LAPORAN SURVEY DAN INVESTIGASI REHABILITASI PLTMH TENGA PLTMH TENGA. PLN (Persero) WILAYAH SULAWESI UTARA, TENGGARA DAN GORONTALO
|
|
- Erlin Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN SURVEY DAN INVESTIGASI REHABILITASI PLTMH TENGA PLTMH TENGA PLN (Persero) WILAYAH SULAWESI UTARA, TENGGARA DAN GORONTALO PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PUSHARLIS) Juni P a g e
2 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan unit pembangkit listrik berbahan bakar minyak akhir akhir ini sudah mulai dikurangi karena akan memberikan dampak terhadap kenaikan biaya produksi listrik yang sangat besar sehingga akan berpengaruh terhadap keuangan PLN dan daya beli masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut PLN berusaha mencari sumber energi baru terbarukan seperti tenaga air yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik. Selain mencari lokasi potensi tenaga air untuk pembangunan unit pembangkit listrik tenaga air yang baru, PLN juga berusaha menghidupkan kembali aset berupa PLTMH yang sudah tidak beroperasi tetapi masih mempunyai potensi air yang cukup untuk dilakukan rehabilitasi. Salah satu PLTM yang akan direhabilitasi adalah PLTM Tenga 1 x 225 kva (180 kw) yang terletak di Desa Tenga, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara yang berjarak sekitar 75 KM dari kota Manado. PLTM Tenga dibangun tahun 1977 memanfaatkan air dari sungai Molinow dengan besar debitnya tergantung pada kondisi musim hujan atau kemarau. Sejak tahun 1997 PLTM Tenga tidak beroperasi lagi karena terjadi gangguan pada sistem peralatan pengatur Governor dan belum ada tindaklanjut untuk dilakukan perbaikan. Survey PLTM Tenga dimaksudkan untuk menindaklanjuti gagasan dari PLN Wilayah SULUTENGGO untuk mengoperasikan kembali PLTM Tenga dalam rangka mendukung suplai energy listrik di PLN Wilayah SULUTENGGO Tujuan Survey ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi terakhir pasca terjadinya longsor pada saluran pembawa di PLTMH Tenga serta untuk aktualisasi data hasil survey sebelumnya Lingkup Pekerjaan Survey PLTM Tenga dilaksanakan oleh PLN PUSHARLIS pada tanggal 4-10 Mei 2015 dimaksudkan untuk melengkapi data Survey yang pernah dilaksanakan pada Tahun Pekerjaan survey dan investigasi PLTM Tenga meliputi pekerjaan sipil, elektrikal dan mekanikal. 1. Pekerjaan sipil meliputi : pengecekan kelayakan bangunan sipil di PLTM Tenga, yaitu kondisi bendungan, pintu air, saluran pembawa, bak penenang, pipa penstock, power house, dan potensi kelongsoran di sekitar PLTM Tenga, pembuatan Bench mark (titik referensi) baru, dikarenakan titik bench mark yang sebelumnya sudah hilang. Selain itu juga dilakukan survey topografi untuk pengecekan dan aktualisasi data terhadap hasil survey terdahulu. 2. Pekerjaan mekanikal meliputi : Pengecekan visual kondisi main inlet valve (MIV), kelengkapan komponen turbin, governor, gearbox dan bearing. 1 P a g e
3 3. Pekerjaan elektrikal : pengecekan terhadap generator, panel generator, panel power supply, Trafo Step Up, Kubikel, Motor kontrol guide vane. Selain melaksanakan investigasi di site, tim juga mengumpulkan beberapa informasi dan data sekunder sebagai data penunjang pengolahan data primer yang diambil di site. Lingkup pekerjaan sebagai berikut : a) Melaksanakan pengumpulan data Klimatologi dari BMKG setempat meliputi : Curah hujan Hari hujan Temperatur udara Kelembaban Tingkat penyinaran matahari Kecepatan angin b) Melakukan pengukuran dabit sesaat di beberapa titik sungai pada sisi bagian bendung dan sungai pada sisi setelah power house Profil PLTM Tenga 1. Spesifikasi teknis PLTM Tahun pembuatan : 1977 Daya terpasang : 225 kva Putaran turbin : 725 rpm Generator : 1000 rpm, 340 V, 50 Hz, exitasi : 54 V dan 49 A Governor : Oil pressure governor merk biyoty (India) Head : 23 m 1.5. Gambaran Visual (foto) kondisi di PLTM Tenga : NO Foto Kondisi Rekomendasi 1 Sungai Molinow Hulu Perlu dilaksanakan Normalisasi Sungai 2 P a g e
4 2 Tampungan air sudah mengalami sedimentasi dan sangat dangkal 3 Trash Rack sebagian besar rusak dan sudah tidak ada di bendung Perlu dilaksanakan Normalisasi di bagian intake dan bagian atas sungai Molinow untuk tampungan air sebelum aliran diarahkan ke saluran pembawa. Perlu dilakukan pergantian trash rack (saringan) pada area bendung 4 Terjadi Sedimentasi dan Longsoran pada Intake Dilakukan pengerukan material sedimentasi dan longsoran 5 Pintu Air Intake rusak dan berkarat Penggantian Pintu Air Intake 6 Pintu Air Intake rusak dan berkarat Penggantian 3 buah Pintu Air Intake 3 P a g e
5 7 Terjadi Sedimentasi dan Longsoran pada Saluran pembawa Perlu pengerukan material sedimentasi dan longsoran 8 Ada peternakan babi warga yang mengambil air dari Saluran Pembawa Pemutusan Saluran karena dapat mengurangi debit air 9 Sedimentasi dan longsoran dari tebing pada saluran Perlu dilakukan pembersihan, pengerukan, dan Normalisasi saluran 10 Sedimentasi dan longsoran dari tebing pada saluran Perlu dilakukan pembersihan, pengerukan, dan Normalisasi saluran 11 Terjadi Longsor di tebing pada saluran pembawa bulan januari (Informasi dari warga sekitar) Perlu dilakukan pembersihan, pengerukan, dan Normalisasi saluran 4 P a g e
6 12 Sedimentasi Saluran pembawa Perlu dilakukan pembersihan, pengerukan, dan Normalisasi saluran 13 Potensi Longsor yang ada di sisi saluran pembawa Perlu dilakukan pembersihan, pengerukan, dan Normalisasi saluran 14 Potensi Longsor yang ada di sisi saluran pembawa Perlu dilakukan pembersihan, pengerukan, dan Normalisasi saluran 15 Sedimentasi pada bak penenang dan saluran pelimpas Pembersihan, pengerukan, dan Normalisasi Bak Penenang 5 P a g e
7 16 Trash Rack di pintu air penstock Pembersihan, pengerukan material sedimentasi dan penggantian pintu air penstock 17 Pipa Penstock cukup baik secara fisik Pembersihan sepanjang area pipa penstock 18 Pipa Penstock cukup baik secara fisik Pembersihan area sekitar penstock, pengecekan kebocoran dan pengecatan ulang 19 Power House mengalami kerusakan, pada bagian atap, plafond, jendela dan pintu - Perlu perbaikan pada atap power house, Pengecatan Tembok - Perlu dilakukan perbaikan Instalasi penerangan PH dan sistem proteksi PLTM 6 P a g e
8 20 Rumah turbin (Jenis turbin francis) secara fisik masih bagus 21 Sistem Governore yang sudah rusak - Perlu pengecetan rumah turbin dan investigasi ulang kondisi komponen di dalam Casing (Guide vane dan turbin) - Perbaikan komponen turbin (runner, rear cover, bottom cover, guide vane, poros, fly wheel, bearing dan seal). Penggantian Governore dengan Hydraulic Power Unit (HPU) 22 Roda Gila yang sudah brekarat Perlu pembersihan, perbaikan dan pengecatan ulang 7 P a g e
9 23 Main Inlet Valve rusak dan berkarat Penggantian MIV 24 Generator sudah mengalami kerusakan (Komponen Rotor,dll sudah tidak ada) Penggantian Generator baru 25 Regulating Ring Guide vane sudah mengalami korosi Investigasi lebih lanjut dan dilakukan perbaikan atau penggantian 26 Tempat penyimpanan Trafo dengan pagar berkarat dan tidak terawat - Perbaikan dan pengecatan pagar - Pengadaan Trafo baru 8 P a g e
10 27 Posisi Tiang terakhir (End Pole) masih tersedia namun Perlu pembersihan Pembersihan Tiang, pengadaan isolator dan kabel jaringan 28 Pengukuran debit air sesaat di sungai Molinow Hilir 29 Pengukuran debit air sesaat di sungai Molinow Hulu 9 P a g e
11 30 Topografi untuk melengakapi data survey sebelumnya Laporan Survey Investigasi 10 P a g e
12 II. ANALISA DATA 2.1. Analisa Topografi Berdasarkan hasil desk study dengan data Peta Bakosurtanal skala 1 : yang dilanjutkan dengan survey lapangan pendahuluan untuk pengecekan potensi lokasi secara langsung (visual) menyangkut ketersediaan debit, kondisi umum topografi dan geologi, kemudahan akses dan ketersediaan jaringan listrik diperoleh gambaran posisi lokasi PLTM Tenga di Kabupaten Bolaang Mongondow sebagai berikut ini. Kabupaten : Bolaang Mongondow Kecamatan : Tenga Desa : Pakuweru Nama sungai : Royongan Molinow Luas DAS : km2 Gross Head : 24 m Koordinat PLTM Tenga adalah : Intake : 9 37'11.36"S dan '35.75"E Power house : 9 37'18.70"S dan '35.88"E Panjang penstock : 880 m Elevasi Bak Penenang : ± 227,7 m (local) Elevasi Tail race : ± 207,19 m (local) Peta lokasi PLTM Tenga selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut : 11 P a g e
13 Gambar 1 Lay out PLTM Tenga Gambar 2 Peta DAS PLTM Tenga 12 P a g e
14 Gambar 3 Peta topografi PLTM Tenga 2.2. DATA KLIMATOLOGI Data Hujan Data hujan untuk analisa perhitungan hidrologi menggunakan data hujan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Manado Jalan Raya Paniki Atas Manado. Dari data curah hujan terlihat rata-rata curah hujan tahunan sebesar mm/tahun dengan curah hujan terbanyak pada tahun 2011 sebesar 975 mm/tahun Data hujan bulanan yang digunakan dari tahun 2003 hingga 2014 sebagai berikut : Tabel 1 Data Curah Hujan Tabel 1.1 Tahun Rata - rata Curah Hujan (mm) Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah Rata - rata Rata - rata Min Max Hari bulan P a g e
15 Curah Hujan (mm) Curah Hujan (mm) Laporan Survey Investigasi Jumlah Hujan Tahunan Tahun 600 Curah Hujan Bulanan Rata - rata Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Bulan Gambar 4 Grafik curah hujan tahunan dan bulanan rata-rata Jumlah Hari Hujan Data jumlah hujan untuk analisa perhitungan hidrologi menggunakan data hujan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Manado Jalan Raya Paniki Atas Manado. Dari data jumlah hari hujan terlihat rata-rata jumlah hari hujan tahunan sebesar 9.41 hari/tahun dengan curah hujan terbanyak pada tahun 2014 sebesar 26 hari/tahun. Data jumlah hari hujan bulanan yang digunakan dari tahun 2003 hingga 2014 adalah sebagai berikut : 14 P a g e
16 Curah Hujan (mm) Hari Hujan Tabel 2 Data jumlah hari hujan Laporan Survey Investigasi Tabel 1.2 Hari Hujan ( 1.0 mm/hari) Tahun Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah Rata - rata Rata - rata Min Max Jumlah Hari Hujan Tahunan Tahun Jumlah Hari Hujan Bulanan rata - rata 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Bulan 15 P a g e
17 Celcius ( C) Laporan Survey Investigasi Gambar 5 Grafik jumlah hari hujan tahunan dan jumlah hari bulanan rata-rata Temperatur Udara Data temperature udara yang digunakan untuk perhitungan hidrologi menggunakan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Manado Jalan Raya Paniki Atas Manado. Data suhu udara bulanan yang digunakan dari tahun 2003 hingga 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3 Data Suhu/temperatur udara Tabel 1.3 Temperatur Udara Rata - rata ( C) Tahun Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah Rata - rata Rata - rata Min Max Temperature Rata-rata Tahunan Tahun 16 P a g e
18 Celcius ( C) Laporan Survey Investigasi Suhu Udara Rata - rata Bulanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Bulan Gambar. 6 Grafik temperature rata rata tahunan dan bulanan Kelembaban udara Data kelembaban udara yang digunakan untuk perhitungan hidrologi menggunakan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Manado Jalan Raya Paniki Atas Manado. Data kelembaban udara bulanan yang digunakan dari tahun 2003 hingga 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 4 Data Kelembapan udara Tabel 1.4 Kelembaban Udara Rata - rata (%) Tahun Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah Rata - rata Rata - rata Min Max P a g e
19 Kelembaban (%) Kelembaban (%) Laporan Survey Investigasi Kelembaban Udara Rata-rata Tahunan Tahun Kelembaban Udara Rata - rata Bulanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Bulan Gambar. 7 Grafik kelebaban udara rata rata tahunan dan bulanan Penyinaran Matahari (%) Data penyinaran matahari yang digunakan untuk perhitungan hidrologi menggunakan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Manado Jalan Raya Paniki Atas Manado. Data penyinaran matahari bulanan yang digunakan dari tahun 2003 hingga 2014 adalah sebagai berikut: 18 P a g e
20 Penyinaran Matahari (%) Penyinaran Matahari (%) Tabel 5 Data Penyinaran matahari (%) Laporan Survey Investigasi Tabel 1.5 Penyinaran Matahari Rata - rata Tahunan (%) Tahun Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah Rata - rata Rata - rata Min Max Penyinaran Matahari Rata - rata Bulanan Tahun Penyinaran Matahari Rata - rata Bulanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Bulan 19 P a g e
21 Kecepatan Angin (km/h) Laporan Survey Investigasi Gambar. 8 Grafik penyinaran matahari rata rata tahunan dan bulanan Kecepatan Angin rata-rata tahunan Data kecepatan angin rata-rata tahunan yang digunakan untuk perhitungan hidrologi menggunakan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Manado Jalan Raya Paniki Atas Manado. Data kecepatan angin rata-rata tahunan yang digunakan dari tahun 2003 hingga 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 6 Data Kecepatan angin rata-rata tahunan (km/h) Tabel 1.6 Kecepatan Angin Rata - rata Tahunan (km/h) Tahun Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah Rata - rata Rata - rata Min Max Kecepatan Angin Rata-rata Tahunan Tahun 20 P a g e
22 Kecepatan Angin (km/h) Laporan Survey Investigasi Kecepatan Angin Bulanan Rata - rata Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Bulan Gambar 9. Grafik kecepatan angin rata rata tahunan dan bulanan Debit Andalan Untuk memperoleh Debit andalan diperlukan Debit bulanan yaitu debit yang dihitung selama satu bulan. Debit andalan untuk memenuhi suatu kebutuhan air berbeda-beda tergantung dari kebutuhan yang dipenuhi. Dimana curah hujan andalan untuk kebutuhan PLTM adalah dengan ketersediaan air 60 %, yang artinya debit bulanan dengan probabilitas 60% yang terlampaui atau debit dengan probabilitas 40% tidak terlampaui. Dalam perhitungan probabilitas terlampaui ini digunakan rumus weibull: m p N 1 Dimana: p = probabilitas terlampaui m = posisi dalam rangking yang dibuat dari besar ke kecil N = jumlah titik data Ketersediaan air merupakan besarnya debit yang ada dan bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan. Besarnya ketersediaan air dicerminkan kedalam debit andalan. Debit andalan ini adalah debit yang harus tersedia (terpenuhi) untuk penyediaan kebutuhan air yang besarnya dinyatakan dalam ketersediaan air yang melampaui atau sama dengan suatu nilai yang keberadaannya dikaitkan dengan prosentasi waktu atau kemungkinan terjadinya. Besarnya debit andalan ini dihitung berdasarkan ketersediaan air dengan jumlah kebutuhan air. 21 P a g e
23 Perhitungan ketersediaan air meliputi perhitungan evapotranspirasi dan aliran limpasan (runoff) yang masuk ke bendung. Debit ketersediaan air diperkirakan dengan menggunakan FJ. Mock ANALISA HIDROLOGI Perhitungan Ketersediaan Air PLTM Tenga Data input untuk perhitungan ketersedian air metode FJ. Mock : Koefisien Infiltrasi (i) 0.8 Koefisien Resesi tanah (k) 0.6 expose surface 30 Soil moisture 250 Pada perhitungan menggunakan metode Mock perlu dilakukan kalibrasi terhadap nilai koefisien infiltrasi (i) dan faktor resesi air tanah (k) yang sangat dipengaruhi oleh topografi dan jenis tanah. Penentuan kedua nilai ini dilakukan dengan menguji semua koefisian pada selang nol sampai satu. Pada umumnya i yang digunakan untuk daerah dataran rendah dan pegunungan masing-masing adalah 0,3 dan lebih dari 0,5, sedangkan untuk k berkisar antara 0,5 untuk daerah dataran rendah dan 0,6 untuk daerah pegunungan Dari perhitungan ketersediaan air metode F.J Mock diperoleh simulasi perkiraan jumlah turbin dengan kapasitas daya yang dihasilkan sbb : 22 P a g e
24 Debit (m3/s) Debit (m3/s) Laporan Survey Investigasi 3.50 DEBIT KETERSEDIAAN AIR - S. Molinow Probabilitas FLOW DURATION CURVE Debit Maks Turbin Debit Min Turbin Probabilitas Debit turbin Debit max Debit min Gambar 10. Debit hasil perhitungan dan FDC PLTM Tenga Dari simulasi ketersediaan dibuat probabilitas debit dengan menggunakan metode weibull sebagai berikut : 23 P a g e
25 Tabel 6 Probabilitas debit andalan PLTM Tenga Probabilitas Debit % m 3 /s Dari data hasil perhitungan ketersediaan air selama 12 tahun (tahun ) dibuat debit rata-rata bulanan dengan memperkirakan kebutuhan debit turbin sehingga perkiraan daya operasi turbin selama setahun sbb : Gambar 11. Debit Bulanan Rata - rata Dari perhitungan ketersediaan air metode F.J. Mock diperoleh simulasi perkiraan jumlah turbin dengan kapasitas daya yang dihasilkan sbb : 24 P a g e
26 Jenis turbin : Francis Efisiensi turbin : 0,80 Gravity : 9,81 m/s 2 Gross head : 22 m Debit Desain : 0,596 m3/s Probabilitas : 60 % Debit max turbin (120% debit desain) : 0,684 m3/s Debit Min turbin (40 % debit desain) : 0,114 m3/s Laporan Survey Investigasi Hitungan Hidrologi Sampai Penentuan Kapasitas Turbin Dan Jumlah turbin No Lokasi PLTM 8 Nama Sungai: TENGA faktor pengali luar jawa = 1.1 Jumlah Turbin 1 1 No Turbin 1 Simulasi Potensi Energi Atas Dasar Ketersediaan Air di Sungai rata2/ total Keyakinan % Faktor Pengali Q faktor pengali di atas harus selalu > =1 Q turbin masing2 m3/det Total Q m3/det Kapasitas Turbin KW Simulasi Potensi Energi Atas Dasar Turbin yang Terpasang rata2/ total Keyakinan T terpasang % Turbin Terpasang Mw Kebutuhan Debit m3/det 0.58 Total Kebutuhan Debit m3/det Gambar 52 Simulasi potensi dan FDC PLTM Tenga Dari simulasi tersebut kapasitas turbin adalah 1 x 100 kw dengan probabilitas debit 60 %. 25 P a g e
27 III. REHABILITASI PLTM TENGA III.1 Rehabilitasi Bangunan Sipil III.1.1 Bendung dan Intake Kondisi Bendung dan Intake yang perlu diperbaiki/diganti adalah : a. Pembersihan lokasi sekitar Bendung dan intake b. Top mercu bendung Dilapisi beton bertulang agar tidak terkikis batuan yang terbawa banjir. c. Trashrack / Saringan Penggantian saringan d. Intake Perbaikan 3 unit pintu air. e. Pengerukan material sedimentasi berupa pasir dan batu. f. Timbunan tanah disisi kiri bendung. Untuk mencegah banjir g. Pasangan batu kali disisi kiri bendung. Untuk mencegah banjir. III.1.2 Sand Trap/ Kantong Lumpur Kondisi Sand Trap yang perlu diperbaiki/diganti adalah : a. Pembersihan lokasi sekitar Sand Trap b. Penggantian 2 unit pintu Inlet c. Penggantian 1 unit pintu pembilas lumpur d. Pengerukan sirtu III.1.3 Saluran Terbuka Kondisi Saluran Terbuka pada bagian kiri sekitar 50 % sudah retak dan pada bagian kanan sudah patah sekitar 100 meter, yang perlu diperbaik/digantii adalah : a. Penggantian saluran yang rusak dari pasangan batu kali diplester. b. Pemasangan brojong c. Timbunan tanah d. Pengerukan sirtu III.1.4 Forebay / Bak Penenang Kondisi Forebay yang perlu diperbaiki/diganti adalah : a. Pembersihan lokasi sekitar Bak penenang b. Pemasangan pagar pengaman. c. Pengerukan sirtu. III.1.5 Pipa Penstock Diameter 70 cm Kondisi Pipa Penstock refatif baik, yang perlu diperbaiki/diganti adalah : a. Pembersihan lokasi sekitar penstock b. Pengecatan Pipa Penstock. c. Flushing d. Perbaikan Pintu Penstock 26 P a g e
28 III.1.6 Powerhouse Kondisi cukup baik refatif baik, yang perlu diperbaiki/ diganti adalah : a. Penggantian atap dan plafond. b. Perbaikan jalusi. c. Penggantian pintu 2 daun. d. Pembuatan Pondasi Mesin. e. Bobok beton pondasi lama f. Penggantian pintu 1 daun g. Instalasi listrik h. Pengecatan tembok dan kayu. i. Pengecatan Besi j. Pembuatan Pagar Trafo. k. Pengadaan dan pemasangan overhead crane kapasitas 5 ton (chainblock system). III.1.7 Tailrace Kondisi tailrace mengalami banyak sedimen, yang perlu diperbaiki adalah pengerukan sirtu. III.1.8 Saluran Pelimpah Kondisi Saluran Pelimpah mengalami banyak sedimen, yang perlu diperbaiki adalah pengerukan sirtu. III.1.9 Pagar Keliling Kondisi cukup baik, yang perlu diperbaiki/diganti adalah : a. Penggantian pagar besi 2 daun b. Penggantian pagar tembok yang runtuh sekitar 150 meter. c. Pemasangan kawat duri III.2 Rehabilitasi Mechanical System Kondisi turbine shaft dan draft tube relative baik, yang perlu diperbaiki/diganti adalah : a. Pembuatan Runner b. Pembuatan Base Frame c. Perbaikan Mesin Turbine d. Perbaikan Gear Box e. Pembuatan peralatan control Turbin f. Pengadaan Bearing g. Pengadaan Main Inlet Valve (MIV) III.3 Rehabilitasi Electrical Power System Sebagian besar komponen elektrikal sudah tidak ada, maka perlu pengadaan komponen berikut : a. Generator 150 kva, 400 V, 1000 rpm b. Trafo daya 200 kva 0,4/20 kv c. Panel distribusi untuk PS d. Cut out 20 kv e. Panel Kontrol Generator f. Earthing, bonding dan lighting protection 27 P a g e
29 g. Kabel power h. Kabel control i. Kabel tray j. Battery & charger 24 Volt DC k. Dll yang dibutuhkan IV. KESIMPULAN Dari hasil survey, analisa Hidrologi dan analisa Topografi maka dapat disimpulkan sbb : 1. Secara garis besar, lingkup pekerjaan Rehabilitasi PLTM Tenga meliputi : Pekerjaan Sipil Pembersihan keseluruhan lokasi PLTM. Pengerukan sedimen di daerah bendung, sepanjang saluran pembawa, dan tailrace. Normalisasi sungai di daerah intake. Penggantian saringan/trash rack yang rusak. Penggantian pintu air. Pembersihan Pipa penstock (proses flushing untuk membersihkan sedimen yang ada di dalam pipa). Rehabilitasi bangunan Power House. Perbaikan di beberapa titik pada saluran pembawa yang runtuh. Penanganan potensi longsor di beberapa titik di saluran pembawa. Pekerjaan Mekanikal Overhaul keseluruhan komponen mesin PLTM. Pengadaan Hydrolic Power Unit dan MIV. Pengadaan beberapa komponen mekanikal yang rusak. Pekerjaan Elektrikal Pengadaan Generator dan Trafo baru. Pembuatan panel listrik dan control, pengkabelan, cubicle, battery dan charger dll. 2. Dari hasil simulasi dari perhitungan hidrologi, potensi terbangkitkan PLTM Tenga adalah 1 x 100 kw dengan debit 0,596 mᶾ/dt (probabilitas 60%). 28 P a g e
30 KATA PENGANTAR Bersama ini kami sampaikan laporan akhir pekerjaan survey investigasi komponen bangunan PLTMH Tenga di Desa Pakuweru Kecamatan Tenga Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Tengga. Laporan ini berisi mengenai Pendahuluan beserta lampiran foto foto hasil investigasi, analisa data dan rehabilitasi PLTM Tenga. Demikian Laporan ini kami buat,atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Bandung, 12 Juni 2015 Team Leader 29 P a g e
LAPORAN PRA-FEASIBILITY STUDY
LAPORAN PRA-FEASIBILITY STUDY HASIL SURVEY POTENSI PLTM/H SIKKA FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR Oleh, Tim Survey PLN PUSHARLIS OKTOBER, 2013 kajian teknis potensi energi & daya pltmh KATA PENGANTAR Puji syukur
Lebih terperinciPRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG
PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTMH) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan
Lebih terperinciLAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK
LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK UNTUK PLTM...... X... MW PROVINSI... LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Informasi Umum Pembangkit 3. Informasi Finansial Proyek 4. Titik Interkoneksi 1. Definisi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 2. TUJUAN
1. PENDAHULUAN Tahapan Studi dan Perencanaan sebelum dilakukan Pelaksanaan Pembangunan, meliputi: 1. Studi Potensi 2. Studi Kelayakan 3. Detail Engineering Design 4. Analisis Dampak Lingkungan (UKL/UPL
Lebih terperinciBAB VI STUDI OPTIMASI
BAB VI STUDI OPTIMASI 6.1. PENENTUAN SKEMA PLTM SANTONG Dalam studi kelayakan ini ditetapkan satu skema PLTM terpilih berdasarkan tinjauan topografi, geologi, debit yang tersedia, dan besarnya daya yang
Lebih terperinciPRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT
PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan
Lebih terperinciANALISIS SKEMA PLTM DAN STUDI OPTIMASI
Bab 5 ANALISIS SKEMA PLTM DAN STUDI OPTIMASI 5.1 UMUM Studi optimasi pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro ini dimaksudkan untuk mendapatkan skema PLTM yang paling optimal ditinjau dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III BAB III METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN 3.1 Uraian Umum Metodologi adalah suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam memecahkan suatu persoalan dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian... iii. Lembar Pengesahan Penguji...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pernyataan Keaslian... iii Lembar Pengesahan Penguji... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH STUDI
Bab II Kondisi Wilayah Studi 5 BAB II KONDISI WILAYAH STUDI 2.. Tinjauan Umum DAS Bendung Boro sebagian besar berada di kawasan kabupaten Purworejo, untuk data data yang diperlukan Peta Topografi, Survey
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2006 lalu, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 5 mengenai Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam
Lebih terperinciTahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
I. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama dalam pemuatan PLTMH yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator. Air yang mengalir
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun
TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH PDAM JAYAPURA Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT Nohanamian Tambun 3306 100 018 Latar Belakang Pembangunan yang semakin berkembang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA
BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA 3.1 Bendungan Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH cinta mekar (sumber,ibeka, 2007) PLTMH Cinta Mekar memanfaatkan aliran air irigasi dari sungai Ciasem yang berhulu di Gunung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
BAB III METODOLOGI 3.1 Umum Metodologi merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki
Lebih terperinciSURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI
2016 SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI PT PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN 2016 Halaman : 2 dari 16 Kegiatan : Pelaksanaan Pekerjaan Survey Potensi PLTM Kananggar & Nggongi
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)
BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 3.1. PLTMH Cinta Mekar Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH Cinta Mekar (Sumber IBEKA) PLTMH Cinta Mekar
Lebih terperinciLAPORAN SURVEY DAN INVESTIGASI PLTA TONSEA LAMA, MINAHASA, SULAWESI UTARA
2016 LAPORAN SURVEY DAN INVESTIGASI LAPORAN SURVEY DAN INVESTIGASI PLTA TONSEA LAMA, MINAHASA, SULAWESI UTARA PT PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN 2016 File: Laporan Survey dan Investigasi
Lebih terperinciSurvei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
5 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 5.1. Pengertian PLTMH PLTMH pada prinsipnya sama dengan PLTA (pembangkit listrik tenaga air) seperti Jati Luhur dan Saguling di Jawa Barat. Masyarakat di
Lebih terperinciTabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi
Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi Kebutuhan Tanaman Padi UNIT JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES Evapotranspirasi (Eto) mm/hr 3,53 3,42 3,55 3,42 3,46 2,91 2,94 3,33 3,57 3,75 3,51
Lebih terperinciLampiran 1.1 Data Curah Hujan 10 Tahun Terakhir Stasiun Patumbak
13 Lampiran 1.1 Data Curah Hujan 1 Tahun Terakhir Stasiun Patumbak TAHUN PERIODE JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 25 I 11 46 38 72 188 116 144 16 217
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI III UMUM
III-1 BAB III METODOLOGI 3.1. UMUM Sebagai langkah awal sebelum menyusun Tugas Akhir secara lengkap, terlebih dahulu disusun metodologi untuk mengatur urutan pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir. Metodologi
Lebih terperinciLAPORAN INVESTIGASI PLTMH PINANG AWAN. PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area Solok Rayon Muara Labuh
LAPORAN INVESTIGASI PLTMH PINANG AWAN PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area Solok Rayon Muara Labuh PT PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN Jl. Banten No. 10 Bandung Telp. 022-7236791
Lebih terperinciANALISIS POTENSI SUMBER DAYA AIR SUNGAI KAYUWATU WANGKO UNTUK PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK DI DESA KAROR KEC. LEMBEAN TIMUR KAB.
ANALISIS POTENSI SUMBER DAYA AIR SUNGAI KAYUWATU WANGKO UNTUK PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK DI DESA KAROR KEC. LEMBEAN TIMUR KAB. MINAHASA Willy Candra Rompies Lingkan Kawet, Fuad Halim, J. D. Mamoto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Saat ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Listrik dibutuhkan tidak hanya untuk penerangan, melainkan juga untuk melakukan aktivitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PDAM kota Subang terletak di jalan Dharmodiharjo No. 2. Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Lokasi Studi PDAM kota Subang terletak di jalan Dharmodiharjo No. 2. Kecamatan Subang, Kabupaten Subang. Untuk mencapai PDAM Subang dapat ditempuh melalui darat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, tentang sifat fisik,
Lebih terperinciLAMPIRAN B BATASAN TEKNIS
LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS UNTUK PLTM...... X... MW PROVINSI... LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Ketersediaan Debit Sungai 3. Batasan Bangunan Sipil 4. Kapasitas Desain dan Produksi Energi
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA
42 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA Sebelum melakukan perhitungan maka alangkah baiknya kita mengetahui dulu ketersediaan debit air di situ Cileunca
Lebih terperinciPT PLN (Persero) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN LAPORAN SURVEY & REVERSE ENGINEERING. Shaft & Runner
PT PLN (Persero) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN LAPORAN SURVEY 27-8-2015 & 28-8-2015 REVERSE ENGINEERING Shaft & Runner PLTM, Sulawesi Tengah Agustus, 2015 DAFTAR ISI 1. DASAR INVESTIGASI SHAFT DAN
Lebih terperinciANALISIS POTENSI SUNGAI ATEP OKI SERTA DESAIN DASAR BANGUNAN SIPIL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
ANALISIS POTENSI SUNGAI ATEP OKI SERTA DESAIN DASAR BANGUNAN SIPIL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR Rafika Abdulsalam Alex Binilang, Fuad Halim Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciBAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR 2.1 Dasar Hukum Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Banyak perusahaan swasta telah memulai usaha di bidang pembangkitan atau lebih dikenal dengan IPP
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI III-1
BAB III METODOLOGI 3.1 Tinjauan Umum Pekerjaan pembangunan embung teknis (waduk kecil), diawali dengan survei dan investigasi secara lengkap, teliti dan aktual di lapangan, sehingga diperoleh data - data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Daerah Irigasi Lambunu Daerah irigasi (D.I.) Lambunu merupakan salah satu daerah irigasi yang diunggulkan Propinsi Sulawesi Tengah dalam rangka mencapai target mengkontribusi
Lebih terperinciOptimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-1 Optimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung) Anindita Hanalestari Setiawan
Lebih terperinciKAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT
KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT Engkos Koswara 1*, Dony Susandi 2, Asep Rachmat 3, Ii Supiandi 4 1 Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan menyatakan pada pasal 4 ayat 2 bahwa badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat berpatisipasi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Negara Republik Indonesia dalam usaha mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila, yang dalam hal ini dapat diartikan bahwa hasil-hasil material
Lebih terperinciLAPORAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN PLTMH TAMANGIL-1 (1 X 40 KW) Kecamatan Kei Besar Selatan - Kabupaten Maluku Tenggara NOPEMBER, 2014
LAPORAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN PLTMH TAMANGIL-1 (1 X 40 KW) Kecamatan Kei Besar Selatan - Kabupaten Maluku Tenggara NOPEMBER, 2014 PT PLN (PERSERO) WILAYAH MALUKU & MALUKU UTARA PT PLN (PERSERO) PUSHARLIS
Lebih terperinciPERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB III METODOLOGI
BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Dalam suatu perencanaan bendungan, terlebih dahulu harus dilakukan survey dan investigasi dari lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data perencanaan yang lengkap
Lebih terperinciPERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO
TUGAS AKHIR RC 09 1380 PERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO Taufan Andrian Putra NRP 3109 100 078 Dosen Pembimbing: Prof.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Studi Sungai Cidurian mengalir dari sumber mata air yang berada di komplek Gunung Gede ke laut jawa dengan melewati dua kabupaten yaitu : Kabupaten Bogor, Kabupaten
Lebih terperinciLAPORAN INVESTIGASI PLTM WALESI 5
LAPORAN INVESTIGASI PLTM WALESI 5 PLTM Walesi PLTM Walesi merupakan salah satu pusat listrik yang terdapat di provinsi Papua Kabupaten Jayawijaya yang beribukota di Wamena, menggunakan aliran sungai Uwe,
Lebih terperinciANALISA KETERSEDIAAN AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BARITO HULU DENGAN MENGGUNAKAN DEBIT HASIL PERHITUNGAN METODE NRECA
ANALISA KETERSEDIAAN AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BARITO HULU DENGAN MENGGUNAKAN DEBIT HASIL PERHITUNGAN METODE NRECA Salmani (1), Fakhrurrazi (1), dan M. Wahyudi (2) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciMakalah Pembangkit listrik tenaga air
Makalah Pembangkit listrik tenaga air Di susun oleh : Muhamad Halfiz (2011110031) Robi Wijaya (2012110003) Alhadi (2012110093) Rari Ranjes Noviko (2013110004) Sulis Tiono (2013110008) Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian ini menggunakan data curah hujan, data evapotranspirasi, dan peta DAS Bah Bolon. Data curah hujan yang digunakan yaitu data curah hujan tahun 2000-2012.
Lebih terperinciKAJIAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI SALURAN SEKUNDER DAERAH IRIGASI BEGASING
KAJIAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI SALURAN SEKUNDER DAERAH IRIGASI BEGASING Ivony Alamanda 1) Kartini 2)., Azwa Nirmala 2) Abstrak Daerah Irigasi Begasing terletak di desa Sedahan Jaya kecamatan Sukadana
Lebih terperinciREVITALISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) (KASUS DAERAH PACITAN) (279A)
REVITALISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) (KASUS DAERAH PACITAN) (279A) Indra Bagus Kristiarno 1, Lutfi Chandra Perdana 2,Rr. Rintis Hadiani 3 dan Solichin 4 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA
EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1.1 Latar Belakang Dalam sistem PLTA, turbin air tergolong mesin konversi energi yang mengubah energi translasi gerak lurus menjadi energi gerak rotasi. Energi air tergolong energi terbarukan atau
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBAHASAN
BAB III METODE PEMBAHASAN 3.1. Metode Pembahasan Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara lain, yaitu : 1. Metode Literatur Metode literature yaitu, metode dengan mengumpulkan,
Lebih terperinciHYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous
HYDRO POWER PLANT Prepared by: anonymous PRINSIP DASAR Cara kerja pembangkit listrik tenaga air adalah dengan mengambil air dalam jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) melalui
Lebih terperinciBAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari
BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH 3.1 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk
Lebih terperinciLaporan Survey Awal PLTM Papua Barat
PT PLN (persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan 2017 Laporan Survey Awal PLTM Papua Barat Survey Awal Pengembangan PLTMH di Provinsi Papua dan Papua Barat 20 Februari 2017 1 Maret 2017 DAFTAR ISI
Lebih terperinciBAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah :
BAB V STUDI POTENSI 5.1 PERHITUNGAN MANUAL Dari data-data yang diperoleh, dapat dihitung potensi listrik yang dapat dihasilkan di sepanjang Sungai Citarik. Dengan persamaan berikut [23]: P = ρ x Q x g
Lebih terperinciANALISIS DEBIT SUNGAI MUNTE DENGAN METODE MOCK DAN METODE NRECA UNTUK KEBUTUHAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
ANALISIS DEBIT SUNGAI MUNTE DENGAN METODE MOCK DAN METODE NRECA UNTUK KEBUTUHAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR Zulfikar Indra M.I. Jasin, A. Binilang, J.D. Mamoto Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR. Universitas Gunadarma, Jakarta
PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR 1 Rika Sri Amalia (rika.amalia92@gmail.com) 2 Budi Santosa (bsantosa@staff.gunadarma.ac.id) 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
90 BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Tinjauan Umum Dalam merencanakan jaringan irigasi tambak, analisis yang digunakan adalah analisis hidrologi dan analisis pasang surut. Analisis hidrologi yaitu perhitungan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dapat dibangun apabila terdapat debit air dan tinggi jatuh yang cukup sehingga kelayakannya dapat tercapai.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat air bagi kehidupan kita antara
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGGUNAAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI RENTANG KABUPATEN MAJALENGKA. Hendra Kurniawan 1 ABSTRAK
OPTIMALISASI PENGGUNAAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI RENTANG KABUPATEN MAJALENGKA Hendra Kurniawan 1 1 Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No. 1 Jakarta ABSTRAK Sesuai
Lebih terperinciANALISIS KETERSEDIAAN AIR PADA DAERAH IRIGASI BLANG KARAM KECAMATAN DARUSSALAM KEBUPATEN ACEH BESAR
ISSN 2407-733X E-ISSN 2407-9200 pp. 35-42 Jurnal Teknik Sipil Unaya ANALISIS KETERSEDIAAN AIR PADA DAERAH IRIGASI BLANG KARAM KECAMATAN DARUSSALAM KEBUPATEN ACEH BESAR Ichsan Syahputra 1, Cut Rahmawati
Lebih terperinciRancang Bangun Pembangkit Listrik dengan Sistem Konversi Energi Panas Laut (OTEC)
Rancang Bangun Pembangkit Listrik dengan Sistem Konversi Energi Panas Laut (OTEC) Oleh : Andhika Pratama Yassen (4303 100 029) Dosen Pembimbing: Ir. Arief Suroso, M.Sc Ir. Mukhtasor M.Eng. Ph.D OTEC atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 2. Mengumpulkan data, yaitu data primer dan data sekunder
Metodologi III-1 BAB III METODOLOGI 3.1 Tinjauan Umum Perencanaan suatu jaringan transmisi air bersih suatu kawasan perlu mempertimbangkan beberapa aspek yaitu sosial budaya, teknis, biaya dan lingkungan.
Lebih terperinciANALISA KETERSEDIAAN AIR
ANALISA KETERSEDIAAN AIR 3.1 UMUM Maksud dari kuliah ini adalah untuk mengkaji kondisi hidrologi suatu Wilayah Sungai yang yang berada dalam sauatu wilayah studi khususnya menyangkut ketersediaan airnya.
Lebih terperinci2.1.1 Penentuan Debit Dalam merancang PLTM salah satu data penunjang yang diperlukan adalah data hidrologi. Data hidrologi yang diperlukan adalah debi
BAB II BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA PLTM adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi potensial air untuk membangkitkan energi listrik. PLTM bekerja dengan cara menjatuhkan air dengan debit tertentu dari
Lebih terperinciBab PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Letak geografis Negara Indonesia berada pada daerah tropis yang terdiri dari kepulauan yang tersebar dan memiliki sumber daya alam yang sangat menguntungkan, antara
Lebih terperinciMENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR EXTENDED ABSTRACT
MENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR Dr. Bambang Istijono, ME Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Andalas Anggota KNI-ICID & HATHI EXTENDED ABSTRACT PENDAHULUAN Propinsi Sumatera
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT
ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK
BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK Perangkat elektro mekanik merupakan salah satu komponen utama yang diperlukan oleh suatu PLTMH untuk menghasilkan energi listrik Proses
Lebih terperinciGLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Bangunan Sipil Adalah bangunan yang dibangun dengan rekayasa sipil, seperti : bangunan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Tabel I.1 Perkembangan dan Prakiraan Rasio Elektrifikasi Wilayah Indonesia
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT PLN (Persero) merupakan perusahaan satu-satunya yang menyediakan listrik bagi kebutuhan negara Indonesia. Pada tahun 1972, melalui Peraturan Pemerintah No.17, status
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1. Analisis Curah Hujan 4.1.1. Ketersediaan Data Curah Hujan Untuk mendapatkan hasil yang memiliki akurasi tinggi, dibutuhkan ketersediaan data yang secara kuantitas dan kualitas
Lebih terperinciRekonstruksi Upaya Penyelamatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro Di Desa Rumah Sumbul Tiga Juhar - Deli Serdang
Rekonstruksi Upaya Penyelamatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro Di Desa Rumah Sumbul Tiga Juhar - Deli Serdang Luthfi Parinduri Dosen Fakultas Teknik UISU, Medan Abstrak UU no. 20/2003 tentang Sistem
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Saluran Irigasi Mataram PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM Titis Haryani, Wasis Wardoyo, Abdullah Hidayat SA.
Lebih terperinciIrigasi Dan Bangunan Air. By: Cut Suciatina Silvia
Irigasi Dan Bangunan Air By: Cut Suciatina Silvia DEBIT INTAKE UNTUK PADI Debit intake untuk padi adalah debit yang disadap dan kemudian dialirkan ke dalam saluran irigasi untuk memenuhi kebutuhan air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kaum perkotaan maupun pedesaan. Segala macam aktifitas manusia pada saat ini membutuhkan energi listrik untuk membantu
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data 4.1.1 Analisis Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh didapat dari hasil survey di Saluran Umbul Kendat, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I TINJAUAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pengembangan sumber daya air didefinisikan sebagai aplikasi cara struktural dan non-struktural untuk mengendalikan, mengolah sumber daya air
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) PALUMBUNGAN, PURBALINGGA Design of Mini Hydro Power Plant at Palumbungan, Purbalingga
PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) PALUMBUNGAN, PURBALINGGA Design of Mini Hydro Power Plant at Palumbungan, Purbalingga Oleh: Andi Prasetiyanto, Nizar Mahrus, Sri Sangkawati, Robert
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sungai Banjaran merupakan anak sungai Logawa yang mengalir dari arah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Studi Sungai Banjaran merupakan anak sungai Logawa yang mengalir dari arah Utara ke arah Selatan dan bermuara pada sungai Serayu di daerah Patikraja dengan
Lebih terperinciAnalisis Ketersediaan Air Embung Tambakboyo Sleman DIY
Analisis Ketersediaan Air Embung Tambakboyo Sleman DIY Agung Purwanto 1, Edy Sriyono 1, Sardi 2 Program Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra Yogyakarta 1 Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciListrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai
Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai Sardi Salim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo sardi@ung.ac.id Abstrak Pembangkit listrik mikrohidro adalah
Lebih terperinciII. IKLIM & METEOROLOGI. Novrianti.,MT_Rekayasa Hidrologi
II. IKLIM & METEOROLOGI 1 Novrianti.,MT_Rekayasa Hidrologi 1. CUACA & IKLIM Hidrologi suatu wilayah pertama bergantung pada iklimnya (kedudukan geografi / letak ruangannya) dan kedua pada rupabumi atau
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI UMUM WILAYAH
16 BAB IV DESKRIPSI UMUM WILAYAH 4.1 Letak Geografis dan Administrasi Lokasi penelitian secara geografis terletak pada koordinat 0,88340 o LU- 122,8850 o BT, berada pada ketinggian 0-500 m dpl (Gambar
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1.1 Lokasi Geografis Penelitian ini dilaksanakan di waduk Bili-Bili, Kecamatan Bili-bili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Waduk ini dibangun
Lebih terperinciBAB 3 STUDI LOKASI DAN SIMULASI
BAB 3 STUDI LOKASI DAN SIMULASI 3.1 Letak Sungai Cisangkuy-Pataruman Sungai Cisangkuy-Pataruman terletak di dekat Kampung Pataruman, Cikalong, Pangalengan Jawa Barat. Sungai ini merupakan terusan dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL
BAB IV ANALISA HASIL 4.1 Bendung Tipe bendung yang disarankan adalah bendung pelimpah pasangan batu dengan diplester halus. Bagian bendung yang harus diperlihatkan adalah mercu bendung, bangunan pembilas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Energi merupakan kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan
Lebih terperinciANALISIS KETERSEDIAAN AIR PULAU-PULAU KECIL DI DAERAH CAT DAN NON-CAT DENGAN CARA PERHITUNGAN METODE MOCK YANG DIMODIFIKASI.
ANALISIS KETERSEDIAAN AIR PULAU-PULAU KECIL DI DAERAH CAT DAN NON-CAT DENGAN CARA PERHITUNGAN METODE MOCK YANG DIMODIFIKASI Happy Mulya Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang,
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari berbagai instansi serta pengukuran lapangan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Data hidrologi yang berupa peta, catatan hujan, catatan debit, catatan klimatologi dan pengukuran lapangan adalah dasar bagi analisa hidrologi. Semua data diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Tangkapan Hujan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan stasiun curah hujan Jalaluddin dan stasiun Pohu Bongomeme. Perhitungan curah hujan rata-rata aljabar. Hasil perhitungan secara lengkap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram Alir pola perhitungan dimensi hidrolis spillway serbaguna
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Diagram Alir pola perhitungan dimensi hidrolis spillway serbaguna Bendungan Selorejo : III-1 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini
Lebih terperinciGambar 4. Keadaan sebelum dan sesudah adanya pengairan dari PATM
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Lokasi dan Kondisi PATM Gorontalo merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat untuk pengembangan sumberdaya lokal berbasis pertanian agropolitan sehingga diperlukan inovasi
Lebih terperinciEnergi dan Ketenagalistrikan
PENGEMBANGAN PLTMH TURBIN SIPHON : PROSPEK DAN HAMBATANNYA DI INDONESIA Widhiatmaka Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru dan Terbarukan widhi_wise@yahoo.com S A
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dapat bermanfaat. Metode penelitian dilakukan guna menunjang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian atau riset merupakan suatu usaha untuk mencari pembenaran dari suatu permasalahan hingga hasilnya dapat ditarik kesimpulan dan dari hasil penelitian yang diperoleh
Lebih terperinciStudi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air
Tugas Akhir Studi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Oleh : Sezar Yudo Pratama 3106 100 095 JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Pengelompokan Area Kelurahan Kedung Lumbu memiliki luasan wilayah sebesar 55 Ha. Secara administratif kelurahan terbagi dalam 7 wilayah Rukun Warga (RW) yang
Lebih terperinci