BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ketimpun. Adapun luas masing-masing kelurahan adalah sebagai berikut: Kelurahan Petak Ketimpun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ketimpun. Adapun luas masing-masing kelurahan adalah sebagai berikut: Kelurahan Petak Ketimpun"

Transkripsi

1 72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kecamatan Jekan Raya 1. Letak Geografis Kecamatan Jekan Raya mempunyai luas wilayah km2 yang terbagi dalam 4 (empat) wilayah kelurahan, yaitu: Kelurahan Palangka, Kelurahan Bukit Tunggal, Kelurahan Menteng, dan Kelurahan Petuk Ketimpun. Adapun luas masing-masing kelurahan adalah sebagai berikut: Kelurahan Palangka Kelurahan Bukit Tunggal Kelurahan Menteng Kelurahan Petak Ketimpun : km2 : km2 : km2 : km Batas-batas wilayah Kecamatan Jekan Raya meliputi sebagai berikut: - Sebelah Utara :Berbatasan dengan Bukit Rawi/Kabupaten Gunung Mas - Sebelah Timur : Berbatasan dengan Tumbang Rungan Kecamatan Pahandut - Sebelah Selatan:Berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur - Sebelah Barat :Berbatasan dengan Kereng Bangkirai Kecamatan Sebangau. Seperti daerah-daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng), suhu berkisar antara 30 o 34 o C, dengan iklim tropis, hutan kecil dan berawa-rawa, keadaan udara termasuk lembab dan tanah dari daratan dan rawa. Adapun luas wilayah Kecamatan Jekan Raya dapat dilihat pada tabel berikut: 72

2 73 Tabel 4.1 Luas Wilayah Kecamatan Jekan Raya No. Kelurahan Luas (km2) Jumlah penduduk Kepadatan penduduk Tiap km 2 1. Menteng 31, ,13 2. Palangka 24, ,01 3. Bukit Tunggal 237, ,63 4. Petuk Katimpun 59, ,82 JUMLAH 352, ,88 Sumber: Kecamatan Jekan Raya 2012 Berdasarkan data tabel di atas kelurahan Menteng, dengan jumlah penduduk, jiwa dengan kepadatan penduduk 1.206,13 km 2, kelurahan Palangka dengan jumlah penduduk jiwa dengan kepadatan penduduk 1.665,01 km 2, kelurahan Bukit Tunggal dengan jumlah penduduk jiwa dengan kepadatan penduduk 142,63 km 2, kelurahan Petuk Katimpun dengan jumlah penduduk jiwa dengan kepadatan penduduk 35,82 km 2. Adapun luas Kelurahan dan Presentase terhadap luas Kecamatan dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Luas Kelurahan dan Persentase Terhadap Luas Kecamatan No. Kelurahan Luas ( ha ) % Terhadap luas kecamatan 1. Menteng ,79 2. Palangka ,02 3. Bukit Tunggal ,25 4. Petuk Katimpun ,94 Kecamatan ,00 Sumber: Kecamatan Jekan Raya 2012

3 74 Berdasarkan luas (ha) kelurahan Menteng mempunyai ha, yakni 8,79 % dari luas kecamatan, luas (ha) kelurahan Palangka ha 7,02 % dari luas kecamatan, luas (ha) kelurahan Bukit Tunggal ha 67,25% dari luas kecamatan, luas (ha) kelurahan Menteng ha 16,94 % dari luas kecamatan yang berjumlah ha. 2. Keadaan Monologis a. Kelurahan dan Data Penduduk Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan yang selalu harus ditingkatkan kualitasnya secara terprogram guna menunjang pembangunan. Kepadatan penduduk Kecamatan Jekan Raya 324,88 jiwa / km2. Jumlah kepadatan ini bervariasi diantara 4 kelurahan yang ada dimulai kelurahan Petuk Katimpun yang mempunyai kepadatan terjarang penduduknya, yaitu 35,82 jiwa / km2. adapun kelurahan yang terpadat adalah kelurahan Palangka dengan jumlah kepadatan penduduk 1.665,01 jiwa / km2. Berdasarkan data laporan Kecamatan Jekan Raya, jumlah penduduk Kecamatan Jekan Raya tercatat jiwa yang tersebar di masing-masing kelurahan. Urutan Kelurahan dengan penduduk terbanyak adalah sebagai berikut: Kelurahan Palangka : jiwa (35,97 %) Kelurahan Menteng : Jiwa (32,64 %) Kelurahan Bukit Tunggal : Jiwa (29,52 %) Kelurahan Petak Ketimpun : Jiwa (1,87 %)

4 75 b. Rumah Ibadah dan Pemeluk Agama Kecamatan Jekan Raya dengan jumlah penduduk jiwa memiliki tempat ibadah sebanyak 241 buah sebagai berikut: 1) Rumah Ibadah Tabel 4.3 Jumlah Tempat Ibadah Tempat Ibadah Jumlah Masjid 62 Musholla 109 Gereja 70 Pura 1 Kuil/Klenteng 1 Total 243 Buah Sumber: KUA Jekan Raya 2012 Dilihat dari tabel di atas sarana tempat ibadah di kecamatan Jekan Raya, terbilang banyak, dilihat dari masing-masing tempat ibadah, masjid 62 Buah, Langgar/Musholla 109 Buah, Gereja 70 Buah, Pura 1 buah, dan Kuil/Kelenteng 1 buah. 2) Pemeluk Agama (jumlah penduduk berdasarkan agama) Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Menurut Agama No. Pemeluk Agama Jumlah 1 Islam Kristen Katolik Hindu Budha 132 Total jiwa Sumber: KUA Jekan Raya 2012 Dilihat dari tabel di atas jumlah pemeluk agama di kecamatan Jekan Raya, didominasi oleh agama Islam, Jumlah Pemeluk agama dengan

5 76 masing-masing Islam Jiwa, Kristen Jiwa, Katholik Jiwa, Hindu Jiwa, Budha 132 Jiwa. c. Sarana Pendidikan Untuk turut serta mensukseskan program pemerintah dibidang pendidikan, Kecamatan Jekan Raya berusaha agar mutu pendidikan paling tidak setarap dengan Kecamatan lainnya, maka salah satu faktor penunjang adanya sarana pendidikan yang memadai yang tersebar di 4 (empat) kelurahan. 1) Sarana Pendidikan Umum: Tabel 4.5 Jumlah Sarana Pendidikan Umum Sarana Pendidikan Jumlah Umum (Sekolah) TK 46 SD 36 SLB 1 SLTP 14 SLTA 7 Perguruan Tinggi 13 Total 117 Buah Sumber: KUA Jekan Raya 2012 Dilihat dari tabel di atas sarana Pendidikan Umum di Kecamatan Jekan Raya, terbilang banyak, telihat dari jumlah masing-masing sekolah terdiri dari TK (Taman Kanak-kanak) 46 buah, SD (Sekolah Dasar) 36 buah, SLB (Sekolah Luar Biasa) 1 buah, SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) 14 buah, SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) 7 buah, dan Perguruan Tinggi (termaksud UNPAR, STAIN, STMIK,STIE, dan lain-lain) 13 buah.

6 77 2) Sarana Pendidikan Agama Islam Tabel 4.6 Jumlah Sarana Pendidikan Agama Islam Sarana Jumlah Pendidikan Agama (Sekolah) MIN - MIS 3 MTSN 1 MTS 2 MAN 1 MA 1 PONPES 7 Total 15 Buah Sumber: KUA Jekan Raya 2012 Dilihat dari tabel di atas sarana Pendidikan Umum di Kecamatan Jekan Raya, dapat terlihat dari jumlah masing-masing sekolah terdiri dari MIN (Madrasah Ibtida iyah Negeri) tidak ada, MIS (Madrasah Ibtida iyah Swasta) 3 buah, MTSN (Madrasah Tsanawiyah Negeri) 1 buah, MTS (Madrasah Tsanawiyah Swasta) 2 buah, MAN (Madrasah Aliyah Negeri) 1 buah, MA (Madrasah Aliyah Swasta) 1 buah dan Ponpes (Pondok Pesantren) 7 buah. d. Majelis Taklim di Kecamatan Jekan Raya Berdasarkan data majelis taklim di Kecamatan Jekan Raya tahun diperoleh 28 majelis taklim, peneliti mengambil lima majelis taklim yang terdiri dari, majelis taklim Darussalam, majelis taklim Sabilal muhtadin, majelis taklim al muhajrin, majelis taklim Ittihad, majelis taklim nurul Iman. 1 Sumber: KUA Kecamatan Jekan Raya 2009.

7 78 No. Kelurahan Nama Masjid/ Majelis Taklim Pengurus Ketua Sekretaris Bendahara Berdiri Tahun Sumber Dana Jmlh Anggota 1 Menteng Darussalam Dr.H.Khairil Anwar, M.Ag 2 Palangka Sabilal KH.M. Muhtadin Muchsin 3 Petuk Katimpun 4 Bukit Tunggal Nurul Iman Edy Mistarsyah Achmad Supriadi, M.Si Nurani Amiril Mukminin Saiful Lutfi, S.Pd.I Nurul Yaqin 2001 Swadaya masyarakat 2006 Swadaya masyarakat Rusman 2001 Swadaya masyarakat Al Muhajirin H. Marjuni Idrus M.Husein 2002 Swadaya masyarakat Ittihad Achmad Ahmad Rujihan 2007 Swadaya Suwandi Mustafa Sahibul masyarakat Aqla, S.Kom I Sumber: Survei Penelitian B. Hasil Persepsi Jamaah Majelis Taklim di Kecamatan Jekan Raya terhadap Partisipasi Politik Ulama dalam Pilkada Di bawah ini akan disajikan hasil Persepsi masyarakat dalam bentuk tabel, mengenai Partisipasi politik ulama dalam Pilkada (Kampanye, Jubir salah satu kandidat, sosialisasi Pilkada (secara non formal), memberikan Fatwa, merekomendasikan untuk memilih pasangan kandidat Pilkada, memberi dukungan spiritual). Pada bagian ini penulis akan menyajikan data dalam bentuk tabel mengenai tingkat intensitas kepemimpinan informal ulama yang berkenaan dengan informasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Palangka Raya di kecamatan Jekan Raya Tahun Berkenaan dengan politik ulama, terlebih bagi Jamaah Majelis Taklim di kecamatan Jekan Raya. Berdasarkan empat indikator, yakni:

8 79 a. Memberikan Fatwa (berupa anjuran, nasehat, keputusan/ ketetapan, tausiyah, ceramah-ceramah, dan rekomendasi) b. Memberikan doa, restu dan nasehat kepada semua pihak. c. Sosialisasi Pilkada (secara non formal) (mendukung salah satu calon kandidat, mengarahkan jangan golput, mengarahkan untuk mencoblos). d. Menjadi komunikator masyarakat ( juru bicara kampanye/tim sukses) Dengan kriteria indikator tersebut yang digunakan untuk mengukur persepsi (reaksi/tanggapan) jamaah majelis taklim, terhadap ulama yang berpolitik di kecamatan Jekan Raya, yang dijelaskan pada tabel-tabel dibawah ini. Tabel 4.7 Intensitas Pemilih: Tokoh yang paling didengar Pendapatnya dalam Masalah (Sosial, Agama, Politik) yang dihadapi Masyarakat di Kecamatan Jekan Raya 1 Tokoh Agama (ulama) Lurah Tokoh partai Tokoh adat Tentara (Soal angket dari no. 1) Dari tabel 4.7 di atas diperoleh hasil data sebanyak 92 responden atau 96,87 % menyatakan tanggapannya memilih tokoh agama (ulama) yakni, sebagai tokoh yang paling didengar pendapatnya dalam masalah (sosial, agama dan politik) yang dihadapi masyarakat. Hal ini karena jamaah majelis taklim memandang ulama sebagai tokoh yang dihormati, tokoh yang terpandang mengetahui berbagai aspek permasalahan di masyarakat, selain itu ulama

9 80 dipandang masyarakat, mempunyai ilmu yang banyak. Tidak hanya dari segi agama tetapi dari segi ilmu-ilmu yang lain. Diurutan kedua setelah ulama, tokoh yang didengar pendapatnya oleh masyarakat ialah tokoh partai, dari hasil penelitian terdapat 2,4 % pemilih menyatakan bahwa tokoh partai termasuk orang yang penting. Hal ini disebabkan karena tokoh partai juga temasuk orang-orang yang terpandang dan berpendidikan, ada dari kalangan pejabat dan ada juga yang duduk di jabatan kepemerintahan, selain itu tokoh-tokoh partai dekat dengan masyarakat. Diurutan ketiga tokoh yang didengar pendapatnya ialah lurah. 1,03 %, pemilih menyatakan lurah sebagai tokoh yang didengar pendapatnya dalam masalah sosial, agama dan politik di masyarakat. Selanjutmya, diurutan keempat dan kelima tokoh adat dan tentara dengan 0.0 %, dikarenakan tokoh tersebut belum memikat hati jamaah majelis taklim. Tabel 4.8 Pernyataan Bahwa Ulama Seorang Panutan politik 1 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju (Soal angket 4 Sangat Tidak Setuju dari No.2) Dari tabel 4.8 di atas, yang diambil dari 5 majelis taklim di kecamatan Jekan Raya, dari hasil penelitian % atau 52 orang memilih setuju bahwa ulama panutan politik. Hal ini dikarenakan jamaah majelis taklim masih menganggap bahwa ulama juga sebagai tokoh politik.

10 81 Selanjutnya % jamaah majelis taklim tidak setuju pernyataan bahwa ulama seorang panutan politik, jamaah menganggap ulama bukan sebagai tokoh panutan politik. Berdasarkan data (item No.2) yang diperoleh dari 95 responden, tentang pernyataan bahwa ulama seorang panutan politik yaitu: 321/380 x 100% = 86,31% tergolong skor interpretasinya sangat kuat. Tabel 4.9 Ulama terlibat Pilkada Walikota tahun 2013 Kota Palangka Raya (Kriteria Indikator ulama: Memberi doa, restu dan nasehat kepada semua pihak) 1 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju (Soal angket 4 Sangat Tidak Setuju dari No.3) Dari tabel 4.9 diperoleh data 3,16 % jamaah sangat setuju, dan 51,57 % setuju, ulama terlibat dalam Pilkada Walikota tahun 2013 kota Palangka Raya, adapun kriteria yang dimaksud terlibat disini ialah (seperti mendukung, berpartisipasi, memberikan restu, memberi nasihat kepada calon pemimpin) hal ini masyarakat dukung. Selanjutnya, 43,17 % jamaah tidak setuju dan 2.10 % sangat tidak setuju bila ulama terlibat Pilkada, karena jamaah berpendapat ulama lebih baik mengurus umat, daripada terjun ke politik, hal ini seperti yang dikemukakan oleh masyarakat. Masyarakat menilai lebih baiknya ulama itu tidak terlibat dalam pilkada secara langsung.

11 82 Pada keseluruhan hasil, Jamaah majelis taklim di Kecamatan Jekan Raya, umumnya menyetujui saja ulama ikut Pilkada, dengan niat bagus, demi kepentingan umat, agar kelak ketika salah satu calon walikota yang terpilih yang didukung oleh ulama itu dapat mengembang amanah ketika terpilih menjadi pemimpin. Berdasarkan data (item No.3) yang diperoleh dari 95 responden, tentang ulama yang terlibat pilkada walikota tahun 2013 kota palangka Raya yaitu: 243/380 x 100% = 63,94% tergolong skor interpretasinya kuat. Adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini: Grafik Gambar 4.1 Ulama terlibat Pilkada Walikota tahun 2013 Kota Palangka Raya Indikator: Memberi doa, restu dan nasehat kepada semua pihak 20 51,57 0 3,16 Sangat Setuju Setuju 43,17 2,1 Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sumber: Hasil analisis

12 83 Tabel 4.10 Ulama yang menjadi Tim Sukses (Pemenangan) Pilkada Walikota tahun 2013 Kota Palangka Raya (Pengembangan kriteria indikator: ulama menjadi komunikator masyarakat/ jubir kampanye) 1 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju (Soal angket 4 Sangat Tidak Setuju dari No.4) Dari tabel 4.10 diperoleh data 5,26 % jamaah sangat setuju, dan 47,37 % setuju, terhadap ulama yang menjadi tim sukses (pemenangan), pilkada salah satu walikota tahun 2013 kota Palangka Raya, hal ini dinyatakan oleh masyarakat. Jamaah setuju terhadap ulama yang menjadi tim sukses pemenangan salah satu calon walikota Palangka Raya, kebanyakan para anggota jamaah beralasan, supaya salah satu calon yang dipilih oleh ulama itu juga dipilih umat, dan supaya kota Palangka Raya tetap di pimpin oleh Walikota yang beragama Islam, Seperti halnya Walikota kita H. Muhammad Riban Satia, M.Si. Separuh jamaah juga tidak setuju % dan sangat tidak setuju %, dengan alasan Jamaah mengharapkan ulama jangan ikut berpolitik, agar fokus kepada umat, karena ulama ini milik umat (Islam) bukan milik masyarakat, tetap pada ranahnya yaitu membimbing umat. Berdasarkan data (item No.4) yang diperoleh dari 95 responden, tentang ulama yang menjadi tim sukses (pemenangan) pilkada walikota tahun

13 kota Palangka Raya yaitu: 234/380 x 100% = 61,57% tergolong skor interpretasinya kuat. Tabel 4.11 Ulama yang menjadi Jubir Kampanye Pilkada Walikota tahun 2013 Kota Palangka Raya (Kriteria indikator: ulama menjadi komunikator masyarakat/ jubir kampanye) 1 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju (Soal angket 4 Sangat Tidak Setuju dari No.5) Dari tabel 4.11 jamaah majelis taklim sangat setuju 2.10 % dan setuju %, jamaah membolehkan saja ulama menjadi jubir, beralasan untuk mewakili calon pasangan Pilkada di masing-masing majelis taklim, menyampaikan visi misi calonnya. Akan tetapi mayoritas jamaah berpandangan negatif terlihat dari % tidak setuju, dan sangat tidak setuju 8.42 %, hal ini seperti yang diungkapkan oleh hampir separuh jamaah. Sebaiknya, ulama jangan menjadi jubir/kampanye, karena akan merusak ke-ulamaannya sehingga (marwahnya turun) baik di sisi Allah dan manusia, sebab ulama lebih baik tidak turun langsung untuk berpolitik, tetapi baiknya menasihati para pemimpinnya, ditakutkan dipertanyakan keulamaan ulama tersebut. Berdasarkan data (item No.5) yang diperoleh dari 95 responden, tentang ulama yang menjadi jubir kampanye pilkada walikota tahun 2013 kota Palangka Raya yaitu: 201/380 x 100% = 52,89% tergolong skor

14 85 interpretasinya kuat. Adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini: Grafik Gambar 4.2 Ulama yang menjadi Jubir kampanye Pilkada Walikota tahun 2013 Kota Palangka Raya Kriteria indikator: ulama menjadi komunikator masyarakat/ jubir kampanye ,1 Sangat Setuju 15,8 Setuju 73,68 8,42 Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sumber: Hasil analisis Tabel 4.12 Ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan tertentu (Pengembangan Kriteria indikator: Ulama yang Memberi fatwa/tausiah) 1 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju (Soal angket 4 Sangat Tidak Setuju dari No.6) Berdasarkan tabel 4.12 jamaah majelis taklim sangat setuju 9.47 % dan setuju %, hasil penelitian jamaah memandang positif bahwa jika ada ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan tertentu, tentunya jamaah mendukung, hal ini dilihat lagi dari calon pemimpin yang hendak dipilih, jamaah juga menyetujui dengan mengikuti apa yang dianjurkan oleh ulama tersebut, sebab pilihan yang dianjurkan ulama diikuti juga oleh para jamaah,

15 86 hal ini dengan pandangan ulama mengenai pemimpin yang sesuai dengan al Quran dan al Hadits, seperti halnya di Pengajian Majelis Dzikir Sabilal Muhtadin. Selain itu hampir mendekati separo jamaah tidak setuju %, dan sangat tidak setuju 5.27 %, menandakan bahwa sebagian jamaah juga masih tidak setuju terhadap ulama yang mengajurkan mencoblos pasangan tertentu, kebanyakan dengan alasan, masing-masing hak pribadi (personal), tidak boleh. Berdasarkan data (item No.6) yang diperoleh dari 95 responden, tentang ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan tertentu yaitu:240/380 x 100% = 63,15% tergolong skor interpretasinya kuat. Tabel 4.13 Ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan tertentu yang tidak disukai (Pengembangan Kriteria indikator: Ulama yang Memberi fatwa/tausiah) 1 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju (Soal angket 4 Sangat Tidak Setuju dari No.7) Berdasarkan tabel 4.13 jamaah majelis taklim sangat setuju 3.16 % dan setuju %, hasil penelitian jamaah memandang negatif, bahwa dari sebagian jamaah di lapangan berpendapat, memilih calon yang tidak kita inginkan, bersifat bertentangan dengan hati nurani, akan tetapi ulama berpendapat bahwa calon ini yang baik.

16 87 Pendapat di atas di dukung dengan persepsi jamaah yang tidak setuju % dan % sangat tidak setuju, terhadap ulama yang menganjurkan pasangan yang tidak kita sukai. Berdasarkan data (item No.7) yang diperoleh dari 95 responden, tentang ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan tertentu yang tidak disukai, yaitu: 178/380 x 100% = 46,84% tergolong skor interpretasinya lemah. Tabel 4.14 Ulama yang memberi fatwa memilih kandidat pasangan Pilkada tertentu (Kriteria indikator: Ulama yang Memberi fatwa/tausiah) 1 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju (Soal angket 4 Sangat Tidak Setuju dari No.8) Berdasarkan tabel 4.14 jamaah majelis taklim sangat setuju % dan setuju %, kurang dari separo jamaah bertanggapan setuju, ulama boleh memberikan fatwa. Selanjutnya sebesar % dan % jamaah dengan tanggapan yang negatif, kebanyakan dari lapangan jamaah yang tidak setuju dikarenakan, mungkin ada motivasi lain, ulama memilih untuk memberi fatwa, terutama di majelis taklim, selain ulama mempunyai integritas. Jamaah memandang bahwa ulama yang menfatwakan (merekomendasikan) untuk calon tertentu terkesan ulama yang mempunyai motivasi lain, seperti untuk kepentingan agama, sosial, dan ekonomi.

17 88 Hal ini yang menbuat ulama lebih baik tidak berfatwa, ada saja ulama yang memfatwakan untuk memilih salah satu kandidat, dan hal ini kembali lagi tergantung niat, individu masing-masing pemilih. Jamaah mengharapkan agar ulama bersikap netral dalam berpolitik. Berdasarkan data (item No.8) yang diperoleh dari 95 responden, tentang ulama yang memberi fatwa memilih kandidat pasangan pilkada tertentu, yaitu: 201/380 x 100% = 52,89% tergolong skor interpretasinya kuat. Adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini: Grafik Gambar 4.3 Ulama yang memberi fatwa memilih kandidat pasangan Pilkada tertentu Kota Palangka Raya Kriteria indikator: Ulama yang Memberi fatwa/tausiah 12,64 Sangat Setuju 28,42 Setuju 42,1 Tidak Setuju 16,84 Sangat Tidak Setuju Sumber: Hasil analisis

18 89 Tabel 4.15 Ulama yang mensosialisasikan Pilkada Walikota tahun 2013 Kota Palangka Raya (Kriteria indikator: Sosialisasi Pilkada) 1 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju (Soal angket 4 Sangat Tidak Setuju dari No.9) Berdasarkan tabel 4.15 jamaah majelis taklim sangat setuju 9.47 % dan setuju %, setuju terhadap ulama yang mensosialisasikan Pilkada, dalam hal ini peneliti mengkategorikan maksud sosialisasi (ikut berpartisipasi, mendukung calon pilkada, menganjurkan jangan golput, memilih pemimpin yang beriman), dalam kaitannya dengan hal ini jamah memandang positif. Selain itu jamaah juga membolehkan ulama bersosialisasi politik, dengan mengerti situasi, serta cerdas dalam hal-hal yang lain terutama yang bersangkutan dengan politik; dalam hal ini jamaah juga sangat menganjurkan untuk memilih salah satu kandidat walikota, dengan ikut berpartisipasi, dan jangan golput pada Pilkada tahun 2013 lalu. Dengan kriteria demikian membolehkan ulama berpolitik untuk mensosialisasikan Pilkada, agar benar-benar yang terjun ke politik itu, orang yang sesuai dengan kredibilitasnya. Selanjutnya jamaah juga beranggapan % tidak setuju, dan sangat tidak setuju 4.21 %, walaupun hampir separuh dari jamaah tidak setuju, berkenaan dengan ulama yang mensosialisasikan Pilkada.

19 90 Berdasarkan data (item No.9) yang diperoleh dari 95 responden, tentang ulama yang mensosialisasikan pilkada walikota tahun 2013 kota Palangka Raya, yaitu: 250/380 x 100% = 65,78% tergolong skor interpretasinya kuat. Grafik Gambar 4.4 Ulama yang mensosialisasikan Pilkada Walikota tahun 2013 Kota Palangka Raya Kriteria indikator: Sosialisasi Pilkada ,47 Sangat Setuju 48,42 Setuju 37,9 Tidak Setuju 4,21 Sangat Tidak Setuju Sumber: Hasil analisis Tabel 4.16 Ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan Muslim-muslim (Pengembangan Kriteria indikator: Ulama yang Memberi fatwa/tausiah) 1 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju (Soal angket 4 Sangat Tidak Setuju dari No.10) Berdasarkan table 4.16 jamaah majelis taklim sangat setuju % dan setuju %, menandakan bahwa jamaah majelis taklim persatuan dan

20 91 kesatuannya dalam memilih pemimpin Islam tergolong kuat, karena jamaah dekat dengan ulama, tentunya taat kepada ulama. Jadi, walaupun demikian dilihat kembali kepada calon pemimpin yang akan dipilih, baik segi kualitas maupun integritasnya, bukan hanya karena faktor agama saja, akan tetapi juga karena memang mampu mengembang amanah menjadi pemimpin. Berdasarkan data (item No.10) yang diperoleh dari 95 responden, tentang ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan muslimmuslim, yaitu: 299/380 x 100% = 78,68% tergolong skor interpretasinya sangat kuat. Tabel 4.17 Ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan Muslim-nonmuslim (Pengembangan Kriteria indikator:ulama yang Memberi fatwa/tausiah) 1 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju (Soal angket 4 Sangat Tidak Setuju dari No.11) Berdasarkan tabel 4.17 jamaah majelis taklim sangat setuju 0.00 % dan setuju %, jamaah majelis taklim, memandang negatif tentang ulama yang merekomendasi pasangan muslim-nonmuslim. Hal ini dibuktikan dengan % dan %, jamaah tidak setuju terhadap ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan muslimnonmuslim, walaupun misalnya pemimpinnya Walikotanya Islam, tetap tidak setuju.

21 92 Berdasarkan data (item No.11) yang diperoleh dari 95 responden, tentang ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan muslimnonmuslim, yaitu: 191/380 x 100% = 50,26% tergolong skor interpretasinya kuat. Tabel 4.18 Ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan Nonmuslim-muslim (Pengembangan Kriteria indikator: Ulama yang Memberi fatwa/tausiah) 1 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 73 76,85 (Soal angket 4 Sangat Tidak Setuju 22 23,15 dari No.12) Berdasarkan tabel 4.18 diatas, menjawab sangat setuju 0.00 % dan setuju 0.00 %, ulama jamaah majelis taklim memandang negatif, ini terbukti dari 76,85 % tidak setuju, dan 23,15 % sangat tidak setuju, ulama merekomendasikan pasangan nonmuslim-muslim, walaupun, wakilnya Islam, ternyata jamaah majelis taklim, tidak setuju pemimpin wilayah di Kota Palangkaraya (Walikotanya) beragama nonmuslim. Hal ini dengan berbagai alasan, seperti tidak sepantasnya seorang ulama merekomendasikan pasangan nonmuslim, serta berkaitan dengan citra ulama, tidak mencerminkan sosok ulama. Berdasarkan hal tersebut, jamaah sangat memandang negatif, terkait ulama yang merekomendasikan pasangan nonmuslim-muslim, akan tetapi dilihat lagi apa motivasi ulama menyuruh memilih pemimpin baik yang muslim, mapun non-muslim.

22 93 Berdasarkan data (item No.12) yang diperoleh dari 95 responden, tentang ulama yang merekomendasikan mencoblos pasangan nonmuslimmuslim, yaitu: 168/380 x 100% = 44,21% tergolong skor interpretasinya lemah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari. seminar proposal, perbaikan proposal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari. seminar proposal, perbaikan proposal. 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari a. Dua bulan pertama: persiapan proposal, seminar proposal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959, mengesahkan Undang-Undang

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959, mengesahkan Undang-Undang 59 BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Gambaran Tentang Kota Palangka Raya Berdasarkan Undang-Undang Nomor Tahun 958 Parlemen Republik Indonesia tanggal Mei 959,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

Lebih terperinci

BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN 37 BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Temuan Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Letak Monografi Desa Hampalit adalah salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Katingan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi dan Demografi Geografi Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara. Batas wilayah di Desa Naga Beralih Kecamatan Kampar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan geografis dan demografis. Keadaan geografis Kelurahan Sidomulyo Barat adalah kelurahan yang terletak di kecamatan tampan kota madya pekanbaru. Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III. Setting Penelitian

BAB III. Setting Penelitian BAB III Setting Penelitian A. Kondisi Geografis dan Keadaan Pulau Madura. 1. Geografi Posisi geografis Madura terletak ditimur laut Pulau Jawa, kurang lebih 7 sebelahselatan dari katulistiwa di antara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah 10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA KOTA PALANGKARAYA. A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Kota Palangka Raya

BAB IV GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA KOTA PALANGKARAYA. A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Kota Palangka Raya 47 BAB IV GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA KOTA PALANGKARAYA A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Agama Kota Palangka Raya Propinsi Kalimantan Tengah diresmikan pembentukannya oleh Presiden Pertama Republik

Lebih terperinci

BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten

BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten BAB III SETTING PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu Kabupaten di provinsi Jawa Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Geografis dan Demografis 1. Letak Geografis Desa Tarai Bangun merupakan salah satu desa dari sekian banyak desa yang ada di Kacamatan Tambang Kabupaten Kampar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang. Desa Kampung Panjang adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kampar Utara

Lebih terperinci

TABEL JUMLAH PENDUDUK, DAN PERSENTASE PENDUDUK MENURUT AGAMA PROVINSI RIAU TAHUN 2011

TABEL JUMLAH PENDUDUK, DAN PERSENTASE PENDUDUK MENURUT AGAMA PROVINSI RIAU TAHUN 2011 TABEL JUMLAH PENDUDUK, DAN PERSENTASE PENDUDUK MENURUT AGAMA AGAMA LUAS No. KAB./KOTA WILAYAH Islam Kristen Katolik Hindu Budha Khonghucu Jumlah (Ha.) Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh Jmlh % % % % % Penduduk Penduduk

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang 4 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang meliputi lokasi penelitian dan aktivitas orang lanjut usia di kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Banjarmasin merupakan pusat kota yang terletak di sebelah selatan,

BAB I PENDAHULUAN. Kota Banjarmasin merupakan pusat kota yang terletak di sebelah selatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Banjarmasin merupakan pusat kota yang terletak di sebelah selatan, provinsi Kalimantan Selatan. Luas Kota Banjarmasin menurut Badan Pusat Statistik Kota

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat BAB III TINJAUAN UMUM 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat heterogenitas yang cukup kompleks, baik dari

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG A. Letak dan Sejarah Desa. Letak Desa Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatea Selatan. Luas areal

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Ba b 3 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 3.1. Kecamatan Kuala Kampar 3.1.1. Administrasi Kecamatan Kuala Kampar terbentang seluas 1.000,39 km 2. Secara administrasi wilayah Kecamatan Kuala Kampar berbatasan dengan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Desa Margosari Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu. Desa Margosari dibuka pada tahun 1953 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA A. Gambaran Umum Masyarakat Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km yang terdiri dari 20 Desa/Kelurahan yaitu Talang Bersemi, Talang Mulya, Anak

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Kecamatan Kandangan yang meliputi: 1) Letak Geografis dan Luas Wilayah

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Kecamatan Kandangan yang meliputi: 1) Letak Geografis dan Luas Wilayah 44 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Kandangan di bawah naungan pemerintah tingkat II Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Deskripsi tentang gambaran umum lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merupakan suatu desa yang harmonis dan termasuk desa yang lingkungannya masih BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Wilayah Desa Bukit Ranah merupakan suatu desa yang berada di pinggiran dalam wilayah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Desa Bukit Ranah

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir 59 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah para pemilih pemula yang tercatat dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja. 11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang usaha pembelian buah kelapa sawit ini terletak di Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu. Desa Tapung Jaya

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang BAB II PROFIL DESA KASIKAN A. Kondisi Geografi dan Demokrafi Desa kasikan adalah salah satu desa diantara beberapa desa yang terletak di Kecamatan Tapung Hulu lebih kurang 35 Km dari pusat kecamatan lebih

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA. yang lebih baik dan akurat, serta sarat akan pengetahuan dan fakta-fakta yang

BAB IV PENYAJIAN DATA. yang lebih baik dan akurat, serta sarat akan pengetahuan dan fakta-fakta yang BAB IV PENYAJIAN DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian yang penulis lakukan beberapa waktu lalu ada memiliki 2 lokasi penelitian, hal ini disebabkan karena penulis ingin mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1. I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Umat Islam merupakan mayoritas penduduk di Indonesia, Agar kualitas umat Islam meningkat diperlukan suatu wadah yang menampung aktivitas umat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan Demografis Desa Rimbo Panjang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan Demografis Desa Rimbo Panjang BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis dan Demografis Desa Rimbo Panjang 1. Geografis Desa Rimbo Panjang adalah sebuah Desa di Kecamatan Tambang yang sekarang berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda 31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. dua Desa yaitu: Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. dua Desa yaitu: Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Dalam Bab III ini penulis akan menguraikan dua pokok bahasan sebagai berikut: A. Hasil Penelitian Uraian ini tentunya didapat penulis dari hasil penelitian yang meliputi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN A. Geografis dan Demografis Desa bantan air merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Kampar adalah merupakan satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar dengan ketinggian 30/50 Meter dari permukaan laut, suhu maksimum

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. musyawarah dengan tujuan ingin membentuk desa baru dan mengajukan

IV. GAMBARAN UMUM. musyawarah dengan tujuan ingin membentuk desa baru dan mengajukan 53 IV. GAMBARAN UMUM A. Profil Kepemimpinan Kepala Desa Karang Sari Desa Karang Sari sebelumnya adalah wilayah bagian dari Desa Karang Anyar, karena Desa Karang Anyar memiliki wilayah yang masih sangat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT. 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat. Manyaran, Cabean, Tawang Mas, Tawang Sari, Tambak Harjo,

BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT. 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat. Manyaran, Cabean, Tawang Mas, Tawang Sari, Tambak Harjo, BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat 4.1.1 Keadaan Geografis Kecamatan Semarang Barat adalah pusat pemerintahan yang mempunyai ketinggian dataran 3 meter

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program yang ada di lokasi KKN tersebut. Yogyakarta. Kelurahan Seloharjo, dibatasi oleh:

BAB I PENDAHULUAN. program yang ada di lokasi KKN tersebut. Yogyakarta. Kelurahan Seloharjo, dibatasi oleh: BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode LXI Divisi XIV Kelompok B Unit 1 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016/2017, berlokasi di Dusun Dukuh, Kelurahan Seloharjo,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Mongondow Utara. Secara geografis kecamatan Bintauna berada pada 125 0

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Mongondow Utara. Secara geografis kecamatan Bintauna berada pada 125 0 BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 2.1 Letak Geografis dan Topografi Kecamatan Bintauna merupakan bekas kerajaan yang sekarang termasuk salah satu dari enam kecamatan dikabupaten daerah tingkat II Bolaang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823 IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA A. Sejarah Singkat Kelurahan Langkapura Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823 kelompok-kelompok suku yang berasal dari suku Lampung

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran umum Desa Weru 1. Letak Geografis Desa Weru merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Paciran Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Pengantar Madrasah (RA, MI, MTs dan MA) disebutkan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 merupakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Sejarah Pekon Banyu Urip selama ini belum pernah dibukukan secara pasti,

IV. GAMBARAN UMUM. Sejarah Pekon Banyu Urip selama ini belum pernah dibukukan secara pasti, 42 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Pekon Banyu Urip 1. Sejarah Singkat Sejarah Pekon Banyu Urip selama ini belum pernah dibukukan secara pasti, akan tetapi penulis coba mendapatkannya melalui pengamatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS

BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS 13 BAB II GAMBARAN KELURAHAN TERKUL KECAMATAN RUPAT KABUPATEN BENGKALIS A. Geografi Kelurahan Terkul adalah kelurahan yang terletak di samping kota Batupanjang kecamatan Rupat, dengan status adalah sebagai

Lebih terperinci

MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN

MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN 2010-2014 Visi : terwujudnya masyarakat Provinsi Bengkulu yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Misi : 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KENAGARIAN PANGKALAN KOTO BARU. Kota. Menurut data statistik di kantor kepala Kenagarian Pangkalan Koto

BAB II GAMBARAN UMUM KENAGARIAN PANGKALAN KOTO BARU. Kota. Menurut data statistik di kantor kepala Kenagarian Pangkalan Koto BAB II GAMBARAN UMUM KENAGARIAN PANGKALAN KOTO BARU A. Kondisi Geografis dan Demografis 1. Keadaan Geografis Kenagarian Pangkalan Koto Baru adalah salah satu Kenagarian yang ada di Kecamatan Pangkalan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Magelang secara Geografis terletak pada posisi Lintang

IV. GAMBARAN UMUM. Magelang secara Geografis terletak pada posisi Lintang IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Lokasi dan Geografi Kota Magelang Kota Magelang merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota Magelang secara Geografis terletak pada posisi 7 0 26 18 7 0 30 9 Lintang

Lebih terperinci

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir 100 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Ada beberapa hal yang penulis simpulkan dari penelitian ini yakni sebagai berikut : 1. Tahapan segmentasi jama ah Majelis Dzikir Walisongo a. Mencari hubungan Jama ah Majelis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Gobah Desa Gobah adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar ini yang menurut beberapa tokoh masyarakat Desa Gobah dikenal karena

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Karta. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah nama sebuah Desa yang terletak

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sekilas Tentang Kecamatan Rowosari 1. Letak Geografis Kecamatan Rowosari Kecamatan Rowosari merupakan salah satu kecamatan yang terletak di jalur utama Pantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka untuk mencapai

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016 Katalog BPS 1101002.2324100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KENDAL STATISTIK KECAMATAN PEGANDON TAHUN 2016 NO. Publikasi/ Publikasi Number : 33.24.100.13.02 No.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Geografis Desa Tanjung Medan Desa Tanjung Medan merupakan salah satu desa diantara desa yang berada di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Adapun

Lebih terperinci

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN BAB II PROFIL WILAYAH A. Kondisi Wilayah Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN sebagai acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN belangsung, sehingga

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN A. Kondisi Geografis Desa Cipete Kec. Pinang Kota Tangerang Banten Desa Cipete merupakan bagian dari Kota Tangerang Provinsi Banten,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Parit Hidayat memilikii kondisi geografis dengan tipologi daerah datar dan didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah 517.25 Km,

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1418 Katalog BPS : 1101001.2102.060 Ukuran Buku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR A. Letak Dan Sejarah Geografis Pada tahun 1923 Jepang masuk yang diberi kekuasaan oleh Raja Siak untuk membuka lahan perkebunan karet dan sawit yang

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA A. Letak Geografis, Demografis, Visi dan Misi Kecamatan Sabak Auh

BAB II. GAMBARAN UMUM KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA A. Letak Geografis, Demografis, Visi dan Misi Kecamatan Sabak Auh BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK SRI INDRAPURA A. Letak Geografis, Demografis, Visi dan Misi Kecamatan Sabak Auh 1. Letak Geografis Kecamatan Sabak Auh Kecamatan Sabak Auh berdiri

Lebih terperinci

BAB II PROFIL WILAYAH. Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survei lapangan dan. pendapat, maupun diskusi dengan tokoh masyarakat di Kampung

BAB II PROFIL WILAYAH. Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survei lapangan dan. pendapat, maupun diskusi dengan tokoh masyarakat di Kampung BAB II PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survei lapangan dan pengamatan yang dilakukan di lokasi KKN, baik melalui wawancara, curah pendapat, maupun diskusi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. berstatus Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan ialah unit pemerintahan terkecil

BAB II GAMBARAN UMUM. berstatus Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan ialah unit pemerintahan terkecil BAB II GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Kulim Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, yang mana wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Andonosari sebagai lokasi penelitian merupakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. namun berkat ketekunan dan kemauan keras dari penduduk yang datang dari Jawa ke

IV. GAMBARAN UMUM. namun berkat ketekunan dan kemauan keras dari penduduk yang datang dari Jawa ke 48 IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Desa Gayau Sakti Seperti desa-desa transmigrasi lainnya di daerah Lampung khususnya Lampung Tengah, maka Desa Gayau Sakti pada awal mulanya juga merupakan hutan belukar,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN 46 BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN Gambar 3 Peta Kabupaten S idoarjo Gambar 4 Peta Lokasi TPST Janti Berseri 47 A. Kondisi Geografis Letak geografis Desa Janti terletak di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

Lebih terperinci

Kecamatan : Bogor Timur Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2021 Triwulan : 1

Kecamatan : Bogor Timur Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2021 Triwulan : 1 Kecamatan : Bogor Timur Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2021 Triwulan : 1 No Jenis Data Jumlah Satuan Sumber Data 1 Jumlah Pendidikan Umum a Jumlah Taman Bermain/Play Group - Taman Bermain/ Play Group

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK A. Kondisi Geografis Kondisi geografis penelitian di Desa Margamulya yang penulis akan utarakan dalam Bab II ini, yaitu hasil observasi dan

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ibukota Provinsi Riau (Pekanbaru) adalah 34 KM. Daerah ini merupakan daerah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ibukota Provinsi Riau (Pekanbaru) adalah 34 KM. Daerah ini merupakan daerah BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Geografis Kelurahan Sei Pagar Kelurahan Sei Pagar merupakan kelurahan di Kecamatan Kampir Kiri Hilir Kabupaten Kampar. Jarak tempuh antara Kelurahan Sei Pagar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. atau 9,965 Ha, dengan pusat pemerintaahan berada di desa Kampar.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. atau 9,965 Ha, dengan pusat pemerintaahan berada di desa Kampar. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Kampar Timur adalah suatu wilayah yang terletak di Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Kecamatan Kampar Timur merupakan salah satu kecamatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan, IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis 1. Luas dan batas wilayah administrasi Kecamatan Tampan merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kota Pekanbaru, terdiri atas 71 RW dan

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa

Lebih terperinci

BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK

BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Tentang Desa Kepuh Teluk 1. Letak Geografis Desa Kepuh Teluk Desa atau Kelurahan

Lebih terperinci

KOTA KENDAL DALAM ANGKA 2016 KOTA KENDAL IN FIGURES 2016 ISSN : 0852-0235 Nomor Publikasi/ Publication Number : 33241601 Nomor Katalog BPS/ Catalog Number of BPS : 1102001.3324170 Ukuran Buku/ Book Size

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KECAMATAN KENJERAN. sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bulak, di sebelah Barat

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KECAMATAN KENJERAN. sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bulak, di sebelah Barat 23 BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KECAMATAN KENJERAN A. Keadaan Geografis Secara geografis kecamatan Kenjeran terletak di wilayah Surabaya Utara. Kecamatan Kenjeran berbatasan dengan selat Madura di sebelah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM KELURAHAN SOREK SATU KECAMATAN PANGKALAN KURAS

BAB II TINJAUAN UMUM KELURAHAN SOREK SATU KECAMATAN PANGKALAN KURAS BAB II TINJAUAN UMUM KELURAHAN SOREK SATU KECAMATAN PANGKALAN KURAS A. Sejarah Kelurahan Sorek Satu Pada permulaan berdirinya Kelurahan SorekSatu masih merupakan hutan yang pada umumnya tanaman bambu yang

Lebih terperinci

Geografi. Astronomi. Batas Wilayah. Cuaca

Geografi. Astronomi. Batas Wilayah. Cuaca Geografi Astronomi No Garis 1 Lintang Selatan 70 28 70 46 2 Bujur Timur 110 40 110 70 Ketinggian rata-rata 511 meter di atas permukaan laut serta beriklim tropis dengan temperatur 22 31 C. Sumber: BAPPEDA

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman 50 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Gunung Batin Udik Luas wilayah Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah satu desa dari 13

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah satu desa dari 13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Koto Tuo Barat adalah Desa yang terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah

Lebih terperinci

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. :: Sistem Pendidikan Nasional Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU A. Letak Geografis Desa Simpang Kubu Desa Simpang Kubu merupakan salah satu desa di Kecamatan Kampar. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak

Lebih terperinci

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di 40 IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 4,47 km beribukota di Kampung Gedung Aji yang berjarak 36 km dari Ibu Kota Kabupaten

Lebih terperinci

`BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

`BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 68 `BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kota Medan. Zaman dahulu kota Medan dikenal dengan Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih 4 ha. Beberapa sungai melintasi

Lebih terperinci