Yuliaji *) yuliaji0607gmail.com

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Yuliaji *) yuliaji0607gmail.com"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA MANIK-MANIK PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SEMESTER 2 SD NEGERI 05 PEGIRINGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Yuliaji *) yuliaji0607gmail.com Abstrak : rumusan masalah penelitian ini adalah seberapa banyak peningkatan kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat, bagaimana aktifitas dan motivasi belajar peserta didik pada materi konsep penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media manik-manik di kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun Pelajaran 2015/2016? Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar, keaktifan dan motivasi belajar peserta didik selama proses pembelajaran terlihat lebih baik. Hasil belajar siklus I rata-rata kelasnya 61,50 dengan ketuntasan peserta didik 13 (50,00%) dan siklus II rata-rata kelasnya 76,15 dengan peserta didik tuntas 23 (88,46%). kata Kunci : kemampuan, memahami konsep, penjumlahan bilangan bulat, media manik-manik PENDAHULUAN Penjumlahan bilangan bulat merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas IV sekolah dasar. Kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2015/2016 tergolong rendah. Hal ini terbukti dari 26 peserta didik hanya 8 peserta didik atau sebesar 30,77% yang nilainya sama atau lebih besar dari KKM 70 dengan nilai rata-rata kelas 51,92, sedangkan 18 peserta didik atau atau sebesar 69,23% nilainya masih di bawah KKM. Hasil ini belum memenuhi harapan karena indikator kerja yang diharapkan minimal 75% atau sekitar 20 peserta didik yang tuntas dengan nilainya dari KKM 70. Rendahnya kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat disebabkan adanya anggapan bahwa Matematika merupakan ilmu yang sukar dipelajari oleh peserta didik. Kenyataan ini disebabkan (1)kurangnya pemahaman konsep penjumlahan bilangan bulat pada peserta didik karena *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 1

2 proses pembelajaran yang kurang efektif dan belum memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melakukan peragaan, (2)belum digunakannya media pembelajaran yang konkret yang dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep penjumlahan bilangan bulat, (3)guru mengajar secara monoton, kurang menarik, kurang membangkitkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran sehingga peserta didik cenderung pasif. Berdasarkan kondisi tersebut, guru perlu mengubah proses pembelajaran yang lebih kreatif. Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan membantu proses pembelajaran yang menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Media yang digunakan untuk mengatasi hal ini adalah media manik-manik. Rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah (1)seberapa banyak peningkatan kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat setelah menggunakan media manik-manik pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun Pelajaran 2015/2016? (2)bagaimana perubahan aktifitas dan motivasi belajar peserta didik selama pembelajaran dalam memahami konsep penjumlahan bilangan bulat menggunakan media manik-manik pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun Pelajaran 2015/2016? Tujuan penelitian ini adalah 1)mendeskripsikan seberapa banyak peningkatan kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media manik-manik pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun Pelajaran 2015/ )mendeskripsikan adanya perubahan motivasi belajar selama pembelajaran memahami konsep penjumlahan bilangan bulat menggunakan media manikmanik pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik, yaitu untuk membangkitkan motivasi dan minat peserta didik dalam pembelajaran Matematika serta mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam menjumlahkan bilangan bulat menggunakan media manik-manik. Kemudian manfaat bagi guru untuk mendapatkan tambahan wawasan dalam pembelajaran penjumlahan bilangan bulat menggunakan media manik-manik. Selain itu juga sebagai usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Adapun *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 2

3 manfaat bagi sekolah adalah sebagai referensi untuk memperbaiki kinerja sekolah dan sebagai panduan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik. LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Kemampuan Kemampuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri (Depdiknas, 2002). Istilah kemampuan peserta didik biasa dikenal dengan kompetensi. Sally Wechmeier-Michael Abhy (2009:246) berpendapat bahwa kompetensi adalah kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan baik atau suatu keterampilan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan atau tugas tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dikuasai peserta didik untuk memperagakan atau mengerjakan sesuatu dengan benar. Memahami Konsep Memahami berasal dari kata paham yang berarti pengetahuan banyak, mengerti benar, atau tahu benar. Pengertian memahami dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 2000 berarti mengerti benar akan sesuatu (Depdiknas, 2002). Konsep menurut Moore (Skeel, 1995:30) adalah Sesuatu yang tersimpan dalam pikiran, suatu pemikiran, suatu ide atau suatu gagasan, sedangkan Parker menyatakan bahwa Konsep/gagasan-gagasan tentang sesuatu. Konsep adalah suatu gagasan yang ada melalui contoh-contohnya. Dari beberapa pengertian tentang konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep adalah suatu ide/gagasan berupa pengertian abstrak yang berkaitan dengan simbol yang diinternalisasi dari contoh-contoh yang ada atau dari peristiwa konkrit. Memahami konsep berarti mengerti benar tentang pengertian abstrak yang diinternalisasi dari contoh-contoh atau peristiwa konkret. *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 3

4 Penjumlahan Bilangan Bulat Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, pengertian penjumlahan adalah bentuk operasi bilangan yang ditandai dengan simbol/tanda (+/U), sedangkan bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan 0, bilangan negatif, dan bilangan asli/bilangan positif atau jika ditulis dalam bentuk himpunan bilangan bulat adalah {...,-3;-2; -1; 0; 1; 2; 3;...}. Ada 4 jenis penjumlahan bilangan bulat yaitu (1)penjumlahan bilangan bulat positif dengan positif, (2)penjumlahan bilangan bulat negatif dengan negatif, (3)penjumlahan bilangan bulat positif dengan negatif, (4)penjumlahan bilangan bulat negatif dengan positif. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat adalah kecakapan mengerti dalam menjumlahkan bilangan bulat dengan benar. Ada beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta didik kelas IV semester 2 dalam mempelajari konsep penjumlahan bilangan bulat. Diantaranya adalah pemahaman tentang nama bilangan, lambang bilangan, lawan bilangan, serta operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Media Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik. Yang dimaksud media di sini adalah media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat mempermudah proses penerimaan materi pelajaran yang disampaikan guru sehingga memudahkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Dengan media pembelajaran peserta didik lebih termotivasi dalam menerima dan mempelajari materi pelajaran. Pengertian Manik-manik Yang dimaksud manik-manik berupa butiran-butiran benda yang kecilkecil seperti batu, kancing baju, butiran tasbih atau sejenisnya. Media manikmanik adalah alat bantu dalam pembelajaran yang berupa benda-benda atau butiran-butiran benda kecil digunakan pada saat pembelajaran yang dapat membantu pemahaman peserta didik dalam penjumlahan bilangan bulat. Dengan *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 4

5 media manik-manik, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, lebih interaktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik. Keunggulan dari media ini adalah membantu peserta didik secara nyata dalam memahami konsep penjumlahan bilangan bulat. Kelebihan media manik-manik ini adalah bendanya konkret, mudah didapat, ringan dan bisa dibuat sendiri sehingga praktis dan ekonomis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media manik-manik adalah alat bantu pembelajaran yang berupa benda-benda atau butiran-butiran kecil yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat membantu peserta didik memahami konsep penjumlahan bilangan bulat. Kerangka Berpikir Pada kondisi awal hasil belajar belum memuaskan. Prestasi hasil belajar peserta didik masih rendah, terbukti pada ulangan Matematika dengan kompetensi dasar penjumlahan bilangan bulat, hanya 8 dari 26 peserta didik (30,77%) yang nilainya KKM, sedangkan 18 peserta didik (69,23%) nilainya masih di bawah KKM. Beberapa hal yang menjadi penyebab prestasi belajar peserta didik rendah, diantaranya adalah (1)siswa kurang memahami konsep penjumlahan bilangan bulat, (2)siswa kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal-soal latihan. Hal ini disebabkan karena (a)materi bilangan bulat terutama bilangan bulat negatif merupakan konsep yang baru dikenal oelh peserta didik kelas IV, (b)bilangan bulat negatif merupakan hal yang abstrak bagi peserta didik sehingga kesulitan dalam menangkap materi pelajaran, (c)belum digunakannya media pembelajaran secara konkret yang dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep penjumlahan bilangan bulat. Alternatif untuk membantu memecahkan masalah tersebut adalah digunakannya media pembelajaran manik-manik. Pembelajaran penjumlahan bilangan bulat menggunakan media manik-manik dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media manik-manik dapat (1)meningkatkan kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat, (2)dapat meningkatkan *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 5

6 kreatifitas dan motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bulan Februari sampai bulan Maret Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Subyantoro (2014:12) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru sekaligus peneliti sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat dan motivasi belajar dalam menggunakan media pembelajaran pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 26 peserta didik, terdiri dari 16 peserta didik laki-laki dan 10 peserta didik perempuan. Tempat penelitian di SD Negeri 05 Pegiringan Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I dilaksanakan pada bulan Februari 2016, siklus II dilaksanakan pada bulan Maret Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tahap Perencanaan merupakan tahap awal yang berupa kegiatan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah (1)menentukan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator yang hendak dicapai, (2)membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan media manik-manik, (3)menyediakan manik, (4)membuat instrumen observasi/pengamatan, (5)membuat lembar evaluasi pembelajaran. Tahap Pelaksanaan, dalam tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media manik-manik sesuai rencana yang telah disusun, membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok, mendemonstrasikan penggunaan manik-manik, peserta didik memperagakan proses penjumlahan bilangan bulat, mengerjakan LKS dengan pantauan guru, membuat simpulan, mengerjakan evaluasi, menilai dan memberikan tindak lanjut. *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 6

7 Tahap Pengamatan, dalam tahap ini peneliti secara kolaboratif dengan teman sejawat dan kepala sekolah melaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pengamatan ini juga untukmengetahui seberapa besar pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan pemahaman konsep penjumlahan bilangan bulat serta keaktifan dan partisipasi peserta didik menggunakan manik-manik dalam menjumlahkan bilangan bulat. Tahap Refleksi merupakan tahap kegiatan mendiskusikan dan mengulas secara kritis bersama kolaborator yang dilakukan oleh peneliti tentang perubahan yang terjadi pada peserta didik, guru, dan suasana kelas pada saat pembelajaran. Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi diri terhadap proses, hasil dan aktivitas pembelajaran. Kelebihan dan kekurangan pada saat pelaksanaan tindakan dicatat sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya, kemudian dilakukan refleksi diri sebagai berikut. (1)apakah terjadi peningkatan prestasi belajar peserta didik setelah menggunakan media manik-manik, (2)apakah penggunaan media manik-manik dapat berlangsung efektif, dan (3)berapakah jumlah peserta didik yang mengalami peningkatan prestasi belajar, (4)sudah sesuaikah dengan KKM yang diharapkan? Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknis tes dan observasi. Tes merupakan instrumen pengumpul data yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Tes sebagai instrumen yang wajib dilakukan peneliti karena penelitian ini yang diukur adalah hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika dengan kompetensi dasar penjumlahan bilangan bulat. Metode observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Penggunaan metode observasi dilakukan oleh teman sejawat untuk mengamati jalannya proses pembelajaran. Alat pengumpul data yang digunakan adalah butir soal tes dan catatan yaitu lembar pengamatan untuk mengamati aktifitas peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 7

8 Pada penelitian ini data yang dianalisis adalah data hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari hasil tes formatif pada setiap siklusnya dan data hasil observasi pengamatan langsung. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai awal dan hasil yang dicapai dengan tes antar siklus maupun indikator kinerja. Data hasil belajar dianalisi berdasarkan kategori nilai akhir pada setiap peserta didik, nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar. Analisis data hasil observasi tehadap peserta didik dalam pembelajaran menggunakan penskoran dengan skala dan kriteria penilaian adalah sebagai berikut. Penskoran : 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik. Nilai persentasenya adalah NP = R/SM x 100% Keterangan : NP = Nilai Persen yang dicapai R = Skor yang diperoleh SM = Skor maksimum Kriteria Penilaian : 25% - 45% = kurang 46% - 65% = cukup 66% - 85% = baik 86% - 100% = sangat baik Indikator kinerja yang diharapkan adalah (1)terjadinya peningkatan partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dengan kategori minimal baik, (2)terjadinya peningkatan hasil belajar peserta didik dengan jumlah peserta didik yang tuntas 75% atau 20 peserta didik dari jumlah 26 peserta didik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA Hasil penelitian meliputi deskripsi pra siklus, siklus I dan siklus II. Uraian dari tiap-tiap hasil penelitian sebagai berikut : Pra Siklus Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran pra siklus tergolong rendah. Guru belum menggunakan media manik-manik. Partisipasi peserta didik *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 8

9 dalam mengikuti pembelajaran kurang bersungguh-sungguh. Beberapa peserta didik terlihat bermain sendiri, tidak mendengarkan penjelasan guru. Hasil tes formatif pada pembelajaran pra siklus disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 1. Rekapitulasi Niilai Hasil Tes Formatif Prasiklus No Indikator Keterangan 1 Jumlah peseerta didik 26 2 KKM 70 3 Jumlah peserta didik tuntas 8 4 Jumlah peserta didik belum tuntas 18 5 Total jumlah nilai Nilai rata-rata kelas 51,92 Berdasarkan data tersebut di atas, diketahui bahwa dari 26 peserta didik kelas IV hanya 8 (30,77%) peserta didik yang tuntas dengan KKM 70, sedangkan yang memperoleh nilai dengan kategori belum tuntas 18 (69,23%) peserta didik. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik masih rendah. Siklus I Hasil penelitian pada siklus I meliputi hasil belajar materi penjumlahan bilangan bulat dan aktifitas peserta didik selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media manik-manik. Uraian tiap-tiap hasil penelitian adalah sebagai berikut. Hasil belajar peserta didik diperoleh dari analisis hasil tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran siklus I. Analisis hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Hasil Tes formatif Siklus I No Indikator Keterangan 1 Jumlah peseerta didik 26 2 KKM 70 3 Jumlah peserta didik tuntas 13 4 Jumlah peserta didik belum tuntas 13 5 Total jumlah nilai Nilai rata-rata kelas 61,50 Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa dari 26 peserta didik kelas IV hanya ada 13 (50,00%) peserta didik tuntas dari KKM 70, sedangkan yang memperoleh *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 9

10 nilai dengan kategori belum tuntas masih 13 (50,00%) peserta didik. Padahal indikator kinerja yang diharapkan adalah 75% atau sekitar 20 peserta didik yang tuntas dengan KKM 70. Dengan demikian, hasil belajar siklus I dapat dikatakan belum berhasil. Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi terhadap aktifitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media manikmanik. Hasil observasi aktifitas peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Observasi Partisipasi Peserta Didik Siklus I No Aspek Pengamatan Skore Jumlah 1 Persiapan dalam pembelajaran 2 2 Perhatian dalam pembelajaran 3 3 Keaktifan dalam pembelajaran 3 4 Kerjasama kelompok 2 5 Kemauan bertanya 3 6 Kemampuan menjawab pertanyaan 3 7 Ketekunan dalam pembelajaran 2 8 Mengerjakan tugas kelompok 2 Jumlah Nilai persentase = 20/32 x 100% = 62,50% (cukup baik) Berdasarkan tabel di atas tampak tingkat partisipasi belajar peserta didik masuk kategori cukup baik dengan nilai pesrsentase 62,50%. Indikator kerja untuk tingkat partisipasi belajar peserta didik minimal baik. Dengan demikian, hasil partisipasi peserta didik pada siklus I dapat dikatakan belum berhasil. Refleksi Siklus I Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dievaluasi dan direfleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada saat proses pembelajaran, diantaranya adalah (1)pembentukan kelompok diserahkan sepenuhnya pada peserta didik tanpa petunjuk yang jelas sehingga berakibat ada beberapa peserta didik yang tidak dapat beraktifitas secara maksimal dalam kelompok. (2)penyedian media manik-manik masih kurang jumlahnya sehingga ada beberapa peserta didik tidak bisa memperagakan. (3)pada saat pelaksanaan evaluasi, peserta didik kurang teliti dan cenderung tergesa-gesa karena waktunya kurang. *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 10

11 Berdasarkan hasil observasi siklus I dan refleksi siklus I dinyatakan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I belum berhasil dengan hasil yang diharapkan sehingga perlu tindakan siklus II. Siklus II Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada bulan Maret 2016 dengan materi kompetensi dasar penjumlahan bilangan bulat. Hasil pembelajaran pada siklus II meliputi hasil belajar peserta didik dan aktifitas peserta didik. Uraian tiaptiap hasil penelitian adalah sebagai berikut. Data hasil belajar peserta didik diperoleh dari analisis hasil tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran pada siklus II. Hasil belajar peserta didik pada siklus II disajikan dalam bentuk tabel berikut ini. Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Formatif Siklus II No Indikator Keterangan 1 Jumlah peseerta didik 26 2 KKM 70 3 Jumlah peserta didik tuntas 23 4 Jumlah peserta didik belum tuntas 3 5 Total jumlah nilai Nilai rata-rata kelas 76,15 Berdasarkan tabel 4 di atas diketahui bahwa dari jumlah 26 peserta didik kelas IV ada 23 (76,15%) peserta didik tuntas KKM 70. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajarn pada siklus II sudah dapat dikatakan berhasil karena telah melampaui indikator kinerja yang diharapkan yaitu minimal 75% atau sekitar 20 peserta didik yang tuntas dengan KKM 70. Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi terhadap aktifitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan media manik-manik. Hasil observasi aktifitas peserta didik pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 11

12 Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Observasi Partisipasi Peserta Didik Siklus II No Aspek Pengamatan Skore Jumlah 1 Persiapan dalam pembelajaran 3 2 Perhatian dalam pembelajaran 4 3 Keaktifan dalam pembelajaran 4 4 Kerjasama kelompok 4 5 Kemauan bertanya 3 6 Kemampuan menjawab pertanyaan 3 7 Ketekunan dalam pembelajaran 4 8 Mengerjakan tugas kelompok 4 Jumlah Nilai persentase = 29/32 x 100% = 90,62% (sangat baik) Berdasarkan tabel di atas tampak tingkat partisipasi belajar peserta didik masuk kategori sangat baik dengan nilai persentase 90,62%. Indikator kerja untuk tingkat partisipasi belajar peserta didik minimal baik. Dengan demikian, hasil partisipasi peserta didik pada siklus I dapat dikatakan berhasil bahkan melampaui indikator.. Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil belajar dan aktifitas belajar peserta didik pada siklus II telah mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Dari 26 peserta didik terdapat 23 (88,46%) tuntas KKM 70. Demikian juga hasil observasi partisipasi belajar peserta didik berada pada persentase 90,62 dengan kriteria sangat baik. Hal ini memberikan keyakinan bahwa penggunaan media manik-manik dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar menjumlahkan bilangan bulat pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun Pelajaran 2015/2016. Pembahasan Pembahsan dalam penelitian ini akan mendeskripsikan proses pembelajaran, hasil belajar dan partisipasi belajar peserta didik antar siklus. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari kegiatan prasiklus, siklus I dan siklus II. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 12

13 Tabel 6. Rekapitulasi Hasil belajar Peserta Didik antar Siklus No Indikator Prasiklus Siklus I Siklus II 1 Jumlah peseerta didik KKM Jumlah peserta didik tuntas Jumlah peserta didik belum tuntas Total jumlah nilai Nilai rata-rata kelas 51,92 61,50 76,15 7 Persentase taraf serap 52% 62% 76% Dari tabel di atas dapat dilihat peningkatan pada seluruh indikator hasil belajar, mulai dari peserta didik tuntas, nilai rata-rata dan persentase taraf serap kurikulum. Jumlah peserta didik tuntas mengalami peningkatan dari 8 (30,77%) prasiklus, siklus I 13 (50,00%), dan siklus II 23 (88,46%). Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari 51,92 pada prasiklus meningkat menjadi 61,50 pada siklus I dan 76,15 pada siklus II. Hasil ini membuktikan bahwa penggunaan media manik-manik dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan tahun Pelajaran 2015/2016. Peningkatan hasil belajar akan lebih jelas apabila dilihat pada diagram hasil belajar peserta didik antar siklus di bawah ini. Diagram 1. Hasil Belajar Peserta Didik antar Siklus Prasiklus Siklus II Rata-rata kelas Siswa tuntas Siswa belum tuntas Diagram di atas mendeskripsikan seberapa banyak peningkatan hasil belajar antar siklus. Sejalan dengan pendapat Peaget dalam Suparno (2007;70) tentang perkembangan kognitif peserta didik sekolah dasar berada pada taraf *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 13

14 berpikir konkret, dimana peserta didik akan lebih mudah memahami dari sesuatu yang nyata. Dengan melakukan percobaan sendiri menggunakan media manikmanik peserta didik lebih mudah memahami konsep penjumlahan bilangan bulat. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan peserta didik sehingga mendorong partisipasi aktif peserta didik selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa partisipasi peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus II sebagaimana terdapat dalam tabel di bawah ini. Tabel 7. Hasil Observasi Partisipasi Belajar Peserta Didik antar Siklus No Aspek Pengamatan Rata-rata Siklus I Siklus II 1 Persiapan dalam pembelajaran Perhatian dalam pembelajaran Keaktifan dalam pembelajaran Kerjasama kelompok Kemauan bertanya Kemampuan menjawab pertanyaan Ketekunan dalam pembelajaran Mengerjakan tugas kelompok 2 4 Jumlah Nilai Persentase 62,50 90,62 Kriteria Cukup Baik Sangat Baik Berdasarkan tabel di atas, terlihat jelas peningkatan partisipasi belajar peserta didik pada setiapsiklusnya. Pada siklus I peningkatan partisipasi belajar peserta didik mencapai persentase rata-rata sebesar 20 (62,50%) dengan kriteria cukup baik, sedangkan peningkatan partisipasi belajar peserta didik pada siklus II mencapai rata-rata sebesar 29 (90,62%) dengan kriteria sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses belajar peserta didik sebagaimana pendapat Sudjana dan Rivai (dalam Kustadi, 2003:22) yang mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik yaitu (a)menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, (b)bahan pelajaran lebih jelas maknanya, (c)metode mengajar akan bervariasi, (d)mendorong peserta didik untuk mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 14

15 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media manik-manik terbukti dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun Pelajaran 2015/2016. Saran Saran diberikan kepada peserta didik, guru, kepala sekolah dan peneliti lain. Kepada peserta didik agar memanfaatkan kesempatan sebanyakbanyaknya untuk beraktifitas dalam pembelajaran. Kepada guru agar selalu menggunakan media pembelajaran pada saat melaksanakan proses pembelajaran. Kepada kepala sekolah untuk mengingatkan guru agar dalam mengajar menggunakan media untuk meningkatkan hasil belajar. Kepada peneliti lain agar dapat melakukan penelitian lanjutan sehingga hasilnya lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Dikdasmen. Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka Depdiknas Media Pembelajaran. Jakarta. Depdiknas. Gatot Muhsetyo, dkk Pembelajaran Matematika SD. Jakarta. Universitas Terbuka. K. Sudirman dan Djumaroh Materi Media Pembelajaran. Dikti. Jakarta. Mukhori Peningkatan Kompetensi Operasi Hitung Bilangan Bulat dengan Media Pembelajaran Mani-manik pada Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Wisnu Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Widya Cendikia Edisi 1 Volume 1 : Dindikpora Kab. Pemalang. Yudhi Munadi Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada Pers. Siti Hawa Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 15

16 Subyantoro Penelitian Tindakan Kelas Edisi Keempat. Semarang: Duta Publishing Indonesia. Sudjana dan Rivai Media Pembelajaran. Sinar Baru Olgansindo. *)Guru SD Negeri 05 Pegiringan Page 16

Yuli Rahmawati

Yuli Rahmawati PENINGKATAN KEMAMPUAN MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA MANIK-MANIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BANTARBOLANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yuli Rahmawati Yuliyura1982@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Deskripsi Per Siklus Berdasarkan identifikasi serta rumusan masalah, berikut akan peneliti uraikan secara singkat dan sederhana tentang hasil-hasil perbaikan yang

Lebih terperinci

Sangidah

Sangidah PENINGKATAN KOMPETENSI MENENTUKAN SIFAT SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KUBUS DAN BALOK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PESERTADIDIK KELAS IV SD NEGERI 02 PEGIRINGAN

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso,

Lebih terperinci

Sri Sukiyani

Sri Sukiyani PENINGKATAN KOMPETENSI MENYAJIKAN DATA DALAM BENTUK TABEL MELALUI METODE DISKUSI PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SD NEGERI 01 PEGIRINGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Sri Sukiyani srisukiyanisd1@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TINDAKAN

PELAKSANAAN TINDAKAN 21 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada hari Rabu 11 dan 18 dan 25 April 2012 untuk Siklus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Untuk itu guru seyogyanya menguasai kemampuan mengajarkan pengetahuan, kecakapan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakter Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V semester I SD Negeri 1 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan dengan

Lebih terperinci

Inayatul Uliya

Inayatul Uliya PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan tepatnya di ruang kelas I. Alasannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SDN TANGGUL WETAN 02 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KECAMATAN TANGGUL JEMBER

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. 3 Siwalempu Asmaul Husna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV Ertin S. Puala. A, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 156 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH Umbar Rumanti *) NIP 19630407

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah kegiatan menjadi kurang berarti apabila tujuan yang telah direncanakan sebelumnya tidak terlaksana. Terlaksananya sebuah tujuan tentu memerlukan upaya yang sungguh

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas

Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas Ketsia DJibran SD Negeri Maahas, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI 1 Oleh: Sri Mulyati SDN Kalisari 1 Kecamatan Sayung Kabuapaten Demak ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Tanjungrejo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

PERAGA BENDA KONKRIT SEMESTER I TAHUN 2010/2011

PERAGA BENDA KONKRIT SEMESTER I TAHUN 2010/2011 Contoh PTK Matematika Kelas III SD: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 JAPANAN KECAMATAN CAWAS, KAB.KLATEN MATERI PECAHAN MELALUI BANTUAN ALAT PERAGA BENDA KONKRIT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas mata pelajaran tematik dengan mata pelajaran mayor IPS semester I, kompetensi dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

P N E D N A D H A U H L U U L A U N BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Baik perubahan dalam kurikulum, program pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang bangun datar dengan menggunakan media kertas lipat siswa kelas 1-B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang bangun datar dengan menggunakan media kertas lipat siswa kelas 1-B 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian akan dikaitkan dengan tujuan penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bab I, maka dapat diuraikan dengan hasil penelitian dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga Sarni, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN X. Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan Abdul Hamid

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN X. Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan Abdul Hamid Penerapan Pembelajaran PKn Dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas V SD Inpres 012 Bajawali Kecamatan Lariang Kabupaten Mamuju Utara Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan

Lebih terperinci

selanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini.

selanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Untuk Melihat hasil belajar siswa, pada akhir proses pembelajaran penulis melakukan tes formatif. Pada Pra siklus, siklus I dan II proses

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

ENDANG SARINI

ENDANG SARINI PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG ( DIRECT INSTRUCTION ) PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 04 WANARATA TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka

Lebih terperinci

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN 19680117 199203 1 007 SDN SUKARESMI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya minat dan hasil

Lebih terperinci

Mudtrisman Sekolah Dasar Negeri 1 Kalisari UPTD Pendidikan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan

Mudtrisman Sekolah Dasar Negeri 1 Kalisari UPTD Pendidikan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER MELALUI PERMAINAN HITAM-HIJAU PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SD NEGERI 1 KALISARI KEC. KRADENAN KAB. GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mudtrisman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI MEDIA CERMIN PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN SAMBENG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI MEDIA CERMIN PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN SAMBENG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI MEDIA CERMIN PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN SAMBENG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Untung Sudiyanto sudiyanto.untung@gmail.com Abstrak: rumusan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Mualif Siswanto *) mualifsiswanto@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GEMEKSEKTI TAHUN AJARAN 2015/2016 Siti Rokhmah 1, Wahyudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan manusia tidak lebih seperti kelakuan binatang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Mukiran 03, Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Adapun dipilihnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 1 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI WIWIK SETYANINGSIH A54B090124

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 s.d April 2012, karena waktu itu awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol Suparman, Hj. Musdalifah Nurdin, dan Vanny M.A Tiwow Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pendekatannya juga dalam upaya mencapai hasil belajar yang sesuai. dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. dan pendekatannya juga dalam upaya mencapai hasil belajar yang sesuai. dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain guru, strategi, perencanaan pembelajaran, metode. Perencanaan pembelajaran merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart

Lebih terperinci

INOVASI ALAT PERAGA KONKRET DALAM MATERI AJAR OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN. Sri Haryati

INOVASI ALAT PERAGA KONKRET DALAM MATERI AJAR OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN. Sri Haryati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 5, Oktober 2016 ISSN 0854-2172 INOVASI ALAT PERAGA KONKRET DALAM MATERI AJAR OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

Lebih terperinci

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TIPE JIGSAW TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TIPE JIGSAW TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TIPE JIGSAW TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN Shaleh Aksha Dosen Program Studi Teknik Informatika FIKOM Universitas Almuslim ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Banioro Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil kelas 3 sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan perubahan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Djelesia, Mestawaty Ahmad, dan MuchlisDjirimu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA

Lebih terperinci

Kata kata Kunci : Media Pembelajaran Tiga Dimensi, Hasil Belajar, Matematika, Sekolah Dasar.

Kata kata Kunci : Media Pembelajaran Tiga Dimensi, Hasil Belajar, Matematika, Sekolah Dasar. PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 ALAS TENGAH SITUBONDO Oleh Ahmad Zubaidi (1) Reki Lidyawati (2) ABSTRAK Guru seharusnya lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas IV SDN Madugowongjati 02, kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas tersebut. Penelitian

Lebih terperinci

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI TEMPAT DALAM OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DEKAK-DEKAK DI KELAS 1 SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas I Sekolah Dasar Negeri 9 Hegarsari Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Maryanto ABSTRACT More than 60% of students in SMP Negeri 2 Pulosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian ini mempergunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

Lebih terperinci

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari hari. Matematika mempengaruhi aspek dalam kehidupan bersosial, seperti halnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Prasiklus dilaksanakan pada minggu 1 dan 2 bulan September 2012 dengan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 05

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Hopkins yang dikutip oleh Sudarwan Danim (2010, 85) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 daya serap siswa kelas VI SDN 3 Karangjati untuk Mata Pelajaran Matematika tentang pecahan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana utama untuk membentuk dan menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah, melalui pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran PKn Tentang Menghargai Dan Menaati Keputusan Bersama Kelas V SDN Inpres 3 Tolai Ni Ketut Mirniati Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci