BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Semua investor memiliki motivasi dan harapan dalam mendapatkan return yang sesuai dengan risiko yang diambil dalam pasar modal. Volume transaksi dan volume frekuensi yang tinggi ditunjukan oleh investor dalam menanggapi aspek investasi di Indonesia. Didalam pasar modal terdapat berbagai kategori saham yang dapat dijadikn pertimbangan oleh investor. Salah satu kategori yang paling dicermati oleh investor adalah saham berkategori blue-chips stock. Winchester (2015:3) menjelaskan bahwa blue-chips stock tidak memiliki persyaratan yang jelas dalam menentukan saham tertentu termasuk ke dalam kategori saham ini. Blue-Chips Stock merupakan istilah yang digunakan oleh investor dalam pasar modal dimana perusah-perusahan besar yang memiliki pendapatan yang stabil dan liabilitas dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Blue-Chips Stock adalah perusahan-perusahaan yang besar dengan reputasi yang baik dan solid (Winchester, 2015:3). Blue-Chips Stock didapatkan dengan kombinasi dari beberapa indikator yang dijadikan sebagai acuan untuk mengelompokan perusahaan (Winchester, 2015:7-13), yaitu sebagai berikut: 1. Perusahaan dengan reputasi tinggi; 2. Nama perusahaan yang familiar dan mewakili produk; 3. Produk yang diterima secara luas karena kualitas yang baik; 4. Perusahaan sebagai pemimpin pada industri sejenis; 5. Kinerja keuangan perusahaan yang sehat; 6. Dividen yang dibagikan kepada investor stabil; 7. Perusahaan tetap sehat dalam keadaan ekonomi yang tidak stabil; 8. Perusahaan berpotensi mengalami pertumbuhan dalam jangka panjang; dan 9. Perusahaan dengan resiko yang dianggap rendah. 1

2 Kapitalisasi pasar menjadi acuan untuk menetapkan saham blue chips. Setiap saham bisa dihitung kapitalisasi pasarnya dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar di pasar (okezone, 2013). Suatu saham yang berkapitalisasi besar biasanya lebih likuid atau mudah diperjual-belikan. Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat empat puluh lima saham emiten yang masuk dalam index LQ-45 adalah termasuk saham blue-chips. Empat puluh lima saham dalam LQ-45 terpilih berdasarkan kapitalisasi pasar dan likuiditas perdagangan saham (okezone,2013). Berdasarkan penilaian indikator diatas, dapat ditentukan perusahaan-perusahaan yang termasuk kedalam kategori blue-chips stock periode Adapaun objek studi dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Saham Kategori Blue-Chips Stock Periode 2016 No Perusahaan Kode Sektor Tahun Didirikan 1 Astra Agro Lestari Tbk AALI Plantation Adaro Energy Tbk ADRO Coal Mining AKR Corporindo Tbk AKRA Wholesale Astra Internasional Tbk ASII Automotive and 1957 Components 5 Bank Central Asia Tbk BBCA Bank Bank Negara Indonesia BBNI Bank 1946 (Persero) Tbk 7 Bank Rakyat Indonesia BBRI Bank 1895 (Persero) Tbk 8 Global Mediacom Tbk BMTR Investmen 1981 Company 9 Bumi Serpong Damai Tbk BSDE Property and Real Estate 1984 bersambung 2

3 sambungan No Perusahaan Kode Sektor Tahun Didirikan 10 Charoen Pokphand CPIN Animal Feed 1972 Indonesia Tbk 11 Gudang Garam Tbk GGRM Tobacco 1958 Manufactures 12 Indofood Sukses Makmur INDF Food and 2009 Tbk Beverages 13 Indocement Tunggal INTP Cement 1985 Prakasa Tbk 14 Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR Toll Road, Airport, 1978 Harbor and Allied Products 15 Kalbe Farma Tbk KLBF Pharmaceuticals Lippo Karawaci Tbk LPKR Property and Real 1990 Estate 17 PP London Sumatera Tbk LSIP Plantation Media Nusantara Citra MNCN Advertising, 1997 Tbk Printing, and Media 19 Tambang Batubara Bukti PTBA Coal Mining 1981 Asam (Persero) Tbk 20 Semen Indonesia (Persero) SMGR Cement 1953 Tbk 21 Telekomunikasi Indonesia TLKM Telecommunication 1991 Tbk 22 United Tractors Tbk UNTR Wholesale Unilever Indonesia Tbk UNVR Cosmetics and Household 1933 Sumber: / (data diolah) 3

4 1.2. Latar Belakang Penelitian Investasi merupakan aspek yang mulai diminati saat ini oleh masyarakat Indonesia. Dijelaskan bahwa berinvestasi merupakan langkah-langkah yang diinginkan oleh investor untuk mendapatkan return (tingkat pengembalian modal) yang telah dikeluarkan untuk melipatgandakan instrumen keuangan yang digunakan. Setiap investor pasti memiliki ekspetasi dan motivasi untuk mendapatkan return yang besar dari instrumen keuangan yang diinvestasikan. Berbagai macam investasi dapat ditemui saat ini. Keterbukaan informasi merupakan salah satu faktor penting alasan masyarakat Indonesia mulai menyukai berinvestasi pada instumen keuangan. Salah satu investasi yang sering digunakan oleh investor adalah pasar modal. Dalam pasar modal banyak instrumen investasi yang dapat investasikan. Pasar modal menyediakan berbagai instrumen investasi jangka panjang maupun jangka pendek. Produk yang ditawarkan di dalam pasar modal sangat variatif antara lain surat utang (obligasi), ekuitas (saham), dan instumen derivative seperti waran, right, option, dan futures. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan dan sebagai sarana kegiatan berinvestasi bagi invstor. Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang paling populer di pasar modal. Perusahaan yang menerbitkan saham merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pendanaan modal. Pada sisi lain saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih oleh investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal kepada perusahaan sehingga investor mendapatkan beberapa hak atas keterlibatannya dalam perusahaan. Hak yang didapatkan oleh investor ketika sudah menjadi pemegang saham antara lain mendapatkan hak atas keuntungan perusahaan, hak atas aset perusahaan, dan hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Harga saham menjadi salah satu faktor bagi investor untuk mengambil keputusan untuk berinvestasi. Harga saham terbentuk dari berbagai informasi yang ada seperti informasi ekonomi, politik, dan stabilitas negara (Widsatrya dan Subroto, 2014). Harga saham 4

5 dapat pula digunakan untuk menilai suatu perusahaan melalui analisi fundamental dan analisis teknikal. Setelah melakukan analisis kemudian investor akan menentukan perusahaan yang dapat memberikan return menarik. Return merupakan faktor besar yang memotivasi investor dalam berinvestasi. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memperoleh return sebaik mungkin. Tabel 1.2 Kondisi Pasar Modal Pada BEI Periode 2012 hingga 2015 No Keterangan Tahun Perusahaan Tercatat 2 Perusahaan Listing Perusahaan Delisted 4 Volume Transaksi 1, , , , (milyar saham) 5 Frekuensi 29, , , , Transaksi (ribu kali) Rata-rata Perdaganan Harian: 6 Volume (juta saham) 4, , , , Frekuensi 121, , , , Sumber: (data diolah) Hingga tahun 2015 perusahaan yang sudah listing pada Bursa Efek Indonesia (BEI) ditunjukan pada Table 1.2 sebanyak 521 perusahaan dimana mengalami peningkatan pada tahun-tahun sebelumnya. Dapat dilihat pula, volume transaksi saham mengalami peningkatan pada tahun 2013 hingga tahun 2014 sebesar 2,1% dan pada tahun dari tahun 2014 hingga tahun 2015 sebesar 3,5%. Dijelaskan pula rata-rata volume transaksi perdagangan saham setiap harinya mengalami peningkatan dari tahun 5

6 2014 hingga tahun 2015 sebesar 8,4%. Selain itu frekuensi rata-rata transaksi perdagangan saham setiap harinya mengalami peningkatan pada tahun 2014 hingga tahun 2015 sebesar 9,5%. Artinya berdasarkan Tabel 1.2 dapat dijelaskan bahwa investor di Indonesia merespon positif terkait dengan instrumen investasi berupa saham untuk digunakan sebagai sarana investasi. Aktivitas investasi pada saham akan dihadapkan oleh berbagai macam risiko. Investor akan selalu menganalisis kondisi suatu perusahaan ketika ingin melakukan pembelian saham. Hal ini bertujuan agar investor dapat memperoleh return yang sesuai dengan meminimalisir risiko. Para investor menggunakan berbagai cara untuk menganalisis kondisi dari suatu perusahaan dengan cara analisis teknikal dan analisis fundamental. Pola prilaku perdagangan saham pada bursa dapat memberikan kontribusi bagi pola harga saham, sehingga pola harga saham tersebut akan menentukan posisi return yang diterima dari investor ketika membeli saham tersebut (Syamni, 2011). Return yang diperoleh oleh investor ketika melakukan investasi pada saham adalah capital gain dan dividen. Capital gain didapatkan ketika investor mendapatkan selisih dari harga yang didapatkan ketika melakukan pembelian dan penjualan saham, sedangkan dividen didapatkan oleh investor ketika perusahaan melakukan pengumuman akan membagikan dividen kepada investor karna perusahaan telah mendapatkan keuntungan (Kumar, 2016). Dengan adanya dua tujuan utama ini membuat para investor berlomba-lomba untuk memiliki hak atas return tersebut dengan cara membeli saham pada perusahaan terkait yang diyakini akan memberikan return yang sesuai. Dividen merupakan salah satu bentuk return yang mungkin diperoleh investor selain capital gain. Sedangkan bagi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber dana yang diperoleh dari investor untuk membiayai kegiatan usahanya (Astuty dan Siregar, 2008). Dividen lebih mudah diperkirakan daripada capital gain karena perubahan harga pasar tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Dividen diminati karena perusahaan membagikan laba yang diperoleh sesuai dengan RUPS dan besar 6

7 kecilnya kepemilikan saham. Menurut Jais (2010) bentuk dividen yang paling sering dibagikan ada dua yaitu dividen dalam bentuk tunai (cash dividend) dimana paling umum dilakukan untuk mendistribusikan kas ke para pemegang saham dan dividen berbentuk saham (stock dividend). Pada umumnya di Indonesia perusahaan membagikan dividen tunai kepada para investor karena pemberian dividen tunai dapat mengurangi ketidakpastian investor. Dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada investor disebut dengan dividen per share. Informasi ini merupakan cermin atas kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dan prospek yang baik di masa yang akan datang. Besarnya pembagian dividen kepada investor merupakan informasi yang sangat berharga dalam pasar. Semakin besar dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada investor akan menambah gairah investor untuk membeli saham tersebut. Berikut disajikan data dividen per share berdasarkan objek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya pada Tabel 1.3 berikut ini. Tabel 1.3 Data Dividen Per Share Kategori Blue-Chips Stock Periode 2016 No Kode Perusahaan Dividen Per Share 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk Rp. 99,00 2 ADRO Adaro Energy Tbk Rp ,00 3 AKRA AKR Corporindo Tbk Rp. 70,00 4 ASII Astra Internasional Tbk Rp. 55,00 5 BBCA Bank Central Asia Tbk Rp. 105,00 6 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp ,00 7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rp ,00 8 BMTR Global Mediacom Tbk Rp. 5,00 9 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk Rp. 5,00 10 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk Rp. 29,00 11 GGRM Gudang Garam Tbk Rp. 2,600,00 bersambung 7

8 sambungan No Kode Perusahaan Dividen Per Share 12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Rp. 168,00 13 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk Rp. 415,00 14 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk Rp ,00 15 KLBF Kalbe Farma Tbk Rp. 19,00 16 LPKR Lippo Karawaci Tbk Rp. 3.5,00 17 LSIP PP London Sumatera Tbk Rp. 37,00 18 MNCN Media Nusantara Citra Tbk Rp. 42,00 19 PTBA Tambang Batubara Bukti Asam (Persero) Tbk Rp ,00 20 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk Rp ,00 21 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk Rp ,00 22 UNTR United Tractors Tbk Rp. 143,00 23 UNVR Unilever Indonesia Tbk Rp. 424,00 Sumber: (data diolah) Subkhan (2012) menjelaskan bahwa investor lebih menyukai mendapatkan dividen karena memperoleh pendapatan sekarang dari pada memperolah pendapatan dari capital gain yang diliputi oleh ketidakpastian. Tetapi kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak selalu sama. Kebijakan pembagian dividen tergantung dari RUPS yang diselenggarakan kemudian perusahaan menyampaikan pengumuman secara resmi jadwal pelaksanaan dan besarnya pembayaran dividen melalui surat kabar dan melaporkannya kepada bursa efek yang mencatat sahamnya (Prayitno, 2012). Suatu pasar modal dianggap efisien apabila suatu pungumuman direaksi cukup cepat oleh investor sehingga harga saham menuju harga ekilibrium baru. Bentuk efisisiensi pasar secara informasi dapat dibagi menjadi tiga bentuk yaitu efisinsi pasar bentuk lemah (weakform efficiency), efisiensi pasar setengah kuat (semi-strong efficiency), dan efisiensi pasar bentuk kuat (strongform efficiency). Pasar modal yang efisien dapat dikategorikan sebagai pasar dimana harga saham merefleksikan semua informasi yang tersedia, baik itu masa lalu atau sekarang (Khan dan Ikram, 2010). 8

9 Investor sangat membutuhkan berbagai informasi terkait dengan pengambilan keputusan pembelian saham. Indonesia termasuk kedalam pasar efisien semi kuat, dimana informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga saham (Satria dan Supatmi, 2013). Hal ini mengakibatkan investor untuk mendapatkan informasi dengan terbuka. Salah satu informasi yang dicermati oleh investor adalah pengumuman dividen. Pengumuman dividen memberikan gambaran mengenai laba perusahaan yang didapatkan kemudian di distribusikan kepada investor. Laba tersebut memberikan informasi terkait dengan profabilitas perusahaan, dimana perusahaan yang memberikan dividen meningkat memiliki tingkat profabilitas yang baik atau dengan kata lain perusahaan tersebut mencerminkan kondisi perusahaan yang baik (Anita dan Ardiana, 2014). Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan informasi yang diberikan oleh pihak perusahaan merupakan salah satu cara untuk memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan saati ini. Investor akan mengkaji dan menyimpulkan dari informasi yang telah diperoleh apakah perusahaan tersebut dapat memberikan return yang menarik atau perusahaan yang sedang kritis. Tetapi di lain pihak, hal ini memberikan respon yang berbeda antara investor yang satu dengan yang lainya sehingga menyebabkan perubahan keseimbangan pada harga saham (Sutijo dan Deta, 2010). Dampak harga saham di sekitar tanggal pengumuman dividen merupakan isu yang paling penting bagi investor, hal ini disebabkan karena pergerakan harga saham di sekitar tanggal pengumuman dividen akan mempengaruhi terhadap keputusan investor untuk berinvestasi karena menyangkut tentang return yang akan diterima oleh investor (Amirul dan Biplo, 2011). Akibat dari keterbukaan informasi pengumuman dividen ini adalah memungkinkan terjadinya peningkatan harga saham diatas normal sebelum dan sesudah pengumuman. Jika ada reaksi harga saham yang diakibatkan dari suatu pengumuman dividen, maka bisa diartikan bahwa informasi tersebut mengandung informasi yang penting. Naiknya volume perdagangan saham merupakan kenaikan aktivitas jual beli investor di pasar. Dianto dan Anastasia (2013) menjelaskan semakin 9

10 tinggi volume perdagangan pada penawaran dan permintaan suatu saham, maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap fluktuasi harga saham. Peningkatan volume perdagangan saham menunjukan saham tersebut makin di minati sehingga mengakibatkan kenaikan harga saham. Reaksi harga saham ini diukur dengan abnormal return sebagai respon perubahan harga yang terjadi. Abnormal return merupakan return tak wajar yang memberikan keuntungan diatas normal dari penilaian return yang sesungguhnya terhadap return yang diharapkan (Lindrianasari, 2009). Abnormal return merupakan variabel yang digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa sehingga reaksi pasar dapat diketahui. Jika terdapat perubahan harga diatas normal sebelum dan sesudah pengumuman, maka pengumuman ini memiliki information content (kandungan informasi) yang sangat bermanfaat dan pasar bereaksi dengan cepat. Sebaliknya, jika tidak terdapat perubahan harga diatas normal sebelum dan sesudah pengumuman, maka pasar tidak merespon informasi tersebut. Pada beberapa penelitian terdahulu masih ditemukan adanya hasil yang beragam mengenai fenomena pengumuman dividen terhadap kemungkinan terjadinya abnormal return. Penelitian yang dilakukan oleh Widastrya (2014) dan Anita (2014) menjelaskan bahwa pengumuman dividen di respon positif oleh investor dengan adanya abnormal return pada return saham di Bursa Efek Indoneisa. Iqbal dan Ahmad (2014) menjelaskan lebih lanjut bahwa adanya pengaruh abnormal return pada saat di sekitar hari pengumuman dividen yang terjadi di Karachi Stock Exchange. Penelitian lain yang dilakukan oleh Aamir dan Shah (2011) menjelaskan bahwa ditemukan abnormal return pada beberapa hari sebelum dan sesudah pengumuman dividen yang dilakukan di Pakistan Stock Exchange. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Campbell dan Ohuocha (2011) menunjukkan hasil bahwa abnormal return di respon positif pada saat pengumuman dividen di Nigeria Stock Exchange. Sebaliknya penelitia yang dilakukan oleh Saputra dan Darsono (2015) dan Putra dan Sujana (2014) menjelaskan bahwa pasar bereaksi negatif terhadap abnormal 10

11 return pada Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ali (2010) yang dilakukan di Dhaka Stock Exchange menjelaskan bahwa pengumuman dividen tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pergerakan harga saham pada hari pengumuman karena banyaknya peran investor asing. Banyaknya hasil penelitian terdahulu yang beragam dalam membuktikan adanya pengaruh saat pengumuman dividen terhadap abnormal return memicu penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut Perumusan Masalah Kategori saham blue-chips stock adalah sekumpulan perusahaan-perusahaan yang memiliki keadaan keuangan yang stabil, sehat, dan Selain itu blue-chips stock juga dapat memberikan dividen kepada investor secara stabil dan konstan sehingga investor berlomba-lomba membeli saham tersebut untuk mendapatkan haknya dengan cara membeli saham. Pemberian informasi yang bersifat vital pada saat pengumuman dividen tentang gambaran masa depan perusahaan menjadi keputusan penting, hal itu dapat mempengaruhi harga saham di pasar (Sare, 2013). Hal ini mendorong investor untuk selalu menantikan pengumuman dividen untuk mengambil keputusan investasinya. Pengambilan keputusan oleh investor berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang merupakan bentuk efisiensi pasar setengah kuat (Sheikhbahaei, 2013). Keterbukaan informasi ini termasuk ke dalam jenis pasar efisien semi kuat. Bursa Efek Indonesia (BEI) termasuk kedalam pasar efisien semi kuat dimana harga mencerminkan semua informasi publik yang relevan sehingga kemungkinan untuk mendapatkan abnormal return semakin besar (Satria dan Supatmi, 2013). Keterbukaan informasi ini memudahkan investor dalam mencari informasi terkait dengan kondisi perusahaan sehingga harga saham merupakan cerminan kondisi perusahaan. Salah satu information content yang berharga menurut investor adalah pengumuman dividen. Dari pengumuman tersebut investor akan mengetahui kondisi dan kinerja perusahaan saat pembagian dividen. Dengan adanya informasi ini, investor akan meningkatkan perdagangan saham agar mendapatkan dividen yang lebih besar. Selain itu investor 11

12 akan membeli saham tersebut agar mendaptkan hak dalam pembagian dividen. Peningkatan volume perdagangan ini memungkinkan investor untuk mendapatkan abnormal return karena nilai dari harga suatu saham akan terus meningkat jika dilakukan transaksi secara terus menuerus (Shobriati, 2013). Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai fenomena terjadinya kemungkinan adanya abnormal return selama pengumuman dividen. Berangkat dari latar belakang yang telah dipaparkan, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul: PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN (Studi Kasus Kategori Blue-Chips Stock Periode 2016) Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pertanyaan penelitian pada hal ini adalah apakah terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebagai akibat pengumuman dividen pada kategori blue-chips stock periode 2016? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan penelitian pada penelitian ini adalah untuk mengetahui terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebagai akibat pengumuman dividen pada kategori blue-chips stock periode Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi secara praktis maupun akademis untuk berbagi pihak yang terkait yaitu: 1. Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kalangan akademis untuk meningkatakan pengetahuan mengenai event study yang diimplementasikan untuk mengetahui reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa 12

13 pada hal ini mengenai pengaruh reaksi pasar di sekitar pengumuman dividen terhadap abnormal return sebagai bahan refrensi penelitian selanjutnya. 2. Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam menentukan alokasi investasi berdasarkan dividen yang dibayarkan oleh perusahaan yang dapat di lihat dari informasi yang dipublikasikan, kinerja perusahaan, dan reputasi perusahaan dalam pasar. Sedangkan bagi perusahaan sebagai bahan evaluasi untuk memberikan dividen kepada investor yang dapat meningkatkan reputasi perusaahaan Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi dan memperjelas lingkup penelitian ini agar lebih terarah maka diperlukan suatu batasan. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan penelitian ini yaitu: 1. Penelitian hanya berfokus pada pembagian dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada investor dan kemungkinan investor mendapatkan abnormal return pada saat pengumuman dividen. 2. Ruang lingkup penelitian yang dilakukan hanya memfokuskan pada Bursa Efek Indonesia dengan kategori Blue-Chips Stock periode Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistem matika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai tinjuan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. 13

14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang kajian pustaka dan uraian umum tentang teori-teori dan model yang digunakan serta literatur yang berkaitan dengan penelitian, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan, operasionalisasi variable data dan sumber data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan yang berisi data-data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang akan dihadapi kedepannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan pembahasan PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN (Studi Kasus Kategori Blue-Chips Stock Periode 2016) yang berisi data-data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang akan dihadapi kedepannya, serta menyertakan saran yang dapat dipertimbangkan untuk action plan mendapatkan solusi dari permasalahan yang akan dihadapi kedepannya. 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh pendapatan atau peningkatan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk memperoleh profit atau laba yang maksimal. Sehingga dalam laporan keuangan, profitabilitas merupakan ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini merupakan indeks harga saham individu yang tercatat di LQ45 Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2014, sebanyak 38 emiten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap berkembang dan dapat mensejahterakan para pemegang sahamnya. Fungsi manajemen keuangan menjadi pemegang

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Lampiran 1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Observasi 1 (Periode Formasi: Bulan Februari 2012-Bulan Juni 2012) No. Kode Nama Perusahaan 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan yang akan diambil merupakan perusahaan yang telah go public

Lebih terperinci

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN

Lebih terperinci

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. haruslah lebih besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang. menunjang kelangsungan usaha mereka.

BAB I PENDAHULUAN. haruslah lebih besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang. menunjang kelangsungan usaha mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga pasar modal merupakan sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nilai perusahaan merupakan suatu aset yang berharga yang melekat pada perusahaan itu sendiri, yang mencermikan kondisi perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan (FIRM SIZE) dan Harga Saham. Penelitian

Lebih terperinci

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berinvestasi, salah satunya dengan ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

Lebih terperinci

Fuji Nurdiani

Fuji Nurdiani ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada persiapan berlangsungnya pasar bebas dengan pelaku ekonomi yang dikenal dengan Masyarakat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun Lampiran 1 Perhitungan Koefisien Laba Tahun 2011-2015 Koefisien Laba Tahun 2011 No Kode 2009 2010 2011 PERUBAHAN PERUBAHAN 2011-2010 2010-2009 MEAN STDEV CV I 1 AALI 2610218000 2964040000 3332932000 368892000

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini berupa data kualitatif BAB III METODE PENELITIAN B. Waktu dan tempat penelitian Data yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive) yaitu di PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 8 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Indeks Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Ferdinand, 2006).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan menjadi dua, 1 yaitu : a) Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. Pembangunan suatu negara digambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana yang cukup bagi industri memegang peranan yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan karena dana merupakan motor penggerak industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data LQ45 merupakan salah satu indeks saham pada Bursa Efek Indonesia, dipilihnya LQ45 sebagai sample pada penelitian ini karena indeks LQ45 merupakan kumpulan perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015) LAMPIRAN 95 Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015) 45 Saham LQ-45 Return Saham Uji Normalitas Data Return Saham 43 Saham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar pemenang persaingan sekaligus menjadi pemimpin pasar.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar pemenang persaingan sekaligus menjadi pemimpin pasar. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adanya berbagai jenis perusahaan yang berdiri atau menanamkan modalnya di Indonesia dapat membentuk suatu persaingan antara perusahaan-perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1. Pengertian Portofolio Dalam fenomena yang terjadi pada dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least BAB III PEMBAHASAN Pada bab pembahasan ini dibahas mengenai pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dengan saham

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kelompok saham yang tergabung dalam Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti saat ini perusahaan sangat memerlukan tambahan modal agar kinerja perusahaan terus maju dan berkembang. Perusahaan di Indonesia sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvetasi merupakan salah satu wujud dari perencanaan keuangan di masa yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return (tingkat pengembalian)

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan manajemen yang baik dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan laporan Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik yang memiliki posisi penting dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar keuangan merupakan pasar yang menyediakan produk keuangan baik berupa aset fisik surat berharga atau valuta asing. Beberapa ahli menyebutkan bahwa, pasar keuangan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI dalam Index LQ45 dari tahun 2011-2013 terutama. Perusahaan yang

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45 PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45 Novendri Alfin Ito novendriito@gmail.com Bambang Hadi Santoso Dwidjosumarno Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit. Kebutuhan tambahan modal dapat diperoleh dengan cara hutang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan saham perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham),instrument

Lebih terperinci

PENGARUH LABA TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ 45. Oleh: Zainal Arifin H. Masri 1 Rudy Susanto 2 Mohammad Romadona 3

PENGARUH LABA TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ 45. Oleh: Zainal Arifin H. Masri 1 Rudy Susanto 2 Mohammad Romadona 3 PENGARUH LABA TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ 45 Oleh: Zainal Arifin H. Masri 1 Rudy Susanto 2 Mohammad Romadona 3 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat aktivitas pasar modalnya. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan LQ45 periode 2013-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Stock Exchange) jl. Sudirman Jakarta Selatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di PT. Pojok Bursa Efek Indonesia UIN malang dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Program Dinamis dalam Diversifikasi Investasi Saham

Penerapan Algoritma Program Dinamis dalam Diversifikasi Investasi Saham Penerapan Algoritma Program Dinamis dalam Diversifikasi Investasi Saham Roselina - 13515034 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian terapan yaitu penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji 40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah menganjurkan umat manusia untuk berinvestasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah menganjurkan umat manusia untuk berinvestasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah menganjurkan umat manusia untuk berinvestasi. Dengan berinvestasi harta yang dimiliki oleh individu dapat berkembang dan mendatangkan manfaat bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks pasar modal Indonesia merupakan sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur pergerakan harga saham. Hingga saat ini BEI mempunyai beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta kemajuan teknologi yang sangat pesat dapat memudahkan suatu perusahaan untuk berinvestasi di pasar modal, sebagaimana diketahui pasar modal

Lebih terperinci

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016 ANALISIS PERBEDAAN RATA-RATA TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 (Event Study Pada Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 29 Juni - 19 Juli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dividen merupakan suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh investor atas investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan sebuah return

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan IV. PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 2.1 Pasar Modal Pasar modal berperan dalam menunjang perekonomian suatu negara. Saat ini, indikator perekonomian suatu negara, selain diukur melalui pertumbuhan PDB juga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki negara. Jika Perusahaan BUMN tersebut seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di PT. Pojok Bursa Efek Indonesia UIN malang dan IDX.com yang memberikan laporan harga harian saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan studi empiris dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antara Return On Equity, Price Earning Ratio, dan Debt to Equity

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS IMPLEMENTASI METODE ZMIJEWSKI X-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN Mochamad Kohar Mudzakar Universitas Widyatama, Bandung,

Lebih terperinci

Bank Tabungan Negara (Persero) Bank

Bank Tabungan Negara (Persero) Bank LAMPIRAN 126 Lampiran 1 Daftar perusahaan LQ 45 2013-2015 Data Emiten Februari 2013 No Kode Emiten Sub Sektor 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk Pertanian 2 ADRO Adaro Energy Tbk Batu Bara 3 AKRA AKR Corporindo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 dalam Standar

BAB I PENDAHULUAN. menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 dalam Standar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan salah satu cara pengelolaan dana untuk memberikan keuntungan bagi investor dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi yang telah diperkirakan

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Industri Syariah Sejarah perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan, asuransi dan pasar modal pada dasarnya merupakan suatu proses sejarah

Lebih terperinci

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) L1 LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) R i Pt = Ln P t 1 x 100 % Hitung Korelasi CAPM Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) 1/ n ( 1+ R )( 1+ R

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitan ini adalah perusahaan yang termasuk dalam penghitungan indeks LQ-45. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 perusahaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan/ kinerja perusahaan. Jika harga saham selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang dijadikan sampel adalah saham-saham yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang dijadikan sampel adalah saham-saham yang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data Hasil Penelitian Pada penelitian ini, yang dijadikan sampel adalah saham-saham yang termasuk indeks LQ-45. Mengingat indeks LQ 45

Lebih terperinci