MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KELIMA BELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM
|
|
- Yohanes Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KELIMA BELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM
2 POKOK BAHASAN KONSEP DASAR DAN TUJUAN ESENSI JIT LEAN PRODUCTION SYSTEM SISTEM KANBANA IMPLEMENTASI JIT DALAM USAHA
3 PENGERTIAN JIT MERUPAKAN PENDEKATAN UNTUK MEMINI- MALKAN TOTAL BIAYA PENYIMPANAN DAN PER- SIAPAN YANG SANGAT BERBEDA DARI PENDE- KATAN TRADISIONAL. PENDEKATAN TRADISIONAL MENGAKUI BIAYA PENYIAPAN DAN KEMUDIAN MENENTUKAN KUANTITAS PESANAN YANG MERUPAKAN SALDO TERBAIK DARI DUA KATAGORI BIAYA.
4 JIT TIDAK MENGAKUI ADANYA BIAYA PENYIAP-AN DAN BAHKAN SEBALIKNYA MENEKAN BIAYA INI SAMPAI NOL. JIKA BIAYA PENYIAPAN TIDAK MENJADI SIGNIFIKAN, MAKA BIAYA YANG TER- SISA YANG AKAN DIMINIMALKAN ADALAH BIAYA PENYIMPANAN. KEBANYAKAN PENGHENTIAN PRODUKSI TERJADI KARENA SALAH SATU DARI TIGA ALASAN, YAITU : KEGAGALAN MESIN, KERUSAKAN BAHAN, DAN KETIDAKTERSEDIAAN BAHAN BAKU, SEHINGGA MEMILIKI PERSEDIAAN MERUPAKAN SALAH SATU SOLUSI TRADISIONAL ATAS SEMUA MASALAH TSB.
5 MEREKA YANG MENDUKUNG JIT BERPENDAPAT BAHWA PERSEDIAAN YANG BANYAK TIDAK AKAN MEMECAHKAN MASALAH, TETAPI HANYA MENYAMARKAN ATAU MENUTUPI MASALAH. JIT DAPAT MEMECAHKAN KETIGA MASALAH TERSEBUT DENGAN MENEKANKAN PADA PEMELIHARAAN TOTAL, PENGENDALIAN MUTU, DAN MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PEMASOK.
6 JIT MENGURANGI KESIA-SIAAN DAN VARIABELITAS JIT merupakan falsafah pemecahan masalah yang berkelanjutan dan memang harus dihadapi yang dapat menyebabkan sesuatu terbuang percuma. Yang dilakukan JIT adalah pengurangan kesia-siaan dan pengurangan variabelitas.
7 1. Pengurangan kesia-siaan Kesia-siaan dalam proses produksi barang dan jasa adalah pemberian pen-jelasan mengenai sesuatu yang tidak menambah nilai produk, baik yang disimpan, diperiksa, terlambat diproduksi, mengantri maupun yang rusak. Dengan kata lain, kesia-siaan adalah setiap kegiatan yang menurut konsumen tidak menambah nilai produk.
8 JIT mempercepat proses produksi sehing-ga memungkinkan penghantaran produk kepada konsumen lebih cepat dan perse-diaan dalam prosespun menurun jumlah-nya sehingga memungkinkan pemanfaat-an yang lebih produktif pada aset yang sebelumnya disimpan dalam persediaan.
9 2. Pengurangan variabelitas Variabelitas adalah semua penyimpangan yang berasal dari proses optimal yang me-ngantarkan produk sempurna dengan tepat waktu dan setiap saat. Semakin kecil variabelitas semakin kecil pula kesiasiaan yang terjadi. Kebanyakan terjadi variabelitas karena perusahaan mentolerir kesia-siaan, atau karena mana-jemen yang jelek yang diantaranya dapat dirinci sebagai berikut :
10 a. Karyawan, fasilitas, dan pemasok memproduksi produk yang tidak sesuai dgn standar, terlambat atau jumlah tidak sesuai. b. Gambar atau spesifikasi teknik yang tidak akurat. c. Bagian produksi mencoba memproduksi sebelum spesifikasi lengkap. d. Permintaan pelanggan yg tdk diketahui.
11 TEKNIK-TEKNIK JIT Pemasok : Sedikit penjual; Hubungan pemasok yg mendukung; Pengiriman berkualitas tinggi yg tepat waktu dan langsung ke area kerja Tataletak : Se kerja; Teknologi berkelompok; Mesin-mesin yg fleksibel; Area kerja yg teratur; Berkurangnya lahan kerja untuk persediaan Persediaan : Ukuran lot kecil; Waktu penyimpanan yg lebih sedikit; Bagian-bagian penyimpanan yg terspesialisasi. Penjadwalan : Tidak adanya penyimpangan dari jadwal; Penjadwalan bertingkat; Pemasok memiliki informasi mengenai jadwal; Teknik-teknik kamban Pemeliharaan : Terjadwal; Rutinitas; Keterlibatan operator Preventif Kualitas Produksi : PEMASOK yg berkualitas; Kualitas di dalam perusahaan Pemberdayaan Pekerja: TK yg diberdayakan dan dilatih silang; Dukungan pelatih; Klasifikasi pekerjaan yg sedikit utk memastikan fleksibelitas dari para pekerja Komitmen : Dukungan dari pihak manajemen, pekerjaan, dan pemasok Menghasilkan : Hasil keluaran yg cepat shg membebaskan aset-aset Peningkatan kualitas yg mengurangi pemborosan Pengurangan biaya yg menambahkan fleksibelitas harga Pengurangan variabelitas; Pengurangan pengerjaan ulang
12 Mendapatkan pesanan melalui : Proses yang lebih cepat terhadap pelanggan dengan biaya yang lebih kecil dan kualitas lebih tinggi- Suatu Keunggulan kompetitif
13 KEMITRAAN JIT JIT yang efektif harus didukung oleh ke-mitraan yang bermakna antara pembeli dan pemasok. Suatu kemitraan JIT (JIT partnership) timbul ketika pemasok dan pembeli beker-ja sama dengan komunikasi yang terbuka dan sasaran untuk mengurangi pemboros-an dan biaya.
14 Beberapa sasaran dari kemitraan JIT : 1. Menghilangkan aktivitas yg tdk perlu 2. Menghilangkan perlunya menyimpan persediaan di pabrik 3. Menghilangkan persediaan dlm transit 4. Menghilangkan kualitas dan keandalan
15 Pemasok : -Berada di dekat pembeli -Memperluas teknik-teknik JITnya kepada pemasoknya -Menyertakan rincian pengemasan dan jalur pengiriman -Menjelaskan identitas brg dan label-label jalur pengiriman -Berfokus pada kompetensi inti Kuantitas : -Memproduksi lot kecil -Mengirimkan brg tepat waktu -Memenuhi persyaratan kualitas -Memproduksi brg tanpa cacat Gambar :Karakteristik kemitraan JIT Pengiriman : -Mengupayakan efisiensi dlm penjadwalan dan pengiriman -Mempertimbangkan perusahaan logistik pihak ketiga -Menggunakan advance shipping notice (ASN) -Mengirim pesanan dlm jumlah kecil tetapi sering Pembeli : -Berbagi informasi mengenai preferensi dan peramalan permintaan -Meminimalisasi spesifikasi produk dan mendong inovasi -Mendukung inovasi dan keunggulan harga dari pemasok -Mengembangkan hubungan jangka panjang -Folus pada kompetensi inti -Memproses pesanan dgn dokumentasi yg minimum
16 PERHATIAN PEMASOK Keberhasilan kemitraan JIT, perhatian pe-masok meliputi : 1. Diversifikasi 2. Penjadwalan 3. Perubahan 4. Kualitas 5. Ukuran lot
17 TATA LETAK JIT Tata letak JIT : memindahkan bahan se-cara langsung ke lokasi yg diperlukan. Taktik tata letak JIT : 1. Membangun area kerja utk kelompokkelompok produk 2. Melakukan sejumlah besar operasi dlm area yg kecil 3. Meminimalisasi jarak
18 4. Merancang area kecil utk persediaan 5. Meningkatkan komunikasi pekerja 6. Menggunakan poka yoke 7. Membuat perlengkapan yg fleksibel dan dapat dipindahkan 8. Melatih silang para pekerja untuk menambah fleksibelitas.
19 PERSEDIAAN JIT Persediaan JIT : persediaan minimum yg dibutuhkan untuk menjaga suatu sistem dapat berjalan sempurna. Taktik JIT : 1. Menggunakan sistem tarik untuk memindahkan persediaan 2. Mengurangi ukuran lot 3. Mengembangkan sistem pengiriman JIT dengan pemasok
20 4. Mengirim secara langsung ke tempat saat akan digunakan 5. Melakukan sesuai dgn jadwal 6. Mengurangi waktu pemesanan 7. Menggunakan teknologi kelompok
21 PENJADWALAN JIT Jadwal efektif yang dikomunikasikan dlm organisasi dan kepada para pemasok luar akan mendukung JIT. Penjadwalan yang baik juga akan meningkatkan kemampuan untuk memenuhi pesanan pelanggan, menurunkan persediaan dengan menjadi-kan ukuran lot lebih kecil, dan mengurangi barang setengah jadi.
22 Taktik penjadwalan JIT : 1. Komunikasikan jadwal ke pemasok 2. Buat jadwal bertingkat : jadwal per hari yang dapat memenuhi permintaan hari ini. 3. Bekukan sebagian jadwal 4. Laksanakan jadwal 5. Mengupayakan pergerakan dan pembuatan satu-satu 6. Hilangkan pemborosan dengan lot kecil 7. Gunakan kanban (isyarat/tanda), yaitu memindahkan bagian-bagian produksi lewat suatu tarikan dari suatu isyarat. 8. Membuat agar setiap operasi menghasilkan bagian yg sempurna
23 KUALITAS JIT Hubungan antara JIT dan kualitas sangat-lah kuat. Hubungannya ada 3 : 1. JIT memotong biaya untuk mendapat- kan kualitas barang yang baik 2. JIT meningkatkan kualitas 3. JIT lebih mudah diterapkan
24 Taktik kualitas JIT : 1. Menggunakan kontrol proses statistik 2. Meningkatkan kemampuan pekerja 3. Membangun metode tanpa cacat 4. Menyingkapkan kualitas yg rendah dgn lot JIT yg kecil 5. Memberikan umpan balik dgn segera.
25 OPERASI RAMPING Produksi ramping dapat dibayangkan sbg hasil akhir dari suatu fungsi manajemen operasi yang dijalankan dengan baik. JIT dan Toyota Production System (TPS) cendrung terfokus pada internal, sedang-kan operasi ramping terfokus pada ekster-nal, yaitu pelanggan.
26 Operasi ramping berarti mengenali pe-langgan dengan menganalisis semua ak-tivitas yg diperlukan untuk menghasilkan sebuah produk, kemudian mengoptimal-kan keseluruhan prosesnya berdasarkan cara pandang pelanggan.
27 MEMBANGUN OPERASI RAMPING Menggunakan teknik JIT utk meniadakan hampir semua persediaan Membangun sistem yg membantu pekerja menghasilkan komponen yg sempurna setiap saat Mengurangi kebutuhan ruangan dengan mengurangi jarak tempuh Mengembangkan hubungan erat dengan pemasok dgn membantu mereka memahami pentingnya kebutuhan pelanggan
28 Mendidik para pemasok utk menerima tanggung jawab dlm memuaskan kebutuhan pelanggan Menghilangkan semua aktivitas kecuali bernilai tambah Mengembangkan pekerja secara konstan dengan memperbaiki desain kerja, pelatihan, kometmin kerja, kerjasama kelompok, dan pemberdayaan Membuat pekerjaan lebih menantang dengan mendorong tanggung jawab ke tingkat serendah mungkin
29 Membangun fleksibelitas pekerja melalui pelatihan silang dan mengurangi klasifika-si pekerjaan.
30 MENENTUKAN WAKTU PEMESANAN OPTIMAL Diketahui : D = Permintaan tahunan = unit d = Permintaan harian = per 250 hari = unit per hari P = Tingkat produksi harian = 4000 unit Q = EOQ yg diharapkan = 400 unit (permintaan 2 jam)
31 H = Biaya penyimpanan = $20 per unit per tahun S = Biaya pemesanan =? Penyelesaian : Q 2DS H(1- d/p) Q 2 2DS H(1- d/p) (Q S 2 )(H)(1-d/p) 2D (400) 2 (20)(1 1600/ 4000) 2( ) $2,40 Waktu pemesanan = Q/(tingkat pekerja per jam) = 2,40/30 = 0,08 jam = 4,8 menit
MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KELIMA BELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM
MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KELIMA BELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM KONSEP DASAR DAN TUJUAN ESENSI JIT LEAN PRODUCTION SYSTEM SISTEM KANBANA IMPLEMENTASI JIT DALAM USAHA
Lebih terperinciKonsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk
Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.
Lebih terperinciAKTIFITAS GUDANG & PENANGANAN BAHAN
AKTIFITAS GUDANG & PENANGANAN BAHAN. Aktifitas Pergudangan : Penerimaan & Penanganan Penyimpanan Pengeluaran Pengendalian / Pengontrolan Perawatan Aktifitas gudang dijalankan dengan baik akan mempengaruhi
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN PENGERTIAN Persediaan : - Segala sesuatu/sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan - Sekumpulan produk phisikal pada berbagai tahap proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mursyidi (2008:174) Just In Time (JIT) dikembangkan oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Just In Time 2.1.1.1. Pengertian Just In Time Menurut Mursyidi (2008:174) Just In Time (JIT) dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan otomotif di Jepang
Lebih terperinciBAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS
BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan
Lebih terperinciLayout Layout JIT diperlukan di dalam dapur restoran, di mana makanan dingin harus disajikan dingin dan makanan hangat disajikan hangat.
MODUL 13 - JIT PADA SERVICES SECTOR Sektor jasa telah berkembang dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi. Meskipun pada awalnya JIT diaplikasikan pada sektor manufaktur, semua teknik JIT dalam hubungannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Nastiti (UMM:2001) judul: penerapan MRP pada perusahaan tenun Pelangi lawang. Pendekatan yang digunakan untuk pengolahan data yaitu membuat Jadwal
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara
MANAJEMEN PERSEDIAAN ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara A. Pendahuluan Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan keunggulan kompetatif
Lebih terperinciManajemen Persediaan
Manajemen Persediaan 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 A B C 20 40 60 80 100 100 80 60 40 20 Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Persediaan Pengertian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya
12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan hidup dalam lingkungan yang berubah cepat, dinamik, dan rumit. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya revolusioner.
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KEDELAPAN BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM
MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KEDELAPAN BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM DESAIN PEKERJAAN KOMPONEN DESAIN PEKERJAAN PENGUKURAN KINERJA MANAJEMEN SDM PERUSAHAAN MSDM PABRIK MANAJEMEN
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BAHAN / BARANG YG DISIMPAN & AKAN DIGUNAKAN UTK MEMENUHI TUJUAN TERTENTU MISAL UTK PROSES PRODUKSI / PERAKITAN, UNTUK DIJUAL KEMBALI & UTK SUKU CADANG DR SUATU PERALATAN
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh
Lebih terperinciPersediaan. by R.A.H
Persediaan by R.A.H MANAJEMEN PERSEDIAAN PENGERTIAN Persediaan adalah bahan atau barang yg disimpan yg akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu,
Lebih terperinciSTRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM
STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM PENGERTIAN Strategi proses atau strategi transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumberdaya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses : menemukan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ir. Rini Anggraini
Lebih terperinciSiklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas. Pertemuan 12
Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas Pertemuan 12 Siklus Pengeluaran: Tujuan Utama Sikklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan
Lebih terperinciPrepared by Yuli Kurniawati
KONSEP JUST IN TIME Prepared by Yuli Kurniawati PENGERTIAN JIT JIT atau sistem produksi tepat waktu adalah sistem manajemen fabrikasi yang pada prinsipnya hanya memproduksijenis-jenisbarangyang dimintasejumlahyang
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM
SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) II YULIATI, SE, MM PRINSIP DASAR JUST IN TIME ( JIT ) 3. Mengurangi pemborosan (Eliminate Waste) Pemborosan (waste) harus dieliminasi dalam setiap
Lebih terperinciBAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT) A. Pengertian Just In Time (JIT) Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi
Lebih terperinciJust in time dalam Manajemen Logistik
Just in time dalam Manajemen Logistik Kerjakan secara benar sejak awal Bambang Shofari 1 JIT Menghasilkan produk/jasa yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan oleh customers dalam jumlah sesuai kebutuhan pada
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM
SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM Konsep Just In Time (JIT) adalah sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaanperusahaan terbaik yang ada
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN
Kode Formulir : FM-STMIK MDP-KUL-04.02/R3 SILABUS MATA KULIAH MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Manajemen (S1) Mata Kuliah : Manajemen Operasional Lanjutan Kode :
Lebih terperinciMenghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus
PENERAPAN JUST IN TIME PADA INDUSTRI FASHION SEBAGAI PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE) ABSTRAKSI Sistem Just in Time telah menjadi satu pendekatan umum dalam pengelolaan bahan baku/persediaan. Semakin
Lebih terperinciADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)
Dosen: Christian Ramos K INVENTORY MANAGEMENT (Manajemen Persediaan) ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) REFERENSI: HANSEN & MOWEN, Managerial Acconting (BOOK) 1 Biaya Persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi banyak perusahaan industri, salah satu aset yang memerlukan perhitungan yang cermat adalah persediaan, karena pada umumnya persediaan merupakan salah
Lebih terperinci14 PRINSIP TOYOTA WAY
14 PRINSIP TOYOTA WAY Bagian 1: Filosofi Jangka Panjang Prinsip 1. Ambil keputusan manajerial Anda berdasarkan filosofi jangka panjang, meskipun mengorbankan sasaran keuangan jangka pendek. - Miliki misi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Lead Time Istilah lead time biasa digunakan dalam sebuah industri manufaktur. Banyak versi yang dapat dikemukakan mengenai pengertian lead time ini. Menurut Kusnadi,
Lebih terperinciPENJADWALAN OPERASI MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KESEBELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM
PENJADWALAN OPERASI MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KESEBELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM POKOK BAHASAN PENGERTIAN PENJADWALAN PRODUKSI MENJADWALKAN PENGERJAAN PENGERTIAN DIBIDANG
Lebih terperinciB A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1
B A B 5 1 VSM adalah suatu teknik / alat dari Lean berupa gambar yg digunakan untuk menganalisa aliran material dan informasi yg disiapkan untuk membawa barang dan jasa kepada konsumen. VSM ditemukan pada
Lebih terperinciAPLIKASI JUST IN TIME PADA PERUSAHAAN INDONESIA
APLIKASI JUST IN TIME PADA PERUSAHAAN INDONESIA APLIKASI JUST IN TIME (JIT) PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA 1. Pengertian Metode Just In Time (JIT) Manufaktur JIT adalah suatu sistem berdasarkan tarikan permintaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga industri manufaktur mulai mengadopsi sistem Just In Time atau Kanban karena keberhasilan
Lebih terperinciLean Thinking dan Lean Manufacturing
Lean Thinking dan Lean Manufacturing Christophel Pratanto No comments Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Modul ke: Just In Time And Backflushing 07FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen
Akuntansi Biaya Modul ke: Just In Time And Backflushing Fakultas 07FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Manajemen Content Just in time, Backflushing Competence Mahasiswa mampu mendeskripsikan system
Lebih terperinciSIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS
SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS N. Tri Suswanto Saptadi 5/25/2016 nts/sia 1 Siklus Pengeluaran: Tujuan Utama Sikklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan
Lebih terperinciManajemen Berdasarkan Aktivitas Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 5 Present By: Ayub W.S. Pradana 23 Maret 2016
Manajemen Berdasarkan Aktivitas Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 5 Present By: Ayub W.S. Pradana 23 Maret 2016 ACTIVITY BASED MANAGEMENT-ABM (MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS) (contd.) Manajemen Berdasarkan
Lebih terperinciINVENTORY MANAGEMENT (MANAJEMEN PERSEDIAAN)
INVENTORY MANAGEMENT (MANAJEMEN PERSEDIAAN) Bagian awal bab ini membahas manajemen persediaan tradisional yang meliputi biaya persediaan, alasan tradisional pengadaan persediaan, dan EOQ (economic order
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Just in Time. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.
Akuntansi Biaya Modul ke: Just in Time Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Just in Time Just In Time adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN YULIATI,SE,MM
MANAJEMEN PERSEDIAAN YULIATI,SE,MM Mengapa Perusahaan Mempunyai Persediaan? Persediaan diperlukan untuk mengantisipasi ketidaksempurnaan pasar. Contoh: Jika perusahaan membutuhkan bahan mentah untuk proses
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Just in Time (JIT) dan Backflushing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Just in Time (JIT) dan Backflushing Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Just In Time (JIT)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.
Lebih terperinciJust-in-Time Production Systems (JITPS) in Developing. Countries: The Nigerian Experience
TUGAS PPIC Just-in-Time Production Systems (JITPS) in Developing Countries: The Nigerian Experience Kamla-Raj 2010 J Soc Sci, 22(2): 145-152 (2010) Oleh: Chandra Silvi (105100303111002) Dyah Intani Enggaela
Lebih terperinciMENENTUKAN STRATEGI PRODUK BY : DIANA MA RIFAH
MENENTUKAN STRATEGI PRODUK BY : DIANA MA RIFAH PRODUK : adlh segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. KLASIFIKASI PRODUK Berdsrkn daya tahan & wujudnya : Barang
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8 Sebelum penggunaan MRP, perencanaan pengendalian persediaan biasanya dilakukan melalui pendekatan reaktif sbb : a. Reorder
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,
Lebih terperinciMENENTUKAN STRATEGI PRODUK BY : DIANA MA RIFAH
MENENTUKAN STRATEGI PRODUK BY : DIANA MA RIFAH PRODUK : adlh segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. KLASIFIKASI PRODUK Berdsrkn daya tahan & wujudnya : Barang
Lebih terperinciAnalisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?
Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si
METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tsb. Perusahaan
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI JUST-IN-TIME
SISTEM PRODUKSI JUST-IN-TIME A. Pendahuluan Dalam Laboratorium Sistem Produksi, dipelajari beberapa modul praktikum antara lain : Fisika Dasar, Elektronika Industri, serta Perencanaan dan Pengendalian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada Perusahaan Roti Roterdam Malang. Berdasarkan hasil analisis
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan hasil penelitian Indah (2004) dengan judul penelitian yaitu: Efisiensi perencanaan bahan baku dalam usaha untuk mencapai efisiensi tingkat
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan sebuah perusahaan penghasil kertas yang dalam kegiatan produksinya, perusahaan tersebut menerapkan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Magister Akuntansi UNS BANDI 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Siklus Pembelian dan Pengeluaran Kas MATERI 9 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 PENDAHULUAN Siklus pengeluaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin ketat mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin ketat mendorong perusahaan berpacu menarik minat pelanggan dengan menjual produk yang memuaskan. Hal yang dapat memuaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang berupa informasi yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer
Lebih terperinciSTATISTICAL PROCESS CONTROL
STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen. Dengan istilah manajemen yang dimaksudkan adalah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis pada PT.BINTANG ALAM SEMESTA, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Lebih terperinciSIKLUS PRODUKSI. A. Definisi Siklus Produksi
SIKLUS PRODUKSI A. Definisi Produksi produksi adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan proses pembuatan produk dan terjadi secara terus-menerus. Keberadaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciProgram Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi
Program Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi Program Audit Perencanaan Produksi Nama Perusahaan : PT LASER METAL Periode Audit MANDIRI Persyaratan : Perencanaan Produksi 2013 No Jawaban ICQ
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA CV. X
PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA CV. X Diana Khairani Sofyan 1* 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh-NAD *E-mail: hatikue@yahoo.com ABSTRAK CV. X merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses
Lebih terperinciModul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Just In-Time dan Backflushing Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Perbedaan Sistim Produksi Just-In-Time dan Sistem Produksi
Lebih terperinciBahan Ajar SISPRO MAHOP :) 2012/2013
PENJADWALAN Penjadwalan adalah aspek yang penting dalam pengendalian operasi baik dalam industri manufaktur maupun jasa. Dengan meningkatkan titik berat kepada pasar dan volume produksi untuk meningkatkan
Lebih terperinciPengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah
Pengantar Sistem Produksi Lanjut BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah Definisi Sistem Sekelompok entitas atau komponen yang terintegrasi dan berinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
Lebih terperinciINVESTASI DALAM PERSEDIAAN
INVESTASI DALAM PERSEDIAAN Persediaan (Inventory) mrpk elemen utama dari Modal Kerja karena : 1. Jml persediaan paling besar dj dibanding dg Modal Kerja lainnya 2. Aktiva yg selalu dlm keadaan berputar,
Lebih terperinciTIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi 4 Ganjil 2015/2016 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Materi #4 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan 2 Setelah sistem di instalasikan, perhatian Teknik Industri beralih pada pengajuan berbagai metode terbaik untuk mengoperasikan sistem tersebut, seperti:
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KEDUA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM
MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KEDUA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM 1 POKOK BAHASAN DEFINISI MANAJEMEN OPERASI PERBEDAAN ANTARA BARANG DAN JASA PERBEDAAN ANTARA PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS
Lebih terperinciNama : Mutiara Dey NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE.,MM,
PERBANDINGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DAN JIT (JUST IN TIME) TERHADAP EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN PADA KOVEKSI RANTI Nama : Mutiara Dey NPM : 21209532 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Just In Time Dalam situasi persaingan pasar global yang sangat kompetitif sekarang ini, dimana pasar menetapkan harga (produsen harus mengikuti harga pasar yang berlaku)
Lebih terperinciMendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis
Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,
Lebih terperinciBAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang bergerak di bidang konveksi memiliki kegiatan untuk mengolah bakan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan kegiatan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan kegiatan yang sangat penting. fungsi produksi merupakan cost center yang akan menentukan besar atau kecilnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perencanaan tataletak fasilitas produksi merupakan suatu persoalan yang penting, karena pabrik atau industri akan beroperasi dalam jangka waktu yang lama,
Lebih terperinciNon Financial Measures
Non Financial Measures Modul ke: Keluaran Organisasi, Proses Internal, Kemampuan Sumber Daya Dr. Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Teknik Industri www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persaingan industri manufaktur menuntut produsen lebih produktif dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan industri manufaktur menuntut produsen lebih produktif dan efisien untuk mendapatkan hasil barang atau produk yang bermutu dan lebih murah, di antara perusahaan
Lebih terperinciBAB 13 MANAJEMEN SEDIAAN
BAB 13 MANAJEMEN SEDIAAN 1 Biaya Sediaan Manajemen sediaan merupakan hal yang mendasar dalam membangun keunggulan kompetitif perusahaan dalam jangka panjang. Kualitas, rekayasa produk, harga, kelebihan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI JUST IN TIME DALAM MENINGKATKATKAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI
IMPLEMENTASI JUST IN TIME DALAM MENINGKATKATKAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI Luqman Hakim Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo E-mail: hqm_az@yahoo.com Abstrak Tujuan Just
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) 1. Pendahuluan Definisi: Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Inventory dan Klasifikasinya Inventory meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada lingkungan bisnis dunia secara global. Menurut Hansen dan Mowen (2000:15-18) menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang barang milik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING. Material : Controlling, Costing, and Planning. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis COST ACCOUNTING Material : Controlling, Costing, and Planning Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Biaya merupakan salah satu elemen
Lebih terperinciINFORMASI AKUNTANSI I
SISTEM Modul ke: 01 Fakultas FEB INFORMASI AKUNTANSI I SISTEM INFORMASI: PERSPEKTIF AKUNTAN Program Studi AKUNTANSI AFRIZON, SE, M.Si, AK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI I DEFINISI Sistem: Sekelompok unsur
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survey Pendahuluan PT. Anugerah Indah Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman ringan. Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Just In Time System pada PT. Primarindo Asia Infrastructure Penerapan Just In Time pada PT. Primarindo Asia Infrastructure baru mulai dilakukan pada awal
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas saat ini menyebabkan iklim kompetisi yang tinggi di
Bab I Pendahuluan 1 Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era perdagangan bebas saat ini menyebabkan iklim kompetisi yang tinggi di segala bidang. Kondisi tersebut memaksa perusahaan harus dapat bekerja
Lebih terperinciPengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI
Pengendalian Mutu Produk Agroindustri KULIAH PENGANTAR AGROINDUSTRI Latar Belakang Pengembangan agroindustri memandang pengendalian mutu sangat strategis karena : Mutu terkait dengan kepuasan konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, tujuan akhir suatu perusahaan adalah untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya, tujuan akhir suatu perusahaan adalah untuk memperoleh profit yang besar. Profit yang besar akan diperoleh jika perusahaan dapat menekan pengeluaran sekecil
Lebih terperinciPanduan Wawancara dan Daftar Pertanyaan tentang Audit Produksi
LAMPIRAN 119 Panduan Wawancara dan Daftar Pertanyaan tentang Audit Produksi di Perusahaan PT Kripton Gama Jaya : 1. Melakukan pengamataan fasilitas fisik yang digunakan untuk proses produksi di Perusahaan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T
MANAJEMEN PERSEDIAAN Asti Widayanti S.Si M.T Pengertian Persediaan Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang tertanam dalam bahan baku, barang setengah jadi, maupun berupa barang jadi tergantung
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL PERTEMUAN PERTAMA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM
TINJAUAN UMUM MANAJEMEN OPERASIONAL MANAJEMEN OPERASIONAL PERTEMUAN PERTAMA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM 1 POKOK BAHASAN FUNGSI DAN SYSTEM PRODUKSI BEBERAPA KONSEP DASAR MANAJEMEN
Lebih terperinciBAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis
. Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis : IV Pertemuan Ke : 13 Pokok Bahasan Dosen : Perencanaan Kebutuhan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017
MANAJEMEN PERSEDIAAN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Biaya Persediaan Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam membangun keunggulan kompetitif perusahaan dalam jangka panjang.
Lebih terperinciOVERVIEW OPERATIONS MANAGEMENT
SEBUAH PENGANTAR MANAJEMEN OPERASI (MO) OVERVIEW OPERATIONS MANAGEMENT Apa yang dimaksud dengan MO PRODUKSI adalah proses penciptaan barang dan jasa MANAJEMEN OPERASI adalah kegiatan yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Perusahaan yang beroperasi tanpa memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan
Lebih terperinciUKURAN KINERJA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA
UKURAN KINERJA Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA Definisi Sistem Ukuran Kinerja Sistem ukuran kinerja merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan organisasi mengimplementasikan strategi dengan berhasil
Lebih terperinciTUGAS SISTEM INFROMASI AKUNTANSI 2 SIKLUS PRODUKSI
TUGAS SISTEM INFROMASI AKUNTANSI 2 SIKLUS PRODUKSI Disusun oleh : M DITA CAHYANING A 01109053 TOFAN STALLONY K 01109054 PRIYANTO SIADJONO 01111036 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 1
Lebih terperinci