlah siswa kelas X. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis bermaksud untuk menganalisis proses penjurusan yang ada saat ini sehingga proses penjurusan lebih terarah sesuai dengan kemampuan siswa dan menggunakan logika fuzzy dengan model sugeno., sebab konsep logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami. 2. Perancangan Sistem Inferensi Fuzzy Sistem Inferensi Fuzzy penentuan jurusan yang dibuat mempunyai tujuh variabel input. Variabel input terdiri atas RIPA, RIPS, RBahasa, Tes IQ, Minat IPA, Minat IPS dan Minat Bahasa. Variabel RIPA adalah nilai rata-rata dari mata pelajaran matematika, biologi, fisika dan kimia. Variabel RIPS adalah nilai rata-rata mata pelajaran ekonomi, sosiologi, geografi dan sejarah. Variabel RBahasa merupakan nilai rata-rata dari mata pelajaran bahasa indonesia, bahasa inggris dan TIK. Menurut Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, siswa yang dapat masuk ke jurusan IPA yakni memiliki nilai rata-rata di atas 80, sedangkan untuk jurusan IPS dan Bahasa 20

2 21 minimal 78. Variabel Tes IQ adalah nilai dari Tes IQ yang diadakan oleh pihak sekolah pada saat penerimaan siswa baru. Variabel minat IPA, IPS dan Bahasa merupakan nilai minat siswa terhadap jurusan yang diinginkan. Selama ini minat siswa hanya berupa pertanyaan tentang jurusan apa yang diminati oleh siswa bersangkutan, minat siswa bersifat ambigu sehingga perlu direpresentasikan dengan angka. Disarankan agar nilai minat jurusan ini diisi siswa dengan menuliskan nilai antara 0 sampai 100 yang merepresentasikan keinginan siswa untuk masuk ke kelas IPA, IPS atau Bahasa. Pada perancangan sistem inferensi fuzzy ada beberapa tahap, diantaranya adalah pembentukan himpunan fuzzy dan penentuan rules (aturan-aturan). a. Pembentukan Himpunan Fuzzy (Fuzzifikasi) Himpunan fuzzy yang dibuat untuk tiap-tiap variabel input terlihat pada Tabel 4.1. Fungsi derajat keanggotaan yang digunakan pada tiap variabel fuzzy ditentukan berdasarkan keadaan di SMA N 1 Kota Gorontalo dengan melakukan wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Tabel 4.1 Himpunan input fuzzy Variabel Himpunan input fuzzy Nama Notasi Nama Notasi Domain RIPA RIPS a b rendah r [55,75] tinggi t [65,100] rendah r [55,78] tinggi t [63,100] RBahasa c rendah r [55,78] 21

3 22 Tes IQ Minat IPA Minat IPS Minat Bahasa d e f g tinggi t [63,100] rata-rata r [90,110] atas rata-rata ar [108,120] superior s [118,130] tidak minat tm [0,90] minat m [10,100] tidak minat tm [0,90] minat m [10,100] tidak minat tm [0,90] minat m [10,100] a. Fungsi derajat keanggotaan variabel RIPA (a) 1 ; 55 a a μ (a) = ; 60 < a < ; a 75 0 ; a 65 a 65 μ (a) = ; 65 < a < ; 80 a 100 (8) Gambar 4.1 Fungsi keanggotaan variabel RIPA 22

4 23 b. Fungsi derajat keanggotaan variabel RIPS (b) 1 ; 55 b b μ (b) = ; 58 < b < ; b 73 0 ; b 63 b 63 μ (b) = ; 63 < b < ; 78 b 100 (9) Gambar 4.2 Fungsi keanggotaan variabel RIPS c. Fungsi derajat keanggotaan variabel Rbahasa (c) 1 ; 55 c c μ (c) = ; 58 < c < ; c 73 0 ; c 63 c 63 μ (c) = ; 63 < c < ; 78 c 100 (10) Gambar 4.3 Fungsi keanggotaan variabel RBahasa 23

5 24 d. Fungsi derajat keanggotaan variabel Tes IQ (d) 1 ; 90 d d μ (d) = ; 108 < d < ; d 110 μ (d) = ; 108 < d < ; 110 d 118 ; 118 < d < d 108 atau d ; d 118 d 118 μ (d) = ; 118 < d < ; 120 d 130 (11) Gambar 4.4 Fungsi keanggotaan variabel Tes IQ e. Fungsi derajat keanggotaan variabel Minat IPA (e) 90 e μ (e) = ; 0 e ; e > 90 0 ; e < 10 μ (e) = e 10 ; 10 e (12) 24

6 25 Gambar 4.5 Fungsi keanggotaan variabel Minat IPA f. Fungsi derajat keanggotaan variabel Minat IPS (f) 90 f ; 0 f 90 μ (f) = 90 0 ; f > 90 0 ; f < 10 μ (f) = f 10 ; 10 f (13) Gambar 4.6 Fungsi keanggotaan variabel Minat IPS g. Fungsi derajat keanggotaan variabel Minat Bahasa (g) 90 g ; 0 g 90 μ (g) = 90 0 ; g > 90 (14) 25

7 26 0 ; g < 10 μ (g) = g 10 ; 10 g Gambar 4.7 Fungsi keanggotaan variabel Minat Bahasa b. Pembentukan Aturan (Rules) Rules berupa pernyataan-pernyataan yang ditulis dalam bentuk aturan if-then, aturan-aturan penentuan jurusan ini diperoleh dari hasil wawancara dan pendapat dari Wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Berdasarkan variabel input yang ada maka dapat dibentuk 192 aturan. Aturan yang terbentuk dapat dilihat pada lampiran. 3. Perancangan Sistem a. Analisis Kebutuhan Sistem 1) Sistem dapat digunakan oleh guru sebagai admin untuk membantu dalam proses penentuan jurusan. 2) Sistem dapat mengolah data siswa dan nilai siswa yang dibutuhkan dalam proses penjurusan. 3) Sistem mampu melakukan perpindahan jurusan bagi para siswa yang ingin pindah jurusan, dengan beberapa persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pihak sekolah. 4) Sistem dapat menampilkan dan mencetak laporan hasil penjurusan. 26

8 27 5) Sistem dapat digunakan pada komputer dengan sistem operasi windows. 6) Model yang digunakan dalam sistem adalah model sugeno, berikut adalah flowchart model sugeno : a) Input nilai variabel Data variabel yang diperlukan dalam sistem sebagai inputan dalam proses penjurusan ini adalah nilai mata pelajaran terkait jurusan ipa, ips dan bahasa, nilai Tes IQ dan minat siswa. Adapun variabel-variabel tersebut adalah RIPA, RIPS, RBahasa, Tes IQ, Minat IPA, Minat IPS dan Minat Bahasa. Nilai variabelvariabel tersebut dimasukkan ke dalam himpunan fuzzy dengan atribut linguistiknya masing-masing. b) Menentukan derajat keanggotaan himpunan variabel fuzzy Setiap variabel sistem dalam himpunan fuzzy ditentukan derajat keanggotaannya (µ) untuk setiap atribut linguistiknya. Dimana derajat keanggotaan tersebut menjadi nilai dalam himpunan fuzzy. c) Menghitung predikat aturan (α) Variabel-variabel yang telah dimasukkan dalam himpunan fuzzy, dibentuk aturan-aturan yang diperoleh dengan mengkombinasikan setiap variabel dengan variabel yang satu dengan atribut lingusitiknya masing-masing. Aturan-aturan yang telah diperoleh akan dihitung nilai predikat aturannya dengan proses implikasi. Dalam model Sugeno proses implikasi dilakukan dengan operasi Min. Predikat aturan tersebut diperoleh dengan mengambil nilai minimum dari derajat 27

9 28 keanggotaan variabel yang satu dengan variabel yang lain, yang telah dikombinasikan dalam aturan yang telah ditentukan sebelumnya. d) Defuzifikasi Setelah menghitung semua predikat aturan yang telah ditentukan, nilai defuzzifikasi dapat ditentukan. Pada model Sugeno nilai defuzifikasi diperoleh dengan perhitungan Weight Average (WA) : WA = (15) dengan α : nilai predikat aturan ke-n z : indeks nilai output (konstanta) ke-n e) Hasil keputusan Hasil keputusan diperoleh dengan mencari nilai kedekatan antara hasil defuzifikasi dengan indeks output. Adapun flowchart model sugeno dapat dilihat pada gambar

10 29 Gambar 4.8 Flowchart model sugeno 29

11 30 b. Perancangan Struktur Menu Sistem Menu Utama Data Proses Laporan Tentang Keluar Siswa Penjurusan Pindah Jurusan Simpan Ubah Hapus Gambar 4.9 Struktur menu sistem c. Perancangan Antarmuka a. Rancangan menu login Menu ini digunakan untuk memasukkan nama pengguna dan kata sandi agar pengguna dapat menggunakan sistem ini. Apabila nama dan kata sandi yang dimasukkan oleh pengguna benar maka pengguna akan masuk ke tampilan menu utama dari sistem. 30

12 31 Nama : Kata Sandi : Masuk Batal Gambar 4.10 Rancangan menu login b. Rancangan menu utama menu utama merupakan tampilan awal dari program, dimana terdapat beberapa pilihan menu dan sub menu yang berfungsi untuk mengakses menu lainnya yang disediakan. Data Proses Laporan Tentang Keluar X - Siswa - Penjurusan - Pindah Jurusan APLIKASI PENJURUSAN SMA Negeri 1 Kota Gorontalo Gambar 4.11 Rancangan menu utama c. Rancangan menu olah data siswa Menu olah data siswa ini digunakan untuk memasukkan data siswa, fasilitas yang disediakan berupa tombol untuk menyimpan, mengubah maupun menghapus data siswa. Selain itu juga menu ini dapat menampilkan data-data siswa yang telah disimpan. 31

13 32 X NIS : Nama : Simpan Ubah Hapus NIS Nama Jenis Kelamin Alamat Kelas Jenis Kelamin : Alamat : Kelas : Gambar 4.12 Rancangan menu olah data siswa d. Rancangan menu olah nilai siswa Menu ini disediakan untuk menginput nilai siswa, baik itu nilai mata pelajaran maupun nilai Tes IQ dan juga nilai minat siswa terhadap pelajaran ipa yang telah di transform ke bentuk angka. NIS : Matematika : Fisika : Ekonomi : Geografi : B.Indo : TIK : Minat IPA : Biologi : Kimia : Sosiologi : Sejarah : B.Ing : Tes IQ : MinatBHS : Simpan NIS Mat Bio Fis Kim Eko Sos Geo Sej B.Indo B.Ing TIK IQ X Gambar 4.13 Rancangan menu olah nilai siswa 32

14 33 e. Rancangan menu pindah jurusan menu ini disediakan fasilitas untuk menangani para siswa yang ingin pindah jurusan dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Jika jumlah siswa yang masuk ke jurusan Bahasa kurang dari 20 orang, maka siswa siswa tersebut dipindahkan ke jurusan IPS. Jika ada orang tua siswa yang ingin memindahkan anaknya ke jurusan IPA maka harus menandatangi surat perjanjian agar siswa bersangkutan dapat memperbaiki nilai-nilai IPA dengan batas waktu 1 bulan X IPA NIS Nama IPS Bahasa NIS Nama NIS Nama Pindah Pindah Pindah Gambar 4.14 Rancangan menu pindah jurusan 33

15 34 f. Rancangan laporan hasil penjurusan X Logo SMA 1 KOTA GORONTALO Jl. M.H Thamrin No. 8 Kelurahan Ipilo LAPORAN PENJURUSAN NIS Nama Lengkap Jenis Kelamin Jurusan Gorontalo, hh/bb/tttt Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Gambar 4.15 Rancangan laporan hasil penjurusan d. Perancangan Diagram Konteks Diagram Konteks adalah sebuah diagram sederhana yang mengambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakiliki keseluruhan sistem.(kristanto, 2008) Gambar 4.16 Diagram Konteks Sistem Penentuan Jurusan 34

16 35 e. Perancangan DAD (Diagram Alir Data) DAD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. (Kristanto, 2008) Gambar 4.17 DAD Level 0 Sistem Penentuan Jurusan 35

17 36 Gambar 4.18 DAD Level 1 Olah data siswa Gambar 4.19 DAD Level 1 Model sugeno 36

18 37 f. Relasi Tabel g. Perancangan Struktur Tabel Gambar 4.20 Relasi Tabel Tabel 4.2 Rancangan tabel siswa No Field Tipe data Panjang Keterangan 1 NIS char 5 NIS sebagai primary key 2 Nama char 30 Nama lengkap siswa 3 Jenis_Kelamin char 1 Jenis kelamin 4 Kelas char 3 Kelas siswa 5 Alamat char 50 Tempat tinggal siswa 6 Hasil_Akhir double - Nilai akhir 7 Jurusan char 6 Jurusan yang di rekomendasikan 37

19 38 Tabel 4.3 Rancangan tabel nilai No Field Tipe data Panjang Keterangan 1 NIS char 5 NIS sebagai primary key 2 Matematika double - Nilai matematika 3 Biologi double - Nilai biologi 4 Fisika double - Nilai fisika 5 Kimia double - Nilai kimia 6 Ekonomi double - Nilai ekonomi 7 Sosiologi double - Nilai sosiologi 8 Geografi double - Nilai geografi 9 Sejarah double - Nilai sejarah 10 B_Indonesia double - Nilai bahasa indonesia 11 B_Inggris double - Nilai bahasa inggris 12 TIK double - Nilai TIK 13 Tes IQ double - Hasil Tes IQ 14 Minat_IPA double - Angka minat masuk ipa 15 Minat_IPS double - Angka minat masuk ips 16 Minat_Bahasa double - Angka minat masuk bahasa 4. Contoh Kasus Seorang siswa memiliki nilai Tes IQ 125, nilai minat masuk IPA 100, nilai minat masuk IPS 0, nilai minat masuk Bahasa 0,dan nilai siswa dapat dilihat pada tabel

20 39 Tabel 4.4 Contoh data nilai siswa Mata Pelajaran Nilai Rata-Rata Matematika 71 Biologi 73 Fisika 72 Kimia 74 Ekonomi 75 Sosiologi 70 Geografi 69 Sejarah 60 Bahasa Indonesia 63 Bahasa Inggris 62 T.I.K 76 72,5 68,5 Langkah pertama adalah mencari derajat keanggotaan masing-masing variabel 1. RIPA Dari persamaan (8) jika nilai rata-rata IPA = 72,5 maka derajat keanggotaan fuzzy pada setiap himpunan adalah : a. Himpunan fuzzy rendah μ (72,5) = (75 72,5) 15 b. Himpunan fuzzy tinggi 2. RIPS μ (72,5) = (72,5 65) 15 = 0,17 = 0,50 Dari persamaan (9) jika nilai rata-rata IPS = 68,5 maka derajat keanggotaan fuzzy pada setiap himpunan adalah : a. Himpunan fuzzy rendah μ (68,5) = (73 68,5) 15 = 0,

21 40 b. Himpunan fuzzy tinggi μ (68,5) = 3. RBahasa (68,5 63) 15 = 0,37 Dari persamaan (10) jika nilai rata-rata Bahasa = 67 maka derajat keanggotaan fuzzy pada setiap himpunan adalah : a. Himpunan fuzzy rendah μ (67) = (73 67) 15 b. Himpunan fuzzy tinggi 4. Tes IQ μ (67) = (67 63) 15 = 0,40 = 0,27 Dari persamaan (11) jika nilai Tes IQ = 125 maka derajat keanggotaan fuzzy pada himpunan fuzzy superior adalah 1 5. Minat IPA Dari persamaan (12) jika nilai minat masuk IPA = 100 maka derajat keanggotaan fuzzy pada himpunan fuzzy minat adalah 1 6. Minat IPS Dari persamaan (13) jika nilai minat masuk IPS = 0 maka derajat keanggotaan fuzzy pada himpunan fuzzy tidak minat adalah 1 7. Minat Bahasa Dari persamaan (14) jika nilai minat masuk Bahasa = 0 maka derajat keanggotaan fuzzy pada himpunan fuzzy tidak minat adalah 1 40

22 41 Langkah kedua adalah menghitung nilai predikat aturan, karena operator yang dipakai adalah operator AND maka pada proses implikasi ini menggunakan fungsi min. Hasil dapat dilihat pada lampiran Langkah terakhir adalah defuzzifikasi Pada model Sugeno ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam proses defuzzifikasi diantaranya dengan height method dan perhitungan weight average (wa). Jika menggunakan height method maka dari keseluruhan nilai predikat yang ada, dipilih nilai maksimumnya yaitu predikat nomor 159 = 0,37. Dengan demikian hasilnya adalah IPA Pada penelitian ini peneliti menggunakan perhitungan weight average (15), dengan menentukan nilai output terlebih dahulu Bahasa = 60, IPS = 80, IPA = 100 WA = α z + α z + α z + + α z α + α + α + + α = p IPA + p BHS + p IPS + p IPS + p IPA + p IPA + p IPA + p IPA p + p + p + p + p + p + p + p = 0, , , , , , , , ,17 + 0,17 + 0,17 + 0,17 + 0,3 + 0,27 + 0,37 + 0,27 = ,2 + 13,6 + 13, ,17 + 0,17 + 0,17 + 0,17 + 0,3 + 0,27 + 0,37 + 0,27 = 175,4 1,89 = 92,80 Dengan demikian maka siswa bersangkutan masuk jurusan IPA, hasil ini didapat dengan melihat nilai kedekatan antara indeks output dengan hasil defuzzifikasi. 41

23 42 5. Implementasi dan Pengujian a. Implementasi sistem 1) Tampilan menu login Tampilan menu login dapat dilihat pada gambar 4.20, untuk masuk kedalam sistem pengguna diwajibkan untuk memasukan nama dan kata sandi yang valid. Jika nama atau kata sandi yang dimasukkan tidak valid maka pengguna tidak dapat menggunakan sistem. 2) Tampilan menu utama Gambar 4.21 Tampilan menu login Gambar 4.22 Tampilan menu utama 42

24 43 3) Tampilan menu olah data siswa Gambar 4.23 Tampilan menu olah data siswa 4) Tampilan menu olah nilai siswa Gambar 4.24 Tampilan menu olah nilai siswa 43

25 44 5) Tampilan menu pindah jurusan 6) Tampilan laporan Gambar 4.25 Tampilan menu pindah jurusan Gambar 4.26 Tampilan laporan 44

26 45 b. Pengujian Sistem 1) Rencana pengujian Sistem Rencana pengujian sistem dapat dilihat pada Tabel 4.7 Tabel 4.5 Rencana pengujian sistem No Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian 1 Login Konfirmasi login Blackbox 2 Olah data siswa Tambah, ubah, hapus Blackbox 3 Olah nilai Simpan Blackbox 4 Pindah jurusan Pindah Blackbox 2) Hasil pengujian sistem a) Pengujian login Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tabel 4.6 Pengujian login (data normal) Nama, kata sandi yang terdaftar pada saat menekan tombol masuk, pengguna dapat masuk ke menu utama dan dapat menggunakan sistem Pengguna dapat masuk ke dalam sistem dengan nama dan kata sandi yang terdaftar pada sistem Sukses Tabel 4.7 Pengujian login (data salah) Nama, kata sandi yang tidak terdaftar Pada saat menekan tombol masuk, pengguna tidak dapat masuk ke menu utama dan akan tampil pesan kesalahan nama ataupun kata sandi yang dimasukan Pengguna tidak dapat masuk ke dalam sistem karena nama dan kata sandi tidak terdaftar pada sistem Sukses 45

27 46 b) Pengujian olah data siswa Tabel 4.8 Pengujian olah data siswa (data normal) Tambah Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data siswa sesuai dengan atribut yang disediakan Proses tambah data berhasil, data siswa tersimpan pada database yang disediakan Data berhasil disimpan pada database dan ditampilkan pada datagrid Sukses Ubah Pilih data yang ingin diubah, perubahan data Data berubah sesuai dengan data perubahan yang dimasukan Berhasil di ubah, tersimpan pada database dan tampil pada datagrid Sukses Hapus Pilih data yang ingin dihapus Data terhapus dari database Terhapus Sukses 46

28 47 Tabel 4.9 Pengujian olah data siswa (data salah) Tambah Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nis dikosongkan Proses tambah data tidak berhasil, data siswa tidak tersimpan pada database yang disediakan, tampil pesan peringatan untuk tidak mengosongkan atribut nis Data gagal disimpan pada database, tampil perintah untuk mengisi atribut nis Sukses Ubah Tidak memilih data yang ingin diubah Menampilkan pesan untuk memilih data yang ingin diubah terlebih dahulu Tampil pesan untuk pilih data yang akan diubah Sukses Hapus Tidak memilih data yang ingin dihapus Data gagal dihapus dari database, menampilkan pesan untuk memilih data yang ingin dihapus gagal dihapus, tampil pesan untuk memilih data yang akan dihapus Sukses 47

29 48 c) Pengujian olah nilai siswa Tabel 4.10 Pengujian olah nilai (data normal) Pilih nis, masukan nilai mata pelajaran terkait penjurusan, Data masukkan nilai minat masuk ipa dan bahasa, nilai Tes IQ Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data nilai dan hasil penjurusan tersimpan ke database, nilai ditampilkan Data berhasil disimpan, tampil pada datagrid Sukses Tabel 4.11 Pengujian olah nilai (data salah) Nis tidak dipilih, masukan nilai mata pelajaran terkait Data masukkan penjurusan, nilai minat masuk ipa dan bahasa, nilai Tes IQ Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data gagal tersimpan ke database, menampilkan pesan untuk memilih nis terlebih dahulu Data gagal disimpan, tampil pesan untuk memilih nis Sukses d) Pengujian pindah jurusan Tabel 4.12 Pengujian pindah jurusan (data normal) Data masukkan Pilih siswa yang akan dipindah, pilih jurusan yang dituju Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Jika siswa dipindah ke jurusan IPS dan Bahasa maka akan tampil pesan berhasil dipindah, jika siswa dipindah ke jurusan IPA maka akan tampil report berupa surat perjanjian pindah jurusan yang di tandatangani oleh orangtua siswa Berhasil dipindah, tampil surat perjanjian untuk siswa yang pindah ke jurusan IPA Sukses Tabel 4.13 Pengujian pindah jurusan (data salah) Pilih siswa yang akan dipindah, jurusan yang dituju tidak Data masukkan dipilih Yang diharapkan Jika klik tombol pindah maka akan tampil pesan untuk memilih jurusan yang dituju terlebih dahulu, siswa tidak 48

30 49 berhasil dipindah Pengamatan Kesimpulan Gagal dipindah, tampil pesan untuk pilih jurusan yang dituju Sukses B. Pembahasan Proses penjurusan di SMA dilakukan pada saat siswa berada di kelas sepuluh dan akan naik ke kelas sebelas. Permasalahan yang ada saat ini adalah keterlambatan nilai siswa dari para wali kelas, sehingga pada akhir proses penjurusan para tim penentu jurusan berburu waktu sehingga proses penjurusan kurang tepat, ditambah lagi dengan banyaknya jumlah siswa yang ada. Untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakan logika fuzzy dengan model sugeno sehingga proses penjurusan lebih terarah sesuai dengan kemampuan siswa. Sesuai dengan pendapat Li (dalam Tampubolon, 2010) tahapan-tahapan dalam model Sugeno terdiri atas pembentukan himpunan fuzzy, aplikasi fungsi implikasi, dan defuzzifikasi. Proses penentuan penjurusan berdasarkan nilai mata pelajaran, nilai tes IQ pada saat siswa mendaftar, dan minat. Siswa yang direkomendasikan untuk jurusan IPA adalah siswa yang memiliki nilai rata-rata mata pelajaran IPA minimal 80 dan nilai tes IQ superior. Untuk jurusan IPS adalah siswa yang memiliki nilai rata-rata mata pelajaran IPS minimal 78 dan nilai tes IQ diatas ratarata. Untuk jurusan Bahasa adalah siswa yang memiliki nilai rata-rata mata pelajaran Bahasa minimal 78 dan nilai tes IQ rata-rata. 49

31 50 Aplikasi yang dibuat pada penelitian ini dapat memudahkan pihak SMAN 1 Kota Gorontalo khususnya bagi tim penentu jurusan dalam proses penentuan jurusan. Dengan adanya aplikasi ini proses penentuan jurusan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, dimulai dengan user menginput data nilai siswa kemudian data tersebut akan disimpan dalam database, dan ditampilkan dalam bentuk laporan. Laporan berisi hasil penjurusan yang terdiri dari nama siwa dan jurusan yang direkomendasikan. Hasil akhir dari penelitian ini berupa rekomendasi untuk tim penentu jurusan dalam proses penentuan jurusan sehingga jurusan yang ditentukan lebih terarah dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut. 50

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, dalam melakukan seleksi penerimaan petugas Sensus Ekonomi pada kantor Badan Statistik Aceh Tamiang masih dilakukan dengan tidak terbuka.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa pada sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Jumlah Produksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terhadap kemudahan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang akan dibuat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terhadap kemudahan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang akan dibuat. 96 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam membuat sebuah aplikasi yang perlu diperhatikan salah satunya adalah antarmuka (interface), karena antarmuka yang kita buat sangat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN

PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN Saintia Matematika Vol. 1, No. 3 (2013), pp. 233 247. PENGGUNAAN SISTEM INFERENSI FUZZY UNTUK PENENTUAN JURUSAN DI SMA NEGERI 1 BIREUEN Zati Azmiana, Faigiziduhu Bu ulolo, dan Partano Siagian Abstrak.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahapan dimana sistem yang telah dirancang sebelumnya dapat berjalan dan dioperasikan. Implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisa dan Deskripsi Sistem 4.1.1. Gambaran Proses Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh direksi nomor 22/DIRG/DPPKG/2008 tentang pedoman penagihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Valentine Ponsel dalam melakukan pemilihan perangkat Android masih dilakukan secara manual berdasarkan model dan merk. Cara seperti ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Sebelum membangun sebuah program perangkat lunak, dilakukan suatu analisa dan perancangan sistem yang akan diterapkan pada perangkat lunak tersebut. Sehingga pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibangun dan digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III. Analisis Masalah Sistem yang dibuat pada studi kasus pemilihan spesifikasi komputer ini, ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum Sistem Informasi Perhitungan Nilai UN Pada MTs. Proyek Kandepag Kodya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai potensi yang ada dalam diri seseorang. Dalam proses memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. berbagai potensi yang ada dalam diri seseorang. Dalam proses memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa, karena dengan adanya pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai. Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai. Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit BAB IV PEMBAHASAN A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Aplikasi fuzzy logic untuk pengambilan keputusan pemberian kredit

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 34 BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem yang Sedang Berjalan Dalam perancangan sebuah sistem, dibutuhkan suatu analisis sistem. Dari analisis tersebut dapat diketahui kelemahan-kelemahan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Intraco Agro Industry merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pakan ternak. Masalah yang dihadapi PT. Intraco Agro Industry pada saat ini

Lebih terperinci

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO Endra Pratama, Titin Sri Martini, Mania Roshwita Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Siswa Berprestasi Dengan Metode WP (Weighted Product) dapat

Lebih terperinci

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

Versi Online tersedia di :  JURNAL TECH-E (Online) JURNAL TECH-E - VOL. 1 NO. 1 (17) Versi Online tersedia di : http://bsti.ubd.ac.id/e-jurnal JURNAL TECH-E 2581-1916 (Online) Artikel Perancangan Aplikasi Penentu Jurusan IPA atau IPS Pada SMA Menggunakan

Lebih terperinci

PENENTUAN PENJURUSAN SISWA SMA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE MAMDANI

PENENTUAN PENJURUSAN SISWA SMA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE MAMDANI JURNAL LOGIC. VOL. 15. NO. 3. NOPEMBER 2015 199 PENENTUAN PENJURUSAN SISWA SMA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE MAMDANI Ni Made Karmiathi Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali Bukit JImbaran,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM SISTEM INFORMASI PENJURUSAN SMA

ANALISIS SISTEM SISTEM INFORMASI PENJURUSAN SMA ANALISIS SISTEM SISTEM INFORMASI PENJURUSAN SMA Disusun oleh: Rusbianto (13111048) Paulus Artha S. (12111081) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan SMAN 1 Percut Sei Tuan dalam menentukan Pemilihan jurusan menggunakan beberapa faktor ng menjadi kriteria. Pemilihan jurusan mengacu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Penerapan Program Sistem Informasi Akutansi Estimasi Pembiayaan Bahan Baku Pada PT. Nitori

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV berisi pembahasan tahapan penelitian, yaitu klasifikasi logika. A. Identifikasi Data Cadangan Hidrokarbon

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV berisi pembahasan tahapan penelitian, yaitu klasifikasi logika. A. Identifikasi Data Cadangan Hidrokarbon BAB IV PEMBAHASAN BAB IV berisi pembahasan tahapan penelitian yaitu klasifikasi logika fuzzy hasil pembahasan analisis pengujian model fuzzy dan visualisasi model fuzzy pada perhitungan cadangan hidrokarbon

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut 1. Studi Literatur Studi literatur merupakan tahapan dimana peneliti melakukan

Lebih terperinci

DENIA FADILA RUSMAN

DENIA FADILA RUSMAN Sidang Tugas Akhir INVENTORY CONTROL SYSTEM UNTUK MENENTUKAN ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT BAHAN BAKU POKOK TRANSFORMER MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS : PT BAMBANG DJAJA SURABAYA) DENIA FADILA

Lebih terperinci

3.4 Data dari Melati Mekar Mandiri... 38

3.4 Data dari Melati Mekar Mandiri... 38 ABSTRAK UD Melati Mekar Mandiri adalah sebuah perusahaan pengrajin yang bergerak di bidang kain tenun gedog dan batik tulis. Perusahaan yang terletak di Kerek, Jawa Timur ini mempunyai pengrajin, baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan penerapan data mining untuk mengatur penempatan stok makanan dan minuman pada kedai kopi Uleekareng

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3. Identifikasi Masalah Masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :. Banyak kriteria yang terlibat dalam perhitungan yang masih menggunakan cara konvensional sehingga membutuhkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1 1.2 Identifikasi Masalah...3 1.3 Maksud

Lebih terperinci

BAB III METODE FUZZY MAMDANI

BAB III METODE FUZZY MAMDANI 29 BAB III METODE FUZZY MAMDANI Fuzzy Inference System merupakan sebuah kerangka kerja perhitungan berdasarkan konsep teori himpunan fuzzy dan pemikiran fuzzy yang digunakan dalam penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat komposit bank tersebut. Menurut peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Penerapan Program Sistem Informasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dana Bantuan Operasional

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Plaza yang ada di Kota Medan, masih bersifat manual, banyaknya kendala

Lebih terperinci

Himpunan Tegas (Crisp)

Himpunan Tegas (Crisp) Logika Fuzzy Logika Fuzzy Suatu cara untuk merepresentasikan dan menangani masalah ketidakpastian (keraguan, ketidaktepatan, kekuranglengkapan informasi, dan kebenaran yang bersifat sebagian). Fuzzy System

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Pada analisis sistem ini akan dilakukan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam prosedur-prosedur yang saling berhubungan dengan maksud

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tahap implementasi dalam rangkaian pengembangan sistem model Waterfall.Tahap ini akan mengimplementasikan persyaratan dan desain

Lebih terperinci

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 1 Implementasi Bagian ini menjelaskan kebutuhan pengguna untuk membuat Aplikasi Surat Keluar Masuk Studi Kasus Biro Kerjasama Dan Kemahasiswaan Bagian ini juga menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis program Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Rewards Cleaning Services Pada PT. Graha Insani Mandiri menggunakan Metode FMCDM. Dalam hal ini penulis

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Kerja Praktek yang penulis lakukan dilaksanakan pada tanggal 1

BAB III PEMBAHASAN. Kerja Praktek yang penulis lakukan dilaksanakan pada tanggal 1 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Kerja Praktek yang penulis lakukan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2009 sampai 31 Desember 2009 di STIKes Dharma Husada Bandung Selama hampir 2 bulan, penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program studi para siswa (Ruslan,1986:13). Tujuan dari penjurusan (Ruslan, 1986:14), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. program studi para siswa (Ruslan,1986:13). Tujuan dari penjurusan (Ruslan, 1986:14), yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan penyiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dengan pengkhususan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penjurusan di SMA Sepanjang perkembangan Pendidikan formal di Indonesia teramati bahwa penjurusan di SMA telah dilaksanakan sejak awal kemerdekaan yaitu tahun 1945 sampai sekarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan ditampilkan hasil dari perancangan program yang terdiri dari form-form sistem pendukung keputusan pemilihan makanan bayi yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM V-64 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Basis Data Dalam pembangunan sistem ini digunakan database yang menampung datadata inputan yang disimpan untuk dijadikan proses selanjutnya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

SISTEM ELEKTRONIK RAPOR DI SMU MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA

SISTEM ELEKTRONIK RAPOR DI SMU MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA SISTEM ELEKTRONIK RAPOR DI SMU MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA Lizda Iswari dan Wijaya Kusuma Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km. 14,5 Yogyakarta

Lebih terperinci

Tampilan Awal Halaman

Tampilan Awal Halaman L1 LAMPIRAN Prosedur Penggunaan Sistem Tampilan Awal Halaman Tampilan Awal Login Merupakan tampilan awal aplikasi. Yang dapat mengakses ke dalam E-Learning hanyalah para siswa dan guru SMA Tarsisius II.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap diagnosis penyakit Ovarium Dengan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua

BAB III PEMBAHASAN. Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua BAB III PEMBAHASAN 3.1 Flow Map Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua buah flowmap yaitu flow map surat masuk dan surat keluar. Dimana flow map ini menndefinisikan dari sebuah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Jurusan SMK Pada Sekolah Marisi Medan ini merupakan sistem pendukung keputusan untuk membantu siswa siswi dalam memilih jurusan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Data Statistik Pembuatan KTP Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari penerapan Metode Fuzzy TSukamoto dalam Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Medan yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

Logika Fuzzy Untuk Penentuan Peminatan Pada SMAN 1 Pangkalpinang FUZZY LOGIC FOR DETERMINATION OF SPECIALIZATION ON SMAN 1 PANGKALPINANG

Logika Fuzzy Untuk Penentuan Peminatan Pada SMAN 1 Pangkalpinang FUZZY LOGIC FOR DETERMINATION OF SPECIALIZATION ON SMAN 1 PANGKALPINANG Logika Fuzzy Untuk Penentuan Peminatan Pada SMAN 1 Pangkalpinang FUZZY LOGIC FOR DETERMINATION OF SPECIALIZATION ON SMAN 1 PANGKALPINANG Eza Budi Perkasa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Atma Luhur

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ) Dimas Wahyu Wibowo 1, Eka Larasati Amalia 2 1,2 Teknik Informatika, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru yang dibangun, dapat dilihat sebagai berikut : 1. Tampilan Halaman Utama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bagi para calon mahasiswa cenderung bingung memilih jurusan yang mana yang akan mereka geluti di dunia pendidikan. Sekolah Tinggi Teknologi Sinar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. 1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN DESKRIPSI PEKERJAAN. 4.1 Analisis Sistem. Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004:38) analisis sistem adalah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN DESKRIPSI PEKERJAAN. 4.1 Analisis Sistem. Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004:38) analisis sistem adalah BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004:38) analisis sistem adalah studi masalah bisnis domain untuk merekomendasikan perbaikan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. belajar mengajar. Pada tahap ini guru ataupun administrator akan mengolah datadata

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. belajar mengajar. Pada tahap ini guru ataupun administrator akan mengolah datadata BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1. Implementasi Sistem Aplikasi yang di buat akan di gunakan oleh guru komputer (TIK) pada SMP N 1 Punggur Kec. Punggur Lapung Tengah, sebagai alat bantu dalam proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Dari hasil penelitian yang dilakukan pada PT. EVRBRIGHT ditemukan bahwa sistem yang ditemukan untuk menetukan kadar obat hitam baterai belum

Lebih terperinci

Bab III. PERANCANGAN SISTEM

Bab III. PERANCANGAN SISTEM Bab III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Lunak Dalam pembuatan aplikasi Sirkulasi Buku Perpustakaan Sekolah Dasar ini penulis menggunakan perangkat lunak/software sebagai berikut : a. Visual Studio 2008

Lebih terperinci

Jika login gagal, maka akan ditampilkan informasi bahwa ID Operator atau Password yang dinputkan salah

Jika login gagal, maka akan ditampilkan informasi bahwa ID Operator atau Password yang dinputkan salah Utama (Login) Merupakan halaman utama ketika pengguna membuka halaman Sistem Informasi Administrasi Perkuliahan (SIAP), Halaman ini menampilkan form login untuk dapat masuk ke bagian administrator sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Persediaan dan Harga Pokok Penjualan Produk Menggunakan Metode Perpetual Pada PT. Sinarmas yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Setelah semua proses perancangan selesai, maka tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi Dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)

PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK) PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK) Andrian Juliansyah ( 1011287) Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 1.1 Analisa dan Identifikasi Penjurusan mahasiswa merupakan hal krusial, dimana mahasiswa yang memilih jurusan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki akan dikatakan berhasil

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR...

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN BIMBINGAN BELAJAR MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DI SMA NEGERI 1 CILAKU KABUPATEN CIANJUR

PENGELOMPOKAN BIMBINGAN BELAJAR MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DI SMA NEGERI 1 CILAKU KABUPATEN CIANJUR PENGELOMPOKAN BIMBINGAN BELAJAR MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DI SMA NEGERI 1 CILAKU KABUPATEN CIANJUR SIDANG SKRIPSI Oleh Adry Rahadinata 10108069 Penguji 1 Andri Heryandi, S.T., M.T. Penguji 2 Adam Mukharil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem Informasi Perizinan Depo Peti Kemas Pada Dinas Perhubungan Sumatera Utara dengan sistem yang dibangun dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logika Fuzzy Zadeh (1965) memperkenalkan konsep fuzzy sebagai sarana untuk menggambarkan sistem yang kompleks tanpa persyaratan untuk presisi. Dalam jurnalnya Hoseeinzadeh et

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem yang digunakan dengan menggunakan beberapa fungsi yang di

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xx ABSTRACT... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 7 terboboti dari daerah output fuzzy. Metode ini paling dikenal dan sangat luas dipergunakan. First of Maxima (FoM) dan Last of Maxima (LoM) Pada First of Maxima (FoM), defuzzifikasi B( y) didefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari: BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi program adalah tahap penerapan dari analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari: Pembuatan

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk merancang dan membuat Sistem Informasi Jurnal Penerimaan Siswa Baru jenjang Sekolah Menengah Atas di Kabupaten X untuk menggantikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem Informasi Geografis Lokasi Pemetaan Daerah Daerah Lokasi Aman Banjir Dikota Medan Berbasis Web, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis tata letak les bahasa inggris

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sistem penjualan pada para penjual barang elektronik hanya dilakukan dengan menunggu konsumen untuk datang menyinggahi tokonya, kemudian konsumen

Lebih terperinci

REVIEW JURNAL LOGIKA FUZZY

REVIEW JURNAL LOGIKA FUZZY REVIEW JURNAL LOGIKA FUZZY Disusun oleh : Gita Adinda Permata 1341177004309 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG KATA PENGANTAR Assalamualaikum

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Prosedur Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu sistem yang baru, atau memperbaharui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan perbandingan dari sistem pemotongan pajak dengan Net Method dan Gross Up Method pada DPRD Provinsi Sumatera Utara. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi program merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat. Adapun kebutuhan sistem ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.. Logika Fuzzy Fuzzy set pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Zadeh, 965 orang Iran yang menjadi guru besar di University of California at Berkeley dalam papernya yang monumental

Lebih terperinci

BAB III. Pembahasan. 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek Lokasi Kerja Praktek

BAB III. Pembahasan. 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek Lokasi Kerja Praktek BAB III Pembahasan 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek 3.1.1 Lokasi Kerja Praktek Penulis mengambil bahan penelitian tentang suatu lembaga keuangan PT. Bank BTPN Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kota Cimahi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan 48 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang untuk ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Sesuai dengan topik yang diajukan penulis yaitu Aplikasi Rapor Siswa

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Sesuai dengan topik yang diajukan penulis yaitu Aplikasi Rapor Siswa BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Sesuai dengan topik yang diajukan penulis yaitu Aplikasi Rapor Siswa berbasis Web pada SD Muhammadiyah 6 Gadung, maka penulis menganalisis bagaimana proses terjadinya pembuatan

Lebih terperinci

PENALARAN FUZZY SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

PENALARAN FUZZY SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 PENALARAN FUZZY SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 PENALARAN FUZZY Digunakan untuk menghasilkan suatu keputusan tunggal / crisp saat defuzzifikasi Penggunaan akan bergantung

Lebih terperinci