TENTANG Orang Pertama PKI D.N. AIDIT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TENTANG Orang Pertama PKI D.N. AIDIT"

Transkripsi

1 Kolom IBRAHIM ISA Jum'at, 06 September SEJARAWAN HOESEIN RUSDHY: TENTANG Orang Pertama PKI D.N. AIDIT Suatu gejala positif dan patut disambut adalah tulisan sejarawan dr Hoesein Rushdy, yang mengisi dan melengkapi catatan sejarah bangsa, menyangkut seorang tokoh pimpinan PKI, DN Aidit. Dalam waktu panjang di negeri kita, meski rezim otoriter Orde Baru sudah berakhir -- masih terdapat suasana tabu di kalangan sementara kaum intelektuil Indonesia sehingga tidak berani dan tidak mampu menulis sejarah yang obyektif mengenai tokoh-tokoh pimpinan PKI, dan tokon-tokoh politik aliran Kiri lainnya. Situasi ini a.l disebabkan oleh kekhawatiran dituduh bersimpati dengan PKI, atau bahkan dituduh orang PKI. Nyatanya sebelum berkuasa Orde Baru, -- PKI adalah sebuah partai legal, yang termasuk gigih mempertahankan dasar falsafah negara Pancasila Ini dapat disaksikan dalam dokumen negara mengenai diskusi sengit mengenai dasar negara RI, yang terjadi antara pelbagai parpol di Dewan Konstituante periode Presiden Sukarno. Bila dibaca Konstitusi PKI, jelas pula tercantum bahwa PKI menerima Pancasila sebagai dasar falsafah negara Republik Indonesia. Tokoh-tokoh pimpinannya menjabat kedudukan tinggi pemerintahan dan negara. DN Aidit, misalnya, sebagai salah seorang wakil ketua MPRS adalah Menko; MH Lukman, wakil ketua I PKI, adalah Wakil Ketua DPR-GR, dan Nyoto, wakil ketua II PKI adalah Menteri Negara. Ketika Jendral Suharto dengan menyalahgunakan Supersemar membubarkan PKI, dengan tuduhan parpol PKI terlibat dalam G30S, --- adalah Presiden Sukarno, yang ketika itu masih menjabat sebagai Presiden RI, yang menentang dibubarkannya PKI. Beliau menjelaskan didalam pidato-pidatonya, yang dibungkam oleh Suharto, bahwa PKI adalah sebuah partai politik Indonesia sejak berdirinya yang punya peranan penting dalam perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Sejarah juga mencatat bahwa PKI adalah parpol yang termasuk berada di depan, membela keutuhan wilayah dan kedaulatan Republik Indonesia, dari Sabang sampai Merauké, dan dalam menentang separatisme PRRI/Permesta. 1

2 Fakta-fakta sejarah tsb diatas, hampir tidak ada lagi yang berani atau mau menganggapnya sebagai fakta sejarah. Hari Kemis kemarin, 04 September, 2013, kita baca tulisan sejarawan Hoesein Rushdy mengenai DN AIDIT di Facebook. Tulisan tsb mendapat tanggapan dari sementara pembaca. Masih sangat sedikit penulisan atau catatan sejarah mengenai tokoh-tokoh gerakan Kiri/Komunis Indonesia, yang telah memberikan segala-galanya demi kemedekaan tanah air dan bangsa. Seperti halnya mantan ketua dan pendiri PKI, Alimin, yang jenazahnya terbaring di Taman Pahlawan Kalibata dan dianugrahi gelar Pahlawan Nasional, boleh dibilang masih sedikit sekali penulisan. Juga halnya tentang tokoh-tokoh Kiri lainnya seperti Mr Amir Syariufddin,Wikana, Supeno, Sunito (mantan Dutabesar RI untuk Eropah), Jusuf Muda Dalam, dll tokoh pejuang Kiri lainnya, umumnya tidak dikenal oleh generasi muda. Tulisan Hoesein Rushdy mengeni DN Aidit, mantan Ketua CC PKI, adalah inisiatif dan permulaan yang merupakan terobosan dari seorang sejarawan. Berikut ini tulisan sejarawan Hoesein Rushdy tentang DN AIDIT. Hoesein Rushdy DIPA NUSANTARA AIDIT - D.N. AIDIT Yang lebih dikenal dengan D.N. Aidit (lahir di Tanjung Pandan, Belitung, 30 Juli 1923 meninggal di Boyolali, Jawa Tengah, 22 November 1965 pada yumur 42 tahun) adalah Ketua Komite Sentral Partai Komunis Indonesia (CC-PKI). Ia dilahirkan dengan nama Achmad Aidit di Belitung, dan dipanggil "Amat" oleh orangorang yang akrab dengannya. Di masa kecilnya, Aidit mendapatkan pendidikan Belanda. Ayahnya, Abdullah Aidit, ikut serta memimpin gerakan pemuda di Belitung dalam melawan kekuasaan kolonial Belanda, dan setelah merdeka sempat menjadi anggota DPR (Sementara) mewakili rakyat Belitung. Abdullah Aidit juga pernah mendirikan sebuah 2

3 perkumpulan keagamaan, "Nurul Islam", yang berorientasi kepada Muhammadiyah. Menjelang dewasa, Achmad Aidit mengganti namanya menjadi Dipa Nusantara Aidit. Ia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang menyetujuinya begitu saja. Dari Belitung, kawan Aidit berangkat ke Jakarta, dan pada 1940, ia mendirikan perpustakaan "Antara" di daerah Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat. Kemudian ia masuk ke Sekolah Dagang ("Handelsschool"). Ia belajar teori politik Marxis melalui Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia Belanda (yang belakangan berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia). Dalam aktivitas politiknya itu pula ia mulai berkenalan dengan orang-orang yang kelak memainkan peranan penting dalam politik Indonesia, seperti Adam Malik, Chaerul Saleh, Bung Karno, Bung Hatta, dan Prof. Mohammad Yamin. Menurut sejumlah temannya, Hatta mulanya menaruh banyak harapan dan kepercayaan kepadanya, dan Achmad menjadi anak didik kesayangan Hatta. Namun belakangan mereka berseberangan jalan dari segi ideologi politiknya. Meskipun ia seorang Marxis dan anggota Komunis Internasional (Komintern), Aidit menunjukkan dukungan terhadap paham Marhaenisme Sukarno dan membiarkan partainya berkembang. Ia berhasil menjadi Sekjen PKI, dan belakangan Ketua. Di bawah kepemimpinannya, PKI menjadi partai komunis ketiga terbesar di dunia, setelah Uni Soviet dan RRC. Ia mengembangkan sejumlah program untuk berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), Lekra, dan lain-lain. Dalam kampanye Pemilu 1955, Aidit dan PKI berhasil memperoleh banyak pengikut dan dukungan karena program-program mereka untuk rakyat kecil di Indonesia. Dalam dasawarsa berikutnya, PKI menjadi pengimbang dari unsur-unsur konservatif di antara partai-partai politik Islam dan militer. Berakhirnya sistem parlementer pada tahun 1957 semakin meningkatkan peranan PKI, karena kekuatan ekstra-parlementer mereka. Ditambah lagi karena koneksi Aidit dan pemimpin PKI lainnya yang dekat dengan Presiden Sukarno, maka PKI menjadi organisasi massa yang sangat penting di Indonesia Demikian Hoesein Rusdhy. Sampai di sini terhenti catatan sejarah Hoesein Rushdy mengenai DN AIDIT. Rasanya masih sangat tidak lengkap. Tidak disebut bahwa DN Aidit menemui ajalnya oleh peluru sebuah pasukan TNI yang berhasil menangkap dan mengeksekusinya, atas petunjuk Jendral Suharto. tanpa proses pengadilan apapun. 3

4 Pembaca banyak yang tahu bahwa Mingguan TEMPO pernah menerbitkan edisi khusus tentang D.N AIDIT. Juga pernah tentang NYOTO, Wakil Ketua II CC PKI. Masyrakat peduli sejarah Indonesia pasti menyambut sejarawan-sejarawan KITA mulai menulis tentang tokoh-tokoh pimpinan Partai Komunis Indonesia. Seorang sejarawan dan Indonesianis Belanda, Harry Poeze pernah menulis KARYA BESAR tentang TAN MALAKA. Dalam bahasa Belanda. Edisi Indonesianya sudah mulai terbit berangsur, di Jakarta. Harry Poeze, boleh dikatakan, adalah satu-satunya sejarawan Indonesianis yang telah mengadakan penelitian (kurang lebih 10 tahun) mengenai TAN MALAKA. Kemudian menulis hasil penelitiannya dalam 3 jilid buku, 1000 halaman lebih. Pakar Indonesianis lainnya, sejarawan berbangsa Australia, Anton E. Lucas telah melakukan penelitian dan menulis mengenai peristiwa penting dalam sejarah revolusi kemerdekaan kita, yaitu PERISTIWA TIGA DAERAH. Apakah peristiwa tsb suatu pemberontakan ataukah suatu revolusi sosial sesuai dengan semangat dan cita-cita Kemerdekaan dan Emansipasi Bangsa. masalah tsb masih belum memperoleh perhatian dan penganalisaan seksama. Sejarawan Indonesia sendiri sebegitu jauh belum mengadakan penelitian dan penulisan sejarah mengenai Peristiwa Tiga Daerah, yang sesugguhnya merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Semoga para sejarawan kita akan tergerak perhatiannya untuk mengadakan penelitian dan penulisan mengenai PERISTIWA TIGA DAERAH,... yang hingga kini masih kontroversial, bahkan, mendapat cap sebagai suatu pemberontakan melawan Republik Indonesia yang sedang berjuang melawan Belanda. Harian Merdeka ketika itu, begitu jauh sampai memvonis para pelaku revolusi sosial di Tegal, Brebes dan Pemalang itu, di antaranya pejuang-pejuang kemerdekaan SARDJIJO dan WIDARTA sebagai antek-antek Nica. Sedangkan - Anton E. Lucas dalam bukunya Peristiwa Tiga Daerah, -- menulis bahwa Peristiwa tiga daerah adalah suatu peristiwa dalam sejarah revolusi Indonesia yang terjadi antara oktober sampai desember 1945 di Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, di keresidenan Pekalongan Jawa tengah, dimana seluruh elite birokrat, pangreh praja (residen, bupati, wedana dan camat), dan sebagian besar kepala desa didaulat dan diganti oleh aparat pemerintahan baru, yang terdiri dari aliran-aliran islam, sosialis dan komunis (hal7). 4

5 Generasi muda kita amat sangat memerlukan penulisan sejarah yang obyektif yang menghormati fakta-fakta sejarah, khususnya yang ditulis oleh sejarawan dan peneliti bangsa sendiri mengenai tokoh-tokoh pimpinan parpol, terutama parpol Kiri, teristimewa PKI. Karena literatur megenai hal itu teralu sedikit. Lagipula literatur seperti itu di zaman Orba telah banyak yang dimusnahkan. Kemudian sejarawan Orba menulis "catatan sejarah" yang sepenuhnya DIPELINTIR, DIPALSUKAN! Kita nantikan sejarawan-sejarawan generasi muda seperti Asvi Warman Adam, Baskara T. Wijaya, Wilson Obrigados, Hilmar Farid, Bonnie Triyana dan banyak lainnya,... menulis dan menulis lagi dalam rangka pelurusan sejarah. SESUATU YANG AMAT DIPERLUKAN GENERASI MUDA DAN BANGSA INI KESELURUHANNYA. Penulisan sejarah seobyektif-mungkin, berusaha ambil bagian dalam kegiatan PELURUSAN SEJARAH, adalah hal yang sudah dan sedang dilakukan oleh para sejarawan muda kita tsb sejak dimulainya proses Reformasi dan Demokratisasi. Khususnya sejak berakhirnya rezim otoriter Orde Baru, ---- dengan gairah dan mendapat sambutan hangat pembaca pencinta sejarah dan peduli bangsa! 5

AKAR DAN DALANG PEMBANTAIAN MANUSIA TAK BERDOSA. dan PENGGULINGAN BUNG KARNO

AKAR DAN DALANG PEMBANTAIAN MANUSIA TAK BERDOSA. dan PENGGULINGAN BUNG KARNO Kolom IBRAHIM ISA Minggu, 15 Desember 2013 ----------------------- Menyambut Hangat Karya Penting SUAR SUROSO: AKAR DAN DALANG PEMBANTAIAN MANUSIA TAK BERDOSA dan PENGGULINGAN BUNG KARNO Senin, 16 Desember

Lebih terperinci

*BUNG KARNO PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT INDONESIA CINDY ADAMS* *<EDISI ASLI: SUKARNO AN AUTOBIOGRAPHY, AS TOLD TO CINDY ADAMS>*

*BUNG KARNO PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT INDONESIA CINDY ADAMS* *<EDISI ASLI: SUKARNO AN AUTOBIOGRAPHY, AS TOLD TO CINDY ADAMS>* *Kolom IBRAHIM ISA* *Minggu, 28 Agustus, 2011* *------------------------------* *BUNG KARNO PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT INDONESIA CINDY ADAMS* **

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk menghapus pengaruh kapitalisme

Lebih terperinci

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Sejarah Pada

Lebih terperinci

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Sabtu, 3 Agustus 2013 14:51 WIB Saya iseng bertanya ke mesin pencari Google: Siapa Walikota Perempuan Pertama di Indonesia? Sejumlah nama pun muncul.

Lebih terperinci

Presiden Seumur Hidup

Presiden Seumur Hidup Presiden Seumur Hidup Wawancara Suhardiman : "Tidak Ada Rekayasa dari Bung Karno Agar Diangkat Menjadi Presiden Seumur Hidup" http://tempo.co.id/ang/min/02/18/nas1.htm Bung Karno, nama yang menimbulkan

Lebih terperinci

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang

Lebih terperinci

Kearifan guru sejarah, benar-benar diuji saat menyampaikan narasi sejarah 1965

Kearifan guru sejarah, benar-benar diuji saat menyampaikan narasi sejarah 1965 Kolom IBRAHIM ISA Minggu Siang, 30 Agustus 2015 -------------------------- Kearifan guru sejarah, benar-benar diuji saat menyampaikan narasi sejarah 1965 Hari ini direncanakan untuk menulis sekitar "Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi adalah pergolakan politik, sosial ekonomi dan kebudayaan yang membawa perubahan terhadap keadaan sebelum terjadinya Revolusi. Tujuan sebuah revolusi

Lebih terperinci

BACAAN UNTUK HARI " SEBELAS MARET" HARI "SUPERSEMAR"

BACAAN UNTUK HARI  SEBELAS MARET HARI SUPERSEMAR Kolom IBRAHIM ISA Rabu Sore, 11 Maret 2015 ---------------------- BACAAN UNTUK HARI " SEBELAS MARET" HARI "SUPERSEMAR" SUPERSEMAR Di Satu Tangan, B E D I L Di Tangan Satunya KUDETA Paling CANGGIH, Paling

Lebih terperinci

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. BY HANDOKO WIZAYA ON OCTOBER 4, 2017POLITIK https://seword.com/politik/partai-pdip-dan-pembasmian-pki-melalui-supersemar/ Menurut Sekretaris Jenderal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 BAB II ISI... 4 2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan... 2.2 Sistem Pemerintahan Indonesia 1945 s.d.1949...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku

Lebih terperinci

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut bebas di antara pulau-pulau di Indonesia. Laut bebas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965

pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965 'Dicina-cinakan' di jalan: pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965 Endang NurdinBBC Indonesia 27 Oktober 2017 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41738253?ocid=wsindonesia.chat-apps.in-app-msg.whatsapp.trial.link1_.auin

Lebih terperinci

G30S dan Kejahatan Negara

G30S dan Kejahatan Negara Telah terbit Buku: G30S dan Kejahatan Negara Catatan Penyunting Pada tanggal 1 Oktober 1965, sekitar pukul 7 pagi, saya bermain catur dengan ayah saya, Siauw Giok Tjhan di beranda depan rumah. Sebuah kebiasaan

Lebih terperinci

SOAL TAN MALAKA, SI TROTSKIS PENGKHIANAT PKI

SOAL TAN MALAKA, SI TROTSKIS PENGKHIANAT PKI SOAL TAN MALAKA, SI TROTSKIS PENGKHIANAT PKI Menanggapi Tulisan Bung Rinto Pangaribuan di Teologi Rakyat Oleh: Pandu Jakasurya https://spartakusindonesia.wordpress.com/2016/06/11/soal-tan-malaka-si-trotskis-pengkhianat-pki/

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang 168 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Terdapat

Lebih terperinci

sherila putri melinda

sherila putri melinda sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Asas kerakyatan mengandung arti bahwa kedaulatan ada pada rakyat. Segala hukum (recht, peraturan perundang-undangan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABUS Fakultas

Lebih terperinci

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini Silahkan Baca Tragedi PKI Ini Nusantarapos,- Apakah Pantas Soeharto Diampuni?, Ada seorang ahli sejarah yang sempat meneliti tentang kejadian yang menimpa bangsa kita di tahun 1965, mengatakan bahwa di

Lebih terperinci

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14 Kelompok 10 Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14 SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL 1959-1966 1. Pengertian Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem presidensial

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para BAB 5 KESIMPULAN Gerwani adalah organisasi perempuan yang disegani pada masa tahun 1950- an. Gerwani bergerak di berbagai bidang. Yang menjadi fokus adalah membantu perempuan-perempuan terutama yang tinggal

Lebih terperinci

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Oleh: Didin Saripudin Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Konsep IPS-Sejarah dalam Memaknai Zaman Pergerakan Nasional di Indonesia

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun 1 1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun 1900 yang diawali dengan munculnya sekelompok mahasiswa yang membentuk perkumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha perjuangan pembelaan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dipikul oleh rakyat Indonesia dengan mengangkat dan siasat perang untuk mempertahankan hak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan 122 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan Aidit tentang komunisme di Indonesia, maka penulis menyusun kesimpulan. Adapun Kesimpulan yang dapat ditarik adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh

BAB I PENDAHULUAN. berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya kaum buruh 1 selalu menuntut hak hak normatifnya berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh perempuan, hak untuk mendapatkan

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945

SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945 SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945 Oleh: Joko Widodo Gubernur Provlnsi DKI Jakarta PEMERINTAH PROVlNSI DAERAH KHUSUS lbukota JAKARTA Kamis, 19 September 2013 8SRIDMS

Lebih terperinci

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Cerita Pagi Dokumen Supardjo, Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Hasan Kurniawan Minggu, 23 Oktober 2016 05:05 WIB http://daerah.sindonews.com/read/1149282/29/dokumen-supardjo-mengungkap-kegagalan-gerakan-30-september-1965-1477110699

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia telah memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS Pada tanggal 16 Desember 1949, Jakarta ibu kota Republik Indonesia Serikat yang baru, rakyat Indonesia secara

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan diikuti keadaan politik yang semakin rawan dengan munculnya rasa tidak puas dari daerah terhadap

Lebih terperinci

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat! SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BERBAH ULANGAN HARIAN 1 KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN 2016 Waktu: 50 menit Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat! 1. Sikap positif

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM RANGKA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-67 TAHUN 2012

SAMBUTAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM RANGKA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-67 TAHUN 2012 SAMBUTAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM RANGKA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-67 TAHUN 2012 Yogyakarta, 17 Agustus 2012 Bismillahirahmanirrahim Sambutan Gubernur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi lebih dari sekedar seperangkat aturan dan prosedur konstitusional yang menentukan suatu fungsi pemerintah. Dalam demokrasi, pemerintah hanyalah salah

Lebih terperinci

APA SEBAB JENDRAL SUHARTO TIDAK PUNYA SYARAT UNTUK DIBENUM -- JADI PAHLAWAN NASIONAL * * *

APA SEBAB JENDRAL SUHARTO TIDAK PUNYA SYARAT UNTUK DIBENUM -- JADI PAHLAWAN NASIONAL * * * Kolom IBRAHIM ISA Selasa Sore, 30 Juni 2015 ---------------------- APA SEBAB JENDRAL SUHARTO TIDAK PUNYA SYARAT UNTUK DIBENUM -- JADI PAHLAWAN NASIONAL Entah disebabkan mimpi buruk (nightmare) apa Dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam konteks transisi politik di Indonesia, gerakan mahasiswa memainkan peranan yang penting sebagai kekuatan yang secara nyata mampu mendobrak rezim otoritarian.

Lebih terperinci

Gerwani dan Tragedi 1965

Gerwani dan Tragedi 1965 http://news.detik.com/read/2013/09/30/154108/2373384/10/sejarah-gerwis-dan-munculnya-gerwani?nd772204btr Senin, 30/09/2013 15:41 WIB Gerwani dan Tragedi 1965 Sejarah Gerwis dan Munculnya Gerwani Idham

Lebih terperinci

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan Daerah dan Ormas Partai Desak Munas Minggu, 24 Agustus 2014 JAKARTA, KOMPAS Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2004-2009 Jusuf Kalla mengatakan, tradisi Partai Golkar

Lebih terperinci

A. Pengertian Orde Lama

A. Pengertian Orde Lama A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gejala politik pada bulan mei 1998 merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Gejala politik pada bulan mei 1998 merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gejala politik pada bulan mei 1998 merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada masa ini terjadi kejatuhan suatu kekuasaan pemerintahan yang diperintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rela berkorban, serta kecintaan pada bangsa dan negara 1. yang akrab dengan perjuangan suatu bangsa atau seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. rela berkorban, serta kecintaan pada bangsa dan negara 1. yang akrab dengan perjuangan suatu bangsa atau seseorang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Nilai Patriotisme merupakan sebuah acuan atau prinsip yang mencerminkan kecintaan terhadap kelompok atau bangsa dan kesedian untuk menjunjung nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) BAB I PENDAHULUAN The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

Lebih terperinci

Tap XXXIII/MPRS/1967

Tap XXXIII/MPRS/1967 Tap XXXIII/MPRS/1967 KETIKA memberi sambutan dalam rangka 100 Tahun Bung Karno di Blitar, Rachmawati Soekarnoputri mengusul-kan agar Ketetapan Tap XXXIII/MPRS/1967 dicabut. Menurut Rachmawati, Tap itu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai 148 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai Masyumi di Jawa Barat periode tahun 1950-1960. Maka penulis dapat menyimpulkan. Pertama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sunatra dalam Pendidikan Politik Kewarganegaraan (2016), suatu bangsa akan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sunatra dalam Pendidikan Politik Kewarganegaraan (2016), suatu bangsa akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, pemuda senantiasa selalu menempati peran yang strategis dalam setiap peristiwa penting yang terjadi dan dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPA 2011

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPA 2011 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPA 2011 Jenis sekolah : SMA/MA Jumlah soal : 55 butir Mata pelajaran : SEJARAH Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda/essay Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 90

Lebih terperinci

BAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA

BAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA BAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA Bab ketiga yang merupakan hasil kajian penulis terhadap fakta-fakta historis yang terkait dengan perumusan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG Jl. Sompok No. 43 Telp. 8446802 Semarang Website.www.smp 37.smg.sch.id Email: smp 37 smg @ yahoo.co.id ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN

Lebih terperinci

Akui Dulu Pembantaian, Baru Minta Maaf

Akui Dulu Pembantaian, Baru Minta Maaf Akui Dulu Pembantaian, Baru Minta Maaf BY WEBMASTER OCTOBER 27, 2015 HTTP://1965TRIBUNAL.ORG/ID/AKUI-DULU-PEMBANTAIAN-BARU-MINTA-MAAF/ Menolak lupa, menjadi saksi (selama hayat di kandung badan). Galeri

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : VI / I Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit Standar Kompetensi 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses

Lebih terperinci

Bung Karno dan Nasakom

Bung Karno dan Nasakom Bung Karno dan Nasakom http://www.bergelora.com/opini-wawancara/artikel/2118-bung-karno-dan-nasakom.html Sabtu, 20 Juni 2015 Lily Chodidjah Wahid (Ist) Ditengah Penjajahan Kolonialisme Belanda pada 6 Juni

Lebih terperinci

Membongkar Sejarah Makam Kalibata

Membongkar Sejarah Makam Kalibata Membongkar Sejarah Makam Kalibata Karena dituduh komunis, makam Heru Atmodjo di Kalibata dibongkar. Revanchisme atau ahistorisme? http://historia.id/modern/membongkar-sejarah-makam-kalibata Historia Bonnie

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia

Lebih terperinci

SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA

SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SUMBER PENELITIAN SEJARAH DOKUMEN / ARSIP BENDA / PRASASTI PELAKU SEJARAH SISTEM PRA KEMERDEKAAN PENJAJAHAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi

Lebih terperinci

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA Materi Kuliah Sistem Politik Indonesia [Sri Budi Eko Wardani] Alasan Intervensi Militer dalam Politik FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL 1. Nilai dan orientasi perwira

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Kelahiran Lesbumi faktor eksteren. Pertama, dikeluarkanya. politik Indonesia pada awal tahun 1960-an, dan Ketiga perkembangan

BAB V PENUTUP. 1. Kelahiran Lesbumi faktor eksteren. Pertama, dikeluarkanya. politik Indonesia pada awal tahun 1960-an, dan Ketiga perkembangan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan yang diuraikan pada bab terdahulu, yakni pada bab pertama hingga pada bab terakhir, sebagai jawaban dari rumusan masalah setidaknya dapat dikemukakan

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK KISI-KISI UKG 2015 SEJARAH Indikator Pencapaian b c d e 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, 1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. MENYEBUTKAN PENGERTIAN, MAKNA DAN MANFAAT

Lebih terperinci

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA Nama : Chikita Putri M. Kelas : 8A Panitia Sembilan Panitia Sembilan dibentuk pada 1 Juni 1945. Panitia Sembilan ini adalah panitia yang beranggotakan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi Undang Undang yang berkaitan dengan Demokrasi a. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai BAB V KESIMPULAN Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai masa penjajahan Belanda merupakan hal yang sangat kompleks. Tan Malaka sedikit memberikan gambaran mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti

BAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau, persepektif sejarah selalu menampilkan ruang dan waktu, setiap peristiwa selalu menampilkan tiga unsur yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasca revolusi. Revolusi Indonesia yang juga dikenal sebagai revolusi nasional

BAB I PENDAHULUAN. pasca revolusi. Revolusi Indonesia yang juga dikenal sebagai revolusi nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi Indonesia, umumnya dipahami sebagai perubahan radikal dalam kehidupan bermasyarakat. Ini terlihat dari perubahan struktur sosial masyarakat pasca revolusi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi sudah berkembang semakin pesat. Dalam dunia pendidikan pun sudah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mempermudah dan memperlancar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Organisasi ekstra universitas merupakan organisasi mahasiswa yang aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi ekstra universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya disingkat UUD 1945 1 telah mengalami perubahan sebanyak empat kali, yakni Perubahan Pertama pada tahun 1999, Perubahan

Lebih terperinci

Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI

Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI Menjelang tanggal 30 September 2011 dalam website http://umarsaid.free.fr/ akan diusahakan penyajian secara berturut-turut tulisan atau artikel

Lebih terperinci

*SEKITAR TERORIS-KANAN ANDREAS BREIVIK*

*SEKITAR TERORIS-KANAN ANDREAS BREIVIK* *Kolom IBRAHIM ISA* *Kemis, 18 Agustus 2011* ------------------------ *SEKITAR TERORIS-KANAN ANDREAS BREIVIK* ** Setelah kejadian aksi-teror Andreas

Lebih terperinci

Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:

Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website: WARISAN POLITIK SOEHARTO Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) 391-9582, Fax (021) 391-9528 Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id Latar belakang Cukup

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunis di Indonesia mengalami perubahan yang garis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunis di Indonesia mengalami perubahan yang garis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan komunis di Indonesia mengalami perubahan yang garis politiknya. Pada masa awal berdiri, PKI bernama Indische Sociaal Democratische Vereeninging

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan suatu gerakan rakyat, yang bersendikan demokrasi terpimpin,

Lebih terperinci

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945 Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945 Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam persepsi bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh. Chita Putri Lustiahayu NIM

PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh. Chita Putri Lustiahayu NIM PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN 1908-1928 SKRIPSI Oleh Chita Putri Lustiahayu NIM 090210302024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Sosialisme Indonesia

Sosialisme Indonesia Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk, 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Tinjauan Historis Pada dasarnya konsep tinjauan historis terdiri dari atas dua kata yaitu tinjauan dan historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Memaknai Pancasila sebagai Dasar Negara*

Memaknai Pancasila sebagai Dasar Negara* Memaknai Pancasila sebagai Dasar Negara* Sejak Sebelum merdeka Pancasila dirumuskan dan kemudian sehari setelah merdeka ditetapkan sebagai dasar negara. Keputusan itu diterima oleh semua pihak karena Pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22).

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah These approaches and almost all the specific literature on media and politics have in common a view of the media as refelction of the society s political competition

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai ideologi negara. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai ideologi negara. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Pancasila sebagai ideologi negara Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PANCASILA

Lebih terperinci

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Pembentukan BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) Pembentukan PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) Peristiwa Rengasdengklok Perumusan Teks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pemuda Indonesia wajib mempertahankan Negara dan memajukan bangsa maka dari itu pemuda wajib selalu ingat akan semangat patriotik yang telah ditunjukkan

Lebih terperinci