BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi investor.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi investor."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat dilakukannya transaksi jual beli berbagai macam instrument jangka panjang. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi investor. Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada suatu atau lebih dari satu aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai invetasi Husnan (2000) dalam Hismendi,dkk (2013). Setiap investor dipasar modal sangat membutuhkan informasi yang relevan dengan perkembangan transaksi di bursa, hal ini sangat penting untuk dijadikan referensi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi dipasar modal. Perubahan makro ekonomi di Negara Indonesia tentu akan mempengaruhi perekonomian nasional seluruh industri. Contohnya inflasi yang tinggi dan melemahnya rupiah akan akan membuat banyak industri mengalalami goncangan, produksi yang menurun akibat harga-harga bahan baku yang terus naik yang mengakibatkan menurunnya tingkat laba. Dengan menurunnya tingkat laba tentu akan memberikan dampak pada turunnya harga saham di industri tersebut karena dividen yang akan diterima oleh para pemegang saham akan menurun sehingga banyak investor yang akan menarik investasi mereka. Naiknya suku bunga akan 1

2 2 membuat para investor lebih tertarik untuk berinvestasi dalam bentuk tabungan di bank daripada investasi di pasar modal. Menurunya harga saham pada industri akan berdampak juga pada turunnya nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI). (Astuti, dkk, 2016). Makroekonomi tidak mempengaruhi kinerja perusahaan secara seketika melainkan secara perlahan dan dalam jangka waktu yang panjang. Sebaliknya harga saham akan terpengaruh dengan seketika oleh perubahan faktor makro ekonomi tersebut karena investor lebih cepat bereaksi. Ketika perubahan makro ekonomi itu terjadi, para investor akan memperhitungkan dampaknya baik yang positif maupun yang negatif terhadap kinerja perusahaan beberapa tahun kedepan, kemudian mengambil keputusan membeli, menjual atau menahan saham yang bersangkutan Samsul (2006) dalam Astuti, dkk (2016). Oleh karena itu indeks harga saham lebih cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan variabel makro ekonomi daripada kinerja perusahaan yang bersangkutan. Untuk menganalisa fundamental secara menyeluruh tidak cukup hanya melihat dari kedua hal tersebut saja,tetapi harus melihat hal-hal seperti kemampuan manajemen, operasional, transparansi, rencana, persaingan perusahaan, nilai tukar, tingkat suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi serta kebijakan atau peraturan-peraturan pemerintah Jogianto (2000) dalam Hismendi, dkk (2013). Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan 1997, kinerja pasar modal mengalami penurunan tajam bahkan diantaranya mengalami kerugian. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi investor untuk melakukan

3 3 investasi di pasar modal khususnya saham, dan akan berdampak terhadap harga pasar saham di bursa. Dilanjutkan tahun 1998 yang merupakan awal runtuhnya perekonomian nasional indonesia, ditandai dengan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan Indonesia yang mengakibatkan hampir semua kegiatan ekonomi terganggu. Tingginya inflasi dan suku bunga bank akan menyebabkan beban operasional perusahaan semakin berat serta akan mempengaruhi kinerja keuangan badan usaha. Namun, meningkatnya suku bunga merupakan peluang investasi yang cukup menjanjikan bagi investor deposito. Semua ini pada akhirnya akan berdampak pada harga saham di pasar modal Utami dan Rahayu (2003) dalam Divianto (2013). Kenaikan bunga yang agresif bisa memperkuat rupiah, tetapi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan anjlok karena investor lebih suka menabung di bank. Apabila suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) naik maka akan diikuti dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) begitu pula sebaliknya Brata (2007) dalam Divianto (2013). Berikut adalah data lengkap tiap akhir bulan mengenai tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, kurs rupiah, dan pertumbuhan GDP rata-rata tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang disajikan dalam tabel berikut ini :

4 4 Tabel 1.1 Rata-rata Harga Saham, Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Kurs dan pertumbuhan GDP Periode Periode IHSG Inflasi SBI Indikator Kurs (US$ / Rp) Pertumbuhan GDP , , , , , , , , , , , , , , Sumber : yahoo.finance.com, Table 1.1 diatas menunjukkan bahwa IHSG mengalami proses naik turun dari tahun ke tahun. IHSG dengan nilai terendah pada tahun 2011 sebesar dan nilai tertinggi pada tahun 2014 dengan nilai 5.226,95. Penurunan dan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersebut dipengaruhi oleh factor ekonomi maupun non ekonomi. Faktor ekonomi terutama akibat melemahnya nilai tukar dan melemahnya kinerja bursa regional. Dari table di atas bahwa kurs rupiah terhadap dollar melemah dari desember 2011 hingga Sejalan dengan melemahnya kurs kinerja pasar modal menujukkan respon fluktuatif dimana IHSG mencatat kenaikan serta penurunan dari 2011 sampai 2015, sedangkan BI rate dan pertumbuhan GDP selama tahun 2011 hingga 2015 mengalami kenaikan. Lingkungan ekonomimakro merupakan lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan investor dalam memahami dan

5 5 meramalkan kondisi ekonomi makro dimasa datang akan sangat berguna dalam pembuatan keputusan investasi yang menguntungkan. Untuk itu, seorang investor harus mempertimbangkan beberapa indikator ekonomi makro yang bisa membantu investor dalam membuat keputusan investasinya. (Kewal, 2012). Secara teori, tingkat bunga dan harga saham memiliki hubungan yang negatif (Tandelilin, 2001) dalam Divianto (2013), Tingkat bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang ( presen value) aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada tindak akan menarik lagi. Tingkat bunga yang tinggi juga akan meningkatkan biaya modal yang akan ditanggung perusahaan dan juga akan menyebabkan return yang disyaratkan investor dari suatu investasi akan meningkat. Demikian pula halnya dengan inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang terlalu panas (overheated). Sejalan dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang telah berkembang dengan pesat dan diikuti dengan perkembangan bursa efek. Maka, bursa efek dapat menjadi salah satu sarana investasi yang menguntungkan. Surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek adalah saham biasa, saham preferen, obligasi, obligasi konfersi,sertifikat right, waran. Dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan didukung kinerja keuangan perusahaan yang semakin solid dapat meningkatkan kepercayaan investor. Indikator utama kinerja pasar modal adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menunjukkan perubahan nilai dari seluruh saham yang terdafter telah mendorong bursa saham regional untuk terus bergerak menguat (Ekadjaja, 2016).

6 6 Pengaruh pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti masuknya dana asing yang berinvestasi pada IHSG dikarenakan melemahnya nilai tukar mata uang suatu negara, pemilihan Presiden RI. Ekadjaja (2016) telah membuktikan secara empiris bahwa kenaikan indeks harga saham BEI tidak lepas dari membaiknya indikator ekonomi indonesia, seperti rendahnya laju inflasi yang mencapai 4,45% berdasarkan situs BI dan didorong oleh tindakan Bank Indonesia yang konsisten menurunkan suku bunga secara agresif yang mencapai 6,75% per tanggal 17 maret Selain itu disimpulkan pula bahwa terdapat kausalitas dua arah antara exchange rate dan stock price sebelum terjadi krisis keuangan di asia. Namun setelah terjadi krisis exchange rate mempengaruhi stock price Azman,et.al ( 2002) dalam Ekadjaja (2016). Peningkatan nilai tukar dan krisis pasar modal inilah yang menimbulkan pertanyaan tentang hubungan potensial antara keduanya. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), penelitian ini menggunakan 4 faktor atau variabel yaitu inflasi, suku bunga SBI, kurs, dan pertumbuhan GDP. Pemilihan keempat faktor ini mengacu penelitian Astuti, dkk (2016). Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian dengan penelitian tersebut adalah dengan menambah variabel dan menambah jumlah sampel penelitian,sesuai dengan saran peneliti sebelumnya.

7 7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang sudah dipaparkan, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah inflasi berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode ? 2. Apakah SBI berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode ? 3. Apakah Kurs berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode ? 4. Apakah pertumbuhan GDP berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode ? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Untuk menguji dan menganalisis pengaruh SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

8 8 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kurs terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pertumbuhan GDP terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kegunaan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Bagi investor dan kreditor Hasil penelitian ini dihatapkan dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi di pasar modal, sehingga dapat memprediksi pendapatan yang akan diterima. 2. Bagi akademis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai penyalur bagi penelitian selanjutnya dan dapat menambah wacana tentang Indeks Harga Saham Gabungan. 3. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penyusun dalam memahami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada suatu nilai. Dalam penelitian ini menggunakan 5 variabel yaitu 1 variabel terikat (Dependen) dan 4 variabel bebas (independen). a. Variabel dependen Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel lain atau variabel akibat. Variabel dependen penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan tolak ukur utama yang menggambarkan harga efek di pasar saham/modal di suatu negara. Rumus Indeks Harga Saham Gabungan (Ekadjaja, 2016). IHSG= Hࢭx 100% Hₒ Keterangan : H1 adalah seluruh jumlah harga saham yang terakhir H0 adalah jumlah harga saham pada waktu dasar b. Variabel independen Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain baik secara positif maupun negatif atau variabel sebab. Variabel independen penelitian ini adalah inflasi, suku bunga SBI, kurs/nilai tukar, dan pertumbuhan GDP. 29

10 30

11 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Inflasi Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus. Akan tetapi bila kenaikan harga hanya dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau menyebabkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain (Boediono, 2000) dalam Hismendi, dkk (2013). Data inflasi dalam penelitian ini menggunakan data tingkat inflasi perbulan selama periode yang diperoleh dari situs resmi 2. Suku Bunga SBI Menurut Hubbard (2005) dalam Astuti,dkk (2016), suku bunga adalah biaya yang harus dibayar borrower atas pinjaman yang diterima dan imbalan bagi lender atas investasinya. Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004) dalam Astuti,dkk (2016) adalah harga dari pinjaman, suku bunga dinyatakan sebagai presentase uang pokok per unit waktu. Data suku bunga SBI dalam penelitian ini menggunakan data perkembangan suku bunga SBI bulanan selama periode tahun yang diperoleh dari situs Rata-rata tingkat suku bunga = jumlah tingkat bunga harian selama 1 bulan jumlah periode waktu selama 1 bulan 3. Kurs atau nilai tukar

12 31 Kurs atau nilai tukar adalah suatu nilai yang menunjukkan jumlah nilai mata uang dalam negri yang diperlukan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing. Kurs merupakan salah satu harga yang terpenting dalam perekonomian terbuka mengingat pengaruh yang demikian besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel makro ekonomi yang lain. 4. Pertumbuhan GDP Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang di produksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu (Mankiw, 2003) dalam Hismendi, dkk (2013). Untuk mengatur nilai uang yang berlaku dari output perekonomian disebut GDP nominal, sedangkan GDP riil mengukur output yang dinilai pada harga konstan. Deflator GDP mengukur harga output relatif terhadap harganya pada tahun dasar (Mankiw, 2003) dalam Hismendi, dkk (2013). Dalam penelitian ini menggunakan data Gross Domestik Product perkapita penduduk Indonesia selama periode yang diperoleh dari kemendag.go.id Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel yang diukur Dependen Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Independe n Indikator Skala Rangkaian informasi historis mengenai Rasio pergerekan harga saham dari seluruh saham. Sumber referensi Finance.y ahoo.com Laju Inflasi tiap Bulan periode 2010 Rasio

13 32 Inflasi 2015 o.id SBI Rata-rata tingkat suku bunga = jumlah tingkat bunga harian selama 1 bulan : Kurs jumlah periode waktu selama 1 bulan Nilai tukar mata uang Pertumbuha n GDP Kenaikan panjang. output perkapita Rasio o.id Rasio astuti, dkk, jangka Rasio ndag.go.id Sumber : Disarikan dari berbagai jurnal, dan Objek Penelitian, Populasi, dan Sampel Objek Penelitian dan Unit Sampel Obyek penelitian ini adalah variabel penelitian,yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang tergabung dalam Indeks Harga Saham Gabungan. Unit sampel adalah suatu elemen atau sekelompok elemen yang menjadi dasar untuk dipilih sebagai sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Populasi dan Penentuan Sampel Populasi adalah satu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono : ) dalam (Krisna, 2013). Sedangkan sampel adalah sebagian populasi yang terdiri dari beberapa anggota yang dipilih dari populasi tersebut (Sugiyono, 2013) dalam Ni Luh (2016). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

14 33 sensus. Kriteria penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode pengamatannya tahun menggunakan data bulanan selama 5 tahun pengamatan, sehingga diperoleh 60 sampel. 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (internet), data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), data Inflasi, Data tingkat suku bunga SBI, data Kurs rupiah, dan data pertumbuhan GDP Sumber Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data sekunder, data sekunder yang dipilih dalam penelitian ini adalah data melalui informasi publik mengenai data inflasi, data kurs Rp/U$D, dan data SBI diperoleh dari website resmi Bank Indonesia ( sedangkan Pertumbuhan GDP diperoleh dari website resmi kementrian perdagangan indonesia. 3.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, data tersebut diperoleh dari berbagai sumber yaitu yahoo finance, Bank Indonesia, Kementrian Perdagangan, jurnal-jurnal dan literatur lainnya, data yang digunakan meliputi : 1. Data Indeks Harga Saham Gabungan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diperoleh dari situs Yahoo.Finance.com

15 34 2. Data inflasi, data kurs/nilai tukar Rp/U$D, data SBI, diperoleh dari Bank Indonesia selama periode tahun melali situs resmi 3. Data Pertumbuhan GDP selama periode tahun yang konsisten dibagikan oleh Kementrian Perdagangan melalui situs resmi selama periode tahun Metode Analisis Data Analisis data dibedakan menjadi 2 macam yaitu analisis data kualitatif dan data kuantitatif. penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif merupakan suatu bentuk analisis yang menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistic tertentu. Data kuantitatif harus di klarifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan table-table tertentu untuk mempermudah analisi program SPSS. Adapun tahap-tahap analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut : Uji Statistic Deskriptif Statistic deskiptif digunakan untuk menganalisa data kuantitatif yang diolah dengan diolah dengan menggunakan program SPSS (Lestari, 2015). Hal tersebut dilakukan dengan cara mengurutkan data mentah yang diperoleh. Metode ini digunakan untuk memberikan gambaran atas sampel penelitian sebelum dilakukan analisis pada hipotesis utama penelitian. Berikut ini adalah hasil estimasi variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu inflasi, SBI, kurs atau nilai tukar, dan pertumbuhan GDP serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Uji Asumsi Klasik

16 35 Mennurut Ash-Shidiq dan setiawan (2015) mengatakan bahwa Uji asumsi klasik perlu dilakukan karena dalam model regresi perlu memperhatikan adanya penyimpangan-penyimpangan atas asumsi klasik, karena pada hakikatnya jika asumsi klasik tidak dipenuhi, maka variabel-variabel yang menjelaskan menjadi tidak efisien. Sehingga perlu dilakukan kembali macam-macam uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolineritas, autokorelasi dan heteroskedastitas. Jika terdapat heteroledastitas, maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar error. Jika terdapat multikolineritas, maka akan sulit untunk mengisolasi pengaruh-pengaruh induvidual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisian regresi menjadi rendah. Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan penaksir masih tetap bias dan asih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda, yang terdiri dari : Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2011) dalam (Divianto, 2013). Uji ini dilakukan dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau grafik. Apabila data menyebar di sekitar gais diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011) dalam (Divianto, 2013). Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik.

17 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar periode bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen (Ghozali, 2012:105). Menurut Ghozali (2012:106) bahwa ada tidak multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan variabel bebas lainnya. Suatu variabel dikatakan bebas dari asumsi moltokolonieritas, apabila nilai tolerance < 0,10 daan nilai VIF > Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dngan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residu (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi lainnya. Salah satu cara mendeteksi autokorelasi adalah dengan melihat nilai DW (Durbin Watson) pada tabel model summary. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi atau terdapat autokorelasi (Siggih Santoso, 2014). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari ketentuan berikut (Singgih Santoso, 2014:194): a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif

18 37 b. Angka D-W di antara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negative Uji Heteroskedastitas Uji Heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka hetoroskedastisitas. disebut homoskedarisitas Kebanyakan data dan crossection jika berbeda disebut mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran. Model regresi yang baik adalah yang homoskedarisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2012: 139). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah studentized (Ghozali, 2012:139). Dasar analisis grafik scatterplot, jika ada pola tertentu seperti titik-titik membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) akan mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatisitas (Gozali,2012: 139).

19 Regresi Linier Berganda Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda untuk menguji kebenaran hipotesis (Marina Elim, dkk. 2014). Analisis regresi linear berganda ini digunakan untuk menguji pengaruh Tingkat inflasi, kurs/nilai Tukar, tingkat SBI dan Pertumbuhan GDP terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Hubungan antar variable dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut : Y = α + β1x1+ β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e Dimana : Y = Indeks Harga Saham Gabungan Α = Konstanta β1,β2,β3,β4, β5 = Koefisien regresi X1 = Tingkat inflasi X2 = Tingkat suku bunga SBI X3 = Nilai Tukar atau Kurs X4 = pertumbuhan GDP Uji Hipotesis Ada tiga jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat dilakukan, yaitu: a. Melakukan uji parsial dengan menghitung nilai-t (uji T)

20 39 b. Melakukan uji simultan atau bersama dengan menghitung nilai-f (uji F) c. Melakukan uji determinasi (uji R2) Pengujian parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2012: 98). Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada derajat kepercayaan (level of significant) 5%. Dimana hipotesis nol (Ho) yaitu hipotesis tidak adanya pengaruh dan hipotesis alternatif (Ha) menyatakan adanya pengaruh. Menurut Imam Ghozali (2013) dasar dalam pengambilan keputusan yaitu: a. Apabila angka probabilitas signifikansi >0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila angka probabilitas signifikansi <0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel : a. Apabila thitung > ttabel atau thitung <-ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima b. Apabila thitung < ttabel atau thitung >-ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

21 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2012: 98). Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable independent (bebas) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen. Nilai signifikansi F yang digunakan yaitu kurang dari 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah: a. Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama. b. Ha : ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama. Dasar pengambilan keputusannya dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen atau taraf signifikansi sebesar 5 persen, maka: a. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak b. Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

22 41 adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2012: 97). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2012: 97).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pada penelitian ini adalah periode 2010-2012 dan bertempat di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana, Indonesia Stock Exchange (IDX), Bank

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.bi.go.id dan www.idx.co.id. Sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada bulan November 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga SBI, serta IHSG yang dibatasi pada penutupan tiap akhir bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpukan data yang berhubungan dengan masalah penelitian ini baik dari sumber dokumen atau buku-buku,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu  Unit. tercatat di BEI pada tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010. Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu dengan menganalisis data laporan tahunan perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia melalui website

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014. 85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka memperoleh data dan informasi, maka lokasi penelitian ini dilakukan pada Pojok Bursa Universitas Mercubuana yang berlokasi di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana pihak ketiga dan suku bunga SBI yang ditentukan oleh Bank Indonesia serta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah return saham perusahaan sektor pertambangan yang

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah return saham perusahaan sektor pertambangan yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah return saham perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Selain return, variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian ini termasuk penelitian kausal, yang bertujuan menguji hipotesis tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Penelitian kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN Metode penelitian merupakan sekumpulan peraturan dan prosedur atau kerangka berfikir yang digunakan untuk menguji hipoteis suatu penelitian. Metodologi penelitian berperan penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank 53 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 UU RI No. 23 tahun

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan penggunaan Bank Syariah Mandiri sebagai sampel penelitian ini antara lain: 1) Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Bank Indonesia yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No.2 Jakarta Pusat. Waktu penelitian mulai dari November

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data dalam bentuk yang sudah jadi berupa data publikasi. Data tersebut sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini sekitar 3 bulan tercatat dimulai dari bulan maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dari segi data yang dikumpulkan, diolah dan dianalisis, penelitian ini merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi dari orang lain atau pihak lain, misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini bersifat studi kasus dengan cara mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan mengintegrasi variabel-variabel dari hasil publikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Menurut Suad Husnan (1994), pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, dan faktorfaktor tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, tingkat suku bunga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Design Penelitian Jenis atau design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory study yaitu bahwa peneliti berusaha untuk menjelasan mengenai hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia dan Indonesia Stock Exchange (IDX). Kedua tempat tersebut dipilih sebagai obyek penelitian karena tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Madya Salatiga propinsi Jawa Tengah. Pemilihan Kota Madya Salatiga sebagai daerah penelitian dikarenakan untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Bank Syariah yang telah terdaftar (listed) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selama tahun 2011-2015. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian apabila dilihat dari segi bentuk data ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1 Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 43 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 dengan objek penelitian PT. Indosat Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Peneliti memilih tempat penelitian di PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan pengujian hipotesis. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun 2011 dan 2012 terhadap pertumbuhan kredit perbankan tahun 2011-2012 dan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Kabupaten/Kota Provinsi Banten, waktu pengumpulan data akan dilakukan pada Januari 2017 sampai Februari 2017.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi Judul : Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Nama : Sangga Yoga Wismantara NIM : 1315251131 Abstrak Pasar modal memiliki peran penting

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas merupakan prinsip sebab akibat. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan 48 BAB III METODE PENELITIAN III.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Unilever Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder. Data tersebut dalam kategori data time series yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, Dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dengan mempertimbangkan manfaat dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini merupakan tipe penelitian yang membahas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam Jakarta Islamic Indeks (JII) yang listing di Bursa Efek Indonesia. Periode waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS). Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting. A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif yaitu menganalisis besarnya pengaruh kinerja keuangan suatu perusahaan terhadap pelaporan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN.  Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011-2013. Penulis melakukan pengambilan data dari situs www.djpk.kemenkeu.go.id.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Bank Umum Indonesia yaitu Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang mengeluarkan laporan keuangan periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan akhir tahun pembukuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data penelitian ini adalah sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber yang telah ada, yaitu data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pengolahan Data Pada bab ini akan dibahas mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang akan dilakukan. Data yang telah didapatkan akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini mengambil lokasi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini mengambil lokasi di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, sedangkan periode penelitian yang

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan data-data yang berupa angka untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasi Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independent dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995) 39 III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995) penelitian eksplanatori (explanatory reseach) adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Periode Penelitian atau waktu yang diperlukan penulis untuk melakukan penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015 Dalam melakukan penelitian ini, data yang digunakan hanya pada perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN 82 BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kausalitas yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris adalah penelitian yang menggunakan fakta yang objektif, secara hati-hati diperoleh,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan 56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Nilai tukar Rupiah per

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Nilai tukar Rupiah per BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Nilai tukar Rupiah per Dolar Amerika dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data mengenai variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable dependen dan variabel independen.variabel dependen (terikat) adalah variable

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi peneltian merupakan bagian yang sangat penting bagi sukses tidaknya suatu penelitian. Metodologi penelitian ini merupakan bagaimana secara berurut suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Ruang lingkup penelitian ini hanya membahas pengaruh kurs dollar Amerika Serikat dan IHSG terhadap harga emas di Indonesia periode 2011-2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang bersifat sekunder yaitu data yang berasal dari pihak lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pojok Bursa BEI yaitu dari situs resmi Bank Umum Syariah, laporan Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Pojok Bursa BEI yaitu dari situs resmi Bank Umum Syariah, laporan Bank BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Umum Syariah dengan mengambil di Pojok Bursa BEI yaitu dari situs resmi Bank Umum Syariah, laporan Bank Indonesia (SEKI)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan BUMD Dan Pendapatan Lain Daerah Terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci