EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN POHON KLASIFIKASI ERZHA AULIA PUTRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN POHON KLASIFIKASI ERZHA AULIA PUTRA"

Transkripsi

1 EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN POHON KLASIFIKASI ERZHA AULIA PUTRA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemenangan dalam Pertandingan Sepak Bola dengan Menggunakan Pohon Klasifikasi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Maret 2017 Erzha Aulia Putra NIM G

4

5 ABSTRAK ERZHA AULIA PUTRA. Evaluasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemenangan dalam Pertandingan Sepak Bola dengan Menggunakan Pohon Klasifikasi. Dibimbing oleh BAGUS SARTONO dan AJI HAMIM WIGENA. Penerapan statistika di dalam dunia sepak bola semakin sering ditemui dalam beberapa tahun belakangan ini, terutama penggunaan statistika deskriptif. Preview dan review pertandingan dengan mencantumkan data statistik semakin umum dijumpai. Saat ini, sudah banyak pelatih ataupun manajer yang menggunakan statistik untuk mendukung pekerjaan mereka. Data statistik bisa dijadikan acuan untuk menentukan strategi apa yang akan digunakan berdasarkan data pertandingan yang telah dijalani dari klub yang akan dihadapi. Banyak faktor-faktor dalam sepak bola yang berpengaruh terhadap kalah atau menangnya suatu tim. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan kemenangan adalah dengan menggunakan metode CART (Classification and Regression Tree). Data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah data dari pertandingan La Liga musim kompetisi 2015/2016 yang berjumlah 380 pertandingan dalam semusim. Pohon klasifikasi yang dihasilkan menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi kemenangan adalah rata-rata usia pemain, jumlah keseluruhan pemain, market value, pemain keluar pada bursa transfer, dan jumlah pengeluaran untuk belanja pemain pada saat bursa transfer. Market Value merupakan peubah yang paling berpengaruh terhadap kemenangan dalam penelitian kali ini. Kata Kunci: CART, Pohon Klasifikasi

6 ABSTRACT ERZHA AULIA PUTRA. Evaluation on Factors that Affecting Victory in a Football Match by Using Classification Tree. Supervised by BAGUS SARTONO and AJI HAMIM WIGENA. The application of statistics in football becomes common in these recent years, especially descriptive statistics. Preview and review of a match including statistical reference become common to see. Today, a lot of coaches and managers use statistics to support their jobs. There is a lot of data that can be used as a reference to choose the best strategy to use in a match. In football, there is a lot of factors affecting the victory in a match. CART (Classification and Regression Tree) is one of the ways to evaluates the factors that affecting the victory in a football match. The data that used in this research are data from La Liga season 2015/2016 and have a total of 380 match. The classification tree shows that the factors that may affecting victory are player s average age, total squad, market value, players out in transfer window, and total expenditure. In this research, market value is the most influential variable to affecting the victory in a football match. Keywords: CART, Classification Tree

7 EVALUASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMENANGAN DALAM PERTANDINGAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN POHON KLASIFIKASI ERZHA AULIA PUTRA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN ALAM BOGOR 2017

8

9 Judul Skripsi : Evaluasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemenangan dalam Pertandingan Sepak Bola dengan Menggunakan Pohon Klasifikasi Nama : Erzha Aulia Putra NIM : G Disetujui oleh Dr Bagus Sartono, MSi Pembimbing I Prof Dr Ir Aji Hamim Wigena, MSc Pembimbing II Diketahui oleh Dr Ir Anang Kurnia, MSi Ketua Departemen Tanggal Lulus:

10

11

12 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul penelitian ini adalah Evaluasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemenangan dalam Pertandingan Sepak Bola dengan Menggunakan Pohon Klasifikasi. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Bagus Sartono, MSi dan Bapak Prof Dr Ir Aji Hamim Wigena, MSc yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayah, Ibu, Seluruh Keluarga, dan Teman-teman atas segala bentuk dukungan dan doa yang telah diberikan. Semoga karya ilmiah ini bisa memberikan manfaat. Bogor, Maret 2017 Erzha Aulia Putra

13

14 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 1 TINJAUAN PUSTAKA 2 La Liga 2 Analisis Statistika Dalam Sepak Bola 2 CART (Classification and Regression Trees) 3 METODE 3 Data 3 Metode Penelitian 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Eksplorasi Data 6 Pohon Klasifikasi 13 SIMPULAN 17 DAFTAR PUSTAKA 18 RIWAYAT HIDUP 19

15 DAFTAR TABEL 1 Peubah yang digunakan 4 2 Klasemen akhir La Liga musim kompetisi 2015/ Nilai korelasi masing-masing peubah 12 4 Kesesuaian Pohon Klasifikasi La Liga 2015/ Kesesuaian Pohon Klasifikasi La Liga 2015/2016 tanpa peubah X3 15 DAFTAR GAMBAR 1. Hasil Pertandingan Kandang di La Liga 2015/ Poin yang diraih pada pertandingan Kandang dan Tandang 8 3. Rata-rata usia & Jumlah pemain dalam satu tim 9 4. Total market value masing-masing tim & poin akhir klasemen Jumlah pemain asing dan pemain lokal masing-masing tim Total nilai belanja masing-masing tim Jumlah pemain masuk dan pemain keluar masing-masing tim Pohon klasifikasi La Liga musim 2015/ Pohon Klasifikasi La Liga musim 2015/2016 tanpa peubah X3 16

16 PENDAHULUAN Latar Belakang Statistika merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan cara pengumpulan data, pengolahan data, dan pengambilan keputusan berdasarkan data dan analisa yang dilakukan. Sedangkan statistik digunakan untuk menunjuk kumpulan data, yang umumnya berbentuk angka dan disusun dalam tabel atau diagram untuk menunjukkan suatu persoalan. Statistika banyak diterapkan di berbagai bidang, tidak terkecuali di bidang olahraga. Sebagai contoh, penerapan statistika dapat digunakan untuk menganalisa performa suatu atlet dalam suatu pertandingan atau suatu kejuaraan. Dengan adanya data mengenai performa atlet tersebut, evaluasi dapat dilakukan untuk menganalisa hal-hal yang perlu diperbaiki untuk kedepannya. Penerapan statistika didalam dunia sepak bola semakin familiar dalam beberapa tahun belakangan ini. Preview dan review pertandingan dengan mencantumkan data statistik semakin umum dijumpai. Mulai dari rata-rata penguasaan bola sebuah klub, shot on goal, sejarah pertemuan kedua klub, sejarah pertemuan kedua pelatih, dan sebagainya. Saat ini, sudah banyak pelatih ataupun manajer yang menggunakan statistik untuk mendukung pekerjaan mereka. Data statistik dapat digunakan untuk belanja pemain atau untuk menyusun strategi tim. Untuk belanja pemain, seorang pelatih dapat menggunakan data statistik untuk melihat rekam jejak seorang pemain, dan kemudian memutuskan untuk membeli pemain tersebut berdasarkan data statistiknya. Selain itu, data statistik juga dapat digunakan untuk menyusun strategi. Untuk menyusun strategi tim, data statistik bisa dijadikan acuan untuk menentukan strategi apa yang akan digunakan berdasarkan data pertandingan yang telah dijalani dari klub yang akan dihadapi. Banyaknya faktor-faktor dalam sepak bola yang berpengaruh terhadap kalah atau menangnya suatu tim terkadang membuat data statistik tidak dapat sepenuhnya dijadikan acuan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa statistik dapat berperan besar untuk meningkatkan performa suatu tim. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan kemenangan adalah dengan menggunakan metode CART (Classification and Regression Tree). CART merupakan suatu metode dalam regresi yang melibatkan peubah-peubah penjelas yang banyak dan kompleks, yang mungkin tidak dapat dilakukan dengan regresi sederhana.. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menentukan faktorfaktor yang berpengaruh terhadap kemenangan suatu tim berdasarkan hasil pertandingan di LaLiga Spanyol tahun 2015/2016 dengan menggunakan metode CART.

17 2 TINJAUAN PUSTAKA La Liga Liga de Fútbol Profesional (Liga Sepak Bola Profesional), atau lebih dikenal dengan nama La Liga atau Primera División adalah liga profesional tertinggi dalam sistem kompetisi liga sepak bola di Spanyol. Secara resmi liga ini dinamai Liga BBVA karena alasan sponsor. Liga ini mulai diselenggarakan sejak tahun 1929, dan rutin diselanggarakan setiap tahun kecuali di tahun karena adanya perang saudara. Liga ini diikuti oleh 20 klub profesional, dan tiga klub yang menempati peringkat terendah pada akhir musim akan degradasi ke Segunda División dan tempatnya akan digantikan oleh dua klub peringkat teratas dan pemenang playoff di Segunda Division. La Liga telah diikuti total sebanyak 60 klub sepanjang perjalanannya, dengan 9 klub yang pernah merasakan gelar juara. Hanya ada 3 klub yang belum pernah terdegradasi, yaitu Real Madrid, Bercelona, dan Athletic Bilbao. Real Madrid menjadi pemegang gelar juara terbanyak dengan 32 kali menjuarai La Liga, diikuti dengan Barcelona dengan 24 kali menjuarai La Liga. Gelar juara lainnya diraih oleh Atlético Madrid sebanyak 10 kali, Athletic Bilbao sebanyak 8 kali, Valencia sebanyak 6 kali, Real Sociedad sebanyak 2 kali, serta Deportivo La Coruna, Sevilla, dan Real Betis masing-masing sebanyak 1 kali. La Liga telah menjadi liga teratas di daratan Eropa sejak 5 tahun terakhir [UEFA]. Hal ini berdasarkan nilai koefisien liga yang dikeluarkan oleh UEFA dalam situs UEFA sebagai otoritas resmi untuk sepak bola Eropa. Klub-klub dari La Liga juga memiliki gelar Liga Champions terbanyak dengan total 16 gelar, dan Real Madrid adalah klub dengan gelar terbanyak, yaitu 11 gelar Liga Champions. Sevilla, salah satu klub peserta La Liga, juga memiliki gelar juara terbanyak untuk kompetisi Liga Eropa dengan 5 gelar juara, yang 3 gelar diantaranya diraih dalam 3 tahun terakhir. Analisis Statistika dalam Sepak bola Valeriy Lobanovsky ( ) merupakan salah satu pionir dalam mengaplikasikan ilmu statistik ke dalam dunia sepak bola, walaupun tidak ada data resmi yang menyatakan hal tersebut. Pada dekade 1970an dirinya merupakan pelatih dari klub Dynamo Kiev dan USSR. Ia bekerjasama dengan ilmuwan dan peneliti Uni Soviet pada masa itu untuk melakukan pendataan performa pemain yang bertujuan untuk merumuskan strategi, memilih pemain terbaik, memperkuat performa tim, hingga menyusun progam latihan yang tepat. Berkat hal-hal tersebut, Lobanovsky dikenang sebagai salah satu pelatih terbaik dan memberi manfaat besar bagi dunia sepak bola. Valeriy Lobanovsky merupakan salah satu dari 10 pelatih yang paling berpengaruh dalam dunia sepak bola [UEFA]. Berkat apa yang dilakukan oleh Lobanovsky, pasca piala dunia 1982 di Spanyol, FIFA mulai memperkenalkan aplikasi teknologi dan sains. Di Jerman juga mulai dibangun laboratorium sepak bola pada tahun 1984, dengan tujuan yang tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Lobanovsky. Pada 27 Maret 1984 berdiri pula organisasi yang bertujuan untuk mencatat sejarah-sejarah sepak bola di dunia, yaitu IFFHS (International Federation of Football History

18 and Statistics). Saat ini, IFFHS berkonsentrasi pada pemeringkatan rangking dunia klub sepak bola dari semua konfederasi, termasuk pula merangking para pemain sepak bola. Hal ini dilakukan sejak tahun 1991 dan rangkingnya diterbitkan setiap bulan. Adanya statistika dalam sepak bola memiliki peranan penting. Pemain, pelatih, klub, sponsor, maupun para penikmat sepak bola dapat mengambil manfaat dari adanya data statistik sepak bola. Bagi pemain misalnya, data statistik dapat membantu mereka dalam memilih klub. Berapa kali klub tersebut pernah juara, pendapatan klub, dan juga perkembangan klub merupakan hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh seorang pemain dalam memilih klub. Bagi pelatih, data-data statistik sangat berguna untuk meningkatkan kompetensi tim dan untuk menganalisa calon lawan. Data statistik juga akan berguna untuk menentukan pemain mana yang akan dibeli berdasarkan karakteristik yang diinginkan oleh pelatih. Arsene Wenger misalnya, ia membeli Patrick Vieira dari AC Milan setelah ia mempelajari statistik permainan dari pemain tersebut. 3 CART (Classification and Regression Trees) CART (Classification and Regression Trees) merupakan salah satu metode dari salah satu teknik eksplorasi data, yaitu teknik pohon keputusan. CART merupakan metodologi statistik nonparametrik yang dikembangkan untuk topik analisis klasifikasi, baik untuk peubah respon maupun untuk peubah kontinu (Komalasari 2007). CART menghasilkan suatu pohon klasifikasi jika peubah responnya kategorik, dan menghasilkan pohon regresi jika peubah responnya kontinu (Breiman et al. 1993). Tujuan utama dari metode CART adalah untuk mendapatkan suatu kelompok data yang akurat sebagai penciri dari suatu pengklasifikasian (Komalasari 2007). Keunggulan dari metode ini adalah tidak ada asumsi yang harus dipenuhi, dapat mengeksplorasi data yang memiliki struktur kompleks dan banyak peubah, hasil lebih mudah untuk diinterpretasikan, memudahkan eksplorasi data dan pengambilan keputusan. METODE Data Data yang digunakan merupakan data sepak bola dari La Liga Spanyol pada musim 2015/2016. Data-data tersebut dikumpulkan dari berbagai macam situs yang menyediakan analisis sepak bola seperti dan Peubah-peubah yang digunakan dalam penelitian ini tercantum dalam Tabel 1.

19 4 Kode Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 Tabel 1 Peubah yang digunakan Peubah Hasil pertandingan tim tuan rumah Selisih dari Rata-rata umur seluruh pemain dalam suatu tim Selisih dari Jumlah Pemain Selisih dari Total Market Value Selisih dari Jumlah pemain asing Selisih dari Jumlah pemain lokal Selisih dari Transfer pemain masuk Selisih dari Transfer pemain keluar Selisih dari Pengeluaran belanja pemain Selisih dari Peringkat di minggu sebelumnya Selisih dari Umur pelatih Selisih dari Gol di pertandingan sebelumnya Selisih dari Kebobolan di pertandingan sebelumnya Jumlah data yang dimiliki setiap peubah dalam penelitian kali ini berjumlah 380, yang merupakan jumlah pertandingan La Liga dalam satu musim. Peubah respon Y merupakan hasil pertandingan dari tim tuan rumah, yaitu menang, seri, atau kalah. Peubah bebas X yang digunakan berjumlah 12. Peubah Y merupakan data kategorik, sedangkan peubah X seluruhnya merupakan data numerik. Seluruh peubah bebas yang digunakan merupakan nilai selisih antara dua tim yang bertanding. Hal ini dilakukan guna melihat perbandingan antara kedua tim tersebut. Nilai selisih didapatkan dengan mengurangkan nilai peubah yang dimiliki oleh tim tuan rumah dengan nilai peubah yang dimiliki oleh tim tamu. Metode Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut : 1. Melihat kelengkapan data dan mempersiapkan data untuk dianalisis 2. Melakukan analisis deskriptif terhadap peubah-peubah yang digunakan 3. Pembentukan pohon klasifikasi Pembentukan pohon dilakukan dengan melakukan penyekatan gugus data dengan sederet penyekat biner sampai dihasilkan simpul akhir. Tahapannya adalah sebagai berikut : a. Pembentukan pohon klasifikasi memiliki tiga tahapan utama, yaitu : I. Pemilihan Pemilah Setiap pemilah hanya bergantung pada nilai satu peubah penjelas (Breiman et al. 1993). Jika peubah penjelas kontinu dengan ruang sampel berukuran n, dan n amatan sampel yang berbeda maka terdapat n-1 pemilahan yang berbeda. Jika peubah penjelas kategori berskala nominal bertaraf L, maka akan

20 diperoleh pemilah, sedangkan peubah penjelas kategori berskala ordinal, maka akan diperoleh L-1 pemilah yang mungkin dilakukan. Pemilah dipilih berdasarkan tingkat keheterogenan. Tingkat keheterogenan suatu kelas dari suatu simpul tertentu diukur dengan menggunakan nilai impuritasnya. Fungsi impuritas dapat diukur dengan menggunakan fungsi keheterogenan indeks Gini. 5 Dengan p(j t) adalah peluang unit pengamatan dalam kelas ke-j dari simpul ke-t. Kebaikan penyekat (s) pada simpul t didefinisikan sebagai penurunan impuritas i(s,t) yaitu : dengan adalah peluang pengamatan pada simpul kiri, ( ) adalah nilai impuritas simpul ke- kiri, adalah peluang pengamatan pada simpul kanan, dan ( ) adalah nilai impuritas simpul ke- kanan. Penyekat terbaik adalah penyekat yang memiliki nilai kebaikan penyekat terbesar, yaitu: dengan adalah penyekat terbaik. Sehingga simpul akan disekat menjadi dua bagian yaitu simpul anak kanan dan simpul anak kiri. Proses penyekatan dilakukan secara rekursif terhadap dua simpul anak sampai memenuhi kriteria berhenti tertentu. II. Penentuan simpul terminal Suatu simpul t akan menjadi simpul terminal atau tidak akan dipilah kembali, apabila adanya batasan minimum jumlah pengamatan. Umumnya jumlah pengamatan minimum pada simpul sebesar 5 dan terkadang berjumlah 1. III. Penandaan label kelas Label kelas dari simpul terminal ditentukan berdasarkan aturan jumlah terbanyak, yaitu jika P(j0 t) = maxj P(j t), maka label kelas untuk terminal t adalah j0. b. Penentuan Pohon Optimum Ukuran pohon yang besar akan menyebabkan nilai kompleksitas yang tinggi karena struktur data yang digambarkan cenderung kompleks, sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mendapatkan pohon optimum yang berukuran sederhana tetapi memberikan nilai kesalahan klasifikasi yang kecil. Cara mendapatkan pohon optimum dengan teknik pemangkasan.

21 6 Pemangkasan akan memangkas bagian pohon yang kurang penting. Tingkat kepentingan pohon diukur dengan biaya kompleksitas (cost complexity). Persamaannya adalah : ( ) adalah nilai relatif resubstitution suatu sub pohon, ( ) adalah nilai kesalahan klasifikasi resubstitution pada sub pohon, dan menunjukkan ukuran kompleksitas oleh penambahan suatu simpul terminal pada sub pohon T, dan adalah himpunan simpul terminal pada sub pohon. Nilai relatif adalah nilai yang dikorbankan dari proses pemangkasan suatu pohon menjadi sub pohon yang berukuran lebih kecil. Sub pohon 0 yang memiliki nilai relatif paling kecil, yaitu ( 0) = min ( ) dipilih menjadi pohon optimum.. 4. Melakukan interpretasi hasil Software yang digunakan untuk analisis adalah SPSS 16.0 HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data La Liga musim 2015/2016 dibuka pada tanggal 21 Agustus 2015, dengan menyajikan Malaga melawan Sevilla sebagai pertandingan pembuka. Pertandingan terakhir pada musim tersebut dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2016 dengan menyajikan Rayo Vallecano melawan Levante sebagai pertandingan penutup. Jumlah pertandingan pada La Liga musim 2015/2016 adalah 380 pertandingan. Masing-masing tim bertanding sebanyak 38 kali, dengan rincian bahwa 19 pertandingan diadakan di kandang sendiri dan 19 pertandingan lainnya diadakan di kandang lawan (pertandingan tandang). Barcelona berhasil keluar sebagai juara pada musim tersebut dengan mengumpulkan 91 poin hasil dari 29 kemenangan, 4 kali imbang, dan menderita 5 kekalahan. Tiga tim dengan poin tertinggi akan otomatis lolos ke Liga Champion pada musim berikutnya, sedangkan tim dengan poin tertinggi ke empat akan menjalani laga kualifikasi untuk lolos ke Liga Champion. Sementara itu, tiga tim dengan nilai terendah, yaitu Rayo Vallecano, Getafe, dan Levante akan terdegradasi dari La Liga musim selanjutnya. Klasemen akhir La Liga musim 2015/2016 ditampilkan pada Tabel 2.

22 Tabel 2 Klasemen akhir La Liga musim kompetisi 2015/2016 Posisi Klub Pertandingan Menang Imbang Kalah Poin 1 Barcelona Real Madrid Atletico Madrid Villareal Athletic Bilbao Celta Vigo Sevilla Malaga Real Sociedad Real Bets Las Palmas Valencia Espanyol Eibar Deportivo La Coruna Granada Sporting Gijon Rayo Vallecano Getafe Levante Dari 380 pertandingan di La Liga musim 2015/2016, tim yang bertanding dengan status tuan rumah berhasil meraih kemenangan dalam 183 pertandingan dari total 380 pertandingan. Sebanyak 92 pertandingan berakhir imbang, dan tim tuan rumah menderita kekalahan di 105 pertandingan. Pada Gambar 1, dapat dilihat bahwa tim yang bertanding di kandang mereka sendiri lebih banyak meraih kemenangan dibandingkan dengan tim yang bertandang ke markas tim lain. Gambar 1 Hasil Pertandingan Kandang di La Liga 2015/2016

23 8 Barcelona dan Real Madrid adalah dua tim yang berhasil meraih kemenangan kandang terbanyak, yaitu dengan 16 kemenangan, satu hasil imbang, dan menderita masing-masing dua kekalahan. Sebagian besar tim di La Liga berhasil meraih poin lebih banyak jika pertandingan dilaksanakan di kandang mereka masing-masing. Pada Gambar 2, dapat dilihat bahwa sebagian besar tim di La Liga memperoleh poin kandang yang lebih besar dibandingkan poin tandang. Khusus untuk Sevilla, boleh dikatakan bahwa mereka merupakan tim yang Jago Kandang karena perolehan poin mereka saat bermain di kandang jauh lebih besar dibandingkan perolehan poin mereka saat bermain tandang. Deportivo La Coruna merupakan satu-satunya tim yang memperoleh poin tandang yang lebih tinggi dibandingkan poin kandang. Dapat disimpulkan bahwa laga kandang atau tandang dapat mempengaruhi hasil akhir pertandingan dan perolehan poin. Gambar 2 Poin yang diraih pada pertandingan Kandang dan Tandang Masing-masing tim di La Liga memiliki komposisi tim yang berbeda-beda. Kombinasi pemain senior dan junior yang baik dapat membawa efek positif bagi tim tersebut. Meskipun begitu, ada tim yang memilih banyak pemain senior dengan harapan pengalaman mereka dapat membantu tim meraih kemenangan. Ada pula tim yang menggunakan banyak pemain junior dengan harapan mereka dapat berkembang dengan baik sehingga performa tim dalam setiap musimnya akan meningkat. Sporting Gijon merupakan tim dengan rataan usia pemain terendah, sedangkan Deportivo La Coruna merupakan tim dengan rataan usia tertinggi di La Liga 2015/2016. Sedangkan Barcelona, yang berstatus sebagai juara La Liga 2015/2016, memiliki rataan usia pemain sebesar 27,9 tahun. Lebih langkapnya dapat dilihat pada Gambar 3. Banyaknya pemain dalam masing-masing tim juga berbeda. Lazimnya, semakin banyak pertandingan yang harus dijalani dalam semusim, maka semakin banyak pemain yang dibutuhkan. Hal ini bertujuan apabila terdapat pemain yang cedera dalam suatu pertandingan, maka tim tersebut tidak akan kekurangan

24 pemain. Namun, semakin banyak jumlah pemain dalam suatu tim tidak selalu berdampak positif dalam performa suatu tim. Hal ini terjadi karena kualitas setiap pemain berbeda-beda. Tim dengan jumlah pemain terbanyak pada musim 2015/2016 adalah Sevilla, Real Betis, dan Rayo Vallecano. Masing-masing tim tersebut memiliki total 27 pemain. Sedangkan tim dengan jumlah pemain paling sedikit adalah Celta Vigo, Atletico Madrid, dan Real Madrid yang masing-masing memiliki total 22 pemain. 9 Gambar 3 Rata-rata usia (tahun) & Jumlah pemain dalam satu tim Market value merupakan sebuah nilai yang disematkan kepada setiap pemain. Nilai dari market value umumnya tergantung dari beberapa hal, diantaranya ialah performa, umur, posisi, dan seberapa pentingnya mereka bagi tim yang mereka bela. Lazimnya, semakin baik kualitas pemain, maka mereka akan memiliki market value yang tinggi juga. Total dari market value merupakan jumlah dari seluruh nilai market value pemain dalam setiap tim. Tim dengan total market value tertinggi pada musim 2015/2016 adalah Real Madrid dengan nilai mencapai 697,8 Juta, diikuti dengan Barcelona dengan nilai 693 Juta. Jarak nilai market value dari kedua tim tersebut terhadap tim lainnya di La Liga cukup besar, sampai mendekati dua kali lipat dari tim dengan market value ketiga tertinggi di La Liga yaitu Atletico Madrid dengan market value sebesar 363,5 Juta. Selain itu, sebanyak 12 tim di La Liga memiliki total market value di bawah 100 Juta. Hal ini dapat berarti adanya kesenjangan kualitas tim yang cukup besar diantara tim-tim di La Liga pada musim 2015/2016. Selengkapnya dapat dilihat di Gambar 4.

25 10 Gambar 4 Total market value masing-masing tim (Juta Euro) Pemain asing, dalam konteks kali ini, merupakan pemain yang bukan berasal dari Spanyol. Sedangkan pemain lokal merupakan pemain yang berasal dari Spanyol. Jumlah pemain asing dan lokal dalam setiap tim berbeda-beda tergantung dari kebijakan klub dalam menggunakan keduanya. Banyaknya pemain lokal akan membawa dampak positif bagi tim nasional negara tersebut, oleh karena itu, pada umumnya otoritas penyelenggara masing-masing liga di dunia menetapkan aturan penggunaan pemain lokal dan pemain asing. Athletic Bilbao merupakan tim dengan jumlah pemain asing paling sedikit, yaitu hanya satu pemain asing. Tim dengan pemain asing terbanyak adalah Malaga dengan 18 pemain asing. Sedangkan untuk kepemilikan pemain lokal terbanyak adalah Athletic Bilbao dengan 22 pemain lokal, dan tim dengan pemain lokal paling sedikit adalah Malaga dan Atletico Madrid dengan masing-masing hanya memiliki delapan pemain lokal. Pada Gambar 5, dapat dilihat perbandingan komposisi tim dalam menggunakan pemain asing dan pemain lokal. Gambar 5 Jumlah pemain asing dan pemain lokal masing-masing tim

26 Expenditures merupakan jumlah uang yang dikeluarkan oleh masing-masing tim untuk membeli pemain. Pada saat jendela transfer dibuka, masing-masing tim akan bergerak untuk mendapatkan pemain yang diincar. Jumlah uang yang digunakan untuk membeli pemain-pemain itulah yang merupakan nilai dari expenditures. Dapat dilihat pada Gambar 6, bahwa tim dengan nilai belanja terendah adalah Getafe dan Sporting Gijon yang masing-masing tidak mengeluarkan uang pada saat jendela transfer dibuka. Namun, ini bukan berarti mereka tidak belanja pemain, bisa saja mereka mendapatkan pemain dengan status bebas transfer. Sementara itu tim dengan nilai belanja tertinggi adalah Atletico Madrid dengan jumlah sebesar 136,11 Juta. 11 Gambar 6 Total nilai belanja masing-masing tim (Juta Euro) Pada akhir musim, setiap tim akan mengevaluasi bagaimana performa mereka di musim tersebut. Sehingga pada saat jendela transfer dibuka, setiap tim akan berusaha mencari pemain yang menurut mereka dapat meningkatkan performa tim tersebut. Tidak hanya mencari pemain baru, masing-masing tim juga umumnya menjual pemain yang mereka anggap tidak memenuhi ekspektasi yang mereka beri. Pemain yang jarang mendapat kesempatan bermain pun, jika diizinkan, mereka akan berusaha mencari tim baru yang dapat memberi mereka kesempatan bermain lebih banyak. Aktivitas pada jendela transfer dapat mempengaruhi performa tim untuk musim selanjutnya, karena pemain baru yang masuk ataupun pemain lama yang keluar dari tim akan mengubah komposisi tim. Tim dengan jumlah pemain masuk terbanyak adalah Eibar dengan 13 pemain. Tim dengan jumlah pemain keluar terbanyak adalah Granada dengan 17 pemain. Sementara itu, tim yang relatif sibuk pada bursa transfer adalah Granada dengan 12 pemain masuk dan 17 pemain keluar. Tim dengan perubahan susunan pemain yang banyak menandakan bahwa mereka tidak puas dengan hasil pada musim sebelumnya. Dengan banyak merubah susunan pemain, mereka berharap ada perubahan pada hasil yang akan diraih. Sementara itu, tim dengan aktivitas transfer yang sedikit menandakan bahwa mereka sudah cukup puas dengan hasil

27 12 yang mereka raih pada musim sebelumnya. Mereka hanya perlu sedikit pemain untuk memperkuat tim mereka. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Jumlah pemain masuk dan pemain keluar masing-masing tim Peubah-peubah yang dibahas diatas merupakan sebagian dari peubahpeubah yang diduga berpengaruh terhadap kemenangan suatu tim. Untuk melihat benar atau tidaknya hal tersebut, maka salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan melakukan uji korelasi berganda. Uji korelasi dilakukan dengan melihat hubungan antara peubah-peubah yang telah dibahas dengan poin akhir klasemen dari masing-masing tim. Hasilnya, jika melihat pada Tabel 3, maka X3 merupakan peubah dengan niai korelasi tertinggi yaitu 0,877 diikuti dengan peubah X8 dengan nilai korelasi 0,652. Kemudian peubah yang dianggap memiliki hubungan cukup kuat adalah X2 dengan nilai korelasi sebesar dan X5 dengan nilai korelasi sebesar -0,468. Tabel 3 Nilai korelasi masing-masing peubah

28 13 Pohon Klasifikasi La Liga Musim 2015/2016 Pohon klasifikasi untuk La Liga musim 2015/2016 dibentuk dengan menyelisihkan masing-masing peubah dari dua tim yang bertanding. Hal ini dilakukan untuk membandingkan peubah-peubah dari seluruh tim yang bertanding. Pohon tersebut menghasilkan 17 simpul yang terdiri dari satu simpul induk, tujuh simpul dalam, dan sembilan simpul terminal. Peubah penjelas yang masuk dalam pohon klasifikasi ada lima, yaitu X1 (selisih dari rata-rata usia pemain), X2 (selisih dari jumlah pemain kedua tim), X3 (selisih dari nilai Market Value), X7 (selisih jumlah pemain yang keluar pada bursa transfer) dan X8 (selisih dari nilai belanja kedua tim). Pemilah yang digunakan sebagai pemilah awal dalam pohon adalah pemilah dengan nilai improvement terbesar, yaitu selisih dari nilai Market Value dengan nilai improvement sebesar Improvement merupakan kebaikan pemilah melalui nilai penurunan keheterogenan dalam pohon. Hasil dari pemilahan pertama, yang menghasilkan simpul 1 dan simpul 2, kembali dipilah dengan peubah yang sama dan mengasilkan sampul 3, 4, 5, dan 6. Hal ini menyatakan bahwa Market Value merupakan peubah yang paling berpengaruh terhadap hasil akhir pertandingan pada La Liga musim 2015/2016. Peubah-peubah yang muncul dalam pohon klasifikasi pada Gambar 8 merupakan peubah yang dianggap cukup mempengaruhi hasil pertandingan. Peubah X8 (Pengeluaran Belanja Pemain) memilah simpul 4 menjadi dua bagian, yaitu simpul 7 dan simpul 8. Peubah X2 (jumlah pemain) memilah simpul 5 menjadi simpul 9 dan simpul 10. Setelah itu, simpul 8 dan simpul 10 kembali dipilah. Simpul 8 kembali dipilah oleh peubah X8 dan menghasilkan simpul 11 dan simpul 12. Sementara simpul 10 dipilah oleh peubah X1 (rata-rata usia) menjadi simpul 13 dan simpul 14. Terakhir, simpul 14 kembali dipilah oleh peubah X7 (pemain keluar) menjadi simpul 15 dan simpul 16. Nilai kesesuaian pohon klasifikasi yang dihasilkan oleh metode CART yaitu sebesar 56.1%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5. Persentase untuk menduga hasil pertandingan yang berakhir dengan kemenangan tim tuan rumah sebesar 95.1%. Pertandingan yang berakhir dengan kekalahan tim tuan rumah memiliki ketepatan sebesar 29.5%, sedangkan untuk hasil imbang hanya memiliki persentase ketepatan sebesar 8.7%. Tabel 4 Kesesuaian Pohon Klasifikasi La Liga 2015/2016 Observasi Prediksi % Seri Kalah Menang Ketepatan Seri % Kalah % Menang % Total Persentasi 4.5% 10.8% 84.7% 56.1%

29 14 Gambar 8 Pohon klasifikasi La Liga musim 2015/2016

30 15 Hasil pohon klasifikasi pada Gambar 8 menunjukkan bahwa X3 (selisih dari nilai Market Value) merupakan peubah yang paling berpengaruh terhadap hasil dari suatu pertandingan. Padahal, jika melihat hasil pada analisis deskriptif yang telah dilakukan, terdapat perbedaan yang sangat besar antara dua tim dengan nilai market value tertinggi dengan tim-tim lainnya. Dua tim tersebut adalah Real Madrid dan Barcelona. Real Madrid memiliki nilai market value sebesar 697,8 Juta, diikuti dengan Barcelona dengan nilai 693 Juta. Sementara itu, 18 tim lain hanya memiliki nilai market value dengan rentang 30,4 Juta sampai 363,5 Juta. Oleh karena itu, untuk melihat peubah yang paling berpengaruh lainnya, maka dilakukanlah pembentukan pohon klasifikasi kedua dengan mengeluarkan X3 dari deretan peubah bebas yang digunakan. Pohon klasifikasi baru yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 9. Pohon tersebut memiliki 13 simpul, dengan satu simpul induk, lima simpul dalam, dan tujuh simpul terminal. Peubah penjelas yang masuk dalam pohon klasifikasi baru adalah X1 (selisih dari rata-rata umur pemain kedua tim), X2 (selisih dari jumlah pemain kedua tim), X8 (selisih dari pengeluaran belanja kedua tim), X9 (selisih dari posisi kedua tim pada minggu sebelum pertandingan). Peubah dengan nilai improvement terbesar digunakan sebagai pemilah awal, yaitu X8 dengan nilai improvement sebesar Ini juga menandakan bahwa pada pohon klasifikasi baru, peubah X8 merupakan peubah yang paling berpengaruh terhadap hasil suatu pertandingan. Pemilahan awal oleh peubah X8 menghasilkan simpul 1 dan simpul 2. Simpul 2 kemudian kembali dipilah oleh peubah X8 sehingga menghasilkan simpul 3 dan simpul 4. Simpul 3 kemudian dipilah oleh peubah X2 sehingga menghasilkan simpul 5 dan simpul 6, sementara simpul 4 dipilah oleh peubah X9 sehingga menghasilkan simpul 7 dan simpul 8. Simpul 6 kemudian dipilah oleh peubah X2 sehingga menghasilkan simpul 9 dan simpul 10. Terakhir, simpul 7 dipilah oleh peubah X1 sehingga menghasilkan simpul 11 dan simpul 12. Nilai kesesuaian yang dihasilkan oleh pohon klasifikasi yang baru yaitu sebesar 54.7%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 6. Persentase untuk menduga hasil pertandingan yang berakhir dengan kemenangan tim tuan rumah sebesar 72.7%. Pertandingan yang berakhir dengan kekalahan tim tuan rumah memiliki ketepatan sebesar 37.1%, sedangkan untuk hasil imbang sebesar 39.1%. Tabel 5 Kesesuaian Pohon Klasifikasi La Liga 2015/2016 tanpa peubah X3 Observasi Prediksi % Seri Kalah Menang Ketepatan Seri % Kalah % Menang % Total Persentasi 27.9% 16.3% 55.8% 54.7%

31 16 Gambar 9 Pohon Klasifikasi La Liga musim 2015/2016 tanpa peubah X3

32 17 Dari kedua pohon klasifikasi yang dihasilkan, pohon klasifikasi pertama memiliki nilai kesesuaian yang lebih besar dibandingkan dengan nilai kesesuaian yang dihasilkan oleh pohon klasifikasi kedua. Nilai kesesuaian yang dihasilkan oleh pohon klasifikasi pertama sebesar 56.1% dan pohon kedua sebesar 54.7%. Namun, pada pohon klasifikasi pertama, nilai kesalahan ketika observasi mengatakan hasil pertandingan seri atau kalah namun diprediksi menang lebih besar dibandingkan pohon klasifikasi kedua. Hal ini membuat pohon klasifikasi kedua lebih bagus digunakan untuk memprediksi hasil pertandingan dibandingkan dengan pohon klasifikasi pertama meskipun memiliki total nilai kesesuaian yang lebih kecil. SIMPULAN Pohon klasifikasi pertama untuk La Liga musim 2015/2016 menghasilkan 17 simpul dengan satu simpul induk, tujuh simpul dalam, dan sembilan simpul terminal. Peubah penjelas yang masuk dalam pohon klasifikasi ada lima, yaitu X1 (selisih dari rata-rata usia pemain), X2 (selisih dari jumlah pemain kedua tim), X3 (selisih dari nilai Market Value), X7 (selisih jumlah pemain yang keluar pada bursa transfer) dan X8 (selisih dari nilai belanja kedua tim). X3 merupakan peubah paling berpengaruh pada pohon klasifikasi pertama. Pohon klasifikasi kedua dilakukan dengan mengeluarkan X3 dari deretan peubah bebas yang digunakan. Pohon klasifikasi menghasilkan 13 simpul, dengan satu simpul induk, lima simpul dalam, dan tujuh simpul terminal. Peubah penjelas yang masuk dalam pohon klasifikasi baru adalah X1 (selisih dari rata-rata umur pemain kedua tim), X2 (selisih dari jumlah pemain kedua tim), X8 (selisih dari pengeluaran belanja kedua tim), X9 (selisih dari posisi kedua tim pada minggu sebelum pertandingan). X8 merupakan peubah paling berpengaruh pada pohon klasifikasi kedua. Pohon klasifikasi pertama memiliki nilai kesesuaian sebesar 56.1%. Pohon klasifikasi kedua memiliki nilai kesesuaian sebesar 54.7% Namun, setelah dibandingkan, diputuskan bahwa pohon klasifikasi kedua lebih baik dari pohon klasifikasi pertama. Hal ini disebabkan oleh nilai kesalahan ketika observasi mengatakan hasil pertandingan seri atau kalah, namun diprediksi menang lebih besar pada pohon klasifikasi pertama dibandingkan pada pohon klasifikasi kedua.

33 18 DAFTAR PUSTAKA Breiman L, Friedman JH, Olshen RA, Stone CJ Classification and Regression Trees. New York: Chapman and Hall. Full Time & Half Time Results, Match Stats, Match Total Goals & AH Odds. [Internet]. [Diunduh pada bulan Juni 2016]. Terdapat dalam Footballdata.co.uk dan dapat diakses dangan alamat: Komalasari WB Metode Pohon Regresi untuk Eksplorasi Data dengan Peubah yang Banyak dan Kompleks. Informatika Pertanian [UEFA] The Union of European Football Association. Coaching greats in profile. [Diakses Juni 2016] newsid= html [UEFA] The Union of European Football Association. UEFA ranking for club competition. [Diakses Juni 2016] uefarankings/country/ Table La Liga 2015/2016. [Internet]. [Diunduh pada bulan Juni 2016]. Terdapat dalam Transfermarkt.com dan dapat diakses dengan alamat : 5 Total Market Value Trend of All Clubs of LaLiga. [Internet]. [Diunduh Juni 2016]. Terdapat dalam Transfermarkt.com dan dapat diakses dengan alamat : b/es1

34 19 RIWAYAT HIDUP Penulis yang bernama Erzha Aulia Putra dilahirkan di Jakarta pada tanggal 22 September 1993 dan merupakan putra pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Donny Agustian dan Ibu Wulan Kinasih. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Islam Terpadu Meranti Jakarta dan lulus pada tahun Selanjutnya, penulis melanjutkan studinya di SMP Islam Terpadu Al-Binaa dan lulus pada tahun Penulis kemudian melanjutkan studi di SMA Negeri 5 Bogor dan lulus pada tahun Sejak tahun 2011, penulis melanjutkan studi di jurusan Statistika IPB. Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis merupakan pengurus Himpunan Keprofesian Gamma Sigma Beta (GSB) selama 2 periode menjabat sebagai staf Beta Club di tahun 2013 dan Penulis pernah melaksanakan praktik lapang di Universitas Trilogi pada bulan Juli dan Agustus 2014.

PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO

PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO PREFERENSI KARAKTERISTIK KOPI 3 IN 1 MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI DAN KLASIFIKASI FITRIYANTO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Lebih terperinci

PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah)

PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah) BIAStatistics (2016) Vol. 10, No. 1, hal. 8-16 PENGARUH PERAN DOSEN PEMBIMBING TERHADAP KUALITAS TUGAS AKHIR (Studi Kasus : Mahasiswa Fmipa Unsyiah) Nany Salwa 1, Fitriana A.R. 2, and Junita Aiza 3 1,

Lebih terperinci

ONLINE-TV= Barcelona vs Celta Siaran langsung online

ONLINE-TV= Barcelona vs Celta Siaran langsung online ONLINE-TV= Barcelona vs Celta Siaran langsung online 4.17.2018 Dijual Hari Ini Terjual Cepat Amankan Kursi Anda Sekarang Harga Naik LIVE===>> https://tinyurl.com/yav5cy2a LIVE===>> https://tinyurl.com/yav5cy2a

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CART

PENERAPAN METODE CART E-ISSN 2527-9378 Jurnal Statistika Industri dan Komputasi Volume 2, No. 2, Juli 2017, pp. 78-83 PENERAPAN METODE CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR MEMILIH MEREK DENGAN METODE CART DAMAS ESMU HAJI

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR MEMILIH MEREK DENGAN METODE CART DAMAS ESMU HAJI PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR MEMILIH MEREK DENGAN METODE CART DAMAS ESMU HAJI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 ABSTRAK DAMAS ESMU HAJI.

Lebih terperinci

ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART

ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART Xplore, 2013, Vol. 2(1):e3(1-8) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART Fira Nurahmah Al Amin,Indahwati,Yenni

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio 21 BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) 3.1 Regresi Logistik Biner Regresi logistik berguna untuk meramalkan ada atau tidaknya karakteristik berdasarkan prediksi

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

Klasifikasi Kegiatan Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Jawa Timur Dengan Pendekatan CART (Classification And Regression Trees)

Klasifikasi Kegiatan Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Jawa Timur Dengan Pendekatan CART (Classification And Regression Trees) 1 Klasifikasi Kegiatan Partisipasi Ekonomi Perempuan Di Jawa Timur Dengan Pendekatan CART (Classification And Regression Trees) Sharfina Widyandini dan Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas MIPA,

Lebih terperinci

Analisis CART (Classification And Regression Trees) pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepala Rumah Tangga di Jawa Timur Melakukan Urbanisasi

Analisis CART (Classification And Regression Trees) pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepala Rumah Tangga di Jawa Timur Melakukan Urbanisasi JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X D-100 Analisis CART (Classification And Regression Trees) pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepala Rumah Tangga di Jawa Timur Melakukan

Lebih terperinci

POHON KLASIFIKASI DAN POHON REGRESI KEBERHASILAN MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA IPB

POHON KLASIFIKASI DAN POHON REGRESI KEBERHASILAN MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA IPB Forum Statistika dan Komputasi, April 2005, p: 15 21 ISSN : 08538115 Vol. 10 No. 1 POHON KLASIFIKASI DAN POHON REGRESI KEBERHASILAN MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI STATISTIKA IPB Ida Mariati H. 1),

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir. Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING. Surabaya, Juli 2011

Seminar Tugas Akhir. Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING. Surabaya, Juli 2011 Surabaya, Juli 2011 Seminar Tugas Akhir Analisis Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan CART ARCING Ibrahim Widyandono 1307 100 001 Pembimbing : Dr. Bambang Widjanarko

Lebih terperinci

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE)

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE) Natural Vol. 11, No. 2, Mei 2007, hal. 112-118. PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PADA PEMBENTUKAN POHON TERBAIK DENGAN METODE POHON KLASIFIKASI (CLASSIFICATION TREE) A. Efendi dan H. Kusdarwati Program Studi

Lebih terperinci

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah 1 Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah terdaftar sebagai anggota PSSI Pengcab Purworejo maupun yang belum.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak perlu diperdebatkan lagi bila sepakbola disebut sebagai cabang olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai macam olahraga populer

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART SKRIPSI Disusun Oleh : NOVIE ERISKA ARITONANG 24010211140081 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

KAJIAN MATEMATIS DAN SIMULASI SKENARIO TENTANG BANYAKNYA KEMENANGAN YANG DIBUTUHKAN SUATU TIM UNTUK MENCAPAI PERINGKAT TERTENTU DALAM SUATU TURNAMEN

KAJIAN MATEMATIS DAN SIMULASI SKENARIO TENTANG BANYAKNYA KEMENANGAN YANG DIBUTUHKAN SUATU TIM UNTUK MENCAPAI PERINGKAT TERTENTU DALAM SUATU TURNAMEN KAJIAN MATEMATIS DAN SIMULASI SKENARIO TENTANG BANYAKNYA KEMENANGAN YANG DIBUTUHKAN SUATU TIM UNTUK MENCAPAI PERINGKAT TERTENTU DALAM SUATU TURNAMEN Benny Yong; Liem Chin; J Dharma Lesmono Jurusan Matematika

Lebih terperinci

STRATEGI TERBAIK SUATU TIM UNTUK MENCAPAI PERINGKAT TERTENTU DALAM SUATU TURNAMEN

STRATEGI TERBAIK SUATU TIM UNTUK MENCAPAI PERINGKAT TERTENTU DALAM SUATU TURNAMEN LAPORAN PENELITIAN STRATEGI TERBAIK SUATU TIM UNTUK MENCAPAI PERINGKAT TERTENTU DALAM SUATU TURNAMEN Disusun oleh: Benny Yong, M.Si. Liem Chin, M.Si. LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan

Lebih terperinci

ANALISIS CART KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA DI FEM DAN FAPERTA FIRA NURAHMAH AL AMIN

ANALISIS CART KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA DI FEM DAN FAPERTA FIRA NURAHMAH AL AMIN ANALISIS CART KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA DI FEM DAN FAPERTA FIRA NURAHMAH AL AMIN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) ( X Print) D-54

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) ( X Print) D-54 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) D-54 Klasifikasi Pengangguran Terbuka Menggunakan CART (Classification and Regression Tree) di Provinsi Sulawesi Utara Febti

Lebih terperinci

PENERAPAN POHON KLASIFIKASI DAN BOOTSTRAP AGGREGATING DALAM KLASIFIKASI USIA MENARCHE (Studi Kasus: SMPN Ragunan dan SMPN 1 Dramaga) IIS ISTIQOMAH

PENERAPAN POHON KLASIFIKASI DAN BOOTSTRAP AGGREGATING DALAM KLASIFIKASI USIA MENARCHE (Studi Kasus: SMPN Ragunan dan SMPN 1 Dramaga) IIS ISTIQOMAH PENERAPAN POHON KLASIFIKASI DAN BOOTSTRAP AGGREGATING DALAM KLASIFIKASI USIA MENARCHE (Studi Kasus: SMPN Ragunan dan SMPN 1 Dramaga) IIS ISTIQOMAH DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS NARISWARI KARINA DEWI

PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS NARISWARI KARINA DEWI PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS NARISWARI KARINA DEWI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 RINGKASAN NARISWARI KARINA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ASTRI ATTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 1 PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 2 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul

Lebih terperinci

Model Machine Learning CART Diabetes Melitus

Model Machine Learning CART Diabetes Melitus Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami) Vol.1, No.1, Juli 2017, Hal. 485-491 p-issn: 2580-4596; e-issn: 2580-460X Halaman 485 Ria Dhea Layla Nur Karisma 1, Bambang Widjanarko

Lebih terperinci

METODE KLASIFIKASI BERSTRUKTUR POHON DENGAN ALGORITMA QUEST DAN ALGORITMA CART (Aplikasi pada Data Pasien Penyakit Jantung) SKRIPSI

METODE KLASIFIKASI BERSTRUKTUR POHON DENGAN ALGORITMA QUEST DAN ALGORITMA CART (Aplikasi pada Data Pasien Penyakit Jantung) SKRIPSI METODE KLASIFIKASI BERSTRUKTUR POHON DENGAN ALGORITMA QUEST DAN ALGORITMA CART (Aplikasi pada Data Pasien Penyakit Jantung) SKRIPSI NUR SAUNAH RANGKUTI 130803016 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering.

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa informasi yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu basis data. Informasi yang

Lebih terperinci

Seminar Hasil Tugas Akhir

Seminar Hasil Tugas Akhir Seminar Hasil Tugas Akhir Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada pasien Kanker Tiroid Sri Hartati Selviani Handayani 1311106007 Pembimbing :

Lebih terperinci

BEBERAPA METODE PENDUGAAN JUMLAH KOMPONEN DALAM CAMPURAN SENYAWA KIMIA MURDAN ALFA SATYAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

BEBERAPA METODE PENDUGAAN JUMLAH KOMPONEN DALAM CAMPURAN SENYAWA KIMIA MURDAN ALFA SATYAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 i BEBERAPA METODE PENDUGAAN JUMLAH KOMPONEN DALAM CAMPURAN SENYAWA KIMIA MURDAN ALFA SATYAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 ii PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE REGRESI BERSTRUKTUR POHON PADA PENDUGAAN LAMA PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN METODE REGRESI BERSTRUKTUR POHON PADA PENDUGAAN LAMA PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN METODE REGRESI BERSTRUKTUR POHON PADA PENDUGAAN LAMA PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA ARTIKEL ILMIAH Artikel Ilmiah Ini Diambil Dari Sebagian Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program

Lebih terperinci

METODE CART UNTUK ANALISIS KOLEKTIBILITAS PEMBAYARAN KREDIT PT. N KURNIA SHOLIHAT

METODE CART UNTUK ANALISIS KOLEKTIBILITAS PEMBAYARAN KREDIT PT. N KURNIA SHOLIHAT METODE CART UNTUK ANALISIS KOLEKTIBILITAS PEMBAYARAN KREDIT PT. N KURNIA SHOLIHAT DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

BIDANG STUDI : MATEMATIKA

BIDANG STUDI : MATEMATIKA BERKAS SOAL BIDANG STUDI : MADRASAH TSANAWIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2013 Petunjuk Umum 1. Tuliskan identitas Anda (Nama, Asal Sekolah dan Kabupaten/Kota Sekolah) secara

Lebih terperinci

Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid

Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid Sri Hartati Selviani Handayani dan Santi Wulan Purnami Jurusan Statistika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sepakbola adalah salah satu olahraga terpopuler di muka bumi, kalau bukan di bilang yang paling popular menurut situs FIFA berdasarkan survei pada tahun 2001.

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA CART ( CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES ) ( STUDI KASUS PENYAKIT DIABETES SUKU PIMA INDIAN )

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA CART ( CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES ) ( STUDI KASUS PENYAKIT DIABETES SUKU PIMA INDIAN ) PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA CART ( CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES ) ( STUDI KASUS PENYAKIT DIABETES SUKU PIMA INDIAN ) PT Jasa Marga ro) C abang Semarang SKRIPSI Disusun Oleh

Lebih terperinci

PENDEKATAN CART UNTUK MENDAPATKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJANGKITNYA PENYAKIT DEMAM TIFOID DI ACEH UTARA

PENDEKATAN CART UNTUK MENDAPATKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJANGKITNYA PENYAKIT DEMAM TIFOID DI ACEH UTARA PENDEKATAN CART UNTUK MENDAPATKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJANGKITNYA PENYAKIT DEMAM TIFOID DI ACEH UTARA Dina Yuanita Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS (1306 100 056) M. Syahid Akbar, S.Si, M.Si

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 183-192 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM 1 BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM A. Kasus Posisi Olahraga adalah suatu kegiatan yang menyehatkan dan menjadi pilihan yang tepat bagi manusia. Manusia melakukan olahraga, dengan tujuan hidup

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS (The Application of Random Forest in Driver Analysis)

PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS (The Application of Random Forest in Driver Analysis) , April 2011 p : -43 ISSN : 0853-811 Vol 16 No.1 PENERAPAN METODE RANDOM FOREST DALAM DRIVER ANALYSIS (The Application of Random Forest in Driver Analysis) Nariswari Karina Dewi 1, Utami Dyah Syafitri

Lebih terperinci

Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid

Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) D-24 Pendekatan Metode Classification and Regression Tree untuk Diagnosis Tingkat Keganasan Kanker pada Pasien Kanker Tiroid

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI VARIABEL YANG MEMPENGARUHI BESAR PINJAMAN DENGAN METODE POHON REGRESI (Studi Kasus di Unit Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri)

IDENTIFIKASI VARIABEL YANG MEMPENGARUHI BESAR PINJAMAN DENGAN METODE POHON REGRESI (Studi Kasus di Unit Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri) IDENTIFIKASI VARIABEL YANG MEMPENGARUHI BESAR PINJAMAN DENGAN METODE POHON REGRESI (Studi Kasus di Unit Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri) SKRIPSI Disusun Oleh : SHAUMAL LUQMAN NIM. J2E 009 056 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program siaran langsung UEFA Champions League di SCTV, merupakan sebuah tayangan pertandingan langsung antara tim tim sepak bola terbaik di Eropa. UEFA Champions League

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA

ANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA ANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIKK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh: Imam Dharma Pradipta NIM 10601244236 PENDIDIKANN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

Lebih terperinci

Eksplorasi Kinerja Dosen Tersertifikasi dalam Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi di Indonesia

Eksplorasi Kinerja Dosen Tersertifikasi dalam Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi di Indonesia Xplore, 2013, Vol. 2(1):e2(1-8) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB Eksplorasi Kinerja Dosen Tersertifikasi dalam Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi di Indonesia Rizky Nurkhaerani, Hari Wijayanto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan manfaat bagi berbagai pihak. Suatu aktifitas yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan manfaat bagi berbagai pihak. Suatu aktifitas yang dilakukan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktifitas manusia di era modern saat ini menunjukkan perkembangan kegiatan yang sangat baik karena diiringi oleh perkembangan pemahaman dan penalaran yang maju. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat terkenal di dunia dalam deretan olahraga beregu. Olahraga yang dimainkan oleh berjuta-juta manusia,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE CHAID (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE)

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE CHAID (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE) Surabaya, 3 Juli 2013 Seminar Hasil Tugas Akhir KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE) Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Hary Mega Gancar Prakosa Dosen Pembimbing Dr. Suhartono, S.Si, M.Sc Co Pembimbing Dr. Bambang Wijanarko Otok, S.Si, M.

Hary Mega Gancar Prakosa Dosen Pembimbing Dr. Suhartono, S.Si, M.Sc Co Pembimbing Dr. Bambang Wijanarko Otok, S.Si, M. KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN BOOTSTRAP AGGREGATTING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES Hary Mega Gancar Prakosa 1307 100 077 Dosen Pembimbing Dr. Suhartono,

Lebih terperinci

MODEL ALOMETRIK BIOMASSA PUSPA (Schima wallichii Korth.) BERDIAMETER KECIL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI RENDY EKA SAPUTRA

MODEL ALOMETRIK BIOMASSA PUSPA (Schima wallichii Korth.) BERDIAMETER KECIL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI RENDY EKA SAPUTRA MODEL ALOMETRIK BIOMASSA PUSPA (Schima wallichii Korth.) BERDIAMETER KECIL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI RENDY EKA SAPUTRA DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES)

PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) SKRIPSI Oleh : AGUNG WALUYO 24010210141020 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Klasifikasi Hasil Pap Smear Test Kanker Serviks Berdasarkan Faktor Resiko (Studi Kasus Di Rumah Sakit Swasta Surabaya

Klasifikasi Hasil Pap Smear Test Kanker Serviks Berdasarkan Faktor Resiko (Studi Kasus Di Rumah Sakit Swasta Surabaya 1 Klasifikasi Hasil Pap Smear Test Kanker Serviks Berdasarkan Faktor Resiko (Studi Kasus Di Rumah Sakit Swasta Surabaya Yuristian Ramdani dan Santi Wulan Purnami Jurusan Statistika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

METODE KLASIFIKASI BERSTRUKTUR POHON BINER (STUDI KASUS PADA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULANAN DI BOGOR) 1) T

METODE KLASIFIKASI BERSTRUKTUR POHON BINER (STUDI KASUS PADA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULANAN DI BOGOR) 1) T METODE KLASIFIKASI BERSTRUKTUR POHON BINER (STUDI KASUS PADA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULANAN DI BOGOR) 1) T Aan Kardiana 2), Aunuddin 3), Aji Hamim Wigena 3), Hari Wijayanto 3) 2) Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat menggiurkan. Sepakbola merupakan cabang olahraga paling populer dan paling digemari di seluruh

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA

PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 RINGKASAN TENDI

Lebih terperinci

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI Oleh : SITI NURBAITI G14102022 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK SITI

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU

Lebih terperinci

PPDAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Yuni Melawati, 2013

PPDAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Yuni Melawati, 2013 PPDAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Contoh Pohon Keputusan untuk Mengklasifikasikan Pembelian Komputer... 19 3.1 Diagram CART... 29 3.2 Pohon Keputusan Sementara... 37 3.3 Pohon Keputusan Optimum... 38 3.4 Pohon

Lebih terperinci

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA Penerapan Graf dan Pohon dalam Sistem Pertandingan Olahraga Fahmi Dumadi 13512047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA 1 PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN KINERJA GURU DI KABUPATEN SUMEDANG RIZKY RAHADIKHA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA IPB SITI KHOIRIYAH

ANALISIS KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA IPB SITI KHOIRIYAH ANALISIS KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA IPB SITI KHOIRIYAH DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN

Lebih terperinci

EKSPLORASI KINERJA DOSEN TERSERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA RIZKY NURKHAERANI

EKSPLORASI KINERJA DOSEN TERSERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA RIZKY NURKHAERANI i EKSPLORASI KINERJA DOSEN TERSERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA RIZKY NURKHAERANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE POHON REGRESI DAN PROSEDUR REGRESI BERTATAR UNTUK SEGMENTASI DATA

METODE POHON REGRESI DAN PROSEDUR REGRESI BERTATAR UNTUK SEGMENTASI DATA JMA, VOL. 7, NO.1, JULI, 2008, 39-54 39 METODE POHON REGRESI DAN PROSEDUR REGRESI BERTATAR UNTUK SEGMENTASI DATA BUDI SUHARJO Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. popular, baik dari desa-desa terpencil hingga kota-kota besar di seluruh dunia. Sepak

BAB 1 PENDAHULUAN. popular, baik dari desa-desa terpencil hingga kota-kota besar di seluruh dunia. Sepak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semua orang tentu mengenal sepak bola dari usia kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai orang tua, baik pria maupun wanita. Sepak bola merupakan olahraga yang

Lebih terperinci

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGGREGATING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (BAGGING CART)

ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGGREGATING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (BAGGING CART) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 81-90 Online di: http://eournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGGREGATING

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH i STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 iii PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan umum merupakan salah satu tujuan dari pembangunan nasional Negara Indonesia. Hal ini disebutkan dengan jelas pada Pembukaan Undang-Undang dasar 1945 di

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KOMPETISI SEPAK BOLA BERBASIS WEB

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KOMPETISI SEPAK BOLA BERBASIS WEB PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KOMPETISI SEPAK BOLA BERBASIS WEB Yudho Yudhanto Fakultas MIPA, Program Studi D3 Teknik Informatika Universitas Negeri Sebelas Maret Email: yuda@mipa.uns.ac.id Andesta

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANKING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 12 MEDAN) SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANKING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 12 MEDAN) SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANKING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 12 MEDAN) SKRIPSI LUSYANA RINDANI NAINGGOLAN 130823011 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN

PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN PENDUGAAN PARAMETER BEBERAPA SEBARAN POISSON CAMPURAN DAN BEBERAPA SEBARAN DISKRET DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITME EM ADE HARIS HIMAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau benda ke dalam golongan atau pola-pola tertentu berdasarkan kesamaan ciri.

BAB I PENDAHULUAN. atau benda ke dalam golongan atau pola-pola tertentu berdasarkan kesamaan ciri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klasifikasi merupakan pengelompokan secara sistematis pada suatu objek atau benda ke dalam golongan atau pola-pola tertentu berdasarkan kesamaan ciri. Masalah klasifikasi

Lebih terperinci

Klasifikasi Nilai Peminat SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ITS dengan Pendekatan Classification and Regression Trees (CART)

Klasifikasi Nilai Peminat SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ITS dengan Pendekatan Classification and Regression Trees (CART) D193 Klasifikasi Nilai Peminat SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ITS dengan Pendekatan Classification and Regression Trees (CART) Lely Dwi Bhekti Pratiwi, Wahyu Wibowo, dan Ismaini

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HAMBATAN TARIF DAN NON TARIF DI PASAR UNI EROPA TERHADAP EKSPOR KOMODITAS UDANG INDONESIA RIRI ESTHER PAINTE

ANALISIS PENGARUH HAMBATAN TARIF DAN NON TARIF DI PASAR UNI EROPA TERHADAP EKSPOR KOMODITAS UDANG INDONESIA RIRI ESTHER PAINTE ANALISIS PENGARUH HAMBATAN TARIF DAN NON TARIF DI PASAR UNI EROPA TERHADAP EKSPOR KOMODITAS UDANG INDONESIA RIRI ESTHER PAINTE PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN

Lebih terperinci

Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini

Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini KOMPETISI adalah kegiatan yang langka, khususnya kompetisi berjenjang di tingkat usia dini, dalam konteks pembinaan sepak bola di Indonesia yang baik dan terarah.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu) SKRIPSI VIRGITHA ISANDA AGUSTANIA H34050921 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin meningkat yang banyak ditandai dengan munculnya alat-alat modern dan makin meningkatnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini sangat

Lebih terperinci

Peraturan Liga Divisi Classic 1v1

Peraturan Liga Divisi Classic 1v1 Dokumen ini menguraikan aturan-aturan yang harus selalu diikuti ketika berpartisipasi dalam Liga Divisi Classic. Kegagalan untuk mematuhi aturan-aturan ini dapat dikenakan sanksi sebagaimana digariskan.

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DAN KAJIAN PERFORMA NASABAH USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAM (UED-SP) DESA PISANG BEREBUS ABRAR SETIAWAN

KLASIFIKASI DAN KAJIAN PERFORMA NASABAH USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAM (UED-SP) DESA PISANG BEREBUS ABRAR SETIAWAN KLASIFIKASI DAN KAJIAN PERFORMA NASABAH USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAM (UED-SP) DESA PISANG BEREBUS ABRAR SETIAWAN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI

MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT

Lebih terperinci

DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA (STUDI KASUS: DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN) SKRIPSI CHAIRUNNISA 120823008 DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2004-2012 RENALDO PRIMA SUTIKNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) Abstract

PERBANDINGAN KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) Abstract Perbandingan Klasifikasi (Agung Waluyo) PERBANDINGAN KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) Agung Waluyo 1, Moch. Abdul Mukid 2, Triastuti

Lebih terperinci

PENDEKATAN CART UNTUK MENDAPATKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJANGKITNYA PENYAKIT DEMAM TIFOID DI ACEH UTARA

PENDEKATAN CART UNTUK MENDAPATKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJANGKITNYA PENYAKIT DEMAM TIFOID DI ACEH UTARA PENDEKATAN CART UNTUK MENDAPATKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJANGKITNYA PENYAKIT DEMAM TIFOID DI ACEH UTARA Muhammad Sjahid Akbar 1, Dina Yuanita, dan Sri Harini 3 1, Jurusan Statistika ITS 3 Jurusan

Lebih terperinci

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut: Regulasi Status dan Transfer Pemain Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia("PSSI") Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut: 1) Asosiasi terdahulu: asosiasi

Lebih terperinci

KLUB TERBANYAK MERAIH TROFI LIGA CHAMPIONS

KLUB TERBANYAK MERAIH TROFI LIGA CHAMPIONS 0 KLUB TERBANYAK MERAIH TROFI LIGA CHAMPIONS Madrid Menjadi yang Tersukses dalam Kompetisi ini Liga Champions kini menjadi kompetisi paling bergengsi diatas Liga domestik masing masing negara di Eropa.

Lebih terperinci

2015 PERBAND INGAN KECEPATAN REAKSI D AN ANTISIPASI REAKSI PAD A PENJAGA GAWANG D ALAM OLAHRAGA SEPAKBOLA D AN FUTSAL

2015 PERBAND INGAN KECEPATAN REAKSI D AN ANTISIPASI REAKSI PAD A PENJAGA GAWANG D ALAM OLAHRAGA SEPAKBOLA D AN FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reaksi merupakan bagian dari sebuah pergerakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, reaksi mempunyai definisi sebagai kegiatan yang timbul karena suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dibidang penyiaran khususnya televisi merupakan salah satu dari sekian banyak perkembangan teknologi yang sampai saat ini terus berkembang,

Lebih terperinci

PREDIKSI STATUS KEAKTIFAN STUDI MAHASISWA DENGAN ALGORITMA C5.0 DAN K-NEAREST NEIGHBOR IIN ERNAWATI G

PREDIKSI STATUS KEAKTIFAN STUDI MAHASISWA DENGAN ALGORITMA C5.0 DAN K-NEAREST NEIGHBOR IIN ERNAWATI G PREDIKSI STATUS KEAKTIFAN STUDI MAHASISWA DENGAN ALGORITMA C5.0 DAN K-NEAREST NEIGHBOR IIN ERNAWATI G651044054 SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya Undang Undang No. 3 Tahun 2005 belum memberikan jaminan sepenuhnya akan terdongkraknya olahraga Indonesia. Terbitnya Undang-Undang tersebut masih

Lebih terperinci

PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI

PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI PENDUGAAN TURUNAN PERTAMA DAN TURUNAN KEDUA DARI FUNGSI INTENSITAS SUATU PROSES POISSON PERIODIK SYAMSURI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PEREMPUAN DENGAN LAMA PERKAWINAN DI BAWAH 10 TAHUN DI PROVINSI JAWA BARAT LIESTIA NOVIANI

FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PEREMPUAN DENGAN LAMA PERKAWINAN DI BAWAH 10 TAHUN DI PROVINSI JAWA BARAT LIESTIA NOVIANI FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS PEREMPUAN DENGAN LAMA PERKAWINAN DI BAWAH 10 TAHUN DI PROVINSI JAWA BARAT LIESTIA NOVIANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci