BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Uji Validitas dan Reliabilitas
|
|
- Yohanes Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Survei dalam penelitian ini dilakukan dengan mengirimkan kuesioner kepada para kepala Bappeda kabupaten/kota yang terpilih sebagai sampel. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh kepala Bappeda kabupaten/kota yang terletak di pulau Jawa dan Madura yang berjumlah 119 kepala Bappeda. Dari 119 kuesioner yang dikirimkan terdapat 41 kuesioner atau sebesar 34,45% dari total kuesioner dijawab dengan lengkap. Distribusi data hasil survei dapat dilihat pada lampiran Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator (variabel) dengan total skor keseluruhan indikator (Ghozali, 2012: 54). Jika korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor keseluruhan indikator menunjukan hasil yang signifikan maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid (Ghozali, 2012: 55). Analisis korelasi pada penelitian ini dilakukan dengan analisis Pearson Correlation yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran 3. Dari hasil analisis tersebut terlihat bahwa korelasi untuk masing-masing indikator (variabel 1 sampai dengan variabel 13) terhadap total skor indikator seluruhnya menunjukan hasil yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid. 2. Hasil Uji Reliabilitas commit to user Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan teknik repeated measured atau dengan teknik one shot measured (Ghozali 2012: 48). Repeated measured dilakukan 58
2 59 dengan cara mengirimkan kembali kuesioner yang sama kepada para responden pada waktu yang berbeda. Jawaban dari para responden kemudian akan dibandingkan untuk melihat apakah responden tetap konsisten dengan jawaban sebelumnya. Teknik one shot measured, dilakukan dengan membandingkan jawaban dari suatu pertanyaan dengan jawaban pertanyaan lain guna mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan tersebut. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik one shot measure. Uji reliabilitas terhadap hasil survei tersebut dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 6, sebagai berikut: Tabel 6 Hasil Pengujian Reliabilitas Cronbach s Alpha Cronbach s Alpha N of Items Based on Standardized Items 0,915 0, Sumber: Hasil Penghitungan SPSS Pada tabel tersebut terlihat bahwa Cronbach s Alpha Based on Standardized Items besarnya adalah 0,918. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini reliable karena Cronbach s Alpha > 0,700 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2012: 48). Untuk hasil pengujian reliabilitas dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 7 halaman 60. Terlihat pada tabel ini bahwa nilai Cronbach s Alpha if Item Deleted dari masing-masing variabel seluruhnya menunjukan angka di atas 0,700. Hal ini berarti bahwa data dari masing-masing varaiabel dalam penelitian ini seluruhnya commit to user reliable. Tabel 7 juga memperlihatkan validitas data dari masing-masing variabel. Terlihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation masing-masing variabel mempunyai nilai
3 60 r hitung > r tabel (r tabel untuk df (39) dengan α = 5% adalah sebesar 0,3081). Hal ini berarti bahwa data dari masing-masing variabel dalam penelitian ini seluruhnya valid. Dengan demikian, data seluruh variabel yang diperoleh dari hasil survei dapat digunakan sebagai bahan analisis dalam penelitian ini. Tabel 7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Setiap Variabel Variable Corrected Item Cronbach s Alpha N Total Correlation if Item Deleted LRA 0,520 0, LPSAL 0,624 0, Neraca 0,709 0, LO 0,564 0, LAK 0,682 0, LPE 0,746 0, CaLK 0,479 0, REP 0,558 0, REB 0,513 0, RKD 0,583 0, RLD 0,835 0, RSD 0,818 0, RHTM 0,828 0, Sumber: Hasil Penghitungan SPSS B. Statistik Deskriptif Terdapat 13 variabel yang akan dinilai tingkat kebermanfaatannya yang kesemuanya merupakan informasi keuangan yang tersedia pada suatu LKPD. Jumlah commit to user responden (N) dalam penelitian ini adalah sebanyak 41 yang merupakan para kepala Bappeda kabupaten/kota di pulau Jawa dan Madura.
4 61 Sebagaimana yang dikemukakan sebelumnya, skala pengukuran dari variabelvariabel yang diteliti adalah berskala ordinal, yang terdiri dari kategori tidak pernah digunakan, jarang digunakan, sering digunakan dan selalu digunakan. Nilai minimum sebesar 1 adalah untuk menyatakan tingkatan tidak pernah digunakan dan nilai maksimum sebesar 4 adalah untuk menyatakan tingkatan selalu digunakan. Statistik deskriptif dari data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 8 Statistik Deskriptif Variabel N Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi LRA ,73 0,501 LPSAL ,49 0,597 Neraca ,07 0,877 LO , LAK ,41 0,999 LPE ,46 1,002 CaLK ,27 0,742 REP ,71 0,512 REB ,61 0,542 RKD ,17 0,863 RLD ,66 0,965 RSD ,56 1,026 RHTM ,49 1,098 Sumber: Hasil Penghitungan SPSS Dari tabel statistik deskriptif tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) yang tertinggi adalah sebesar 3,73 yaitu untuk variabel LRA, disusul oleh REP sebesar 3,71, REB sebesar 3,61 dan LPSAL sebesar commit 3,49. to user Hasil ini menunjukan bahwa keempat variabel tersebut lebih sering digunakan dibandingkan yang lainnya. Dengan standar deviasi sebesar 0,501 untuk LRA, 0,512 untuk REP, 0,542 untuk REB dan 0,597 untuk
5 62 LPSAL menunjukan bahwa kebermanfaatan keempat variabel tersebut diantara para responden lebih merata dibandingkan variabel lainnya. Nilai minimum sebesar 2 pada keempat variabel tersebut menunjukan bahwa tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah menggunakan variabel-variabel ini. Nilai mean yang terendah adalah untuk variabel LO yaitu sebesar 2,12, disusul oleh LAK sebesar 2,41, LPE sebesar 2,46 dan RHTM sebesar 2,49. Hasil ini menunjukan bahwa keempat variabel tersebut lebih jarang digunakan dibandingkan yang lainnya. Dengan standar deviasi sebesar 1,100 untuk LO, 0,999 untuk LAK, 1,002 untuk LPE dan 1,098 untuk RHTM menunjukan bahwa kebermanfaatan keempat variabel tersebut tidak merata diantara para responden. Nilai maksimum sebesar 4 menunjukan bahwa terdapat responden yang menyatakan selalu menggunakan keempat variabel tersebut disamping terdapat pula nilai minimum sebesar 1 yang menunjukan bahwa terdapat responden yang menyatakan tidak pernah menggunakan variabel-variabel tersebut. 1. Distribusi Frekuensi Data Hasil Survei Distribusi frekuensi digunakan dalam rangka untuk menampilkan frekuensi setiap kategori tingkat penggunaan dari masing-masing elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dipilih oleh para responden. Berdasarkan jawaban dari para responden tersebut maka dihasilkan distribusi frekuensi sebagaimana terlihat pada tabel 9 halaman 63. Pada tabel tersebut terlihat bahwa jumlah responden adalah 41 yang masingmasing menjawab dengan lengkap pilihan tingkat penggunaan elemen-elemen LKPD dan rasio keuangan daerah dalam pelaksanaan commit to user tugas mereka untuk menyusun rencana pembangunan daerah. Terdapat 4 tingkat penggunaan yang dapat dipilih oleh para responden yaitu selalu digunakan, sering digunakan, jarang digunakan dan tidak
6 63 pernah digunakan. Hasil survei menunjukan bahwa untuk tingkat penggunaan dengan kategori selalu digunakan mempunyai frekuensi yang terbesar yaitu sebesar 214. Distribusi frekuensi dengan kategori selalu digunakan ini akan digunakan untuk analisis deskriptif selajutnya yaitu analisis modus, analisis quartile dan analisis perbandingan kebermanfaatan sistem akuntansi berbasis akrual terhadap akuntansi berbasis kas. Tabel 9 Distribusi Frekuensi Data Hasil Survei Tingkat Penggunaan Variabel Selalu Sering Jarang Tidak Pernah N LRA LPSAL Neraca LO LAK LPE CaLK REP REB RKD RLD RSD RHTM Jumlah Sumber: Hasil Survei 2. Analisis Modus Modus dari suatu distribusi data commit adalah to user nilai yang sering muncul atau yang mewakili frekuensi yang terbesar (Kartadinata dan Abdurahman, 2012: 83). Dari tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa modus dari distribusi frekuensi dengan kategori tingkat
7 64 penggunaan selalu digunakan adalah variabel LRA. Dengan demikian LRA merupakan elemen LKPD yang paling banyak penggunaannya, dimana 31 responden dari 41 responden atau sebesar 75,61% dari total responden menyatakan selalu menggunakan LRA. Hal ini berarti bahwa LRA merupakan elemen LKPD yang paling tinggi kebermanfaatannya bagi proses perencanaan pembangunan daerah dibandingkan elemen LKPD lainnya. Pada tabel 9 juga terlihat bahwa LO merupakan elemen LKPD yang paling sedikit penggunaannya, dimana hanya sebanyak 6 responden atau 14,63% dari total responden yang menyatakan selalu menggunakan LO dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Selain itu, terlihat juga bahwa 22 responden atau sebesar 53,66% dari total responden menyatakan selalu menggunakan LPSAL, 18 responden atau 43,90% dari total responden menyatakan selalu menggunakan CaLK, 17 responden atau sebesar 41,46% dari total responden menyatakan selalu menggunakan Neraca serta 7 responden atau 21,95% dari total responden menyatakan selalu menggunakan LAK dan LPE.. Untuk rasio keuangan daerah, terlihat bahwa REP merupakan rasio keuangan daerah yang paling banyak penggunaannya, dimana 30 responden atau sebesar 73,17% responden menyatakan selalu menggunakan rasio ini dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Dengan demikian, REP merupakan rasio keuangan daerah yang paling tinggi kebermanfaatannya bagi perencanaan pembangunan daerah dibandingkan rasio keuangan lainnya. RSD merupakan rasio keuangan daerah yang paling sedikit penggunaannya, dimana hanya 10 responden atau sebesar 24,39% dari total responden yang menyatakan selalu menggunakan RSD. Dari tabel commit tersebut to user terlihat juga bahwa 26 responden atau sebesar 63,41% dari total responden menyatakan selalu menggunakan REB, 18 responden atau 43,90% dari total responden menyatakan selalu menggunakan RKD,
8 65 serta 11 responden atau sebesar 26,83% dari total responden menyatakan selalu menggunakan RLD atau RHTM. 3. Analisis Quartile Jika diurutkan dari terkecil hingga yang terbesar maka urutan nilai dari data hasil survei untuk tingkat penggunaan dengan kategori selalu digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 10 Urutan Nilai Tingkat Penggunaan LKPD dengan Kategori Selalu Digunakan Nilai Urutan ke Sumber: Hasil Survei Nilai quartile dari distribusi data di atas adalah sebagai berikut: 1. Nilai quartile 1 adalah nilai pada urutan ke 3 dan ke 4 yaitu dengan nilai 8,5. 2. Nilai quartile 2 adalah nilai pada urutan ke 7 yaitu dengan nilai Nilai quartile 3 adalah nilai pada urutan ke 10 dan ke 11 yaitu dengan nilai 24. Berdasarkan nilai quartile tersebut, maka masing-masing elemen LKPD dan rasio keuangan daerah dapat dikelompokan sebagaimana terihat pada tabel 11 berikut ini: Tabel 11 Kelompok Elemen LKPD dan Rasio Keuangan Berdasarkan Analisis Quartile Kuartil 1 Kuartil 2 Kuartil 3 Kuartil 3 < LO RSD RKD REB LAK RLD CaLK REP LPE RHTM commit to user LPSAL LRA Neraca Sumber: Hasil Survei
9 66 Jika nilai di atas quartile 3 digolongkan sebagai nilai dengan tingkat kebermanfaatan yang sangat tinggi, nilai di antara quartiel 2 sampai dengan quartile 3 sebagai tingkat kebermanfaatan yang tinggi, nilai diantara quartile 1 sampai dengan quartile 2 sebagai tingkat kebermanfaatan yang sedang dan nilai sampai dengan quartile 1 sebagai tingkat kebermanfaatan yang rendah, maka tingkat kebermanfaatan dari masing-masing elemen LKPD dan rasio keuangan daerah adalah sebagai berikut: Tabel 12 Tingkat kebermanfaatan Hasil Analisis Quartile Variabel LRA LPSAL Neraca LO LAK LPE CaLK REP REB RKD RLD RSD RHTM Sumber: Hasil Survei Tingkat Kebermanfaatan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang 4. Analisis Kebermanfaatan Akuntansi Akrual Sebagaimana dinyatakan pada commit bab sebelumnya to user bahwa salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kebermanfaatan LKPD yang telah dihasilkan dari akuntansi berbasis akrual, khususnya dalam perencanaan
10 67 pembangunan daerah. Jika variabel-variabel penelitian ini dikelompokan berdasarkan basis akuntansi, maka akan diperoleh tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 13 Distribusi Frekuensi Data Berdasarkan Kelompok Basis Akuntansi Tingkat Penggunaan Variabel Selalu Sering Jarang Tidak Pernah N Basis Kas : LRA LPSAL REP REB RKD Jumlah Basis Akrual : Neraca LO LAK LPE CaLK RLD RSD RHTM Jumlah Sumber: Hasil Survey Terlihat pada tabel 13 di atas bahwa kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan commit to user daerah yang dihasilkan dari sistem akuntansi berbasis kas mempunyai tingkat kebermanfaatan lebih tinggi dibandingkan yang dihasilkan sistem akuntansi berbasis akrual. Frekuensi kategori selalu digunakan pada kelompok akuntansi berbasis kas
11 68 adalah sebanyak 127 dari 205 (frekuensi maksimum yang mungkin terjadi) atau sebesar 61,957% dari frekuensi maksimum. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan frekuensi kategori selalu digunakan pada kelompok akuntansi berbasis akrual yang banyaknya 87 atau sebesar 26,52% dari total frekuensi maksimum yang mungkin terjadi. Hasil ini mengidentifikasikan bahwa para pengguna LKPD, khususnya mereka yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap perencanaan pembangunan daerah, masih lebih memilih menggunakan elemen-elemen LKPD dan rasio-rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari akuntansi anggaran yang berbasis kas dalam pelaksanaan tugas mereka. C. Uji Beda Hasil analisis distribusi frekuensi menunjukan adanya perbedaan kebermanfaatan atau tingkat penggunaan dari masing-masing elemen LKPD dan rasio keuangan daerah dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Selain itu, terungkap pula adanya perbedaan kebermanfaatan antara kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan sistem akuntansi akrual dengan yang dihasilkan sistem akuntansi kas. Uji beda kebermanfaatan LKPD bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan kebermanfaatan LKPD tersebut merupakan sesuatu yang bersifat kebetulan saja ataukah merupakan sesuatu perbedaan yang signifikan. Jika taraf perbedaannya signifikan maka hal ini perlu menjadi perhatian bagi para penyusun LKPD maupun penyusun standar akuntansi pemerintah untuk mengusahakan agar LKPD dapat bermanfaat secara maksimal sesuai dengan tujuan dari pelaporan keuangan pemerintah daerah. Dengan demikian usaha yang telah dilakukan commit serta dana to user yang telah digunakan selama ini dalam mengimplementasikan sistem akuntansi akrual tidak sia-sia.
12 69 Pengujian tingkat signifikansi perbedaan kebermanfaatan dari setiap elemen LKPD dan rasio keuangan daerah akan menggunakan analisis Chi-Square. Pengujian tingkat signifikansi perbedaan kebermanfaatan kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan akuntansi akrual terhadap kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari akuntansi kas akan menggunakan analisis Mann-Whitney. Penggunaan analisis non parametrik tersebut sesuai dengan yang disarankan Lukiastuti dan Hamdani (2012: 6) yang mengemukakan beberapa kondisi jika akan menggunakan analisis non parametrik yaitu antara lain variabel penelitian hanya bisa diukur dalam skala nominal atau ordinal serta jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian tidak besar. 1. Hasil Analisis Chi-square Uji Chi-Square dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi penggunaan elemen-elemen LKPD dan rasio-rasio keuangan daerah dalam proses perencanaan pembangunan daerah mempunyai distribusi frekuensi yang sama (seragam) antara yang satu dengan yang lain. Jika hasil uji Chi-Square menunjukan bahwa penggunaan elemen-elemen LKPD dan rasio-rasio keuangan daerah mempunyai frekuensi yang sama antara satu dengan yang lain, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan berkenaan dengan kebermanfaatan diantara elemen-elemen LKPD dan rasio-rasio keuangan daerah yang merupakan variabel penelitian ini atau perbedaan yang terjadi hanya bersifat kebetulan saja. Distribusi frekuensi kategori kebermanfaatan LKPD yang diperoleh dari hasil survei dapat dilihat pada tabel 14 halaman 70. commit to user
13 70 Tabel 14 Distribusi Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Penggunaan LKPD Kategori Penggunaan Frekuensi Selalu Digunakan 214 Sering Digunakan 145 Jarang Digunakan 124 Tidak Pernah Digunakan 50 Sumber: Hasil Survei Hasil analisis Chi-Square dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini: Selalu Digunakan Sering Digunakan Jarang Digunakan Tidak Pernah Digunakan Total Tabel 15 Hasil Analisis Chi-square Observed N Expected N Residual ,3 80, ,3 11, ,3-9, ,3-83,3 533 Chi-Square df Asymp. Sig Test Statistics Kebermanfaatan LKPD 102,625ª 3 0,000 ª 0 celss (0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is Sumber: Hasil Penghitungan SPSS Terlihat pada tabel 15 di atas bahwa asymp. Sig. menunjukan angka sebesar 0,000 commit to user atau tingkat probabilitas < 0,05. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan kebermanfaatan diantara elemen-elemen LKPD dan rasio-rasio keuangan
14 71 daerah yang terjadi dalam penelitian ini bukanlah suatu perbedaan yang bersifat kebetulan. Oleh karena itu, perbedaan kebermanfaatan ini dapatlah menjadi perhatian bagi para penyusun LKPD dan para penyusun standar akuntansi serta dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan dalam penyempurnaan prosedur pelaporan dan penyajian LKPD. 2. Hasil Analisis Mann-Whitney Uji Mann-Whitney digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan variabilitas nilai data dari dua kelompok sampel atau dua kelompok variabel yang ditentukan secara independen (Lukiastuti dan Hamdani, 2012: 159). Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua kelompok variabel yaitu kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari akuntansi berbasis kas dan kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari akuntansi berbasis akrual. Distribusi frekuensi untuk kategori selalu digunakan berdasarkan kelompok variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 16 halaman 72. Hasil penghitungan Mann-Whitney sebagaimana terlihat pada tabel 17 halaman 72 menunjukan nilai asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,004 atau tingkat probabilitas < 0,05. Hasil tersebut berarti secara signifikan terdapat perbedaan variabilitas nilai atas data dua kelompok variabel yang diteliti. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan kebermanfaatan antara kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari akuntansi berbasis kas dengan kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari akuntansi berbasis akrual bukanlah suatu perbedaaan yang bersifat kebetulan. commit to user
15 72 Tabel 16 Distribusi Frekuensi Kategori Selalu Digunakan Variabel Selalu Digunakan Kelompok Variabel LRA 31 Basis Kas LPSAL 22 Basis Kas REP 30 Basis Kas REB 26 Basis Kas RKD CaLK Basis Kas Basis Akrual Neraca RLD RHTM RSD Basis Akrual Basis Akrual Basis Akrual Basis Akrual LAK 7 Basis Akrual LPE 7 Basis Akrual LO 6 Basis Akrual Sumber: Hasil Survei Frekuensi Selalu Digunakan Tabel 17 Hasil Analisis Mann-Whitney Ranks Basis Akuntansi Kas Akrual Total N Mean Rank 10,90 4,56 Sum of Ranks 54,50 36,50 Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp.Sig. (2-tailed) Test Statistics* Exact Sig. [2 x (1-tailed Sig.)] commit to user ª Not Corrected for ties * Grouping Variables: Basis Akuntansi Elemen LKPD 0,500 36,500-2,866 0,004 0,002ª Sumber: Hasil Penghitungan SPSS
16 73 D. Analisis Kualitatif Di dalam kuesioner penelitian selain pertanyaan mengenai tingkat penggunaan elemen-elemen LKPD dan rasio-rasio keuangan daerah terdapat pula pertanyaan mengenai kekurangan apa saja yang ada pada LKPD selama ini bagi pelaksanaan tugas penyusunan rencana pembangunan daerah serta pertanyaan mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan guna mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian berkenaan dengan kekurangan apa saja yang terdapat pada LKPD dan apa saja yang sebaiknya dilakukan agar LKPD dapat lebih bermanfaat, khususnya bagi perencanaan pembangunan daerah. Dari 119 kepala Bappeda kabupaten/kota di pulau Jawa dan Madura yang dikirimi kuesioner, sebanyak 41 kepala Bappeda memberikan respon dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan lengkap. Setelah dilakukan kompilasi terhadap jawaban-jawaban yang masuk, maka dapat disajikan informasi sebagaimana terlihat pada tabel 18 halaman 74, tabel 19 halaman 76 dan tabel 20 halaman 77. Dari tabel 18 halaman 74 terungkap bahwa sebesar 28 responden atau sebesar 68,29% dari total responden menyatakan bahwa LKPD belum secara penuh mengungkapan informasi yang diperlukan bagi proses perencanaan pembangunan. Kemudian terdapat 13 responden atau sebesar 31,71% dari total responden yang menyatakan bahwa LKPD tidak dapat diakses/diperoleh dengan mudah dan tidak tersedia tepat waktu, 12 responden atau sebesar 29,27% dari total responden menyatakan bahwa masih rendahnya keakuratan informasi pada LKPD, 11 responden atau sebesar 26,83% dari total responden commit menyatakan to user bahwa tidak tersedianya unit arsip data pengelolaan keuangan yang baik sehingga banyak informasi yang ada pada LKPD yang tidak didukung dokumen-dokumen sumber secara lengkap serta terdapat 7
17 74 responden atau sebesar 17,07% dari total responden yang menyatakan bahwa LKPD tidak mampu menyajikan data yang konsisten dan terintegrasi. Tabel 18 Kekurangan LKPD Bagi Perencanaan Pembangunan Daerah Jenis Kekurangan Frekuensi N Jawaban 1. LKPD belum secara penuh mengungkapan informasi yang diperlukan bagi proses perencanaan pembangunan LKPD tidak dapat diakses/diperoleh dengan mudah dan tidak tersedia tepat waktu Masih rendahnya keakuratan informasi pada LKPD Tidak tersedianya unit arsip data pengelolaan keuangan yang baik sehingga banyak informasi yang ada pada LKPD yang tidak didukung dokumen-dokumen sumber secara lengkap. 5. Ketidakmampuan LKPD dalam menyajikan data yang konsisten dan terintegrasi Sumber: Hasil Survei Hasil tersebut mengidentifikasikan bahwa sebagian besar responden merasakan bahwa LKPD yang dihasilkan selama ini kurang mengungkapkan informasi yang bermanfaat bagi pelaksanaan tugas mereka dalam menyusun rencana pembangunan daerah. Hasil survei ini perlu menjadi perhatian penting bagi para penyusun standar akuntansi pemerintah dikarenakan para responden ini merupakan salah satu kelompok pengguna LKPD yang diharuskan melakukan analisis LKPD dalam pelaksanaan tugastugasnya. Dari tabel 19 halaman 76 terungkap bahwa memang terdapat keinginan dari commit to user sejumlah responden agar pada LKPD ditambahkan beberapa informasi lain guna meningkatkan kebermanfaatan LKPD bagi pelaksanaan tugas mereka. Sebanyak 48,78% responden menyatakan agar pada LKPD ditambahkan informasi non keuangan
18 75 yang pada dasarnya berupa segala informasi berkenaan dengan kondisi daerah selain kondisi keuangan daerah yang antara lain informasi mengenai kebijakan-kebijakan dan prioritas daerah, informasi mengenai kondisi daerah seperti jumlah penduduk, struktur penduduk, tingkat pendidikan, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, kondisi wilayah, kekayaan alam daerah ataupun informasi mengenai sarana-sarana yang dimiliki pemerintah daerah saat ini dan kebutuhan sarana-sarana yang seharusnya dipenuhi. Termasuk kategori informasi non keuangan adalah informasi berupa hasil analisis non keuangan seperti rasio jumlah sekolah dengan jumlah penduduk usia sekolah, rasio jumlah penduduk dengan jumlah sarana kesehatan, rasio luas wilayah dengan sarana transportasi serta prediksi kebutuhan sarana-sarana daerah di masa depan. Sebanyak 36,59% responden menyatakan agar LKPD perlu ditambahkan hasil analisis non keuangan tersebut. Selain itu, terdapat pula 19,51% responden yang menyatakan agar LKPD perlu ditambahkan informasi non keuangan lainnya berupa pencapaian kinerja output dari kegiatan dan pencapaian kinerja outcome dari program pada masing-masing unit atau satuan kerja yang ada. Dari tabel 19 juga terungkap bahwa terdapat sejumlah LKPD yang belum dilengkapi dengan hasil analisis laporan keuangan yang penting seperti rasio-rasio keuangan daerah, analisis prediksi kondisi keuangan daerah di masa depan maupun analisis kondisi keuangan daerah yang seharusnya dicapai di masa depan. Sebanyak 36,59% responden menyatakan perlunya tambahan informasi berupa hasil-hasil analisis keuangan tersebut. Selain berupa penambahan informasi commit to pada user LKPD, hal lainnya yang oleh para responden dirasakan perlu untuk dilakukan guna meningkatkan kebermanfaatan LKPD bagi pelaksanaan tugas mereka, sebagaimana terlihat pada tabel 20 halaman 77, yaitu
19 76 berupa pembentukan unit arsip data akuntansi dan pengelolaan keuangan, pembentukan unit pengendalian internal dan peningkatan kuantitas dan kualitas serta perbaikan kebijakan mutasi pegawai yang bertanggung jawab terhadap proses akuntansi dan pelaporan keuangan. Oleh karena para responden merupakan pihak yang selama ini menggunakan LKPD maka hasil survei ini dapatlah dijadikan sebagai salah satu acuan bagi perbaikan proses akuntansi pemerintah daerah. Dengan demikian, LKPD yang dihasilkan dapat benar-benar bermanfaat bagi para pengguna, khususnya bagi perencanaan pembangunan daerah. Tabel 19 Informasi yang Perlu Ditambahkan pada LKPD Jenis Informasi Frekuensi Jawaban N 1. Informasi non keuangan yang antara lain menjelaskan kebijakan-kebijakan dan prioritas daerah selama ini, menjelaskan kondisi daerah seperti jumlah penduduk, struktur penduduk, tingkat pendidikan, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, kondisi wilayah, kekayaan alam daerah serta menjelaskan sarana-sarana yang dimiliki pemerintah daerah. 2. Informasi hasil analisis laporan keuangan yang penting seperti rasio-rasio keuangan daerah, prediksi kondisi keuangan daerah di masa depan serta kondisi keuangan daerah yang seharusnya dicapai. 3. Informasi hasil analisis non keuangan seperti rasio jumlah sekolah dengan jumlah penduduk usia sekolah, rasio jumlah penduduk dengan jumlah sarana kesehatan, rasio luas wilayah dengan sarana transportasi serta prediksi kebutuhan sarana-sarana daerah di masa depan. 4. Informasi mengenai pencapaian kinerja output dari kegiatan dan pencapaian kinerja outcome dari program pada masing-masing unit atau satuan commit kerja to yang user ada Sumber: Hasil Survei
20 77 Terlihat pada tabel 20 bahwa sebanyak 46,34% responden menyatakan perlu dibentuknya unit arsip data akuntansi dan pengelolaan keuangan pemerintahan daerah guna menjamin tersedianya dokumen-dokumen sumber sebagai pendukung serta guna menjamin kemudahan akses LKPD. Selain itu, 36,59% menyatakan perlu dibentuknya unit pengendalian internal yang secara khusus mengawasi proses akuntansi pemerintahan daerah guna menjamin konsistensi, integrasi dan akurasi dan sebanyak 29,27% response menyatakan perlunya peningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia serta perbaikan kebijakan mutasi pegawai terkait tanggung jawab proses akuntansi dan pelaporan keuangan guna menjamin disusunnya LKPD secara tepat waktu. Tabel 20 Tindakan Lainnya Yang Perlu Dilakukan Dalam Proses Akuntansi Jenis Tindakan Frekuensi Jawaban N 1. Dibentuknya unit arsip data akuntansi dan pengelolaan keuangan pemerintahan daerah guna menjamin tersedianya dokumen-dokumen sumber sebagai pendukung serta guna menjamin kemudahan akses LKPD. 2. Dibentuknya unit pengendalian internal yang secara khusus mengawasi proses akuntansi pemerintahan daerah guna menjamin konsistensi, integrasi dan akurasi. 3. Ditingkatkannya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia serta perbaikan kebijakan mutasi pegawai terkait tanggung jawab proses akuntansi dan pelaporan keuangan guna menjamin disusunnya Laporan Keuangan Pemerintah Daerah secara tepat waktu Sumber: Hasil Survei commit to user
21 78 E. Pembahasan Hasil Analisis Analisis yang dilakukan terhadap data hasil survei pada dasarnya ditujukan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan pada bab satu. Terdapat 6 pertanyaan dalam penelitian ini dan berdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh maka jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jawaban atas pertanyaan mengenai bagaimanakah kebermanfaatan dari masingmasing elemen LKPD dan rasio keuangan daerah dalam proses perencanaan pembangunan daerah kabupaten/kota. Dari analisis statistik deskriptif dan analisis distribusi frekuensi terlihat adanya perbedaan tingkat kebermanfaatan diantara elemen-elemen LKPD dan rasio-rasio keuangan daerah. Tabel 21 halaman 79 memperlihatkan urutan peringkat kebermanfaatan elemen LKPD dan rasio keuangan daerah hasil dari analisis statistik deskriptif. Terlihat pada tabel ini jika LRA, REP dan REB, yang merupakan elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari akuntansi anggaran, mempunyai kebermanfaatan sangat tinggi. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Jorge et al (2008) dan Nogueira et al (2013) yang mengungkapkan bahwa laporan anggaran yang masih berbasis kas adalah laporan yang paling sering digunakan dalam proses pengambilan keputusan para manajer pemerintahan daerah. Akan tetapi, hasil tersebut sedikit berbeda dengan hasil penelitian Jorge et al (2008) yang menemukan bahwa Degree of Expenditure Execution atau Rasio Efisiensi Belanja (REB) merupakan rasio keuangan daerah yang paling banyak digunakan. Pada penelitian ini terlihat bahwa dalam proses commit to user perencanaan pembangunan daerah di Indonesia penggunaan REP lebih banyak dibandingkan REB.
22 79 Selain itu, hasil statistik deskriptif juga menunjukan bahwa LO, LPE dan LAK mempunyai tingkat kebermanfaat yang rendah. LO sendiri mempunyai rata-rata penggunaan yang paling rendah dibandingkan elemen LKPD dan rasio keuangan lainnya. Kemungkinan besar terjadinya hal ini karena LO merupakan elemen LKPD yang baru diperkenalkan pada PP No. 71 tahun 2010 sehingga belum dikenal luas diantara para pejabat pemerintahan daerah atau banyaknya daerah kabupaten/kota yang belum membuat LO. Untuk memastikan kemungkinan tersebut, disarankan agar dilakukan penelitian yang secara khusus mengevaluasi pelaksanaan PP No. 71 tahun 2010 pada seluruh pemerintah daerah kabupaten/ kota di Indonesia. Tabel 21 Peringkat Kebermanfaatan Elemen LKPD dan Rasio Keuangan Daerah Berdasarkan Data Statistik Deskriptif Variabel Mean Frekuensi Tingkat Kebermanfaatan LRA 3,73 31 Sangat Tinggi REP 3,71 30 Sangat Tinggi REB 3,61 26 Sangat Tinggi LPSAL 3,49 22 Tinggi CaLK 3,27 18 Tinggi RKD 3,17 18 Tinggi Neraca 3,07 17 Sedang RLD 2,66 11 Sedang RSD 2,56 10 Sedang RHTM 2,49 11 Sedang LPE 2,46 7 Rendah LAK 2,41 7 Rendah LO 2,12 commit to 6 user Rendah Sumber: Hasil Survei
23 80 2. Jawaban atas pertanyaan mengenai adakah perbedaan kebermanfaatan yang signifikan dari elemen-elemen LKPD dan rasio-rasio keuangan daerah dalam proses perencanaan pembangunan daerah kabupaten/kota. Hasil uji beda dengan analisis Chi-Square menunjukan adanya perbedaan kebermanfaatan yang signifikan diantara elemen-elemen LKPD dan rasio-rasio keuangan daerah dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Kenyataan tersebut memberikan arti bahwa lebih tingginya kebermanfaatan LRA, REP maupun REB dibandingkan elemen LKPD dan rasio keuangan yang lainnya bukanlah sesuatu keadaan yang bersifat kebetulan saja. Begitu pula dengan lebih rendahnya kebermanfaatan LO, LAK dan LPE dibandingkan elemen LKPD dan rasio keuangan yang lain juga bukanlah sesuatu keadaan yang bersifat kebetulan. Kenyataan ini dapatlah dijadikan sebagai suatu perhatian dan acuan bagi para penyelenggara proses akuntansi pemerintah daerah dan penyusun LKPD serta bagi para penyusun standar akuntansi pemerintah dalam meningkatkan kebermanfaatan LKPD. Dengan semakin meningkatnya kebermanfaatan LKPD terutama elemenelemen LKPD yang dihasilkan dari sistem akuntansi berbasis akrual maka tidak siasia lah segala usaha dan sumber dana yang telah dikeluarkan dalam proses implementasi akuntasi akrual di Indonesia. Selain itu, kenyataan yang mengungkapkan lebih tingginya kebermanfaatan REP dibandingkan REB maupun rasio keuangan lainnya dapat pula dijadikan suatu indikasi bahwa pencapaian target penerimaan lebih diprioritaskan dibandingkan dengan pencapaian target belanja. Meskipun belum ada penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara lebih tinggnya kebermanfaatan REP dibandingkan REB commit to user dalam proses perencanaan pembangunan terhadap permasalahan SilPA sebagaimana yang terlihat pada tabel 1 halaman 7, namun demikian terdapat kemungkinanan bahwa SilPA yang cukup besar dan selalu terjadi dari tahun ke tahun selama ini
24 81 diakibatkan oleh para penentu kebijakan publik pada pemerintahan daerah yang lebih memprioritaskan pencapaian target penerimaan dibandingkan belanja. Penelitian selanjutya dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara frekuensi penggunaan suatu informasi keuangan daerah dalam proses perencanaan daerah dengan besarnya SilPA yang terjadi. 3. Jawaban atas pertanyaan mengenai bagaimanakah kebermanfaatan dari kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari akuntansi berbasis akrual jika dibandingkan dengan kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari akuntansi berbasis kas dalam proses perencanaan pembangunan daerah kabupaten/kota. Dari tabel 21 halaman 79 terlihat bahwa elemen-elemen LKPD dan rasio-rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari akuntansi anggaran yang masih berbasis kas mempunyai kebermanfaatan yang tinggi. Elemen LKPD dan rasio keuangan daerah berupa LRA, REP, REB, LPSAL dan RKD, yang dihasilkan dari akuntansi anggaran, menempati urutan kebermanfaatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan elemenelemen LKPD dan rasio-rasio keuangan daerah yang lainnya yang dihasilkan dari akuntansi keuangan yang sudah berbasis akrual. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Adriani et al (2010) dan Sousa et al (2013) yang mengungkapkan bahwa informasi akuntansi berbasis akrual lebih bermanfaat dibandingkan informasi akuntansi berbasis kas. Adriani et al (2010) berpendapat bahwa masalah kebermanfaatan suatu sistem akuntansi yang baru diimplementasikan merupakan suatu fungsi dari familiaritas dan tingkat pengalaman. Pendapat tersebut muncul sehubungan dengan hasil penelitian Jones dan Puglisi (Jones dan Puglisi, 1997, dalam Adriani et al, 2010) yang hasilnya commit to user berbeda dengan penelitian Adriani et al (2010) dimana akuntansi kas masih lebih bermanfaat dibandingkan dengan akuntansi akrual. Meskipun Jones dan Puglisi meneliti hal yang sama dan pada daerah yang sama dengan peneltian yang dilakukan
25 82 oleh Adriani et al (2010) tetapi terdapat perbedaan tahun dilakukannya penelitian tersebut dan hal inilah yang diyakini oleh Adriani et al (2010) sebagai penyebab perbedaan hasi penelitian. Penelitian Jones dan Puglisi dilakukan pada tahun 1997 yang pada waktu itu implementasi akuntansi akrual belum menyebar secara luas di Australia, sedangkan penelitian Adriani et al (2010) dilakukan pada tahun 2010 dimana implementasi akuntansi akrual sudah dalam tahapan yang lebih maju dan telah dilakukan secara luas oleh pemerintah-pemerintah daerah di Australia. Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat kemungkinan besar bahwa kebermanfaatan akuntansi akrual dalam proses perencanaa pembangunan daerah di Indonesia akan semakin meningkat di tahun-tahun depan sejalan dengan semakin pahamnya dan semakin banyaknya pengalaman dari para pejabat dan pegawai pemerintah daerah kabupaten/kota terhadap sistem akuntansi akrual ini. Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk dilakukan penelitian yang sama dengan penelitian ini, tetapi dilakukan pada tahun-tahun depan untuk membuktikan kebenaran pendapat Adriani et al (2010) tersebut. 4. Jawaban pertanyaan mengenai adakah perbedaan kebermanfaatan yang signifikan dari kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari akuntasi berbasis kas dengan yang dihasilkan dari akuntansi berbasis akrual dalam proses perencanaan pembangunan daerah kabupaten/kota. Hasil uji beda dengan menggunakan analisis Mann-Whitney menunjukan bahwa perbedaan kebermanfaatan antara kelompok elemen LKPD dan rasio keuangan daerah yang dihasilkan dari sistem akuntansi berbasis kas dengan yang dihasilkan dari sistem akuntansi berbasis akrual merupakan perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti bahwa commit perbedaan to user kebermanfaatan tersebut bukanlah perbedaaan yang bersifat kebetulan saja. Oleh karena itu, hasil analisis ini dapatlah menjadi perhatian dan acuan bagi para penyelenggara proses akuntansi pemerintah
26 83 daerah dan penyusun LKPD serta bagi para penyusun standar akuntansi pemerintah dalam meningkatkan kebermanfaatan LKPD. Dengan demikian segala usaha dan sumber dana yang telah dikeluarkan dalam proses implementasi akuntasi akrual di Indonesia bukanlah suatu tindakan yang sia-sia. 5. Jawaban atas pertanyaan mengenai kekurangan apa saja yang ada pada LKPD bagi proses penyusunan rencana pembangunan daerah kabupaten/kota. Hasil survei memperlihatkan kekurangan-kekurangan LKPD yang ada selama ini yang dirasakan oleh para responden dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu: a. LKPD yang dihasilkan selama ini belum secara penuh mengungkapan informasi yang diperlukan bagi proses perencanaan pembangunan. b. Ketidakmampuan LKPD dalam menyajikan data yang konsisten dan terintegrasi. c. Tingkat akurasi informasi yang disajikan dalam LKPD masih rendah. d. Tidak tersedianya unit arsip data pengelolaan keuangan yang baik sehingga LKPD tidak didukung dokumen-dokumen sumber secara lengkap. e. LKPD tidak dapat diakses dengan mudah dan tidak tersedia secara tepat waktu. 6. Jawaban pertanyaan mengenai hal-hal apa saja yang sebaiknya dilakukan agar LKPD dapat lebih bermanfaat bagi proses perencanaan pembangunan daerah kabupaten/kota. Dalam mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada LKPD, para responden menyatakan perlunya dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: a. Guna mengatasi masalah kurangnya pengungkapan di dalam LKPD, maka pada LKPD agar ditambahkan informasi antara lain: 1) Informasi non keuangan yang commit menjelaskan to user kebijakan-kebijakan dan prioritas daerah, yang menjelaskan kondisi daerah seperti jumlah penduduk, struktur penduduk, tingkat pendidikan, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran,
27 84 kondisi wilayah, kekayaan alam daerah ataupun yang menjelaskan saranasarana yang dimiliki pemerintah daerah. 2) Informasi hasil analisis laporan keuangan yang penting seperti rasio-rasio keuangan daerah, prediksi kondisi keuangan daerah di masa depan serta kondisi keuangan daerah yang seharusnya dicapai. 3) Informasi hasil analisis non keuangan seperti rasio jumlah sekolah dengan jumlah penduduk usia sekolah, rasio jumlah penduduk dengan jumlah sarana kesehatan, rasio luas wilayah dengan sarana transportasi serta prediksi kebutuhan sarana-sarana daerah di masa depan. 4) Informasi mengenai pencapaian kinerja output dari kegiatan dan pencapaian kinerja outcome dari program pada masing-masing unit atau satuan kerja. b. Guna mengatasi masalah konsistensi, integrasi dan akurasi maka perlu dibentuk unit pengendalian internal yang secara khusus mengawasi proses akuntansi pemerintahan daerah. c. Dibentuknya unit arsip data akuntansi dan pengelolaan keuangan pemerintahan daerah guna menjamin tersedianya dokumen-dokumen sumber sebagai pendukung serta guna menjamin kemudahan akses LKPD. d. Ditingkatkannya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia serta perbaikan kebijakan mutasi pegawai terkait tanggung jawab proses akuntansi dan pelaporan keuangan guna menjamin disusunnya LKPD secara tepat waktu. commit to user
BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. menjadi tiga jenis, yaitu exploratory study, descriptive study dan causal study.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sekaran dan Bougie (2013: 96) membedakan maksud dilakukannya penelitian menjadi tiga jenis, yaitu exploratory study, descriptive study dan causal study. Dilihat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau
BAB IV ANALISA DATA IV.1. Uji Validitas Validitas dan reliabilitas merupakan poin penting dalam sebuah analisa data. Hal itu dilakukan untuk menguji apakah suatu alat ukur atau instrumen penelitian (dalam
Lebih terperinciMisalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur.
Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur. Jawaban tiap responden yang ditanya menggunakan kuesioner
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa penelitian ini merupakan pengembangan dari eksperimental
Lebih terperinciPembahasan. 4.1 Uji Validitas
BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti meliputi: a) merumuskan masalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Obyek Penelitian Keberadaan Rumah Sakit Toto Kabupaten Bone Bolamgo digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Validitas Variabel Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam Ghozali (2005:45) dinyatakan suatu kuesioner
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM wilayah Jakarta Barat. Agar penelitian ini
Lebih terperinciMATA KULIAH METODE RISET
MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS KUESIONER Uji Reliabilitas Suatu questionare disebut reliabel/handal jika jawabanjawaban seseorang konsisten atau stabil
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang sangat berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatupenelitian. Dalam penelitian ini
Lebih terperinciKISI-KISI INSTRUMEN PERHATIAN SISWA
KISI-KISI INSTRUMEN PERHATIAN SISWA Indikator Nomor Item Positif Negatif Jumlah soal Mendengarkan 1,3 2 3 Memandang 5,6 4 3 Menulis atau mencatat 7 8 2 Membaca 10,11,12 9,13 5 Membuat ringkasan atau 14,15
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?
30 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Kuesioner Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Public Relations Setujukah anda bahwa Public Relations PT. Uvindo Prima Cemerlang sangat membantu anda dalam menentukan jenis cetakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan
Lebih terperinciDATA LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA SELF EFFICACY
67 DATA LAMPIRAN LAMPIRAN A SKALA SELF EFFICACY 68 Pagi/Siang/Sore Saya Rosa Almira Elisse, mahasiswi Fakultas Psikologi yang saat ini sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir. Sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan
Lebih terperinciBab III METODELOGI PENELITIAN
Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN A. Analisis Data tentang Nilai BTQ SD Kandang Panjang 01 Pekalongan Setelah dikumpulkan dengan
Lebih terperinciMATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS
MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS Jika kita akan melakukan penelitian yang menggunakan kuisioner, setelah kuisioner diisi oleh responden dan sudah tabulasi data, maka langkah
Lebih terperinciLAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 118 LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN 119 120 Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara/i Nasabah PT. BPR Swadharma Artha Nusa Yogyakarta di tempat Dengan Hormat, Dalam rangka penelitian yang akan dibahas mengenai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengadakan penelitian di Universitas Indonesia, Universitas Mercu Buana dan Universitas
Lebih terperinciContoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner
Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner 1. Sebaran Data Stress Kerja Hasil Skoring Kuesioner 2. Jumlah Skor Setiap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama
Lebih terperinciUJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI
UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI Digunakan untuk menentukan apakah dua perlakukan sama atau tidak sama Uji parametrik Uji non parametrik: T- test asumsi: distribusi
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Satistik deskriptif masing masing variabel penelitian ini ditampilkan untuk mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian
Lebih terperinciScale. Variance if. Item Deleted. butir_ butir_ butir_
LAMPIRAN Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Metode Alpha Cronbach Df = 40 2 = 38 Sig = 5% R tabel = 0,32 VALIDITAS KONFORMITAS NEGATIF Scale Mean Scale Corrected Cronbach's if Item Variance if Item-Total
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bandarlampung. Pemilihan objek penelitian ini dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Pembahasan pada bab ini merupakan hasil
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data diperoleh dengan menyebarkan secara acak kuesioner kepada pengguna jasa transpotasi udara Garuda Indonesia sebagai responden. Cara pengambilan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel
Lebih terperinci67 Lampiran 2. Kuesioner kepatuhan Eight Items Morisky Scale yang telah dimodifikasi (pretest / posttest) yang ditujukan pada pasien dewasa 68 Lampiran 3. Kuesioner kepatuhan Eight Items Morisky Scale
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden Penulis telah melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di Casa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah atau trader yang melakukan trading valas pada PT Fasting Futures Semarang, baik kategori mini
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Hasil dari analisis data yang telah peneliti lakukan, akan diuraikan pada bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media
Lebih terperinciGUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS
GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS Digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator suatu variabel. Kuesioner dikatakan reliabel ketika jawaban seseorang terhadap pernyataan-pernyataan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai
61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.
BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA
63 LAMPIRAN A SKALA IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA SETELAH UJI COBA 64 Kuesioner Penelitian I. Data Responden Nama Responden : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Usia Jabatan/bagian Lama Kerja :..
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para responden yang merupakan karyawan pada PT. BKR yang berada
Lebih terperinciBAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, disain yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini subyek
Lebih terperinciPerpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN LAMPIRAN A ALAT UKUR SKALA MANAJEMEN WAKTU Nama : Periode Penilaian : Fasilitator : Tanggal Penilaian : PETUNJUK PENGERJAAN 1. Bacalah pernyataan pada lembar berikut ini dengan cermat dan jujur.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi
BAB IV HASIL PENELITIAN 4. Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi Universitas Dian Nuswantoro yang tahu mengenai penggunaan e-filing dan yang sedang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang telah disebar kepada Auditor di 103 Kantor Akuntan Publik yang berada di seluruh wilayah Jakarta Barat dan Jakarta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang
Lebih terperinciRusdi. Alamat : Rusun Muara Angke Blok G1/27 Kel. Pluit. Kec. Penjaringan Jakarta Utara ABSTRAKSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ROKOK SAMPOERNA MILD (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma) Rusdi Alamat : Rusun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian eksperimen yang digunakan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam pengambilan data peneliti menggunakan instrumen penelitian yaitu skala psikologi untuk
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA
ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA Nama : Nova Evlyn NPM : 16213506 Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dalam penelitian ini adalah 2-3 bulan yaitu bulan Nopember 2014 Sampai dengan bulan Januari 2015. untuk menyebarkan kuisioner kepada responden,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis SPSS. Uji
Lebih terperinciUji Validitas Instrumen. by Ifada Novikasari
Uji Validitas Instrumen by Ifada Novikasari Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 2016 Uji Validitas Instrumen a. Validitas Isi/Konten Validitas isi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA BANK-BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BEI
Lampiran A LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA BANK-BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BEI No. Kuesioner :... (diisi oleh peneliti)
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Riau. Kuesioner dibagikan kepada 38 orang yang terlibat dalam proses
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mengambil sampel di Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau. Kuesioner dibagikan kepada 38 orang yang terlibat dalam proses pengguna anggaran.adapun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7
4 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/0 yang terdiri atas 7 kelas berjumlah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Responden Penelitian ini melibatkan para pemakai sistem informasi akuntansi (SIA) pada sakter Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan
Lebih terperinciBAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.
BAB V ANALISA Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. Ellya, penulis mengajukan seperangkat kuesioner kepada responden yang berjumlah 100 orang, kuesioner ini terdiri dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Instrumen dan Responden Data dikumpulkan melalui kuesioner seperti terlampir dalam lampiran A. Kuesioner tersebut terbagi dalam dua bagian. Di bagian pertama,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.
101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh
43 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Oleh: Aftoni Sutanto UJI VALIDITAS Berikut langkah-langkah uji validitas. Dengan menggunakan contoh data sebagai berikut: 1. Uji Validitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Pelaksanaan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3 antarsubjek (between-subjek). Sampel yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni
Lebih terperinciBAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG
BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG A. Analisis data tentang Profesionalitas Guru Dalam Pembelajaran di MI Salafiyah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Instrumen dan Responden Hasil penelitian didapatkan dari kuesioner-kuesioner yang disebarkan secara acak langsung kepada para responden melalui hardcopy dan softcopy
Lebih terperinciLampiran 2. Berat badan patokan untuk perhitungan kecukupan gizi
Lampiran 1. Kurva standar kafein Absorbansi 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 y = 0.0502x + 0.0146 R 2 = 0.9971 Absorbansi Linear (Absorbansi) 0 0 5 10 15 20 25 Konsentrasi (ppm) Lampiran 2. Berat badan patokan untuk
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai presentasi dan analisis data yang terdiri dari gambaran umum penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan hasil uji
Lebih terperinciLampiran 1 Peta lokasi penelitian a. Peta Desa Mayangan Kabupaten Subang. b. Peta stasiun pengoperasian bubu lipat
Lampiran 1 Peta lokasi penelitian a. Peta Desa Mayangan Kabupaten Subang b. Peta stasiun pengoperasian bubu lipat 152 Lampiran 2 Unit penangkapan bubu Perahu Nelayan Alat Tangkap Bubu Umpan 153 Lampiran
Lebih terperinci