DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN MERAUKE TESIS MAGISTER. Oleh ROMANUS MBARAKA NIM

Transkripsi

1 DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN MERAUKE TESIS MAGISTER Oleh ROMANUS MBARAKA NIM BIDANG KHUSUS PERENCANAAN WILAYAH PROGRAM MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2000

2

3 ABSTRAK DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN MERAUKE Pembangunan di Kabupaten Merauke relatif masih tertinggal bila dibandingkan dengan pembangunan di Kawasan Barat Indonesia, walaupun wilayah ini memiliki potensi hutan tropis yang kaya dengan berbagai jenis kayu dan hasil hutan ikutan lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Namun kenyataannya pemanfaatan sumber daya alam hutan (kayu) yang telah dilakukan oleh industri pengolahan kayu PT. Makmur Orissa relatif belum mampu menumbuhkan kegiatan ekonomi lokal di daerah ini. Studi ini ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana peran industri pengolahan kayu PT.Bade Makmur Orissa dalam mendukung pengembangan wilayah di Kabupaten Merauke, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaaan, menumbuhkan kegiatan pada sektor lain dan kontribusinya terhadap penerimaan asli daerah serta mengkaji bagaimana keberlanjutan industri pengolahan kayu tersebut dimasa datang. Metode pendekatan yang digunakan adalah identifikasi dan analisis kualitatif maupun kuantitatif penyerapan tenaga kerja yang dikaji melalui peran industri pengolahan kayu dalam menyerap tenaga, pergeseran lapangan kerja wilayah sekitar industri pengolahan kayu serta koefisien tenaga kerja tiap sektor terhadap PDRB, penerimaan asli daerah dikaji dari pajak dan retribusi lainnya, keterkaitan dengan sektor lain dikaji melalui keterkaitan kebelakang dan keterkaitan kedepan serta mengkaji beberapa permasalahan yang terkait dengan perkembangan industri pengolahan kayu di masa datang. Hasil temuan studi ini adalah pertama kontribusi industri pengolahan kayu PT. Bade Makmur Orissa dalam menyerap tenaga kerja di Kabupaten Merauke relatif kecil. Kedua industri pengolahan kayu PT. Bade Makmur Orissa memiliki keterkaitan yang relatif rendah dengan sektor lain, baik keterkaitan kebelakang maupun keterkaitan kedepan. Ketiga kontribusi industri pengolahan kayu PT. Bade Makmur Orissa relatif kecil dalam penerimaan asli daerah Kabupaten Merauke. Keempat pengembangan industri pengolahan kayu PT. Bade Makmur Orissa dimasa datang mangalami suatu ketidak pastian. Dengan demikian studi ini diarahkan agar perlu dikembangkan diversifikasi kegiatan ekonomi, khususnya pengembangan sektor pertanian iv

4 melalui pengembangan salah satu jenis tanaman keras dengan sistem " Perkebunan Inti Rakyat (PIR) dan pengembangan lokasi industri sebagai Pusat Koleksi dan Distribusi dalam mendukung Pengembangan Wilayah Belakang, sehingga pengembangan wilayah Kabupaten Merauke akan lebih mandiri dan tidak semata-mata bergantung kepada industri pengolahan kayu tersebut. v

5 ABSTRACT THE IMPACTS OF TIMBER PROCESSING COMPANY TOWARDS REGIONAL DEVELOPMENT IN MERAUKE Merauke is still left behind in the development progress compared with other regions in western part of Indonesia despite the abundant tropical forests housing numerous sorts of timber and other kinds of natural wealth. The timber processing company, PT. Bade Makmur Orissa which has the authority to explore and utilize the natural resources for public prosperity, is not able to raise economic activities in the region. This research aims to identify the role of the timber processing company, PT. Bade Makmur Orissa, in supporting the regional development of Merauke, especially in providing fields of endeavour, raising activities in other sectors of life and contributing to the regional income. This also reviews the necessity of the existence of the company in the region in the future. The method used in this research is the identification and qualitative as well as quantitative analysis on manpower absorption which is analysed through the role of the company in employing the local people, the employment growth in the region and manpower coefficient for each sector to the PDRB, the regional income which is analysed from the viewpoints of taxes and other retributions paid by the company to the local and central government, and the interrelationship with other sectors which is analysed through the interrelationship of the company in the past and in the future and the internal and external matters concerning the company in relation with the development of timber processing companies in the future. The result of the analysis of the role of the company for the four aspects above is that first, the contribution of the company in absorbing the local manpower is relatively low. Secondly, the company has little interrelationship with other sectors both in the past and in the future for the region. Thirdly, the contribution of the company to the local government is financially very low. Fourthly, the prospect of the company in the future is not promising any more. vi

6 So, the result of the research is aimed to develop the diversification of economic activities, especially to develop agricultural sector trough investment on plantation by "Perkebunan Inti Rakyat (PIR)" and to develop industrial areas as the Centre of Collection and Distribution as a part of effort in Developing Backward Regions program. In the future, Merauke is expected to be more independent - not dependant on the timber processing company. vii

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18