Lanny Helfiani Murdiana¹ Program Studi Diploma III Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung
|
|
- Herman Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MAKAN DENGAN KEKAMBUHAN GASTRITIS PADA PASIEN GASTRITIS DI POLI PENYAKIT DALAM INSTALASI RAWAT JALAN RSAU DR. M. SALAMUN KOTA BANDUNG TAHUN 24 Lanny Helfiani Murdiana¹ Program Studi Diploma III Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung lannymurdiana@gmail.com Abstract Gastritis is one of the digestive disorders that can experience a recurrence in the sufferer. Recurrence in gastritis can be affected by several factors, one of which is eating habits. This study aims to determine the relationship between eating habits with recurrence of gastritis in gastritis patients in Poli Penyakit Dalam Instalasi Rawat Jalan RSAU DR..M. Salamun Kota Bandung. This research type is observasional with analytic approach and use cross sectional study design. Sampling method used is purposive sampling. The data were collected through questionnaires. To know the relationship between two variables is done by using Chi-Square test. The results showed that 88.9% of the samples had a recurrence of gastritis, 5% of the sample included into the category of eating lots of foods at risk of gastritis and included into the frequency category often consume the type of food at risk. The regularity of eating a sample of 4.7% was included into the irregular category and 96.% of the samples had poor eating habits. In bivariate results showed that there is no relationship between eating habits of the sample with recurrence of gastritis (p =,). Researchers suggest that recurrent samples may limit the consumption of foods at risk of gastritis recurrence such as spicy, sour, gassy, caffeine, soft drinks and alcoholic beverages. Keywords: Gastritis, Relapse Gastritis, Eating Habits. PENDAHULUAN Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung. Terdapat dua jenis gastritis yaitu, gastritis akut dan gastritis kronis. Prevalensi penderita gastritis yang melakukan pengobatan secara rawat jalan yaitu 2,33% usia 5-24 tahun dan 3,74% usia > 65 tahun. Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Bandung tahun 22, penderita gastritis yang melakukan pengobatan secara rawat inap yaitu,59% usia 5-4 tahun; 3,2% usia 5-24 tahun; dan 2,36% usia tahun. Gastritis menempati posisi kelima dalam sepuluh besar kasus rawat inap dan menempati posisi keenam dalam sepuluh besar kasus rawat jalan (Rahma, 22). Prevalensi penderita gastritis yang melakukan pengobatan rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RS dr. M. Salamun pada bulan September November 23 secara berturut-turut adalah 393 orang, 355 orang, dan 27 orang. Beberapa gejala yang biasa dialami saat terjadi kekambuhan diantaranya nyeri epigastrum, rasa panas terbakar didada, kembung setelah makan, perut terasa penuh, mudah merasa kenyang, mual, muntah, dan sering bersendawa, gejala-gejala tersebut dikenal dengan istilah sindrom dispepsia. Kekambuhan pada gastritis dapat dipicu oleh beberapa faktor diantaranya, kebiasaan makan, obat-obatan, dan faktor psikologis. Kebiasaan makan merupakan gambaran dari perilaku seseorang yang berhubungan dengan makanan seperti frekuensi makan dan pola makan yang dimakan (Gustin, 2). Penelitian Sulastri et al (22)
2 menunjukan bahwa sebesar 63,2% sampel yang memiliki jadwal makan yang tidak teratur mengalami frekuensi kekambuhan gastritis yang sering. Beberapa jenis makanan seperti makanan yang banyak mengandung gas, makanan asam, makanan pedas dan mengandung bumbu merangsang, minuman berkarbonasi, alkohol, dan minuman yang mengandung kafein termasuk kedalam makanan dan minuman yang beresiko merangsang saluran cerna (Hardjodisastro, dkk, 26). Berdasarkan penelitian Mawaddah Rahma et al (22), kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang beresiko merangsang saluran cerna lebih dari satu kali dalam seminggu dapat menimbulkan gastritis. Pada penelitian Rahma (22), sebanyak 69,6% sampel yang menderita gastritis memiliki riwayat penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Faktor psikologis seperti stres yang dialami penderita dapat mempengaruhi frekuensi terjadinya kekambuhan gastritis (Sulastri, 22). Gastritis yang terjadi dalam jangka panjang dan terus menerus dapat menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi diantaranya ulkus peptikum, gangguan absorbsi vitamin B2 dan zat besi, serta kanker lambung. Gangguan absorpsi vitamin B2 selanjutnya dapat menyebabkan anemia pernisiosa (Soeparman, 99). Kekambuhan yang terjadi lebih dari dua kali dalam sebulan secara terus-menerus dapat meningkatkan resiko kerusakan epitel lambung yang menyebabkan melemahnya mekanisme proteksi lambung secara menetap dan mengikis lapisan lambung sehingga lama-kelamaan dinding lambung menjadi tipis dan mengalami atropi (Chang dalam Handayani, dkk, 22). Pentingnya pencegahan terhadap kekambuhan gastritis yang terjadi secara terus-menerus dapat mencegah terjadinya komplikasi dan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 2. METODE PENELITIAN Kekambuhan pada pasien gastritis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kebiasaan makan pasien. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang merangsang saluran cerna, seperti makanan pedas, bergas, dan minum minuman yang mengandung kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung. Peningkatan asam lambung yang berlebih dapat menimbulkan efek nyeri pada bagian epigastrum yang disebabkan iritasi pada dinding lambung. Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut : Kebiasaan Makan : Jenis Makanan Berisiko Frekuensi Makanan Berisiko Keteraturan Makan GAMBAR 2. KERANGKA KONSEP HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MAKAN DENGAN KEKAMBUHAN GASTRITIS Keterangan : Variabel dependen gastritis Variabel independen : Kekambuhan Kekambuhan Gastritis : Kebiasaan makan Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional yaitu rancangan penelitian dimana variabel dependen (kekambuhan gastritis) dan variabel independen (kebiasaan makan) diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Jalan Poli Penyakit Dalam RS. Dr. Salamun Kota Bandung. pada bulan Februari 24.
3 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Distribusi Kebiasaan Makan dengan Kekambuhan Gastritis Kebiasa an Makan Tidak Baik Baik 5 4, 6 Jumlah` 32 88,9 Kekambuhan Gastritis Ya % Tid ak , 2, Total % N % Nil ai P Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari 32 orang sampel yang mengalami kekambuhan gastritis, ditemukan lebih banyak sampel yang memiliki kebiasaan makan tidak baik yaitu 27 orang (87,%) sampel. Sedangkan dari 4 orang sampel yang tidak mengalami kekambuhan gastritis, semuanya memiliki kebiasaan makan tidak baik. Hasil analisis secara statistik menggunakan uji fisher exact dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p sebesar, (p >,5) yang berarti tidak ada hubungan antara kebiasaan makanan dengan kekambuhan gastritis atau secara statistik dapat dikatakan bahwa hasilnya tidak bermakna. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Gustin (2) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan dengan kejadian gastritis. Namun, berdasarkan hasil pengkajian data antara kebiasaan makan dengan kekambuhan gastritis diperoleh kecenderungan jumlah sampel yang memiliki kebiasaan makan tidak baik lebih banyak yang mengalami kekambuhan dibandingkan dengan yang tidak mengalami kekambuhan gastritis , 3 6, Kebiasaan makan merupakan istilah yang menggambarkan perilaku seseorang yang berhubungan dengan makan seperti, frekuensi makan, jenis makanan yang dikonsumsi, dan keteraturan makan. Kejadian gastritis pada umumnya terjadi akibat asam lambung yang tinggi atau terlalu banyak makan makanan yang merangsang saluran cerna. Pola makan yang tidak teratur, seperti bila telat makan 2-3 jam maka asam lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung dan menimbulkan rasa nyeri disekitar epigastrum (Gustin, 2). Faktor risiko lain yang dianggap dapat berpengaruh pada kekambuhan gastritis adalah dengan mengonsumsi jenis makanan dan minuman yang berisiko terhadap gastritis. Makanan berisiko yang dimaksud diantaranya adalah makanan yang bergas, pedas, asam, minuman bersoda, berkafein, dan minuman beralkohol. Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang sistem pencernaan, terutama lambung dan usus untuk berkontraksi. Apabila keadaan tersebut terjadi secara terus-menerus pada akhirnya akan menurunkan kekuatan dinding lambung dan menyebabkan penyakit gastritis atau meningkatkan kekambuhannya (Sulastri, 2). Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Anggita (22) menyebutkan pula bahwa jumlah responden dengan frekuensi konsumsi makanan pedas sering lebih banyak yang mengalami gangguan lambung dibandingkan yang tidak mengalami gangguan lambung. 4. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sebagian besar sampel pada penelitian ini berusia > 2 tahun (97,2%), berjenis kelamin perempuan (9,7%), memiliki tingkat pendidikan tinggi (66,7%). Status pekerjaan sampel sebagian
4 besar adalah tidak bekerja (ibu rumah tangga dan pensiunan 66,7%) dan memiliki aktivitas sedang (5%). Sebagian besar sampel termasuk kedalam kategori tidak merokok (83,3%). Sebagian besar sampel mengalami kekambuhan gastritis dengan > 3 gejala kekambuhan (88,9%). Berdasarkan kategori kebiasan makan, sebagian besar sampel termasuk kedalam kategori tidak baik (86,%). Distribusi sampel berdasarkan jumlah konsumsi jenis makan berisiko gastritis adalah sama pada kedua kategori yaitu, 5% pada kategori banyak dan 5% pada kategori sedikit. Distribusi sampel berdasarkan frekuensi konsumsi makanan berisiko gastritis adalah sama pada kedua kategori yaitu, 5% pada kategori sering dan 5% pada kategori jarang. Berdasarkan kategori keteraturan makan, sebagian besar sampel termasuk kedalam kategori tidak teratur (58,3%) Tidak ada hubungan antara kebiasaan makan dengan kekambuhan gastritis dengan nilai p =, (p < α). Saran Bagi sampel, sebaiknya menghindari konsumsi jenis makanan yang berisiko terhadap kekambuhan seperti makanan pedas, makanan bergas, asam, minuman bersoda, beralkohol, dan minuman yang mengandung kafein. Bagi tenaga kesehatan khususnya ahli gizi, sebaiknya melakukan promosi kesehatan terkait faktorfaktor yang berpengaruh terhadap kekambuhan gastritis, baik dalam bentuk penyuluhan maupun konseling langsung sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya kekambuhan gastritis. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor pengaruh konsumsi obat-obatan anti inflamasi non steroid dan keadaan stres sampel dengan kekambuhan gastritis. REFERENSI Almatsier, Sunita. 2. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Anastasia, Devi. Frekuensi Konsumsi Bahan Makanan Sumber Kalsium Pada Remaja Sekolah Menengah Pertama Di Depok. Universitas Indonesia, 28. Anggita, Nina. Skripsi. Hubungan Faktor Konsumsi dan Karakteristik Individu Dengan Presepsi Gangguan Lambung Pada Mahasiswa Penderita Gangguan Lambung Di Pusat kesehatan Makasiswa (PKM) Universitas Indonesia Tahun 2. Universitas Indonesia, 22. Chandra, Budiman Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta :EGC Dewi, Githa. 22. Hubungan Faktor Perilaku Dengan Kejadian Gastritis Pada Pasien Rawat Inap Usia 2-64 Tahun Di RS Kristen Lende Moripa Kabupaten Sumba Barat. Dinas Kesehatan Kota Bandung. Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 22. Bandung Dugdale, David C. 2. National Library of Medicine. Dwijayanthi, Linda. 28. Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah Edisi 2. Jakarta: EGC.
5 Fitri, Ririn, dkk. Deskripsi Pola Makan Penderita Maag Pada Mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Fitriana, Nurlaely. Karya Tulis Ilmiah. Kebiasaan Sarapan, Aktivitas Fisik, Dan Status Gizi Mahasiswa Mayor Ilmu Gizi Dan Mayor Konservasi Sumber Daya Hutan Dan Ekowisata. Institut Pertanian Bogor, 2. Gustin, Rahmi Kurnia. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis Pada Pasien Yang Berobat Jalan Di Puskesmas Gulai Bancah Kota Bukittinggi Tahun 2. Guyton, AC Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta : EGC. Handayani, Siska, dkk. 22. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kekambuhan Pasien Gastritis Di Puskesmas Jatinangor. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran. Hardjodisastro, Daldiyono dkk. 26. Dukungan Nutrisi Pada Kasus Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Harrison,2. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 4. Jakarta: EGC. Hirlan, 26. Gastritis dalam Sudoyo. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Karwati, Dewi. Karya Tulis Ilmiah. Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Berisiko Gastritis Dan Stress Dengan Kejadian Gastritis Pada Wanita Usia 2-44 Tahun Yang Berobat Di Puskesmas Cilembang Tahun 22. Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Epidemiologi Dan Penyakit Tropik Universitas Siliwangi, 22 Lombard, Martin. 24. Gastoenterology Second Edition. London. Mosby. McGuigan, James E. 2. Gastritis dalam Harrison. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam volume 4. Jakarta : EGC. 549 Nataatmaja, Ferry. 22. Hubungan Antara Humor Styles Dan Stress Pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Y Universitas X Bandung. Universitas Kristen Maranatha, 22. Nurjamillah, Sanni Yasmi. Karya Tulis Ilmiah. Hubungan Antara Konsumsi Buah Dan Sayur Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Puskesmas Balai Kota Bandung. Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Gizi, 2. Nurlina dkk. 22. Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Beresiko Gastritis dan Stress Dengan Kejadian Gastritis Pada Wanita Usia 2-44 Tahun Yang Berobat Di Puskesmas Cilembang Tahun 22. Pearce, Evelyn C. 2. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Rahma, Mawwadah, dkk. 22. Faktor Resiko Kejadian Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Gowa Kampili Kabupaten Gowa. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Makassar. Siregar, Mukhlidah Hanun. 2. Redakan Stress Dengan Makanan-
6 Makanan Khusus. Jakarta : FlashBooks. Soeparman, dkk. 99. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta:Balai Penerbit FKUI. Sulastri dkk. 22. Gambaran Pola Makan Penderita Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Kiri Hulu Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar Riau Tahun 22. Institut Pertanian Bogor. Voleme 2 No. hal.8 Suhardjo.989. Sosio Budaya Gizi. IPB-PAU Pangan dan Gizi. Bogor Supariasa, I Dewa. 22. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. Uripi dikutip tanggal 3 April 23 Susanti, Andri, dkk. 2. Faktor Risiko Dispepsia Pada Mahasiswa
Dewi Karwati 1) Nur lina, SKM, M.Kes dan Kiki Korneliani, SKM, M.Kes 2)
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN BERISIKO GASTRITIS DAN STRESS DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA WANITA USIA 20-44 TAHUN YANG BEROBAT DI PUSKESMAS CILEMBANG TAHUN 2012 Dewi Karwati 1) Nur lina, SKM, M.Kes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar sekitar 1,8-2,1 juta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) mengadakan tinjauan terhadap beberapa Negara dunia dan mendapatkan hasil presentase dari angka kejadian diseluruh dunia, diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Banyak hal yang dapat menyebabkan gastritis. Penyebabnya paling sering adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling mengangguan kesehatan dan sering dijumpai di klinik karena diagnosanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung yang paling mengangguan kesehatan dan sering dijumpai di klinik karena diagnosanya hanya berdasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa keluhan nyeri, perasaan tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan seperti rasa penuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan pencernaan. Salah satunya dispepsia. Dispepsia adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan gaya hidup dan pola makan menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan pencernaan. Salah satunya dispepsia. Dispepsia adalah istilah yang dipakai untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pola konsumsi makanan, sehingga banyak timbul masalah kesehatan, salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Timbulnya suatu penyakit berpengaruh terhadap perubahan gaya hidup dan pola konsumsi makanan, sehingga banyak timbul masalah kesehatan, salah satunya gangguan pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perubahan beberapa faktor atau pun kondisi setempat antara lain faktor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pola makan disuatu daerah dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan beberapa faktor atau pun kondisi setempat antara lain faktor budaya, agama/kepercayaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari hari, yang bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gastritis merupakan radang pada jaringan dinding lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi dan ketidakteraturan dalam pola makan misalnya makan terlalu banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. paling sering terjadi. Peningkatan penyakit gastritis atau yang secara umum
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia yang mengarah modern ditandai gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung, seperti:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit penular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum banyak tertangani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dicerna untuk diserap sebagai zat gizi, oleh sebab itu kesehatan. penyakit dalam dan kehidupan sehari-hari (Hirlan, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saluran pencernaan merupakan gerbang utama masuknya zat gizi sebagai sumber pemenuhan kebutuhan tubuh baik untuk melakukan metabolisme hingga aktivitas sehari-hari.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sering terjadi akibat ketidakteraturan makan, misalnya makan terlalu banyak,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang paling sering terjadi akibat ketidakteraturan makan, misalnya makan terlalu banyak, cepat dan makan makanan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. menjadi salah satu penyebab sindrom dispepsia (Anggita, 2012).
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden (51 orang) adalah perempuan. Perempuan lebih mudah merasakan adanya serangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dispepsia menurut kriteria Rome III didefinisikan sebagai sekumpulan gejala yang berlokasi di epigastrium, terdiri dari nyeri ulu hati atau ketidaknyamanan, bisa disertai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peradangan pada mukosa lambung. Gejala umum pada penyakit gastritis yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gastritis atau lebih dikenal dengan istilah maag merupakan suatu keadaan peradangan pada mukosa lambung. Gejala umum pada penyakit gastritis yaitu rasa tidak nyaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Sukarmin (2012) gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang dewasa. Gastritis atau dikenal dengan sakit maag merupakan. oleh faktor iritasi dan infeksi (Rahma, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia masih sangat rendah mengenai pentingnya menjaga kesehatan lambung karena gastritis atau sakit maag akan sangat mengganggu aktivitas
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPILI KABUPATEN GOWA. Risk Factors for Gastritis in Kampili Clinic Gowa District
FAKTOR RISIKO KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPILI KABUPATEN GOWA Risk Factors for Gastritis in Kampili Clinic Gowa District Mawaddah Rahma 1, Jumriani Ansar 1, Rismayanti 1 1 Bagian Epidemiologi
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. disatu pihak masih banyaknya penyakit menular yang harus ditangani, dilain pihak
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang sedang kita hadapi saat ini dalam pembangunan kesehatan adalah beban ganda penyakit, yaitu disatu pihak
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN FREKUENSI MAKAN TERHADAP GEJALA MAAG PADA MAHASISWA AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN
ABSTRAK HUBUNGAN FREKUENSI MAKAN TERHADAP GEJALA MAAG PADA MAHASISWA AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN Nordin 1 ; Aditya M.P.P 2 ;Yugo Susanto 3 Menurut data dari World Health Organization (WHO) bahwa Indonesia
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA REMAJA Syamsu Dwi Wahyuni (STIKes Buana Husada Ponorogo) Rumpiati (STIKes Buana Husada Ponorogo) Rista Eko Muji Lestariningsih (STIKes Buana Husada Ponorogo)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani, manusia mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi agar dapat mencapai suatu keseimbangan atau suatu keadaan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN DI PUSKESMAS GULAI BANCAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2011
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN DI PUSKESMAS GULAI BANCAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2011 Rahmi Kurnia Gustin ABSTRAK Gatritis merupakan salah satu masalah
Lebih terperinci3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah
104 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCEGAHAN PENYAKIT GASTRITIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2015 A. Karateristik 1. Umur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keadaan klinik yang sering dijumpai dalam praktek praktis sehari-hari.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sindroma dispepsia merupakan keluhan/kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa perut
Lebih terperinciRiani Dosen Stikes Tuanku Tambusai Riau ABSTRACT
HUBUNGAN TIDAK SARAPAN PAGI, JENIS MAKANAN DAN MINUMAN YANG MEMICU ASAM LAMBUNG DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA PADA REMAJA USIA15-19 TAHUN DI DESA TAMBANG TAHUN 2015 Riani Dosen Stikes Tuanku Tambusai Riau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan UKDW. dys- (buruk) dan peptin (pencernaan) (Abdullah,2012). Dispepsia merupakan istilah
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Dispepsia merupakan salah satu gangguan yang diderita oleh hampir seperempat populasi umum di negara industri dan merupakan salah satu alasan orang melakukan konsultasi
Lebih terperinciSatuan Acara penyuluhan (SAP)
Lampiran Satuan Acara penyuluhan (SAP) A. Pelaksanaan Kegiatan a. Topik :Gastritis b. Sasaran : Pasien kelolaan (Ny.N) c. Metode : Ceramah dan Tanya jawab d. Media :Leaflet e. Waktu dan tempat : 1. Hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku hidup sehatnya, khususnya pada pola makannya sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan khususnya sebagai generasi penerus bangsa tidak luput dari aktifitas yang tinggi. Oleh sebab itu, mahasiswa diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan kasus-kasus penyakit tidak menular yang banyak disebabkan oleh gaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah, penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan yang belum terselesaikan, dan terjadi peningkatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN JENIS GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN DI PUSKESMAS BONE-BONE KECAMATAN BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN JENIS GASTRITIS PADA PASIEN YANG BEROBAT JALAN DI PUSKESMAS BONE-BONE KECAMATAN BONE-BONE KABUPATEN LUWU UTARA Abdul Rahman ABSTARAK Pada tahun 2007 penyakit gastritis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lambung merupakan organ yang vital bagi tubuh yang cukup rentan cidera atau terluka. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja lambung adalah asupan makanan yang
Lebih terperinciABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TERHADAP PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI RANITIDIN DAN ANTASIDA DI PUSKESMAS S. PARMAN BANJARMASIN
ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TERHADAP PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI RANITIDIN DAN ANTASIDA DI PUSKESMAS S. PARMAN BANJARMASIN Deisy Octaviani 1 ;Ratih Pratiwi Sari 2 ;Soraya 3 Gastritis merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN SINDROMA DISPEPSIA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI I KARYA PENGGAWA KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2013
JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol 8, No 2, April 2014 : 94-98 HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN SINDROMA DISPEPSIA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI I KARYA PENGGAWA KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2013 Rohani 1, M. Ricko
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK
BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK Melly Mustikasari 1) Korneliani dan vianti 2) Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Epidemiologi dan Penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAWE KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAWE KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 Suranto, Sri Karyati, Sholihah Hasil penelitian sebagian besar ibu hamil yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada setiap individu (Schmidt-Martin dan Quigley, 2011; Mahadeva et al., 2012).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dispepsia adalah kumpulan gejala penyakit saluran cerna bagian atas yang mengenai lebih dari 29% individu dalam suatu komunitas dan gejalanya bervariasi pada setiap
Lebih terperinciPENGETAHUAN PASIEN DENGAN GASTRITIS TENTANG PENCEGAHAN KEKAMBUHAN GASTRITIS
PENGETAHUAN PASIEN DENGAN GASTRITIS TENTANG PENCEGAHAN KEKAMBUHAN GASTRITIS Suryono, Ratna Dwi Meilani Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Gastritis adalah suatu penyakit akibat proses inflamasi
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016
HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 25-65 TAHUN DI DESA KAPOYA KECAMATAN TARERAN SULUUN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Emmelia livi lapian *, Nancy S H Malonda *,
Lebih terperinciGAMBARAN POLA MAKAN DALAM KEJADIAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMP NEGERI 1 SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU
GAMBARAN POLA MAKAN DALAM KEJADIAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMP NEGERI 1 SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU HOSANA SISKA NIM I32112042 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Perbedaan Faktor Lingkungan, Perilaku Ibu dan Faktor Sosiodemografi Pasien Diare Anak di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Al Islam Bandung pada Peserta BPJS dan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI UPK PUSKESMAS PURNAMA. Eka Apriani, Widyana Lakshmi Puspita
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI UPK PUSKESMAS PURNAMA Eka Apriani, Widyana Lakshmi Puspita Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Pontianak ABSTRAK Gaya
Lebih terperinciTHE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA
THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA Listia Anita 1, Yeni Prawiningdyah 2, Farissa Fatimah 3 ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami dispepsia (Djojoningrat, 2009). 21% penderita terkena dispepsia dimana hanya 2% dari penderita yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dispepsia adalah kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa perut penuh,
Lebih terperinciPOLA MAKAN SEHARI-HARI PENDERITA GASTRITIS
Wahyu, Pola makan sehari-hari penderita gastritis POLA MAKAN SEHARI-HARI PENDERITA GASTRITIS DUWI WAHYU, SUPONO, NURUL HIDAYAH Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen No 77 C Malang e-mail: nh_150673@yahoo.com
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI PUSKESMAS PAKUAN BARU JAMBI
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI PUSKESMAS PAKUAN BARU JAMBI Merita 1, Wilpi Inda Sapitri 2, Irawati Sukandar 3 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi 1,2,3
Lebih terperinciPHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Ceidy Silva Tamunu
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN
An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76 ISSN 2442-4986 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN The Associated
Lebih terperinciKonsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol
15 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia merupakan kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal (Depkes 2008). Anemia hampir dialami oleh semua tingkatan umur dan salah satunya
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. angka kejadiannya (Depkes, 2006). Perkembangan teknologi dan industri serta. penyakit tidak menular (Depkes, 2006).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang dihadapkan pada dua masalah dalam pembangunan kesehatan, yaitu penyakit menular yang masih belum banyak tertangani dan penyakit
Lebih terperinciKeywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Chaterine J. M. Tulenan*, Budi T. Ratag *, Shane
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,
I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS
51 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS Arif Nurma Etika 1, Via Monalisa 2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kadiri e-mail: arif_etika@yahoo.com ABSTRACT Diabetes Mellitus
Lebih terperinciPENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI
PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI Muhammad Mudzakkir, M.Kep. Prodi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UN PGRI Kediri muhammadmudzakkir@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciPERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT GASTRITIS PADA SISWA DI SMAN 1 SOOKO MOJOKERTO ROSI HERDIANTO SUBJECT: Perilaku, Gastritis, Siswa
PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT GASTRITIS PADA SISWA DI SMAN 1 SOOKO MOJOKERTO ROSI HERDIANTO 1212020023 SUBJECT: Perilaku, Gastritis, Siswa DESCRIPTION: Penyakit grastitis/maag memang sudah mulai dialami
Lebih terperinciGAMBARAN POLA MAKAN PENDERITA GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMASKAMPAR KIRI HULU KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU KABUPATEN KAMPAR RIAU TAHUN 2012
GAMBARAN POLA MAKAN PENDERITA GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMASKAMPAR KIRI HULU KECAMATAN KAMPAR KIRI HULU KABUPATEN KAMPAR RIAU TAHUN 2012 (The description of food consumption pattern of gastritis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang dikatakan sehat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan manusia bergerak maju atau mundur dalam kontinuitas tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang dikatakan sehat atau sakit. Asuhan keperawatan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN
PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN Diza Fathamira Hamzah Staff Pengajar Program Studi Farmasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit adalah suatu keadaan abnormal tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Ada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini penyakit lambung/maag sudah banyak timbul di masyarakat dengan keluhan perut yang sakit, perih, atau kembung. Namun penyakit maag tidak seperti yang diketahui
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2015
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2015 Novita Kurniati Nasution 1, Evawany Y Aritonang 2, Ernawati Nasution
Lebih terperinciKeywords: Anemia, Social Economy
HUBUNGAN ANTARA SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 5 KOTA MANADO *Angelia M. Sondey *Maureen I. Punuh *Dina V. Rombot Fakultas Kesehatan Masyarakat Abstrak Anemia pada umumnya
Lebih terperinciKata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, INDEKS MASSA TUBUH DAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT TK.III R. W. MONGISIDI MANADO Pretisya A. N. Koloay*, Afnal Asrifuddin*, Budi T. Ratag*
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda (Double
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda (Double Burden Nutrition). Masalah gizi kurang masih belum teratasi sepenuhnya, sementara gizi lebih juga
Lebih terperinciPromotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUOL
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUOL 1) Rustam I. Laboko 1) Dinas Kesehatan Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah ABSTRAK Penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciKeluhan dan Gejala. Bagaimana Solusinya?
Faktor psikis atau kejiwaan seseorang bisa pula meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu penyakit maag juga bisa disebabkan insfeksi bakteri tertentu, misalnya helicobacter pylori yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesian saat ini dihadapkan pada dua masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan kekurangan gizi terjadi pula
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI
Media Gizi Pangan, Vol. X, Edisi, Juli Desember 00 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI A.Esse Puji ), Sri Satriani ), Nadimin
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Faktor pencetus, Gastritis. Abstrack
ABSTRAK Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh pengalaman penulis yang mempunyai pola makan yang tidak teratur dan mengkonsumsi makanan yang terlalu berbumbu yang tidak nyaman pada pencernaan. Beberapa
Lebih terperinciDESKRIPSI POLA MAKAN PENDERITA MAAG PADA MAHASISWA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG RIRIN FITRI
DESKRIPSI POLA MAKAN PENDERITA MAAG PADA MAHASISWA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG RIRIN FITRI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DAN UMUR DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI DESA TARABITAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Gloria J. Tular*, Budi T. Ratag*, Grace D. Kandou**
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PASIEN GASTRITIS RAWAT INAP DI RSUD SUKOHARJO
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PASIEN GASTRITIS RAWAT INAP DI RSUD SUKOHARJO Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah
Lebih terperinciGAMBARAN KEJADIAN GASTRITIS DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
GAMBARAN KEJADIAN GASTRITIS DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Rismia Agustina, Azizah, Agianto Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Jl. A.Yani Km. 36, Banjarbaru,
Lebih terperinciEndah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
HUBUNGAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STATUS GIZI KURANG PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri) Endah Retnani
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015
LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015 Nama : Umur : Jenis kelamin : Tahun angkatan : Jadwal makan 1. Apakah setiap hari anda biasa sarapan
Lebih terperinciKata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR MINAHASA Trifena Manaroinsong*, Woodford B. S Joseph*,Dina V Rombot** *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA PENGERTIAN Suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung. (Mizieviez). ETIOLOGI 1. Faktor
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi RSUD dr. Moewardi adalah rumah sakit umum milik pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hipertensi atau yang lebih dikenal penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah >140 mm Hg (tekanan sistolik) dan/ atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional.
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional. Menurut Notoadmojo (2010) dalam penelitian cross sectional variabel sebab
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STRES, POLA MAKAN DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TERJADINYA KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BENDOSARI SUKOHARJO
HUBUNGAN ANTARA STRES, POLA MAKAN DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TERJADINYA KEKAMBUHAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BENDOSARI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
Lebih terperinciHubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung
The Relation Of Socially With Friends Againts Act Of Smoking Elementary School Students In District Panjang Bandar Lampung Firdaus, E.D., Larasati, TA., Zuraida, R., Sukohar, A. Medical Faculty of Lampung
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GASTRITIS PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR ANGKATAN 2009
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GASTRITIS PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR ANGKATAN 2009 Muh.Yusbar 1, Suriyanti Hasbullah 2 1 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, didapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik observasional yaitu penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi bagaimana dan mengapa
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN POLA KONSUMSI ENERGI, LEMAK JENUH DAN SERAT DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER Usdeka Muliani* *Dosen Jurusan Gizi Indonesia saat ini menghadapi masalah
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TENTANG MAKANAN YANG DAPAT MENAIKAN ASAM LAMBUNG
KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TENTANG MAKANAN YANG DAPAT MENAIKAN ASAM LAMBUNG di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo Oleh: RUDHIANA AINUL HIDAYANTI NIM: 11612101 PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH POLA MAKAN TERHADAP KEJADIAN GASTRITIS DI PUSKESMAS PURWODADI I KABUPATEN GROBOGAN
PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP KEJADIAN GASTRITIS DI PUSKESMAS PURWODADI I KABUPATEN GROBOGAN 1. 2. Oleh; Meity Mulya Susanti 1), Fitriani 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi, email: meityms71@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap terjadinya gangguan gizi antara lain anemia, pertambahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan gizi, karena terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin yang dikandung. Pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia tidak dapat terhindar dari penurunan kondisi fisik, psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang dapat mengakibatkan gangguan
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Responden. Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Pencegahan Gastritis Pada
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Pencegahan Gastritis Pada Mahasiswa S1 Fakultas Keperawatan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana
Lebih terperinciANALYZE RELATIONSHIP THE DIETERY HABIT AND DYSPEPSIA SYNDROME IN ADOLESCENT
ANALYZE RELATIONSHIP THE DIETERY HABIT AND DYSPEPSIA SYNDROME IN ADOLESCENT (Studies on students in SMK Bina Putera Nusantara pharmaceutical majors Tasikmalaya City ) Fauzy Lesmana Putra 1) Nur Lina dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi penyakit multisistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Typhoid Abdominalis atau sering disebut Thypus Abdominalis merupakan penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang berpotensi menjadi penyakit multisistemik
Lebih terperinciKanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari
Lebih terperinci