PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN BISNIS. Silvi Tri Rohmaida 1 Sumadi 2 Titik Harsiati 3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN BISNIS. Silvi Tri Rohmaida 1 Sumadi 2 Titik Harsiati 3"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN BISNIS Silvi Tri Rohmaida 1 Sumadi 2 Titik Harsiati 3 Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang rohmaidasilvitri@gmail.com Abstract: This research purpose to describe employing diction and language style of business advertisements. This research use approachment of qualitative and compositioned with genre of research is text analysis. This result of research is show that there are seven of diction and seven of language style of business advertisements. The seven of diction is denotation, connotation, synonym, inderia, scientific, popular, and slang, while the seven of language style is aliterasi, asonansi, asindenton, polisindenton, pleonasme atau tautologi, erotesis, silepsis, personifacation, alusi, epitet, and sinekdoke. Keyword: diction, language style, business advertisements Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam iklan bisnis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis teks. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh diksi dan sebelas gaya bahasa dalam iklan bisnis. Keempat diksi tersebut, yaitu denotasi, konotasi, sinonim, indria, ilmiah, populer, dan slang, sedangkan ketujuh gaya bahasa tersebut, yaitu aliterasi, asonansi, asindenton, polisindenton, pleonasme atau tautologi, erotesis, silepsis, personifikasi, alusi, epitet, dan sinekdoke. Kata Kunci: diksi, gaya bahasa, iklan bisnis Pemilihan kata atau yang lebih dikenal dengan istilah diksi di dalam bidang komunikasi merupakan salah satu syarat pokok terbentuknya kelancaran komunikasi di dalam kehidupan bermasyarakat. Diksi dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan tertentu dengan cara mengelompokkan kata-kata sesuai dengan situasi yang terdapat dalam komunikasi di lingkungan masyarakat tersebut. Pemilihan kata yang tepat akan membentuk suatu nilai rasa bagi para pendengar sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh pembicara akan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat atau para pendengar. Selain diksi, gaya bahasa juga menjadi faktor terbentuknya komunikasi yang baik. Hal tersebut terjadi karena gaya bahasa memungkinkan seseorang 1 Mahasiswa Program Studi S1 Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Tenaga pendidik di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang 3 Tenaga pendidik di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang 1

2 2 dapat dinilai dari pribadi, watak, dan kemampuannya dalam mempergunakan bahasa itu. Semakin baik gaya bahasa yang digunakan, semakin baik pula penilaian orang lain dan semakin buruk gaya bahasa seseorang, semakin buruk pula penilaian yang diberikan oleh orang lain (Keraf, 2010:113). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui diksi dan gaya bahasa dari suatu iklan bisnis sehingga dapat memengaruhi masyarakat untuk mengkonsumsi atau membeli produk yang ditawarkan tersebut. Dalam hal ini, bahasa persuasif digunakan dalam pembuatan iklan bisnis agar dapat menarik perhatian masyarakat luas. Hal tersebut menunjukkan bahwa kata-kata yang terkandung dalam iklan bisnis memiliki makna tersirat maupun tersurat dan pengolahan katanya tidak dilakukan secara sembarangan atau semena-mena. Penelitian tentang diksi dan gaya bahasa pernah dilakukan sebelumnya yakni penelitian pertama dengan judul Gaya Bahasa Cerpen dalam Karya Siswa Kelas XII SMA Brawijaya Smart School (BSS) Malang oleh Risdiawati (2014). Berdasarkan hasil analisis penelitian tersebut diketahui bahwa cerpen karya siswa kelas XII SMA Brawijaya Smart School (BSS) Malang memiliki enam belas gaya bahasa retoris yakni aliterasi, asonansi, anastrof, asindenton, polisidenton, kiasmus, elipsis, eufemisme, litotes, prolepsis, erotesis, pleonasme, hiperbola, perifrasis, silepsis, dan paradoks. Selain itu, terdapat pula sepuluh jenis gaya bahasa kiasan, yaitu metafora, personifikasi, sinekdoke, sinisme, ironi, sarkasme, metonimia, simile, antonomasia, dan epitet. Selanjutnya, penelitian kedua dengan judul Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa dalam Yel-yel Suporter Sepakbola Persija Jakarta (The Jakmania) oleh Kundhara (2013). Berdasarkan hasil analisis penelitian tersebut diketahui bahwa yel-yel suporter sepakbola Persija Jakarta (The Jakmania) lebih banyak menggunakan kata popular karena dapat dijangkau oleh semua kalangan dan gaya bahasa yang lebih dominan digunakan adalah gaya bahasa tidak resmi berdasarkan pilihan kata karena yel-yel merupakan alat untuk berinteraksi dengan orang atau komunitas dalam situasi yang informal. Penelitian ini berbeda dengan kedua penelitian tersebut. Letak perbedaannya adalah pada fokus penelitian. Penelitian sebelumnya difokuskan pada gaya bahasa berdasarkan gaya bahasa retoris dan kiasan pada cerpen karya siswa XII SMA Brawijaya Smart School (BSS) Malang dan yel-yel suporter sepakbola Persija Jakarta (The Jakmania), sedangkan penelitian ini difokuskan pada diksi dan gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat dan langsung tidaknya makna pada iklan bisnis. METODE Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena data penelitian ini berupa kata-kata (bukan angka-angka). Selain itu, pendekatan kualitatif dipilih karena peneliti sebagai instrumen pengumpul data dan menggunakan analisis induktif (Moedzakir, 2010:1). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis teks. Hal tersebut disebabkan penelitian ini difokuskan pada bahan tertulis atau teks, yakni iklan bisnis. Kemudian teks tersebut dideskripsikan sesuai dengan diksi dan gaya bahasa. Data dalam penelitian ini adalah data verbal yang berupa diksi dan gaya bahasa pada iklan bisnis. Data yang terkumpul dalam penelitian ini sebanyak 97

3 3 data. Sumber data dalam penelitian ini berupa kata-kata dalam iklan bisnis yang terdapat di televisi yang mencakup iklan makanan, iklan minuman, iklan obatobatan, iklan sabun, dan iklan produk kecantikan. Kriteria iklan bisnis yang dapat dijadikan sumber data ini yakni iklan bisnis tersebut berbahasa Indonesia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mempermudah proses analisis data ada dua, yaitu (1) peneliti sendiri, dan (2) tabel panduan analisis data. Pertama, peneliti sendiri. Peneliti menjadi instrumen utama dalam penelitian ini. Hal tersebut dikarenakan dalam penelitian ini peneliti terjun langsung sebagai alat pengumpul data. Kedua, tabel panduan analisis data. Tabel panduan analisis data berisi aspek yang dikaji dan indikator. Tabel ini berfungsi sebagai indikator penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam iklan bisnis. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi. Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu (1) melakukan pengamatan dan mengumpulkan iklan bisnis yang bersumber dari televisi, (2) mengelompokkan iklan bisnis ke dalam karakteristik makanan, minuman, obat-obatan, sabun, dan produk kecantikan, (3) memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam tabel pengumpul data, (4) memberikan pengodean data, dan (5) melakukan penyajian data berdasarkan teoriteori yang menjadi landasan penelitian ini. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadaptasi analisis data model alir Miles dan Huberman. Teknik analisis data model Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013:337) terdiri atas tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Pertama, reduksi data. Kegiatan yang dilakukan pada tahap reduksi data meliputi identifikasi, klasifikasi, dan pengodean. Kedua, penyajian data dalam penelitian ini adalah penyajian data pilihan kata atau diksi, gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, dan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yang berupa kutipan langsung dan lampiran tabel analisis. Ketiga, penarikan kesimpulan. Penarikan simpulan sementara dilakukan berdasarkan keseluruhan hasil analisis data. HASIL Berdasarkan analisis data ditemukan penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam iklan bisnis. Data penelitian ini disajikan sesuai dengan kategori masingmasing data, yaitu (1) diksi atau pilihan kata dalam iklan bisnis berdasarkan (a) ketepatan diksi, dan (b) kesesuaian diksi, serta (2) gaya bahasa dalam iklan bisnis berdasarkan (a) struktur kalimat, dan (b) langsung tidaknya makna. Diksi Denotasi Pemakaian denotasi terdapat pada iklan bisnis dengan tujuan untuk menyatakan kegunaan dari produk yang ditawarkan secara faktual. Pemakaian denotasi dalam iklan bisnis dibuktikan pada contoh data berikut ini. (1) Panas enak, dingin enak. (DD/MI/11) (2) Apapun makanannya, minumnya teh botoh sosro. (DD/MI/23) Kata denotasi juga terdapat pada iklan (1), yakni pada kata panas dan dingin. Kedua kata tersebut merupakan kata denotasi yang dapat dipahami oleh masyarakat bahwa minuman tersebut dapat dikonsumsi dengan menggunakan air panas/hangat dan dingin sehingga iklan tersebut dapat menunjukkan

4 4 keunggulannya dilihat dari cara pembuatannya. Pada iklan (2) ditunjukkan pada kata apapun makanannya, minumnya. Kata tersebut dikatakan sebagai denotasi karena iklan tersebut menawarkan produknya untuk dikonsumsi oleh mereka setelah beraktivitas. Diksi Konotasi Pemakaian kata konotasi merupakan makna kata yang mengandung nilainilai emosional. Berikut contoh data kata konotasi dalam iklan bisnis. (3) Nyaman di lambung gak bikin deg-degan. (DK/MI/19) (4) Rasa teh terbaik ada di pucuknya. (DK/MI/26) Pemakaian kata konotasi terdapat pada iklan (3), yakni pada kata deg-degan yang dihubungkan dengan kata lambung. Pada iklan (4), kata konotasi terdapat pada pada kata pucuk. Kata tersebut merupakan kata konotasi karena makna yang dimaksud adalah daun teh yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan minuman Teh Pucuk Harum. Diksi Bersinonim Penggunaan kata bersinonim dalam iklan bisnis dilakukan untuk menarik minat konsumen melalui kata-kata yang berbeda dengan kata-kata yang sudah lazim digunakan oleh masyarakat. Penggunaan kata bersinonim dalam iklan bisnis dapat dilihat pada contoh data berikut. (5) Manis alami bersih murni. (DS/MA/03) Pada iklan (5) kata alami, bersih, dan murni memiliki pengertian yang sama dengan kata asli. Pada dasarnya ketiga kata tersebut dapat diganti dengan kata asli, tetapi untuk menarik perhatian konsumen, iklan tersebut menggunakan ketiga kata tersebut. Diksi Indria Penggunaan kata indria dalam iklan merupakan cara produsen untuk menyampaikan maksud dari produk yang ditawarkan kepada konsumen. Penggunaan kata indria dapat dilihat pada data berikut. (6) Kehangatan di tengah perbedaan. (DI/MA/04) (7) Gede sih tapi rela bagi-bagi. (DI/MA/12) Pada iklan (6) kata indria ditunjukkan pada kata kehangatan. Kata tersebut memiliki bentuk dasar hangat yang termasuk pada kata indria perasa. Pada iklan (7) memakai kata indria yang ditunjukkan pada kata gede. Gede merupakan bahasa santai yang memiliki persamaan dengan kata besar dan menggunakan salah satu pancaindera yakni indera penglihatan. Diksi Ilmiah Penggunaan kata ilmiah bertujuan untuk menyampaikan makna yang terkandung pada iklan bisnis dengan kata-kata pilihan yang ditujukan pada sekelompok orang dan terbatas untuk semua lapisan masyarakat. Pemakaian kata ilmiah pada iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (8) Multivitamin untuk bantu turunkan kolesterol. (DIL/OB/10) (9) Kurang minum menurunkan konsentrasi dan fokus. (DIL/MI/04)

5 5 Pada iklan (8) terdapat kata multivitamin dan kolesterol yang merupakan kata ilmiah karena kedua kata ini biasanya digunakan oleh para dokter dalam beraktivitas di bidang tersebut. Pada iklan (24) kata konsentrasi dan fokus merupakan kata ilmiah karena kata tersebut biasanya digunakan oleh para pelajar dalam berkomunikasi secara formal. Diksi Populer Penggunaan kata populer bertujuan untuk menyampaikan makna yang terdapat pada suatu iklan produk melalui kata-kata yang sudah lazim didengar dan digunakan oleh masyarakat. Pemakaian kata populer pada iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (10) Otot Siap, Hasil Mantap.(DP/OB/01) (11) Datang bulan? Iyaa yaa! (DP/OB/07) Pada iklan (10) terdapat kata hasil yang merupakan kata populer karena kata tersebut digunakan untuk menunjukkan akhir dari sebuah proses atau tahapan dalam suatu aktvitas tertentu. Pada iklan (11) terdapat kata datang bulan yang merupakan salah satu kata populer. Kata tersebut merupakan kata populer karena masyarakat mengetahui makna datang bulan sebagai masa bulanan yang dialami oleh setiap wanita. Diksi Slang Penggunaan kata slang bertujuan untuk menyampaikan maksud secara santai dan tidak adanya kebakuan dalam berbahasa sehingga masyarakat dapat memahaminya secara langsung. Pemakaian kata slang pada iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (12) Gede sih tapi rela bagi-bagi. (DS/MA/12) (13) Dibedjoein aja. (DS/OB/02) Pada iklan (12) terdapat kata gede sih yang merupakan kata slang. Kata slang merupakan kata-kata tidak baku yang dibentuk secara khas. Pada iklan (32) terdapat kata dibedjoein yang merupakan kata slang karena sering sekali digunakan oleh sebagian orang dalam situasi nonformal. Kata ini memiliki bentuk dasar bejo, hanya saja ditambah dengan penulisan huruf d dan e pada kata tersebut. Kata ini diterjemahkan dalam bahasa Jawa yang bermakna beruntung. Gaya Bahasa Repetisi Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Penjelasan mengenai gaya bahasa repetisi tersebut dapat dilihat pada data berikut. (14) Plus langsingnya, plus kencangnya. (RE/OB/19) (15) Ekstra bebas lemak, ekstra bebas bau amis. (RE/SA/11) Pada iklan (14) terdapat pengulangan kata plus pada iklan produk tersebut yang memiliki makna tambah atau bertambah. Pada iklan (15) terdapat pengulangan kata ekstra dan bebas pada iklan produk sabun tersebut. Kata ekstra memiliki makna tambahan terhadap sesuatu dan kata bebas yang memiliki makna terlepas dari sesuatu.

6 6 Gaya Bahasa Aliterasi Aliterasi merupakan gaya bahasa yang berwujud pengulangan bunyi konsonan yang sama sehingga menarik untuk dibaca oleh konsumen. Penggunaan gaya bahasa aliterasi dalam iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (15) Kehangatan di tengah perbedaan. (GRAL/MA/04) (16) Sendi sehat, bebas bergerak. (GRAL/OB/017) Pada iklan (15) terdapat pengulangan bunyi konsonan, yaitu huruf n pada kata kehangatan, tengah, dan perbedaan. Pada iklan (40) terdapat pengulangan bunyi konsonan huruf s pada kata sendi, sehat dan bebas. Gaya Bahasa Asonansi Asonansi merupakan gaya bahasa yang berwujud pengulangan bunyi vokal yang sama sehingga menarik untuk dibaca oleh konsumen. Penggunaan gaya bahasa asonansi dalam iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (16) Ahlinya biskuit bayi. (GRAS/MA/07) (17) Dermatix yang kupercaya, pudarkan bekas luka. (GRAS/OB/05) Pada iklan (16) terdapat pengulangan bunyi vokal i pada kata ahlinya, biskuit, dan bayi. Pada iklan (17) terdapat pengulangan bunyi vokal a pada setiap kata iklan tersebut, yakni Dermatix yang kupercaya, pudarkan bekas luka. Gaya Bahasa Asindenton Asindenton gaya bahasa yang berupa acuan dari beberapa kata, frase, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung. Penggunaan gaya bahasa asindenton dalam iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (18) Masa kecil penuh rasa. (GRASI/MA/10) Pada iklan (18) dapat diberi kata sambung yang untuk menghubungkan kata penuh dan rasa. Namun, kalimat pada iklan tersebut tidak memperlihatkan adanya kata sambung yang. Hal tersebut dilakukan karena pembuat iklan meyakini bahwa masyarakat akan langsung memahami maksud yang terkandung dalam iklan tersebut. Gaya Bahasa Polisindenton Polisindenton merupakan gaya bahasa yang menghubungkan beberapa kata, frasa, atau klausa dengan kata-kata sambung. Penggunaan gaya bahasa polisindenton dalam iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (19) Gede sih tapi rela bagi-bagi. (GRPOL/MA/12) (20) Atasi capek dan pegal. (GRPOL/OB/11) Pada iklan (19) terdapat kata tapi yang merupakan kata sambung pertentangan antara kalimat gede sih dan rela bagi-bagi. Pada iklan (20) terdapat kata dan yang merupakan kata sambung penambahan terhadap suatu hal. Gaya Bahasa Pleonasme Pleonasme merupakan gaya bahasa yang menggunakan pemborosan kata dalam suatu gagasan tetapi masih mengandung makna yang sama. Penggunaan gaya bahasa pleonasme dalam iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (21) Manis alami bersih murni. (GRPT/MA/03)

7 7 Pada iklan (21) terdapat pemborosan kata yang ditunjukkan oleh kata alami, bersih dan murni. Ketiga kata tersebut memiliki makna yang sama yaitu asli dan tidak tercampur dengan unsur-unsur lain. Gaya Bahasa Erotesis Erotesis merupakan gaya bahasa yang berbentuk pernyataan retoris yang bertujuan untuk mempengaruhi, menekan, atau meyakinkan. Penggunaan gaya bahasa erotesis dalam iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (22) Berapa lapis? Ratusan. (GRER/MA/15) (23) Datang bulan? Iyaa yaa! (GRER/OB/07) Pada iklan (22) terdapat pertanyaan berapa lapis? yang merupakan gaya bahasa erotesis. Pada iklan (23) terdapat pertanyaan datang bulan? yang merupakan gaya bahasa erotesis. Gaya Bahasa Silepsis Silepsis merupakan gaya bahasa yang menggabungkan sebuah kata dengan kata lain dan menggunakan kata yang berlawanan tetapi memiliki hubungan dengan kalimat sebelumnya, hanya salah satu kata saja. Penggunaan gaya bahasa erotesis dalam iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (24) Atasi capek dan pegal. (GRSIL/OB/11) (25) Kurang minum menurunkan konsentrasi dan fokus. (GRSIL/MI/04) Pada iklan (24) terdapat kalimat atasi capek dan pegal yang merupakan gaya bahasa silepsis. Pada iklan (25) terdapat terdapat kalimat menurunkan konsentrasi dan fokus yang menunjukkan bahwa kurangnya aktivitas minum tidak hanya akan menurunkan konsentrasi, tetapi juga menurunkan fokus seseorang terhadap sesuatu. Gaya Bahasa Personifikasi Personifikasi merupakan gaya bahasa yang menggambarkan benda mati seolah-olah dapat hidup atau mempunyai sifat kemanusiaan. Penggunaan gaya bahasa personifikasi dalam iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (26) Alaminya memang berikan semua keceriaan. (GKPER/MI/24) (27) GIV baru harum memanjakanmu. (GKPER/SA/08) Pada iklan (26) memiliki makna seolah-olah produk Teh Gelas Rasa Buah yang dapat menciptakan sebuah keceriaan seseorang. Pada iklan (27) memiliki makna seolah-olah sabun GIV dapat memanjakan seseorang. Gaya Bahasa Alusi Alusi merupakan gaya bahasa yang mensugestikan kesamaan antara orang, tempat, atau peristiwa. Penggunaan gaya bahasa alusi dalam iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (28) Halalnya wardah, cantiknya setiap wanita. (GKALU/KE/12) Pada iklan (28) mensugestikan kecantikan setiap wanita dengan produk Wardah yang ditawarkan agar menarik minat konsumen untuk mengkonsumsinya.

8 8 Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya kalimat halalnya Wardah, cantiknya setiap wanita. Gaya Bahasa Epitet Epitet merupakan gaya bahasa yang menyatakan sifat atau ciri khusus dari seseorang. Penggunaan gaya bahasa epitet dalam iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (29) Masa kecil penuh rasa. (GKEPI/MA/10) Pada iklan (29) menggunakan kata kecil untuk menunjukkan makna bayi karena iklan tersebut ditujukan untuk para ibu yang sudah memiliki bayi. Kata lain yang dapat digunakan untuk menyebut makna bayi, yaitu buah hati. Gaya Bahasa Sinekdoke Sinekdoke merupakan gaya bahasa yang menggunakan nama sebagian untuk seluruhnya atau sebaliknya. Ada dua istilah dalam gaya bahasa ini, yakni pars pro toto (menggunakan sebagian untuk seluruhnya) dan totum pro parte (menggunakan keseluruhan untuk menunjukkan sebagian). Penggunaan gaya bahasa sinekdoke dalam iklan bisnis dapat dilihat pada data berikut. (30) Teh sariwangi, pilihan Indonesia. (GKSIN/MI/27) (31) Kopinya orang Indonesia. (GKSIN/MI/28) Pada iklan (30) menunjukkan bahwa produk Teh Sariwangi merupakan pilihan warga negara Indonesia. Pada iklan (65) menunjukkan bahwa produk Top Kopi merupakan minuman yang dikonsumsi oleh orang Indonesia. PEMBAHASAN Diksi Denotasi Pemakaian kata denotasi secara tepat akan memberikan peluang bagi pembuat iklan untuk menarik konsumen agar bersedia memberikan perhatian kepada iklan tersebut dengan cara mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Widyatama (2007:17) yang menyatakan bahwa pada prinsip keenam yaitu penyampaian pesan tersebut mengharapkan dampak tertentu. Sebuah pesan iklan dapat dikatakan efektif apabila pesan tersebut mampu menggambarkan apa yang dikehendaki oleh komunikator secara tepat dan apa yang dituangkan dalam pesan iklan tersebut mampu dipersepsi secara sama oleh khalayak sesuai yang dikehendaki oleh komunikator. Diksi Konotasi Penggunaan kata konotasi juga terdapat pada iklan bisnis. Adanya penggunaan kata konotasi pada iklan bisnis karena terdapat nilai emosional pada produk yang disajikan sehingga masyarakat tertarik untuk mengkonsumsinya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Putrayasa (2014:10) bahwa makna konotasi dapat bersifat positif. Pemakaian kata konotasi pada iklan bisnis tentunya bersifat positif agar memberikan ketertarikan tersendiri bagi masyarakat saat membacanya. Diksi Sinonim Adanya penggunaan kata bersinonim pada iklan bisnis karena ketertarikan konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan dipengaruhi oleh variasi kata

9 9 yang terdapat pada sebuah iklan tertentu, yakni salah satunya adalah penggunaan kata yang berbeda dengan kata yang sudah lazim digunakan oleh masyarakat atau bisa disebut dengan kata yang bersinonim. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Pujiyanto (2013:32) yang menyatakan bahwa dalam pengkonsumsian suatu produk dapat dipengaruhi oleh informasi produk yang dikomunikasikan, tampilan media periklanan yang menarik, dan model yang ada di media periklanan tersebut. Diksi Indria Adanya penggunaan kata indria pada iklan bisnis karena untuk menunjukkan kreativitasan suatu produk iklan agar pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat dapat dipahami secara tepat. Penggunaan kata indria dalam iklan bisnis merupakan cara produsen untuk menyampaikan maksud dari produk yang ditawarkan kepada konsumen melalui pancaindera yang dimiliki oleh manusia. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Maloney (dalam Suhandang, 2010:66-67) bahwa terdapat empat sifat keuntungan yang bisa diraih dari suatu barang atau jasa, yakni rasional, indrawi (sensory), sosial, dan kepuasan diri. Diksi Ilmiah Adanya penggunaan kata ilmiah pada iklan bisnis karena untuk menyampaikan makna yang terkandung pada iklan bisnis dengan kata-kata pilihan yang ditujukan pada sekelompok orang dan terbatas untuk semua lapisan masyarakat. Berkaitan dengan kata ilmiah, Putrayasa (2014:15) berpendapat bahwa kata ilmiah digunakan oleh para ilmuwan atau kelompok profesi tertentu dan bersifat terbatas. Dengan adanya pemakaian kata ilmiah tersebut, pembuat iklan juga dapat meyakinkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan sudah dikenal oleh masyarakat luas dalam bidang profesi apapun sehingga konsumen berminat untuk mengkonsumsinya. Diksi Populer Adanya penggunaan kata populer pada iklan bisnis karena untuk menyampaikan makna yang terdapat pada suatu iklan produk melalui kata-kata yang sudah lazim didengar dan digunakan oleh masyarakat dalam berkomunikasi sehingga masyarakat dapat memahami iklan tersebut dan dapat mengkonsumsi produk yang ditawarkan tersebut. Berkaitan dengan pemakaian kata populer sesuai dengan pendapat Putrayasa (2014:15) bahwa kata-kata populer digunakan pada berbagai kesempatan dalam komunikasi sehari-hari di kalangan semua lapisan masyarakat. Diksi Slang Adanya penggunaan kata slang pada iklan bisnis karena untuk menyampaikan maksud secara santai dan tidak adanya kebakuan dalam berbahasa sehingga masyarakat dapat memahaminya secara langsung. Berkaitan dengan pemakaian kata slang sesuai dengan pendapat Keraf (2010:108) bahwa kata slang adalah kata-kata nonstandar yang informal, yang disusun secara khas atau katakata biasa yang diubah secara arbitrer atau kata-kata kiasan yang khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan.

10 10 Gaya Bahasa Repetisi Tujuan dari gaya bahasa repetisi dalam iklan, yakni untuk meyakinkan khalayak bahwa produk yang ditawarkan memiliki keunggulan tersendiri daripada produk-produk lainnya, sehingga pembuat iklan mengulang kembali beberapa kata dalam satu kalimat pada iklan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Keraf (2010:127) yang menyatakan bahwa repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Gaya Bahasa Aliterasi Gaya bahasa aliterasi tidak hanya digunakan pada karya sastra saja, tetapi juga digunakan dalam proses pembuatan iklan bisnis. Adanya penggunaan gaya bahasa aliterasi tersebut bertujuan untuk memperindah kata per kata dalam iklan bisnis sehingga konsumen dapat tertarik untuk memiliki produk tersebut. Pendapat mengenai aliterasi diungkapkan oleh Keraf (2010:130) yang menyatakan bahwa aliterasi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama. Gaya Bahasa Asonansi Adanya penggunaan gaya bahasa asonansi pada iklan tersebut karena untuk meyakinkan masyarakat bahwa setiap wanita memiliki hak untuk tampil cantik dan produk Wardah merupakan cara alternatif untuk para wanita yang ingin memiliki kecantikan yang utuh sehingga kepercayaan diri mereka akan muncul dengan sendirinya. Berkaitan dengan gaya bahasa asonansi, Keraf (2010:130) berpendapat bahwa asonansi merupakan gaya bahasa yang berwujud pengulangan bunyi vokal yang sama sehingga menarik untuk dibaca oleh konsumen. Gaya Bahasa Asindenton Adanya penggunaan gaya bahasa asindenton dalam iklan bisnis karena ingin dapat diartikan oleh masyarakat secara langsung sehingga masyarakat dapat langsung memahami pesan yang terkandung meskipun tanpa adanya penambahan kata sambung dalam produk yang ditawarkan tersebut. Berkaitan dengan gaya bahasa asindenton, Keraf (2010:131) berpendapat bahwa asindenton merupakan suatu gaya yang berupa acuan, yang bersifat padat dan beberapa kata, frasa, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung. Gaya Bahasa Polisindenton Adanya gaya bahasa asindenton dalam iklan bisnis karena pembuat iklan tidak ingin memberikan pemahaman yang multitafsir dan membuat masyarakat merasa kebingungan untuk mengartikan maksud dari iklan. Berkaitan dengan gaya bahasa polisindenton, Keraf (2010:131) berpendapat bahwa polisindenton merupakan beberapa kata, frasa, atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata-kata sambung. Gaya Bahasa Pleonasme Adanya penggunaan gaya bahasa pleonasme dalam iklan bisnis karena pembuat iklan ingin membujuk masyarakat melalui penekanan pada kualitas dari produk yang ditawarkan tersebut sehingga masyarakat yakin dan berminat untuk

11 11 mengkonsumsi produk tersebut. Berkaitan dengan gaya bahasa pleonasme dan tautologi, Keraf (2010:133) berpendapat bahwa pleonasme dan tautologi adalah acuan yang mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran atau gagasan. Gaya Bahasa Erotesis Adanya penggunaan gaya bahasa erotesis dalam iklan bisnis karena untuk meyakinkan masyarakat bahwa produk yang ditawarkan memiliki kelebihan dan berkualitas sehingga kenyamanan dan kepuasan masyarakat terjamin. Berkaitan dengan gaya bahasa erotesis, Keraf (2010:134) menyatakan bahwa erotesis semacam pertanyaan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Gaya Bahasa Silepsis Adanya penggunaan gaya bahasa silepsis dalam iklan bisnis karena pembuat iklan ingin membujuk masyarakat untuk mengkonsumsi produk yang ditawarkan sehingga melalui pesan yang terkandung dalam iklan tersebut masyarakat tergerak untuk mengikuti pesan iklan tersebut. Berkaitan dengan gaya bahasa silepsis, Keraf (2010:135) berpendapat bahwa silepsis adalah gaya yang menggunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata lain yang sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama. Gaya Bahasa Personifikasi Adanya penggunaan gaya bahasa personifikasi dalam iklan bisnis karena pembuat iklan ingin membujuk masyarakat mengkonsumsi produk yang ditawarkan melaui kata-kata yang memiliki sifat-sifat kemanusiaan sehingga mereka dapat mendalami pesan yang terkandung dari iklan produk tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, Keraf (2010:140) menyatakan bahwa personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Gaya Bahasa Alusi Adanya penggunaan gaya bahasa alusi dalam iklan bisnis karena pembuat iklan ingin meyakinkan masyarakat bahwa produk yang ditawarkan memiliki keunggulan tersendiri dan dapat memberikan manfaat bagi penggunanya. Berkaitan dengan hal tersebut, Keraf (2010:141) menyatakan bahwa alusi adalah semacam acuan yang berusaha mensugestikan kesamaan antara orang, tempat, atau peristiwa. Gaya Bahasa Epitet Adanya penggunaan gaya bahasa epitet dalam iklan bisnis karena pembuat iklan ingin menunjukkan makna yang terkandung dari sebuah produk dengan menggunakan retorika yang dapat menimbulkan daya tarik kepada masyarakat sehingga mereka tertarik untuk mengkonsumsinya. Berkaitan dengan hal tersebut, Keraf (2010:141) menyatakan bahwa epitet adalah semacam acuan yang

12 12 menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal yang berbentuk frasa deskriptif. Gaya Bahasa Sinekdoke Adanya penggunaan gaya bahasa sindekdoke dalam iklan bisnis karena ingin meyakinkan masyarakat bahwa produk yang ditawarkan merupakan produk yang sudah diakui oleh banyak orang. Padahal belum tentu semua orang mengetahui dan mengkonsumsi produk tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, Keraf (2010:142) menyatakan bahwa sinekdoke adalah semacam bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penggunaan diksi dan gaya bahasa terdapat dalam iklan bisnis. Penggunaan diksi dalam iklan berdasarkan ketepatan pilihan kata yang ditemukan, yaitu pemakaian kata denotasi, pemakaian kata konotasi, pemakaian kata bersinonim, dan pemakaian kata indria. Kemudian, penggunaan diksi berdasarkan kesesuaian pilihan kata yang ditemukan, yaitu pemakaian kata ilmiah, pemakaian kata populer, dan pemakaian kata slang. Penggunaan diksi yang lebih dominan dalam iklan bisnis adalah pemakaian kata konotasi, indria, ilmiah, dan populer. Penggunaan gaya bahasa dalam iklan bisnis berdasarkan struktur kalimat yang ditemukan, yaitu gaya bahasa repetisi. Selanjutnya, gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna terbagi atas dua aspek, yakni gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Penggunaan gaya bahasa retoris dalam iklan bisnis yang ditemukan, yaitu aliterasi, asonansi, asindenton, polisindenton, pleonasme atau tautologi, erotesis, dan silepsis, serta penggunaan gaya bahasa kiasan dalam iklan bisnis yang ditemukan, yaitu personifikasi, alusi, epitet, dan sinekdoke. Penggunaan gaya bahasa yang dominan dalam iklan bisnis adalah gaya bahasa aliterasi, asonansi, personifikasi, dan sinekdoke. Saran Penelitian mengenai diksi dan gaya bahasa ini diharapkan mampu dijadikan sebagai acuan bagi pembuat iklan yang juga sekaligus sebagai komunikator untuk lebih kreatif dalam mengolah kata-kata dalam iklan bisnis berdasarkan diksi dan gaya bahasanya. Penelitian ini juga berguna bagi masyarakat konsumen yang merupakan target dari iklan bisnis untuk lebih objektif dalam memilih produk yang ditawarkan dan memahami makna yang terkandung dalam iklan bisnis dan bagi perancang bahan ajar diharapkan dapat memanfaatkan hasil temuan diksi dan gaya bahasa dalam iklan bisnis ini untuk digunakan pada kegiatan belajar di sebuah lembaga pendidikan.

13 13 DAFTAR RUJUKAN Keraf, Gorys Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kundhara, Adiel Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa dalam Yel-yel Suporter Sepakbola Persija Jakarta (The Jakmania). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Moedzakir, M. Djauzi Desain dan Model Penelitian Kualitatif (Biografi, Fenomenologi, Teori Grounded, Etnografi, dan Studi Kasus). Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pujiyanto Dialektika Estetik Desain Periklanan. Malang: Surya Pena Gemilang. Putrayasa, Ida Bagus Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika) Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama. Risdiawati, Dian Gaya Bahasa dalam Cerpen Karya Siswa Kelas XII SMA Brawijaya Smart School (BSS) Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suhandang, Kustadi Periklanan Manajemen, Kiat, dan Strategi. Bandung: Nuansa. Widyatama, Rendra Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Chaer,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan 1 I. PENDAHULUAN Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan mengenai latar belakang penelitian mengenai gaya bahasa dalam kumpulan puisi Doa Untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilakan penelitian data dan

Lebih terperinci

BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN

BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN 2.1 Gaya Bahasa 2.1.1 Pengertian Gaya Bahasa Gaya bahasa adalah pemanfaatan atas kekayaan bahasa seseorang dalam bertutur atau menulis, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui dan mengerti maksud sebuah tulisan merupakan tujuan utama dalam membaca karya sastra. Karya sastra dibuat oleh pengarang karena adanya maksud atau

Lebih terperinci

POLA GAYA BAHASA DALAM TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA MAARIF LAWANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Dianti Setia Dharma 1 Sumadi 2 Titik Harsiati 3

POLA GAYA BAHASA DALAM TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA MAARIF LAWANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Dianti Setia Dharma 1 Sumadi 2 Titik Harsiati 3 POLA GAYA BAHASA DALAM TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA MAARIF LAWANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Dianti Setia Dharma 1 Sumadi 2 Titik Harsiati 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang E-mail: dianti_arko@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metaforis, lokalitas merupakan sebuah wilayah tempat masyarakatnya secara

BAB I PENDAHULUAN. metaforis, lokalitas merupakan sebuah wilayah tempat masyarakatnya secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lokalitas dalam bahasa menunjukan identitas budaya yang dipakai dalam konteks sebuah komunitas bahasa dalam hal ini masyakat Minangkabau. Lokalitas dalam konteks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa dan sastra dikatakan seperti dua sisi mata uang, keduanya tidak

Lebih terperinci

TEMA DAN GAYA BAHASA KARYA HAJI ABDUL MALIK

TEMA DAN GAYA BAHASA KARYA HAJI ABDUL MALIK TEMA DAN GAYA BAHASA MENJEMPUT TUAH MENJUNJUNG MARWAH KARYA HAJI ABDUL MALIK ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Fatih Muftih NIM 090388201097 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena data pada penelitian ini merupakan fenomena sosial. Penelitian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN DI RCTI. E- mail : ABSTRAK

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN DI RCTI. E- mail : ABSTRAK PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN DI RCTI Sri Rahayu 1, Yetty Morelent 2, Gusnetti 2 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

Gaya Bahasa dalam Karangan Bahasa Jawa Siswa Kelas VI SDN 2 Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012

Gaya Bahasa dalam Karangan Bahasa Jawa Siswa Kelas VI SDN 2 Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012 1 Gaya Bahasa dalam Karangan Bahasa Jawa Siswa Kelas VI SDN 2 Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012 Tisa Rahayu Vitiana 1 Sumadi 2 Dwi Sulistyorini 2 Universitas Negeri Malang,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah terkumpul landasan teoretis dan kerangka berpikir pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah metode. Metode digunakan untuk menyederhanakan

Lebih terperinci

untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat komunikasi manusia untuk

untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat komunikasi manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kajian mengenai bahasa menjadi suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya bahasa, manusia tidak dapat mengungkapkan perasaan, menyampaikan keinginan,

Lebih terperinci

GAYA BAHASA DALAM CERITA MADRE KARYA DEWI LESTARI

GAYA BAHASA DALAM CERITA MADRE KARYA DEWI LESTARI 1 GAYA BAHASA DALAM CERITA MADRE KARYA DEWI LESTARI Akmaliatus Saida 1 Wahyudi Siswanto 2 Heri Suwignyo 2 E-mail: misscute_71p@yahoo.com Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang 65145 ABSTRACT

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO. Jurnal Publikasi Skripsi

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO. Jurnal Publikasi Skripsi ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO Jurnal Publikasi Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal yang lain (KBBI, 2003: 588).

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal yang lain (KBBI, 2003: 588). BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Landasan Teori 2.1.1 Konsep Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada di luar bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa dan sastra dikatakan seperti dua sisi mata uang, keduanya tidak biasa dipisahkan

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK. Fadlun Al fitri

ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK. Fadlun Al fitri Telangkai Bahasa dan Sastra, April 2014, 108-116 Copyright 2014, Program Studi Linguistik FIB USU, ISSN 1978-8266 Tahun ke-8, No 1 ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK Fadlun Al fitri

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan oleh : EMA WIDIYAS

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA CALON PRESIDEN PADA ACARA DEBAT DALAM PEMILIHAN UMUM 2014 SKRIPSI. Oleh: Ahmad Rizal Arafat NIM

ANALISIS GAYA BAHASA CALON PRESIDEN PADA ACARA DEBAT DALAM PEMILIHAN UMUM 2014 SKRIPSI. Oleh: Ahmad Rizal Arafat NIM ANALISIS GAYA BAHASA CALON PRESIDEN PADA ACARA DEBAT DALAM PEMILIHAN UMUM 2014 SKRIPSI Oleh: Ahmad Rizal Arafat NIM 201210080312069 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

GAYA BAHASA MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS SEBAGAI ALTERNATIF KAJIAN PENGEMBANGAN

GAYA BAHASA MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS SEBAGAI ALTERNATIF KAJIAN PENGEMBANGAN GAYA BAHASA MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS SEBAGAI ALTERNATIF KAJIAN PENGEMBANGAN Oleh Windo Dicky Irawan Farida Ariyani Email: windoirawan8@gmail.com Abstract Every language expression (form) has

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kridalaksana dan Djoko Kentjono (dalam Chaer, 2012: 32),

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kridalaksana dan Djoko Kentjono (dalam Chaer, 2012: 32), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam bersosialisasi. Menurut Kridalaksana dan Djoko Kentjono (dalam Chaer, 2012: 32), bahasa adalah sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut penelitian naturalistik

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye. Oleh: ROSA MAULIDYA

ARTIKEL PENELITIAN. Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye. Oleh: ROSA MAULIDYA ARTIKEL PENELITIAN Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye Oleh: ROSA MAULIDYA 0910013111201 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

GAYA BAHASA TUNG DESEM WARINGIN DALAM SEMINAR FINANCIAL REVOLUTION DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA. Oleh

GAYA BAHASA TUNG DESEM WARINGIN DALAM SEMINAR FINANCIAL REVOLUTION DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA. Oleh GAYA BAHASA TUNG DESEM WARINGIN DALAM SEMINAR FINANCIAL REVOLUTION DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA Oleh Fitri Nursilawati Munaris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : nursila50@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh

Lebih terperinci

INTISARI A. LATAR BELAKANG

INTISARI A. LATAR BELAKANG ANALISIS GAYA BAHASA PADA IKLAN SUSU ANAK MAJALAH AYAHBUNDA (EDISI JUNI 2010 MEI 2011) OLEH: BAHTIAR EFENDI NIM :A2A006010 Email: bahtiareffendi_19@yahoo.co.id INTISARI Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Pemilihan kata akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 289 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian sebagaimana perumusan masalah yang telah diajukan di bagian pendahuluan, maka peneliti menyimpulkan berikut ini. 1. Aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anggota

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anggota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anggota masyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan dari dalam diri manusia yang berupa,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Keterbatasan kosakata yang dimiliki seseorang dalam kehidupan

BAB II KAJIAN TEORI. Keterbatasan kosakata yang dimiliki seseorang dalam kehidupan BAB II KAJIAN TEORI A. Diksi 1. Pengertian Diksi Keterbatasan kosakata yang dimiliki seseorang dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat seseoranmg tersebut mengalami kesulitan mengungkapkan maksudnya

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KARANGAN PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Vita Novian Rondang 1 Sumadi 2 Moch.

KARAKTERISTIK KARANGAN PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Vita Novian Rondang 1 Sumadi 2 Moch. KARAKTERISTIK KARANGAN PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Vita Novian Rondang 1 Sumadi 2 Moch. Syahri 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang E-mail: vita_kyuta@ymail.com

Lebih terperinci

Bahasa Iklan Layanan Masyarakat dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA

Bahasa Iklan Layanan Masyarakat dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA Bahasa Iklan Layanan Masyarakat dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA Oleh Rizki Dilla Sintia Mulyanto Widodo Edi Suyanto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: rizkyshintya@ymail.com

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI PEREMPUAN WALIKOTA JILID 2 KARYA SURYATATI A. MANAN

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI PEREMPUAN WALIKOTA JILID 2 KARYA SURYATATI A. MANAN ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI PEREMPUAN WALIKOTA JILID 2 KARYA SURYATATI A. MANAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SISCA DEWI MOLLY NIM 090388201302 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN NOVEL MIMPI BAYANG JINGGA KARYA SANIE B.

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN NOVEL MIMPI BAYANG JINGGA KARYA SANIE B. ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN NOVEL MIMPI BAYANG JINGGA KARYA SANIE B. KUNCORO Soleh Ibrahim 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan gaya bahasa dalam kumpulan novel Mimpi Bayang Jingga

Lebih terperinci

BABII LANDASAN TEORI. secara indah (Keraf, 2002: 112). Secara singkat (Tarigan, 2009:4) mengemukakan bahwa

BABII LANDASAN TEORI. secara indah (Keraf, 2002: 112). Secara singkat (Tarigan, 2009:4) mengemukakan bahwa BABII LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Bahasa Gaya bahasa dalam retorika dikenal dengam istilah style. Kata style diturunkan dari bahasa latin stylus, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Pada

Lebih terperinci

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) GAYA BAHASA RETORIS KIASAN NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE. Oleh

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) GAYA BAHASA RETORIS KIASAN NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE. Oleh GAYA BAHASA RETORIS KIASAN NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE Oleh Vili Yanthi Kahfie Nazaruddin Edy Suyanto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail: kagome_zesuke@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LA GRANDE BORNE KARYA NH. DINI

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LA GRANDE BORNE KARYA NH. DINI ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LA GRANDE BORNE KARYA NH. DINI ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ALIMUN AKBAR SIREGAR NIM 090388201020 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015)

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015) 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan memberikan pemaparan mengenai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian sejenis yang peneliti temukan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi merupakan bentuk karya sastra yang sangat populer di kalangan masyarakat sampai saat ini. Puisi digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena kemajuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Pertama,

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Pertama, 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer Karya Pramoedya Ananta Toer sudah pernah dikaji oleh beberapa mahasiswa. Berikut ini kajian yang berkaitan

Lebih terperinci

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu,

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Tanpa bahasa, tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan. Ada beberapa buku yang dipakai dalam memahami dan mendukung penelitian

Lebih terperinci

GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU SEBAGAI BAHAN AJAR Oleh

GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU SEBAGAI BAHAN AJAR Oleh GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU SEBAGAI BAHAN AJAR Oleh Era Octafiona Kahfie Nazaruddin Wini Tarmini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail : eraoctafiona@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Analisis Gaya Bahasa pada Album Musik Lethologica Karya Band Letto dan

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Analisis Gaya Bahasa pada Album Musik Lethologica Karya Band Letto dan BAB II LANDASAN TEORI Penelitian Analisis Gaya Bahasa pada Album Musik Lethologica Karya Band Letto dan Alternatif Penerapannya dalam Pembelajaran Gaya Bahasa Puisi di SMA Kelas X Semester I berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak sekali media yang menawarkan berbagai macam hal dari yang berupa barang sampai dengan jasa. Karena kuatnya persaingan dalam usaha itu, maka tidak jarang

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah, diperlukan sebuah konsep guna

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah, diperlukan sebuah konsep guna BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dalam menyusun sebuah karya ilmiah, diperlukan sebuah konsep guna mempermudah penelitian danmemberikan gambaran yang jelas tentang hal-hal

Lebih terperinci

Novel Selamat Tinggal Jeanette merupakan novel yang mempunyai latar belakang adatistiadat

Novel Selamat Tinggal Jeanette merupakan novel yang mempunyai latar belakang adatistiadat Novel Selamat Tinggal Jeanette merupakan novel yang mempunyai latar belakang adatistiadat Jawa dan perpaduan antara Jawa dan Prancis. Perpaduan budaya tersebut berdampak memperkaya bahasa yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM IKLAN KORAN PEDULI ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM IKLAN KORAN PEDULI ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS GAYA BAHASA DALAM IKLAN KORAN PEDULI ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh Abu Amar

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR P ISSN 2614-624X E ISSN 2614-6231 DOI: http://dx.doi.org/10.22460/p.v1i2p%25p.193 ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR Risma Despryanti 1, Riska Desyana 2, Amalia Siddiqa Rahayu 3, Yeni

Lebih terperinci

PEMANFAATAN GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE. SKRIPSI Oleh :

PEMANFAATAN GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE. SKRIPSI Oleh : 1 PEMANFAATAN GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE SKRIPSI Oleh : VINA ESTI SURYANI X1206062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN ANALISIS PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PERAWATAN KULIT WAJAH DI TELEVISI. Oleh : KUSUMAWATI K

JURNAL PENELITIAN ANALISIS PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PERAWATAN KULIT WAJAH DI TELEVISI. Oleh : KUSUMAWATI K JURNAL PENELITIAN ANALISIS PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PERAWATAN KULIT WAJAH DI TELEVISI Oleh : KUSUMAWATI K1202523 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

GAYA BAHASA IKLAN PADA KORAN KOMPAS

GAYA BAHASA IKLAN PADA KORAN KOMPAS GAYA BAHASA IKLAN PADA KORAN KOMPAS Yuliani 1), Gusnetti 2), Dainur Putri 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA IKLAN WEB PT. L OREAL INDONESIA (Studi Kasus PT. L Oreal Indonesia)

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA IKLAN WEB PT. L OREAL INDONESIA (Studi Kasus PT. L Oreal Indonesia) PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA IKLAN WEB PT. L OREAL INDONESIA (Studi Kasus PT. L Oreal Indonesia) Taat Kuspriyono Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta Jl. Rs Fatmawati No 24 Pondok Labu, Jakarta 12450

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang lain maupun antar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut berjudul Gaya Bahasa Sindiran pada Rubrik Kartun Terbitan Kompas Edisi

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut berjudul Gaya Bahasa Sindiran pada Rubrik Kartun Terbitan Kompas Edisi 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian tentang gaya bahasa pernah dilakukan oleh Hendra Bharata. Penelitian tersebutu tentang gaya bahasa sindiran pada rubrik komik. Penelitian tersebut

Lebih terperinci

Gaya Bahasa pada Lirik Lagu dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya. Oleh

Gaya Bahasa pada Lirik Lagu dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya. Oleh Gaya Bahasa pada Lirik Lagu dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya Oleh Ridha Adilla. AR Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: ridhaadilla@gmail.com Abstract The purpose

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian sejenis yang peneliti temukan dalam bentuk skripsi di

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian sejenis yang peneliti temukan dalam bentuk skripsi di 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Sejenis yang Relevan Penelitian sejenis yang peneliti temukan dalam bentuk skripsi di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto ada dua yaitu skripsi Muput

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. singkat penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. singkat penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya bahasa adalah gaya bahasa indah yang digunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda

Lebih terperinci

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA POSTER DAKWAH KARYA MUSLIM DESIGNER COMMUNITY DI FACEBOOK

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA POSTER DAKWAH KARYA MUSLIM DESIGNER COMMUNITY DI FACEBOOK DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA POSTER DAKWAH KARYA MUSLIM DESIGNER COMMUNITY DI FACEBOOK THE DICTION AND STYLE OF LANGUAGE IN PROSELYTIZING POSTER BY MUSLIM DESIGNER COMMUNITY IN FACEBOOK Santuso, Asrumi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata merupakan alat penyalur gagasan atau ide yang akan disampaikan kepada orang lain. Kata-kata dijalin-satukan melalui penggabungan dalam suatu konstruksi yang lebih

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia UMB. Pilihan Kata (Diksi) Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem

Bahasa Indonesia UMB. Pilihan Kata (Diksi) Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem Bahasa Indonesia UMB Modul ke: Pilihan Kata (Diksi) Fakultas Ilmu Komunikasi Kundari, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Komunikasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat memahami dan

Lebih terperinci

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA) gaya bahasa (majas) - 1 - MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA) 1. Klimaks Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan membuahkan

Lebih terperinci

GAYA BAHASA KOMENTATOR SEPAK BOLA DALAM ACARA INDONESIA SUPER LEAGUE DI STASIUN TELEVISI ANTV

GAYA BAHASA KOMENTATOR SEPAK BOLA DALAM ACARA INDONESIA SUPER LEAGUE DI STASIUN TELEVISI ANTV GAYA BAHASA KOMENTATOR SEPAK BOLA DALAM ACARA INDONESIA SUPER LEAGUE DI STASIUN TELEVISI ANTV Doni Mardiansyah 1, Ermanto 2, Amril Amir 3 Program Studi Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan Sastra sering kali dihubungkan sebagai suatu kata atau kalimat yang mengandung berbagai makna atau banyak makna yang sangat sulit

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU Makalah Bahasa Indonesia KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah di limpahkannya. Sehingga penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) menjadi sebuah proses belajar bahasa yang berada pada fase paling penting bagi penguasaan bahasa siswa, karena siswa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003: 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Lirik Lagu Sebagai Genre Sastra Lirik mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Lebih terperinci

STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI P E R E N C A N A A N P E S A N D A N M E D I A M O D U L 4

STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI P E R E N C A N A A N P E S A N D A N M E D I A M O D U L 4 STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI P E R E N C A N A A N P E S A N D A N M E D I A M O D U L 4 PERENCANAAN PESAN K E G I A T A N B E L A J A R 1 Poin-Poin Pokok Perencanaan Pesan A. Bagaimana

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN MATAHARI DI RUMAHKU

ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN MATAHARI DI RUMAHKU ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN MATAHARI DI RUMAHKU ARTIKEL E-JOURNAL Oleh WENNY JUWITA SARI NIM 090388201344 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sastra. Pemakaian bahasa dalam karya sastra mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sastra. Pemakaian bahasa dalam karya sastra mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya dan kegiatan seni yang berhubungan dengan ekspresi dan penciptaan. Media utama dalam karya sastra adalah bahasa, sehingga tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

GAYA BAHASA TUNG DESEM WARINGIN DALAM SEMINAR FINANCIAL REVOLUTION SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA.

GAYA BAHASA TUNG DESEM WARINGIN DALAM SEMINAR FINANCIAL REVOLUTION SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. GAYA BAHASA TUNG DESEM WARINGIN DALAM SEMINAR FINANCIAL REVOLUTION SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA (Skripsi) Oleh Fitri Nursilawati PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

DIKSI DAN GAYA BAHASA YANG DIGUNAKAN MARIO TEGUH DALAM ACARA TALK SHOW MARIO TEGUH GOLDEN WAYS. Artikel OLEH MARTIWI MOKODONGAN NIM

DIKSI DAN GAYA BAHASA YANG DIGUNAKAN MARIO TEGUH DALAM ACARA TALK SHOW MARIO TEGUH GOLDEN WAYS. Artikel OLEH MARTIWI MOKODONGAN NIM DIKSI DAN GAYA BAHASA YANG DIGUNAKAN MARIO TEGUH DALAM ACARA TALK SHOW MARIO TEGUH GOLDEN WAYS Artikel Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

struktur yang terdapat dalam Mozaik 2 Simpai Keramat! 2. Presentasikan hasil diskusi Anda!

struktur yang terdapat dalam Mozaik 2 Simpai Keramat! 2. Presentasikan hasil diskusi Anda! 1. Diskusikan bersama kelompok Anda permajasan dan penyiasatan struktur yang terdapat dalam Mozaik 2 Simpai Keramat! 2. Presentasikan hasil diskusi Anda! BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai dengan rumusan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK) KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan sastra yaitu tentang gaya bahasa pada novel. Penelitian itu yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan sastra yaitu tentang gaya bahasa pada novel. Penelitian itu yang dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Selama ini penelitian yang membahas tentang masalah Penggunaan Gaya Bahasa dalam Berita Infotaimen belum pernah dilakukan hanya berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, akan diuraikan mengenai latar belakang, masalah, tujuan, manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian. 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ahmadiyah, yang penulis lakukan menghasilkan simpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Ahmadiyah, yang penulis lakukan menghasilkan simpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian dengan judul Diksi dan Gaya Bahasa Penulisa Opini pada Situs www.ahmadiyah.org dalam Mengklarifikasi Tuduhan Sesat Ajaran Ahmadiyah, yang penulis lakukan menghasilkan

Lebih terperinci

P U I S I PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

P U I S I PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli P U I S I A. PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984) Pengertian Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, matra serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai alat komunikasi, bahasa digunakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Rinovianti NIM 090388201266 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN ANALISIS PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PERAWATAN KULIT WAJAH DI TELEVISI

JURNAL PENELITIAN ANALISIS PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PERAWATAN KULIT WAJAH DI TELEVISI JURNAL PENELITIAN ANALISIS PEMAKAIAN GAYA BAHASA PADA IKLAN PRODUK KECANTIKAN PERAWATAN KULIT WAJAH DI TELEVISI Oleh : KUSUMAWATI K1202523 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

I. KAJIAN PUSTAKA. yakni bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran

I. KAJIAN PUSTAKA. yakni bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran I. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Novel Istilah novel sama dengan istilah roman, kata novel berasal dari bahasa Italia dan berkembang di Inggris dan Amerika Serikat. Roman dan novel mempunyai perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN  A. Bahasa Karya Sastra BAB I PENDAHULUAN Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena kehidupan itu beraneka

Lebih terperinci

TEMA DAN FAKTOR KEBAHASAAN NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK

TEMA DAN FAKTOR KEBAHASAAN NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK TEMA DAN FAKTOR KEBAHASAAN NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK KARYA HAMKA DAN BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SYIRAZY (MELALUI KAJIAN INTERTEKSTUALITAS) Amelia Dian Utami 1), Hasnul Fikri 2), Syofiani

Lebih terperinci

JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN

JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Disusun oleh

Lebih terperinci

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT E-JURNAL ILMIAH ASMARIDA NPM. 09080206 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Masmimar Mangiang, Dasar-dasar Penulisan materi kuliah Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia

Masmimar Mangiang, Dasar-dasar Penulisan materi kuliah Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia Menulis adalah merekonstruksi fakta, dan alat untuk merekonstruksi itu adalah bahasa. Kata atau pilihan kata menjadi sangat menentukan dalam hal mengungkapkan makna atau pengertian yang hendak kita nyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Lirik itu mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan

BAB II LANDASAN TEORI. Lirik itu mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan BAB II LANDASAN TEORI A. Lirik Lagu Sebagai Genre Sastra Lirik itu mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, (2) adalah susunan sebuah nyanyian (Moeliono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya dalam kehidupan. Dalam berinteraksi sosial manusia yang satu dengan lainnya akan mengalami proses

Lebih terperinci

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN INSTAGRAM @PuisiLangit SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, Veronica Melinda Nurhidayati Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai kebutuhan utama yang harus dipelajari dan dikembangkan karena bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Chaer (2009: 3) berpendapat

Lebih terperinci

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Oleh

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Oleh MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh Ratih Amalia Wulandari Edi Suyanto Muhammad Fuad Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: ratihamaliawulandari17@gmail.com Abstract This

Lebih terperinci