BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

Transkripsi

1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Identifikasi Dan Perumusan Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian D. Metode Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Struktur Organisasi Tesis G. Ruang Lingkup Penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Hakikat Lari Sprint Hakikat Latihan Hakikat Metode Latihan Hakikat Lari Assisted Sprinting Hakikat Lari Resisted Sprinting B. Kerangka Berfikir Biomekanika Lari Assisted dan Resisted Sprinting Dampak Latihan Assisted Sprinting Ditarik Menggunakan Tali Elastis Dampak Latihan Resisted Sprinting Menggunakan Sled Harness C. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian Populasi dan Sampel Penelitian B. Desain Penelitian C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional E. Instrumen Penelitian F. Proses Pengembangan Instrumen... 73

2 G. Teknik Pengumpulan Data H. Analisis Data I. Program Latihan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisi Data B. Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT

3 DAFTAR TABEL Tabel Tabel 2.1 Perbedaan Karakteristik Biomekanika Fase Akselerasi Dan Fase Kecepatan Maksimal Tabel 2.2 Parameter Kinematic Sudut Togok, Paha, Dan Lutut Tabel 2.3 Basic Kinematic Parameter Tabel 3.1 Karakteristik Sampel Tabel 3.2 Volume Dan Intensitas Latihan Tabel 3.3 Klasifikasi Metode Latihan Sprint Tabel 3.4 Karakteristik Latihan Tabel 3.5 Jadwal Dan Program latihan Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, Dan Variansi Tes Lari 30 Meter Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Liliefors Tes Lari Sprint 30 Meter Kedua Kelompok Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kesamaan Dua Variansi Tes Lari Sprint 30 Meter Tabel 4.4 Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi 30 Meter Tabel 4.5 Dampak Penerapan Latihan Lari resisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi 30 Meter Tabel 4.6 Perbedaan Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi 30 Meter Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, Dan Variansi Tes Lari 10 Meter Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Liliefors Tes Lari Sprint 10 Meter Kedua Kelompok Tabel 4.9 Hasil Pengujian Kesamaan Dua Variansi Tes Lari Sprint 10 Meter Tabel 4.10 Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi 10 Meter Tabel 4.11 Dampak Penerapan Latihan Lari resisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi 10 Meter Tabel 4.12 Perbedaan Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting

4 Peningkatan Kemampuan Akselerasi 10 Meter Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, Dan Variansi Tes Lari 20 Meter Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Liliefors Tes Lari Sprint 20 Meter Kedua Kelompok Tabel 4.15 Hasil Pengujian Kesamaan Dua Variansi Tes Lari Sprint 20 Meter Tabel 4.16 Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi 20 Meter Tabel 4.17 Dampak Penerapan Latihan Lari resisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi 20 Meter Tabel 4.18 Perbedaan Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi 20 Meter Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, Dan Variansi Tes Lari Meter Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas Liliefors Tes Lari Sprint Meter Kedua Kelompok Tabel 4.21 Hasil Pengujian Kesamaan Dua Variansi Tes Lari Sprint Meter Tabel 4.22 Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi Meter Tabel 4.23 Dampak Penerapan Latihan Lari resisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi Meter Tabel 4.24 Perbedaan Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi Meter Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, Dan Variansi Tes Lari Meter Tabel 4.26 Hasil Uji Normalitas Liliefors Tes Lari Sprint Meter Kedua Kelompok Tabel 4.27 Hasil Pengujian Kesamaan Dua Variansi Tes Lari Sprint Meter Tabel 4.28 Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi Meter Tabel 4.29 Dampak Penerapan Latihan Lari resisted Sprinting Peningkatan Kemampuan Akselerasi Meter Tabel 4.30 Perbedaan Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting

5 Peningkatan Kemampuan Akselerasi Meter Tabel 4.31 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, Dan Variansi Terhadap Panjang Langkah Tabel 4.32 Hasil Uji Normalitas Liliefors Terhadap Panjang Langkah Kedua Kelompok Tabel 4.33 Hasil Pengujian Kesamaan Dua Variansi Tes Lari Sprint 30 Meter Terhadap Panjang Langkah kedua kelompok Tabel 4.34 Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Panjang Langkah Tabel 4.35 Dampak Penerapan Latihan Lari resisted Sprinting Panjang Langkah Tabel 4.36 Perbedaan Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Panjang Langkah Tabel 4.37 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, Dan Variansi Terhadap Frekuensi Langkah Tabel 4.38 Hasil Uji Normalitas Liliefors Terhadap Frekuensi Langkah Kedua Kelompok Tabel 4.39 Hasil Pengujian Kesamaan Dua Variansi Tes Lari Sprint 30 Meter Terhadap Frekuensi Langkah kedua kelompok Tabel 4.40 Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Frekuensi Langkah Tabel 4.41 Dampak Penerapan Latihan Lari resisted Sprinting Frekuensi Langkah Tabel 4.42 Perbedaan Dampak Penerapan Latihan Lari Assisted Sprinting Frekuensi Langkah

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Parameter Dalam Lari Sprint Bagian Dari Panjang Langkah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Panjang Langkah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Langkah Fase-Fase Lari 100 Meter Akselerasi Lari Sprint Pembeban Secara Sistematis dan Bertahap Lari Assisted Sprinting Menggunakan Treadmill Lari Assisted Sprinting Ditarik Menggunakan Kontrol Alat Eletronik Contoh Tali Elastis Untuk Latihan Assisted Sprinting Latihan Lari Assisted Sprinting Menggunakan Tali Elastis Ikatan Tali Elastis Pada Objek Lari Resisted Sprinting Menggunakan Harness Lari Resisted Sprinting Menggunakan Sled Lari Resisted Sprinting Menggunakan Ban Mobil Lari Resisted Sprinting Menggunakan Parasut Lari Resisted Sprinting Menggunakan Tangga Lari Resisted Sprinting menggunakan Tanjakan Lari Resisted Sprinting Menggunakan Bungee Cord Lari Resisted Sprinting Menggunakan Rompi Beban Lari Resisted Sprinting Menggunakan Sled Harness Peralatan Lari Resisted Sprinting Menggunakan Sled Harness Sudut Pada Saat Lari Sprint Desain Penelitian Peningkatan Beban Latihan Peningkatan Beban Latihan Peningkatan Kecepatan Pada Akselerasi Jarak 10m, 20m Dan 30m Kedua Kelompok Latihan Peningkatan Kecepatan Pada Akselerasi Jarak 10m, 10-20m Dan 20-30m Kedua Kelompok Latihan Peningkatan Panjang Langkah dan Frekuensi Langkah Kedua Kelompok Latihan Peningkatan Akselerasi Sprint 30 m AS dan RS

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data Tes Awal dan Akhir Latihan Lari Assisted Sprinting Data Tes Awal dan Akhir Latihan Lari Resisted Sprinting Uji Homogenitas Latihan Lari Assisted Sprinting Uji Homogenitas Latihan Lari Resisted Sprinting Uji Normalitas Liliefors Latihan Lari Assisted Sprinting Uji Normalitas Liliefors Latihan Lari Resisted Sprinting Uji Signifikansi Latihan Lari Assisted Sprinting Uji Signifikansi Latihan Lari Resisted Sprinting Uji Signifikansi Perbedaan Kedua Kelompok Latihan Program Latihan Lari Assisted Sprinting Program Latihan Latihan Lari Resisted Sprinting Kecepatan Latihan Lari Assisted Sprinting Ditarik Tali Elastis dan Berat Beban Latihan Lari Resisted Sprinting Menarik Sled Harness Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors Nilai Kritis Untuk Distribusi F Daftar F Nilai Persentil Untuk Distribusi T Foto Latihan Lari Assisted Sprinting Foto Latihan Lari Resisted Sprinting Foto Pemanasan Foto Tes Lari Sprint dan Triple Hop SK Pembimbing Surat Izin Penelitian Daftar Riwayat Hidup