KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas
|
|
- Harjanti Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi Hj. Betty Rofatin, Ir., M.P. 2) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi Suyudi, S.P., M.P. 3) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran, dengan tujuan untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan, R/C dan perbedaan kelayakan usahatani kacang tanah dan kedelai pada Kelompok Tani di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa biaya yang dikeluarkan pada usahatani kacang tanah rata-rata sebesar Rp ,21 per musim tanam per 0,047/ha dan pada usahatani kedelai biaya yang dikeluarkan yaitu rata-rata sebesar Rp ,20 per musim tanam per 0,050/ha. Pendapatan usahatani kacang tanah rata-rata sebesar Rp ,04 per musim tanam per 0,047/ha sedangkan untuk pendapatan usahatani kedelai sebesar Rp ,14 per musim tanam per 0,050/ha. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan luas lahan yang sama untuk usahatani kacang tanah menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dari pada usahatani kedelai. Kelayakan untuk usahatani kacang tanah adalah 1,71, sedangkan kedelai adalah 1,69. Hal ini menunjukkan bahwa secara finansial usahatani kacang tanah dan kedelai layak untuk diusahakan. Perbedaan kelayakan antara kedua usahatani kacang tanah dengan kedelai. Bahwa usahatani kacang tanah lebih layak dari pada usahatani kedelai atau sebaliknya usahatani kedelai lebh layak diusahakan dari pada kacang tanah, maka berdasarkan hasil dan pembahasan hipotesis, bahwa terdapat perbedaan kelayakan 1
2 antara usahatani kacang tanah dengan usahatani kedelai, dimana usahatani kacang tanah lebih layak dari pada usahatani kedelai. Kata Kunci : Biaya, Penerimaan, Pendapatan, Kelayakan ABSTRACT The costs incurred in peanut farming an average of Rp. 943, per growing season per 0,047 ha and on soybean farming costs an average of Rp. 983, per growing season per 0,050 ha. Peanut farm income on average of Rp. 651, per growing season per 0,047 ha, while for soybean farming income of Rp.676, per growing season per 0,050 ha. This suggests that the use of the same land for peanut farming produces higher revenues than in soybean farming. Feasibility for peanut farming is 1.71, whereas soy is This shows that financially farming peanuts and soybeans worth the effort. The difference between the two farming feasibility of peanuts with soybeans. That peanut farming more feasible than in soybean or soybean otherwise rely more viable than in peanuts, then based on the results and discussion of the hypothesis, that there is a difference between the viability of farming peanuts with soybean, peanut farming which is more feasible than in farming soybean. Key Word: Cost, Revenue, Income, Feasibility PENDAHULUAN Pangan memiliki peran yang penting bagi kehidupan dan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi sepanjang kehidupan. Indonesia memiliki keragaman pangan yang sangat bervariasi. Keragaman pangan mulai dari keragaman pangan komoditas perairan dan kelautan juga keragaman pangan komoditas dari hasil budidaya pertanian dan perkebunan. Pertanian bagi para petani sudah menjadi sebagian dari kehidupan, masih banyak petani yang bergantung hidupnya pada sektor pertanian. Komoditas palawija (jagung, kacang-kacangan, dan umbi-umbian) memegang peranan strategi sebagai sumber karbohidrat, protein nabati, dan bahan-bahan industri, karena itu permintaan akan tanaman palawija dari tahun ke tahun terus 2
3 meningkat. Namun, kemampuan produksi dalam negeri masih belum maksimal, terutama untuk tanaman kacang-kacangan yang masih mengimpor dalam jumlah besar (Soedaryono, 2005). Menurut Setijo Pitijo (2009), Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman palawija yang menduduki urutan ke tiga setelah jagung dan kedelai. Komoditas Kacang Tanah juga merupakan tanaman yang bernilai ekonomis cukup tinggi dan merupakan salah satu sumber protein nabati penting dalam pola menu makanan penduduk di Indonesia. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat, sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan gizi masyarakat serta meningkatkan kapasitas industri pakan dan makanan. Tabel 1. Realisai Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Usahatani Kacang Tanah di Kecamatan Cigugur Tahun No Tahun Luas tanam (ha) Luas panen (ha) Produktivitas (kw/ha) , , ,57 Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Cigugur (2014) Berdasarkan Tabel 1, usahatani kacang tanah di Kecamatan Cigugur dari tahun 2012 sampai tahun 2014 mengalami peningkatan, maka perlu adanya pelatihanpelatihan secara terus menerus agar mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani. Meningkatnya permintaan akan komoditas kacang-kacangan akan kebutuhan protein, gizi tidak hanya diperoleh dari kacang tanah saja melainkan dapat diperoleh juga dari kedelai, akan tetapi komoditas kedelai sekarang masih mengandalkan komoditas impor. Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu tanaman pangan dan sumber protein nabati untuk menu makanan sehat sama seperti kacang tanah. Kedelai dapat ditanam pada bekas lahan areal sawah dan lahan yang kering, pola tanam kedelai biasanya dilakukan dengan cara tumpangsari dan bagi perusahaan kedelai ini merupakan tanaman sampingan (Sumarno, 1986). Hampir sama halnya dengan 3
4 usahatani kacang tanah, produktivitas usahatani kedelai juga mengalami peningkatan dari tahun 2012 sampai tahun Tabel 2. Realisasi Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Usahatani Kedelai di Kecamatan Cigugur tahun No Tahun Luas tanam (ha) Luas panen (ha) Produktivitas (kw/ha) , , ,20 Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Cigugur (2014) Usahatani kacang tanah dan kedelai adalah salah satu tanaman alternatif peluang agrobisnis yang mampu memberikan lapangan pekerjaan dipedesaan, walaupun demikian usahatani kacang tanah dan kedelai tidak terlepas dari berbagai hambatan, salah satu diantaranya biaya, ketersediaan benih, luas tanaman, peralatan, serta akses pasar. Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Berapa besarnya biaya, pendapatan, dan kelayakan usahatani Kacang Tanah dan Kedelai di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran? (2) Apakah ada perbedaan kelayakan antara usahatani Kacang Tanah dengan Kedelai di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Biaya, pendapatan, dan kelayakan usahatani Kacang Tanah dan Kedelai di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran dan perbedaan kelayakan antara usahatani Kacang Tanah dengan Kedelai di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey pada Kelompok Tani Parung Kadu dan Kelompok Tani Cantilan 1 yang terletak di Desa Kertajaya, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran. Menurut (Zikmund, 1997), metode penelitian survey adalah satu bentuk teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel melalui pertanyaan-pertanyaan. Pemilihan 4
5 Kelompok Tani tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa kelompok tani tersebut merupakan salah satu kelompok tani yang telah melaksanakan usahatani kacang tanah dan kacang kedelai yang merupakan salah satu komoditas utama dan sebagai sentra produksi di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran, berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran. Data yang dikumpulkan sehubungan dengan penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan anggota kelompok tani di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas atau intansi intansi yang terkait dalam penelitian ini. Operasinalilasi variabel berfungsi mengarahkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini ke dalam indikator-indikator yang lebih mendetail yang berguna dalam pembahasan hasil dari penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari perbedaan persepsi dari berbagai istilah tersebut, maka perlu adanya batasan untuk mempermudah pemahaman mengenai bahasan dalam penelitian ini. Adapun variabel-variabel yang diamati dan didefinisikan adalah sebagai berikut : 1) Biaya adalah nilai yang dikeluarkan dalam suatu proses produksi. Kemudian dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 2) Hasil produksi merupakan hasil yang dikeluarkan dari suatu proses produksi yaitu hasil produksi (kacang tanah dan kacang kedelai) yang dinilai dalam satuan kilogram (kg). 3) Harga jual untuk kacang tanah dan kedelai ditingkat petani merupakan nilai hasil produksi usahatani yang dinilai dengan satuan rupiah (Rp/kg). 4) Penerimaan merupakan perkalian dari hasil produksi dengan harga jual yang dinilai dalam satuan rupiah (Rp). 5) Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya dan dinilai dalam satuan rupiah (Rp). 6) R/C adalah imbangan antara penerimaan dengan biaya. 5
6 Batasan masalah dan asumsi usahatani kacang tanah dan kedelai pada penelitian ini, yaitu; Harga input dan output selama penelitian berlangsung dianggap tetap untuk masing-masing usahatani. Keadaan kesuburan tanah, pengairan dan iklim pada usahatani kacang tanah dan kedelai dianggap sama. Satu musim taman untuk kacang tanah dan kedeali dianggap sama. Teknologi yang digunakan pada usahatani kacang tanah dan kedelai tidak berubah. Hasil produksi kedua usahatani tersebut dianggap habis terjual. Selanjutnya untuk mengetahui besarnya biaya dan penerimaan maka digunakan analisis menurut Soekartawi (2000) dengan rumus sebagai berikut : Biaya total diperoleh dengan cara menjumlahkan total biaya tetap dengan total biaya variabel dengan rumus sebagai berikut : TC = TFC + TVC Keterangan : TC = Total Cost (Biaya total) TFC = Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total) TVC = Total Variabel Cost (Biaya Variabel Total) Penerimaan adalah jumlah hasil produksi dikalikan harga jual. Secara umum total penerimaan dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : TR = TP. HP Keterangan : TR = Total Revenue (Penerimaan Total) TP = Total Hasil Produksi HP = Harga Satuan Hasil Produksi Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dengan semua biaya yang telah dikeluarkan. Rumus yang digunakan adalah : = TR TC Keterangan : = Pendapatan Usahatani TR = Total Penerimaan 6
7 TC = Total Biaya Sedangkan untuk menghitung kelayakan usahatani kacang tanah dan kedelai secara finansial menurut Abas Tjakrawiralaksana (1983) menyatakan, bahwa analisis R/C adalah perbandingan antara penerimaan dengan biaya. Analisisnya dapat dituliskan sebagai berikut : R/C = Analisis R/C digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha yang dijalankan. Adapun kriteria penilaian kelayakan tersebut yaitu : R/C = 1, maka usahatani kacang tanah dan kedelai tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian (impas). R/C < 1, maka usahatani kacang tanah dan kedelai yang dilakukan mengalami kerugian dan tidak layak diusahakan. R/C > 1, maka usahatani kacang tanah dan kedelai yang dilakukan memperoleh keuntungan dan layak diusahakan. Mengetahui perbedaan kelayakan usahatani kacang tanah dengan kedelai, maka digunakan uji-t yang tidak berpasangan. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kelayakan usahatani kacang tanah dan kedelai, dengan rumusan sebagai berikut: t hitung = (x 1 -x 2 ) (µ 1 -µ 2 ) Sx 1 -x 2 H 0 :µ 1 = µ 2, (usahatani kacang tanah lebih layak dari pada usahatani kedelai) H 1 :µ 1 µ 2, (usahatani kacang tanah kurang layak dari pada usahatani kedelai) Kriteria uji-t: t hitung t tabel, maka Hipotesis (H 0 ) ditolak t hitung < t tabel, maka Hipotesis (H 0 ) diterima HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas Responden Berdasarkan data primer yang diperoleh dari 32 orang petani kacang tanah dan 30 orang petani kedelai, indikator yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan identitas responden dalam penelitian ini berdasarkan kuisoner di Desa Kertajaya 7
8 adalah umur petani, pendidikan petani, pengalaman berusahatani dan tanggungan keluarga petani. 1) Umur Petani Responden Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa umur petani responden dalam penelitian ini berkisar antara 35 sampai 68 tahun, jika dilihat dari umur menunjukkan bahwa para petani kacang tanah dan kedelai pada umumnya masih berada pada umur yang produktif. Sebagian besar petani responden pada penelitian ini memiliki umur sebanyak 41 sampai 50 tahun. Sehingga tenaganya masih segar untuk mengolah lahan dan melakukan usahatani kacang tanah dan kedelai, pada umur produktif petani dapat memilah-milah mana yang baik untuk dilaksanakan. Tabel 3. Umur Petani Responden No Umur Petani Jumlah (Orang) Responden Petani Kacang Persentase Petani Persentase (%) Tanah (%) Kedelai , , , , , ,00 4 > , ,00 Jumlah Sumber : Data Kuisioner Yang Diolah. 2) Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan formal petani responden dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perubahan sikap, pola pikir, maupun tingkah laku masyarakat, serta salah satu indikator kemajuan suatu daerah. Petani yang melakukan kegiatan usahatani kacang tanah dan kedelai pada penelitian di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur sebagian besar adalah tamatan Sekolah Dasar. Responden petani kacang tanah yang lulusan tingkat pendidikan SD sebesar 20 orang lebih sedikit dibandingkan dengan responden petani kedelai sebesar 22 orang, dan pada petani kacang tanah yang lulusan SMP dan SMA sebesar 12 orang lebih besar dibandingkan dengan petani kedelai sebesar 8 orang. 8
9 Tabel 4. Tingkat Pendidikan Formal Petani Responden No Pendidikan Jumlah (Orang) Petani Kacang Tanah Persentase (%) Petani Kedelai Persentase (%) 1 Tamat SD 20 62, ,33 2 Tamat SMP 7 21, ,67 3 Tamat SMA 5 15, ,00 Jumlah Sumber : Data Kuisioner Yang Diolah. 3) Pengalaman Berusahatani Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa pengalaman berusahatani pada penelitian ini berkisar antara 8 sampai 26 tahun. Dengan pengalaman berusahatani yang lama maka rendahnya tingkat pendidikan petani tidak akan berpengaruh banyak terhadap berlangsungnya usahatani yang dilakukan. Pengalaman merupakan modal untuk memperbaiki usaha sehingga dapat meningkatkan hasil kepada arah yang lebih baik. Tabel 5. Pengalaman Berusahatani Petani Responden No Pengalaman Jumlah (Orang) Berusahatani Petani Kacang Persentase Petani Persentase (Tahun) Tanah (%) Kedelai (%) , , , , , , , , ,25 1 3,34 Jumlah Sumber : Data Kuisioner Yang Diolah. 4) Tanggungan Keluarga Tanggungan keluarga sering dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi, karena akan berpengaruh terhadap keseluruhan sistem keluarga. Dari hasil penelitian secara keseluruhan jumlah anggota rumah tangga responden sebanyak 219 orang, yang terdiri dari petani kacang tanah 115 orang dan petani kedelai 104 orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 9. Sebagian besar petani responden pada penelitian ini memiliki jumlah tanggungan keluarga sebanyak 3 sampai 4 orang. Dengan 9
10 banyaknya tanggungan keluarga dapat menjadikan motivasi untuk meningkatkan hasil usahatani untuk menghidupi keluarganya. Tabel 6. Tanggungan Keluarga Petani Responden No Tanggungan Jumlah (Orang) keluarga Petani Kacang Tanah Persentase (%) Petani Kedelai Persentase (%) , , , , , ,00 Jumlah Sumber : Data Kuisioner Yang Diolah. Analisis Usahatani Kacang Tanah dan Kedelai 1) Analisis Biaya Tetap pada Usahatani Kacang Tanah dan Kedelai Biaya tetap adalah jenis biaya yang tidak mengalami perubahan dengan bertambah atau berkurangnya produksi, meliputi : Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Penyusutan Alat. Besarnya PBB pada tempat penelitian ini adalah sama sebesar Rp. 450 per meter persegi, karena dalam penelitian ini dilakukan dalam satu daerah yang sama. Tabel 7. Rata-rata Biaya Tetap Usahatani Kacang Tanah dan Kedelai. Kacang Tanah Kedelai Nilai Nilai Nilai Nilai (Rp/ha) No Uraian (Rp/0,047ha) (Rp/ha) (Rp/0,05ha) 1 PBB , , , ,00 2 Penyusutan alat , , , ,30 Jumlah Biaya Tetap , , , ,30 Sumber: Data Primer Diolah. 2) Analisis Biaya Variabel pada Usahatani Kacang Tanah dan Kedelai. Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh volume produksi selama satu musim tanam atau tergantung pada skala produksi, meliputi biaya sarana produksi (benih, pupuk, dan pestisida) dan biaya tenaga kerja. 10
11 Tabel 8. Rata-rata Biaya Variabel Usahatani Kacang Tanah dan Kedelai. Kacang tanah Kedelai No Uraian Nilai Nilai (Rp/ha) Nilai Nilai (Rp/ha) (Rp/0,047ha) (Rp/0,05ha) 1 Sarana Produksi - Benih , , , ,30 - Pupuk , ,00 Kandang , ,00 a) Urea , , , ,00 b) NPK , , , ,70 c) KCl 6.601, , , ,67 d) SP , , , ,00 e) POC , , , ,00 - Pestisida , , , ,70 2 Biaya Tenaga Kerja - Pengolahan Tanah , , , ,00 - Penanaman , , , ,00 - Pemupukan , , , ,00 - Penyiangan , , , ,00 - Panen , , , ,00 Jumlah Biaya Variabel , , , ,37 Sumber: Data Primer Yang Diolah. Besarnya biaya variabel yang dikeluarkan untuk usahatani kacang tanah pada luas lahan 0,047 ha rata-rata sebesar Rp ,44 dan jumlah biaya variabel yang dikeluarkan untuk usahatani kedelai pada luas lahan 0,050 ha rata-rata sebesar Rp ,00. Jumlah rata-rata biaya sarana produksi yang dikeluarkan pada usahatani kacang tanah adalah sebesar Rp ,68 dan untuk biaya sarana produksi yang dikeluarkan pada usahatani kedelai sebesar Rp ,67. Jumlah rata-rata biaya tenaga kerja yang dikeluarkan pada usahatani kacang tanah adalah sebesar Rp ,75 dan untuk biaya tenaga kerja yang dikeluarkan pada usahatani kedelai adalah sebesar Rp ,00. Upah tenaga kerja yang berlaku pada tempat penelitian ini di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran adalah sebesar Rp ,00 per hari orang kerja (HOK). 11
12 Tabel 9. Rata-rata Biaya Total Usahatani Kacang Tanah dan Kedelai. Kacang tanah Kedelai No Uraian Nilai Nilai (Rp/ha) Nilai Nilai (Rp/ha) (Rp/0,047ha) (Rp/0,05ha) 1 Biaya tetap , , , ,30 2 Biaya variabel , , , ,37 Jumlah Biaya Total , , , ,67 Sumber: Data Primer Yang Diolah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata biaya total untuk usahatani kacang tanah oleh petani responden di Kertajaya sebesar Rp ,21 dan jika dikonversi dalam satu hektar adalah sebesar Rp ,18 sedangkan jumlah rata-rata biaya total yang dikeluarkan untuk kegiatan usahatani kedelai sebesar Rp ,20 dan jika dikonversi dalam satu hektar adalah sebesar Rp ,67. 3) Penerimaan Besarnya penerimaan usahatani kacang tanah dan kedelai dengan cara mengalikan dari hasil produksi dengan harga jual yang berlaku saat penelitian. Sementara itu harga jual yang berlaku pada saat penelitian di petani kacang tanah sebesar Rp ,00/kg dan di petani kedelai Rp ,00/kg. Jumlah hasil produksi rata-rata usahatani kacang tanah dan kedelai pada tempat penelitian di Desa Kertajaya adalah 192,19 kg per musim tanam dan 215,67 kg per musim tanam, maka besarnya penerimaan yang diperoleh petani responden kacang tanah pada rata-rata luas lahan 0,047 ha sebesar Rp ,25 per satu kali panen. Sedangkan penerimaan untuk kedelai pada rata-rata luas lahan 0,050 ha adalah Rp ,33 per satu kali panen. 4) Pendapatan Pendapatan usahatani jagung dan kacang tanah pada penelitian ini tepatnya di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran diperoleh dari hasil penerimaan dikurangi dengan biaya total produksi per musim tanam. 12
13 Tabel 10. Rata-rata Pendapatan dan R/C Petani Responden Usahatani Kacang Tanah dan Kedelai Kacang tanah Kedelai No Uraian Nilai Nilai (Rp/ha) Nilai Nilai (Rp/ha) (Rp/0,047ha) (Rp/0,050ha) 1 Penerimaan , , , ,00 2 Biaya total , , , ,67 3 Pendapatan , , , ,33 4 R/C 1,71 1,69 Sumber : Data Primer Yang Diolah. Soekartawi. (1986), menyatakan bahwa pendapatan kotor itu sebagai nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Berdasarkan hasil penelitian di Pangandaran, Desa Kertajaya bahwa ratarata luas lahan 0,047 ha pendapatan usahatani kacang tanah adalah sebesar Rp ,04 per musim tanam dan jika dikonversikan dalam satu hektar yaitu sebesar Rp ,82 per musim tanam sedangkan untuk pendapatan usahatani dengan rata-rata luas lahan 0,050 ha yaitu sebesar Rp ,14 per musim tanam dan jika dikonversikan dalam satu hektar yaitu sebesar Rp ,33 per musim tanam. 5) Kelayakan Usahatani Menurut Ken Suratiyah (2006) menyatakan bahwa semakin tinggi ratio pendapatan yang diterima petani maka usahanya tersebut semakin menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Berdasarkan Tabel 10 penerimaan pada usahatani kacang tanah dibagi dengan jumlah biaya total yang dikeluarkan, maka akan diperoleh nilai R/C sebesar 1,71. Artinya bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan pada usahatani kacang tanah akan menghasilkan keuntungan sebesar 0,71 rupiah. Sedangkan usahatani kedelai diperoleh nilai R/C sebasar 1,69. Artinya bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan pada usahatani kedelai akan menghasilkan keuntungan sebesar 0,69. Berdasarkan uraian di atas usahatani yang dilakukan responden kacang tanah dengan penerimaan sebesar 1,71 rupiah dan keuntungan sebesar 0,71 rupiah, juga usahatani yang dilakukan responden kedelai dengan penerimaan sebesar 1,69 rupiah 13
14 dan keuntungan sebesar 0,69 rupiah, maka usahatani pada Kelompok Tani Parung Kadu dan Cantilan 1 di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran layak untuk diusahakan. 6) Perbedaan Kelayakan Usahatani Kacang Tanah dengan Kedelai Perbedaan kelayakan antara usahatani kacang tanah dengan usahatani kedelai dapat dihitung dengan mencari R/C setiap kelompok tani Parung Kadu dengan Cantilan 1. Berdasarkan keputusan kelayakan diatas menyatakan bahwa nilai kelayakan usahatani kacang tanah (1,71) lebih tinggi dari pada nilai kelayakan usahatani kedelai (1,69). Menurut data yang dihasilkan secara statistik dengan kriteria H 0 diterima bila nilai signifikan lebih besar dari pada 0,05 maka varians datanya diasumsikan sama dan dan jika H 0 ditolak bila nilai signifikan lebih kecil dari pada 0,05 maka varians datanya diasumsikan tidak sama (Imam Ghazali, 2011). Pada hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan usahatani kacang tanah dan kedelai adalah 0,028 lebih kecil dari pada 0,05 maka data variansnya tidak sama, Hipotesis yang menyatakan bahwa kelayakan usahatani kacang tanah lebih tinggi dari pada kelayakan usahatani kedelai. Hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung besarnya 5,057, sedangkan t tabel (α=0,05) besarnya 1,697, dan berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel yaitu 5,057 > 1,697, maka keputusan hipotesisnya H 0 ditolak, terdapat perbedaan kelayakan antara usahatani kacang tanah dengan usahatani kedelai dimana usahatani kacang tanah lebih layak dari pada usahatani kedelai. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Biaya yang dikeluarkan pada usahatani kacang tanah per 0,047/ha sebesar Rp ,21 dan pendapatan sebesar Rp ,04 per musim tanam, sedangkan pada usahatani kedelai biaya yang dikeluarkan per 0,050/ha yaitu sebesar Rp ,20 dan pendapatan sebesar Rp ,14 per musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan luas lahan masing-masing kelompok tani jika di konversikan dalam satu hektar, untuk usahatani kacang tanah menghasilkan pendapatan sebesar Rp ,82 yang lebih tinggi dari pada pendapatan usahatani kedelai sebesar Rp ,33. Untuk 14
15 usahatani kacang tanah dengan usahatani kedelai keduanya layak untuk diusahakan, dengan nilai R/C kacang tanah sebesar 1,71 dan kedelai sebesar 1, Terdapat perbedaan kelayakan antara usahatani kacang tanah dengan usahatani kedelai, dimana usahatani kacang tanah lebih layak dari pada usahatani kedelai. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis menyarankan ada hal-hal sebagai berikut: 1. Petani yang ada di Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran agar tetap menjadikan sektor pertanian sebagai mata pencariannya pada usahatani kacang tanah dan kedelai, guna meningkatkan taraf hidup rumah tangga, serta lebih aktif mencari informasi dalam mengembangkan usahatani sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh Balai Penyuluh Pertanian setempat. 2. Petani harus memperhatikan dan mempertimbangkan teknologi baru sebelum menerapkannya dilapanagan dan diharapkan petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. 3. Pengurus dan anggota di Pangandaran Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur disarankan untuk memanfaatkan kelompoknya. Dengan berfungsinya kelompok sebagai wadah pemasaran hasil produksi, maka posisi tawar petani bisa kuat dan petani tidak mengalami kerugian. 15
16 DAFTAR PUSTAKA Abas Tjakrawiralaksana, Usahatani. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas, IPB. Bogor. Balai Penyuluhan Pertanian, Program Penyuluhan Pertanian Tahun Balai Peyuluhan Pertanian Kecamatan Cigugur. Pangandaran. Imam Ghazali Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 16. BP-UNDIP. Semarang. Setijo Pitijo Benih Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta. Simanjuntak, P.J Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia. Edisi kedua. Lembaga Penelitian. Jakarta. Soekartawi, Ilmu Usahatani, Universitas Indonesia Press. Jakarta. Soekartawi Analisis Usahatani. Penerbit Universitas Indonesia (UI- Press). Jakarta. Sudaryono Kontribusi Ilmu Tanah Dalam Mendorong Perkembangan Agribisnis Kacang Tanah di Indonesia. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang. Sumarno Kedelai dan Cara Budidayanya. C.V. Yasaguna. Jakarta. Suratiyah, K Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Zikmund Metodologi Penelitian Untuk Ilmu-ilmu Sosial Dan Ekonomi. Andira Publisher. Makasar. 16
ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI
ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS ORBA (Suatu Kasus pada Kelompoktani Cikalong di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Oleh: Apang Haris 1, Dini Rochdiani
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)
ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: Ade Epa Apriani 1, Soetoro 2, Muhamad Nurdin Yusuf 3 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian
Lebih terperinciANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Ciamis) Oleh : Didin Saadudin 1, Yus Rusman 2, Cecep Pardani 3 13 Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2 Fakultas
Lebih terperinciKELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Irfan_fathurrahman58@yahoo.com Hj. Enok Sumarsih 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
Lebih terperinciKata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.
KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA TALAS DENGAN SISTEM MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI Danty Rinjani Aristanti Permadi 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi dantybanana91@gmail.com Suyudi
Lebih terperinciOleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptana poir.) (Suatu Kasus di Desa Budiasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming
Lebih terperinciOleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BISI 2 (Zea mays Linn.) (Suatu Kasus di Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis) Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro,
Lebih terperinciSEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO
SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : 1829-9946 ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO UMI BAROKAH Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI
ej. Agrotekbis 3 (2) : 240 246, April 2015 ISSN : 23383011 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI Feasibility study on Pineapple Farming at Doda Village, Sigi
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)
ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar) Oleh: Alek Hermawan 1, Dini Rochdiani 2, Tito Hardiyanto 3 1)
Lebih terperinciKERAGAAN USAHATANI MINA PADI
KERAGAAN USAHATANI MINA PADI Turwavianti 1) Jurusan Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi turwavianti11@gmail.com Enok Sumarsih 2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi sumarsihenok@gmail.com
Lebih terperinciOleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI
KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH DENGAN SISTEM PANEN HIJAU DAN SISTEM PANEN MERAH (Kasus Pada Petani Cabai di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya) Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 337-342, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG Feasibility Analysis Of Milkfish Farms
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian survey. Dalam penelitian ini data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI Refa ul Khairiyakh Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi ABSTRACT This research aimed to determine farm income and feasibility of papaya
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK
ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) Studi Kasus : Desa Marihat Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun Bill Clinton Siregar*), Dr. Ir. Rahmanta Ginting, M.Si**), Ir. M. Jufri, M.Si**)
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Saung Mirwan. Pemilihan PT Saung Mirwan dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT Saung Mirwan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap pembangunan di Indonesia,
Lebih terperinciPENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA
25 Buana Sains Vol 9 No 1: 25-30, 2009 PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA Asnah 1) dan Virgilius Natal 2) 1) PS Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang pengembangan usahatani mina padi dengan sistem jajar legowo ini dilakukan di Desa Mrgodadi, Kecamatan sayegan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode
Lebih terperinciFaidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) (Studi Kasus Pada Gapoktan Nusa Bhakti Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang) Umi Faidah, Endah Subekti, Shofia
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA
e-j. Agrotekbis 4 (4) : 456-460, Agustus 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA Income Analysis of Corn Farming Systemin Labuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF USAHATANI KEDELAI DENGAN SISTEM TANAM TUGAL DAN SISTEM TANAM SEBAR DI DESA BOGOTANJUNG KECAMATAN GABUS KABUPATEN PATI
STUDI KOMPARATIF USAHATANI KEDELAI DENGAN SISTEM TANAM TUGAL DAN SISTEM TANAM SEBAR DI DESA BOGOTANJUNG KECAMATAN GABUS KABUPATEN PATI Candra Ayu Budi Saputri, Sugiharti Mulya Handayani, Susi Wuri Ani
Lebih terperinciANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR COST AND REVENUE ANALYSIS OF RICE FARMING IN KARANGANYAR REGENCY
AGRIC Vol.26, No. 1 & No.2, Juli - Desember 2014: 12-19 ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR COST AND REVENUE ANALYSIS OF RICE FARMING IN KARANGANYAR REGENCY Umi Barokah,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat dengan responden para petani yang menggunakan
Lebih terperinciBESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG
44 BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG (Its Outgrows Chili Contribution Outgrow( Capsicum annum L ) To Rice Farmer Income
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN
72 ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN (Analysis of Income and Efficiency of the Lowland Rice Farm In the Kota Bangun I Village, Kota Bangun
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS
Agros Vol. 18 No.2, Juli 216: 149-157 ISSN 1411-172 ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS COMPARATIVE ANALYSIS BETWEEN CASSAVA MONOCULTURE AND INTERCROPPING
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani Suka Tani di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive method), yaitu di Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik. Alasan
Lebih terperinciKAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,
KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI, (Studi Kasus di Desa Golago Kusuma, Kecamatan Jailolo Timur, Kabupaten Halmahera Barat) Arman Drakel Staf Pengajar FAPERTA UMMU-Ternate,
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO
ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO 1 Erryka Aprilia Putri, 2 Anik Suwandari & 2 Julian Adam Ridjal 1 Mahasiswa,Program Studi Agribisnis, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT (Kasus : Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang) COMPARISON ANALYSIS OF THE
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat baik populasi besar atau kecil.
35 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan langsung terhadap gejala
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI
ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI (Studi Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan) WANDA ARUAN, ISKANDARINI, MOZART Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara e-mail
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus di Kelurahan Sindang Barang dan Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penentuan
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO
BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO Bentuk analisis pendapatan ini mengacu kepada konsep pendapatan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tunai dan biaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, dalam pembahasannya lebih ditekankan pada biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, input yang digunakan, penerimaan yang diperoleh
Lebih terperinciOleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN RENTABILITAS AGROINDUSTRI TAHU BULAT (Studi Kasus Pada Perusahaan Tahu Bulat Asian di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukaluyu, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (pusposive). Alasan
Lebih terperinciDAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG
DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG (Kasus : Desa Bangun Panei, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun) Sri Astuti*), Diana Chalil**), Rahmanta Ginting**) *) Alumni
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, sejak bulan Februari sampai bulan April 2013 dengan lokasi penelitian di Kecamatan Tilongkabila,
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI
ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI (Oriza sativa L) DAN TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: Ai Indah Perwati, Dedi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Tembakau merupakan salah satu tanaman yang memberikan kontribusi besar kepada negara Indonesia yaitu sebagai salah satu penghasil devisa negara. Usahatani
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,
26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan merupakan suatu rancangan kerja penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan konsep dan teori dalam menjawab
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI
J. Agroland 23 (1) : 64 69, April 2016 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI The Analysis of Income
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
26 A. Metode Penelitian 1. Sasaran Penelitian BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Sasaran penelitian adalah para petani berstatus pemilik maupun penyewa yang mengusahakan tanaman padi semi organik
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Umur petani merupakan salah satu faktor penting dalam melakukan usahatani. Umur berpengaruh terhadap kemampuan fisik petani dalam mengelola usahataninya.
Lebih terperinciSartika Krisna Panggabean* ), Satia Negara Lubis** ) dan Thomson Sebayang** ) Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unversitas
KEBIJAKAN PENETAPAN HARGA REFERENSI DAERAH (HRD) JAGUNG SUMATERA UTARA DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA JUAL DAN PENDAPATAN PETANI DI KABUPATEN DAIRI (Studi Kasus: Desa Lau Mil Kecamatan Tigalingga Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,
44 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian, mencakup: Usahatani
Lebih terperinci22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN
22 ANALISIS FINANSIAL USAHATANI PADI CIHERANG PADA SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN SUNGAI TABUKAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA PROPINSI KALIMANTAN SELATAN (Financial Analysis Of Ciherang Rice Farming
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan sistem jajar legowo di Kabupaten Bantul menggunakan metode dekriptif analisis. Metode deskriptif bertujuan untuk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Kebonagung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat yaitu Desa Purwasari. Pemilihan Kabupaten Bogor dipilih secara
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan alasan bahwa lokasi tersebut adalah salah satu lokasi pengembangan pertanian porduktif
Lebih terperinciVolume 9 No. 1 April 2017
Volume 9. 1 April 2017 PERBEDAAN PRODUKTIVITAS DAN KEUNTUNGAN USAHATANI PADI SAWAH (Oryza sativa, L) DENGAN CARA PEMUPUKAN BERBEDA DI KELOMPOK TANI TUNAS HARAPAN IV DESA UJUNGARIS KECAMATAN WIDASARI KABUPATEN
Lebih terperinciAnalisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract
Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Abstract This research aimed to determine the risk of production and income in a group of farmers who use local seeds and farmers
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.
ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi ABSTRAK Tanaman pangan yang berkembang di Kabupaten Bekasi adalah padi, jagung, ubi kayu,
Lebih terperinciAsda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Jurnal Jurnal Perspektif Perspektif Pembiayaan Pembiayaan dan Pembangunan dan Pembangunan Daerah Daerah Vol. 2. Vol. 2, 2 Oktober-Desember. 1, Juli - September 2014 2014 ISSN: 2338-4603 Penerapan Sistem
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK
ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT Karina Shafira*), Lily Fauzia **), Iskandarini ***) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN
ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN (Studi Kasus di Kecamatan Banjar Kota Banjar) Oleh: Ani Sulistiani 1,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
50 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciKelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)
Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep) Isdiantoni Fakultas Pertanian, Universitas Wiraraja
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu penelitian yang merumuskan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BLEWAH
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BLEWAH (Cucurbita melo) Studi Kasus di Desa Kendal Agung Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah Tahun 2016 DEVIANA DIAH PROBOWATI Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK
1 ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK FARMING ANALYSIS OF PADDY IN KEMUNINGMUDA VILLAGE BUNGARAYA SUB DISTRICT SIAK REGENCY Sopan Sujeri 1), Evy Maharani
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Petani Responden 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil komposisi umur kepala keluarga
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM
BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM 7.1 Penerimaan Usahatani Caisim Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh petani dari jumlah produksi. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS Keberhasilan usahatani yang dilakukan petani biasanya diukur dengan menggunakan ukuran pendapatan usahatani yang diperoleh. Semakin besar pendapatan usahatani
Lebih terperinciKAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
71 Buana Sains Vol 11 No 1: 71-76, 2011 KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO Ana Arifatus Sa diyah dan Rikawanto Eko Muljawan PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) Oleh: Waris 1, Dedi Herdiansah S 2, Tito Hardiyanto 3 1,2,3 Fakultas Pertanian
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Peneilitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Ternak Cibinong yang bermitra dengan CV Tunas Mekar Farm (TMF) di Kecamatan Ciluar, Kabupaten Bogor, Provinsi
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 4 (3) : 310-315, Juni 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI Analysis of The Farmer Income
Lebih terperinciIntisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita
Intisari Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo Zulfanita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo. Penelitian bertujuan
Lebih terperinciHasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04
Tabel 4. Rata-rata Penerimaan, Biaya, dan Pendapatan Usahatani Jamur Kuping per Periode Tanam di Kabupaten Sukoharjo No. 1. 2. 3. Uraian Penerimaan usahatani Biaya usahatani Pendapatan usahatani Hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan Kecamatan Telaga
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Kecamatan Cimanggis Kota Depok dengan memilih Kelompok Tani Maju Bersama sebagai responden.
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KEDELAI MENGGUNAKAN INOKULAN DI DESA GEDANGAN, KECAMATAN WIROSARI, KABUPATEN GROBOGAN, PROVINSI JAWA TENGAH
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KEDELAI MENGGUNAKAN INOKULAN DI DESA GEDANGAN, KECAMATAN WIROSARI, KABUPATEN GROBOGAN, PROVINSI JAWA TENGAH Yunia Vita Riyani / 20120220020 Francy Risvansuna F, SP.MP / Ir.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulahenti, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup
39 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN
PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN
KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN Tri Santoso, Uswatun Hasanah, dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 3 (3) : 353-359, Juni 05 ISSN : 338-30 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU Break
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C
Lebih terperinciDAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT
EPP.Vo. 7. No 1. 2010 : 14-19 14 DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT (Lycopersicum Esculentum L. Mill) DI DESA BANGUNREJO KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Tinjauan Pustaka Ubi kayu atau Manihot esculenta termasuk familia Euphorbiaceae, genus Manihot yang terdiri dari 100 spesies. Ada dua tipe tanaman ubi kayu yaitu tegak (bercabang
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
ej. Agrotekbis 3 (6) : 725 730, Desember 2015 ISSN : 23383011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analisys of Income
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan
Lebih terperinciSURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO
KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO Purwanto 1) dan Dyah Panuntun Utami 2) 1)Alumnus Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian 2) Dosen Program
Lebih terperinci