c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah

Transkripsi

1 BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN BURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU, Mengingat : a. bahwa untuk enjain kelancaran penyelenggaraan urusan peerintahan dibidang peberdayaarr asyarakat dan peetintahan desa leh rganisasi perangkat daerah yang erupakan unit pelaksana kewenangan dari Peerintah Daerah, aka dipanciang perlu untuk ebentuk struktur rganisasi dan tata kerja sebagai wadah dala pelaksanaannya agar lebih efektif dan efisien; b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nr 19 Tahun 28 tentang Pefibentukan rganisasi dan Tata Kerja Badan Peberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Buru sudah tidak sesuai dengan perkebangan saat ini sehinga perlu dilakukan penyesuaian; c. bahwa berdasarkan pertibangan sebagaiana diaksud dala huruf a dan huruf b, perlu enetapkan Peraturan Daerah tentang Pebentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa Kabupaten Buru; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indnesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nr 46 Tahun 1999 tentang Pebentukan Prvinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten

2 ō Maluku Tenggara Barat (Lebaran Negara Republik Indnesia Nr 174 Tahun 1999, Tabahan Lefhbaran Negara Republik Indnesia Nr 3895) sebagaiana telah diubah dengan undang-undang Nrnr 6 Tahun 2000 tentang perubahan Atas Undang-Undang Nr 46 Tahun 1999 tentang Pebentukan Prvinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lebaran Negara Republik Indnesia Tahun 2OOO Nr 73, Tabahan Lebaran Negara Republik Indnesia Nr 3961); Undang-Undang Nrnr 33 Tahun 2OO4 tentang perirnbangan Keuangan Antara Peerintah Pusat dan Peerintahan Daerah (Lernbaran Negara Republik Indnesia Tahun 2OO4 Nr 126, Tabahan Lebaran Negara Republik Indnesia Nr 4438); Undang-Undang Nr 12 Tahun 2OLl tentang Pebentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lebaran Negara Republik Indnesia Tahun 2OlI Nr 82, Tarnbahan Lebaran Negara Republik Indnesia Nr 523fl; Undang-Undang Nr 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lebaran Negara Republik Indnesia Tahun 2Ol4 Nr 6, Tabahan Lebaran Negara Republik indnesia Nr 5a9fl; Undang-Undang Nr 23 Tahun 2OI4 Tentang Peerintahan Daerah (Lebaran Negara Republik Indnesia Tahun 2OI4 Nr 244, Tarnbahan Lebaran Negara Republik Indnesia Nr 5587); Peraturan Peerintah Nr 1OO Tahun 2OOO tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dala Jabatan Struktural (Lebaran Negara Republik Indnesia Tahun 2000 Nr 197, Tabahan Lebaran Negara Republik Indnesia Nr 4018) sebagaiana telah diubah dengan Peraturan Peerintah Nr 13 Tahun 2OO2 tentang Perubahan Atas Peraturan Peerintah Nr 1O0 Tahun 20OO tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dala Jabatan Struktural (Lebaran Negara Republik Indnesia Tahun 2OO2 Nr 33, Tabahan Lebaran Negara Republik Indnesia Nr a9fl; Peraturan Peerintah Nr 38 Tahun 2OO7 tentang Pebagian Urusan Peerintahan Antara Peerintah,

3 Peerintahan Daerah Prvinsi, Dan Peerintahan Daerah Kabupaten/Kta (Lebaran Negara Republik Indnesia Tahun 2OO7 Nr 82, Tabahan Lebaran Negara Republik Indnesia Nrhf a7 37\; 9. Peraturan Peerintah Nr 4l Tahun 2OO7 tentang Organisasi Pefangkat Daerah (Lebaran Negara Republik Indnesia Tahun 2OO7 Nr 89, Tabahan Lebaran Negara Republik Indnesia Nr a7all; Dengan Persetujuan Bersaa DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BURU dan BUPATI BURU MEMUTUSKAN : MenetapKaN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN BURU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalarr Peraturan daerah ini, yang diaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Buru. 2. Peertntah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsllr penyelenggara peerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Buru. 4. Dewan Perwakilan Ra}ryat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Penvakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buru. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Buru. 6. Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa adalah Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa Kabupaten Buru. 7. Kepata Badan adalah Kepala Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa Kabupaten Buru.

4 8. Kelpk Jabatan Fungsinal adalah Kelpk Fungsinal di dala Badan Peberdayaan Masyarakat dan Pernerintahan Desa yang terdiri dari sejulah 9. tenaga dala jenjang jabatan fungsinal. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah unsur pelaksana Badah Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa yang elaksanakan sebagian tugas perasinal badan dilapangan. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan peraturan daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa Kabupaten Buru. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Kedudukan Pasal 3 (1) Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa erupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang peberdayaarr asyarakat dan adinistrasi peerintahan desa. (2) Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa dipipin leh serang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati elalui Sekretaris Daerah T\;gas Pkk Pasal 4 Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa epunyai tugas elaksanakan pen5rusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah dibidang peberdayaan asyarakat dan adinistrasi peerintahan desa. Fungsi Pasal 5 Untuk elaksanakan tugas sebagaiana Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan a. Peruusan kebijakan teknis bidang diaksud pada pasal 4, Badan Desa epunyai fungsi : peberdayaan asyarakat dan adinistrasi peerintahan desa;

5 b. Pebinaan dan pelaksanaan tugas di bidang peberdayaan asyarakat dan adinistrasi peetintahan d esa; c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan ruah tangga; dan d. Melaksanakan fugas lain sesuai kebijakan yang ditetapkan leh Bupati dibidang peberdayaan asyarakat dan adinistrasi peerintahan desa; BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa terdiri atas: a. Kepala Badan; b. Sekretariat ebawahkan : 1. Sub Bagian Kepegawaian dan Uu; 2. Sub Bagian Perencanaan; dan 3. Sub Bagian Keuangan; c. Bidang Ssial Budaya dan Ketahanan Masyarakat Desa ebawahkan: 1. Sub Bidang Kelebagaan dan Peberdayaan Masyarakat Desa; 2. Sub Bidang Pengebangan Suber Daya Masyarakat Desa; d. Bidang Usaha Ekni Masyarakat ebawahkan : 1. Sub Bidang Pebinaan Pengeilaan Bantuan; 2. Sub Bidang Pengebangan Usaha Ekni Masyarakat Desa; e. Bidang Teknlgi Tepat Guna dan Peanfaatan Suberdaya Ala ebawahkan: 1. Sub Bidang Pengkajian dan Peningkatan Teknlgi Tepat Guna; 2. Sub Bidang Peanfaatan Suber Daya Ala. f. Bidang Adinistrasi Peerintahan Desa ebawahkan: 1. Sub Bidang Adinistrasi dan Perangkat Desa; 2. Sub Bidang Pebinaan Keuangan dan Aset Desa; g. Kelpk Jabatan Fungsinal; (21 Bagan Organisasi Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa sebagaiana tercantu dala lapiran dan erupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

6 BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 7 Kelpk Jabatan Fungsinal epunyai tugas elaksanakan sebagian tugas Peerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 8 (1) (2) (3) (4) Kelpk Jabatan Fungsinal terdiri dari sejulah tenaga dala jenjang jabatan fungsinal yang terbagi dala berbagai kelpk sesuai bidang keahliannya. Setiap kelpk Jabatan Fungsinal dipipin leh serang tenaga fungsinal senir yang ditunjuk sesuai Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Julah tenaga fungsinal ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsinal diatur sesuai Peraturan Perundangundangan yang berlaku. BAB VI TATA KERJA Pasal 9 Dala elaksanakan tugasnya Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kelpk Jabatan Fungsinal wajib enerapkan prinsip krdinasi, integrasi dan sinkrnisasi secara vertikal dan hrintal, baik didala iingkungan asing-asing aupun antara satuan rganisasi dala lingkungan Peerintah Daerah serta instansi lain sesuai dengan tugas asing-asing. Pasal 10 Setiap pipinan unit rganisasi dala lingkup Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa wajib engawasi bawahan asing-asing dan apabila terjadi penyipangan agar engabil langkah-langkah yang diperlukan sesr-rai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Pasal 1 1 (1) Kepala Badan beftanggung jawab untuk eipin dan rnengkrdinasikan bawahan asing-asing dan eberikan bibingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

7 (2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, dan Kelpk Jabatan Fungsinal wajib engikuti dan eatuhi petunjuk-petunjuk serta bertanggung jawab kepada Kepala Badan untuk enyapaikan lapran berkala tepat waktunya. (3) (4) Dala enyapaikan iapran asing-asing, tebusan lapran disapaikan kepada satuan rganisasi yang iain yang secara fungsinal epunyai hubungan kerja. Setiap lapran yang diteria leh pipinan unit rganisasi dari bawahan wajib dilah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan lapran lebih lanjut dan dijadikan bahan untuk eberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan. BAB VI KEPANGKATAN, PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN DAN ESELON Pasal 12 Jenjang jabatan, kepangkatan dan eseln serta susuran kepegawaian diatur sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Pasal 13 (1) Kepala Badan diangkat dan diberhentikan leh Bupati setelah berknsultasi dengan Gubernur sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. (21 Kepala Badan diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang eenuhi syarat sesuai ketentuan PeraturaR Perundang-Undangan y ang berlaku. (3) Sekretaris dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan leh Bupati atas usul Sekretaris Daerah sesuai ketentuan Perundang-Undangan yang beriaku. (4) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan leh Bupati atas usul Sekretaris Daerah berdasarkan asukan Kepala Badan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Pasal 14 (1) Kepala Badan erupakan jabatan struktural eseln II.b. (21 Sekretaris erupakan jabatan struktural eseln III.a (3) Kepala Bidang erupakan jabatan struktural eseln III.b. {4J Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi erupakan jabatan struktural eseln IV.a

8 (1) (2) BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Dengan berlakunya Perafufan Daerah ini, rnaka Peratufan Daerah Kabupaten Buru Nr 19 Tahun 2OO8 tentang Pebentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Peberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Buiu (Lebafan Daerah Kabupaten Buru Tahun 2OO8 Nr L9 (Tabahan Lebaran Daerah Kabupaten Buru Nrhr 19), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Hal-hal yang belu diatur dala Peraturan daerah ini akan diatur keudian sesuai dengah ketentuan PeratUfan yang berlaku. Pasal 16 Peraturan daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap rang engetahuinya eerintahkan Pengundangan Peraturan daerah ini dengan penepatannya dala Lebaran Daerah Kabupaten Buru. Ditetapkan di Nalea pada tanggal 1O Februari 2O15 ""r/ Diundangkan di Nalea pada tanggai 1O Februari 2O15 UMASUGI /snxneterrs DAERAH KABUeATEN BURU4 UL ADJID SOULISA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2015 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU, PROVINSI MALUKU : (1)/(21s)

9 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTU}<AN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN BURU I. UMUM. Berdasarkan pasal 11, 12 dan 13 Undang-Undang Nr 23 Tahun 2Ol4 tentang Peerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-Undasng Nr 32 Tahun 2OO4 yang euat Penyelenggaraan Urusan/Kewenangan Peerintahan Antara Peerintah, Peerintahan Daerah Prvinsi dan Peerintahan Daerah Kabupatenf Kta, aka Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nr 19 Tahun 2OO8 tentang Pebentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Peberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Buru dan Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nr 05 Tahun 2Ol2 tentang Pebentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buru dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan perkebangan saat ini, sehingga perlu diadakan perubahan. Terkait dengan hal tersebut, dala upaya eningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pkk, fungsi dan kewenangan Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa yang erupakan wadah salah satu unsur pelaksana Peerintah Kabupaten Buru dibidang Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa secara berdayaguna dan berhasilguna aka dala rangka Pebentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Peberdayaan Masyarakat dan Peerintahan Desa Kabupaten Buru, perlu diadakan penyesuaian Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Buru yang terdapat didalanya Bagian Peerintahan Desa sesuai dengan Peraturan Peerintah Nr 41 tahun 2OO7 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Meperhatikan Undang-Undang Nr 23 Tahun 2A14 Tentang Peerintahan Daerah, Undang-Undang Nr t2 Tahun 2Ol1 tentang Pebentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Peerintah Nr 41 tahun 2OO7 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, serta dengan eperhatikan Peraturan Menteri Daia Negeri Nr 57 Tahun 2OO7 Tentang Penataan Organisasi Perangkat Daerah, aka perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

10 Buru Tentang Pebentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Peberdayaan Ivlasyarakat dan Peerintahan Desa Kabupaten Buru. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 (-rrlrrn - felaa Pasal 7 Cukup jelas Pasai 8 Pasal 9 Cukup jelas Pasal 1O Cukup jelas Pasal 1 1 Pasal 12 Pasal 13 Yang diaksud dengan berknsultasi dengan Gubernur adalah berknsultasi secara adinistrasi. Pasal 14 Pasal 15 Yang diaksud dengan hal-hal yang belu diatur dala Peraturan Daerah ini sepanjang enyangkut penjabaran tugas pkk dan fungsi Peraturan Daerah Kabupaten Buru akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati adalah enyangkut Uraian T\rgas Kepala Badan, Sekretaris Badan yang ebawahkan Sub-Sub Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang dan Kelpk Jabatan Fungsinal akan diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati dengan epertibangkan batasbatas kewenangan Kabupaten sebagai Daerah Otn serta beban kerja/tugas berdasarkan hasil kajian Analisa Jabatan. Pasal 16 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 10

11 PH? > 6vs =<01 fie Vt lc-- < a ME >f,i q, c t 3q. (E?C fee :< ;>> *?6 ffi a;2 Prd arn> i< fu@ >t3p --{> 33 il!g >a UT>= (DZ'. x r CZ OL > >@ -> -{ xul c>> rd a 4r rritrl =A EH} (-i= a=@ ryb - -<a B ll 7 6= -tita?<c XryI Y2w t9 7>Z > >6 ^-A -> (]f a> ll E >@ --TW ie 7U)Z -F - c?a il Pb 3,8 i66 ;= x -u F U) a v x -.{ 1l 7 -t P r U) a C <C,>E 4a ;\> >> - ll r2 4x 9I, i1>c d- :e"@ dh9 ; 'i>a G)6) c- =3. I a4 =e HQs r!l -ld- -<nl, >= >,D -6) >C < a QOC T> tr YE a= += >.U B Y= - ;ES R2- +x -> -a il,8 6 = (t -1 va >C 9, ne!d> PZ> s6 v -{ MCD AC (D 4a yx > LO x 7 --{ n ; i r- - 7 a C, \ xq trk >@ Z> >b l.2 -E >^ >1 :ro^> i- 2qx In OxlliP >e-'.r,d 2.7 < -n --.r E E}EH=T EEEFZe 4>xnNiE --\-iaz;. I >>fl *a r4 C ere e c.<2 i6* 2*; sl> Cx c-{ a>