DAFTAR ISTILAH. Baseline testing Tipe pengujian untuk mengidentifikasi permasalahan performansi lebih awal.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISTILAH. Baseline testing Tipe pengujian untuk mengidentifikasi permasalahan performansi lebih awal."

Transkripsi

1 DAFTAR ISTILAH Istilah Pengertian Baseline testing Tipe pengujian untuk mengidentifikasi permasalahan performansi lebih awal. Concurrent user Load pattern Load testing Metrik Jumlah user yang mengakses website dalam waktu yang bersamaan. Pola pengujian yang menggambarkan simulasi user yang digunakan selama melakukan pengujian Tipe pengujian untuk mengetahui performansi sistem ketika berada pada kondisi normal dan kondisi puncak. Satuan nilai yang diperoleh dari pengujian yang digunakan sebagai bahan analisa performansi. Page time Rentang waktu tunggu dimana client mengirimkan request page ke server hingga server selesai melakukan response dari request page tersebut. Response time Rentang waktu tunggu dimana client mengirimkan request ke server hingga server selesai melakukan response dari request tersebut. Skenario Throughput Gambaran aktivitas yang dilakukan user dalam menggunakan sistem. Jumlah request user yang di proses server dalam satuan detik. Virtual user (vu) Sejumlah user yang digunakan untuk mensimulasikan pengaksesan sistem secara bersamaan. Warm-up Workload distribution Rentang waktu antara awal test dan ketika data sampel dieksekusi. Simulasi untuk mengidentifikasi user serta proses yang akan dilakukan user. xiv

2 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Ahlawat dan Tyagi, sebagai aplikasi website, performansi sistem merupakan critical issue [6]. Hal ini disebabkan karena pengguna website tidak mau menunggu lama untuk sebuah mendapatkan response server terhadap request yang diberikan pengguna. Permasalahan performansi tertuju pada sebuah situasi dimana sistem berada pada kondisi unexpectedly high response time atau low throughput. Oleh sebab itu, dibutuhkan proses pengujian sistem dimana hal tersebut dapat menjamin mutu perangkat lunak untuk mengontrol kualitas produk sebelum dilakukan peluncuran produk ke masyarakat. Dengan dilakukannya pengujian performansi sistem, penguji dapat mensimulasikan kondisi load untuk mengidentifikasi masalah performansi serta optimasi performansi sistem sehingga sistem dapat berjalan dengan optimal. Pada penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian mengenai performansi sistem pada website MeritYuk. Website MeritYuk merupakan sebuah portal informasi mengenai pernikahan berbasis website. Sebagai website yang akan melakukan ekspansi ke kota-kota besar di Indonesia, sistem perlu mengantisipasi terjadinya lonjakan pengunjung website. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjaminan mutu perangkat lunak, salah satunya adalah pengujian performansi sistem. Pengujian performansi sistem dilakukan dalam 5 tahapan, yaitu tahap project assessment, tahap planning, tahap scripting, tahap execution, dan tahap analisa pengujian serta laporan. Dalam melakukan pengujian performansi sistem, terdapat 5 (lima) tipe pengujian, yaitu baseline test, load test, stress test, soak test, dan volume test. Baseline test merupakan tahap pembangunan baseline performance. Load test merupakan tahap melakukan analisis load pada kondisi tertentu. Stress test merupakan tahap menentukan breakpoint pada sistem. Soak test merupakan test yang dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Sedangkan volume test merupakan test yang dilakukan untuk mengukur high data volumes atau throughput. Pengujian ini menggunakan 2 (dua) tipe testing, yaitu tipe baseline test dan tipe load test. Pemilihan dua tipe pengujian tersebut dilakukan berdasarkan penelitan Du Plessis [13], dimana baseline testing dapat mengidentifikasi permasalahan performansi lebih awal. Sedangkan load test dilakukan untuk memberikan gambaran performansi ketika sistem berada pada kondisi tertentu. Pada pengujian load test akan dilakukan dalam 2 (dua) kondisi pengujian, yaitu pada kondisi normal dan kondisi puncak. Pengujian ini menggunakan data yang di peroleh dari pihak MeritYuk. Beberapa data yang di dapat akan di olah menjadi baseline goal. Pengujian baseline test dan load test akan menghasilkan 5 (lima) metrik, yaitu avg. concurrent user, avg. page time, avg. response time, avg. throughput (page/sec), dan persentase error test. 2

3 1.2 Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang ada pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana nilai performansi yang di dapat dari pengujian baseline test dan load test? 2. Bagaimana perbandingan nilai baseline goal dengan nilai performansi yang di dapat dari pengujian baseline test dan load test? 3. Apakah baseline test dapat digunakan dalam memperkirakan skenario yang berpotensi memiliki performansi buruk? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Website yang di uji adalah website MeritYuk, dimana penulis telah melakukan kerja sama dengan pemilik website untuk mengumpulkan data dan melakukan pengujian website. 2. Penulis menggunakan fungsionalitas yang ada pada website sehingga dapat diasumsikan seluruh fungsionalitas website berjalan dengan baik. 3. Penulis melakukan pengujian dengan tipe baseline testing dan load testing. 4. Penelitian performance testing akan menghasilkan 6 (enam) metrik, yaitu avg. concurrent user, avg. page time, avg. response time, avg. throughput (page/sec), dan persentase error test. 5. Pengujian baseline test berfokus pada perkiraan skenario yang berpotensi memiliki performansi buruk. 6. Pengujian load testing berfokus pada response time dan throughput dalam kondisi normal dan kondisi puncak. 1.4 Tujuan Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah: 1. Melakukan penelitian performance testing pada website MeritYuk dengan menggunakan baseline test dan load test. 2. Melakukan analisa hasil pengujian testing dengan tipe pengujian baseline test dan load test. 3. Melakukan analisa hasil baseline goal dengan hasil pengujian baseline test dan load test. 4. Mengetahui bahwa baseline test dapat digunakan untuk memperkirakan skenario yang berpotensi memiliki performansi buruk. 1.5 Metodologi Penyelesaian Masalah Metodologi penyelesaian masalah terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu: 1. Melakukan studi literatur terhadap: a. Software Quality Assurance, Software Testing, Software Performance Testing, Baseline testing, dan Load testing. b. Performance requirement dan performance goal. c. Metrik Software Performance Testing. 2. Mencari tools yang sesuai untuk melakukan pengujian performansi website menggunakan baseline testing dan load testing. 3

4 3. Melakukan interview terhadap pihak pemilik website untuk mendapatkan performance requirement dan performance goal. 4. Membangun test plan dan test case yang akan diuji. 5. Melakukan eksekusi pengujian menggunakan baseline testing dan load testing. 6. Melakukan analisa terhadap hasil pengujian baseline testing dan load testing. 7. Pembuatan laporan. 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. BAB 1 Pendahuluan Pada bab 1 ini menerangkan isi dan rencana pengerjaan tugas akhir secara keseluruhan, meliputi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, dan metode penyebab masalah yang diterapkan. 2. BAB 2 Landasan Teori Bab ini menjelaskan dasar-dasar teori yang berkaitan dengan baseline testing dan load testing. 3. BAB 3 Perancangan dan Implementasi Menerangkan metodologi riset serta tahapan yang dilakukan saat melakukan pendekatan metodologi yang dipilih. 4. BAB 4 Pengujian dan Analisis Pada bab ini akan dibahas pengujian akan metodologi yang dilakukan serta analisis hasil pengujian. 5. BAB 5 Simpulan dan Saran Bab ini berisi simpulan dan saran yang didapatkan dari hasil pengujian sistem. 4

5 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Software Quality Assurance Menurut Galin [4], Software Quality Assurance (SQA) merupakan sebuah kumpulan dari perencanaan yang sistematik untuk memberikan kepercayaan terhadap proses pengembangan software ataupun proses perbaikan pada sistem untuk membangun kebutuhan fungsional teknis yang sejalan dengan kebutuhan manajerial sehingga penjadwalan dan operasi dapat berjalan sesuai dengan anggaran. Berdasarkan definisi di atas, terlihat bahwa software quality assurance menjadi cara untuk mendukung serta melindungi proses pengembangan software agar berjalan dengan baik. Model McCall [4] merupakan salah satu model yang digunakan untuk mengklasifikasikan kebutuhan suatu software. McCall mengklasifikasikan kebutuhan ke dalam 11 faktor kualitas software yang dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Faktor operasi produk, yang terdiri atas faktor correctness, reliability, efficiency, integrity, dan usability. 2. Faktor transisi produk, yang terdiri atas faktor portability, reusability, dan interoperability. 3. Faktor revisi produk, yang terdiri atas faktor maintability, flexibility, dan testability. Pada penelitian ini, penulis mengambil faktor revisi produk, yaitu testability, dimana penulis melakukan pengujian terhadap sebuah sistem untuk mengetahui apakah sistem telah sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan pemilik sistem. 2.2 Software Testing Menurut IEEE Std [14] terdapat dua definisi untuk menjelaskan apa itu testing: (1) The process of operating system or component under specified conditions, observing or recording the result, and making an evaluation of some aspect of the system or component. (2) The process of analyzing a software item to detect the differences between existing and requirement condition (that is, bugs) and to evaluate the features of the software item. Dari definisi testing diatas, Galin [4] menjelaskan bahwa software test merupakan sebuah proses formal yang dilakukan oleh spesialis tim testing dimana software unit, beberapa software unit yang terintegrasi ataupun software secara keseluruhan diperiksa oleh program yang di jalankan dengan computer. Seluruh test yang dilakukan akan uji berdasaran approved test procedures dalam approved test case. Adapun tujuan dilakukannya kegiatan software testing, diantaranya adalah untuk mengidentifikasi dan mengetahui seberapa banyak error yang dapat terjadi pada sebuah software untuk mendapatkan kualitas software yang layak [4]. Software testing memiliki dua teknik pengujian, yaitu pengujian black box dan pengujian white box [4]. Berikut ini adalah penjelasan mengenai teknik pengujian: 5

6 1. Pengujian black box. Pengujian ini dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Fokus dari pengujian ini adalah dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari kondisi masukan yang diberikan tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. 2. Pengujian white box. Pengujian white box digunakan untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem secara intenal. Hal ini dilakukan untuk menjamin operasioperasi internal sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dengan menggunakan struktur kendali dari prosedur yang dirancang. Pengujian performance testing masuk pada kategori teknik pengujian black box. Hal ini disebabkan dalam pengujian performance testing, pengujian hanya menguji performansi berdasarkan fungsi-fungsi website. 2.3 Software Performance Test Performance testing merupakan sebuah proses pengumpulan data dan analisis data yang digunakan untuk memprediksi bagaimana sistem bekerja pada saat kondisi load tertentu [1]. Du Plessis [13] mengutarakan bahwa sebuah proyek performance testing dianggap berhasil bila meliputi seluruh atau hampir seluruh poin berikut: 1. Successful tests. Kegiatan testing dapat dikatakan berhasil bila seluruh kebutuhan yang diuji tidak terdapat error. Namun, bila testing gagal karena permasalahan terkait performansi ataupun load pun masih dianggap berhasil karena permasalah dapat teridentifikasi. 2. Problems identify early. Dengan adanya performance testing dapat mengetahui permasalah lebih cepat sebelum permasalah tersebut sulit untuk di identifikasi dan sulit untuk diperbaiki. 3. Improvement in system performance. Salah satu tujuan utama dilakukannya testing adalah meningkatkan performansi sistem dimana dapat mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. 4. Non-performance problems identified. Saat dilakukan functional testing, terkadang ada kerusakan yang tidak mudah dideteksi. 5. Visible deliverables. Dengan adanya penyampaian secara fisik akan mempermudah dalam mengkomunikasikan keberhasilan testing. 6

7 2.4 Tipe Software Performance Test Software performance testing memiliki beberapa tipe testing menurut Du Plessis [13], diantaranya: 1. Baseline Testing. Baseline testing merupakan tahap pembangunan baseline performance. 2. Load Testing. Tujuan dilakukannya load testing adalah untuk melakukan verifikasi tingkah laku sebuah sistem dalam kondisi normal ataupun kondisi load peak. 3. Stress Testing. Stress testing merupakan tipe testing yang dilakukan untuk menentukan breakpoint dari sistem. Tipe ini dilakukan ketika akar permasalahan performansi testing telah diselesaikan. Hasil dari stress test dapat digunakan untuk melakukan capacity planning dan memberikan gambaran kepada administrator bagaimana system breaks and recovers. 4. Soak Testing Soak test merupakan tipe testing dimana load test dilakukan pada jangka waktu yang lama. 5. Volume Testing Volume test berkaitan dengan ukuran database dan file size. Pada tugas akhir ini, tipe testing yang digunakan adalah baseline testing dan load testing. Baseline testing dipilih karena baseline testing merupakan landasan awal dalam melakukan performance testing. Sedangkan load testing dipilih karena dapat mengukur kualitas aplikasi dalam hal performansi berdasarkan actual customer behavior [3] Baseline test Menurut Du Plessis [13], tahap baseline test merupakan tahap terpenting dari metodologi pengujian performansi. Bila baseline test dilakukan dengan benar, maka 85% permasalahan performansi dapat teridentifikasi dan terselesaikan ketika baseline test selesai dilakukan. Pada pengujian baseline test, setiap satu script akan dieksekusi dengan menggunakan jumlah user yang sedikit, yaitu sekitar 1 user, 2 user, 5 user untuk mengetahui nilai dasar dari response time. Dalam melakukan persiapan dan eksekusi pengujian, banyak hal yang harus dilakukan. Banyak waktu yang dihabiskan dalam mempersiapkan eksekusi load test. Hal yang dilakukan dalam mempersiapkan load test diantaranya adalah mempersiapkan data pengujian, scenario planning dan konfigurasi. Persiapan baseline test tidak selama persiapan untuk load test. Dalam melakukan baseline test, test data yang digunakan tidak banyak. Selain itu, hasil yang di dapat mudah untuk di pahami serta mudah untuk di buat laporan hasil pengujian. Bila terdapat permasalahan performansi selama baseline test, maka permasalahan tersebut dapat diidentifikasi dengan mudah. 7

8 Load test Pengujian dengan menggunakan tipe load test dapat membantu untuk mengidentifikasi kapasitas maksimum dari suatu aplikasi. Pendekatan yang biasa dilakukan dalam melakukan load test pada website adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi performance-critical scenario. 2. Mengidentifikasi distibusi workload. 3. Mengidentifikasi metrik yang akan digunakan dalam melakukan pengujian. 4. Membuat gambaran test untuk mensimulasikan load test. 5. Mengimplementasikan gambaran test yang telah dibangun dengan menggunakan tools yang digunakan dan hasil yang diperoleh digambarkan ke dalam metrik. 6. Melakukan analisa data metrik yang di dapat dari pengujian. Dalam memilih tipe test yang akan digunakan dalam menguji performansi test, salah satu alasan dasar memilih load test adalah karena tipe ini dapat memberikan informasi mengenai web application s behavior selama kondisi normal dan kondisi puncak. Hasil pengujian yang di dapat dari load test selanjutnya akan dibandingkan dengan hasil pengujian baseline test untuk mengetahui hasil performansi website yang di dapat. 2.5 Istilah dalam Software Performance Test Pada performance testing, terdapat beberapa istilah yang sering dipakai, diantanya: 1. Virtual user (vu) Virtual user atau vu merupakan sejumlah user yang digunakan untuk mensimulasikan pengaksesan sistem yang di test secara bersamaan [19]. 2. Warm up Warm up merupakan rentang waktu antara awal test dan ketika data sample dieksekusi [20]. Tujuan dilakukannya warm up agar request yang dikirimkan user di simpan dalam cache memory server. Bila suatu saat request yang sama dikirimkan ke server, server akan memanggil request yang ada pada cache memory dan mengirimkan reply sehingga waktu reply lebih cepat. 3. Load pattern Load pattern merupakan pola pengujian yang menggambarkan bagaimana mensimulasikan user yang digunakan selama dilakukannya pengujian. Terdapat 2 tipe load pattern, yaitu: a. Constant Tipe constant digunakan untuk mensimulasikan jumlah user dimana selama pengujian dimulai hingga pengujian berakhir jumlah user tetap sama. b. Step Tipe step digunakan untuk mensimulasikan jumlah user dimana terjadinya penambahan user dalam rentang wantu tertentu hingga mencapai maksimum user. 8

9 4. Workload distribution Workload distribution merupakan sebuah cara untuk mensimulasikan keadaan dalam sebuah kejadian yang sebenarnya. 2.6 Indikator Performance Test Dalam melakukan pengujian performansi, terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam melakukan pengujian performansi, yaitu: 1. Response Time Response time merupakan sebuah rentang waktu tunggu dimana client mengirimkan request ke server hingga server selesai melakukan response dari request tersebut [1]. Rentang waktu tunggu dibagi dalam dua tipe, yaitu network latency dan application latency. Network latency merujuk pada waktu tunggu antara data dari satu server ke server lainnya. Sedangkan application latency merujuk pada seberapa lama data di proses oleh server. Gambar 2-1 Proses Web Request Dari gambar diatas, yang reponse time terlihat pada jumlah waktu tunggu NI hingga N4 ditambah A1 hingga A4. Network latency berada pada N2 dan N3, sedangkan application latency berada pada proses A1, A2, dan A3. Dalam Visual Studio, terdapat dua buat tipe response time, yaitu response time terhadap page dan response time terhadap request. Pada Visual Studio, istilah page response time di sebut page time. Sedangkan istilah response time merepresentasikan response time terhadap request. Pada pengujian ini akan ditampilkan kedua tipe response time tersebut, yaitu page time dan response time. 2. Concurrent User [8] Pada penelitian ini, concurrent user mengacu pada jumlah user yang mengakses website dalam waktu yang bersamaan. Rata-rata conccurency user dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) (2) 9

10 Dari rumus di atas, C adalah rata-rata concurrent user, n adalah jumlah session, L adalah waktu akses website, T adalah testing time, dan Cp adalah jumlah maksimum concurrent user. 3. Throughput [8] Throughput merupakan jumlah request user yang di proses server dalam satuan detik. Throughput biasanya ditetapkan dengan hits per second atau page per second. Dari rumus di atas, F adalah throughput, Nvu adalah jumlah virtual user, R adalah request atau page yang dikirimkan user, dan T adalah durasi pengujian. Pada pengujian ini, satuan throughput yang digunakan adalah page per second. 4. Resource Utilization [8] Resource utilization digunakan untuk mendeskripsikan performansi web server seperti processor time, memory available megabyte, physical disk time, dan lainnya. Dalam penelitian ini, metrik resource utilization tidak digunakan karena permasalahan policy. 2.7 Metodologi Performance Test Menurut Du Plessis [13], dalam melakukan performance testing terdapat 6 tahapan, yaitu tahapan project assessment, planning, scripting, test execution, results analysis, dan reporting. Berikut ini adalah penjelasan tahapan performance test: Tahap Project Assessment Project assessment merupakan tahap pencarian informasi pengenai sistem yang akan di test. Informasi yang perlu diperoleh berupa analisis kebutuhan pengguna, kebutuhan tools yang akan digunakan, kebutuhan waktu untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat Tahap Planning Pada tahap ini dilakukan pengolahan informasi yang di dapat dari tahap sebelumnya dimana informasi yang diperoleh akan digunakan sebagai planning dari performance testing. Informasi yang diperoleh akan menjadi acuan dari tahap-tahap selanjutnya. Berikut adalah hal-hal yang dibutuhkan dalam tahap planning, yaitu: 1. Tujuan serta ruang lingkup dari testing. 2. Performance requirement dan performance goal, 3. Jenis pengujian yang akan dilakukan. 4. Tools yang akan digunakan. 5. Test case dan skenario. 6. Workload distribution. (3) 10

11 2.7.3 Tahap Scripting Tahap ini menjadi tahap awal dilakukannya testing. Pada tahap ini, test scenario yang telah dibangun pada tahap selanjutnya di ubah menjadi test script yang dijalankan oleh testing tools Tahap Execution Tahap ini merupakan tahap dimana seluruh persiapan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya di eksekusi. Terdapat beberapa pengujian yang bisa dilakukan dalam tahap test execution ini, yaitu baseline testing, load testing, stress testing, soak testing, dan volume testing. Tipe-tipe pengujian di atas memiliki fungsi yang berbeda, diantaranya: 1. Baseline Testing. Baseline testing merupakan tahap awal dari performance testing, dimana baseline testing ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan performansi lebih awal. 2. Load Testing. Tujuan dilakukannya load testing adalah untuk melakukan verifikasi tingkah laku sebuah sistem dalam kondisi normal ataupun kondisi puncak. 3. Stress Testing. Stress testing merupakan tipe testing yang dilakukan untuk menentukan breakpoint dari sistem. Tipe ini dilakukan ketika akar permasalahan performansi testing telah diselesaikan. Hasil dari stress test dapat digunakan untuk melakukan capacity planning dan memberikan gambaran kepada administrator bagaimana system breaks and recovers. 4. Soak Testing Soak test merupakan tipe testing dimana load test dilakukan pada jangka waktu yang lama. 5. Volume Testing Volume test berkaitan dengan ukuran database dan file size Tahap Result Analysis Tahap ini merupakan tahap terpenting dalam performance testing. Pada tahap result analysis ini, hasil pengujian yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dikumpulkan dan di analisa untuk mendapatkan nilai performansinya Tahap Reporting Setelah melakukan analisis terhadap hasil pengujian, maka di buat laporan yang dapat menjelaskan seluruh aktivitas yang dilakukan dan hal yang terjadi dalam proses pengujian. Hal-hal yang di muat dalam laporan diantaranya kondisi awal sistem, parameter yang digunakan untuk mengukur pengujian, behavior yang terjadi selama pengujian, hasil dari pengujian, analisis pengujian, serta simpulan dari pengujian. 11

12 2.8 Sekilas MeritYuk Gambar 2-2 Logo MeritYuk MeritYuk merupakan sebuah portal informasi mengenai pernikahan berbasis website. Website ini memberikan solusi perencanaan bagi calon pengantin serta menjadi jembatan antara calon pengantin dan vendor pernikahan. MeritYuk berdiri pada 7 Juli 2013, yang merupakan 11 startup terbaik pada tahun 2013 versi Telkom Indigo Incubator dan juga satu-satunya startup bisnis yang lolos pada kategori Public Service di ajang Telkom Indigo Incubator dan dinobatkan sebagai 5 Interesting Startup at Tech In Asia di Bandung. Beberapa layanan yang ditawarkan MeritYuk, yaitu: 1. Budget Planner. MeritYuk memiliki sistem bernama Smart Planner yang memberikan rekomendasi vendor berdasarkan dana yang disiapkan oleh calon mempelai. 2. Wedding Organizer. MeritYuk melayani proses perencanaan pernikahan, mulai dari pemilihan konten hingga pengawasan eksekusi. 3. Market Finder. MeritYuk mempertemukan calon pengantin dengan vendor pernikahan yang didukung oleh proses pemasaran secara digital yang terintegrasi. Keuntungan yang ditawarkan portal informasi MeritYuk: 1. Customer First: MeritYuk akan selalu mengedepankan kebutuhkan calon pengantin dan vendor. 2. Easy to Use: Proses perencanaan pernikahan menjadi mudah dengan bantuan team yang handal. 3. Trusted Partner: MeritYuk selalu meningkatkan pelayanan untuk menjawab kebutuhan calon pengantin dalam merencanakan acara pernikahan. 4. Reliable: Dengan dukungan team yang solid dalam penyedia system dan marketing, para vendor akan memperoleh market yang lebih luas. Website ini memiliki beberapa fungsionalitas, diantaranya: 1. Sistem Smart Planner, yaitu sebagai portal informasi yang memudahkan penggunanya dalam melakukan perencanaan pernikahan. 2. View vendor, yaitu sebagai sarana informasi bagi pengguna mengenai vendor-vendor pernikahan. 3. View blog, yaitu sebagai sarana informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan. 12

13 Pada website MeritYuk, sistem Smart Planner memiliki beberapa fungsionalitas, yaitu: 1. Wedding Date. Pengguna dapat memilih rencana waktu dan tempat pelaksanaan pernikahan. 2. Estimasi Budget. Pengguna melakukan input estimasi budget yang akan dikeluarkan serta perkiraan jumlah undangan yang akan disebarkan. 3. Pemilihan Kategori. Merityuk memudahkan pengguna untuk memilih kebutuhan yang diperlukan selama pernikahan. 4. Pemilihan Produk. Sistem akan memberikan rekomendasi vendor pernikahan sesuai dengan budget yang sebelumnya telah diinputkan. 5. Cart. Konfirmasi pemesanan yang telah dilakukan. Gambar 2-3 Halaman utama MeritYuk 13

14 Gambar 2-4 Halaman Vendor MeritYuk 14

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE SOFTWARE QUALITY ASSURANCE Software Testing TKB5351 Penjaminan Mutu Perangkat Lunak Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Perbandingan Formal Design Review, Inspection dan Walkthrough REVIEW

Lebih terperinci

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/17/16 Testing dan Audit Perangkat Lunak - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/17/16 Testing dan Audit Perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, diketahui bahwa dalam suatu siklus pengembaangan perangkat lunak selalu terdapat empat proses utama, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, diketahui bahwa dalam suatu siklus pengembaangan perangkat lunak selalu terdapat empat proses utama, yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN Secara umum, diketahui bahwa dalam suatu siklus pengembaangan perangkat lunak selalu terdapat empat proses utama, yaitu : Gambar Siklus Pengembangan secara umum Penamaan untuk empat proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian Tugas Akhir. Di dalamnya juga akan dijelaskan istilah-istilah pengujian yang digunakan dalam laporan

Lebih terperinci

Manajemen Kualitas TI

Manajemen Kualitas TI 2013 Manajemen Kualitas TI [KORELASI KEBUTUHAN FUNGSIONAL DAN NON FUNGSIONAL DENGAN TEORI SOFTWARE QUALITY MCCALL] Merupakan sebuah gambaran penilaian terhadap kualitas software, dengan menggunakan prinsip

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pengujian adalah proses eksekusi program untuk menemukan kesalahan.

TINJAUAN PUSTAKA. Pengujian adalah proses eksekusi program untuk menemukan kesalahan. 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengujian Perangkat Lunak Pengujian adalah proses eksekusi program untuk menemukan kesalahan. Pengujian perangkat lunak (testing) merupakan bagian terpenting dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Berikut ini tampilan produk yang diujikan kepada responden untuk menguji keberhasilan serta kelayakan website dalam mengatasi masalah yang dibahas.

Lebih terperinci

14. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Dasar-dasar Pengujian 14.2 Teknik Pengujian 14.3 Strategi Pengujian dan V&V

14. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Dasar-dasar Pengujian 14.2 Teknik Pengujian 14.3 Strategi Pengujian dan V&V 14. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK 14.1 Dasar-dasar Pengujian 14.2 Teknik Pengujian 14.3 Strategi Pengujian dan V&V 14.1 Dasar-dasar Pengujian Metrik Kualitas PL Maitainabilty Flexibility TESTABILITY Revisi

Lebih terperinci

TAKARIR. : Pendekatan virtualisasi dimana hanya

TAKARIR. : Pendekatan virtualisasi dimana hanya TAKARIR Total Cost of Ownership Full virtualization Para virtualization Hardware assist RAM Hard disk Processor Hosted Bare-metal Import Memory utilization Processor utilization Hard disk utilization Response

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi Pengujian Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Pegawai dengan Menggunakan Metode Naive

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan secara manual. Workload adalah beban kerja yang harus dipenuhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan secara manual. Workload adalah beban kerja yang harus dipenuhi oleh 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Kristhazshana adalah suatu usaha yang bergerak di bidang konstruksi bangunan. Perusahaan ini mempunyai lebih dari 50 orang tenaga kerja dengan keahlian sipil,

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL Pertemuan 3 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Proses Dalam Manajemen PL Manajemen proyek merupakan lapisan pertama dalam proses rekayasa perangkat lunak skala besar. Untuk menuju pada proyek yang berhasil,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda dalam mencapai setiap misi dan tujuannya. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Analisis System Mulyadi, S.Kom, M.S.I Analisa Sistem Analisis sistem - teknik pemecahan masalah yang menguraikan sistem ke dalam beberapa komponen dengan tujuan mempelajari

Lebih terperinci

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi nformasi (T) telah berkembang dengan pesat, baik dari sisi hardware maupun software. Teknologi saat ini telah memberikan kemudahan untuk saling berinteraksi

Lebih terperinci

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE SOFTWARE QUALITY ASSURANCE Software Quality Factors TKB5351 Penjaminan Mutu Perangkat Lunak Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Fakta Orbiter Mars Crashes Kontraktor yg diberi tanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang OSDARA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang olahraga khususnya bulu tangkis yang berdiri pada tahun 2013. Sebagai perusahaan yang menyediakan sarana olahraga,

Lebih terperinci

Kualitas Software dan Pengujian

Kualitas Software dan Pengujian Kualitas Software dan Pengujian Pendahuluan Kualitas (dalam bahasa Inggris: quality, berasal dari bahasa latin: qualitas) merupakan konsep yang selalu dicari pada setiap apapun yang dibuat oleh manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dunia Jaringan saat ini semakin berkembang. Semakin banyak perangkat dan aplikasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan penggunaan fungsi jaringan.

Lebih terperinci

Test plan. Program Studi : S1 Sistem Informasi

Test plan. Program Studi : S1 Sistem Informasi Test plan Program Studi : S1 Sistem Informasi INtroduction Purpose Rencana Uji dokumen test plan digunakan untuk mendukung tujuantujuan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi informasi proyek yang ada dan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. konfigurasi pada perangkat lunak serta perangkat keras sesuai kebutuhan sistem

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. konfigurasi pada perangkat lunak serta perangkat keras sesuai kebutuhan sistem BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Implementasi merupakan akhir dari sebuah pengembangan sistem informasi. Implementasi sistem tentunya mengacu pada rancangan sistem yang telah dibuat.

Lebih terperinci

SOFTWARE TESTING AUTOMATION MENGGUNAKAN RATIONAL SOFTWARE

SOFTWARE TESTING AUTOMATION MENGGUNAKAN RATIONAL SOFTWARE SOFTWARE TESTING AUTOMATION MENGGUNAKAN RATIONAL SOFTWARE Adi Pratomo, ST, M.Kom Dosen STMIK ASIA Malang ABSTRAKSI Tujuan dari setiap pengembang perangkat lunak adalah menghasilkan suatu perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN

BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN Faktor pengujian adalah hal-hal (faktor-faktor) yang diperhatikan selama pengujian. Terdapat 15 faktor di dalam pengujian, tetapi tidak semua faktor yang mungkin digunakan, hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Grafik jumlah pengguna internet di Indonesia tahun versi APJII

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Grafik jumlah pengguna internet di Indonesia tahun versi APJII BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet merupakan kemajuan teknologi informasi yang sangat nyata dan berpengaruh besar dalam kehidupan, namun dampak negatif dari internet turut berkembang,

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Manajemen Proyek Perangkat Lunak Proses Dalam Manajemen PL Manajemen proyek merupakan lapisan pertama dalam proses rekayasa perangkat lunak skala besar. Untuk menuju pada proyek yang berhasil, perlu dimengerti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem yang mengintegrasikan antara perancangan, manajemen, dan semua sumber daya

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah Produksi Keramik Menggunakan Metode SAW (Simple

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan dan Rekomendasi usability

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan dan Rekomendasi usability BAB V PENUTUP Bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan pengerjaan tugas akhir yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan pengembangan terhadap FRS online selanjutnya.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU DI YAYASAN BINA INSANI KEBUMEN, JAWA TENGAH

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU DI YAYASAN BINA INSANI KEBUMEN, JAWA TENGAH Pengembangan Sistem Informasi... (Shokhikha A malana Murdivien) 1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU DI YAYASAN BINA INSANI KEBUMEN, JAWA TENGAH DEVELOPMENT OF NEW STUDENT ENROLLMENT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang

I. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang digunakan sebagai sarana informasi. Untuk dapat menghasilkan fasilitas informasi tersebut,

Lebih terperinci

Chapter 3 Software Quality Factors

Chapter 3 Software Quality Factors Chapter 3 Software Quality Factors 3.1 Pentingnya Definisi Komprehensif dari Persyaratan Ada suatu kebutuhan untuk definisi yang komprehensif dari persyaratan yang akan mencakup semua atribut dari perangkat

Lebih terperinci

Manajemen kualitas proyek (Project Quality Management)

Manajemen kualitas proyek (Project Quality Management) Manajemen kualitas proyek (Project Quality Management) Manajemen kualitas proyek merupakan knowledge area yang sulit untuk didefinisikan. ISO mendefinisikan kualitas sebagai totalitas karakteristik dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : algoritma penjadwalan, linux virtual server, network address translation, network load balancing.

ABSTRAK. Kata Kunci : algoritma penjadwalan, linux virtual server, network address translation, network load balancing. ABSTRAK Perkembangan teknologi yang pesat terutama pada internet membuat semakin banyak pengguna yang terhubung ke internet. Semakin banyaknya pengguna yang terhubung ke internet menyebabkan kemungkinan

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak Pertemuan 3 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Proses Dalam Manajemen PL Manajemen proyek merupakan lapisan pertama dalam proses rekayasa perangkat lunak skala besar. Untuk menuju pada proyek yang berhasil,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK 3 Langkah Perencanaan : I. Pendefinisian masalah, II. Pengembangan strategi solusi, III. Rencana proses pengembangan. 2 I. Pendefinisian Masalah 1. Nyatakan masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar aplikasi berjalan, dalam kegiatan implementasi aplikasi. membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar aplikasi berjalan, dalam kegiatan implementasi aplikasi. membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Agar aplikasi berjalan, dalam kegiatan implementasi aplikasi membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pada bab ini berisi pendahuluan, tujuan, ruang lingkup proyek, definisi, dan gambaran produk. 1.1 PENDAHULUAN Teknologi hadir untuk memberikan kemudahan-kemudahan terhadap suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengembangan Sistem Pada tahap pengembangan sistem, diperoleh informasi mengenai kebutuhan sistem dan bisnis serta daftar komponen dasar dan aplikasi yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran sudah mulai diterapkan di banyak sekolah di Indonesia. Kepala Pusat Teknologi Informasi

Lebih terperinci

THE SOFTWARE PROCESS

THE SOFTWARE PROCESS 1 THE SOFTWARE PROCESS Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom Introduction 2 Proses perangkat lunak telah menjadi perhatian yang serius selama dekade terakhir Proses perangkat lunak merupakan sebuah kerangka kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi sangat modern sekarang ini yang semakin pesat dan terutama dalam bidang IT. Sebuah SmartPhone sudah tidak lagi sebagai barang mewah seperti

Lebih terperinci

Pendahuluan. Tes Implementasi System. Yahya Erdipasa, ST., M.Kom (candidate) Teknik Informatika

Pendahuluan. Tes Implementasi System. Yahya Erdipasa, ST., M.Kom (candidate) Teknik Informatika Pendahuluan Tes Implementasi System Yahya Erdipasa, ST., M.Kom (candidate) About Me Yahya Erdipasa, ST., M. Kom Contact: Mail erdipasayahya@gmail.com Phone/SMS/Whatsapp 0815 7881 5423 Education: Bachelor

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan Proses testing Unit Module Sub-system

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini tentu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut menjadikan jarak dan waktu seakan tidak lagi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 1.1 Infrastruktur Aplikasi Toko Buku TBODELISA Berbasis Android Setelah melakukan analisis perancangan diharapkan agar aplikasi yang telah dibuat dapat menjadi solusi

Lebih terperinci

Teknik-Teknik Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

Teknik-Teknik Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Teknik-Teknik Pengujian Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami teknik yang terdapat pada pengujian perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang pesat terutama perkembangan internet. Dengan adanya internet dapat memudahkan penyebaran

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrated Distance Education Application atau biasa disebut dengan IDEA merupakan sebuah sarana pembelajaran elektronik berbasis website yang dimiliki oleh Telkom University.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Lingkup PT Jasa Asuransi Indonesia (JASINDO) meliputi kegiatan asuransi, baik itu bersifat corporate maupun individual. PT Jasa Asuransi Indonesia (JASINDO) hingga

Lebih terperinci

Strategi Testing. Rudi Susanto. module to be tested. results. software engineer test cases

Strategi Testing. Rudi Susanto. module to be tested. results. software engineer test cases Strategi Testing Rudi Susanto module to be tested results software engineer test cases Testing Strategy Strategi testing software mengintegrasikan metode metode disain test cases software ke dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini di Indonesia perkembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini membuat suatu perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1577 ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER Mohammad

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu kita menganalisis sistem yang sedang berjalan di perusahaan yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Karmilasari

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Karmilasari PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Karmilasari Apakah Perangkat Lunak itu? Perangkat Lunak adalah suatu aplikasi program komputer yang di dalamnya terdapat: program itu sendiri, konfigurasi yang digunakan, dokumentasi

Lebih terperinci

DOKUMEN UJI PERANGKAT LUNAK FILM FANTASY MALANG UNTUK KOMUNITAS PECINTA FILM MALANG. Dipersiapkan Oleh: Kelompok 9

DOKUMEN UJI PERANGKAT LUNAK FILM FANTASY MALANG UNTUK KOMUNITAS PECINTA FILM MALANG. Dipersiapkan Oleh: Kelompok 9 FILM FANTASY MALANG UNTUK KOMUNITAS PECINTA FILM MALANG Dipersiapkan Oleh: Kelompok 9 Sukma Wardana Hadi Putra (125150207111007) Yunika Tria Melati (125150201111085) Triando Hamonangan (115060800111061)

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bahasan ini berisi pemaparan mengenai hasil dari perancangan sistem dalam bentuk pembahasan hasil dan pengujian efektivitas data dalam sistem. Pengujian atas hasil penjualan

Lebih terperinci

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE SOFTWARE QUALITY ASSURANCE Software Maintenance TKB5351 Penjaminan Mutu Perangkat Lunak Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Introduction Berapa lama waktu operasional perangkat lunak?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Deris Package atau yang lebih sering disebut CV. Deris Package adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Wedding Organizer yang berdiri sejak tahun

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5. Pengujian (testing) aplikasi website

PERTEMUAN 5. Pengujian (testing) aplikasi website PERTEMUAN 5 Pengujian (testing) aplikasi website Pengujian Aplikasi Web Pengujian (Testing) adalah instrumen penting dalam pengembangan aplikasi web untuk mendapatkan produk yang berkualitas dan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri lagi, saat ini merupakan era digital dan informasi. Sekarang ini, kita sedang mengalami era, dimana semua nya menuntut efektifitas dan efisiensi.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DISAIN

BAB IV PENGUJIAN DISAIN BAB IV PENGUJIAN DISAIN 4.1 Pengujian Disain Pengujian disain dilakukan hanya untuk server, sedangkan untuk PC dan workstation hanya dilakukan upgrade spesifikasi hardware dan operating systemnya saja.

Lebih terperinci

Chapter 9 Software testing strategies

Chapter 9 Software testing strategies Chapter 9 Software testing strategies Testing software adalah tool pertama untuk menjamin kualitas software yang diterapkan untuk mengontrol kualitas produk software sebelum pengiriman atau instalasi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Citra di Institut Teknologi Telkom merupakan organisasi yang unik dan berbeda dengan beberapa organisasi lain yang memiliki tujuan untuk menjadikan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. LINKIT360 adalah perusahaan yang bergerak dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Saat ini PT. LINKIT360 sudah menjalankan bisnis di 7 negara. Salah satu jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi membuat berbagai aktivitas dalam kehidupan manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara konvensional

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pengolahan Proyek Konstruksi Jalan Pada PT. Medan Smart Jaya Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini kemajuan teknologi sangatlah pesat. Kemajuan teknologi ini berhubungan dengan sistem komputerisasi yang dapat menciptakan aplikasi-aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM 3.1. Alur Proses Kerja pada PT.ISB PT.ISB melaksanakan aktivitas kerja berdasarkan urutan dan interaksi proses seperti ditunjukkan pada alur proses kerja berikut:

Lebih terperinci

Kualitas Perangkat Lunak. Dasar Rekayasa Perangkat Lunak

Kualitas Perangkat Lunak. Dasar Rekayasa Perangkat Lunak Kualitas Perangkat Lunak Dasar Rekayasa Perangkat Lunak Kualitas? Kualitas? Menurut KBBI : Memiliki Arti: tingkat baik buruknya sesuatu; derajat atau taraf (kepandaian, kecakapan, dan sebagainya); mutu;

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER Sampurna Dadi Riskiono Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Jl. Z. A. Pagar Alam No.9-11, Labuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studio Tugas Akhir (TA) merupakan bagian di Program Studi S1 Ilmu Komputer FMIPA USU yang berperan dalam proses administrasi tugas akhir mahasiswa. Studio TA menangani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Institut Teknologi Telkom, atau disingkat dengan BEM KBM IT Telkom merupakan satu organisasi kemahasiswaan (Ormawa)

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini tingkat pertumbuhan pengguna internet di seluruh dunia cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh semakin murah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang aplikasi manajemen komputer klien pada jaringan komputer warnet 1.2 Perumusan masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang aplikasi manajemen komputer klien pada jaringan komputer warnet 1.2 Perumusan masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya teknologi terutama pada teknologi internet, menyebabkan banyak pengguna yang mengakses berbagai jenis fitur mulai dari browsing, download data

Lebih terperinci

Review Slide. Testing & Implementasi

Review Slide. Testing & Implementasi Review Slide Testing & Implementasi 1. Software testing adalah sebuah proses untuk menyakinkan suatu kualitas dari software development, yang bertujuan untuk mengetahui apakah software tersebut sudah sesuai

Lebih terperinci

Persaingan di dalam dunia bisnis atau usaha dewasa ini dirasakan semakin ketat dan

Persaingan di dalam dunia bisnis atau usaha dewasa ini dirasakan semakin ketat dan 1. Pendahuluan Persaingan di dalam dunia bisnis atau usaha dewasa ini dirasakan semakin ketat dan kompetitif, hal ini menuntut para pelaku dunia bisnis untuk mencari solusi, pemikiran dan peluang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran teknologi komputer dengan kekuatan prosesnya telah memungkinkan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi berbasis komputer itu sendiri

Lebih terperinci

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( ) Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah implementasi dan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Pada tahap ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Raskin, Bantuan Siswa Miskin (BSM), Pr ogram Keluarga Harapan (PKH),

BAB I PENDAHULUAN. Raskin, Bantuan Siswa Miskin (BSM), Pr ogram Keluarga Harapan (PKH), 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 masih memberikan alokasi yang cukup besar terhadap subsidi energi, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer telah berkembang dengan sangat pesatnya, dengan beragam layanan yang dapat disediakannya. Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya protokol jaringan.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 51 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada tahap implementasi dan pengujian sistem, akan dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PRAKTIKUM LABORATORIUM INFORMATIKA IT- TELKOM

APLIKASI MANAJEMEN PRAKTIKUM LABORATORIUM INFORMATIKA IT- TELKOM Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 APLIKASI MANAJEMEN PRAKTIKUM LABORATORIUM INFORMATIKA IT- TELKOM Tia Wicaksono¹, Angelina Prima Kurniati², Mahmud Dwi Suliiyo³ ¹Teknik Informatika,,

Lebih terperinci

REVIEW PENGUJIAN S/W. Oleh Cipta Wahyudi

REVIEW PENGUJIAN S/W. Oleh Cipta Wahyudi REVIEW PENGUJIAN S/W Oleh Cipta Wahyudi KENAPA HARUS DIUJI? Kita bukan seorang programmer yg cukup baik Kita mungkin tidak dapat cukup berkonsentrasi untuk menghindari kesalahan Kita kadang2 lupa menggunakan

Lebih terperinci

HASIL IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. <Nama Perangkat Lunak>

HASIL IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. <Nama Perangkat Lunak> HIPPL-W-xx HASIL IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK untuk: Dipersiapkan oleh: Program Studi Teknik Informatika FIK - UDINUS Jl. Imam Bonjol

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang, berawal dari dibuatnya komputer dengan ukuran yang sangat besar hingga memasuki zaman virtualisasi dan cloud computing. Berkembangnya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis

KATA PENGANTAR. Penulis KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr. wb. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek akhir ini tepat pada waktunya. Segala kesulitan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta Dosen Pengampu: Anief Fauzan Rozi, S.Kom., M.Eng. Phone/WA: 0856 4384 6541 PIN BB: 29543EC4 Email: anief.umby@gmail.com Website: http://anief.mercubuana- yogya.ac.id 3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas

Lebih terperinci

Strategi Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

Strategi Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Strategi Pengujian Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami langkah-langkah dalam pengujian perangkat lunak.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN SISTEM Bab ini menjelaskan komponen-komponen yang dibutuhkan pada web yang dikembangkan dan merupakan hasil implementasi dari bab Perancangan. Komponenkomponen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, khususnya di Indonesia perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan komputer di era globalisasi semakin pesat, sesuai kebutuhan seiring dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Alat Penelitian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan satu buah Laptop dengan perangkat lunak Compiler NetBeans

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemrograman web merupakan sebuah mata kuliah yang ada di IT Telkom, matakuliah pemrograman web ini merupakan matakuliah wajib yang memang di ambil setiap tahun kedua

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... v Ucapan Terima Kasih... vi Daftar Isi... vii. I. Pengenalan... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... v Ucapan Terima Kasih... vi Daftar Isi... vii. I. Pengenalan... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... v Ucapan Terima Kasih... vi Daftar Isi... vii I. Pengenalan... 1 II. Database Design... 7 2.1 Bufferpool... 7 2.2 Tablespace... 8 2.3 Log... 10 2.4 Concurrency... 10 2.4.1

Lebih terperinci