BAB 3. Kabupaten Bogor dan Kota Depok disebelah selatan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3. Kabupaten Bogor dan Kota Depok disebelah selatan."

Transkripsi

1 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah BAPPEDA Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang terbentuk tanggal 27 Desember 1943 setelah sebelumnya berupa Keresidenan di bawah naungan Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Tangerang termasuk salah satu daerah tingkat dua yang menjadi bagian dari wilayah Propinsi Banten yang dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun Terletak pada posisi geografis cukup strategis, yang berbatasan dengan Laut Jawa di Sebelah Utara, Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang di sebelah timur, Kabupaten Serang dan Lebak di sebelah barat dan Kabupaten Bogor dan Kota Depok disebelah selatan. Jarak antara Tangerang dengan pusat pemerintahan Republik Indonesia, Jakarta, sekitar 30 km, yang bisa ditempuh dengan waktu setengah jam. Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas hambatan Jakarta- Merak yang menjadi jalur utama lalu lintas perekonomian antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Dari 200 Juta lebih penduduk Indonesia, mayoritas terkonsentrasi di kedua pulau tersebut (Pulau Jawa 120 juta jiwa dan Sumatera 40 juta jiwa). Luas wilayah Kabupaten Tangerang ha. Dibagi ke dalam 36 kecamatan, 77 kelurahan dan 251 desa. Topografi Kabupaten Tangerang berada pada wilayah dataran rendah dan dataran tinggi, dataran rendah sebagain besar berada di wilayah utara sedangkan dataran tinggi berada di wilayah tengah ke arah selatan. 60

2 61 Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD. Pemerintah daerah adalah Bupati dan perangkat daerah. Kabupaten Tangerang dipimpin oleh Bupati dalam melaksanakan tugasnya merumuskan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pelayanan kemasyarakatan, dibantu oleh perangkat daerah terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, 17 (Tujuh belas) dinas daerah, 12 (Dua belas) lembaga teknis daerah, satpol pp (satuan polisi pamong praja), kecamatan dan kelurahan. Kedudukan Ibukota Kabupaten Tangerang berada di Tigaraksa. Salah satu dari 12 (dua belas) lembaga teknis daerah adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Lebih lanjut dijabarkan, dalam Peraturan Bupati tentang rincian tugas, fungsi dan tata-kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang, mempunyai tugas pokok dan fungsi membantu Bupati dalam menentukan kebijakan di bidang perencanaan, penyusunan program dan penganggaran kegiatan-kegiatan pemerintah Kabupaten Tangerang. Sebagai salah satu fungsi manajemen perencanaan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan. Peranan tersebut merupakan tantangan bagi organisasi untuk berupaya meningkatkan kualitasnya Visi dan Misi Badan Perncanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang VIS I Visi Bappeda yang merupakan gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan oleh seluruh aparatur Bappeda dalam kurun waktu , merupakan cerminan

3 62 mengenai keadaan internal dan kehandalan inti seluruh organisasi Bappeda yang dirumuskan bersama dan merupakan komitmen oleh seluruh anggota organisasi Bappeda dalam melaksanakan tugasnya sebagai perencana dan pengendali. Sesuai dengan kesepakatan seluruh jajaran organisasi Bappeda maka ditetapkan visi, sebagai berikut : TERWUJUDNYA KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG TERPADU, BERKELANJUTAN DAN BERKEADILAN Yang dimaksud dengan : 1. Perencanaan Pembangunan Daerah Adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah atau daerah dalam jangka waktu tertentu. 2. Terpadu Adalah perencanaan harus memadukan aspirasi masyarakat dengan kebijakan dan memadukan antar kepentingan, antar urusan pemerintahan, antar wilayah dan daerah serta antar tingkat pemerintahan.

4 63 3. Berkelanjutan Adalah bahwa perencanaan merupakan proses yang terus-menerus, dinamis dan disusun tidak hanya memperhatikan manfaat yang diperoleh dalam jangka pendek tapi juga memperhitungkan biaya yang harus dikeluarkan dalam jangka panjang seperti biaya sosial dan biaya penurunan kualitas lingkungan beserta dampak-dampaknya. 4. Berkeadilan Adalah bahwa seluruh warga memperoleh peluang dan akses yang setara dalam proses perencanaan sehingga selalu diperhatikan keseimbangan antar wilayah, keseimbangan antar jenis kelamin, pemberian kesempatan kepada kaum marjinal seperti kaum miskin untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan pembangunan Misi Misi Bappeda merupakan pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai di masa datang untuk mencapai visi Bappeda. Sesuai dengan kesepakatan seluruh jajaran organisasi Bappeda maka ditetapkan misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya perencanaan pembangunan 2. Menerapkan sistem perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah secara konsisten dan terpadu.

5 3. M eningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan hasilhasil penelitian. 64 Tugas Pokok dan Fungsi Sebagai salah satu dari 12 (dua belas) lembaga teknis daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah memiliki tugas pokok dan fungsi fungsi yang akan dibahas di bawah ini : Tugas Pokok Badan perencanaan pembangunan daerah mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Fungsi Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bappeda memiliki fungsi : a. Perumusan bahan kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah. b. Pelaksanaan fasilitasi Perencanaan Pembangunan Daerah. c. Pelaksanaan kegiatan bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. d. Pelaksanaan perumusan kebijakan teknis perencanaan. e. Pelaksanaan pengkoordinasian statistik daerah, penelitian dan pengembangan serta penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

6 65 f. Pelaksanaan koordinasi statistik daerah, penelitian dan pengembangan serta pembinaan perencanaan pembangunan daerah. g. Pelaksanaan koordinasi pengendalian pembangunan daerah. h. Pelaksanaan kerjasama pembangunan daerah. i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugasnya. Struktur Organisasi Struktur Pemerintahan Kabupaten Tangerang secara keseluruhan terdiri atas beberapa SKPD. SKPD berdiri langsung dibawah Bupati. Adapun struktur organisasinya adalah sebagai berikut :

7 Gambar 3.1 Struktur Pemerintahan Kabupaten Tangerang 66

8 67 Struktur organisasi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Tangerang sebagai salah satu SKPD disusun atas beberapa bagian dan bidang. Setiap Bidang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan bertanggung jawab langsung kepada kepala badan. Dengan adanya struktur organisasi ini, setiap karyawan BAPPEDA dikelompokkan berdasarkan unit tugasnya didalam bidang yang bersangkutan. Adapun struktur organisasi yang diterapkan pada BAPPEDA dapat dilihat pada bagan berikut ini.

9 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Tangerang 68

10 Susunan Organisasi Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang terdiri dari : 1. Kepala Badan 2. Sekerteriat Sub Bagian Perencanaan Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Sub. Bagian Keuangan 3. Bidang Perencanaan Pelayanan Masyarakat Sub. Bidang Pendidikan Sub. Bidang Kesehatan dan Sosial 4. Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan fasilitas Umum Sub. Bidang Lingkungan Hidup Sub. Bidang Perumahan dan Fasilitas Umum 5. Bidang Perencanaan Ekonomi Sub. Bidang Ekonomi, Masyarakat dan Tenaga Kerja Sub. Bidang Pendapatan Investasi dan Usaha Daerah 6. Bidang Perencanaan Pemerintahan Umum Sub. Bidang Staf dan Lembaga Teknis Sub. Bidang Perwilayahan 7. Bidang Statistik dan Pelaporan Sub. Bidang Statistik Sub. Bidang Evaluasi dan Pelaporan

11 70 8. Bidang Penelitian dan Pengembangan Sub. Bidang Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum Sub. Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Daerah dan Pemerintahan Umum 9. Unit Pelaksana Teknis 10. Kelompok Jabatan Fungsional Fungsi dan Wewenang Berdasarkan struktur organisasi di atas (Gambar 3.1). Terdapat tugas pokok beserta fungsi setiap bagian bagiannya, antara lain 1. Kepala Badan Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan Badan sesuai dengan Tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang. 2. Sekretariat Sekretariat Badan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, pembinaan dan pengkoorinasian, pengawasan dan pengendalian yang meliputi perencanaan umum dan kepegawaian serta keuangan. Sekretariat Badan dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

12 71 Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sekretariat Badan mempunyai fungsi dan wewenang: Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan pengelolaan surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga, dan pemeliharaan sarana dan prasarana badan. Pelaksanaan penyiapan data kebutuhan sarana dan prasarana badan. Perencanaan dan perumusan bahan data kebijakan,fasilitasi serta penghimpunan data dan informasi yang berkaitan dengan lingkup tugas subag umum dan kepegawaian, subag perencanaan, dan subag keuangan. Pelaksanaan pemberian fasilitasi dan dukungan pelayanan teknis administrasi keseluruh bidang (supporting staff). Penyusunan rencana program kegiatan serta anggaran badan. Pengawasan atas pelaksanaan tugas umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan. Pelaksanaan koordinasi dan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan. Pengkoordinasian tertib administrasi pengelolaan dan penatausahaan keuangan. Pengkoordinasian pengelolaan tata naskah dinas kearsipan.

13 72 Pengkoordinasian tertib administrasi pengelolaan inventaris barang, pemeliharaan sarana/prasarana, perlengkapan dan aset. Pengkoordinasian rencana program kegiatan serta anggaran badan. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Sekretariat Badan terdiri dari: a. Sub Bagian Perencanaan b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan Setiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Sekretaris. a) Sub Bagian Perencanaan Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data, perumusan kebijakan, penyusunan, evaluasi dan pengendalian program dan kegiatan badan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bagian Perencanaan mempunyai fungsi dan wewenang: Pengumpulan data bahan perumusan kebijakan badan. Pelaksanaan pengelolaan data badan.

14 73 Pelaksanaan program dan kegiatan Badan sesuai dengan kebijakan Badan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan. Pelaksanaan kegiatan badan sesuai perencanaan dan kebijakan yang telah ditetapkan meliputi penyusunan lakip, renstra strategis, rencana kegiatan, keorganisasian dan ketatalaksanaan badan. Penyusunan program kerja Badan. Penyusunan rencana kerja dan rencana strategis Badan. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, evaluasi, dan penyebaran laporan statistik. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait perencanaan di bidang perencanaan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan dibidang perencanaan. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana kerja anggaran (RKA), dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan dokumen pelaksanaan perubahan anggaran (DPPA). Penyusunan laporan hasil pelaksanaan perencanaan program dan kegiatan Badan. Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

15 74 b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, penyusunan rencana kebutuhan, pengelolaan pengembangan pegawai diklat pegawai, mutasi pegawai serta pengelolaan administrasi kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi dan wewenang: Penyusunan rencana penempatan, pendidikan dan pelatihan dan mutasi pegawai dilingkungan Badan. Penganalisisan perkembangan pelaksanaan tugas pegawai dilingkungan Badan. Penyiapan bahan pedoman kerja pegawai di lingkungan Badan. Pelaksanaan pengusulan pembinaan dan pengembangan pegawai. Pemantauan perkembangan pelaksanaan pekerjaan pegawai. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan di bidang kepegawaian. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan. Pelaksanaan pengurusan administrasi perjalanan dinas.

16 75 Pelaksanaan inventarisasi, pembelian, pendistribusian, dan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor. Pelaksanaan penggandaan dan pengiriman hasil program kerja dan laporan kegiatan masing-masing sub bidang. Pemantauan kegiatan Tata Usaha dan masing-masing Sub Bidang. Pelaksanaan penyelenggaraan rapat koordinasi Badan. Pelaksanaan pengelolaan perpustakaan. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan tahunan Badan. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. c) Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja badan, pembukuan, verifikasi, perbendaharaan dan laporan keuangan badan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi dan wewenang: Perencanaan kebutuhan anggaran badan. Pelaksanaan penyiapan kebutuhan rencana pelaksanaan anggaran badan. Penyusunan data kebutuhan badan perumusan rencana anggran tahunan.

17 76 Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan. Pengelolaan administrasi keuangan badan. Pelaksanaan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Badan. Pengevaluasian anggaran dan penggunaan keuangan badan. Pelaksanaan koordinasi usulan perubahan anggaran badan. Pengkoordinasian hasil pelaksanaan tugas bidang keuangan. Penyusunan hasil pelaksanaan tugas bidang keuangan. Penyusunan hasil pelaksanaan di bidang keuangan. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 3. Bidang Perencanaan Pelayanan Masyarakat Bidang Perencanaan Pelayanan Masyarakat Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian, bidang perencanaan pelayanan masyarakat. Bidang Perencanaan Pelayanan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Bidang Perencanaan Pelayanan Masyarakat mempunyai fungsi dan wewenang:

18 77 Perencanaan kegiatan pengumpulan data dan bahan perumusan kebijakan bidang perencanaan pelayanan masyarakat. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang perencanaan pelayanan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan terkait bidang perencanaan pelayanan masyarakat. Pelaksanaan penyusunan rencana bidang pendidikan, pemuda dan olahraga, kebudataan dan periwisata, arsip dan perpustakaan, kesehatan, sosial, kependudukan dan catatan sipil, keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait bidang perencanaan pelayanan masyarakat. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan bidang perencanaan pelayanan masyarakat. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Perencanaan Pelayanan Masyarakat terdiri dari: a. Sub Bidang Pendidikan b. Sub Bidang Kesehatan dan Sosial

19 78 Tiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang a. Sub Bidang Pendidikan Sub Bidang Pendidikan mempunyai tugas perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian Bidang Pendidikan, Arsip dan Perpustakaan, Pemuda dan Olah Raga, Pariwisata dan kebudayaan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bidang Pendidikan mempunyai fungsi dan wewenang: Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan Bidang Pendidikan, Arsip dan Perpustakaan, Pemuda dan Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data Bidang Pendidikan, Arsip dan Perpustakaan, Pemuda dan Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan. Pelaksanaan kegiatan terkait Bidang Pendidikan, Arsip dan Perpustakaan, Pemuda dan Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan. Pelaksanaan penyusunan program pendidikan, Arsip dan Perpustakaan, Pemuda dan Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan.

20 79 Pelaksanaan program kegiatan Pendidikan Arsip dan Perpustakaan, Pemuda dan Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan. Pelaksanaan pemantauan dan pengevaluasian kegiatan Pendidikan, Arsip dan Perpustakaan, Pemuda dan Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait Bidang Pendidikan, Arsip dan Perpustakaan, Pemuda dan Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. b. Sub Bidang Kesehatan Dan Sosial Sub Bidang Kesehatan dan Sosial mempunyai tugas perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan koordinasi pengawasan dan pengendalian Bidang Kesehatan, Sodial, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bidang Kesehatan dan Sosial mempunyai fungsi dan wewenang: Perencanaan Kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan Bidang Kesehatan, Sosial, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kependudukan dan Catatan Sipil.

21 80 Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data Bidang Kesehatan, Sosial, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Pelaksanaan Kegiatan terkait Bidang Kesehatan, Sosial, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Pelaksanaan penyusunan program Kesehatan, Sosial, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Pelaksanaan program kegiatan Kesehatan, Sosial, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Pelaksanaan pemantauan dan pengevaluasian kegiatan Kesehatan, Sosial, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait Bidang Kesehatan, Sosial, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

22 81 4. Bidang Perencanaan Lingkungan hidup dan Fasilitas Umum Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum mempunyai tugas perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan pengendalian bidang perencanaan lingkungan hidup dan fasilitas umum. Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup Dan Fasilitas Umum mempunyai fungsi dan wewenang: Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan penetapan kebijakan dan sasaran bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan penyusunan program anggaran bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan kegiatan bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum.

23 82 Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan program kerjasama bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya di bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai Bidang Tugasnya. Bidang Perencanaan Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum terdiri dari: a. Sub Bidang Lingkungan Hidup b. Sub Bidang Perumahan dan Fasilitas Umum Tiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. a. Sub Bidang Lingkungan Hidup Sub Bidang Lingkungan Hidup mempunyai tugas Perencanaan, Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi bidang

24 83 lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan serta pemadam kebakaran. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bidang Lingkungan Hidup mempunyai fungsi dan wewenang: Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan bidang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan serta pemadam kebakaran. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan serta pemadam kebakaran. Pelaksanaan penetapan kebijakan dan sasaran bidang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan serta pemadam kebakaran. Pelaksanaan penyusunan program anggaran bidang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan serta pemadam kebakaran. Pelaksanaan kegiatan bidang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan serta pemadam kebakaran. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bidang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan serta pemadam kebakaran. Pelaksanaan program kerjasama bidang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan serta pemadam kebakaran.

25 84 Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya di bidang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan serta pemadam kebakaran. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan bidang lingkungan hidup, tata ruang dan pertanahan serta pemadam kebakaran. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. b. Sub Bidang Perumahan dan Fasilitas Umum Sub Bidang Perumahan dan Fasilitas Umum mempunyai tugas perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan koordinasi bidang bina marga, bangunan dan permukiman serta perhubungan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bidang Perumahan dan Fasilitas Umum mempunyai fungsi dan wewenang: Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan bidang bina marga bangunan dan permukiman serta perhubungan. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang bina marga bangunan dan permukiman serta perhubungan.

26 85 Pelaksanaan penetapan kebijakan dan sasaran bidang bina marga bangunan dan permukiman serta perhubungan. Pelaksanaan penyusunan program anggaran bidang bina marga bangunan dan permukiman serta perhubungan. Pelaksanaan Kegiatan bidang bina marga bangunan dan permukiman serta perhubungan. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bidang bina marga bangunan dan permukiman serta perhubungan. Pelaksanaan program kerjasama bidang bina marga bangunan dan permukiman serta perhubungan. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya di bidang bina marga bangunan dan permukiman serta perhubungan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan bidang bina marga bangunan dan permukiman serta perhubungan. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 5. Bidang Perencanaan Ekonomi Bidang Perencanaan Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, fasilistasi, koordinasi dan pembinaan perencanaan di bidang Ekonomi.

27 86 Bidang Perencanaan Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dalam Melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Bidang Perencanaan Ekonomi mempunyai fungsi dan wewenang: Penyusunan bahan kebijakan perencanaan lingkup ekonomi daerah. Pelaksanaan fasilitasi perencanaan lingkup ekonomi daerah. Pelaksanaan koordinasi perencanaan lingkup ekonomi daerah. Pelaksanaan pembinaan perencanaan lingkup ekonomi daerah. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Perencanaan Ekonomi Daerah terdiri dari: a. Sub Bidang Ekonomi Masyarakat dan Tenaga Kerja. b. Sub Bidang Pendapatan, Investasi dan Usaha Daerah. Tiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

28 87 a. Sub Bidang Ekonomi Masyarakat dan Tenaga Kerja Sub Bidang Ekonomi Masyarakat dan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan, fasilitasi, koordinasi, dan pembinaan perencanaan di lingkup Ekonomi Masyarakat dan tenaga Kerja. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bidang Ekonomi Masyarakat dan Tenaga Kerja mempunyai fungsi dan wewenang: Pelaksanaan penyusunan rencana program dan kegiatan di lingkup Sub bidang Ekonomi Masyarakat dan Tenaga Kerja. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan rencana progran dan kegiatan SKPD lingkup Sub bidang Ekonomi Masyarakat dan Tenaga Kerja. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan kegiatan lingkup Sub bidang Ekonomi Masyarakat dan Tenaga Kerja. Pelaksanaan pembinaan prencanaan di lingkup Sub bidang Ekonomi Masyarakat dan Tenaga Kerja. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan Bidang tugasnya.

29 88 b. Sub Bidang Pendapatan Investasi dan Usaha Daerah Sub Bidang Pendapatan, Investasi dan Usaha Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan, fasilitasi, koordinasi, dan pembinaan perencanaan di lingkup Pendapatan, Investasi dan Usaha Daerah. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bidang Pendapatan Investasi dan Usaha Daerah mempunyai fungsi dan wewenang: Pelaksanaan penyusunan rencana program dan kegiatan di lingkup Pendapatan, Investasi dan Usaha Daerah. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan rencana program dan kegiatan SKPD lingkup Pendapatan, Investasi dan Usaha Daerah. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan kegiatan lingkup Pendapatan, Investasi dan Usaha Daerah. Pelaksanaan pembinaan perencanaan di lingkup Pendapatan, Investasi dan Usaha Daerah. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

30 89 6. Bidang Perencanaan Pemerintahan Umum Bidang Perencanaan Pemerintahan Umum mempunyai tugas penyusunan, fasilitasi, koordinasi dan pembinaan perencanaan di bidang pemerintahan umum. Bidang Perencanaan Pemerintahan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Bidang Perencanaan Pemerintahan Umum mempunyai fungsi dan wewenang: Penyusunan bahan kebijakan perencanaan lingkup staf dan lembaga teknis perwilayahan. Pelaksanaan fasilitasi perencanaan lingkup staf dan lembaga teknis perwilayahan. Pelaksanaan koordinasi perencanaan lingkup staf dan lembaga teknis perwilayahan. Pelaksanaan pembinaan perencanaan lingkup staf dan lembaga teknis perwilayahan. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan Bidang tugasnya. Bidang Perencanaan Pemerintahan Umum terdiri dari: a. Sub Bidang Staf dan Lembaga Teknis. b. Sub Bidang Perwilayahan.

31 90 Tiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. a. Sub Bidang Staf dan Lembaga Teknis Sub Bidang Staf dan Lembaga Teknis mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan, fasilitasi, koordinasi, dan pembinaan perencanaan di lingkup staf dan lembaga teknis. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bidang Staf dan Lembaga Teknis mempunyai fungsi dan wewenang: Pelaksanaan penyusunan rencana program dan kegiatan di lingkup staf dan lembaga teknis. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan rencana program dan kegiatan SKPD lingkup staf dan lembaga teknis. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan kegiatan lingkup staf dan lembaga teknis. Pelaksanaan pembinaan perencanaan di lingkup staf dan lembaga teknis. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

32 91 b. Sub Bidang Perwilayahan Sub Bidang Perwilayahan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan, fasilitasi, koordinasi, dan pembinaan perencanaan di lingkup perwilayahan yang meliputi kecamatan, kelurahan dan desa. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bidang Perwilayahan mempunyai fungsi dan wewenang: Pelaksanaan penyusunan rencana program dan kegiatan di lingkup Perwilayahan. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan rencana program dan kegiatan SKPD lingkup Perwilayahan. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program dan kegiatan lingkup Perwilayahan. Pelaksanaan pembinaan perencanaan di lingkup Perwilayahan. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 7. Bidang Penelitian dan Pengembangan Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan pembangunan di bidang pelayanan masyarakat, lingkungan hidup dan fasilitas umum, ekonomi, dan pemerintahan umum.

33 92 Bidang Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi dan wewenang: Penyusunan rencana program dan kegiatan di bidang penelitian dan pengembangan pembangunan. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan sebagai bahan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan. Pelaksanaan evaluasi implementasi kegiatanpenelitian dan penembangan pembangunan. Pelaksanaan Pengendalian rencana kegiatan penelitian dan pengembangan pembangunan. Pelaksanaan fasilitasi penelitian dan pengembangan pembangunan. Pelaksanaan koordinasi penelitian dan pengembangan pembangunan. Pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan pembangunan. Pelaksanaan konsultasi penelitian dan pengembangan pembangunan.

34 93 Pelaksanaan sosialisasi dan diseminasi hasil penelitian dan pengembangan pembangunan. Pengendalian rencana simulasi aplikasi hasil penelitian dan pengembangan pembangunan. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari: a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Pelyanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Pemerintahan Umum Tiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Pelyanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan pembangunan lingkup Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum.

35 94 Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum mempunyai fungsi dan wewenang: Penyusunan rencana program dan kegiatan bidang penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan pengumpulan bahan penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan evaluasi implementasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup lingkup Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan pengendalian rencana kegiatan penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan fasilitasi kegiatan penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum.

36 95 Pelaksanaan koordinasi penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan kerjasama dalam penelitian dan pengembangan pembangunan dengan lembaga pemerintah atau swasta di lingkup Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan konsultasi penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan sosialisasi dan disiminasi hasil penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pengendalian rencana simulasi aplikasi hasil penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Pelayanan Masyarakat, Lingkungan Hidup dan Fasilitas Umum. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

37 96 b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Pemerintahan Umum Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Pemerintahan Umum mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan pembangunan lingkup Ekonomi dan Pemerintahan Umum. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Pemerintahan Umum mempunyai fungsi dan wewenang: Penyusunan rencana program dan kegiatan bidang penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Ekonomi dan Pemerintahan Umum. Pelaksanaan pengumpulan bahan penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Ekonomi dan Pemerintahan Umum. Pelaksanaan evaluasi implementasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Ekonomi dan Pemerintahan Umum. Pelaksanaan pengendalian rencana kegiatan penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Ekonomi dan Pemerintahan Umum. Pelaksanaan fasilitasi kegiatan penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Ekonomi dan Pemerintahan Umum.

38 97 Pelaksanaan koordinasi penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Ekonomi dan Pemerintahan Umum. Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga pemerintah atau swasta dalam penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Ekonomi dan Pemerintahan Umum. Pelaksanaan konsultasi penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Ekonomi dan Pemerintahan Umum. Pelaksanaan sosialisasi dan desiminasi hasil penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Ekonomi dan Pemerintahan Umum. Pengendalian rencana simulasi aplikasi hasil penelitian dan pengembangan pembangunan di lingkup Ekonomi dan Pemerintahan Umum. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 8. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Unit Pelaksana Teknis dibentuk berdasarkan kriteria adanya pekerjaan yang bersifat teknis dan operasional tertentu karena wilayah dan jam kerja.

39 98 UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. 9. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Tiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan badan. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan Badan secara profesional sesuai dengan kebutuhan. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan Struktur Organisasi Bidang Statistik dan Pelaporan Gambar 3.3 Struktur Organisasi Bidang Statistik dan Pelaporan

40 Wewenang dan Tanggung Jawab a. Bidang S tatistik dan Pelaporan Kepala Bidang Statistik dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pengembangan data statistik daerah serta melaksanakan evaluasi pelaporan kegiatan pembangunan. Fungsi : Pelaksanaan dan penyusunan rencana kerja Bidang Statistik dan Pelaporan. Penyusunan program anggaran tahunan Bidang Statistik dan Pelaporan. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan data statistik daerah. Penyiapan dan mendistribusikan data statistik daerah sebagai bahan penelitian dan perencanaan pembangunan. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan. Melaksanakan koordinasi internal maupun eksternal dalam pengumpulan data statistik serta evaluasi dan pelaporan. Pelaksanaan sosialisasi serta desiminasi data statistik dan hasil evaluasi pelaporan

41 100 Pelaksanaan kerja sama pengembangan statistik daerah dan evaluasi dengan lembaga pemerintah atau swasta. Pelaksanaan konsultasi pengelolaan data statistik serta penyusunan evaluasi dan pelaporan. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Tanggung jawab : Bidang Statistik dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan. b. Sub Bidang Statistik Sub Bidang Statistik mempunyai tugas pengelolaan data statistik daerah, pengendalian rencana dan pelaksanaan kegiatan pembangunan. Fungsi : Membuat dan menyusun rencana kerja Sub Bidang Statistik. Menyusun program anggaran tahunan Bidang Statistik. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan dan analisa data statistik daerah sebagai bahan perencanaan dan penelitian pembangunan.

42 101 Melaksanakan koordinasi internal maupun eksternal dalam pengelolaan data statistik. Melaksanakan sosialisasi dan desiminasi data statistik. Melaksanakan peragaan data statistik daerah. Melaksanakan pengelolaan pusat data perencanaan dan pengendalian pembangunan (PDP3D) Melaksanakan kerja sama pengembangan statistik daerah dengan lembaga pemerintah atau swasta. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Tanggung jawab : Sub Bidang Statistik dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. c. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pelaksanaan Evaluasi kegiatan pembangunan serta pelaksanaan pelaporan hasil kegiatan pembangunan secara berkala.

43 102 Fungsi : Membuat dan menyusun rencana kerja Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan. Menyusun program anggaran tahunan Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan. Melaksanakan evaluasi kegiatan pembangunan secara berkala berdasarkan hasil data statistik. Melaksanakan koordinasi internal maupun eksternal dalam penyusunan evaluasi dan pelaporan. Melaksanakan sosialisasi dan desiminasi hasil evaluasi. Melaksanakan konsultasi penyusunan evaluasi dan pelaporan. Melaksanakan kerja sama pengembangan evaluasi dan pelaporan dengan lembaga pemerintah. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Tanggung jawab : Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

44 Prosedur yang Sedang Berjalan Prosedur pengumpulan data yang terjadi di BAPPEDA sekarang terdapat dua jenis pengambilan data. Prosesnya adalah : 1. Proses Pengambilan data oleh BAPPEDA a. BAPPEDA meminta SKPD(Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang merupakan suatu perangkat kerja daerah yang membantu Bupati dalam melaksanakan tugas untuk merancang kuisioner mengenai data yang dibutuhkan. b. SKPD membuat kuisioner sesuai permintaan c. SKPD menyebarkan kuisioner ke kecamatan d. Kecamatan melakukan pengisian data e. Kecamatan mengembalikan data ke SKPD f. SKPD menyembalikan data ke BAPPEDA 2. Proses pengambilan data oleh BPS a. BAPPEDA membuat surat permohonan Kebutuhan data dan mengiriman ke BPS (Badan Pusat Statistik) dan merupakan pihak ketiga b. BPS merancang kuisioner mengenai data yang dibutuhkan c. BPS menyebarkan kuisioner ke penduduk d. Penduduk mengisi kuisioner dan kemudian mengembalikan ke BPS e. BPS memeriksa kelengkapan, lalu mengirim kembalik data kepada BAPPEDA

45 Flowchart Diagram aliran data pengumpulan data oleh BAPPEDA Gambar 3.4 Flowchart Pengumpulan Data oleh BAPPEDA

46 105 Diagram pengisian data oleh kecamatan Gambar 3.5 Flowchart Proses Pengisian Data oleh Kecamatan

47 106 Diagram pengumpulan data oleh BPS Gambar 3.6 Flowchart Pengumpulan Data oleh BPS

48 Data Flow Diagram (DFD) Gambar 3.7 Diagram Konteks Sistem yang Sedang Berjalan

49 DFD Level 0 Gambar 3.8 Diagram Nol Sistem yang Sedang Berjalan

50 Analisis Kebutuhan Informasi Berikut ini adalah informasi yand dibutuhkan dalam setiap transaksi yang terjadi pada bappeda : Tabel 3.1 Tabel Kebutuhan Informasi No Entitas Kebutuhan Informasi 1 Wilayah - Nama Wilayah - Jenis Wilayah - Kondisi Wilayah - Luas Wilayah 2 Kecamatan - Nama Kecamatan - Luas Kecamatan 3 Kelurahan - Nama Kelurahan - Luas Kelurahan - Kode Pos 4 Penduduk - Nama Penduduk - Alamat Penduduk - Tempat Tanggal Lahir - Jenis Kelamin - Agama - Status Pernikahan - Pekerjaan - Pendidikan - Telepon 5 Bangunan - Alamat Bagunan - Kondisi Bagunan - Jenis Bangunan - Status Bagunan - Telepon Bangunan 6 Jalan - Kondisi Jalan - Status Jalanan - Panjang Jalan - Nama Jalan 7 Sekolah - Nama Sekolah - Alamat Sekolah - Status Sekolah - Kondisi Sekolah - Jenis Sekolah - Telepon Sekolah - Guru - Siswa 8 Pendidikan - Tingkat Pendidikan

51 Permasalahan yang Dihadapi Masalah masalah yang dihadapi oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Tangerang adalah : 1. Sistem yang ada belum terkomputerisasi. 2. Adanya data yang tumpang tindih antara data dari pihak ketiga (BPS) dan SKPD yang lain, sehingga pihak BAPPEDA tidak mengetahui validitas dari data yang ada. 3. Penyebaran informasi ke masyarakat belum optimal. 4. Banyak data yang tidak up-to-date. 5. Pengumpulan data yang tidak terjadwal. 6. Banyak terjadi redundansi data. 3.6 Alternatif Pemecahan Masalah Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Tangerang, maka akan dilakukan beberapa alternatif, yaitu : 1. Mengatur data dengan dilakukan normalisasi sehingga tidak ada data yang berulang. 2. Memecah table yang bersifat multi-value menjadi table tersendiri 3. Membuat Database Management System (DBMS) untuk membantu bagian statistik dan pelaporan dalam mengelola dan memelihara sistem basis data yang telah dibuat. 4. Penggunaan situs web untuk memudahkan dan mempercepat waktu proses pengambilan data.

52 Penggunan situs web untuk memudahkan BAPPEDA dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat luas dan melakukan update data. 6. Melakukan verifikasi terhadap setiap data yang diterima. 7. Membuat jadwal pengumpulan data. 3.7 Rancangan Sistem yang Diusulkan Usulan Prosedur Baru Berdasarkan analisis permasalahan yang dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan pada BAPPEDA, maka diusulkan membangun sistem basis data yang terintegrasi yang dapat memenuhi kebutuhan data yang sebelumnya tersebar di sistem konvensional yang belum terkoordinasi dengan baik. Dalam menjalankan kegiatan operasional BAPPEDA usulan pemecahan masalah data dan kemudian mentransformasikan data tersebut kedalam suatu basis data yang sudah terintegrasi yang dapat diakses langsung oleh pemakai dengan otoritas yang diberikan. Basis data ini menyimpan data secara historis sehingga mempermudah pencarian data untuk kegiatan analisis. Waktu yang digunakan dalam pengaksesan data dalam basis data. Diharapkan akan lebih singkat dan tepat guna. Selain itu akan dikembangkan juga program aplikasi yang dapat mengakses basis data yang dibuat. Program ini akan memvalidasi input dari pemakai sehingga diharapkan dapat mengurangi

53 112 kesalahan yang terjadi dengan sistem yang sedang berjalan. Sehingga BAPPEDA tidak lagi menemukan kesulitan dalam mengidentifikasi data. Perancangan program ini juga dimaksudkan agar informasi data statistik dapat selalu akurat dan tersedia bagi bidang-bidang yang membutuhkan. Adapun perubahan yang diusulkan pada prosedur pengumpulan dan penjadwalan pengiriman data. Perubahan ini terjadi karena basis dari sistem pengumpulan data yang sedang berjalan berbeda dengan system yang dikembangkan. Seperti yang telah dijelaskan pada bab 1 dimana paper-based sistem akan ditransformasikan menjadi database sistem. Perubahan yang terjadi dapat dilihat pada gambar DFD yang akan dibahas pada poin selanjutnya.

54 Data Flow Diagram (DFD) yang Diusulkan Gambar 3.9 Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan

55 Diagram Nol Sistem yang Diusulkan Gambar 3.10 Diagram Nol Sistem yang Sedang Diusulkan.

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA, BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG 1 BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG 1 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan pasal 136,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.107,2016 Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. ORGANISASI. TATA LAKSANA. Kedudukan. Susunan Organisasi. Tugas. Fungsi. Tata

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH II PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KARANGANYAR BUPATI KARANGANYAR, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KECAMATAN PEMENANG Jln. Raya Pemenang, Telp. ( 0370 ) Kode Pos 83352

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KECAMATAN PEMENANG Jln. Raya Pemenang, Telp. ( 0370 ) Kode Pos 83352 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KECAMATAN PEMENANG Jln. Raya Pemenang, Telp. ( 0370 ) 6129323 Kode Pos 83352 RANCANGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN - TYPE A CAMAT. Camat sebagai penyelenggara pemerintahan

Lebih terperinci

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPALA BAPPEDA MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. FUNGSI : PERUMUSAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat Pada tahun 1969, suatu badan yang menangani pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 717 TAHUN : 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 11 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH, STAF AHLI DAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 124 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 124 TAHUN 2016 T E N T A N G BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 124 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN KABUPATEN BANTUL DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.130,2016 Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. ORGANISASI. TATA LAKSANA. Kedudukan. Susunan Organisasi. Tugas. Fungsi. Tata

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG 1 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PANTI PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL PADA DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN TANGERANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau merupakan lembaga teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, disusun struktur

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 72 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 32

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN RINCIAN TUGAS PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR s BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN RINCIAN TUGAS SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS LABORATORIUM KESEHATAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN RINCIAN TUGAS SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGGUNAUSAHAAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN DEMAK

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM 1. Kecamatan Mataram merupakan wilayah kerja Camat Mataram sebagai Perangkat Daerah. 2. Kecamatan Mataram merupakan kecamatan tipe A. 3. Kecamatan Mataram

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH BHINNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, DAN RINCIAN TUGAS SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PERALATAN DAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT, GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA Menimbang :a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN BARITO

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR SALINAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA KECAMATAN BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT 1 BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA INSPEKTORAT KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional BAB XXV INSPEKTORAT Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 506 Susunan Organisasi Inspektorat Provinsi, terdiri dari: a. Inspektur; b. Sekretaris membawahkan: 1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 25 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KLATEN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 22 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci