Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Manajemen Kinerja dan Kompensasi"

Transkripsi

1 Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Hari Keenam Bagian 1 Peran Manajer Lini Dalam Penilaian Kinerja

2 Mengulas Kuliah Terdahulu

3 Fungsi Manajemen Kinerja Fungsi Manajemen Kinerja Sebagai Proses Yang Terintegrasi 1. Manajemen Kinerja 2. Meningkatkan Kinerja Individu dan Kinerja Organisasi 3. Manajemen Reward 4. Meningkatkan Efektivitas Manajerial 5. Mengembangkan Kemampuan dan Kompetensi Masing-masing fungsi tersebut saling terintegrasi dan saling mendukung yang sangat berguna bagi individu dan organisasi. Wibowo (2014:32)

4 Fungsi Manajemen Kinerja PERFORMANCE MANAGEMENT IMPROVING INDIVIDUAL AND ORGANIZATIONAL PERFORMANCE REWARD MANAGEMENT DEVELOPING SKILLS AND COMPETENCIES IMPROVING MANAGERIAL EFFECTIVENESS Performance Management as an Integrating Force

5 Kerugian Dampak Dari Implementasi Sistim Manajemen Kinerja Yang Buruk Apa yang terjadi jika sistim manajemen kinerja tidak sesuai dengan harapan organisasi? ada beberapa konsekuensi atau dampak jika kita menerapkan sistim manajemen kinerja yang tidak berkualitas (low-quality and poorly implemented system) sebagai berikut : 1. Increased turnover (Karyawan yang keluar meningkat). 2. Use of misleading information (Penggunaan informasi yang menyesatkan). 3. Lowered self-esteem (harga diri rendah). 4. Wasted time and money (waktu danuang yang terbuang). 5. Damaged relationships (hubungan menjadi kurang baik). 6. Decreased motivation to perform. (menurunnya motivasi) 7. Employee burnout and job dissatisfaction (ketidakpuasan kerja). Herma Aguinis (2013: 8-9)

6 Proses Manajemen Kinerja Manajemen Kinerja mencakup Suatu Proses pelaksanaan kinerja tentang bagaimana kinerja dijalankan. Manajemen Kinerja diawali dengan suatu perencanaan tentang bagaimana merencanakan tujuan yang diharapkan dimasa depan dan menyusun semua sumber daya dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan dirumuskan tentang tujuan dan harapan di masa depan. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam rencana bisnis. Model Proses Manajemen Kinerja antara lain: 1. Model Deming 2. Model Torrington dan Hall 3. Model Castello 4. Model Armstrong dan Baron 5. Model Aguinis Wibowo (2016:23-29) Aguinis (2013:39)

7 Proses Manajemen Kinerja Model Deming Deming menjelaskan proses manajemen kinerja dimulai dengan menyusun rencana, melakukan tindakan pelaksanaan, memonitor jalannya dan hasil pelaksanaan, dan akhirnya melakukan review atau peninjauan kembali atas jalannya pelaksanaan dan kemajuan pekerjaan yang telah di capai. Manajemen Kinerja Deming menggambarkan keseluruhan proses manajemen kinerja dan dapat di gambarkan sebagai berikut. 1. Rencana 4. Review 2. Tindakan 3. Monitor

8 Performance Management Process Proses manajemen kinerja secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut Sumber: DCIPS

9 Proses Manajemen Kinerja Model Herman Aguinis Manajemen kinerja adalah proses yang berkelanjutan. manajemen kinerja tidak terjadi hanya sekali setahun. Kinerja manajemen merupakan proses yang berkesinambungan termasuk beberapa komponen. Komponen ini terkait erat satu sama lain dan buruknya implementasi salah satu dari komponen memiliki dampak negatif pada sistem manajemen kinerja secara keseluruhan. Komponen dalam proses manajemen kinerja adalah: 1. Performance planning (Perencanaan Kinerja) 2. Performance execution (Eksekusi Kinerja) 3. Performance Assesment (Penilaian Kinerja) 4. Performance Review (Review Kinerja) 5. Performance Renewal & Recontracting (Pembaharuan dan Kontrak Ulang Kinerja) Aguinis, H. (2013:38)

10 Proses Manajemen Kinerja Model Herman Aguinis 1. Prerequisites 2. Performance Planning Aguinis, H. (2013:39) 3. Performance Execution 6. Renewal and Recontracting 5. Performance Review 4. Performance Assessment

11 Metode Penilaian Kinerja Secara Umum Penilaian Kinerja dibagi dalam 2 kelompok besar: 1) Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) 2) Future-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa yang akan datang)

12 Setiap Model Penilaian Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Metoda yang paling baik Adalah metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan

13 Manager dan Pemberdayaan

14 Pendahuluan Salah satu karakteristik yang penting dari badan usaha adalah manajemen yang baik. Jika suatu badan usaha dikelola dengan baik dapat meningkatkan kinerja badan usaha dan akan meningkatkan nilai badan usaha bagi para pemangku kepentingan khususnya pemegang saham. Pengelolaan suatu badan usaha pada umumnya dilakukan oleh para manajer. Manajer ialah orang yang memimpin karyawan untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi dari para manajer bervariasi menurut tingkatan setiap di perusahaan. Dalam hal ini, jenjang atau tingkatan manajemen pada badan usaha besar biasanya terdapat tiga tingkatan manajemen.

15 Pengertian Manajer dan Tugas Manajer. Manajer adalah orang yang dapat mengarahkan atau memimpin orang lain dan mampu bertanggung jawab atas kegiatan (pekerjaan) di suatu organisasi atau perusahaan. Pengertian lain manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan serta keterampilan yang baik dan diakui oleh organisasi/perusahaan tersebut untuk dapat memimpin, mengendalikan mengelola, mengatur serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai visi,misi, strategi dan tujuan.

16 Pengertian Manajer dan Tugas Manajer. Beberapa tugas manajer a.l : 1. memimpin organisasi. 2. mengatur dan mengendalikan organisasi. 3. mengembangkan organisasi. 4. mengatasi berbagai masalah yang dihadapi organisasi. 5 mengawasi dan mengendalikan organisasi. 6. menumbuhkan kepercayaan. 7. meningkatkan rasa tanggung jawab. 8. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi. 9. menggali dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki organisasi atau perusahaan dll.

17 Hirarchi tingkatan manajemen dalam perusahaan/organisasi.

18 Tingkatan Manajemen Dalam Perusahaan 1. Manajemen Tingkat Puncak (Top Management) Manajemen tingkat puncak merupakan tingkatan tertinggi dalam manajemen. Umumnya yang menduduki manajemen ini adalah direktur utama, presiden direktur/ceo, atau wakil direktur. Tugas manajemen puncak adalah membuat rencana jangka panjang, menetapkan visi, misi, strategi dan tujuan perusahaan/organisasi. Manajemen puncak juga harus dapat mengembangkan semua rencana yang telah dibuat termasuk mengadakan hubungan dengan pihak luar (pemangku kepentingan diluar perusahaan)

19 Tingkatan Manajemen Dalam Perusahaan 2. Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management) Posisi manajemen tingkat menengah berada di bawah manajemen puncak. Tugas manajemen menengah adalah menerapkan/ melaksanakan visi, misi, strategi dan tujuan yang dibuat oleh Top manajemen ke dalam program kerja yang lebih spesifik. (Termasuk manajemen menengah tergantung besar kecilnya perusahaan a.l :adalah mulai Kepala Devisi/wilayah, Kepala Cabang dsb).

20 3. Manajemen Tingkat Pertama/Manajemen Lini (First Line Management atau Supervisory/manajemen tingkat operasional) Manajemen tingkat pertama ini merupakan tingkatan yang paling rendah dalam perusahaan/organsasi. Manajemen tingkat pertama dpt juga disebut manajer, supervisor, ketua klp. dll. Tugas dari manajemen lini adalah membawahi langsung pekerja (non manajerial) dan bertanggung jawab atas tugas/kinerja bawahan/stafnya. Manajemen lini juga yang selalu (hari-hari) memberikan motivasi pada karyawan dan menetapkan prestasi yang layak diterima karyawan. Manajemen tingkat pertama/lini dapat terdiri atas (sebutan) manajer, supervisi, ketua kelompok dll, (untuk perusahaan yang kecil manajer lini biasanya hanya sampai dengan tingkatan sebutan manajer)

21 Pengertian Manajer Lini (lanjutan) Manajer lini adalah manajer yang diberi wewenang untuk mengarahkan pekerjaan bawahan dan bertanggung jawab untuk mencapai sasaran unit/organisasi. Wewenang manajer lini, berwenang utuk mengambil keputusan, mengarahkan dan memberikan perintah kepada staf/bawahannya Penanganan Langsung atas tugas staf merupakan bagian integral dari tanggung jawab manajer lini

22 Pemberdayaan

23 Memberdayakan orang berarti mendorong mereka menjadi lebih terlibat dalam keputusan dan aktivitas yang mempengaruhi pekeerjaan mereka. Dengan demikian, berarti memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan gagasan baik dan mempunyai keterampilan mewujudkan gagasannya menjadi realita.

24 I. Perlunya Pemberdayaan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Ada dua hal yang menyebabkan perlunya pemberdayaan (Smith 2000:5). Pertama; Lingkungan eksternal yang berubah. Dunia yang penuh ketidak pastian, kompleksitas dan perubahan yang tidak dapat diduga. Terdapat empat factor yang menjadi penyebab: 1. Semakin intensifnya kompetisi sehingga organisasi perlu memberdayakan karyawannya untuk menhadapi kompetisi. 2. Inovasi teknologi berubah cepat sehingga organisasi perlu memberdayakan orang lain untuk menggunakan sebaik mungkin teknologi maju. 3. Permintaan yang tetap atas kualitas yang lebih tinggi dan nilai yang lebih baik menyebabkan organisasi perlu memberdayakan orang untuk menemukan cara inovatif guna memperbaki produk dan jasa. 4. Tumbuhnya masalah ekologi menuntut organisasi perlu memberdayakan orang untuk melaksanakan kebijakan ekologi.

25 I. Perlunya Pemberdayaan (lanjutan) Kedua; karena orangnya sendiri berubah. Sejak lama manajer memandang orang sebagai sumber daya yang paling berharga. Akhirnya keamanan dan sukses kedepan suatu organisasi lebih tergantung pada bakat dan kecerdasan orangnya dari pada factor tanah, bangunan, pabrik, dan mesin. Pekerja benar-benar menjadi intellectual capital organisasi.

26 II. Manajer dan Pemberdayaan 1. Fokus Pekerjaan Manajer Dalam rangka proses pemberdayaan, pekerjaan manajer perlu difokuskan untuk masalah sbb: a. Perencanaan Jangka Panjang. b. Mendorong dan Mengembangkan Karyawan c. Memberikan dukungan pada orang lain. d. Memberikan gagasan inovatif e. Mengelola hubungan dengan pelanggan. f. Mengelola integrasi dengan Tim dan Departemen yg lain. g. Mengembangkan diri sendiri.

27 2. Peran Manajer Dalam era sekarang, tugas sentral seorang manajer jauh lebih penting daripada sekedar memberikan perintah dan menghukum atas kegagalan. Peran manajer adalah sebagai leader. Manajer menunjukkan karyawan bagaimana mempertahankan diri daripada membuat tergantung. Manager Empowered People Employees Empowering Manager Gambar: Peran Manajer

28 III. Membuat Orang Merasa Diberdayakan Dalam era sekarang, tugas sentral seorang manajer jauh lebih penting daripada sekedar memberi perintah dan menghukum atas kegagalan. Peran manajer adalah sebagai leader, Leader menujukkan orang bagaimana mempertahankan diri daripada membuat ketergantungan, Menghilangkan ketergantungan tersebut dapat dilakukan dengan cara: 1. Memberikan apresiasi atas apa yg dicapai Tim 2. Bersikap jujur dan terbukan pada Tim 3. Bersedia mengambil sikap positip dalam semua tindakannya. 4. Mampu memberikan dorongan kepada orang lain.

29 IV. Memberdayakan Budaya Fakultas Komunikasi dan Bisnis Memberdayakan budaya mengandung pengertian perlu dilakukan perubahan paradigm dan keadaan dari keadaan sekarang menjadi keadaan yang diharapkan, Dengan perubahan paradigma pemberdayaan, hal-hal yg semula bersifat negative dapat diubah menjadi positip. Contoh perubahan paradigma pemberdayaan a. Dari Pekerja takut akan kegagalan menjadi pekerja percaya tentang mengambil resiko. b. Dari Gagasan baru dipandang dengan kecurigaan menjadi semua gagasan dihargai dan diberi pertimbangan. c. Dari Pekerja takut akan perubahan menjadi pekerja belajar melihat perubahan sebagai tantangan. d. Dari Masalah dilihat sebagai tanda kegagalan menjadi masalah dipandang sebagai peluang untuk pengembangan.

30 IV. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) Untuk memberdayakan dengan budaya dapat dilkukan melalui: 1. Menciptakan Hubungan Kerja Efektif Kinerja organisasi dapat ditingkatkan apabila terjadi hubungan yang efektif antara atasan dan bawahan. Hubungan kerja yang efektif akan terjadi apabila atasan memperlakukan bawahan yang mereka harapkan diperoleh dari bawahan, dengan cara: a. Menghormati mereka. b. Menunjukkan Empati. c. Bersikap tulus 2. Memimpin Dengan Contoh Pada dasarnya seorang pemimpin menjadi panutan, contoh dan teladan bagi bawahannya, apabila pemimpin melakukan pekerjaannya dengan baik akan diikuti oleh bawahannya, pada umumnya 80% bawahan hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh pemimpinnya.

31 IV. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) 3. Penekanan Pada Hal Positip Pengalaman banyak organisasi berkinerja tinggi membuktikan ungkapan lama sukses melahirkan sukses. Keberhasilan yg telah diperoleh suatu organisasi akan semakin mendorong keberhasilan lebih besar lagi. 4. Mendorong Karyawan Lebih Mempunyai Komitmen Bawahan akan meningkatkan kinerjanya apabila mempunyai komitmen terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya. Pekerjaan bawahan apabila dihargai, walaupun memerlukan penyempurnaan akan membersarkan hati orang.

32 IV. Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) 5. Mempengaruhi Orang Lain Salah satu cara untuk melakukan pemberdayaan adalah dengan mempengaruhi orang lain atau bawahan sehingga dapat membantu mengubah sikap orang atau pola perilaku mereka. 6. Mengembangkan Teamwork Anggota tim akan mendapatkan kepuasan yang sewajarnya dalam bekerja sama dengan orang lain dan tim adalah lebih produktif dan lebih efisien dari pada individu bekerja sendiri

33 IV. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) 7. Pengambilan Keputusan Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melibatkan orang dalam pengambilan keputusan. 8. Quality Circles Dalam organisasi sering dibentuk quality circles yang merupakan kelompok terdiri dari 4-12 orang, yang biasanya dari bidang pekerjaan yang sama, bertemu secara regular berdiskusi, menganalisis dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.

34 IV. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) 9. Evaluasi Pemberdayaa Kinerja organisasi dapat ditingkatkan apabila terjadi hubungan yang efektif antara atasan dan bawahan. Hubungan kerja yang efektif akan terjadi apabila atasan memperlakukan bawahan yang mereka harapkan diperoleh dari bawahan, dengan cara: a. Menghormati mereka. b. Menunjukkan Empati. c. Bersikap tulus 10. Pemberdayaan Dengan Way of Life Apabila pemberdayaan telah dijalankan sebagai way of life, dalam jangka pendek akan terjadi perbaikan dalam bentuk terciptanya Tim yang bahagia, Tim lebih termotivasi, Iklim kerja lebih kondusif, dan Komunikasi internal berjalan dengan baik.

35 Manajer Pemimpin Mengelola Dapat di cetak Memelihara Memfokuskan pada sistem dan struktur Mengandalkan kontrol Berorientasi jangka pendek Bertanya bagaimana dan kapan Berorientasi pada hasil Meniru Menerima status quo Seperti tentara yang siap selalu diperintah Melakukan dengan benar Berinovasi Tidak dapat di cetak Mengembangkan Memfokuskan pada orang-orang (bawahan) Menumbuhkan kepercayaan Memiliki perspektif jangka panjang Bertanya apa dan mengapa Berorientasi pada peluang-peluang masa depan Menciptakan Menentang status quo Adalah dirinya sendiri Melakukan hal yang benar

36 School of Communication & Business

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Minggu Pertama Model Manajemen Kinerja Model Manajemen Kinerja Model Manajemen Kinerja Manajemen Kinerja mencakup

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Proses Manajemen Kinerja Hari Keempat Bagian 1 Proses dan Rancangan Manajemen Kinerja Materi Kuliah 1. Konseptual

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Hari Kelima Bagian 1 Analisis dan Evaluasi Metode Pengelolaan Kinerja Mengulas Kuliah Terdahulu Proses Manajemen Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM Hari Pertama Bagian Kedua

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM Hari Pertama Bagian Kedua Penempatan Pegawai School of Communication & Business Pengembangan SDM Hari Pertama Bagian Kedua Definisi Pengembangan SDM Pengembangan SDM (HR Development) dapat dipahami sebagai penyiapan individu pegawai

Lebih terperinci

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan : Nama : Yohanna Enggasari Pertanyaan : 1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi? 2. Sebutkan fungsi fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan

Lebih terperinci

Manajer orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain.

Manajer orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain. MANAJER Manager is Sabardi (1992) Manajer orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan bantuan orang lain. Griffin (2004) Manajer seseorang yang tanggung

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

2 SKS. Manajemen Umum. dapat ditemui di : Slide 1 of 35

2 SKS. Manajemen Umum. dapat ditemui di : Slide 1 of 35 Slide 1 of 35 2 SKS Manajemen Umum Partner Belajar : Sri Hariani Eko Wulandari dapat ditemui di : yani@stikom.edu Slide 2 of 33 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa dapat mempunyai pengetahuan dan pengertian

Lebih terperinci

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang MANAJEMEN UMUM Kode MK : MKK0-5102 Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks STMIK Pradnya Paramita Malang Standar Kompetensi : Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen pada tingkat operasional Materi

Lebih terperinci

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas) Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas) DENNY HARIANTO NIM : 1401026015123456798900- KELAS : XXXIII - D MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASIONAL MAGISTER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena sebagai ujung tombak perusahaan sehingga praktek manajemen Sumber Daya Manusia atau SDM harus diperhatikan

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom Performance Management Taryana Suryana. M.Kom taryana@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Scorecard, Merupakan sebuah metrik kinerja yang digunakan dalam manajemen strategis untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd KEPEMIMPINAN OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd Apa itu Kepemimpinan? Suatu kemampuan untuk berproses dari seseorang untuk dapat membawakan tujuan dari kelompok yang dipimpinnya. Profil Pemimpin Tanggung

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV Disusun Oleh : Abdul Zaelani 208700740 Informatika A / IV Bab 1 Pengertian manajemen Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada masyarakat belum memiliki indikator kinerja memadai, sehingga sulit untuk menentukan efektivitas dan efisiensi

Lebih terperinci

Manajemen. Pengantar. Manajemen. dan Organisasi. Bab. edisi kesepuluh. Penerbit Erlangga

Manajemen. Pengantar. Manajemen. dan Organisasi. Bab. edisi kesepuluh. Penerbit Erlangga Manajemen edisi kesepuluh Stephen P. Robbins Mary Coulter Bab 1 Pengantar Manajemen dan Organisasi Penerbit Erlangga 1 Kerangka Pembelajaran Ikuti Kerangka Pembelajaran ini ketika membaca dan mempelajari

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Evaluasi Pembelajaran Sebelumnya PERFORMANCE MANAGEMENT IMPROVING INDIVIDUAL AND ORGANIZATIONAL PERFORMANCE REWARD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikitnya hambatan-hambatan yang akan muncul. yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi dan persaingan global

BAB I PENDAHULUAN. sedikitnya hambatan-hambatan yang akan muncul. yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi dan persaingan global BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup organisasi. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahanperubahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang

Lebih terperinci

Bab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER

Bab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER Bab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER Siapa Manajer? Orang yang melakukan kegiatan manajemen atau proses manajemen. Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan effisien Efektif & Efisien Efektif :

Lebih terperinci

Kepemimpinan, sebaliknya, menyangkut menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa depan; kemudian mereka menyatukan orangorang

Kepemimpinan, sebaliknya, menyangkut menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa depan; kemudian mereka menyatukan orangorang Manajemen yang baik menghasilkan tatanan dan konsistensi dengan menyusun rencanarencana formal, merancang struktur organisasi yang ketat, dan memantau hasil melalui perbandingan dengan rencana Kepemimpinan,

Lebih terperinci

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza MENGELOLA ENTITAS BISNIS Muniya Alteza Manajer Kerja manajer mencakup usaha untuk mengembangkan strategi dan rencana taktis Manajer harus menganalisa lingkungan persaingan, merencanakan, mengelola, mengarahkan,

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan tidak hanya mementingkan peningkatan pendapatan atau kinerja perusahaan saja, kesadaran perusahaan mengenai pentingnya kualitas dari sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Penilaian Kinerja 2.1.1 Proses penilaian kinerja Penilaian kinerja adalah suatu proses manajemen. Manajemen kinerja mengacu pada Bacal (1999) adalah proses komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

PERAN MANAJEMEN KINERJA DAN IMBALAN/KOMPENSASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAN MENUMBUHKAN PERFORMANCE SUMBER DAYA MANUSIA

PERAN MANAJEMEN KINERJA DAN IMBALAN/KOMPENSASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAN MENUMBUHKAN PERFORMANCE SUMBER DAYA MANUSIA PERAN MANAJEMEN KINERJA DAN IMBALAN/KOMPENSASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAN MENUMBUHKAN PERFORMANCE SUMBER DAYA MANUSIA Disusun Oleh : Kelompok 2 Petrus Rafendo L. 115030207111092 Andre Aprilliansyah

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Prinsip Pengawasan dan Pengendalian Mutu

1. Pendahuluan 2. Prinsip Pengawasan dan Pengendalian Mutu 1 1. Pendahuluan 2. Prinsip Pengawasan dan Pengendalian Mutu 2 Merupakan sekumpulan penyelenggaraan aktifitas untuk menilai parameter produk dan proses sesuai spesifikasi, norma dan target yang ditentukan.

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci

Human Resources Management (HRM)

Human Resources Management (HRM) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Human Resources Management (HRM) Pertemuan 1: Pendahuluan Disusun oleh: Eko Tjiptojuwono Overview People Management Human Resources Management Sebuah pendekatan strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pembelajaran merupakan salah satu faktor dan indikator terpenting dalam pendidikan karena sekolah merupakan tempat pembelajaran. Dalam proses belajar

Lebih terperinci

Pengertian manajemen kinerja dan prinsip manajemen kinerja

Pengertian manajemen kinerja dan prinsip manajemen kinerja Materi 1 Pengertian manajemen kinerja dan prinsip manajemen kinerja Sub pokok bahasan : Pengertian Manajemen Kinerja Prinsip Dasar Manajemen Kinerja Karakteristik Kinerja Pentingnya Manajemen Kinerja Perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah menuntut berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.

BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. - BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS MANAJEMEN Manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasional melalui sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang ada Manajer adalah mereka yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Teori dan Konsep 1.1.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 (2007) mendefenisikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM. Fakultas FASILKOM. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA.

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM. Fakultas FASILKOM. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA. Modul ke: 11 KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM Fakultas FASILKOM Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi TEKNIK INFORMATIKA www.mercubuana.ac.id I. Pengantar : Pengorganisasian dan Pengelolaan SDM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis semakin maju dan berkembang, situasi dunia bisnis pun semakin ramai dengan ketatnya persaingan antar perusahaan. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

Hensi Margaretta, MBA.

Hensi Margaretta, MBA. Hensi Margaretta, MBA. 1 Pokok Bahasan Pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya 2 Tingkatan-tingkatan Manajemen Para karyawan yang bertanggung jawab dalam mengelola karyawan atas sumber

Lebih terperinci

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik Pengertian Manajemen Manajemen dan Manajer Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Lingkungan Eksternal Manajemen sebagai Ilmu dan Seni Definisi Manajemen Fungsi fungsi Manajemen Tingkatan Manajemen Keterampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Industri Pulp dan Paper maupun Packaging di Indonesia semakin maju Industri pulp dan kertas Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang, Hal

Lebih terperinci

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI) MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH A. Prawacana DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI) Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

HRM INTRODUCTON. Fungsi Utama dari HRM Perbedaan Tugas HRM antara HR Dept. dan All Leaders.

HRM INTRODUCTON. Fungsi Utama dari HRM Perbedaan Tugas HRM antara HR Dept. dan All Leaders. HRM INTRODUCTON Fungsi Utama dari HRM Perbedaan Tugas HRM antara HR Dept. dan All Leaders. Pokok-pokok Manajemen MANAJEMEN ialah proses pencapaian tujuan melalui dan/atau bersama orang-orang lain dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kualitas merupakan salah satu tujuan dan sekaligus indikator kesuksesan suatu pekerjaan konstruksi terutama oleh pemilik proyek terhadap produk dan jasa layanan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain

Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain MANAJEMEN DAN ORGANISASI Apa Itu Manajemen? Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain Definisi Umum Manajemen adalah proses merencanakan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era globalisasi dan hingga saat ini belum ada definisi yang pasti bagi globalisasi. Globalisasi

Lebih terperinci

Definisi Taufiqur Rachman 1

Definisi Taufiqur Rachman 1 Total Quality Management By: Taufiqur Rachman Definisi Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya adalah Total Quality Management (TQM)

Lebih terperinci

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Modul ke: Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya dapat membantu organisasi agar dapat terus bertahan dengan menyediakan standar yang tepat. Secara tidak langsung budaya organisasi dapat membentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

14FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

14FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance Modul ke: Fakultas 14FEB Template Standar Business Ethics and Good Governance Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat BAB I PENDAHULUAN Sebuah penelitian berawal dari adanya fenomena dalam perusahaan yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat dalam latar belakang penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan menyiapkan sumber daya manusia. Sejalan dengan kemajuan ilmu dan teknologi (iptek) sistem pendidikan harus

Lebih terperinci

KINERJA, PERAN MANAJEMEN KINERJA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI DAN PERFORMANCE KERJA, DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN KINERJA

KINERJA, PERAN MANAJEMEN KINERJA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI DAN PERFORMANCE KERJA, DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN KINERJA KINERJA, PERAN MANAJEMEN KINERJA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI DAN PERFORMANCE KERJA, DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN KINERJA Diampuh oleh : HERU SUSILO, Drs, MA Oleh : Archie Octhanantha 125030207111145 Aqli

Lebih terperinci

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP. Email: asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri.ac.id FUNGSI PERENCANAAN Fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang

Lebih terperinci

Kebijakan Manajemen Risiko

Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko PT Indo Tambangraya Megah, Tbk. (ITM), berkomitmen untuk membangun sistem dan proses manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh untuk memastikan tujuan strategis dan tanggung

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank BAB V SIMPULAN DAN SARAN Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank BNI antara sebelum dan setelah perubahan atau transformasi strategi, diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian dan teknologi secara terus-menerus berkembang dan bangsa Indonesia dituntut untuk meningkatkan kinerja disegala sektor usaha agar

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Hari Keenam Bagian 2 Peran Manajer Lini Dalam Penilaian Kinerja Coaching, Monitoring dan Counselling Pengertian Coaching

Lebih terperinci

KONSEP MANAJEMEN. Oleh: Setiadi, MKep

KONSEP MANAJEMEN. Oleh: Setiadi, MKep KONSEP MANAJEMEN Oleh: Setiadi, MKep POKOK BAHASAN Pengertian manajemen Prinsip umum manajemen proses manajemen keperawatan Pengertian manajemen keperawatan kerangka konsep dasar dalam manajemen keperawatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KINERJA. Paradigma Baru Dalam Memanajemeni. Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU

MANAJEMEN KINERJA. Paradigma Baru Dalam Memanajemeni. Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU MANAJEMEN KINERJA Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU rojuaniah@indonusa.ac.id ABSTRAK Saat ini perusahaan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan. Perubahanperubahan terjadi begitu cepat dan kadangkadang

Lebih terperinci

School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) LEADERSHIP Kemampuan mendorong/ mempengaruhi suatu kelompok/ anggota group dalam upaya pencapaian/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen yang berkaitan dengan pengelolaan kegiatan pemberdayaan sumber daya manusia disebut manajemen sumber daya manusia. Pada umumnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Strategik SI/TI 1 Tantangan Pengelolaan IT Perubahan teknologi (TI) semakin cepat. Aplikasi dan data semakin banyak overload informasi. Perkembangan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan/organisasi menjadi lebih kompleks. Perusahaan/organisasi harus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan/organisasi menjadi lebih kompleks. Perusahaan/organisasi harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di tengah perubahan yang supercepat dan persaingan yang superkompetitif, muncul tuntutan-tuntutan baru yang membuat pengambilan keputusan dalam perusahaan/organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dalam usaha mencapai tujuan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Manusia merupakan salah satu faktor yang memegang peranan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, dunia bisnis berkembang secara cepat dan penuh ketidakpastian. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam waktu singkat dalam era persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci

KEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI SUPERVISOR

KEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI SUPERVISOR KEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI SUPERVISOR A. PENTINGNYA MASALAH Supervisor pasti mengetahui bahwa tanpa kualitas kompetensi staf yang sesuai dengan karakter pekerjaan akan sulit untuk mencapai sebuah keunggulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Total Quality Management 1. Pengertian Total Quality Management Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total Quality Management merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan organisasi saat ini sangat dipengaruhi oleh berbagai tantangan dan peluang yang hadir setiap saat, yang mendorong setiap organisasi untuk berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari penulisan tesis ini dan juga akan dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan kesuksesan penerapan field project ini di masa mendatang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi

Lebih terperinci

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM STIE Dewantara MKUAL-02 Pendahuluan Dewasa ini iklim perekonomian dunia tampak semakin kurang menentu, dan perubahan yang terjadi akhir-akhir ini justru banyak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti kinerja guru merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti kinerja guru merupakan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan pendidikan sesunguhnya akan terjadi apabila ada interaksi antara tenaga pendidik dengan peserta didik. Guru sebagai tenaga pendidik merupakan pemimpin

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat di mana setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. Didalam

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur Organisasi Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09 35008 Abstract Kompetensi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penyajian data yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu: 1. Pelaksanaan peran kepala sekolah di SMA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mathis dan Jackson (2006:3), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal

Lebih terperinci

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP. Email: asyahza@yahoo.co.id Website: http://almasdi.unri.ac.id FUNGSI PERENCANAAN Fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Kinerja 1. Pengertian Efektivitas (efectiveness) secara umum dapat diartikan melakukan sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Minggu Kelima Bagian 2 Metode-metode Penilaian Kinerja Materi Kuliah 1. Konseptual dan Kerangka Kerja Penilaian kinerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis semakin mengalami kemajuan yang pesat. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir di semua sektor kehidupan

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna. Beberapa definisi yang kerap kali dijumpai antara lain : kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan, pemenuhan

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan

Lebih terperinci