BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
|
|
- Sucianty Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dicapai setiap siswa baik dalam jenjang pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Mata pelajaran ini bertujuan untuk menjadikan warga negara yang baik dan cerdas, artinya menjadikan warga negara yang mampu berperilaku sesuai dengan peraturan yang berlaku serta mampu berpikir kritis dalam menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi. Menurut Branson (Wuryan dan Syaifullah, 2009: 78) pembelajaran pendidikan kewarganegaraan harus mengandung tiga komponen penting yaitu pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skill), dan watak kepribadian kewarganegaraan (civic disposition). Salah satu komponen dari ketiganya yaitu civic disposition sangat berkaitan erat dengan kecerdasan emosional. Goleman (2000: 45) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah: kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati dan tidak melebihlebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kekuatan berfikir; berempati dan berdoa. Komponen-komponen dari pengertian kecerdasan emosional di atas, bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi sekarang. Hal ini dapat dilihat dari berbagai fakta yang terjadi, misalnya perkelahian, tawuran pelajar, mudah tersinggung, melawan guru, mudah putus asa, tidak menghargai pendapat orang lain, tidak bisa bekerja sama, dan sebagainya. Contoh tindakan tersebut termasuk kurang terasahnya kecerdasan emosional. Dengan demikian, siswa tidak dapat mengendalikan emosionalnya dengan baik sehingga jika hal ini dibiarkan tanpa adanya solusi, maka sedikit demi sedikit nilai dan moral yang dimiliki siswa akan
2 2 hilang. Padahal siswa sebagai generasi muda akan meneruskan perjuangan para pahlawan kelak. Menurut artikel yang ditulis oleh Muhtadi (2012) bahwa data Komnas Perlindungan Anak menyatakan jumlah tawuran pelajar tahun 2011 sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya, jumlah tawuran antar-pelajar sebanyak 128 kasus. Hingga September 2012 terjadi 86 kali tawuran antarpelajar dengan 26 korban meninggal. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyaknya pelajar yang belum bisa mengatur emosi dan perasaannya dengan baik. Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan di SMA 3 Bandung, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan terkesan sulit karena memiliki banyaknya teori yang harus difahami setiap siswa. Hal tersebut menyebabkan masih adanya anggapan bahwa mata pelajaran ini sebagai mata pelajaran yang membosankan dan jarang sekali siswa yang menjadikannya sebagai mata pelajaran favorit di sekolah. Padahal isi dari materi pendidikan kewarganegaraan ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat dan negara. Hal tersebut menunjukkan kurangnya motivasi siswa yang berakibat kurang terasahnya kecerdasan emosional siswa. Oleh karena itu, guru PKn yang bersangkutan mencoba menghilangkan anggapan tersebut dengan menggunakan berbagai macam media yang bervariasi dalam proses pembelajaran. Mulai dari media cetak sampai media elektronik, serta media yang berbentuk audio, visual maupun audio visual beliau gunakan. Bahkan keluarga dan sekolah pun dapat dijadikan media sebagai laboratorium PKn. Selain itu pun, tokoh masyarakat pernah didatangkan untuk mempermudah pemahaman siswa dalam mempelajari suatu materi. Namun menurutnya, sumber media pokok dalam proses pembelajaran adalah guru sendiri, sehingga guru dituntut untuk lebih kreatif menciptakan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Anggapan di atas tak lepas dari peran para guru di sekolah sebagai pendidik dan pembimbing. Guru yang profesional tidak hanya mampu menyampaikan materi sesuai kurikulum namun juga mampu menjadikan siswa yang berkarakter,
3 3 sehingga dalam proses pembelajaran, guru yang baik dapat memahami keadaan siswa yang berpengaruh pula bagi metode pembelajaran yang digunakan. Namun tak sedikit guru yang kurang mampu memahami keadaan siswa dan hanya menggunakan metode konvensional dalam setiap proses pembelajaran tanpa menggunakan media maupun variasi lainnya. diperhatikan adalah gaya belajar siswa. Hal penting lain yang perlu Secara umum gaya belajar siswa terbagi menjadi 3, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Siswa dengan gaya belajar visual biasanya mudah untuk menerima informasi atau pelajaran dengan visualisasi dalam bentuk gambar, table, diagram, grafik, peta pikiran, goresan atau simbol-simbol. Untuk siswa yang memiliki gaya belajar auditorial senang sekali jika pembelajaran dilakukan dalam bentuk cerita, lagu, syair atau senandung. Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik akan mudah untuk menerima pelajaran yang diiringi dengan aktivitas motorik seperti dalam konsep penerapan/percobaan, drama, dan gerak (Gora dan Sumarto, 2010: 93). Berdasarkan pernyataan di atas, setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Sehingga cara mengajar guru pun harus bervariasi. Ketidaksesuaian antara cara mengajar guru dan gaya belajar siswa dapat mengakibatkan kebosanan dan kejenuhan pada siswa, maka siswa pun secara tidak langsung akan mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Dengan menggunakan multimedia yang bervariasi, proses pembelajaran diharapkan dapat mendorong motivasi siswa untuk menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, maka hubungan antara guru dan siswa akan seimbang. Pada era globalisasi ini, media dalam pendidikan semakin berkembang pesat. Mulai dari media cetak sampai media elektronik. Bahkan masyarakart pun dapat dijadikan media dalam pembelajaran PKn sebagai laboratorium demokrasi. Hal tersebut bergantung pada cara guru menggunakan dan memanfaatkan media yang ada dan berkaitan erat dengan materi yang diajarkan. Dengan demikian, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Jika dalam kegiatan pembelajaran telah tercipta pembelajaran yang aktif maka kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) siswa dapat terasah, siswa dapat menguasai materi
4 4 yang diajarkan dan hasil belajar pun akan memuaskan. Sehingga tidak hanya Intelligence Quotient (IQ) saja yang dapat ditingkatkan melainkan juga EQ yang sangat berpengaruh bagi kehidupan siswa. Menurut hasil penelitian yang dilakukan ahli-ahli psikologi, IQ dapat digunakan untuk memperkirakan sekitar 1-20% (rata-ratanya 6%) keberhasilan dalam pekerjaan tertentu. Di sisi lain, ternyata EQ 27-45% berperan langsung dalam keberhasilan pekerjaan (Book dan Stein, 2002: 34). Oleh karena itu, seseorang yang memiliki IQ tinggi belum tentu mendapatkan keberhasilan yang maksimal jika tidak diimbangi dengan EQ yang baik pula. Begitu pun di sekolah, ada kalanya siswa yang mempunyai intelegensi tinggi namun mendapatkan hasil belajar rendah dan sebaliknya. Sehingga EQ pun perlu diperhatikan. Adapun siswa yang memiliki IQ tinggi namun kurang bisa bersosialisasi dengan orang lain. Hal tersebut menunjukkan pentingnya mengasah kecerdasan EQ untuk menghindari permasalahan yang tidak diharapkan. Dalam kecerdasan emosional, siswa mampu mengenali dan menghargai dirinya sendiri dan orang lain, juga menerapkan disiplin, jujur, dan sebagainya. Dengan kata lain, kecerdasan emosional ini penting untuk dikembangkan oleh setap siswa untuk menghadapi segala yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Adapun penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan motivasi dan dalam penggunaan media, perlu diperhatikan karakteristik materi yang akan diajarkan karena tidak semua materi dapat diajarkan melalui media pembelajaran seperti multimedia interaktif. Selain itu juga siswa setuju bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif menyenangkan dan dapat menarik perhatian siswa (Sihole, 2013: 91). Dengan demikian, diperlukan media yang relevan dalam proses pembelajaran agar siswa dapat berpartisipasi aktif. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini berusaha menggambarkan sejauhmana hubungan penggunaan multimedia dengan kecerdasan emosional siswa, sehingga untuk mengetahui jawabannya peneliti
5 5 mencoba melakukan suatu penelitian dengan judul: Pengaruh Penggunaan Multimedia terhadap Kecerdasan Emosional Siswa dalam Proses Pembelajaran Pkn (Studi Korelasional Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Bandung) B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis merumuskan masalah umum untuk penelitian ini, yaitu: bagaimana pengaruh penggunaan multimedia terhadap peningkatan kecerdasan emosional siswa dalam proses pembelajaran PKn. Adapun rumusan masalah secara khusus untuk penelitian ini, diantaranya: 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media cetak dalam pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA N 3 Bandung? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media elektronik dalam pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA N 3 Bandung? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media objek nyata dalam pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA N 3 Bandung? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara umum tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh penggunaan multimedia terhadap peningkatan kecerdasan emosional siswa dalam proses pembelajaran PKn. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
6 6 a. Pengaruh penggunaan media cetak dalam proses pembelajaran PKn terhadap peningkatan kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA N 3 Bandung. b. Pengaruh penggunaan media elektronik dalam pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA N 3 Bandung. c. Pengaruh penggunaan media objek nyata dalam pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA N 3 Bandung. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat baik secara teoritis, kebijakan, praktis maupun isu yang diuraikan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis berupa konsep-konsep yang berkaitan dengan pendidikan, khususnya pembelajaran PKn dan solusi yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa dalam menunjang proses pembelajaran PKn agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, terutama dalam nilai dan moral. 2. Manfaat Kebijakan Membantu mensosialisasikan pentingnya menumbuhkan dan meningkatkan kecerdasan emosional yang sering dilupakan dan kurang diperhatikan. Selain itu pun diharapkan dapat memberikan pencerahan bahwa media yang digunakan dalam proses pembelajaran tidak harus mahal, melainkan dapat menggunakan apapun yang ada di sekitar selama masih berkaitan dengan materi yang diajarkan. 3. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya kepada: a. Guru
7 7 Meningkatkan profesionalisme guru khususnya melalui penggunaan multimedia dalam pembelajaran PKn yang aktif dan menyenangkan. b. Siswa Meningkatnya motivasi siswa dalam pembelajaran PKn. c. Sekolah Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan multimedia pembelajaran yang akan meningkatkan kualitas sekolah. 4. Manfaat dari Segi Isu Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bahan kajian untuk memperbaiki metode yang digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran PKn serta memberikan informasi bahwa kecerdasan emosional tidak kalah pentingnya dengan kecerdasan intelektual yang lebih sering diutamakan dalam kehidupan masyarakat. E. Struktur Organisasi Skripsi Sistematika dari penelitian yang berjudul pengaruh penerapan penggunaan multimedia terhadap peningkatan kecerdasan emosional siswa dalam proses pembelajaran Pkn (studi korelasional terhadap siswa kelas XI SMA N 3 Bandung) adalah sebagai berikut: 1. BAB I pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. 2. BAB II kajian teori yang meliputi kajian tentang multimedia yakni pengertian, fungsi, dan manfaat multimedia, komponen, karakteristik, dan macam multimedia pembelajaran, kriteria pemilihan multimedia pembelajaran, prinsip-prinsip penggunaan multimedia pembelajaran, prosedur pengembangan multimedia pembelajaran, dan kekurangan dan kelebihan multimedia pembelajaran; kajian tentang kecerdasan emosional yakni pengertian, jenis, dan fungsi kecerdasan emosional, faktor-faktor
8 8 yang mempengaruhi kecerdasan emosional dalam belajar, dan upaya pengembangan kecerdasan emosional siswa; kajian tentang pendidikan kewarganegaraan yakni pengertian, tujuan, dan fungsi pendidikan kewarganegaraan, landasan pendidikan kewarganegaraan, ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan, dan aspek kompetensi dalam pendidikan kewarganegaraan; hubungan antara multimedia pembelajaran dengan kecerdasan emosional siswa; dan penelitian terdahulu. 3. BAB III metode penelitian yang meliputi lokasi, populasi, dan sampel penelitian, pendekatan penelitian, metode penelitian, operasionalisasi variabel, prosedur penelitian yang terdiri dari tahap pra penelitian, tahap penyusunan instrumen, uji coba instrumen, tahap perizinan penelitian, dan tahap pelaksanaan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan dan analisis data. 4. BAB IV yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi deskripsi umum lokasi penelitian yakni sejarah SMA N 3 Bandung dan profil SMA N 3 Bandung, deskripsi data hasil penelitian yakni pengolahan data uji coba instrumen penelitian, data hasil pengolahan angket, pengujian hipotesis, deskripsi wawancara, dan pembahasan hasil penelitian yakni pengaruh penggunaan media cetak dalam pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa, pengaruh penggunaan media elektronik dalam pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa, dan pengaruh penggunaan media objek nyata dalam pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa 5. BAB V adalah kesimpulan dan saran. Hal ini sangat penting dilakukan guna adanya follow up dari penelitian yang sudah dilakukan.
9 9
BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, karena menyangkut kelangsungan hidup manusia dan tingkat kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air selalu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Di Indonesia, semua orang tanpa terkecuali berhak untuk mendapatkan pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berperan penting bagi perkembangan dan perwujudan diri individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara. Undang-Undang Nomor 20
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar. Hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di era globalisasi. Peningkatan kualitas sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini kecerdasan emosi telah diakui sebagai salah satu aspek yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini kecerdasan emosi telah diakui sebagai salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam kehidupannya. Hal tersebut dibuktikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangat pesat sehingga pendidikan juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan yang semakin kompleks, terutama kita yang hidup di perkotaan yang sangat rentan pada perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini Indonesia sebagai salah satu negara berkembang telah didera oleh berbagai keterpurukan, yang diantara penyebab keterpurukan tersebut terjadi karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang cerdas dan berkualitas. apabila ada usaha atau upaya yang dilakukan. Niat atau tekad yang kuat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi kini sedang terjadi, teknologi informasi bahkan semakin hari semakin berkembang dengan pesat diberbagai bidang kehidupan. Salah satunya yaitu
Lebih terperinciARTIKEL. Penelitian ini berlatarbelakangkan: (1) Penetapan Mata Kuliah Pendidikan
ARTIKEL A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berlatarbelakangkan: (1) Penetapan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu bagian Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian berdasarkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran PKn Dalam Mengembangkan Kompetensi (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Subang)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Elis Nurjanah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan negara yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) adalah mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi (Susilo, 2008). rasional berfungsi utama pada jenis Homo sapiens, makhluk mamalia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecerdasan emosi atau Emotional Quotient (EQ) adalah kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi (Susilo, 2008). Perkembangan otak manusia menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu Civic Knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), Civic Skill (kecakapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Setiawan (2014:8) Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawab sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk dapat menjamin kelangsungan dan perkembangan suatu bangsa yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang baik dalam suatu organisasi. Dalam setiap kelompok kerja terdiri dari banyak anggota yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter merupakan sifat kejiwaan atau tabiat seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki Undang-Undang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas adalah modal dasar sekaligus kunci keberhasilan pembangunan nasional. Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang harus dikembangkan dalam upaya meningkatkan kualitas individu. Untuk meningkatkan kualitas tersebut, maka
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu. menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia saat ini berada dalam pengaruh era globalisasi yang dituntut untuk bersaing ketat disemua segi kehidupan. Untuk mengatasi persaingan tersebut maka diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk karakter individu yang bertanggung jawab, demokratis, serta berakhlak mulia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup tidak terlepas dari pendidikan. Peran pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah merupakan Arus kemajuan zaman dan teknologi pada era globalisasi saat ini pendidikan selalu suatu hal yang tidak dapat dihindari. Sama halnya dalam mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak lepas dari suatu istilah belajar dan mengajar. Artinya bahwa pendidikan mempunyai keterkaitan antara kedua istilah tersebut. Pendidikan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia merupakan inti utama untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan kewarganegaraan pada hakekatnya adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses menuju kedewasaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses menuju kedewasaan berfikir peserta didik, sehingga ia dapat membangun dirinya, lingkungannya, bangsa serta negaranya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan tercantum dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha mewujudkan sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan harus mampu dalam perbaikan dan pembaharuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang mempelajari tentang moral, etika maupun tingkah laku selain itu Pendidikan Kewarganegaraan mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan disegala bidang, juga dalam hal ini termasuk bidang pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia dan dianggap memiliki peran yang strategis
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
PENGGUNAAN MEDIA TAYANG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS X(6) SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh individu, sehingga dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari diri manusia, masyarakat maupun lingkungannya. Manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks meliputi berbagai komponen yang saling berkaitan dan menunjang. Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar dan berencana yang dimiliki semua masyarakat sebagai siswa di dalam dunia pendidikan yang tersusun secara sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Pendidikan Nasional (BNSP, 2006) menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maju mundurnya suatu bangsa ditandai oleh sumber daya manusia yang bermutu. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, itu diperlukan suatu upaya melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan kemunduran yang terkandung dalam berbagai peristiwa di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejarah menjadi sarana penting bagi kita dalam mempelajari kemajuan dan kemunduran yang terkandung dalam berbagai peristiwa di masa lalu.dengan demikian
Lebih terperincicommit to user BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pramuka merupakan kegiatan ekstrakulikuler sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. Pramuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor (BB-Pascapanen) sebagai institusi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era pembangunan yang semakin kompetitif menuntut Balai Besar Penelelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor (BB-Pascapanen) sebagai institusi yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat semakin meningkatkan tuntutan hidup masyarakat di segala bidang, termasuk dalam bidang pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan menjadi sarana yang paling penting dan paling efektif untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semuanya serba canggih ini telah membawa dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita banyak diuntungkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku undang-undang pada saat ini adalah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu mendapat perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi pokok dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Karena itu pengembangan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang kondusif. Di mana proses belajar lebih berpusat kepada siswa (student
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu mata pelajaran yang penting bagi pembentukan karakter penerus bangsa, dalam proses pembelajarannya PKn harus dapat menciptakan situasi kelas yang kondusif. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini dan masa depan peran pendidikan semakin penting,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa kini dan masa depan peran pendidikan semakin penting, terutama dalam mengorientasikan pola berpikir, bersikap dan bertindak yang sesuai dengan tatanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah kegiatan yang memungkinkan guru dan siswa terlibat dalam suatu interaksi, dimana guru berperan sebagai pemberi pesan ataupun informasi dan siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk mendewasakan anak didik, dan mempersiapkan mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media pembelajaran merupakan komponen kegiatan pembelajaran yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan komponen kegiatan pembelajaran yang tidak bisa diabaikan dan sudah merupakan bagian integral dari sistem intruksional dan sangat bermanfaat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KEIKUTSERTAAN DALAM EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
Lebih terperinciPENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting berkaitan dengan pembentukan karakter siswa. Pada dasarnya karakter yang dibentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja selalu menjadi perbincangan yang sangat menarik, orang tua sibuk memikirkan anaknya menginjak masa remaja. Berbicara tentang remaja sangat menarik karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk generasi penerus bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran penting dalam rangka memelihara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting dalam rangka memelihara eksistensi setiap bangsa di dunia sepanjang zaman. Pendidikan sangat menentukan bagi terciptanya peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan untuk lepas dari tangan penjajah negara asing sudah selesai sekarang bagaimana membangun negara dengan melahirkan generasi-generasi berkarakter dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, oleh sebab itu hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa. Karakter
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka membentuk ouput sumber daya manusia yang unggul, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun sikap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bidang yang memiliki peran penting dalam peningkatan daya saing suatu negara adalah pendidikan. Pendidikan saat ini menunjukkan kemajuan yang sangat pesat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya memutus lingkaran kemiskinan dan keterbelakangan dalam berbagai aspek, pendidikan dapat membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menentukan perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resti Lestari Dewi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Melalui pendidikan yang berkualitas diharapkan akan mampu memberikan dan memfasilitasi bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkait antara individu dan interaksi antara kelompok. Berbagai proses sosial dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada hakekatnya adalah sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial dalam arti manusia senantiasa tergantung dan berinteraksi dengan sesamanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk melakukan komunikasi dan bekerja sama dengan orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan didalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan secara sengaja, teratur dan terprogram dengan tujuan untuk mengubah dan mengembangkan perilaku maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membawa berbagai konsekuensi tidak hanya terhadap dinamika kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem politik Indonesia dewasa ini sedang mengalami proses demokratisasi yang membawa berbagai konsekuensi tidak hanya terhadap dinamika kehidupan politik nasional,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha. sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam pembangunan suatu bangsa. Dinamika pembangunan di Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting bagi manusia. Pendidikan adalah sebagai upaya manusia meningkatkan kualitas hidup. Dengan pendidikan manusia dapat memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan melalui proses bimbingan, dan pengajaran yang bertujuan untuk mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia diwajibkan untuk mengenyam pendidikan. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pembentukan kepribadian manusia. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena sumber daya manusia secara aktif mendorong produktifitas. karena itu perusahaan harus selalu memperhatikan, menjaga, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesuksesan sebuah perusahaan tidak luput dari sumber daya manusia karena sumber daya manusia secara aktif mendorong produktifitas perusahaan dan merupakan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa mata pelajaran PKn di sekolah seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, sehingga banyak siswa yang menganggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana, dan disengaja untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asuh dan arahan pendidikan yang diberikan orang tua dan sekolah-sekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola pembangunan SDM di Indonesia selama ini terlalu mengedepankan IQ (kecerdasan intelektual) tetapi mengabaikan EQ (kecerdasan emosi) terlebih SQ (kecerdasan
Lebih terperinci