Liputan Konferensi Internasional Konferensi dan Festival Internasional Budaya Bali Utara Ke-2
|
|
- Yuliani Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Liputan Konferensi Internasional Konferensi dan Festival Internasional Budaya Bali Utara Ke-2 I Wayan Muderawan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali Koresponden: I Wayan Muderawan, Ph.D., Jl. Udayana No. 11 Singaraja Bali 81117, Indonesia. iwm@undiksha.ac.id Konferensi dan Festival Internasional Budaya Bali Utara ke-2 dengan tema Kreativitas dan Inovasi telah dilaksanakan dengan sukses luar biasa di Universitas Pendidikan Ganesha pada tanggal 1-4 Agustus Konferensi dan Festival Internasional ini diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Ganesha bekerja sama dengan Yayasan Pelestarian Budaya Bali Utara dan didukung oleh Universitas Leiden, Belanda. Konferensi dan Festival Internasional ini dihadiri oleh Direktur Akademi Pertunjukan dan Seni Kreatif, Universitas Leiden, Komposer dari Amerika Serikat dan dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Bapak Ketut Suastika, mewakili Gubernur Bali. Konferensi dan Festival Internasional Budaya Bali Utara ke-2 dimulai dengan acara pembukaan pada hari pertama, tanggal 1 Agustus Acara pembukaan diawali dengan tari Kembang Deeng yang merupakan tari penyambutan dan ucapan selamat datang kepada para peserta konferensi dan festival yang diiringi oleh penabuh dari Sekaa Gong Eka Wakia Banjar Paketan Singaraja, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, laporan ketua panitia penyelengara konferensi dan festival, sambutan Rektor UNDIKSHA, sambutan Bupati Buleleng, dan sambutan Gubernur Bali yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang sekaligus membuka acara secara resmi ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali. Dalam laporannya, ketua penyelenggara, Dr. I Gede Budasi, M.Ed., menyampaikan bahwa Pelaksanaan konferensi dan festival tahun ini dilatar belakangi oleh keberadaan budaya khas dan unik Bali Utara yang nampaknya mulai tergerus arus perkembangan jaman. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya generasi muda di Bali Utara yang mau belajar dan mengembangkan seni budaya Bali Utara, yang berpotensi mengakibatkan seni budaya Bali Utara mengalami kepunahan. Konferensi dan festival tahun ini, bertema Kreatifitas dan Inovasi. Diharapkan dengan tema tersebut dapat memberikan motivasi bagi para seniman dan para generasi muda untuk berkreatifitas dan berinovasi sehingga keberadaan seni Budaya Bali Utara yang masih bertahan tetap bisa eksis dan bahkan berkembang seiring dengan kemajuan jaman. 1
2 Gambar 1. Tari Kembang Deeng, Tarian Penyambutan dan Selamat Datang. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari, yang dimulai pada hari Kamis, tanggal 1 Agustus 2013, sampai pada hari Minggu, tanggal 4 Agustus Pada acara pembukaan, dilaksanakan makan malam bersama yang dimeriahkan dengan penampilan beberapa seniman dari Bali Utara. Kemudian, acara dilanjutkan pada hari kedua, yakni tanggal 2 Agustus 2013 dengan agenda kunjungan ke Museum Buleleng, Seminar, dan Evening Concert. Selanjutnya, pada hari ketiga, tanggal 3 Agustus 2013 acara dilanjutkan dengan seminar, penutupan konferensi dan festival, dan festival Gong Kebyar tahap pertama. Untuk hari ke 4, tanggal 4 Agustus 2013, yang merupakn hari terakhir pelaksanaan konferensi dan festival internasional, para pemakalah dan peserta kegiatan diajak untuk mengikuti North Bali Cultural Tour, dan festival Gong Kebyar tahap kedua. Gambar 2. Ketua Panitia Dr. I Gede Budasi, M.Ed. menyampaikan laporan 2 Konferensi dan Festival Internasional Budaya Bali Utara ke-2 tahun ini diikuti 47 pemakalah yang terdiri dari 16 orang pemakalah internasional dan 31 orang pemakalah nasional. Kegiatan ini juga diikuti oleh 60 peserta, yang 6 orang diantaranya adalah peserta international dan 54 orang lainnya adalah peserta nasional. Pemakalah dan peserta internasional berasal dari Belanda, Jerman, Prancis, USA, Kanada, India, dan Australia. Sedangkan pemakalah dan peserta nasional datang dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Denpasar dan Singaraja. Pada kegiatan konferensi ini diundang Frans De Ruiter, Director of Academy for the Performing and Creative Arts, Leiden University; Wayne Vitale Komposer dari Amerika Serikat; Drs. I Gede Ardika, Mantan Menteri Pariwisata RI; Prof. Dr. Nengah Bawa Atmaja, M.A., dari Universita Pendidikan Ganesha sebagai pembicara kunci. Sedangkan untuk kegiatan Festival, dihadirkan senima-seniman Bali Utara dan manca negara seperti Sekaa Gong Saraswati Menyali, Gong Tripittaka Munduk, Gong Eka Wakya Banjar Paketan, Skaa Gong Taruna Mekar Jagaraga, Sanggar Seni Dwi Mekar Singaraja, Sanggar Rare Kual Singaraja, Slonding Bali Foundation, Mekar Vhuana Conservatory, Pianist Henk Mak van Dijk dan komposer Sinta Wullur,
3 Arnaud Kokosky Deforchauz, Theater Mahima dan Group Musik Perpaduan Tradisional dan Modern Balawan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan anggaran yang bersumber dari Universitas Pendidikan Ganesha dan Para Donatur seperti Bank BNI, Bank BRI, Sawsti Money Changer, Cahaya baru Mini Market, PT. Wijaya Tribuana, Puri Lumbung Munduk, Bapak Drs. Nyoman Bagiarata, Bapak Gede Dharma Wijaya, SE, MM, Ibu Tutik Kusumawardani, Bapak Made Suwita, I Made Suparta Karang ketua Umum Pasemeton Sri Karang Buncing Bali, dan beberapa civitas akademika Undiksha. Pada kesempatan ini, panitia pelaksana menyampaikan terimakasih kepada para donatur yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini karena tanpa bantuan dan peran sertanya, acara ini tidak akan dapat terealisasi, ujar Ketua Panitia. Selanjutnya, khusus kepada (1) Prof. Dr. H.I.R Hinzler dari Universiyty of Leiden, (2) Dr. Henrice Vonck dari Rotherdam University, (3) Prof. Dr. I Wayan Dibia dari ISI Denpasar, (4) Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, M.Hum (Rektor ISI Denpasar), (5) Kepala Desa Bulian, dan (6) Kepala Desa Menyali, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukunganya dalam proses persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini. Selain itu, pada kesempatan ini, ketua panitia pelaksana mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta konferensi dan festival dan mengucapkan terima kasih atas kesediannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh anggota panitia atas kerja keras dan dedikasinya demi kesuksesan acara ini. Akhir kata ketua panitia mengucapkan selamat berkonferensi dan berfestival. Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru. Gambar 3. Tari Palawakya oleh Sekaa Gong Saraswati Menyali Rektor Universitas Pendidikan Ganesha, Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd., dalam mengawali sambutannya memanjatkan puji syukur pengahayu bagia ke hadapan Ida Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, atas asung kerta wara nugraha-nya sehingga kita bisa hadir bersama dalam keadaan sehat walafiat dalam acara pembukaan Konferensi dan Festival Internasional Budaya Bali Utara yang kedua ini. Sivitas akademika Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) sangat bersyukur karena dipercaya menyelenggarakan konferensi internasional yang kedua ini. Konferensi dan festival ini bisa berlangsung berkat adanya dukungan yang sangat kuat dari Prof. Heidy Hinzler (Leiden University) dan Dr. Henrice Vonck (Rotterdam University), pemerintah, sponsor dan donatur, serta masyarakat seniman dan budayawan Buleleng. Kami bersyukur karena UNDIKSHA bisa berperan dan berkontribusi nyata, walaupun sudah tentu tidak begitu besar, dalam pengukuhan komitmen untuk 3
4 ikut serta mengawal dan menjaga seni budaya Bali utara yang dinamis dan kreatif. Atas nama lembaga, rektor mengucapkan selamat datang kepada seluruh undangan, terutama undangan yang dari luar negeri, di kampus Undiksha, an selamat datang di kota Singaraja, Buleleng. Gambar 4. Rektor UNDIKSHA, Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd., memberikan sambutan Menurut Rektor, orang bijak menyatakan secara tegas bahwa budaya adalah dasar, fondasi, atau landasan suatu bangsa. Budaya adalah cerminan identitas atau ciri penanda utama suatu bangsa. Bangsa yang kuat harus memiliki akar budaya yang kuat. Tanpa akar budaya yang kuat, runtuhlah bangsa itu. Oleh karena itu, khasanah budaya harus tetap dipelihara, dipupuk, dan dikembangkan selaras dengan perkembangan dinamika masyarakat. Kalau tidak demikian, khasanah budaya yang kita cintai dan kita agungkan tidak mustahil kelak akan tergerus gelombang modernisasi dan globalisasi. Dalam konteks inilah, konferensi dan festival budaya ini dapat mengambil peran yang sangat strategis dalam pelestarian dan pengembangan budaya dalam rangka pengukuhan jati diri bangsa, khusunya jati diri masyarakat Buleleng, yang sebenar-benarnya. Lebih jauh Rektor UNDIKSHA mengatakan secara geografis, Bali Utara, Buleleng, dikenal sebagai kawasan/wilayah nyegara gunung. Buleleng dibatasi oleh jajaran bukit dan gunung di sebelah selatannya yang memmanjang dari barat ke timur. Bagian utaranya dibatasi oleh laut dan yang garis pantainya memanjang kurang lebih 144 km. Demikianlah Buleleng dibatasi bukit dan gunung serta laut dan garis pantai yang memanjang. Kondisi geografis yang isolatif inilah dipandang oleh para ahli budaya sebagai faktor penyebab Buleleng memiliki corak budaya dan seni yang khas, di samping faktor kharater wong den bukit, julukan yang lazim untuk orang Buleleng, itu sendiri yang dinamis dan terbuka. Buleleng sangat termahsyur akan seni dan budayanya. Karya-karya seni dan budaya besar banyak lahir di Buleleng, di Bumi Panji Sakti. Konferensi dan Festival International Budaya Bali Utara yang kedua ini mengusung tema Kreativitas dan Inovasi. Tema ini sungguh sangat tepat. Seni dan budaya bukanlah bersifat statis. Seni dan budaya bersifat dinamis. Oleh karena itu, kreativitas dan inovasi adalah suatu keniscayaan dalam kehidupan berkesenian dan berkebudayaan. Tanpa kreativitas dan inovasi, seni dan budaya akan mandeg. Dengan berbekal pada konsep ini, diharapkan para pegiat seni dan budaya Buleleng dapat secara berkelanjutan menjaga dan mengembangkan seni dan budayanya ke depan. Pemerintah, masyarakat, dan akademisi harus tetap memberikan ruang dan lahan yang subur bagi terus tumbuhnya seni dan budaya Bali Utara ini. Di akhir sambutannya, Rektor UNDIKSHA, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para undangan, pemakalah, peninjau, seniman dan budaywan yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ucapkan terima kasih juga disampaikan kepada para sponsor dan donatur dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per-satu atas segala kontribusinya. Kepada seluruh anggota panitia, diucapkan terima kasih atas komitmennya yang besar untuk menyukseskan penyelenggaraan konferensi dan festival ini. Selanjutnya, rektor menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya manakala ada hal-hal yang kurang berkenan yang Bapak/Ibu alami, baik sebelum, selama, maupun sesudah kegiatan ini. Selamat berkoferensi! Semoga pikiran yang cemerlang berdatangan dari segala penjuru. Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, mengatakan kota Singaraja sebagai kota bersejarah di Pulau Bali karena kota singaraja ini memiliki sejarah yang panjang dengan perubahan status, dari kota Singaraja sebagai pusat perdagangan saat penjajahan Belanda kemudian menjadi ibu kota Provinsi Sunda Kecil, sampai akhirnya menjadi ibu kota kabupaten Buleleng. Tentu sebagai sebuah kota yang memiliki sajarah panjang di Pulau Bali, menjadikan Buleleng memiliki ciri dan karakteristik 4
5 tersendiri, yang membedakan dengan kabupaten lain di Pulau Bali. Konotasi tentang adanya Bali selatan dan Bali Utara telah mempertegas perbedaan karakter antara Kabupaten Buleleng dengan sebutan Bali Utara dan sebagian di belahan lain pulau Bali dengan sebutan Bali Selatan. Salah satu ciri khas karakteristik Bali Utara yang kita kenal dengan Buleleng adalah dari sisi dinamika masyarakat merespon segala fenomena sosial yang ada. Sikap reaktif dan kebebasan berkreasi telah mendarah daging pada prilaku dan sikap masyarakat Bali Utara. Semakin terbuka dan cenderung kasar dalam berbahasa telah menjadikan interaksi pergaulan masyarakat Buleleng menjadi kelihatan lebih setara dalam segala interkasi sosial. Lebih lanjut Bupati Buleleng menjelaskan karakteristik masyarakat Buleleng dalam kebebasan berkreasi juga tampak dalam hal berkesenian maupun mewujudkan kehidupan berbudayanya. Terkadang pakem-pakem seni dalam budaya Bali sering diterobos dengan gaya yang berbeda. Sehingga terlihat betapa reaktifnya masyarakat Buleleng dalam menghasilkan karya-karyanya. Kondisi ini semakin kental ketika melihat kembali pengaruh sejarah masa lalu yang menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan dari jaman Belanda sampai dengan posisi sebagai pusat pemerintahan provinsi sunda kecil. Dalam berbagai kajian akademis sikap dan prilaku masyarakat metropolitan sebagai daerah urban cenderung akan lebih terbuka, reaktif, dan Gambar 5. Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, memberikan sambutan dinamis. Walupun saat ini Singaraja atau Bali Utara sudah tidak lagi menjadi ibu kota Provinsi, warisan sikap dan prilaku secara turun temurun masih tetap nampak menjadi ciri khas masyarakat Buleleng. Dengan sikap dan reaktifnya masyarakat Buleleng terhadap setiap fenomena sosial menjadikan Buleleng memiliki daya tarik tersendiri untuk kajian secara akademik. Para akademisi dan praktisi budaya akan menemukan nilai-nilai yang lain dari kultur masyarakat Bali pada umumnya. Oleh karena itu ajang konferensi dan festival internasional budaya bali utara yang diprakarsai oleh akademisi dari UNDIKSHA dan bernagai Negara dikawasan Eropa dan Amerika Serikat, merupakan bentuk dari responsibility dan keterpanggilan jiwa akademisi terhadap nilai-nilai budaya Bali Utara. Sebagai kepala daerah, Bupati Buleleng memberikan apresiasi yang setinggitingginya kepada panitia pelaksana dan peserta Konferensi dan Festival Internasional Bali Utara ini. Bupati yakin event ini akan memberikan kontribusi yang besar dalam menggali dan mengekspos nilai-nilai budaya Bali Utara. Hasil konferensi ini akan sangat bermanfaat terhadap upaya pemerintah dalam program pelestarian nilai-nilai budaya kearifan lokal Buleleng yang sudah dimasukan dalam program prioritas agenda strategis pembangunan Buleleng tahun Bupati Buleleng senantiasa memberikan perhatian yang serius terhadap upaya-upaya pelestarian kearifan lokal Buleleng. Ini berarti bahwa adanya sinergitas komitmen Gambar 6. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Ketut Suastika, mewakili Gubernur Bali memberikan sambutan dan tekad antara pendekatan akademis pelaksana dan peserta konferensi dengan pendekatan kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten Buleleng. 5
6 Gubernur Bali dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menyatakan sungguh merupakan suatu kebanggan bagi kita semua, bahwa Bali tidak pernah sepi dari aktivitas budaya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Bali sangat menghargai dan menghormati nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat pendukungnya, karena budaya Bali yang adihulung telah diwarisi oleh para leluhur dan memberikan kontribusi yang sangat positif dalam pembangunan masyarakat Bali. Menurut pandangan Gubernur tidak ada satupun aktivitas masyarakat Bali yang terlepas dari kegiatan budaya, karena aktivitas sosial relegius masyarakat Bali itulah sebagai potensi utama budaya Bali. Lebih jauh Gubernur menjelaskan Pembangunan Bali yang berbudaya menempatkan posisi kebudayaan Bali yang dilandasi segala gerak dan langkah pembangunan menuju masyarakat yang maju, kokoh dalam jati dirinya, dalam membangun harmoni, bermartabat dan menuju Bali yang shanti-jagaditha. Pembangunan Bali yang menempatkan budaya sebagai potensi unggulan merupakan suatu proses dinamika yang menerima keterbukaan atas pengaruh dari budya luar serta globalisasi, nilai-nilai akulturasi sehingga akan terbangun jiwa multikultural, serta memperkokoh identitas budaya lokal dengan menjunjung idiologi nasional Pancasila dan mengapresiasi keragaman budaya yang universal yang bernafaskan nilai-nilai dasar Tri Hita Karana serta nilai logika, etika, estetika dan harmonisasi. Sehubungan dengan itu, pembangunan di bidang kebudayaan dengan puncak-puncaknya berupa hasil karya seni, kerajinan dan sebagainya perlu terus ditingkatkan. Gubernur berkeyakinan bahwa dilaksanakannya kegiatan Konfrensi dan Festival Internasional ini tentu telah mengarah pada konsepsi pikir sebagaimana disampaikan tadi. Hanya saja perlu ditekankan di sini, bahwasannya kebudayaan yang memiliki wujud ide berupa norma-norma tertentu wujud prilaku berupa tindakan manusia dan wujud fisik berupa hasil karya nyata dalam usaha-usaha untuk melestarikan agar pengelolaanya dapat dilakukan secara tepat. Gambar 7. Pembukaan Konferensi dan Festival Internasional Budaya Bali Utara ke-2 ditandai dengan Pemukulan Gong oleh Kepada Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Gubernur Bali menyambut baik dilaksanakanya Konferensi dan Festival International Budaya Bali Utara yang ke-2 ini, karena Bali Utara banyak menyimpan potensi budaya yang sangat unik. Merevitalisasi Potensi Budaya Bali Utara guna memperkokoh budaya Bali dan budaya Nusantara tentu akan menjadi sebuah moment yang sangat strategis dan dapat menggali kembali budaya yang 6
7 hampir dilupakan. Gubernur berharap konferensi ini benar-benar dapat menghasilakan sebuah rumusan dan tindakan, selanjutnya untuk membangkitkan dan memberdayakan kebudayaan Bali Utara meliputi semua unsur baik itu berupa bahasa, kesenian, arsitektur dan lain sebagainya. Sehingga dengan demikan akan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya, dan berdampak pada penguatan, baik penguatan ekonomi masyarakat, sehingga mampu mendorong pariwisata, dalam menyongsong perkembang peradaban baru berbasis budaya ekonomi kreatif. Gambar 8. Pembicara Kunci bersama Ketua Panitia, Bupati Buleleng, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan Rektor UNDIKSHA. Gambar 9. Penabuh dari Sanggar Seni Dwi Mekar Banyuning ikut serta memeriahkan pembukaan 7
8 Gubernur juga berharap Konferensi dan Festival International Budaya Bali Utara ke- 2 ini sebagai forum dialog tempat berkumpulnya para cendikiawan, budayawan dan masyarkat yang peduli terhadap Kebudayaan Bali Utara, dapat mewujudkan Bali yang aman, Damai dan Sejahtera (Bali Mandara) menuju kehidupan berbangsa yang memiliki kekokohan budaya dalam mewujudkan Bali yang santhi dengan dilandasi nilai Satwam, Siwam, dan Sundaram. Dengan demikian pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi keberlangsungan kebudayaan Bali Utara khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya. Pada akhir sambutannya, dengan menghaturkan Asung kertha wara nugraha kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, Konferensi dan Festival International Budaya Bali Utara Ke 2 tahun 2013 dibuka secara resmi. Pembukaan Konferensi dan Festival Internasional Budaya Bali Utara kali ini dimeriahkan dengan berbagai kesenian khas Bali Utara, seperti tari Palawakya yang diiringi oleh penabuh Seka Gong Saraswati Menyali, Kebyar Ding yang diiringi oleh penabuh dari Sanggar Seni Dwi Mekar Banyuning, tari Wirengjaya yang diiringi oleh Seka Gong Tripitaka Munduk, parade pakaian tradisional Bali Utara dari Puri Kanginan Buleleng, Plastic on Bali Beach kolaborasi Sinta Wullur Belanda dan Seka Gong Banjar Paketan Singaraja, tari Cendrawasih dan Teruna Jaya yang diiringi oleh Seka Gong Banjar Paketan Singaraja, dan Kreasi Baleganjur oleh Seka Gong Tripitaka Munduk. Gambar 10. Tari Pengeleb ciptaan Guru Cening dari Desa Menyali diiringi oleh Sekaa Gong Eka Wakya Banjar Paketan Pada hari ke-dua, Konferensi dan Festival diawali dengan pembukaan pameran seni lukis khas Buleleng abad di Museum Buleleng oleh Asisten III Pemerintah Buleleng dan dilanjutkan dengan konferensi di Ruang Seminar Internasional, Gedung Rektorat UNDIKSHA. Konferensi menampilkan pembicara kunci Drs. I Gede Ardika, mantan Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI, dengan makalah berjudul Pembangunan Buleleng Berwawasan Budaya, dan Prof. Frans de Ruiter, Director of Academy for Performing and Creative Arts, Leiden University, Netherland, dengan judul makalah Artistic Research at Leiden University and Its Possible Implications for North Bali. Konferensi hari ke-dua ini juga dimeriahkan dengan presentasi makalah dalam dan luar negeri yang membahas tentang North Balinese Cultural Heritage and Future Potential (3 makalah), North Balinese Cultural Heritage in Language and Literature (3 makalah), Creativity and Innovation in Noth Balinese Gong Kebyar (4 makalah), Noth Balinese Cultural Heritage on Village Level (4 makalah), North Balinese Cultural Heritage in Performing Arts (3 makalah), dan Create a 8
9 Sustainable Future for North Balinese Culture (3 makalah). Konferensi hari ke-dua diakhiri dengan concert lecture dengan judul the eastern wind blows to the west oleh antropolog Henk Mak van Dijk dan komposer Sinta Wullur. Festival hari ke-dua mempersembahkan inovasi tari kolaborasi Bali- Belanda oleh teater Mahima Singaraja dan Arnaud Kokosky Deforchaux dari Belanda, bondres oleh Rarekual dan kombinasi musik jazz-etnik Bali oleh gitaris Balawan di Sasana Budaya Singaraja. Gambar 11. Parade Pakaian Tradisional Bali Utara oleh Puri Kanginan Buleleng Pada hari ke-tiga Konferensi menampilkan pembicara kunci Sri Empu Tusan dengan judul makalah Documentation, Recontruction and Revival of Selonding Tradition in North Bali Greate Potential for Innovation and Creativity, Prof. Dr. I Nengah Bawa Atmadja, M.A., dengan judul makalah Pengembangan Bali Utara sebagai Pust Peradaban melalui Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Era Masyarakat Post-Industrial, dan komposer Wayne Vitale dengan judul makalah The Fusion of Elements in the Birth of Kebyar. Konferensi hari ke-tiga ini juga dimeriahkan oleh pemakalah dalam dan luar negeri yang membahas tentang topik Creativity and Innovation Abroad (2 makalah), North Balinese Cultural Heritage in Socio-Cultural Perspective (4 makalah), How to Introduce North Balinese Culture to Worldwide Tourism (2 makalah), About Taksu and Flow in and Beyond the Arts (2 makalah), North Balinese Cultural Heritage in Performing Arts (2 makalah), Creativity and Innovation in North Balinese Creative Arts (3 makalah), dan North Balinese Cultural Heritage and Future Potential (3 makalah). Festival hari ke-ketiga mempersembahkan concert lecture Makrokosma Bali oleh Wayne Vitale dan I Made Arnawa bersama Sekaa Gong Taruna Mekar dari desa Tunjuk. Pada hari ke-tiga ini juga dilaksanakan penutupan Konferensi dan Festival Budaya Bali Utara ke-2 oleh Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd. mewakili rektor UNDIKSHA di panggung kesenian Fakultas Bahasa dan Seni. Pada acara penutupan ini diserahkan piagam penghargaan kepada Dr. Henrice Vonck, Dr, H.I.R. Hinzler, Prof. Dr. Frank van Reuter dan Dr. I Wayan Dibia, atas dukungannya yang luar biasa pada Konferensi dan Festival Budaya Bali Utara ke-2 ini. Pada acara penutupan ini juga dibacakan rekomendasi yang dihasilkan dalam Konferensi dan Festival Internasional, seperti di bawah ini. A. Rekomendasi untuk semua pemangku kepentingan baik kalangan pemerintah, masyarakat, maupun individu, adalah sebagai berikut : 1. Untuk secara lebih baik : mempelajari, memahami, mengapresiasi, dan meningkatkan kesadaran akan warisan budayanya sendiri ; 9
10 2. Untuk menciptakan kondisi yang tepat, ruang, dan lingkungan yang sehat untuk menjamin keberlanjutan inovasi budaya Bali Utara dalam konteks modern; 3. Untuk secara aktif menjaga dan melindungi ruang, sumberdaya kultural dan alam Bali Utara; 4. Untuk mengutamakan dan memberikan ruang bagi eksperimen, kreativitas, dan inovasi yang berkelanjutan bagi pelajar dan masyarakat local; 5. Untuk mengundang pihak luar guna berbagi dan bertukar kearifan lokal, seni dan budaya mereka; dan 6. Untuk mengembangkan bisnis pariwisata yang dilandasi budaya yang kuat, dan memanfaatkan interaksi aktif dengan wisatawan sebagai alat guna meningkatkan budaya Bali Utara, baik yang berwujud maupun yang tak berwujud. B. Rekomendasi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng, adalah sebagai berikut : 1. Untuk membuat suatu Rencana Induk Pembangunan Budaya Bali Utara Berkelanjutan, dengan seni dan budaya sebagai kunci utamanya; 2. Untuk membuat Peraturan Daerah tentang pelestarian seni dan budaya Bali Utara; 3. Untuk memberikan perhatian khusus dan mengalokasikan dana yang cukup untuk pelestarian, revitalisasi, rekonstruksi dan pengembangan Budaya Bali Utara dan bentuk-bentuk seninya yang terancam punah. 4. Untuk membuat perencanaan anggaran dan mengalokasikan dana yang cukup untuk pelaksanaan Konferensi dan Festival Internasional 2016, yang melibatkan Undiksha dan pemangku kepentingn lainnya seperti ISI Denpasar, Yayasan PWBBU, Listibiya Buleleng dan pihak terkait lainnya, serta pelaksanaan kegiatan serupa setiap tiga tahun sekali; 5. Untuk membuat perencanaan anggaran dan mengalokasikan dana yang cukup untuk melaksanakan lokakarya/seminar setahun sekali tentang sebuah topik terkait seni budaya Bali Utara sesuai dengan topik-topik yang telah dibahas selama Konferensi dan Festival 2013; 6. Untuk menyelenggarakan perayaan Peringatan 100 Tahun Gong Kebyar pada tahun 2015, yang dilaksanakan bersama untuk para seniman dan budayawan Bali Utara serta kalangan seniman, budayawan dan para ahli di bidang seni budaya dalam serta luar negeri dalam konteks nasional/internasional; 7. Untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Budaya Bali Utara, yang juga memberi pelayanan bagi masyarakat local; 8. Untuk secara sungguh-sungguh melibatkan Desa Pakraman dalam melindungi kesenian dan budaya lokal dari pengaruh negatif modernisasi, guna menjaga kehidupan beragama, adatistiadat, dan budaya di Bali Utara; 9. Untuk bekerjasama dengan Museum Buleleng dalam hal penelitian dan pameran warisan budaya Bali Utara; 10. Untuk membangun dan menyediakan ruang dan tempat bagi Pembelajaran dan Pertunjukan Seni dan Budaya Bali Utara,yang meliputi: (a) Sebuah panggung dengan sistem akustik yang memadai untuk pagelaran seni pertunjukan Bali Utara, di tengah masyarakat, khususnya untuk pagelaran gong kebyar mabarung, (b) Sebuah perpustakaan dengan pusat multimedia untuk menampilkan hasil-hasil penelitian; dan (c) Sebuah galeri untuk memamerkan seni dan hasil kerajinan lokal; dan 11. Untuk membangun dan mengembangkan komunikasi yang efektif tentang hal tersebut di atas, dalam lingkup wilayah kabupaten maupun dengan dunia luar. C. Universitas Pendidikan Ganesha, adalah sebagai berikut : 1. Untuk membuat Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik dan mendesain kurikulum kejuruan - di samping kurikulum nasional - jurusan seni dan budaya Bali Utara, dalam rangka menciptakan kelompok seniman terpelajar; 2. Untuk melatih guru-guru tentang cara mengajar seni, baik bagi kalangan profesional maupun kelompok komunitas lokal, khususnya memberikan perhatian pada pengalihan pengetahuan dan keterampilan dari generasi terdahulu kepada generasi muda; 3. Untuk membuat kurikulum dan melakukan penelitian, dihubungkan dengan Program Studi Magister berbasis Penelitian dalam dan melalui bidang Seni (Pertunjukan dan Kreatif), dalam perspektif historis, kontemporer/ kekinian dan internasional yang mencakup studi mendalam mengenai koleksi-koleksi kesenian Bali Utara dari seluruh dunia; 10
11 4. Untuk membangun kerjasama yang erat dengan Akademi Seni Pertunjukan dan Kreatif, Universitas Leiden dan universitas potensial lainnya, dan mengembangkan program penelitian, dan saling mebantu serta bertukar peneliti tamu; 5. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkelanjutan, dalam wujud lokakarya, seminar, dan kajian-kajian lokal; 6. Untuk melaksanakan Konferensi dan Festival Budaya Bali Utara 2016 bersama-sama dengan konsultan internasional; dan 7. Untuk membangun sebuah pusat kajian untuk Kajian Budaya Bali Utara dan mempublikasikan data base dalam website, disamping serangkaian publikasi tekstual dan audiovisual. Gambar 12. Pembantu Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd., memberikan sambutan dan menutup konferensi dan festival secara resmi Pada malam harinya, Festival mempersembahkan Kontes Gong Kebyar antara Sanggar Dwi Mekar Singaraja dan Institut Seni Indonesia Denpasar, dengan berbagai tarian khas Bali Utara di Sasana Budaya Singaraja. Pada hari ke-empat, peserta konferensi diajak mengunjungi beberapa tempat pusat perkembangan Budaya Bali Utara, antara lain Puri Gede Buleleng, eks Pelabuhan Buleleng dengan bangunan Belanda dan Chinese Temple, Sanggar Dwi Mekar, Pura Madue Karang dan Pura Pamaksan di Kubutambahan, dan kunjungan budaya berakhir di Desa Tua Bulian dengan tarian baris tradisional, makanan khas Buleleng dan kerajinan tangan khas Bulian. Semua peserta konferensi dan festival merasa sangat senang dan menyatakan bahwa Konferensi dan Festival Internasional Budaya Bali Utara ke-2 sangat sukses. Bagi UNDIKSHA, Konferensi dan Festival Internasional Budaya Bali Utara ke-2 ini, merupakan event yang terbesar yang pernah dilaksanakan UNDIKSHA. (IWM) 11
12 Lampiran: Foto Kegiatan Konferensi dan Festival Internasional Budaya Bali Utara Pembawa Acara Peserta Konferensi dan Festival Budaya Bali Utara 12
13 Peserta Konferensi dan Festival Budaya Bali Utara Peserta Konferensi dan Festival Budaya Bali Utara 13
14 Tari Palawakya oleh Sekaa Gong Saraswati Menyali Sanggar Seni Dwi Mekar Banyuning 14
15 Tari Pengeleb ciptaan Guru Cening dari Desa Menyali 15
16 Parade Pakian Khas Buleleng Tari Teruna Jaya 16
17 Bapak Gede Dharma Wijaya, SE, MM,, I Made Suparta Karang, Rekktor Prof. Dr. Nyoman Sudiana, Ibu Tutik Kusumawardani dan PR IV UNDIKSHA I Wayan Muderawan Bapak Dharma Wijaya, S.E., M.M., Dr. I Gede Budasi, M.Ed., Rektor Prof. Dr. Nyoman Sudiana, I Made Suparta Karang, PR IV UNDIKSHA I Wayan Muderawan, Ph.D. 17
18 Drs. I Wayan Muderawan, M.S., Ph.D., PR IV UNDIKSHA Pameran Lukisan di Museum Buleleng 18
19 Penabuh dari ISI Denpasar 19
20 Sekaa Gong Sanggar Seni Dwi Mekar Tari Panyembrama 20
21 Tari Nelayan Paduan Suara Sanggar Seni Dwi Mekar 21
22 Tari Oleg Tamulilingan 22
23 23
24 Para Pemakalah Peserta Konferensi 24
25 Pemakalah Peserta Konferensi 25
26 Para Pemakalah Para Pemakalah 26
27 Para Pemakalah Peserta Festival 27
28 Peserta Festival 28
UNDIKSHA Ikut Pentas Budaya dan Pameran dalam Buleleng Festival 2013
UNDIKSHA Ikut Pentas Budaya dan Pameran dalam Buleleng Festival 2013 Buleleng Festival (Bulfest) dibuka secara resmi oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, pada hari Jumat tangal 23 Agustus 2013 sekitar
Lebih terperinciLaporan Seminar Nasional. Seminar Nasional Kebijakan Pendidikan Tinggi
Laporan Seminar Nasional Seminar Nasional Kebijakan Pendidikan Tinggi I Wayan Muderawan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali Koresponden: I Wayan Muderawan, Ph.D., Jl. Udayana No. 11 Singaraja
Lebih terperinciDESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008
DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-32, 12 Juni 2010 Sabtu, 12 Juni 2010
Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-32, 12 Juni 2010 Sabtu, 12 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PESTA KESENIAN BALI KE-32 DI DENPASAR, PROVINSI BALI
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI TENGAH
GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA MALAM PESONA BUDAYA POSO DI ANJUNGAN SULAWESI TENGAH TAMAN MINI INDONESIA INDAH JAKARTA SABTU, 12 PEBRUARI 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR,
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013
Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN PESTA KESENIAN BALI KE-35 DI ART CENTRE, ARDHA
Lebih terperinciWisuda XIV Universitas Pendidikan Ganesha
Wisuda XIV Universitas Pendidikan Ganesha I Wayan Muderawan Universitas Pendidikan Ganesha, Jl. Udayana No. 11 Singaraja Bali 81117 Indonesia Email: wayanmuderawan@yahoo.com.au Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciRapat Kerja Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2013
Rapat Kerja Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2013 I Wayan Muderawan Universitas Pendidikan Ganesha, Jl. Udayana No. 11 Singaraja Bali 81117 E-mail: wayanmuderawan@yahoo.com.au Rapat Kerja Universitas
Lebih terperinci1) Nilai Religius. Nilai Nilai Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan. Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan
Nilai Nilai Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan Realisasi pelestarian nilai-nilai tradisi dalam berkesenian, bersinergi dengan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PESTA KESENIAN BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PESTA KESENIAN BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa kesenian Bali sebagai bagian integral kebudayaan nasional,
Lebih terperinciDESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010
DESKRIPSI FRAGMEN TARI DUKUH SILADRI Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI FAKULTAS
Lebih terperinciPEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR
TESIS PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR NI MADE MERTI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2010 TESIS PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Lebih terperinciLAPORAN REKTOR ISI DENPASAR SIDANG TERBUKA SENAT ISI DENPASAR
LAPORAN REKTOR ISI DENPASAR SIDANG TERBUKA SENAT ISI DENPASAR Sane pinaka Suci, Ratu para Sulinggih sane preside rawuh nodya parikramane puniki, Yth. Bapak Gubernur Provinsi Bali, Yang Mulia, Para Konsul
Lebih terperinciDAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI
TESIS DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI NI PUTU VIVIN NOPIANTARI NIM. 1191261003 PROGRAM MAGISTER PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan pariwisata merupakan suatu industri yang berkembang di seluruh dunia. Tiap-tiap negara mulai mengembangkan kepariwisataan yang bertujuan untuk menarik minat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU
Salinan NO : 15/LD/2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara. Perkembangan suatu kota dari waktu ke waktu selalu memiliki daya tarik untuk dikunjungi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman yang ditandai dengan munculnya kemajuan teknologi dan informasi yang semakin pesat membuat kehidupan manusia menjadi serba mudah. Salah satunya
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG
BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 32 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 32 TAHUN 2010 TENTANG KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang
Lebih terperinci2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pulau Bangka adalah pulau yang terletak di sebelah timur pulau Sumatera, Indonesia dan termasuk ke dalam wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi bali merupakan salah satu provinsi yang cukup terkenal di Indonesia karena merupakan salah satu aset devisa negara Indonesia yang cukup tinggi di bidang pariwisatanya.
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI PADA ACARA FESTIVAL KESENIAN YOGYAKARTA KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 TANGGAL : 30 AGUSTUS 2014
1 SAMBUTAN BUPATI PADA ACARA FESTIVAL KESENIAN YOGYAKARTA KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 TANGGAL : 30 AGUSTUS 2014 Asalammualaikum Wr.Wb. Salam sejahtera bagi kita semua, Yth. Para Seniman, Yth.Para Tamu
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA IMLEK 2559 DAN CAP GO MEH 2008 Hari/Tanggal : Kamis, 21 Pebruari 2008 Pukul : 09.
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA IMLEK 2559 DAN CAP GO MEH 2008 Hari/Tanggal : Kamis, 21 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Tempat : Panggung Kehormatan (Ex Bioskop Kota Indah) Jl. Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ±
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ± 18.110 pulau yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. Negara Indonesia memiliki potensi
Lebih terperinciKEGIATAN TEMPAT PELAKSANA JAM
NO HARI/TANGGAL/ JAM BINARIA BEACH STAGE Susunan Acara KEGIATAN TEMPAT PELAKSANA 1 HARI PERTAMA Sabtu, 10 September 06.30-07.30 Bersih-bersih Sapta pesona Pantai binaria lovina 08.00-21.00 Pameran Kerajinan
Lebih terperinciBUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG
1 BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN, PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN KESENIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
125 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan yang didapat dari hasil penelitian yang telah dianalisis dan dikaji dengan berbagai pendapat para ahli dan penelitian terdahulu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pertunjukan yang ada di Indonesia sangat beragam bentuk dan jenisnya. Seni pertunjukan yang berada dalam suatu lingkungan masyarakat Indonesia tidak terlepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Prastyca Ries Navy Triesnawati, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seni tidak bisa lepas dari produknya yaitu karya seni, karena kita baru bisa menikmati seni setelah seni tersebut diwujudkan dalam suatu karya konkrit,
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010
Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA KE-43 DI ARENA PRJ-KEMAYORAN, JAKARTA
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Baru Saka 1935, Jakarta, 7 April 2013 Minggu, 07 April 2013
Sambutan Presiden RI pada Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Baru Saka 1935, Jakarta, 7 April 2013 Minggu, 07 April 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERAYAAN DHARMA SHANTI NASIONAL HARI RAYA
Lebih terperinciPROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELESTARIAN BUDAYA MELAYU KABUPATEN SIAK
PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELESTARIAN BUDAYA MELAYU KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa budaya
Lebih terperinciPROSIDING. Kota Bandung Tahun 2014 Volume 2 : Transportasi - Geoteknik Material - Sumber Daya Air
8 K NT o eks KONFERENSI NASIONAL TEKNIK SIPIL ISBN 978-602-71432-1-0 PROSIDING KoNTek S 8 Kota Bandung Tahun 2014 Volume 2 : Transportasi - Geoteknik Material - Sumber Daya Air Peran Rekayasa Sipil dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab 1 Pendahulanakan membahas mengenai gambaran umum penulisan Seminar Tugas Akhir. Pembahasan dimulai dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan. 1.1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang merupakan daerah yang memiliki potensi budaya yang masih berkembang secara optimal. Keanekaragaman budaya mencerminkan kepercayaan dan kebudayaan masyarakat setempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, letak Indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. Indonesia yang terkenal dengan banyak pulau
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF KINERJA PORTOFOLIO SAHAM SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) DI PASAR MODAL INDONESIA, CHINA, DAN INDIA
STUDI KOMPARATIF KINERJA PORTOFOLIO SAHAM SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) DI PASAR MODAL INDONESIA, CHINA, DAN INDIA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Manajemen Program
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012
Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA DI JIEXPO KEMAYORAN,
Lebih terperinciMATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL
MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL Nama : Heru Hermawan NPM : 13110283 Kelas : 1KA34 PROGRAM PASCA SARJANA : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014
PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN KESENIAN DAN PERFILMAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014 1. STRUKTUR ORGANISASI 2. TUGAS DAN FUNGSI 3. VISI, MISI,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Obyek Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.500 pulau dan dihuni 931 kelompok etnik, mulai dari Aceh di Sumatera
Lebih terperinciTUJUAN LATAR BELAKANG
TABLE OF CONTENT Latar Belakang Tujuan Waktu, Tema Kegiatan Rangkaian Kegiatan - Pembukaan Bulan Pesona Lombok Sumbawa - Lombok Sumbawa Night Exhibition - Festival Pesona Mandalika - Parade Nasional Kemerdekaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan untuk memperkenalkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia, Bagi manusia, busana merupakan salah satu kebutuhan pokok
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan disimpulkan hasil penellitian yang telah dilakukan dalam penulisan skripsi yang berjudul Tenun Songket Palembang 1980-2000 (Kajian Sosial Budaya Tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hilda Widyawati, 2013 Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni tradisi yang tumbuh dan berkembang di setiap daerah di Indonesia awal mulanya berasal dari kebiasaan dan adat-istiadat nenek moyang bangsa Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Budaya maupun kesenian di setiap daerah tentunya berbeda beda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN SEMINAR TUGAS AKHIR
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang; rumusan masalah; tujuan; serta metodologi penelitian penyusunan landasan konsepsual Museum Nelayan Tradisional Bali di Kabupaten Klungkung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arsitektur di Indonesia adalah masuknya pola arsitektur modern yang diadopsi dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Indonesia memiliki keragaman arsitektur nusantara dengan kekhasan dan daya tarik tersendiri, sekaligus merupakan nilai nasional dan kebanggaan
Lebih terperinci2015 KESENIAN RONGGENG GUNUNG DI KABUPATEN CIAMIS TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat Sunda Ciamis mempunyai kesenian yang khas dalam segi tarian yaitu tarian Ronggeng Gunung. Ronggeng Gunung merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional
Lebih terperinciHadirin, para pembina pendamping, penegak dan pandega serta undangan yang berbahagia. Sebagaimana kita ketahui bahwa Raimuna Nasional yang akan
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT SELAKU KETUA MAJELIS PEMBIMBING DAERAH PADA ACARA PELEPASAN PESERTA RAIMUNA NASIONAL IX TAHUN 2008 DI BUMI PERKEMAHAN CIBUBUR-JAKARTA TIMUR Hari/Tgl : Minggu, 22 Juni
Lebih terperinciSAMBUTAN KETUA PANITIA KONFERENSI ILMIAH AKUNTANSI IV
SAMBUTAN KETUA PANITIA KONFERENSI ILMIAH AKUNTANSI IV Assalaamu alaikum Wr. Wb. Universitas Pancasila khususnya pada tahun ini mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Ilmiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Baik dari segi ekonomi, teknologi dan juga hukum. Untuk sektor ekonomi, pariwisata menjadi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asti Purnamasari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian diciptakan oleh masyarakat sebagai wujud dari jati dirinya. Pencapaiannya dilakukan dengan cara yang beragam, sehingga melahirkan identitas yang berbeda-beda.
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU
KODE ETIK DOSEN VISI : Terdepan dalam dharma, widya dan budaya MISI : 1. Meningkatkan Kualitas dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hindu melalui Pendidikan Tinggi Hindu; 2. Mengembangkan sumber daya manusia
Lebih terperinciBUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA FESTIVAL TIMANG-TIMANG MANDAU TAHUN 2016 DURI, 4 MEI 2016
0. BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA FESTIVAL TIMANG-TIMANG MANDAU TAHUN 2016 DURI, 4 MEI 2016. ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT MALAM DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA, YANG KAMI HORMATI,
Lebih terperinciFestival Trowulan Majapahit (FTM) 2014, Keselarasan Keberagaman Indonesia. Tarian Gayatri Rajapatni
e-warta YAD/Budaya/Nov 2014 Festival Trowulan Majapahit (FTM) 2014, Keselarasan Keberagaman Indonesia Latar Belakang Kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Nararya Sanggramawijaya pada tahun 1293 telah
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan
BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan bangsa dengan warisan kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan aset tidak ternilai
Lebih terperinciJudul Tugas Akhir KAMPUNG SENI tema : Metafora Tari dalam Arsitektur
LAPORAN TUGAS AKHIR PA. 1380 PERIODE SEM. GANJIL 2006-2007 Judul Tugas Akhir KAMPUNG SENI tema : Metafora Tari dalam Arsitektur Mahasiswa : I MADE ARY KURNIAWAN Nrp. : 3201 100 078 Pembimbing : DR. Ing.
Lebih terperinciBudaya (kearifan local) Sebagai Landasan Pendidikan Indonesia Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa
Mata Kuliah : Landasan Pendidikan NamaDosen : Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag, M.Pd.H. Budaya (kearifan local) Sebagai Landasan Pendidikan Indonesia Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa Oleh; PUTU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia memiliki berbagai jenis atraksi. Setiap daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata Indonesia memiliki berbagai jenis atraksi. Setiap daerah memiliki atraksi tersendiri guna mendatangkan wisatawan. Keunikan dan keindahan alam serta beragamnya
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN FORUM PIMPINAN PROGRAM PASCASARJANA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (LPTK) SE-INDONESIA DAN SEMINAR NASIONAL
PANDUAN PELAKSANAAN Highlights FORUM PIMPINAN PROGRAM PASCASARJANA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (LPTK) SE-INDONESIA DAN SEMINAR NASIONAL 1. Forum para pimpinan akademisi LPTK seluruh Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal dengan bangsa yang mempunyai kekayaan tradisi dan budaya. Kekhasan serta kekayaan bangsa dalam tradisi dan budaya yang dimiliki, bukti bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jogi Morrison, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah museum di Indonesia dapat dikatakan yang paling tua dalam kegiatan mengumpulkan benda-benda aneh dan ilmu pengetahuan, menyimpan dan memamerkannya kepada masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau
Lebih terperinciPAMERAN DAN KEGIATAN MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI. : Lomba Tari Tradisional Tingkat Sekolah Dasar
PAMERAN DAN KEGIATAN MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI Tanggal Cetak 15 Januari 2018 0708 Judul Kegiatan Lomba Tari Tradisional Tingkat Sekolah Dasar Kategori Kegiatan Perlombaan Tanggal Kegiatan 10 Mei
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku, yang memiliki seni budaya, dan adat istiadat, seperti tarian tradisional. Keragaman yang
Lebih terperinciPENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Kajian Pariwisata,
Lebih terperinciBUPATI BENGKALIS ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA
BUPATI BENGKALIS PENGARAHAN BUPATI BENGKALIS SELEKSI CALON PESERTA BHAKTI PEMUDA ANTAR DAERAH DAN KEMAH KESATUAN PEMUDA DI KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017 SELATBARU, 21 APRIL 2017 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki segudang kesenian dan kebudayaan yang sangat menarik untuk kita gali. Banyak sekali kebudayaan serta kesenian Indonesia yang sudah mulai punah karena
Lebih terperinciBAB IV. Kesimpulan. positif terhadap pulau Bali seperti yang telah di paparkan di atas, telah dikaji
82 BAB IV Kesimpulan Komersialisasi seni pertunjukan yang menurut para tokoh sosiologis maupun antropologis yang lebih menekankan bahwa komersialisasi seni pertunjukan di Bali telah memberikan banyak dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang mulai dari ujung barat sampai timur. Setiap wilayah mempunyai kebudayaan yang khas sebagai lambang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian bangsa-bangsa di dunia. Hal ini terwujud seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai Dinamika Kesenian Tanjidor di Kabupaten Bekasi Tahun 1970-1995, maka terdapat empat hal yang ingin penulis simpulkan.
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK Hari/Tanggal : Sabtu/17 Mei 2008 Pukul : 07.30 WIB Tempat : Gedung Auditorium UNTAN Pontianak Yth. Bapak Wakil Presiden
Lebih terperinciKritik Seni Tari Tarunajaya Kembar dalam Tayangan VCD Balinese Dance Tari Bali Produksi Bali Record Vol.1
Kritik Seni Tari Tarunajaya Kembar dalam Tayangan VCD Balinese Dance Tari Bali Produksi Bali Record Vol.1 Oleh I Gede Parwata Mahasiswa Program Studi Seni Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah sebuah Negara maritim dimana sebagian besar negaranya adalah perairan, negeri yang beriklim tropis ini memiliki banyak kekayaan alam, wisata,
Lebih terperinci2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi kesenian yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan kekayaan budaya yang tidak ternilai harganya, karena kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian adalah suatu peristiwa sosial yang mempunyai tenaga kuat sebagai sarana kontribusi antara seniman dan penghayatnya, ia dapat mengingatnya, menyarankan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banten sebagai bagian dari negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki keanekaragaman bentuk dan jenis seni pertujukan. Seni pertunjukan yang tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rina Arifa, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian adalah ekspresi dan sifat eksistensi kreatif manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia
Lebih terperinci2016 TARI JAIPONG ACAPPELLA KARYA GOND O D I KLINIK JAIPONG GOND O ART PROD UCTION
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya seni hadir sebagai bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi, dan kehadirannya selalu dibutuhkan oleh manusia di mana pun mereka berada dan
Lebih terperinciDESKRIPSI TARI KONTEMPORER BIOTA LAUT
DESKRIPSI TARI KONTEMPORER BIOTA LAUT Produksi ISI Denpasar dipergelarkan dalam rangka Pembukaan Festival Kesenian Indonesia (FKI) V Di Pantai Sanur Denpasar 21 Nopember2007 Oleh : I Gede Oka Surya Negara,
Lebih terperinci2 diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan
No. 1405, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD, Kebudayaan Indonesia. Luar Negeri. Rumah Budaya/Pusat. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa globalisasi ini seni dan budaya banyak mengalami pergeseran atas nilainilai seni dan budaya kita sendiri, itu disebabkan karena masuknya kebudayaan luar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata terjadi karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum di ketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena daerah Bekasi berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta (Betawi) dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Bekasi adalah salah satu kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Jawa Barat, sebuah kabupaten dengan masyarakat yang khas dan heterogen karena daerah
Lebih terperinciNomor : 431 / 503 / Disbudpar K e p a d a ; Yth. Kepala UPT Disdikpora se- Perihal : Partisipasi. Kabupaten Karangasem Memeriahkan HUT Kota Amlapura
, 13 April 2015 Nomor : 431 / 503 / Disbudpar K e p a d a ; Yth. Kepala UPT Disdikpora se- Lomba Memeriahkan HUT Kota Dalam rangka Hari Jadi Kota ke 404 akan dimeriahkan Karangasem, juga akan diisi dengan
Lebih terperinciPEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Ruang Ibadah, Olah Raga dan Rekreasi D.38 1
Rekreasi D.38 1 UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR RUANG IBADAH, OLAH RAGA DAN REKREASI Kode/No : STD/SPMI-A6/D.38 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-4 STANDAR RUANG IBADAH, OLAH
Lebih terperinciJalinan Kasih dalam Indahnya Kebersamaan
PROPOSAL KEGIATAN REUNI AKBAR JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA SERANGKAIAN DENGAN HARI ULANG TAHUN (HUT) JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA KE-50 TAHUN 2014 Jalinan Kasih dalam Indahnya Kebersamaan PANITIA PELAKSANA JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk kebutuhan, baik untuk sistem kepercayaan, sistem sosial maupun sebagai hiburan. Kegiatan ini merupakan
Lebih terperinci2016 PELESTARIAN TARI TRADISIONAL DI SANGGAR SUNDA RANCAGE KABUPATEN MAJALENGKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Barat terletak di ujung sebelah barat pulau Jawa terdapat satu kota Kabupaten yaitu Kabupaten Majalengka. Dilihat dari letak geografisnya, posisi Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Bangka Belitung. Dari data Badan Pusat Statistik, secara geografis terletak antara 107 45 BT sampai 108 18 BT dan 02 30 LS sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi
Lebih terperinciMASYARAKAT DAN KESADARAN BUDAYA. Oleh: Resti Nur Laila, Atika Widayanti, Krissanto Kurniawan
MASYARAKAT DAN KESADARAN BUDAYA Oleh: Resti Nur Laila, Atika Widayanti, Krissanto Kurniawan Budaya merupakan suatu hal yang dihasilkan masyarakat dari kebiasaan-kebiasaan yang akhirnya mengkristal atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Dengan pentingnya peranan pariwisata
Lebih terperinciContact Person: Ruhut Marhata S ( ) Afnaan Alanza ( )
I. PENDAHULUAN Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari unsur-unsur ke-khas-an yang menjadi
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK NASIONAL PEKALONGAN, 3 OKTOBER 2011
SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK NASIONAL PEKALONGAN, 3 OKTOBER 2011 Yang terhormat Ibu Ani Yudhoyono; Yang terhormat Ibu Herawati Budiono; Yang terhormat Ibu-Ibu dari Solidaritas Istri
Lebih terperinci