BAB VII PENUTUP. jumlah lansia, tidak terlepas dari timbulnya permasalahan sosial. Berdasarkan hasil
|
|
- Sukarno Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Keadaan demografi di DIY yang cenderung menunjukkan adanya peningkatan jumlah lansia, tidak terlepas dari timbulnya permasalahan sosial. Berdasarkan hasil estimasi jumlah penduduk dari survei penduduk di tahun 2010 diketahui bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta menurut BPS DIY memiliki jumlah penduduk pada tahun 2012 tercatat sebesar jiwa. Jumlah ini akan meningkat seperti yang dipaparkan BPS DIY bahwa proyeksi penduduk tahun 2000 hingga tahun 2025 DIY yaitu dewasa (30-34 tahun) sebesar 10,36 persen, kelompok umur 0-24 tahun sebesar 32,74 persen, kelompok umur tahun sebesar 53,88 persen, dan usia 60 tahun ke atas sebesar 13,38 persen (Badan Pusat Statistik Yogyakarta, 2013). Meskipun begitu, keadaan yang lain ditunjukkan oleh Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) pada tahun 2011 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pralansia dan lansia miskin di DIY pada 2011 yang masih bekerja yaitu (65,30% dari ) diantaranya masih bekerja (Studies Interdisciplinary Islamic Kesejahteraan Sosial Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2014). Permasalahan sosial seperti kemiskinan yang melanda kaum lansia di DIY memaksa mereka untuk bekerja tanpa mengandalkan bantuan orang lain, bahkan untuk menjadi pengemis. Keadaan ini oleh Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta dijadikan isu utama dalam kegiatan advokasi yang mereka lakukan. Kegiatan advokasi ini diidentifikasi dengan kedelapan unsur yang dipaparkan oleh Sharma (1997) yaitu tujuan advokasi, data, audiens, pesan, koalisi, presentasi, 95
2 penggalangan dana, dan evaluasi. Dalam hal ini, komunitas tersebut memenuhi unsurunsur dasar advokasi tersebut seperti yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan komunitas tersebut merupakan kegiatan advokasi dengan masyarakat lansia berdaya di DIY sebagai sasaran advokasi. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta dapat dikatakan berhasil dalam melakukan advokasi terhadap isu masyarakat lansia yang berdaya tanpa mengemis. Keberhasilan ini dapat dilihat dari respon yang luar biasa masyarakat maupun netizen terhadap advokasi komunitas tersebut. Respon yang luar biasa ini dapat terlihat akun instagram yang dimiliki komunitas tersebut, menunjukkan bahwa rata-rata jumlah di kolom komentar sebesar 150 komentar dengan rata-rata tanda suka pada masing-masing foto yang diunggah sebesar 3000 (instagram.com/ketimbang.ngemis.yogyakarta). Selain itu, keberhasilan advokasi juga dapat dilihat dari respon netizen yang memberikan informasi mengenai masyarakat lansia yang berdaya kepada komunitas tersebut. Jelas ada dampak signifikan dari donatur baik hati. Dan banyak yang nge-tag dan Direct Messages (pesan secara langsung) kami berarti ini membuktikan makin banyak orang yang peduli mau meluangkan waktu untuk mendekati dan menggali info sasaran dan setidaknya membeli dagangannya. Banyak tanggapan positif maupun negative kami sebisa mungkin memperbaiki sistem KNY yang masih umur 1 tahun ini. Masih banyak yang harus diperbaiki dan ditambahkan. (Anggie, wawancara pada 25 Oktober 2016). Dalam hal ini komunitas tersebut mampu untuk mengkonstruksikan nilai semangat bekerja dan mengapresiasi keberadaan masyarakat lansia yang berdaya tanpa mengemis tersebut. Isu dan nilai ini dapat diterima oleh masyarakat karena 96
3 penyampaian informasi dengan cepat, yaitu melalui media sosial khususnya media sosial Instagram. Media sosial Instagram memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan advokasi yang dilakukan Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta. Media sosial Instagram dalam hal ini sebagai salah satu sarana yang kuat untuk advokasi oleh komunitas tersebut. Media sosial Instagram dalam penelitian ini merupakan sarana advokasi yang paling berperan dalam keberhasilan advokasi yang dilakukan Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta. Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta pakai Instagram, twitter dan You Tube buat live report kegiatan. Instagram paling efektif karena semua orang bisa melihat baik dari segi foto dan kisah ceritanya. Dan anak muda sekarang mayoritas mempunyai Instagram. (Anggie, wawancara pada 25 Oktober 2016). Meskipun menggunakan media sosial Instagram sebagai sarana advokasi dianggap berhasil berhasil, akan tetapi masih terdapat faktor dukungan dari masyarakat atau netizen. Dukungan dari masyarakat yang tergabung dalam netizen ini, berupa pemberian informasi mengenai sasaran advokasi yaitu masyarakat lansia yang berdaya tanpa mengemis. Sebagian besar informasi yang menjadi konten dalam akun Instagram Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta berasal dari netizen yang tergugah untuk membantu lansia tersebut melalui Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta. Sehingga dalam hal ini Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta berperan sebagai pelaku advokasi dan sebagai penyedia ruang advokasi bagi masyarakat atau netizen yang ingin menyalurkan informasi. Keberhasilan advokasi Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta ini tentunya tidak terlepas dari strategi advokasi yang digunakan dalam mengadvokasi. 97
4 Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa identifikasi terhadap strategi advokasi yang digunakan oleh komunitas yaitu strategi advokasi normatif, strategi advokasi non-litigasi, dan strategi advokasi persuasi. Strategi advokasi normatif ditunjukkan ketika Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta ketika mengandalkan argument-argumen moral dan mobilisasi nila-nilai umum kepada target advokasi. Hal ini ditunjukkan oleh komunitas tersebut dalam mengajak netizen melalui media sosial instagram untuk memberi penghargaan dan apresiasi kepada masyarakat lansia yang berdaya tanpa mengemis, seperti yang tertulis pada akuninstagram komunitas tersebut bahwa Sesungguhnya beliau bekerja keras untuk menghindari sifat meminta-minta. Adapun strategi advokasi yang digunakan oleh Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta lainnya yaitu strategi advokasi non-litigasi dan strategi advokasi persuasi. Strategi advokasi non-litigasi ini sebagai upaya di luar hukum formal yang memanfaatkan potensi kekuatan sosial dan politik yang tersedia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunitas ini menggunakan kekuatan sosial melalui yang ada di dalam masyarakat, menurut komunitas tersebut saat ini banyak masyarakat yang mencari kegiatan sosial. Sehingga masyarakat menggunakan akun instagram Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta sebagai referensi untuk menyalurkan kegiatan maupun bantuan sosial. Menurutku ada manfaatnya sih misal kita mau ngadain acara baksos atau sekedar membantu secara pribadi itu bisa cari referensi disitu jadi lebih tau siapa-siapa yang bisa dibantu. (Retna, wawancara pada 28 Oktober 2016). Strategi advokasi dari Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta juga dapat diidentifikasi dengan strategi advokasi persuasi. Strategi persuasi menggunakan 98
5 informasi, analisis, dan mobilisasi warga negara untuk mendesakkan perubahan. Dalam mencari informasi yang kemudian dianalisis untuk memobilisasi warga negara, komunitas tersebut melakukan survei terhadap sasaran advokasi. Survei digunakan untuk mencari informasi terkait dengan target apakah layak untuk diadvokasi atau tidak. Survei yaitu tim wara wiri yang akan survei target dari tempat berjualan sampai tempat tinggal dan mencatat apa kebutuhan yang benar-benar dibutuhkan beliau (sasaran). Kalo memang benar baru kami bantu untuk dipost di instagram agar banyak yang tau tentang beliau. (Anggie, wawancara pada 25 Oktober 2016). Strategi advokasi yang digunakan Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta masing-masing juga memiliki beberapa kelemahan. Strategi advokasi normatif yang mengandalkan argumen guna memobilisasi nilai-nilai dalam masyarakat, memiliki kekurangan dalam pendekatan terhadap target secara langsung. Hal ini dikarenakan komunitas tersebut dalam berargumen dan memobilisasi nilai-nilai melalui instagram bukan tatap muka secara langsung pada target advokasi. Adapun strategi advokasi non-litigasi memiliki kekurangan dalam review terhadap hukum yang berlaku yang dapat membantu komunitas untuk mengatahui hukum dan peraturan mengenai kegiatan advokasi. Sedangkan strategi advokasi persuasi memiliki kekurangan dalam frekuensi pencarian data yang berguna untuk memberikan informasi dan analisis untuk target advokasi. Komunitas ini memiliki frekuensi yang rendah dalam mencari data, hal ini dapat dilihat dari kecenderungan komunitas untuk menggunakan bantuan netizen dalam mendapatkan informasi terkait sasaran advokasi. Seperti yang terlihat dalam akun instagram komunitas tersebut menunjukkan bahwa informasi atau unggahan foto 96 foto berasal dari netizen, dan sisanya sebanyak 58 foto berasal dari komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 62% data mengenai informasi terkait 99
6 target advokasi bersumber dari netizen yang memiliki kepedulian untuk berbagi informasi terkait. Selain itu, belum ada pengembangan terkait strategi advokasi yang dilakukan Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta. Dalam hal ini, perlu pengidentifikasian pendukung dan penentang dalam kegiatan advokasi yang dilakukan. Mengenai pendukung, komunitas tersebut mengetauhi pendukung terbesarnya adalah netizen khususnya anak muda yang selalu memberikan dukungannya. Dukungan yang diberikan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya yaitu pemberian informasi mengenai sasaran pada komunitas tersebut. Meskipun begitu, komunitas ini belum mengidentifikasi mengenai penentang terhadap kegiatan advokasi yang mereka lakukan. Dukungan terbesar dari netizen pengguna media sosial yang banyak membantu ngasih informasi sama donator. Tapi kami belum tau siapa penentang kami karena kami belum menemukan yang kayak gitu. (Anggie, wawancara pada 13 November 2016). Strategi advokasi oleh Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta yang didukung dengan menggunakan instagram, perlu untuk mencari sarana advokasi yang baru. Hal ini dikarenakan perkembangan media sosial khususnya Instagram tidak dapat diandalkan selamanya. Oleh karena itu, komunitas tersebut perlu mencari sarana advokasi yang baru yaitu melalui media massa yang tidak hanya terbatas pada media sosial saja. Selain itu, media massa seperti stasiun televisi, koran, majalah, dan radio lebih dapat diakses oleh masyarakat luas. Hal ini tidak seperti instagram sebagai media sosial yang mengharuskan pengguna untuk memiliki handphone dan akses terhadap internet, sedangkan media massa tersebut tidak membutuhkan akses terhadap internet yang tidak semua masyarakat dapat mengakses internet. 100
7 Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan mengetahui kondisi lingkungan, adanya dukungan dari target advokasi, penggunaan sarana advokasi yang tepat, dan menggunakan strategi advokasi yang tepat, maka advokasi yang dilakukan akan berhasil mencapai tujuan. 7.2 Rekomendasi Advokasi yang dilakukan oleh Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta memiliki klebihan dan kekurangan dari segi unsur-unsur dasar dan strategi advokasi. Kelebihan yang dimiliki pun bisa dipertahankan dan ditingkatkan, akan tetapi kekurangan yang ada harus diperbaiki. Adapun alternative rekomendasi yang diberikan atas kekurangan yang ada, sebagai berikut; 1. Komunitas Ketimbang Ngemis Yogyakarta perlu pengidentifikasian pendukung dan penentang dalam mengembangkan strategi advokasi. Posisi pembuat kebijakan seringkali dipengaruhi oleh kepentingan kelompok berpengaruh, maka anggota komite advokasi perlu mengidentifikasi kelompok-kelompok berpengaruh yang mendukung atau menentang permasalahan yang ada. Untuk setiap isu, staf perlu untuk mencari tahu posisi masing-masing kelompok berpengaruh tersebut dan alasannya. Hal ini termasuk dengan cara mendapatkan publikasi dan bahan-bahan dari setiap kelompok atau, jika perlu, mengadakan pertemuan dengan perwakilan kelompok tingkat tinggi untuk membahas isu terkait. Berdasarkan hasil riset ini, staf komite harus membuat tabel yang menunjukkan organisasi-organisasi yang mendukung, menentang dan abstain untuk tiap-tiap isu. (KADIN Indonesia, 2015). 101
BAB I PENDAHULUAN. suatu permasalahan publik yang tidak dapat terhindarkan. Permasalahan publik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan, ketidakadilan, kekerasan, kejahatan, dan lain sebagainya menjadi suatu permasalahan publik yang tidak dapat terhindarkan. Permasalahan publik tersebut sepintas
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Pada bab ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian.
69 BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian ini adalah data yang kemudian
Lebih terperincinegeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KAMPANYE SOSIAL KOMUNITAS KETIMBANG NGEMIS REGIONAL GRESIK. disajikan pembahasan hasil penelitian.
BAB IV A. Temuan Penelitian ANALISIS KAMPANYE SOSIAL KOMUNITAS KETIMBANG NGEMIS REGIONAL GRESIK Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan dalam penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengguna situs media sosial saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media sosial mendominasi
Lebih terperinciKarya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)
Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Lebih terperinciAFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2)
AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2) Ada sembilan langkah dalam AFP SMART yang terbagi kedalam tiga fase atau tahapan sebagai berikut: Langkah 1. Buat sasaran yang SMART Langkah 4. Tinjau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa bagi sebuah keluarga. Anak juga merupakan generasi masa depan bagi suatu bangsa, karena kelak anak akan menjadi dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. program hiburan mendapat posisi yang digemari dalam khalayak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak program-program yang ditayangkan di media televisi Indonesia, termasuk program hiburan seperti Sinetron, Drama, Games, Music, Reality Show, Gosip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai
Lebih terperinciLEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.
LEMBAR INFORMASI JUDUL PENELITIAN Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia. UNDANGAN KETERLIBATAN Anda diajak untuk terlibat dalam penelitian Pemanfaatan Media
Lebih terperinciBAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti
BAB IV Penutup A. Kesimpulan Media massa merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa media massa mempunyai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Bisnis kuliner di era saat ini makin meningkat, hal ini diperkuat dengan pernyataan yang pernah disampaikan oleh Menteri Peindustrian Saleh Husin
Lebih terperinciMemahami Komunikasi Kesehatan. :: komkes.wordpress.com
Memahami Komunikasi Kesehatan dienanshari@gmail.com :: komkes.wordpress.com 1 Tujuan sesi ini: Memperkenalkan konsep komunikasi dan komunikasi kesehatan; Menjelaskan peran, area kerja, dan sumber informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (wikipedia.org). Dewasa ini, graffiti tengah marak di Kota Solo (Solopos.com)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Graffiti adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet muncul dipertengahan 1990-an sebagai medium massa baru yang amat kuat. Internet adalah jaringan kabel, telepon dan satelit yang menghubungkan komputer.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Temuan Hasil Penelitian Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. dengan penelitian mengenai strategi promosi Indie Book Corner dalam
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan hasil penyajian data dan analisis data pada bab sebelumnya. Maka kesimpulan yang terkait dengan penelitian mengenai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan maka beberapa kesimpulan dapat dibuat. Pertama, hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa Pemkab Sragen, dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SEGMENTASI PENDENGAR RADIO DAIS FM SEMARANG
BAB IV ANALISIS SEGMENTASI PENDENGAR RADIO DAIS FM SEMARANG A. Analisis Data Penelitian Pada awal perkembangan industri penyiaran di Indonesia, pengelola media penyiaran pada umumnya membidik audien hanya
Lebih terperinciadalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran produk merupakan aktivitas yang terus berjalan, berevolusi dan berkembang menjadi lebih efektif, lebih cepat dan lebih massal. Kita melihat berbagai ai macam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini di Indonesia sudah memasuki era digital. Sehingga masyarakat sudah semakin banyak yang menggunakan media internet sebagai akses untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan munculnya berbagai konflik yang berujung kekerasan karena berbagai aspek seperti politik,
Lebih terperinciGambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penggunaan internet yang semakin aplikatif berbanding lurus dengan pertumbuhan pengguna internet khususnya di Indonesia. Berikut ini tersaji grafik pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana
Lebih terperinciPERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA
PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA 1. Menambahkan sasaran pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama yang sedang dihadapi dan masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah utama yang sedang dihadapi dan masih belum terselesaikan di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut laporan Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya era modern saat ini khususnya di bidang era komunikasi memberikan dampak yang cukup signifikan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang perekonomian.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pedagang lansia dengan menggunakan komunikasi teori persuasif adalah pola
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data dan temuan-temuan penelitian mengenai pola komunikasi Komunitas Ketimbang Ngemis Sidoarjo terhadap pedagang lansia di Kabupaten Sidoarjo, penulis dapat menarik
Lebih terperinciTeknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Jumlah Pengusaha Indonesia Dengan Negara Lain. Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM di Indonesia telah menunjukan geliatnya di tahun 2015, tingginya populasi usia produktif di Indonesia yang tak berbanding
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berita pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait kasus PT Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari Menteri Energi dan Sumber
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar
1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang di dalam hidupnya selalu memerlukan dan membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Perkembangan iklan mulai merambah ke media televisi sekitar awal tahun 1950-an. Saat itu
Dalam Milyar BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan iklan mulai merambah ke media televisi sekitar awal tahun 1950-an. Saat itu jasa iklan di televisi mulai dijual dalam hitungan
Lebih terperinciThe IFP Legacy Website merupakan sarana untuk membangun komunitas global berbasis online bagi Alumni IFP.
The IFP Legacy Website merupakan sarana untuk membangun komunitas global berbasis online bagi Alumni IFP. Website ini merupakan sarana dan tempat bagi Anda dalam mempublikasikan karya ilmiah, kompetensi,
Lebih terperinciInterview Guide. 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi?
Lampiran 1 : Interview Guide Interview Guide Strategi Promosi 1. Apakah Inteeshirt terlebih dulu melakukan perencanaan promosi? 2. Mengapa harus ada perencanaan promosi? 3. Siapa yang menjadi target audiens
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Social media merupakan sebuah platform komunikasi yang mempunyai banyak manfaat. Sekarang ini hampir semua orang sudah menggunakan social media untuk mendukung aktifitas
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Jaringan Media Komunitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang berkembang di era globalisasi saat ini berfungsi untuk mempermudah, mempercepat, atau memberikan alternatif lain bagi pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan terakhir di mana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini berfokus pada preferensi masyarakat Surabaya dalam menggunakan media sosial. Dalam teori Uses and Gratificationmempelajariapa yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun badan dapat terjadi atas bantuan publikasi. Publikasi adalah sarana
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Umum Publikasi dalam sebuah lembaga sangat penting. Keberhasilan sebuah lembaga ataupun badan dapat terjadi atas bantuan publikasi. Publikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara perairan yang luas dan terdiri dari beribu pulau di dalamnya. Wilayah Indonesia yang luas dan tersebar, membuat indonesia kaya
Lebih terperinciAnalisis Pendapatan Pekerja Bebas dan Berusaha Sendiri, 2016
BADAN PUSAT STATISTIK Analisis Pendapatan Pekerja Bebas dan Berusaha Sendiri, 2016 ABSTRAKSI Pesatnya pertambahan angkatan kerja dan terbatasnya lapangan kerja produktif yang tercipta telah mendorong timbulnya
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. penelitian yang telah dilaksanakan tentang evaluasi program Sustainable. periode di Kabupaten Sumbawa Barat.
BAB IV PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang ditujukan kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT) di kabupaten Sumbawa Barat. Dalam kesimpulan, peneliti akan menjabarkan secara
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
109 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Bentuk- Bentuk Kampanye Massa Yang Digunakan Di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik Dalam Pemilu Presiden 2014 Pemilu Presiden merupakan salah satu
Lebih terperinciKARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK
KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) Trian Kurnia Hikmandika 14030111130042 ABSTRAK Saat ini, industri media di Indonesia saling terintegrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Web 2.0 telah mengubah cara pengguna dan organisasi saling berinteraksi dan berkolaborasi. Meningkatnya popularitas interaksi sosial dalam situs
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kolektif bagi tujuan-tujuan kolektif. Politik juga melekat dalam lingkungan hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politik adalah aspek dari semua perbuatan yang berkenaan dengan usaha kolektif bagi tujuan-tujuan kolektif. Politik juga melekat dalam lingkungan hidup manusia,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori
Lebih terperinciSTRATEGI KOMUNIKASI ONLINE MARKETING KRATON WEDDING YOGYAKARTA. (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap dan Akun
STRATEGI KOMUNIKASI ONLINE MARKETING KRATON WEDDING YOGYAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Twitter @kratonwedding dan Akun Facebook Kraton Wedding) 1. Latar Belakang Masalah Kebangkitan media
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways
150 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam identifikasi masalah
Lebih terperinci70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior)
70% kegiatan komunikasi PR adalah menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. (Wisaksono Noeradi pakar PR senior) Media komunikasi bisa menggunakan media cetak, audio visual atau pun internet. Menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Media sosial hadir sebagai media baru dalam berkomunikasi dimana saat ini berkomunikasi tidak hanya secara tatap muka tetapi juga melalui saluran media. Media sosial
Lebih terperinciA. SAJIAN DATA. 1. Respon Guru Jika Murid Tidak Mengerti Materi Pembelajaran
A. SAJIAN DATA Setiap individu memiliki kebiasaan yang berbeda hal tersebut tidak terlepas pada kebiasaan seorang guru dalam memulai kegiatan belajar mengajar. Pada setiap awal pembelajaran Nubuat sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keempat aspek tersebut memiliki hubungan yang erat satu sama lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada dasarnya bertujuan mengembangkan kemampuan berbahasa siswa yang ditentukan pada aspek kemampuan berbahasa yaitu mendengarkan,
Lebih terperinciLEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.
LEMBAR INFORMASI JUDUL PENELITIAN Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia. UNDANGAN KETERLIBATAN Anda diajak untuk terlibat dalam penelitian Pemanfaatan Media
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan tingkatan ekonomi serta umur sudah dapat menggunakannya. Internet adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini penggunaan internet sebagai salah satu media komunikasi dan informasi tidaklah asing lagi, setiap orang dari berbagai belahan dunia, suku, ras, budaya dan tingkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Semua manusia pasti berinteraksi dan bersosialisasi dengan cara berkomusikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media sosial kini telah berkembang dari komunikasi satu arah menjadi platform
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Media sosial semakin menarik dan cukup mencuri perhatian masyarakat Indonesia untuk saling berkomunikasi. Banyak masyarakat Indonesia, khususnya di perkotaan, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya kota Yogyakarta adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya kota Yogyakarta adalah sebuah kota tujuan wisata nasional maupun internasional. Potensi pariwisata terbesarnya terletak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, interaksi dapat terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, interaksi dapat terjadi melalu media-media yang ada. Melihat dari banyaknya penggunaan media massa ini bisa disimpulkan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. pemasaran
LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN FOKUS PERTANYAAN PERTANYAAN Informan Kunci: Proses Komunikasi1. Menurut anda Pemilik usaha pemasaran pentingkah adanya komunikasi pemasaran dalam bisnis
Lebih terperinciMencari Pendekar Anti-Korupsi di Sekolah (Sejarah Pemberantasan Korupsi di Italia)
Mencari Pendekar Anti-Korupsi di Sekolah (Sejarah Pemberantasan Korupsi di Italia) Oleh Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang Ringkasan Program pendidikan etika yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Klasifikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi ibu kota provinsi. Wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. sebelumnya, pada penelitian yang berjudul Strategi Kampanye Public
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, pada penelitian yang berjudul Strategi Kampanye Public Relations Humas Kabupaten Kulon Progo dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet adalah sesuatu yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat modern di indonesia. Di era informasi seperti saat ini internet memegang peranan penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut.
1 BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Media massa sebagai alat komunikasi massa sangat berperan penting dalam mewujudkan keterbukaan informasi kepada publik. Karena pemerintah memiliki keterbatasan dalam
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP Bagian ini menjadi konklusi terhadap hasil penelitian yang telah dipaparkan peneliti pada bab sebelumnya. Dalam hal ini peneliti menarik kesimpulan serta memberikan saran terhadap organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan dalam menyajikan berbagai informasi secara aktual. Pesatnya perkembangan internet saat ini
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP Pada bab terakhir ini peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan saran yang terkait dengan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Peneliti akan menjelaskan
Lebih terperinci1. Kegiatan selama liburan. 2. Menghabiskan liburan dengan exchange. 3. Program exchange yang diketahui ANALISIS MARKET RESEARCH UB
1. Kegiatan selama liburan 7 dari 20 responden mengisi waktu liburannya hanya di rumah saja. 7 responden Sebanyak 4 orang jalan-jalan, dan 4 orang mengurus organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Model komunikasi yang dimiliki Laswell berbentuk sederhana. Model tersebut menyatakan bahwa terdapat lima unsur model komunikasi yaitu sumber (Source), pesan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan
56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita adalah sajian informasi tentang suatu kejadian yang berlangsung atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui informasi berantai
Lebih terperinciPenulisan Karya Ilmiah: Paper, Proposal dan Tesis
Penulisan Karya Ilmiah: Paper, Proposal dan Tesis Penulisan Makalah Sebuah makalah dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan tentang apakah kita setuju atau tidak setuju terhadap suatu pernyataan, atau pertanyaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara khusus, hal ini berarti meningkatkan Sumber Daya Manusia. Salah satu masalah
Lebih terperinciSEJARAH KOMUNIKASI MASSA
Pengajar : Nuria Astagini SEJARAH KOMUNIKASI MASSA SESI-3 KOMUNIKASI MASSA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA 2014 Era Komunikasi Lisan Informasi dan Ilmu pengetahuan disebar luaskan melalui ucapan lisan oleh
Lebih terperinciLingkungan Pemasaran
Lingkungan Pemasaran Topik Pembahasan Mempelajari pemeran lain dalam lingkungan pasar Mempelajari kekuatan2 utama yang mempengaruhi kondisi pasar Kedua hal di atas akan membentuk peluang, ancaman serta
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN
66 BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Hasil Temuan Penelitian Temuan penelitian berupa data lapangan diperoleh melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai
Lebih terperinciADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah
ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah Petunjuk Umum: Baca dan tandatangani pernyataan patuh pada Etika Akademik Pilihan Ganda 1. Berilah tanda silang pada lembar jawaban dengan memilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Media massa hadir secara luas dengan dukungan kemajuan teknologi saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai
Lebih terperinciBAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK
BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1 Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif 4.1.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Kratif Pada kerja praktik ini, praktikan di tempatkan pada Divisi Marcomm & Event dan
Lebih terperinciPedoman Me review Paper Untuk Seminar dan Jurnal Ilmiah
Pengantar Pedoman Me review Paper Untuk Seminar dan Jurnal Ilmiah Dr. Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc. Dosen Pasca Sarjana Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jln. Grafika 2, Negeri Ngayogyakarta
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM
RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM 1. Untuk mengakomodir asas kepentingan umum dan untuk menjamin kemudahan
Lebih terperinciBAB V. dan dilaksanakan, maka dapatlah ditarik beberapa kesimpulan. Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
79 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian atau penjelasan dalam penyajian data dan analisis data yang telah dilakukan peneliti sesuai dengan langkah-langkah yang dituntut dan dilaksanakan, maka
Lebih terperinciBAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR
BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Kebun Raya Bogor merupakan salah satu agrowisata yang sudah terkenal dan juga memiliki tujuan untuk mengembangkan pendidikan lingkungan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan perilaku pemilih memiliki signifikansi yang kuat. Terdapat hubungan positif antara konsumsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era digital, sosial media bukan lagi merupakan hal yang awam digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era digital, sosial media bukan lagi merupakan hal yang awam digunakan untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, tidak jarang sosial media digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang lahir dari produk - produk seperti media cetak dan media elektronik. Produkproduk ini menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data statistik mengenai jumlah wisatawan nusantara (Wisnus) setiap tahunnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Data statistik mengenai jumlah wisatawan nusantara (Wisnus) setiap tahunnya (Kemenparekraf, BPS) memperlihatkan tren jumlah penduduk Indonesia yang melakukan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini pada akhirnya menunjukan bahwa pencapaian-pencapaian
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini pada akhirnya menunjukan bahwa pencapaian-pencapaian Bandung Berkebun di usia pergerakannya yang masih relatif singkat tidak terlepas dari kemampuannya dalam
Lebih terperinciIssue of the Day. 1. Isu Terkait Fasilitas dan Infrastruktur Jalan Tol. Menteri Optimistis Penerapan e-toll. 2. Isu Terkait Proram bantuan Perumahan
1. Isu Terkait Fasilitas dan Infrastruktur Jalan Tol Evaluasi Mudik Lebaran Menteri PUPR mengatakan, salah satu evaluasi dari mudik Lebaran tahun ini adalah kesiapan jalan tol. Menurut Basuki, usai arus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada era globalisasi saat ini sangatlah cepat, dimana perubahan banyak terjadi dalam tatanan kehidupan manusia, termasuk diantaranya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,
Lebih terperinciYouth Local Action for Sustainable Development Goals 2030
Youth Local Action for Sustainable Development Goals 2030 Fisipol Building 2th Floor, JL. Socio Yusticia, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281 Phone 0274-563362 Ext 152, fax 0274-563362 www.yousure.fisipol.ugm.ac.id
Lebih terperinci