ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
|
|
- Utami Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS DI KELAS X IPA MAN 4 MUARO JAMBI OLEH RAUDHAH NIM A1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI, 2017
2
3 ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS DI KELAS X IPA MAN 4 MUARO JAMBI Oleh: Raudhah 1, Afrida 2, Aulia Sanova 2 1 Alumni Prodi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi 2 Staf Pengajar Prodi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi raudhah48@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi reaksi redoks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kooperatif tipe STAD dan pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X IPA MAN 4 Muaro Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment. Instrumen penelitian berupa lembar observasi kooperatif tipe STAD ditinjau dari guru maupun siswa dan lembar observasi kemampuan berpikir ktitis siswa. Korelasi kooperatif tipe STAD dengan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan korelasi Product Moment. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah rata-rata persentase kooperatif tipe STAD oleh guru adalah 73,96% dan oleh siswa 72,04% dengan kategori baik. Rata-rata persentase kemampuan berpikir kritis siswa adalah 70,88% dengan kategori baik. Korelasi kooperatif tipe STAD dengan kemampuan berpikir kritis siswa dikategorikan sedang, dengan nilai r xy = 0,503. Dengan demikian, model dalam pembelajaran reaksi redoks di kelas X IPA MAN 4 Muaro Jambi telah terlaksana dengan baik oleh guru dengan melibatkan siswa sehingga dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Berpikir Kritis, Reaksi Redoks PENDAHULUAN Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif membentuk konsepnya sendiri. Teori belajar yang relevan dengan pendekatan ini adalah teori konstruktivisme. Dalam hal ini, yang dituntut mencari dan membangun pengetahuannya sendiri adalah siswa dengan cara berinteraksi sosial sehingga sering disebut juga dengan pendekatan student centered. Hal ini 1
4 tertuang jelas dalam Permendikbud No. 81A tentang implementasi kurikulum 2013 (Anonim,2013). Salah satu model pembelajaran yang menganut teori konstruktivisme adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal (Isjoni, 2007). Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi juga harus siap memberikan dan mengajarkannya pada anggota yang lain. Dengan demikian siswa saling tergantung satu dengan lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan (Lie, 2008). Melalui wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Kimia di MAN 4 Muaro Jambi, diketahui bahwa masih banyak siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi kimia, khususnya pada materi reaksi redoks. Hal tersebut terjadi karena dalam proses pembelajaran pada materi reaksi redoks siswa hanya menerima informasi yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini siswa hanya menghapal dan mencatat setiap informasi yang didengar tanpa memahami konsepnya sehingga kemampuan berpikir kritis siswa kurang berkembang. Oleh karena itu, sebaiknya dalam proses pembelajaran harus menerapkan model pembelajaran yang mampu membangun kemampuan berpikir kritis siswa sehingga siswa tidak hanya mendengar dan menghapal materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini akan mempermudah siswa dalam menganalisis setiap masalah sehingga memberikan dampak positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa khususnya pada materi reaksi redoks. Oleh karena itu untuk membantu keaktifan berpikir kritis siswa pada reaksi redoks diperlukan salah satu model yang sesuai agar kemampuan berpikir siswa tersebut dapat dikembangkan. Wahyuningtyas, dkk (2013), meneliti tentang penerapan model kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar pada materi hidrolisis garam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi hidrolisis garam. Penelitian yang dilakukan oleh Nelly dan Siregar (2014) tentang pengaruh penggunaan model terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi laju reaksi memperoleh hasil yaitu terdapat peningkatan hasil belajar melalui model kooperatif tipe STAD dari pada menggunakan model konvensional pada materi laju reaksi. Dewi (2016) dalam penelitiannya yang berjudul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada konsep unsur, senyawa, dan campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan memperoleh N-Gain sebesar 0,91 pada kategori tinggi. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, namun belum ada yang menganalisis mengenai 2
5 tersebut ditinjau dari guru maupun siswa, sementara keterlaksanaan sangat erat hubungannya dengan kemampuan berpikir kritis siswa. Maka dari itu perlu diadakan analisis keterlaksanaan model kooperatif tipe STAD ditinjau dari aktivitas guru dan siswa, sehingga akan terlihat apakah pelaksanaan model kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Pada tulisan ini akan diuangkap keterlaksanaan model dan pengaruhnya terhadap kemampuan kritis siswa pada materi reaksi redoks di kelas X IPA MAN 4 Muaro Jambi. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment). Peneliti menggunakan satu kelas sebagai kelas eksperimen untuk melihat pengaruh kooperatif tipe STAD terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas X IPA yang terdaftar pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017 di MAN 4 Muaro Jambi. Variabel dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 2, yaitu variabel bebas (X), berupa model pembalajaran kooperatif tipe STAD dan variabel terikat (Y) berupa kemampuan berpikir kritis siswa. Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan penerapan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe STAD ditinjau dari aktivitas guru maupun siswa serta lembar observasi untuk mengamati kemampuan berpikir kritis siswa. Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi keterlaksanaan model terdiri dari 12 pernyataan dengan jumlah kategori sebanyak 4, sehingga diperoleh skor minimum sebesar 12 dan skor maksimum sebesar 48. Sedangkan untuk lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa terdiri dari 8 pernyataan dengan jumlah kategori sebanyak 4, sehingga diperoleh skor minimum sebesar 8 dan skor maksimum sebesar 32. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 0 = μ = 0 (tidak ada hubungan) H a = μ 0 (ada hubungan) Hubungan yang akan dilihat adalah keterlaksanaan model dengan kemampuan berpikir kritis siswa. Keterlaksanaan model tersebut seharusnya ditinjau dari guru dan siswa, namun dapat diwakili dari data keterlaksanaan model oleh siswa, karena aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses belajar mengajar adalah akibat dari aktivitas yang dilakukan oleh guru. Untuk meyakinkan hal tersebut perlu dilakukan uji kesamaan dua rata-rata keterlaksanaan ditinjau baik dari guru maupun siswa. Cara pengujian hipotesis adalah dengan mencari korelasi antara keterlaksanaan model oleh siswa dan berpikir kritis siswa dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Setelah didapatkan nilai r xy, selanjutnya nilai tersebut dapat diinterpretasikan dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi pada tabel
6 Tabel 1.1 Pedoman interpretasi koefisien korelasi Interval koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat Untuk melihat signifikan pengaruh variabel X dan variabel Y maka dilakukan uji lanjut dengan uji t. Namun sebelum dilakukan uji t, data harus diuji normalitas dan homogenitasnya terlebih dahulu. Adapun rumus untuk uji t adalah sebagai berikut (Sugiyono,2012): r n 2 t = 1 r 2 Keterangan: n = banyak sampel r = koefisien korelasi Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel, untuk α = 5% dengan dk = n 2. Kriteria penerimaan hipotesis, terima Ha jika t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel ), sebaliknya tolak Ha dan terima H 0 (Sugiyono, 2012). Syarat untuk uji t, data harus bersifat normal dan homogen. Sebelum dilakukan uji t, dilakukan uji Normalitas dan uji Homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah Uji Lillifors. Sedangkan untuk uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher. HASIL DAN PEMBAHASAN Data diperoleh dari lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif oleh guru dan siswa, serta lembar observasi kemampuan berpikir kritis. Data diambil selama proses pembelajaran berlangsung oleh beberapa observer, yaitu satu observer untuk mengamati aktivitas guru dan lima observer untuk mengamati siswa di dalam kelompoknya, serta satu orang tambahan untuk merekam jalannya proses pembelajaran. Analisis data hasil lembar observasi keterlaksanaan model ditinjau dari aktivitas guru, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dalam melaksanakan STAD. Peningkatan tersebut terlihat dari kenaikan persentase dari pertemuan pertama yaitu 64,58% dengan kategori baik dan pertemuan kedua yaitu 83,89% dengan kategori sangat baik. Adapaun rata-rata persentase keterlaksanaan model pembelajaran oleh guru sebesar 73,96% dengan kategori baik. Hal ini terjadi karena guru telah memperbaiki kesalahan yang terjadi pada pertemuan sebelumnya dan guru telah terbiasa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD oleh Guru 64,58% 83,89% Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar 1.1 Diagram keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Oleh Guru Sama halnya dengan keterlaksanaan model oleh guru, 4
7 persentase keterlaksanaan model oleh siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini terbukti pada pertemuan pertama persentase yang diperoleh sebesar 70,67% dengan kategori baik kemudian meningkat pada pertemuan kedua menjadi 73,42% dengan kategori baik. Adapaun rata-rata persentase keterlaksanaan model oleh siswa sebesar 72,04% dengan kategori baik. Dalam pelaksanaannya, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran meningkat dari pertemuan pertama. Hal ini dapat disebabkan karena siswa telah mampu menyesuaikan diri dengan sintaks model pembelajaran dan telah mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Pada sintaks membentuk kelompok heterogen, siswa yang lebih mengerti mengenai materi pelajaran menjelaskan kembali materi tersebut kepada teman kelompoknya hingga semua anggota kelompok mengerti. Berarti siswa sudah mulai menerima penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas dan mampu mengikuti pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran serta berperan aktif dalam proses pembelajaran tersebut. 74,00% 73,50% 73,00% 72,50% 72,00% 71,50% 71,00% 70,50% 70,00% 69,50% 69,00% Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD oleh Siswa 70,67% 73,42% Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar 1.2 Diagram keterlaksanaan model oleh siswa Peningkatan persentase kooperatif tipe STAD oleh guru dan siswa dikarenakan pada saat pertemuan kedua guru yang mengajar mulai mengenali kondisi kelas, sehingga guru lebih mudah untuk mengelola kelas dan siswa sudah bisa beradaptasi dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kesiapan guru untuk mengajar berkaitan erat dengan cara guru mempersiapkan siswa untuk belajar. Menurut Trianto (2014) melalui proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu membimbing dan memfasilitasi siswa agar mereka dapat memahami kekuatan serta kemampuan yang mereka miliki, untuk selanjutnya memberikan motivasi agar siswa terdorong untuk bekerja atau belajar sebaik mungkin untuk mewujudkan keberhasilan berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Menurut Daryanto (2010), kemampuan guru penting dalam hubungannya dengan belajar mengajar dan hasil belajar siswa, karena proses belajar mengajar dan hasil belajar yang diperoleh siswa tidak hanya ditentukan oleh sekolah, pola dan struktur serta isi kurikulumnya, tetapi juga ditentukan oleh kemampuan guru yang mengajar dalam membimbing siswa. Guru yang mampu akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan serta akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Dengan kata lain, proses pembelajaran akan berjalan efektif sejalan dengan keterlaksanaan 5
8 model pembelajaran yang dipilih guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Persentase peningkatan juga terjadi pada kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil data lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa menunjukkan bahwa persentase kemampuan berpikir kritis siswa juga meningkat, yaitu pada pertemuan pertama sebesar 68,88% dengan kategori baik dan pada pertemuan kedua sebesar 72,88% dengan katergori baik. 74,00% 73,00% 72,00% 71,00% 70,00% 69,00% 68,00% 67,00% 66,00% Kemampuan berpikir kritis siswa 68,88% 72,88% Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar 1.3 Diagram persentase kemampuan berpikir kritis siswa Pada indikator mengenali masalah, siswa telah mampu mengetahui masalah yang ingin dipecahkan, sehingga pada indikator mengenai cara penyelesaian masalah, siswa juga megetahui cara menyelesaikan masalah tersebut. Pada indikator mengumpulkan dan menyusun informasi, siswa telah cukup baik dalam mengumpulkan dan menyusun informasi untuk menyelesaikan masalah, dalam hal ini tugas yang diberikan guru dalam lembar tugas kelompok. Pada indikator menganalisis argumen, siswa dalam masing-masing kelompok tersebut mengemukakan pendapatnya masing-masing dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Setelah menyelesaikan lembar tugas kelompok, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Siswa kembali mengemukakan pendapatnya terhadap hasil yang disampaikan oleh kelompok lain. Pada saat menganalisis argumen tersebut, respon siswa kurang baik, karena hanya sedikti siswa yang mengemukakan pendapatnya dalam berdiskusi. Siswa yang mengemukakan pendapatnya dalam berdiskusi cukup bertanggung jawab dengan apa yang disampaikannya. Hal tersebut dibuktikan pada saat mengemukakan pendapatnya, siswa tersebut juga menunjukkan sumber belajar yang digunakannya. Dalam mengemukakan pendapatnya, siswa mampu memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khas. Pada indikator membuat kesimpulan, respon siswa meningkat. Siswa dengan antusias mengemukakan kesimpulan yang diperolehnya dari proses pembelajaran. uji normalitas antara kooperatif tipe STAD oleh guru dengan keterlaksanaan model oleh siswa menghasilkan L hitung sebesar 0,1322dan L tabel sebesar 0,173 (L hitung < L tabel ), hal ini menandakan bahwa uji normalitas antara keterlaksanaan model pembelajaran oleh guru dan oleh siswa berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas antara kooperatif tipe STAD oleh siswa dengan kemampuan berpikir kritis siswa menghasilkan L hitung sebesar 0,1270 dan L tabel sebesar (L hitung < L tabel ), hal ini menandakan 6
9 bahwa uji normalitas antara oleh siswa dengan kemampuan berpikir kritis siswa berdistribusi normal. Setelah diketahui data berdistribusi normal, lalu data diuji homogenitasnya. Hasil dari uji homogenitas ini dapat dilihat pada tabel 4.5, uji homogenitas antara kooperatif tipe STAD oleh guru dengan keterlaksanaan model oleh siswa menghasilkan F hitung sebesar 1,0432 dan F tabel sebesar 4,28 (F hitung < F tabel ), hal ini menandakan bahwa data antara keterlaksanaan STAD oleh guru dan siswa bersifat homogen. Sedangkan uji homogenitas antara keterlaksanaan STAD oleh siswa dengan kemampuan berpikir kritis siswa menghasilkan F hitung sebesar 1,9735 dan F tabel sebesar 4,28 (F hitung < F tabel ), hal ini menandakan bahwa data antara keterlaksanaan model pembelajaran oleh siswa dengan kemampuan berpikir kritis siswa bersifat homogen. Setelah data yang diuji normal dan homogen, selanjutnya ialah uji kesamaan dua rata-rata antara kooperatif tipe STAD oleh guru dan kooperatif tipe STAD oleh siswa. Hasil perhitungan uji kesamaan ratarata dua pihak (lampiran 22) diperoleh nilai t hitung sebesar 0,1855 dan t tabel sebesar 4,303 sehingga dapat diketahui bahwa harga t tabel < t hitung < t tabel yaitu 4,303 < 0,185 < 4,303. Hal tersebut menunjukkan bahwa data keterlaksanaan model oleh siswa dapat mewakili data kooperatif tipe STAD oleh guru. Setelah itu dilanjutkan dengan uji korelasi. Koefisien korelasi antara kooperatif tipe STAD dengan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi reaksi redoks adalah 0,503. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan untuk melihat hubungan korelasi antara keterlaksanaan model kooperatif tipe STAD dengan kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi, nilai r xy 0,503 memiliki tingkat hubungan yang sedang karena berada pada rentang nilai 0,40 0,599. Hal ini berarti korelasi antara keterlaksanaan model dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penelitian ini memiliki tingkat hubungan sedang. Setelah diketahui tingkat korelasi antara keterlaksanaan model dan kemampuan berpikir kritis siswa, maka dilanjutkan dengan uji-t lanjutan. Dari hasil uji-t diketahui harga t hitung sebesar 2,791. Jika dibandingkan dengan t tabel 1,714 maka t hitung lebih besar dari t tabel (2,791 > 1,714). Dengan demikian H 0 ditolak dan H a diterima, ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh keterlaksanaan STAD dengan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi reaksi redoks di kelas X IPA MAN 4 Muaro Jambi. KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan STAD mengalami peningkatan tiap 7
10 pertemuan ditinjau dari aktivitas guru yang memperoleh rata-rata persentase keterlaksanaannya sebesar 73,96% dan dari aktivitas siswa sebesar 72,05%. Terdapat pengaruh STAD terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi reaksi redoks di kelas X IPA MAN 4 Muaro Jambi. DAFTAR PUSTAKA Anonim Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013 Tirtarahardja, U. dan Sulo Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Daryanto Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya Dewi, Ririn A.K Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Konsep Unsur, Senyawa, dan Campuran. Vol. VII No. 4 Nov ISSN: Nelly dan Siregar, T Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Kimia Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manokwari. Vol. 2 No.3 ISSN: Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Surya, Mohamad Strategi Kognitif dalam Proses Pembelajaran. Bandung: Alfabet 8
ARTIKEL ILMIAH. Oleh Nurasia A1C112028
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT KELAS X MAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016, tanggal 5 Desember 2015 sampai 12 Desember 2015. 3.2
Lebih terperinciANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DAN PENGARUHNYA TERHADAP KREATIVITAS SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI MIA SMAN 9 KOTA JAMBI OLEH : Luluk Lativa Sari A1C113023
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Oleh Yuniarti A1C112021
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MATERI ASAM BASA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI KELAS XI IPA MAN 4 MUARO
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Oleh Lamtaruli Purba RSA1C113025
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMAN 11 KOTA JAMBI Oleh
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Oleh Ellisa Putriyani RRA1C112009
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI ASAM DAN BASAKELAS XI IPA SMA N 7 KOTA JAMBI Oleh Ellisa
Lebih terperinciANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN LKS DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI HIDROLISIS
Lebih terperinciMahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah deksriptif korelasional, yaitu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah deksriptif korelasional, yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam memiliki potensi yang besar dalam menyiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi dunia globalisasi dan industrialisasi. Kimia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah
Lebih terperinciG. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH OLEH RIKA YULLIYANI R A1C110028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinci*Keperluan korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 3 Tahun 015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 5-30 ISSN 337-5 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen, untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam,
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE STUDENT
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika ISSN : 2086-2407 Vol. 3 No. 1 April 2012 EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL Praptiwi dan Jeffry Handhika IKIP PGRI Madiun
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA ABSTRAK: El Indahnia Kamariyah Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura elindahniakamariyah@fkip.uim.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu Sekolah Menengah kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Cimahi yang beralamat di Jl.
Lebih terperinci*keperluan korespondensi, tel/fax : ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 4 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI MEDIA VIRTUAL DAN RIIL PADA PEMBELAJARAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam pendidikan mengacu pada perubahan kurikulum yang menuntut guru agar lebih aktif dan inovatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN SISI DATAR BANGUN RUANG ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN SISI DATAR BANGUN RUANG Fatmawati Ely 1, Ikram Hamid 2, Ariyanti Jalal 3 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian didapatkan dengan. Hasil belajar siswa untuk kelas
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar. Data hasil penelitian didapatkan dengan. Hasil belajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. experimental design jenis one-group pretest-postest tanpa kelas kontrol sebanyak
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian pre experimental design jenis one-group pretest-postest tanpa kelas kontrol sebanyak tiga kali
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM DAN BASA DI KELAS XI IPA SMA NEGRI 5 PEKANBARU Intan Juliana Tombeg *,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dari penelitian ini terdiri dari dua variabel terdiri dari variabel terikat
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI TATANAMA SENYAWA KELAS X SMAN 5 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian Semu. Jenis penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis tentang efektif atau tidaknya
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI MIA MAN MODEL KOTA JAMBI
PENGARUH PENERAPAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI MIA MAN MODEL KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH: EKA MUHARYANI SIREGAR RSA1C112008 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Tiara Irmawati Budi Handoyo Purwanto Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA PRASETYA Gorontalo, kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3. Penetapan Lokasi dan waktu penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA PRASETYA Gorontalo, kecamatan Kota Tengah, kota Gorontalo. 3.. Waktu Penelitian
Lebih terperinciPENGKONSTRUKSIAN KONSEP FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PENGKONSTRUKSIAN KONSEP FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Abdul Faqih FKIP UT Kampus C Unair Mulyorejo Surabaya 60115 Abstrak Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Oleh Ferawati RRA1C113010
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XII IPA SMA ISLAM AL-FALAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitiannya. Metode penelitian yang
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM
PYTHAGORAS; Vol. 3(2):40-45 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM Devi Haryani,
Lebih terperinciOLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT KELAS III SD
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING
Pedagogy Volume 1 Nomor 2 ISSN 2502-3802 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING Karmila 1, Darma Ekawati 2 Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK MINYAK BUMI DI SMA ARTIKEL ILMIAH OLEH:
Lebih terperinciMahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNSIKA, 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika UNSIKA,
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 311-316 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP KELAS VII KABUPATEN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari
Lebih terperinci1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 42-47 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TEAMS
Lebih terperinciMaryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0
Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA SMA N 1 BANGUN PURBA
Lebih terperinciCitra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa
Lebih terperinciANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANGHARI ARTIKEL ILMIAH OLEH: AGNES
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Sekolah (JPMS), Vol. 1, No. 1, Agustus 017 eissn 581-53X PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Dami Anah 1), Suwarto WA 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di SMP Negeri 1 Berbah dengan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen
Lebih terperinci*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) telah melaju dengan pesatnya. Hal ini erat hubungannya dengan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi memberikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI SISTEM PERNAFASAN SISWAKELAS XI SMA NEGERI 1 GEYER
Lebih terperinciPembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Suci Dahlya Narpila Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciStudi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)
Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad (student teams achievement divisions) terhadap prestasi belajar dengan memperhatikan motivasi belajar siswa pada materi pokok
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROLISIS GARAM
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROLISIS GARAM Adela Rizka Suwanda, Masriani, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH Jonny H.Panggabean dan Mutiara O. Tambunan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan,
Lebih terperinciDINA FITMILINA A1A110053
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Jurusan Pendidikan matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana
BAB III METODOLOGI PENEITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh.
Lebih terperinciOleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS di SMA Negeri
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG Enjang Mei Nandari 1, Agus Suyudi 2, Parno 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut
Lebih terperinciIsmawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PEKANBARU Ismawati, Maria Erna, dan Miharty
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN
Perbandingan Hasil Belajar Fisika antara Model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dengan Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ampana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimen. Menurut Khasanah (2011:47) penelitian Quasi eksperimen adalah penelitian dimana peneliti menerima
Lebih terperinciKARYA ILMIAH OLEH SITI KUMALA SARI A1C110046
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERMODIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR REAKSI REDOKS PADA SISWA KELAS X SMAN 1 MERANGIN KARYA ILMIAH OLEH SITI KUMALA SARI A1C110046 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tentang hasil belajar siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan
Lebih terperinciOLEH RIZKI AMALLIA A1C110035
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KOLOID PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI KARYA ILMIAH OLEH RIZKI AMALLIA A1C110035 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat
Lebih terperinciOleh : Indra Puji Astuti 1
Eksperimentasi Model Pembelajaran Sudent Facilitator And Explaining Dan Student Team Achievement Division (Stad) Pada Hasil Belajar Matematika Materi Himpunan Di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Oleh : Indra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran fisika di tingkat SMA diajarkan sebagai mata pelajaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran fisika di tingkat SMA diajarkan sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk mencapai tujuannya. Tujuan mata pelajaran fisika di tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
Lebih terperinciJURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen
Peranan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Quiz ( Quiz Team ) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Fisika Kelas XI IPA MAN Pol-Man Kabupaten Polewali Mandar Fadhila Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi
1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Ngambur Pesisir Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri Ngambur Pesisir
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
8 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri Gedongtataan tahun pelajaran 04/05 yang terdiri dari lima kelas, yaitu
Lebih terperinciLISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI ( Suatu Penelitian Pada
Lebih terperinciRisaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.
1 THE COMPARATIVE STUDY OF STUDENT S ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) AND ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) ON THE COLLOID SUBJECT IN CLASS XI SCIENCE SENIOR
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN PRAKTIKUM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMAN 3 JEMBER 1) Priyoko Tri Santoso, 2) Trapsilo Prihandono,
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK
Pengaruh Model Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK Yenni Agustine Shovia Insany Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura yenniagustine@gmail.com ABSTRAK: Masalah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan
Lebih terperinciYarsi Efendi, Ramses Firdaus, Styvany. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Koresponden :
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMP NEGERI 10 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yarsi Efendi, Ramses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era perkembangan yang sangat maju ini, peranan pendidikan sangat penting. Pendidikan adalah salah satu faktor untuk meningkatkan sumber daya manusia. Sejalan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Penguasaan Konsep Fluida statis Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes pilihan ganda sebanyak 15 soal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada beberapa metode pembelajaran yang sering digunakan, yaitu metode pembelajaran kontekstual, pembelajaran kooperatif, pembelajaran kuantum dan pembelajaran
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 2 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 32-37 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM
Lebih terperinciSiska Wuryani, Yesi Gusmania, Farid Akhmad
PYTHAGORAS, Vol. 3(2):66-74 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DENGAN TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian. Mengetahui penggunaan media charta dan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas XI di MAN Kendal
Lebih terperinciKeperluan korespondensi, HP : ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
213 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Nurbaiti Zahra 1, Amay Suherman 2, Tatang Permana
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI SMAN 10 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI SMAN 10 PEKANBARU Nurazmy alawy 1, Armiyus Thaib, Maria Erna Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 desember 2013 di MTs Muslimat NU Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. B. Pendekatan
Lebih terperinci