MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 1 STRATEGI SISTEM PRODUKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 1 STRATEGI SISTEM PRODUKSI"

Transkripsi

1 MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 1 STRATEGI SISTEM PRODUKSI

2 BISNIS Upaya yang terorganisir dari individu maupun lembaga untuk memproduksi dan/atau menjual produk (barang/jasa) yang diperlukan masyarakat guna mendapatkan keuntungan

3 KEGIATAN BISNIS SD FINANSIAL SD MATERIAL KEGIATAN BISNIS SD MANUSIA SD INFORMASI

4 MANAJEMEN PRODUKSI /OPERASI Kegiatan2 manajemen produksi dan operasi tidak hanya menyangkut pemrosesan (manufacturing ) berbagai barang. Meskipun benar bahwa kegiatan produksi banyak dilakukan di perusahaan manufacturing dengan berbagai macam produksi.tapi banyak orang yang melaksanakan kegiatan produksi dalam organisasi yang menyediakan berbagai Bentuk jasa dan pada akhirakhir ini berkembang cukup pesat usaha produktif di sektor jasa. Organisasi organisasi penyedia jasa : bisnis perbankan, asuransi, tranportasi,hotel dan restauran

5 Atas dasar perkembangan tsb. Istilah Manajemen produksi yang telah banyak dipakai sebelumnya dan sampai sekarang secara meluas dipandang kurang mencakup seluruh Kegiatan sistem-sistem produktif dalam masyarakat kita. Oleh karena itu diperlukan suatu istilah yang lebih tepat dan mempunyai cakupan luas, Seperti Manajemen Operasi istilah ini telah mulai digunakan sejumlah penulis dan praktisi Dan masa transisi istilah yang sering digunakan Adalah Manajemen Produksi/ operasi(p/o) atau manajemen produksi dan operasi.

6 Manajemen produksi dan operasi : merupakan usaha pengelola secara optimal penggunakan: Sumber daya ( faktor faktor produksi): Tenaga kerja,mesin-mesin,peralatan,bahan mentah. Para manajer produksi mengarahkan berbagai masukan ( input) agar dapat memproduksi berbagai keluaran ( output) dalam : jumlah,kualitas,harga,waktu, dan tempat tertentu sesuai permintaan konsumen.

7 PENGERTIAN MO PRODUKSI kreasi/pembuatan produk guna memperoleh nilai tambah MANAJEMEN OPERASI set aktivitas untuk memperoleh nilai tambah produk melalui transformasi input menjadi output

8 FUNGSI OPERASI MATERIAL KARYAWAN PERALATAN PROSES KONVERSI BARANG JASA

9 Produksi Suatu Proses mentransfer masukan-masukan (inputs) dari Sumber daya menjadi keluaran (output) yang dibutuhkan oleh konsumen. Output berupa: a. Barang b. Jasa

10 BARANG VS. JASA BARANG Dapat dijual kembali Dapat disimpan Kualitas mudah diukur Produksi & penjualan terpisah JASA Tak dapat dijual kembali Tak dapat disimpan Kualitas susah diukur Produksi & penjualan menyatu

11 BARANG VS. JASA, lanjutan BARANG Bisa dikirim Tempat fasilitas penting untuk biaya Automasi mudah Produk berujud JASA Bisa disediakan Tempat fasilitas penting untuk kontak pelanggan Automasi sulit Produk tak berujud

12 PRODUKTIVITAS SERING RANCU DENGAN KONSEP PRODUKSI UKURAN SESUATU YANG DAPAT DICAPAI

13 Ruang lingkup pengertian dan penghayatan produktivitas perlu kita lihat secara lebih mendalam. Karena produktivitas sangat vital artinya demi suksesnya perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, di mana manusia sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan motor penggerak terhadap faktor-faktor produksi lainnya. Anoraga (2004) menyatakan, produktivitas adalah konsep universal, yang dimaksud yaitu menyediakan banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan menggunakan semakin sedikit sumber daya.

14 PERBANDINGAN ANTARA OUTPUT DAN INPUTNYA PRODUKTIVITAS = OUTPUT : INPUT OUTPUT PER PERIODE UNIT MATERIAL 500 UNIT TKL 800 JAM PRODUKTIVITAS MATERIAL 2/U PRODUKTIVITAS TKL 1,25/JAM

15 PERBANDINGAN ANTARA AKTUAL DAN NORMATIF KETERANGAN PT AAA PT BBB Kapasitas (u) Karyawan (o) Produksi (u) Produksi/Kary Produktivitas 90% 60%

16 PROBLEM PENGUKURAN Kualitas mungkin berubah sementara kuantitas tetap Unsur eksternal bisa jadi penyebab kenaikan/penurunan produktivitas Unit presisi dari pengukuran mungkin tidak terpenuhi

17 Variabel Produktivitas Tenaga kerja, penyumbang sekitar 10% kenaikan tahunan Modal, penyumbang sekitar 32% kenaikan tahunan Manajemen, penyumbang sekitar 52% kenaikan tahunan

18 Variabel kunci peningkatan produktivitas tenaga kerja Pendidikan yang cukup Prasarana (sosial) yang cukup Peningkatan kemampuan (skill) terkait dengan perubahan teknologi

19 Produktivitas Servis Biasanya padat TK Sering diproses individual Kadang diperlukan profesional untuk melaksanakannya Kadang sulit dimekanisasi Evaluasi kualitas tidak mudah

20 WASSALAM

Ruang Lingkup Manajemen Operasional

Ruang Lingkup Manajemen Operasional Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Manajemen S-1 Ruang Lingkup Manajemen Operasional Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa selalu melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran:

Bab I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran: Bab I PENDAHULUAN Tujuan Pembelajaran: 1. Mendeskripsikan lingkungan operasi global 2. Menjelaskan pengertian Misi dan Strategi Operasi 3. Menjelaskan pilihan strategi operasi global PENGERTIAN PRODUKSI

Lebih terperinci

PENGANTAR. EMA302 Manajemen Operasional. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

PENGANTAR. EMA302 Manajemen Operasional. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d 1 PENGANTAR EMA302 Manajemen Operasional Kontrak Perkuliahan 2 Kode Mata Kuliah : EMA-302 Nama Mata Kuliah : Manajemen Operasional Kelas/Seksi : 01, 02 & 10 Kode Nama Dosen : 6623 Taufiqur Rachman E-mail

Lebih terperinci

EMA302 Manajemen Operasional

EMA302 Manajemen Operasional 1 PENGANTAR EMA302 Manajemen Operasional Kontrak Perkuliahan 2 Kode Mata Kuliah : EMA-302 Nama Mata Kuliah : Manajemen Operasional Kelas/Seksi : 01 Kode Dosen : 1035 Nama Dosen : Ir. M. Derajat Amperajaya,

Lebih terperinci

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #1 Ganjil 2015/2016. EMA302 Manajemen Operasional

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #1 Ganjil 2015/2016. EMA302 Manajemen Operasional Materi #1 EMA302 Manajemen Operasional Detail Mata Kuliah 2 Kode EMA302 Nama Manajemen Operasional Bobot 3 sks 6623 - Taufiqur Rachman 1 Deskripsi Mata Kuliah 3 Mata kuliah ini membahas berbagai konsep

Lebih terperinci

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa (Herawati, 2008). Pengelolaan tenaga kerja secara produktif adalah kunci

BAB I PENDAHULUAN. jasa (Herawati, 2008). Pengelolaan tenaga kerja secara produktif adalah kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan operasi merupakan bagian dari kegiatan organisasi yang melakukan transformasi masukan (input) menjadi keluaran (output) (Herawati, 2008) Setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Novell Pharmaceutical Laboratories merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang memiliki lebih dari tiga ribu karyawan tersebar

Lebih terperinci

Apa Yg dimaksud dengan Manajemen Operasi?

Apa Yg dimaksud dengan Manajemen Operasi? MATERI 1 Apa Yg dimaksud dengan Manajemen Operasi? Produksi Manajemen Operasi Untuk membuat barang dan jasa, seluruh organisasi melakukan tiga fungsi : 1. Pemasaran, 2. Produksi/Operasi, 3. Keuangan/akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai keunggulan kompetitif. Sebab, pada era globalisasi perusahaan lokal

BAB I PENDAHULUAN. mencapai keunggulan kompetitif. Sebab, pada era globalisasi perusahaan lokal BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Pada era globalisasi ini, kualitas dipandang sebagai suatu alat untuk mencapai keunggulan kompetitif. Sebab, pada era globalisasi perusahaan lokal di suatu

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK. 1.1.Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek KKP

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK. 1.1.Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek KKP BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK 1.1.Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek KKP Di era globalisasi seperti sekarang ini kebutuhan dan perkembangan transportasi sangatlah pesat. Permintaan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan. BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah serangkain kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Barry Render dan Jay Heizer

Lebih terperinci

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS EMA302 - Manajemen Operasional 1 OPERASI DAN PRODUKTIVITAS Materi #2 EMA302 Manajemen Operasional Pengambilan Keputusan Operasi 2 Merupakan elemen penting dalam MO, karena semua pimpinan produksi/operasi

Lebih terperinci

EMA302 Manajemen Operasional

EMA302 Manajemen Operasional EMA302 - Manajemen Operasional 1 OPERASI DAN PRODUKTIVITAS Materi #2 EMA302 Manajemen Operasional Pengambilan Keputusan Operasi 2 Merupakan elemen penting dalam MO, karena semua pimpinan produksi/operasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Produksi dan Operasi Pada dewasa ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan semakin maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan

Lebih terperinci

PENGATAR BISNIS. Yayan Hendayana, SE, MM. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi

PENGATAR BISNIS. Yayan Hendayana, SE, MM. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi PENGATAR BISNIS Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis Konsep Bisnis Tujuan dan perkembangan dunia bisnis Pemangku kepentingan dalam bisnis Lingkungan bisnis umum dan khusus Globalisasi ekonomi dan perdagangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Proses Produksi Secara definisi industri biasa diartikan sebagai suatu lokasi atau tempat dimana aktifitas produksi atau bisa dinyatakan sebagai kumpulan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia, khususnya sepeda motor, sedang

BAB I PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia, khususnya sepeda motor, sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di Indonesia, khususnya sepeda motor, sedang mengalami peningkatan yang sangat pesat dan menghadapi persaingan ketat. Menurut AISI (2015),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Hal itu menjadi prioritas perusahaan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Hal itu menjadi prioritas perusahaan dalam mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seiring berkembangnya era globalisasi, keberhasilan suatu perusahaan atau industri tercermin dari tingginya pencapaian produktivitas perusahaan tersebut. Hal itu menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, membuat semakin banyaknya inovasi yang muncul di bidang informasi. Inovasi yang baru disertai dengan kebijakan

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah

Pengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah Pengantar Sistem Produksi Lanjut BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah Definisi Sistem Sekelompok entitas atau komponen yang terintegrasi dan berinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gudang, data pelanggan, data karyawan, data pendapatan, dan lain sebagainya. Datadata

BAB I PENDAHULUAN. gudang, data pelanggan, data karyawan, data pendapatan, dan lain sebagainya. Datadata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan apapun bentuknya pasti mempunyai data-data, baik data finansial maupun data non-finansial. Misalnya data mengenai jumlah barang yang masuk ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK. kinerja. Dalam kaitan itu, perusahaan mulai melihat pentingnya melakukan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK. kinerja. Dalam kaitan itu, perusahaan mulai melihat pentingnya melakukan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK KULIAH KERJA PRAKTEK Pembangunan ekonomi melalui industrialisasi yang berorientasi pada akumulasi modal, ataupun pembangunan di sektor lainnya

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KEDUA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KEDUA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KEDUA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM 1 POKOK BAHASAN DEFINISI MANAJEMEN OPERASI PERBEDAAN ANTARA BARANG DAN JASA PERBEDAAN ANTARA PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output

BAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan. Tujuan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melakukan operasinya. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) berperan sebagai motor penggerak bagi kehidupan organisasi, manusia yang mengatur dan menjalankan sarana dan prasarana yang ada dalam

Lebih terperinci

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya

MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) Gambar 11.1 Proses Transformasi Sumber Daya MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA (PRODUCING GOODS AND SERVICES) A. MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI Manajemen Operasi (atau produksi) adalah pengarahan dan pengendalian suatu proses secara sistematis untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya keadaan ekonomi saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya keadaan ekonomi saat ini yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya keadaan ekonomi saat ini yang ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang cepat dan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Metode Akumulasi Biaya Metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya agar para karyawan yang terlibat dalam kegiatan guna memajukan perusahaan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau barang yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau barang yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan, baik perusahan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan industri selalu mengadakan persediaan. Persediaan merupakan bahan atau barang yang

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA SKRIPSI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN. negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka setiap

BAB1 PENDAHULUAN. negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka setiap BABl PENDAHULUAN BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat jarak antar negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka

Lebih terperinci

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya senantiasa selalu membutuhkan beraneka sumber daya seperti manusia, mesin, material, uang, dan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN MODUL PERKULIAHAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN ORGANISASI JASA Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntasi 14 32006 DRS.SUHARMADI, AK.MM.M.Si, CA Abstract Sesi 14

Lebih terperinci

Keuntungan. Biaya per unit yang dibutuhkan rendah

Keuntungan. Biaya per unit yang dibutuhkan rendah Manajemen Industri Proses Industri proses = industri gas, kimia, makanan, karet, tepung semen dan cat. Operasi industri terotomatisasi dengan alat kontrol (elektronik dan komputer). Karakteristik = input

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kota kota lainnya. Rendahnya kualitas tenaga kerja sangat

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kota kota lainnya. Rendahnya kualitas tenaga kerja sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari permasalahan ketenagakerjaan yang dihadapi Kota Solok semakin komplek. Salah satu dari permasalahan dalam ketenagakerjaan di Kota Solok adalah produktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti mempengaruhi kinerja perusahaan dalam berbagai sektor yang terutama dalam sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang dan berkembang pesat, dunia bisnis dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk mengembangkan

Lebih terperinci

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI. Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul menjelaskan arus biaya dalam perusahaan manufaktur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya di pulau Jawa mendorong perusahaan menengah untuk berkembang mengikuti kemajuan teknologi informasi

Lebih terperinci

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS OPERASI DAN PRODUKTIVITAS SEJARAH LAHIRNYA KONSEP MANAJEMEN OPERASIONAL Secara singkat, beberapa contoh sumbangan para pemikir yang antara lain adalah: Ely Whitney (1800) adalah ahli manajemen yang mempopulerkan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi Modul ke: Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Manajemen dan Proses produksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya produktivitas kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Produktivitas kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang semakin ketat, serta perubahan selera konsumen yang fluktuatif membuat perusahan dituntut untuk mampu

Lebih terperinci

RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS. Edisi Kedelapan. Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA

RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS. Edisi Kedelapan. Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS Edisi Kedelapan Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA Sistem Informasi Teknologi & Komunikasi Akutansi Prodi Ilmu Ekonomi 2010 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimal kepada konsumen. Perusahaan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimal kepada konsumen. Perusahaan yang memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang kompetitif mengharuskan perusahaan memberikan hasil yang optimal kepada konsumen. Perusahaan yang memberikan hasil optimal

Lebih terperinci

MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI

MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI LINGKUNGAN ORGANISASI Organizational environment : kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kinerja organisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung Lingkungan Organisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mempunyai peran yang besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mempunyai peran yang besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mempunyai peran yang besar dalam pembangunan ekonomi nasional. UMKM juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan

Lebih terperinci

HRM INTRODUCTON. Fungsi Utama dari HRM Perbedaan Tugas HRM antara HR Dept. dan All Leaders.

HRM INTRODUCTON. Fungsi Utama dari HRM Perbedaan Tugas HRM antara HR Dept. dan All Leaders. HRM INTRODUCTON Fungsi Utama dari HRM Perbedaan Tugas HRM antara HR Dept. dan All Leaders. Pokok-pokok Manajemen MANAJEMEN ialah proses pencapaian tujuan melalui dan/atau bersama orang-orang lain dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memang belum diketemukan. Tetapi penelitian-penelitian terdahulu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memang belum diketemukan. Tetapi penelitian-penelitian terdahulu yang 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang sama persis mengangkat tema Efektivitas Penerapan Teknologi Informasi sampai saat penulis mengajukan penelitian ini memang belum

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan 15 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen banyak diartikan sebagai ilmu dan seni sehingga bisa mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, hal ini berarti manajemen hanya dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

LEARNING TRANSFER Penyebab potensial learning transfer yang lemah Kurangnya TNA. Keterampilan tidak segera digunakan setelah training. Lingkungan kerj

LEARNING TRANSFER Penyebab potensial learning transfer yang lemah Kurangnya TNA. Keterampilan tidak segera digunakan setelah training. Lingkungan kerj LEARNING TRANSFER & EVALUATION OF TRAINING LEARNING TRANSFER Penyebab potensial learning transfer yang lemah Kurangnya TNA. Keterampilan tidak segera digunakan setelah training. Lingkungan kerja yang kurang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan 1. Hasil Implementasi TF-6M pada Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Majalengka

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan 1. Hasil Implementasi TF-6M pada Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Majalengka BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Hasil Implementasi TF-6M pada Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Majalengka Implementasi model pembelajaran TF-6M pada Kompetensi Keahlian Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen sudah sangat dikenal di masyarakat. Manajemen juga mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan sistem produksi yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan sumber daya yang paling penting untuk mencapai keberhasilan visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, betapapun sempurnanya aspek teknologi

Lebih terperinci

Apakah ISO 9001 bermanfaat??

Apakah ISO 9001 bermanfaat?? Apakah ISO 9001 bermanfaat?? Hasil Survey: Survey yang dilakukan oleh Engineering Quality Forum, di Inggris, menyatakan bahwa 68 % perusahaan yang sudah ISO 9001, tidak merasakan manfaatnya Survey lain

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemasaran. Boldson Herdianto Situmorang, Skom., MMSI

Sistem Informasi Pemasaran. Boldson Herdianto Situmorang, Skom., MMSI Sistem Informasi Pemasaran Boldson Herdianto Situmorang, Skom., MMSI Perusahaan bisnis secara tradisional diorganisir menurut tugas dan fungsi yang dijalankannya. Aktivitas pemasaran dilakukan pada sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan pemakai. Perkembangan sistem informasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan pemakai. Perkembangan sistem informasi tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi sistem informasi dalam organisasi bisnis dewasa ini menjadi penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran penyediaan informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. posisi yang vital. Hal ini bukan saja terjadi pada masing - masing individu

BAB I PENDAHULUAN. posisi yang vital. Hal ini bukan saja terjadi pada masing - masing individu BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi pada dekade terakhir ini meningkat dengan pesat. Pemanfaatannya dalam kehidupan masyarakat secara luas juga mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan syariah merupakan sebuah badan usaha yang bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat ini perkembangan perbankan

Lebih terperinci

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA BAHAN AJAR M S D M Oleh Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA 1 A. KOMPENSASI 1. Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari hari. Karena dengan komunikasi manusia dapat berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era perdagangan bebas (globalisasi), persaingan antar perusahaan baik lokal maupun internasional semakin meningkat, sehingga diperlukan Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bekerja dalam sistem operasional perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bekerja dalam sistem operasional perusahaan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis Jasa dan perdagangan di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu tumbuh positif. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri asuransi dewasa ini telah menunjukkan perkembangannya yang semakin membaik. Dengan semakin bertambahnya pengetahuan masyarakat, mereka tidak lagi memandang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu organisasi untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai organisasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala kecil maupun besar. Kemajuan perekonomian yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang di segala bidang, baik industri barang maupun jasa, sehingga

Lebih terperinci

Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan

Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan Jika anda menginginkan satu tahun kemakmuran, tanamlah benih. Jika anda menginginkan sepuluh tahun kemakmuran, tumbuhkanlah pohon. Tapi jika anda menginginkan

Lebih terperinci

TEORI BASIS EKONOMI E C O N O M I C B A S E T H E O R Y

TEORI BASIS EKONOMI E C O N O M I C B A S E T H E O R Y TEORI BASIS EKONOMI E C O N O M I C B A S E T H E O R Y PENGERTIAN DASAR Teori Basis Ekonomi mendasarkan pandangannya bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya ekspor wilayah

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) PENGERTIAN Activity Based Management (ABM) adalah merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pasar domestik sehingga menimbulkan suatu tantangan yang besar bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan pasar domestik sehingga menimbulkan suatu tantangan yang besar bagi suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi merupakan suatu kurun waktu yang ditandai dengan halhal yang bersifat global dan merupakan konsekuensi dari pesatnya ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Toyota Way dan Toyota Production System (TPS) merupakan satu kesatuan pendekatan yang membuat Toyota berhasil menjadi perusahaan manufaktur terhebat di dunia. Dengan

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen Produksi & Operasi

Pengantar Manajemen Produksi & Operasi Pengantar Manajemen Produksi & Operasi 1 Manajemen Operasi Manajemen Operasi bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi mengambil keputusan yang berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, persediaan di perusahaan jasa pun merupakan asset

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, persediaan di perusahaan jasa pun merupakan asset BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan merupakan hal yang tidak asing di dalam perusahaan, baik perusahaan industri, perdagangan, maupun jasa. Keberadaan persediaan di suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari kemajuan di bidang perekonomian adalah makin pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari kemajuan di bidang perekonomian adalah makin pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari kemajuan di bidang perekonomian adalah makin pesatnya persaingan di dunia usaha. Hal ini berarti bahwa eksistensi suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan semakin meningkat. Banyak perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dari produk atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau merupakan organisasi perusahaan milik negara atau yang biasa disebut dengan BUMN yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sektor industri manufaktur khususnya industri aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah penjualan kendaraan bermotor yang kian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan usaha manusia. Selama hampir satu abad, upaya peningkatan Produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dan usaha manusia. Selama hampir satu abad, upaya peningkatan Produktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, organisasi harus produktiv, Produktivitas adalah suatu ukuran efisiensi dari proses transformasi organisasi yang mengubah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah salah satu kebutuhan vital bagi masyarakat, baik transportasi udara, darat maupun laut. Transportasi darat di Indonesia merupakan sarana paling

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat dan dituntut untuk menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan usaha. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian produktivitas Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (Output) dan masukan (Input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio antara jumlah output yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang paling menentukan sukses tidaknya suatu organisasi. Berbeda dengan sumber daya organisasi lainnya, sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia sekarang ini perkembangannya sangat fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh tingkat perekonomian yang terjadi tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Profil PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Sumber : PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Profil PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Sumber : PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum 1.1.1 Profil PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Gambar 1.1 Logo PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma) Sumber : PT. Pesona Gerbang Karawang (Grand Taruma)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Investigasi Sistem. Tahap Analisa Sistem. Tahap Perancangan Sistem. Tahap Penerapan Sistem. Tahap Pemeliharaan Sistem

III. METODOLOGI. Tahap Investigasi Sistem. Tahap Analisa Sistem. Tahap Perancangan Sistem. Tahap Penerapan Sistem. Tahap Pemeliharaan Sistem III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah meningkatkan persaingan dalam dunia bisnis. Ketersediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat akan memperlancar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perubahan di segala bidang terus berkembang pesat, dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu, terutama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan bagian penggerak dari perusahaan yang memiliki potensi berkembang dan secara aktif mendorong produktifitas dalam memenuhi tujuan

Lebih terperinci