DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR

Transkripsi

1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK ii iii iv v vi vii ix xii xvi xvii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Metodologi Penelitian Sistematika Penulisan... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Distribusi Tenaga Listrik Penggolongan menurut nilai tegangan Penggolongan menurut jenis konstruksi Penggolongan menurut susunan rangkaian Pentanahan Netral Sistem Distribusi Tenaga Listrik ix

2 2.2.1 Pengertian Macam-macam metode pentanahan netral Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pentanahan Gangguan pada Sistem Tenaga Listrik Perlengkapan Pengaman Sistem Distribusi Tenaga Listrik Relai Pengaman Neutral Grounding Resistance (NGR) Circuit Breaker (CB) Zona Pengaman Zona Pengaman Utama (Main Protection) Zona Pengaman Pendukung (Backup Protection) BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian Alat dan Bahan One Line Diagram Gardu Induk Manggarsari Parameter peralatan terpasang ETAP Power Station Persamaan untuk perhitungan Tahapan Simulasi Dengan Software ETAP Diagram Alir Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Simulasi GFR dengan sistem pentanahan NGR 40 Ohm Arus hubung singkat Setting GFR Simulasi koordinasi GFR Perbandingan dengan setting GFR existing x

3 4.2.1 Setting GFR existing Simulasi koordinasi GFR existing Simulasi GFR dengan sistem pentanahan langsung (solid) Arus hubung singkat (solid) Setting GFR (solid) Simulasi koodinasi GFR (solid) BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1Jaringan distribusi tipe radial Gambar 2.2 Jaringan distribusi tipe ring Gambar 2.3 Jaringan distribusi tipe jala Gambar 2.4 Jaringan distribusi tipe spindle Gambar 2.5 Karakteristik relai tanpa tunda waktu Gambar 2.6 Karakteristik relai tunda waktu tertentu Gambar 2.7 Karakteristik relai tunda waktu terbalik Gambar 2.8 Karakteristik kombinasi seketika dengan tunda waktu tertentu Gambar 2.9 Karakteristik kombinasi seketika dengan tunda waktu terbalik Gambar 2.10 Rangkaian pentanahan melalui NGR Gambar 2.11 Skema zona pengaman Gambar 2.12 Pembagian zona pengaman utama dan pendukung Gambar 3.1 One Line Diagram Distribusi Gardu Induk Manggarsari Gambar 3.2 Star Protective Device Coordination Gambar 3.3 Info Star Mode Study case Gambar 3.4 Standard Star Mode Study case Gambar 3.5 Seq of Op. Star Mode Study case Gambar 3.6 Koordinasi antar GFR xii

5 Gambar 3.7 Diagram alir penelitian Gambar 4.1 Koordinasi GFR (feeder S1) Gambar 4.2 Kurva koordinasi GFR (feeder S1) Gambar 4.3 Koordinasi GFR (feeder S2) Gambar 4.4 Kurva koordinasi GFR (feeder S2) Gambar 4.5 Koordinasi GFR (feeder S3) Gambar 4.6 Kurva koordinasi GFR (feeder S3) Gambar 4.7 Koordinasi GFR (feeder S4) Gambar 4.8 Kurva koordinasi GFR (feeder S4) Gambar 4.9 Koordinasi GFR (feeder S5) Gambar 4.10 Kurva koordinasi GFR (feeder S5) Gambar 4.11 Koordinasi GFR (feeder S6) Gambar 4.12 Kurva koordinasi GFR (feeder S6) Gambar 4.13 Koordinasi GFR (feeder S7) Gambar 4.14 Kurva koordinasi GFR (feeder S7) Gambar 4.15 Koordinasi GFR (feeder S8) Gambar 4.16 Kurva koordinasi GFR (feeder S8) Gambar 4.17 Koordinasi GFR existing (feeder S1) Gambar 4.18 Kurva koordinasi GFR existing (feeder S1) Gambar 4.19 Koordinasi GFR existing (feeder S2) xiii

6 Gambar 4.20 Kurva koordinasi GFR existing (feeder S2) Gambar 4.21 Koordinasi GFR existing (feeder S3) Gambar 4.22 Kurva koordinasi GFR existing (feeder S3) Gambar 4.23 Koordinasi GFR existing (feeder S4) Gambar 4.24 Kurva koordinasi GFR existing (feeder S4) Gambar 4.25 Koordinasi GFR existing (feeder S5) Gambar 4.26 Kurva koordinasi GFR existing (feeder S5) Gambar 4.27 Koordinasi GFR existing (feeder S6) Gambar 4.28 Kurva koordinasi GFR existing (feeder S6) Gambar 4.29 Koordinasi GFR existing (feeder S7) Gambar 4.30 Kurva koordinasi GFR existing (feeder S7) Gambar 4.31 Koordinasi GFR existing (feeder S8) Gambar 4.32 Kurva koordinasi GFR existing (feeder S8) Gambar 4.33 Koordinasi GFR solid (feeder S1) Gambar 4.34 Kurva koordinasi GFR solid (feeder S1) Gambar 4.35 Koordinasi GFR solid (feeder S2) Gambar 4.36 Kurva koordinasi GFR solid (feeder S2) Gambar 4.37 Koordinasi GFR solid (feeder S3) Gambar 4.38 Kurva koordinasi GFR solid (feeder S3) Gambar 4.39 Koordinasi GFR solid (feeder S4) xiv

7 Gambar 4.40 Kurva koordinasi GFR solid (feeder S4) Gambar 4.41 Koordinasi GFR solid (feeder S5) Gambar 4.42 Kurva koordinasi GFR solid (feeder S5) Gambar 4.43 Koordinasi GFR solid (feeder S6) Gambar 4.44 Kurva koordinasi GFR solid (feeder S6) Gambar 4.45 Koordinasi GFR solid (feeder S7) Gambar 4.46 Kurva koordinasi GFR solid (feeder S7) Gambar 4.47 Koordinasi GFR solid (feeder S8) Gambar 4.48 Kurva koordinasi GFR solid (feeder S8) xv

8 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Frekuensi gangguan pada saluran udara Tabel 3.1 Parameter ratio CT (Current Transformer) Tabel 3.2 Parameter tegangan, AC breaking dan minimum delay pada CB (Circuit Breaker) Tabel 3.3 Parameter jenis, ukuran, panjang dan tegangan penghantar Tabel 3.4 Parameter tegangan dan daya pada transformator Tabel 4.1 Arus hubung singkat pada setiap bus dengan sistem pentanahan NGR (Neutral Grounding Resistance) 40 Ohm Tabel 4.2 Setting arus low set, arus high set, TMS (Time Multiple Setting), dan Td (Time dial) pada GFR (Ground Fault Relay) dengan sistem pentanahan NGR (Neutral Grounding Resistance) 40 Ohm Tabel 4.3 Setting arus low set, arus high set, TMS (Time Multiple Setting), dan Td (Time dial) pada GFR (Ground Fault Relay) yang sudah ada (existing) Tabel 4.4 Arus hubung singkat pada setiap bus dengan sistem pentanahan langsung (solid) Tabel 4.5 Setting arus low set, arus high set, TMS (Time Multiple Setting), dan Td (Time dial) pada GFR (Ground Fault Relay) dengan sistem pentanahan langsung (solid) xvi