BAB IV HASIL PENELITIAN
|
|
- Ida Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 52 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian 1. Keadaan Geografis Rumah sakit Tugurejo Semarang terletak pada ruas jalur utama Semarang Jakarta yang merupakan jalur utama pantai utara jawa antara Semarang Kendal, tepatnya pada Jalan Raya Walisongo Semarang. Posisi ini sangat strategis karena terletak pada jalur yang sangat padat dengan potensi rawan kecelakaan cukup tinggi, dikelilingi central industri besar antara lain: Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Kawasan Indutri Tugu Indah, Kawasan Guna Mekar Industri. Rumah Sakit Tugurejo merupakan Rumah Sakit kelas B milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang terletak di Semarang Bagian Barat dengan kapasitas 386 tempat tidur, Luas tanah m 2, luas bangunan 24,413m 2 terdiri dari gedung rawat jalan,gedung IGD, 8 bangsal perawatan, kamar bedah, kamar bersalin, bagian penunjang, kantor, auditorium, dan wisma. Melalui pendekatan mutu, Rumah Sakit Tugurejo selalu berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan di seluruh jajaran Rumah Sakit (Hospital Wide Quality Improvement) 52
2 53 2. Visi, Misi, Motto, Nilai-Nilai dan tujuan Rumah Sakit Tugurejo Semarang a. Visi : Rumah Sakit prima, mandiri dan terdepan dalam pelayanan b. Misi a. Memberikan pelayanan kesehatan secara efisien dan mengembangkan pelayanan unggulan b. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang berdaya saing c. Mengembangkan sarana dan prasarana Rumah Sakit yang aman dan nyaman d. Meningkatkan program pengembangan utu pelayanan medis dan non medis secara berkesinambungan e. Mewujudkan kemandirian melalui efisiensi, efektivitas,dan flesksibilitas pengelolaan keuangan f. Menjadi pusat pendidikan kedokteran dari kesehatan lain, serta penelitian, dan pengembangan bidang kesehatan. c. Motto Kesembuhan dan kepuasan anda adalah kebahagiaan kami d. Nilai-Nilai
3 54 a. Ramah dalambersikap b. Santun dalam berbicara tanggung jawab dalam tugas c Unggul dalam pelayanan d. Gigih dalam usaha e. Rapi dalam penampilan f. Empati dalam rasa g. Jujur dalam bertindak h. Orientasi pelayanan prima B. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Tugurejo Semarang Rumah Sakit Tugurejo Semarang memiliki berbegai macam produk layanan yang terbagi dalam berbagai instansi. Seluruh pasien diterima pertama pada poliklinik yang buka efektif mulai dari jam wib. Khusus untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rawat Inap, ICU, IBS, Farmasi, Radiologi, dan Labortorium dibuka selama 24 jam. Tujuan utama Rumah Sakit Tugurejo Semarang adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat umum dengan pelayanan yang prima dan biaya terjangkau. Sedangkan Tujuan khususnya yaitu: a. Melakukan pelayanan kepada pasien yang tidak mampu b. Pusat rujukan serta pendidikan penyakit kusta se-jawa Tengah
4 55 c. Pusat rujukan pelayanan kesehatan spesialis di Semarang Barat dan sekitarnya d. Rumah sakit kebanggaan karyawan, pemerintah dan masyarakat Jawa Tengah e. Meningkatkan kinerja keuangan, sehigga makin lama cost recovery makin tinggi. C. Sistem dan Kegiatan Layanan Utama Sistem dan kegiatan layanan utama dari Rumah Sakit Tugurejo Semarang meliputi : a. Pelayanan Kebidanan dan Penyakit Kandungan b. Pelayanan Kesehatan Anak c. Peayanan Bedah Umum d. Pelayanan Penyakit Dalam e. Pelayanan Bedah Ortopedi f. Pelayanan Penyakit Paru g. Pelayanan Kesehatan Kulit dan Kelamin h. Pelayanan Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan i. Pelayanan Penyakit Saraf
5 56 j. Pelayanan Anesthesi k Pelayanan Mata l. Pelayanan Kesehatan Gigi m. Pelayanan Penyakit Kusta n. Pelayanan Fisiotherapi o. Pelayanan Gizi p. Pelayanan Psikologi Seluruh sistem dan kegiatan pelayanan tersebutn didukung sepenuhnya dengan fasilitas dari 17 instalasi yang terintegraasi dalam suatu sistem organisasi dalam bentuk layanan lintas fungsi : a. Instalasi Rawat Jalan b. Instalasi Gawat darurat c. Instalasi Rawat Inap d. Instalasi Rawat Intensif e. Instalasi Bedah Sentral f. Instalasi Radiologi g. Instalasi Laboratorium h. Instalasi Farmasi i. Instalasi Gizi
6 57 j. Instalasi Rehabilitas Medik k. Instalasi Rekam Medis l. Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit m. Instalasi Pengolahan Data Elektronik n. Instalasi Hiegiene dan Sanitasi o. Instalasi Pemulasaran Jenazah p. Instalasi Pusat Sterilisasi q. Instalasi Laundry D. Pelaksanaan Kegiatan Layanan Utama Pelaksanaan Kegiatan dari berbagai layanan utama tersebut terdiri atas 17 layanan utama, dari semula 14 layanan di tahun Adapun jenis layanan utama adalah sebagai berikut : a.pelayanan Medis Rawat Jalan Produksi jasa layanan medis secara poliklinis diselelenggarakan di Instalasi rawat jalan yang terdiri dari berbagai jenis layanan, yaitu: 1) Poliklinik Kebidanann dan Penyakit Kandungan 2) Poliklinik Kesehatan anak 3) Poliklinik Bedah Umum 4) Poliklinik Penyakiit Dalam
7 58 5) Poliklinik Bedah Ortopedi 6) Poliklinik Penyakit Paru 7) Poliklinik Kesehatan Kulit dan Kelamin 8) Poliklinik Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan 9) Poliklinik Pelayanan Penyakit Saraf 10) Poliklinik Pelayanan Anesthesi 11) Poliklinik Pelayanan Mata 12) Poliklinik Pelayanan Kesehatan Gigi 13) Poliklinik Pelayanan Penyakit Kusta 14) Poliklinik Pelayanan Fisiotherapi 15) Poliklinik Pelayanan Gizi 16) Poliklinik Pelayanan Psikologi b. Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan Gawat Darurat dilaksanakan selama 24 ajam di Instalasi Gawat Darurat. Disamping layanan tindakan penanganan kedaruratan medis yang bersifat ambulatory (rawat jalan) juga diselenggarakan kegiatan rawat inap sementara (Intermediate care). c. Pelayanan Rawat Inap Pelayanan rawat Inap terdiri atas 7 bangsal yaitu: Mawar (Penyakit dalam), Melati (Anak), Anggrek (Bedah), Bougenville (Kebidanan), Kenanga (JPS dan Kusta), Dahlia (Jamsostek) dan Paviliun Amarylis, dimana kelas yang dilayani mulai dari kelas III hingga VIP.
8 59 d. Pelayanan Rawat Intensif Pelayanan rawat Intensif dilaksanakan di Instalasi Rawat Intensif dan saat ini telah memiliki bangsal intensif sendiri, yang terdiri dari ICU, ICCU, NICU, dan Picu. e. Pelayanan Kebidanan dan Kandungan Memberikan pelayanan yang beraitan dengan kebidanan dan penyakit kandungan termasuk Keluarga Berencana, baik rawat inap maupun rawat jalan. f. Pelayanan Bedah Menyediakan layanan bedah umum dan orthopedi bagi pasien rawat jalan maupun rawat inap. g. Pelayanan Kesehatan Telinga, Hidung dan Tenggorokan Menyediakan pelayanan yang berkaitan kesehatan telinga, hidung dan tenggorokan baik di rawat inap, dan rawat jalan, serta melayani klinik alergi. h. Pelayanan Kesehatan Syaraf Melayani pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan syaraf, baik dalam rawat inap maupun rawat jalan. i. Pelayanan Mata Menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan mata, baik dalam rawat inap maupun rawat jalan. j. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, baik dalam rawat inap maupun rawat jalan.
9 60 k. Pelayanan Kulit dan Kelamin Menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan kult dan kelamin, baik dalam rawat inap maupun rawat jalan. Serta menyediakan pelayanan kecantikan wajah dan keindahan tubuh. l. Pelayanan Kesehatan Anak Menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan anak, baik dalam rawat inapmaupun rawat jalan. Serta menyediakan pelayanan kesehatan pada anak berkaitan dengan masalah pertumbuhna dan perkembangan anak. m. Pelayanan Penyakit Dalam Menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan penyakit dalam, baik dalam rawat inap maupun rawat jalan. n. Pelayanan Penyakit Paru Menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan pengobatan penyakit baik dalam rawat inap maupun rawat jalan. o. Pelayanan Psikologi Menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan konsultasi psikologi, tes psikologi dan lain-lain, layanan psikologi klinik bagi karyawan maupun umum. p. Unit Khusus Pelayanan Kusta Menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan pengobatan penyakit kusta yang lengkap, baik dalam rawat inap maupun rawat jalan.
10 61 Disamping produk jasa layanan tersebut, Rumah sakit Tugurejo Semarang memiliki produk layanan yang bersift penunjang medis yang sepenuhnya diselenggarakan di berbagai instalasi penunjang diataranya : a. Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Klinis dan Mikrobiologis Menyediakan produk pelayanan penunjang berup jasa pemeriksaan laboratorium klinis maupun mikrobilogis baik bagi para konsumen internal maupun eksternal. b. Pelayanan Pememriksaan Patologi Anatomi Menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan penunjang berupa jasa pemeriksaan laboratorium patologi anatomi baik bagi konsumen internal maupun ekstrenal. c. Pelayanan Farmasi Menyediakan pelayanan berupa produk jasa kefarmasian dan pelayanan farmasi klinik. d. Pelayanan Radiologi Menyediakan pelayanan yang erupa jasa radio diagnostik, USG, CT-scan, baik bagi konsumen internal maupun eksternal. e. Pelayanan Penunjang Diagnostik Menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan produk jasa pemeriksaan endoskopi, ERCP, ekokardiografi, treadmill, EMG, EEG, yang diberikan oleh dokter spesialis penyakit umum maupun dokter spesialis penyakit bedah. f. Pelayanan Rehabilitasi Mata
11 62 Menyediakan produk Layanan yang berupa penunjang jasa rehabilitasi medis, meski masih terbatas pada fhisiotherapi dan protese, baik pada konsumen internal maupun eksternal. g. Pelayanan Bedah Terpadu Melayani produk berupa layanan penunjang jasa operasi, mulai dari yang sederhana sampai beberapa layanan komplek terbatas baik umum maupun spesialis orthopedi, baik bagi konsumen internal maupun eksternal. h. Pelayanan Anastesi Melayani produk layanan berupapenunjang jasa anastesi baik bagi konsumen internal maupun eksternal. E. Program TB ParuRumahSakitTugurejo Semarang Tujuan dari program yang di canangkan oleh direktur rumah sakit Tugurejo semarang yaitu menurunkan angka kesakitan dan angka meningkatnya TB, memutuskan rantai penularan serta pencegahan terjadinya MDR TB. Target dari program tersebut adalah tercapainya pasien baru TB BTA Positif 85% dari perkiran dan penyembuhan 95% dan mempertahankannya. Rencana kerja dari penanggulangan TB yaitu menggunakan strategi Ekspanasi DOTS diantaranya: 1. Perluasan dan peningkatan layanan DOTS yang berkualitas 2. Persiapan dalam mengaapi tantangan baru TB, HIV, MDR dll. 3. Melibatkan seluruh layanan kesehatan
12 63 4. Melibatkan penderita dan masyarakat 5. Penguatan kebijakan Daerah 6. Kontribusi dan keikutsertaan sisitem pelayanan kesehatan 7. Kerjasama Lintas Program dan lintas sektoral 8. Memaksimalkan tersedianya OAT Tempat perawatan Pasien TB Paru anak terletak di lantai III. Masuk lorong melewati perawatan dari Paien TB paru rawat jalan. Belokan kekiri dari Poli DOTS, Poli Khusus, Poli Orthopedi, dan poli dalam. TB Paru anak dan dewasa terpisah ruangan akan tetapi masih dalam satu lantai. Karena sangat berbahaya dalampenularan maka kami semua di sarankan selalu untuk memakai masker dan ruangan dibatasi oleh dinding kaca, serta hanya orang-orang tertentu saja yang diperbolehkan masuk menemui pasien. Kegiatan yang dilakukan yaitu: a. Tata laksana Pasien TB Paru 1. Penemuan tersangka TB 2. Diagnosis 3. Pengobatan b. Manajemen Program TB Paru 1. Perencanan 2. Pelaksanaan 3. Monitoring dan Evaluasi c. Kegiatan Penunjang Kemitraan : Kerjasama lintas Sektor dan lintas program.
13 64 F. Karakteristik Responden Pada pelaksanaan penelitian ini digunakan sebanyak 82 responden yaitu 41 responden sebagi kelompok kasus dan 41 responden sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu karakteristik Ibu sebagai PMO, meliputi umur ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, status ekonomi keluarga, peran ibu sebagai PMO. Sedangkan variabel terikat yaitu kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada anak (1-4 tahun). Penelitian ini dilakukan selama 7 hari tanggal 4 Februari 10 Februari Kategori Umur Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden menurut umur Umur Distribusi Frekuensi % Dewasa Muda tahun) 17 20,7 Dewasa (25-49 tahun) 65 79,3 Total Sumber : Data Primer 2016 Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur Dewasa Muda yaitu sebanyak 65 orang (79,3%) 2. Kategori Pendidikan Terakhir Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden menurut pendidikan terakhir Pendidikan Distribusi Frekuensi %
14 65 Dasar Menengah 35 42,7 Total Sumber : Data Primer 2016 Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan dasar yaitu sebanyak 47 orang (57,3%). 3. Kategori Pekerjaan Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden menurut pekerjaan Pekerjaan Distribusi Frekuensi % Tidak Bekerja 49 59,8 Bekerja 33 40,2 Total Sumber : Data Primer 2016 Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak bekerja yaitu sebanyak 49 orang (59,8%). 4. Kategori Status Ekonomi Keluarga Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden menurut status ekonomi keluarga Status Ekonomi Keluarga DistribusiFrekuensi %
15 66 Di bawah UMK 62 75,6 Di atas UMK 20 24,4 Total Sumber : Data Primer 2016 Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dari 82 responden, terdapat 62 responden dengan status ekonomi di bawah UMK sebesar 75,6%. 5. Kategori Peran Ibu Sebagai PMO Tabel 4.5 Distribusi frekuensi peran serta ibu sebagai PMO Peran Ibu Sebagai Distribusi Frekuensi PMO % PMO kurang baik 17 20,7 PMO baik 65 79,3 Total Sumber : Data Primer 2016 Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjadi PMO yang baik yaitu sebanyak 65 orang (79,3%). 6.Kategori Kepatuhan Dalam Pengobatan TB pada Anak Tabel 4.6 Distribusi frekuensi Kepatuhan dalam Pengobatan TB pada Anak Kepatuhan Distribusi Frekuensi %
16 67 Patuh 41 50,0 Tidak Patuh 41 50,0 Total Sumber : Data Primer 2016 Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil frekuensi patuh dan tidak patuh sama yaitu 41 orang (50,0%). Tabel 4.7 Distribusi frekuensi pertanyaan tentang peran ibu sebagai PMO No Pertanyaan Ya F % F Tidak 1. Selalu Mengawasi dalam menelan Obat 63 76, ,8 2. Mengambil obat sesuai jadwal yang ditetapkan 67 81, ,3 3. Memberi teguran jika tidak mau ,0 0 0,0 menelan Obat 4. Memberikan dorongan dan motivasi ,0 0 0,0 kepada pasien 5. Mematuhi jadwal pemeriksaan dahak 66 80, , 1 % 6. Pihak pelayanan kesehatan memberikan penyuluhan Sumber : Data Primer , ,7 Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa peran serta seorang ibu sebagai pengawasinum obat (PMO) dalam menentukan kesembuhan anak yang menderita penyakit TB Paru sangat berpengaruh antara lain Selalu mengawasi dalam menelan Obat (76,8%), Mengambil obat sesuai jadwal yang ditetapkan (81,7%), Memberi teguran jika tidak mau menelan Obat (100,0%), Memberikan dorongan
17 68 dan motivasi kepada pasien (100,0%), Mematuhi jadwal pemeriksaan dahak (80,5%), serta pelayanan kesehatan yang memberikan penyuluhan kepada para Ibu yang mempunyai anak atau anggota keluarga lainnya dalam menjaga kesehatan (43,9%). Setelah dilakukan uji normalitas, distribusi variabel peran serta Ibu sebagai PMO diatas tidak normal. Oleh karena itu, dalam pengkategorian yang digunakan adalah hasil median. Dimana disebut kurang baik bila PMO median (6) dan baik bila PMO > median (6). Tabel 4.8 Distribusi frekuensi pertanyaan tentang kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada anak No Pertanyaan Ya F % F Tidak 1 Pasien selalu mengikuti / memenuhi ,0 petunjuk PMO dalam menelan obat 2 Selama pengobatan tahap awal (2 bulan) 57 69, ,5 pasien selalu meminum obat setiap hari 3 Selama pengobatan tahap lanjutan ( , ,6 bulan) pasien selalu meminum obat 3x dalam seminggu 4 Pasien pernah menolak minum obat 30 36, ,4 % 5 Pasien selalu dibawa saat melakukan pemeriksaan dahak dan pengambilan obat yang telah ditetapkan Sumber : Data Primer , ,1 Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa penanganan PMO terhadap kepatuhan TB Paru pada anak dalam mendapatkan pengobatan sangat besar,
18 69 diantaranya Pasien selalu mengikuti / memenuhi petunjuk PMO dalam menelan obat (100.0%), Selama pengobatan tahap awal (2 bulan) pasien selalu meminum obat setiap hari (69,5%), Selama pengobatan tahap lanjutan (4 bulan) pasien selalu meminum obat 3x dalam seminggu (63,4%), Pasien selalu rutin dibawa pada saat melakukan pemeriksaan dahak dan pengambilan obat yang telah ditetapkan (82,9%). Sedangkan sebagian besar responden menjawab bahwa pasien pernah menolak meminum obat (63,4). Pertanyaan tentang kepatuhan TB Paru anak dalam mendapatkan pengobatan digunakan sebagai cross chek dari data kepatuhan anak yang didapatkan dari rekam medik pasien di rumah sakit Tugurejo Semarang. G. Hasil Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk menguji antara variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun variabel bebasnya adalah Umur Ibu, Pendidikan terakhir Ibu, Pekerjaan Ibu, Status Ekonomi Keluarga, Peran serta Ibu sebagai PMO. Sedangkan variabel terikatnya adalah kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada Anak. Uji yang dilakukan adalah uji Chi-Square.
19 70 1. Analisis antara Hubungan antara Umur Ibu dengan Kepatuhan Dalam Pengobatan TB Paru pada Anak Tabel 4.9 Hubungan Umur dengan Kepatuhan Dalam Pengobatan Tb Paru Pada Anak Kepatuhan dalam Pengobatan TB Paru pada Anak Umur Tidak Patuh Patuh F % F % Dewasa Muda 11 26,9 6 14,7 (15-25 tahun) Dewasa (26-49 tahun) 30 73, ,3 Jumlah Nilai Pvalue 0, 173 OR: 2,139 95% CI 0,706-6,476 Pada tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada Anak peresentase umur dewasa muda pada kelompok tidak patuh (26,9%) lebih besar dari pada kelompok patuh (14,7%). Sedangkan untuk umur dewasa pada kelompok tidak patuh (73,1%) lebih kecil dari pada kelompok patuh (85,3%). Pada analisa bivariat hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan antara Umur dengan Kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada Anak yaitu nilai Pvalue 0,173. Nilai OR pada variable umur Ibu yaitu 2,139, artinya faktor yang di teliti, merupakan faktor risiko.
20 71 2. Analisa antara Hubungan antara Pendidikan Terakhir Ibu dengan Kepatuhan Dalam Pengobatan TB Paru pada Anak Tabel 4.10 Hubungan Pendidikan dengan Kepatuhan Dalam Pengobatan Tb Paru Pada Anak Pendidikan Terakhir Kepatuhan dalam Pengobatan TB Paru pada Anak Tidak Patuh F % F Patuh Dasar 29 70, ,3 % Menengah 12 29, ,7 Jumlah Nilai Pvalue 0,070 OR: 2,302 95% CI 0,927-5,716 Pada tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada Anak persentase Tingkat pendidikan dasar pada kelompok tidak patuh (70,8%) lebih besar dari pada kelompok patuh (51,3%). Sedangkan Tingkat pendidikan menengah kelompok tidak patuh lebih kecil (29,3%) dari pada kelompok patuh (48,7%). Pada analisa bivariat hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan antara Pendidikan terakhir dengan Kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada Anak yaitu nilai Pvalue 0,070. Nilai OR pada variable pendidikan terakhir Ibu yaitu 2.302, artinya faktor yang di teliti, merupakan faktor risiko.
21 72 3. Analisa antara Hubungan antara Pekerjaan Ibu dengan Kepatuhan Dalam Pengobatan TB Paru pada Anak Tabel 4.11 Hubungan Pekerjaan dengan Kepatuhan Dalam Pengobatan Tb Paru Pada Anak Kepatuhan dalam Pengobatan TB Paru pada Anak Pekerjaan Tidak Patuh Patuh F % F % Tidak Bekerja 19 46, ,2 Bekerja 22 53, ,8 Jumlah Nilai Pvalue 0,013 OR: 0,317 95% CI 0,126-0,798 Pada tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada Anak persentase tidak bekerja pada kelompok tidak patuh (46,4%) lebih kecil dari pada kelompok patuh (73,2%). Sedangkan yang bekerja pada kelompok tidak patuh lebih besar (53,6%) dari pada kelompok patuh (26,8%). Pada analisa bivariat hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara Pekerjaan dengan Kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada Anak yaitu nilai Pvalue 0,013. Nilai OR pada variable pekerjaan Ibu yaitu 0,317, artinya faktor yang di teliti, merupakan faktor protektif.
22 73 5. Analisa antara Hubungan antara Status Ekonomi Keluarga dengan Kepatuhan Dalam Pengobatan TB Paru pada Anak Tabel 4.12 Hubungan Status Ekonomi Keluarga dengan Kepatuhan Dalam Pengobatan Tb Paru Pada Anak Kepatuhan dalam Pengobatan TB Paru pada Anak Status Ekonomi Keluarga Tidak patuh Patuh F % F % Di bawah UMK 30 73, ,1 Di atas UMK 11 26,8 9 21,9 Jumlah Nilai Pvalue 0,607 OR: 0,767 95% CI 0, Pada tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada Anak persentase satus ekonomi di bawah UMK pada kelompok tidak patuh (73,2%) lebih kecil dari pada kelompok patuh (78,1%). Sedangkan status ekonomi di atas UMK pada kelompok tidak patuh lebih besar (26,8%) dari pada kelompok patuh (21,9%). Pada analisa bivariat hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan antara Status ekonomi keluarga dengan Kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada Anak yaitu nilai Pvalue 0,607. Nilai OR pada variable status ekonomi keluarga yaitu 0,767, artinya faktor yang di teliti, merupakan faktor protektif.
23 74 5. Analisa Hubungan antara Peran serta Ibu sebagai PMO dengan Kepatuhan Dalam Pengobatan TB Paru pada Anak Tabel 4.13 Hubungan antara Peran Ibu sebagai PMO dengan Kepatuhan Dalam Pengobatan Tb Paru Pada Anak Peran Ibu Sebagai PMO Kepatuhan dalam Pengobatan TB Paru pada Anak Tidak Patuh F % F Patuh PMO kurang baik 14 34,2 3 7,4 PMO baik 27 65, ,6 Jumlah Nilai Pvalue 0,003 OR: 6,568 95% CI % Pada tabel 4.13 dapat dijelaskan bahwa kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada Anak persentase PMO kurang baik pada kelompok tidak patuh (34,2%) lebih besar dari pada kelompok patuh (7,4%). Sedangkan PMO baik pada kelompok tidak patuh lebihkecil (65,8%) dari pada kelompok patuh (92,6%). Pada analisa bivariat hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara Peran serta Ibu sebagai PMO dengan Kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada Anak yaitu nilai Pvalue 0,003. Nilai OR pada variable peran serta Ibu sebagai PMO yaitu 6,568, artinya faktor yang di teliti, merupakan faktor risiko.
24 75 Tabel 4.14 Ringkasan Analisa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat No Variabel Bebas Variabel Terikat 1 Umur Ibu Kepatuhan dalam 2 Pendikan pengobatan Terakhir Ibu TB Paru pada Anak Pvalu e OR CI Keterangan 0,173 2,139 0,706- Tidak ada 6,476 hubungan 0, ,927- Tidak ada hubungan 3 Pekerjaan Ibu 0,013 0,317 0,126-0,798 Ada hubungan 4 Status Ekonomi Keluarga 5 Peran Ibu Sebagai PMO 0,607 0,767 0, ,003 6,568 1, Tidak ada hubungan Ada hubungan
BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Keadaan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang
BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG 4.1. Keadaan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang 4.1.1. Tinjauan Sejarah RSUD Tugurejo Semarang Awal mula pendirian rumah sakit
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran khusus Institusi 1. Desktripsi Lingkungan Rumah sakit ini terletak pada ruas jalur utama Semarang Jakarta pada koordinat LS : 0,6 o 59 04,8 dan BT : 110 o 21 22,7 yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. ObyekPenelitian Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Slogan Perusahaan :Melayani dengan Ramah, Sabar, Kasih, Sayang Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001 Telp :(021)
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Buleleng disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah secara periodik dalam mencapai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan Wongkaditi Timur
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum RSAB Harapan Kita 3.1.1 Sejarah RSAB Harapan Kita Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita pada awal berdirinya memiliki nama Rumah Sakit Anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung
45 BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Berdirinya RSUD Kota Bandung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung merupakan salah satu instansi pemerintah kota Bandung yang bergerak dibidang layanan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015
EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji terletak di bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. Ratulangi
Lebih terperinciPROFIL. RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG
PROFIL RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG STATUS RSUD Dr.ISKAK Milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung Mulai 31 Desember 2008 telah ditetapkan sebagai PPKBLUD. Tahun 2015 di tetapkan sebagai RS Rujukan Regional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu. sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Kepmenkes Nomor 58 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinciPerbedaan jenis pelayanan pada:
APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinci1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
65 1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming Pemerintahan hindia belanda yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2015 yang penyusunannya masih berpedoman pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima oleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.Lokasi Penelitian Rumah Sakit Medika Permata Hijau yang menjadi objek penelitian penulis merupakan Rumah Sakit umum swasta yang berlokasi
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016
PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016 RUMAH SAKIT UMUM DADI KELUARGA Jl. Sultan Agung No.8A Purwokerto Tahun 2016 BAB I DEFINISI Sampai saat ini, Rumah Sakit di luar negeri termasuk di
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperincipenyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit umum adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
Lebih terperinciRSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2014 yang penyusunannya berdasarkan pada program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30. p TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah institusi Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul adalah rumah sakit umum terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini memiliki sejarah
Lebih terperinci2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
No.315, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. ORTA RS Kelas B dr. Suyoto. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KELAS
Lebih terperinciGUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN, PENGGUNAAN FASILITAS DAN PELATIHAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU DENGAN
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT
GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang
Lebih terperinciBAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan
BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan atau sering disingkat RSUPM beralamat di Jl. Prof. HM Yamin SH No. 47 Medan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR RANCANGAN PERATURAN DAERAH INDRAGIRI HILIR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PURI HUSADA TEMBILAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: Definisi lain tentang rumah sakit, seperti dalam Undang-Undang Nomor
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Konsep Rumah Sakit 2.1.1 Pengertian Rumah Sakit Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penilaian sistem, dalam hal ini peneliti melakukan analisis terhadap interaksi yang terjadi pada input-proses-output yang terjadi untuk
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS
PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciLaporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja
BAB II: STUDI 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah diberikan sebagai pedoman awal dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum Jakarta Selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan reformasi administrasi publik makin nyata di berbagai negara termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting Government yang didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
Lebih terperinciPEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK
PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan
Lebih terperinciBAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Bekasi 1. Sejarah berdirinya RSUD Bekasi RSUD Bekasi didirikan pada tahun 1939, pada waktu itu masih berupa poliklinik dengan sarana yang sangat minim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka merupakan bagian pertanggung jawaban Rumah Sakit sebagai SKPD dalam menyampaikan laporan hasil program
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang akan diangkat dalam perancangan Rumah Sakit Islam Ini adalah Habluminallah wa Habluminannas yang berarti hubungan Manusia dengan Tuhan dan hubungan Manusia
Lebih terperinciWALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA JAMBI
WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1..1 Sejarah Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya adalah rumah sakit milik pemerintah provinsi Jawa Timur yang didirikan berkenaan peristiwa
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 103 TAHUN 2013 103 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) telah menjawab prinsip dasar Universal Health Coverage dengan mewajibkan setiap penduduk
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkatnya pula tuntutan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG PENETAPAN HASIL ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG
PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,
Lebih terperinci2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU
2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU A. DESAIN STRUKTUR ORGANISIASI Struktur organisasi RSUD Indrasari Rengat adalah Organisasi Staf B. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI 1) Direktur Sebagai
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LINEN DAN LAUNDRY
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT LINEN DAN LAUNDRY RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI Jl. Pangeran Diponegoro No.2-4 Medan Telp : (061) 4518766 DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN... 1 BAB II : GAMBARAN UMUM RS... 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,
Lebih terperinciPANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG
PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Penundaan pelayanan kepada pasien terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang
Lebih terperinciLAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017
LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Jl. Diponegoro No. 125,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MALINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU,
Lebih terperinci-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG
-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ABDUL AZIZ SYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciLAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG
LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI Latar belakang: Pelayanan publik atau pelayanan umum didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Ahmad Yani
71 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Ahmad Yani 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Ahmad Yani Rumah Sakit Umum Daerah Jenderal Ahmad Yani, adalah semula Rumah Sakit milik Pemerintah
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG STADAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT H.L. MANAMBAI ABDULKADIR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR
LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR Jenis 1 Gawat Darurat 2 Rawat Jalan Input 1. Kemampuan menangani life saving 2. Pemberi pelayanan kegawat-daruratan bersertifikat (ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan-kebutuhan baru sebagai kebutuhan dasar mutu layanan. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman, yang semakin maju menyebabkan kebutuhan manusia pun terus berkembang. Dewasa ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhan-kebutuhan baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan globalisasi ekonomi di dunia menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi memperebutkan sumber daya
Lebih terperinciLAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG
LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI Latar belakang: Pelayanan publik atau pelayanan umum didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Rumah Sakit Izza merupakan rumah sakit swasta yang berada dibawah naungan PT. Sapta Kurnia Abadi berdasarkan dengan
Lebih terperinciMISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI
MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru
BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru telah berdiri pada tahun 1980 dan beroperasi pada tanggal 5 Juli 1984 melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Daerah) yaitu Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11
LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG Menimbang NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 115 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN BESARAN TARIF PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciRUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.
RUMAH SAKIT Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt. DASAR HUKUM RUMAH SAKIT UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. PerMenKes RI Nomor 1045/menkes/per/XI/2006 Tentang Pedoman organisasi rumah sakit di lingkungan
Lebih terperinciBAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN
BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN 1.1 Kesimpulan Pada bab sebelumnya telah diuraikan pembahan mengenai Rumah Sakit Korban Lakalantas Kendal, sehingga dapat disimpulkan berbagai masalah, dan potensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi
37 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi Sejarah berdirinya RSUD Dr Soeselo Kabupaten Tegal berawal dari Balai Pengobatan Karyawan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1484,2014 KEMENHAN. Rumah Sakit. Dr. Sutoyo. Organisasi. Tata Kerja. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II
Lebih terperinciLAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG
LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI Latar belakang: Pelayanan publik atau pelayanan umum didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat in ap, rawat jalan,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat in ap, rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan asuhan keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional, merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Kab.Semarang, Jawa Tengah. RSUD Ungaran memiliki bangunan 200 m²
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran merupakan rumah sakit yang terletak di jalan Diponegoro No.125 Genuk, Ungaran Barat, Kab.Semarang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciLAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG
LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI Latar belakang: Pelayanan publik atau pelayanan umum didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinci2016, No Republik Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum c. bahwa Kepala Kepolisian Nega
No. 236, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. RS Bhayangkara Tingkat III Nganjuk. POLRI. Tarif Layanan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PMK.05/2016 TENTANG TARIF
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG TARIF LAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ACEH
PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG TARIF LAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi masyarakat serta makin tingginya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan membuat setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci