STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU JURNAL
|
|
- Hendri Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PERENCANAAN TEKNIK BANGUNAN AIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Teknik CYNTHIA PUSPA LUVITA NIM UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2017
2 STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU Cynthia Puspa Luvita 1, Pitojo Tri Juwono 2, Prima Hadi Wicaksono 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 1 cynthia.luvita@gmail.com ABSTRAK Sebagian besar wilayah provinsi Riau belum sepenuhnya mampu mengatasi defisit listrik, karena terbatasnya sumberdaya terbaharukan yang belum mampu mengatasi kebutuhan listrik di provinsi Riau. Dalam hal pemerataan penyediaan listrik, maka dimanfaatkan aliran sungai Rokan Kiri yang berpotensi untuk dijadikan PLTA yang nantinya diharapkan dapat mengatasi krisis energi listrik di Riau. Studi ini dilakukan untuk mengetahui besarnya debit andalan, hidraulika dan dimensi bangunan PLTA, besarnya energi listrik paling efektif berdasarkan kelayakan teknis maupun ekonomi. Studi ini berlokasi di bendungan di sungai Rokan Kiri dengan memanfaatkan debit pada bendungan. Langkah awal pada studi ini adalah analisa debit yg digunakan untuk mendesain bangunan PLTA mulai dari intake, terowongan, penstock, dan tailrace, selain itu digunakan untuk mendesain turbin air, menghitung daya dan energy yang dihasilkan. Analisa ekonomi dalam studi ini menggunakan parameter BCR, NPV, IRR, Analisa Sensitivitas dan Payback Period. Hasil analisa menunjukan debit andalan terpilih yang digunakan sebagai debitpembangkit adalah debit outflow dari simulasi waduk sebesar 55,82 m 3 /dt dan didapatkan tinggi jatuh efektif sebesar 9,97 m. PLTA dibangun dengan komponen bangunan sipil (pintu pengambilan, terowongan, pipa pesat, tangki gelombang, saluran pembuang, dan rumah pembangkit) dan komponen bangunan pembangkit (turbin dan hidromekanikal). Total biaya pembangunan sebesar 1,06 milyar rupiah dengan nilai BCR 1,54, NPV 574 milyar rupiah, IRR 10,64% dan Payback Period 11,9 tahun, sehingga pembangunan PLTA layak secara ekonomi. Kata kunci: PLTA reservoir, debit, dimensi, energy listrik, kelayakan ekonomi ABSTRACT Most area in Riau province was not able to cope with electricity deficit, because of the limited renewable that have not been able to overcome the electricity needs in Riau province. Regarding even distribution of electricity service, Rokan Kiri river was utilized since it was potential for hydroelectric power plant and thus expected to be able in dealing with energy crisis in Riau. This study was conducted to found out the value of Rokan Kiri river s dependable discharge,, hydraulics and building dimension of hydroelectric power plant, amount of most effective electricity based on technical and economy feasibility. This study was located in reservoir of Rokan Kiri river by using flow in the reservoir. Initial stage of this study was calculating flow analysis wich used to design hydroelectric power plan building starting from intake, tunnels, penstock, dan tailrace, which also used to design turbine, calculating power and energy being generated. Economy analysis in this study was using BCR, NPV, IRR, Sensitivity Analysis and payback Period parameters. Analysis result showed that selected dependable discharge which used as hydroelectric power plant flow would be outflow of reservoir simulation with 55,82 m 3 /dt and effective height would be 9,97 m. hydroelectric power plant was built with civil building (intake, tunnels, penstock, surge tank, tailrace, and power house) and plant building components (turbine and hydromechanics). Total cost for this plant would be 1,06 billion rupiahs with BCR 1,54, NPV 574 billion rupiahs, IRR 10,64% and payback perid 11,9 years so that this project was considered feasible economically. Keywords: Hydroelectric power plant, reservoir, flow, dimension, electricity, economy feasibility.
3 PENDAHULUAN Sebagian besar wilayah provinsi Riau belum sepenuhnya mampu mengatasi defisit listriknya, bahkan masih sering terjadi pemadaman bergilir hampir enam jam di beberapa daerah. Hal ini terjadi akibat pasokan listrik yang masih jauh dari harapan dikarenakan lima pembangkit yang memasok listrik ke wilayah Riau masih belum mampu memenuhi kebutuhan listriknya. Dalam hal penyediaan listrik, maka pemerintah memberlakukan pemerataan perluasaan jaringan ke daerah-daerah dan provinsi guna meningkatkan kapasitas energi yang merupakan sebuah investasi jangka panjang yang tak terhindarkan demi kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari studi ini adalah untuk memanfaatkan potensi sumber daya air yang ada di Wilayah Sungai Rokan Kabupaten Rokan Hulu provinsi Riau, dalam rangka pengadaan energi listrik untuk pemenuhan energi listrik masyarakat Riau. Serta sebagai sumber energi alternatif lain yang dapat menggantikan energi saat ini yang menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. METODE Lokasi Studi Lokasi rencana PLTA terletak pada bendungan yang terdapat di sungai Rokan. Sungai Rokan yang selanjutnya disebut dengan WS Rokan dengan luas kurang lebih km 2 merupakan suatu Wilayah Sungai yang berhulu di rangkaian Bukit Barisan yang memanjang pada sisi barat Pulau Sumatera, mengalir ke arah timur dan bermuara pada pantai timur Pulau Sumatera, di Selat Malaka. WS Rokan merupakan WS lintas provinsi, WS Rokan berada di wilayah Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Riau. Secara geografis WS Rokan terletak antara BT BT serta LU LU. Klasifikasi PLTA Klasifikasi pembangkit listrik tenaga air dapat dibedakan menjadi beberapa factor, yaitu: 1. Berdasarkan tujuan: Single Purpose Multi Purpose 2. Berdasarkan teknis: PLTA Run of River (ROR) PLTA Waduk (Tampungan) PLTA Pompa PLTA Pasang Surut Air Laut 3. Bendasarkan Kapasitas PLTA: PLTA Mikro ( kW) PLTA Menengah (> kw) PLTA Tinggi (> kw) 4. Berdasarkan Tinggi Jatuh: PLTA tekanan rendah (H < 15 m) PLTA tekanan sedang (H m) PLTA tekanan tinggi (H > 50 m) 5. Berdasarkan Topografi: Daerah lembah Daerah bukit Daerah pegunungan 6. Berdasarkan Ekonomi: PLTA isolated grid PLTA non isolated grid PLTA Waduk (Tampungan) PLTA waduk (tampungan) adalah PLTA yang mempunyai tampungan air yang ukurannya cukup untuk memungkinkan penampungan air kelebihan musim hujan guna musim kemarau yang dimaksud untuk mengatur pastinya aliran air yang lebih dari pada aliran alamiah maksimum. Dalam waduk, biasanya PLTA dibangun dengan dilengkapi pompa untuk membangkitkan energi untuk beban puncak, tetapi pada waktu-waktu tertentu di luar itu airnya dipompa dari kolam air buangan ke kolam hulu untuk pemanfaatan yang akan datang. Pengembangan tenaga air pada umumnya meliputi sebuah bangunan sadap, suatu pipa pesat (penstock) untuk mengaliri air ke turbin, turbin-turbin
4 dengan mekanisme pengaturnya, dan generator Gambar 1 Skema PLTA Waduk (Tampungan) Debit Andalan Debit andalah adalah besarnya debit yang tersedia guna memenuhi kebutuhan air dengan resiko kegagalan yang telah diperhitungan. Dalam perencanaan debit desain perlu diperhatikan target keluaran energi yang bisa dihasilkan dari debit tersebut (Patty,1995:14). Jika debit direncanakan dengan menggunakan keandalan 100% (debit tersedia selama 365 hari) maka energi listrik akan selalu tersedia dengan daya tertentu namun akan ada debit yang terbuang pada aliran sungai dan hal ini jelas kurang menguntungkan. Dan jika debit didesain dengan keandalan 10% (debit tersedia dalam 36 hari) maka energi yang dihasilkan akan jauh lebih besar namun kemungkinan kejadian terjadi akan menurun dan desain bangunan akan menjadi tidak ekonomis. Simulasi Pola Operasi Waduk untuk PLTA Dalam simulasi pola operasi waduk untuk PLTA digunakan konsep beban puncak yaitu dengan mengalihkan debit dasar ke debit puncak dengan tujuan agar distribusi listrik lebih efisien dan efektif. Operasi waduk pada PLTA dioperasikan untuk keadaan sebagai berikut: 1. Operasi beban puncak dengan lama waktu operasi standard dalam satu hari selama 5 jam, mulai dari jam Operasi beban dasar dengan lama waktu operasi standard dalam satu hari selama 19 jam, mulai dari jam , jika terdapat debit lebih dari pemakaian operasi beban puncak. Perencanaan Bangunan PLTA PLTA yang direncanakan pada DAS Rokan Hulu merupakan jenis PLTA dengan kategori waduk (tampungan) meliputi: Pintu Pengambilan (Intake) Desain pintu pembilas dihitung dengan persamaan (KP-04,1986:55): Untuk aliran bebas: Q = μ. b. a. 2. g. h1 Untuk aliran tenggelam: Q = μ. b. a. 2. g. (h1 h2) Dengan: Q = debit (m 3 /det) µ = koefisien debit (0,5 0,7) a = bukaan pintu (m) b = lebar pintu (m) g = percepatan gravitasi (m/det 2 ) h1 = kedalaman air di hulu pintu (m) h2 = kedalaman air di hilir pintu (m) Bangunan Pembawa Bangunan pembawa merupakan bangunan yang berfungsi untuk mengantarkan air atau membawa air mulai dari bangunan tengah menuju ke rumah pembangkit. Dalam studi ini bangunan pembawa terdiri dari terowongan, pipa pesat, dan tangki gelombang. Terowongan Persamaan Mosonyi,D = 0,62.Q 0,48 Persamaan Sarkaria,D = 0,62.(P 0,43 / H 0,65 ) PersamaanFahlbush,D=0,52.H 0,17.(P/H) 0,4 Dengan: D = diameter terowongan (m) Q = debit dalam pipa (m 3 /det) P = daya yang dibangkitkan (KW) H = tinggi jatuh bruto (m) V = kecepatan aliran (m/det) A = luas penampang pipa (m 2 ) Pipa Pesat PersamaanSarkaria,D = 3, , ,9>?8 Persamaan ESHA, D = 97,:;3 2 3 <= Persamaan Dolands, D = 0,176.(P/H) 0,466 Dengan: D = diameter penstock (m)
5 Q = debit pada penstock (m 3 /det) P = tenaga (HP) H = tinggi jatuh (m) n = koef kekasaran pipa hf = kehilangan tinggi tekan total (m) Tangki gelombang (Surge Tank) Berikut ini adalah persamaan untuk menghitung luas Surge Tanks (Thoma): A st D st = 7,48.G Dengan : A st = Luas Surge Tanks (m 2 ) D st = Diameter Surge Tanks (m) Lt = panjang terowongan (m) A t = Luas penampang Terowongan (m 2 ) H = Gross Head (m) g = percepatan gravitasi (m 2 /s) c = koefisien thoma Bangunan Pembuang Bangunan pembuang digunakan untuk mengalirkan debit setelah melalui turbin meuju ke sungai, bangunan pembauang sendiri bisa direncanakan sesuai dengan kondisi lapangan, umunya bangunan pembuang direncanakan dengan tipe saluran terbuka (saluran tailrace). Tinggi Jatuh Efektif Tinggi jatuh efektif adalah selisih antara elevasi muka air pada bangunan pengambilan atau waduk (EMAW) dengan tail water level (TWL) dikurangi dengan total kehilangan tinggi tekan (Ramos, 2000). Persamaan tinggi jatuh efektif adalah: H eff = E.MAW TWL hl Dimana: H eff : tinggi jatuh efektif (m) EMAW : elevasi muka air waduk atau hulu bangunan pengambilan (m) TWL : tail water level (m) Hl : total kehilangan tinggi tekan (m) Gambar 2. Sketsa Tinggi Jatuh Efektif Turbin Air Dalam pemilihan jenis turbin harus diperhatikan karakteristik dari masingmasing turbin, turbin reaksi biasanya digunakan untuk pemangkit listrik dengan tinggi jatuh kecil sampai dengan sedang, sedangkan turbin impuls digunakan untuk tinggi jatuh yang besar. faktor lain yang perlu diperhatikan adalah tentang putaran (n) dan kecepatan spesifik turbin (Ns), karena kecepatan spesifik turbin merupakan karakteristik yang mendasari dalam perencanaan turbin. Dimana kedua parameter tersebut dihitung dengan persamaan : I N S = n 6 J/L n = 947M N dimana: Ns : kecepatan spesifik turbin (mkw) N : kecepatan putar/sinkron (rpm) P : daya (kw) H : tinggi jatuh efektif (m) f : frekuensi generator (Hz) P : jumlah kutub generator Nilai n bisa didapatkan dengan melakukan nilai coba-coba denan persamaan: Turbin francis n = 4::O E Turbin Propeller n = 47>> E atau n = 988: E atau n = 4?74 E Kavitasi dan Titik Pusat Turbin Titik pusat turbin perlu diletakkan pada titik yang aman sehingga terhindar dari bahaya kavitasi. Kavitasi akan terjadi jika nilai σaktual < σkritis, dimana didapat dengan persamaan: σc Hs = PFQ,RL 87:4? = Ha Hv H. σ Sedangkan titik pusat turbin dapat dihitung dengan persamaan: Z = TWL + Hs + b Dimana: Ns : kecepatan spesifik turbin (mkw) σc : koefisien thoma kritis σ : koefisien thoma
6 Ha : tekanan absolut atmosfer (Pa/gp) Hv : tekanan uap jenuh air (Pw/gp) H : tinggi jatuh effektif (m) Hs : tinggi hisap turbin (m) Z : titik pusat turbin TWL : tail water level b : jarak pusat turbin dengan runner (m) Daya dan Energi Keuntungan suatu proyek Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA) ditentukan dari besar daya yang dihasilkan dan jumlah energi yang dihasilkan tiap tahun. Produksi energy tahunan dihitung berdasarkan besarnya tenaga andalan. Tenaga andalan dihitung berdasarkan debit andalan yang tersedia untuk pembangkitan energy listrik yang berupa debit outflow dengan periode n harian (Arismunandar, 2005): P = 9,81 x Q x H eff x ηg x ηt E = 9,81 x H eff x Q x ηg x ηt x 24 x n = P x 24 x n Dimana: P : daya yang dihasilkan (kw) E : energi tiap tahun satu periode (kwh) H : tinggi jatuh effektif (m) Q : debit outflow (m 3 /dt) ηg : effisiensi generator ηt : effisiensi turbin n : jumlah hari dalam satu periode Analisa Ekonomi Suato proyek dikatakan layak secara ekonomi apabila memenuhi indikator kelayakan ekonomi. Menurut Suyanto (2001:39) indikator yang sering dipakai dalam analisa ekonomi, yaitu: Benefit Cost Ratio (BCR) Benefit Cost Ratio (BCR) adalah perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari manfaat (benefit) dengan nilai sekarang (present value) dari biaya (cost). Secara umum rumus untuk perhitungan BCR ini adalah (Suyanto, 2001:39): PV dari manfaat BCR = PV dari biaya dengan: PV = present value BCR = perbandingan manfaat terhadap biaya (Benefit Cost Ratio) Sebagai ukuran dari penilaian suatu kelayakan proyek dengan metode BCR ini adalah jika BCR > 1 maka proyek dikatakan layak dikerjakan dan sebaliknya. Net Present Value (NPV) Harga Net Present Value diperoleh dari pengurangan present value komponen benefit dengan present value komponen cost. NPV = PV Komponen benefit PV komponen cost Dengan: PV = present value NPV = Net Present Value Dalam evaluasi kegiatan, nilai NPV pada suku bunga pinjaman yang berlaku harus mempunyai harga > 0. Jika NPV = 0, berarti kegiatan tersebut mempunyai tingkat pengembalian sama dengan nilai investasinya. Jika NPV > 0, maka kegiatan tersebut layak secara ekonomi. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return merupakan nilai suku bunga yang diperoleh jika BCR bernilai sama dengan 1, atau nilai suku bunga jika NPV bernilai sama dengan 0. Perhitungan nilai IRR ini dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Kodoatie, 1995:112): NPV ' IRR = I' + ( I" I' ) NPV ' NPV " dengan: I : suku bunga memberikan nilai NPV positif I = suku bunga memberikan nilai NPV negatif NPV = selisih antara present value dari manfaat dari present value dari biaya NPV = NPV positif NPV = NPV negatif Analisa Sensitivitas Dalam penentuan nilai-nilai untuk keadaan sesudah proyek seperti produksi,
7 harga, dan lain-lain merupakan estimasi dari perencana, terdapat kemungkinan bahwa keadaan sebenarnya yang akan terjadi tidak sama dengan nilai estimasi tersebut. Dengan melakukan analisa sensitivitas, diharapkan dapat memperkirakan dampak yang akan terjadi apabila keadaan yang sebenarnya terjadi sesudah proyek tidak sama dengan estimasi awal. Payback Period Payback Period merupakan jangka waktu periode yang diperlukan untuk membayar kembali (mengembalikan) semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek. Payback Period ini akan dipilih yang paling cepat dapat mengembalikan biaya investasi, makin cepat pengembaliannya makin baik dan kemungkinan besar akan dipilih. Perhitungan payback period ini dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Payback Pe riode = dengan: I : Besarnya biaya investasi yang diperlukan A b : Benefit bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahun HASIL DAN PEMBAHASAN Debit Andalan Konsep perencanaan PLTA adalah dengan memanfaatkan debit yang terdapat pada waduk (tampungan) yang kemudian dialirkan menuju sistem PLTA secara diversion dan akan dialirkan kembali menuju sungai. Berdasarkan analisa inflow bulanan digunakan debit desain rencana untuk desain PLTA dengan keandalan tertentu, kemudian dilakukanlah simulasi waduk untuk menentukan daya terpasang dan debit yang dibutuhkan. Debit yang dapat digunakan untukperencanaan PLTA adalah debit outflow total dari simulasi waduk, yaitu sebesar 55,82 m 3 /dt. I A b Komponen Bangunan PLTA Komponen bangunan PLTA terdiri dari bangunan pengambilan (pintu intake), bangunan pembawa (terowongan dam penstock) serta bangunan pembuang (tailrace). Berikut merupakan rekapitulasi hasil analisa komponen bangunan PLTA: Data yang dibutuhkan dalam perencanaan komponen bangunan PLTA: Debit total (Q intake ) : 55,82 m 3 /dt Debit desai (1,1xQ intake ) : 30,701 m 3 /dt Gross Head : 16,04 m Daya PLTA : 14,40 MW Berikut merupakan rekapitulasi dari hasil analisa komponen bangunan PLTA: Tabel 1. Rekapitulasi Komponen Bangunan PLTA Pintu Pengambilan (Intake) Debit desain m3/dt Lebar pintu 4.40 m Elv. Dasar pintu m.elv Terowongan Pembawa (Tunnel) Panjang Terowongan m Diameter Terowongan 4.40 m Kedalaman Aliran tekan m Saluran Transisi 5.87 m Diameter Lubang Udara 2.20 m Pipa Pesat (Penstock) Panjang pipa pesat m Jumlah pipa pesat 2 buah Diameter Pipa Pesat 3.00 m Tebal Pipa Pesat mm Tangki Gelombang (Surge Tanks) Diameter Surge Tanks m Tinggi Surge Tanks 3.00 m Sedangkan desain penyaring (trashtrack) adalah sebagai berikut: Bentuk jeruji = bulat memanjang Kemiringan = 45 o Tebal jeruji (s) = 10 mm Lebar trashtrack = 2,5 m Jarak antar jeruji = 100 mm Jumlah jeruji = 24 jeruji
8 Gambar Komponen Bangunan PLTA
9 Gambar 4. Pintu intake Gambar 5. Detail inlet terowongan Gambar 6. Surge tanks Tinggi Jatuh Efektif Tinggi jatuh efektif dapat diperoleh dengan mengurangi tinggi jatuh kotor (Hg) dengan total kehilangan tinggi (headloss). Tinggi jatuh efektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. Perhitungan Tinggi Jatuh Efektif (Net Head) Parameter Tinggi Tekan Hf Kehilangan pada Intake trashtrack 0.78 Intake Kehilangan pada Terowongan Akibat Gesekan 2.07 Inlet 0.21 Kehilangan pada Pipa Pesat Gesekan Inlet Belokan Outlet 0.2 Kehilangan Sebelum Turbin diasumsikan 0.1 Total Kehilangan 6.08 Elevasi Muka Air Debit Turbin Tinggi Jatuh (Head) Gross Head Net Head (1 turbin) 9.97 Turbin Hidraulik Pemilihan Tipe Turbin Berdasarkan besarnya debit desain dan tinggi jatuh efektif dapat dipilih tipe turbin yang digunakan. Debit desain : 30,701 m/dt (debit 1 turbin) H eff : 9,97 m Daya teoritis : 14,40 MW Gambar 7. Penstock dan power house
10 Gambar 8. Pemilihan tipe turbin menurut USBR Gambar 8. Pemilihan tipe turbin menurut USBR Saluran Pembuang (Tailrace) Saluran tailrace direncanakan system pengaturan /regulasi pada bagian akhir dari draft tube berupa pintu atau katup kemudian debit air akan dialirkan melalui saluran terbuka dimana ujung saluran akan direncanakan ambang lebar sebagai control elevasi muka air (TWL). Dalam perencanaan saluran pembuang digunakan data teknis rencana sebagai berikut: Debit rencana : 30,701 m 3 /dt Elv dasar saluran : +86,5 Lebar saluran : 2,5 m Bentuk saluran : persegi Jenis pasangan : beton Koefisien manning : 0,020 Aliran air dari saluran pembuang akan disalurkan melalui ambang (weir) pada ujung saluran dengan data perencanaan: Bentuk ambang : ogee tipe 1 Lebar ambang : 2,5 m Tinggi ambang : 2 m Elevasi ambang : +88,5 Elevasi dasar : +86,5 Dengan menggunakan persamaan Q = C B H 1,5 dengan nilai koefisien debit intuk pengaliran tenggelam (C=1,7) maka akan didapatkan lengkung kapasitas debit (ratingcurve) berdasarkan debit operasional pada ambang tailrace sebagai berikut: Gambar 9. Pemilihan tipe turbin menurut ESHA Maka direncanakan: Tipe turbin : Kaplan Jumlah turbin : 2 unit Debit : 30,701 m/dt Frekuensi generator : 50 Hz Kutub generator : 21 buah Kecepatan putar : 285,71 rpm Kecepatan spesifik :778,63 mkw Diameter runner : 2 m σ kritis : 1,10 σ actual : 1,10 elv. pusat turbin : 88,81 Tinggi hisap : -1,196 m Gambar 10. Ratingcurve pada ambang Gambar 11. Tailrace
11 Daya dan Energi Keuntungan suatu proyek Pembangkit Listrik tenaga Air ditentukan dari besar daya yang dibangkitkan dan jumlah energy yang dihasilkan tiap tahun. Daya listrik yang dibangkitkan dihitung dengan persamaan sebagai berikut: P = 9,81 x Q x H eff x η turnin x η generator = 9,81 x 55,82 x 9,73 x 0,92 x 0,95 = 14,40 MW E = P x 24 x n Dari persamaan energi di atas, maka didapatkan total energi pertahun sebesar kwh. Analisa Ekonomi Benefit Cost Ratio (BCR) B PVmanfaat = C PV PV biaya mod al + biayao & P ST.9.U::.V>?.V>O.U:> = ST.>U>.VUV.4>4.88>,>>WST.9V7.8?>.:U7.799 = 1,54 Net Present Value (NPV) NPV = PV manfaat (PV biaya modal + PV biaya O&P) = Rp (Rp ,88 + Rp ) = Rp ,00 Internal Rate of Return (IRR) IRR = I Y + PN[\ (I" I ) PN[ \ ]PN[" Dimana: I = suku bunga yang dengan nilai NPV positif = 10% I = suku bunga yang dengan nilai NPV negatif = 11% NPV = NPV positif NPV = NPV negatif Sehingga: IRR =10% + = 10,64% OO.7UO.977.7?7 OO.7UO.977.7?7 :?.UV9.>>>.8V8 (11% 10%) Analisa Sensitivitas Analisa sensitivitas biasanya dilakukan dengan mengubah salah satu elemen proyek (misalnya harga, biaya) dan menghitung nilai IRR nya dengan harga tersebut. Analisa sensitivitas yang dihitung pada studi ini adalah sebagai berikut: 1. Terjadi 10% kenaikan pada nilai biaya yang diperkirakan dan nilai manfaat tetap 2. Terjadi 10% penurunan pada nilai biaya yang diperkirakan dan nilai manfaat tetap 3. Terjadi 10% kenaikan pada nilai manfaat yang diperkirakan dan nilai biaya tetap 4. Terjadi 10% penurunan pada nilai manfaat yang diperkirakan dan nilai biaya tetap 5. Terjadi 10% kenaikan pada nilai biaya yang diperkirakan dan 10% penurunan pada nilai manfaat 6. Terjadi 10% penurunan pada nilai biaya yang diperkirakan dan 10% kenaikan pada nilai manfaat Payback Period (PBP) PBP = d efghg ijkglwefghg m&n = igomgga = 9.4?U.V:U.7>9.>>4,:7W94.>V:.7:4.87> 97>.O4>.UV?.>V: = 11,9 tahun Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa biaya modal dapat terbayar sepenuhnya pada tahun ke-12 (delapan). Gambar Desain Bangunan PLTA Berikut merupakan gambar desain bangunan PLTA: Gambar 13. Denah plan PLTA KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan dengan memperhatikan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Debit andalan yang digunakan dalam perencanaan PLTA adalah debit outflow total dari simulasi waduk sebesar 55,82 m 3 /dt 2. Berdasarkan hasil analisa, untuk mengalirkan debit sebesar 55,82 m 3 /dt digunakan dua buah pipa pesat. Masing-masing pipa memiliki
12 diameter sebesar 3m untuk mengalirkan debit sebesar 30,701 m 3 /dt 3. Tinggi jatuh efektif pada perencanaan PLTA adalah sebesar 9,97 m 4. Jenis turbin yang digunakan adalah tipe Kaplan berjumlah dua buah dengan total daya yang dapat dihasilkan sebesar 14,40 MW 5. Dari hasil analisa ekonomi diperoleh nilai-nilai sebagai berikut: - BCR : 1,54 - NPV : 574 milyar rupiah - IRR : 10,64% - Payback Period : 11,9 tahun SARAN Agar studi perencanaan PLTA bisa lebih baik, maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Data debit yang digunakan adalah data debit di lapangan (pengukuran AWLR). Hal ini dikarenakan debit observasi lebih mendekati kenyataan daripada debit hasil simulasi teori. 2. Hasil perencanaan perlu ditinjau dengan saat pengerjaannya di lapangan. Jika suatu perencanaan tidak bisa dikerjakan di lapangan maka perlu pengkajian ulang perencanaan tersebut. 3. Keseriusan dari pihak pengembang swasta / independent power producer (IPP) untuk mengembangkan manfaat sungai Rokan Kiri sebagai salah satu upaya guna memenuhi kebutuhan listrik khususnya di provinsi Riau yang saat ini sedang mengalami krisin energy listrik. 4. Hasil perencanaan perlu dilakukan uji model test untuk mengetahui apakah oerencanaan sudah sesuai atau tidak. Anonim Standar Perencanaan Irigasi (Kriteria Perencanaan 04). Bandung : CV. Galang Persada. Arismunandar, A & Kuwahara, S Teknik Tenaga Listrik Jilid I. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Dandekar, MM dan K.N. Sharma Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta : Universitas Indonesia. Kodoatie, R.J Analisa Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Andi Offset. Mosonyi, Emil Water Power Development Volume One Low Head Power Plant. Budapest : Akademiai Kiado. Patty, O.F Tenaga Air. Erlangga: Surabaya. Penche, Celso Guidebook on How to Develop a Small Hydro Site.Belgia: ESHA (European Small Hydropower Association). Ramos, Helena Guidelines For Design Small Hydropower Plants. Irlandia : WREAN (Western Regional Energy Agency & Network) and DED (Department of Economic Development). RETScreen International Small Hydro Project Analysis. Minister of natural: Canada. United States Departement of The Interior Bureau of Reclamation (USBR) Engineering Monograph No. 20. US. Government: Wasington. DAFTAR PUSTAKA Anonim Standar Perencanaan Irigasi (Kriteria Perencanaan 02). Bandung : CV. Galang Persada.
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI BENDUNGAN PANDANDURI SWANGI LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI BENDUNGAN PANDANDURI SWANGI LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT Eva Cahyaning Tyas, Suwanto Marsudi 2, Ussy Andawayanti 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR RUN OF RIVER
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR RUN OF RIVER (PLTA ROR) BALIEM KABUPATEN JAYAWIJAYA Henu Satya Aliputa, Suwanto Marsudi, Mohammad Taufiq Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciSTUDI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR LODOYO I PADA BENDUNG LODOYO DI DESA GOGODESO KECAMATAN KANIGORO KABUPATEN BLITAR JAWA TIMUR
STUDI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR LODOYO I PADA BENDUNG LODOYO DI DESA GOGODESO KECAMATAN KANIGORO KABUPATEN BLITAR JAWA TIMUR Andrianus Suryanto Bere 1, Suwanto Marsudi 2, Rispiningtati
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) DI SUNGAI SIBUNDONG UPPER KABUPATEN TAPANULI UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) DI SUNGAI SIBUNDONG UPPER KABUPATEN TAPANULI UTARA PROINSI SUMATERA UTARA Nadia Ulfah 1, Suwanto Marsudi, Pitojo Tri Juwono 1 Mahasiswa Program Sarjana
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PERENCANAAN PLTA KESAMBEN KABUPATEN BLITAR JAWA TIMUR
STUDI KELAYAKAN PERENCANAAN PLTA KESAMBEN KABUPATEN BLITAR JAWA TIMUR Foundasita Rahawuryan, Suwanto Marsudi, Endang Purwati Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PLTA KARANGKATES IV & V PADA BENDUNGAN KARANGKATES KABUPATEN MALANG
STUDI PERENCANAAN PLTA KARANGKATES IV & V PADA BENDUNGAN KARANGKATES KABUPATEN MALANG Septian Maulana 1, Suwanto Marsudi 2, Ussy Andawayanti 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PEMASANGAN PLTMH DI SALURAN IRIGASI LODAGUNG PADA BENDUNGAN WLINGI BLITAR
STUDI KELAYAKAN PEMASANGAN PLTMH DI SALURAN IRIGASI LODAGUNG PADA BENDUNGAN WLINGI BLITAR Ridho Hashiddiqi 1, Suwanto Marsudi 2, Ery Suhartanto 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas
Lebih terperinciHYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous
HYDRO POWER PLANT Prepared by: anonymous PRINSIP DASAR Cara kerja pembangkit listrik tenaga air adalah dengan mengambil air dalam jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) melalui
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PERENCANAAN PLTMH DI SALURAN TURITUNGGORONO PADA BENDUNG GERAK MRICAN KEDIRI
STUDI KELAYAKAN PERENCANAAN PLTMH DI SALURAN TURITUNGGORONO PADA BENDUNG GERAK MRICAN KEDIRI Adi Martha Kurniawan 1 Pitojo Tri Juwono 2 Suwanto Marsudi 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR
ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Bendungan Semantok, Nganjuk, Jawa Timur PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR Faris Azhar, Abdullah
Lebih terperinciKata kunci: debit andalan, diameter pipa, tinggi jatuh efektif, kelayakan ekonomi.
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI SUNGAI ATEI DESA TUMBANG ATEI KECAMATAN SANAMANG MANTIKAI KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Yogi Suryo Setyo Putro 1 Pitojo
Lebih terperinciSESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA
SESSION 8 HYDRO POWER PLANT 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA 6. Kelebihan dan Kekurangan PLTA 1. POTENSI PLTA Teoritis Jumlah potensi tenaga air di permukaan
Lebih terperinciLAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK
LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK UNTUK PLTM...... X... MW PROVINSI... LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Informasi Umum Pembangkit 3. Informasi Finansial Proyek 4. Titik Interkoneksi 1. Definisi
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA
42 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA Sebelum melakukan perhitungan maka alangkah baiknya kita mengetahui dulu ketersediaan debit air di situ Cileunca
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN POLA OPERASI WADUK LOMPATAN HARIMAU DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU
STUDI PERENCANAAN POLA OPERASI WADUK LOMPATAN HARIMAU DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU Radya Gading Widyatama 1, Pitojo Tri Juwono 2, Prima Hadi Wicaksono 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan
Lebih terperinciListrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai
Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai Sardi Salim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo sardi@ung.ac.id Abstrak Pembangkit listrik mikrohidro adalah
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI SUNGAI JUJU DESA MUWUN KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI SUNGAI JUJU DESA MUWUN KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Yusvika Amalia 1, Pitojo Tri Juwono 2, Prima Hadi Wicaksono 2
Lebih terperinciKAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT
KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT Engkos Koswara 1*, Dony Susandi 2, Asep Rachmat 3, Ii Supiandi 4 1 Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. untuk menjawab rumusan masalah antara lain: Penelitian tugas akhir ini meninjau debit andalan (Q 80) dan debit andalan (Q 90)
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Penelitian tugas akhir ini meninjau potensi Bendung Sapon sebagai PLTMH berdasarkan besarnya daya listrik yang mampu dihasilkan PLTMH, pemanfaatan PLTMH dan analisis kajian
Lebih terperinciKELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK
Kelayakan Ekonomi Bendungan Jragung Kabupaten Demak (Kusumaningtyas dkk.) KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Ari Ayu Kusumaningtyas 1, Pratikso 2, Soedarsono 2 1 Mahasiswa Program Pasca
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), 2. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), 3. Pembangkit Listrik Tenaga Angin,
BAB 2 LANDASAN TEORI Pusat listrik memiliki berbagai macam sumber tenaga, diantaranya adalah: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), 2. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), 3. Pembangkit Listrik
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) MADONG KABUPATEN TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) MADONG KABUPATEN TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN Afif Taufiiqul Hakim 1, Suwanto Marsudi 2, Lily Montarcih Limantara 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPRA STUDI KELAYAKAN POTENSI PLTM/PLTA DI AREA PT. PJB UNIT PEMBANGKIT BRANTAS
PRA STUDI KELAYAKAN POTENSI PLTM/PLTA DI AREA PT. PJB UNIT PEMBANGKIT BRANTAS Budiono 1), Slamet Wahyudi 2), Djoko Sutikno 2) 1). Mahasiswa Prog. Magister dan Doktor JurusanTeknik Mesin Universitas Brawijaya
Lebih terperinciTUGAS RESUME JURNAL SEMINAR
TUGAS RESUME JURNAL SEMINAR STUDI KELAYAKAN PEMASANGAN PLTMH DI SALURAN IRIGASI LODAGUNG PADA BENDUNGAN WLINGI BLITAR Ridho Hashiddiqi 1), Suwanto Marsudi 2), Ery Suhartanto 2) (1) Mahasiswa Program Sarjana
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA HUKURILA KOTA AMBON UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI
PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA HUKURILA KOTA AMBON UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI James Zulfan 1*, Erman Mawardi 1, dan Yanto Wibowo 1 1 Puslitbang Sumber Daya Air, Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1.1 Latar Belakang Dalam sistem PLTA, turbin air tergolong mesin konversi energi yang mengubah energi translasi gerak lurus menjadi energi gerak rotasi. Energi air tergolong energi terbarukan atau
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi dan kakus. Indonesia merupakan negara
Lebih terperinciKAJIAN POTENSI SUNGAI SRINJING UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BRUMBUNG DI KABUPATEN KEDIRI
74 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 3, Nomor, Desember 0, hlm 74 84 KAJIAN POTENSI SUNGAI SRINJING UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BRUMBUNG DI KABUPATEN KEDIRI Agus Indarto, Pitojo Tri
Lebih terperinciGALIH EKO PUTRA Dosen Pembimbing Ir. Abdullah Hidayat SA, MT
PEMANFAATAN KEHILANGAN ENERGI PADA BANGUNAN TERJUN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (studi kasus bangunan terjun (BT2 BT4) pada saluran primer Padi Pomahan, D.I Padi Pomahan, Desa Padi, Kecamatan
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) PALUMBUNGAN, PURBALINGGA Design of Mini Hydro Power Plant at Palumbungan, Purbalingga
PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) PALUMBUNGAN, PURBALINGGA Design of Mini Hydro Power Plant at Palumbungan, Purbalingga Oleh: Andi Prasetiyanto, Nizar Mahrus, Sri Sangkawati, Robert
Lebih terperinciBAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah :
BAB V STUDI POTENSI 5.1 PERHITUNGAN MANUAL Dari data-data yang diperoleh, dapat dihitung potensi listrik yang dapat dihasilkan di sepanjang Sungai Citarik. Dengan persamaan berikut [23]: P = ρ x Q x g
Lebih terperinciSatria Duta Ninggar
Satria Duta Ninggar 2204 100 016 Pembimbing : Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng NIP. 130 520 749 Ir. Teguh Yuwono NIP. 130 604 244 Pertumbuhan pelanggan di Jawa Tengah yang pesat mengakibatkan kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, tentang sifat fisik,
Lebih terperinciKAJIAN ULANG PERENCANAAN PIPA PESAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) WONOGIRI
LAPORAN TUGAS AKHIR KAJIAN ULANG PERENCANAAN PIPA PESAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) WONOGIRI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil Disusun oleh : RUSWANTO
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PENAMBAHAN UNIT PLTA IV & V TERHADAP POLA OPERASI WADUK KARANGKATES KABUPATEN MALANG
STUDI PENGARUH PENAMBAHAN UNIT PLTA IV & V TERHADAP POLA OPERASI WADUK KARANGKATES KABUPATEN MALANG Dwi Mahdiani Pratiwi 1, Suwanto Marsudi², Rahmah Dara Lufira² 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA PINTU AIR BENDUNG MLIRIP MOJOKERTO
STUDI KELAYAKAN PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA PINTU AIR BENDUNG MLIRIP MOJOKERTO Dimas Riadi Permadi 1, Suwanto Marsudi, Donny Harisuseno. 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan
Lebih terperinciMakalah Pembangkit listrik tenaga air
Makalah Pembangkit listrik tenaga air Di susun oleh : Muhamad Halfiz (2011110031) Robi Wijaya (2012110003) Alhadi (2012110093) Rari Ranjes Noviko (2013110004) Sulis Tiono (2013110008) Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB 3 STUDI LOKASI DAN SIMULASI
BAB 3 STUDI LOKASI DAN SIMULASI 3.1 Letak Sungai Cisangkuy-Pataruman Sungai Cisangkuy-Pataruman terletak di dekat Kampung Pataruman, Cikalong, Pangalengan Jawa Barat. Sungai ini merupakan terusan dari
Lebih terperinciPEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)
PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Deviany Kartika, Miftahul Arifin, Rahman Darmawan Program Studi Teknik
Lebih terperinciKAJIAN PENINGKATAN MANFAAT PADA BENDUNGAN TUGU KABUPATEN TRENGGALEK
Wahyuningdyah, dkk., Kajian Peningkatan Manfaat pada Bendungan Tugu Kabupaten Trenggalek 153 KAJIAN PENINGKATAN MANFAAT PADA BENDUNGAN TUGU KABUPATEN TRENGGALEK Mey Wahyuningdyah 1, Pitojo Tri Juwono,
Lebih terperinciBAB VII PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING)
VII-1 BAB VII PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING) 7.1. Penelusuran Banjir Melalui Saluran Pengelak Penelusuran banjir melalui pengelak bertujuan untuk mendapatkan elevasi bendung pengelak (cofferdam). Pada
Lebih terperinciTINJAUAN DAN PERENCANAAN PLTA KEDUNGOMBO PURWODADI JAWA TENGAH. Arika Iranawati, Dwi Putri W Joetata Hadihardjada, Sri Sangkawati
TINJAUAN DAN PERENCANAAN PLTA KEDUNGOMBO PURWODADI JAWA TENGAH Arika Iranawati, Dwi Putri W Joetata Hadihardjada, Sri Sangkawati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedarto,
Lebih terperinciPERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO
TUGAS AKHIR RC 09 1380 PERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO Taufan Andrian Putra NRP 3109 100 078 Dosen Pembimbing: Prof.
Lebih terperinciSIMULASI POLA OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI WADUK KEDUNGOMBO
SIMULASI POLA OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI WADUK KEDUNGOMBO Abstract Deandra Astried 1), Agus Hari Wahyudi 2), Suyanto 3) 1) Mahasiswa Program S1 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret 2) 3)
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik
Lebih terperinciLAMPIRAN B BATASAN TEKNIS
LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS UNTUK PLTM...... X... MW PROVINSI... LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Ketersediaan Debit Sungai 3. Batasan Bangunan Sipil 4. Kapasitas Desain dan Produksi Energi
Lebih terperinciKONVERSI ENERGI AIR HASBULLAH, MT. Teknik Elektro FPTK UPI, 2009
KONVERSI ENERGI AIR HASBULLAH, MT Teknik Elektro FPTK UPI, 2009 LATAR BELAKANG Total pembangkit kelistrikan yang dimiliki Indonesia saat ini adalah sebesar 25.218 MW, yang terdiri atas 21.769 MW milik
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Saluran Irigasi Mataram PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM Titis Haryani, Wasis Wardoyo, Abdullah Hidayat SA.
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD JURNAL
STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA GUNUNGRONGGO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR Diajukan untuk
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen
Lebih terperinciPERENCANAAN BENDUNG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO DI KALI JOMPO SKRIPSI
PERENCANAAN BENDUNG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO DI KALI JOMPO SKRIPSI Oleh. ACHMAD BAHARUDIN DJAUHARI NIM 071910301048 PROGRAM STUDI STRATA I TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 69-74 KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO Mulyono, Suwarti Program Studi Teknik Konversi Energi,
Lebih terperinciSTUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR
STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR Intan Fardania Putri 1, Rispiningtati 2, Ussy Andawayanti 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI III UMUM
III-1 BAB III METODOLOGI 3.1. UMUM Sebagai langkah awal sebelum menyusun Tugas Akhir secara lengkap, terlebih dahulu disusun metodologi untuk mengatur urutan pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir. Metodologi
Lebih terperinciBAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR 2.1 Dasar Hukum Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Banyak perusahaan swasta telah memulai usaha di bidang pembangkitan atau lebih dikenal dengan IPP
Lebih terperinciStudi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Balikpapan
Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Balikpapan Aris Wicaksono Nugroho 2211106034 Dosen Pembimbing Heri Suryoatmojo ST., MT., Ph.D Ir. Sjamsul Anam, MT. Pendahuluan Latar
Lebih terperinciPENGGUNAAN DISCOUNTED CRITERION UNTUK ANALISIS EKONOMI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) INGAS COKRO. Herman Susila.
PENGGUNAAN DISCOUNTED CRITERION UNTUK ANALISIS EKONOMI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) INGAS COKRO Herman Susila Abstrak Energi listrik sangat diperlukan pada saat ini bagi kehidupan
Lebih terperinciMAKALAH ENERGI ALTERNATIF HYDROPOWER BAB I PENDAHULUAN
KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT LEMBAGA PENGKAJIAN TEKNOLOGI 1 MAKALAH ENERGI ALTERNATIF HYDROPOWER BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada
Lebih terperinci1. TURBIN AIR. 1.1 Jenis Turbin Air. 1.1.1 Turbin Impuls
1. TURBIN AIR Dalam suatu sistim PLTA, turbin air merupakan salah satu peralatan utama selain generator. Turbin air adalah alat untuk mengubah energi air menjadi energi puntir. Energi puntir ini kemudian
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS SARJANA
LAPORAN TUGAS SARJANA PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLMTH) DENGAN MENGGUNAKAN TURBIN CROSS FLOW DI SUNGAI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam
Lebih terperinciKata kunci: Pengembangan sistem distribusi, prediksi kebutuhan, efisiensi
ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA JOMBANG Iwan D. Winarto 1, Retno Indriyani 2 1 Mahasiswa Program Studi MMT-ITS 2 Dosen Program Studi MMT-ITS ABSTRAK Dewasa ini banyak Perusahaan
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA AIR (PLTA) KALIBEBER KABUPATEN WONOSOBO
STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA AIR (PLTA) KALIBEBER KABUPATEN WONOSOBO Vika Arini 1), Siti Qomariyah 2), Agus Hari Wahyudi 3 ) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciANALISIS KOLAM TANDO UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO UMBUL KENDAT Novi Herawati 1), Dr. Ir.RR.Rintis Hadiyani, MT 2), Ir.
ANALISIS KOLAM TANDO UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO UMBUL KENDAT Novi Herawati 1), Dr. Ir.RR.Rintis Hadiyani, MT 2), Ir. Suyanto, MM 3) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Prodi Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciStudi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air
Tugas Akhir Studi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Oleh : Sezar Yudo Pratama 3106 100 095 JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum PLTMH Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro artinya air. Dalam prakteknya istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku namun Mikro
Lebih terperinciEnergi dan Ketenagalistrikan
PENGEMBANGAN PLTMH TURBIN SIPHON : PROSPEK DAN HAMBATANNYA DI INDONESIA Widhiatmaka Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru dan Terbarukan widhi_wise@yahoo.com S A
Lebih terperinciSTUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA
STUDI PEMBANGUNAN PLTA KOLAKA 2 X 1000 KW UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK DI KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA Madestya Yusuf 2204 100 023 Pembimbing : Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng NIP. 194612111974121001
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan menyatakan pada pasal 4 ayat 2 bahwa badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat berpatisipasi dalam
Lebih terperinciANALISIS DEBIT ANDALAN DAN SIMULASI TAMPUNGAN UNTUK PENGEMBANGAN PLTA PUMPED STORAGE DI PINTU AIR TULUNGAGUNG SELATAN JURNAL
ANALISIS DEBIT ANDALAN DAN SIMULASI TAMPUNGAN UNTUK PENGEMBANGAN PLTA PUMPED STORAGE DI PINTU AIR TULUNGAGUNG SELATAN JURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciSTUDI AWAL PERENCANAAN S
STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO (PLTMH) DI DESA UMPUNGENG DUSUN BULU BATU KECAMATAN LALA BATA KABUPATEN SOPPENG M. Ahsan S. Mandra Jurusan
Lebih terperinciSTUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO
STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO S. Warsito, Abdul Syakur, Agus Adhi Nugroho Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam
Lebih terperinci2.1.1 Penentuan Debit Dalam merancang PLTM salah satu data penunjang yang diperlukan adalah data hidrologi. Data hidrologi yang diperlukan adalah debi
BAB II BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA PLTM adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi potensial air untuk membangkitkan energi listrik. PLTM bekerja dengan cara menjatuhkan air dengan debit tertentu dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini beberapa pengertian yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pengertian Berikut ini beberapa pengertian yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh penulis, adalah sebagai berikut :. Hujan adalah butiran yang jatuh dari gumpalan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Desain Penelitian Partisipan... 35
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH...v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL...x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN...1 1.1. Latar Belakang....
Lebih terperinciSTRUKTUR HARGA PLTMH. Gery Baldi, Hasan Maksum, Charles Lambok, Hari Soekarno
STRUKTUR HARGA PLTMH Topik Utama Gery Baldi, Hasan Maksum, Charles Lambok, Hari Soekarno Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi h_maksum@yahoo.com
Lebih terperinciKAJIAN OPTIMASI SKEMA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HYDRO RANTAU SULI di KABUPATEN MERANGIN, PROVINSI JAMBI
60 Jurnal Teknik Pengairan, Volume 9 Nomor 1 Mei 2018, hlm 60-69 KAJIAN OPTIMASI SKEMA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HYDRO RANTAU SULI di KABUPATEN MERANGIN, PROVINSI JAMBI Adhe Indra Nurprayogo 1, Widandi
Lebih terperinciMODEL FISIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO (PLTP)
MODEL FISIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO (PLTP) Rinaldi 1, Trimaidjon 2, Suryaningrat 3 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru 28293 Email : ri.naldi@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2006 lalu, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 5 mengenai Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT
ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)
BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 3.1. PLTMH Cinta Mekar Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH Cinta Mekar (Sumber IBEKA) PLTMH Cinta Mekar
Lebih terperinciSURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI
2016 SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI PT PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN 2016 Halaman : 2 dari 16 Kegiatan : Pelaksanaan Pekerjaan Survey Potensi PLTM Kananggar & Nggongi
Lebih terperinciScheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman
Scheduling Energi Pembangkitan di PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Siman SCHEDULING ENERGI PEMBANGKITAN DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN BRANTAS PLTA SIMAN I Made Barata Danajaya S1 Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciStudi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Balikpapan
1 Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Balikpapan Aris Wicaksono Nugroho, Heri Suryoatmojo, Sjamsul Anam Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK
ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK W.G. Suharthama, 1 I W.A Wijaya, 2 I G.N Janardana 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI TURBIN AIR UNIT 1 KAPASITAS 41 MW DI PLTA RENUN LAPORAN TUGAS AKHIR
ANALISA PERFORMANSI TURBIN AIR UNIT 1 KAPASITAS 41 MW DI PLTA RENUN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Program Studi Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN EMBUNG SEMAR KABUPATEN REMBANG. Muchammad Chusni Irfany, Satriyo Pandu Wicaksono, Suripin *), Sri Eko Wahyuni *)
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 685 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 685 694 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 1 Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya Tjia An Bing, Mahendra Andiek M, Fifi Sofia Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciOPTIMASI DIAMETER PIPA PESAT PADA MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)
J U D U L OPTIMASI DIAMETER PIPA PESAT PADA MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) OPTIMIZATION OF PENSTOCK DIAMETER IN A MICRO HYDRO POWER PLANT SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciOptimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)
Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro) Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT. Jurusan Teknik Mesin S-1 Institut Teknologi Nasional Malang Hydropower klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro (PLTH) Big Dam Small
Lebih terperinciFeasibility Study Pembangunan Embung Taman Sari dan Sumber Blimbing, Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi
Feasibility Study Pembangunan Embung Taman Sari dan Sumber Blimbing, Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Banyuwangi adalah salah satu dari beberapa daerah
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti
STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI Ahaddian Ovilia Damayanti Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN: Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan
Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan Dicky Rahmadiar Aulial Ardi, Mahendra Andiek Maulana, dan Bambang Winarta Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Tugas Akhir Kinerja Pengoperasian Waduk Sempor Jawa Tengah dan Perbaikan Jaringan Irigasinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waduk adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk melestarikan sumberdaya air dengan cara menyimpan air disaat kelebihan yang biasanya terjadi disaat musim penghujan
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT Oleh : Sulaeman 1 dan Ramu Adi Jaya Dosen Teknik Mesin 1 Mahasiswa Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pengembangan sumber daya air didefinisikan sebagai aplikasi cara struktural dan non-struktural untuk mengendalikan, mengolah sumber daya air
Lebih terperinciJurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 6 No. 3, Juli 2017 ( )
Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 6 No. 3, Juli 2017 (294 298) Pengaruh Variasi Sudut Sudu Segitiga Terhadap Performansi Kincir Air Piko Hidro Budiartawan K. 1, Suryawan A. A. A. 2, Suarda M. 3
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Mikrohidro dibangun berdasarkan kenyataan bahwa adanya air yang mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dapat dibangun apabila terdapat debit air dan tinggi jatuh yang cukup sehingga kelayakannya dapat tercapai.
Lebih terperinci