Presentasi TESIS - PS 2399
|
|
- Hamdani Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Presentasi TESIS - PS 2399
2 1. Pendahuluan 2. Metodologi 3. Analisa dan Hasil Studi 4. Kesimpulan dan Saran
3 Demand transportasi udara di Indonesia terus menerus mengalami peningkatan. Ini disebabkan karena ekonomi, laju pertumbuhan penduduk, perkembangan wilayah, dan semakin berartinya waktu tempuh. Angkutan udara sangat berperan di wilayah dengan aksesibilitas transportasi darat yang lemah maupun baik. Peningkatan pelayanan transportasi udara mampu memicu dan mendukung pembangunan pada sektor lainnya. Guna menyediakan sarana dan prasarana transportasi udara yang sesuai dengan kebutuhan sekarang dan masa mendatang maka perlu diadakan prediksi kebutuhan yang terjadi serta perencanaan transportasi.
4 1. Bagaimana matriks asal dan tujuan penumpang domestik dan internasional pengguna transportasi udara di Bandara Internasional Juanda pada tahun 2009? 2. Bagaimana hasil pemodelan trip distribution penumpang domestik dan internasional yang melalui Bandara Internasional Juanda dengan menggunakan model gravity tanpa-batasan (Unconstrained Gravity) dengan menggunakan tiga jenis fungsi hambatan yaitu fungsi pangkat, fungsi eksponensial negatif dan fungsi Tanner? 3. Bagaimana matriks asal dan tujuan penumpang domestik dan internasional pengguna transportasi udara di Bandara Internasional Juanda pada 10 tahun mendatang (2019)?
5 1. Memperoleh matriks asal dan tujuan tujuan penumpang domestik dan internasional pengguna transportasi udara tahuun Pemodelan trip distribution penumpang domestik dan internasional yang melalui Bandara Internasional Juanda dengan menggunakan model gravity-tanpa-batasan (Unconstrained Gravity) dengan menggunakan tiga jenis fungsi hambatan yaitu fungsi pangkat, fungsi eksponensial negatif dan fungsi Tanner. 3. Memperoleh matriks asal dan tujuan penumpang domestik dan internasional pengguna transportasi udara di Bandara Internasional Juanda pada 10 tahun mendatang (tahun 2019)
6 1. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder, yang berasal dari hasil survai tahun 2009 dan PT. Angkasa Pura I tahun 2008 dan Survai wawancara penumpang (pada point 1) hanya dilakukan di terminal keberangkatan domestik dan internasional di Bandara Internasional Juanda. 3. Pemodelan distribusi yang digunakan adalah model gravitytanpa-batasan (Unconstrained Gravity) dengan menggunakan tiga jenis fungsi hambatan yaitu fungsi pangkat, fungsi eksponensial negatif dan fungsi Tanner. 4. Faktor pemisah antar zona hanya berdasarkan pada jarak. 5. Tahapan dalam studi ini hanya sampai dengan pemodelan trip distribution serta peramalan untuk 10 tahun mendatang (tahun 2019).
7 Rute Penerbangan di Bandara Internasional Juanda Untuk Asal/Tujuan Domestik. Sumber :
8 Rute Penerbangan di Bandara Internasional Juanda Untuk Asal/Tujuan Internasional. Sumber : menu
9 1. Tinjauan Pustaka 2. Pengumpulan Data Sekunder 3. Pengolahan Data 4. Matriks Expanded 5. Pemodelan Trip Distribution 6. Grafik Trip Length Distribution 7. Pengujian Model 8. Memilih Model Terbaik 9. Peramalan 10. Kesimpulan menu
10 Pada model gravity jarak mempengaruhi besar kecilnya jumlah perjalanan antar zona Berdasarkan jenisnya model gravity dibagi menjadi empat yaitu : 1. Dengan tanpa batasan (Unconstrained Gravity) 2. Dengan batasan bangkitan (Production Constrained Gravity) 3. Dengan batasan tarikan pergerakan (Attraction Constrained Gravity) 4. Dengan dua batasan (Doubly Constrained Gravity)
11 Menurut Hyman (1969) tiga jenis fungsi hambatan yang dapat digunakan dalam Model Gravity adalah sebagai berikut: Fungsi pangkat : besarnya jarak perjalanan (C id ) dipangkatkan nilai negatif parameter fungsi hambatan α Fungsi eksponensial-negatif : besarnya bilangan natural yaitu e = 2,71828 dipangkatkan nilai negatif dari perkalian antara parameter fungsi hambatan β dengan jarak perjalanan (C id ) fungsi Tanner : jarak perjalanan (C id ) pangkat nilai parameter fungsi hambatan α dikali dengan bilangan natural e = 2,71828 pangkat nilai negatif dari perkalian antara parameter fungsi hambatan β dengan jarak perjalanan (C id )
12 Salimatul Muntafiah (2000) Pemodelan trip distribusi penumpang angkutan udara kawasan Indonesia Timur. Hasil perumusan model simultan Salimatul Muntafiah adalah sebagai berikut: Dengan nilai R² = 0,387 SSE = MSE = RMSE = 48,748
13 M Salmani (2003) Pola distribusi pergerakan angkutan penumpang penerbangan domestik melalui pelabuhan udara Juanda Surabaya. Hasil perumusan model simultan M Salmani adalah sebagai berikut: Dimana : P = Jumlah penduduk K = Jumlah angkatan kerja H = Jumlah tamu hotel E2 = PDRB atas dasar harga berlaku tanpa migas E3 = PDRB atas dasar harga konstan tahun 1993 E4 = PDRB atas dasar harga konstan tahun 1993 tanpa migas E5 = Perkapita atas dasar harga berlaku Dij = Jarak antar bandara Dengan nilai R² = 0,549 SSE = MSE = RMSE = 32,636
14 Membandingkan hasil pemodelan simultan pada studi Muntafiah (2000) dengan data dari PT. Angkasa Pura I tahun 2009 Matriks Asal Tujuan Tahun 2010 dengan Cara Furness Hasil Studi Muntafiah:
15 Asal/Tujuan Denpasar Surabaya Ujung Pandang Balikpapan Biak Manado Yogyakarta Surakarta Banjarmasin Semarang Mataram Ambon Matriks Asal Tujuan Tahun 2009 berdasarkan Buku SLLAU 2009 oleh PT Angkasa Pura 1 Denpasar Surabaya Ujung Pandang Balikpapan Biak Manado Yogyakarta Surakarta Banjarmasin Semarang Mataram Ambon
16 Dari kedua tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah pergerakan yang terjadi di Bandara Internasional Juanda untuk sebagian besar jumlah pergerakan sudah melebihi dari hasil pemodelan simultan pada studi Muntafiah (2000). Bahwa jumlah pergerakan penumpang di tahun 2009 menurut data SLLAU lebih besar daripada hasil pemodelan Furness (Muntafiah, 2000), yakni mencapai 51% dari seluruh rute asal tujuan yang ada menu
17 Data hasil survai wawancara asal tujuan penumpang di terminal keberangkatan domestik dan internasional Bandara Internasional Juanda yang dilakukan oleh Laboratorium Perhubungan dan Bahan Jalan Jurusan Teknik Sipil, FTSP ITS Surabaya. Jumlah penduduk di wilayah wilayah studi. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) kota/kabupaten atau propinsi serta Gross National Income (GNI) Negara/daerah asal dan tujuan penumpang wilayah studi. Rute perjalanan pesawat di Bandara Internasional Juanda. Jarak antar bandara di kota maupun Negara asal dan tujuan penerbangan. Data asal tujuan perjalanan penumpang dan pesawat di Bandara Internasional Juanda oleh PT Angkasa Pura I.
18 No. Bandara Asal Bandara Tujuan Jumlah Sampel 1 Bandara Internasional Juanda Bandara Achmad Yani (Semarang) 30 2 Bandara Internasional Juanda Bandara Adisutjipto (Yogyakarta) 30 3 Bandara Internasional Juanda Bandara El Tari (Kupang) 30 4 Bandara Internasional Juanda Bandara Frans Kaisiepo (Biak) 30 5 Bandara Internasional Juanda Bandara H. Asan (Sampit) 30 6 Bandara Internasional Juanda Bandara Hang Nadim (Batam) 30 7 Bandara Internasional Juanda Bandara Hasanuddin (Makassar) 36 8 Bandara Internasional Juanda Bandara Husein Sastranegara (Bandung) 36 9 Bandara Internasional Juanda Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Jkt) Bandara Internasional Juanda Bandara Juwata (Tarakan) Bandara Internasional Juanda Bandara Mutiara (Palu) Bandara Internasional Juanda Bandara Ngurah Rai (Bali) Bandara Internasional Juanda Bandara Pattimura (Ambon) Bandara Internasional Juanda Bandara Polonia (Medan) Bandara Internasional Juanda Bandara Sam Ratulangi (Manado) Bandara Internasional Juanda Bandara Selaparang (Mataram) Bandara Internasional Juanda Bandara Sentani (Jayapura) Bandara Internasional Juanda Bandara Sepinggan (Balikpapan) Bandara Internasional Juanda Bandara Supadio (Pontianak) Bandara Internasional Juanda Bandara Syamsudin Noor (Banjarmasin) Bandara Internasional Juanda Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya) Bandara Internasional Juanda Bandara Wolter Monginsidi (Kendari) 30 Jumlah Sampel 785 Sumber: Laboratorium Perhubungan dan Bahan Jalan Jurusan Teknik Sipil, FTSP ITS Surabaya
19 No. Bandara Asal Bandara Tujuan Jumlah Sampel 1 Bandara Internasional Juanda Bandara Internasional Senai (Johor Bahru) 30 2 Bandara Internasional Juanda Bandara Internasional Kuala Lumpur (Kuala Lumpur) 30 3 Bandara Internasional Juanda Bandara Internasional Changi (Singapore) 32 4 Bandara Internasional Juanda Bandara Internasional Hongkong (Hongkong) 27 5 Bandara Internasional Juanda Bandara Internasional Brunei (Brunei Darussalam) 29 6 Bandara Internasional Juanda Bandara Internasional Taoyuan (Taiwan) 30 Jumlah Sampel 178 Sumber: Laboratorium Perhubungan dan Bahan Jalan Jurusan Teknik Sipil, FTSP ITS Surabaya menu
20 Data-data dari hasil survai wawancara kepada pelaku perjalanan kemudian diolah menjadi Matrik Asal Tujuan perjalanan penumpang Kota atau kabupaten asal serta kota atau kabupaten tujuan diberi kode menu
21 Langkah-langkah membuat Matriks Expanded: 1. Membuat MAT hasil survey wawancara 2. Menjumlahkan tiap kolom Zona tujuan 3. Mendapatkan MAT terkalibrasi dengan rumus : Dimana : a = MAT hasil survey wawancara b = Jumlah pergerakan penumpang berdasarkan hasil survey dari tiap zona (Dj) c = Data sekunder pergerakan penumpang disetiap zona tujuan selama 1thn berdasarkan SLLAU 2008 d = MAT terkalibrasi
22 4. Menjumlahkan MAT terkalibrasi (Tij). 5. Mendapatkan faktor pengali dengan rumus : Dimana : e = Faktor pengali f = MAT terkalibrasi g = seluruh pergerakan penumpang selama satu tahun di Bandara Internasional Juanda dengan tujuan domestik berdasarkan SLLAU Mendapatkan Matriks expanded dengan rumus : Dimana e = Faktor Pengali d = Matriks Kalibrasi h = Matriks Expanded Matriks Expanded Domestik menu Matriks Expanded Internasional
23 1. Data-data dari hasil survai wawancara diolah menjadi MAT perjalanan penumpang dan MAT jarak. 2. MAT perjalanan penumpang dikali dengan faktor pengali yang didapatkan dari frekuensi perjalanan penumpang di Bandara Internasional Juanda untuk setiap tujuan perjalanan selama satu tahun. Hasil perkalian tersebut menghasilkan MAT expanded. 3. Sedangkan MAT jarak digunakan untuk mendapatkan nilai dari variabel α dan β pada fungsi hambatan. 4. Metode yang digunakan dalam mendapatkan nilai α dan β adalah metode sederhana nilai α dan β dicari dengan cara trial and error dengan memberikan nilai awal sembarang. Trial and error ini akan berhenti sampai didapatkan selisih prosentase minimum antara nilai sebaran hasil pengamatan dan model.
24 5. Tahap berikutnya adalah mendapatkan model empiris dengan memasukkan faktor ekonomi /populasi setiap negara/kota/kabupaten asal tujuan. T ij = E i. E j. f(c ij ) Dimana : E i = variabel ekonomi negara/kota/kabupaten asal. E j = variabel ekonomi negara/kota/kabupaten tujuan. Variabel ekonomi dalam studi ini berupa PDRB kota/kabupaten/propinsi dan GNI dari negara asal dan tujuan penumpang.
25 6. Untuk mendapatkan MAT hasil pemodelan maka yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah membandingkan jumlah pergerakan penumpang pada MAT expanded dengan jumlah pergerakan penumpang MAT model empiris. Dari hasil pembandingan tersebut didapatkan nilai K, K = jumlah pergerakan penumpang pada MAT expanded jumlah pergerakan penumpang pada MAT model empiris 7. Kemudian nilai K tersebut dikali dengan MAT model empiris sehingga didapatkan MAT hasil pemodelan. Tij = K. Ei. Ej. f(cij) menu
26 Grafik trip length distribution adalah grafik antara data jarak untuk setiap asal tujuan perjalanan penumpang dengan prosentase jumlah perjalanan penumpang pesawat. Ada 2 TLD yaitu: 1) TLD data 2) TLD hasil pemodelan menu
27 Meminimalkan selisih maksimum antara grafik(trip Length Distribution) TLD data dan TLD hasil pemodelan. Jika selisih antara keduanya masih besar, maka perlu dilakukan trial and error dalam memasukkan nilai variabel α atau β menu
28 Model yang TLD data dan TLD hasil pemodelan memiliki selisih terkecil. Model yang terbaik tersebut dijadikan model sebaran perjalanan penumpang pesawat di Bandara Internasional Juanda.
29 MULAI Tinjauan Pustaka Pengumpulan data Data Sekunder: Wawancara asal tujuan penumpang Pengolahan data primer: MAT hasil wawancara asal tujuan penumpang 2009 Data sekunder: Jumlah penduduk asal tujuan penumpang Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) kota/kabupaten asal tujuan penumpang Gross National Product (GNI) negara asal tujuan penumpang Rute perjalanan pesawat Jarak antar bandara Data asal tujuan perjalanan penumpang dibandara Internasional Juanda oleh PT Angkasa Pura I Data asal tujuan perjalanan pesawat dibandara Internasional Juanda oleh PT Angkasa Pura I MAT Expanded untuk Penerbangan Domestik MAT Expanded untuk Penerbangan Internasional Pemodelan Trip Distribution model gravity tanpa batasan dengan variabel α dan β untuk Penerbangan Domestik Pemodelan Trip Distribution model gravity tanpa batasan dengan variabel α dan β untuk Penerbangan Domestik MAT hasil pemodelan untuk Penerbangan Domestik MAT hasil pemodelan untuk Penerbangan Internasional Sum Square Error (SSE) untuk Penerbangan Domestik Sum Square Error (SSE) untuk Penerbangan Internasional Trip Length Distribution (TLD) data dan Trip Length Distribution (TLD) hasil pemodelan untuk Penerbangan Domestik Trip Length Distribution (TLD) data dan Trip Length Distribution (TLD) hasil pemodelan untuk Penerbangan Internasional B A
30 B A Masukkan nilai α dan β baru tidak Pengujian kemiripan hasil model dengan data menggunakan cara TLD atau SSE untuk Penerbangan Domestik dan Internasional Memilih model yang terbaik untuk Penerbangan Domestik Memilih model yang terbaik untuk Penerbangan Internasional Ya Meramalkan trip distribution untuk 10 tahun mendatang (tahun 2019) KESIMPULAN dan SARAN menu
31 Trip Length Distribution Wawancara Pemodelan Trip Distribution Penerbangan Domestik Pemodelan Trip Distribution Penerbangan Internasional Peramalan
32 Grafik TLD Penerbangan Domestik Hasil Wawancara
33 Trip Length Distribution (TLD) Penerbangan Internasional Hasil Wawancara
34 Pemodelan dilakukan untuk 2 parameter zona asal dan tujuan, yakni: parameter Populasi (jumlah penduduk) dan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Setiap pemodelan dengan masing-masing fungsi hambatan akan dikalibrasi dengan 2 cara, yakni membandingkan selisih Trip Length Distribution (TLD) dan Sum Square Error (SSE) Model terbaik dipilih dari perbandingan antara model hasil kalibrasi TLD dengan selisih TLD wawancara dan pemodelan yang paling kecil vs hasil kalibrasi SSE dengan nilai SSE terkecil.
35 Domestik Hambatan Beta TLD (%) Rumus PDRB Eksponensial-TLD 0, ,92393 T ij =2.68E-13*E i *E j *exp ( *Cij) Populasi 0,011 9,87078 T ij =1.54E-9*P i *P j *exp (-0.011*Cij) Grafik Dipilih Fungsi Hambatan Domestik Hambatan Alpha TLD (%) Rumus PDRB 0,838 1,60519 T ij =3.6368E-12*E i *E j *Cij^ Power-TLD Populasi 1,5563 1,98994 T ij = E-7* P i *P j *Cij^ Grafik Fungsi Dipilih Hambatan Domestik Hambatan Alpha Beta TLD (%) Rumus Tanner-TLD PDRB 7,1 0,01 0,17938 T ij= e-30*e i *E j *Cij^7.1*exp (-0.01*Cij) Populasi 1 0,1 9,87415 T ij = E-9* P i *P j *Cij^1*exp (-0.1*Cij) Grafik Dipilih Fungsi Hambatan
36 Grafik Fungsi Hambatan Eksponensial dengan Kalibrasi TLD dan Parameter PDRB untuk Nilai β=0,00281 pada Penerbangan Domestik Grafik Fungsi Hambatan Power dengan Kalibrasi TLD dan Parameter PDRB untuk Nilai α=0,838 pada Penerbangan Domestik Grafik Fungsi Hambatan Tanner dengan Kalibrasi TLD dan Parameter PDRB untuk Nilai α=7,1 dan β=0,01 pada Penerbangan Domestik
37 Grafik Dipilih Fungsi Hambatan Domestik Hambatan Alpha SSE Rumus Power -SSE PDRB 0 871,680,592,694 T ij =1,64041 x x E i x E j x C ij 0 Populasi 0, ,452,314,377 T ij =6,11587 x x P i x P j x C ij 0,38261 Grafik Fungsi Dipilih Hambatan Domestik Hambatan Beta SSE Rumus Eksponensial- PDRB 0, ,507,611,942 T ij =1,68 x x E i x E j x e (-0, x C ij ) SSE Populasi 0, ,510,356,538 T ij =2,17 x x P i x P j x e (-0,00154 x C ij ) Tanner- SSE Domestik Hambatan Alpha Beta SSE Rumus PDRB 8,22 0,01 636,004,162,917 Populasi 0,9 0, ,111,089,545 T ij =3,37761 x x E i x E j x C ij 8,22 x e (-0,01 x C ij ) T ij =1,80973 x 10-9 x P i x P j x C ij 0,9 x e (-0,73 x C ij ) Grafik Dipilih Fungsi Hambatan
38 Grafik Fungsi Hambatan Eksponensial dengan Kalibrasi SSE dan Parameter PDRB untuk Nilai β=0, pada Penerbangan Domestik Grafik Fungsi Hambatan Power dengan Kalibrasi SSE dan Parameter PDRB untuk Nilai α=0 pada Penerbangan Domestik Grafik Fungsi Hambatan Tanner dengan Kalibrasi SSE dan Parameter PDRB untuk Nilai α=8,22 dan β=0,01 pada Penerbangan Domestik
39 Trip Distribution Model Gravity fungsi Tanner dengan Kalibrasi TLD Terkecil Jarak min (Km) Jarak maks (Km) Midrange (Km) Data (%) Model (%) Selisih % data dan model ,13 90,26 0, ,69 9,72 0, ,00 0,02 0, ,18 0,00 0, Selisih maksimum data dan model 0, Trip Distribution Model Gravity fungsi Tanner dengan Kalibrasi SSE Terkecil Jarak min (Km) Jarak maks (Km) Midrange (Km) Data (%) Model (%) Selisih % data dan model ,13 82,90 7, ,69 17,04 7, ,00 0,06 0, ,18 0,00 0, Selisih maksimum data dan model 7, Dipilih yang minimum 0, Model dengan kalibrasi TLD
40 Trip Length Distribution (TLD) Penerbangan Domestik Hasil Wawancara dan Pemodelan Gravity Fungsi Tanner dengan Kalibrasi TLD dan Parameter PDRB
41 Hambatan Tanner kalibrasi TLD α = 7,1 β 0,01 Domestik - PDRB Rumus T ij =5,44047 x x E i x E j x Cij 7,1 x e (-0,01 x Cij) Dengan: T ij = Jumlah pergerakan antar zona E i = Parameter ekonomi (PDRB) zona asal E i = Parameter ekonomi (PDRB) zona tujuan C ij = Jarak antar zona asal dan tujuan e = bilangan natural = 2,71828
42 Pada penerbangan domestik perhitungan peramalan pergerakan menggunakan pemodelan gravity fungsi tanner. Peramalan dimulai dari jarak 500 Km dikarenakan jika peramalan dimulai pada jarak dibawah 500 Km jumlah pergerakan kurang dari 90%, karena pada jarak dekat tersebut sangat dimungkinkan penumpang lebih memilih moda lain
43 Internasional Hambatan Beta TLD (%) Rumus Eksponensial-TLD PDRB 0, , T ij=3.9016e-16*e i *E j *exp ( *Cij) Populasi 0, , T ij =1.5254E-9* P i *P j *exp ( *Cij) Internasional Hambatan Alpha TLD (%) Rumus Power-TLD PDRB 9,855 16, T ij=1.6e+12*e i *E j *Cij^ Populasi 3, , T ij = * P i *P j *Cij^ Grafik Dipilih Fungsi Hambatan Grafik Fungsi Dipilih Hambatan Internasional Hambatan Alpha Beta TLD (%) Rumus Tanner-TLD PDRB 7,6661 0,01 16, T ij=1.3e-37*e i *E j *Cij^7.6661*exp (-0.01*Cij) Populasi 15 0,01 16, T ij =5E-52* P i *P j *Cij^15*exp (-0.01*Cij) Grafik Dipilih Fungsi Hambatan
44 Grafik Fungsi Hambatan Ekponensial dengan Kalibrasi TLD dan Parameter Populasi untuk Nilai β=0,00199 pada Penerbangan Internasional Grafik Fungsi Hambatan Power dengan Kalibrasi TLD dan Parameter Populasi untuk Nilai α=3,8737 pada Penerbangan Internasional Grafik Fungsi Hambatan Tanner dengan Kalibrasi TLD dan Parameter Populasi untuk Nilai α=15 dan β=0,01 pada Penerbangan Internasional
45 Ekponensial- SSE Internasional Hambatan Beta SSE Rumus PDRB 0, ,241,393,853 Populasi 0, ,858,466,025 T ij =1,7877 x x E i x E j x e (-0, x C ij ) T ij =6,3518 x x P i x P j x e (-0,03389 x C ij ) Grafik Dipilih Fungsi Hambatan Internasional Hambatan Alpha SSE Rumus Power-SSE PDRB 13,078 14,355,567,866 T ij =2,8 x x E i x E j x Cij 13,078 Populasi 32,612 15,403,767,642 T ij =7,5 x x P i x P j x Cij 32,612 Grafik Fungsi Dipilih Hambatan Tanner- SSE Internasional Hambatan Alpha Beta SSE Rumus PDRB 3 0,02 5,888,254,143 Populasi 1,092 0,05 6,162,525,246 T ij =1,4 x x E i x E j x Cij 3 x e (-0,02 x Cij) T ij =1,6 x x P i x P j x Cij 1,092 x e (-0,05 x Cij) Grafik Dipilih Fungsi Hambatan
46 Grafik Fungsi Hambatan Ekponensial dengan Kalibrasi SSE dan Parameter PDRB untuk Nilai β=0, pada Penerbangan Internasional Grafik Fungsi Hambatan Power dengan Kalibrasi SSE dan Parameter PDRB untuk Nilai α = 13,078 pada Penerbangan Internasional Grafik Fungsi Hambatan Tanner dengan Kalibrasi SSE dan Parameter PDRB untuk Nilai α=3 dan β=0,02 pada Penerbangan Internasional
47 Trip Distribution Model Gravity fungsi Power dengan Kalibrasi TLD Terkecil Jarak min (Km) Jarak maks (Km) Midrange (Km) Data (%) Model (%) Selisih % data dan model ,40 78,19 1, ,00 13,81 13, ,00 2,50 2, ,15 2,35 13, ,44 1,73 2, ,00 1,41 1, Selisih maksimum data dan model 13,80676 Trip Distribution Model Gravity fungsi Tanner dengan Kalibrasi SSE Terkecil Jarak min (Km) Jarak maks (Km) Midrange (Km) Data (%) Model (%) Selisih % data dan model ,40 99,99 20, ,00 0,01 0, ,00 0,00 2,29 x ,15 0,00 16, ,44 0,00 4, , ,00 0,00 3,4 x Selisih maksimum data dan model 20,59107 Dipilih yang minimum 13,80676 Model dengan kalibrasi TLD
48 Trip Length Distribution (TLD) Penerbangan Internasional Hasil Wawancara dan Pemodelan Gravity Fungsi Power dengan Kalibrasi TLD dan Parameter Populasi
49 Hambatan Power kalibrasi TLD α = 3,8737 Internasional - Populasi Rumus T ij = 325,848 x P i x P j x Cij 3,8737 Dengan: T ij P i P i C ij = Jumlah pergerakan antar zona = Parameter jumlah penduduk (populasi) zona asal = Parameter jumlah penduduk (populasi) zona tujuan = Jarak antar zona asal dan tujuan menu
50 Untuk menemukan pola pergerakan asal dan tujuan penumpang domestik dan internasional pengguna transportasi udara di Bandara Internasional Juanda di tahun 2019, maka perlu dilakukan peramalan dengan menggunakan model yang terbaik. Jumlah penduduk, PDRB/GNI yang menjadi variabel pada model tersebut terlebih dahulu harus diramalkan
51 Faktor pengali yang digunakan untuk mendapatkan jumlah populasi maupun Pendapatan Domestik Regional Bruto atau Gross National Product (GNI) di tahun rencana, didapatkan dari perhitungan berikut ini: Faktor pengali = (1+P) n Dimana: P = Pertumbuhan rata-rata N = jumlah tahun peramalan Peramalan Jumlah Populasi untuk Tahun 2019 Peramalan Jumlah PDRB/GNI untuk Tahun 2019 menu
52 1. Jumlah pergerakan penumpang pesawat dengan tujuan domestik di Bandara Internasional Juanda pada tahun 2009 adalah sebesar penumpang/tahun, sedangkan untuk penumpang pesawat dengan tujuan internasional di Bandara Internasional Juanda pada tahun 2009 adalah sebesar penumpang/tahun.
53 Rumus model gravity sebaran pergerakan penumpang penerbangan domestik adalah sebagai berikut: Hambatan Tanner kalibrasi TLD α = 7,1 β 0,01 Domestik - PDRB Rumus T ij =5,44047 x x E i x E j x Cij 7,1 x e (-0,01 x Cij) Dengan: T ij = Jumlah pergerakan antar zona E i = Parameter ekonomi (PDRB) zona asal E i = Parameter ekonomi (PDRB) zona tujuan C ij = Jarak antar zona asal dan tujuan e = bilangan natural = 2,71828
54 Rumus model gravity sebaran pergerakan penumpang penerbangan internasional adalah sebagai berikut: Hambatan Power kalibrasi TLD α = 3,8737 Internasional - Populasi Rumus T ij = 325,848 x P i x P j x Cij 3,8737 Dengan: T ij P i P i C ij = Jumlah pergerakan antar zona = Parameter jumlah penduduk (populasi) zona asal = Parameter jumlah penduduk (populasi) zona tujuan = Jarak antar zona asal dan tujuan
55 3. Jumlah pergerakan penumpang pesawat dengan tujuan domestik di Bandara Internasional Juanda hasil peramalan pada tahun 2019 adalah sebesar penumpang/tahun. Sedangkan untuk penumpang pesawat dengan tujuan internasional di Bandara Internasional Juanda hasil peramalan pada tahun 2019 adalah sebesar penumpang/tahun.
56 Pengembangan studi ini untuk masa yang akan datang dapat digunakan model gravity dengan jenis yang lain yaitu dengan-batasan-bangkitan (Production Constrained Gravity), denganbatasan-tarikan (Attraction Constrained Gravity) dan dengan-dua-batasan (Doubly Constrained Gravity). Dengan menggunakan model lain diharapkan hasil pemodelan yang dihasilkan lebih tepat atau mendekati keadaan yang sebenarnya
57 Biro Perencanaan dan Sim, Statistik Lalu lintas Angkutan Udara 2009, PT. Angkasa Pura I. Internet (2009), Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku untuk Negara Indonesia, ITS, LPPM Penyusunan Rencana Kebijakan Angkutan Barang dan Penumpang pada Transportasi Udara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Morlock, E. K. (1985), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Edisi 2, Penerbit Erlangga, Bandung. Muntafiah, S (2000), Pemodelan Trip Distribusi Penumpang Angkutan Udara Kawasan Indonesia Timur, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Pignataro, L. J. (1973), Traffic Engineering Theory And Practice, Prentice Hall, inc. Salmani, M. (2003), Pola Distribusi Pergerakan Angkutan Penumpang Penerbangan Domestik Melalui Pelabuhan Udara Juanda Surabaya, Tesis Master, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Sugiyono (2006). Statistik untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung. Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung.
58
MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA
MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA Mareta Uci Kartika Indrawati 1, Hera Widyastuti 2 dan Wahju Herijanto 3 1 Mahasiswa Program Magister, Jurusan
Lebih terperinciJUDUL MAKALAH SEMINAR STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK
JUDUL MAKALAH SEMINAR STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK 1. PENDAHULUAN Sarana Transportasi sangat penting untuk membuka keterisolasian di daerah-daerah terpencil
Lebih terperinciPerancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Dinamik Untuk Mengevaluasi Kebutuhan Kapasitas Bandara Juanda
Sidang Tugas Akhir Perancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Dinamik Untuk Mengevaluasi Kebutuhan Kapasitas Bandara Juanda Diajukan oleh : Febru Radhianjaya 2507 100 117 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Secara umum metodologi penelitian yang digunakan dapat digambarkan dalam diagram alir berikut ini : Start Data sosial, ekonomi dan jarak Pemodelan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perjalanan merupakan suatu kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perjalanan merupakan suatu kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap orang setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Suatu perjalanan tersebut tidak lepas dari
Lebih terperinciSurvey Sterilisasi Bandara International sesuai standar pengawasan yang optimal dan efektif
Survey Sterilisasi Bandara International sesuai standar pengawasan yang optimal dan efektif Setiap bandar udara memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karenanya, untuk pengawasan atas arus penumpang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM PROVINSI NTB. Sumbawa dan ratusan pulau-pulau kecil. Dari 280 pulau yang ada, terdapat 32
IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI NTB 4.1 Gambaran Umum Wilayah Provinsi NTB terdiri atas dua pulau besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa dan ratusan pulau-pulau kecil. Dari 280 pulau yang ada, terdapat
Lebih terperinciMenimbang : a. bahwa dalam rangka menyambut lebaran Tahun 2017 (1438 H),
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : INST 006 TAHUN 2017 TENTANG PEl_AKSANAAN ANGKUTAN UDARA LEBARAN TAHUN 2017 (1438 H) DENGAN
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN)
ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN) Diah Anggraeni Damiyanti Masalle M. J. Paransa, Theo K. Sendow Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY
ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY Diane Sumendap Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil
Lebih terperinciSTUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONG-KEBAR-MANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY
STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONGKEBARMANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY Sukarman dan Wahju Herijanto Pasca Sarjana Bidang Manajemen dan Rekayasa Transportasi FTSP Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah membangun Bandar Udara baru yang terletak di pinggir timur kota Medan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 1995 (21 September 1995) yang
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.08/04/72/Th.XIV, 03 April 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA FEBRUARI 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar udara memiliki peran yang penting terhadap kegiatan transportasi. Seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara diseluruh wilayah
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.14/07/72/Th.XIV, 03 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA MEI 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N NOMOR : SE 013 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN RUNWAY SAFETY PROGRAM DAN PEMBENTUKAN RUNWAY SAFETY TEAM
S U R A T E D A R A N NOMOR : SE 013 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN RUNWAY SAFETY PROGRAM DAN PEMBENTUKAN RUNWAY SAFETY TEAM 1. Menindaklanjuti : a. ICAO Assembly Resolution A37-6 on Runway Safety b. Global
Lebih terperinciPERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA
PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA Satria Adyaksa, Ir. Wahju Herijanto, MT, Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciBERITA NEGARA. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Visa. Kunjungan. Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
No.38, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Visa. Kunjungan. Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.GR.01.06 TAHUN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2009
BADAN PUSAT STATISTIK No. 03/01/Th. XIII, 4 Januari 2010 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.08/04/72/Th.XIII, 01 April 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA PEBRUARI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.22/11/72/Th.XIV, 01 Nopember 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA SEPTEMBER 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR
EXECUTIVE SUMMARY 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maksud pelaksanaan pekerjaan pembuatan Rencana Induk Sub Sektor Transportasi Udara sebagai pendukung dan pendorong sektor lainnya serta pemicu pertumbuhan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DALAM MENDUKUNG FASILITASI (FAL) UDARA
PAPARAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI KEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DALAM MENDUKUNG FASILITASI (FAL) UDARA Rapat Koordinasi Komite Nasional Fasilitasi
Lebih terperinciJurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara Di Bawah Pengelolaan PT. (Persero) Angkasa Pura I Capacity Improvement Necessities Of
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.12/06/72/Th.XIV, 02 Juni 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA APRIL 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.10/05/72/Th.XIV, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA MARET 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data yang berhasil dikumpulkan dan akan digunakan pada penelitian ini merupakan data statistik yang diperoleh dari a. Biro Pusat Statistik (BPS)
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR 43,57
No. 43/08/34/Th.XIX, 1 Agustus 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR 43,57 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara rata-rata
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1997 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA I PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 87/12/Th. XVI, 2 Desember PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER A. PERKEMBANGAN PARIWISATA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA OKTOBER MENCAPAI 719,9 RIBU
Lebih terperinciSTUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR
STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian pesyaratan dalam memperoleh gelar sarjana ( S-1
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 46,82 PERSEN
No. 52/09/34/Th.XVI, 1 September 2014 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 46,82 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.04/02/72/Th.XIII, 01 Pebruari 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA DESEMBER Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 SEBESAR 63,66
No. 33/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 SEBESAR 63,66 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara rata-rata
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004
PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004 PARIWISATA No. 38 / VII / 1 Juli 2004 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia melalui 13 pintu masuk pada bulan mencapai
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.18/09/72/Th.XIII, 01 September 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA JULI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014
No. 12/02/33/Th.IX, 02 Februari 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada 2014 secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan merupakan aspek terpenting yang harus dimiliki dalam setiap moda transportasi. Salah satu moda transportasi yang harus memiliki standar peraturan keamanan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. satu bulan, program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pelaksanaan Kerja Praktek berlangsung selama satu bulan. Dalam waktu satu bulan, program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem Informasi Manajemen, Data Laporan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA
Lebih terperinciANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA
1 ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA Rizki Amalia Kusuma Wardhani Jurusan Teknik Sipil, FTSP-ITS email: rizzzkiamalia89@gmail.com ABSTRAK Surabaya merupakan salah satu kota metropolitan
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Dasar Hukum... 1 1.1.2 Gambaran Umum Singkat... 1 1.1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan... 3 1.2 Maksud dan Tujuan... 3 1.2.1 Maksud Studi...
Lebih terperinciBAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN
BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan : 1. Tarikan perjalanan pada kawasan bandara dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu perjalanan masuk, perjalanan keluar
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1 EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA Riki Tri Alfian, Ir.Hera Widyastuti, M.T.Ph.D Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciPenentuan Koefisien Hambatan β Asal Tujuan Transportasi di Provinsi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
Rekaracana Jurnal Online Institute Teknologi Nasional Jurusan Teknik Sipil Itenas.x Vol xx Agustus 2014 Penentuan Koefisien Hambatan β Asal Tujuan Transportasi di Provinsi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Distribusi perjalanan, trip assignment, software Visum versi 15
ABSTRAK Kota Denpasar sebagai pusat kegiatan menimbulkan bangkitan perjalanan yang besar. Untuk mengantisipasi permasalahan yang akan timbul dan berkembang akibat pergerakan, maka diperlukan perencanaan
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2017 SEBESAR 57,00
No. 19/04/34/Th.XIX, 3 April 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2017 SEBESAR 57,00 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara rata-rata
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA TRAYEK LYN BM SURABAYA JURUSAN BRATANG MENANGGAL DISUSUN OLEH : BIMA PUTRA
TUGAS AKHIR RC 090412 EVALUASI KINERJA TRAYEK LYN BM SURABAYA JURUSAN BRATANG MENANGGAL DISUSUN OLEH : BIMA PUTRA 3109.040.505 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017
No.62/09/33/Th.XI, 04 September 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.16/08/72/Th.XIII, 01 Agustus 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA JUNI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciPP 40/1999, PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA I
PP 40/1999, PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANGKASA PURA I Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 40 TAHUN 1999 (40/1999)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017
No.29/05/33/Th.XI, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada
Lebih terperinci[[PERANCANGAN INTERIOR BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI MAJALENGKA]] BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bandara Internasional Kertajati Majalengka yang akan dibangun menggantikan fungsi sebagai moda transportasi bandara yang lama yaitu Bandar Udara Internasional Husein
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA
EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA PROGRAM SARJANA LINTAS ( S-1 ) LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.20/10/72/Th.XIV, 02 Oktober 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA AGUSTUS 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara terbesar yang ada di Indonesia saat ini. Bandara Internasional Soekarno-Hatta tercatat dalam daftar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2017
No.18/03/33/Th.XI, 01 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2017
No.45/07/33/Th.XI, 03 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada 2017
Lebih terperinciGambar 1.1 Grafik Pergerakan Pesawat Domestik dan Internasional di Indonesia Sumber : Ditjen Perhubungan Udara, Kemenhub, 2015
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berperan penting dalam perkembangan perekonomian terkait dengan mobilitas orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Pencapaian hasil yang memuaskan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.06-PW TAHUN 1995 TENTANG TEMPAT PEMERIKSAAN IMIGRASI
Menimbang : KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.06-PW.09.02 TAHUN 1995 TENTANG TEMPAT PEMERIKSAAN IMIGRASI MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA a. bahwa dalam rangka pengaturan lalu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017
No.23/04/33/Th.XI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.06/03/72/Th.XIII, 01 Maret 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA JANUARI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.02/01/72/Th.XIII, 04 Januari 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA NOPEMBER Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciPemodelan Jadwal Keberangkatan Pesawat Transit di Bandara Dengan Menggunakan Aljabar Maxplus
Pemodelan Jadwal Keberangkatan Pesawat Transit di Bandara Dengan Menggunakan Aljabar Maxplus Dyah Arum Anggraeni 1, Subchan 2, Subiono 3 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dyaharumanggraeni@gmail.com
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN MEI 2008 SEBESAR 53, 61 PERSEN
No. 23/07/34/TH.X, 01 Juli 2008 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN MEI 2008 SEBESAR 53, 61 PERSEN Pada Mei 2008 Tingkat Penghunian Kamar hotel (TPK) pada hotel bintang di Provinsi
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2009 MENCAPAI 51,71 PERSEN
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No.03/01/34/Th.XII, 04 Januari 2010 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2009 MENCAPAI 51,71 PERSEN Pada bulan November 2009 Tingkat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017
No.40/06/33/Th.XI, 02 Juni 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
105 7.1. KESIMPULAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan perhitungan dan analisa data baik data primer maupun sekunder yang dibantu dengan program KAJI dan Excel maka didapat sebuah kesimpulan
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 52,00 PERSEN
No. 19/04/34/Th.XVIII, 1 April 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 52,00 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEBISINGAN DI SEKITAR BANDARA DI BEBERAPA KOTA BESAR DI INDONESIA (AIRPORT NOISE)
PENGKAJIAN KEBISINGAN DI SEKITAR BANDARA DI BEBERAPA KOTA BESAR DI INDONESIA (AIRPORT NOISE) Tahun Anggaran 2011 Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 57,61
No. 15/03/34/Th.XIX, 1 Maret 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 57,61 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara rata-rata
Lebih terperinciPERENCANAAN TRANSPORTASI
SISTEM TRANPORTASI PERENCANAAN TRANSPORTASI by M. Akbar Kurdin, ST., M.Eng.Sc PENDAHULUAN 2 Perenc. Transportasi adalah suatu kegiatan perencanaan sistem transportasi yg sistematis Bertujuan menyediakan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA SURAKARTA No.18/09/72/Th.XIV, 04 September 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI UDARA di SURAKARTA JULI 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016 SEBESAR 50,80 PERSEN
No. 14/03/34/Th.XVIII, 1 Maret 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016 SEBESAR 50,80 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 59,63 PERSEN
No. 56/10/34/Th.XVI, 1 Oktober 2014 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 59,63 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER ,79 PERSEN
No. 03/01/34/Th.XV, 2 Januari 2013 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2012 60,79 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Provinsi D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2008 SEBESAR 49, 93 PERSEN
No. 20/06/34/TH.X, 02 Juni 2008 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2008 SEBESAR 49, 93 PERSEN Pada April 2008 Tingkat Penghunian Kamar hotel (TPK) pada hotel bintang di
Lebih terperinciPengembangan Bandara Int l Ngurah Rai Bali. Bapak Wakil Presiden RI
Selamat Datang Wakil Presiden RI di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali Laporan Perkembangan Proyek Pengembangan Bandara Int l Ngurah Rai Bali Kepada Yth Bapak Wakil Presiden RI Tommy Soetomo Direktur
Lebih terperinciUANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH
LAMPIRAN III TENTANG PERUBAHAN ATAS NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA NO. TUJUAN UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS
Lebih terperinciNo.73/11/33/Th.XI, 01 November 2017
Perkembangan Statistik Transportasi Jawa Tengah Bulan September 2017 No.73/11/33/Th.XI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Transportasi Udara penumpang penerbangan domestik yang
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JULI 2017 SEBESAR 61,48
No. 50/09/34/Th.XIX, 4 September 2017 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JULI 2017 SEBESAR 61,48 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara rata-rata
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 57,44 PERSEN
No. 43/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 57,44 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN MEI 2016 SEBESAR 61,16 PERSEN
No. 35/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN MEI 2016 SEBESAR 61,16 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciAnalisis Perpindahan Moda dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Analisis Perpindahan Moda dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda Surabaya Devina Octavianti, dan Ir. Hera Widyastuti, MT., Ph.D.
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 49,84 PERSEN
No. 26/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 49,84 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciEVALUASI PELAYANAN LAHAN PARKIR KENDARAAN RODA EMPAT DI TERMINAL 1 BANDAR UDARA SOEKARNO HATTA TANGERANG BANTEN*
EVALUASI PELAYANAN LAHAN PARKIR KENDARAAN RODA EMPAT DI TERMINAL 1 BANDAR UDARA SOEKARNO HATTA TANGERANG BANTEN* Andreas Siregar Binus University, Jl. KH. Syahdan 9 Kemanggisan Jakarta Barat, 5345830,
Lebih terperinciAnalisis Perpindahan Moda dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda Surabaya
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 E-75 Analisis Perpindahan Moda dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda Surabaya Devina Octavianti dan Hera Widyastuti Jurusan
Lebih terperinciPERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA Gina Adzani, Ir. Wahju Herijanto, MT. Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN JULI 2015 SEBESAR 52,11 PERSEN
No. 51/09/34/Th.XVII, 1 September 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I.YOGYAKARTA BULAN JULI 2015 SEBESAR 52,11 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinci2015, No c. bahwa dengan beralihnya status Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Bandar Udara Selaparang ke Bandar Ud
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.387, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Keenam. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015
No.74 /11/33/Th.IX, 02 November 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada September
Lebih terperinciESTIMASI MATRIK INFORMASI LALU LINTAS MODEL GRAVITY ASAL TUJUAN ANGKUTAN PRIBADI-UMUM
Volume 12, No. 1, Oktober 2012, 28-34 ESTIMASI MATRIK INFORMASI LALU LINTAS MODEL GRAVITY ASAL TUJUAN ANGKUTAN PRIBADI-UMUM Chairur Roziqin Teknik Sipil Universitas Lampung Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 53,16 PERSEN
No. 34/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 53,16 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta secara
Lebih terperinciNo.68/10/33/Th.XI, 02 Oktober 2017
Perkembangan Statistik Transportasi Jawa Tengah Bulan Agustus 2017 No.68/10/33/Th.XI, 02 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Transportasi Udara penumpang penerbangan domestik yang datang
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
66 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. PT. Angkasa Pura I PT. Angkasa Pura I merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di sektor perhubungan yang bergerak di bidang pelayanan jasa kebandarudaraan
Lebih terperinciUSER MANUAL VENDOR MANAGEMENT SYSTEM [ VMS ] PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) e- Procurement Application System
USER MANUAL e- Procurement Application System VENDOR MANAGEMENT SYSTEM [ VMS ] PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) 2014 0 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 I. PENGANTAR... 2 1.1 Pengertian Vendor Management System (VMS)...
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT PROVINSI BALI FEBRUARI 2016
24/04/51/Th. III, 1 April PERKEMBANGAN TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT PROVINSI BALI FEBRUARI Jumlah berangkatan pesawat udara internasional dari bandara Ngurah Rai pada bulan ruari mencapai 2.423 unit penerbangan.
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2015 SEBESAR 67,11 PERSEN
No. 07/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2015 SEBESAR 67,11 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 61,03 PERSEN
No. 70/12/34/Th.XVII, 1 Desember 2015 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG D.I. YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 61,03 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER 2010
BADAN PUSAT STATISTIK No. 08/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER A. PERKEMBANGAN PARIWISATA WISMAN DESEMBER MENCAPAI 644,2 RIBU ORANG, NAIK 3,01 PERSEN
Lebih terperinci