BAB I PENDAHULUAN. bunyi, kosakata, tata tulisan, maupun yang bersifat non linguistik, yaitu. menyangkut sosio-kultural atau sosial budaya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. bunyi, kosakata, tata tulisan, maupun yang bersifat non linguistik, yaitu. menyangkut sosio-kultural atau sosial budaya."

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dunia, dan telah mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan sosial masyarakat dan ilmu pengetahuan. 1 Mempelajari bahasa Arab tergolong sulit karena merupakan bahasa asing. Berbagai problematika yang harus dihadapi seseorang yang mempelajari bahasa tersebut, baik yang bersifat linguistik seperti mengenai tata bunyi, kosakata, tata tulisan, maupun yang bersifat non linguistik, yaitu menyangkut sosio-kultural atau sosial budaya. 2 Belajar bahasa asing adalah sebuah proses yang kompleks dengan berbagai fenomena yang pelik sehingga tidak mengherankan kalau hal ini bisa mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. Sama halnya dengan orang yang belajar bahasa Arab. Mereka harus memiliki kemampuan berbahasa, agar dapat memahami kalimat-kalimat berbahasa Arab. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan menyimak, kemampuan berbicara, kemampuan membaca, dan kemampuan menulis. 3 Selain kemampuan berbahasa yang harus dicapai. Pembelajaran bahasa juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor utama yang berkaitan erat 1 Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN Malang Press, 2009), hlm.1 2 A. Akrom Malibary, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi, (Jakarta : PSDA Depag, 1976), hlm Abdul Wahab Rosyidi, loc.cit.

2 2 dengan pemerolehan bahasa asing adalah bahasa pebelajar. Selanjutnya ada faktor eksternal dan faktor internal pebelajar. 4 Faktor ekternal seperti lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Bagi mereka yang memiliki lingkungan keluarga yang peduli terhadap pentingnya pendidikan, akan membantu pebelajar dalam mencapai tujuan pendidikannya dan lebih terarah. Namun sebaliknya, memiliki keluarga yang kurang peduli terhadap pendidikan, akan membuat mereka merasa enggan dan semaunya sendiri terhadap pendidikannya, sehingga tujuan tersebut sulit dicapai. Sedangkan faktor internalnya ialah minat dan kemampuan pebelajar dalam mengikuti suatu pelajaran di sekolah. Proses belajar mengajar akan berjalan apabila didukung oleh guru atau pengajar dan siswa atau pebelajar. Jika salah satu dari mereka tidak saling bekerjasama, maka yang terjadi adalah terhambatnya tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan. Apalagi pelajaran yang diajarkan adalah bahasa asing yaitu pelajaran bahasa Arab. Pengajar atau guru harus memiliki cara atau strategi yang tepat dalam mengajar, agar siswa itu mau mengikuti dan dapat menerima materi yang disampaikan guru. Seperti halnya dalam pembelajaran bahasa Arab. Salah satu komponen yang ada dalam bahasa Arab adalah mufradat (kosakata). Ada anggapan bahwa perbendaharaan kosakata yang memadahi akan sangat membantu dalam mempelajari bahasa Arab khususnya empat kemahiran berbahasa. Pada kenyataannya, semakin sedikit perbendaharaan 4 Abdul Wahab Rosyidi, op.cit,hlm. 17

3 3 kata seorang siswa, maka akan semakin menghambat perkembangan bahasa siswa tersebut. Misalnya, siswa untuk mengerti bab 1 dalam pelajaran bahasa Arab, maka hendaknya siswa tersebut berusaha menghafal kosakata yang berkaitan dengan materi pelajaran bab 1 tersebut, barulah siswa mengerti isi teks- teks dalam bab 1. Selain itu, bahasa Arab juga mempunyai tatanan gramatika yang tidak mudah dan berbeda-beda sesuai kaidah nahwu yang ada. Ada yang memiliki pola kalimat yang diawali dengan kata benda, yang disebut dengan jumlah ismiyah. Ada juga pola kalimat yang diawali dengan kata kerja, yang disebut dengan jumlah fi liyah. Oleh karena itu, penguasaan kosakata bahasa Arab sangat perlu dan penting. Hal itu dapat membantu dan memudahkan siswa dalam mencapai kemampuan berbahasa, baik menyimak, berbicara, membaca maupun menulis. Maka pembelajaran kosakata bahasa Arab perlu dikaji. Kosakata merupakan salah satu unsur bahasa yang memiliki peran penting. Karena kosakata sebagai modal awal bagi siswa dalam memepelajari bahasa asing, yang dalam hal ini adalah bahasa Arab. Sedikitnya kosakata yang dikuasai siswa, akan menyulitkan mereka memahami materi bahasa Arab, dan mempelajari empat ketrampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu penyebab sulitnya siswa menguasai kosakata bahasa Arab adalah metode yang digunakan oleh guru. Jika dalam pengajarannya siswa tidak diarahkan dengan jelas dalam penguasaan kosakatanya, maka yang terjadi adalah siswa kurang berkembang perbendaharaan katanya. Dalam kegiatan

4 4 belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya pun bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pelajaran berakhir. 5 Sesuai dengan hal yang di atas, penggunaan metode yang bervariasi juga dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Wiradesa kabupaten Pekalongan. Salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya dalam penguasaan kosakata adalah metode menghafal (mahfudzat). Metode menghafal yakni cara menyajikan materi bahasa Arab dengan jalan menyuruh siswa untuk menghafal kalimat-kalimat berupa sya ir, cerita, ungkapan-ungkapan dan lain sebagainya. Metode ini difokuskan pada penguasaan kosa kata. 6 Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Wiradesa merupakan madrasah yang para siswanya memiliki latar belakang sosisal menengah kebawah. Dan perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya kurang. Sehingga di sekolah anak kurang memperhatikan pelajaran, khususnya pelajaran bahasa Arab. Karena pelajaran bahasa Arab termasuk pelajaran yang sulit bagi mereka, terutama dalam hal penguasaan kosakata. 7 Hal tersebut juga terjadi di kelas VII B. Kelas ini terdiri dari 26 siswa, yaitu 9 siswa perempuan dan 17 siswa lakilaki. Ada yang merupakan lulusan madrasah ibtidaiyah dan ada yang lulusan sekolah dasar negeri. 5 Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, Cet.-2 (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011), hlm WA Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Teori dan Aplikasi, Cet.-1 (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm Wawancara pribadi dengan Ibu Fadhilah, S.Ag, guru bahasa Arab di MTs. Salafiyah Wiradesa. Tanggal 03 Mare05 Mei 2015.

5 5 Peneliti melakukan penelitian di kelas VII B ini salah satunya adalah karena kenyataannya ada beberapa siswa yang merasa sulit dalm melafalkan kosakata bahasa Arab. Karena tulisan bahasa Arab memiliki pola yang berbeda dengan tulisan latin, apalagi tulisan tersebut tidak berharakat. Hal tersebut akan menyulitkan siswa dalam membacanya. Dalam tulisan-tulisan berbahasa Arab, seperti Alquran, di dalamnya terdapat banyak tanda baca seperti harokat dan tajwid. Hal itu harus dikuasai oleh siswa, karena salah membaca kata Arab bisa merubah arti suatu kata. Metode guru dalam mengajarkan kosakata turut membantu meningkatkan penguasaan kosakata siswa. Melihat pentingnya sebuah metode dalam pengajaran khususnya pengajaran bahasa asing (bahasa Arab), maka guru bahasa Arab di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan memilih metode menghafal dalam pengajaran bahasa Arab, khususnya dalam penguasaan kosakata. Menurut guru tersebut, dengan diterapkannya metode menghafal, diharapkan siswa mau belajar dan membaca buku atau materi bahasa Arab. Selain itu, penguasaan kosakata siswa juga dapat meningkat, sehingga siswa dapat memahami isi materi yang ada di buku paket bahasa Arab dalam setiap babnya. Semakin tinggi penguasaan kosakata siswa, semakin mudah pula siswa dalam mencapai kemampuan berbahasa. Dalam hal ini adalah bahasa Arab. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Korelasi Metode Menghafal dengan Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Siswa di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan. Adapun alasan penulis memilih judul tersebut adalah:

6 6 1. Metode menghafal adalah salah satu metode yang diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab MTs Salafiyah Wiradesa. Termasuk kelas VII B yang pada kenyataannya ada beberapa siswa yang merasa sulit mengucapakan kosakata bahasa Arab. Padahal kosakata adalah hal penting dari pembelajaran bahasa Arab. 2. Dapat melatih kemampuan bicara siswa dengan kalimat-kalimat bahasa Arab dan memahami teks atau bacaan yang ada di buku pelajaran bahasa Arab. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana metode menghafal dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan? 2. Bagaimana pengusaan kosakata bahasa Arab siswa kelas VII B di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan? 3. Bagaimana korelasi metode menghafal dengan peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab siswa kelas VII B di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan?

7 7 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui ketertarikan siswa kelas VII B terhadap metode menghafal yang diterapkan guru bahasa Arab di MTs Salafiyah Wiradesa kabupaten Pekalongan. 2. Untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Arab siswa kelas VII B di MTs Salafiyah Wiradesa kabupaten Pekalongan. 3. Untuk mengetahui korelasi antara metode menghafal dengan tingkat penguasaan kosakata bahasa Arab siswa kelas VII B di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan. D. Manfaat Penelitian Ada dua manfaaat penelitian, yaitu secara teoretis dan praktis sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Untuk menambah wawasan dan sumbangsih pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam pengajaran bahasa Arab sekaligus dapat dijadikan sumber referensi bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, sebagai motivasi dalam perbendaharaan kosakata bahasa Arab secara aktif. b. Dapat menambah ilmu dan pengalaman bagi peneliti dan guru untuk mengembangkan metode dalam pembelajaran bahasa Arab.

8 8 E. Kajian Pustaka 1. Analisis Teoretis dan Penelitian yang Relevan Menurut Abdul Wahab Rosyidi dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran Bahasa Arab, metode dalam bahasa Arab disebut ṭhoriqoh. Dijelaskan bahwa ṭhoriqoh memiliki arti sebagai rencana yang berkaitan dengan penyajian materi bahasa secara teratur. Arti metode dalam hal ini sebagai cara yang dilakukan guru dalam menyapaikan materi pelajaran. 8 Ahmad Izzan dalam bukunya menyatakan bahwa metode mahfudzat (hafalan) merupakan metode yang tepat dalam penyampaian materi kosakata bahasa Arab karena metode ini menfokuskan pada penguasaan kosakata dan memperbanyak perbendaharaan kosakata. Metode ini menyajikan materi dengan jalan menyuruh siswa menghafalkan. Metode ini bertujuan untuk memperkaya perbendaharaan kosakata siswa. 9 Menurut kamus bahasa Indonesia menghafal berasal dari kata dasar hafal yang berarti telah masuk dalam ingatan tentang pelajaran, atau dapat mengucapkan di luar kepala tanpa melihat buku atau catatan lain. Kemudian mendapatkan awalan me- menjadi menghafal yang artinya berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat. 10 Menurut Aziz Fachrurrozi dan Erta Mahyuuddin dalam bukunya yang berjudul Teknik Pembelajaran Bahasa Arab, menerangkan tahapantahapan pengajaran kosakata. Pertama, pemilihan kata, dalam mengajarkan 8 Abdul Wahab Rosyidi, op.cit, hlm Ahmad Izzan, Bahasa Aran dan Metode Pengajarannya, (Bandung: Humaniora, 2009), hlm Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), hlm. 625

9 9 kosakata hendaknya guru memilih kosakata yang mudah dan perlu dipelajari siswa. Misalnya memberikan kosakata yang ada di dalam kelas. Kedua, pengelompokan kata. Pengelompokan kosakata penting dilakukan untuk memudahkan siswa memahaminya sesuai dengan bidang tertentu. Ketiga, penjenjangan kata. Guru memberikan kosakata kepada siswa sesuai dengan tingkat pengalaman mereka. Sehingga kosakata tersebut dapat dipahami artinya oleh siswa. Keempat, penyajian materi. Setelah melakukan tahapan ketiga tersebut, barulah guru menyajikan materi sesuai dengan kosakata yang telah dipelajari siswa. Dengan demikian, siswa dapat memahami materi bahasa Arab. 11 Menurut Acep Hermawan dalam bukunya yang berjudul Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, menyatakan tentang tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah agar para pelajar terampil berbahasa, yaitu terampil berbicara (al-kalâm), menyimak (al-istimâ), membaca (al-qirâ ah), dan menulis (al-kitâbah). Empat ketrampilan ini tidak terlepas dari aspek penggunaan kata-kata. Oleh karena itu, tidak dapat kita pungkiri bahwa keterampilan berbahasa membutuhkan penguasaan kosakata yang memadai. Penguasaan kosakata yang memadai itu akan dapat menentukan kualitas seorang dalam berbahasa, baik bahasa lisan maupun tulis. Bahkan ada pandangan ekstrim yang mengatakan bahwa tingkat penguasaan 11 Aziz Fachrurozzi dan Erta Mahyuddin, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Angkasa, 1994), hlm. 38

10 10 keterampilan berbahasa seseorang diukur lewat kemampuannya menguasai kosakata. 12 Skripsi yang ditulis oleh Siti Nur Shiamul Kamilah, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan pendidikan bahasa Arab tahun 2014 yang berjudul Pengaruh Hafalan Alqur an Juz 1-4 Terhadap Penguasaan Mufrodat Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di Asrama Takhasus Putri Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Yogyakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hafalan Alqur an juz 1-4 memiliki pengaruh yang kuat terhadap penguasaan mufrodat siswa. Hal itu ditunjukkan adanya korelasi positif dan signifikan dari hasil tes hafalan Alquran dengan tes penguasaan mufradat, semakin banyak hafalan Alquran yang dihafal siswa, semakin tinggi pula tingkat penguasaan yang dicapai. 13 Selain itu, skripsinya Siti Nurhalima, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan pendidikan bahasa Arab tahun 2013 yang berjudul Pembelajaran Mufrodat Dengan Metode Menghafal di Asrama SMK Pondok Pesantran Al Munawwir Komplek Q Krapyak Bantul Yogyakarta. Dijelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran mufradat di Asrama SMK Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Q menggunakan metode menghafal dengan tujuan membekali siswa agar dapat memiliki ketrampilan berbahasa. Sumber materi yang digunakan ialah kamus Al Munawwir 12 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) hlm Siti Nur Shiamul Kamilah, Pengaruh Hafalan Alqur an Juz 1-4 Terhadap Penguasaan Mufradat Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di Asrama Takhasus Putri Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Yogyakarta, di akses jam tanggal 25 Pebruari 2015

11 11 karangan K.H. Ahmad Warson Munawwir. Evaluasi pembelajarannya adalah menghafal mufradat tiap hari atau mingguan. Faktor pendukungnya adalah adanya kerjasama yang baik antara guru dan siswa. Dan faktor penghambatnya ialah guru yang kurang menguasai kaidah bahasa Arab serta lingkungan yang kurang mendukung. 14 Pustaka selanjutnya adalah skripsi saudara Sulih Prastiya, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan pendidikan bahasa Arab yang bejudul Menyanyi Sebagai Metode untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Santriwan-santriwati Kelas Umar Bin Khottob TPA Masjid Pangeran Diponegoro Yogyakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa metode menyanyi untuk meningkatkan pengusaan kosa kata bahasa Arab tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran kosa kata pada peserta didik yang masih dalam usia anakanak. 15 Skripsi lainnya dari saudari Hawwin Alayya, mahasiswa STAIN Pekalongan program studi pendidikan bahasa Arab tahun 2014 yang berjudul Efektifitas Metode Driil dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab Siswa MTs. YMI Wonopringgo Pekalongan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan metode driil dalam pembelajaran kosakata 14 Siti Nurhalima, Pembelajaran Mufrodat Dengan Metode Menghafal di Asrama SMK Pondok Pesantran Al Munawwir Komplek Q Krapyak Bantul Yogyakarta, di akses jam WIB tanggal 25 Pebruari Sulih Prastiya, Menyanyi Sebagai Metode Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab Santriwan-Santriwati Kelas Umar Bin Khottob TPA Masjid Pangeran Diponegoro Yogyakarta, di akses jam WIB tanggal 25 Pebruari 2015

12 12 sudah tepat dan terbukti efektif. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya proses kegiatan belajar mengajar yang teratur dan terkondisikan. 16 Skripsi saudari Mahmudah, mahasiswa STAIN Pekalongan program studi pendidikan bahasa Arab tahun 2014 yang berjudul Aplikasi Metode Mahfữẓᾱt dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas 3 di MSI 01 Kauman Pekalongan Tahun 2013/2014. Hasil penelitiannya mengatakan bahwa aplikasi metode mahfữẓᾱt dalam pembelajaran bahasa Arab kelas 3 di MSI 01 Kauman Pekalongan tahun2013/2014 menggunakan metode jama i/kolektif yaitu pembelajaran kosakata melalui bimbingan guru dengan menggunakan media gambar. Kemudian faktor pendukungnya adalah adanya motivasi dan kesabaran guru, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya siswa dalam membaca dan menulis tulisan Arab, yang berbeda dengan tulisan latin. 17 Persamaannya adalah metode yang digunakan yaitu metode mahfữẓᾱt (menghafal). Letak perbedaanya adalah penelitian ini terfokus pada penguasaan siswa dalam menghafal kosakata yang ada dalam materi bahasa Arab. Persamaan dengan penelitian-penelitian diatas adalah sama-sama meneliti tentang penguasaan kosakata bahasa Arab (mufradat). Adapun perbedaannya, penelitian ini menggunakan metode menghafal sebagai upaya meningkatkan perbendaharaan kosakata siswa di MTs Salafiyah 16 Hawwin Alayya, Efektifitas Metode Driil dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab Siswa MTs. YMI Wonopringgo Pekalongan, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2014).hlm Mahmudah, Aplikasi Metode Mahfữẓᾱt dalam Pembeajaran Bahasa Arab Kelas 3 di MSI 01 Kauman Pekalongan Tahun 2013/2014, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2014), hlm.93

13 13 Wiradesa Pekalongan, dan kosa kata yang dihafalkan siswa diambil dari buku ajar bahasa Arab. Terlihat jelas ada perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya, maka penelitian ini dapat dilanjutkan. 2. Kerangka Berpikir Pembelajaran bahasa Arab merupakan pembelajaran yang kompleks. Semua kompetensi yang ada harus dikuasai. Dalam mencapai kompetensi tersebut adalah penguasaan kosakata. Karena kosakata sebagai modal awal untuk menunjang siswa dalam mencapai kompetensi tersebut. Selain penguasaan kosakata bagi siswa, metode pengajaran sangat penting demi berlangsungnya tujuan pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penguasaan kosakata adalah metode menghafal. Dengan penerapan metode menghafal ini diharapakan kosakata bahasa Arab yang ada dalam buku ajar bahasa Arab dapat dihafalkan dan dikuasai siswa. Sehingga dapat membantu siswa dalam menerima dan memahami materi bahasa Arab dalam tiap babnya. 3. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau salah, anggapan tersebut akan bertolak jika salah dan akan diterima jika fakta-fakta itu membenarkan. 18 Dalam penelitian ini hipotesis yang penulis ajukan adalah: korelasi metode menghafal dengan peningkatkan penguasaan kosakata hlm Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Fakultas psikologi UGM, 1986),

14 14 bahasa Arab siswa kelas VII B di MTs Salafiyah Wiradesa kabupaten Pekalongan. F. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam proses berlangsungnya sebuah penelitian. Suatu penelitian dapat berhasil secara maksimal tergantung pada metode yang digunakan. Oleh sebab itu, penulis memaparkan metode yang hendak penulis gunakan, sebagai berikut : 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang penekanan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang diolah dengan metode statistik. 19 Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki. 20 Penelitian lapangan merupakan penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Adapun yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah mempelajari dan menganalisa keadaan yang terjadi di lapangan, yaitu di MTs Salafiyah Wiradesa kabupaten Pekalongan. 19 Saefudin Azwar, Metodologi Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hlm.9 20 Ibid, hlm. 5.

15 15 2. Definisi Operasional Variabel Istilah variabel didefinisikan sebagai gejala yang bervariasi, gejala adalah objek yang menjadi fokus penelitian yang bervariasi. 21 Berdasarkan judul skripsi di atas, maka penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu : a. Variabel bebas Variabel bebas (X) adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain, untuk kata lain bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain ingin diketahui. 22 Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah metode menghafal. Adapun indikatornya adalah: Siswa dapat mengucapkan mufradᾱt dengan tepat dan benar. Siswa dapat menerjemahkan mufradᾱt yang diberikan guru. b. Variabel terikat Variabel terikat (Y) adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. 23 Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah penguasaan kosakata bahasa Arab siswa kelas VII B di MTs Salafiyah Wiradesa. Penguasaan kosakata bahasa Arab dengan indikator: Melengkapi kalimat sesuai dengan mufradᾱtnya. Menerjemahkan ke dalam kalimat bahasa Indonesia atau sebaliknya. Menyebutkan mufradᾱt sesuai dengan tempatnya dengan tepat. 21 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), hlm Saifudin Azwar, op. cit, hlm Ibid, hlm.62

16 16 Dari kedua variabel di atas, kemudian akan diakumulasikan dalam sebuah analisis agar memberikan jawaban pada rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian, analisis yang dilaksanakan dalam penelitian itu akan menghasilkan kesimpulan sebagai akhir dari bahasan penelitian skripsi ini. 3. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. 24 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B di MTs Salafiyah Wiradesa kabupaten Pekalongan yang berjumlah 26 siswa. 4. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data a. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer terdiri dari guru bahasa Arab dan siswa kelas VII B MTs. Salafiyah Wiradesa Pekalongan, dan sumber data sekunder terdiri dari buku-buku, skripsi dan sumber lainnya yang relevan. b. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. 24 Subana, Moersetyo Rahadi, dan Sudrajat, Statistik Pendidikan ( Bandung : Pustaka Setia, 2005), hlm. 24

17 17 1) Metode observasi Metode observasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan, serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. 25 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kondisi fisik sekolah seperti letak sekolah, sarana dan prasarana, keadaan siswa, dan lain-lain. 2) Metode wawancara Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang berupa pertemuan dua orang atau lebih secara langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan tanya jawab secara lisan sehingga dapat dibangun makna dalam suatu topik tertentu. 26 Metode ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dari Kepala Madrasah dan guru yang terkait tentang MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan dan metode menghafal yang diterapkannya. 3) Metode angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data responden dengan laporan pribadinya atau hal-hal lain yang diketahuinya. 27 Angket ini diberikan kepada siswa kelas VII B di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan untuk mengetahui Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif (Jogjakarta: Ar-ruz Media, 2011), hlm. 26 Ibid, hlm Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 99

18 18 respon siswa terhadap metode menghafal dalam pembelajaran bahasa Arab. 4) Metode dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan dokumen yang ada, dokumen dalam arti sempit, seperti foto, peta, dan sebagainya. 28 Dengan metode ini, peneliti memperoleh data tentang kondisi umum MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan, meliputi sejarah perkembangan sekolah, struktur organisasi, keadaan guru, keadaan siswa, sarana dan prasarana. 5) Metode tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. 29 Metode tes ini peneliti gunakan untuk mengetahui kemampuan menghafal kosakata siswa dan menerjemahkan kalimat bahasa Arab. Dalam penyusunan tes yang digunakan dalam penelitian ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: a) Menentukan tujuan tes yang sesuai dengan tujuan penelitian yang dilaksanakan. b) Menentukan materi yang akan dijadikan sebagai bahan uji. c) Menyusun soal-soal tes sesuai dengan indikator masing-masing variabelnya. 28 Ibid, hlm Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 123

19 19 5. Teknik Analisis Data Analisis data yaitu proses penyederhanaan suatu data dalam bentuk yang mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan. Karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Analisis Pendahuluan Pada tahap ini penulis mengelompokkan dan memasukkan data yang telah terkumpul kedalam tabel distribusi frekuensi untuk mempermudah pengolahan data selanjutnya, dengan kriteria kuantitatif: 1) Untuk alternatif a dengan nilai 4 2) Untuk alternatif b dengan nilai 3 3) Untuk alternatif c dengan nilai 2 4) Untuk alternatif d dengan nilai 1 b. Uji Hipotesis Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap kebenaran hipotesis yang telah diajukan, berpijak pada hipotesis penelitian, maka perhitungan mengenai tabel distribusi yang telah dilakukan pada analisis pendahuluan dengan menggunakan teknik korelasi product moment, yaitu: r xy N XY ( X )( Y) N X X N Y Y 2

20 20 Keterangan: r xy N = Angka indeks korelasi r product moment. = Jumlah responden XY = Jumlah perkalian skor X dan skor Y X = Jumlah seluruh X Y = Jumlah seluruh Y. 30 c. Analisis Lanjut Setelah diketahui hasil perhitungan r(xy) kemudian dihubungkan taraf korelasi product moment dengan menggunakan taraf signifikan 1% dan 5%. Apabila r xy (r o ) hasil korelasi lebih besar dari korelasi dalam tabel (r t ) maka hasilnya adalah signifikan, sebaliknya jika r xy (r o ) hasil korelasi lebih kecil dari korelasi tabel (r t ) maka hasilnya tidak signifikan. Bila signifikan maka hipotesis penelitian dapat diterima, tetapi bila tidak signifikan berarti hipotesis penelitian ditolak. G. Sistematika Penulisan Untuk menjadikan penulisan skripsi ini lebih sistematis dan berfokus, maka penulis menyajikan sistematika pembahasan sebagai gambaran umum penulisan skripsi. Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. 2010), hlm Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

21 21 Bab II: Metode Menghafal dan kosakata bahasa Arab. Metode menghafal meliputi pengertian metode menghafal, tujuan metode menghafal, langkahlangkah penggunaan metode menghafal; dan kosakata bahasa Arab meliputi pengertian kosakata bahasa Arab, pembelajaran kosakata bahasa Arab, tujuan pembelajaran kosakata, jenis kosakata bahasa Arab (mufradᾰt), strategi pengajaran kosakata, teknik pengajaran kosakata, dan faktor pendukung dan penghambat pembelajaran kosakata. Bab III: Metode Menghafal dan Penguasaan Kosakata Siswa di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan, profil MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan yang meliputi sejarah singkat MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan, letak geografis MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan, visi dan misi, struktur organisasi Madrasah, keadaan tenaga pendidik, sarana dan prasarana. Metode Menghafal di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan meliputi pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab, menghafal kosakata bahasa Arab siswa kelas VII B di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan, penguasaan kosakata bahasa Arab siswa kelas VII B di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan. Bab IV: Korelasi Metode Menghafal dengan Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Siswa di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan yang meliputi analisis Metode Menghafal, analisis Penguasaan Kosakata Siswa di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan, dan korelasi antara metode menghafal dengan peningkatan penguasaan kosakata siswa kelas VII B di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan. Bab V: Penutup yang meliputi simpulan dan saran-saran.

BAB I PENDAHULUAN. daya guna serta hasil guna yang relatif cukup tinggi, termasuk didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. daya guna serta hasil guna yang relatif cukup tinggi, termasuk didalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai kodrat yang dimiliki oleh manusia, maka pada diri manusia tumbuh suatu kecenderungan untuk selalu menggunakan segala sesuatu dengan daya guna serta hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam rancangan penelitian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian yang dilaksanakan ditinjau dari segi tujuan dan sifatnya. Dilihat dari judul penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Seperti halnya model pembelajaran, dalam penelitian juga dikenal suatu model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan mereka lebih terfokus pada pelajaran UN, tidak memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan mereka lebih terfokus pada pelajaran UN, tidak memperhatikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru bahasa Arab MTs SS Proto Kedungwuni Pekalongan, diperoleh informasi bahwa ada beberapa kendala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1 78 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam rancangan penelitian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian yang dilaksanakan ditinjau dari segi tujuan dan sifatnya. Dilihat dari judul penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi. 1 Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip 68 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai institusi pendidikan pada dasarnya untuk mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan masa depan dengan cara mengembangkan prestasi yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir semua kecakapan, pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan sikap manusia dibentuk, dimodifikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II METODE QIRA AH DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB

BAB II METODE QIRA AH DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB BAB II METODE QIRA AH DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB A. Metode Qira ah 1. Latar Belakang Metode Qira ah Banyak penelitian mengenai situasi pengajaran bahasa asing di Amerika Serikat pada saat itu menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bentuk penelitian ini adalah berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian ( research) sebagian tergantung kepada metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Manahijussadat yang bertempat di Jalan Pondok Pesantren Manahijussadat Kampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan ini digunakan karena peneliti akan mengukur hasil dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PEELITIA Penelitian ini merupakan Field Research, yaitu suatu penelitian yang langsung dilakukan dikancah/medan terjadinya gejala-gejala. 1 Tujuan utamanya adalah untuk menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah salah satu media yang dipakai dalam menulis dengan prosedur yang telah ditentukan. 1 Dalam penelitian, yang dicari adalah pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan masalah yang kompleks karena setiap individu yang belajar melibatkan aspek kepribadiannya, baik fisik maupun mental sehingga akan terjadi perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional, karena untuk membuktikan ada tidaknya hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keaktifan siswa MTs Miftahul Huda Sumberejo Donorojo Jepara dan MTs Mabdaul Huda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 34 Berdasarkan pengertian diatas akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Jenis dan pendekatan penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala-gejala

Lebih terperinci

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik. 69 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penulisan Skripsi Penelitian ini secara umum ingin mengetahui perbandingan antara dua variable yaitu: variabel motivasi belajar dan variabel kedisiplinan santri di Pesantren

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tulis. Kemampuan bahasa Arab serta sikap positif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tulis. Kemampuan bahasa Arab serta sikap positif terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan yang ada serta untuk membuktikan hipotesa yang penulis ajukan, diperlukan data yang akurat sehingga menghasilkan data yang signifikan sebagai jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan disini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode korelatif field research (penelitian lapangan). Penelitian survei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa sampai menyusun laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian tentu ada tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Untuk melakukan penelitian ilmiah haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip metode ilmiah. Oleh karenanya, diperlukan adanya metodologi atau rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mempelajari cara-cara menulis Arab pegon. Arab pegon tentu

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mempelajari cara-cara menulis Arab pegon. Arab pegon tentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok Pesantren Modern Al-Qur an Buaran Pekalongan merupakan salah satu pondok pesantren yang didalamnya diajarkan mata pelajaran penulisan Arab pegon. Arab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Field Research (penelitian lapangan) yaitu telaah atau studi kasus yang membuat penginderaan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti. Di dalam penelitian dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti. Di dalam penelitian dikenal BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh pemecahan terhadap segala permasalahan, dengan kata lain metode penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan penelitian yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan kedisiplinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berisikan atas kajian pustaka atau studi literatur dan kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian analitik-kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan kemerdekaan indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan kemerdekaan indonesia BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan kemerdekaan indonesia yang tertuang dalam UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, maka langkah yang ditempuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu 27 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu permasalahan sehingga dapat menemukan jawaban dari permasalahan tersebut dengan menggunakan cara yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, maupun percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk,mendapatkan fakta-fakta dalam upaya mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memahami atau menafsirkan ayat al-qur an dan hadist serta teks-teks

BAB I PENDAHULUAN. untuk memahami atau menafsirkan ayat al-qur an dan hadist serta teks-teks BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Arab telah lama berkembang di Indonesia, dimana bukan hanya dipelajari sebagai bahasa agama, akan tetapi bahasa Arab dipelajari untuk memahami atau menafsirkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Menurut Sumadi Suryabrata, variabel sering diartikan gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan ilmu, dan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Gani Tirtoasri Tirtomoyo. Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri. Propinsi Jawa Tengah. Adapun penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Bertolak dari masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dengan mudah dapat dikenali variabel-variabel penelitiannya. Di dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi,dan mengidentifikasikan

Lebih terperinci

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK 1 2 Hubungan Penguasaan Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks dengan Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian adalah berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan 80 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal BAB III METODE PENELITIAN Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan banyak dipengaruhi dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah pertumbuhan peradaban manusia banyak menunjukkan bukti bahwa salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kelangsungan organisasi adalah kuat tidaknya

Lebih terperinci

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1 Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang

mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1 Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode penelitian berasal dari kata "metode" yang artinya Cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan "penelitian" adalah suatu kegiatan untuk mencari,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan dari gejala-gejala subyek suatu kelompok yang menjadi obyek penelitian atau bersifat fenomenologis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang diciptakan oleh hubungan antara guru dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang diciptakan oleh hubungan antara guru dengan peserta didik. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya dalam sistem pendidikan harus ada tata tertib pada masing-masing sekolah, Karena kedisiplinan diperlukan dalam semua aspek kehidupan termasuk didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, h. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, h. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang 70 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbudaya dan beragama. Menurut Abd al-majid dalam buku Metodologi

BAB I PENDAHULUAN. berbudaya dan beragama. Menurut Abd al-majid dalam buku Metodologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan simbol manusia sebagai mahluk yang berbudaya dan beragama. Menurut Abd al-majid dalam buku Metodologi Pembeajaran Bahasa Arab, bahasa adalah alat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen penting dalam pencapaian tujuan pendidikan adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 80 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Penelitian Kuantitatif Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. tingkat pertama (Madrasah Tsanawiyah). Aktivitas pembelajaran berjalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. tingkat pertama (Madrasah Tsanawiyah). Aktivitas pembelajaran berjalan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bahasa Arab sudah dimulai sejak di sekolah tingkat dasar (Madrasah Ibtidaiyah), pendidikan itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kuantitatif,yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang 50 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa satu dan bangsa lainnya. Dalam hal ini,bahasa merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa satu dan bangsa lainnya. Dalam hal ini,bahasa merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa didefinisikan sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer dan digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk saling bertukar pikiran dan perasaan. 1 Fungsi Bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode yang aartinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah adalah merupakan lembaga yang mengkhususkan diri untuk kegiatan pendidikan Islam, tempat masyarakat mentransfer keterampilan, kebiasaan, cita-cita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB II PROSEDUR PENELITIAN. A. Jenis dan Ruang Lingkup dan Pendekatan Penelitian

BAB II PROSEDUR PENELITIAN. A. Jenis dan Ruang Lingkup dan Pendekatan Penelitian 25 BAB II PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis dan Ruang Lingkup dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Ditinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif (lapangan). Kirk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab permasalahan yang akan diteliti. 1 Metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah: prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah: prosedur penelitian yang 62 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang di dasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan 53 BAB III METODELOGI PENELETIAN Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Metode penelitian adalah srtategi umum yang capai dalam mengumpulkan datat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah keseluruhan obyek yang hendak diteliti atau keseluruhan obyek penelitian. 30 Dengan demikian yang dimaksud dengan populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, karena ketepatan dalam menentukan metode penelitian yang dilaksanakan, akan memberikan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1 yang digunakan untuk usaha untuk menemukan, mengembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah sutu proses pengumpulan yang sistematis dan analisa yang logis terhadap informasi ( data) untuk tujuan tertentu. Sedangkan, metode penelitian (seringkali disebut

Lebih terperinci