PEMBENTUKAN CITRA OKEZONE.COM MELALUI KEGIATAN MEDIA RELATIONS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBENTUKAN CITRA OKEZONE.COM MELALUI KEGIATAN MEDIA RELATIONS"

Transkripsi

1 PEMBENTUKAN CITRA OKEZONE.COM MELALUI KEGIATAN MEDIA RELATIONS Bobby Hartono; Bhernadetta P. Wahyuningtyas Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No 9, Palmerah, Jakarta Barat ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN untuk mengetahui bagaimana kegiatan media relations yang dilakukan Okezone.com dalam membina hubungannya dengan media-media di MNC dalam upaya pembentukan citra. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah metode kualitatif. ANALISIS DATA menggunakan teknik pengcodingan data hasil wawancara dan observasi yang kemudia diambil intisarinya dan dipisahkan berdasarkan temanya. HASIL YANG DICAPAI menjelaskan kegiatan media relations yang digunakan adalah dengan melakukan kerjasama yang bersifat barter value dan untuk menjaga hubungan baik dengan media digunakan cara komunikasi yang informal. SIMPULAN bahwa strategi yang digunakan oleh public relations Okezone.com sudah cukup berhasil namun dalam proses kerjasama media yang dilakukan sering terdapat hambatan karena terbentur oleh kebijakan internal media. SARAN untuk lebih mengembangkan kegiatan media relationsnya dengan memanfaatkan momenmomen penting untuk mengadakan media gathering serta melakukan pendekatan personal kepada keyperson media relations masing-masing media internal MNC. Kata Kunci: Media Relations, Kegiatan, Pencitraan, Komunikasi, Menjaga. ABSTRACT Research aim is to find out the media relation activity that is done by Okezone.com in fostering the relationship with the media in MNC in an effort to build a good image. The research method used qualitative method. Analysis of data is using coding technique on data that has been gathered through interview and observations that later will be reviewed and separated based on the theme. Result is to explain that the media relations strategy used is by conducting barter value agreement and to maintain good relations with the media using informal way of communication. Conclusion is that the strategy used by the Public Relations of Okezone.com been quite successful, but in the process, there are obstacles due to internal media policy. Suggestion is to develop the strategy of media relations by utilizing key moments to hold a media gathering and conducting personal approach to media relation s keyperson in each of MNC internal media. Keyword: Media Relations, Activity, Image, Communication, Maintain

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi yang menggunakan jaringan internet / nirkabel dalam menyebarkan informasi. Perkembangan di sektor ini tentu memberikan dampak ke semua bidang, diantaranya media massa. Dulunya, media massa hanya berupa media cetak (koran, majalah, dan lainlain), siaran televisi, dan radio. Namun sekarang kita menggenal bentuk baru dari media massa yakni media online. Media online merupakan media massa yang dalam menyebarkan informasi benar-benar bergantung pada jaringan internet. Salah satu contoh media massa online adalah portal berita Okezone.com. Okezone.com resmi diluncurkan sebagai portal berita pada 1 Maret 2007 dan merupakan cikal-bakal bisnis online pertama miliki PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), sebuah perusahaan media terintegrasi yang terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Okezone.com merupakan portal berita dan hiburan yang berfokus pada pembaca Indonesia baik yang berada di tanah air maupun yang tinggal di luar negeri. Namun sekarang setelah diakuisisi oleh PT Linktone Indonesia, Okezone.com sekarang bernaung dibawah nama PT. Linktone Indonesia yang juga merupakan salah perusahaan media konten yang di miliki oleh CEO PT Media Nusantara Citra Tbk, Hary Tanoesoedibjo. Okezone.com memiliki beragam konten dari berita umum, politik, peristiwa, internasional, ekonomi, lifestyle, selebriti, sports, bola, teknologi dan lainnya. Konten berita Okezone.com ditulis secara tajam, singkat, padat dan dinamis sebagai respon terhadap tuntutan masyarakat yang semakin efisien dalam membaca berita. Selain itu konsep portal berita online juga semakin menjadi pilihan masyarakat karena sifatnya yang up-to-date dan melaporkan kejadian peristiwa pada saat itu juga sehingga masyarakat tidak perlu menunggu sampai esok harinya untuk membaca berita yang terjadi (Sumber: management.okezone.com). Sampai dengan bulan Mei 2013, Okezone.com mendapatkan peringkat 22 dari Top 100 website terpopuler di Indonesia (Sumber: Alexa.com). Menurut Frank Jefkins (dalam Darmastuti, 2012: 42), media relations adalah usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi perusahaan yang bersangkutan. Menjalin hubungan baik dengan media merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Perusahaan harus benar berhati-hati dalam menyusun strategi dalam menjaga hubungannya dengan media. Kesalahan strategi bisa menjadi bumerang bagi perusahaan itu sendiri. Okezone.com yang merupakan perusahaan yang bergerak di media massa tidak luput dari hal ini. Okezone.com tetap harus menjaga relasinya dengan media-media massa lain. Karena relasi dengan media memegang peranan penting dalam membentuk citra bagi suatu perusahaan. Media relations merupakan salah satu tugas dari seorang Public Relations (PR). PR sendiri merupakan suatu profesi yang berada di garis depan suatu organisasi atau perusahaan. Yang menghubungkan antara organisasi dengan publiknya, oleh karena itu PR turut menentukan kelangsungan hidup suatu organisasi atau perusahaan. Dalam Okezone.com yang menangani kegiatan media relations adalah Public Relations Okezone.com. Hubungan dengan media merupakan kegiatan yang proaktif dan reaktif. Suatu perusahaan yang dapat dibilang besar atau memiliki suatu prospek yang cerah maka media tentu akan tertarik untuk meliput aktivitas dan segala jenis kemajuan yang telah dilakukan oleh organisasi tersebut. Okezone.com sebagai salah satu perusahaan portal berita online tetap perlu memperhatikan kualitas hubungannya dengan rekan-rekan media. Baik itu media internal MNC maupun media-media eksternal. Karena dengan terjaganya hubungan baik dengan media-media, Okezone.com pun akan menuai hasilnya berupa citra yang positif di mata publiknya. Citra bagi suatu perusahaan merupakan hal yang sangat vital. Karena selain berperan sebagai indentitas perusahaan, citra juga memiliki peran penting sebagai indikator baik-buruknya suatu perusahaan di mata publik. Melihat begitu penting peran sebuah citra perusahaan, maka perusahaan harus benar-benar menyusun strategi untuk meningkatkan dan mempertahankan citra yang baik di benak masyarakat.

3 Okezone.com yang merupakan salah satu media online yang dimiliki oleh CEO MNC Group dan CEO PT Linktone Indonesia, Hary Tanoesoedibjo, tentu memiliki strategi khusus dalam menjalin relasinya dengan media massa, khususnya media-media yang bernaung di bawah MNC Group seperti GlobalTV, RCTI, SINDO Radio, dan lain-lain. Meskipun berada di bawah payung holding company yang sama, bukan berarti pembinaan relasinya tidak membutuhkan strategi khusus. Okezone.com memiliki strategistrategi khusus yang digunakan dalam menjaga relasinya dengan media-media internal MNC tersebut. Dengan adanya uraian latar belakang di atas, maka menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul PEMBENTUKAN CITRA OKEZONE.COM MELALUI KEGIATAN MEDIA RELATIONS. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah: 1. Bagaimana kegiatan media relations yang dilakukan oleh Okezone.com dengan media-media internal MNC dalam upaya pembentukan citra? 2. Bagaimana cara Okezone.com mengelola relasinya dengan media-media internal MNC dalam kegiatan media relations? Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan media relations yang dilakukan oleh Okezone.com dengan media-media internal MNC dalam upaya pembentukan citra. 2. Untuk mengetahui bagaimana Okezone.com mengelola relasinya dengan media-media internal MNC dalam kegiatan media relations. METODE PENELITIAN Metode riset Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2011: 6). Elvinaro Ardianto (2011: 58-59) juga menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif berbeda dengan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian dengan metode kuantitatif, seorang peneliti harus menjaga jarak terhadap masalah yang sedang ditelitinya. Sedangkan, dalam penelitian dengan metode kualitatif, justru seorang peneliti menjadi instrument kunci. Apalagi teknik pengumpulan data yang digunakannya adalah observasi, peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan informan kunci yang menjadi subjek penelitian dan sumber informasi penelitian. Sebagai analogi atau perbandingan, penelitian dengan metode kualitatif itu bukan laporan jurnalistik yang bersifat straight news atau deskripsi fakta dan data saja, melainkan hasil depth news (berita mendalam), yang dihasilkan dari depth reporting (liputan mendalam). Artinya, sebuah penelitian kuantitatif ibarat sebuah berita, sedangkan penelitian kualitatif ibarat apa dibalik berita.

4 Pengumpulan dan Pencatatan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Mendalam (depth interview) Pengertian wawancara mendalam menurut Kriyantono (dalam Ardianto, 2011: ) yaitu teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respons informan. Artinya, informan bebas memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam; bila perlu, tidak ada yang disembunyikan. Caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal seperti sedang bercerita. Kriyantono juga menjelaskan karakteristik wawancara mendalam, yaitu: a. Pertama, digunakan untuk subjek yang sedikit atau bahkan satu orang saja. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang mensyaratkan sampel harus dapat mewakili populasi. b. Kedua, menyediakan latar belakang secara terperinci (detailed background) mengenai alasan informan memberikan jawaban tertentu. Dari wawancara ini terelaborasi beberapa elemen dalam jawaban, yaitu opini, nilai-nilai (values), motivasi, pengalaman-pengalaman, maupun perasaan informan. c. Ketiga, peneliti tidak hanya memerhatikan jawaban verbal informan, tapi juga respons-respons nonverbal. d. Keempat, dilakukan dalam waktu yang lama dan berkali-kali. Sebuah wawancara mendalam bisa menghabiskan waktu berjam-jam. e. Kelima, memungkinkan memberikan pertanyaan yang berbeda atas informan yang satu dan yang lain. Susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap informan. Jadi, pertanyaan bergantung pada informasi apa yang ingin diperoleh dan berdasarkan jawaban informan yang dikembangkan oleh peneliti. f. Keenam, sangat dipengaruhi oleh iklim wawancara. Semakin kondusif iklim wawancara (keakraban) antara peneliti (pewawancara) dan informan, wawancara dapat berlangsung terus. 2. Observasi Lapangan Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena penelitian. Fenomena ini mencakup interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi diantara subjek yang diteliti sehingga metode ini memiliki keunggulan, yakni mempunyai dua bentuk data, interaksi dan percakapan. Artinya, selain perlilaku nonverbal juga mencakup perilaku verbal dari orang-orang yang diamati (Ardianto, 2011: ). 3. Kajian Dokumen Data penelitian juga bisa diperoleh dari sumber dokumen dan data statistik. Dokumen terdiri atas tulisan pribadi, seperti buku harian, surat-surat, dan dokumen resmi. Keuntungan bahan tulisan ini antara lain bahan itu sudah ada, sudah tersedia dan siap pakai. Menggunakan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan waktu untuk mempelajarinya. Dokumen resmi banyak terkumpul di tiap kantor atau lembaga. Diantaranya ada yang mudah diperoleh dan terbuka bagi umum untuk dibaca, akan tetapi ada pula yang bersifat intern, bahkan ada yang sangat dirahasiakan demi kepentingan dan keamanan perusahaan, lembaga atau negara. (Ardianto, 2011: ).

5 Pemeriksaan Keabsahan Data Moleong (2011: ) dalam bukunnya Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, menjelaskan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaat sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembangding terhadap data itu. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu bisa di capai dengan jalan: 1. membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi 3. membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu 4. membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan 5. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam hal ini jangan sampai banyak mengharapkan bahwa hasil pembandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, atau pemikiran. Yang penting disini adalah bisa mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut (Patton dalam Moleong, 2011: 331). Analisis dan Penafsiran Data Pada penelitian ini, peneliti mengelola data yang terkumpul melalui pengolahan data hasil wawanccara dengan pihak internal perusahaan. Dalam proses pengelolaan data dari hasil wawancara dengan pihak internal Okezone.com, peneliti memilih teknik analisis model Strauss dan Corbin (Ardianto, 2011: ). Menurut Strauss dan Corbin, analisis data kualitatif teridir dari tiga jenis pengodean (coding) yang utama yaitu, pengodean terbuka (open coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selektif (selective coding). Berikut peneliti menjelaskan tahapan pengodean (coding) sebagai tahapan dalam menganalisis hasil wawancara mendalam pada penelitian. 1. Pengodean terbuka atau open coding, merupakan analisis yang berhubungan khususnya dengan penamaan atau pengategorian fenomena melalui pengujian data secara teliti. Selama open coding, data dipecah ke dalam bagian-bagian yang terpisah sesuai dengan pengkategorian masing-masing, lalu kemudian diuji secara cermat, dibandingkan persamaan dan perbedaannya. Berdasarkan proses ini asumsi seseorang atau orang lain tentang fenomena yang dipertanyakan atau dijielajahi kemudia nmengarah pada penemuan-penemuan baru. Pada open coding, yang pertama dilakukan oleh peneliti adalah meyusun transkrip verbatuim secara detail dari hasil wawancara mendalam yang diletakan pada kolom tabel sebelah kanan. Kemudia pada kolom tabel sebelah kiri merupaka field notes atau catatan lapangan sebagai keterangan informan saat wawancara berlangsung. 2. Pengodean berporos atau axial coding, adalah tahap pengodean dimana data diletakkan kembali ke belakang, bersama-sama dalam cara-cara baru dengan membuat hubungan antara sebuah kategori dengan subkategorinya. Pada tahap ini, hubungan beberapa kategori utama membentuk suatu rumusan teoritis yang lebih luas, juga mengembangkan apa yang mungking menjadi salah satu dari kategori utama. Pengodean ini adalah kekhususan yang mungkin menjadi salah satu dari kategori utama, Pengodean ini adalah kekhususan sebuah kategori (fenomena) dalam istilah dari kondisikondisi yang memberikan tambahan padanya berupa konteks mewakili set spesifik yang berhubungan dengan suatu fenomena dan strategi-strategi tindakan/interaksional, konsekuensikonsekuensi dari strategi ini. Pada tahap axial coding ini, peneliti membagi kategori dari keseluruhan pertanyaan menjadi enam konsep. Dari enam konsep tersebut telah mewakili enam kode yang masing-masing bersumber pada jawaban masing-masing informan. Bentuk tabel pada axial coding penelitian ini memliki lima kolom, yang pertama adalah kolom konsep atau kategori, kedua adalah kolom kode dari konsep tersebut. Kemudian pada kolom selanjutnya yaitu kolom ketiga dan keempat

6 merupakan kolom masing-masing jawaban informan yang telah dipecah berdasarkan konsep. Dan kolom yang terakhir, kolom kelima berisi tentang pendapat praktisi PR yang diwawancarai oleh peneliti untuk keperluan keabsahan data. 3. Tahap terakhir dari pengodean disebut pengodean selektif atau selective coding. Setelah pengumpulan dan analisis data, selanjutnya peneliti mengintegrasikan kategori-kategori tersebut untuk membentuk sebuah kategori dasar. Dalam bagian ini, ada beberapa petunjuk untuk membuat lompatan akhir antara menciptakan suatu daftar konsep dan menghasilkan suatu teori. Hal ini tidak jauh berbeda dari pengodean berporos atau axial coding, tetapi hanya melakukan suatu level analisis abstrak yang lebih tinggi. Pada taha ini melibatkan alur cerita atau story line untuk menghubungkan kategori-kategori tambahan disekitar kategori inti dengan menggunakan paradigm. Kemudia menghubungkan kategori-kategiru pada level dimensional dan menyertakan validasi hubunganhubungan ini dengan data. Dalam menganalisis pada tahap pengodean selektif atau selective coding, peneiliti membagi dua kolom pada tabel dengan membuat inti pertanyaan berdasarkan konsep kemudian memilih serta mengutip jawaban informan yang paling sesuai dengan konsep peneliti. HASIL DAN BAHASAN Kegiatan Media Relations Hubungan yang baik dengan media merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena media dapat membantu perusahaan untuk kegiatan publikasi atau publisitas. Hubungan dengan media merupakan bagian dari komunikasi eksternal organisasi yang dilakukan oleh Public Relations. Dalam penelitian ini peneliti fokus pada kegiatan media relations antara Okezone.com dengan media-media yang ada di internal MNC. Menurut Frank Jefkins (dalam Darmastuti, 2012: 42), definisi media relations adalah usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimun atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Berkaitan dengan pendapat tersebut, berikut penuturan Public Relations Section Head mengenai kegiatan media relations: Public Relations di Okezone.com bertugas untuk memblasting kegiatan atau activity yang sedang dilakukan oleh Okezone ke media-media internal MNC. Caranya dengan mengirimkan press release kepada media-media tersebut. (AR) Sesuai dengan penuturan informan diatas, media relations juga merupakan salah satu tugas penting seorang Public Relations. Media relations menempati posisi penting dalam pekerjaan seorang PR karena media massa menjadi gatekeeper dan mengontrol informasi yang mengalir ke masyarakat dalam suatu sistem sosial (Darmastuti, 2012: 40). Pentingnya media relations dalam suatu perusahaan juga disetujui oleh praktisi Public Relations Bapak TTA. Berikut pernyataannya: Hubungan dengan media atau media relations itu memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Karena media adalah pembentuk opini publik. (TTA) Dari pernyataan Bapak TTA di atas, bisa kita lihat seberapa pentingnya menjaga dan membina hubungan media relations. Sejauh ini kegiatan media relations yang sudah dilakukan oleh Public Relations Okezone.com dengan media-media internal MNC adalah selalu mengirimkan press release tentang kegiatan, activity, atau pun produk baru yang dikeluarkan oleh Okezone.com. Selain itu, kegiatan media relations yang dilakukan Okezone.com yang meruapakan perusahaan portal berita online adalah dengan cara menjalin kerjasama jangka panjang dengan media-media yang ada di MNC. Kerjasama tersebut berbentuk saling mendukung event yang diadakan oleh media-media di MNC. Berikut penuturan Public Relations Okezone.com mengenai kerjasama yang dilakukan dengan media-media di internal MNC: Kita biasa mengadakan kerjasama program sampai enam bulan. Program kerja samanya ini bersifat barter value. (AR)

7 Jika kita melihat penuturan dari Public Relations Okezone.com di atas bisa kita lihat bahwa ada bentuk kegiatan media relations yang agak berbeda dengan kegiatan media relations yang biasa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang tidak bergerak di bidang media massa. Cara menjalin hubungan media relations antar perusahaan media adalah dengan cara saling mensupport kegiatan atau activity yang diadakan media yang satu dengan media yang lain. Dan tentu sudah tidak asing lagi pasti di telinga kita kalau perusahaan media terkenal dengan karakter low costnya. Sehingga bentuk kerja sama yang dilakukan bersifat barter value. Barter value disini berarti pertukaran nilai promo yang seimbang antara media yang satu dengan media yang lain. Jadi misalnya seperti kerjasama yang dilakukan oleh Okezone.com dengan Koran Sindo. Koran Sindo akan memberikan spot pemasangan iklan untuk Okezone.com di hariannya dan dari pihak Okezone.com akan memberikan spot pemasangan webbanner di website Okezone.com. Selain itu bentuk kerjasamanya juga berupa saling memberi peliputan antara media yang satu dengan media yang lainnya. Dalam hal ini, Okezone.com sangat diuntungkan dengan berada di bawah payung MNC Group, dimana sangat banyak terdapat perusahaan-perusahaan media yang bergerak di hampir semua jenis media massa. Dan disinilah seorang Public Relations Okezone.com harus mampu menjaga hubungannya dengan kesemua media-media yang ada di MNC. Cara Okezone.com menjaga hubungan baiknya dengan mediamedia di MNC akan dijelaskan pada poin berikutnya. Mengelola Relasi dengan Media-Media Internal MNC dalam Kegiatan Media Relations Membina hubungan baik dengan media-media bukanlah merupakan hal yang sederhana. Perlu perhatian khusus dari seorang Public Relations Okezone.com dalam menyusun strategi pendekatan kepada mediamedia, khususnya media yang berada di bawah payung MNC Group. Berikut pengutaraan strategi mengelola relasi dengan media-media di MNC Group dalam kegiatan media relations yang dilakukan oleh Public Relations Okezone.com: Sebenarnya, strateginya harus mencari tahu terlebih dahulu siapa keyperson di masing-masing media. Kita harus mencari tahu siapa orang yang benar-benar menghandle media relations ini. Dari tahu keyperson, berikutnya kita harus maintain hubungannya. Maintainnya ini dengan cara menjalin kerja sama program dalam jangka waktu lama. Terus mengadakan sharing session, saling tukar pikiran. Biasanya sebulan sekali ketemuan. Atau biasa juga dari MNC sendiri yang mengadakan, jadi ada perwakilan dari masing-masing unit saling share lagi mau buat program apa. (AR) Dari penuturan AR diatas selaku Public Relations dari Okezone.com, dapat kita lihat bahwa memang untuk menjalin dan menjaga hubungan media relations tidaklah semudah membalik telapak tangan. Awalnya kita harus cermat dalam mencari siapa orang yang menjadi keypersonnya yang menangani perihal media relations, kemudian setelah mengetahui keypersonnya, hubungannya selalu dijaga dengan mengadakan sharing session sebulan sekali. Media Planner Okezone.com yakni saudari MW, juga menuturkan hal yang sama. Penuturannya seperti berikut: Cara menjaga komunikasi yang terjalin dalam hubungan media relations, bisa dilakukan dalam komunikasi yang formal dan informal. Kalau komunikasi yang formal, itu biasa kita via atau kita ajak meeting. Sedangkan kalau yang informalnya itu kita menjaga relationshipnya. Seperti menanyakan kabar, ajak meeting tapi yang tidak formal, seperti lunch meeting misalnya. Jadi komunikasi yang terjalin tidak kaku, bisa lebih santai. Kalau saya sendiri lebih sering menerapkan yang informal. Tapi tergantung juga, biasanya diawali dengan komunikasi yang formal dulu. (MW) Berdasarkan penuturan diatas, cara menjaga hubungan media relations yang sudah terjalin tidak harus dengan cara yang formal, bisa juga dengan cara yang informal. Sesuai dengan bentuk kegiatan media relations menurut Soemirat dan Ardianto (2003), salah satu bentuk kegiatan media relations yaitu, press luncheon. Yaitu merupakan kegiatan dimana pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi para wakil media massa/wartawan/reporter. Cara menjaga hubungan media relations dengan cara yang informal diakui lebih efektif oleh Bapak TTA. Berikut pernyataan beliau: Cara menjaga hubungan baik dengan media tidak melulu harus dengan cara yang formal. Sekarang begini, ketika kita bisa mendekati seseorang dengan pendekatan personal itu lebih efektif dibanding cara pendekatan yang formal. Karena meskipun hanya dengan mengucapkan halo, apa kabar, selamat pagi, hanya dengan cara yang mudah seperti itu sudah sangat berarti untuk mengingatkan kembali seseorang

8 tentang hubungan yang terjalin. Hal itu sangat efektif untuk menjaga tali komunikasi yang sudah terjalin antara media yang satu dengan media yang lainnya. (TTA) Hal yang dituturkan oleh Bapak TTA juga sesuai dengan salah satu prinsip yang dikemukakan oleh Jefkins (dalam Ardianto, 2011: 181) mengenai prinsip yang perlu diketahui seorang Public Relations dalam menjalin hubungan media relations yang baik yaitu dengan membangun hubungan personal yang kokoh. Suatu hubungan personal yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerjasama dan sikap saling menghormati profesi masing-masing. Jadi, dalam proses menjaga hubungan media relations seorang Public Relations harus benar-benar memperhatikan jalinan komunikasi baik formal maupun yang informal. Komunikasi yang formal biasanya dilakukan ketika baru awal pertemuan. Namun untuk menjaga dan membina terbukti dari beberapa penuturan narasumber diatas bahwa komunikasi informal lebih efektif untuk melakukan pendekatan secara personal. Dimana ketika kita sudah dekat secara personal ke seseorang maka kita akan terbantu dalam kegiatan media relations maupun kegiatan lainnya. Namun untuk menjalin hubungan yang baik dengan media-media internal MNC bukan berarti selalu mulus, yang namanya hambatan tetap selalu ada. Hambatan yang sering kali ditemui dalam kegiatan media relations yang dilakukan oleh Okezone.com dituturkan oleh Media Planner Okezone.com sebagai berikut: Karena bentuk kerjasam media relations dengan media-media MNC bentuknya berupa barter value, hambatan paling utamanya adalah menunggu keputusan dari atasan atau manager masing-masing pihak. Ketika kita sudah bernegosiasi tentang kerjasama yang akan dilakukan, hasil dari negosiasi ini akan dirundingkan lagi dengan tim internal masing-masing media. Selain itu hambatannya juga masalah waktu. Jadi kalau kita lagi mau set meeting, cukup sulit untuk menemukan waktu yang pas. Yang pada akhirnya akan menghambat aliran komunikasi antar media. (MW) Dari penuturan MW diatas, bisa kita lihat bahwa keputusan dari tim manajerial media yang sedang menjalin kerjasama dengan Okezone.com sering kali tidak sesuai dengan harapan. Maka itu, jikalau saja Public Relations atau Media Planner Okezone.com memiliki kedekatan secara personal dengan keyperson dari media tersebut yang menangani media relations, mungkin dia akan bisa membantu untuk meyakinkan internal medianya untuk menyetujui hasil negosiasi dan perundingan yang sudah dilakukan terkait kerjasama media partner yang akan dilakukan. Bapak TTA juga menuturkan bahwa: Ketika hubungan sudah terjaga dengan baik, apa pun urusannya akan jadi jauh lebih mudah karena ada kedekatan personal dan emosional. Kita minta tolong, minta koordinasi, minta apa pun yang sifatnya pekerjaan akan menjadi lebih mudah dilakukan. Kedekatan yang terjalin dengan orang yang bersangkutan bisa membantu kita untuk meyakinkan pihak internal masing-masing ketika sedang menegosiasikan bentuk kerjasama yang dilakukan, seperti barter value misalnya. (TTA) Jadi bisa dilihat betapa besar kedekatan secara interpersonal dapat mempengaruhi kesuksesan suatu program kerjasama media relations yang dilakukan antara Okezone.com dengan media-media internal MNC. Okezone.com bisa terbantu apabila Public Relationsnya memiliki kedekatan personal dengan masing-masing keyperson dari masing-masing media. Maka dari itu peran komunikasi interpersonal antara Public Relations Okezone.com dengan media-media internal MNC perlu diperhatikan kualitasnya. Pembentukan Citra Melalui Kegiatan Media Relations Hubungan dengan media atau media relations mempunyai andil besar dalam pembentukan citra suatu perusahaan. Seperti penuturan dari Pak TTA berikut ini: Hubungan dengan media atau media relations itu memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan citra. Saya mengatakan demikian, karena media adalah pembentuk opini publik. Apabila framing yang dibentuk oleh media negatif, maka tone di masyarakat akan negatif. Sebaliknya apabila framing yang dibentuk oleh media positif maka hal itu akan merubah persepsi masyarakat menjadi positif. (TTA) Dari penuturan Bapak TTA di atas, kita bisa melihat betapa besar pengaruh yang diberikan oleh media terhadap perusahaan. Maka dari itu kita harus benar-benar mampu menjaga hubungan baik kita dengan

9 media. Caranya yaitu dengan melakukan pendekatan ke media-media yang ada. Dalam hal ini Public Relations Okezone.com harus mampu melakukan pendekatan ke media-media, terutama media yang berada di internal MNC agar pemberitaan mereka tentang Okezone.com bersifat positif. Hal ini sesuai dengan pernyataan saudari AR: Kita harus mendekatkan diri ke media-media, terutama media di internal MNC dengan cara mensupport kegiatan mereka. (AR) Selain mendekatkan diri ke eksternal perusahaan, kita tidak boleh sampai lupa memperhatikan dan menjaga apa yang ada di internal perusahaan. Hal ini lah yang menjadi perhatian saudari MW, berikut penuturannya: Kita harus sering berkoordinasi dengan divisi-divisi lain. Misalnya dengan tim redaksi. Jadi kita tau tim redaksi lagi membutuhkan apa. Jadi aku dalam membuat plan kerjasama medua bisa berdasarkan kebutuhan dari tim redaksi. Karena sebenarnya inti dari pembentukan citra itu adalah sinergi antara divisi yang satu dengan divisi yang lain. Ketika dalamnya sudah kuat, maka akan terpancarkan citra yang bagus keluar. (MW) Jadi sebenarnya kegiatan media relations ini dalam upaya pembentukan citra tidak melulu tentang komunikasi keluar perusahaan, Public Relations Okezone.com jangan sampai lupa untuk menjaga dan meningkatkan apa yang ada di dalam Okezone.com itu sendiri. Karena ketika yang didalamnya sudah kuat, maka untuk berhubungan dengan media-media di luar sana pun menjadi lebih mudah. Maka dari itu peran seorang Public Relations menjadi sangat penting, seperti pendapat yang dikemukakan oleh Bapak TTA: Peran media relations di suatu perusahaan menjadi sangat pentingm karena sebagai mediator untuk membentuk citra atau image dari suatu perusahaan apapun bentuknya. Jadi kalau kita tidak menjaga hubungan baik dengan suatu media itu dampaknya sangat luas, apalagi di lingkungan media itu sendiri. Karena kalau mau dilihat, sebenarnya orang-orang yang bergerak di bidang media, itu lagi itu lagi. Karena lingkungan media itu sangat sempit menurut saya. Jadi ketika ada satu tone negatif di suatu media, menyebarnya akan sangat cepat, efek dominonya sangat besar. (TTA) Dari penuturan diatas, bisa terlihat bagaimana besar peran media relations dalam memberikan pengaruh pembentukan citra. Seorang Public Relations tidak boleh sama sekali memandang remeh salah satu media, karena ketika kita sudah di cap jelek oleh suatu media, kemungkinan media lain terpengaruh oleh cap jelek tersebut sangatlah besar. Jadi seorang Public Relations harus mampu untuk menjaga hubungan baiknya dengan semua media, khususnya dalam penelitian ini Public Relations Okezone.com harus selalu bisa menjaga hubungan baiknya dengan media-media di internal MNC Group. SIMPULAN Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh penliti selama proses penelitian berlangsung dan hasil pengolaan data seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan media relations yang dilakukan oleh Okezone.com dalam upayanya membentuk citra adalah dengan mengirimkan press release, blasting activity, saling mendukung event yang diadakan dan menjalin kerjasama barter value. Selain itu Okezone.com juga mengadakan sharing session serta lunch meeting. 2. Dalam mengelola relasinya dengan media-media internal MNC dalam kegiatan media relations, Okezone.com mengelolanya dengan cara menjaga hubungan baik dengan keyperson masing-masing media dan menjalin komunikasi informal. Namun Okezone.com juga sering menemui hambatan dalam mengelola relasinya dengan media-media, diantaranya seringnya terbentur oleh kebijakan internal masing-masing media dalam proses kerjasama.

10 Saran Saran yang diberikan dari penelitian yang telah dilakukan: 1. Saran Akademis Diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian mengenai kegiatan media relations dalam pembentukan citra perusahaan. 2. Saran Praktis 1. Okezone.com hendaknya lebih mengembangkan macam-macam kegiatan media relationsnya. Jadi tidak hanya sebatas dengan mengirim press release, blasting activity, support event, dan melakukan kerjasama barter value. Okezone.com diharapkan mampu memanfaatkan momenmomen penting misalnya dengan memanfaatkan moment tersebut untuk mengadakan media gathering atau special event dengan semua media-media MNC dimana Okezone.com yang menjadi penyelenggaranya. 2. Okezone.com diharapkan lebih mengembangkan lagi jalinan komunikasi interpersonal dengan keyperson yang menangani media relations dari masing-masing media. Agar hambatan seperti terbenturnya kerjasama dengan keputusan internal masing-masing media bisa dibantu dengan kedekatan personal dan emosional yang terjalin antara Okezone.com dengan cara meyakinkan internal perusahaan agar mau mendukung kegiatan atau program yang diadakan oleh Okezone.com.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data dalam penelitian kualitatif ada 2 sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan utama kita dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 OBYEK PENELITIAN

BAB 4 OBYEK PENELITIAN BAB 4 OBYEK PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Okezone.com Okezone.com merupakan portal berita online dan hiburan yang berfokus pada pembaca Indonesia baik yang berada di tanah air maupun yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi yang menggunakan jaringan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualiatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnmya melalui

Lebih terperinci

BAB. 3 METODE PENELITIAN

BAB. 3 METODE PENELITIAN BAB. 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan seorang praktisi public relations untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan, public

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. deskriptif seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono yaitu peneliti dapat mendeskripsikan,

BAB IV HASIL PENELITIAN. deskriptif seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono yaitu peneliti dapat mendeskripsikan, BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif bersifat deskriptif seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono yaitu peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 01Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Media Dan Humas (Pengantar Teknik Reportase dan Wawancara) Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. terkumpul, maka analisis dapat dilakukan untuk memastikan apakah data tersebut sudah

BAB 4 HASIL PENELITIAN. terkumpul, maka analisis dapat dilakukan untuk memastikan apakah data tersebut sudah BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Setelah semua data yang dibutuhkan dalam menjawab pertanyaan sudah terkumpul, maka analisis dapat dilakukan untuk memastikan apakah data tersebut sudah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Riset Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi kualitatif. Menurut Rosady Ruslan, untuk meneliti bidang ilmu sosial, dan khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak terlampau pesat di Indonesia. Tetapi secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Basrowi, 2008: 21) mendefinisikan kualitatif sebagai prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Masalah yang ingin dijelaskan peneliti seperti yang tertulis di judul yaitu Peran Public Relations PT Suria

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan salah satu langkah yang umumnya dilakukan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan salah satu langkah yang umumnya dilakukan untuk BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Ilmiah 3.1.1 Pengertian Metode Ilmiah Penelitian merupakan salah satu langkah yang umumnya dilakukan untuk membuktikan suatu teori ataupun untuk melahirkan sebuah teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pedoman Pertanyaan Wawancara

LAMPIRAN. Pedoman Pertanyaan Wawancara LAMPIRAN Pedoman Pertanyaan Wawancara Kategori : Citra 1. Bagaimana citra yang ingin dibangun oleh CP Prima dimata publik? 2. Secara spesifik, hal apa saja yang dilakukan guna mengelola citra dan mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

Bab III. Metode Penelitian

Bab III. Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian pada produk kertas fotokopi yang dilakukan di PT Cakrawala Mega Indah yang melakukan perluasan merek atau brand extension menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Public Relations (PR) telah jauh berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dari sebelumnya dianggap hanya berperan seperti pemadam kebakaran saat muncul krisis

Lebih terperinci

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi)

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi) 174 PELAKSANAAN PUBLIC RELATIONS DALAM RANGKA MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA DI BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Penulis 1: Tusri Suharyadi Penulis 2: Muhyadi Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga

Lebih terperinci

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI?

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA Public Relations 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? Ruang lingkup pekerjaan PR Yayasan Puteri Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian ini dilakukan di PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tempat penelitian terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian 3.1.1 Sumber Data 3.1.1.1 Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. LG Electronics Indonesia pada kegiatan Public Relations

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya komunikasi di dalam kehidupan ini sangatlah penting. Dengan komunikasi kita bisa membentuk sebuah relasi dengan individu maupun kelompok lainnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kualitatif 3.1.1 Pendekatan Penelitian Sebuah metode penelitian terbagi menjadi dua yakni Kualitatif dan Kuantitatif. Pengertian dari metode penelitian kualitatif adalah data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations dalam dunia perhotelan telah menjadi hal yang tidak asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public Relations sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Sifat Penelitian Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif. Bogdan and Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif

Lebih terperinci

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Analisis Isi Perbandingan Press Release dan Pemberitaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta di Media Cetak Periode Januari 2012 Juni 2013) Agata Sri Krisdiyati

Lebih terperinci

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social L1 Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social Responsibility (CSR) & Corporate Communication GlobalTV, yaitu Bapak Hendra Eteng. Menurut Anda, 1. Apa itu public

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mencapai persamaan makna melalui pesan dari komunikator ke komunikan, adapun penyampaian pesan tersebut disampaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu hal yang belum diketahui dengan cara metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus informasi mengalir secara tidak terbatas. Aliran informasi ini disertai dengan perubahan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma, menurut Bogdan dan Biklen, adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Deskripsi Latar, Satuan Kajian, Tahap-Tahap Riset

BAB 3 METODE PENELITIAN Deskripsi Latar, Satuan Kajian, Tahap-Tahap Riset BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Latar, Satuan Kajian, Tahap-Tahap Riset 3.1.1. Deskripsi Latar Hotel Shangri-La Jakarta adalah sebuah perusahaan keluarga yang berasal dari Malaysia, didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206). tanggungjawab sosial perusahaan dalam bentuk tulisan. Untuk penulisan ini juga dilakukan strategi by supplying good copy agar hasil penulisan layak untuk dimuat di dalam media cetak. BAB III METODE PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah menunjukan masa keemasannya dan semua perusahaan yang menyadari tentang begitu besarnya peranan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pariwisata berkembang sangat pesat di Indonesia terlebih persaingan dunia perhotelan. Dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHUAN A. Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

Buku ini diterbitkan atas kerjasama dengan Untirta Press

Buku ini diterbitkan atas kerjasama dengan Untirta Press Media Relations, oleh Nina Yuliana Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Buku ini diterbitkan atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki peranan yang ampuh dalam menyebarkan informasi kepada khalayak. Membina hubungan baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan adanya informasi yang semakin terbuka dan kompetitif ini, profesi Humas sudah tidak terdengar asing lagi di telinga. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif berguna untuk melahirkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media sebagai bagian dari alat perputaran informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencari dan menyampaikan informasi kepada publik. Setiap perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab III ini penulis akan memberikan data dalam metodologi penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, penentuan lokasi, sumber data, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang langsung berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam seluruh jaringan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan informan yang sedang dijadikan sampel dalam penelitiannya. Data

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan informan yang sedang dijadikan sampel dalam penelitiannya. Data BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Dilihat dari jenisnya, data kualitatif dapat dibedakan menjadi data primer dan data sekunder, yaitu: 1. Data Primer Data ini berupa teks hasil wawancara dan diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Sering masyarakat menganggap public relations identik dengan figur wanita cantik, menggambar senyum, melayani tamu dan tugasnya mempengaruhi orang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan informasi untuk masyarakat luas semakin diperlukan baik dalam segala sektor kehidupan, mulai dari ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun infrastruktur.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan temuan peneliti, strategi media relations yang dijalanlan oleh Marketing Communication Sheraton Surabaya Hotel & Towers menekankan pada hubungan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis

Lebih terperinci

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations membutuhkan wartawan dan wartawan membutuhkan Public Relations. Ungkapan ini tidak salah karena pada kenyataannya, dalam kegiatan sehari hari, media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang dapat ditempuh melalui rangkaian proses panjang. Dalam konteks ilmu social, kegiatan penelitian yang diawali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar SOCIETY+ Coffee Bar & Lounge merupakan sebuah konsep kafe yang membidik pangsa pasar kelas premium (kelas A). Mulai dari menu makanan yang beragam, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma A. Post Positivisme Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di salah satu perusahaan jasa transportasi yaitu PT Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, No.34

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kegiatan yang dilakukan Humas dalam sebuah perusahaan merupakan membangun citra positif terhadap khalayak dengan cara membangun hubungan baik dengan media

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menekankan pada proses perolehan data untuk memperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti akan menggunakan metode kualitatif karena metode tersebut

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti akan menggunakan metode kualitatif karena metode tersebut BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Peneliti akan menggunakan metode kualitatif karena metode tersebut dianggap relevan untuk menjelaskan secara terperinci mengenai kewajiban yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diantaranya: 1.) Paradigma, 2) Tipe Penelitian, 3) Metode Penelitian, 4) Subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diantaranya: 1.) Paradigma, 2) Tipe Penelitian, 3) Metode Penelitian, 4) Subjek BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metode penelitian berikut akan menjelaskan beberapa bagian diantaranya: 1.) Paradigma, 2) Tipe Penelitian, 3) Metode Penelitian, 4) Subjek Penelitian, 5) Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior)

70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) 70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) Media komunikasi bisa menggunakan media cetak, audio visual atau pun internet. Menulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi program Icip-icip di BINUS TV dalam meningkatkan kualitas program.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi program Icip-icip di BINUS TV dalam meningkatkan kualitas program. 85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui bagaimana analisis strategi produksi program Icip-icip di BINUS TV dalam meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu metode yang paling efektif dalam menjalin relasi dengan berbagai jenis kegiatan. Disadari atau tidak, setiap gerakan yang dihasilkan merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Interpersonal Trenholm dan Jensen (dalam Suranto Aw, 2011: 3) mendefenisikan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antara dua orang yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini. Metode analisi data kualitatif didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengungkap secara mendalam mengenai peranan media relations activity dalam mencapai sebuah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian berjudul Strategi sosialisasi CIPI Core Values sebagai Budaya Organisasi kepada Karyawan PT Monica

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data 3.1. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Riset penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menyalurkan dana kepada masyarakat, khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.

Lebih terperinci

: Communication Coordinator. WAKTU WAWANCARA : 23 Mei 2012, pukul Apakah fungsi dan tugas Public Relations menurut Mbak?

: Communication Coordinator. WAKTU WAWANCARA : 23 Mei 2012, pukul Apakah fungsi dan tugas Public Relations menurut Mbak? NARASUMBER JABATAN TEMPAT WAWANCARA : Novitri Lilaksari : Communication Coordinator : Hotel Sultan WAKTU WAWANCARA : 23 Mei 2012, pukul 17.00 1. Apakah fungsi dan tugas Public Relations menurut Mbak? PR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relation ( PR ) sebagai fungsi manjemen berperan sebagai fasilitator komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Public Relation ( PR ) sebagai fungsi manjemen berperan sebagai fasilitator komunikasi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relation ( PR ) sebagai fungsi manjemen berperan sebagai fasilitator komunikasi, satu dari empat peran PR dalam organisasi ( communication technician,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian Riset atau penelitian sendiri pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data atau informasi yang berguna untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Objek 4.1.1 Deskripsi Subjek Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki hubungan langsung dengan hotel Ibis Jakarta Slipi yang mengetahui

Lebih terperinci