BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 dikemukakan :
|
|
- Hadi Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan jalur sekolah atau pendidikan formal salah satunya melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 dikemukakan : Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. 1 Sekolah Menengah Kejuruan di Salatiga salah satunya adalah SMK Kristen Bisnis dan Manajemen Salatiga. Di SMK Kristen BM Salatiga ini terdapat guru sebanyak 33 orang dan siswa sebanyak 470 orang. Ada empat jurusan yaitu Akutansi, Pemasaran, Perkantoran, dan Multimedia. Di dalamnya ada pembagian kelompok mata pelajaran normatif, adaptif, dan produktif. Salah satu mata pelajaran adaptif adalah kewirausahaan. Mata pelajaran kewirausahaan merupakan mata pelajaran yang mengutamakan keahlian dalam mengatur usaha mandiri. Upaya mengoptimalkan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar guru harus mampu menyajikan bahan ajar dengan baik. Kompetensi guru mata pelajaran kewirausahaan mengarah pada proses kemandirian dan profesionalitas guru dalam menjalankan seperangkat tugasnya yang berorientasi pada kualitas pendidikan. 1 Wina Sanjaya, 2008, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Media Group, jakarta,hal.143.
2 2 Guru juga merupakan sumber belajar bagi para peserta didik, maka dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya guru melakukan transfer ilmu kepada peserta didik dengan berpegang pada sumber yang valid dan dapat diterima oleh peserta didik. Sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran hendaknya guru melakukan : 1. Sebaiknya guru memilki bahan referensi yang lebih banyak di banding dengan siswa. 2. Guru dapat menunjukkan sumber belajar yang dapat dipelajari oleh siswa yang biasanya memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata siswa yang lain. 3.Guru perlu melakukan pemetaan tentang materi pelajaran, misalnya dengan menentukan materi pelajaran inti (core), yang wajib dipelajari siswa, mana materi tambahan mana materi yang harus diingat kembali karena materi pernah dibahas dan lain sebagainya. 2 Mata pelajaran kewirausahaan di SMK Kristen salatiga kelas XI.6 dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan metode ceramah. Hal ini cenderung membuat siswa merasa cepat jenuh dan menciptakan kondisi siswa yang tidak dapat menciptakan ide kreatif dalam belajar dan hanya terfokus pada penjelasan yang disampaikan oleh guru. Ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan ini ditentukan oleh KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). KKM itu dipengaruhi oleh daya serap siswa, sarana prasarana dan rata-rata kelas pada mata pelajaran yang bersangkutan. Mata pelajaran Kewirausahaan KKM kelas XI 6 adalah 70. Namun demikan masih ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar KKM. Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk melakukan perbaikan adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran 2 Ibid. hal.281.
3 3 kooperatif ini guru lebih melakukan perannya sebagai fasilitator yang menghubungkan arah pemahaman siswa yang lebih tinggi dengan catatan yang dimilki oleh siswa itu sendiri. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat samapi enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. 3 Pembelajaran kooperatif mengarahkan siswa pada situasi dimana mereka harus mampu mencapai tujuan bersama secara kelompok. Dalam situasi ini siswa akan tumbuh rasa kebersamaan dan bersikap kooperatif dengan sesama anggota kelompoknya. Pembelajaraan kooperatif mempunyai berbagai macam tipe salah satunya adalah dengan menggunakan tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation). Tugas-tugas akademik harus diarahkan kepada pemberian kesempatan bagi anggota kelompok untuk memberikan berbagai macam kontribusinya, bukan hanya sekedar di desain untuk mendapatkan jawaban dari suatu pertanyaan yang bersifat factual (apa, siapa, atau sejenisnya) Permasalahan Penelitian Seharusnya dalam kegiatan belajar di dalam kelas guru selalu aktif dalam menyesuaikan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. Dengan model pembelajaran yang tepat fungsi guru sebagai penghubung untuk Rusman, 2011, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesinalisme Guru, hal.
4 4 menyampaikan ilmu kepada siswa akan mencapai ketuntasan sesuai tujuan pembelajaran. Senyatanya model pembelajaran yang dilakukan guru dalam mengajar di kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 SMK Kristen BM Salatiga mata pelajaran kewirausahaan, pada kompetensi dasar menganalisis peluang usaha guru hanya menggunakan metode ceramah di depan kelas. Aktivitas belajar hanya didominasi oleh guru dan menghasilkan kondisi belajar siswa yang tidak kondusif untuk belajar. Guru hanya sekedar ceramah dan memberikan soal tanpa melakukan evaluasi bersama. Kondisi belajar yang tidak kondusif seperti ini yang menjadikan siswa malas belajar. Sehingga dalam kenyataannya hasil belajar menurun dan tidak mencukupi standar KKM yang telah ditentukan oleh mata pelajaran kewirausahaan kelas XI 6. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di dalam kelas, ditemukan ada beberapa siswa yang tidur ketika guru memberikan ceramah di depan kelas, ada beberapa siswa yang membawa telephon seluler dan sedang bermain, ada beberapa siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan secara acak oleh guru, dan ada beberapa siswa yang medapatkan nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sehingga mengakibatkan menurunnya keaktifan belajar siswa yang terlihat di dalam hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM sebesar 70. Berdasarkan gejala problematis yang telah dijabarkan tersebut, yang menjadi sasaran dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Apakah dengan
5 5 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Kewirausahaan, pokok bahasan Analisis Peluang Usaha Kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media, semester 1 Tahun Pelajaran SMK Kristen BM Salatiga? Tujuan Penelitian Penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah untuk mendeskripsikan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dalam meningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Kewirausahaan, pokok bahasan Analisis Peluang Usaha dengan menggunakan di Kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media, semester 1 Tahun Pelajaran SMK Kristen BM Salatiga Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti diharapkan mempunyai manfaat khususnya antara lain : A. Bagi siswa - Penelitian ini sebagai acuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran Kewirausahaan. - Mengembangkan kreatifitas siswa dalam mengkoordinasi pembagian tugas individu maupun kelompok.
6 6 - Membangun rasa kepercayaan diri mereka dalam menyelesaikan masalah pada mata matapelajaran Kewirausahaan. B. Bagi guru - Penelitian ini membantu meningkatkan kemampuan mengajar dengan menggunakan model pembelajaran secara profesional. - Guru termotivasi untuk menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariasi. C. Bagi sekolah SMK Kristen Salatiga - Penelitian ini untuk menumbuhkan suasana kerjasama yang kondusif untuk memajukan sekolah. - Memajukan kualitas sekolah dalam mata pelajaran adaptif.
BAB I PENDAHULUAN. Komputer dan Jaringan untuk kelas XI D memiliki kapasitas 36 orang siswa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMK Pelita merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen yang ada di kota Salatiga. SMK Pelita memiliki beberapa program keahlian yaitu Perhotelan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntansi, administrasi perkantoran, pemasaran, tata boga, tata kecantikan dan tata
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu sekolah kejuruan negeri yang ada di Salatiga. Sekolah ini memiliki enam pilihan program keahlian, yaitu akuntansi, administrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Kristen Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan 470 orang siswa. SMK Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. program keahlian terdiri dari kelas X, XI dan XII.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelita Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan swasta yang berada di Salatiga. Awal berdirinya sekolah ini hanya mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen di Kota Salatiga. SMK Pelita memiliki 44 orang guru dan 244 orang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Pelita adalah salah satu sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen di Kota Salatiga. SMK Pelita memiliki 44 orang guru dan 244 orang siswa. SMK Pelita memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu sekolah kejuruan di Salatiga yang mempunyai banyak prestasi. Prestasi siswa tentu tidak mungkin diperoleh begitu saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. SMK Pelita Salatiga merupakan Sekolah Menengah. Kejuruan bisnis dan manajemen yang ada di Kota Salatiga.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Pelita Salatiga merupakan Sekolah Menengah Kejuruan bisnis dan manajemen yang ada di Kota Salatiga.SMK Pelita Salatiga memiliki 32 orang guru dan 269 orang siswa.terdapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses belajar mengajar antara guru dengan siswa untuk pengembangan potensi diri yang dilakukan secara sadar dan terencana agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman menuntut adanya upaya peningkatan mutu pendidikan. Hal ini sejalan dengan terus dikembangkannya kurikulum pendidikan di Indonesia. Menurut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu kompetensi keahlian lagi, yaitu kompetensi keahlian multimedia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah SMK Kristen (BM) merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan swasta bidang keahlian bisnis dan manajemen yang berada di kota Salatiga. Awalnya SMK Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses sepanjang hayat dari perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Pendidikan sangat diperlukan oleh manusia sebagai sarana untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, menuntut manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud antara lain seperti tujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Dalam kegiatan belajar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam sebuah Negara. dikembangkan dalam semua aspek kehidupan. Karena itu negara harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dalam pembangunan. Pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pendidikan merupakan wahana bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi manusia karena pendidikan terkait dengan kehidupan sehari-hari maka dari itu manusia membutuhkan pendidikan agar mampu mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat penting bagi setiap bangsa demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan menengah kejuruan yaitu
BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Sekolah adalah lembaga atau organisasi yang dirancang pemerintah sebagai upaya pelaksanaan pembelajaran peserta didik dalam pengawasan guru yang professional. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setelah melalui kegiatan interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan pembentukan tingkah laku individu setelah melalui kegiatan interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang dikehendaki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan dalam penelitian ini mengikuti tahap-tahap yang ada dalam
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Pelaksanaan dalam penelitian ini mengikuti tahap-tahap yang ada dalam Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam era globalisasi, sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam era globalisasi, sebagai pelaksana pendidikan guru memiliki tanggung jawab dalam menyiapkan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga Pendidikan Nasional yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap informasi dari guru tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara. Sebaliknya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman saat ini semakin pesat dan canggih. Hal ini ditandai dengan persaingan di segala bidang yang semakin ketat, tak terkecuali dalam dunia pendidikan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin lemah. Titik lemah dalam kurikulumnya adalah rendahnya kompetensi guru dalam menggali potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari luar siswa atau faktor dari lingkungan (Sudjana, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) termasuk dalam jenis pendidikan formal, yang bertujuan menyiapkan siswa dengan sebaik-baiknya agar dapat mengisi kebutuhan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik yang berlangsung sepanjang masa. Melalui pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Melalui pendidikan, seseorang akan belajar untuk mengetahui, memahami dan akan berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sengaja atau terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan guru terhadap keberhasilan pengajaran, sangat dominan. Hal ini tampak pada sebagian rincian tugas dan tanggung jawab para guru dalam pelaksanaan pengajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politis, keagamaan, intelektual,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum
I. PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan ilmu pengetahuan. Proses pendidikan yang diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua guru pasti dihadapkan pada kondisi pembelajaran dengan jumlah siswa, gender, latar belakang etnis, agama, sosio-ekonomi, budaya, tingkah laku dan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, menuntut manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu bangsa. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam pendidikan mengacu pada perubahan kurikulum yang menuntut guru agar lebih aktif dan inovatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pada. prinsipnya yang memiliki tanggung jawab besar adalah penyelenggara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pada prinsipnya yang memiliki tanggung jawab besar adalah penyelenggara pendidikan. Guru sebagai bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diwujudkan dalam bentuk proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses belajar ini berlangsung melalui interaksi antara guru
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem
kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah proses transformasi menuju ke arah perbaikan, penguatan, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi sorotan terpenting dan menjadi dasar awal manusia untuk menjadi lebih dewasa, lebih baik, lebih bermanfaat. Pendidikan merupakan suatu aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung. SD ini adalah hasil penggabungan dari SD Negeri Tlahap 2 yang merupakan SD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa: Penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara, dengan pendidikan yang bermutu akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang wajib diikuti oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang wajib diikuti oleh masyarakat,yaitu wajib belajar 9 tahun agar masyarakat memiliki wawasan atau pengetahuan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pilar utama dalam pengembangan sumber daya manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas, kreatif, terampil dan berkepribadian baik. oleh masyarakat yang ditujukan kepada lembaga pendidikan, baik secara langsung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di negara berkembang seperti Indonesia, sebab kemajuan dan masa depan bangsa terletak sepenuhnya pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara berkembang seperti di indonesia. Undang Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam proses pembangunan dari suatu negara berkembang seperti di indonesia. Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun
Lebih terperincidikelola oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Mengengah Kejuruan.
0 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses pendidikan keberhasilan pengajaran di lembaga pendidikan tergantung pada keefektifan pembelajaran dalam mengubah tingkah laku para peserta didik ke arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi. Disamping itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu bangsa dan negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta suatu masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran kelas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikannya. Maka peranan pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Undang-undang RI No. 20 Th Bab 1 pasal 1. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Undang-undang RI No. 20 Th. 2003 Bab 1 pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang Undang Sistem
A. Latar Bealakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat, khususnya di bidang industri. Di satu sisi membawa iklim yang semakin terbuka untuk saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Karena masalah pendidikan itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis sesuai dengan perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar dan penting bagi pembangunan suatu negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun harkat dan martabat suatu bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu, akan tercipta sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian
Lebih terperinciA UMS - Copy SKRIPSI
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Proses pembelajaran atau proses belajar mengajar adalah interaksi antara siswa dengan guru, sehingga guru tidak hanya menempatkan siswa sebagai obyek pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia, dan dalam kondisi apapun
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Pendidikan mengatur siswa untuk menjadi manusia seutuhnya. Mampu menjadi makhluk yang secara individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki tugas menciptakan kesempatan yang luas kepada setiap siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal, sesuai potensi yang dimiliki dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dimasa depan disadari akan semakin berat. Hal ini merupakan konsekuensi kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses mengubah sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pengajaran dan pelatihan dalam upaya mendewasakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menyebutkan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA (Sains) adalah salah satu aspek pendidikan yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan khususnya pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang secara khusus memiliki tujuan sistem yaitu memberikan bekal kompetensi keahlian kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sekolah Dasar Negeri Krengseng 03 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang terdiri dari enam kelas dengan jumlah murid keseluruhan 87 anak. Karena jumlah murid sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
Lebih terperinci. BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi dalam dunia pendidikan merupakan tantangan yang harus dilalui dalam kehidupan yang serba modern ini. Dunia pendidikan harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal yang dilakukan oleh manusia. Dengan pendidikan diharapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seseorang, dimana kemajuan teknologi dari hari ke hari perkembangannya semakin pesat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat secara aktif mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan tertentu baik bersifat akademis maupun nonakademis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu amanat yang yang tercantum dalam Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa ini memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyono, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu usaha sadar yang disengaja dan terencana dalam mengantarkan manusia untuk menemukan pribadinya sebagai orang dewasa yang dapat berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa, siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan sumber belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuan secara optimal agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembangunan nasional. Penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian RESTU NURPUSPA, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dilakukan secara berkesinambungan dan sampai saat ini terus dilaksanakan. Berbagai upaya telah ditempuh oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, yang tercermindari keberhasilan belajar siswa. Proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan bertujuan agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab Pendahuluan ini akan diuraikan secara singkat mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat
Lebih terperinci