COMMISSION NATIONALE DES COMPTES DE CAMPAGNE ET DES FINANCEMENTS POLITIQUES DAN PERANNYA DALAM KEHIDUPAN POLITIK DI PRANCIS
|
|
- Farida Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 9
2 8
3 COMMISSION NATIONALE DES COMPTES DE CAMPAGNE ET DES FINANCEMENTS POLITIQUES DAN PERANNYA DALAM KEHIDUPAN POLITIK DI PRANCIS Sara Akila Suryatin Program Studi Prancis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia Abstrak Prancis adalah negara republik yang memiliki sistem pemerintahan semi presidensial. Kekuasaan tertinggi di Prancis berada pada lembaga eksekutif yang dipimpin oleh presiden dan perdana menteri. Presiden Prancis dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Sementara itu, perdana menteri diangkat langsung oleh presiden. Untuk anggota legislatif, terdapat dua lembaga yakni, Assemblée Nationale dan Sénat. Anggota Assemblée Nationale disebut sebagai députés, dan anggota Sénat disebut sebagai sénateurs. Pemilihan députés, yang merupakan wakil partai politik dipilih langsung oleh rakyat. Kemudian, sénateurs dipilih oleh para anggota conseillers reginaux, municipaux, dan generaux. Keanggotaan conseils ini dipilih melalui pemilihan umum secara langsung. Pada setiap pemilihan umum di Prancis terdapat badan yang memonitor keuangan setiap kandidat presiden dan kandidat anggota legislatif. Badan tersebut adalah Commission Nationale des Comptes de Campagne et des Financements Politique (CNCCFP). Selain memonitor dan mengawasi keuangan para kandidat dan partai politik, CNCCFP juga mengeluarkan beberapa aturan yang mengatur kegiatan kampanye di Prancis. Artikel ini akan membahas mengenai peran dan fungsi komisi ini dalam kehidupan politik di Prancis. COMMISSION NATIONALE DES COMPTES DE CAMPAGNE ET DES FINANCEMENTS POLITIQUES AND ITS ROLE IN FRANCE S POLITICAL LIFE Abstract France is a republic who has a semi-presidential system of government. The highest authority in France is in the executive branch, headed by a president and prime minister. As for the legislative body, there are two institutions that have the biggest role, the Sénat and the Assemblée Nationale. French president is elected directly by the people through elections. At every election, the candidate for prime minister is appointed by the president, members of the Sénat are elected by indirect vote, while députés (members of Assemblée Nationale), members of legislative bodies such as the regional level conseil régional, conseil municipal, conseil général, are chosen through direct election. For every election in France there is one independent body who has the role to control and supervise every candidates s financial and campaign which is called Commission Nationale des Comptes de Campagne et des Financements Politique (CNCCFP). This article will highlight the importance and the role of this institution for the political life in France. Keywords: french election ; campaign ; political funding ; financial transparency ; election rules ; political party Prancis adalah negara republik yang memiliki sistem pemerintahan semi presidensial. Kekuasaan tertinggi di Prancis berada pada lembaga eksekutif yang dipimpin oleh seorang presiden dan perdana menteri. Sementara untuk lembaga legislatif, ada dua lembaga yang berperan yaitu Sénat dan Assemblée Nationale. Presiden Prancis dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Perdana Menteri, sebagai kepala 1
4 kepemerintahan, diangkat oleh Président de la République dari partai yang memenangkan pemilihan umum legislatif. Anggota Sénat dipilih melalui pemilihan tidak langsung, sementara anggota Assemblée Nationale, dipilih melalui pemilihan umum secara langsung. Kemudian untuk anggota Sénat dipilih oleh para anggota lembaga-lembaga legislatif tingkat daerah seperti Conseil Régional, Conseil Municipal, Conseil Général dipilih melalui pemilihan umum secara langsung. Pada setiap pemilu di Prancis terdapat badan yang mengontrol keuangan setiap kandidat Président de la République dan juga wakil partai yang mencalonkan diri. Badan tersebut adalah Commission Nationale des Comptes de Campagne et des Financements Politiques (CNCCFP). Komisi ini merupakan sebuah institusi otonom yang tidak bergantung pada pemerintah (d autorité administrative indépendante). Sekitar 1988, di Prancis mulai diberlakukan kebijakan-kebijakan serta aturan pemerintah untuk pembiayaan partai politik dan untuk menjamin transparansi yang lebih baik dalam pembiayaan kehidupan politik di negara tersebut. Diberlakukannya aturan dan kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa sebagian besar dana partai berasal dari pajak masyarakat Prancis (UU 11 Maret 1988) 1 dan bukan berasal dari sumbangan pihak swasta (UU 19 Januari 1990) 2. Berdasarkan kedua undang-undang tersebut maka dibentuklah CNCCFP, yang memiliki tujuan utama untuk meningkatkan transparansi rekening kandidat dan partai, juga untuk membatasi dana pada saat kampanye, baik kampanye presidensial maupun kampanye legislatif. 3 1 La loi n du 11 mars 1988 membahas mengenai transparansi keuangan pada kehidupan politik di Prancis. 2 La loi n du 15 janvier 1995 adalah modifikasi dari la loi n du 11 mars dikutip dari Politics-Political-party-funding.html CNCCFP adalah sebuah komisi yang berisikan sembilan anggota, tiga di antara mereka adalah anggota aktif dari Conseil d Etat, pemegang kekuasaan tertinggi dalam hukum administrasi Prancis, yang dipilih langsung oleh Wakil Presiden Conseil d Etat tersebut. Tiga selanjutnya adalah anggota aktif yang ditunjuk oleh Premier Président de la Cour de Cassation, Mahkamah Agung atau pengadilan tertinggi di lembaga peradilan Prancis, dan tiga anggota terakhir adalah anggota aktif dari Cour de Comptes, yaitu lembaga semi-yudisial dari pemerintah Perancis yang bertugas melakukan audit keuangan sebagian besar lembaga publik dan beberapa lembaga swasta di Prancis, yang juga dipilih langsung oleh Premier Président de la Cour de Comptes. Sembilan anggota tersebut kemudian memilih salah satu di antara mereka untuk menjadi Président de la Commission, yang dapat menunjuk satu dari anggota lainnya untuk menjadi wakil presiden. Kesembilan anggota komisi ini memiliki mandat selama lima tahun yang hanya bisa diganti dengan wakil lainnya jika meninggal dunia atau mengundurkan diri. CNCCFP memiliki dua misi utama. Pertama adalah untuk meninjau rekening kampanye kandidat Président de la République dalam pemilihan umum di daerah pemilihan yang memiliki kurang lebih penduduk, dan juga untuk mengatur jumlah penggantian biaya kampanye kandidat oleh negara. Selain itu CNCCFP memiliki tugas melakukan verifikasi kepatuhan partai politik pada peraturan yang berlaku mengenai pengeluaran dan pemasukan keuangan mereka. CNCCFP juga harus memberikan laporan rekening kandidat dan partai kepada Journal Officiel, kantor berita negara Republik Prancis yang bertugas untuk menerbitkan informasi-informasi resmi dari pemerintah Prancis. Sistem Pemilihan Eksekutif dan Peran CNCCFP dalam Pemilihan Eksekutif Pemilu Eksekutif adalah pemilu untuk memilih Président de la République yang 2
5 diselenggarakan lima tahun sekali. Metode pemilihan yang digunakan dalam pemilihan ini adalah le suffrage universel uninominal direct (pemilihan satu kandidat yang dipilih secara langsung oleh rakyat) dan dilakukan sebanyak dua putaran. Namun jika dalam putaran pertama salah seorang kandidat berhasil memperoleh marjorité absloue atau 50%+1 suara maka tidak perlu diadakan putaran kedua. Masa jabatan yang dimiliki seorang presiden Prancis maksimal adalah dua periode, yaitu selama dua kali lima tahun 4. Kandidat yang mencalonkan diri sebagai Président de la République harus mendapatkan dukungan dari minimal 500 pejabat yang berasal dari paling sedikit 30 départements. Pejabat-pejabat tersebut bisa merupakan maire (wali kota), anggota Conseil Régional, Conseil Général, Conseil Municipal, pejabat Parlement Européen. Kandidat presiden yang pernah memiliki cacat hukum atau kriminal tidak akan mempengaruhi pencalonan dirinya sebagai presiden, yang bisa mencabut pencalonan adalah dirinya sendiri, orang lain tidak memiliki hak apapun. Selain la loi n du 11 mars 1988 yang menetapkan aturan pertama bagi pengawasan keuangan pada kampanye yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat juga la loi organique n du 5 avril yang menetapkan bahwa kewenangan mengawasi keuangan rekening calon presiden republik pada pemilu diberikan kepada CNCCFP. CNCCFP menetapkan bahwa 4 Ketentuan periode ini mulai diberlakukan pada tahun 2002, setelah dilakukannya amendemn konstitusi yang berdasarkan referendum pada tahun loi organique adalah undang-undang yang mengatur mengenai organisasi dan fungsi pemerintahan, setiap loi organique ini disahkan oleh Parlemen, dan melengkapi la Constitution (UUD Prancis) yang menetapkan prinsip-prinsip umum Negara. La loi organique memiliki posisi di bawah la Constitution tetapi berada di atas undang-undang biasa (la loi ordinaire). setiap kandidat presiden diwajibkan untuk memenuhi sejumlah persyaratan. Pertama, setiap kandidat wajib menunjuk wakil yang diberi kuasa untuk mengurus keuangan (dapat berupa perorangan atau lembaga) dan mendaftarkan lembaga tersebut kepada Préfecture 6 pada awal kampanye pemilu. Wakil tersebut harus membuka rekening tunggal di bank dan menyediakan catatan penuh mengenai semua pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan. Pengeluaran dari setiap kandidat tidak boleh melebihi batas yang telah ditentukan untuk pemilihan yang bersangkutan, yaitu pada kampanye eksekutif ini batas pengeluaran maksimum setiap kandidat adalah sebesar untuk putaran pertama dan untuk putaran kedua. Kemudian bagi kandidat presiden yang meraih lebih dari 5% suara mendapatkan kewenangan untuk menerima hibah dari negara dengan jumlah maksimum Setiap kandidat juga diwajibkan untuk membuat sertifikasi rekening mereka di auditor publik. Dan selanjutnya setiap kandidat harus memberikan pertanggungjawaban penuh dari semua pemasukan dan pengeluaran mereka kepada CNCCFP. Para pemeriksa keuangan dari CNCCFP akan memeriksa dengan sangat detil mengenai laporan pertanggungjawaban ini, bahkan mereka dapat meminta dokumen apa saja yang dapat mendukung verifikasi pengeluaran dan pemasukan biaya dan juga dapat menuntut rincian tambahan dan biaya dari kandidat. Sebagai contoh, untuk mendapatkan pengembalian biaya transportasi, kandidat wajib memberikan bukti pengeluaran bahan bakar yang disertai dengan jadwal perjalanan yang lengkap. 6 Préfecture adalah suatu badan administrasi yang dimiliki oleh Kementerian Dalam Negeri Prancis, dan bertanggung jawab atas penyediaan kartu identitas, surat izin mengemudi, paspor, tinggal dan izin kerja bagi orang asing, STNK, pendaftaran asosiasi (pembuatan, modifikasi status, pembubaran), dan manajemen polisi dan petugas pemadam kebakaran.sumber: 3
6 Untuk makanan, kandidat akan mendapat pengembalian biaya hanya jika terdapat bukti kehadiran seorang jurnalis (terutama dengan menunjukkan hasil berita yang dimuat di koran) dalam pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan di restoran. 7 Setelah memeriksa laporan rekening kampanye, komisi akan berunding dan sampai pada keputusan apakah laporan tersebut dapat disetujui atau ditolak. CNCCFP memiliki wewenang untuk menyetujui dan menolak laporan, namun dalam kasus tertentu, yaitu ketika pengeluaran kandidat tidak sesuai dengan kepentingan pemilu, CNCCFP dapat menyetujui laporan kandidat tersebut setelah kandidat melakukan perbaikan. Ketika laporan keuangan kandidat ditolak, kandidat dapat langsung didiskualifikasi 8. Penolakan laporan keuangan tersebut biasanya berdasarkan dalam hal kegagalan kandidat untuk mematuhi syarat yang telah diwajibkan oleh undang-undang yg berlaku (kegagalan untuk melakukan audit rekening, sumbangan yang diterima dari perusahaan atau badan hukum lain, pengeluaran melebihi batas dan lainnya). Namun, kandidat yang tidak setuju dengan keputusan komisi dapat mengajukan banding dalam Conseil Constitutionnel (Dewan Konstitusi), paling lambat dalam waktu satu bulan dari pengajuan banding hasil banding tersebut dapat diketahui. Bagi kandidat yang memiliki laporan yang telah disetujui oleh komisi kemudian akan mendapatkan remboursement (penggantian untuk pengeluaran uang) dengan jumlah yang sesuai dengan ketentuan yang diberikan CNCCFP, yaitu sebesar: 5% dari jumlah pengeluaran kampanye bagi kandidat yang meraih suara kurang dari 5%. 50% dari jumlah pengeluaran kampanye bagi kandidat yang mendapatkan minimal 5% suara di putaran pertama. 7 Jonathan Mendilow (hal.49) 8 André Harterau (hal.61) 50% dari jumlah pengeluaran kampanye bagi kandidat di putaran kedua 9. Sistem Pemilihan Legislatif dan Peran CNCCFP dalam Pemilihan Legislatif Pemilihan legislatif ini dilakukan untuk memilih anggota Assemblée Nationale dan anggota Sénat di Prancis. Terdapat dua jenis pemilihan legislatif, yang pertama adalah le suffrage indirect (pemilihan secara tidak langsung) untuk memilih sénateurs (anggota Sénat) dan yang kedua adalah le suffrage direct (pemilihan secara langsung) untuk memilih anggota Assemblée Nationale. Karena pemilihan sénateurs merupakan pemilihan tertutup (tidak dipilih oleh semua anggota masyarakat), maka dari itu CNCCFP tidak memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengawasi jalannya pemilihan tersebut. Lain halnya dengan pemilihan anggota Assemblée Nationale. Pemilihan députés ini dilaksanakan secara langsung dan melalui scrutin uninominal majoritaire. Pemilu yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali ini ditujukan untuk memilih 577 députés yang dipilih di masing-masing circonscriptions (daerah pemilihan). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pemilihan legislatif ini dilakukan melalui scrutin uninominal majoritaire, yaitu pemilihan langsung kandidat oleh rakyat, dan kandidat yang terpilih adalah kandidat yang menang mutlak (50%+1 suara). Namun akan diselenggarakan putaran kedua, dimana kandidat yang akan terpilih harus terlebih dahulu meraih minimal 12.5% suara pada putaran pertama. Apabila tidak ada kandidat yang meraih 12.5% suara, dua kandidat yang meraih suara terbanyak pada putaran pertamalah yang berhak maju ke putaran kedua, dan yang terpilih sebagai député mewakili daerahnya ialah yang meraih suara terbanyak pada putaran kedua. Pada kampanye legislatif ini, terdapat kewajiban bagi setiap partai untuk membuat 9 Dikutip dari 4
7 laporan khusus untuk setiap pengeluaran dan pemasukan kandidat dalam kampanye. Laporan tersebut memiliki fungsi untuk memantau seluruh pengeluaran dan pemasukan kandidat, laporan tersebut juga tidak boleh defisit dan harus dipertanggungjawabkan setelah dua bulan berjalannya pemilu kepada CNCCFP. Selain itu terdapat juga larangan bagi setiap partai untuk menerima bantuan dana dari pihak atau perusahaan swasta. Sama dengan kampanye eksekutif, biaya dari kampanye ini juga akan diganti oleh negara, dan tugas CNCCFP adalah untuk memeriksa dan kemudian menyetujui atau menolak laporan keuangan dari partai-partai tersebut. Adanya laporan keuangan yang ditolak oleh komisi dan keterlambatan pengumpulan laporan oleh partai dapat menghalangi kandidat dari hak mereka untuk mendapatkan remboursement. Kemudian kasus tersebut dapat dibawa ke pengadilan yang berwenang untuk pemilu, seperti Conseil Constitutionnel, Conseil d'etat atau Tribunal Administratif (Pengadilan Administratif). Pengadilan maka dapat menyatakan kandidat bersalah dan tidak memenuhi syarat untuk menjadi pejabat dan juga dapat menurunkan mereka dari jabatannya (jika mereka telah terlebih dahulu terpilih). Bagi kandidat yang tidak setuju akan keputusan dari komisi dapat melakukan banding melalui peradilan di hadapan Conseil d Etat dalam waktu 2 bulan setelah menerima pemberitahuan keputusan. Untuk kandidat yang telah memiliki laporan keuangan yang disetujui maka dapat melakukan penggantian biaya kampanye, namun dengan syarat bahwa mereka harus telah memenangkan minimal 5% suara (khusus dalam pemilihan Parlemen Eropa dan pemilihan pemerintah lokal di pays d outre mer minimal 3%). Setelah kondisi tersebut terpenuhi, jumlah minimal (dapat lebih, tidak mungkin kurang) yang dikembalikan kepada kandidat adalah sebagai berikut: Sesuai dengan jumlah biaya penggantian yang telah ditentukan oleh komisi; Sejumlah sumbangan pribadi yang telah dikeluarkan kandidat itu sendiri; Tidak lebih dari batas maksimal yang ditetapkan oleh hukum yang berlaku. 10 CNCCFP dan Keuangan Partai Politik di Prancis Pasal 4 konstitusi Prancis tahun 1958 menyatakan bahwa Les partis et groupements politiques concourent à l'expression du suffrage. Ils se forment et exercent leur activité librement yaitu "partai dan kelompok politik berkontribusi atas implementasi hak pilih. Mereka terbentuk dan beroperasi dengan bebas... Walaupun dikatakan dapat terbentuk dan berjalan dengan bebas, namun sebuah kelompok dapat dikatakan sebagai partai politik jika mereka telah memenuhi beberapa kriteria. Pertama, agar memiliki kapasitas dan kekuatan hukum, partai harus didaftarkan ke préfecture atau sub-préfecture. Kedua, mereka harus membuat pernyataan atas pendirian partai yang diterbitkan dalam Journal Officiel. Pernyataan tersebut memuat informasiinformasi berupa, nama partai, tujuan pendirian, alamat kantor, nama-nama anggota beserta pekerjaan, alamat dan kebangsaan, surat yang ditandatangani oleh minimal dua pendiri dan ditujukan kepada presiden Negara, bukti publikasi dari Journal Officiel, dan lainnya. Di luar itu, sebuah partai juga diharuskan untuk menunjuk wakil keuangan (seorang individu atau lembaga yang telah didaftarkan di préfecture dan telah disetujui oleh komisi) dan jika telah resmi menjadi sebuah partai, wajib untuk memberikan laporan keuangan partai kepada CNCCFP setiap tahunnya 11. Hanya kelompok politik yang memenuhi kriteria diatas yang berhak untuk menerima sumbangan dari individu dan 10 Dikutip dari 11 Dikutip dari 5
8 untuk membiayai kampanye pemilu atau partai politik lainnya. Untuk menjadi partai politik yang diakui terdapat beberapa kewajiban yang harus dipenuhi, antara lain adalah setiap partai dan badan politik harus menjaga rekening sesuai dengan standar akuntansi yang spesifik, yaitu membuat penutupan buku setiap tahun, memiliki rekening diperiksa oleh dua auditor (untuk memverifikasi bahwa rekening telah ditetapkan dengan benar dan bahwa tidak ada sumbangan dari perusahaan atau badan hukum lainnya), dan mereka juga diharuskan untuk mengajukan rekening ini kepada CNCCFP. Untuk keuangan partai politik, terdapat dua jenis pembiayaan yang ditetapkan oleh CNCCFP. Yang pertama adalah pembiayaan pribadi, yang dapat terdiri dari sumbangan dari kelompok politik lain, iuran yang diterima dari anggota, atau bisa juga dari sumbangan perorangan (tidak boleh lebih dari per orang per tahun). Terdapat larangan keras mengenai sumbangan dari badan hukum untuk partai politik. Partaipartai politik yang melanggar larangan ini dapat kehilangan dana publik mereka. Yang kedua adalah pembiayaan publik langsung. Pembiayaan publik ini merupakan bagian utama dari pembiayaan partai politik di Perancis, namun karena membutuhkan banyak ketentuan, hanya sedikit dari partai politik di Prancis yang berhasil mendapatkan pembiayaan publik ini. Pembiayaan publik ini, yang berupa per tahun, terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama didasarkan pada kinerja partai politik dalam pemilihan umum terakhir. Untuk mendapatkan pembiayaan tersebut, kandidat yang mewakili partai harus memperoleh paling sedikit 1% suara dalam setidaknya 50 daerah pemilihan di daratan Prancis atau setidaknya 1% dari suara dalam pemilihan di daerah luar daratan Prancis. Penyebaran ini sebanding dengan jumlah suara yang diperoleh kandidat masing-masing partai politik. Satu suara yang diberikan terhitung sama dengan pembiayaan 1.6 untuk partai. Bagian kedua pembiayaan publik langsung ini didasarkan pada jumlah anggota Assemblée Nationale dan Sénat yang memberikan dukungannya kepada salah satu partai politik yang telah mendapatkan pembiayaan dari pembiayaan bagian pertama tadi. Keterikatan anggota parlemen dengan satu partai ini sejumlah dengan (setiap satu anggota parlemen). Peran CNCCFP disini adalah untuk melakukan verifikasi kepatuhan partai politik pada kewajiban akuntansi dan keuangan mereka, dan setiap tahun CNCCFP memberikan kepada pemerintah daftar orangorang yang gagal memenuhi, yang kemudian mereka dapat tidak diizinkan untuk menerima pembiayaan dari publik di tahun berikutnya. CNCCFP juga menjamin publikasi ringkasan dan kesimpulan laporan keuangan partai ke Journal Officiel. Komisi ini selanjutnya akan memberikan atau menarik persetujuan pembiayaan dari asosiasi-asosiasi partai politik. Untuk menghindari pelanggaran yang akan dilakukan oleh partai politik, CNCFP selalu mengelola dan memeriksa sistem penerimaan sumbangan agar tidak melanggar Undang-Undang 11 Maret CNCCFP juga akan memantau kepatuhan setiap wakil keuangan (individu dan lembaga) jika terjadi pelanggaran, komisi akan melarang mereka untuk menerima sumbangan. Dan setiap terjadi pelanggaran besar, CNCCFP memiliki kewajiban untuk melaporkan hal tersebut kepada jaksa penuntut umum (procureur de la République). Penutup Commission Nationale des Comptes de Campagne et des Financements Politiques adalah sebuah badan politik yang berdiri di Prancis berdasarkan Undang-Undang 11 Maret 1988 dan Undang-Undang 15 Januari 1990 dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi keuangan partai politik dan membatasi pengeluaran partai pada kampanye. Dengan pembatasan biaya pengeluaran partai politik dan kandidat untuk kampanye yang ditetapkan oleh CNCCFP 6
9 dapat menghindari kasus dimana uang adalah senjata terkuat dan dapat memenangkan segala persaingan, yang kemudian membuat kandidat terkaya sebagai pemenang. Maka dari itu dengan adanya pembatasan pengeluaran tersebut dapat membuat kesamarataan dan keadilan bagi semua kandidat dan partai politik untuk mendapatkan kesempatan yang sama. Sama halnya dengan pelarangan keikutsertaan pihak swasta dalam kampanye, yaitu untuk menghilangkan kekhawatiran akan timbulnya keberpihakan dan dominasi satu pihak swasta tersebut pada partai yang akan menjabat nantinya. Selain itu CNCCFP juga memiliki misi utama untuk mengawasi agar kandidat dan partai politik kerap menaati peraturan yang ada dalam hal keuangan. Contohnya pada pelarangan pemberian sumbangan dari badan hukum dan pembatasan jumlah sumbangan dari individu. Sumbangan perorangan tidak dapat melebihi batas tertentu agar kandidat dan partai tidak memiliki ketergantungan pada satu pihak saja, dan untuk partai politik agar menjalankan fungsi mereka sebagai kelompok politik sebaikbaiknya. Dan yang terakhir guna meningkatkan transparasi keuangan partai politik dan kandidat, setiap partai wajib melaporkan keuangan mereka kepada CNCCFP, dan CNCCFP wajib untuk mempublikasikan laporan tersebut melalui Journal Officiel. Daftar Acuan Website : Political-party-funding.html diakses pada tanggal 20 Mei 2011 pukul diakses pada tanggal 20 Mei 2011 pukul (diakses pada tanggal 9 Juli 2013 pukul 19.07) Etat/Prefecture-du-Nord (diakses pada tanggal 1 Juli 2013 pukul 16.15) nique.htm (diakses pada tanggal 9 Juli 2013 pukul 19.47) diakses pada tanggal 18 Mei 2011 pukul (diakses pada tanggal 9 Juli 2013 pukul 22.55) Buku: de Gunten, B, A. Martin dan M. Nigoret. (1994). Les Institution de la France. Paris: Nathan. Hartereau, André (2007). Sécuriser les pratiques de la communication publique territoriale. Montreuil: Edition du Papyrus. Mendilow, Jonathan (2012). Money, Corruption, and Political Competition in Established and Emerging Democracies. Maryland: Rowman & Littlefield. 7
Sistem Pemerintahan. Fitra Arsil
Sistem Pemerintahan Fitra Arsil Susunan Pemerintahan Horisontal Dalam membahas pembagian kekuasaan Horisontal (separation of powers), hanya akan dibahas hubungan antara eksekutif dan legislatif, karena
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1062, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Dana Kampanye. Pelaporan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN DANA KAMPANYE
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciStandarisasi akuntansi dan pelaporan
AKUNTANSI PARPOL Latar Belakang Standarisasi akuntansi dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan partai politik, akan memberikan informasi kepada publik bagaimana partai tersebut memperoleh dana, kecakapannya
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 47/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.719, 2015 KPU. Peserta Pilkada. Dana Kampanye. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.496, 2014 KPU. Pemilihan umum. Presiden. Wakil Presiden. Dana Kampanye. Pencabutan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG DANA KAMPANYE PESERTA
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH SEKRETARIAT JENDERAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI NOMOR :20/Kpts/KPU-Kota /2015
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI NOMOR :20/Kpts/KPU-Kota-002.434908/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN WALIKOTA DAN
Lebih terperinci2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 OTONOMI. Pemerintah. Pemilihan. Kepala Daerah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciRANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,
BAHAN UJI PUBLIK 12 MARET 2015 RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2015 TENTANG DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI SERTA WALIKOTA DAN
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 N
No.828, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KPU. Pemilihan. Gubernur dan Wagub. Bupati dan Wabup. Walikota dan Wawali. Dana Kampanye Peserta. Pencabutan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW
ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN RUMAH TANGGA Nusantara Corruption Watch (NCW) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Persyaratan
Lebih terperinciPANITIA PENGAWAS PEMILIHAN RAYA WILAYAH DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SURAT KETETAPAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN RAYA WILAYAH Nomor : 001/TAP/P3W-DPMFEM/IX/2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMILIHAN RAYA EKSEKUTIF TAHUN 2016 Mengingat : UU KM IPB No. 01 Tahun
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 2/PLPS/2005 TENTANG LIKUIDASI BANK DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN,
R AN SALINAN PERATURAN NOMOR 2/PLPS/2005 TENTANG LIKUIDASI BANK DEWAN KOMISIONER, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya UndangUndang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan perlu diatur
Lebih terperinciUSULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1
USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1 USULAN UMUM: MEMPERKUAT SISTEM PRESIDENSIAL 1. Pilihan politik untuk kembali pada sistem pemerintahan
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL
KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015
UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 24/Kpts-K/KPU-Kab /2013 TENTANG
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 24/Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN TEKNIS AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 34 /Kpts/KPU-SLG /2016
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 34 /Kpts/KPU-SLG -012.329537/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL
Lebih terperinciPEDOMAN AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009
PEDOMAN AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 Sambutan Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia Penerbitan buku Pedoman Audit Laporan Dana Kampanye Pemilihan
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu I. PEMOHON Partai Serikat Rakyat Independen (Partai SRI), dalam hal ini diwakili
Lebih terperinci~ 1 ~ PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEBUMEN TAHUN 2015
~ 1 ~ LAMPIRAN I SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 16/Kpts/KPU-Kab-012.329455/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KEBUMEN
Lebih terperinciPEDOMAN AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009
PEDOMAN AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 Sambutan Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia Penerbitan buku Pedoman Audit Laporan Dana Kampanye Pemilihan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG
2 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENGERTIAN
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR : 20/Kpts/KPU-Kab-012.329279/V/2015 TANGGAL 20 MEI 2015 TENTANG PEDOMAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI PEKALONGAN
Lebih terperinciMAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN MAHASISWA BAB I KEANGGOTAAN PM UNPAR Pasal 1 (1) Anggota PM Unpar terdiri dari: a. mahasiswa baru b. mahasiswa lama (2) Mahasiswa baru yang dimaksud dalam ayat (1) huruf
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciRINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu I. PEMOHON Partai Serikat Rakyat Independen (Partai SRI), dalam hal ini
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kekayaan budaya dan etnis bangsa
Lebih terperinci2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent
No.1711,2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU.Pemilihan.Gubernur.Bupati.Walikota.Pelanggaran Administrasi. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciOleh : Ni Made Ayu Tresnasanti I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Pemerintahan, Universitas Udayana
FUNGSI PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 Oleh : Ni Made Ayu Tresnasanti I Made
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciKEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014
KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Bahan TIMUS 23-06-04 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan
Lebih terperinciTATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015
PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam
Lebih terperinciMAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN MAHASISWA BAB I KEANGGOTAAN PM UNPAR Pasal 1 (1) Anggota PM UNPAR terdiri dari: a. mahasiswa baru; b. mahasiswa lama. (2) Mahasiswa baru yang dimaksud dalam ayat (1) huruf
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG
KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN AUDIT LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinci2017, No sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum, sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1428, 2017 BAWASLU. Penanganan Pelanggaran Administrasi. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA
Lebih terperinciKeluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNDANG-UNDANG KMFT UGM Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNDANG-UNDANG KMFT UGM Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Ketua Majelis Permusyawaratan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan
Lebih terperinciIKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 09/UU/DPM UI/IV/2008 Tentang : BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG PETUNJUK TEKNIS PEMANTAU PEMILIHAN, LEMBAGA SURVEI ATAU JAJAK PENDAPAT DAN PENGHITUNGAN CEPAT
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG PETUNJUK TEKNIS PEMANTAU PEMILIHAN, LEMBAGA SURVEI ATAU JAJAK PENDAPAT DAN PENGHITUNGAN CEPAT PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BULELENG TAHUN 2017 PETUNJUK TEKNIS
Lebih terperinciMengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperincib. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG
KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT LAPORAN DANA KAMPANYE PASANGAN CALON KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH
Lebih terperinciLEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU DI JERMAN
LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU DI JERMAN Jerman merupakan sebuah negara republik federal yang terdiri atas 16 negara bagian (Länder). Kekuasaan legislatif dibagi antara Bundestag dan Landtage (Parlemen Negara
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinci- 1 - PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BUTON TENGAH TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN
- 1 - SALINAN LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BUTON TENGAH NOMOR:43/Kpts/KPU-Kab.026.419168/TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI
Lebih terperinciTujuan, Metodologi, dan Rekan Survei
Sejak reformasi dan era pemilihan langsung di Indonesia, aturan tentang pemilu telah beberapa kali mengalami penyesuaian. Saat ini, empat UU Pemilu yang berlaku di Indonesia kembali dirasa perlu untuk
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924]
UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2008/176, TLN 4924] BAB XIX KETENTUAN PIDANA Pasal 202 Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN EKSEKUTIF
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA Yang dimaksud dengan : 1) UI adalah Universitas Indonesia BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 2) FF UI adalah Fakultas Farmasi
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 95 Undang- Undang Nomor 11
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG DIDIRIKAN OLEH WARGA NEGARA ASING
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG DIDIRIKAN OLEH WARGA NEGARA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinci2018, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah
No.178, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemantauan Pemilu. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PEMANTAUAN PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA
ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA BAB I IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA Pasal 1 Nama wadah kemahasiswaan Fakultas
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PELANGGARAN ADMINISTRASI TERKAIT LARANGAN MEMBERIKAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN
Lebih terperinciPenetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 74, Pasal 75, dan Pasal 76 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.
No.261, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HAK ASASI MANUSIA. Organisasi Kemasyarakatan. Pelaksanaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5958) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN
Lebih terperinciISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 479/BL/2009 TENTANG PERIZINAN
Lebih terperinciTENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.01/2008 TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam rangka mendukung perekonomian yang sehat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN KOTA GUNUNGSITOLI NOMOR : 35 /Kpts/ KPU.K-GST-002.680675/2015 TANGGAL : 23 MEI 2015 TENTANG : PEDOMAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA GUNUNGSITOLI
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.182, 2014 LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG PERSYARATAN DAN MEKANISME SERTIFIKASI HAK ASASI MANUSIA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 42-2008 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 2003 POLITIK. HANKAM. Lembaga Legislatif. Lembaga eksekutif. PEMILU. Presiden. Wakil
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciTULISAN HUKUM. Transparansi-dan-Akuntabilitas-Pengelolaan. m.tempo.co
TINJAUAN HUKUM BATAS PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DAN PERAN BPK DALAM PENGELOLAAN DANA BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK m.tempo.co I. PENDAHULUAN Berdasarkan
Lebih terperinciJANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA!
JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA! MATERI KHUSUS MENDALAM TATA NEGARA Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia Menurut Uud 1945 Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia menurut UUD 1945, tidak
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
d. bahwa berdasarkan pada ketentuan tersebut pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang pedoman teknis verifikasi syarat calon pengganti antarwaktu Anggota
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN
Lebih terperinci2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA
No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN
Lebih terperinciTugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara
Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara Bagan Lembaga Negara Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Tugas dan Wewenang MPR Berikut tugas dan wewenang dari Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinci